Strategi Komunikasi Pemasaran Fotografi (Studi pada .Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu atau...
date post
05-Jul-2018Category
Documents
view
241download
6
Embed Size (px)
Transcript of Strategi Komunikasi Pemasaran Fotografi (Studi pada .Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu atau...
28
BAB V
STRATEGI KOMUNIKASI PEMASARAN YANG
DILAKUKAN OLEH MANAJEMEN
RINTO SUJARWO FOTOGRAFI
5.1. Penerapan Integrated Marketing Communication dalam Manajemen
Rinto Sujarwo Photography.
Sebagai sebuah perusahaan jasa, manajemen Rinto Sujarwo
menerapkan strategi pemasaran yang mencirikan adanya prinsip-prinsip
Strategi Komunikasi Pemasaran Terpadu atau Integrated Marketing
Communication (IMC).
Perusahaan jasa seperti Rinto Sujarwo Photography merupakan
sebuah perusahaan yang memerlukan satu strategi komunikasi yang menarik
agar mampu menarik minat konsumen dan mempertahankan brand
imagenya.
Dalam konsep pemasaran terpadu manajemen Rinto Sujarwo
Photography melakukan berbagai strategi yang berkaitan dengan media-
media baru seperti misalnya : media beriklan melalui internet, facebook,
Blackberry Messenger dan sebagainya.
IMC (Integrated Marketing Communication) adalah sebuah konsep
dari perencanaan komunikasi pemasaran yang memperkenalkan nilai
tambah dari rencana komprehensif yang mengevaluasi peran strategis dari
29
berbagai disiplin komunikasimisalnya periklanan umum, respon
langsung, sales promotion, dan PRdan mengombinasikan disiplin-disiplin
ini untuk memberikan kejelasan, konsistensi dan dampak komunikasi yang
maksimal.
Secara sederhana-nya IMC dapat diartikan sebagai Proses dari
pengelolaan customer relationships yang menggerakkan brand value.
Sedangkan secara spesifik, IMC dapat diartikan sebagai proses yang
mempunyai fungsi bersilang dalam menciptakan dan memelihara hubungan
yang menguntungkan dengan customer dan stakeholder lainnya dengan
mengontrol dan mempengaruhi secara strategis semua pesan yang terkirim
kepada kelompok ini serta menggerakkan dialog dengan maksud tertentu
kepada mereka.
Integrated Marketing Communication (IMC) adalah satu dari sekian
proses yang tersedia guna membina hubungan dengan customer. Apa yang
membedakan IMC dengan proses customer-centric lainnya adalah dasar dari
proses tersebut adalah komunikasi, yang merupakan jantung dari semua
hubungan, dan juga merupakan proses yang sirkuler.
Rinto Sujarwo Photography menyadari karakteristik konsumen yang
menjadi sasaran pasarnya. Hal ini berkaitan dengan bagaimana manajemen
melakukan pendekatan-pendekatan yang terkadang tidak dilakukan oleh
manajemen lain.
Dalam manajemen kami menerapkan adanya usaha bagi para
marketing untuk melakukan pendekatan personal terhadap beberapa
30
klien kami. Hal ini untuk menjaga ikatan emosional dari kami kepada
klien, sehingga hubungan baik tetap terjaga.1
Dalam konsepnya, manajemen Rinto Sujarwo Photography
menerapkan prinsip IMC yang menciptakan customer dan brand equity;
sedangkan dalam prosesnya me-manage hubungan jangka panjang dengan
customer.
Dalam IMC, kita memadukan fungsi-fungsi pemasaran seperti
advertising, personal selling, sales promotion, PR, dsb. guna
menciptakan dan memelihara suatu brand relationships.2
Untuk menciptakan suatu brand relationships yang baik, maka
diperlukan penciptaan brand message yang baik pula. Sekali lagi, untuk
menciptakan brand message yang baik itu, maka fungsi-fungsi pemasaran
harus berjalan terpadu dan tidak saling kontradiksi. Misalnya: ketika kita
mengiklankan produk parfum untuk kalangan wanita elit, maka pengemasan
parfumnya harus dibuat dengan kesan mewah juga. Ketika brand
relationship terpelihara dengan baik, maka dengan sendirinya customer
akan memilih brand kita, dan akan meningkatkan penjualan serta meraih
untung kelak. Secara otomatis, dengan IMC itulah, maka tujuan dari
pemasaran, yakni supaya customer mengenal dan mau membeli produk kita,
telah tercapai. Hal inilah yang kemudian menjadikan Rinto Sujarwo
Fotografi dikatakan telah melakukan strategi komunikasi pemasaran terpadu
yang bisa dijabarkan bagian-bagiannya sebagai berikut:
1 Wawancara dengan manajer Rinto Sujarwo Fotografi, DSW Dwik pada tanggal 18 Juni 2012 2 Wawancara dengan manajer Rinto Sujarwo Fotografi, DSW Dwik pada tanggal 18 Juni 2012
31
1. Direct Marketing
Disaat manajemen Rinto Sujarwo Photography ingin berhubungan
langsung dengan customer tanpa melalui penghubung maka
digunakanlah direct-response marketing, artinya : bahwa pihak
marketing dari Rinto Sujarwo Photography melakukan satu pendekatan
langsung face to face terhadap konsumen tanpa melalui media apapun.
Direct marketing merupakan salah satu fungsi IMC yang terdiri dari
front-end dan back end operations. Front-end menyusun harapan-
harapan dari konsumen yang mencakup the offer (yakni segala sesuatu
yang nyata maupun tidak dijanjikan oleh perusahaan guna mencapai
perilaku customer yang diinginkan perusahaan, misal: penawaran harga
khusus, garansi, dll), the database (mendapatkan data customer-nya dan
menggunakan data itu untuk penawaran selanjutnya) dan the response
(memberikan respon yang baik terhadap customer, misal: dengan
menggunakan metode pencarian data konsumen melalui pengelola-
pengelola gedung pernikahan, Kantor Urusan Agama, dan para perias
pengantin. Dari hal ini data kemudian diolah untuk menjadi sasaran
kunjungan bagi setiap marketing. Setelah data-data diperoleh dan diolah
manajemen melakukan pembagian tugas kepada marketing untuk
melakukan follow up calon konsumen melalui data-data tersebut,
sehingga dari beberapa data yang diperoleh akan muncul data-data
potensial yang nantinya memiliki ketertarikan untuk menggunakan jasa
Rinto Sujarwo Fotografi.
32
Kami biasanya melakukan jemput bola kepada para pihak
yang berkaitan langsung dengan acara pernikahan, misalnya:
pengelola gedung pernikahan, para penghulu, Kantor Urusan Agama,
perias dan pengusaha dekorasi dan katering. Hal ini kami lakukan
untuk menghimpun data calon pengantin yang akan
menyelenggarakan pestanya.3
2. Sales Promotion
Sales promotion merupakan istilah singkat dari penawaran nilai tambah
yang dirancang untuk menggerakkan dan mempercepat respons dari
customer. Yakni dengan menawarkan beberapa paket foto, melalui
sampel-sampel album yang dikemas menjadi satu dengan Company
Profile. Hal ini dilakukan biasanya melalui penawaran-penawaran
dengan bonus-bonus menarik pada waktu yang terbatas.
Pada konsepnya, Sales promotion digunakan untuk memotivasi
customer agar melakukan aksi dengan membeli produk yang dipicu
dengan adanya penawaran produk dalam jangka waktu terbatas.
Sebagai sebuah lembaga jasa kami juga menyediakan tenaga
marketing yang setiap saat menjalin hubungan langsung dengan para
calon konsumen, sehingga kami dapat mengetahui perkembangan-
perkembangan rencana pesta pernikahan yang akan diselenggarakan
oleh para calon konsumen tersebut.4
3. Public Relations/MPR.
PR manajemen Rinto Sujarwo Photography dalam konsepsi IMC
melakukan pekerjaan yang sangat luas dan beragam, tidak hanya
bertugas men-track opini publik saja, tetapi juga bertugas me-manage
3 Wawancara dengan manajer Rinto Sujarwo Fotografi, DSW Dwik pada tanggal 18 Juni 2012 4 Wawancara dengan manajer Rinto Sujarwo Fotografi, DSW Dwik pada tanggal 18 Juni 2012
33
corporate brand dan menjaga reputasinya. Misalnya dengan melakukan
kegiatan-kegiatan yang menarik seperti event-event photography, musik,
sosial yang menampilkan brand Rinto Sujarwo Photography.
Marketing Public Relation yang merupakan fungsi dari Public Relation
pada Rinto Sujarwo Fotografi digunakan sebagai media tanpa bayar
untuk menyampaikan brand information dari Rinto Sujarwo Fotografi
guna mempengaruhi calon customer atau customer secara positif.
Marketing Public Relation pada Rinto Sujarwo Fotografi dalam
pengamatan penulils selama penelitian sendiri lebih fokus kepada
customer atau calon customer dan melengkapi strategi marketing yang
lain dengan menggunakan 4 cara sebagai berikut:
(1) Meningkatkan kredibilitas brand message;
Yakni dengan menjalin hubungan baik dengan para calon customer
dan membina komunikasi dalam rangka memperkenalkan produk
jasa yang ditawarkan oleh Rinto Sujarwo Fotografi.
(2) Menyampaikan message sesuai targetnya berdasarkan aspek
demografis, psikografis, etnik atau khalayak secara regional;
Hal ini dilakukan oleh Marketing Public Relation Rinto Sujarwo
dengan penugasan para tenaga pemasaran untuk menyebar informasi
mengenai Rinto Sujarwo Fotografi.
34
(3) Mempengaruhi opinion leader atau trendsetter yang berpengaruh;
Hal ini misalnya dengan pendekatan kepada para stakeholder acara
pernikahan seperti pembawa acara pernikahan, penghulu atau
pendeta dan penata rias.
(4) Melibatkan customer dan stakeholder lainnya pada event spesial.
Misalnya dengan mengadakan event buka puasa bersama para
stakeholder pernikahan. Yakni, para penata rias, para pebisnis
persewaan alat-alat pesta, pengelola gedung pernikahan, pengelola
hotel dsb.
Sebagai Public Relation di manajemen Rinto Sujarwo
Photography saya bertugas untuk membangun karakter
perusahaan yang
Recommended