STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT...

27
STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA KERJA ARTIKEL ILMIAH Diajukan kepada Fakultas Teknologi Informasi Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi Oleh: ANINDITA RIZKY UTAMININGTYAS 602013801 PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA SALATIGA 2018

Transcript of STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT...

Page 1: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE

EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM

MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA KERJA

ARTIKEL ILMIAH

Diajukan kepada

Fakultas Teknologi Informasi

Untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi

Oleh:

ANINDITA RIZKY UTAMININGTYAS

602013801

PROGRAM STUDI PUBLIC RELATION

FAKULTAS TEKNOLOGI INFORMASI

UNIVERSITAS KRISTEN SATYA WACANA

SALATIGA

2018

Page 2: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

1

Page 3: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

2

Page 4: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

3

Page 5: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

4

Page 6: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

5

Page 7: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

6

Page 8: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

7

PENDAHULUAN

Event merupakan salah satu instrumen komunikasi yang banyak dimanfaatkan

oleh perusahaan untuk memperkenalkan diri kepada khalayaknya. Pemanfaatan event

yang digunakan sebagai alat promosi perusahaan seringkali dinilai lebih efektif daripada

pengalokasian uang untuk beriklan di media massa. Dibandingkan dengan alat

komunikasi pemasaran yang lain, event yang melibatkan targeted audience merupakan

alat publikasi yang ampuh bagi perusahaan. Selain itu, event juga dapat mendorong

penyebaran aktivitas word of mouth tentang brand karena didalamnya melibatkan emosi

audience. Penyelenggaraan event oleh perusahaan biasanya dilakukan dalam bentuk

sponsorship. Oleh karena itu, pelaksanaan event sebaiknya dilakukan dengan

perencanaan matang agar tujuan perusahaan dalam menyelenggarakan event tersebut

dapat tercapai. Komunikasi pemasaran kini tidak hanya digunakan untuk memasarkan

produk, namun sudah digunakan untuk memasarkan jasa kepada konsumen. Oleh

karena itu diperlukan suatu strategi pemasaran yang mirip dengan strategi pemasaran

yang biasa digunakan dalam mempromosikan suatu produk. Kegiatan pemasaran

memfasilitasi proses pertukaran dan pengembangan hubungan dengan konsumen

dengan cara mengamati secara cermat kebutuhan dan keinginan konsumen dengan

mengembangkan produk dan jasa yang memuaskan dengan menawarkan pada harga

tertentu serta mendistribusikannya pada tempat-tempat yang menjadi pasar bagi produk

bersangkutan. Oleh sebab itu, perlu dilaksanakan program promosi guna menciptakan

kesadaran dan ketertarikan konsumen kepada produk.

Bauran pemasaran (marketing mix) terdiri atas elemen-elemen yaitu product,

price, place dan promotion, yang disingkat dengan 4P (Kotler, 2012) [1], sedangkan

untuk perusahaan penyedia layanan jasa terdapat 3 elemen tambahan atau 3P yang

terdiri dari people (orang), process (proses), dan physical evidence (bukti fisik) [2].

Pengelola pemasaran harus menggabungkan elemen-elemen 4P ke dalam suatu program

pemasaran guna mendukung terjadinya pertukaran dengan konsumen (Morissan, 2012)

[2]. Namun, pada masa kini bukan hanya pertukaran yang diharapkan oleh perusahaan

tetapi juga hubungan yang baik yang tercipta antara perusahaan dan konsumen sehingga

konsep marketing berkembang menjadi relationship marketing (Belch, 2009) [3].

Proses komunikasi memegang peranan penting dalam memperkenalkan suatu event dan

sekaligus menarik orang untuk menyaksikan acara tersebut. Karakteristik konsumen

yang berkembang menjadi lebih aktif menyebabkan perusahaan harus mengubah cara

berkomunikasi menjadi lebih interaktif. Pemikiran ini kemudian menjadi cikal bakal

terbentuknya komunikasi pemasaran terpadu (Integrated Marketing Communication)

[2]. Integrated Marketing Communication ditujukan untuk menyamakan persepsi

pelanggan mengenai pemahaman terhadap produk atau jasa sehingga nantinya

menghasilkan dialog yang memungkinkan produsen mengetahui keinginan konsumen,

demikian juga sebaliknya [4]. Berdasarkan konsep IMC tersebut, dirumuskan enam

kegiatan dasar dalam marketing communication mix atau promotional mix yaitu

periklanan (branding), pemasaran langsung (direct), internet marketing (interactive),

promosi penjualan (promotion), penjualan personal (selling), dan hubungan masyarakat

(public relation) [3].

Dalam merencanakan sebuah acara istimewa tentu saja memerlukan persiapan

yang matang dan tepat. Pada umumnya, setiap acara membutuhkan persiapan dan

perencanaan yang cermat, agar acara dapat berjalan sesuai dengan harapan. Disinilah

pentingnya peranan event organizer untuk memudahkan pelaksanaan event. Binis Event

Organizer atau yang lebih dikenal dengan sebutan EO sudah berkembang pesat di

Page 9: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

8

Indonesia. Namun persaingan yang sangat ketat membuat beberapa EO harus dapat

mengoptimalkan kepuasan mitra kerja. Salah satu EO yang sudah dipercaya oleh

beberapa perusahaan besar adalah Silhouette Event Organizer. Perusahaan dinaungi

oleh PT. Akusara Mitra Sadajiwa tersebut khusus untuk mengurus event-event dari

perusahaan.

Silhouette Event Organizer adalah sebuah perusahaan event organizer yang

berlokasi di Kota Bandung, Jawa Barat. Silhouette Event Organizer telah membangun

bisnis sejak tahun 2009. Event organizer adalah sebuah kegiatan yang membantu

pemilik event dalam masalah perencanaan, pengorganisasian, dan juga secara umum

memfasilitasi acara, baik yang berukuran kecil, menengah, ataupun besar. Usaha event

organizer adalah usaha yang potensial karena semua orang membutuhkan. Tujuan dari

sebuah event organizer adalah untuk membantu kliennya agar bisa menyelenggarakan

acara yang diinginkan tanpa harus menjalankan sendiri. Tantangan yang dimiliki event

organizer adalah penyediaan sumber daya, ketepatan waktu dan profesionalitas dalam

merancang sebuah event. Silhouette termasuk dalam jenis event organizer musik dan

entertainment yaitu lebih banyak bergerak dibidang hiburan, terutama adalah musik

seperti konser dan kegiatan entertainment lainnya. Beberapa permasalahan yang

dihadapi oleh Silhouette antara lain klien yang kurang kooperatif sehingga usaha

komunikasi yang terjalin kurang maksimal. Serta beberapa perusahaan yang tidak

langsung membayar penuh ketika acara selesai, mereka akan membayar secara bertahap

sehingga modal menjadi lama berputar. Penyelenggara Acara (EO) adalah jasa

penyelenggara sebuah acara. Usaha Event Organizer dalam bidang jasa yang secara sah

ditunjuk oleh mitra kerja, guna mengorganisasikan seluruh rangkaian acara, mulai dari

perencanaan, persiapan, eksekusi hingga evaluasi, dalam rangka membantu

mewujudkan tujuan yang diharapkan client dengan membuat acara

Berhasil tidaknya sebuah Event Organizer ditentukan oleh adanya persiapan

yang matang sebuah EO dengan timnya. Acara yang memang sudah dipersiapkan sejak

dini, pertemuan penting dan rutin sebelum diadakannya acara pada hari H adalah wujud

professional kerja EO tentu memerlukan keseriusan yang matang. Agar acara yang

dibuat dapat berjalan sesuai rencana, maka waktu persiapan juga sangat menentukan,

lama tidaknya waktu persiapan juga ditentukan oleh besar kecilnya sebuah acara.

Melalui konsep yang baik tentunya turut merperlancar dan mensuksesan suatu acara.

Salah satu aspek paling penting dalam mengadakan suatu event organizer adalah

budget, karena besar kecilnya budget perusahaan sangat menentukan bagaimana acara

itu akan berlangsung. Kalau budget perusahaan tersebut besar, tentunya acara bisa

dibuat sebaik dan sebagus mungkin, jika dana terbatas tentunnya acara dibuat sehemat

mungkin tanpa menghilangkan tujuan dari dibuatnya acara tersebut. Keterbukaan dalam

hal budget akan berpengaruh besar bagi suksesnya sebuah acara atau event. Arti event

organizer kurang lebih mirip seperti arti seorang teman yaitu sebagai partner untuk

mengerjakan berbagai pekerjaan. Komunikasi yang baik, jujur dan terbuka antara EO

dan tim pelaksana akan mendorong berhasil atau tidaknya sebuah acara. Berdasarkan

latar belakang yang telah diuraikan, penelitian ini akan membahas tentang strategi

komunikasi pemasaran Silhouette Event Organizer dalam mengoptimalkan pelayanan

terhadap mitra kerja.

Tujuan yang disusun dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi

marketting communication Silhouette Event Organizer dalam mengoptimalkan

pelayanan terhadap mitra kerja. Manfaat yang dapat diperoleh dari penelitian ini adalah:

Secara teoritis penelitian ini diharapkan dapat dijadikan kajian referensi dalam

Page 10: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

9

penelitian tentang strategi komunikasi pemasaran; dan Secara praktis, penelitian ini

diharapkan menjadi bahan pertimbangan dan masukan bagi manajemen Silhoutte Event

Organizer dalam meningkatkan pelayanan terhadap mitra kerja.

TINJAUAN PUSTAKA

Customer Relationship Management (CRM)

Customer Relationship Management (CRM) adalah konsep yang paling penting

dalam pemasaran modern. Yang dalam arti lebih luas, CRM adalah keseluruhan proses

membangun dan memelihara hubungan pelanggan yang menguntunggkan dengan

menghantarkan nilai dan kepuasan pelanggan yang unggul [1]. Dalam penerapannya

Customer Relationship Management (CRM) memiliki beberapa tujuan diantaranya:

1. Mendapatkan pelanggan,

2. Mengetahui pelanggan,

3. Mempertahankan pelanggan yang menguntungkan,

4. Mengembangkan pelanggan yang menguntungkan, dan

5. Merubah pelanggan yang belum menguntungkan menjadi menguntungkan [6].

Manfaat penerapan CRM:

1. Efisiensi biaya dalam melayani repeat customer. Biaya yang dibutuhkan untuk

menarik pelanggan cenderung lebih mahal dibandingkan mempertahankan pelanggan

lama.

2. Kepuasan dan loyalitas pelanggan. Adanya dukungan dan kepercayaan pelanggan

menjadi salah satu sumber kekuatan dalam mempengaruhi daya survival perusahaan.

3. Getok tular positif, berdasarkan konsep loyalitas, dimana pelanggan yang puas dan

loyal terhadap produk/jasa perusahaan sangat berharga bagi perusahaan dan

berpotensi menyebarluaskan pengalaman positif kepada orang lain.

4. Perusahaan berusaha menjalin relasi dengan pelanggan tujuannya untuk

mendapatkan laba melalui penjualan produk dan jasa [7].

Komponen CRM penting dalam mengoptimalkan hubungan organisasi dengan

semua tipe customer adalah:

1. Manusia (People)

Manusia adalah faktor nomor satu, karena CRM sebenarnya adalah

bagaimana mengelola hubungan atau relasi antara manusia sehingga diperlukan

“personal touch” atau sentuhan - sentuhan pribadi dan manusiawi. Diperlukan

“attitude” dan semangat dari dalam pelaku bisnis atau untuk lebih proaktif menggali

dan mengenal pelanggannya lebih dalam agar dapat lebih memuaskan mereka.

Perusahaan yang menerapkan CRM perlu memiliki pimpinan yang dapat

menjelaskan dan menanamkan nilai-nilai yang benar mengenai pentingnya loyalitas

pelanggan dengan jelas dan tepat. Dalam CRM diperlukan tim-tim kecil untuk

menyerderhanakan tanggung jawab dan akuntabilitas dalam pengambilan keputusan

sehingga sangat diperlukan kehati-hatian dalam pemilihan karyawan untuk

mendapatkan hasil yang terbaik. Tetapi karyawan juga perlu diberikan kesempatan

untuk menyampaikan kritik dan saran masukan secara terus terang untuk

meningkatkan kualitas pelayanan kepada pelanggan sehingga timbul loyalitas

pelanggan terhadap perusahaan.

2. Proses (Process)

Sistem dan prosedur merupakan komponen proses yang berperan menjalin

hubungan dekat dengan pelanggan. Struktur organisasi, kebijakan operasional serta

Page 11: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

10

system reward punishment harus dapat mencerminkan apa yang akan dicapai dengan

CRM. Implementasi CRM akan merubah proses usaha yang telah ada sebelumnya.

Baik proses usaha yang melibatkan pelanggan secara langsung maupun tidak. Pada

CRM seluruh fungsi usaha yang ada harus berfokus pada pelanggan. Tahap pada

proses dalam CRM meliputi:

a. Identifikasi (Identification)

Pada aktivitas proses ini perusahaan dituntut memiliki analisa yang cukup

kuat terhadap peluang, siapa pelanggan yang menguntungkan, mengapa dia

menguntungkan dan sebagainya. Kebanyakan perusahaan hanya melihat banyak

pelanggan yang dimiliki sehingga berpikir bahwa perusahaan telah sukses dan

akan mendapatkan profit yang besar. Namun perlu diperhatikan tidak semua

pelanggan membawa keuntungan. Ada beberapa hal yang perlu diketahui tentang

pelanggan seperti:

1) Firmagrafik

Informasi mengenai konsumen yang melakukan bisnis dengan perusahaan,

2) Demografi dan Psikologi

Informasi yang menyangkut pribadi konsumen, seperti umur, gender dan

pendekatan psikologis yang diinginkan, dan

3) Infografi

Bagaimana konsumen menginginkan cara interaksi dalam mendapatkan

informasi yang dibutuhkan.

Semakin baik perusahaan dapat mengidentifikasi konsumen yang

mempunyai potensi menguntungkan, semakin besar pula kesempatan perusahaan

memperoleh profit yang besar.

b. Diferensiasi (Differentiation)

Aktivitas dalam proses diferensiasi memperjelas manakah konsumen yang

memberikan kontribusi yang besar pada perusahaan. Caranya adalah dengan

membagi konsumen bedasarkan tingkah laku, demografi dan ekspektasi

pelanggan. Pembagian tersebut disebabkan karena ada kemungkinan pelayanan

serta produk yang ditawarkan tidak sesuai dengan harapan dan kebutuhan

konsumen. Secara sederhana pelanggan dapat dibagi menjadi tiga kelompok:

1) Most Valuable Customer (MVC)

Pelanggan yang saat ini memberikan profit besar bagi perusahaan,

2) Most Growable Custmoer (MGC)

Pelanggan yang akan menjadi sangat berharga bila perusahaan mampu

menjalin lebih banyak intensitas bisnis,

3) Below Zero Customer (BZC)

Pelanggan yang membuat rugi karena biaya untuk melayani lebih besar dari

pada pemasukan.

Diferensiasi dapat dilakukan agar perusahaan dapat lebih fokus pada

segmen konsumen yang memberikan keuntungan terbesar dan sedikit demi sedikit

mengurangi konsumen yang merugikan meskipun hal ini tidak baik untuk

dilakukan.

c. Interaksi (Interaction)

Menjalin interaksi dengan pelanggan agar terjadi hubungan yang lebih

dekat adalah hal yang harus dilakukan karena komunikasi dapat menjadi jembatan

penghubung antara apa yang diharapkan konsumen dengan program perusahaan.

Interaksi ini dapat didasarkan pada konteks dari interaksi sebelumnya,

Page 12: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

11

d. Personalitas (Personalization)

Produk maupun program loyalitas akan disesuaikan dengan keinginan

pelanggan secara terus menerus dengan menggunakan semua informasi yang telah

didapat sebelumnya untuk membuat barang atau jasa yang sesuai dengan

kebutuhan dan keinginan pelanggan. Konsepnya adalah perlakuan pelanggan

dengan cara seperti yang diinginkan. Dalam melakukan personalisasi perusahaan

dapat melakukan empat pendekatan, yaitu:

1) perusahaan berkomunikasi dengan pelanggan untuk mengetahui kebutuhan

mereka berdasarkan pilihan yang sudah ada,

2) perusahaan menyediakan produk dasar yang dapat disesuaikan dengan

kebutuhan pelanggan tanpa intervensi pelanggan,

3) perusahaan menyediakan produk dasar dan tambahan yang dapat disesuaikan

dengan kebutuhan pelanggan, dan

4) perusahaan merubah barang atau layanan dengan cara mengamati pelanggan

untuk memenuhi kebutuhanya.

3. Teknologi (Technology)

Setelah manusia dan prosesnya dipersiapkan, teknologi diperkenalkan untuk

lebih membantu mempercepat dan mengoptimalkan faktor manusia dan proses dalam

aktivitas CRM sehari-hari. Teknologi adalah alat penunjang dalam melengkapi nilai

tambah CRM. Peran teknologi dalam CRM adalah:

a. Operational CRM

Membangun database pelanggan mulai dari sistem operasi hingga transaksi,

b. Analytical CRM

Menganalisis siapa pelanggan yang paling potensial, program yang sering diikuti,

frekuensi pembelian, tempat pembelian, dan lainnya (termasuk customer

profitability, trend analysis dan segmentation prospensity modeling), dan

c. Collaborative CRM

Melaksanakan aktivitas penjualan, marketing dan customer service dengan

menyatukan saluran komunikasi berbeda [6].

Strategi Komunikasi

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan (planning) dan manajemen

(management) untuk mencapai suatu tujuan. Tetapi untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak berfungsi sebagai peta jalan yang hanya menunjukkan arah saja,

melainkan harus menunjukkan bagaimana taktik operasionalnya [8]. Komunikasi

sebagai suatu proses pemindahan pengertian dalam bentuk gagasan atau informasi dari

seseorang ke orang lain. Perpindahan pengertian tersebut melibatkan lebih dari sekedar

kata- kata yang digunakan dalam percakapan, tetapi juga ekspresi wajah, intonasi, titik

putus vokal dan sebagainya. Perpindahan yang efektif memerlukan tidak hanya

transmisi data, tetapi bahwa seseorang mengirimkan berita dan menerimanya sangat

tergantung pada keterampilan-keterampilan tertentu (membaca, menulis, mendengar,

berbicara dan lain- lain) untuk membuat sukses pertukaran informasi [9].

Strategi komunikasi merupakan paduan dari perencanaan komunikasi

(communication planning) dan manajemen komunikasi (communication management)

untuk mencapai suatu tujuan. Untuk mencapai tujuan tersebut, strategi komunikasi

harus dapat menunjukkan bagaimana operasionalnya secara taktis harus dilakukan,

dalam arti kata bahwa pendekatan (approach) dapat berbeda sewaktu- waktu

bergantung dari situasi dan kondisi [8]. Agar tujuan komunikasi organisasi dapat

Page 13: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

12

dicapai dengan baik maka dibutuhkan beberapa tahapan dalam strategi komunikasi

sebagai berikut:

1. Penyusunan Pesan Komunikasi

Syarat-syarat keberhasilan pesan informasi:

a. Pesan harus direncanakan dan disampaikan sedemikian rupa sehingga pesan itu

dapat menarik perhatian sasaran yang dituju.

b. Pesan haruslah menggunakan tanda-tanda yang didasarkan pada pengalaman yang

sama antara sumber dan sasaran, sehingga kedua pengertian itu bertemu.

c. Pesan harus membangkitkan kebutuhan pribadi daripada sasaran dan

menyarankan cara-cara untuk mencapai kebutuhan itu.

d. Pesan harus menyarankan sesuatu jalan untuk memperoleh kebutuhan yang layak

bagi situasi kelompok di mana kesadaran pada saat digerakkan untuk memberikan

jawaban yang dikehendaki.

Tanda-tanda komunikasi (sign of communication) sebagai berikut:

a. Availability, berarti isi pesan itu mudah diperoleh sebab dalam persoalan yang

sama orang selalu memilih yang paling mudah, yaitu yang tidak terlalu banyak

meminta energi atau tenaga.

b. Contrast, berarti pesan itu, dalam hal menggunakan tanda-tanda dan medium

memiliki perbedaan yang tajam dengan keadaan sekitarnya.

2. Penetapan Teknik Komunikasi

Komunikasi pada teknik penyampaian atau mempengaruhi itu dapat dilihat

dari dua aspek yaitu: menurut cara pelaksanaan dan meurut bentuk isinya. Hal

tersebut dapat diuraikan lebih lanjut, bahwa yang petama, semata-mata melihat

komunikasi itu dari segi pelaksanaannya dengan melepaskan perhatian dari isi

pesannya. Sedang yang kedua, yaitu melihat komunikasi itu dari segi bentuk

pernyataan atau bentuk pesan dan maksud yang dikandung. Oleh karena itu yang

pertama menurut cara pelaksanaanya, dapat diwujudkan dalam dua bentuk, yaitu

redundancy (repetition) dan Canalizing. Sedang yang kedua menurut bentuk isinya

dikenal teknik-teknik: informatif, persuasif, edukatif, dan koersif:

a. Redundancy (Repetition)

Redundancy atau retition, adalah cara mempengaruhi khalayak dengan jalan

mengulang-ngulang pesan kepada khalayak. Dengan teknik ini sekalian banyak

manfaat yang dapat di tarik darinya. Manfaat itu atara lain bahwa khalayak akan

lebih memperhatikan pesan itu, karana justru berkontras dengan pesan yang tidak

diulang-ulang, sehingga ia akan lebih banyak mengikat perhatian.

b. Canalizing

Canalizing adalah memahami dan meneliti pengaruh kelompok tarhadap individu

atau khalayak. Untuk berhasilnya komunikasi ini, maka haruslah dimulai dari

memenuhi nilai-nilai dan standard kelompok dan masyarakat dan secara

berangsur-angsur merubahnya ke arah yang dikehendaki. Akan tetapi bila hal ini

kemudian ternyata tidak mungkin, maka kelompok tersebut secara perlahan-lahan

dipecahkan, sehingga anggota-anggota kelompok itu sudah tidak memiliki lagi

hubungan yang ketat. Dengan demikian penagruh kelompok akan menipis dan

akhirnya akan hilang sama sekali. Dalam keadaan demikian itulah pesan-pesan

akan mudak diterima oleh komunikan,

c. Informatif

Teknik Informatif adalah suatu bentuk isi pesan, yang bertujuan mempengaruhi

khalayak dengan jalan memberikan penerangan. Penerangan berarti

Page 14: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

13

menyampaikan sesuatu apa adanya, apa sesungguhnya, di atas fakta-fakta dan

data-data yang benar serta pendapat-pendapat yang benar pula. Dalam informasi

komunikasi, teknik informatif dibagi menjadi dua yaitu:

1) Memberikan informasi tentang fakta semata-mata, juga fakta bersifat

kontropersial, atau

2) Memberikan informasi dan menuntun umum ke arah pendapat.

Teknik informatif ini, lebih ditujukan pada penggunaan akal pikiran

khalayak, dan dilakukan dalam bentuk pernyataan berupa : keterangan,

penerangan dan berita.

d. Persuasif

Persuasif berarti, mempengaruhi dengan jalan membujuk. Dalam hal ini

khalayak digugah baik pikirannya, maupun dan terutama perasaannya. Situasi

mudah terkena sugesti ditentukan oleh: kecakapan untuk mengsugestikan atau

menyarankan sesuatu kepada komunikan (suggestivitas), dan mereka itu sendiri

diliputi oleh keadaan mudah untuk menerima pengaruh (suggestibilitas). Jadi di

pihak menugesti khalayak, dan menciptakan situasi bagaimana khalayak itu

supaya mudah terkena sugesti, adalah proses kental sebagai hasil penerimaan

yang tidak kritis dan di realisasikan dalam perbuatan kepercayaan atau cita-cita

yang dipengaruhi orang lain.

e. Edukatif

Teknik edukatif, sebagai salah satu usaha mempengaruhi khalayak dari suatu

pernyataan umum yang dilontarkan, dapat diwujudkan dalam bentuk pesan yang

akan berisi: pendapat-pendapat, fakta-fakta, dan pengalaman-pengalaman.

Mendidik berarti memberikan sesuatu ide kepada khalayak apa sesungguhnya, di

atas fakta-fakta, pendapat dan pengalaman yang dapat dipertanggungjawabkan

dari segi kebenaran, dengan disengaja, teratur dan berencana, dengan tujuan

mengubah tingkah laku manusia ke arah yang diinginkan,

f. Koersif

Koersif berarti mempengaruhi khalayak dengan jalan memaksa. Teknik koersif

ini biasanya dimanifestasikan dalam bentuk peraturan-peraturan, perintah-

perintah dan intimidasi-intimidasi. Untuk pelaksanaanya yang lebih lancar

biasanya dibelakangnya berdiri suatu kekuatan yang cukup tangguh.

Komunikasi Pemasaran (Marketing Communication)

Definisi pemasaran adalah suatu proses sosial yang di dalamnya individu dan

kelompok mendapatkan apa yang dibutuhkan dan diinginkan dengan menciptakan,

menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produk yang bernilai dengan pihak

lain. Dari definisi tersebut terlihat bahwa pemasaran mencakup keseluruhan sistem

kegiatan bisnis mulai dari perencanaan, penentuan harga, promosi, dan pendistribusian

barang dan jasa untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen dengan pelayanan

yang bermutu. Hubungan antara pemasaran dengan komunikasi merupakan hubungan

yang erat. Komunikasi merupakan proses dimana pemikiran dan pemahaman

disampaikan antar individu, atau antara perusahaan dan individu. Bentuk komunikasi

yang lebih rumit akan mendorong penyampaian pesan oleh komunikator pada

komunikan, melalui strategi komunikasi yang tepat dengan proses perencanaan yang

matang [5].

Jika digabungkan, komunikasi pemasaran merepresentasikan gabungan semua

elemen dalam bauran pemasaran, yang memfasilitasi pertukaran dengan menargetkan

merek untuk sekelompok pelanggan, posisi merek yang membedakan dengan merek

Page 15: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

14

pesaing dengan menciptakan suatu arti yang disebarluaskan kepada pelanggannya [10].

“Marketing communications are means by which firms attempt to inform, persuade, and

remind comsumers directly or indirectly about the products and brands they sell”.

Artinya, Komunikasi pemasaran adalah sarana yang digunakan perusahaan dalam upaya

untuk menginformasikan, membujuk, dan mengingatkan konsumen baik secara

langsung maupun tidak langsung tentang produk dan merek yang mereka jual [5].

Marketing communication dapat didefinisikan sebagai kegiatan pemasaran dengan

menggunakan teknik-teknik komunikasi yang bertujuan untuk memberikan informasi

kepada khalayak agar tujuan perusahaan tercapai, yaitu terjadinya peningkatan

pendapatan atas penggunaan jasa atau pembelian produk yang ditawarkan [11].

Penggabungan kajian pemasaran dan komunikasi akan menghasilkan kajian baru yang

disebut marketing communication (komunikasi pemasaran). Marketing communications

merupakan bentuk komunikasi yang bertujuan untuk memperkuat strategi pemasaran,

guna meraih segmen pasar yang lebih luas.

Event Organizer

Event organizer (EO) memiliki berbagai nama, seperti event coordinator, event

planner, maupun event management. Namun secara garis besar, tetap memiliki fungsi

dan tugas yang sama. EO adalah perusahaan yang memiliki karakteristik:

1. EO adalah sebuah bisnis dan profesi yang menawarkan jasa,

2. EO mengumpulkan dan mempertemukan khalayak untuk sebuah tujuan,

3. EO bertanggung jawab melakukan penelitian, membuat desain event, merencanakan,

melakukan koordinasi, supervisi, dan pengawasan terhadap pelaksanaan,

kelangsungan, realisasi dan keberhasilan sebuah event, dan

4. EO memproduksi atau menghadirkan sebuah event untuk memenuhi kebutuhan serta

keinginan atas permintaan klien, penyelenggara, orang atau instansi yang mempunyai

hajat. EO adalah pelaksana acara yang melakukan pekerjaannya atas permintaan

klien (orang yang memiliki hajat atau penyelenggara acara) [12].

Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu merupakan paparan hasil penelitian yang telah dilakukan

oleh para peneliti sebelumnya yang berkaitan dengan penelitian ini: Keizer (2011)

melakukan penelitian event organizer sebagai peluang wirausaha. Jasa event organizer

atau yang disebut juga EO ini merupakan sebuah bidang usaha yang memberikan

peluang penciptaan lapangan kerja efektif bagi masyarakat khususnya bagi lulusan

perguruan tinggi baru sehinga mereka tidak perlu bersaing untuk mencari pekerjaan

namun membuka peluang untuk menciptakan lapangan kerja sendiri serta bagi orang

lain. Meyliana (2011) menganalisis strategi e-marketing dan implementasinya pada

rental company. Dengan bantuan teknologi informasi yang sesuai, kegiatan pemasaran

dapat diubah menjadi kegiatan yang sangat menguntungkan perusahaan. Kegiatan

pemasaran dengan bantuan teknologi informasi, e-marketing, dilakukan untuk

meningkatkan image perusahaan.

Solsolay (2016) meneliti aktivitas komunikasi pemasaran terpadu (IMC)

Pemerintah Kota Ambon dalam Mengkomunikasikan Brand “Ambon City of Music”

melalui kegiatan tiga pilar IMC. Kegiatan pilar IMC: Audience Focused yang dilakukan

oleh Pemerintah Kota Ambon telah melibatkan kesinergisan relevant public dalam tiga

pilar pada penerapan Tata Kelola Pemerintahan yang baik (Good Governance) yakni

Pemerintah, Usaha Swasta dan Masyarakat Kota Ambon. Dalam kegiatan pilar IMC

Audience Focused dengan relevant public. Secara internal pemerintah Kota Ambon

Page 16: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

15

telah memulai dari diri sendiri dengan terlibat aktif dalam kegiatan komunikasi

pemasaran terpadu (IMC) dengan menciptakan suasana dan aktifitas di lingkup

Pemerintah Kota Ambon yaitu melalui program kegiatan yang dilakukan, para pegawai,

dan rutinitas yang mencerminkan komitmen menjadikan Ambon sebagai Kota Musik.

Penelitian ini memiliki perbedaan dengan penelitian sebelumnya dikarenakan

menggunakan metode komunikasi pemasaran untuk menganalisis hubungan aktivitas

bisnis bidang event organizer dengan mitra kerja.

Kerangka Pikir Penelitian

Kerangka pemikiran merupakan model konseptual tentang bagaimana teori

berhubungan dengan berbagai faktor yang telah diidentifikasi sebagai hal yang penting

jadi dengan demikian maka kerangka berpikir adalah sebuah pemahaman yang

melandasi pemahaman-pemahaman yang lainnya, sebuah pemahaman yang paling

mendasar dan menjadi pondasi bagi setiap pemikiran atau suatu bentuk proses dari

keseluruhan dari penelitian yang akan dilakukan. Kerangka pemikiran merupakan

abstraksi dari fenomena – fenomena yang sedang diteliti [13]. Dalam penelitian ini

kerangka pikir dijelaskan pada Gambar 1 berikut:

PT Akusara Mitra Sadajiwa

Silhouette Event Organizer

Strategi

Komunikasi

Customer Relationship

Management

(CRM)

Marketing

Communication

Mitra Kerja

People

Proses

Teknologi

Internal Management

identifikasi

diferensiasi

interaksi

personalitas

operasional

analytical

collaborative

Mengoptimalkan

Pelayanan

Gambar 1

Kerangka Pikir Penelitian

Silhoutte Event Organizer merupakan anak perusahaan Integrated

Communication Media dari PT Akusara Mitra Sadajiwa di Bandung Jawa Barat yang

dalam setiap menjalankan bisnis tipe jasa selalu berkaitan erat dengan membangun

strategi komunikasi. Pada penelitian ini strategi komunikasi yang diadaptasi adalah

Page 17: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

16

marketting communication, yaitu strategi pemasaran yang fokus pada tujuan untuk

menjual produk jasa. Pendekatan yang digunakan adalah Customer Relationship

Management (CMR) dengan pertimbangan bahwa Silhoutte Event Organizer telah

banyak bekerjasama dengan customer yang tetap. Dalam mengoptimalkan CRM

terhadap mitra kerjanya dianalisis tiga komponen penting yaitu: people, proses dan

teknologi dari CRM yang masing – masing memiliki indikator penilaiannya.

METODE PENELITIAN

Jenis dan Pendekatan Penelitian

Ditinjau dari tujuannya pendekatan yang digunakan dalam penelitian ini adalah

pendekatan kualitatif. Jenis penelitian kualitatif ini bertujuan untuk mengetahui strategi

marketting communication yang digunakan oleh Silhouette Event Organizer dalam

mengoptimalkan pelayanan terhadap mitra kerja.

Unit Pengamatan

Unit pengamatan adalah sesuatu yang dijadikan sumber untuk memperoleh data

dalam rangka menggambarkan atau menjelaskan tentang suatu analisis [16]. Unit

pengamatan dalam penelitian ini adalah Event Manager, Field Officer, Show Director,

Art Director, Client Servicer dan mitra kerja Silhouette Event Organizer.

Unit Analisis

Dalam penelitian ini unit analisisnya adalah Customer Relationship Management

Silhouette Event Organizer dalam mengoptimalkan pelayanan terhadap mitra kerja.

Pada penelitian ini peneliti menulis dari semua data yang berhasil di kumpulkan selama

proses penelitian di lakukan, dan penulisan berbentuk uraian terperinci, kemudian di

reduksi, dirangkum dan di pilih hal-hal yang pokok untuk di fokuskan pada hal-hal yang

di anggap penting, yang terkait dengan masalah penelitian. Ketika semua data telah

terpilih, maka kemudian peneliti berusaha untuk mengambil kesimpulan dari proses

tersebut. Tetapi kesimpulan yang ada masih direfleksikan secara terus menerus selama

pembahasan berlangsung.

Jenis dan Sumber Data

Untuk mencapai tujuan penelitian dalam penulisan ini dibutuhkan data yang

sesuai dengan pokok permasalah. Dalam suatu penelitian, data terdiri dari dua jenis,

yaitu:

1. Data Primer

Data primer yaitu data yang diperoleh langsung dari objek yang akan diteliti atau

responden [18]. Data primer penelitian ini berupa transkrip wawancara dan matriks

wawancara dari responden yaitu Event Manager, Field Officer, Show Director, Art

Director, Client Servicer dan mitra kerja Silhouette Event Organizer.

2. Data Sekunder

Data sekunder dalam penelitian ini diambil dari laporan, dokumentasi kegiatan

usaha Silhouette Event Organizer.

Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah observasi,

dokumentasi, dan wawancara mendalam (in depth interview). Kemudian dokumentasi dilakukan untuk memberikan tambahan data visual untuk menunjukkan strategi

marketting communication Silhouette Event Organizer. Wawancara dilakukan oleh

Page 18: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

17

peneliti kepada Event Manager, Field Officer, Show Director, Art Director, Client

Servicer dan mitra kerja Silhouette Event Organizer.

1. Wawancara Mendalam

Wawancara mendalam merupakan suatu cara mengumpulkan data atau informasi

dengan cara langsung bertatap muka dengan informan, dengan maksud

mendapatkan gambaran lengkap tentang topik yang diteliti.

2. Dokumentasi

Selain menggunakan teknik wawancara peneliti juga melakukan studi kepustakaan

seperti data Silhouette Event Organizer, dan dokumen berupa gambar atau foto.

3. Pengamatan

Pengamatan memungkinkan peneliti melihat dan mengamati sendiri, kemudian

mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang terjadi pada keadaan sebenarnya,

dan juga pengamatan memungkinkan peneliti mengatasi aspek bias dari proses

wawancara.

Ketiga teknik pengumpulan data ini digunakan untuk mendapatkan data dari

informan dalam skala unit analisa dan unit amatan yang telah ditetapkan di atas.

Analisis Data

Pada penelitian ini analisis data kulaitatif didasarkan pada hasil wawancara

mendalam dan observasi. Tahapan analisis data meliputi reduksi data, penyajian data,

dan verifikasi atau penarikan kesimpulan.

1. Reduksi Data

Reduksi data pada penelitian ini berlangsung secara terus - menerus selama proyek

yang berorientasi kualitatif berlangsung. Reduksi data merupakan suatu bentuk

analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi data dengan cara sedemikian rupa hingga kesimpulan-

kesimpulan finalnya dapat ditarik dan diverifikasi [19].

2. Penyajian Data

Pada penelitian ini setelah data yang tersusun di cross - check dengan dokumen yang

ada dan dengan sumber-sumber informasi lain, kemudian data disajikan [19].

3. Triangulasi Data

Selain menggunakan reduksi dan penyajian data, peneliti juga menggunakan teknik

Triangluasi untuk memeriksa keabsahan data. Pengertian Triangluasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain dalam

membandingkan hasil wawancara terhadap objek penelitian. Pada penelitian ini

Triangluasi dilakukan dengan wawancara, observasi dan dokumentasi [14].

a. Membandingkan hasi pengamatan dengan data hasil wawancara,

b. Membandingkan apa yang dikatakan subjek penelitian di depan umum atau orang

lain dengan apa yang dikatakan secara pribadi,

c. Membandingkan situasi pengambilan data, dan

d. Membandingkan subjek penelitian dengan subjek penelitian lainnya yang

memiliki strata sama.

4. Penarikan Kesimpulan

Penarikan kesimpulan dan verifikasi adalah suatu tinjauan ulang pada catatan-catatan

lapangan, atau mungkin menjadi begitu seksama dengan peninjauan kembali serta

tukar pikiran atau upaya yang luas untuk menempatkan salinan suatu temuan dalam

seperangkat data yang lain.

Page 19: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

18

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

Profil Silhouette Event Organizer

Silhouette adalah sebuah unit usaha yang bergerak di bidang jasa Event

Organizer dinaungi oleh PT Akusara Mitra Sadajiwa. Silhouette beralamat di Jl.

Parakan Arum No. 5 (40266), Kelurahan Batununggal, Kecamatan Bandung Kidul,

Kota Bandung, Provinsi Jawa Barat. Berawal dari sebuah persamaan visi, misi serta

aktivitas yang sama sebagai pekerja event, maka dibentuklah Silhoutte digunakan

sebagai wadah untuk mengoptimalkan komunikasi, kreativitas, totalitas dan

profesionalisme kerja.

Commissioner

Director

Production Manager Creative Director Operation Manager General Affair & Finance

Senior Production Officer

Junior Production Officer

Production Staff

Senior Creative Officer

Gambar 2

Struktur Organisasi

PT Akusara Mitra Sadajiwa dipimpin oleh seorang komisioner dan seorang

Direktur untuk menjalankan usahanya, tugas masing – masing adalah sebagai berikut:

1. Commissioner

Ditunjuk untuk mengawasi seluruh kegiatan perusahaan. Komisaris juga dapat

memerintah dan menetapkan kebijakan – kebijakan dari perusahaan.

2. Director

Direktur ditunjuk oleh komisaris untuk menjalankan dan memimpin seluruh

aktivitas perusahaan, direktur juga dapat menerbitkan kebijakan – kebijakan sercara

teknis.

a. Production Manager

Manager produksi bertanggung jawab dalam seluruh perencanaan, koordinasi

dan kontrol dari proses berlangsungnya event. Manager produksi juga

ditugaskan agar seluruh kegiatan perusahaan berjalan efisien benar dan akurat.

1) Senior Production Officer

Page 20: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

19

Pimpinan produksi senior bertugas mengawasi aktivitas pelaksanaan event

dan penggunaan konten hiburan. Senior production officer juga membantu

manager dalam mempergunakan sumber daya yang seefisien mungkin.

2) Junior Production Officer

Junior production officer bertugas membantu senior production officer

dalam menjalankan komunikasi internal dan eksternal serta dapat

menjalankan project event baik skala teknis maupun non teknis.

3) Production Staff

Staff produksi bertanggung jawab terhadap proses, prosedur dan kualitas

event yang telah ditentukan oleh perusahaan, selain itu staff produksi juga

dituntut untuk dapat menangani project secara langsung jika diperlukan.

b. Creative Director

Direktur kreatif bertanggung jawab dalam merencanakan periklanan dan

membimbing tim kreatif (copywriter, desainer grafis dan fotografer) dari awal

hingga akhir pelaksanaan project.

c. Operation Manager

Manajer operasional bertanggung jawab untuk memastikan kegiatan produksi

berjalan sebaik mungkin dengan memberikan pelayanan kepada karyawan

dalam menjalankan project yang ditentukan.

d. General Affair and Finance

General Affair (GA) dan finance (urusan keuangan) berperan membantu

seluruh kegiatan operasional perusahaan dan menyiapkan laporan keuangan.

Visi dan Misi Silhouette Event Organizer

Di bawah naungan PT. Akusara Mitra Sadajiwa, Silhouette hadir sebagai salah

satu penyedia jasa event organizer dan marketing communication yang dapat

diandalkan dan dipercaya sebagai mitra kerja dalam aktivitas berpromosi guna

menajamkan dan mencapai objective yang diinginkan yaitu:

“Menjadi mitra kerja yang dapat diandalkan dan dipercaya dengan

selalu mencari inovasi baru dan menjunjung tinggi profesionalisme

dalam menjalankan kepercayaan yang telah diberikan.”

Untuk mencapai tujuannya Silhoutte Event Organizer dalam mengerjakan

project bekerjasama dengan Maximus untuk desain dan produksi serta bekerjasama pula

dengan View Art untuk kegiatan fotografi dan dokumentasi.

3.1. Proses Bisnis Silhouette Event Organizer

Silhoutte bekerjasama dengan seluruh penyelenggara acara untuk

menyelesaikan project-nya. Tahapan yang digunakan dalam proses bisnis

penyelenggaraan event adalah sebagai berikut:

Page 21: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

20

Gambar 3

Diagram Alir Proses Bisnis Silhouette

1. Konsep

Dalam tahap konsep Silhoutte menggunakan segala kemampuan kreativitasnya untuk

menghasilkan kualitas event yang baik. Penyusunan konsep melibatkan ide,

pendapat, mitra kerja dan semua kelengkapannya.

2. Evaluasi Konsep

Konsep yang telah selesai dievaluasi kembali, disesuaikan dengan kondisi lapangan

dan pemintaan client serta penyesuaian dengan kemamuan sumber daya yang

dimiliki perusahaan.

3. Upgrade Personel

Pelaksanaan kegiatan event membutuhkan tim khusus yang siap menangani dan

memiliki semangat yang tinggi. Dalam upgrade personel dipilih personel yang tepat

agar dalam pelaksanaan event, penyelenggara dapat kompak sehingga acara dapat

berjalan dengan lancar.

4. Persiapan

Pimpinan dan masing – masing koordinator event memeriksa keseluruhan perangkat

acara dan memastikan semuanya agar siap dan tepat waktu, beberapa event perlu

dilakukan gladi kotor dan gladi bersih sebelumnya.

5. Pelaksanaan

Pada proses pelaksanaan event adalah bentuk dari keseluruhan konsep yang sudah

matang, personel yang siap dan perangkat yang dapat digunakan sesuai waktu yang

disepakati.

6. Evaluasi Akhir

Beberapa kesalahan mendasar hingga kesalahan kecil sampai keluhan dari client

maupun peserta event dievaluasi pada tahap akhir agar dapat menjadi rujukan untuk

pelaksanaan kegiatan selanjutnya.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Peneliti memaparkan analisis data berdasarkan konsep pada konsep dan metode

sebelumnya. Dari analisis ini dimunculkan temuan penelitian yang dapat disajikan

dalam klasifikasi yang tentunya mengacu pada fokus penelitian. Pada tahap ini data

yang diperoleh dari berbagai sumber yaitu wawancara, pengamatan, catatan lapangan,

Konsep

Evaluasi

Upgrade

Persiapan

Pelaksanaan Event

Evaluasi

Page 22: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

21

dokumen dan data lain yang mendukung dikumpulkan, diklasifikasikan dan dianalisis

dengan analisis induktif.

Strategi Komunikasi Silhouette Event Organizer

Strategi komunikasi Silhouette ditujukan sebagai komunikasi pemasaran dalam

meningkatkan minat responden secara luas kepada produk yang menggunakan jasa

event organizer. Strategi komunikasi perusahaan menggunakan tahapan penyusunan

dan penetapan komunikasi yang dipaparkan kepada khalayak.

1. Penyusunan Pesan Komunikasi

Pesan yang disusun oleh manajemen Silhouette berbentuk komunikasi

interpersonal dengan tujuan persuasif serta mengutamakan kenyamanan para mitra

kerja dan pengunjung event. Kenyamanan dan persuasif yang diberikan bertujuan

agar penyelenggaraan event dapat memuaskan mitra kerja sekaligus dapat menjadi

rekomendasi bagi customer selanjutnya. Dalam teknik penyusunan pesan tim

penyelenggara beberapa kali memilih artis atau pengisi acara yang memiliki

kemampuan baik dalam pemasaran produk. Proses penyusunan meliputi:

pembukaan, hiburan, sambutan, acara utama, dan penutup.

2. Penetapan Teknik Komunikasi

Manajemen Silhoutte telah berpengalaman dalam bidang kepanitiaan kerja

dan mampu mengorganisasi tim yang terdiri dari tim pelaksana, tim produksi, tim

pekerja dan tim manajemen yang mampu melaksanakan tugas operasional program

acara secara baik. Pada penetapan teknik komunikasi tersebut telah dibagi aspek

posisi pihak – pihak sesuai tugas dan pendukung dalam kesuksesan sebuah acara:

1. Penyandang Dana

Penyandang dana event dari Silhoutte banyak dari sponsor yang berkepentingan

sekaligus bekerjasama dalam memasarkan atau mengenalkan produk kepada

khalayak secara luas.

2. Pelaksana Event

Pelaksanaa event adalah Silhoutte dengan seluruh tim yang telah disiapkan dalam

penysunan program dengan pesan – pesan yang telah disusun dengan baik.

Pelaksana event memiliki posisi yang sama dalam bekerjasama dengan

penyandang dana, penampil, penonton dan pengamat media event.

3. Penampil Event

Penampil event adalah pihak yang bertugas dalam membentuk daya tari suatu

program acara. Penampil event biasanya personal atau kelompok artis, musik,

seniman hingga pembawa acara yang memiliki kemampuan komunikasi

interpersonal yang sangat baik.

4. Penonton Event

Sukses tidaknya sebuah event dapat dilihat dari seberapa banyak kuantitas

penonton event yang hadir. Silhoutte membagi bentuk event berupa berbayar atau

gratis tergantung dari keputusan bersama dengan para penyandang dana.

5. Pengamat Event

Pengamat event adalah pihak yang memiliki jalur media seperti pers ataupun tim

dokumentasi yang dibentuk sendiri oleh Silhoutte dalam mempresentasikan event

pada berbagai media baik cetak maupun elektronik.

Berdasarkan penyajian hasil penelitian, strategi komunikasi yang dijalankan oleh

Silhoutte telah berjalan dengan baik. Hasil pembahasan yang Silhoutte memiliki

kelebihan yaitu dari kreativitas crew. Dalam pemilihan komunikator yang dilakukan

Page 23: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

22

oleh Silhoutte telah memiliki tingkat kredibilitas yang tinggi bagi khalayak luas secara

umum. Silhoutte lebih fokus pada kerjasama dengan perusahaan dibandingkan dengan

konsumen personal. Pesan yang disampaikan oleh Silhoutte dapat menarik perhatian

dan tersampaikan dengan baik oleh khalayak yang dituju. Sarana promosi Silhoutte

melui media sosial website dan dari metode kepercayaan dari word to mouth.

Marketting Communication Silhouette Event Organizer

Marketting Communication Silhouette Event Organizer telah menggunakan

Integrated Marketting Communication (IMC) yang efektif. IMC Silhouette

menggunakan pendekatan holistik pemasaran yaitu penyelenggaraan acara, public

relations dan manajemen komunikasi yang telah dipaparkan sebelumnya. Tugas

manajer adalah memastikan konsistensi pesan – pesan kunci event yang telah dirancang

hingga mengimplementasikan strategi yang telah disusun. Marketting Communication

telah membantu penyelenggara menciptakan kesadaran dari berbagai pihak yang

berkepentingan. Marketting Communication telah menjadi kunci keberhasilan Silhoutte

dalam menjalin hubungan yang menguntungkan dengan para mitra kerja. Secara umum

Marketting Communication Silhoutte telah mengakomodasi aspek – aspek sebagai

berikut:

1. Tujuan dan Sasaran

Silhoutte telah memberdayakan sumber daya manusia untuk merancang sebuah acara

dengan tujuan mendatangkan benefit secara material atau pun non material bagi

perusahaan dan sasaran khalayak.

2. Analisis Pemangku Kepentingan

Silhoutte dituntut untuk selalu memberikan harapan yang tinggi dan antusiasme

kepada para mitra kerja disamping itu manajemen juga berupaya dalam membentuk

tim yang bersemangat dan tanggung jawab tinggi. Kolaborasi juga dibentuk secara

efektif antara sponsor, pembawa acara dan seluruh anggota tim. Analisis pemangku

kepentingan dipaparkan pada Tabel 1 berikut:

Tabel 1. Analisis Proses Kinerja Silhoutte Event Organizer

No. Proses Penerapan

1. Perencanaan dan

Koordinasi

Perencanaan disusun dari basi 5 W + 1 H komunikasi serta menunjuk

tim sesuai dengan bidangnya masing – masing.

2. Tindakan (Act)

a. Persiapan anggaran

b. Promosi media

c. Teknik pemasaran

d. Rekrutmen peserta

e. Persiapan kolaborasi

f. Perjalanan, transportasi dan perizinan

3. Aktivitas

(Endurance)

Tim berusaha tetap aktif dan mempersiapkan event pada kurun 24

hingga 36 jam sebelum acara dimulai

4. Manajemen

Harian

a. Gladi kotor – bersih acara

b. Pemeriksaan seluruh komponen elektronik

c. Alokasi ruang promosi

d. Pemetaan risiko yang tidak dikehendaki

e. Dokumentasi dari awal hingga akhir

f. Persiapan konsumsi acara

5. Evaluasi Manajemen menyediakan waktu dan ruang untuk perbaikan dan

evaluasi dari penyelenggaraan acara yang telah selesai dilaksanakan

Page 24: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

23

3. Rencana Manajemen Risiko

Kemungkinan dan tantangan kegagalan sebuah event selalu diantisipasi oleh

Silhoutte dengan perencanaan yang matang. Dibentuk sebuah penelitian kecil untuk

menggambarkan apa yang akan terjadi ketika event berlangsung. Potensi dan

tantangan yang yang dimungkinkan terjadi dianalisis secara bersama oleh tim

manajemen. Tahapan yang dilakukan awal analisis masalah, kemudian mencocokan

hasil manajemen risiko dengan tujuan acara, setelah acara berjalan efektif kemudian

dianjutkan dengan evaluasi, manajemen kemudian membuat perubahan pada

kegagalan pelaksanaan, pimpinan kemudian mengevaluasi seluruh aktivitas yang

telah berjalan.

Customer Relationship Management Silhouette Event Organizer

Silhoutte merupakan perusahaan event organizer yang memiliki perbedaan

kualitas acara dengan platform sejenis, hal ini dibutkikan dengan banyak mitra kerja

yang menggunakan jasa event lebih dari satu kali. Analisis CRM Silhoutte dijelaskan

sebagai berikut:

Internal Management Event

Internal manajemen telah mengakomodasi dan mempersiapkan lima aspek

penting dalam persiapan sebuah event meliputi aspek keamanan, perizinan,

perlengkapan, primary technology dan SLE. Internal manajemen berusaha mengemban

tanggung jawab dalam mensukseskan suatu event organizer. Indikator yang selau

digunakan dalam target kerja oleh Silhouette antara lain memperkenalkan,

mempromosikan atau meningkatkan citra perusahaan dan atau institusi organisasi yang

menjadi mitra kerja. Tabel 2 menunjukkan aspek stadard yang dimiliki oleh sebuah

event organizer dan bagaimana Silhoutte menerapkan di dalam proses bisnisnya.

Indikator aspek yang dipaparkan selalu menyesuaikan bagaimana tantangan yang

dihadapi di lapangan.

Tabel 2

Internal Manajemen (Preparation) Event Silhoutte

No. Aspek Penerapan

1. Keamanan Keamanan disiapkan dari petugas internal dan apabila event

berskala besar bekerjasama dengan kepolisian.

2. Perijinan Perizinan dimulai lengkap dari RT, RW, kepolisian dan

masyarakat setempat.

3. Perlengkapan

audio visual, projektor, mike, screen, meja dan kursi untuk para

undangan dan para hadirin, panggung, backdrop, lighting dan

peralatan lainnya seperti papan petunjuk, denah stand, flooring,

podium, carpet, sekat ruangan, partisi pameran, dekorasi bunga,

dekorasi air mancur, dekorasi ruangan, gate, sofa, level untuk

panggung, ruang ganti pakaian (fitting room).

4. Primary

Technology

a. Audience equipment

b. Recorder

c. Sound

d. Walkie-talkies

5. Sound, Lighting

and Effects

Silhoutte bekerjasama dengan pihak ketiga dengan menghadirkan

kualitas SLE berkualitas tinggi.

Page 25: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

24

Hasil penelitian menunjukkan bahwa Silhoutte fokus pada kepentingan

diferensiasi atribut produk dengan menyusun konsep acara yang sesuai dengan

kebutuhan marketting perusahaan mitra kerja. Belum terdapat kesenjangan nyata antara

promosi event dengan jumlah kehadiran penonton atau undangan. Garansi pelayanan

dan kualitas manajemen Silhoutte telah banyak dikenal terutama pada area pemasaran

Bandung hingga Jakarta. Untuk menarik minat mitra kerja dan konsumen Silhouette

terus mencoba memberikan diferensiasi produk event dengan mengikuti kebutuhan dan

daya tarik pangsa pasar yang mayoritas adalah anak muda. Diferensiasi produk event

dilakukan dengan mengkombinasikan skala event dari mulai regional dan nasional.

Manajemen memperhatikan dengan detail segmen apa yang sedang diminati dan

positioning apa yang tepat diletakkan dalam komponen penyelenggaraan event.

Interaksi merupakan hasil dari persiapan yang matang dari tahap perencanaan agar

pesan yang disampaikan dapat efektif kepada penonton. Silhoutte selalu berusaha

membuat interaksi langsung antar target penonton dengan klien dan mitra kerja untuk

menghasilkan dampak marketting communication yang diharapkan. Dalam hal tersebut

Silhoutte hadir sebagai jasa yang memfasilitasi antar interaksi tersebut.

Personalitas Traits

Silhoutte mengakomodasi personal dengan tipikal keahlian yang sesuai dengan

perencanaan sebuah acara. Silhoutte memahami bahwa industri jasa event dibutuhkan

pengalaman yang lebih penting dibandingkan kemampuan teoritis lainnya.

Operational and Organizing

Operasional event orgaizer Silhoutte mengandalkan tim dengan tantangan

pekerjaan yang sangat kompleks sehingga perlu dipetakan operasional umum sebagai

berikut:

Tabel 3

Operational Organizing Silhoutte

No. Tahap Details

1. Pre Production

(Preparation)

Penjabaran ide

Pembagian tim dan pembagian kerja

Konsep kreatif (rundown)

Observasi tempat, perlengkapan, akomodasi, transportasi

dan lainnya

Promosi, publikasi dan sosialisasi

Penyelesaian administrasi: kontrak, perizinan dan ticketing

2. Produksi

Kesiapan pengisi acara

Kesiapan perlengkapan

Kesiapan pengamanan

Kesiapan crew

Pengawasan event sesuai rundown

3. Pasca Produksi Evaluasi

Penyusan laporan

Analytical (Studi Kelayakan)

Tujuan dari studi kelayakan adalah untuk mengidentifikasi ketersediaan model

kreatif dari organisasi acara, kemudian Silhoutte memaparkan potensi berdasarkan

Page 26: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

25

analisis manfaat biaya dan rasio keuntungan. Studi kelakayan event didasarkan pada

jumlah item, tujuan acara, logistik, pemilihan lokasi, waktu dan tanggal, biaya,

pendapatan, konten acara dan analisis potensi risiko.

Technology Collbaoration

Teknologi tools yang digunakan untuk membantu manajemen event digunakan

Trello. Dengan teknologi Trello personel dapat saling berkolaborasi dan memudahkan

dalam menyelesaikan lebih banyak tugas. Fitur dari Trello menyediakan dashboard, list,

card yang memungkinkan manajemen mengatur dan memprioritaskan acara dengan

lebih fleksibel dan bermanfaat.

Refleksi Pembahasan Hasil Penelitian

Berdasarkan analisis Customer Relationship Management peneliti merefleksikan

bahasan aspek tersebut ke dalam tiga indikator utama dalam strategi marketting

communication Silhoutte event organizer sebagai berikut:

People of Internal Management

People of Internal Management sangat dipengaruhi oleh kemampuan manajer

dalam mengorganisir acara. Manajer Silhoutte sering berdampingan dengan tim dan

unsur pembantu lainnya untuk memastikan keberhasilan dari pelaksanaan event.

Manajer Silhoutte antusias menerima feedback dari mitra kerja dan mampu

mendelegasikan kewenangan dan tanggung jawab kepada masing – masing anggota tim.

Proses Customer Relationship Management

Proses dari CRM menargetkan mitra kerja dari skala menengah hingga atas.

Silhoutte mampu mengorgaisasi acara baik di dalam (indoor) maupun di luar ruangan

(outdoor) dengan sama baiknya. Apabila suatu acara telah memasuki tingkatan proses

produksi, kesepakatan antara pihak Event Organizer (EO) dengan pihak penyelenggara

harus telah terjadi sebelumnya. Manajemen telah memastikan semuanya siap, kemudian

memeriksa lagi bahwa semuanya benar-benar siap. Melakukan gladi kotor dan gladi

bersih sebaik mungkin.

Teknologi Customer Relationship Management

Silhoutte telah menggunakan teknologi dan peralatan yang menyesuaikan

dengan perkembangan kebutuhan konsumen dan mitra kerja agar acara dapat

berlangsung dengan baik dan maksimal. Respon dan kepuasan dari penonton acara

merupakan indikator utama keberhasilan pelaksanaan event yang dikelola. Mitra kerja

perusahaan selalu menghendaki bagaimana membangun image yang baik kepada

khalayak. Manajemen Silhoutte juga berupaya terus memotivasi karyawan agar dapat

menerapkan dan memaksimalkan potensi teknologi yang ada.

KESIMPULAN

Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui strategi marketting

communication Silhouette Event Organizer dalam mengoptimalkan pelayanan terhadap

mitra kerja. Dalam menetapkan marketting communication, Silhoutte terlebih dahulu

menyusun tujuan sasaran ada di dalam setiap pelaksanaan event. Peneliti menggunakan

instrumen Customer Relationship Management untuk secara lebih detail dapat

menganalisis bagimana pelayanan yang diberikan Silhoutte kepada mitra kerja.

Komponen CRM yang dianalisis meliputi internal management event, mengidentifikasi

produk event, mengetahui diferensiasi produk jasa, interaksi event, personalitas traits,

Page 27: STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE · STRATEGI MARKETTING COMMUNICATION SILHOUETTE EVENT ORGANIZER (PT. AKUSARA MITRA SADAJIWA) DALAM MENGOPTIMALKAN PELAYANAN TERHADAP MITRA

26

operational and organizing, analytical studi kelayakan hingga kolaborasi teknologi

yang dipakai.

Saran yang disusun berdasarkan hasil penelitian yang telah diperoleh adalah:

Kemampuan untuk melobi dan bernegosiasi dengan para sponsorship atau peserta dari

Event tersebut adalah hal kunci dari keberhasilan perusahaan. Personel yang tergabung

di dalam tim ini dapat menjelaskan latar belakang dari event yang akan dilaksanakan

dan juga benefit yang akan diperoleh dari keikutsertaan mereka dalam event tersebut.

Selain itu, tim pemasaran event juga dapat memberikan bahan pertimbangan atau

masukan yang positif kepada para mitra kerja bila terjadi keragu-raguan.

DAFTAR PUSTAKA

[1] Kotler, Philip and Gary Armstrong. 2012. Prinsip - Prinsip Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

[2] Morissan. 2012. Metode Penelitian Survey. Jakarta: Kencana Prenada Media.

[3] Belch, George E dan Belch, Michael A. 2009. Advertising and Promotion : An.

Integrated Marketing Communication Perpective. New. York : McGraw-Hill.

[4] A. Shimp, Terence. 2014. Komunikasi Pemasaran Terpadu dalam periklanan dan.

Promosi. Jakarta: Salemba Empat.

[5] Kotler, Philip dan Kevin Lane Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jakarta:

Erlangga.

[6] Atmaja, Lukas Setia. 2008. Teori dan Praktek Manajemen Keuangan. Yogyakarta:

Andi.

[7] Tjiptono, Fandy. 2008. Strategi Pemasaran. Yogyakarta: Andi.

[8] Effendy, Onong Uchjana. 2009. Komunikasi Teori dan Praktek. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

[9] Handoko, T. Hani. 2008. Manajemen Personalia Sumber Daya Manusia.

Yogyakarta: BPFE.

[10] Chitty, William. Barker, Nigel. 2011. Integrated Marketing Communication.

Boston: Cengage Learning.

[11] Kennedy, John. E; R Dermawan Soemanagara. 2009. Marketing Communication –.

Taktik dan Strategi. Jakarta: Buana Ilmu Populer.

[12] Natoradjo, Sulyus. 2011. Event Organizer: Dasar-dasar Event Management.

Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.

[13] Sugiyono. 2012. Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R&D. Bandung:

Alfabeta.

[14] Moleong, L.J. 2011. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja

Rosdakarya.

[15] Koentjaraningrat. 2009. Pengantar Ilmu Antropologi. Jakarta: Rineka Cipta.

[16] Ihalauw, John. 2008. Konstruksi Teori Komponen dan Proses. Jakarta: Gramedia

Widiasarana Indonesia.

[17] Amirin, T. M. 2009. Penelitian Ekploratori (Eksploratif). Yogyakarta: Ekonisia.

[18] Bagong Suyanto, Sutinah. 2010. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif.

Pendekatan. Jakarta: Prenada Media Group.

[19] Miles, M.B, Huberman, A.M, dan Saldana, J. 2014. Qualitative Data Analysis, A.

Methods Sourcebook. California: Sage Publications.

[20] Nasution. 2009. Metode Research (Penelitian Ilmiah). Jakarta: Bumi Aksara.

[21] Patton, MQ. 2009. Metode Evaluasi Kualitatif. Jakarta: Pustaka Pelajar.