STRATEGI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR ...repo.apmd.ac.id/1241/1/NAUFAL ABDUL HANAN PS MEI...
Transcript of STRATEGI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR ...repo.apmd.ac.id/1241/1/NAUFAL ABDUL HANAN PS MEI...
STRATEGI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR” DALAM PENINGKATAN
KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA TIRTONIRMOLO, KECAMATAN
KASIHAN, KABUPATEN BANTUL, YOGYAKARTA
SKRIPSI
DISUSUN OLEH :
NAUFAL ABDI HANAN
NIM: 16510035
PROGRAM STUDI IlMU SOSIATRI / PEMBANGUNAN SOSIAL
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA “APMD”
YOGYAKARTA
2020
i
“STRATEGI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR” DALAM
PENINGKATAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT DI DESA
TIRTONIRMOLO, KECAMATAN KASIHAN, KABUPATEN BANTUL,
YOGYAKARTA”
SKRIPSI
Diajukan Untuk Memenuhi Persyaratan Guna Mencapai Derajat Kesarjanaan Jenjang
Strata Satu (S1) Pada Program Studi Ilmu Sosiatri / Pembangunan Sosial
Disusun oleh :
NAUFAL ABDI HANAN
NIM: 16510035
PROGRAM STUDI ILMU SOSIATRI / PEMBANGUNAN SOSIAL
SEKOLAH TINGGI PEMBANGUNAN MASYARAKAT DESA"APMD"
YOGYAKARTA
2020
iii
MOTTO
Dan Allah memberi petunjuk kepada siapa yang Dia kehendaki ke jalan yang
lurus
(QS. An-Nur : 46)
Yakinlah ada sesuatu yang menantimu selepas banyak kesabaran yang kau jalani,
yang akan membuatmu terpana hingga kau lupa betapa pedihnya rasa sakit
(Ali Bin Abi Thalib)
“Berdoalah kepada-ku niscaya, Akan aku ijabahi-ijabahi doa kalian ”
(QS. Ghafir : 60)
Apabila anda berbuat kebaikan kepada orang lain, maka anda telah berbuat baik
terhadap diri sendiri
(Benyamin Franklin)
Kebanyakan dari kita tidak mensyukuri apa yang sudah kita miliki, tetapi tidak
menyesali apa yang belum kita capai
(Schopenhauer)
iv
HALAMAN PERSEMBAHAN
Dengan penuh rasa syukur kehadirat Allah SWT yang maha pengasih lagi
maha penyayang, skripsi ini kepersembahkan untuk :
Keluargaku tercinta, Bapak, Mama, dan Adikku yang dengan sabar dan
penuh kasih sayang sudah mendidik, mendoakan serta memberikan yang
terbaik untuk saya.
Keluarga besar dimanapun berada yang telah mendoakanku dengan tulus.
Rekan-rekanku di Kampus angkatan 2016 Prodi Ilmu Sosiatri, Ilmu
Pemerintahan, Ilmu Komunikasi dan PMD atas doa, dorongan, dan
bimbingannya.
v
HALAMAN PERSEMBAHAN
Alhamdulillah, segala puji dan syukur kepada Allah SWT atas berkat rahmat dan
hidayah yang diberikan kepada hambanya, tak lupa karunianya serta petunjuknya dalam
menyelesaikan skripsi ini. Dengan penuh rasa syukur skripsi ini kupersembahkan untuk :
1. Kedua orangtua saya Bapak H. Mikhroj dan Ibu Hj. Sri Suparni walau tidak seberapa
dengan semua perjuanganmu yang telah membesarkanku dengan penuh kasih dan
sayang yang telah Bapak dan Ibu berikan. Bapak dan Ibu ini karya kecil dariku
2. Adikku tercinta Aghis ‘Ulya Hana, Maaf belum bisa menjadi contoh yang baik
untukmu. Masih banyak buruk yang kakak lakukan. Tapi kakak selalu berusaha
menjadi baik agar kamu bisa mencontoh kakakmu ini. Ambil setiap contoh baik yang
kamu lihat dari kakakmu ini dan buang semua hal buruk yang kamu liat dari kakak.
3. Seluruh keluarga besar Eyang H. Ilyas dan Hj. Darsiti dan juga keluarga besar Eyang
H. Kiman dan Hj. Komini yang memberikan dukungan dan menndoakan saya dengan
sangat tulus.
4. Rekan-rekanku di Kampus angkatan 2016 Prodi Ilmu Sosiatri, Ilmu Pemerintahan,
Ilmu Komunikasi dan PMD atas doa, dorongan, dan bimbingannya.
vi
KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur kepada Allah SWT, kemudian shalawat serta salam-Nya,
mudah-mudahan senantiasa tercurah kepada junjungan kita Rasulullah SAW, beserta
keluarganya, sahabatnya dan umatnya yang masih turut dengan ajarannya. Aamiin.
Berkat rahmat dan karunia-Nya, penulis dapat menyelesaikan tugas penulisan
skripsi yang berjudul: “Stratrgi Koperasi Unit Desa “Tani Makmur” dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta”. Penulis benar-benar menyadari
sepenuhnya dalam menulis skripsi ini masih banyak hal-hal yang perlu dipersiapkan dan
perlu dipelajari lebih dalam lagi, usaha tersebut sudah penulis lakukan, namun karena
terbatas kemampuan penulis menyebabkan skripsi ini masih jauh dari sempurna. Oleh
karena itu, penulis mengharapkan adanya masukan yang bersifat membangun bagi
kesempurnaan skripsi ini. Kelancaran proses penyusunan skripsi ini berkat bimbingan,
arahan, dan petunjuk serta kerja sama dari berbagai pihak, baik pada tahap persiapan,
penyusunan hingga terselesaikannya skripsi ini. Penyusun dalam kesempatan ini
menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya penyusun
sampaikan pula kepada yang terhormat :
1. Bapak Dr. Sutoro Eko Yunanto M.Si. selaku Ketua Sekolah Tinggi
Pembangunan Masyarakat Desa “APMD” Yogyakarta.
2. Dra.Oktarina Albizzia, M.Si selaku Ketua Prodi Ilmu Pembangunan Sosial. dan
selaku Dosen Pembimbing skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya
untuk membimbing penyusun dalam penulisan skripsi.
3. Ibu Aulia Widya Sakina, S.sos, MA selaku Dosen Pembimbing Akademik
selama saya kuliah di STPMD “APMD” Yogyakarta.
4. Dra. Anastasia Adiwirahayu, M.Si, selaku Dosen Penguji samping I skripsi, yang
telah memberikan masukkan yang sangat berguna untuk memperbaiki
penyusunan skripsi ini.
5. Ibu Ratna Sesotya Wedadjati, S.Psi., M.Si. Psi, selaku Dosen Penguji samping II
skripsi yang telah memberikan saran dan masukan yang sangat bermanfaat untuk
memperbaiki cara penulisan skripsi yang baik dan benar.
vii
6. Seluruh Dosen Prodi Ilmu Sosiatri STPMD”APMD” Yogyakarta yang telah
memberikan ilmu selama dibangku perkuliahan.
7. Bapak dan Ibu Dosen Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta yang selama ini tidak mengenal pamrih dalam membimbing dan
menuangkan ilmu pengetahuan kepada penyusun selama duduk di bangku
perkuliahan.
8. Seluruh Staf Pegawai Sekolah Tinggi Pembangunan Masyarakat Desa “APMD”
Yogyakarta, atas segala pelayanan yang telah diberikan selama ini guna
menunjang kegiatan perkuliahan yang kami butuhkan selama ini.
9. Bapak Dra. H Bibit Rustamta beserta jajarannya yang telah berkenan menerima
saya untuk melakukan kegiatan penelitian di KUD “Tani Makmur”, Desa
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Daerah Istimewa
Yogyakarta.
10. Seluruh rekan-rekan perjuanganku Ilmu Sosiatri 2016 STPMD “APMD”
Yogyakarta : Sr. Modesta, Sr. Serly, Sr. tiar, Aulia, Dora, Farinda, Febrina, Intan,
Nurlia, Santi, Susan, Tiwi, Wulan, Rika, Septi, Zulinar, Bertha, Billy, Bimo,
Danang, Agus, Maxon, Mufthi, Prihatin, Agustinus, Quirino, dan Umbu.
11. Teman-teman seperjuangan skripsi, sobat ambyar, sobat dolan, sobat sambat :
Alvi, Eyas, Yogi dan Talita.
12. Teman-teman KKN Pacing Kidul Riko, Asdar, Rahmat, Dea, Isti dan Bang Ino.
13. Mas Irfan dan Mas Bojes yang telah membantu saya dalam menyusunan skripsi.
Semoga Allah SWT berkenan membalas semua jasa-jasa kebaikan yang telah
diberikan kepada saya. Akhirnya, betapapun kecilnya arti skripsi ini, mudah-mudahan
bermanfaat bagi orang yang membacanya. Aamiin Ya Rabbal’Alaamiin…
Yogyakarta, 1 April 2020
Penyusun
Naufal Abdi Hanan
viii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL……...…………….………………………….…..........……... i
HALAMAN PENGESAHAN....................................................................................ii
HALAMAN PERSEMBAHAN.................. ..............................................................v
HALAMAN KATA PENGANTAR.........................................................................vi
DAFTAR ISI…………..………………………………………..........…….……...viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang………………………………….…………………….……...........1
B. Rumusan Masalah……………………………….…………………….…........…..6
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian………...……………………………......…….…..7
E. Kerangka Teori…………………………………….………………………………8
1. Strategi….......………………………………………………………....………...8
2. Koperasi....................................................................…..………..….……….....10
3. Kesejahteraan Masyarakat………………………………..………………...….15
F. Metode Penelitian………………………………………………………………...19
1. Jenis Penelitian…..…………………………………………………………….19
2. Ruang Lingkup Penelitian…………...………………………………………...19
ix
a. Obyek Penelitian........................................................................................19
b. Definisi Konseptual....................................................................................20
c. Definisi Operasional...................................................................................21
3. Subyek Penelitian…………………………………………….………………..22
4. Teknik Pengumpulan Data.................................................................................22
5. Teknik Analisa Data...........................................................................................25
BAB II DESKRIPSI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR”
A. Sejarah Koperasi Unit Desa…..…………………..…………………………27
B. Unit Usaha......................…………………………….………….......………30
1. Unit Waserda......................................................................................30
2. Unit Saprotan......................................................................................30
3. Unit PPOB..........................................................................................31
4. Unit Tabur Puja...................................................................................31
5. Unit SPH.............................................................................................31
C. Sarana dan Prasarana…...……………………………..….…………………32
D. Keorganisasian KUD “Tani Makmur”..…………………….....….……..….32
1. Keanggotaan.......................................................................................32
2. Kepengurusan.....................................................................................33
3. Pengawas............................................................................................33
4. Badan Pembimbing dan Pelindung....................................................34
5. Manajer dan Karyawan......................................................................34
E. Visi dan Misi………………………………….……………….....................34
x
F. Prinsip-Prinsip KUD “Tani Makmur”……………..………………....….....35
BAB III ANALISIS DATA
A. Deskripsi Informan...…………..……………………………………..…....35
B. Strategi Koperasi Unit Desa “Tani Makmur” dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat..............……….........................................................................41
1. Kualitas Kepengurusan KUD….............................................................41
2. Meningkatkan dan Mengembangkan Usaha Koperasi...........................43
3. Menyediakan Modal Bagi Anggota Koperasi........................................45
4. Memberikan Pelatihan Kepada Anggota Koperasi................................47
5. Memasarkan Hasil Usaha Anggota Koperasi........................................49
6. Bekerjasama dengan Pihak-Pihak Lain.................................................50
7. Manfaat Keberadaan KUD bagi Kehidupan Anggota...........................52
8. Perubahan Tingkat Pendapatan Setelah Menjadi Anggota KUD..........54
9. Perubahan Tingkat Kebutuhan Sandang, Pangan dan Papan Anggota
KU.........................................................................................................55
10. Kendala atau Masalah yang Dihadapi KUD dalam Menjalankan Perannya
Untuk Mensejahterakan Anggota dan Masyarakat...............................57
BAB IV PENUTUP
A. Kesimpulan……...…………………….………..……………….....…......60
B. Saran……………...…………………………………………...…….........62
DAFTAR PUSTAKA……...….…………………………….....………....…......63
LAMPIRAN……......…………....…………….……………...…….....…….......65
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Permasalahan kemiskinan untuk saat ini masih menjadi persoalan utama
bagi Indonesia, walaupun juga dialami oleh hampir semua negara berkembang di
dunia. Permasalahan kemiskinan menjadi sumber dari rendahnya tingkat
kesejahteraan perekonomian masyarakat. Kemiskinan merupakan masalah sosial
yang sangat serius dan harus segera di atasi. Inti dari kemiskinan pada umumnya
adalah suatu keadaan dimana terjadi ketidakmampuan seseorang untuk memenuhi
kebutuhan dasar seperti makanan, pakaian, tempat berlindung, tempat berlindung,
dan kesehatan. Kemiskinan juga dapat disebabkan oleh kurangnya alat
pemenuhan kebutuhan dasar ataupun sulitnya akses terhadap pendidikan dan
pekerjaan.
Berdasarkan data dari BPS, jumlah penduduk Indonesia sampai saat ini
mencapai 266,91 juta jiwa. Untuk jumlah penduduk miskin pada tahun 2019
mencapai 25,14 juta jiwa, yang turun dari tahun 2018 sebesar 25,67 juta jiwa.
Salah satu daerah di Indonesia yang tergolong penduduk miskinnya masih cukup
tinggi adalah Daerah Istimewa Yogyakarta. DIY dengan jumlah penduduknya
sebesar 7,69 juta jiwa, pada tahun 2018 jumlah penduduk miskinnya mencapai
450,25 ribu jiwa, sementara pada tahun 2019 menurun menjadi 448,87 ribu jiwa
(Badan Pusat Statistik, 2019).
2
Dari data tersebut dapat dilihat bahwa kemiskinan yang terjadi di DIY
masih sangat banyak. Kemiskinan yang terjadi di DIY cukup meresahkan karena
dapat menyebabkan masalah sosial yang lainnya. Padahal di sisi lain indeks
pembangunan manusia (IPM) DIY tergolong tinggi, Usia harapan hidup
penduduknya juga tinggi, tingkat kebahagiaannya pun tinggi namun jumlah warga
miskin juga tinggi. Dari 34 propinsi di Indonesia, DIY berada di urutan ke-23 alias
nomor 12 dari bawah. Seperti dilansir oleh cnbcindonesia, Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY) masih jadi propinsi termiskin di pulau jawa, angka
kemiskinannya pda tahun 2019 tercatat 11,70 persen atau lebih tinggi dari nilai
rata-rata nasional sebesar 9,41 persen. (https://www.cnbcindonesia.com/ , 2019)
Dalam proses perkembangannya negara Indonesia telah mengeluarkan
berbagai kebijakan, baik kebijakan di tingkat naional maupun di tingkat regional.
Tujuan dari kebijakan pemerintah sendiri tidak lain demi terciptanya
kesejahteraan bagi seluruh rakyat Indonesia. Salah satu bidang yang menjadi
pusat kebijakan pemerintah Indonesia adalah bidang ekonomi. Kesejahteraan
masyarakat tentu tidak terlepas dari tingkat pendapatan. Pendapatan ekonomi
menjadi salah satu indikator untuk menentukan sejahtera atau tidaknya
masyarakat tersebut.
Indonesia sebagai salah satu negara berkembang yang sebagian besar
penduduknya hidup di daerah pedesaan. Sehingga, pembangunan nasional
bertujuan meningkatkan kesejahteraan rakyat, maka kawasan pedesaan atau
pinggiran mendapat prioritas utama suatu pembangunan. Kawasan pedesaan atau
pinggiran pada saat ini identik dengan kemiskinan. Pada umumnya, mereka hidup
3
dalam keterbatasan, kemiskinan serta ketidakberdayaan dalam menghadapi
berbagai perkembangan dan perubahan yang terjadi. Ketidakberdayaan
masyarakat pedesaan termasuk masyarakat miskin, di samping disebabkan oleh
masalah ekonomi, juga disebabkan karena kurangnya akses untuk meningkatan
kemampuan dan keterampilan masyarakat. Oleh karena itu, perlu adanya suatu
pembangunan yang meningkatkan kemampuan dan keterampilan masyarakat di
pedesaan. Bagian dari sektor pembangunan yang seharusnya dibuat atau
ditingkatkan adalah pembangunan di sektor ekonomi yang sangat berpengaruh
besar terhadap kemajuan negara dan masyarakat Indonesia.
Hakikat pembangunan pedesaan adalah memanusiawikan manusia
pedesaan supaya menjadi manusia yang dinamis, dewasa, mandiri, dan berani
menghadapi dan mengatasi semua tantangan lingkungan. Ini berarti manusia
pedesaan harus didudukan sebagai subyek dan dikembanagkan kesubyekannya
sebagai manusia utuh ( M.J. Kasiyanto, 1991 : 206 ). Dalam hal ini maksudnya
adalah manusia bukan hanya menerima dan menikmati hasil pembangunan saja,
melainkan harus berpartisipasi aktif dalam pembangunan. Karena ditujukan untuk
merubah masyarakat itulah maka sewajarnya masyarakat sebagai pemilik
kegiatan pembangunan maka harus ikut berpartisipasi. Hal ini dimaksudkan
supaya perubahan yang hendak dituju adalah perubahan yang diketahui dan
sebenarnya yang dikehendaki oleh masyarakat. Sehingga proses pembangunan
yang dijalankan dapat memberdayakan masyarakat, bukan memperdayakan
masyarakat.
4
Oleh karena itu sudah sewajarnya bila pembangunan pedesaan harus
menjadi prioritas dalam suatu pembangunan yang dilakukan di Indonesia. Salah
satu pembangunan yang harusnya dimulai dari desa adalah pembangunan
perekonomian. Salah satu bentuk pembangunan usaha yang diharapkan mampu
menggerakkan roda perekonomian adalah pembangunan koperasi. Koperasi
(cooperative) bersumber dari kata co-operation yang artinya kerjasama. Ada juga
yang mengartikan koperasi dalam makna lain. Seperti dikatakan oleh Enriques
memberikan pengertian koperasi yaitu menolong satu sama lain (to help one
another) atau saling bergandengan tangan (hand in hand). (Arifin Sitio dan
Holomoan Tamba, 2001 : 13)
Berdasarkan Undang-Undang Republik Indonesia Nomor. 17 Tahun 2012,
Koperasi adalah badan hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau badan
hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai modal
untuk menjalankan usaha, yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan bersama di
bidang ekonomi, sosial, dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip Koperasi.
Koperasi Unit Desa merupakan salah satu Unit Koperasi yang diharapkan
mampu menggerakan ekonomi Indonesia, khususnya ekonomi di pedesaan.
Koperasi Unit Desa dibentuk berdasarkan kebutuhan masyarakat. Dalam
perannya Koperasi Unit Desa memiliki beberapa bidang seperti usaha simpan
pinjam, sarana-sarana pertanian, dan lain-lain. Koperasi Unit Desa diharapkan
dapat menjadi kegiatan perekonomian di daerah pedesaan yang merupakan
bagian yang tidak terpisahkan dari pembangunan nasional dan dibina serta
dikembangkan secara terpadu.
5
Hal ini juga disampaikan dalam instruksi Presiden Republik Indonesia
Nomor 4, Pasal 4, Tahun 1984 menyatakan bahwa : pembentukan Koperasi Unit
Desa dilakukan oleh warga desa sendiri baik yang menjadi anggota kelompok tani
atau tidak menjadi anggota kelompok tani yang ada di pedesaan.
Lebih lanjut dalam instruksi Presiden Republik Indonesia Nomor 4, Pasal
1, Tahun 1984 menyatakan bahwa pengembangan Koperasi Unit Desa diarahkan
agar Koperasi Unit Desa menjadi pusat pelayanan kegiatan perekonomian di
daerah pedesaan yang merupakan bagian yang tidak dapat dipisahkan dari
pembangunan nasional, dan dibina serta dikembangkan secara terpadu melalui
program lintas sektoral. Pembinaan dan Pengembangan Koperasi Unit Desa
dilaksanakan dalam rangka pemantapan dan peningkatan peranan serta tanggung
jawab masyarakat pedesaan, sehingga mampu mengurus diri sendiri dan dapat
berperan serta secara nyata dalam pembangunan nasional dan pembangunan
pedesaan serta mampu memetik dan menikmati hasil pembangunan atas dasar
swadaya dan gotong royong.
Koperasi Unit Desa (KUD) “ Tani Makmur ” Kecamatan Kasihan yang
mempunyai bidang gerak antara lain simpan pinjam, WaSerDa (Warung serba
ada), SaProTan (Sarana produksi pertanian), PPOB (pembayaran listrik, telepon,
PDAM), Internet. Dengan banyaknya unit usaha yang terdapat di KUD Tani
Makmur masyarakat di Kecamatan Kasihan untuk mengelola atau memanfaatkan
keberadaan KUD Tani Makmur. Koperasi Unit Desa (KUD) juga menjadi pilihan
utama bagi masyarakat, selain pelayanan yang diberikan memenuhi kebutuhan,
untuk prosesnya juga mudah. Contohnya ketika melakukan pinjaman uang ke
6
Koperasi Unit Desa tidak seperti mengajukan pinjaman di tempat lain. Koperasi
Unit Desa tidak memerlukan Agunan (jaminan) untuk mengajukan pinjaman.
Selain itu, secara khusus berdasarkan pengamatan peneliti keberadaan
Koperasi Unit Desa Tani Makmur yang ada di Kecamatan Kasihan cukup
berperan aktif dalam meningkatkan kesejahteraan ekonomi, karena KUD
memberikan berbagai pelayanan yang sangat menunjang untuk membangkitkan
perekonomian khususnya masyarakat desa. Dalam hal ini, peneliti tertarik untuk
mengetahui secara mendalam mengenai strategi yang dilakukan oleh KUD Tani
Makmur di dalam upaya meningkatkan kesejahteraan ekonomi khusunya anggota
koperasi dan umumnya masyarakat.
Berdasarkan uraian di atas, penulis sangat tertarik untuk mengambil judul
penelitian “Strategi Koperasi Unit Desa dalam Peningkatan Kesejahteraan
Masyarakat di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul,
Yogyakarta”
B. RUMUSAN MASALAH
Berdasarkan uraian diatas, agar pembahasan benar-benar terarah pada inti
penulisan skripsi, maka dapat dirumuskan masalah yang akan dijadikan objek
penelitian adalah “Bagaimana Strategi Koperasi Unit Desa Tani Makmur dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta?”
7
C. TUJUAN DAN MANFAAT PENELITIAN
1. Tujuan Penelitian
Adapun tujuan dari penelitian ini adalah
1. Untuk mengetahui Strategi Koperasi Unit Desa dalam Peningkatan
Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan,
Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Untuk mengetahui kendala-kendala yang dihadapi Koperasi Unit Desa “Tani
Makmur” dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tirtonirmolo,
Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
2. Manfaat Penelitian
Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat sebagai berikut :
a. Manfaat Akademik
1. Bagi penulis, penelitian ini merupakan suatu usaha untuk meningkatakan
kemampuan berfikir, menambah wawasan dan pendalaman ilmu
pengetahuan yang dimiliki.
2. Untuk menerapkan teori – teori yang penulis peroleh selama perkuliahan di
Prodi Ilmu sosiatri / Pembangunan Sosial.
3. Menambah pengetahuan di bidang keilmuan maupun pengembangan ilmiah
dari penulis maupun pembaca tentang strategi peningkatan kesejahteraan
masyarakat yang dilakukan oleh Koperasi Unit Desa (KUD).
b. Manfaat Praktis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi salah satu masukan bagi
Koperasi Unit Desa (KUD) untuk menentukan langkah-langkah selanjutnya
8
dalam menghadapi masalah mengenai strategi peningkatan kesejahteraan
masyarakat Desa Tirtonirmolo.
D. KERANGKA TEORI
1. Strategi
Strategi didefinisikan sebagai suatu penentuan rencana para pemimpin
puncak yang berfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunan
suatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat di capai (Marrus,
2002:31).
Strategi juga merupakan suatu tindakan yang bersifat incremental
(senantiasa meningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudut
pandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan masa depan (Hamel
dan Prahalad (1995:35).
Dari kedua pendapat di atas, maka strategi dapat diartikan sebagai suatu
rencana yang disusun sedemikian baik oleh manajemen untuk mencapai atau
memperoleh tujuan yang diinginkan. Strategi selalu dipersiapkan untuk
menghadapi apa yang akan terjadi bukan menghadapi apa yang telah terjadi.
Misalnya strategi itu diarahkan pada perbaikan kualitas dan memperluas pasar di
era inovasi seperti sekarang ini. Maka strategi diperlukan untuk menghadapi atau
mempersiapkan perubahan yang akan terjadi. Sehingga perubahan yang terjadi
tidak mengurangi eksistensi perusahaan atau kelompok tersebut.
9
Strategi merupakan respon secara terus-menerus maupun adaptif terhadap
peluang dan ancaman eksternal serta kekuatan dan kelemahan internal yang dapat
mempengaruhi organisasi ( F. Rangkuti (1998:4).
Strategi dapat dipandang sebagai pola tujuan, kebijakan, program
tindakan, keputusan atau alokasi sumber daya yang mendefinisikan bagaimana
organisasi itu, apa yang dilakukan dan mengapa organisasi melakukannya
(Bryson (2001:189-190).
Dari pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian dari strategi
adalah
a. Strategi dirancang untuk mencapai tujuan bukan hanya tujuan jangka pendek,
akan tetapi tujuan jangka menengah dan panjang.
b. Strategi diharapkan membuat pemimpin atau pengurus koperasi dapat
mengambil sebuah keputusan dan pilihan yang tepat dan terarah untuk
mencapai suatu tujuan.
c. Memperhatikan berbagai peluang dan hambatan yang akan dialami oleh
perusahaan atau organisasi untuk mengatasi resiko yang akan terjadi.
Untuk memfokuskan penelitian tentang strategi yang dilakukan koperasi
dalam upaya mensejahterakan masyarakat diambil beberapa point, diantaranya
meliputi :
a. Koperasi mampu merancang strategi untuk mencapai tujuan, bukan hanya
jangka pendek melainkan juga jangka menengah dan jangka panjang.
10
b. Koperasi mampu mengambil sebuah keputusan dan mengambil pilihan yang
tepat dan terarah untuk mencapai tujuan.
c. Melakukan berbagai inovasi yang tepat dan sesuai dengan perkembangan yang
ada di masyarakat.
d. Bekerjasama dengan pihak-pihak lain sebagai bentuk upaya meningkatkan
kinerja koperasi.
2. Koperasi
a. Koperasi
Koperasi berasal dari kata co dan operation, yang mengandung arti
kerjasama untuk mencapai tujuan. Koperasi adalah suatu perkumpulan yang
beranggotakan orang-orang atau badan yang memberikan kebebasan keluar
masuk sebagai anggota, dan bekerjasama secara kekeluargaan menjalankan
usaha untuk mempertiggi kesejahteraan anggota (Arifin Caniago, 1979:1).
Koperasi ialah suatu usaha bersama yang mempunyai tujuan untuk
memperbaiki nasib kehidupan ekonomi yang didasari asas gotong royong
(Mohammad Hatta (1926-1977). Beliau juga menyatakan bahwa gerakan
koperasi merupakan lambang harapan bagi golongan ekonomi bawah yang
didasari atas tolong menolong diantara para anggotanya, sehingga mampu
membuat rasa saling percaya dalam ikatan persaudaraan koperasi.
Dalam Undang-Undang No. 17 tahun 2012 tentang Perkoperasian,
pengertian Koperasi adalah hukum yang didirikan oleh orang perseorangan atau
11
badan hukum Koperasi, dengan pemisahan kekayaan para anggotanya sebagai
modal untuk menjalankan usaha yang memenuhi aspirasi dan kebutuhan
bersama di bidang ekonomi, sosial dan budaya sesuai dengan nilai dan prinsip
koperasi.
Koperasi merupakan suatu badan usaha bersama yang berjuang dalam
bidang ekonomi dengan menempuh jalan yang tepat dan mantap dengan tujuan
membebaskan diri para anggotanya dari kesulitan-kesulitan ekonomi yang
mereka hadapi (A.G Kartasapoetra (1987:2). Jadi, koperasi adalah badan usaha
yang beranggotakan orang-orang atau badan hukum koperasi dengan
melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan dan bertujuan
untuk mensejahterakan anggotanya.
Koperasi adalah suatu perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak membedakan suku atau agama,
secara sukarela masuk dan berusaha demi memenuhi kebutuhan atau mencapai
tingkat ekonomi yang lebih baik melalui sistem dan kontrol organisasi usaha
yang demokratis, disamping menghasilkan uang simpanan yang adil dalam
membentuk model bersama yang pengelolaannya dilakukan penuh keaktifan,
kearifan, dan kejujuran (B. Sarwono & B. Joko Prasojo (1981:6)).
b. Tujuan Koperasi
Dalam peraturan perundang-undangan Indonesia telah diatur tentang
tujuan koperasi. Berdasarkan Pasal 4 UU No. 17 tahun 2012 tentang
12
perkoperasian adalah meningkatkan kesejahteraan anggota pada khususnya dan
masyarakat pada umumnya, sekaligus sebagai bagian yang tidak terpisahkan dari
tatanan perekonomian nasional yang demokratis dan berkeadilan.
Sedangkan, B. Sarwono & B. Joko Prasojo (1981:7) mengatakan bahwa
tujuan koperasi adalah untuk mencapai perbaikan hidup dengan usaha bersama
berdasarkan asas kekeluargaan terutama dalam membela kepentingan
anggotanya dalam memenuhi kebutuhan material. Sedangkan kerjasama antar
anggota dalam kegiatan organisasi yang terjalin teratur dan bebas bertujuan
membela serta memelihara kepentingan sosial bersama.
c. Fungsi Koperasi
Dalam peraturan Perundang-undangan Indonesia telah di atur tentang
fungsi koperasi. Berdasarkan Pasal 4 UU No. 25 Tahun 1992 tentang
perkoperasian, yaitu:
1. membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2. berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
manusia dan masyarakat.
3. memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan Koperasi sebagai sokogurunya.
13
4. berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.
Sedangkan menurut Arifinal Chaniago (1984:25-27) fungsi koperasi sebagai
berikut:
1. Koperasi Indonesia berfungsi sebagai alat perjuangan ekonomi untuk
mempertinggi kesejahteraan rakyat.
2. Koperasi berfungsi sebagai alat pendemokrasian ekonomi nasional.
3. Koperasi berfungsi sebagai suatu urat nadi perekonomian bangsa Indonesia.
4. Koperasi berfungsi sebagai alat pembina insan masyarakat untuk memperkokoh
kedudukan ekonomibangsa indonesia serta bersatu dalam mengatur tata laksana
perekonomian rakyat.
d. Prinsip-prinsip Koperasi
Berdasarkan Pasal 6 UU No. 17 Tahun 2012 tentang perkoperasian
terdapat beberapa prinsip-prinsip diantaranya sebagai berikut:
1. Keanggotaan Koperasi bersifat sukarela dan terbuka.
2. Pengawasan oleh Anggota diselenggarakan secara demokratis.
3. Anggota berpartisipasi aktif dalam kegiatan ekonomi Koperasi.
4. Koperasi merupakan badan usaha swadaya yang otonom, dan independen.
14
5. Koperasi menyelenggarakan pendidikan dan pelatihan bagi anggota, pengawas,
pengurus, dan karyawannya, serta memberikan informasi kepada masyarakat
tentang jati diri, kegiatan, dan kemanfaatan Koperasi.
6. Koperasi melayani anggotanya secara prima dan memperkuat Gerakan Koperasi,
dengan bekerja sama melalui jaringan kegiatan pada tingkat lokal, nasional,
regional, dan internasional.
7. Koperasi bekerja untuk pembangunan berkelanjutan bagi lingkungan dan
masyarakatnya melalui kebijakan yang disepakati oleh Anggota.
Koperasi dapat dipahami sebagai organisasi ekonomi rakyat yang
bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan dan taraf hidup anggota khususnya
dan masyarakat umumnya. Dengan tujuan semacam itu, pemerintah menghimbau
kepada masyarakat agar sepakat mendirikan koperasi di lingkungan tempat tinggal
maupun di lingkungan tempat kerja dan lainnya. Sebagai sebuah organisasi, maka
koperasi juga seperti halnya suatu sistem yang kehidupannya banyak dipengaruhi
lingkungan, baik lingkungan internal maupun lingkungan eksternal. Semua itu akan
mempengaruhi tumbuh kembang koperasi. Tingkat perkembangan koperasi
diantaranya dapat terlihat dari banyaknya jumlah anggota, jenis usaha, jumlah
omzet, dan sebagainya.
Koperasi bukanlah sebuah kumpulan modal beberapa orang yang
bertujuan mencari laba sebesar-besarnya. Koperasi adalah usaha bersama
kekeluargaan dan kegotongroyongan. Setiap anggota bekerjasama untuk mencapai
15
tujuan yaitu kesejahteraan anggota pada khususnya dan kesejahteraan masyarakat
pada umumnya.
3. Kesejahteraan Masyarakat
Kesejahteraan adalah perasaan hidup setingkat lebih tinggi dari
kebahagiaan. Orang akan merasa hidupnya sejahtera apabila ia merasa senang.,
tidak kurang suatu apapun dalam batas yang mungkin dicapainya, jiwanya
tentram lahir dan batin terpelihara, ia merasakan keadilan dalam hidupnya, ia
terlepas dari kemiskinan yang menyiksa dan bahaya kemiskinan yang
mengancam (Edi Suharto, 2005 : 68)
Kesejahteraan adalah suatu sistem yang terorganisasi dari layanan sosial
dan lembaga-lembaga yang bermaksud untuk mencapai standar-standar
kehidupan dan kesehatan yang memuaskan, serta hubungan-hubungan
perorangan dan sosial yang memungkinkan mereka mengembangkan segenap
kemampuan dan meningkatkan kesejahteraan mereka selaras dengan
kebutuhan-kebutuhan keluarga maupun masyarakat. Tujuan kesejahteraan
adalah untuk menjalin kebutuhan ekonomi manusia, standar kesehatan dan
kondisi lingkungan yang layak, mendapatkan kesempatan yang sama dengan
warga lainnya, peningkatan derajat harga diri setinggi mungkin, kebebasan
berfikir melakukan kegiatan tanpa gangguan dengan hak asasi manusia
(Muhammad Syaiful, 2006 : 99).
16
Dalam Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 11 Tahun 2009
tentang Kesejahteraan Sosial, Kesejahteraan atau sejahtera dapat memiliki tiga
arti yaitu :
1. Dalam istilah umum, sejahtera menunjuk ke keadaan yang baik kondisi
manusia dimana orang-orangnya dalam keadaan makmur, dalam keadaan
sehat dan damai.
2. Dalam Ekonomi, sejahtera dihubungkan dengan keuntungan benda.
Sejahtera memiliki arti khusus atau resmi teknikal, seperti dalam istilah
fungsi kesejahteraan sosial.
3. Dalam Kebijakan Sosial, kesejahteraan sosial menunjuk ke jangkauan
pelayanan untuk memenuhi kebutuhan masyarakat. Ini adalah istilah yang
digunakan dalam ide negara sejahtera.
Jadi, kesejahteraan sosial adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material,
spiritual, dan sosial warga negara agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
Berdasarkan indikator keluarga sejahtera menurut BKKBN maka
kesejahteraan masyarakat dapat dilihat sebagai berikut:
a. Indikator tahapan Keluarga Sejahtera I (KS I):
1). Pada umumnya anggota keluarga makan dua kali sehari atau lebih.
2). Anggota keluarga memiliki pakaian yang berbeda untuk dirumah,
bekerja/bersekolah dan bepergian.
17
3). Rumah yang ditempati keluarga memiliki atap, lantai dan dinding yang
baik.
4) Bila ada anggota keluarga yang sakit dibawa ke sarana kesehatan.
5) Semua anak umur 7-15 tahun dalam keluarga bersekolah.
b. Indikator Keluarga Sejahtera II (KS II):
1). Pada umumnya anggota keluarga melaksanakan ibadah sesuai dengan
agama dan kepercayaan masing-masing.
2). Paling kurang seminggu sekali seluruh anggota keluarga makan
daging/telur/ikan.
3). Seluruh anggota keluarga memperoleh paling kurang satu stel pakaian baru
dalam setahun.
4). Luas lantai rumah paling kurang 8 m2 untuksetiap penghuni rumah.
5). Tiga bulan terakhir keluarga dalam keadan sehat sehingga dapat
melaksanakan tugas/fungsi masing-masing.
6). Ada seseorang anggota keluarga yang bekerja untuk memperoleh
penghasilan.
7). Seluruh anggota kelurga umur 10 – 60 tahun bisa baca tulisan latin.
c. Indikator Keluarga Sejahtera III (KS III):
1) Keluarga berupaya meningkatkan pengetahuan agama.
2) Sebagian penghasilan keluarga ditabung dalam bentuk uang atau barang.
18
3) Kebiasaan keluarga makan bersama paling kurang seminggu sekali
dimanfaatkan untuk berkomunikasi.
4) Keluarga ikut dalam kegiatan masyarakat di lingkungan tempat tinggal.
5) Keluarga memperoleh informasi dari surat kabar atau majalah atau radio
atau tv atau internet.
d. Indikator Keluarga Sejahtera III Plus (KS III Plus):
1) Keluarga secara teratur dengan suka rela memberikan sumbangan materiil
untuk kegiatan sosial.
2) Ada anggota keluarga yang aktif sebagi pengurus perkumpulan
sosial/yayasan/intitusi masyarakat.
Kesejahteraan hidup seseorang dalam realitanya, memiliki banyak
indikator keberhasilan yang dapat diukur. Kesejahteraan masyarakat
menengah ke bawah dapat di representasikan dari tingkat hidup
masyarakat ditandai oleh terentaskannya kemiskinan, tingkat kesehatan
yang lebih baik, perolehan tingkat pendidikan yang lebih tinggi, dan
peningkatan produktivitas masyarakat. Kesemuanya itu merupakan
cerminan dari peningkatan tingkat pendapatan masyarakat golongan
menengah kebawah (Thomas, dkk, (2005:15)).
19
E. METODE PENELITIAN
1. Jenis Penelitian
Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan jenis penelitian deskriptif
kualitatif. Pilihan peneliti untuk menggunakan metode ini yaitu untuk
mendapatkan hasil penelitian yang pengumpulan data sesuai dan berkaitan
dengan subyek penelitian.
Metode penelitian kualitatif menggunakan kualitatif yaitu pengamatan,
wawancara, atau penelaahan dokumen. Metode kualitatif ini digunakan karena
beberapa pertimbangan (Lexy J. Moleong (2017 : 9).
Menyesuaikan metode kualitatif lebih mudah apabila berhadapan dengan
kenyataan jamak. Metode ini menyajikan secara langsung hakikat hubungan
antara peneliti dan responden. Metode ini lebih peka dan lebih dapat
menyesuaikan diri dengan banyak penajaman pengaruh bersama terhadap pola
nilai – nilai yang dihadapi.
2. Ruang Lingkup Penelitian
a. Obyek Penelitian
Dalam penelitian ini, yang menjadi obyek penelitian adalah Strategi
Koperasi Unit Desa dalam Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa
Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul, Yogyakarta.
20
b. Definisi Konseptual
1) Strategi
Adalah pendekatan secara keseluruhan yang berkaitan dengan
pelaksanaan gagasan atau perencanaan sebuah aktivitas dalam kurun
waktu tertentu.
2) Koperasi
Adalah suatau perkumpulan dari orang-orang yang atas dasar
persamaan derajat sebagai manusia dengan tidak membedakan suku atau
agama, secara sukarela masuk dan berusaha bersama
memenuhikebutuhan atau mencapai tingkat ekonomi yang lebih baik
melalui sistem dan kontrol organisasi usaha yang demokratis, disamping
mengusahakan uang simpanan yang adil dalam membentuk model
bersama yang pengelolaannya dilakukan penuh keaktifan, kearifan, dan
kejujuran.
3) Kesejahteraan masyarakat
Adalah kondisi terpenuhinya kebutuhan material, spiritual, dan
sosial warga masyarakat agar dapat hidup layak dan mampu
mengembangkan diri, sehingga dapat melaksanakan fungsi sosialnya.
21
4) Masyarakat
Adalah sekumpulan individu – individu yang hidup bersama,
bekerjasama untuk memperoleh kepentingan bersama yang telah
memiliki tatanan kehidupan.
c. Definisi Operasional
Untuk lebih terfokusnya dalam pengambilan informasi data yang akurat,
maka dapat dilihat dari indikator Staregi Koperasi Unit Desa dalam
Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat di Desa Tirtonirmolo, Kecamatan
Kasihan, Kabupaten Bantul di ukur melalui :
1. Kualitas kepengurusan KUD
2. Meningkatkan dan mengembangkan usaha koperasi
3. Menyediakan modal bagi anggota koperasi
4. Memberikan pelatihan kepada anggota koperasi
5. Memasarkan hasil usaha anggota koperasi
6. Bekerjasama dengan pihak-pihak lain
7. Manfaat keberadaan KUD bagi kehidupan anggota serta masyarakat
8. Perubahan tingkat pendapatan setelah menjadi anggota KUD
9. Perubahan tingkat kebutuhan sandang, pangan dan papan anggota KUD
22
3. Subyek Penelitian
Sesuai dengan permasalahannya, maka yang dapat menjadi subyek dalam
penelitian ini adalah sebagai berikut :
a. Pengurus KUD ”Tani Makmur” sejumlah 5 orang
b. Anggota KUD “Tani Makmur” sejumlah 5 orang
c. Tokoh Masyarakat (orang yang mengetahui perkembangan KUD dari awal
berdirinya KUD hingga sekarang) sejumlah 3 orang
Menentukan sumber data yang diharapkan dapat memberi informasi yang
dapat digunakan untuk melengkapi data, maka sampel sumber data yang
digunakan dipilih secara purposive ( siapa yang paling mengetahui tentang apa
yang ditanyakan ) dan bersifat snowball (jumlahnya berkembang semakin
banyak). Sumber data selain orang juga bisa berupa peristiwa, dan proses
kegiatan yang sedang berlangsung (Sugiyono, 2013:288).
4. Teknik Pengumpulan Data
1) Obsevasi
Observasi adalah pengumpulan data yang dilakukan oleh peneliti melalui
pengamatan secara langsung di tempat ataupun aktivitas terhadap suatu proses
atau objek.
23
Ada alasan mengapa dalam penelitian kualitatif pengamatan dimanfaatkan
sebesar besarnya sepertinyang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln (1981: 191
– 193) dalam Moleong (2017 : 174) yaitu :
a. Pertama, teknik pengamatan ini didasarkan atas pengalaman secara
langsung.
b. Kedua, teknik pengamatan juga memungkinkan melihat dan mengamati
sendiri, kemudian mencatat perilaku dan kejadian sebagaimana yang
terjadi pada keadaan sebenarnya.
c. Ketiga, pengamatan memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam
situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun
pengetahuan yang langsung diporeleh dari data.
d. Keempat, sering terjadi ada keraguan pada peneliti,jangan – jangan pada
data yang dijaringnya ada yang keliru atau bias.Kemungkinan terjadi
karena kurang dapat mengingat peristiwa atau hasil wawancara, adanya
jarak antara peneliti dan yang diwawancarai,ataupun karena reaksi peneliti
yang emosional pada suatu saat.
e. Kelima, teknik pengamatan memungkinkan peneliti mampu memahami
situasi- situasi yang rumit. Situasi yang rumit mungkin terjadi jika peneliti
ingin memperhatikan beberapa tingkah laku sekaligus.
f. Keenam, dalam kasus – kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya
tidak dimungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang bermanfaat
24
2) Wawancara
Teknik wawancara (interview) merupakan salah satu cara pengumpulan
data dalam suatu penelitian. Karena menyangkut data, maka wawancara
merupakan salah satu elemen penting dalam proses penelitian. Wawancara
(interview) dapat diartikan sebagai cara yang dipegunakan untuk mendapatkan
informasi (data) dari responden dengan cara bertanya langsung secara bertatap
muka ( face to face) Bagong Suyanto dan Sutinah (2005:69). Maksud mengadakan
wawancara seperti antara lain mengontruksi mengenai orang lain, kejadian,
organisasi, perasaan, motivasi, tuntutan, kepedulian dan lain – lain kebulatan
sebagai yang diharapkan untuk dialami pada masa yang akan datang.
Memverifikasi mengubah, dan memperluas informasi yang diperoleh dari orang
lain (Moleong (2017:186)).
3) Dokumentasi
Dokumentasi dilakukan untuk mencari data mengenai hal yang relevan
penelitian berupa monografi desa yang membantu proses peneletian.
Dokumentasi juga menjadi bahan bukti nyata dari hasil gambaran atau temuan
peneliti saat melakukan penelitian di lapangan bisa berbentuk foto, catatan
rekaman suara.
25
5. Teknik Analisa Data
Analisis data kualitatif adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja
dengan data, memilah – milahnya menjadi satuan yang dapat dikelola,
mensintesiskannya, mencari data menemukan pola, menemukan apa yang
penting dan apa yang dicari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada
orang lain Moleong (2017: 248). Analisis data kualitatif prosesnya sebagai
berikut :
a. Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri
b. Mengumpulkan, memilah – milah, mengklasifikasikan, mensintesiskan,
membuat ikhtisar,dan membuat indeksanya
c. Berpikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan – hubungan, dan membuat
temuan – temuan umum.
Analisis terdiri dari empat alur kegiatan yang terjadi secara bersamaan
yaitu : pengumpulan data, reduksi data, penyajian data, menarik kesimpulan
(Miles dan Huberman (1992:16)). Mengenai keempat alur tersebut secara
lebih lengkapnya adalah sebagai berikut :
a. Pengumpulan data
Pengumpulan data yaitu data dikumpulkan berupa wujud kata –
kata bukan rangkaian kata. Dan itu mungkin telah dikumpulkan dengan
26
cara (observasi, wawancara, dokumen, rekaman). Dan yang biasanya di
proses kira – kira sebelum siap digunakan (melalui pencatatan, pengetikan,
atau alat tulis).
b. Reduksi data
Diartikan sebagai proses pemilihan, peurmusan perhatian pada
penyederhanaan, pengabstrakan, dan informasi data kasar yang muncul
dan catatan tulisan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisa
menajamkan, membuang yang sedimkian rupa sehingga kesimpulan –
kesimpulan akhirnya dapat ditarik dan diverifikasi.
c. Penyajian data
Sekumpulan informasi yang disusun secara terpadu dan mudah
dipahami yang memberikan kemungkinan adanya penarikan kesimpulan
dan mengambil tindakan.
d. Menarik kesimpulan
Peneliti berusaha untuk menganalisa dan mencari pola, terra,
hubungan, persaman dan hal – hal yang sering timbul yang dituangkan ke
dalam kesimpulan.
27
BAB II
DESKRIPSI KOPERASI UNIT DESA “TANI MAKMUR” KASIHAN BANTUL
A. Sejarah Koperasi Unit Desa Tani Makmur
Koperasi Unit Desa Tani Makmur terdapat di JL. Madukismo, Dusun Mrisi,
Kelurahan Tirtonirmolo, Kecamatan Kasihan, Kabupaten Bantul. Sejarah KUD ini tidak
dapat dipisahkan dari sejarah lahirnya KUD pada umumnya yang merupakan prakarsa
atau inisiasi dari pemerintah sebagai respon atas gagalnya Padi Sentral, Bimas Nasional,
dan gagalnya bimbingan masyarakat gotong royong. Pemerintah orde baru waktu itu
mencoba pilot proyek untuk melibatkan petani melalui Koperasi dibawah koordinasi
Menteri Sekretaris Negara Alamsyah Ratu Prawiranegara, Direktorat Jendral Koperasi
(Ir. Ibnu Soejono) diberi tugas untuk melibatkan peran Koperasi agar pembinaan
masyarakat juga merupakan programnya, dan bukan hanya program pemerintah.
Penerapan Pilot Proyek di DIY dilaksanakan oleh Gubernur Kepala Daerah DIY
Cq Bapen Bimas SSBM DIY, dengan ketua harian Bimas SSBM adalah kepala Dinas
Pertanian dan Instansi yang terkait antara lain : Kepala Kantor Direktorat Koperasi, BRI,
DOLOG, Perdagangan dan lain-lain. Sebagai penasehat adalah Tim pengendali Bimas
Pusat antara lain: Prof. Ir. Sudharsono Hadi Saputro juga sebagai dekan fakultas pertanian
UGM Yogyakarta.
Sebagai tindak lanjutnya beliau berpendapat bahwa perlu ditentukan daerah yang
layak ekonomis adalah 600 - 1000 Ha sawah, dengan nama Wilayah Unit Desa (Wilud).
Sehubungan dengan itu Bapen Bimas SSBM DIY terus menerus berdiskusi panjang dan
mempertimbangkan pendapat masyarakat/gerakan koperasi yang berpendapat bahwa
28
Wilud tersebut agar dengan wadah koperasi, maka pada tahun 1969/1970 ditentukan Pilot
Proyek Bimas Unit Desa (Pola Bimas Unit Desa). Pada tahun 1971 polanya ditingkatkan
lagi status dan yuridisnya yang ditetapkan dengan surat keputusan kepala daerah DIY
No:33/1971 tentang pembentukan BUUD di DIY. Adapun statusnya merupakan
gabungan dari usaha Koperasi pertanian.
Pada tahun 1973 berdasarkan Inpres Nomor: 4 tahun 1973 maka terbentuklah
untuk pertama kalinya lembaga Koperasi Unit Desa (KUD) di Yogyakarta. Adapun KUD
merupakan gabungan dari seluruh organisasi dan usaha Koparta dalam wilayah kerja Ex-
BUUD dengan nama utama Koperasi Unit Desa (KUD) yang berbadan hukum koperasi,
Inpres No. 4 Tahun 1973 disikapi oleh pemerintah Kabupaten Bantul dengan musyawarah
pendirian KUD. Musyawarah di Kecamatan Kasihan diadakan pada tanggal 10 juli 1973
menghasilkan kesepakatan untuk membentuk KUD yang diberi nama “Tani Makmur”.
Untuk mengukuhkan kelembagaan, maka pada tanggal 13 Januari 1976 KUD Tani
Makmur berbadan hukum dengan Nomor : 1055/ BH/ XI/ P yang diterbitkan oleh Kantor
Wilayah Departemen Koperasi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Bidang usaha utama KUD Tani Makmur pada saat itu adalah penggilingan padi
yang berada di Dusun Gatak, Tamantirto serta Saprotan (Sarana Produksi dan Pertanian)
yang berada di Rukeman, dengan modal Rp. 2.500.000,00 yang kemudian mendapatkan
tambahan modal Rp. 1.000.000,00 pada tahun 1980.
Pada tahun 1982 seluruh aktivitas KUD Tani Makmur dipusatkan di Mrisi,
Tirtonirmolo hingga kini. Namun untuk meluaskan pelayanan anggota dibuka tempat
pelayanan koperasi di :
a. Padokan Lor, Tirtonirmolo berupa kios WASERDA
29
b. Janten, Ngestiharjo berupa kios untuk pelayanan listrik dan simpan pinjam
c. Kalirandu, Bangunjiwo berupa kios untuk WASERDA
Pengelolaan usaha KUD terus mengalami peningkatan, pada tahun 1982 KUD
Tani Makmur mendapatkan Klasifikasi B (sedang), kemudian pada tahun 1989
mendapatkan klasifikasi A (sangat mantap).
Perekrutan anggota Tani Makmur diteruskan melalui penjaringan pelanggan
listrik hingga mencapai jumlah yang cukup besar, sekitar 11.000 orang. Sehubungan
dengan diundangkannya UU Nomor: 25 tahun 1992 tentang Perkoperasian, maka KUD
Tani Makmur merubah anggaran dasar yang disahkan oleh kepala kantor wilayah
departemen Koperasi dan PPK Prop. DIY pada tanggal 7 Februari 1996. Anggaran rumah
tangga yang disahkan dalam RAT tanggal 6 Maret 1997.
Pada tahun 1997, KUD Tani Makmur kembali mendapat klasifikasi A (sangat
mantap) sampai sekarang. KUD Tani Makmur mendapatkan penghargaan sebagai juara
1 koperasi berprestasi sektor produsen tingkat Kabupaten Bantul, tingkat Produksi DIY,
dan tingkat Nasional pada Tahun 2012. KUD Tani Makmur juga mendapat banyak
kunjungan untuk studi banding diantaranya dari Kalimantan, Papua, Lampung, dsb.
Dengan berbagai prestasi yang di peroleh KUD Tani Makmur membuktikan bahwa KUD
Tani makmur adalah salah satu koperasi terbaik di Indonesia.
30
B. Unit Usaha
Unit usaha KUD Tani Makmur terdiri dari Unit Waserda (warung serba ada), Unit
Saprotan (sarana produksi pertanian), Unit PPOB (Payment Point Online Bank), Unit
Tabur Puja, dan Unit SPH (simpan pinjam harian).
1. Unit Waserda
Unit waserda (warung serba ada) berlokasi di Dusun Padokan Lor, Tirtonirmolo.
Waserda menyediakan berbagai macam kebutuhan keluarga sehari-hari seperti sabun,
pasta gigi, minyak, beras, mie dan berbagai macam kebutuhan sehari-hari lainnya.
Perbedaan yang ditekankan oleh waserda dibandingkan dengan toko lainnya adalah harga
yang ditawarkan lebih bersaing dengan toko lainnya dan juga anggota atau masyarakat
yang mempunyai usaha bisa menitipkan hasil usahanya di Waserda seperti roti dan
jajanan-jajanan lainnya. Waserda menempati bangunan seluas 100 m2. Waserda buka
setiap hari mulai pukul 08.00 WIB – 20.00 WIB. Waserda dilayani oleh 4 orang
karyawan.
b. Unit Saprotan
Unit saprotan merupakan unit usaha penjualan sarana produksi pertanian seperti
pupuk, obat-obatan, benih padi dan palawija. Unit ini melayani anggota melalui
kelompok tani yang berjumlah 48 kelompok yang tersebar di 4 desa di Kecamatan
Kasihan. Untuk pengambilan pupuk sendiri dilakukan berdasarkan RDKK (Rencana
Definistif Kebutuhan Kelompok) yang diajukan ke KUD untuk selanjutnya KUD
meminta pupuk bersubsidi ke pemerintah. Sehingga nantinya petani dapat menebus
pupuk bersubsidi tersebut di KUD Tani Makmur.
31
c. PPOB (Payment Point Online Bank)
Unit pelayanan ini bergerak dibidang jasa berfungsi untuk memberikan pelayanan
pembayaran listrik, air, telepon, dan BPJS. Dulu PPOB juga melayani pembayaran PBB
(Pajak Bumi Bangunan) namun pada bulan september tahun 2019 PPOB tidak dapat
melayani pembayaran PBB. Outlet PPOB terletak di dua tempat yaitu yang pertama
berada dikantor pelayanan KUD Tani Makmur dan Outlet yang kedua berada di Dusun
Janten. Outlet PPOB sendiri buka mulai pukul 08.00 WIB sampai pukul 15.00 WIB.
d. Tabur Puja
Unit tabur puja adalah unit kegiatan KUD yang bergerak dibidang permodalan
usaha mikro yang berbasis keluarga kelompok posdaya di padukuhan. Anggota dari
kelompok tersebut harus berada di satu padukuhan yang sama dan untuk pembentukannya
sendiri juga harus seizin dari pak dukuh. Unit ini dilaksanakan atas kerjasama KUD
dengan yayasan DAMANDIRI dengan penyaluran dana sebesar Rp3.000.000.000.00.
dan dana tersebut digunakan untuk menjalankan program tabur puja. Tabur puja sendiri
menyelaraskan program pemerintah yaitu pengentasan kemiskinan. Unit tabur puja
sendiri merupakan unit simpan pinjam dengan keunggulan tanpa menggunakan agunan.
Dengan sistem tanggung renteng antar anggota kelompok yang saling mengandalkan
kepercayaan dari sesama anggota.
e. Simpan Pinjam Harian (SPH)
Unit simpan pinjam harian ini merupakan sebuah respon dari kebijakan Bupati
Bantul, yaitu pemberantasan rentenir. Sehingga SPH dilaksanakan dengan cara jemput
bola, dan penerapann jasa yang sangat murah. Simpan pinjam harian juga bergerak di
bidang permodalan untuk usaha dan bersifat harian.
32
C. Sarana dan Prasarana
1. Gedung Kantor
2. Kantor Saprotan
3. Kantor Tabur Puja
4. Kantor PPOB 2 unit
5. Ruko Waserda 1 unit
6. Gudang pupuk
7. Gedung serbaguna
8. Musholla
D. Keorganisasian KUD Tani Makmur
1. Keanggotaan
Anggota KUD Tani Makmur berdomisili di kecamatan Kasihan yang
tersebar di 4 Desa yaitu Ngestiharjo, Tirtonirmolo, Tamantirto, dan Bangunjiwo.
Jumlah anggota KUD ini per 31 Desember 2019 berjumlah 16.844 orang. Secara
rinci, persebaran anggota tampak pada tabel 1.1.
Tabel 1.1. Keanggotaan KUD Tani Makmur Tahun 2019
No Desa Laki-laki Perempuan Jumlah
1. Ngestiharjo 4.867 1.402 6.269
2. Tirtonirmolo 2.039 877 2.907
3. Tamantirto 2.499 790 3.289
4. Bangunjiwo 3.221 1.158 4.379
Jumlah 12.617 4.227 16.844
Sumber : Profil KUD Tani Makmur Tahun 2018
33
Tingkat partisipasi anggota tampak dari kesediaan membayar simpanan
wajib dan simpanan sukarela. Dilihat dari partisipasinya, jumlah anggota yang aktif
dibuktikan dengan membayar simpanan wajib ada 3.951 orang. Banyaknya anggota
yang tidak aktif karena sistem rekrutmen anggota pada masa lalu dilakukan secara
pasif, dalam arti untuk menjadi anggota perlu mendaftar tetapi dengan langsung
menjadi pelanggan listrik maka otomatis tercatat sebagai anggota KUD.
2. Kepengurusan
Kepengurusan KUD Tani Makmur hingga tahun 2020 merupakan
kepengurusan hasil pemilihan pada RAT tahun 2015. Adapun susunan pengurus
KUD Tani Makmur periode 2015 – 2020 sebagai berikut :
Tabel 1.2. Kepengurusan KUD Tani Makmur Tahun 2019
Jabatan Nama Alamat No. Anggota
Ketua H. Bibit Rustamta, SH Bangunjiwo 4159
Wakil Drs. S. Sujiman AP Ngestiharjo 734
Sekretaris Dra. Irawati H. Tamantirto 99365
Bendahara S. Mei Atun Tirtonirmolo 5331
Sumber : Profil KUD Tani Makmur Tahun 2018
3. Pengawas
Pengawasan dilakukan 3 bulan sekali sehingga dalam 1 tahun dilakukan 4
kali pengawasan. Cash opname pengawasan dilakukan 1 kali per triwulan,
Pengawasan dilakukan dalam bentuk laporan hasil hasil pengawasan. Pengawas
yang ditunjuk hanya 1 orang yaitu Rahmat Budi
34
4. Badan Pembimbing dan Pelindung
KUD Tani Makmur memiliki beberapa pembimbing dan pelindung
sebagai tempat bagi pengurus untuk bertanya atau meminta masukan atau
pertimbangan. Badan pembimbing dan pelindung diketuai oleh Marzuki dengan 3
orang anggota yaitu Nursalim, M. Baasir dan Rakiyo.
5. Manajer dan Karyawan
Jumlah karyawan KUD Tani Makmur sebanyak 31 orang terdiri dari 5
manajer unit dan 26 karyawan pengelola unit usaha. Lima manajer tersebut yaitu
manajer unit Waserda, Saprotan, Tabur puja, SPH dan PPOB.
E. Visi dan Misi KUD Tani Makmur
Visi “Mewujudkan Koperasi Unit Desa Tani Makmur sebagai perusahaan besar yang
mampu menyejahterakan anggota khususnya dan masyarakat pada umumnya dengan
memenuhi kebutuhan yang berkualitas serta layanan yang baik”
Misi
a. Meningkatkan tingkat kedisiplinan dan kepercayaan terhadap koperasi
b. Menciptakan lingkungan kerja koperasi yang kondusif dan harmonis
c. Mengembangkan usaha koperasi
d. Mengembangkan jalinan kerjasama koperasi dengan lembaga/instansi terkait
e. Mengembangkan tingkat partisipasi koperasi pada program pembangunan
pemerintah
35
F. Prinsip – Prinsip KUD Tani Makmur
KUD Tani Makmur berprinsip sebagaimana diatur dalam Undang-undang RI
Nomor 25 Tahun 1992 Pasal 5 tentang perkoperasian. Khusus mengenai
pengembangan koperasi, KUD Tani Makmur senantiasa melaksanakan pendidikan
perkoperasian dalam berbagai bentuk kegiatan, antara lain : Diklat, Study Banding,
Expo, Sarasehan, Perlombaan, maupun kegiatan bersifat rekreatif edukatif. Bahkan
KUD Tani Makmur menjadi tujuan study banding baik dari wilayah jawa maupun luar
pulau jawa.
Sedangkan untuk kerjasama antar koperasi, KUD Tani Makmur senantiasa aktif
dalam kegiatan usaha koperasi sekundernya maupun bersama-sama membina
pengembangan sesama KUD di lingkungan Kabupaten Bantul pada khususnya.
64
DAFTAR PUSTAKA
Arifin Sitio, Holomoan Tamba., 2001. Koperasi Teori dan Praktik. Jakarta : Erlangga
Caniago, Arifin., 1979. Perekonomian Indonesia. Bandung: Percetakan Angkasa
F. Rangkuti, 1998. Analisis SWOT Teknik Membedah Kasus Bisnis. Gramedia Pustaka Umum:
Jakarta
Hendar., 2010. Manajemen perusahaan Koperasi. Jakarta : PT Gelora Aksara Pratama
Hammel, Gary dan C.K. Prahalad. 1995. Kompetisi Masa Depan. Trans. Agus Maulana. Jakarta:
Bina Rupa Aksara
Hatta, Mohammad. E.d 2015. Mohammad Hatta: Politik, Kebangsaan, Ekonomi (1926-1977).
Jakarta: PT. Kompas Media Nusantara
Kartasapoetra, A.G., dkk. 1987. Koperasi Indonesia. Jakarta: PT. Bina Aksara
Kasiyanto M.J., 1991. Masalah dan Strategi Pembangunan. Jakarta : PT Pustaka Pembangunan
Swadaya Nusantara
Miles, Matthew B and Hubberman, Michael A. 1992. Analisis Data Kualitatif. Jakarta: Papyrus
Moleong, Lexy .2017. Metode Penelitian Kualitatif. Jakarta : PT Remaja Rosdakarya
Sarwono, B dan Joko Prasojo. 1989. Petunjuk Praktis Berkoperasi. Jakarta: Penebar Swadaya
Stephani, K. Marrus., 2002. Desain Peneliitian Manajemen Strategi. Jakarta : Rajawali Press
Suharto, Edi. 2005. Membangun Masyarakat Memberdayakan Rakyat. Bandung: Refika Aditama
Syaiful, Muhammad. 2006. “Strategi Koperasi dalam Meningkatkan Kesejahteraan Anggota:
Progress Ekonomi Pembangunan”, Vol. 1 No.1
Suyanto, Bagong dan Sutinah.2005. Metode penelitian Sosial. Jakarta: PT adhitya andrebina
agung
Suyatno, Thomas, dkk,. 2005. Kelembagaan Perbankan, Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama
Sugiyono. 2013. Cara Mudah Menyusun Skripsi,Tesis Dan Disertasi. Bandung : Alfabeta
65
Sumber lain
Undang-Undang No. 17 Tahun 2012 Tentang Perkoperasian
Undang-Undang No. 25 Tahun 1992 Tentang Perkoperasian
Undang-Undang No. 11 Tahun 2009 Tentang Kesejahteraan Sosial
Peraturan Presiden Republik Indonesia No. 4 Tahun 1984
Internet
https://www.bps.go.id/pressrelease/2019/07/15/1629/persentase-penduduk-miskin-
maret-2019-sebesar-9-41-persen.html Diakses pada 30 Oktober 2019, 11:51 WIB
https://www.cnbcindonesia.com/news/20190715164211-4-85070/miris-tingkat-
kemiskinan-di-6-provinsi-ini-meningkat Diakses pada 5 november 2019, 10:15 WIB
66
Interview Guide
Pengurus Koperasi Unit Desa
A. Identitas Informen
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Pendidikan :
Hari dan tanggal :
Jam :
1. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana pengaruh KUD “Tani Makmur” bagi kehidupan
anggota koperasi dan masyarakat?
2. Ada berapa jumlah anggota koperasi saat ini?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, tentang kualitas kepengurusan KUD “Tani
Makmur” saat ini?
4. Jika ada kelemahan kepengurusan, dalam hal apa?
5. Menurut Bapak/Ibu, bagaimana memperbaiki kelemahan tersebut?
6. Apa saja yang sudah dilakukan oleh koperasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan anggota?
7. Potensi-potensi apa menurut saudara yang dapat dimanfaatkan dalam usaha
mengembangkan koperasi?
67
8. Menurut anda bagaimana proses yang selama ini dijalankan koperasi terkait
peminjaman modal?
9. Apakah ada kredit macet di KUD “Tani Makmur”?
10. Apa yang dilakukan koperasi dalam menghadapi anggota yang sulit
mengembalikan hutang?
11. Bagaimana koperasi dalam menjalankan tugas dan fungsinya terhadap
pengembangan usaha koperasi dan anggota?
12. Apakah di KUD “Tani Makmur” pernah diadakan pelatihan?
13. Manfaat apa yang dirasakan dari pelatihan tersebut?
14. Adakah kerjasama yang dilakukan koperasi dengan pihak-pihak lain?
15. Jika ada, seperti apa bentuk kerjasamanya?
16. Apa kendala yang dihadapi oleh KUD dalam mencapai kesejahteraan anggota
atau masyarakat?
68
Interview Guide
Anggota KUD
B. Identitas Informen
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Pendidikan :
Hari dan tanggal :
Jam :
1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari tentang pengaruh keberadaan
KUD “Tani Makmur” bagi kehidupan anggota koperasi?
2. Dan apa dampak tersebut bagi masyarakat sekitar?
3. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari tentang kepengurusan KUD
“Tani Makmur”?
4. Jika ada kelemahan kepengurusan, dalam hal apa?
5. Apa saja yang sudah dilakukan oleh koperasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan anggota?
6. Upaya apa yang dilakukan oleh saudara dalam memanfaatkan modal yang
diberikan oleh koperasi?
69
7. Menurut anda bagaimana proses yang selama ini dijalankan koperasi terkait
peminjaman modal?
8. Apa permodalan atau fasilitas yang dimiliki oleh koperasi sudah mencukupi
kebutuhan anggota?
9. Berapa kali Bapak/Ibu, Saudara/Saudari melakukan pinjaman ke koperasi?
10. Mengapa Bapak/Ibu, Saudara/Saudari menggunakan kredit di KUD “Tani
Makmur” bukan ditempat lain?
11. Apakah tindakan yang dilakukan oleh koperasi ketika anggota mengalami
kesulitan dalam mengembalikan hutang?
12. Bagaimana upaya koperasi dalam mengembangkan usaha koperasi dan anggota?
13. Apakah di KUD “Tani Makmur” pernah diadakan pelatihan?
14. Manfaat apa yang dirasakan dari pelatihan tersebut?
15. Adakah kerjasama yang dilakukan koperasi dengan pihak-pihak lain?
16. Jika ada, seperti apa bentuk kerjasamanya?
17. Apakah ada perubahan tingkat pendapatan selama menjadi anggota KUD “Tani
Makmur”?
18. Jika ada peningkatan pendapatan, apa faktor pendukungnya?
19. Bagaimana perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan sandang, pangan dan papan
sebelum dan sesudah menjadi anggota KUD Tani Makmur?
20. Apa kendala yang dihadapi oleh anda selama menjadi anggota KUD “Tani
Makmur”?
21. Apakah harapan anda kedepan untuk KUD?
70
Interview Guide
Tokoh Masyarakat
A. Identitas Informen
Nama :
Umur :
Jenis kelamin :
Pekerjaan :
Alamat :
Pendidikan :
Hari dan tanggal :
Jam :
1. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari tentang pengaruh keberadaan
KUD “Tani Makmur” bagi kehidupan masyarakat?
2. Bagaimana pendapat Bapak/Ibu, Saudara/Saudari tentang kualitas kepengurusan
KUD “Tani Makmur”?
3. Apa saja yang sudah dilakukan oleh koperasi dalam upaya meningkatkan
kesejahteraan masyarakat?
4. Menurut anda bagaimana proses yang selama ini dijalankan koperasi terkait
peminjaman modal?
5. Menurut anda, apakah permodalan atau fasilitas yang dimiliki oleh koperasi sudah
mencukupi kebutuhan masyarakat?
71
6. Menurut anda, bagaimana upaya koperasi dalam mengembangkan usaha koperasi
dan masyarakat?
7. Apakah anda pernah dilibatkan dalam pengambilan keputusan yang dilakukan
koperasi?
8. Menurut anda, apakah ada kerjasama yang dilakukan koperasi dengan pihak-
pihak lain?
9. Menurut anda, Apakah ada perubahan tingkat pendapatan masyarakat setelah
adanya KUD “Tani Makmur”?
10. Menutut anda, Bagaimana perbedaan dalam pemenuhan kebutuhan sandang,
pangan dan papan masyarakat sebelum dan sesudah menjadi anggota KUD Tani
Makmur?
11. Apakah harapan anda kedepan untuk KUD?