“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

97
“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO SWARAGAMA FM DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR YOGYAKARTA” SKRIPSI Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya Universitas Islam Indonesia Oleh MAULIDINA ATIKAH RACHMAWATI 17321065 PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA 2020

Transcript of “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

Page 1: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO SWARAGAMA FM

DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR YOGYAKARTA”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Oleh

MAULIDINA ATIKAH RACHMAWATI

17321065

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2020

Page 2: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

i

HALAMAN SAMPUL

“STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO SWARAGAMA FM

DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR YOGYAKARTA”

SKRIPSI

Diajukan untuk Memenuhi Persyaratan guna Memperoleh Gelar

Sarjana Ilmu Komunikasi pada Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Oleh

MAULIDINA ATIKAH RACHMAWATI

17321065

PROGRAM STUDI ILMU KOMUNIKASI

FAKULTAS PSIKOLOGI DAN ILMU SOSIAL BUDAYA

UNIVERSITAS ISLAM INDONESIA YOGYAKARTA

2020

Page 3: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

ii

HALAMAN PERSETUJUAN

Skripsi

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO SWARAGAMA

FM DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR YOGYAKARTA

Disusun Oleh :

Maulidina Atikah Rachmawati

17321065

Telah disetujui Dosen Pembimbing Skripsi untuk diujikan dan dipertahankan

dihadapan tim penguji skripsi

Tanggal 17 Februari 2021

Dosen Pembimbing Skripsi

Dr. Subhan Afifi, M.Si

NIDN 0528097401

Page 4: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

iii

HALAMAN PENGESAHAN

Skripsi

STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO SWARAGAMA

FM DALAM MENARIK MINAT PENDENGAR YOGYAKARTA

Disusun Oleh

Maulidina Atikah Rachmawati

17321065

Telah dipertahankan dan disahkan oleh Dewan Penguji Skripsi

Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Tanggal : 17 Februari 2021

Dewan Penguji :

1. Ketua : Dr. Subhan Afifi, M.Si

NIDN: 0528097401

2. Anggota : Ratna Permatasari, S.I.Kom.,M.A

NIDN: 0509118601

Mengetahui

Ketua Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya

Universitas Islam Indonesia

Puji Hariyanti, S.Sos., M.I.Kom

NIDN : 0529098201

(………………..)

(………………..)

Page 5: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

iv

HALAMAN PERNYATAAN

Page 6: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

v

MOTTO

Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), “Cukuplah

Allah bagiku; tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah

Tuhan yang memiliki ‘Arsy (singgasana) yang agung.” QS. At-Taubah Ayat 129

Dalam banyak hal, kita harus mampu berdamai dengan diri kita sendiri terhadap logika

berfikir, ucapan, kata-kata dan kelakuan orang lain – Bapak

PERSEMBAHAN

Karya ini kupersembahkan kepada:

1. Bapak dan Almarhumah Mama

2. Para penekun pengetahuan di negeri ini.

Page 7: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

vi

KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Warahmatullahi Wabarokatuh

Bismillahirahmanirahim, Alhamdulillahirobbil’alamin, Puji syukur kehadirat Allah SWT

yang telah melimpahkan Rahmat dan Hidayahnya kepada peneliti sehingga peneliti dapat

menyelesaikan skripsi dengan judul “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio

Swaragama FM dalam Menarik Minat Pendengar Yogyakarta” ini meskipun jauh dari kata

sempurna. Sholawat beserta salam senantiasa peneliti ucapkan kepada junjungan mulia Nabi

Besar Muhammad SAW yang senantiasa kita nantikan syafaat serta pertolongan dihari

kemudian nanti. Skripsi ini disusun sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar sarjana

pada Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya, Universitas

Islam Indonesia. Dalam hal ini peneliti ingin mengucapkan rasa terimakasih sebanyak-

banyaknya kepada semua pihak, yang dengan rendah hati mendukung serta terlibat secara

langsung maupun tidak langsung. Sehingga energi positif tersalurkan menjadi pemacu dan

penyemangat peneliti dalam mengerjakan skripsi. Setelah melalui berbagai tahap, peneliti bisa

menyelesaikan skripsi ini meskipun masih banyak kekurangan dari berbagai aspek. Banyak

pengalaman dan ilmu yang penulis dapatkan selama menyusun skripsi ini. Maka untuk itu

penulis mengucapkan kepada pihak-pihak yang telah membantu sehingga skripsi ini dapat

tersusun dengan baik, kepada:

1. Dr. Subhan Afifi, M.Si , sebagai Dosen Pembimbing Skripsi yang telah baik dan sabar

dalam membimbing peneliti dan selalu memotivasi serta rutin mengingatkan untuk

menyelesaikan skripsi.

2. Ratna Permatasari, S.I.Kom., M.A, sebagai Dosen Penguji Skripsi yang telah baik dan

banyak memberi masukan kepada peneliti terkait penelitian ini.

3. Bapa, Almarhumah Mama, Almarhumah Ngangah, Ibu, Mas, Ka Wanda, Ka Masnah

dan keluarga besar yang selalu memberikan semangat, memanjatkan doa dan

memberikan motivasi agar dapat menyelesaikan skripsi dengan lancar.

4. Dosen-dosen ilmu komunikasi UII yang telah memberikan ilmu, pengalaman, dan

berbagai cerita untuk peneliti.

5. Seluruh staf prodi Ilmu Komunikasi UII yang turut membantu dan memudahkan peneliti

dalam urusan administrasi perkuliahan serta turut memberikan dukungan moril pada

peneliti.

Page 8: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

vii

6. Mbak Indah Subadra/Mbak Pinky. Beliau yang telah memberikan saran kepada peneliti

untuk menjadikan radio Swaragama FM sebagai objek penelitian skripsi dan peneliti

diperkenalkan dengan seorang narasumber yang dapat membantu proses penelitian

skripsi ini.

7. Pihak-pihak dari perusahaan Swaragama Group, Mbak Tanti selaku HRD Swaragama,

Mas Muhammad Amirulah selaku Direktur Utama Swaragama FM, Mas Bony Prasetya

selaku Head of Program Director, Mbak Dewy selaku Head of Marketing Manager dan

mbak Cici selaku penyiar dari Radio Swaragama serta Mbak Qila dan Mas Dika yang

setiap siarannya menemani dalam pembuatan skripsi dan semua pihak lainnya yang

tidak dapat peneliti sebutkan satu persatu.

8. Lalisa Manoban, Jennie Kim, Park Chaeyoung, Kim Jisoo. Telah menyebarkan

semangat, motivasi, keceriaan, kerja keras dan banyak hal lainnya.

9. Elis Shafira Zharfani, sahabat dari bayi yang juga sedang berjuang menyelesaikan

skripsi. Telah menemani kemanapun dalam proses pengerjaan skripsi dan selalu ada

kapanpun disaat dibutuhkan.

10. Amalia Damayanti, Diana Nurlia, Hasri Aenun, Kerrin Wetan, Istasha Meyliana dan

teman-teman lainnya yang sama-sama berjuang menyelesaikan skripsi.

11. Kucing Migi dan Piko serta anak-anaknya yang menemani setiap sunyi hari.

Akhir kata, peneliti berharap semoga Allah SWT membalas kebaikan bagi

siapapun yang telah memberikan peneliti dukungan dan bantuan selama proses

pengerjaan skripsi ini. Peneliti menyadari bahwa skripsi ini masih memiliki banyak

kekurangan. Oleh karena itu, kritik dan saran yang membangun sangat peneliti harapkan

untuk ke depannya nanti. Semoga skripsi ini memberikan manfaat bagi siapa pun yang

membacanya. Aamiin. Wassalamu’alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh.

Yogyakarta, 27 Januari 2021

Peneliti,

Maulidina Atikah Rachmawati

Page 9: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

viii

ABSTRAK

Maulidina Atikah Rachmawati. 17321065 (2021). Strategi Komunikasi Pemasaran

Terpadu Radio Swaragama FM dalam Menarik Minat Pendengar Yogyakarta. (Skripsi

Sarjana). Program Studi Ilmu Komunikasi, Fakultas Psikologi dan Ilmu Sosial Budaya,

Universitas Islam Indonesia.

Tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam hal

merebut perhatian audience. Bagi para lembaga stasiun penyiaran radio, untuk

mempertahankan eksistensinya di era media baru harus dapat beradaptasi dengan teknologi

modern dan saling bersaing dengan stasiun radio lainnya dalam menarik audience dengan

meluaskan jangkauan siaran radio yang dapat diakses secara dengan streaming online, live, dan

podcast. Hal tersebut mengharuskan perusahaan radio siaran menyusun strategi komunikasi

pemasaran terintegrasi yang tepat dan terperinci dalam mengembangkan usahanya untuk

memasarkan produk atau program program yang dimilikinya. Rumusan masalah dalam

penelitian ini adalah bagaimana strategi komunikasi pemasaran terpadu Radio Swaragama FM

dalam menarik minat pendengar Yogyakarta. Tujuan dari penelitian ini adalah untuk

mengetahui strategi komunikasi pemasaran terpadu Radio Swaragama FM dalam menarik

minat pendengar Yogyakarta. Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif,

dengan teknik pengumpulan data observasi, wawancara, dan dokumentasi. Teknik wawancara

yang digunakan adalah wawancara mendalam dan terstruktur, dengan menggunakan pedoman

wawancara.

Hasil penelitian menemukan bahwa radio Swaragama FM dalam menarik pendengar

Yogyakarta yaitu dengan mengacu pada konsep strategi STP (Segmentasi pasar, target pasar,

dan positioning) dengan melakukan marketing mix dimana hal itu diklasifikasikan menjadi

kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran yakni produk (product), harga (price),

tempat (place), dan promosi (promotion) serta menjalankan bauran promosi (promotion mix)

diantaranya (advertising) dengan melibatkan saluran radio Jogja Family 100.9 FM, radio PBS

104.8 FM kota Serang, melakukan periklanan di berbagai event, seminar, panggung hiburan,

sponsorship, serta melakukan aktivitas melalui beberapa website, (direct marketing) dengan

mengirim katalog program serta tarif iklan (rate card) kepada pemasang iklan atau calon

pemasang iklan melalui email atau media sosial seperti instagram dan whatsapp, (sales

promotion) dengan memberikan potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan hadiah dari

kuis, (personal selling) dengan menjalankan proses Contact, Appointment, Proposal, dan

Order, (public relations) dengan menjalin kerjasama dengan beberapa media massa, melalui

branding STC & SPRO!, kampus-kampus di Yogyakarta, serta event-event off air di

Yogyakarta, serta (interactive marketing) dengan membangun saluran informasi dengan

memanfaatkan media internet seperti website swaragamafm.com, facebook, twitter dan

instagram.

Kata Kunci: Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu, Radio, Minat Pendengar

Page 10: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

ix

ABSTRACT

Maulidina Atikah Rachmawati. 17321065 (2021). Integrated Marketing Communication

Strategy of Radio Swaragama Fm to Attract Listeners in Yogyakarta. (Undergraduate

Thesis). Communication Studies Program, Faculty of Psychology and Socio-Cultural

Sciences, Islamic University of Indonesia.

The level of competition of radio stations in major cities today is quite high in terms of

capturing the attention of the audience. For radio broadcasters, to maintain their existence in

the new media era must be able to adapt to modern technology and compete with other radio

stations in attracting audiences by expanding the reach of radio broadcasts that can be

accessed by online streaming, live, and podcasts. This requires broadcast radio companies to

develop an integrated marketing communication strategy that is precise and detailed in

developing their business to market their products or programs. The formulation of the problem

in this study is how radio Swaragama FM's integrated marketing communication strategy in

attracting yogyakarta listeners.The purpose of this research is to know the integrated marketing

communication strategy of Radio Swaragama FM in attracting yogyakarta listeners. This

research uses qualitative descriptive approach, with observation data collection techniques,

interviews, and documentation. The interview techniques used are in-depth and structured

interviews, using interview guidelines.

The results of the study found that Swaragama FM radio in attracting Yogyakarta

listeners is by referring to the concept of STP strategy (Market segmentation, target market,

and positioning) by conducting a marketing mix where it is classified into a broad group called

4P in marketing i.e. products (product), price (price), place , and promotion (promotion) and

running a mix of promotions (promotion mix) including (advertising) involving radio channels

Jogja Family 100.9 FM , RADIO PBS 104.8 FM Serang city, conduct advertising in various

events, seminars, entertainment stage, sponsorship, as well as conduct activities through

several websites, (direct marketing) send a catalog of programs and advertising rates (rate

cards) to advertisers or prospective advertisers via email or social media such as instagram

and whatsapp, (sales marketing) provide discounts, lucky draws, contests, and prizes from

quizzes, (personal selling) running the process of Contact, Appointment, Proposal, and Order,

(public relations) cooperation with several mass media, through branding STC &SPRO!,

campuses in Yogyakarta , as well as off air events in Yogyakarta, as well as (interactive

marketing) build information channels by utilizing internet media such as websites

swaragamafm.com, facebook, twitter and instagram.

Keywords: Integrated Marketing Communication Strategies, Radio, Listener Interest

Page 11: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

x

DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL .............................................................................................................. i

HALAMAN PERSETUJUAN ................................................................................................. ii

HALAMAN PENGESAHAN ................................................................................................. iii

HALAMAN PERNYATAAN ................................................................................................. iv

MOTTO ..................................................................................................................................... v

PERSEMBAHAN ..................................................................................................................... v

KATA PENGANTAR ............................................................................................................. vi

ABSTRAK .............................................................................................................................. viii

ABSTRACT ............................................................................................................................... ix

DAFTAR ISI ............................................................................................................................. x

DAFTAR TABEL ................................................................................................................... xii

DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. xii

BAB I PENDAHULUAN ......................................................................................................... 1

A. Latar Belakang ................................................................................................................. 1

B. Rumusan Masalah ........................................................................................................... 5

C. Tujuan Penelitian ............................................................................................................. 5

D. Manfaat Penelitian ........................................................................................................... 5

E. Tinjauan Pustaka ............................................................................................................. 6

1. Penelitian Terdahulu ................................................................................................................6

2. Kerangka Teori .......................................................................................................................14

3. Kerangka Konsep ...................................................................................................................22

F. Metode Penelitian .......................................................................................................... 23

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian .............................................................................................23

2. Narasumber/Informan Penelitian ...........................................................................................24

3. Lokasi dan Waktu Penelitian ..................................................................................................26

4. Teknik Pengumpulan Data .....................................................................................................26

BAB II GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN ...................................................... 28

A. Sejarah Radio Swaragama FM ...................................................................................... 28

B. Demografi ...................................................................................................................... 29

Page 12: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

xi

C. Data Teknis .................................................................................................................... 30

D. Format Musik ................................................................................................................ 30

E. Alamat Radio Swaragama FM ...................................................................................... 31

F. Visi dan Misi Radio Swaragama FM ............................................................................ 31

G. Logo Swaragama FM .................................................................................................... 31

H. Program Acara Radio Swaragama FM .......................................................................... 33

I. Struktur Organisasi Radio Swaragama FM ................................................................... 36

BAB III TEMUAN DAN PEMBAHASAN .......................................................................... 37

A. Temuan Penelitian ......................................................................................................... 37

1. Segmentasi, Targeting, Positioning Swaragama FM .............................................................37

2. Marketing Mix (4P) ................................................................................................................41

3. Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio Swaragama FM .......................................................45

B. Pembahasan Temuan Penelitian .................................................................................... 55

1. Analisis Bauran Pemasaran ....................................................................................................55

2. Analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu ..............................................................................58

BAB IV PENUTUP ................................................................................................................. 63

A. Kesimpulan .................................................................................................................... 63

B. Keterbatasan Penelitian ................................................................................................. 64

C. Saran .............................................................................................................................. 64

DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. 65

Page 13: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

xii

DAFTAR TABEL

Tabel 1.1 ................................................................................................................................... 11

Tabel 3.1 ................................................................................................................................... 43

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1.1 ............................................................................................................................... 16

Gambar 2. 1 .............................................................................................................................. 31

Gambar 2. 2 .............................................................................................................................. 32

Gambar 2. 3 .............................................................................................................................. 33

Gambar 2. 4 .............................................................................................................................. 36

Gambar 3.1 ............................................................................................................................... 46

Gambar 3.2 ............................................................................................................................... 47

Gambar 3.3 dan Gambar 3.4 ..................................................................................................... 49

Gambar 3.5 ............................................................................................................................... 52

Gambar 3.6 ............................................................................................................................... 54

Gambar 3.7 & Gambar 3.8 ....................................................................................................... 54

Page 14: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Saat ini digitalisasi dan internet telah mempermudah masyarakat dalam menggunakan

media massa untuk mencari hiburan atau informasi. Radio adalah salah satu bentuk media

massa yang saat ini telah merambat ke dalam internet. Perkembangan teknologi baru seperti

sekarang memperluas kemampuan radio sebagai media massa dalam menjangkau khalayak.

Pemanfaatan berbagai inovasi dengan mencakup interaktivitas di internet dinilai dapat

meningkatkan komunikasi sosial interaktif sebuah stasiun radio. Komunikasi sosial interaktif

itulah yang menghubungkan radio dan internet sebagai perangkat teknologi yang baru. Dalam

internet, pengguna individu dapat berinteraksi dengan situs web melalui email atau layanan chat

lainnya. Bentuk tersebut memberi peluang pendengar/audience untuk terlibat dalam proses

siaran informasi. Pendengar dianggap bukan lagi hanya sekedar penikmat, tetapi aktif sebagai

pemberi informasi layaknya reporter. Keunggulan itulah yang menguatkan peran radio pada era

digital saat ini. Pada akhirnya digitalisasi dapat membuat radio menjadi lebih mudah diakses

dan murah dibandingkan dengan perangkat teknologi lainnya, terutama di Indonesia.

Ditemukan data pada hasil survey JAKPAT Januari 2019, ada sebanyak 41% tidak

mendengarkan radio dan 59% responden yang masih jadi pendengar radio. Alhasil dapat

disimpulkan bahwa radio saat ini masih digandrungi oleh para pendengar walaupun telah

tergantikan oleh radio yang bersifat streaming di smartphone seiring perkembangan zaman.

Sehingga itulah yang menjadi alasan mengapa bisnis radio di Indonesia masih berkembang

dengan baik dan data pendengar radio di Indonesia masih terbilang tinggi (Sumber : JAKPAT)

(https://jakpat.net/info/), diakses tanggal 3 Maret 2020.

Industri media penyiaran termasuk radio memang terus berkembang seiring tingkat

peradaban manusia dan kemajuan teknologi komunikasi. Media radio harus memacu diri agar

mampu memenuhi tuntutan dan tantangan profesionalismenya, sekaligus untuk mencapai

keberhasilan peran dan fungsi radio sebagai media hiburan, informasi, pendidikan dan kontrol

sosial. Jumlah penyelenggara radio siaran di Indonesia yang terus meningkat dengan beragam

segmentasi pendengar, apapun format acaranya, harus tetap dikelola dengan baik agar

mendatangkan hasil yang optimal bagi radio siaran maupun khalayak masyarakat

Page 15: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

2

pendengarnya. Kemajuan pesat internet mulai didayagunakan dengan baik oleh radio, yakni

dengan memulai inovasi radio bersifat online dan streaming selaku salah satu dari faktor

penyebab meningkatnya jumlah audiens radio saat ini. Pada akhirnya adalah generasi modern

dan digitalisasi saat inilah yang erat hubungannya dengan internet sehingga memang akurat

keputusan radio untuk menjalankan inovasi yang berdampak efektif terhadap jumlah audiens

radio.

Para lembaga stasiun penyiaran radio harus dapat beradaptasi dengan teknologi modern.

Sebagai contohnya, perkembangan tersebut dapat mereka jadikan salah satu peluang untuk

meluaskan jangkauan siaran radio yang dapat diakses secara dengan streaming online, live, dan

podcast. Peran radio streaming lebih memberikan kemudahan, memberikan sebuah pilihan

kepada pendengar, dan menjadi strategi untuk menjaga eksistensi radio konvensional di tengah

berkembangnya dunia digital. Banyak stasiun radio sekarang yang menggunakan internet untuk

memperluas jangkauan pemancarnya secara geografis. Radio berbasis internet melibatkan

streaming media membuat pendengar secara langsung dapat mendengarkan aliran audio

melalui internet secara berkelanjutan yang mana dapat diputar ulang kembali.

Meskipun media sosial saat ini sedang menjamur karena pengaruh adanya

perkembangan teknologi dan semakin bermunculannya radio – radio streaming baru, namun

tingkat persaingan stasiun radio di kota-kota besar dewasa ini cukup tinggi dalam hal merebut

perhatian audience. Salah satu usaha yang dilakukan yakni dengan membawakan acara yang

sesuai dengan segmentasi yang dituju sesuai dengan visi dan misi radio tersebut dengan pola

penyiaran yang menarik. Sehingga banyak diminati oleh audience untuk mendengarkan siaran

dari stasiun radio tersebut. Guna menjaga eksistensinya, selain dari usia stasiun radio dan

jangkauan frekuensi, radio juga harus mempunyai aset yang dapat menjadi tolak ukur radio itu

sendiri. Aset yang paling penting dan yang utama bagi stasiun radio adalah audiensnya. Bagi

stasiun radio, pendengar (audience) merupakan parameter eksistensinya yang utama. Karena

jika semakin banyaknya siaran radio tersebut didengar, maka yang didapatkan ialah eksistensi

pada radio tersebut akan semakin diakui oleh masyarakat.

Strategi komunikasi pemasaran sangat dibutuhkan oleh setiap stasiun radio dalam upaya

menjual produknya dengan upaya mengembangkan dan memajukan bisnis siaran. Maka dari

itu penting jika radio mengikuti perkembangan teknologi untuk mempertahankan eksistensi

radio sebagai salah satu media massa yang banyak diminati masyarakat. Radio harus

memberikan konten baru di era digital pada masa kini agar tak ketinggalan untuk bertahan di

Page 16: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

3

zaman new media. Bagian pemasaran memegang peranan penting dalam sebuah bisnis media

penyiaran bahkan bisa dikatakan pemasaran media adalah hidup matinya bisnis media

penyiaran. Sebagai sebuah organisasi penyiaran yang memiliki dua konsumen yaitu pendengar

radio dan para pemasang iklan.

Selain melakukan komunikasi pemasaran untuk menjual iklan kepada para pengiklan

dalam media penyiaran, sebuah media juga harus melakukan komunikasi pemasaran kepada

para konsumen atau pendengar. Promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan untuk

mempertahankan audience dan menarik audien baru serta mengundang para pemasang iklan.

Melalui promosi, media penyiaran mencoba untuk membujuk khalayak untuk tetap mengikuti

program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk para pemasang iklan. Komunikasi

antara media perusahaan media penyiaran dengan audiens dan pemasang iklan pada dasarnya

berlangsung pada dasarnya berlangsung pada setiap unsur atau bagian dari marketing mix.

Suatu komunikasi pemasaran perlu digunakan oleh suatu perusahaan guna menciptakan

persepsi yang positif atau dalam konteks ini dapat dibilang perlu untuk menjaga, meningkatkan,

dan mempertahankan pendengar. Terdapat berbagai bentuk komunikasi pemasaran seperti

promosi, public relation, media advertising, dan lain sebagainya. Komunikasi pemasaran

terpadu harus diawali dengan sebuah perencanaan yang matang agar perusahaan/stasiun radio

tersebut dapat melakukan strategi komunikasi pemasaran yang tepat untuk memenuhi sasaran.

Implementasi komunikasi pemasaran terpadu tentu sebisa mungkin disinkronkan dengan

perkembangan saat ini, agar dapat selalu cepat bergerak dan mudah menyesuaikan diri dengan

mengikuti trend yang berkembang.

Di Indonesia sendiri, cukup banyak kota-kota besar yang memiliki stasiun radio cukup

banyak dan terkenal, salah satunya adalah Yogyakarta. Di Yogyakarta sendiri menurut data

dari menurut data dari Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) DIY 2018 ada sekitar 86

stasiun radio, dengan jumlah radio FM 43 dan sisanya adalah radio AM maupun radio

komunitas (http://kpid.jogjaprov.go.id/) diakses pada tanggal 3 Maret 2020. Hal tersebut tentu

saja membuat masyarakat disajikan banyak pilihan untuk mendengarkan radio mana yang

sesuai keinginan dan kesukaan mereka. Banyaknya pendengar dan iklan dalam suatu radio

menunjukkan bahwa radio itu memiliki format program siaran yang menarik dan memiliki

pendengar yang relatif banyak. Untuk itu guna menunjang kesuksesan sebuah stasiun radio,

perlu dibutuhkannya suatu strategi komunikasi pemasaran yang baik, sebab dapat berdampak

atas kesuksesan dari radio yang dijalankan.

Page 17: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

4

Dalam mempertahankan audiens, hal utama yang perlu dijalankan stasiun radio yaitu

dengan mencermati konten dan bungkusan program acara serta keahlian penyiar radio dalam

menyajikan acara. Sebuah stasiun radio setidaknya perlu menyediakan dan menyajikan

program acara yang dapat mempertahankan dan menarik minat audiens. Radio dituntut untuk

memiliki keunikan – keunikan dari berbagai program yang disiarkan agar dapat membedakan

dirinya dengan radio lainya atau dalam kata lain program – program radio harus memiliki ciri

khas atau identitas sendiri. Hal tersebutlah yang harus dimiliki sebuah stasiun radio untuk tetap

eksis di kalangan pendengar radio khususnya Yogyakarta dan agar pendengar tertarik

mendengarkan, tetap setia mendengarkan, bahkan menjadi pendengar setia dari radio yang

didengarkan.

Menurut data dari Jogjastreames tahun 2020, salah satu radio di Yogyakarta yang

memiliki tingkat eksistensi tinggi salah satunya adalah Radio Swaragama FM yang telah

mengudara sejak tahun 2000 dan berhasil menempati nomor satu top listener dan most favorite

radio (http://jogjastreamers.com/), diakses tanggal 19 Februari 2021. Jogjastreamers adalah

salah satu dari situs penyedia jasa multimedia live streaming terkenal untuk stasiun-stasiun FM

radio di kota Yogyakarta dan sekitarnya dimana setiap radio tersebut memiliki berbagai macam

format siaran mulai contemporary hit radio, news, dangdut, budaya jawa, oldies music dan lain

sebagainya. Berawal dari kompetitifnya persaingan dalam merebut audience tetap dan menjadi

sumber informasi yang praktis dan terjangkau, setiap stasiun radio memiliki khas sendiri-

sendiri sesuai dengan segmentasinya, seperti radio Swaragama FM memiliki khas dalam

menyajikan musik bernuansa ‘Anak muda’ yang menjadi favorit masyarakat pada saat ini. Saat

ini Radio Swaragama FM masih mempertahankan target pendengarnya yaitu anak muda dengan

range usia antara 18-35 tahun. Persaingan stasiun radio saat ini cukup kompetitif karena

banyaknya stasiun radio baik baru atau lama di Yogyakarta yang juga mengusung positioning

anak muda. Namun Swaragama FM berhasil menjadi salah satu radio di Yogyakarta paling

digandrungi anak muda, selain karena program – programnya yang memang menarik,

pemilihan penyiar juga menjadi salah satu alasannya, pembawaanya menarik yang tahu tentang

dunia anak muda sehingga tidak membosankan di telinga pendengar. Sebutan untuk pendengar

setia Radio Swaragama FM yaitu “Akademia Jogja”. Swaragama FM menjadi salah satu

favorite radio anak muda Yogyakarta juga karena memiliki program – program kreatif yang

cukup banyak. Program – program di Radio Swaragama dibagi menjadi beberapa bagian yaitu

Ins000mnia, Your Friend in the Morning, The Soundtrack Your Life, Sunset Drive, Zona

Page 18: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

5

Persada, dan Dreamland yang siap menemani kehidupan dan memberikan hiburan serta

aktivitas para Akademia Jogja.

Berdasarkan uraian di atas menjadi suatu hal yang menarik untuk dikaji dan diteliti

dalam mengetahui strategi komunikasi pemasaran terpadu seperti apa yang dijalankan oleh

Radio Swaragama FM, sehingga peneliti merasa perlu untuk mengkaji lebih jauh mengenai

strategi tersebut dalam sebuah penelitian yang berjudul: "Strategi Komunikasi Pemasaran

Terpadu Radio Swaragama FM dalam Menarik Minat Pendengar Yogyakarta”

B. Rumusan Masalah

Berdasarkan dari uraian latar belakang diatas, maka peneliti dapat merumuskan

masalahnya sebagai berikut:

“Bagaimana Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio Swaragama FM

dalam Menarik Minat Pendengar Yogyakarta?”

C. Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah diatas, dalam penelitian ini terdapat tujuan yang ingin

dicapai sebagai berikut:

a. Untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran terpadu Radio Swaragama

FM dalam menarik minat pendengar Yogyakarta.

D. Manfaat Penelitian

a. Manfaat Teoritis

1. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan dan mengembangkan

pemikiran teoritis dalam bidang Ilmu Komunikasi mengenai strategi

komunikasi pemasaran terpadu.

2. Penelitian ini diharapkan dapat menjadi sumber referensi dan

pembanding penelitian selanjutnya.

Page 19: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

6

b. Manfaat Praktis

1. Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat bagi “Radio Swaragama FM”

sebagai tolak ukur dari penerapan komunikasi pemasaran terpadu yang

dilakukan.

2. Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat dalam menentukan

strategi yang tepat untuk kegiatan komunikasi pemasaran khususnya

dalam bidang broadcasting.

E. Tinjauan Pustaka

1. Penelitian Terdahulu

Berdasarkan studi kepustakaan, terdapat beberapa penelitian yang ada kaitannya dengan

peneliti yang akan lakukan. Penelitian tersebut antara lain sebagai berikut:

Penelitian terdahulu pertama dilakukan oleh Muh Said mahasiswa Ilmu

Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Alauddin

Makassar tahun 2014 yang berjudul: “Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio

SMART FM Makassar dalam Meningkatkan Jumlah Pengiklan”. Tujuan dari penelitian

ini adalah untuk mengetahui strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh radio

Smart FM Makassar dalam meningkatkan jumlah pengiklan dan untuk mengetahui

faktor-faktor yang berkontribusi menghambat pemasaran iklan Radio Smart FM

Makassar. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif dengan

pendekatan komunikasi. Hasil penelitian menemukan bahwa manajemen radio Smart

FM menyusun sebuah strategi komunikasi pemasaran, dengan mengacu pada konsep

strategi pemasaran yaitu marketing mix dimana hal itu diklasifikasikan menjadi

kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran yakni produk (product), harga

(price), tempat (place), dan promosi (promotion) yang di dalamnya ada kegiatan dasar

meliputi advertising, personal selling, sales promotion, direct selling, publicity dan

public relation. Penelitian tersebut juga menemukan beberapa faktor yang menjadi

kendala atau penghambat yang biasa dihadapi oleh tim marketing radio Smart FM

Makassar diantaranya adalah: Keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), karyawan

yang belum memenuhi kualifikasi, tidak menentunya jumlah sponsor, kepuasan

konsumen, serta persaingan ketat dengan radio lain. Perbedaan penelitian tersebut

Page 20: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

7

dengan penelitian ini terletak pada objek dan fokus penelitian yang dilakukan.

Penelitian tersebut memfokuskan objek penelitiannya pada strategi komunikasi

pemasaran terpadu yang dilakukan oleh radio Smart FM Makassar dalam meningkatkan

jumlah pengiklan sedangkan objek dalam penelitian ini berfokus pada strategi

komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Radio Swaragama FM dalam

menarik minat pendengar. Kemudian ditemukan persamaan pada penelitian ini dengan

penelitian tersebut adalah sama-sama menyangkut strategi komunikasi pemasaran dan

analisis penelitian pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif yang terdiri dari

observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Penelitian terdahulu kedua dilakukan oleh Rizki Amaliah mahasiswa Ilmu

Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik, Universitas Hasanuddin tahun 2013

yang berjudul: “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Fajar FM Makassar Dalam

Meningkatkan Jumlah Pengiklan”. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui

strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan oleh radio Fajar FM Makassar dalam

peningkatan jumlah pengiklan dan untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi

strategi komunikasi pemasaran pada radio Fajar FM Makassar dalam peningkatan

jumlah pengiklan. Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa upaya radio Fajar FM Makassar dalam

meningkatkan jumlah pengiklan melalui advertising, personal selling, sales promotion,

direct selling, publicity dan public relation dengan menggunakan konsep AIDDA dalam

sistem marketing. Penelitian ini juga menemukan beberapa faktor yang mendukung

serta menghambat strategi komunikasi pemasaran yang telah direncanakan. Faktor

pendukung antara lain karena radio Fajar FM Makassar tergabung dalam media Fajar

Group yang mempunyai nama besar dikalangan masyarakat. Sehingga dapat membuka

peluang sebesar besarnya untuk menjalin kerja sama dengan pihak lain. Sedangkan

kendala atau faktor penghambat yang biasa dihadapi oleh tim marketing radio Fajar FM

Makassar adalah: Keterbatasan SDM (Sumber Daya Manusia), karyawan yang belum

memenuhi kualifikasi, tidak menentunya jumlah sponsor, kepuasan konsumen, dan

persaingan ketat dengan radio lain. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

terletak pada objek dan fokus penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut

memfokuskan objek penelitiannya pada strategi komunikasi pemasaran yang diterapkan

oleh radio Fajar FM Makassar dalam peningkatan jumlah pengiklan sedangkan objek

Page 21: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

8

dalam penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran terpadu yang

dilakukan oleh Radio Swaragama FM dalam menarik minat pendengar. Kemudian

ditemukan persamaan pada penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-sama

menyangkut strategi komunikasi pemasaran dan analisis penelitian pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif yang terdiri dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Penelitian terdahulu ketiga dilakukan oleh Anggi Aswan Prinaldi mahasiswa

Ilmu Komunikasi, Fakultas Dakwah dan Komunikasi, Universitas Islam Negeri Sultan

Syarif Kasim Riau tahun 2017 yang berjudul: “Strategi Komunikasi Radio Pemerintah

Daerah Kuantan Singingi dalam Menarik Minat Pendengar”. Tujuan dari penelitian ini

yaitu untuk mengetahui strategi komunikasi Radio Pemerintah Daerah (RPD) 100,9 FM

Kuantan Singingi dalam menarik minat pendengar. Penelitian ini menggunakan metode

deskriptif-kualitatif dengan teknik pengumpulan data melalui observasi, wawancara,

dan dokumentasi. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan bahwa strategi

komunikasi Radio Pemerintah Daerah (RPD) Kuantan Singingi 100.9 MHz dalam

menarik minat pendengar telah berjalan dengan baik melalui proses komunikasi model

POAC untuk terealisasinya perencanaan komunikasi sesuai teori AIDDA dengan

menyusun sebuah perencanaan (Planning) baik itu berupa program siaran maupun

anggaran, kemudian menyusun struktur pengelola penyiaran secara sistematis dan

sesuai bidang keahlian (Organizing), kemudian melakukan merealisasikan perencanaan

(Actuating) dan visi misi dari Pemerintah Daerah (RPD) Kuantan Singingi 100.9 MHz

tersebut, barulah dilakukan pengawasan ataupun evaluasi (Controlling) terhadap

perencanaan yang telah dilakukan agar berjalan dengan baik sesuai dengan Teori

AIDDA agar tercapainya sebuah tujuan. Perbedaan penelitian tersebut dengan

penelitian ini terletak pada objek dan fokus penelitian yang dilakukan. Penelitian

tersebut memfokuskan objek penelitiannya pada strategi komunikasi Radio Pemerintah

Daerah (RPD) 100,9 FM Kuantan Singingi dalam menarik minat pendengar, sedangkan

objek dalam penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran terpadu yang

dilakukan oleh Radio Swaragama FM dalam menarik minat pendengar. Kemudian

ditemukan persamaan pada penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-sama

menyangkut strategi komunikasi pemasaran dan analisis penelitian pendekatan

Page 22: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

9

kualitatif dengan metode deskriptif yang terdiri dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Penelitian terdahulu keempat dilakukan oleh Achmad Ambodo mahasiswa Ilmu

Komunikasi, Fakultas Dakwah, Institut Agama Islam Negeri Sunan Ampel Surabaya

tahun 2012 yang berjudul: “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Ronggohadi FM

untuk Mempertahankan Pendengar Dewasa”. Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk

mengetahui bagaimana strategi komunikasi pemasaran Radio Ronggohadi dalam

mempertahankan pendengar dewasa. Penelitian ini bersifat deskriptif-kualitatif dengan

pendekatan observasi yang berguna untuk mengetahui fakta dan data tentang strategi

komunikasi pemasaran. Dari hasil penelitian ini ditemukan bahwa: (1) Strategi yang

dilakukan Radio Ronggohadi dalam mempertahankan pendengar dewasa yaitu

menggunakan strategi STP (Segmentasi pasar, target pasar, dan positioning). (2) Cara

penyusunan program penyiaran radio Ronggohadi untuk menarik selera pendengar

dengan membuat perencanaan program, produksi program. eksekusi program,

pengawasan dan evaluasi program, serta melakukan sistem playlist lagu pada acam

request dibuat lebih flexible, dimana pendengar masih bisa diputarkan lagu yang

diminta di acara request, atau bahkan menghilangkan sistem playlist lagu dalam acara

request untuk menarik pendengar aktif. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian

ini terletak pada objek dan fokus penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut

memfokuskan objek penelitiannya pada strategi komunikasi pemasaran Radio

Ronggohadi dalam mempertahankan pendengar dewasa, sedangkan objek dalam

penelitian ini berfokus pada strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh

Radio Swaragama FM dalam menarik minat pendengar. Kemudian ditemukan

persamaan pada penelitian ini dengan penelitian tersebut adalah sama-sama

menyangkut strategi komunikasi pemasaran terpadu dan analisis penelitian pendekatan

kualitatif dengan metode deskriptif yang terdiri dari observasi, wawancara, dan

dokumentasi.

Page 23: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

10

Penelitian terdahulu kelima dilakukan oleh Aldhi Kurniawan Suswandaru

Hardiansyah mahasiswa Ilmu Komunikasi, Fakultas Ilmu Sosial dan Humaniora,

Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta tahun 2017 yang berjudul:

“Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio Penyiaran dalam Menarik Minat Pemasang

Iklan” (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Lembaga Penyiaran Swasta Radio Metta

104.7 FM di Solo). Tujuan dari penelitian ini yaitu untuk mengetahui bagaimana strategi

yang diterapkan Radio Metta FM dalam menarik minat pemasang iklan untuk

memasang iklan. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan jenis

penelitian bersifat deskriptif dan pengumpulan data dilakukan dengan wawancara

mendalam, observasi dan dokumentasi. Hasil dari penelitian ini yaitu komunikasi

pemasaran yang dilakukan radio Metta FM dalam menarik minat pemasang iklan yaitu

menggunakan advertising, personal selling, public relations, internet marketing, direct

marketing dan sales promotion. Perbedaan penelitian tersebut dengan penelitian ini

terletak pada objek dan fokus penelitian yang dilakukan. Penelitian tersebut

memfokuskan objek penelitiannya pada komunikasi pemasaran terpadu Radio Metta

FM dalam memperoleh pemasang iklan, sedangkan objek dalam penelitian ini berfokus

pada strategi komunikasi pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Radio Swaragama FM

dalam menarik minat pendengar. Kemudian ditemukan persamaan pada penelitian ini

dengan penelitian tersebut adalah sama-sama menyangkut strategi komunikasi

pemasaran terpadu dan analisis penelitian pendekatan kualitatif dengan metode

deskriptif yang terdiri dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Page 24: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

11

Tabel 1.1

Kajian Hasil Penelitian Terdahulu

NO JUDUL PERSAMAAN PERBEDAAN HASIL

1. Strategi

Komunikasi

Pemasaran

Terpadu Radio

SMART FM

Makassar dalam

Meningkatkan

Jumlah Pengiklan

● Menggunakan

analisis penelitian

pendekatan

kualitatif dengan

metode deskriptif

yang terdiri dari

observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

● Menggunakan

strategi komunikasi

pemasaran terpadu

Penelitian ini

memfokuskan

objek

penelitiannya

pada strategi

komunikasi

pemasaran

terpadu yang

dilakukan oleh

radio Smart FM

Makassar dalam

meningkatkan

jumlah

pengiklan.

Manajemen radio Smart FM

menyusun sebuah strategi

komunikasi pemasaran,

dengan mengacu pada

konsep strategi pemasaran

yaitu marketing mix dimana

hal itu diklasifikasikan

menjadi kelompok yang luas

yang disebut 4P dalam

pemasaran yakni produk

(product), harga (price),

tempat (place), dan promosi

(promotion) yang di

dalamnya ada kegiatan dasar

meliputi advertising,

personal selling, sales

promotion, direct selling,

publicity dan public

relation.

Page 25: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

12

2. Strategi

Komunikasi

Pemasaran Radio

Fajar FM

Makassar Dalam

Meningkatkan

Jumlah Pengiklan

Menyangkut strategi

komunikasi

pemasaran dan

analisis penelitian

pendekatan kualitatif

dengan metode

deskriptif yang

terdiri dari observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

Penelitian ini

memfokuskan

objek

penelitiannya

pada strategi

komunikasi

pemasaran yang

diterapkan oleh

radio Fajar FM

Makassar dalam

peningkatan

jumlah pengiklan.

Upaya radio Fajar FM

Makassar dalam

meningkatkan jumlah

pengiklan melalui

advertising, personal selling,

sales promotion, direct

selling, publicity dan public

relation dengan

menggunakan konsep

AIDDA dalam sistem

marketing.

3. Strategi

Komunikasi

Radio Pemerintah

Daerah Kuantan

Singingi dalam

Menarik Minat

Pendengar

● Menyangkut strategi

komunikasi

pemasaran dan

analisis penelitian

pendekatan kualitatif

dengan metode

deskriptif yang

terdiri dari observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

• Bertujuan untuk

menarik minat

pendengar

Penelitian ini

memfokuskan

objek

penelitiannya pada

strategi

komunikasi Radio

Pemerintah Daerah

(RPD) 100,9 FM

Kuantan Singingi

dalam menarik

minat pendengar.

Strategi komunikasi Radio

Pemerintah Daerah (RPD)

Kuantan Singingi 100.9

MHz dalam menarik minat

pendengar telah berjalan

dengan baik melalui proses

komunikasi model POAC

untuk terealisasinya

perencanaan komunikasi

sesuai teori AIDDA dengan

menyusun sebuah

perencanaan (Planning,

Organizing, Actuating,

Controlling) terhadap

perencanaan yang telah

dilakukan.

Page 26: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

13

4. Strategi

Komunikasi

Pemasaran Radio

Ronggohadi FM

untuk

Mempertahankan

Pendengar

Dewasa

Menyangkut strategi

komunikasi

pemasaran terpadu

dan analisis

penelitian

pendekatan kualitatif

dengan metode

deskriptif yang terdiri

dari observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

Penelitian ini

memfokuskan

objek

penelitiannya pada

strategi

komunikasi

pemasaran Radio

Ronggohadi dalam

mempertahankan

pendengar dewasa.

Strategi yang dilakukan Radio

Ronggohadi dalam

mempertahankan pendengar

dewasa yaitu menggunakan

strategi STP (Segmentasi

pasar, target pasar, dan

positioning).

5. Komunikasi

Pemasaran

Terpadu Radio

Penyiaran dalam

Menarik Minat

Pemasang Iklan

(Studi Deskriptif

Kualitatif

Terhadap

Lembaga

Penyiaran Swasta

Radio Metta 104.7

FM di Solo)

• Menggunakan

analisis penelitian

pendekatan

kualitatif dengan

metode deskriptif

yang terdiri dari

observasi,

wawancara, dan

dokumentasi.

• Menggunakan

strategi komunikasi

pemasaran terpadu

Penelitian ini

memfokuskan

objek

penelitiannya

pada komunikasi

pemasaran

terpadu Radio

Metta FM dalam

memperoleh

pemasang iklan.

Komunikasi pemasaran yang

dilakukan radio Metta FM

dalam menarik minat

pemasang iklan yaitu

menggunakan advertising,

personal selling, public

relations, internet

marketing, direct marketing

dan sales promotion.

Sumber: Olahan peneliti

Page 27: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

14

2. Kerangka Teori

A. Komunikasi Pemasaran Terpadu (Integrated Marketing Communication)

Terence A.Shimp (2010) berpendapat bahwa komunikasi pemasaran terpadu

(IMC) adalah rangkaian pengembangan dan penerapan secara berbagai wujud

program komunikasi persuasif kepada pelanggan dan calon pelanggan yang

berlangsung secara terus menerus. Tujuan dari komunikasi pemasaran terpadu yaitu

memberikan pengaruh serta efek secara langsung kepada perilaku khalayak sasaran.

Untuk menetapkan dan menjelaskan bentuk dan metode yang perlu dikembangkan

bagi program komunikasi persuasif, maka diperlukan proses awalan IMC dari

pelanggan atau calon pelanggan lalu kembali pada perusahaan (Donni Juni,

2017:100-101).

American Association of Advertising Agency dalam buku Integrated “Marketing

Communications” menyatakan bahwa IMC merupakan konsep perencanaan

komunikasi pemasaran yang menghargai pentingnya nilai tambah dari sebuah

perencanaan yang komprehensif yang digunakan untuk mengevaluasi peran peran

strategis dari berbagai disiplin komunikasi, contohnya periklanan secara umum

(general advertising), tanggapan langsung (direct response), promosi penjualan

(sales promotion), dan kehumasan (public relations), dan menggabungkan semua

disiplin tersebut untuk menyajikan kejelasan, konsistensi, dan dampak komunikasi

yang maksimal (Donni Juni, 2017:101).

Berdasarkan berbagai pendapat tersebut, yang dimaksudkan dengan komunikasi

pemasaran terpadu adalah strategi, titik, dan aktivitas pemasaran yang mendorong

perusahaan memfokuskan berbagai saluran yang dimilikinya untuk menyampaikan

pesan tunggal yang efektif melalui berbagai alat dalam bauran promosi. Pesan

tersebut merupakan pesan yang mampu menarik perhatian segmen dan target pasar

yang ditujunya. Komunikasi pemasaran pada perusahaan-perusahaan besar telah

dirancang menjadi kegiatan terintegrasi dan komprehensif untuk mencapai tujuan

usaha (Subhan Afifi, 2004:285).

Tujuan komunikasi pemasaran meliputi penyebaran informasi (komunikasi

informatif), mempengaruhi atau menarik konsumen (komunikasi persuasif), dan

Page 28: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

15

mengingatkan pembelian ulang (komunikasi mengingatkan kembali). Pada dasarnya

tujuan komunikasi pemasaran memberikan efek sebagai berikut: (1) Efek kognitif,

yaitu efek yang membentuk kesadaran mengenai informasi tertentu dalam pikiran

konsumen; (2) Efek afektif, yaitu memberikan pengaruh reaksi pembelian dari

konsumen untuk melakukan sesuatu yang diinginkan; (3) Efek konatif, yaitu

membentuk perilaku pembelian ulang.

Salah satu manajemen pemasaran yang harus direncanakan oleh perusahaan atau

organisasi adalah dengan menentukan STP marketing (segmentation, targeting,

positioning). Kotler dan Amstrong (2012) menyatakan bahwa segmentasi pasar

adalah membagi suatu pasar dalam kelompok pembeli yang berbeda-beda

berdasarkan kebutuhan dasar, karakteristik, atau perilaku yang mungkin memerlukan

produk atau bauran pemasaran yang berbeda (Priansa, 2017:41).

Selaku pihak pemasar, kegunaan STP marketing yang telah ditetapkan akan

memberikan kemudahan kepada perusahaan atau organisasi dalam menjalankan

komunikasi pemasaran produknya. Pasalnya dengan menentukan STP marketing

perusahaan dapat menjalankan pemasaran produknya sesuai dengan arah yang

diinginkan perusahaan. Tentunya dalam kegiatan komunikasi pemasaran tidak hanya

menggunakan STP marketing saja melainkan menggunakan berbagai alat

komunikasi pemasaran atau marketing communication tools lainnya untuk

mempengaruhi konsumen atau masyarakat umum seperti melibatkan bauran

pemasaran dan bauran promosi.

Komunikasi pemasaran terpadu (IMC) merupakan pengembangan dari istilah

kata promosi yang berkonotasi arus informasi satu arah, sedangkan istilah

komunikasi pemasaran lebih menekankan arus informasi dua arah. Kata integrasi

dalam hal ini menerangkan keselarasan dalam hal fokus, tujuan dan arah strategis

antar unsur bauran pemasaran (product, price, place, promotion) dan antar elemen

bauran promosi (advertising, direct marketing, sales promotion, personal selling,

public relations, interactive marketing) (Chandra, 2002:167).

Page 29: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

16

Kotler dan Keller (2012) menyatakan bahwa bauran pemasaran (marketing mix)

adalah sekumpulan alat pemasaran yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk

mencapai tujuan pemasarannya dalam pasar sasaran. Lebih lanjut Kotler dan Keller

menyatakan bahwa bauran pemasaran adalah kumpulan alat pemasar taktis

terkendali-produk, harga, tempat, dan promosi yang dipadukan perusahaan untuk

menghasilkan respons yang diinginkannya di pasar sasaran. (Donni Juni, 2017:38).

Empat komponen dalam bauran pemasaran 4P yaitu, produk (product), distribusi

(place), harga (price), promosi (promotion).

Lingkup Pembahasan Komunikasi Pemasaran Terpadu

Gambar 1.1

Lingkup Komunikasi Pemasaran Terpadu

Sumber: Philip Kotler & Gary Armstrong. Dasar-Dasar Pemasaran Jilid 2. Jakarta:

Penerbit Erlangga. 2001. hal. 600

a. Periklanan (Advertising)

Burke (1985) berpendapat bahwa iklan adalah pesan penjualan langsung

kepada khalayak ramai guna menjual berbagai produk, ide, pelayanan atau jasa

yang dibayar oleh sponsor dengan menggunakan berbagai pendekatan. Burke

mengartikan iklan sebagai segala bentuk proses pesan penjualan yang mencakup

persiapan, perencanaan, pelaksanaan, serta pengawasan penyampaian iklan

Page 30: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

17

mengenai suatu barang atau jasa yang disampaikan melalui suatu media dan

ditujukan kepada khalayak masyarakat (Asti Musman & Sugeng, 2011:9).

Jefkins (2003) menyatakan bahwa iklan merupakan salah satu bentuk khusus

komunikasi untuk memenuhi fungsi pemasaran. Untuk menjalankan fungsi

pemasaran, kegiatan iklan harus lebih dari sekedar memberikan informasi kepada

khalayak karena iklan harus mampu membujuk khalayak ramai agar berperilaku

sedemikian rupa sesuai dengan strategi pemasaran perusahaan untuk mencetak

penjualan dan keuntungan. Iklan harus mampu mengarahkan konsumen untuk

membeli produk-produk yang oleh departemen pemasaran dirancang sedemikian

rupa sehingga diyakini dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan pembeli atau

singkatnya iklan harus mampu mempengaruhi pemilihan dan keputusan pembeli

(Donni Juni, 2017:178)

Berkowitz (2000) menyatakan bahwa periklanan merupakan setiap bentuk

komunikasi nonpersonal mengenai suatu produk, ide, organisasi atau jasa yang

dibayar oleh suatu sponsor. Kata ‘non personal’ dalam hal itu diartikan sebagai

suatu iklan yang melibatkan media massa untuk dapat menyebarkan pesan

penjualan kepada khalayak secara bersamaan. Maka dari itu, sifat non personal pada

iklan umumnya tidak memiliki ketersediaan kesempatan umpan balik yang segera

atau langsung dari penerima pesan (kecuali dalam hal direct response advertising).

Beriklan di radio selain dinilai efektif dan efisien dari segi biaya, juga mampu

mencapai dan menarik pendengar dalam jumlah besar sehingga dapat digunakan

guna menciptakan daya tarik dan citra merek bagi suatu perusahaan atau merek.

Selain itu iklan di radio juga memiliki kemampuan menarik perhatian pelanggan

atau konsumen terutama pada produk yang dipromosikan sedang populer, dikenal

atau sangat digemari oleh masyarakat (Morissan, 2008:426).

b. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Cummins dan Mullin (2004) menyatakan bahwa promosi penjualan adalah

serangkaian teknik jangka pendek yang digunakan untuk mencapai berbagai

sasaran pemasaran yang efektif, melalui pemberian nilai tambah pada produk atau

jasa, baik pada pasar perantara maupun kepada pemakai langsung, biasanya tidak

dibatasi dalam jangka waktu tertentu. Kemudian Cravens dan Piercy (2013)

Page 31: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

18

menyatakan bahwa promosi penjualan terdiri atas berbagai kegiatan promosi yang

beragam, termasuk pertunjukan perdagangan, kontes, sampel/contoh, memajang

melalui pajangan dan peragaan di tempat pembelian, intensif perdagangan, dan

kupon (Donni Juni, 2017:122).

Buchari Alma (2014) menyatakan bahwa secara umum tujuan promosi

penjualan adalah menarik pelanggan baru; pemberian hadiah atau penghargaan bagi

pelanggan; meningkatkan upaya pembelian ulang dari pelanggan; menghindarkan

pelanggan menggunakan produk merk lain, mempopulerkan merek/meningkatkan

loyalitas, serta meningkatkan volume penjualan, baik jangka pendek maupun dalam

rangka memperluas market share jangka panjang (Donni Juni, 2017:123).

Promosi penjualan secara umum dapat dibedakan menjadi dua bagian, yaitu

promosi penjualan yang berorientasi kepada audiens atau konsumen (consumer-

oriented sales promotion) dan promosi penjualan yang berorientasi kepada

perdagangan (trade-oriented sales promotion). Promosi penjualan yang

berorientasi kepada audiens atau konsumen ditujukan kepada pengguna atau

pemakai akhir suatu barang atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian

sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan sebagainya. Promosi

penjualan yang berorientasi kepada perdagangan ditujukan kepada pihak-pihak

yang menjadi perantara pemasaran (marketing intermediaries) yaitu: para pedagang

pengecer (retailer), pedagang besar dan distributor, dan bagi media penyiaran

adalah perusahaan iklan atau biro iklan yang berupa pengaturan atau penyesuaian

harga jual slot iklan (price deal), pemberian intensif atau bonus dan sebagainya

yang semuanya bertujuan untuk mendorong perusahaan iklan untuk memasang

iklan di radio bersangkutan (Morissan, 2008:434).

c. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Kotler dan Amstrong (2012) menyatakan bahwa hubungan masyarakat

meliputi berbagai program yang dirancang untuk mendukung atau melindungi citra

organisasi bisnis atau produk organisasi bisnis tersebut. Boone dan Kurtz (2010)

menyatakan bahwa hubungan masyarakat mengacu pada pengorganisasian

komunikasi organisasi bisnis yang tidak dibayar langsung, yang melibatkan

berbagai pihak yang berkepentingan terhadap organisasi bisnis, misalnya

Page 32: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

19

pelanggan, penjual, media berita/pers, pegawai, pemegang saham, dan pemerintah

(Donni Juni, 2017:142).

Seitel (2004) menyatakan aktivitas public relations merupakan proses

terencana untuk mempengaruhi opini publik dua arah yang saling menguntungkan.

Kemudian Anthony Davis (2003) menyatakan bahwa kegiatan hubungan

masyarakat merupakan komunikasi yang dilakukan organisasi atau perusahan

dengan orang-orang yang berkepentingan guna mendapatkan perhatian mereka

dengan cara yang menguntungkan. (Donni Juni, 2017:143).

Public relations adalah kegiatan mempromosikan media penyiaran secara

langsung kepada masyarakat atau sering juga disebut dengan off-air-promotion.

Dalam off-air-promotion, pengelola media penyiaran bertemu langsung dengan

masyarakat atau kelompok-kelompok yang dianggap mewakili masyarakat

misalnya pers. Berbagai kegiatan yang melibatkan pengelola media penyiaran

dengan masyarakat yaitu untuk membangun persepsi atau citra masyarakat

terhadap radio. Media penyiaran seperti radio adalah lembaga yang berada di

tengah masyarakat dan tentu saja akan selalu berhubungan dengan masyarakat.

Masyarakat yang menjadi fokus perhatian radio adalah audiennya sendiri dan juga

audien lainnya yang memiliki potensi untuk dapat ditarik ke stasiun sendiri. Selain

menjaga hubungan baik dengan khalayak, radio juga perlu mendapat perhatian dari

pers (Morissan, 2008:431).

d. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Peter Bennett (2002) menyatakan bahwa direct marketing adalah keseluruhan

aktivitas yang dilaksanakan dalam rangka mengefektifkan pertukaran barang dan

jasa kepada target audience melalui penggunaan satu atau lebih media (direct

selling, direct mail, telemarketing, direct-action advertising, catalogue selling,

cable TV selling, dan lain-lain) yang bertujuan menghasilkan respons secara

langsung dari pembeli potensial atau pelanggan, baik melalui telepon, surat,

maupun kunjungan pribadi (Donni Juni, 2017:108).

Page 33: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

20

Craven dan Piercy (2013) menyatakan bahwa direct marketing merupakan

jenis kegiatan pemasaran langsung yang memiliki tujuan untuk memperoleh

tanggapan dengan calon konsumen atau membuat kontak langsung dengan

konsumen akhir melalui media alternatif (Misalnya komputer, telepon, surat dan

kios). Selanjutnya, Bob dan Ron (2009) menyatakan bahwa direct marketing adalah

penggunaan media periklanan untuk merangsang perubahan perilaku (secara

langsung) sehingga perilaku tersebut dapat ditelusuri, direkam, di analisis, dan

disimpan dalam bentuk database untuk digunakan dalam penelitian yang akan

datang (Donni Juni, 2017:109).

Pemasaran langsung bagi media penyiaran meliputi berbagai rangkaian

aktivitas penjualan langsung (direct selling), pengelolaan database (database

management), telemarketing serta iklan tanggapan secara langsung yang digunakan

melalui berbagai prosedur komunikasi seperti mengirim surat secara langsung

kepada pelanggan dan calon pelanggan atau dapat melalui media lainnya seperti

media cetak, media penyiaran, dan internet. Direct response advertising atau iklan

tanggapan langsung merupakan salah satu instrumen penting dalam pemasaran

langsung, karena dalam hal tersebut produk atau program yang dipromosikan

melalui media massa tersebut dapat mendorong pendengar atau audiensnya untuk

mendukung produk atau progam yang bersangkutan secara langsung (Morissan,

2008:439).

e. Penjualan Personal (Personal Selling)

William G. Nickles (2008) berpendapat bahwa personal selling merupakan

hubungan komunikasi antar individu dengan saling bertatap muka dengan tujuan

membuat, memperbaiki, menguasai, atau mempertahankan hubungan pertukaran

atau penjualan yang saling memberi keuntungan dengan pihak lain. Peter dan

Donnelly (2004) berpendapat bahwa personal selling atau penjualan individu

merupakan salah satu kegiatan dari bagian strategi pemasaran namun tidak seperti

kegiatan promosi penjualan atau periklanan, personal selling lebih menitikberatkan

atau melibatkan hubungan komunikasi secara langsung antara penjual (seller) dan

calon pelanggan atau pelanggan (customer) (Donni Juni, 2017:220).

Page 34: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

21

Mc Daniel (2001) menyatakan bahwa personal selling merupakan komunikasi

langsung antara seorang perwakilan penjual dan satu atau lebih calon konsumen

dalam upaya mempengaruhi satu dengan lainnya dalam situasi pembelian. Shimp

(2010) menyatakan tujuan utama personal selling adalah untuk mendidik

pelanggan, menyediakan produk yang berguna dan mendorong efektivitas

pemasaran, serta memberikan pelayanan purna jual dan dukungan kepada

konsumen (Donni Juni, 2017:220-221)

Personal selling yaitu suatu bentuk komunikasi langsung antara media

penyiaran yang biasanya diwakili oleh seorang tenaga penjualan/pemasaran media

penyiaran yang bersangkutan dengan calon pemasang iklan atau sponsor (person-

to-person communication). Dalam hal ini, penjual berupaya untuk membantu atau

membujuk calon pemasang iklan untuk membeli slot iklan pada program yang

ditawarkan. Penjualan personal melibatkan kontak langsung antara penjual dan

pembeli slot iklan, baik secara tatap muka maupun melalui alat telekomunikasi

seperti telepon. Melalui interaksi secara langsung ini, maka pihak penjual dapat

melihat dan mendengarkan tanggapan atau respon pemasang iklan. Dalam hal ini,

tenaga pemasaran dapat langsung memodifikasi informasi yang harus disampaikan

setelah menerima tanggapan dari calon pemasang iklan (Morissan, 2008:438).

f. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)

Bagi media penyiaran, internet tidak hanya berfungsi untuk menyampaikan

informasi dan melakukan interaksi dengan audiens dan pemasang iklan, namun

juga memberikan hiburan melalui fasilitas yang ada di situs web. Media interaktif

memungkinkan pengguna melakukan berbagai fungsi seperti menerima dan

mengubah informasi dan gambar, mengajukan pertanyaan, menjawab pertanyaan,

dan tentu saja melakukan pembelian. Dapat dikatakan internet merupakan media

yang bahkan dapat digunakan untuk melaksanakan seluruh elemen bauran promosi.

Selain digunakan untuk beriklan, internet juga dapat digunakan untuk melakukan

kegiatan promosi bentuk lainnya seperti promosi penjualan dengan kuis, kupon,

kontes dan undian secara online. Praktisi promosi dan pemasaran juga

menggunakan internet untuk melakukan pemasaran langsung, penjualan personal

Page 35: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

22

serta kegiatan hubungan masyarakat secara lebih efektif dan efisien (Morissan,

2008:437).

3. Kerangka Konsep

Audien/Pendengar

Audien, yaitu penonton atau pendengar yang menerima siaran dari program stasiun

radio. Tujuan audien mendengarkan radio adalah karena adanya program. Selain itu,

audien juga menerima ekspos dari tayangan lain, seperti iklan, promo program,

pengumuman, infomercial, dan bentuk-bentuk promosi lainnya namun tujuan utama

mereka adalah untuk menyaksikan atau mendengarkan isi program yang dapat

memuaskan kebutuhan mereka pada waktu tertentu. Menurut J.David Lewis pengaruh

audien dalam keputusan perencanaan program adalah bentuk pemberian umpan balik

(feedback) secara langsung dan laporan peringkat (rating) program (Morissan, 2008:245).

Menurut Kotler (1980) terdapat tiga tahap strategi merebut pasar audiens yaitu: (1)

strategi memahami struktur audiens (segmentation); (2) strategi memilih, menyeleksi, dan

menjangkau audien sasaran (targeting); dan (3) strategi yang memasuki jendela otak

konsumen (positioning) (Morissan, 2008:166).

a. Segmentasi

Segmentasi pasar audien adalah suatu konsep yang sangat penting dalam

memahami audien penyiaran dan pemasaran program. Berkowitz dkk (2000)

mendefinisikan segmen pasar sebagai “dividing up a market into distinct groups that

(1) have common needs and (2) will respond similarly to a market action. (membagi

suatu pasar ke dalam kelompok-kelompok yang jelas yang (1) memiliki kebutuhan

yang sama dan (2) memberikan respons yang sama terhadap suatu tindakan

pemasaran). Dengan demikian, jika ditinjau dari perspektif audien penyiaran, maka

segmentasi pasar adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan

audien ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen dengan tujuan agar perusahaan

dapat meningkatkan ketepatan sasarannya (Morissan, 2008:167-168).

Page 36: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

23

b. Targeting

Setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai peluang yang ditawarkan segmen

audien penyiaran, media penyiaran selanjutnya harus memilih segmen audien yang

ingin dimasuki yang disebut dengan target audien (targeting) yang akan menjadi

fokus perhatian media penyiaran bersangkutan. Target audien adalah memilih satu

atau beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran

program dan promosi. Segmen yang dipilih harus menentukan tujuan dan sasaran

berdasarkan target audien yang sudah dipilih serta apa yang diharapkan untuk dicapai

pada audien tersebut (Morissan, 2008:184-185).

Menurut Clancy dan Shulman (1991), ada empat kriteria yang harus dipenuhi

pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien sasaran yang optimal.

Keempat kriteria itu adalah: 1) responsif; 2) potensi penjualan; 3) pertumbuhan

memadai; dan 4) jangkauan iklan (Morissan, 2008:186).

c. Positioning

Positioning adalah strategi komunikasi yang berhubungan dengan bagaimana

khalayak menempatkan suatu produk, merek atau perusahaan di dalam otaknya, di

dalam alam khayalnya, sehingga khalayak memiliki penilaian tertentu. Dengan

demikian, positioning harus dilakukan dengan perencanaan yang matang dan

langkah yang tepat. Pengelola media penyiaran harus mengetahui bagaimana audien

memproses informasi, menciptakan persepsi, dan bagaimana persepsi

mempengaruhi pengambilan keputusannya. Hiebing & Cooper (1997),

mendefinisikan positioning sebagai “membangun persepsi produk di dalam pasar

sasaran relatif terhadap persaingan” (Morissan, 2008:189).

F. Metode Penelitian

1. Jenis dan Pendekatan Penelitian

Penelitian ini menggunakan paradigma konstruktivisme yaitu paradigma yang

memandang suatu ilmu sosial sebagai analisis sistematis terhadap socially meaningful

action melalui pengamatan langsung terhadap pelaku sosial dalam setting yang alamiah

untuk memahami dan menafsirkan bagaimana para pelaku sosial itu bisa menciptakan

Page 37: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

24

dan memelihara dunia sosial mereka (Suyanto & Sutinah, 2015:285). Pada paradigma

ini peneliti akan menempatkan posisi yang setara sebagai pelaku sosial serta sebisa

mungkin untuk masuk dengan subjek yang akan diteliti. Dengan begitu peneliti dapat

lebih memahami dan mengkonstruksikan terkait suatu pemahaman dari subjek.

Kemudian pada penelitian ini, peneliti menggunakan metode penelitian kualitatif.

Penelitian kualitatif dimaksudkan untuk mengamati perilaku apa yang terjadi pada

subjek penelitian kemudian dideskripsikan menggunakan bahasa dan kata-kata

(Trinoviana, 2017:42). Dalam hal ini data yang diperoleh peneliti tidak dijabarkan

dengan angka-angka namun dalam bentuk deskripsi atau penjelasan yang mendalam

dan memperoleh data dari observasi, wawancara, dan dokumentasi.

Sedangkan pendekatan yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan

pendekatan deskriptif. Maka yang dimaksud dengan penelitian deskriptif yaitu

penjabaran yang di bangun mengikuti rumusan masalah untuk memandu penelitian

secara menyeluruh dan lebih mendalam. Adapun tujuan dari penelitian deskriptif yaitu

untuk mendeskripsikan secara faktual, sistematis, dan akurat berdasarkan apa yang

ditemukan pada objek (Muhtadi, 2016:19).

Dengan metode inilah peneliti berusaha mengetahui strategi komunikasi

pemasaran yang diterapkan Radio Swaragama FM dalam menarik minat pendengar

Yogyakarta dengan menggunakan jenis dan metode penelitian yang sudah dijabarkan.

Peneliti memilih metode penelitian kualitatif sebagai alat pengumpulan data karena

metode ini sangat mudah digunakan untuk mendapatkan informasi, diantaranya melalui

wawancara, catatan lapangan, foto, videotape, dokumentasi pribadi, catatan atau memo

dan dokumentasi lainya. Selain itu metode ini juga dapat memperlihatkan secara

langsung hakikat hubungan antara peneliti dan responden.

2. Narasumber/Informan Penelitian

Dalam hal ini, adapun pemilihan informan ditentukan berdasarkan teknik

purposive yang mana informan akan dipilih sesuai dengan kriteria tertentu agar data

yang didapat lebih mendalam dan sesuai dengan apa yang diinginkan oleh peneliti.

Adapun yang menjadi narasumber untuk memperoleh berbagai informasi yang

dibutuhkan dalam penelitian ini sebagai berikut:

Page 38: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

25

a. Direktur Utama

Direktur Utama merupakan orang yang bertanggung jawab untuk mengatur

jalannya perusahaan yaitu bagaimana radio Swaragama FM Yogyakarta bisa

berjalan. Wawancara kepada Direktur Utama dimaksudkan untuk mengetahui

bagaimana sejarah berdirinya Radio Swaragama FM Yogyakarta dan hal-hal lain

yang bersifat umum.

b. Head of Marketing (Public Relations dan Promotion) Radio Swaragama

Head of Marketing merupakan orang yang terlibat langsung dan bertanggung

jawab untuk menjalankan relasi dan pemasaran Radio Swaragama FM Yogyakarta.

Wawancara kepada Head of Marketing dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana

strategi pemasaran yang dilakukan oleh Radio Swaragama FM Yogyakarta dan hal-

hal lain yang bersifat umum.

c. Head of Program Director

Head of Program Director merupakan orang yang terkait langsung dan

bertanggung jawab untuk menjalankan dan memproduksi program Radio

Swaragama FM Yogyakarta. Wawancara kepada Head of Director dimaksudkan

untuk mengetahui bagaimana strategi pemograman dan penyiaran yang dilakukan

oleh Radio Swaragama FM Yogyakarta dan hal-hal lain yang bersifat umum.

d. Penyiar

Penyiar merupakan orang yang terlibat langsung dan bertanggung jawab

menyiarkan program siaran suaranya melalui transmisi radio. Wawancara kepada

penyiar dimaksudkan untuk mengetahui bagaimana strategi penyiaran yang

dilakukan oleh Radio Swaragama FM Yogyakarta dalam menarik pendengar dan

hal-hal lain yang bersifat umum.

Page 39: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

26

3. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi atau tempat penelitian ini dilakukan di Stasiun Radio Swaragama FM.

Lokasi berada di Jalan Wisma Kagama Kompleks Bulaksumur Blok G, Sagan, Sleman

Regency, Special Region of Yogyakarta 55281. Adapun keseluruhan proses penelitian

ini berlangsung mulai dari bulan Oktober 2020 hingga bulan Januari 2021.

4. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data dilakukan untuk mendapatkan data yang valid dalam

mengungkap permasalahan baik itu berupa data primer atau sekunder, maka penulis

menggunakan teknik pengumpulan data sebagai berikut:

1. Data Primer

Data primer adalah data yang diperoleh oleh langsung dari lapangan/lokasi

penelitian, seperti data yang diperoleh dari kuesioner yang dibagikan atau dari

wawancara langsung dengan objek penelitian (Maryati & Suryawati, 2006;110).

Data primer penelitian ini diperoleh melalui sebuah observasi dilakukan secara

langsung dengan cara melihat ke lokasi penelitian, partisipasi, dan juga melalui

wawancara dengan narasumber/informan yang telah ditentukan.

a. Wawancara

Wawancara adalah percakapan yang dilakukan oleh dua orang untuk

memperoleh informasi tertentu melalui tanya jawab. Dengan melakukan

wawancara memberikan peluang bagi peneliti untuk mengetahui dan

menemukan hal-hal yang lebih mendalam lagi tentang partisipan yang

diteliti. Dalam penelitian ini, peneliti akan memberikan beberapa

pertanyaan kepada partisipan dan partisipan akan menjawab semua

pertanyaan yang diberikan dari peneliti. Wawancara dilakukan kepada

partisipan yang bersangkutan yaitu direktur utama, program director,

manager marketing (public relations dan promotion), dan penyiar dimana

data primer pada penelitian ini didapatkan dari hasil wawancara.

Page 40: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

27

b. Observasi

Observasi atau pengamatan merupakan aktivitas pencatatan fenomena

yang dilakukan secara sistematis yang ditujukan pada satu atau beberapa

fase masalah di dalam rangka penelitian, dengan maksud untuk

mendapatkan data yang diperlukan untuk pemecahan suatu persoalan yang

dihadapi (Muhammad Idrus, 2009:101). Observasi ini dilakukan dengan

mengamati dan mencatat langsung objek penelitian, yaitu dengan

mengamati serangkaian kegiatan dan program Radio Swaragama FM dalam

melaksanakan pemasaran terpadu. Hal tersebut dilihat dari berbagai aspek

yang terkait dengan penelitian seperti bagaimana Radio Swaragama FM

melakukan strategi komunikasi pemasaran untuk menarik minat pendengar

Yogyakarta.

2. Data Sekunder

Data sekunder merupakan data yang tidak diberikan secara langsung

biasanya dalam bentuk file dokumen atau melalui orang lain (Sugiyono,

2018:213). Data sekunder digunakan sebagai data pelengkap atau data tambahan

dari data primer yang bisa diperoleh dari buku-buku, website, artikel, ataupun

sumber lain. Dalam penelitian ini data sekunder diperoleh melalui data yang

valid seperti buku, website, artikel yang terkait Radio Swaragama FM

Yogyakarta.

a. Analisis Data

Analisis data merupakan sebuah proses mencari dan menyusun secara

sistematis data yang diperoleh dari hasil catatan lapangan, wawancara, dan

dokumentasi, dengan cara mengorganisasikan data ke dalam kategori,

menjabarkan ke dalam unit-unit, melakukan sintesa, menyusun ke dalam pola,

memilih mana yang penting dan yang akan dipelajari, dan membuat

kesimpulan sehingga mudah dipahami oleh diri sendiri dan orang lain

(Sugiyono, 2011:244).

Page 41: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

28

Setelah dilakukan penelitian dan diperoleh data, maka data akan dianalisis

sehingga dapat menemukan deskripsi berkenaan tentang strategi komunikasi

pemasaran terpadu yang dilakukan oleh Radio Swaragama FM dalam menarik

minat pendengar Yogyakarta. Menurut Miles dan Huberman (1994) analisis

data kualitatif terdiri dari empat tahap, yaitu pengumpulan data, reduksi data,

penyajian data dan verifikasi data. Berikut adalah teknis analisis data:

a) Pengumpulan Data, adalah proses saat peneliti mengumpulkan data – data

yang digunakan untuk penelitian yaitu melalui wawancara, observasi dan

studi pustaka sebagai data pelengkap dari penelitian.

b) Reduksi Data, adalah proses penggabungan dan penyeragaman segala

bentuk data yang diperoleh menjadi bentuk tulisan (script) yang akan

dianalisis.

c) Penyajian Data, adalah proses mengolah data setengah jadi yang sudah

seragam dalam bentuk tulisan dan memiliki alur tema yang jelas, untuk

selanjutnya diolah dan dianalisis.

d) Verifikasi data, adalah proses dengan menarik kesimpulan hasil analisis dan

menyajikan hasil analisis dalam bentuk pemaparan yang dapat diterima dan

dipahami.

Page 42: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

28

BAB II

GAMBARAN UMUM OBJEK PENELITIAN

A. Sejarah Radio Swaragama FM

Berdasarkan data yang diambil dari website resmi Swaragama FM

(https://swaragamafm.com/sejarah/, diakses pada 1 November 2020), Swaragama FM

adalah salah satu radio swasta di Yogyakarta. PT Radio Swara Gadjah Mada resmi

berdiri dengan akta notaris No. 365, tanggal 27 Februari 1999, dan untuk sementara

mengudara di lantai 4 Gedung Teknik Elektro Universitas Gadjah Mada pada

gelombang FM 98,45 MHz sesuai dengan izin siaran dari Dirjen Postel

No.00265781000SU/202000, studio Swaragama kemudian pindah ke Graha Pantja

Dharma Universitas Gadjah Mada. Sesuai keputusan Menteri Perhubungan No. KM 27

tahun 2004, serta keputusan Dirjen Postel No.15/Dirjen/2004, maka terhitung tanggal 3

Mei 2004, modulasi frekuensi Swaragama berpindah dari 98,45 MHz menjadi 101,7

MHz.

Orang-orang dibalik berdirinya radio Swaragama FM yaitu Afrizal Hernandar,

Mohammad Amirulah, Anang Kurniawan. Pemilihan nama Swaragama sebagai nama

radio merupakan hasil survey yang dilakukan para pendiri di lingkup civitas akademika

dan alumni UGM. Nama Swaragama sebetulnya sudah ada sejak tahun 70-an. Radio

kampus yang menjadi inspirasi radio Swaragama FM saat ini, menggunakan gelombang

pendek (short wave, SW). Uniknya, studio radio tersebut juga berlokasi di lantai 4 UPT

Perpustakaan Unit 2 UGM. Survey Nielsen Media Research di tahun 2002

menempatkan Swaragama FM sebagai radio pendatang baru terbaik, radio khusus

segmen remaja terbaik ke-2, dan radio dengan tingkat loyalitas pendengar tertinggi.

Kemudian Swaragama FM mengambil positioning sebagai radio “anak muda”

pertama di Yogyakarta yang melakukan siaran selama 24 jam nonstop. Hal tersebut

sesuai dengan visi Swaragama FM menjadi "top of mind'' brand radio di Yogyakarta

baik bagi pendengar maupun bagi pengiklan serta menjadi model pengembangan radio

berbasis kampus yang akan terus dikembangkan menjadi perusahaan multimedia

manajemen. Saat ini radio Swaragama melebarkan sayap bisnisnya tidak hanya di

bidang radio siaran tetapi juga merambah pada lembaga pelatihan dan event organizer.

Page 43: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

29

Swaragama Group Yogyakarta membawahi 4 unit usaha, yaitu: 1) Swaragama FM:

merupakan radio swasta dengan segmentasi pasar anak muda di Yogyakarta; 2)

JogjaFamily: merupakan saudara radio Swaragama FM yang membidik segmentasi

pasar untuk keluarga di Yogyakarta; 3) PBS FM Serang: merupakan radio swasta

dengan segmentasi khusus musik dangdut dan jaipong bagi masyarakat Banten, Jawa

Barat); 3) Swaragama Training Center (STC): merupakan lembaga pelatihan yang

menawarkan jasa di bidang pengembangan keahlian di bidang komunikasi dengan kelas

public speaking, master of ceremony (MC), dan kelas broadcaster development; dan 4)

SPRO!: merupakan unit usaha Swaragama FM yang bergerak event organizer yang juga

mengurus MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition), gathering, out bond,

musik dan lain sebagainya. (Yolanda & Melia 2017)

B. Demografi

Target Pendengar : Usia 15 – 35 th, SES: A, B, C1-2

Status/Pekerjaan : Pelajar, Mahasiswa, Fresh Graduate & Eksekutif Muda

Pendidikan : SMA, diploma, sarjana, pascasarjana

Sex Profile :

❏ Perempuan : 55%

❏ Laki-Laki : 45%

Distribusi usia : (persentase usia pendengar yang dijaring)

❏ 15 – 20 tahun : 15%

❏ 21 – 30 tahun : 60%

❏ 31 – 35 tahun : 25%

Distribusi SES : (Persentase SES pendengar yang dilayani)

❏ SES A :25%

❏ SES B : 50%

❏ SES C1 : 20%

❏ SES C2 : 5%

(Sumber: http://swaragamafm.com/demografi/. Diakses 1 November 2020)

Page 44: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

30

C. Data Teknis

Nama Stasiun : Radio SWARAGAMA

Frekuensi : FM 101,7 MHz

Call Sign : PM5FPP

Siaran Perdana : 27 Februari 2000

Tanggal Peresmian : 17 Juni 2000

Slogan Radio : The Soundtrack of Your Life

Sebutan Pendengr : Akademia Jogja

Kekuatan Pemancar : 8000 watt (maksimal)

Jam Siaran / hari : 24 jam / nonstop (sistem pemancar ganda)

Audio Processing : Optimod 8200FM ORBAN, Digital Audio Processor

Jangkauan Siaran :

❏ Terestrial : Daerah Istimewa Yogyakarta dan sekitarnya

❏ Cyberworld : Live streaming ke seluruh dunia

Fasilitas Pendukung :

❏ Internet : Fiber optic

❏ Sistem Administrasi: Sistem administrasi terpadu, online client

service, messaging system, dll.

❏ Studio : Call box, produksi artistik, produksi berita

❏ Email : [email protected] 29

❏ Web Site : www.swaragamajogja.com

(Sumber: http://swaragamafm.com/data-teknis/. Diakses 1 November 2020)

D. Format Musik

Format musik yang disiarkan oleh radio Swaragama adalah Contemporary Hits

Radio/Top 40 dan Adult Contemporary, persentasenya adalah 50% musik barat dan

50% musik Indonesia.

Page 45: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

31

E. Alamat Radio Swaragama FM

Swaragama FM kini berlokasi di Wisma Kagama Kompleks Bulaksumur Blok

G, Sagan, Sleman, Yogyakarta 55281 Telepon 0274-549513; Fax 0274-549515.

F. Visi dan Misi Radio Swaragama FM

Visi

1. Menjadi Top Of Mind brand radio Yogyakarta baik bagi pendengar maupun

bagi pengiklan.

2. Menjadi model pengembangan radio berbasis kampus yang akan terus

dikembangkan menjadi perusahaan multimedia manajemen.

Misi

1. Memberikan kontribusi financial dan non financial yang signifikan kepada

Gama Multi Usaha Mandiri (GMUM) maupun UGM secara umum.

2. Menjadi radio yang memiliki peran sebagai pusat perkembangan trend dan

informasi dengan excellent service quality.

3. Mengembangkan lingkungan usaha yang modern dengan tetap menjunjung

tinggi nilai-nilai lokal.

G. Logo Swaragama FM

Gambar 2. 1

Logo Swaragama FM

Page 46: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

32

Simbol:

Tanda seru sebagai simbol untuk selalu mawas diri, rendah hati, gigih, serta tetap

selalu eksis dalam menghadapi persaingan bisnis khususnya media radio baik

lokal maupun nasional. Sedangkan tanda lingkaran sebagai simbol kehidupan

yang berkelanjutan tanpa henti. Sebagai simbol sebuah teamwork, yang melandasi

setiap aktivitas.

Warna:

Merah sebagai simbol semangat dan keberanian untuk tetap eksis dalam

persaingan bisnis radio baik lokal maupun nasional. Warna putih sebagai simbol

niat yang tulus untuk tetap menjadi media yang kooperatif, bersih, dan terus

memberi kontribusi positif terhadap perkembangan masyarakat Yogyakarta.

Sedangkan warna hitam sebagai simbol ketegasan dalam berpikir, berkreasi, dan

bertindak

Selain simbol, Radio Swaragama juga mempunyai slogan yaitu “The Soundtrack

of Your Life”.

Slogan Swaragama FM

Gambar 2. 2

Slogan Swaragama FM

Makna dari slogan “The Soundtrack of Your Life” yaitu Swaragama ingin

menjadi bagian yang selalu ada dan mewarnai kehidupan, serta aktivitas

pendengar dari hari ke hari, seperti sebuah soundtrack lagu dalam sebuah film

yang selalu diingat bahkan diceritakan kepada orang lain kapanpun dan

dimanapun.

(Sumber: https://swaragamafm.com/makna-logo/. Diakses 1 November 2020)

Page 47: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

33

H. Program Acara Radio Swaragama FM

Gambar 2. 3

Timeline Jadwal Program Siaran

Program acara Radio Swaragama FM terbagi menjadi dua jenis program, yaitu:

a. Program Harian

Program yang disiarkan setiap hari dalam seminggu atau pada hari kerja (Senin-

Jumat). Program-programnya adalah sebagai berikut:

1. Ins00.00mnia

Ins00.00mnia adalah program acara radio Swaragama FM yang disiarkan

tengah malam setiap hari mulai dari pukul 00.00 sampai 06.00 WIB dengan

konsep sweep music yang akan menemani Akademia Jogja disaat masih terjaga

di malam hari atau insomnia.

2. Your Friends in the Morning

Your Friends in the Morning adalah program prime time radio Swaragama

FM yang disiarkan setiap pagi yaitu Senin-Jumat pukul 06.00-10.00 WIB oleh

Dito Sahanda dan Cici Priskila yang akan menyapa Akademia Jogja di pagi hari

dengan musik penuh semangat dan informasi yang menarik.

Page 48: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

34

3. The Soundtrack of Your Life

The Soundtrack of Your Life yang merupakan slogan dari Swaragama FM

juga merupakan salah satu program yang ada di Swaragama FM. Program ini

disiarkan mulai dari pukul 10.00-16.00 WIB dengan menyuguhkan siaran

musik-musik bagus yang jadi soundtrack hidup siap menemani apapun aktivitas

Akademia Jogja dengan menggunakan tagline “Good Music Doesn’t have an

expiration date”.

4. Sunset Drive

Sunset Drive merupakan program prime time sore Swaragama FM yang

disiarkan hari Senin-Jumat mulai pukul 16.00-19.00 WIB oleh Kani Laras yang

ditujukan untuk Akademia Jogja bersantai dan melepaskan sejenak semua beban

dan masalah setelah beraktivitas seharian.

5. Zona Persada

Zona Persada merupakan program Swaragama FM dengan menghadirkan

konsep sweep music yang disiarkan Senin-Jumat mulai pukul 19.00-21.00.

6. Dreamland

Dreamland adalah program prime time malam hari radio Swaragama FM

yang disiarkan setiap pagi yaitu Senin-Jumat pukul 21.00-00.00 WIB oleh Dhika

Haryo dan Nicky Shaquilla yang akan menemani malam pendengar dengan

bertukar pikiran bersama, curhat seputar hidup dan interaksi lainnya.

b. Program Mingguan

Program yang disiarkan tidak rutin setiap hari atau hanya disiarkan pada Sabtu

dan Minggu. Program-programnya adalah sebagai berikut:

1. Weequest

Weequest adalah singkatan dari Weekend Request merupakan program

mingguan (weekend program) radio Swaragama FM yang hadir untuk menemani

Akademia Jogja di tengah-tengah waktu libur dengan konsep sweep music.

Program ini menyiarkan lagu secara bebas dan berkirim salam dengan pendengar

Page 49: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

35

sambil santai menikmati weekend ditemani oleh penyiar dari pukul 06.00-19.00

WIB.

2. Soundtrack Hits 20 (SHT 20)

Soundtrack Hits 20 (SHT 20) adalah program mingguan radio Swaragama

FM yang disiarkan secara tapping oleh Cici Priskila dengan menyuguhkan

tangga lagu mancanegara dalam posisi 20 besar yang mana pendengar dapat

mendengarkan Soundtrack Hits 20 pada hari Sabtu pukul 19.00-21.00 WIB.

3. Persada 20

Persada 20 merupakan program mingguan radio Swaragama FM yang

disiarkan secara tapping oleh Dito Sahanda dengan menyuguhkan tangga lagu

mancanegara dalam posisi 20 besar yang mana pendengar dapat mendengarkan

Persada 20 pada hari Minggu pukul 19.00-21.00 WIB.

4. Rewind

Program Rewind adalah program yang melakukan reformat dari program

sebelumnya yaitu Swaragama Playback. Program ini menyuguhkan berbagai

jenis lagu yang pernah hits pada jamannya dan dapat didengar pada hari Sabtu

pukul 21.00-00.00 WIB.

5. Sunday Nite Slow Jams

Sunday Nite Slow Jams adalah program mingguan radio Swaragama FM

yang mana Akademia Jogja dapat mendengarkan siarannya pada hari Minggu

pukul 21.00-00.00 WIB.

Page 50: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

36

I. Struktur Organisasi Radio Swaragama FM

Gambar 2. 4

Struktur Organisasi Radio Swaragama FM

Page 51: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

37

BAB III

TEMUAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab ini akan dibahas temuan hasil penelitian mengenai strategi komunikasi

pemasaran terpadu radio Swaragama FM dalam menarik pendengar Yogyakarta. Deskripsi data

penelitian berikut merupakan hasil dari proses pengumpulan data dilapangan dalam bentuk

wawancara yang kemudian disajikan dalam bentuk tulisan deskripsi atau penjelasan secara

detail dan mendalam. Dalam deskripsi ini peneliti akan memaparkan hasil wawancara dan

observasi yang telah dilakukan dengan informan yang telah ditetapkan sebelumnya dengan

Mohammad Amirulah selaku Direktur Utama stasiun radio Swaragama FM Yogyakarta, Bonny

Prasetya selaku Head of Program Director, Dewy Puspo selaku Head of Marketing, dan Cici

Priskila selaku penyiar Swaragama FM. Dari hasil pencarian data dengan informan, maka data

yang didapatkan adalah sebagai berikut:

A. Temuan Penelitian

1. Segmentasi, Targeting, Positioning Swaragama FM

Agar proses pemasaran dapat terwujud dengan maksimal dan sesuai dengan

harapan yang diinginkan, perusahaan atau radio harus mempersiapkan strategi yang

terperinci dalam menawarkan produk atau program yang dimilikinya dalam

menghadapi persaingan dengan perusahaan lain. Sebelum menentukan strategi yang

sesuai, stasiun penyiaran harus melakukan pengelompokan segmentasi pasar dalam

upaya untuk pemilihan produk atau program agar dapat menarik minat konsumen

(pendengar). Berikut peneliti paparkan sesuai dengan hasil wawancara dengan beberapa

narasumber yang telah ditentukan dimulai dengan memaparkan unsur-unsur

pengelompokan segmentasi pendengar radio dengan upaya untuk mendapatkan

pendengar sebanyak-banyaknya, kemudian melakukan targeting dan disusul dengan

positioning.

a. Segmentasi

Segmentasi adalah suatu kegiatan untuk membagi-bagi atau mengelompokkan

audien ke dalam kotak-kotak yang lebih homogen dengan tujuan agar perusahaan

dapat meningkatkan ketepatan sasarannya. Seperti yang sudah dijabarkan di Bab II,

bahwa segmentasi stasiun radio Swaragama adalah usia 15 sampai 35 tahun dengan

Page 52: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

38

status/pekerjaan sebagai pelajar, mahasiswa, fresh graduate, eksekutif muda.

Berikut segmentasi pendengar Swaragama dibagi menjadi 3 yaitu segmen A,

segmen B, dan segmen C sebagaimana kutipan wawancara berikut:

“Segmen A range usia 15-20 tahun. Dibagi lagi menjadi dua karakter

berbeda yaitu 15-17 tahun identik dengan anak muda/pelajar remaja SMP

hingga SMA, sedangkan 18-20 tahun dicirikan dengan mahasiswa/dewasa

muda. Keduanya memiliki kesamaan dari segi psikografi, gemar berekspresi,

ingin menonjol dan ingin eksis. Swaragama membutuhkan segmen pendengar

A karena segmen inilah yang dibutuhkan radio guna mengklaim massa ketika

mengadakan acara off air atau konser yang membutuhkan banyak massa.

Segmen B range usia 20-30 tahun. Memiliki karakter yang pasif dan identik

dengan mahasiswa semester akhir, kerja dan lain sebagainya. Swaragama juga

membutuhkan segmen pendengar B walaupun dari segi interaksi dapat dinilai

pasif/lebih tenang. Segmen usia ini biasanya akan berinteraksi ketika ada

program dewasa seperti talkshow, konsultasi dan lain sebagainya. Segmen C

range usia 30-35 tahun. Swaragama membutuhkan segmen ini sebagai

pendengar karena jika bicara tentang bisnis, akan lebih mudah bagi marketing

untuk bisa menggunakan mereka sebagai klien.” (Wawancara dengan Direktur

Utama, Mohammad Amirulah, tanggal 6 November 2020

b. Targeting

Setelah melakukan evaluasi terhadap berbagai peluang yang ditawarkan segmen

audien penyiaran, radio selanjutnya harus memilih segmen audien yang ingin

dimasuki yang disebut dengan target pendengar (targeting) yang akan menjadi

fokus perhatian radio bersangkutan. Target pendengar adalah memilih satu atau

beberapa segmen audien yang akan menjadi fokus kegiatan-kegiatan pemasaran

program dan promosi. Segmen yang dipilih harus menentukan tujuan dan sasaran

berdasarkan target pendengar yang sudah dipilih serta apa yang diharapkan untuk

dicapai pada pendengar tersebut (Morissan, 2008:184-185)

Swaragama FM dalam pemilihan target pendengar, lebih dahulu melakukan riset

yang memadai dan mendalam dengan pertimbangan yang matang. Selain itu, dalam

melakukan targeting, Swaragama FM juga menentukan program dan berkaitan

langsung dengan kegiatan iklan dan promosi yang dilakukan.

Menurut Clancy dan Shulman (1991) dalam Morissan 2008:186, ada empat

kriteria yang harus dipenuhi pengelola media penyiaran untuk mendapatkan audien

sasaran yang optimal yaitu:

Page 53: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

39

1. Responsif, audiens sasaran harus responsif terhadap program yang ditayangkan.

Berdasarkan hasil pengamatan peneliti, pendengar Swaragama FM merupakan

pendengar yang termasuk memiliki respons yang tinggi. Hal ini didukung

dengan fasilitas penunjang interaksi yang tersedia di Swaragama FM terbilang

cukup lengkap dan dilengkapi dengan komputer serta telepon yang dapat

dimanfaatkan untuk menelpon pendengar, talkshow, atau interview dengan

bintang tamu atau artis. Swaragama FM juga dilengkapi dengan akses internet

yang menunjang kegiatan siaran maupun promosi di media sosial seperti

Whatsapp, Twitter, Youtube, dan Instagram yang dimanfaatkan untuk live

streaming serta update seputar Swaragama FM untuk menarik perhatian

pendengar. Berdasarkan hal tersebut, dapat dilihat bahwa Swaragama FM

memanfaatkan fasilitas pendukung interaksi untuk mendukung atau menunjang

adanya respons dan interaksi dari pendengar sehingga mereka dapat terlibat

selama penyiaran dan dapat berinteraksi dengan penyiar untuk mengirim salam,

request lagu, menjawab kuis, maupun berbagi informasi.

2. Potensi penjualan, dalam hal ini Swaragama dinilai memiliki potensi penjualan

yang baik. Hal ini dibuktikan dengan adanya program prime time yang dimiliki

Swaragama FM yaitu prime time pagi, sore dan malam yang menjadi incaran

bagi pengiklan untuk memasang iklannya dan juga diminati oleh para

pendengar. Dewy Puspo selaku Head of Marketing Swaragama FM mengatakan

bahwa dalam setiap program prime time memiliki maksimal 12 slot iklan

berdurasi 1 menit per jamnya diantaranya 10 spot 2 adlib. Berdasarkan hal

tersebut, dapat dilihat bahwa potensi penjualan dari program di Swaragama FM

terlebih untuk program prime time-nya diminati oleh pengiklan maupun

pendengar. Hal ini menunjukkan bahwa program prime time tersebut memiliki

nilai lebih di mata pendengar.

3. Pertumbuhan memadai, melalui beberapa program yang ada, Swaragama FM

menunjukkan pertumbuhan yang memadai. Bonny Prasetya selaku Head of

Program Director Swaragama FM mengatakan bahwa berdasarkan hasil survei

Nielsen program prime time pagi paling banyak pendengarnya, disusul malam

hari dan disusul sore harinya. Hal ini membuktikan bahwa Swaragama FM

memiliki banyak pendengar yang memiliki kriteria pertumbuhan memadai.

Page 54: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

40

4. Jangkauan iklan, dapat dilihat melalui program-program Swaragama FM

terutama program prime time yang menyediakan slot iklan yang bervariasi bagi

para pengiklan. Slot iklan yang disediakan oleh Swaragama FM dalam satu

programnya per jam bisa mencapai maksimal 12 slot iklan. Slot iklan tersebutlah

dimanfaatkan klien/pengiklan untuk mempromosikan produknya. Ini

menunjukkan bahwa di Swaragama FM banyak klien/pengiklan yang tertarik

untuk memasang iklan/mempromosikan produknya ke Swaragama FM.

c. Positioning

Positioning merupakan hal yang sangat diperlukan dalam sebuah program yang

diproduksi oleh stasiun radio. Positioning merupakan hal yang menampilkan citra

atau image kepada pendengar agar pendengar dapat membedakan dan mengenal

program yang dimiliki oleh stasiun radio lain. Dengan membuat siaran yang khas,

konsep positioning akan menggiring ingatan pendengar pada radio tersebut.

Swaragama FM membidik segmen untuk anak muda dan berusaha menjadi radio

yang selalu menemani aktivitas anak muda Yogyakarta dan mencoba mengikuti

segala bentuk kegiatannya dan menyesuaikannya dengan program yang dibuat dan

mengikuti pola pola aktivitas pendengar. Maka dari itu, Swaragama FM

membangun citra/image sebagai radio yang segmentasinya anak muda dan dari segi

strata ekonomi sosial yang cenderung menengah keatas sehingga radio Swaragama

memposisikan dirinya sebagai kawan bagi anak muda dalam kesehariannya. Dalam

setiap program-program yang dikemas dan disiarkan Swaragama FM

mementingkan mood dan aktivitas apa yang kira-kira sesuai berdasarkan waktu-

waktu tertentu.

Oleh karena itu, radio Swaragama FM berusaha untuk menyuguhkan musik dan

program yang sesuai dengan kebutuhan target pendengar yang telah ditentukan

berdasarkan data demografis serta personifikasi pendengar yang ada dan juga sesuai

dengan identitas radio Swaragama FM itu sendiri yaitu sebagai radio anak muda

yang selalu menemani Akademia Jogja di setiap aktivitasnya. Hal ini berkaitan

dengan tagline radio Swaragama FM yaitu The Soundtrack Of Your Life. Dengan

format tersebut, maka akan memudahkan pendengar untuk mengetahui ciri khas

radio dan memudahkan pengiklan untuk menentukan sasaran produk atau jasa yang

di iklankan.

Page 55: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

41

2. Marketing Mix (4P)

Dari keseluruhan data yang telah diperoleh penulis selama di lapangan,

diketahui bahwa dalam pelaksanaan kegiatan komunikasi pemasaran terpadu dalam

menarik minat pendengar, radio Swaragama FM merencanakan serangkaian strategi

yang dapat mendukung segala usahanya dalam menarik minat pendengar. Hal ini terkait

dengan konsep 4P yaitu product, price, place, dan promotion. Berikut pembahasan

mengenai 4P, diantaranya yaitu:

a. Product

Produk dalam media penyiaran yaitu informasi yang disampaikan kepada

pendengar/audience yang berupa suatu program dan iklan. Program yang dibuat

meliputi kuis, talk show, berita atau informasi, dan musik. Program siaran yang

terdapat di radio Swaragama FM terdiri dari program program yang berkualitas,

sehingga dapat menarik perhatian pendengar Yogyakarta untuk mendengarkan radio

Swaragama dan juga turut menarik client/calon pengiklan untuk dapat bekerjasama

dan mempromosikan produknya di Swaragama FM.

Program siaran yang dimiliki Swaragama memiliki karakternya masing-

masing, sesuai dengan target pendengar dan keinginan pendengar radio. Program

yang dibuat oleh Swaragama FM juga menyesuaikan dengan target pendengarnya

yaitu anak muda sehingga informasi, lagu, maupun iklan didalamnya berkaitan

dengan ‘anak muda’.

“Intinya adalah swaragama itu radio anak muda, jadi saat kita

menyampaikan semua informasi, kita akan kemas itu seperti layaknya anak

muda jaman sekarang. Radio itu karakternya yang membedakan radio sama TV

yaitu kalau radio karakternya person to person maka dari itu di Swaragama

haram sekali penyiar berbicara kalimat jamak misalnya ‘Kalian semua’. Kita

selalu bilang ‘Kamu’ atau ‘Akademia Jogja’. Jadi intinya gini, yang pertama

kita cari hal yang lagi happening sekarang di anak muda. Pemilihan beritanya

harus yang aktual dan lagi hits di anak muda. Yang kedua adalah bagaimana

kita menyampaikannya. Para penyiar menyampaikan dengan bahasa anak

muda dan tidak terlalu baku.” (Wawancara dengan Penyiar, Christy Priskila,

tanggal 20 Oktober 2020)

Pemilihan musik yang diputarkan dalam siaran program Swaragama juga

menyesuaikan dengan format musik yang telah ditentukan yaitu Contemporary Hits

Radio/Top 40 dan Adult Contemporary, persentasenya adalah 50% musik barat dan

50% musik Indonesia.

Page 56: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

42

“Swaragama berusaha agar pendengar menyukai tanpa harus request lagu,

mendengarkan informasi tanpa harus request. Kita menarik hal-hal yang lagi

happening saat ini untuk dijadikan informasi. Untuk lagu kita berusaha

memberikan lagu-lagu yang menjadi format musik kita.” (Wawancara dengan

Head of Program Director, Bonny Prasetya, tanggal 4 November 2020)

Program acara yang terdapat di Radio Swaragama FM terbagi menjadi dua

jenis program, yaitu program harian dan program mingguan. Program harian adalah

program yang disiarkan setiap hari dalam seminggu atau pada hari kerja (Senin-

Jumat) dimana didalamnya terdapat program Ins00.00mnia, Your Friends in the

Morning, The Soundtrack of Your Life, Sunset Drive. Zona Persada dan Dreamland.

Sedangkan program mingguan adalah program yang disiarkan tidak rutin setiap hari

atau hanya disiarkan pada Sabtu dan Minggu dimana didalamnya terdapat program

Weequest, Soundtrack Hits 20 (SHT 20), Persada 20, Rewind, dan Sunday Nite Slow

Jams.

b. Price

Price yaitu harga suatu program yang mencakup biaya produksi program dan

biaya yang dikenakan kepada pemasang iklan (tarif iklan) pada program yang

bersangkutan jika ditayangkan. Dalam hal ini, Swaragama FM menawarkan harga

airtime berbeda-beda tergantung produk air time-nya yaitu time signal, spot iklan,

dan adlibs. Harga airtime yang ditawarkan oleh radio Swaragama FM tentunya

menjadi pertimbangan kepada pengiklan untuk menyiarkan iklannya. Maka dari itu

Swaragama berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan harga terjangkau

dengan menyediakan banyak promo dibandingkan dengan kompetitor agar pengiklan

lebih tertarik untuk beriklan di Swaragama FM.

Peneliti menemukan list advertisement rate di website resmi Swaragama

namun tidak diketahui apakah mengalami perubahan harga sampai saat ini

dikarenakan advertisement rate yang ada di website resmi Swaragama tidak

mengalami pembaruan. Berikut adalah list harga yang ditawarkan oleh Radio

Swaragama untuk pengiklan dalam website resmi Radio Swaragama FM:

Page 57: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

43

Tabel 3.1

Advertisement Rate Swaragama FM

Sumber : https://swaragamafm.com/ (Diakses 22 Desember 2020)

c. Place

Place dalam media penyiaran yaitu distribusi program yang merupakan proses

pengiriman program dari transmisi hingga diterima audien melalui radio yang juga

termasuk lokasi pemutaran program.

“Untuk place/tempat orang sudah cukup paham bahwa Swaragama itu di

UGM dan lebih menguntungkannya nama UGM di Jogja sudah cukup terkenal.

Akses menuju lokasi Swaragama FM juga sangat strategis dan mudah

dijangkau karena terletak di dalam kampus UGM dan terdapat ditengah-tengah

kota dekat dengan jalan raya, sekolah, pusat perbelanjaan, kantor, cafe dan lain

sebagainya.” (Wawancara dengan Head of Marketing, Dewy Puspo, tanggal 20

Oktober 2020)

Dalam media penyiaran, tempat tidak sekedar lokasi yang strategis, tetapi

tentang distribusi program yang artinya bagaimana mengirim program dan kapan

waktu siaran yang tepat bagi program itu. Pemilihan waktu siar yang tepat bagi suatu

Page 58: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

44

program akan sangat membantu keberhasilan program bersangkutan dalam menarik

pendengarnya.

“Penjadwalan program kita sesuaikan dengan nama program kita, misalnya

untuk Sunset Drive berarti disiarkan pada sore hari, Dreamland disiarkan pada

malam hari dan lain sebagainya.” (Wawancara dengan Head of Program

Director, Bonny Prasetya, tanggal 4 November 2020)

Berdasarkan wawancara tersebut peneliti mendapatkan bahwa place yang

terdapat pada radio Swaragama FM yaitu memiliki akses lokasi yang sangat strategis

dan mudah dijangkau karena terletak di dalam kampus UGM dan terdapat ditengah-

tengah kota dekat dengan jalan raya, sekolah, pusat perbelanjaan, kantor, cafe dan

lain sebagainya. Swaragama FM juga melakukan penentuan jadwal siaran prime time

yang sesuai dengan nama program tersebut yaitu Your Friends in the Morning

disiarkan pada pagi hari, Sunset Drive disiarkan pada sore hari, dan Dreamland yang

disiarkan pada malam hari. Hal tersebut akan memudahkan pendengar untuk

mengingat dan mendengarkan siaran program yang ingin mereka dengarkan pada

waktu tertentu.

d. Promotion

Promotion yaitu proses bagaimana memberitahu pendengar/audience

mengenai adanya suatu program sehingga mereka tertarik untuk mendengarkannya.

“Kita bikin program secara tidak langsung bukan untuk pengiklan, tapi

untuk didengar oleh banyak orang. Cuma karena pendengar banyak, maka

munculah iklan. Pengiklan berharap dengan memutarkan iklan di Swaragama

akan didengar oleh banyak orang. Kemudian hal tersebut akan di compare

dengan bentuk-bentuk promosi yang lain. Jadi radio harus punya pendengar

dulu baru pengiklan datang. Apabila radio punya pendengar dan memiliki

interaksi, maka muncullah pengiklan yang kemudian produknya dia dibeli oleh

pendengar. Perkembangan berikutnya, kebanyakan pengiklan. Perkembangan

berikutnya kebanyakan pengiklan tidak hanya mengiklankan saja, tetapi

biasanya akan melakukan aktivasi juga entah itu sampling atau yang lain

dimana orang tidak hanya mendengarkan radio tapi juga akan mengakses

produknya bisa lewat kuis dan lain sebagainya.” (Wawancara dengan Direktur

Utama, Mohammad Amirulah, tanggal 6 November 2020)

“Secara promosi, peran marketing sebagai promotion/pr semakin banyak

kita menyebar, memasang branding, orang akan semakin aware bahwa

Swaragama itu radio, radio anak muda yang lagunya dan programnya bagus

dan enak.” (Wawancara dengan Head of Marketing, Dewy Puspo, tanggal 20

Oktober 2020)

Page 59: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

45

Kegiatan promosi merupakan bagian dari bauran pemasaran. Instrumen dasar

yang digunakan untuk mencapai tujuan promosi program dan media penyiaran

disebut dengan bauran promosi atau promotion mix yang terdiri atas: periklanan

(advertising), pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales

promotion), penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat (public

relations), dan pemasaran interaktif (interactive marketing). Penjelasan mengenai

berbagai jenis promosi yang dilakukan oleh radio Swaragama dalam menarik minat

pendengar akan dibahas lebih lanjut di komunikasi pemasaran terpadu.

3. Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio Swaragama FM

Uyung Sulaksana (2005) dalam komunikasi pemasaran dikenal adanya konsep

promotion mix, yang terdiri dari advertising, direct marketing, sales promotion,

personal selling, public relations, dan interactive marketing. Elemen promosi dan

pemasaran lainnya tersebut disebut dengan bauran komunikasi pemasaran yang terdiri

atas sebagai berikut:

a. Periklanan (Advertising)

Burke (1985) menyatakan bahwa iklan merupakan pesan penjualan secara

langsung kepada khalayak ramai, dengan menggunakan berbagai pendekatan

dalam rangka menjual berbagai macam produk, pelayanan/jasa, atau ide, yang

dibayar oleh sponsor. Berkowitz (2000) menyatakan periklanan adalah setiap

bentuk komunikasi nonpersonal mengenai suatu organisasi, produk, servis atau

ide yang dibayar oleh satu sponsor yang diketahui. Maksud kata ‘nonpersonal’

berarti suatu iklan melibatkan media massa seperti (radio, TV, majalah, koran)

yang dapat mengirimkan pesan kepada sejumlah besar kelompok individu secara

bersamaan (Morissan, 2008:426).

Aktivitas periklanan/promosi biasanya dilakukan oleh manajemen pusat

sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Dalam hal ini,

Swaragama Group melibatkan saluran radio Swaragama FM di frekuensi 101.7

MHz kota Yogyakarta, JogjaFamily pada frekuensi 100.9 MHz kota Yogyakarta,

dan PBS FM Serang pada frekuensi 104.8 MHz kota Serang yang merupakan

bagian unit usaha dari Swaragama Group sebagai media beriklan. Melalui media

tersebut, Swaragama memberikan penawaran program pelatihan STC yang

Page 60: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

46

terdiri dari program kelas public speaking, master of ceremony (MC), dan kelas

broadcaster development serta menggunakan (event organizer) dalam

melakukan aktivitas periklanannya.

Swaragama juga menggunakan kegiatan kerjasama barter dengan media

cetak untuk kegiatan event sebagai strategi branding, proposal program, brosur,

dll dalam melakukan aktivitas periklanan. Dalam hal ini, Swaragama FM

menggunakan periklanan di berbagai event, seminar, panggung hiburan,

sponsorship berbentuk baliho, poster, banner, brosur, dan flier yang biasanya

dapat ditemukan di beberapa mall di Yogyakarta seperti Ambarukmo Plaza dan

Jogja City Mall, restaurant, cafe, maupun di event-event yang diselenggarakan

di Yogyakarta. Iklan mengenai radio Swaragama FM tersebut tertera pada

banner/spanduk yaitu dengan menyematkan logo dan slogan ‘The soundtrack of

Your Life” dari Swaragama FM dengan upaya menarik minat pendengar dan

pemasang iklan. Peneliti juga menemukan bahwa Swaragama FM melakukan

aktivitas melalui beberapa website yang mana terdapat informasi mengenai radio

Swaragama di beberapa website seperti radioonline.co.id, jogjastreamers, dan

gudang.net.

Gambar 3.1

Advertising Radio Swaragama FM di website radioonline.co.id

Sumber: https://radioonline.co.id/(Diakses 30 Desember 2020)

Page 61: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

47

Gambar 3.2

Advertising Radio Swaragama FM di website gudang.net

Sumber: www.gudang.net (Diakses 23 Januari 2021)

b. Pemasaran Langsung (Direct Marketing)

Craven dan Piercy (2013) menyatakan bahwa direct marketing merupakan

jenis kegiatan pemasaran langsung yang memiliki tujuan untuk memperoleh

tanggapan dengan calon konsumen atau membuat kontak langsung dengan

konsumen akhir melalui media alternatif (Misalnya komputer, telepon, surat dan

kios) (Donni Juni, 2017:109).

Pemasaran langsung bagi media penyiaran meliputi berbagai rangkaian

aktivitas penjualan langsung (direct selling), pengelolaan database (database

management), telemarketing serta iklan tanggapan secara langsung yang

digunakan melalui berbagai prosedur komunikasi seperti mengirim surat secara

langsung kepada pelanggan dan calon pelanggan atau dapat melalui media

komunikasi lainnya seperti media cetak, media penyiaran, dan internet. Dalam

hal ini, pemasaran langsung yang dilakukan oleh Swaragama FM dalam

mendapatkan pengiklan guna tetap mempertahankan pendengar yaitu pemasaran

langsung melalui beberapa saluran atau media komunikasi.

Salah satu contoh aktivitas direct marketing yang dilakukan manajemen

Swaragama FM adalah mengirim katalog program serta tarif iklan (rate card)

kepada pemasang iklan atau calon pemasang iklan. Biasanya katalog ini

diantarkan langsung oleh marketing kepada calon pemasang iklan maupun

Page 62: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

48

dikirim melalui email atau media sosial seperti instagram dan whatsapp. Selain

itu, pihak Swaragama FM juga membuat janji terlebih dahulu kepada calon

pemasang iklan untuk melakukan presentasi terkait penawaran iklan maupun

program kerjasama lainnya. Kontak langsung via pesan singkat/telepon

berlanjut terjadi ketika klien mulai melakukan kerjasama dengan Swaragama

FM untuk membahas maupun menanyakan kemajuan kesepakatan yang telah

dibuat bersama.

Dalam hal ini direct marketing bertujuan menghasilkan respons secara

langsung dari pembeli potensial atau pelanggan untuk merangsang perubahan

perilaku (secara langsung) sehingga perilaku tersebut dapat ditelusuri, direkam,

di analisis, dan disimpan dalam bentuk database untuk digunakan dalam

pemasaran Swaragama FM yang akan datang.

c. Promosi Penjualan (Sales Promotion)

Cravens dan Piercy (2013) menyatakan bahwa promosi penjualan terdiri

atas berbagai kegiatan promosi yang beragam, termasuk pertunjukan

perdagangan, kontes, sampel/contoh, memajang melalui pajangan dan peragaan

di tempat pembelian, intensif perdagangan, dan kupon (Donni Juni, 2017:122).

Buchari Alma (2014) menyatakan bahwa secara umum tujuan promosi

penjualan adalah menarik pelanggan baru; pemberian hadiah atau penghargaan

bagi pelanggan; meningkatkan upaya pembelian ulang dari pelanggan;

menghindarkan pelanggan menggunakan produk merk lain, mempopulerkan

merek/meningkatkan loyalitas, serta meningkatkan volume penjualan, baik

jangka pendek maupun dalam rangka memperluas market share jangka panjang

(Donni Juni, 2017:123).

Promosi penjualan yang dilakukan Swaragama FM yaitu promosi

penjualan berorientasi kepada audiens atau konsumen (consumer-oriented sales

promotion) yang ditujukan kepada pengguna atau pemakai akhir suatu barang

atau jasa yang mencakup pemberian kupon, pemberian sampel produk, potongan

harga, undian berhadiah, kontes, dan sebagainya. Dalam hal ini, promosi

penjualan yang dilakukan Swaragama FM dalam menarik minat pendengar yaitu

dengan memberikan para audience/pendengar berupa pemberian kupon,

Page 63: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

49

pemberian sampel produk, potongan harga, undian berhadiah, kontes, dan

hadiah dari kuis yang bermacam-macam variasinya seperti uang tunai, voucher

makan, belanja, pulsa, tiket nonton film, piknik bersama, serta makan bersama

dengan penyiar. Promosi penjualan tersebut dilakukan oleh Swaragama FM

selain untuk menarik minat pendengar juga untuk mengaktifkan para pendengar

yang pasif. Selain itu, radio Swaragama juga terkadang melakukan bentuk sales

promotion berupa diskon harga khusus untuk pengiklan dengan syarat-syarat

tertentu.

“Kadang-kadang juga Swaragama mengajak pendengar untuk

gathering bersama penyiar Swaragama dengan mengadakan kuis tertentu.”

(Wawancara dengan Head of Marketing, Dewy Puspo, tanggal 20 Oktober

2020)

Gambar 3.3 dan Gambar 3.4

Tampilan Instagram Swaragama FM

Sumber: https://www.instagram.com/swaragamafm/. (Diakses 22 Desember 2020)

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan bahwa promosi penjualan

(sales marketing) yang dilakukan Swaragama FM yaitu dengan promosi

penjualan berorientasi kepada audiens atau konsumen (consumer-oriented sales

Page 64: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

50

promotion) untuk memberikan para audience/pendengar berupa pemberian

kupon, potongan harga, undian berhadiah melalui kuis dan sebagainya dengan

upaya menarik dan mempertahankan pendengarnya.

d. Penjualan Personal (Personal Selling)

Peter dan Donnelly (2004) menyatakan bahwa personal selling adalah

salah satu kegiatan dari bagian strategi bauran promosi yang melibatkan

hubungan komunikasi yang langsung antara penjual (seller) dan konsumen

(customer) (Donni Juni, 2017:220). Personal selling yaitu suatu bentuk

komunikasi langsung antara media penyiaran yang biasanya diwakili oleh

seorang tenaga penjualan/pemasaran media penyiaran yang bersangkutan

dengan calon pemasang iklan atau sponsor (person-to-person communication)

(Morissan, 2008:438).

Kegiatan penjualan personal radio Swaragama FM dilakukan ketika

seorang tenaga penjualan/pemasaran media penyiaran radio Swaragama

bertemu dengan calon pemasang iklan atau sponsor (person-to-person

communication). Kegiatan penjualan personal terjadi pada saat pertemuan

dengan klien yang akan mengiklankan produknya di radio. Kegiatan ini diawali

pertemuan langsung dengan klien kemudian berbicara penjelasan tentang syarat

dan ketentuan hingga pembayaran. Selanjutnya kedua belah pihak dapat

berhubungan langsung melalui telepon maupun media lainnya. Dikarenakan

Swaragama menggabungkan/merangkap divisi pemasaran dengan hubungan

masyarakat menjadi satu, maka keduanya turut berkaitan dengan hal penjualan

personal sebagaimana kutipan wawancara berikut:

“Dalam penjualan, ada proses yang namanya CAPO (Contact,

Appointment, Proposal, Order). Contact dijalankan oleh PR, Appointment

yaitu bertemu dengan klien dan Proposal terdiri dari pengajuan harga,

benefit dan lain sebagainya dan disini akan ada proses yang namanya

negosiasi. Kemampuan negosiasi biasanya dipelajari di marketing. Ketika

negosiasi sudah deal, maka terjadilah order yang berupa omset. Ketika

sudah order dan iklan tayang, selanjutnya ada evaluasi mengenai kepuasan

klien, kritik dan saran. Kemudian disini public relations dan marketinglah

yang berperan untuk menanyakan hal tersebut.” (Wawancara dengan Head

of Marketing, Dewy Puspo, tanggal 20 Oktober 2020)

Page 65: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

51

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan bahwa penjualan personal

yang dilakukan Swaragama FM yaitu tim marketing bertemu klien (calon

pengiklan) yang dilakukan melalui tatap muka, telepon, maupun melalui media

sosial, email dan lain sebagainya secara person-to-person communication

dengan produk bisnis yang berbeda-beda namun dengan tujuan yang sama untuk

dapat saling bekerjasama dan mengiklankan produknya di Swaragama FM

dengan maksud untuk meraih/menarik pendengar dan konsumen anak muda.

e. Hubungan Masyarakat (Public Relations)

Anthony Davis (2003) menyatakan bahwa kegiatan hubungan masyarakat

merupakan komunikasi yang dilakukan organisasi atau perusahan dengan

orang-orang yang berkepentingan guna mendapatkan perhatian mereka dengan

cara yang menguntungkan. (Donni Juni, 2017:143). Public relations adalah

kegiatan mempromosikan radio secara langsung kepada masyarakat atau sering

juga disebut dengan off-air-promotion. Dalam off-air-promotion, Swaragama

FM melakukan berbagai kegiatan untuk tetap membangun persepsi (branding)

citra masyarakat/pendengar terhadap radio Swaragama dengan baik dan

mempertahankan dan menjaga kualitasnya. Kegiatan public relations pertama

yang dilakukan Swaragama yaitu dengan menjalin kerjasama dengan media

massa seperti JogjaFamily pada frekuensi 100.9 MHz kota Yogyakarta dan

PBS FM Serang pada frekuensi 104.8 MHz kota Serang, Banten yang

merupakan bagian unit usaha dari Swaragama Group.

“Swaragama dalam melakukan kegiatan hubungan masyarakat

salah satunya adalah dengan menjalin kerjasama dengan teman-teman

kampus. Biasanya di kampus pasti punya kegiatan misalnya proposal

kegiatan, sponsorship dan itu salah satu yang kita lakukan untuk

meningkatkan branding. Jadi karena target kita adalah mahasiswa,

beberapa proposal yang masuk untuk mengajak kerjasama, harus diseleksi

dulu untuk melihat seberapa efektifkah event tersebut, viewersnya

seberapa banyak, terus eventnya seperti seperti apa, ruang lingkupnya

seperti apa. Dan itu kita bentuk kerjasamanya dalam bentuk winning

solution barter, ibaratnya mereka iklannya dipromosikan dan kita pasang

logo sebanyak-banyaknya di tempat mereka. Dengan begitu otomatis

viewers nambah, ketika itu diterapkan di sekian kampus di Jogja

brandingnya otomatis naik dan orang lebih aware lagi mengenai

Swaragama”. (Wawancara dengan Head of Marketing, Dewy Puspo,

tanggal 20 Oktober 2020)

Page 66: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

52

Kemudian Swaragama rutin menangani proposal kerjasama dengan pihak-

pihak yang ingin menjadikan Swaragama sebagai media partner maupun

sponsorship. Selain melakukan off-air-promotion berupa menjalin kerjasama

dengan beberapa kampus di Yogyakarta, Swaragama FM juga melakukan

kegiatan public relations dengan menjalin kerjasama dengan berbagai event-

event yang ada di Yogyakarta. Swaragama juga berusaha untuk tetap menjalin

hubungan baik dengan lembaga-lembaga yang potensial menjadi pengiklan,

pendukung program siaran, dan pendengar setia.

“Untuk kerjasama selain dengan kampus-kampus di Yogyakarta,

Swaragama juga mengikuti misalnya event event jogja seperti FKY,

ARTJOG, Ngayogjazz, dan lain-lain sehingga makin banyak logo kita

terpampang dimana-mana, maka orang lebih aware lagi mengenai

Swaragama. Semua memakai strategi dan kualitas karena sama-sama

menjaga brand.” (Wawancara dengan Head of Marketing, Dewy Puspo,

tanggal 20 Oktober 2020)

Gambar 3.5

Tampilan Instagram Swaragama FM

Sumber : https://www.instagram.com/swaragamafm (Diakses 22 Desember 2020)

“Karena kita muncul tidak hanya Swaragama FM saja, kita punya

STC (Swaragama Training Center) dan juga SPRO! (Event Organizer)

dan banyak aktivitas lainnya yang kita lakukan diluar radio sekarang saat

ini yang membuat brand kita ada dimana-mana dan secara tidak langsung

orang-orang mengenal Swaragama. Kita menguasai branding dengan

seluas mungkin dengan aktivitas yang sebanyak mungkin. Untuk event-

event, kita punya MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),

Page 67: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

53

gathering, out bond, musik dan lain sebagainya. Lalu juga ada karaoke on

the bus yang kita lakukan pada saat hari ulang tahun Swaragama.”

(Wawancara dengan Direktur Utama, Mohammad Amirulah, tanggal 6

November 2020)

Berdasarkan hal tersebut, peneliti melihat bahwa public relations yang

dilakukan Swaragama FM diantaranya menjalin kerjasama dengan media massa

seperti JogjaFamily 100.9 FM dan PBS FM Serang 104.8 FM dan menjalin

kerjasama dengan kampus-kampus di Yogyakarta yang biasanya mengajukan

proposal kegiatan dan sponsorship kepada pihak Swaragama. Dimana hal

tersebut dimanfaatkan oleh pihak Swaragama untuk meningkatkan branding

melalui event kampus tersebut. Swaragama juga melakukan kegiatan hubungan

masyarakatnya melalui event-event off air di Yogyakarta sebagai bentuk strategi

branding-nya. Selain itu, Swaragama juga melakukan public relationsnya

melalui branding STC & SPRO! yang memiliki banyak client, serta rutin

menangani proposal kerjasama dengan pihak-pihak yang ingin menjadikan

Swaragama sebagai media partner maupun sponsorship yang dilakukan

Swaragama guna menjaga hubungan baik dengan pendengar dan juga klien dan

mempertahankan dan menjaga brand dan memaintance klien dengan baik.

f. Pemasaran Interaktif (Interactive Marketing)

Pemasaran interaktif adalah bentuk usaha pemasaran dari perusahaan

dalam penerapan digital marketing yang dilakukan untuk memasarkan produk,

jasa, atau memperkenalkan brand. Dalam hal ini, Swaragama FM melakukan

pemasaran interaktif melalui website, Twitter, Facebook, Whatsapp, maupun

Instagram. Melalui media sosial tersebut, Swaragama FM mengajak para

pendengarnya untuk turut aktif dengan penyiar pada saat on air. Dalam setiap

kiriman di media sosialnya, Swaragama FM berusaha tetap berinteraksi dengan

para pendengarnya. Kiriman tersebut berisi informasi-informasi menarik

mengenai Swaragama, kuis seputar tema program, kunjungan Swaragama, live

streaming dengan artis/tokoh-tokoh tertentu, promosi event-event yang

diselenggarakan oleh Swaragama FM dan promosi kelas pelatihan STC

(Swaragama Training Center), maupun hanya sekedar menyapa keseharian

Akademia Jogja.

Page 68: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

54

Gambar 3.6

Tampilan Twitter Swaragama FM

Sumber: https://twitter.com/swaragamafm. (Diakses 22 Desember 2020)

Gambar 3.7 & Gambar 3.8

Tampilan Instagram Swaragama FM

Sumber: https://www.instagram.com/swaragamafm/. (Diakses 22 Desember 2020)

Berdasarkan hal tersebut, peneliti menemukan bahwa Swaragama FM

selain rutin mengajak para pendengar dengan konten konten yang ada pada saat

siaran on air, Swaragama juga memanfaatkan fitur-fitur yang ada di media sosial

dalam melakukan interaksi dengan pendengar seperti mengajak akademia Jogja

bercerita di kolom jawaban, titip salam, request lagu dan lain sebagainya.

Page 69: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

55

B. Pembahasan Temuan Penelitian

Setelah temuan penelitian telah peneliti sajikan diatas, selanjutnya data tersebut

dianalisis untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi terpadu radio Swaragama

FM dalam menarik minat pendengar Yogyakarta. Dalam analisis ini penulis

menggunakan metode analisis deskriptif kualitatif yaitu menggambarkan kembali data

real yang penulis dapatkan di lapangan dimana penulis melakukan penelitian.

1. Analisis Bauran Pemasaran

a. Product

Produk media penyiaran adalah segala sesuatu yang dapat ditawarkan oleh

media penyiaran kepada audience untuk didengar. Produk dalam media penyiaran

yaitu informasi yang disampaikan kepada pendengar/audience yang berupa suatu

program. Produk dari radio Swaragama meliputi program acara siaran (kuis, talk

show, berita atau informasi) dan musik (on air). Program siaran yang dimiliki

Swaragama memiliki karakternya masing-masing, sesuai dengan target pendengar

dan keinginan pendengar radio.

Program acara yang terdapat di Radio Swaragama FM terbagi menjadi dua

jenis program, yaitu program harian dan program mingguan. Program harian adalah

program yang disiarkan setiap hari dalam seminggu atau pada hari kerja (Senin-

Jumat) dimana didalamnya terdapat program Ins00.00mnia, Your Friends in the

Morning, The Soundtrack of Your Life, Sunset Drive. Zona Persada dan Dreamland.

Sedangkan program mingguan adalah program yang disiarkan tidak rutin setiap hari

atau hanya disiarkan pada Sabtu dan Minggu dimana didalamnya terdapat program

Weequest, Soundtrack Hits 20 (SHT 20), Persada 20, Rewind, dan Sunday Nite Slow

Jams.

Program yang dibuat oleh Swaragama FM menyesuaikan dengan target

pendengarnya yaitu anak muda sehingga informasi, lagu, maupun iklan didalamnya

berkaitan dengan ‘anak muda’. Maka dari itu, acara siaran dan pembawaan dari gaya

siaran penyiar menyesuaikan dengan kegiatan dan keseharian anak-anak muda di

Yogyakarta dengan gaya siaran menggunakan kata-kata yang bersahabat dengan

pendengar, bertukar informasi dengan kata-kata yang gaul namun tetap sopan, tidak

formal dan menggunakan bahasa anak jaman sekarang.

Page 70: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

56

Pemilihan musik yang diputarkan dalam siaran program Swaragama juga

menyesuaikan dengan format musik yang telah ditentukan yaitu Contemporary Hits

Radio/Top 40 dan Adult Contemporary, persentasenya adalah 50% musik barat dan

50% musik Indonesia. Maka dari itu, Swaragama selalu meng-update lagu-lagu

kekinian yang masuk kedalam Hits Radio/Top 40 agar dapat menarik perhatian

pendengar. Program siaran seperti kuis, talk show, berita atau informasi maupun

musik yang terdapat di radio Swaragama FM dibuat berkualitas, sehingga dapat

menarik perhatian pendengar Yogyakarta untuk mendengarkan radio Swaragama dan

juga turut menarik client/calon pengiklan untuk dapat bekerjasama dan

mempromosikan produknya di Swaragama FM.

b. Price

Dalam hal ini, Swaragama FM menawarkan harga air time berbeda-beda

tergantung produk air time-nya yaitu time signal, spot iklan, dan adlibs. Harga

airtime yang ditawarkan oleh radio Swaragama FM tentunya menjadi pertimbangan

kepada pengiklan untuk menyiarkan iklannya. Biasanya pengiklan meminta produk

untuk diiklankan pada program tertentu, karena di program tersebut mempunyai

jumlah pendengar terbanyak, sebagaimana kutipan wawancara berikut:

“Sebelum mengiklankan atau mempromosikan produknya, client/calon

pengiklan terlebih dahulu menanyakan program apa yang paling banyak

pendengarnya lalu kemudian meminta produknya untuk diiklankan di program

tersebut.” (Wawancara dengan Head of Program Director, Bonny Prasetya,

tanggal 4 November 2020)

Maka dari itu, Swaragama berusaha untuk memberikan pelayanan terbaik dan

harga terjangkau dengan menyediakan banyak promo dalam setiap programnya

dibandingkan dengan kompetitor agar pengiklan lebih tertarik untuk beriklan di

Swaragama FM. Selain itu Radio Swaragama memberikan varian harga yang

bermacam-macam mulai dari harga reguler sampai dengan harga paket. Terdapat

perbedaan pada kedua harga tersebut yaitu pada pelayanan yang diberikan. Harga

paket mendapatkan potongan harga, kompensasi, pembuatan iklan dan diskon

tertentu.

Swaragama dalam satu programnya memiliki slot maksimal 12 iklan

diantaranya 10 spot 2 adlibs dan time signal. Iklan spot merupakan iklan dengan

durasi 30-60 detik yang direkam dengan pengisi suara serta dilengkapi instrumen

musik atau bunyi-bunyian lain yang menguatkan pesan. Adlibs merupakan iklan

Page 71: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

57

dengan durasi 30-60 detik yang dibacakan oleh penyiar, baik secara langsung

maupun direkam. Sedangkan time signal atau penanda waktu yaitu pada jam tertentu

atau pada setiap jam dapat disponsori oleh klien.

Dalam hasil temuan peneliti berdasarkan tabel advertising, Swaragama FM

dalam iklan spot dikenai harga Rp550.000-750.000 pada waktu prime time maupun

regular time. Kemudian untuk iklan adlibs, Swaragama menetapkan harga kisaran

Rp800.000-900.000 pada waktu prime time maupun regular time. Sedangkan untuk

Time signal dikenai harga sekitar Rp900.000 pada saat prime time maupun regular

time diluar hari puasa dan lebaran. Semua harga tersebut disiarkan selama 60 detik

dalam sekali siar.

c. Place

Lokasi penempatan program dan iklan merupakan tempat yang harus

dipertimbangkan agar dapat tersampaikannya informasi produk atau jasa dari

pengiklan langsung kepada pendengar radio. Dalam media penyiaran, tempat tidak

sekedar lokasi yang strategis, tetapi tentang distribusi program yang artinya

bagaimana mengirim program dan kapan waktu siaran yang tepat bagi program itu.

Berdasarkan observasi peneliti, akses menuju lokasi Swaragama FM sangat strategis

dan mudah dijangkau karena terletak di dalam kampus UGM dan terdapat ditengah-

tengah kota dekat dengan jalan raya, sekolah, pusat perbelanjaan, kantor, cafe dan

lain sebagainya. Penjadwalan program Swaragama FM yaitu menentukan jadwal

siaran prime time yang sesuai dengan nama program tersebut yaitu Your Friends in

the Morning disiarkan pada pagi hari, Sunset Drive disiarkan pada sore hari, dan

Dreamland yang disiarkan pada malam hari. Hal tersebut akan memudahkan

pendengar untuk mengingat dan mendengarkan siaran program yang ingin mereka

dengarkan pada waktu tertentu.

Berdasarkan gambar tabel hasil temuan harga yang diberikan radio

Swaragama, terlihat bahwa iklan yang mereka tawarkan tidak hanya disiarkan

melalui on air saja, namun juga ditawarkan menggunakan platform online seperti

website dan media sosial. Dalam hal tersebut iklan spot, adlibs, live report, quiz,

talkshow, dll dapat dipublikasikan melalui media sosial Swaragama seperti

instagram, twitter, facebook, website, dan sebagainya.

Page 72: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

58

d. Promotion

Promosi program dan media penyiaran adalah kegiatan untuk mempertahankan

audien dan menarik audien baru serta mengundang pengiklan. Kegiatan promosi

diarahkan pada dua pihak yaitu audiens dan pemasang iklan. Dua pihak ini memiliki

kontribusi sangat penting untuk menjamin kelanjutan operasi media penyiaran.

Tanpa adanya audien/pendengar, program yang sangat bagus sekalipun tidak

akan mampu menarik pemasang iklan dalam jumlah yang berarti. Melalui promosi,

media penyiaran mencoba untuk membujuk pendengar untuk tetap mengikuti dan

mendengarkan program-program yang disiarkan dan sekaligus membujuk pemasang

iklan untuk membeli waktu siaran yang tersedia.

Berdasarkan hasil wawancara, peneliti menemukan Swaragama FM

menggunakan instrumen dasar untuk mencapai tujuan promosi program dan media

penyiaran disebut dengan bauran promosi atau promotion mix yang terdiri atas:

periklanan (advertising), pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan

(sales promotion), penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat

(public relations), dan pemasaran interaktif (interactive marketing).

2. Analisis Komunikasi Pemasaran Terpadu

Swaragama FM dalam melakukan pemasaran terpadu, menggunakan konsep

bauran promosi atau promotion mix yang terdiri dari periklanan (advertising),

pemasaran langsung (direct marketing), promosi penjualan (sales promotion),

penjualan personal (personal selling), hubungan masyarakat (public relations), dan

pemasaran interaktif (internet marketing).

Aktivitas periklanan/promosi biasanya dilakukan oleh manajemen pusat

sebagai upaya membentuk brand image yang diinginkan. Dalam hal periklanan,

Swaragama Group melibatkan saluran radio Swaragama FM di frekuensi 101.7 MHz

kota Yogyakarta, JogjaFamily pada frekuensi 100.9 MHz kota Yogyakarta, dan PBS

FM Serang pada frekuensi 104.8 MHz kota Serang yang merupakan bagian unit

usaha dari Swaragama Group sebagai media beriklan. Melalui media tersebut,

Swaragama memberikan penawaran program pelatihan STC yang terdiri dari

program kelas public speaking, master of ceremony (MC), dan kelas broadcaster

development serta menggunakan (event organizer) dalam melakukan aktivitas

periklanannya.

Page 73: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

59

Swaragama juga menggunakan kegiatan kerjasama barter dengan media cetak

untuk kegiatan event sebagai strategi branding, proposal program, brosur, dll dalam

melakukan aktivitas periklanan. Dalam hal ini, Swaragama FM menggunakan

periklanan di berbagai event, seminar, panggung hiburan, sponsorship berbentuk

baliho, poster, banner, brosur, dan flier yang biasanya dapat ditemukan di beberapa

mall di Yogyakarta seperti Ambarukmo Plaza dan Jogja City Mall, restaurant, cafe,

maupun di event-event yang diselenggarakan di Yogyakarta. Iklan mengenai radio

Swaragama FM tersebut tertera pada banner/spanduk yaitu dengan menyematkan

logo dan slogan ‘The soundtrack of Your Life” dari Swaragama FM dengan upaya

menarik minat pendengar dan pemasang iklan. Peneliti juga menemukan bahwa

Swaragama FM melakukan aktivitas melalui beberapa website yang mana terdapat

informasi mengenai radio Swaragama di beberapa website seperti radioonline.co.id,

jogjastreamers, dan gudang.net.

Direct marketing dalam Swaragama FM yaitu menggunakan sistem pemasaran

interaktif yang memanfaatkan satu atau beberapa media untuk menawarkan produk

langsung tanpa perantara, contohnya pengiriman katalog, surat penawaran

telemarketing, email, dll. Salah satu contoh aktivitas direct marketing yang dilakukan

manajemen Swaragama FM adalah mengirim katalog program serta tarif iklan (rate

card) kepada pemasang iklan atau calon pemasang iklan. Biasanya katalog ini

diantarkan langsung oleh marketing kepada calon pemasang iklan maupun dikirim

melalui email atau media sosial seperti instagram dan whatsapp. Selain itu, pihak

Swaragama FM juga membuat janji terlebih dahulu kepada calon pemasang iklan

untuk melakukan presentasi terkait penawaran iklan maupun program kerjasama

lainnya. Kontak langsung via pesan singkat/telepon berlanjut terjadi ketika klien

mulai melakukan kerjasama dengan Swaragama FM untuk membahas maupun

menanyakan kemajuan kesepakatan yang telah dibuat bersama.

Promosi penjualan (sales promotion) yang dilakukan Swaragama FM dalam

menarik minat pendengar yaitu dengan memberikan penawaran menarik kepada para

audiens/pendengar berupa kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian

berhadiah, kontes, dan hadiah dari kuis yang bermacam-macam variasinya seperti

uang tunai, voucher makan, belanja, pulsa, tiket nonton film dll. Swaragama FM juga

terkadang mengadakan piknik/kunjungan ke suatu wisata bersama dengan akademia

Jogja yang terpilih, mengadakan nonton film bersama, maupun makan bersama

Page 74: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

60

dengan penyiar Swaragama FM. Promosi penjualan tersebut dilakukan oleh

Swaragama FM selain untuk menarik minat pendengar juga untuk mengaktifkan para

pendengar yang pasif. Selain itu, radio Swaragama juga terkadang melakukan bentuk

sales promotion berupa diskon harga khusus untuk pengiklan dengan syarat-syarat

tertentu.

Dalam hal personal selling, Swaragama melakukan kegiatan ini yang diawali

pertemuan langsung dengan klien, memberikan pelayanan yang baik, kemudian

berbicara penjelasan tentang syarat dan ketentuan hingga pembayaran dengan

pemasang iklan. Dalam hal ini, Swaragama selaku penjual, berupaya untuk

membantu dan membujuk calon pemasang iklan untuk membeli slot iklan pada

program yang ditawarkan. Selanjutnya kedua belah pihak dapat berhubungan

langsung melalui telepon maupun media lainnya. Dalam penjualannya, Swaragama

FM melakukan proses CAPO (Contact, Appointment, Proposal, Order). Dimana

contact yaitu melakukan kontak dengan calon pengiklan yang dijalankan oleh PR,

appointment yaitu bertemu dengan klien, proposal terdiri dari pengajuan harga,

benefit, negosiasi, dan lain sebagainya lalu ketika sudah deal maka terjadilah order

yang memberikan benefit berupa omset.

Melalui kegiatan hubungan masyarakat dalam off-air-promotion, Swaragama

FM melaksanakan berbagai kegiatan untuk tetap membangun persepsi (branding)

citra masyarakat/pendengar terhadap radio Swaragama dengan baik dan

mempertahankan dan menjaga kualitasnya. Salah satunya yaitu dengan menjalin

kerjasama dengan kampus-kampus yang ada di Yogyakarta. Swaragama FM sering

terlibat dengan acara/event yang diselenggarakan oleh kampus-kampus besar di

Yogyakarta sebagai sponsorship maupun media partner. Kegiatan seperti ini diakui

Dewy Puspo selaku Head of Marketing dapat semakin meningkatkan branding

Swaragama. Selain melakukan off-air-promotion berupa menjalin kerjasama dengan

beberapa kampus di Yogyakarta, Swaragama FM juga melakukan kegiatan public

relations dengan menjalin kerjasama dengan berbagai event-event yang ada di

Yogyakarta seperti FKY, ARTJOG, PrambananJazz, Ngayogjazz dan lain

sebagainya sebagai sponsorship maupun media partner. Kemudian Swaragama FM

juga meluaskan kegiatan public relations-nya melalui media massa seperti radio

Jogja Family 100.9 FM dan PBS FM Serang 104.8 FM, branding STC (Swaragama

Training Center) & SPRO! (Event Organizer) yang merupakan bagian dari

Page 75: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

61

Swaragama Group serta rutin menangani proposal kerjasama dengan pihak-pihak

yang ingin menjadikan Swaragama sebagai media partner maupun sponsorship yang

dilakukan Swaragama guna menjaga hubungan baik dengan pendengar dan juga

klien dan mempertahankan dan menjaga brand dan memaintance klien dengan baik.

Selain itu, dalam kegiatan pemasaran interaktif (Interactive Marketing),

Swaragama FM melakukan pemasaran interaktif melalui website, Twitter, Facebook,

Whatsapp, maupun Instagram. Melalui media sosial tersebut, Swaragama FM

mengajak para pendengarnya untuk turut aktif dengan penyiar pada saat on air. Para

penyiar biasanya memberikan pertanyaan seputar tema siaran yang dapat dijawab

langsung oleh pendengar melalui Instagram, Whatsapp, maupun Twitter. Swaragama

FM juga memanfaatkan fitur-fitur yang tersedia di media sosial seperti voting, kolom

jawaban, kuis maupun live streaming yang dapat didiskusikan langsung pada saat

siaran on air. Swaragama juga menyediakan fasilitas untuk pendengarnya yang ingin

kirim pesan, request lagu, dapat melalui Instagram, Twitter maupun chat melalui

Whatsapp. Dalam setiap kiriman di media sosialnya, Swaragama FM berusaha tetap

berinteraksi dengan para pendengarnya. Kiriman tersebut berisi informasi-informasi

menarik mengenai Swaragama, kuis seputar tema program, kunjungan Swaragama,

live streaming dengan artis/tokoh-tokoh tertentu, promosi event-event yang

diselenggarakan oleh Swaragama FM dan lain-lain.

Dalam dunia bisnis siaran seperti radio dibutuhkan strategi yang tepat dalam

mengembangkan usahanya untuk memasarkan produk atau program program yang

dimilikinya dan butuh persaingan berat dalam menarik selera para audien atau

pendengar. Hal tersebut juga terjadi pada radio Swaragama FM dimana radio ini

berusaha dalam menarik pendengar Yogyakarta sebanyak mungkin yang dimana

dengan tujuan untuk selain menghibur pendengar juga untuk mengembangkan bisnis

siaran mereka.

Berdasarkan hasil temuan data dan hasil wawancara di lapangan dalam

penelitian strategi komunikasi pemasaran terpadu radio Swaragama FM dalam

menarik minat pendengar Yogyakarta, ada keterkaitan temuan dengan teori yang

melandasinya. Temuan-temuan penelitian yang sudah dijelaskan pada bab

sebelumnya, peneliti mencoba mengkonfirmasi dengan teori marketing mix untuk

dijadikan acuan. Dengan rumusan diatas peneliti mengacu pada teori Marketing Mix

dan promotion mix yang digunakan dalam menarik pendengar dengan melakukan 4P

Page 76: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

62

yang berlaku untuk produk secara umum. Keempat ‘P’ tersebut adalah Product,

Price, Place, Promotion dengan menggunakan bauran promosi advertising, sales

promotion, personal selling, direct marketing, public relations, dan

internet/interactive marketing.

Page 77: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

63

BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan, maka dapat disimpulkan

strategi komunikasi pemasaran terpadu Radio Swaragama FM dalam menarik minat

pendengar Yogyakarta yaitu dengan mengacu pada konsep strategi STP (Segmentasi

pasar, target pasar, dan positioning) dengan melakukan marketing mix dimana hal itu

diklasifikasikan menjadi kelompok yang luas yang disebut 4P dalam pemasaran yakni

produk (product), harga (price), tempat (place), dan promosi (promotion) dan

menjalankan bauran promosi (promotion mix) yang diantaranya:

1. Periklanan (Advertising). Dalam hal periklanan, Swaragama Group melibatkan

saluran radio Jogja Family 100.9 FM, radio PBS 104.8 FM kota Serang, melakukan

periklanan di berbagai event, seminar, panggung hiburan, sponsorship, serta

melakukan aktivitas melalui beberapa website.

2. Pemasaran Langsung (Direct marketing). Swaragama FM dalam melakukan direct

marketing yaitu mengirim katalog program serta tarif iklan (rate card) kepada

pemasang iklan atau calon pemasang iklan melalui email atau media sosial seperti

instagram dan whatsapp.

3. Promosi penjualan (Sales promotion). Swaragama FM dalam melakukan promosi

penjualan yaitu dengan memberikan penawaran menarik kepada para

audiens/pendengar berupa kupon, pemberian sampel produk, potongan harga, undian

berhadiah, kontes, dan hadiah dari kuis yang bermacam-macam variasinya seperti

uang tunai, voucher makan, belanja, pulsa, tiket nonton film dll.

4. Penjualan personal (Personal selling). Swaragama FM dalam melakukan penjualan

personal yaitu dengan menjalankan proses CAPO atau Contact (melakukan kontak

dengan calon pengiklan yang dijalankan oleh PR), Appointment (bertemu dengan

klien), Proposal (pengajuan harga, benefit, negosiasi, dan lain sebagainya), Order

(memberikan benefit berupa omset) yang dilakukan secara person-to-person

communication.

Page 78: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

64

5. Hubungan masyarakat (Public relations). Hubungan Masyarakat yang dilakukan

Swaragama FM diantaranya menjalin kerjasama dengan beberapa media massa,

melalui branding STC & SPRO!, kampus-kampus di Yogyakarta, serta event-event

off air di Yogyakarta.

6. Pemasaran interaktif (interactive marketing). Swaragama FM melakukan pemasaran

interaktif dengan membangun saluran informasi dengan memanfaatkan media

internet seperti website swaragamafm.com, facebook, twitter dan instagram.

B. Keterbatasan Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti menyadari bahwa penelitian yang telah dilakukan

ini belum sempurna, hal ini dikarenakan ada beberapa kendala dan keterbatasan yang

peneliti dapatkan selama penelitian ini berlangsung. Kendala tersebut dikarenakan

dengan adanya pandemi Covid-19 mengakibatkan kurang efektifnya komunikasi yang

terjalin dengan narasumber. Hal tersebut terjadi ketika peneliti ingin melakukan

penelitian lebih dalam lagi namun tidak dapat dilakukan dikarenakan pembatasan sosial

akibat Covid-19.

C. Saran

Berdasarkan kesimpulan diatas, peneliti berharap penelitian ini bermanfaat baik

secara praktis maupun secara teoritis. Penelitian ini masih sangat jauh dari

kesempurnaan, akan tetapi berdasarkan hasil penelitian ini maka peneliti memberikan

rekomendasi yang diharapkan dapat disajikan sebagai bahan masukan dan

pertimbangan sebagai berikut:

a. Bagi perusahaan, memaksimalkan pemanfaatan teknologi terbaru, seperti

penggunaan media sosial dan website resmi. Rutin melakukan pembaharuan data

agar dapat memudahkan pendengar dalam mencari informasi dan memudahkan

calon pengiklan yang ingin mengiklankan/mempromosikan produknya di radio

Swaragama FM.

b. Bagi fakultas psikologi dan ilmu sosial budaya khususnya prodi ilmu komunikasi,

bila ada penelitian di masa datang yang serupa, peneliti menyarankan untuk

mengungkap lebih dalam lagi mengenai strategi komunikasi pemasaran terpadu

juga mengungkap lebih dalam tentang cara mempertahan dan menarik

pendengar/audien radio.

Page 79: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

65

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

A. M. Morissan. 2008. Manajemen Media Penyiaran. Jakarta: Prenada Media Group

A Shimp Terence. 2004. Periklanan dan Promosi: Aspek Tambahan Komunikasi Terpadu. Jilid

2. Jakarta: Erlangga.

Asti Musman & Sugeng WA. 2011. Marketing Media Penyiaran Bukan Sekedar Jual Kecap.

Yogyakarta: Atma Pustaka

Chandra, Gregorius. 2002. Strategi dan Program Pemasaran. Edisi 1. Andi. Yogyakarta.

Idrus, M. (2009). Metode penelitian Ilmu Sosial. Yogyakarta: PT. Gelora Akasara Pratama.

Kotler & Amstrong. 2001. Prinsip-prinsip pemasaran. Edisi ke 12, Jilid 1. Jakarta: Erlangga.

Kotler & Armstrong. 2001. Dasar-Dasar Pemasaran. Jilid 2. Jakarta: Penerbit Erlangga.

Maryati, Kun dan Juju Suryawati. 2006. Sosiologi. Jakarta: Esis

Miles, Mathew B., dan A. Michael Huberman. 1994. An Expanded Sourcebook: Qualitative

Data Analysis. London: Sage Publications.

Muhtadi, Asep Saeful. 2016. Pengantar Ilmu Jurnalistik. Bandung: Simbiosa Rekatama Media.

Priansa, Donni Juni. 2017. Komunikasi Pemasaran Terpadu. Bandung: Pustaka Setia.

Rangkuti, Freddy. 1997. Riset Pemasaran. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D. Bandung: Afabeta

Sugiyono, 2018. Metode Penelitian Pendidikan: Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D.

Bandung: Alfabeta.

Sulaksana, Uyung. 2003. Integrated Marketing Communication. Yogyakarta: Putaka Pelajar.

Suyanto & Sutinah. 2015. Metode Penelitian Sosial: Berbagai Alternatif Pendekatan. Jakarta:

Prenada Media

Page 80: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

66

Skripsi:

Achmad Ambodo. “Strategi Komunikasi Pemasaran Radio Ronggohadi FM untuk

Mempertahankan Pendengar Dewasa”. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas

Dakwah IAIN Sunan Ampel Surabaya, 2012.

Anggi Aswan Prinaldi. “Strategi Komunikasi Radio Pemerintah Daerah Kuantan Singingi

dalam Menarik Minat Pendengar”. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah

dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sultan Syarif Kasim Riau Pekanbaru, 2017.

Aldhi Kurniawan Suswandaru. “Komunikasi Pemasaran Radio Penyiaran Dalam Menarik

Minat Pemasang Iklan (Studi Deskriptif Kualitatif Terhadap Lembaga Penyiaran Swasta Radio

Metta 104.7 FM di Solo). Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial dan

Humaniora Universitas Islam Negeri Sunan Kalijaga Yogyakarta, 2017.

Noralita Miftah Jannatin. “Strategi Pemasaran Prima Radio Surabaya”. Skripsi Program Studi

Ilmu Komunikasi Fakultas Dakwah dan Komunikasi Universitas Islam Negeri Sunan Ampel

Surabaya, 2018.

Ulya Afifiyah. “Strategi Komunikasi Penyiar Radio Dakwah Islam Semarang Dalam

Meningkatkan Jumlah Pendengar”. Skripsi Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Dakwah Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Salatiga, 2019.

Pretisya Rahmani.“Komunikasi Pemasaran Terpadu Radio Swasta Di Yogyakarta Dalam

Memperoleh Pengiklan Dengan Konteks B2B (Studi Kasus Radio Swaragama FM Dan Radio

Geronimo FM)”. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Psikologi Dan Ilmu Sosial

Budaya Universitas Islam Indonesia Yogyakarta, 2019.

Wawan Setiawan. “Strategi Positioning Radio Swaragama 101.7 FM Positioning Strategy on

101.7 Swaragama FM Radio”. Skripsi Program Studi Ilmu Komunikasi Fakultas Ilmu Sosial

Dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta, 2017.

Page 81: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

67

Jurnal :

Yolanda Presiana Desi, Melia Helena. 2017. Implementasi Integrated Marketing

Communication (Imc) Dalam Memperkuat Brand Swaragama Group Yogyakarta. Jurnal

Ilmiah Manajemen Informasi dan Komunikasi. Volume 1 Nomor 1 September 2017

Subhan Afifi, Hastho Joko. 2004. Strategi Komunikasi Pemasaran Usaha Kecil Menengah

(UKM) Di Kabupaten Bantul dan Kulon Progo Yogyakarta. Jurnal Ilmu Komunikasi. Volume

2, Nomor 2, Mei - Agustus 2004

Website :

https://databoks.katadata.co.id/f (diakses pada 3 Maret 2020)

https://jakpat.net/info/ (diakses pada 3 Maret 2020)

https://id.wikipedia.org/wiki/Daftar_stasiun_radio_di_Daerah_Istimewa_Yogyakarta (diakses

pada 3 Maret 2020)

https://swaragamafm.com (diakses 1 November 2020)

https://radioonline.co.id/(Diakses 30 Desember 2020)

www.instagram.com/swaragamafm/. (Diakses 22 Desember 2020)

https://twitter.com/swaragamafm. (Diakses 22 Desember 2020)

http://jogjastreamers.com/ (Diakses 19 Februari 2021)

http://kpid.jogjaprov.go.id/ (Diakses pada tanggal 3 Maret 2020)

Page 82: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

LAMPIRAN

Transkrip Wawancara

Mohammad Amirulah, S. T

Direktur Utama

1. Bagaimana peran bapak sebagai direktur utama di Swaragama FM?

Saya memegang semua aspek yang menyangkut aktivitas manajerial, perencanaan,

organizing, controlling dan segala macam.

2. Image seperti apa yang dibangun Radio Swaragama saat ini?

Image itu kalau di Radio kita menyebutnya positioning, Positioning itu adalah

bagaimana radio menempatkan diri dalam masyarakat. Positioning dari Swaragama

kalau dari segi usia, kita mengambil segmen usia 15-35 tapi core/intinya ada di sekitar

18-30 tahun. Citra/image yang kita bangun bahwa kita sebagai radio yang

segmentasinya anak muda dan dari segi strata ekonomi sosial yang cenderung

menengah keatas.

3. Bagaimana jangkauan siaran radio Swaragama?

Ada dua frekuensi yaitu frekuensi terestrial dengan jarak jangkau 4-6 km dan streaming.

Jadi jangkauan efektif yang dimiliki radio Swaragama saat ini yaitu Daerah Istimewa

Yogyakarta dan sekitarnya. Namun jangkauan siarannya tidak hanya secara lokal saja

tetapi radio Swaragama juga memiliki jaringan live streaming yang bisa diakses di

seluruh dunia.

4. Apa format musik dari radio Swaragama?

Swaragama memiliki format musik Contemporary Hits Radio/Top 40 dan Adult

Contemporary, persentasenya adalah 50% musik barat dan 50% musik Indonesia.

5. Apa yang dimaksud dengan Segmen A, B, C1-2 yang tertera di web Swaragama?

Segmen A range usia 15-20 tahun. Dibagi lagi menjadi dua karakter berbeda yaitu 15-

17 tahun identik dengan anak muda/pelajar remaja SMP hingga SMA, sedangkan 18-

Page 83: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

20 tahun dicirikan dengan mahasiswa/dewasa muda. Keduanya memiliki kesamaan dari

segi psikografi, gemar berekspresi, ingin menonjol dan ingin eksis. Swaragama

membutuhkan segmen pendengar A karena segmen inilah yang dibutuhkan radio guna

mengklaim massa ketika mengadakan acara off air atau konser yang membutuhkan

banyak massa.

Segmen B range usia 20-30 tahun. Memiliki karakter yang pasif dan identik dengan

mahasiswa semester akhir, kerja dan lain sebagainya. Swaragama juga membutuhkan

segmen pendengar B walaupun dari segi interaksi dapat dinilai pasif/lebih tenang.

Segmen usia ini biasanya akan berinteraksi ketika ada program dewasa seperti talkshow,

konsultasi dan lain sebagainya.

Segmen C range usia 30-35 tahun. Swaragama membutuhkan segmen ini sebagai

pendengar karena jika bicara tentang bisnis, akan lebih mudah bagi marketing untuk

bisa menggunakan mereka sebagai klien.

6. Program apa saja yang ada di Radio Swaragama FM saat ini?

Program prime time ada Your Friends in the Morning, Sunset Drive, Dreamland.

7. Radio Swaragama dipandang sebagai salah satu radio no.1 anak muda terbaik di Jogja.

Menurut bapak, apa saja aspek penilaian yang menjadikan parameter Swaragama

sebagai radio no.1 di Jogja?

Inovasi. Ini ada kaitannya dengan strategi branding. Kenapa Swaragama sangat

dikenal? Karena kita muncul tidak hanya Swaragama FM saja, kita punya STC

(Swaragama Training Center) dan juga SPRO (Event Organizer) dan banyak aktivitas

lainnya yang kita lakukan diluar radio sekarang saat ini yang membuat brand kita ada

dimana-mana dan secara tidak langsung orang-orang mengenal Swaragama. Kita

menguasai branding dengan seluas mungkin dengan aktivitas yang sebanyak mungkin.

8. Menurut anda, seberapa besar pendengar berpengaruh terhadap pemasaran radio?

Radio

Pendengar Pengiklan

Kita bikin program secara tidak langsung bukan untuk pengiklan, tapi untuk didengar

oleh banyak orang. Cuma karena pendengar banyak, maka munculah iklan. Pengiklan

berharap dengan memutarkan iklan di Swaragama akan didengar oleh banyak orang.

Kemudian hal tersebut akan di compare dengan bentuk-bentuk promosi yang lain. Jadi

Page 84: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

radio harus punya pendengar dulu baru pengiklan datang. Apabila radio punya

pendengar dan memiliki interaksi, maka muncullah pengiklan yang kemudian

produknya dia dibeli oleh pendengar. Perkembangan berikutnya, kebanyakan

pengiklan. Perkembangan berikutnya kebanyakan pengiklan tidak hanya mengiklankan

saja, tetapi biasanya akan melakukan aktivasi juga entah itu sampling atau yang lain

dimana orang tidak hanya mendengarkan radio tapi juga akan mengakses produknya

bisa lewat kuis dan lain sebagainya.

9. Apakah ada kegiatan khusus/event off air yang dilakukan Radio Swaragama

Untuk event-event, kita punya MICE (Meeting, Incentive, Convention, and Exhibition),

Gathering, Out bond, musik dan lain sebagainya. Lalu juga ada karaoke on the bus yang

kita lakukan pada saat hari ulang tahun Swaragama.

10. Upaya apa saja yang akan dilakukan kedepannya oleh Radio Swaragama FM untuk

mempertahankan dan menarik pendengar Yogyakarta?

Sekarang saingan radio bukan hanya sekedar radio tapi juga ada media digital dan

platform digital seperti spotify, joox, apple music, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang

menjadi tantangan, karena ketika kita berbicara soal kelebihan platform digital tersebut

tentu banyak seperti bisa memutar lagu yang mereka inginkan, beda halnya dengan

radio yang hanya bisa memutar lagu yang mereka inginkan by request. Ketika kita

ditanya apa lagu favoritmu ketika kelas 2 SMA? otomatis pasti kita akan mikir dan

berusaha mengingat kembali lagu apa yang digemari pada saat itu. Nah radio disini

dapat mengatasi hal tersebut karena Swaragama memiliki format musik Contemporary

Hits Radio/Top 40 dan Adult Contemporary, otomatis saat Swaragama memutarkan

lagu tahun 2016 kita akan langsung mengingat momen yang ada pada saat itu.

Strateginya itu adalah bagaimana kita buat supaya penyiar itu bisa set back karena

Swaragama sebenarnya di setting untuk itu.

Bonny Prasetya

Head of Program Director

1. Dari kalangan mana saja target pendengar yang menjadi sasaran dari program program

radio Swaragama FM?

Kalau berbicara soal kalangan mana yang jadi target pendengar tentu saja adalah anak

muda anak usia SMA sampai dengan usia 30 tahun yang di situ adalah akademiknya

Page 85: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

S2 bisa jadi masuk di hati targetnya Swaragama. Kalau untuk sasaran program program

atau sasaran pendengarnya Swaragama kita memang anak muda tapi memang kami

tidak mengambil teens/tidak mengambil anak SMP karena memang kami melakukan

studi atau survei di mana anak kuliahan dan anak SMA itu memang di Jogja kan lebih

banyak daripada anak SMP. Bisa dilihat dari jumlah Universitas di Jogja dibandingkan

dengan SMP/SMA.

2. Image seperti apa yang ingin dibangun Radio Swaragama?

Imagenya adalah radio anak muda. Branding kita adalah 1000% radio anak muda. Kalau

anda melihat branding kita di beberapa mall di Jogja kami memajang iklan itu 1000%

radio anak muda. Artinya memang kalau orang Googling di Google ketika mengetik

radio anak muda Jogja yang keluar adalah adalah Swaragama.

3. Program apa saja yang ada di Radio Swaragama FM saat ini dan bagaimana

penjadwalan program dilakukan?

Ini terkait dengan hasil survei. Kami apa namanya membuat program itu berdasarkan

survei, jadi bukan hanya berdasarkan feeling. Kalau bagaimana penjadwalan program

dilakukan yaitu kami melakukan sampel di beberapa Akademia Jogja dan kebetulan

adalah kalau kita berbicara nama program apapun itu terserah yang penting kontennya.

Kami lebih menitikberatkan adalah konten bukan ke nama program. Program pagi ada

Your Friend in the Morning, sore hari ada Sunset Drive, dan malam hari ada Dreamland.

Program Prime Time kita 3 itu kalau siang itu ada The Soundtrack of Your Life. Kami

memang tidak sengaja tidak banyak menampilkan program yang ada di Swaragama

karena nama program itu tidak penting yang penting adalah konten apa yang kita

kerjakan di dalamnya. Penjadwalan program kita sesuaikan dengan nama program kita,

misalnya untuk Sunset Drive berarti disiarkan pada sore hari, Dreamland disiarkan pada

malam hari dan lain sebagainya.

4. Di antara program tersebut, mana yang paling banyak pendengarnya?

Bagi kita semua jam banyak pendengarnya. Jadi kita tidak bisa mengklaim hal tersebut

karena survei di radio konvensional itu berbeda dengan digital. Jadi kalau berbicara soal

mana yang paling banyak buat saya, semua program di swaragama itu banyak

pendengarnya terbukti ketika di jam siang pun itu ketika kita survei dan ketika kita

melempar kuis yang ikutan juga banyak. Namun berdasarkan hasil survei Nielsen

program pagi paling banyak pendengarnya, disusul malam hari dan disusul sore harinya.

Kenapa malam hari naik? Karena memang Jogja beda dengan Jakarta dan sekitarnya.

Kalau kita berbicara soal angka atau soal pendengar 1 kota bisa berbeda dengan kota

yang lainnya bisa jadi Jogja itu beda pendengar karakter pendengar dengan Solo ataupun

dengan Klaten dan Tegal. Sebelum mengiklankan atau mempromosikan produknya,

Page 86: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

client/calon pengiklan terlebih dahulu menanyakan program apa yang paling banyak

pendengarnya lalu kemudian meminta produknya untuk diiklankan di program tersebut.

Program siaran Swaragama FM yang memiliki pendengar terbanyak yaitu program

prime time pagi dan malam hari yaitu program Yourfriends in the Morning mulai dari

Senin-Jumat pukul 06.00-10.00 WIB dan program Dreamland mulai dari Senin-Jumat

pukul 21.00-00.00 WIB. Dimana pagi hari adalah ketika para academia Jogja sedang

bersiap-siap untuk pergi ke kantor bekerja ataupun beraktivitas kuliah mereka bisa

mendengarkan lagu-lagu yang meningkatkan semangat aktivitas melalui lagu-lagu yang

diputarkan di Swaragama FM. Sedangkan pada malam hari adalah ketika mereka pulang

beristirahat, bersantai, mengerjakan tugas/skripsi dan lain sebagainya. Begitu halnya

dengan pendengar siang dan sore, hanya saja pendengar siang dan sore terkadang pasif,

untuk mengaktifkannya biasanya kita kasih kuis dan pasti pendengar menjadi aktif

ikutan ikutan. Makanya ketika kita berbicara radio konvensional akan berbeda dengan

radio digital yang bisa dihitung berapa jumlah streamnya dan segala macam. Jadi kami

menganggap semua program di Swaragama itu banyak pendengarnya.

5. Menurut anda, seberapa kuat peran program prime time untuk meningkatkan

pendengar?

Sebenarnya istilah prime time dan reguler diciptakan sama klien. Jadi menurut saya

semua program berperan penting di situ tidak hanya prime time tetapi buat saya tidak

begitu berpengaruh ke pendengar kalau berbicara soal program prime time di

Swaragama karena semua program kita layani dengan baik.

6. Bagaimana awal pembuatan dan penamaan program-program yang ada di radio

Swaragama FM?

Nama tidak begitu penting buat kami yang penting adalah konten. Karena sekarang

adalah zamannya konten, jadi kalau soal penamaan itu tentu saja kami membuat meeting

kecil dengan tim kreatif program untuk menambahkan program program acara. Yang

terpenting adalah kontennya terlebih dahulu baru kemudian namanya menyusul

belakangan.

7. Strategi apa saja yang dilakukan tim kreatif dalam mengkonsep program?

Strateginya adalah survei berdasarkan basis data yang kita buat sendiri secara intern dan

kita kumpulkan untuk dibahas bersama.

8. Apa kekurangan dan kelebihan dari program-program tersebut dalam menarik minat

pendengar?

Page 87: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

Kalau berbicara kelebihan dan kekurangan saya akan berbicara soal universal bahwa

program yang kami bikin itu adalah program yang menurut data adalah yang paling

banyak disukai terutama juga soal lagu-lagu yang kita putarkan. Kelebihan dan

kekurangan itu pasti akan ada, namun kekurangan kita adalah ketika taste lagu

pendengar berbeda, jadi akan sulit jika ini digambarkan.

9. Adakah tahapan/rules yang wajib dimasukkan ke dalam program?

Nomor satu adalah riset data. Anak-anak divisi saya minta untuk membuat data/survei

kecil-kecilan. Lalu ketika ada pendengar masuk, kita punya data based by whatsapp,

email dan segala macam. Kemudian akan kita spreading ke mereka dan menanyakan

hal apa saat ini yang disukai.

10. Bagaimana cara Radio Swaragama agar programnya terbiasa didengar oleh khalayak?

Swaragama berusaha agar pendengar menyukai tanpa harus request lagu,

mendengarkan informasi tanpa harus request. Kita menarik hal-hal yang lagi happening

saat ini untuk dijadikan informasi. Untuk lagu kita berusaha memberikan lagu-lagu yang

menjadi format musik kita.

11. Bagaimana cara mempertahankan pendengar dan meminimalisir pendengar untuk

beralih ke saluran pihak lain?

Secara realistis, pendengar radio itu dapat berpindah kemana saja. Yang namanya media

konvensional, kita tidak dapat menjamin bahwa pendengar akan selalu menyukai lagu-

lagu kita. Yang terpenting adalah mereka para pendengar tahu Swaragama dan image

kita terbentuk bahwa kita adalah radio anak muda. Jadi ketika pendengar mencari info

tentang anak muda maka mereka akan ingat Swaragama.

12. Radio Swaragama dipandang sebagai salah satu radio no.1 terbaik di Jogja. Menurut

bapak/ibu, apa saja aspek penilaian yang menjadikan parameter Swaragama sebagai

radio no.1 di Jogja?

Ya sekarang zamannya digital sekarang orang tidak susah untuk mencari sesuatu dan

informasi salah satu ornamennya itu adalah ketika kalian Googling mendapati radio

anak muda Jogja yang keluar adalah beberapa nama Swaragama yang akan muncul di

situ atau dalam istilah lainnya branding radio itu sendiri. Aspek keduanya yaitu

banyaknya pengiklan, ketika kita memasarkan produk anak muda, pengiklan percaya

sama kita untuk memasarkan produk anak muda yang mereka miliki karena pengiklan

memiliki kepercayaan tinggi terhadap Swaragama itu meningkat. Kemudian aspek yang

terakhir adalah pendengar.

Page 88: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

13. Menurut anda, seberapa besar pendengar berpengaruh terhadap pemasaran radio?

Tergantung. Kita disini juga sebagai konsultan, karena kita tahu karakter pendengar

seperti apa, terkadang kami memberikan solusi atau masukan terhadap pengiklan.

14. Bagaimana strategi yang dilakukan dalam menarik minat pendengar Yogyakarta dan hal

saja yang menjadi pendukung Radio Swaragama dalam menarik dan mempertahankan

pendengar?

Based on data. Jadi untuk strategi yang dilakukan kita harus research data apa yang saat

ini dibutuhkan pendengar. Kunci utama adalah riset bukan hanya feeling.

15. Hambatan apa saja yang dialami dalam menarik minat pendengar dan bagaimana cara

Radio Swaragama mengatasi hambatan tersebut?

Sekarang saingan radio bukan hanya sekedar radio tapi juga ada media digital dan

platform digital seperti spotify, joox, apple music, dan lain sebagainya. Hal tersebut yang

menjadi tantangan, karena ketika kita berbicara soal kelebihan platform digital tersebut

tentu banyak seperti bisa memutar lagu yang mereka inginkan, beda halnya dengan

radio yang hanya bisa memutar lagu yang mereka inginkan by request. Maka dari itu,

apa yang kita putarkan/siarkan adalah memang lagu yang digemari oleh anak muda

jaman sekarang. Mengenai konten apa yang pendengar gemari, itu pula yang tersaji di

Swaragama. Jadi kesimpulannya banyak media digital yang bisa menjadi saingan kita,

namun tetap saling membutuhkan satu sama lain dan akan kita rangkul bersama.

16. Bagaimana cara Radio Swaragama FM mengukur keberhasilan strategi komunikasi

dalam menarik pendengar?

Kita research program yang digemari di Swaragama dan apa yang tidak disukai. Semua

kita ulik walaupun sebenarnya research itu yang diambil hanya sample saja. Mengukur

keberhasilannya dari branding yang kita tampilkan di luar ketika orang tahu

Swaragama. Maka dari itu Swaragama terus gencar melakukan promosi mengenai radio

anak muda.

17. Apa yang menjadi goals anda bagi Radio Swaragama sebagai manager program?

Goalsnya simple yaitu bermanfaat buat pendengar. Jadi apa yang kita sajikan,

tampilkan, dan yang pendengar dengar itu di digemari dan dirasa bermanfaat ketika

mendengarkan Swaragama.

Page 89: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

18. Upaya apa saja yang akan dilakukan kedepannya oleh Radio Swaragama FM untuk

mempertahankan dan menarik pendengar Yogyakarta?

Swaragama akan terus research dan research agar kita dapat mempertahankan posisi

sebagai radio anak muda terbaik di kota Yogyakarta.

Dewy Puspo Kusumo Asmoro

Head of Marketing

1. Program apa saja yang ada di Radio Swaragama FM saat ini? Apakah Swaragama

memiliki program primetime? Jika ada seberapa kuat peran program prime time untuk

meningkatkan pendengar?

Dalam 24 jam untuk siaran Prime Time untuk pagi hari namanya your friend in the

morning penyiarnya Cici dan Dito dan konten programnya lebih ke informasi dan lagu-

lagu seperti biasa dan nanti ketika ada Kuis dari client talkshow lain. Lalu untuk prank

time sore hari namanya itu single DJ (penyiar 1) kontennya sama dengan pagi cuma

bedanya lebih santai karena sore hari dengan pilihan lagu yang lebih santai. Untuk di

malam hari kita punya satu program namanya Dreamland yang pendengarnya tinggi

jam 9 sampai jam 12 malam itu juga penyiarnya dua yaitu itu cowok cowok dan konsep

programnya lebih santai dan lebih ke Inggris dengan pendengar pun lebih terasa di

malam karena biasanya orang tuh pegang handphone kan biasanya malam paginya

biasanya sibuk kuliah kerja sebagainya sore di jalan capek istirahat dan malam itu stay

orang udah stay pegang handphone dengerin radio sekarang kan radio tidak harus dari

alat dari radio jadul kotak sekarang kan bisa streaming kita juga streamingnya

alhamdulillah masih kuat masih bagus jadi karena pendengar lama kita juga masih

sering streaming di kita dan kebanyakan diprogram malam biasanya itu. Jadi tentu prime

time sangat berpengaruh untuk menarik pendengar.

2. Siapa sajakah target sasaran dari pemasaran Radio Swaragama?

Orang dengan range usia 18 sampai 35 tahun. Dan dari hasil survei itu kebanyakan 60%

perempuan mahasiswa dan range umur terbanyak itu di antara umur 20 sampai 25 tahun.

Otomatis target sasaran pemasaran nya juga adalah produk-produk yang customer-nya

seumuran 20-25 dan ketika kalian sukanya apa sih nongkrong, jalan2, ngopi, travelling.

Kita sebagai marketing karena tahu produk yang kita jual itu target terbesarnya adalah

ke situ kita mengarahkan ke pengiklan yang seperti itu misalnya coffee shop, brand

Page 90: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

kopi, make up, update tempat wisata yang lagi happening, dan penyiar2 kita pun harus

bisa menyesuaikan dengan target sasaran tersebut. Marketing di Swaragama umurnya

menyesuaikan dengan target pendengar, supaya ketika hendak memasarkan sesuatu kita

mengetahui tentang informasi-informasi yang lagi booming dan juga agar dapat

menyesuaikan cara berkomunikasi dengan target sasaran. Jadi penentuan target sasaran

pendengar itu berpengaruh juga kepada penjualan.

3. Siapa saja yang turut terlibat dalam perencanaan strategi komunikasi pemasaran Radio

Swaragama FM dan bagaimanakah peran mereka di dalamnya?

Sebenarnya tidak hanya tim marketing saja yang terlibat. Kita harus punya teamwork

komunikasi dengan teman-teman di produksi. Misalnya pada hari Pahlawan, Tim

Produksi ingin membuat kuis mengenai hari pahlawan dan tim produksi butuh support

hadiah untuk pemenang kuiz. Nah yang nyari hadiah kan dari teman-teman marketing.

Itu kolaborasi yang harus dijaga. Jadi dalam hal pemasaran, tidak hanya tim marketing

saja yang menentukan tapi karena marketing itu menjual produk, ketika kita ingin

menjual produk otomatis kita harus tahu produk yang akan kita jual ini seperti apa. Nah

itu yang pengolah produknya adalah teman-teman produksi, dimana dalam tim produksi

ada penyiar, staff produksi, dan tim digital.

4. Bagaimana cara Radio Swaragama agar programnya terbiasa didengar oleh khalayak

Ini salah satu target kerja marketing sebenarnya. Jadi marketing itu sebenarnya

targetnya ada 2. Karna di Swaragama digabung antara marketing dan PR, maka target

kita yaitu target omset dan branding. Target omset sudah ditetapkan di awal misalnya

dalam sebulan harus sekian sekian puluh juta per orang, kalau target branding yaitu

dalam kegiatan PR salah satunya dengan menjalin kerjasama dengan teman-teman

kampus. Biasanya di kampus pasti punya kegiatan misalnya proposal kegiatan,

sponsorship dan itu salah satu yang kita lakukan untuk meningkatkan branding. Jadi

karena target kita adalah mahasiswa, beberapa proposal yang masuk untuk mengajak

kerjasama, harus diseleksi dulu untuk melihat seberapa efektifkah event tersebut,

viewersnya seberapa banyak, terus eventnya seperti seperti apa, ruang lingkupnya

seperti apa. Dan itu kita bentuk kerjasamanya dalam bentuk winning solution barter,

ibaratnya mereka iklannya dipromosikan dan kita pasang logo sebanyak-banyaknya di

tempat mereka. Dengan begitu otomatis viewers nambah, ketika itu diterapkan di sekian

kampus di Jogja brandingnya otomatis naik dan orang lebih aware lagi mengenai

Swaragama. Untuk kerjasama selain dengan kampus-kampus di Yogyakarta,

Swaragama juga mengikuti misalnya event event jogja seperti FKY, ARTJOG,

Ngayogjazz, sehingga makin banyak logo kita terpampang dimana-mana, maka orang

lebih aware lagi mengenai Swaragama. Semua memakai strategi dan kualitas karena

sama-sama menjaga brand.

5. Bagaimana bauran pemasaran (product, price, place, promotion) yang dilakukan?

Page 91: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

Ini memang diawal harus diterapkan di marketing dan memang sudah berjalan. Jadi kita

harus tau kualitas produknya, dari kualitas produknya kita menentukan harga, kemudian

untuk place/tempat orang sudah cukup paham bahwa swaragama itu di ugm dan lebih

menguntungkannya nama UGM di Jogja sudah cukup terkenal. Akses menuju lokasi

Swaragama FM sangat strategis dan mudah dijangkau karena terletak di dalam kampus

UGM dan terdapat ditengah-tengah kota dekat dengan jalan raya, sekolah, pusat

perbelanjaan, kantor, cafe dan lain sebagainya. Secara promosi, peran marketing

sebagai promotion/pr semakin banyak kita menyebar, memasang branding, orang akan

semakin aware bahwa Swaragama itu radio, radio anak muda yang lagunya dan

programnya bagus dan enak. Jadi memang 4P ini kita terapkan di awal setiap marketing

yang masuk.

6. Bagaimana strategi promotion (Advertising, Sales Promotion, Public Relation &

Publicity, Personal Selling dan Direct Marketing) yang dilakukan?

Perpaduan dengan target branding dan target omset, strategi2 ini yang dilakukan. Kalau

branding kita mencari apa event2 yang memang satu visi misi dengan swaragama, satu

target sasaran. Tugas PR disini membuka proses pemasaran, setelah client tertarik

dengan swaragama, maka disinilah marketing bekerja. Karena di Swaragama Marketing

juga merangkap sebagai PR, selain menjelaskan/mengenalkan mengenai swaragama,

menjelaskan target Swaragama, dll, marketing juga menentukan budget, menentukan

waktu, bentuk iklannya seperti apa, produksinya bagaimana. Dalam penjualan, ada

proses yang namanya CAPO (Contact, Appointment, Proposal, Order). Contact

dijalankan oleh PR, Appointment bertemu dan proposal terdiri dari pengajuan harga,

benefit dan lain sebagainya dan disini akan ada proses yang namanya negosiasi.

Kemampuan negosiasi biasanya dipelajari di marketing. Ketika negosiasi sudah deal,

maka terjadilah order yang berupa omset. Ketika sudah order dan iklan tayang,

selanjutnya ada evaluasi mengenai kepuasan client, kritik dan saran. Dan disini PR dan

Marketing kami berperan untuk menanyakan hal tersebut.

7. Bagaimana strategi pemasaran yang dilakukan oleh Radio Swaragama dalam menarik

minat pendengar?

Hal ini berkolaborasi dengan program. Karena di Radio yang dijual itu slot iklan, jadi

durasi iklan radio itu 60 detik di semua radio harusnya. Strategi yang menjadi patokan

pengiklan untuk placement di sebuah tempat adalah keefektifan dengan kata lain jumlah

pendengar dan jumlah followers. Maka dari itu strategi yang kita gunakan adalah

mengedepankan jumlah pendengar dan brand kita. Itulah mengapa kita harus selalu

berbarengan dengan tim program dan produksi untuk benar benar menjaga kualitas

program dan penyiar. Untuk menjaga kualitas brand, ketika menjaga kualitas brand,

marketing akan lebih mudah dalam pemasaran.

Page 92: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

8. Media apa saja yang digunakan oleh Radio Swaragama FM dalam proses aktivitas

pemasaran terpadu guna menarik minat pendengar?

Karena sekarang lagi jamannya online, jadi kita menyesuaikan media online. Instagram,

Facebook, Twitter, Streaming Online dan aplikasi khusus streaming Radio “Swaragama

FM”. Pengelolaan media - media tersebut dikelola oleh tim khusus, jadi tidak bercampur

dengan penyiar agar dapat concern dan jelas tujuannya fokus kepada konten-konten

sosial media.

9. Apakah ada kegiatan khusus yang dilakukan Radio Swaragama dalam pelaksanaan

strategi komunikasi pemasaran untuk menarik minat pendengar?

Dulu kita memakai Karaoke on the bus untuk membranding Swaragama yang stay di

tempat-tempat strategis jogja seperti mall, tempat wisata, nongkrong, alun-alun yang

target sasaran radio Swaragama yaitu anak muda. Di bis tersebut, dapat berkaraoke dan

dari kita menyediakan merchandise untuk yang ingin berkaraoke, yang mana

merchandisenya adalah branding kita seperti baju swaragama, mug, sticker, gantungan

kunci dan lain-lain yang kemudian ditujukan untuk branding guna menambah

pendengar. Kadang-kadang juga Swaragama mengajak pendengar untuk gathering

bersama penyiar Swaragama dengan mengadakan kuis tertentu. Kemudian Swaragama

juga biasa keliling kampus-kampus di Jogja menggunakan bus untuk menyalurkan

bakat-bakat mahasiswa menjadi penyiar radio. Otomatis hal tersebut akan

meningkatkan branding Swaragama.

10. Apa yang menjadi goals bagi Radio Swaragama dalam melakukan pemasaran?

Menarik lebih banyak pendengar, pengiklan, dan mendapatkan omset.

11. Berapa porsi iklan dalam satu program?

Satu program maksimal 12 iklan diantaranya 10 spot 2 adlib. Iklan spot adalah iklan

berdurasi 60 detik yang memerlukan produksi, sementara adlib adalah iklan yang

dibacakan oleh penyiar pada saat siaran.

12. Menurut anda seberapa besar pengaruh iklan terhadap radio?

Sangat besar, karena itu merupakan operasional kita.

13. Hal saja yang menjadi pendukung Radio Swaragama dalam melakukan pemasaran dan

bagaimana cara Swaragama mempertahankannya?

Mempertahankan brand dengan menjaga kualitas program.

Page 93: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

14. Hambatan apa saja yang dialami dalam melakukan proses pemasaran? dan bagaimana

cara Radio Swaragama mengatasi hambatan tersebut?

Kompetitor yang harganya lebih murah, yang senior dan lain sebagainya. Namun ketika

kita dapat mempertahankan brand dan orang/client sudah percaya dan aware dengan

kita, otomatis mereka berpihak dengan kita. Yang perlu dilakukan adalah menjaga dan

memaintance client dengan baik.

15. Bagaimana cara Radio Swaragama FM mengukur keberhasilan strategi komunikasi

pemasaran terpadu yang telah dilakukan?

Dengan melihat jumlah slot iklan, jumlah pendengar yang tinggi, jumlah pendengar

meningkat, interaksi yang cukup tinggi, engangmentnya meningkat maka itu yang

menjadi tolak ukur kita.

16. Upaya apa saja yang akan dilakukan kedepannya oleh Radio Swaragama FM untuk

mempertahankan dan menarik pendengar Yogyakarta?

Yang menjadi kunci dan yang paling penting kita harus mempertahankan dan menjaga

kualitas brand, memantaice client dengan baik. Jadi di dalam radio ada 3 segitiga yaitu,

pengiklan pendengar dan radio. dan itu akan saling berkaitan. Ketika pendengar radio

tinggi, pengiklan otomatis akan naik. Begitupun sebaliknya ketika pengiklan tinggi,

otomatis pendengar dan operasional juga akan naik.

Christy Priskila Tamariska

Penyiar dan program musik

1. Apa saja yang menjadi tugas anda sebagai penyiar Radio Swaragama FM?

Kalau saya di swaragama megang program pagi Your Friends in the Morning dan

memegang departemen musik yaitu filterin lagu-lagu yang diputar di swaragama itu

masuk ke departemen saya.

2. Berapa banyak jadwal siaran selama seminggu?

Senin-Jumat jam 6 sampai 10 pagi. Dan memegang program chart tiap hari sabtu malam

jam 7-9 berbentuk tapping/rekaman.

3. Adakah teknis/rules yang harus dipahami saat melakukan siaran?

Page 94: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

Kalau teknisnya di Swaragama memang cukup banyak, penyiar dituntut untuk bisa

melakukan beberapa hal sekaligus misalnya disini kita punya 3 komputer, ada 1 mixer

dan 4 mikrofon. Jadi secara teknis satu penyiar dituntut untuk bisa mengoperasikan

semuanya.

4. Apa saja yang harus dipahami mengenai skill dalam melakukan siaran?

Yang pertama penyiar harus bisa mengerjakan/mengoperasikan semua teknis dan alat

yang ada disini. Kalau radio-radio di Jakarta kebanyakan penyiarnya hanya ngomong

saja, jadi yang mengoperatorkan itu orang lain. Kalau di swaragama kita dituntut untuk

bisa melakukan semua pun misalnya nanti punya operator itu lain cerita, yang jelas kita

harus punya skill itu dulu.

Yang kedua mengenai pengetahuan lagu. Jadi memang saat masuk Swaragama semua

penyiar akan di training untuk bagaimana kita punya pakem lagunya swaragama. Lagu

yang diputar oleh Swaragama, prambors, dan geronimo pasti berbeda-beda, nah kita

punya pakemnya dan rumusannya sendiri yang mana semua penyiar harus punya pakem

itu.

Yang ketiga mengenai konten. Kalau di Swaragama, 2 komputer itu adalah komputer

untuk melakukan on air yang mana semua lagu ada disitu. Sedangkan yang satunya

adalah komputer konten untuk googling dan segala macam. Kalau porsinya, misalnya

seperti siaran saat ini, Dito (penyiar) itu megang komputer lagu sementara saya megang

komputer konten. Jadi secara skill, penyiar harus bisa mengerjakan semuanya

5. Apa yang menjadi target anda dalam melakukan siaran?

Target secara media adalah rating. Indonesia hanya punya 1 lembaga survei yang

dipercaya yaitu Nielsen. Jadi mau gak mau target kita adalah bagaimana kita bisa

ratingnya semakin tinggi dan di chartnya AC Nielsen semakin naik terus. Karena mau

gak mau ini radio komersial, pemasukannya adalah secara bisnis dari iklan maka dari

itu kita harus punya rating yang tinggi untuk bisa muter bisnisnya. Itu juga larinya ke

angka pendengar, pendengar disini sangat berpengaruh 100% dalam hal tersebut.

6. Apa yang menjadi ciri khas anda dalam melakukan siaran?

Kalau di Swaragama itu penyiar totalnya ada 9 tapi di corona ini ada memang beberapa

program yang kita takedown, sehingga saat ini yang siaran full ada 5 orang, 1 orang

reporter news dan 1 orang lagi social media jadi 1 team totalnya ada 7 orang. Memang

masing-masing orang penyiar di Swaragama punya personality yang dibuat dalam tanda

kutip punya personality yang berbeda-beda. Penyiar wanita di Swaragama saat ini ada

3 orang yaitu ada saya siaran pagi, siaran sore ada Raras dan malamnya ada Kila. Kita

Page 95: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

bertiga memang dibuat untuk personalitynya beda. Kalau saya, personality on airnya

dibuat sebagai cewek yang kocak, heboh, lucu tapi disatu sisi juga dapat menyampaikan

informasi dengan pintar. Kurang lebih seperti itu karena memang dibuat untuk harus

berbeda agar tiap orang punya kekhasannya masing-masing.

7. Bagaimana kalian terlibat dalam proses pembuatan program atau brainstorming ide?

Kalau mengenai pembuatan program, program yang dijual ada 3 yaitu prime time pagi,

prime time sore dan malam. Saat kita akan membuat program biasanya akan ada proses

diskusi. Yang pertama dari mas Boni selaku Manajer Program, lalu akan dilanjutkan

oleh staf dibawahnya yaitu saya bagian musik dan program dan Firzha bagian muse dan

program. Misalnya kita akan berdiskusi mengenai arah program Your Friends in the

Morning. Kalau sudah dapat rumusannya, baru saya akan mengajak penyiar-penyiarnya

untuk brainstorming juga karena keterlibatan manajer dan penyiar sangat penting agar

nantinya dapat disinkronkan dengan teman-teman di lapangan/penyiar. Misalnya siaran

pagi tiap hari ada konten makan-makan, bisa jadi dari penyiar kasih masukan yang lebih

menarik agar tidak monoton tentang makan-makan saja, bisa jadi jalan-jalan, kesehatan

atau lain sebagainya. Nah akhirnya proses sinkron tersebut terjadi. Tapi yang pertama

tetap muncul idenya dari manajer dulu baru nanti disinkronkan dengan penyiarnya.

8. Bagaimana strategi komunikasi anda dalam menyampaikan materi program agar dapat

menarik minat pendengar?

Kalau secara teori saya tidak terlalu bisa menjabarkan. Tapi intinya adalah swaragama

itu radio anak muda, jadi saat kita menyampaikan semua informasi, kita akan kemas itu

seperti layaknya anak muda jaman sekarang. Radio itu karakternya yang membedakan

radio sama TV yaitu kalau radio karakternya person to person maka dari itu di

Swaragama haram sekali penyiar berbicara kalimat jamak misalnya ‘Kalian semua’.

Kita selalu bilang ‘Kamu’ atau ‘Akademia Jogja’. Jadi intinya gini, yang pertama kita

cari hal yang lagi happening sekarang di anak muda. Pemilihan beritanya harus yang

aktual dan lagi hits di anak muda. Yang kedua adalah bagaimana kita

menyampaikannya. Para penyiar menyampaikan dengan bahasa anak muda dan tidak

terlalu baku.

9. Upaya apa yang dapat anda lakukan untuk mempertahankan pendengar agar tidak

beralih ke siaran lain ?

Karena radio Swaragama punya pakemnya sendiri, maka dari itu yang dilakukan adalah

bagaimana agar kita tidak keluar dari jalur itu. Kita sudah punya pakemnya sendiri-

sendiri, flow lagunya Swaragama itu lagunya yang seperti apa, flow kontennya

Swaragama itu yang seperti apa, iklan dan dari semua aspek yang sudah diperhitungkan.

Nah terlepas dari itu semua intinya adalah bagaimana caranya agar kita tetap on the

Page 96: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …

track. Dan juga di setiap 6 bulan sekali, kita akan research and development lagi untuk

mengevaluasi program apakah sudah sesuai dengan pasar atau belum.

Page 97: “STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN TERPADU RADIO …