Strategi KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (COMBI-COMMUNICATION FOR BEHAVIOR IMPACT)
description
Transcript of Strategi KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (COMBI-COMMUNICATION FOR BEHAVIOR IMPACT)
STRATEGI KOMUNIKASI PERUBAHAN
PERILAKU (COMBI-
COMMUNICATION FOR BEHAVIOR
IMPACT)
Rachmat HargonoDepartemen Promosi Kesehatan dan Ilmu Perilaku
Fakultas Kesehatan Masyarakat Universitas Airlangga
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU (KPP) adalah suatu rangkaian aktivitas melalui pendekatan komunikasi yang efektif yang bertujuan untuk memobilisasi segala pengaruh masyarakat atau personal untuk mendorong aksi individual, keluarga atau masyarakat mencapai tujuan tertentu
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
KPP merupakan sebuah proses yang menggabungkan berbagai intervensi komunikasi secara strategis untuk melibatkan individu, keluarga dan masyarakat dalam mempertimbangkan perilaku kesehatan yang dianjurkan dan untuk mendorong pengadopsian dan pemeliharaan perilaku tersebut
KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
Komunikasi Perubahan Perilaku mengintegrasikan pendidikan kesehatan, komunikasi-informasi-edukasi (KIE), mobilisasi masyarakat, teknik komunikasi dengan konsumen dan riset pasar, yang semuanya ditujukan pada perubahan perilaku spesifik yang jelas dalam kesehatan.
SANGAT BERORIENTASI PADA KLIEN/SASARAN
ANALISIS PASAR/SASARAN
ANALISIS SITUASI DAN KONDISI SASARAN BEKAITAN DENGAN PERMASALAHAN
ANALISIS FAKTOR PENDORONG PERUBAHAN PERILAKU
ANALISIS FAKTOR PENGHAMBAT PERUBAHAN PERILAKU
Komunikasi Kunci
ANALISIS SITUASI DAN KONDISI SASARAN BEKAITAN DENGAN PERMASALAHAN Analisis sosial budaya yang berkaitan dengan
permasalahan malaria: Berbagai kebiasaan yang mendorong terjadinya masalah kesehatan Norma/adat yang menyebabkan masalah kesehatan
Tanggapan sasaran terhadap permasalahan kesehatan Kesiapan sasaran menerima perubahan perilaku yang
dianjurkan PROGRAM PROMOSI KESEHATAN
ANALISIS FAKTOR PEDORONG PERUBAHAN PERILAKU FAKTOR SOSIAL, pola komunikasi antar warga,
ikatan sosial antar warga, dlsb FAKTOR BUDAYA, gotong royong, ngobrol
bersama di luar rumah, dlsb
ANALISIS PENGHAMBAT PERUBAHAN PERILAKU YG DIANJURKAN merupakan ‘biaya’ atau ‘cost’ bagi perubahan perilaku yang ditanggung sasaran Faktor finansial Faktor fisik Faktor psikologis Faktor sosial Faktor budaya
FINANSIAL Semua faktor ‘cost’ yang dapat dikonversi ke
finansial a.l.: Biaya untuk kegiatan Biaya pengadaan bahan pencegahan gigitan
nyamuk, selambu, repelent Transportasi Waktu Tenaga dlsb
FISIK Menyangkut “bentuk”, “tekstur”, “bau”, “rasa”, dlsb Beberapa bahan atau alat dirasakan mengganggu
bila dipakai, misal APD, selambu nyamuk, dlsb Bentuk fisik peralatan dirasakan tidak sesuai
dengan kondisi setempat, misal bentuk selambu yang tidak sesuai dengan bentuk tempat tidur, bau pestisida pada selambu yang dirasakan tidak enak, rasa makanan tertentu yang tidk sesuai selera, dlsb
PSIKOLOGIS Berkaitan dengan penerimaan secara psikologis
perubahan perilaku yang diharapkan, misal:Berhenti dari kebiasaan merokokMemakai kondom waktu hubungan seksRasa “sumpek” b.a.b. di jamban
Rasa tidak enak ini merupakan ‘cost’ psikologis yang harus ditanggung oleh sasaran
FAKTOR SOSIAL Beberapa peralatan atau tindakan tidak dapat diterima
secara sosial di masyarakat sasaran, misal menghilangkan kebiasaan cangkruk di luar rumah waktu sore yang secara sosial merupakan sarana sosialisasi tapi tenyata menyebabkan penularan malaria
Merupakan beban sosial yang harus ditanggung konsumen
Berat/ringan beban sosial tersebut tergantung dari fungsi dan peran sosial makanan tersebut bagi kelompok sosial.
FAKTOR BUDAYA/KULTURAL
Beberapa praktek budaya mempengaruhi kesehatan masyarakat misal sunat perempuan, latih seks pengantin baru yg dilakukan PSK
Beberapa bahan juga dianggap tidak layak secara budaya setempat untuk dikonsumsi tabu
Anggota masyarakat yang tidak mengikuti praktek budaya tersebut akan menerima sanksi budaya dari kelompoknya
Berat/ringan sanksi tergantung nilai praktek budaya tersebut
SEGMENTASI PEMBAGIAN SASARAN/’PASAR’
BERDASAR CIRI-CIRI SPESIFIK YANG BERHUBUNGAN DENGAN PRODUK YANG DIPASARKAN
TIAP KELOMPOK MASYARAKAT MEMPUNYAI KARAKTERISTIK YANG BERBEDA SEHINGGA PERLU STRATEGI KOMUNIKASI YANG BERBEDA
KESIAPAN ‘PASAR’ Analisis kesiapan sasaran untuk
perubahan perilaku yang dianjurkanAnalisis tingkat pengetahuan sasaran terhadap perilaku yang dianjurkan
Analisis bagaimana sikap sasaran terhadap perilaku yang dianjurkan
Analisis praktek/tindakan sasaran
KEMAMPUAN ORGANISASI Analisis kemampuan organisasi sendiri
dalam hal:PendanaanSDM Jaringan Jejaring
Analisis kemampuan organisasi mitra Analisis kemampuan organisasi pesaing
TAHAP KOMUNIKASI PERUBAHAN PERILAKU
1. Penetapan tujuan akhir umum2. Penetapan perubahan perilaku yang
diharapkan3. Melakukan analisis sasaran (pasar)4. Menentukan strategi5. Rencana aksi6. Tata laksana7. Monitoring8. Penilaian dampak9. Jadwal – Rencana Kerja10. Anggaran
STRATEGI KPP
1. PENGEMBANGAN STRATEGI
2. IMPLEMENTASI STRATEGI
3. PENILAIAN STRATEGI
1. PENGEMBANGAN STRATEGI
a. Analisis permasalahan dan tentukan Tujuan Umum
b. Tentukan Sasaranc. Tentukan perubahan perilaku spesifik yang
diharapkand. Identifikasi hambatan yang akan dihadapie. Telaah sarana media yang adaf. Formulasikan strategi
STRATEGY FORMULATION (~MARKETING MIX)
a. Desain ‘product’ pesan untuk ‘menjual’.
• Product strategy• Price strategy
b. Tentukan mekanisme distribusi ‘product’
• Place strategy
c. Tentukan media yang akan dipergunakan
• Promotion strategy Promotion Mix
PRODUCT STRATEGY
Pengertian ‘product’ disini sebenarnya adalah perubahan perilaku yang diharapkan
Sangat erat kaitannya dengan strategi ‘promosi’nya
memperhatikan apa yang dikehendaki ‘konsumen’, bagaimana ‘product’ tersebut disampaikan, dan apa dampaknya terhadap ‘konsumen’
Di’disain’ sedemikian rupa sehingga bisa lebih diterima, ‘murah’ dan gampang didapat/dilakukan.
KPP ‘PRODUCT’
Social Product
Ideas
Practices
TangibleProducts
Belief
Attitude
Value
ActBehavior
PRICE STRATEGY
Menurunkan ‘biaya’/‘cost’ untuk perubahan perilaku yang diharapkan (financial, physical, psychological, social, and cultural cost)
Menaikkan ‘cost’ untuk ‘unwilling behavior’ (perilaku yang tidak diharapkan)
Selama malaria bukan merupakan prioritas masyarakat sasaran, yang berarti ‘cost’ tinggi, cari sesuatu ‘yang lebih berharga’ untuk menyaingi ‘cost’
PLACE STRATEGY Menjamin ‘product’ mudah didapatkan
dan dijangkau, jadi menyangkut ‘distribusi’ dari ‘product’
Tergantung dari struktur organisasi baik organisasi sendiri maupun organisasi mitra, seberapa jauh dapat menjangkau ‘konsumen’
Easily to find, easily to get, convenience, uncomplicated procedures
PROMOTION STRATEGY
Messages/Pesan Kembangkan Pesan yang sesuai dengan ‘keinginan konsumen’ (costumers demands)Gunakan media yang sesuai dengan ‘keinginan konsumen’‘Wrap’ (‘bungkus’) pesan sedemikian rupa sehingga dipersepsi sesuai dengan keinginan konsumenPositioning product sesuai dengan harapan konsumen Tergantung dari ketersedian media
MEDIA PROMOSI
PEMILIHAN MEDIA PROMOSI DITENTUKAN OLEH:
1. MISSION2. MONEY3. MESSAGE 4. MEDIA5. MEASUREMENT
(5 M) (Kotler, 1993)
MISSION (~ OBJECTIVE) Introductive : memperkenalkan ‘product’
Persuasive : menghimbau menerima dan kemudian memakai ‘product’ yang ditawarkan
Reminder : mengingatkan tentang ‘product’ supaya konsumen tetap memakai
Reinforcement : Penguatan informasi tentang ‘product’ supaya konsumen lebih ‘yakin’
MONEY
Kemampuan ‘produsen’ mengalokasikan dana untuk pembuatan media
Persentase dari penjualan. Besar alokasi dibandingkan hasil dari ‘penjualan product’
Keseimbangan dengan pesaing. Kemampuan pesaing dalam memproduksi media pemasaran juga menjadi pertimbangan
Tujuan. Disesuaikan dengan misi/objective ‘perusahaan’
MESSAGE
Isi message disesuaikan dengan misi ‘perusahaan’
Proses Pengembangan Pesan: Penciptaan pesan Evaluasi alternative Pre-testing Revising Refining Excecuting
Syarat Pesan:
Be able to attract Attention (menarik perhatian
Be able to develop Interest (memunculkan minat)
Be able to develop Desire (memunculkan keinginan)
Be able to initiate Action (mendorong tindakan)
(AIDA)
Coverage Luas wilayah cakupan/ jangkauan
Sensitivity Sensitif untuk sasaran. Ini sejalan dengan efektivitas media
Specificity Jenis media spesifik untuk audience tertentu
PEMILIHAN MEDIA
MEASUREMENT Pemilihan media perlu dipertimbangkan
kemudahan untuk mengukur efektivitas media (Media Effectiveness)
Efektivitas media dapat ditingkatkan dengan bantuan teknologi (Teknologi Informatika)
2. IMPLEMENTASI STRATEGI
PERSIAPAN PROGRAMTentukan kegiatan yang akan dilakukan:
Sosialisasi launching, PR, etc. Intensifikasi
Pemilihan petugas dan Job description: Staf yang sudah ada Staf ‘tambahan’
Sosialisasi Internal Semangat bersama, persamaan persepsi (biasanya dilakukan pada awal program)
Persiapan bahan/mediaDrafting Materials
Messages Name/Logo Packaging Pricing Promotion and Sales Materials
Uji Coba Bahan KIE FGD Intercept interview
Final production Program inauguration (launching)
3. PENGKAJIAN STRATEGI
MONITORING PROSES PELAKSANAANCONSUMER RESEARCHDISTRIBUTION RESEARCHMEDIA RESEARCH
SUMMATIVE EVALUATION DIKAITKAN DENGAN PENCAPAIAN TUJUAN
METODE EVALUASI HARUS SUDAH DIPERSIAPKAN SEJAK PERENCANAAN