STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

223

Click here to load reader

Transcript of STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... ·...

Page 1: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN

KELOMPOK KERJA MADRASAH IBTIDAIYAH

TAMBORA – TAMAN SARI

TESIS

Oleh

Eddy Suyanto

NPM : 21140510000006

PROGRAM STUDI

MAGISTER KOMUNIKASI DAN PENYIARAN ISLAM

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1439 H/2018 M

 

Page 2: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

i

STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN

KELOMPOK KERJA MADRASAH IBTIDAIYAH

TAMBORA-TAMAN SARI

Tesis

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Menperoleh Gelar Magister Sosial ( M. Sos )

Oleh

Eddy Suyanto

NIM : 21140510000006

Program Studi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta

1439 H/2018 M

 

Page 3: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

ii

 

Page 4: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

iii

 

Page 5: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

iv

 

Page 6: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

v

 

Page 7: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

vi

 

Page 8: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

vii

ABSTRAK

EDDY SUYANTO, Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora – Taman Sari

Strategi komunikasi diperlukan informasi dalam pengendalian

lingkungan. Pertama, informasi dapat menambah pengetahuan

kemampuan seseorang dalam mengendalikan lingkungan. Kedua,

tersedianya informasi memberikan kekuatan dan kemampuan tertentu,

biasanya apabila kekurangan informasi yang relevan maka usaha untuk

mengendalikan lingkungan hanya sebagian saja yang tercapai,

akibatnya manfaat yang akan dirasakan menjadi tidak maksimal.

Kesuksesan dan kegagalan dalam mengendalikan lingkungan

mempengaruhi perkembangan lembaga yang bersangkutan.

Salah satu upaya menggerakkan orang lain sangat berkaitan dengan

organisasi dan kepemimpinan. Oleh karena itu, pemberdayaan

komunitas merupakan salah satu upaya sosial dalam memperbaiki

keadaan kondisi kurang baik menjadi lebih baik, hal ini disebabkan

karena beberapa faktor yang melatarbelakangi keadaan komunitas yang

umumnya mempunyai kepentingan yang berbeda-beda, Karena sudah

menjadi kodrat manusia sebagai makhluk hidup untuk mendapatkan

kehidupan yang lebih baik. Salah satu upaya menggerakkan orang lain

dengan struktur organisasi dalam lembaga pendidikan Islam adalah

Kelompok Kerja Madrasah yang selanjutnya disingkat KKM.

Teori yang digunakan adalah, komunikasi interpersonal,

komunikasi organisasi dan pemberdayaan komunitas. Dan konsep yang

digunakan adalah strategi komunikasi. Penelitian ini menggunakan

pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif dan menggunakan

paradigma konstruktivis dengan asumsi ilmu sosial sebagai analisis

sistematis terhadap social meaningfull action melalui pengamatan

langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial yang bersangkutan

menciptakan dan memelihara / mengelola dunia sosial mereka, juga

untuk melihat strategi komunikasi dalam pemberdayaan komunitas di

KKMI Tambora-Taman Sari.

 

Page 9: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

viii

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam

pemberdayaan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman

Sari menggunakan komunikasi interpersonal artinya pertukaran

informasi yang bermakna dan harus membawa hasil di antara orang-

orang yang berkomunikasi dan dapat menjalin kerjasama untuk

bertahan hidup. Dan Komunikasi Organisasi pun menjadi ke-khasan

bagi strategi komunikasi KKMI Tambora-Taman Sari sehingga

menjadi komunitas yang baik dan berperan aktif dalam rangka

mencerdaskan anak bangsa.

Keywords: Strategi Komunikasi, Pemberdayaan Komunitas, KKMI

Tambora-Taman Sari

 

Page 10: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

ix

KATA PENGANTAR

Bismillaahi ar-Rahmaani ar-Rahiim,

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

berkat rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan Tesis

yang berjudul “STRATEGI KOMUNIKASI DALAM

PEMBERDAYAAN KELOMPOK KERJA MADRASAH

IBTIDAIYAH TAMBORA – TAMAN SARI”. Shalawat serta salam

semoga tercurah kepada baginda kita Rasulullah SAW, beserta

keluarga dan sahabatnya.

Selanjutnya, penulis menyampaikan rasa terima kasih yang tak

terhingga kepada semua pihak yang membantu kelancaran penulisan

Tesis ini, baik berupa dorongan moril maupun materil. Karena penulis

percaya tanpa bantuan dan dukungan tersebut, sulit rasanya bagi

penulis untuk menyelesaikan penulisan Tesis ini. Untuk itu, izinkan

penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang

setinggi-tingginya kepada :

1. Dekan Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIK)

Bapak Dr. Arief Subhan, MA, beserta para Pembantu Dekan

Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi (FIDIK) UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Ketua Prodi Magister Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI),

Bapak Dr. Sihabuddin Noor, MA, dan Sekretaris Prodi Magister

Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Bapak Dr. Rulli Nasrullah,

M.Si, beserta seluruh staffnya.

 

Page 11: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

x

3. Bapak Dr. Syamsul Yakin, MA, yang telah meluangkan waktunya

untuk membimbing penulis dalam menyelesaikan Tesis ini.

4. Bapak dan Ibu Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

(FIDIK) yang telah memberikan ilmunya kepada penulis, diiringi

ungkapan tulus semoga Bapak dan Ibu Dosen selalu dalam rahmat

dan lindungan Allah SWT.

5. Ungkapan terima kasih dan doa tulus sebagai wujud bakti penulis

haturkan dengan rendah hati dan hormat kepada kedua orang tua

penulis, Bapakku terkasih (alm) H. Ahmad Kamsun dan Emakku

tercinta Hj. Siti Martinah, teriring doa semoga Allah SWT

muliakan disisi-Nya bagi bapak dan memberikan kesehatan juga

panjang umur untuk emak. Juga untuk kakak-kakak dan adik-adik

penulis yang dengan segala pengorbanannya tak akan pernah

penulis lupakan jasa-jasa mereka. Terima kasih mbakyu dan adik-

adik yang baik.

6. Isteriku tercinta “Upi Zahra, S.Sos.I., M.Ikom” yang penulis

banggakan, yang telah mendukung Study S2 ini dan mensupport

dalam penyelesaian Tesis ini. Cintamu tiada tara, Senyummu tak

terbilang, bagiku kau adalah ciptaan Allah yang terbaik dan

sempurna. semoga Allah mempercayai dan menyegerakan kita

untuk memiliki anak yang baik dan soleh-solehah. Mengizinkan

kita untuk mendidik dan mengantarkan anak-anak kita menjadi

anak yang sukses baik dunia maupun akhirat.

7. Semua teman-teman seperjuangan di KKMI Tambora-Taman Sari,

MI Chairiyah Mansuriyah, dan MI Nurul Wihdah B yang

sepenuhnya memberi support kepada penulis. Kalian sungguh luar

biasa.

 

Page 12: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

xi

8. Teman-teman mahasiswa program Magister KPI - FIDIK UIN

Jakarta, wa bil khusus angkatan pertama, yang selalu memberikan

support dan mengingatkan penulis untuk segera menyelesaikan

Tesis ini.

Akhirnya, hanya kepada Allah SWT penulis berserah diri dan

memohon kepada-Nya agar hasil penelitian ini dapat bermanfaat.

Amiin..

Wabillaahi at-Taufiiq wa al-Hidayah,

Jakarta, 25 Januari 2018

 

Page 13: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

xii

DAFTAR ISI

Halaman

Lembar Pernyataan ..................................................................................... iii

Lembar Prasyarat Gelar ............................................................................. iv

Lembar Pengesahan Tesis ........................................................................... v

Lembar Penetapan Panitia Penguji Tesis..................................................... vi

Abstrak ........................................................................................................ vii

Kata pengantar ............................................................................................. ix

Daftar Isi ..................................................................................................... xii

BAB I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah ................................................... 1

B. Identifikasi Masalah ......................................................... 8

C. Pembatasan Masalah ......................................................... 9

D. Perumusan Masalah ......................................................... 9

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian ......................................... 10

F. Tinjauan Kajian Terdahulu ............................................... 11

G. Metodologi Penelitian ...................................................... 19

H. Sistematika Penulisan ....................................................... 31

BAB II. KERANGKA TEORITIS

A. Strategi Komunikasi ......................................................... 34

1. Definisi Strategi ......................................................... 34

2. Komunikasi ............................................................... 38

a. Pengertian Komunikasi ..................................... 38

b. Unsur-unsur Komunikasi .................................. 43

c. Pesan Komunikasi ............................................. 44

3. Strategi Komunikasi ................................................. 46

a. Pengertian Strategi Komunikasi ......................... 46

b. Menentukan Sasaran dan Tujuan ....................... 67

c. Menyusun Aksi dan Strategi .............................. 68

d. Menggunakan Komunikasi yang

Efektif ................................................................. 68

 

Page 14: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

xiii

e. Menetapkan Taktik Komunikasi ........................ 68

f. Implementasi Pelaksanaan Strategis .................. 71

g. Evaluasi .............................................................. 72

4. Komunikasi Interpersonal ......................................... 73

a. Pengertian Komunikasi Interpersonal ................ 73

b. Tujuan komunikasi interpersonal ....................... 81

c. Komponen komunikasi interpersonal ................. 84

d. Prinsip-prinsip komunikasi

interpersonal ....................................................... 89

e. Efektivitas komunikasi interpersonal ................. 93

5. Komunikasi Organisasi ............................................. 103

a. Pengertian Komunikasi Organisasi .................... 103

b. Pendekatan-pendekatan Komunikasi

Organisasi ........................................................... 110

B. Konsep Pemberdayaan Komunitas .................................... 127

1. Pengertian Pemberdayaan ......................................... 127

2. Pengertian Komunitas ............................................... 138

3. Tujuan Pemberdayaan Komunitas ............................ 140

4. Strategi Komunikasi dalam

Pemberdayaan Komunitas ........................................ 142

BAB III. GAMBARAN UMUM KELOMPOK KERJA

MADRASAH IBTIDAIYAH KECAMATAN TAMBORA

– TAMAN SARI

A. Kelompok Kerja Madrasah ( KKM ) ................................ 145

B. Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari .................................. 146

C. Struktur Organisasi Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tambora –

Taman Sari ........................................................................ 148

D. Motto, Visi, dan Misi Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tambora –

Taman Sari ........................................................................ 152

 

Page 15: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

xiv

E. Strategi dan Tujuan Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tambora –

Taman Sari ........................................................................ 153

F. Kebijakan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora – Taman Sari ................. 154

G. Peran Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari .................................. 156

BAB IV. DATA DAN TEMUAN PENELITIAN

A. Strategi Komunikasi yang digunakan dalam

pemberdayaan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari ...................................... 158

1. Komunikasi Interpersonal ......................................... 159

2. Komunikasi Organisasi ............................................. 163

B. Bagaimana Strategi komunikasi dalam

pemberdayaan pada Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari? ................... 171

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan ...................................................................... 182

B. Saran ................................................................................ 183

DAFTAR PUSTAKA .............................................................................. 185

LAMPIRAN ...........................................................................................

 

Page 16: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Komunikasi adalah kebutuhan hidup yang isinya terdapat

unsur bahasa, gerak tubuh, dan ekspresi dalam menyampaikan

pemikiran yang disebut sebagai pesan. Dengan mengutarakan

pesan maka terjadi suatu aktifitas percakapan antara komunikator

yakni diri sendiri dengan komunikan yaitu orang lain yang

disebut dengan aktifitas makhluk sosial yang sifatnya dasariah,

sehingga pada akhirnya komunikasi menjadi kebutuhan permanen

manusia yang membentuk keberlangsugan kehidupan makhluk

sosial.1

Menurut Carl I. Hovland suatu komunikasi merupakan

proses komunikator dalam menyampaikan pemikiran ke dalam

bentuk kata-kata yang disebut dengan informasi yang bertujuan

untuk merubah sikap, pendapat, dan tingkah laku. Setiap

organisasi harus memiliki suatu pernyataan tujuan dan sasaran

sebagai pedoman utama bagi manajemen dan para staf. Dalam

konteks fungsi organisasi secara spesifik yaitu, memberikan

pedoman pada anggota masyarakat dalam hal bersikap dan

bertingkah laku dalam mengahadapi masalah, menjaga keutuhan

masyarakat yang bersangkutan, memberikan pegangan kepada

1 Onong Uchjana Effendy, Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek,

(Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset, 2007), cet ke-21, h. 9

 

Page 17: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

2

masyarakat untuk mengadakan sistem pengendalian sosial yang

artinya sistem pengawasan terhadap tingkah laku para

anggotanya.

Perkembangan teknologi mempengaruhi komunikasi untuk

menjadi kesatuan yang saling mengisi, dan mendorong

berkembangnya ilmu komunikasi ke dalam ilmu interaksi sosial.

Perkembangan konsep tersebut sekaligus menjadikan peran

komunikasi dalam aktivitas pemberdayaan masyarakat menjadi

strategis.

Oleh karena itu keterampilan berkomunikasi dan

penguasaan terhadap informasi harus diutamakan, karena isinya

mencakup gambaran besar mengenai program yang direncanakan

seperti pengetahuan, visi dan misi, serta isi dari tujuan yang ingin

dicapai.

Strategi diperlukan dalam komunikasi, hal ini didasarkan

karena untuk mencapai tujuan dibutuhkan langkah-langkah yang

sistematis dan terarah agar tujuan yang telah direncanakan dapat

diterima dan dipahami oleh masyarakat, sehingga akan

berdampak baik pada lembaga sebagai pemberi jasa dan

masyarakat sebagai penerima jasa. Strategi yang spesifik menjadi

kesatuan dalam komunikasi organisasi terutama pada lembaga

yang ingin mencapai tujuan dengan cara cepat. Salah satu aspek

utama pendukungnya yakni penguasaan terhadap informasi yang

disampaikan dengan baik akan membuat hubungan komunikasi

organisasi dengan masyarakat memberikan hasil yang sama-sama

menguntungkan.

 

Page 18: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

3

Strategi dalam lembaga dibutuhkan agar langkah-langkah

yang dilakukan untuk kepentingan lembaga bisa terarah dan

mencapai tujuan dengan baik dan cepat. Onong Uchjana Effendi

dalam bukunya “Dimensi-dimensi Komunikasi” menyimpulkan

bahwa:

Strategi komunikasi merupakan suatu langkah yang telah

direncanakan untuk mencapai tujuan dengan menggunakan

program kegiatan, pesan, dan media tertentu. Suatu strategi

komunikasi adalah perpaduan dalam perencanaan

komunikasi dan manajemen untuk mencapai suatu tujuan,

oleh karena itu diperlukan strategi komunikasi untuk

menunjukkan arah bagaimana suatu operasional dapat

bekerja dengan baik dengan melakukan pendekatan pada

situasi dan kondisi”.2

Strategi komunikasi diperlukan informasi dalam

pengendalian lingkungan. Pertama, informasi dapat menambah

pengetahuan kemampuan seseorang dalam mengendalikan

lingkungan. Kedua, tersedianya informasi memberikan kekuatan

dan kemampuan tertentu, biasanya apabila kekurangan informasi

yang relevan maka usaha untuk mengendalikan lingkungan hanya

sebagian saja yang tercapai, akibatnya manfaat yang akan

dirasakan menjadi tidak maksimal. Kesuksesan dan kegagalan

dalam mengendalikan lingkungan mempengaruhi perkembangan

lembaga yang bersangkutan.3

Dukungan media akan membantu memberikan peluang

keberhasilan pada penyampaian informasi, dukungan media

2 Onong Uhjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:

Percetakan Offset Alumni, 1981), h. 84. 3 M. Budyatna dan Nina Mutmainah,, Komunikasi Antarpribadi,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), h. 70

 

Page 19: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

4

digunakan sebagai alat yang bersifat alternative untuk

memasarkan program dan tujuan. Media memiliki cakupan yang

sangat luas dan tidak dapat diukur serta bukan sebagai media

tradisional. Yang lebih bermakna media sebagai wadah dalam

memenuhi rasa keingintahuan pelaku atau konsumen sebagai

makhluk sosial. Menurut Garnham dan Smythe, media bekerja

dengan tiga konsep salah satunya menekankan informasi pada

aspek makna, efek, dan ideology.4

Pemberdayaan komunitas merupakan salah satu upaya

sosial dalam memperbaiki keadaan kondisi kurang baik menjadi

lebih baik, hal ini disebabkan karena beberapa faktor yang

melatarbelakangi keadaan komunitas yang umumnya mempunyai

kepentingan yang berbeda-beda, karena sudah menjadi kodrat

manusia sebagai makhluk hidup untuk mendapatkan kehidupan

yang lebih baik.

Tujuan dari pemberdayaan adalah untuk meningkatkan

kesejahteraan masyarakat dengan tujuan memberikan arti kepada

arah yang hendak dicapai, artinya tujuan itu telah dicapai maka

terhentilah proses tujuan tersebut dan akan dimulai kembali

dengan tujuan lain yang berbeda, karena sasaran atau tujuan

dalam pemberdayaan bersifat abstrak, dan dibuat demikian agar

tetap dapat digunakan sepanjang masa, selama masyarakat atau

sebuah Negara masih ada. Walau bagaimanapun abstraknya suatu

4 Ludwig Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations,

(Jakarta: PT Indeks, 2011) cet. Ke-2, h. 29.

 

Page 20: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

5

tujuan pemberdayaan harus tetap diakui bahwa ia mengandung

arah, nilai-nlai, dan moral pemberdayaan itu sendiri. 5

Hal yang paling utama pada proses pemberdayaan adalah

merencanakan dan mengarahkan untuk mencapai tujuan tertentu

yang disebut dengan tujuan tahapan, setelah tujuan tahapan ini

berhasil dicapai maka akan dilakukan proses tahapan selanjutnya.

Dalam setiap menentukan tujuan tahapan, maka didalamnya

terletak prioritas yang akan dicapai dan merupakan target

pemberdayaan yang dapat dihitung atau diukur keberhasilan

maupun kegagalannya melaui jalan evaluasi.

Komunikasi kelompok yang disebut dengan macrogroup

bersifat lebih formal, kelebihannya lebih terorganisir dan lebih

terlembagakan sehingga memiliki kesatuan secara psikologis,

interaksi dan sosiologis. Memiliki tujuan bersama dalam

melakukan interaksi satu sama lain, mengenal satu sama lainnya,

dan memandang bagian kelompok lain sebagai bagian darinya.

Komunikasi kelompok dengan sendirinya melibatkan komunikasi

antar pribadi karena pihak-pihak yang berkomunikasi mengirim

dan menerima pesan secara simultan dan spontan, baik secara

verbal ataupun nonverbal. Pada kenyataannya dalam komunikasi

kelompok, para anggota sosial harus lebih memahami kebutuhan

masyarakat, karena hal tersebut akan mempengaruhi proses

5 H. Khailuddin, Membangun Masyarakat Tinjauan Sosiologi,

EKonomi dan Perencanaan. (Yogyakarta: Liberti, 2000), cet ke-2, h. 28

 

Page 21: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

6

interaksi sosial dalam berkomunikasi dan menyampaikan

informasi.6

Upaya menggerakkan orang lain tersebut sangat berkaitan

dengan organisasi dan kepemimpinan. Hanya orang-orang yang

berkelompok hingga membentuk organisasi secara formal

maupun non formal yang dapat saling menggerakkan. Karena

tujuan akhir dari saling menggerakkan itu adalah tercapainya

tujuan bersama. Sementara konsep dari organisasi adalah

berkumpulnya dua orang atau lebih untuk mencapai tujuan

bersama yang sudah ditetapkan sebelumnya.

Setiap organisasi mempunyai cita-cita dan berorientasi pada

tujuannya. Oleh karena itu, struktur organisasi juga mempunyai

cita-cita dan diarahkan kepada tujuannya. Pimpinan harus

memikirkan struktur dalam kaitannya dengan sumbangannya bagi

keefektifan organisasi.7

Salah satu upaya menggerakkan orang lain dengan struktur

organisasi dalam lembaga pendidikan Islam adalah Kelompok

Kerja Madrasah yang selanjutnya disingkat KKM.

KKM adalah badan yang membina hubungan kerjasama

secara koordinatif antara Madrasah Negeri dengan Madrasah-

Madrasah swasta menurut tingkatan masing-masing dalam

6 Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, h. 55-57

7 Gib son-iVancev ich-Donnell v Alin bahasa: Savutri Soekiisno dan

Agus Dharma, Organisasi Perilaku, Struktur dan Proses. Erlangga, Jakarta,

1996. h. 8

 

Page 22: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

7

wilayah pembinaan yang ditetapkan.8 Kelompok Kerja Madrasah

terdiri dari:

1. Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKM

Ibtidaiyah)

2. Kelompok Kerja Madrasah Tsanawiyah (KKM

Tsanawiyah)

3. Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKM Aliyah).

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah, Tsanawiyah dan

Aliyah berkedudukan di tiap-tiap Madrasah Negeri/Madrasah

yang dipersamakan atau Kantor Seksi Perguruan Agama Islam

pada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya yang

menjadi penyelenggaraan Ujian Negara.

Di Kecamatan Tambora dan Taman Sari

Kabupaten/ K o t a J a k a r t a B a r a t Provinsi DKI Jakarta

juga dibentuk KKM. Sehingga dalam proses perjalanannya

dapat dirasakan manfa’at dari kegiatan KKM tersebut. Sesuai

dengan Keputusan Direktur Jenderal Pembinaan

Kelembagaan Agama Islam tentang Pembentukan KKM

bahwa tujuannya adalah sebagai usaha meningkatkan mutu

pendidikan pada madrasah, terbukti banyak Madrasah

Swasta di Jakarta Barat semakin menunjukkan peningkatan

mutu pendidikan madrasah, ditandai dengan banyak

terakreditasinya Madrasah di Jakarta Barat.

8 Departemen Agama Islam, Himpunan Peraturan Perundang-

Undangan Tentang Pendidikan Nasional (Perguruan Agama Islam), Dirjen

Pembinaan Kelembagaan Agama Islam, Jakarta, 1998, h. 13

 

Page 23: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

8

Fungsi KKM antara lain pelaksanaan secara terpadu

terhadap pengembangan pendidikan menyangkut bahan

pengajaran, metode, alat pelajaran dan lain-lain, kenyataannya

di Jakarta Barat masih ada sebagian madrasah yang metode dan

alat peraganya minim.

Apa dan bagaimana Strategi Komunikasi yang digunakan

KKMI Tambora – Taman Sari dalam pemberdayaan

Komunitas?

Untuk menjawab permasalahan tersebut peneliti sangat

tertarik untuk melakukan penelitian tentang Strategi Komunikasi

dalam Pemberdayaan Komunitas pada Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora – Taman Sari.

B. Identifikasi Masalah

Peneliti sudah melakukan studi lapangan (Kantor

Departemen Agama Kota Jakarta Barat serta beberapa MI di

Kecamatan Tambora – Taman Sari).

1. Mengenai keberadaan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) di Kecamatan Tambora – Taman

Sari.

2. Kepengurusan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

(KKMI) di Kecamatan Tambora – Taman Sari.

3. Efektifitas Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

(KKMI) di Kecamatan Tambora – Taman Sari.

 

Page 24: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

9

4. Hubungan antar madrasah di Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) di Kecamatan Tambora

– Taman Sari.

C. Pembatasan Masalah

Adapun pembatasan masalah dan perumusan masalah

berdasarkan latar belakang sebagai berikut:

1. Pada penelitian ini, peneliti membatasi permasalahan

pada hal-hal sebagai berikut: berusaha terfokus pada

Strategi Komunikasi yang meliputi beberapa hal

yakni melalui perumusan strategi, implementasi

strategi, dan evaluasi strategi.

2. Lembaga yang difokuskan pada penelitian ini adalah

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah ( KKMI )

Kecamatan Tambora – Taman Sari

D. Perumusan Masalah

Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka peneliti

menjadikan perumusan masalah sebagai berikut:

1. Strategi Komunikasi apa yang digunakan dalam

pemberdayaan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Tambora-Taman Sari?

2. Bagaimana Strategi komunikasi dalam pemberdayaan

pada Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-

Taman Sari?

 

Page 25: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

10

E. Tujuan dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan penelitian

a. Untuk mengetahui Strategi Komunikasi apa yang

digunakan dalam pemberdayaan Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari

b. Untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi

dalam pemberdayaan pada Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari.

2. Manfaat Penelitian

Adapun manfaat dari penelitian ini adalah:

a. Manfaat Akademis

Penelitian ini diharapkan dapat memperkaya dan

menambah teori-teori komunikasi yang berkaitan dengan

Ilmu dakwah dan Ilmu Komunikasi khususunya pada

Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam dan umumnya

pada Fakultas Ilmu khusus lain dan Ilmu Komunikasi. Dan

untuk mengetahui bagaimana strategi komunikasi yang

dilakukan oleh Kepengurusan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora – Taman Sari

dalam pemberdayaan komunitas.

b. Manfaat Praktis

Penelitian ini diharapkan mampu memberikan saran

dan masukan bagi para pelaku subjek penelitian mengenai

strategi komunikasi yang baik dalam mensosialisasikan

program pemberdayaan kepengurusan Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora –

Taman Sari.

 

Page 26: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

11

F. Tinjauan Kajian Terdahulu

Sesuai dengan konteks penelitian, peneliti mempelajari

terlebih dahulu beberapa penelitian terdahulu yang berkaitan

dengan penelitian ini. Sebagai bahan kajian pustaka, berikut ini

dipaparkan beberapa hasil penelitian yang sedang dilakukan,

khususnya berkaitan dengan strategi komunikasi yang diperoleh

dari berbagai sumber. Berikut ini merupakan penelitian terdahulu:

1. Ditha Prasanti (Tesis, 2010) Strategi Komunikasi

Pengembangan Sumber Daya Manusia Pondok Pesantren

Salafi, Studi Kasus Pondok Pesantren Salafi Miftahul Huda

di Tasikmalaya. Penelitian ini dilatar belakangi oleh

keberadaan eksistensi Pondok Pesantren Salafi Miftahul

Huda Tasikmalaya yang tetap bertahan dengan mengusung

nilai-nilai tradisional di tengah perkembangan zaman yang

semakin modern. Ketika hampir banyaknya bermunculan

Pesantren yang mengadopsi sistem pendidikan modern

seperti di Gontor, Pondok Pesantren ini tetap

mempertahankan eksistensinya sebagai Pondok Pesantren

Salafi yang menjunjung tinggi sistem Salafi khususnya di

Tasikmalaya. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui

dan menganalisis alasan Pondok Pesantren Salafi masih

tetap berdiri dan berkembang hingga saat ini di tengah

perkembangan zaman dan teknologi yang semakin modern,

strategi komunikasi yang dilakukan Pondok Pesantren

Salafi dalam mempertahankan keberadaannya dan

pengembangannya hingga saat ini ditengah perkembangan

 

Page 27: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

12

zaman dan teknologi yang semakin modern, proses

komunikasi Pondok Pesantren Salafi dalam

pengembangannya sebagai upaya mempertahankan

keberadaan Pondok Pesantren Salafi, serta ingin

mengetahui model stargeti komunikasi dalam

mengembangkan dan mempertahankan Pondok Pesantren

Salafi.

Penelitian ini dilakukan dengan menggunakan pendekatan

Kualitatif dengan metode studi kasus. Dengan hasil

penelitian yang menunjukkan bahwa terdapat beberapa

alasan yang membuat Pondok Pesantren Salafi Miftahul

Huda bertahan dan tetap berkembang yakni pendidikan

yang pertama kali berdiri di tanah Jawa yang

disebarluaskan oleh Wali Songo, serta sumber daya

manusia yang berkualitas, loyalitas tinggi terhadap

pesantren sehingga membantu dalam mengembangkan

Pondok Pesantren Salafi Miftahul Huda. Strategi

komunikasi yang digunakan oleh Pondok Pesantren Salafi

Miftahul Huda. Dan model komunikasi pengembangan

sumber daya manusia Pondok Pesantren Salafi Miftahul

Huda terdiri dari enam tahap proses komunikasi.

2. Tatik Nuryanti (Tesis, 2009) Strategi Komunikasi

Implementasi Bandung One Stop Service (BOSS), Studi

Kasus Pada Badan Penanaman Modal Dana Pelayanan

Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kota Bandung. Penelitian ini

dilatar belakangi oleh pentingnya peranan komunikasi

 

Page 28: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

13

dalam menjembatani kepentingan kedua belah pihak, baik

masyarakat maupun aparatur pemerintahan. Akan tetapi

pada dasarnya pelaksanaan BOSS memerlukan strategi

yang sangat matang agar informasi yang disampaikan oleh

aparat pemerintah yang berperan yakni Badan Penanaman

Modal dan Pelayanan Perizinan Terpadu (BPMPPT) Kota

Bandung melalui program BOSS dapat mencapai sasaran

dan tujuan serta mendapat feedback dari masyarakat

sebagai bentuk partisipasi.

Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi,

mengeksplari, dan menganalisis proses komunikasi dalam

mensosialisasikan implementasi BOSS di Kota Bandung,

serta menganalisis komponen komunikasi dalam

implementasi BOSS dan juga merusmuskan model strategi

komunikasi yang dilakukan BPMPPT dalam implementasi

program BOSS. Penelitian ini merupakan penelitian

kualitatif dengan menggunakan metode studi kasus. Hasil

penelitian ini menunjukkan BPPMPPT telah berupaya

menerapkan stratefi komunikasi yang berorientasi bisnis

dengan upaya-upaya positif berupa penerapan komunikasi

internal dan eksternal. Komponen komunikasi yang paling

utama dalam implementasi program BOSS adalah berbasis

pada cyber media. Dan hasil yang terakhir adalah model

komunikasi yang digunakan adalah multi step

communication yang terdiri dari tiga tahap berupa tahap

pertama melalui organ structural melalui cyber media,

tahap kedua melalui front office, mobile service, mesin

 

Page 29: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

14

informasi serta internet dan tahap yang terakhir adalah

melalui customer service.

3. Caesar Ali Fahroy (Tesis, 2008), Strategi Komunikasi

Account Executive Dalam Menghadapi Fenomena “Banting

Harga” Iklan Media Cetak Di Harian Umum Pikiran

Rakyat. Penelitian ini dilatar belakangi dengan terjadinya

persaingan di industry media khususnya media cetak.

Account executive sebagai divisi yang bertugas di dalam

pemasaran iklan yang tugas utamanya adalah membina

hubungan dengan klien serta pengembangan pasar yang

belum dijangkau harus memiliki strategi dalam menghadapi

persaingan harga iklan media cetak di Kota Bandung.

Dengan menggunakan teknik persuasi secara halus, salah

satunya dengan komunikasi vernal yang didalamnya

bertujuan untuk membuat calon pemasang iklam menjadi

tertarik untuk menerima penjelasan mengenai suatu bentuk

iklan kemudian sampai pada niat untuk memasang iklan.

Dalam melaksanakan teknik persuasi sebagai strateginya,

account executive media cetak sering menghadapi kendala-

kendala teknis seperti penolakan secara halus maupun kasar

akibat kurang adanay komunikasi. Yang lebih ironisnya

sosok seorang account executive diminta calon pemasang

iklan terkadang adalah sosok yang sangat dirasakan

mengusik ketenangan dan kenyamanan yang cukup

dihadapi oleh satuan keamanan suatu perusahaan atau orang

pribadi. Namun di balik hal tersebut masih ada catatan yang

 

Page 30: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

15

menarik bahwa seorang account executive media cetak

bukanlah seorang salesman door to door, anggapan yang

salah jika profesi account executive media cetak dianggap

sebagai salesman yang hanya menjual barang, karena

memiliki fungsi yang berkaitan dengan teknik pemasaran

yang meliputi perencanaa, delegasi perusahaan, perekat

hubungan antara klien dan perusahaan, sehingga nantinya

akan menanamkan investasinya dalam bentuk iklan setelah

menjalin hubungan secara dekat.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui strategi

komunikasi account executive dari aspek perencanaan serta

aspek manajemen dalam menghadapi fenomena banting

harga iklan di media cetak. Metode yang digunakan dalam

penelitian ini adalah deskriptif kuantitatif yang

menitikberatkan pada observasi dan suasana ilmiah.

Hasil penelitian menunjukkan strategi komunikasi account

executive dari aspek perencanaan dalam menghadapi

fenomena banting harga iklan media cetak di Harian Umum

Pikiran Rakyat khususnya dalam mengeluarkan suplemen

pariwara ikkan belum maksimal, dan akan lebih maksimal

bila direncanakan lebih matang dan dikoordinasikan dengan

biro-biro iklan sejak awal tahun serta sudah ditentukan baik

system diskon dan administrasinya. Sehingga di dalam

penerbitan suplemen-suplemen tersebut tidak terkesan

terburu-buru atau mentah dan tentunya agar hasil yang

ditargetkan bisa tercapai. Sedangkan dari aspek manajemen

dalam menentukan kebijakan tariff iklan melihat hasil

 

Page 31: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

16

penelitian yang dilakukan oleh lembaga-lembaga survey

yang datanya dapat dipercaya. Dimana melalui data-data

tersebut tentunya akan menjadi bahan acuan dalam

menentukan kebijakan harga bagi unsur pemimpin PT.

Pikiran Rakyat dalam hal ini direksi dan manajer iklan.

4. Gandjar Nugraha (Tesis, 2006). Studi Kasus Mengenai

Strategi Komunikasi Dalam Meningkatkan Image

Perusahaan PT Telekomunikasi Indonesia Tbk., Menjelang

dan Sesudah Pelaksanaan Go Public. Sebaik apapun kinerja

suatu perusahaan tanpa disertai dengan dukungan strategi

komunikasi yang terencana untuk menginformasikan

perusahaan tersebut maka perusahaan itu tidak akan bisa

bersaing dengan perusahaan sejenis bahkan untuk

melakukan go public mustahil bisa dilaksanakan. Peneliian

ini mengkaji secara mendalam tentang bagaimana

sebenarnya Telkom melakukan strategi komunikasi

menjelang dan sesudah go public serta bagaimana

masyarakat mempersepsi citra yang timbul oleh aktivitas

komunikasi yang dilakukan oleh perusahaan ini. Penelitian

ini menggunakan metode studi kasus yang memberikan

gambaran secara komprehensif mengenai berbagai strategi

perusahaan dalam melakukan go public. Hasil dari

penelitian ini menunjukkan strategi komunikasi yang

dilakukan Telkom dalam pelaksanaan go public dilakukan

oleh unit kerja public relations serta menjalin kerja sama

dengan perusahaan public relations baik local maupun

 

Page 32: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

17

International. Selain itu, budaya perusahaan yang sudah ada

menjadi salah satu cara untuk menyadarkan betapa

kepentingan perusahaan adalah bertujuan untuk

mensejahterakan seluruh karyawan juga meningkatkan

pelayanan kepada masyarakat serta pemilik saham.

Hambatan yang dihadapi dalam menjalankan strategi

komunikasi pada pelaksanaan Telkom go public adalah

berupa factor pengetahuan dan system nilai sebagian besar

msyarakat Indonesia tehadap pemahaman jual beli saham

yang masih rendah dan kurang terbuka. Media yang

digunakan dalam pelaksanaan go public adalah seluruh

media baik di internal maupun eksternal sebagai channel

komunikasinya. Salah satu yang paling dianggap efektif

adalah kombinasi iklan televise dan call center serta

penggunakaan opinion leader untuk mempengaruhi

followernya. Pelaksanaan go public yang memerlukan

perhatian serta effort yang tinggi tidak bisa ditangani oleh

satu unit saja, akibatnya Telkom membentuk unit kerja

sendiri yang khusus menangani masalah ini.

5. Eka Fitri Qurniawati (Tesis, 2013). Strategi Komunikasi

Dalam Pembentukan Karakter Peduli Lingkungan Hidup

Pada Siswa. Studi Kasus Program Pengembangan

Lingkungan Hidup SD BPI Bandung. Penelitian ini

merupakan kajian ilmu komunikasi dilihat dari sudut

pandang bahwa strategi komunikasi merupakan bagian

penting dalam pembentukan karakter yang diterapkan

 

Page 33: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

18

melalui program pengembangan lingkungan hidup di SD

BPI Bandung. Penelitian ini bertujuan untuk menemukan

dan menggambarkan secara komprehensif mengenai

strategi komunikasi yang dilakukan oleh Sekolah Dasar

Badan Perguruan Indonesia (BPI) Bandung dalam

pembentukan karakter peduli lingkungan hidup pada siswa

melalui program pengembangan lingkungan hidup dengan

menggunakan metode penelitian studi kasus. Hasil

penelitian ini menyimpulkan bahwa strategi yang

dilaksanakan oleh Bidang Pengembangan Lingkungan

Hidup SD BPI Bandung dilatar belakangi oleh rasa

kepedulian pihak guru terhadap lingkungan sehingga guru

merasa bahwa pentingnya peranan lingkungan dalam

kehidupan manusia. Sebagai lembaga pendidikan formal,

Bidang Pengembangan Lingkungan Hidup SD BPI

Bandung menerapkannya ke dalam kurikulum sekolah

dengan mengintegrasikan kegiatan intrakurikuler dan

ekstrakurikuler. Hal ini bertujuan agar program ini menjadi

program berkesinambungan serta berkelanjutan yang

diwujudkan dengan pembiasaan kepada seluruh siswa

sehingga pembiasaan tersebut menjadi membawa

perubahan perilaku atau tindakan siswa terhadap

lingkungan hidup.

Dari hasil tinjauan pustaka yang dilakukan peneliti, maka

peneliti belum menemukan adanya judul yang serupa dengan

judul yang diajukan. Dikarenakan belum adanya tesis yang

 

Page 34: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

19

membahas judul yang peneliti angkat, maka peneliti tertarik

untuk mengajukan tesis dengan judul “Strategi Komunikasi

dalam Pemberdayaan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Tambora-Taman Sari”.

Kekuatan dari judul yang peneliti angkat adalah, peneliti

mengangkat dari segi strategi komunikasi Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari yang juga

menggunakan metodologi penelitian kualitatif. Karena,

bagaimana pun KKMI Tambora-Taman Sari erat kaitannya

dengan komunikasi yang sangat penting dalam kehidupan

berorganisasi. Dengan kegiatan komunikasi yang dilakukan

KKMI Tambora-Taman Sari dapat meningkatkan kinerja

madrasah-madrasah yang ada di dalam organisasi ini.

G. Metodologi Penelitian

1. Paradigma Penelitian

Paradigma yang digunakan dalam penelitian ini

adalah paradigma konstruktivis. Paradigma konstruktivis,

yaitu paradigma yang hampir merupakan antithesis dari

paham yang meletakkan pengamatan dan objektivitas

dalam menemukan suatu realitas atau ilmu pengetahuan.

Paradigma ini memandang ilmu sosial sebagai analisis

sistematis terhadap social meaningfull action melalui

pengamatan langsung dan terperinci terhadap pelaku sosial

yang bersangkutan menciptakan dan memelihara /

mengelola dunia sosial mereka.

 

Page 35: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

20

2. Metode Penelitian

Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif

dengan metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah

metode deskriptif yang didefinisikan sebagai sebuah proses

penyelidikan untuk memahami masalah sosial atau masalah

manusia, berdasarkan pada penciptaan gambaran holistik

lengkap yang dibentuk dengan kata-kata, melaporkan

pandangan informan secara terperinci, dan disusun dalam

sebuah latar alamiah.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek dari penelitian ini adalah Pengurus Kelompok

Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari.

Objek dari penelitian ini adalah Strategi Komunikasi yang

dilakukan oleh Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI)

Kecamatan Tambora – Taman Sari.

4. Teknik Pengumpulan Data

Dalam penelitian kualitatif, yang dimaksud dengan data

adalah data bukan dalam bentuk angka. Dalam penelitian ini

teknik yang digunakan dalam pengumpulan data yaitu:

a. Observasi

Observasi merupakan proses yang umum dikenal oleh

sebagian besar dari kita dan seperti dikatakan oleh Adler

dan Adler (1994), observasi merupakan dasar fundamental

dari semua metode riset. Apakah digunakan secara

sistematis untuk mendukung metode riset lain atau sebagai

teknik riset utama dalam sebuah riset (seperti dalam

etnografi), observasi memberi makna penting ihwal

 

Page 36: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

21

mengakses dan memahami cara-cara yang digunakan

orang-orang dalam bertindak dan berinteraksi secara

komunikatif.9

Teknik observasi ini langsung ke Subjek penelitian

dengan tujuan untuk memperoleh gambaran tentang strategi

komunikasi dalam pemberdayaan komunitas di Kelompok

Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora –

Taman Sari.

Observasi punya kekuatan: metode ini lebih tersamar

(unobtrusive) dan lebih sedikit mengintervensi atau

mengganggu latar/ informan (disruptive). Dengan

demikian, sangat sedikit kemungkinan anda memengaruhi

data yang anda kumpulkan. Kendati demikian, sangat

jarang sebuah riset hanya mengandalkan metode observasi.

Biasanya, peneliti mengamati situasi dan menyimak

pernyataan-pernyataan para partisipan dengan mengajukan

pertanyaan. Dalam riset online, observasi dan partisipasi

berjalan seiring – sejalan, karena peneliti acap memainkan

peran aktif dalam diskusi – diskusi online di chat room.

Kecuali, tentu saja, jika mereka melakukan obeservasi

tertutup.10

Dalam penelitian ini observasi yang dilakukan adalah

bersifat terus terang atau tersamar yaitu peneliti

9 Christine Daymon dan Immi Holloway, Metode-Metode Riset

Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications (Yogyakarta:

PT. Bentang Pustaka, 2008), h. 320. 10

Christine Daymon dan Immi Holloway, Metode-Metode Riset

Kualitatif dalam Public Relations & Marketing Communications (Yogyakarta:

PT. Bentang Pustaka, 2008), h, 322

 

Page 37: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

22

menyatakan terus terang kepada sumber data bahwa peneliti

sedang melakukan penelitian.

b. Interview ( wawancara )

Wawancara adalah percakapan dan tanya jawab yang

diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu.11

Menurut

Banister, dkk dalam Poerwandari mengatakan bahwa12

wawancara kualitatif dilakukan bila peneliti bermaksud

untuk memperoleh pengetahuan tentang makana-makana

subjektif yang dipahami individu berkenaan dengan topic

yang diteliti, dan bermaksud melakukan ekplorasi terhadap

isu tersebut, suatu hal yang tidak dapat dilakukan melalui

pendekatan lain. Wawancara ini dilakukan karena peneliti

bermaksud untuk memperoleh pengetahuan tentang makna-

makna obyektif yang difahami individu berkenaan dengan

topik yang diteliti, dan bermaksud melakukan eksplorasi

terhadap isu tersebut. Dalam penelitian ini, peneliti

menggunakan wawancara terstruktur, yaitu wawancara

yang masalah beserta pertanyaan-pertanyaan secara jelas

dan terinci dalam suatu bentuk catatan.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan

wawancara terstruktur, yaitu wawancara yang masalah

beserta pertanyaan-pertanyaan secara jelas dan terinci

dalam suatu bentuk catatan.

Dalam penelitian ini, peneliti mewawancarai lima

orang narasumber yaitu orang yang menjadi sumber

11 E. Kristi Poerwandari Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian

Perilaku (Jakarta: LPSP3 UI, 2005), h, 127 12

Ibid, h, 127

 

Page 38: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

23

data/informasi penelitian yang mempunyai hubungan atau

keterkaitan dengan stategi komunikasi dalam

pemberdayaan komunitas di Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora – Taman Sari yang

sesuai dengan tujuan dari peneliti atau dianggap memiliki

informasi yang lebih relevan dengan masalah pokok

penelitian.

c. Dokumentasi

Peneliti mengumpulkan informasi menggunakan; alat

perekam (tape recorder), serta alat tulis, arsip-arsip, buku-

buku, tabloid, internet, dan lain-lain yang berkaitan dengan

pembahasan tesis.

d. Studi literature dan data sekunder

Studi literature dan data sekunder dipakai untuk

kerangkat pemikiran dan pembuatan pedoman wawancara.

Literature yang diambil berasal dari buku-buku komunikasi

yang membahas tentang strategi komunikasi dan

pemberdayaan komunitas serta materi mata kuliah terkait.

Data mengenai profil lembaga, laporan tahunan, jurnal,

artikel serta publikasi media massa dan hasil seminar yang

berkaitan dengan topik penelitian, diambil dari internet.

Ulasan dan artikel mengenai strategi komunikasi dalam

pemberdayaan komunitas di Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora – Taman Sari yang

dimuat di media cetak, juga melengkapi data.

 

Page 39: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

24

5. Keabsahan Data

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan teknik

Triangulasi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan

data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Di luar data itu untuk

keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu.

Empat macam triangulasi data13

:

a. Triangulasi Sumber

Yaitu membandingkan dan mengecek derajat kepercayaan

suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif.

b. Triangulasi metode

Yaitu terdapat dua strategi, pengecekan derajat kepercayaan

penemuan hasil penelitian beberapa teknik dan pengumpulan data

dan pengecekan derajat kepercayaan beberapa sumber data

dengan metode yang sama.

c. Triangulasi penyidik

Yaitu dengan memanfaatkan peneliti atau pengamat lainnya

untuk keperluan pengecekan kembali derajat kepercayaan data.

Pemanfaatan pengamat lainnya membantu mengurangi

kekeliruan dalam pengumpulan data.

d. Triangulasi teori

Yaitu beranggapan bahwa fakta tidak dapat diperiksa

derajat kepercayaannya dengan satu atau lebih teori.

Berdasarkan pilihan atas teknik triangulasi di atas, dalam

penelitian ini peneliti menggunakan triangulasi sumber.

13

Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandug: Remaja

Rosdakarya, 1999), h.178.

 

Page 40: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

25

Alasannya, peneliti melakukan pembandingan antara transkip

wawancara dengan informasi yang diperoleh saat pengamatan,

membandingkan pembicaraan narasumber (khususnya yang

bertindak sebagai komunikator) baik sebagai pribadi maupun

sebagai komunikator saat diseminasi, dan membandingkan

keadaan narasumber (baik komunikator maupun komunikan)

ketika dalam penelitian maupun di luar penelitian. Juga sebagai

pembanding data yang diperoleh dari narasumber lainnya.

Salah satu teknik keabsahan data adalah dengan

menggunakan teknik triangulasi. Hal ini merupakan salah satu

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang

lain di luar data itu untuk kepentingan pengecekan atau sebagai

pembanding terhadap data14

Pemeriksaan dan pengecekan dilakukan peneliti pada

penelitian ini adalah melalui sumber lain yaitu dengan cara

membandingkan data hasil wawancara dengan teori yang dipakai.

Teknik triangulasi dengan sumber yang berarti

membandingkan dan pengecekan balik derajat kepercayaan suatu

informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang berbeda

melalui:15

1) Perbandingan data hasil pengamatan dengan hasil

wawancara

14

Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandug: Remaja

Rosdakarya, 1999), h.178. 15

Lexy J Moleong. Metode Penelitian Kualitatif. (Bandug: Remaja

Rosdakarya, 1999), h. 330

 

Page 41: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

26

2) perbandingan dengan apa yang dikatakan seseorang

di depan umum dengan apa yang diucapkan secara

pribadi

3) perbandingan apa yang dikatakan tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakan sepanjang

waktu

4) perbandingan keadaan dan perspektif seseorang

berpendapat sebagai rakyat biasa, dengan yang

berpendidikan dan berpejabat pemerintah.

6. Teknik Analisis Data

Bogdan16

menyatakan analisa data adalah proses

mencari dan menyusun secara sistematis data yang

diperoleh dari hasil wawancara, catatan lapangan, dan

bahan-bahan lain, sehingga dapat mudah dipahami, dan

temuannya dapat diinformasikan kepada orang lain.

Menurut Murdiyatmoko dan Handayani17

dalam

pengolahan data kualitatif secara garis besar akan

menempuh tiga alur kegiatan yaitu: reduksi data, penyajian

data, dan penarikan kesimpulan atau verifikasi. Adapun

teknik analisa data dalam penelitian ini melalui beberapa

prosedur pengolahan data seperti telah dipaparkan

sebelumnya, yaitu sebagai berikut:

16

Bogdan, Robert C., Biklen, Knopp, Sari. 1982 “Qualitative research

for Education”, dalam Sugiyono, Prof. Dr “Memahami Penelitian Kualitatif”.

Bandung: Alfabeta, 2005. h. 88 17

Janu Murdiyatmoko dan Citra Handayani, Sosiologi, Bandung : PT.

Grafindo Media Pratama, 2006. h. 102

 

Page 42: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

27

a. Reduksi data

Pada bagian pertama, proses analisa dimulai dengan

menelaah seluruh data yang tersedia dari berbagai sumber,

yaitu dari wawancara dengan responden, observasi yang

telah dituliskan dalam lembar observasi lapangan, dan

sebagainya. Data-data tersebut tidak lain hanyalah

kumpulan kata-kata mentah yang masih perlu dibaca,

dipelajari dan ditelaah lebih lanjut. Untuk mengubah kata-

kata mentah tersebut menjadi bermakna maka peneliti

kemudian mengadakan reduksi data. Adapun pengertian

reduksi data menurut Murdiyatmoko dan Handayani adalah

suatu kegiatan yang berupa penajaman analisis,

penggolongan data, pengarahan data, pembuangan data

yang tidak perlu, dan pengorganisasian data sedemikian

rupa untuk bahan penarikan kesimpulan.

b. Penyajian data

Setelah ditemukannya hasil olahan data mentah tadi

dalam bentuk kalimat yang mudah dicerna, selanjutnya

peneliti menganalisa masing-masing kasus obyek tersebut,

peneliti kembali melakukan analisa dengan

mengkombinasikan berbagai kasus dalam bentuk analisa

antar kasus. Yang selanjutnya data tersebut dijadikan

panduan untuk menjawab semua pertanyaan yang terdapat

pada bab I, dengan cara menganalisanya dalam bentuk

naratif yang bersifat deskriptif. Sehingga tujuan dari

penelitian ini dapat terjawab.

 

Page 43: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

28

c. Penarikan kesimpulan atau verifikasi

Sedangkan pada tahap akhir ini, data yang tersaji

pada analisa antar kasus khususnya data yang berisi

jawaban atas tujuan penelitian kembali diuraikan secara

singkat. Sehingga memperoleh kesimpulan mengenai

Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan Komunitas

(Studi Kasus : Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Tambora – Taman Sari).

7. Waktu dan Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora – Taman Sari yang

berlamat di Jl. Sawah Lio V Kiara VI/8 Rt.008/05 Kelurahan:

Jembatan Lima – Kecamatan: Tambora, Jakarta Barat 11250.

Sedangkan waktu penelitian dilakukan mulai bulan September

2017 sampai dengan bulan Desember 2017.

8. Prosedur Penelitian

a. Tahap Persiapan

1) Pada tahap ini peneliti melakukan beberapa

persiapan antara lain: menyusun rancangan

penelitian, mengurus perizinan, memilih obyek

penelitian, membuat pedoman wawancara,

menyiapkan perlengkapan penelitian dan

mempersiapkan diri sepenuhnya untuk

melakukan penelitian.

2) Kemudian peneliti memperkenalkan diri secara

singkat dan menjelaskan maksud dan tujuan

 

Page 44: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

29

kedatangan guna penelitian yang dilakukan.

Dengan menanyakan kesediaan subjek untuk

memberikan informasi mengenai kasus

kekerasan seksual hingga subjek bersedia

meluangkan waktu untuk memberikan

informasi yang peneliti butuhkan. Hal tersebut

dinyatakan dalam lembar pernyataan kesediaan

dengan ditandatangani peneliti dan subjek

(terlampir).

3) Kemudian peneliti membuat janji untuk

pertemuan berikutnya dengan subjek dimana

proses wawancara dan observasi akan

dilakukan. Adapun tempat pelaksanaan

wawancara ditentukan oleh subjek. Hal ini

dimaksudkan agar subjek merasa lebih leluasa

dalam mengungkapkan perasaan atau

pikirannya saat wawancara berlangsung,

sekaligus merasa nyaman dalam melaksanakan

aktifitasnya sehari-hari meski dirinya sedang

diwawancarai.

4) Menyusun pedoman wawancara dan observasi

yang dibuat sesuai dengan tujuan penelitian

yakni Strategi Komunikasi dalam

Pemberdayaan Komunitas (Studi Kasus :

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora

– Taman Sari ).

 

Page 45: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

30

5) Mempersiapkan berbagai alat yang dapat

digunakan untuk mendokumentasikan berbagai

peristiwa yang terjadi pada saat wawancara dan

observasi dilakukan. Adapun alat-alat yang

digunakan meliputi lembar observasi dan

wawancara, alat perekam (tape recorder) serta

alat tulis.

b. Tahap Pelaksanaan

Pada tahap ini peneliti mengumpulkan data dan

referensi, dimulai dengan mencari data untuk melakukan

wawancara sehingga memperoleh data dan informasi yang

dibutuhkan.

1) Sehari sebelum waktu pertemuan yang telah

ditentukan, peneliti kembali mengkonfirmasi

ulang obyek via telepon untuk memastikan

kembali janji pertemuan yang telah

direncanakan. Serta peneliti juga

mempersiapkan pedoman wawancara, lembar

observasi, serta data lembar diri obyek yang

telah disetujui oleh dosen pembimbing

sebelumnya.

2) Melakukan proses pengumpulan data dengan

melakukan wawancara yang dilaksanakan pada

waktu dan tempat yang telah disepakati

bersama.

 

Page 46: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

31

3) Selanjutnya peneliti juga mencari data lainnya

dari informan atau orang-orang yang dekat dan

memiliki hubungan dengan obyek (melakukan

cross ceck), dengan tujuan agar data yang

diperoleh bersifat obyektif.

4) Menganalisa data setiap obyek hingga membuat

kesimpulan penelitian.

H. Sistematika Penelitian

Untuk mempermudah pemahaman terhadap keseluruhan

tesis ini, peneliti membuat sistematika penelitian secara gambaran

umum sebagai berikut:

BAB I PENDAHULUAN

Latar belakang masalah yang menjelaskan

kondisi permasalahan yang terjadi dan

membatasi serta merumuskan permasalahan.

Tujuan dan manfaat penelitian, metodologi

penelitian yang digunakan, Tinjauan Pustaka

sebagai bahan perbandingan referensi dan

Sistematika Penelitian yang menjadi gambaran

umum dalam penelitian.

BAB II KERANGKA TEORITIS

Menjelaskan tentang teori - teori yang

mendasari permasalahan pada penelitian untuk

digunakan dalam penelitian tesis yang bertujuan

untuk menganalisa dan merancang sistem yang

 

Page 47: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

32

diperoleh dari berbagai sumber referensi seperti

buku - buku yang bersangkutan, jurnal, artikel,

dan data-data dari internet yang jelas akan

sumbernya. Landasan fokus pada tesis ini yakni

pengertian strategi komunikasi, konsep

pemberdayaan komunitas, dan Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI).

BAB III GAMBARAN UMUM LATAR

PENELITIAN

Membahas tentang latar belakang berdirinya

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI)

Kecamatan Tambora –Taman Sari dan

perkembangannya sejauh ini, Visi dan Misi

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI )

Kecamatan Tambora – Taman Sari, Struktur

Organisasi Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora –

Taman Sari, Profil Program Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan

Tambora – Taman Sari serta keunggulan dan

kelebihan program pemberdayaan komunitas di

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI)

Kecamatan Tambora – Taman Sari.

BAB IV PEMBAHASAN

Membahas hasil penelitian dan analisis data

yang diperoleh dari Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora –

 

Page 48: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

33

Taman Sari tentang Strategi Komunikasi dalam

Pemberdayaan Komunitas di Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan

Tambora – Taman Sari.

BAB V PENUTUP

Bab ini menjelaskan kesimpulan, implikasi, dan

saran dari seluruh aspek permasalahan yang

menjadi topik pembahasan pada penelitian tesis.

 

Page 49: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

34

BAB II

KERANGKA TEORITIS

A. Strategi Komunikasi

1. Definisi Strategi

Kata “strategi” berasal dari bahasa Yunani yaitu

strategos yang terbentuk dari kata stratus yang berarti

militer dan –ag yang berarti memimpin1. Lawrence R.

Jauch dan William F. Glueck menyatakan bahwa strategi

adalah rencana yang disatukan, menyeluruh dan terpadu

yang mengaitkan keunggulan strategi perusahaan dengan

tentangan lingkungan dan yang dirancang untuk

memastikan bahwa tujuan utama perusahaan dapat dicapai

melalui pelaksanaan yang tepat oleh perusahaan2.

Dalam kamus besar bahasa Indonesia, strategi adalah

rencana yang cermat mengenai kegiatan mencapai sasaran

khusus. Konsep dan teori dalam ilmu strategi banyak yang

berasal dari strategi militer. Keputusan strategi, baik dalam

bidang militer maupun dunia usaha, berkaitan dengan tiga

karakteristik umum, yaitu: strategi merupakan hal yang

1 Grant, Robert M. Diterjemahkan oleh Secokusomo. Analisis Strategi

kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi. Jakarta: Erlangga. 1997., h. 11 2 Jauch Lawfence R. dan William F. Glueck. 1997, “Manajemen

Strategis dan Kebijakan Perusahaan. Edisi ketiga, Erlangga. Jakarta. H. 12.

Yang dialih bahasakan oleh Murad dan AR. Henry Sitanggang

 

Page 50: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

35

penting, strategi meliputi komitmen yang penting dari

sumber daya, strategi tidak mudah diubah3.

Strategi adalah pola tindak manajemen untuk

mencapai tujuan badan usaha. Tujuan bisa jangka panjang,

yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu lebih dari 1

tahun (1-5 tahun yang akan datang), dan tujuan jangka

pendek, yaitu yang ingin dicapai dalam kurun waktu 1

tahun atau kurang. Ada pula tujuan strategi, yaitu target

yang ingin dicapai agar posisi dan daya saing bisnis makin

kuat. Disamping itu ada tujuan finansial, yaitu target yang

ditentukan menejemen bertalian dengan kinerja finansial4.

Berdasarkan tinjauan beberapa konsep strategi di atas,

maka strategi organisasi dapat didefinisikan sebagai berikut

ini:5

a. Alat bagi organisasi untuk mencapai tujuan-

tujuannya.

b. Seperangkat perencanaan yang dirumuskan oleh

organisasi sebagai hasil pengkajian yang

mendalam terhadap kondisi kekuatan dan

kelemahan internal serta peluang dan ancaman

eksternal.

3 Grant, Robert M. Diterjemahkan oleh Secokusomo. Analisis Strategi

kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi. Jakarta: Erlangga. 1997., h. 11 4 Sukanto, Reksohadiprojo. Manajemen Strategi, Yogyakarta: BPFE.

2003., h. 2 5 Akdon. Strategik Manajement for Educational Manajement. Alfabeta.

2007., h. 15

 

Page 51: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

36

c. Pola arus dinamis yang diterapkan sejalan dengan

keputusan dan tindakan yang dipilih oleh

organisasi.

Menurut Tedjo Udan, dilihat dari latar belakangnya,

ada dua alasan yang menyebabkan organisasi merasa perlu

melakukan pekerjaan perumusan strategi, yaitu adanya

permasalahan atau keinginan.6

a. Permasalah Kritis

Organisasi merasa perlu merumuskan strategi untuk

mengatasi permasalahan-permasalahan kritis yang sudah

biasa dirasakan / diperkirakan saat ini. Jadi strategi

dirumuskan untuk mengatasi permasalahan kritis yang

muncul, misalnya keterbatasan sumberdaya, kuatnya

pesaing, perubahan lingkungan yang demikian dahsyat

sehingga oraganisasi harus mendefinisikan

produk/jasa/perannya kembali, kesalahan rancangan strategi

masa lalu dan lain-lain. Permasalahan inilah yang akan

mewarnai rumusan strategi.

b. Keinginan

Di lain pihak ada organisasi yang merumuskan

strategi bukan karena ingin menyelesaikan permasalahan

tertentu tetapi lebih didorong karena ingin mencapai

kondisi atau sasaran tertentu. Biasanya kebutuhan sumber

6 Arifianto & Heru Dwi, 2008. Skripsi; Strategi Dakwah Membangun

Generasi Khaira Ummah Di Kampus Unissula, Semarang: IAIN Walisongo

Fakultas Dakwah. 2008. h. 25

 

Page 52: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

37

daya, permasalahan dan strategi akan ditentukan kemudian,

setelah terlebih dahulu diketahui kondisi organisasi masa

depan yang diinginkan.

Penerapan cara ini secara konsekuen hanya mungkin

dilakukan oleh organisasi yang tidak sedang menghadapi

permasalahan serius bahkan memiliki sumber daya berlebih.

Menurut Robert M. Grant ada tiga peranan penting strategi

dalam manajemen yaitu: strategi sebagai pendukung untuk

pengambilan keputusan, strategi sebagai sarana koordinasi dan

komunikasi, dan strategi sebagai target konsep strategi akan

digabungkan dengan misi dan visi untuk menentukan dimana

perusahaan akan berada dalam masa yang akan datang.7

Menurut Oslen dan Eadie dalam8, perencanaan strategi

adalah upaya yang disiplinkan untuk membuat keputusan dan

tindakan penting yang membentuk dan memandu bagaimana

menjadi organisasi (atau entitas lainnya), apa yang dikerjakan

organisasi (atau entitas lainnya), dan mengapa organisasi (atau

entitas lainnya) mengerjakan hal seperti itu. Manfaat dari

perencanaan strategi dalam9, diantaranya adalah sebagai berikut:

a. Berfikir secara strategi dan mengembangkan strategi-

strategi yang efektif.

b. Memperjelas arah masa depan.

7 Grant, Robert M. Diterjemahkan oleh Secokusomo. Analisis Strategi

kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi. Jakarta: Erlangga. 1997., h. 23 8 Bryson, John M. Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003., h. 4 9 Bryson, John M. Perencanaan Strategi bagi Organisasi Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar. 2003., h. 12

 

Page 53: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

38

c. Membuat keputusan sekarang dengan mengingat

konsekuensi masa depan.

d. Memecahkan masalah utama organisasi.

e. Memperbaiki kenerja organisasi.

f. Membangun kerja kelompok dan keahlian.

Pada prinsipnya strategi dapat dikelompokkan berdasarkan

tiga tip strategi yaitu: strategi manajemen, strategi investasi, dan

strategi bisnis. Strategi manajemen meliputi strategi strategi yang

dapat dilakukan manajemen dengan organisasi pengembangkan

strategi secara makro. Strategi investasi merupakan kegiatan yang

berorientasi pada investasi. Strategi bisnis berorientasi pada

fungsi-fungsi kegiatan manajemen.10

2. Komunikasi

a. Pengertian Komunikasi

Istilah komunikasi atau dalam bahasa Inggris

communication berasal dari kata Latin communicatio, dan

bersumber dari kata communis yang berarti sama. Sama

disini maksudnya adalah sama makna11

.

Secara etimologis istilah komunikasi berasal dari

bahasa Latin yaitu “Communicare” yang artinya berbicara,

menyampaikan pesan, informasi, pikiran, perasaan,

gagasan, dan pendapat yang dilakukan oleh seseorang

kepada orang lain yang mengharapkan jawaban, tanggapan,

10

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT; Teknik Membedah Kasus Bisnis.

Jakarta: Gramedia Pustaka Umum. 2008., h. 7 11

Onong Uchjana Effendy., Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek.

Penerbit. PT. Remaja Rosdakarya Bandung. Cet ke-sembilan belas, Januari,

2005, h. 9

 

Page 54: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

39

maupun arus balik (feedback) dari orang yang diajak bicara.

Komunikasi menurut bahasa Latin lainnya adalah

“Communicati” kata sifatnya “Communis” yang berarti

“sama” dan dalam bahasa Inggris yaitu “Communication”

dengan kata sifatnya “Commonness” keduanya diartikan

“pemberitahuan”. Yang artinya bersama-sama diantara dua

orang atau lebih yang berbicara mengenai kebersamaan,

kepentingan, keinginan, pengetahuan, kepemilikan, dan

gagasan.12

Adapun pengertian komunikasi secara istilah

diantaranya dikemukakan oleh sebagian para ahli di bidang

komunikasi, yaitu:

1) C.I. Hovland, 1970, komunikasi dapat didefinisikan

sebagai sebuah rangsangan dalam bentuk kata-kata

tertulis atau lisan, seorang komunikator mampu

mengubah perilaku individu lainnya atau

komunikan.13

Dalam penerapan pada proses kegiatan lembaga,

manajemen memberikan informasi pada media

massa dan cetak serta menunjuk seorang humas

yang bertujuan untuk mempengaruhi opini public

sebagai tindakan rangsangan komunikasi.

2) Harold D. Lasswell, 1948, mengatakan bahwa

komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses

12

Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung :

Remaja Rosdakarya. 2004. h. 41 13

Nina Mutmainah dan M. Budyatna, Komunikasi Antarpribadi,

(Jakarta: Universitas Terbuka, 1994), cet. Ke-1, h. 25

 

Page 55: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

40

yang menjelaskan “siapa” dan mengatakan “apa”,

“dengan saluran apa”, “kepada siapa”, dan “dengan

akibat atau hasil apa” (who? Says what? In which

channel? To whom? With what effect?) formula

Lasswell ini mengkaji lebih jauh mengenai

pertanyaa “efek apa yang diharapkan” komponen-

komponen dari pertanyaan itu adalah (when? How?

Why?) yaitu “kapan dilaksanakannya”, bagaimana

melaksanakannya” dan “mengapa dilaksanakan

demikian”.14

Model ini bersifat linier, melihat komunikasi

sebagai transmisi pesan memunculkan efek bukan

makna. Efek menunjukkan sebuah perubahan yang

dapat diamati dan diukur dari penerima yang

disebabkan oleh elemen-elemen dari proses

komunikasi yang bisa diidentifikan. Perubahan satu

dari elemen tersebut akan mengubah efek seperti

kita bisa mengubah pengirim, mengubah pesan,

mengubah saluran, dan lainnya, perubahan dari

masing-masing elemen tersebut akan menciptakan

perubahan yang sesuai terhadap efek dari masing-

masing elemen.15

3) Everett M. Rogers, 1981 mendefiniskan sebagai

proses arus komunikasi berjalan searah dari

komunikator kekomunikan. Inisiatif untuk

14 Onong Uchjana Effendi, Ilmu Komunikasi, Teori dan Praktek, h. 34

15 John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta: PT. Raja Grafindo

Persada, 2012), h. 50.

 

Page 56: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

41

mengkomunikasikan pesan datang dari komunikator

dan komunikan hanya menerima pesan, diharapkan

pesan yang diterima komunikan dapat mengubah

perilakunya.

Proses arus komunikasi lembaga yang searah antara

pimpinan dan anggota, serta hubungan masyarakat

dengan publik, yang ditekankan disini adalah

inisiatif untuk memunculkan komunikasi datang dari

lembaga dengan harapan informasi yang diberikan

dapat mengubah perilaku masyarakat16

.

4) D. Lawrence Kincaid, 1981 dalam buku

Communication Networks merumuskan komunikasi

baik komunikator maupun komunikan sebagai

partisiapan sama-sama aktif dalam merumuskan isi

pesan yang dapat dimengerti dan disetujui oleh

kedua belah pihak. Ini merupakan ciri komunikasi

dua arah, yakni isi pesan bukan hanya dimengerti

oleh salah satu pihak saja (komunikator) tetapi oleh

kedua-duanya, dengan demikian efek komunikasi

yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.17

Tahapan terjadinya sebuah komunikasi lahir dari

sebagian opini public yang melihat bahwa ada suatu

masyarakat yang sedang membutuhkan pertolongan

dari segi lingkungan dan disampaikan salah satunya

16

Deddy Mulyana, 2005. Ilmu Komunikasi : Suatu Pengantar,

Bandung, Remaja Rosdakarya, h. 62 17

Nina Mutmainah dan M. Budyatna, Komunikasi Antarpribadi,

(Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1994), cet ke-9, h. 26

 

Page 57: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

42

kepada lembaga untuk dipertimbangkan menjadi

bantuan. Kemudian lembaga menindaklanjuti

dengan mendiskusikan, mencari data-data dan

donator, yang pada akhirnya informasi secara

keseluruhan dikembalikan kepada masyarakat

melalui publikasi informasi.

5) Gerald R. Muler dan Mark Steinberg merumuskan

definisi komunikasi yang begitu singkat tetapi padat

yaitu Intensional artinya komunikator dalam

menyampaikan pesan kepada pihak lain mempunyai

maksud tertentu. Transaksional artinya pengetahuan

yang diperoleh manusia berdasarkan hasil suatu

transaksi informasi, Prosesual yaitu adanya

interaksi yang berkesinambungan dari sejumlah

variable dan yang terakhir adalam simbolik yaitu

lambang berdasarkan konvensi yang digunakan

untuk mewakili sesuatu baik kata-kata lisan maupun

tertulis.18

6) Sedangkan definisi menurut pakar komunikasi

Indonesia Onong Uchjana Effendi yaitu proses

penyampaian suatu pesan oleh seseorang kepada

orang lain untuk memberitahu atau merubah sikap,

18

Nina Mutmainah dan M. Budyatna, Komunikasi Antarpribadi,

(Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud, 1994), cet ke-9, h. 26

 

Page 58: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

43

pendapat, atau perilaku baik secara langsubg dengan

lisan maupun tidak langsung melalui media.19

Public relation yang diberikan wewenang

memberitahukan informasi kepada publik dengan tujuan

dapat berpartisipasi sebagai donatur maupun relawan

dengan secara langsung berbicara atau membuat berita,

artikel, dan selembara melalui media massa dan cetak.

Kesimpulan dari sebagian definisi yang dikemukakan

oleh para ahli diatas adalah komunikasi merupakan

mekanisme dimana terdapat hubungan antarmanusia yang

melakukan interaksi dengan pesan, suara, lambang pikiran,

simbol yang mencakup ekspresi wajah, sikap, gerak-gerik,

dan suara baik secara tertulis, terlihat, maupun terdengar.

b. Unsur-unsur Komunikasi

Unsur pokok dalam komunikasi yaitu manusia, alat

(benda) dan pengertian. Manusia disini berfungsi sebagai

sentral, yakni menentukan bentuk komunikasi, peralatan

komunikasi yang digunakan serta pengertian yang akan

dikomunikasikan. Pengertian disini dapat berupa lambang-

lambang atau symbol yang dapat dimengerti oleh

penyampai informasi dan penerima. Komunikasi akan

berlangsung dengan baik dan mencapai sasaran apabila baik

19

Onong Uchjana Effendi, Dinamika Komunikasi, (Bandung: Remaja

Rosdakarya, 2008), cet ke-7, h. 5

 

Page 59: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

44

komunikator dan komunikan mempunyai lambang yang

sama atau kesepakatan tentang isyarat yang digunakan.20

Penegasan tentang unsur-unsur dalam komunikasi

dapat dirinci sebagai berikut21

:

1) Sender: menyampaikan pesan kepada satu

orang atau sejumlah orang.

2) Encoding: proses pengalihan pikiran kedalam

bentuk lambang atau gambar.

3) Message: pesan yang berupa lambang bermakna

yang disampaikan oleh komunikator.

4) Media: saluran komunikasi tempat pesan lewat

dari komunikator ke komunikan.

5) Decoding: pengawasan terhadap proses pesan

dalam menetapkan makna pada lambang yang

disampaikan.

6) Receiver: komunikan yang menerima pesan dari

komunikator.

7) Response: tanggapan atau reaksi pada

komunikan setelah pesan diterima.

8) Feedback: umpan balik, yaitu tanggapan

komunikan terhadap pesan yang diterima.

9) Noise: gangguan di luar pengawasan dalam

proses komunikan seperti tidak ada kesamaan

makna pada pesan dari komunikator atau

kesalahpahaman.

c. Pesan Komunikasi

Pesan komunikasi diklasifikan sebagai Verbal

Communication dan Non-Verbal Communication22

.

1) Komunikasi verbal adalah komunikasi dengan

menggunakan lambang bahasa, ini mencakup

20 H. Khairuddin, Pembangunan Masyarakat, (Yogyakarta: Liberty,

2000), h. 87-88 21

John Tandowijodjo, Dasar dan Arah Public Relation, ( Jakarta:PT.

Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002), h. 13 22

Onong Uchjana Effendy, Dimensi-dimensi Komunikasi, (Bandung:

Penerbit Alumni Press, 1981), h. 28-31

 

Page 60: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

45

komunikasi dengan bahasa lisan maupun bahasa

tulisan. Bahasa adalah lambang yang paling

banyak digunakan dalam komunikasi, karena

selain mewakili kenyataan yang objektif juga

mewakili hal yang abstrak seperti ide, informasi

atau opini. Bahasa memegang peranan yang

sangat penting terutama pada zaman ini, media

massa surat kabar, majalah, film, radio, dan

televisi yang menghendaki penggunaan bahasa

dengan cara dan gaya yang berbeda.

Manajemen dalam lembaga menggunakan

komuniaksi verbal ini untuk mendapatkan

keputusan, hal ini berdasarkan pada ide dari

para anggota yang didiskusikan, informasi yang

didapatkan atau opini yang sedang berkembang,

pada proses komunkasi bahasa secara tidak

formal dinilai lebih nyaman dari bahasa formal

yang cenderung kaku.

2) Komunikasi non-verbal adalah komunikasi

dengan gejala yang menyangkut gerak-gerik

(gestures), sikap (postures), ekspresi muka

(facial expressions) melalui gambar. Gambar

adalah lambang lain yang digunakan

komunikasi non verbal untuk menyatakan suatu

pikiran dan perasaan, pada masa tertentu

gambar bisa lebih efektif daripada bahasa

contohnya seperti televisi yang dapat

memberikan kita informasi dilihat dan didengar.

Dalam prakteknya komunikasi verbal dan non

verbal saling mengisi untuk memperoleh

efektivitas artinya media massa akan efektif bila

berdampingan dengan bahasa.

Secara teoritis komunikasi non verbal dan komunikasi

verbal dapat dipisahkan namun dalam kenyataannya kedua

jenis komunikasi ini saling jalin menjalin, saling

melengkapi dalam komunikasi yang kita lakukan sehari-

 

Page 61: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

46

hari untuk mengubah tingkah laku. Perubahan tingkah laku

yaitu, perubahan yang terjadi dalam diri individu dalam

aspek kognitif, afektif, ataupun psikomotor.23

3. Strategi Komunikasi

a. Pengertian Strategi Komunikasi

Strategi didefinisikan sebagai metode penggunaan

unsur-unsur strategis untuk mencapai tujuan-tujuan spesifik

yang telah ditetapkan. Metode yang tepat dan sesuai dengan

kondisi yang dihadapi adalah syarat bagi tercapainya

tujuan.24

Dari sekian banyak teori komunikasi yang di

kemukakan oleh para ahli, teori dasar terkait strategi

komunikasi adalah teori Harold D. Lasswell yang

menyatakan bahwa cara yang terbaik untuk menerangkan

kegiatan komunikasi atau cara untuk menggambarkan

dengan tepat sebuah tindak komunkasi ialah menjawab

pertanyaan “Who Says What In Which Channelto Whom

With What Effct?(siapa mengatakan apa dengan cara apa

kepada siapa dengan efek bagaimana)”25

. Kalau di uraikan

Formula Lasswell tersebut dapat dilihat dalam skema yang

23

Suryanto, Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia.

2017. h. 57 24

Wahidin Saputra dan Rulli Nasrullah. Public Relations 2.0. Teori dan

Praktik Public Relations di Era Cyber. Gramata Publishing. Jakarta. 2011. h.

155 25

Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. CV Pustaka Setia: Bandung.

Cetakan ke-2: 2017. h. 54

 

Page 62: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

47

di gambarkan oleh Denis Mc Quail dan Sven Windahl yang

dikutip oleh Suryanto sebagai berikut:26

Gambar 2.1

Skema Formula Laswell

Telaah komikator meliputi analisis hal – hal sebagai

berikut : sejauh mana si komunikator mempunyai percaya

diri (self confident). Dikarenakan dalam komukaisi

Interpersonal ciri/karektiristiknya yang pertama dimulai

dari sendiri maka komunikator harus percaya pada

memampuanya sendiri untuk melakukan relasi komunikasi

interpersonal. Bahagian dari percaya diri pada komunikator

adalah penguasaan materi/pengetahuan yang mendalam

tentang hal – hal dari isi pesan yang akan di-recever-kan

(disampaikan). Sejauh mau komunikator mengendalikan

transaksional, yaitu ketika bertemu dan berkenalan dengan

komunikan maka komunikator sudah mempunyai persepsi

mengenai identitas dan kepribadian komunikan. Untuk

26

Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. CV Pustaka Setia: Bandung.

Cetakan ke-2: 2017. h. 60

siapa

Telaah

komunikator

Mengatakan

apa

pesan

Analisis isi

media

Analisis

media

Cara apa Kepada

siapa

komunikan

Analisis

komunikan

Efek

bagaimana

efek

Analisis

efek

 

Page 63: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

48

selanjutnya maka komunikator harus tetap mengendalikan

identitas dan kepribadian komunikan seperti semula.

Memelihara relasi, yaitu memelihara hubungan dengan

komunikan dengan mengatur jarak duduk atau dengan tetap

memperhatikan pandangan wajah pada komunikan.

Formula dari Lasswell tersebut termasuk dalam

kategori model – model dasar dalam strategi komunikasi.

Formula sederhana ini telah digunakan dengan berbagai

cara, terutama untuk mengatur dan mengorganisasikan dan

membentuk struktur tentang proses komunikasi. Formula

Lasswell menunjukkan kecenderungan – kecenderungan

awal model – model komunikasi, yaitu menganggap bahwa

komunikator pasti mempunyai “recever” (penerima) dan

karenanya komunikasi harus semata – mata dianggap

sebagai proses persuatif. Juga selalu di anggap bahwa pesan

– pesan itu pasti ada efeknya. Formula Lasswell tersebut

mengandung banyak keterkaitan dengan teori – teori lain

seperti di ungkapakan oleh Melvin L. De Fleur yang di

kutip oleh Onong Uchjana Effendi dalam buku “Dimensi –

dimensi Komunikasi”, terdapat empat teori:27

1. individual Defferences Theory, yaitu khalayak sebagai

komunikan secara selektif psikologis memperhatikan

suatu pesan komunikasi jika berkaitan dengan

27

Onong Uchjana Effendy. Dimensi-Dimensi Komunikasi. Bandung:

Alumni. 1991. h. 69

 

Page 64: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

49

kepentingannya, sesuai sikap, kepercayaan, dan nilai –

nilainya.

2. Social Catagories Theory, yaitu meskipun masyarakt

modern sifatnya heterogen namun orang – orang yang

memmpunyai sifat yang sama akan memilih pesan

komunikasi yang kira – kira sama dan akan

memberikan tanggapan yang kira – kira sama pula.

3. Social Relationship Theory, bahwa walaupun pesan

komunikasi hanya sampai pada seseorang tapi kalau

seseorang tersebut sebagai pemuka pendapat (opinion

leader), maka informasi isi pesan tersebut akan

diteruskan kepada orang lainnya bahkan juga

menginterprestasikannya. Berarti opinion leader tadi

mempunyai pengaruh pribadi (personal; influence)

yang merupakan mekanisme penting dapat merubah

pesan komunikasi).

4. Cultural Norms Theory, bahwa melalui penyajian yang

selektif dan penekanan pada tema tertentu media masa

menciptakan kesan – kesan pada khalayak bahwa

norma – norma budaya yang sama mengenai topik –

topik tertentu di bentuk dengan cara – cara khusus

dengan batas – batas situasi perorangan, yaitu ada tiga:

a. Reinforce existing petterns, bahwa pesan

komunikasi dapat memeperkuat pola – pola yang

sudah ada dan mengarahkan orang – orang untuk

percaya bahwa suatu bentuk sosial dipelihara oleh

masyarakat.

 

Page 65: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

50

b. Create new shared convictions, bahwa media masa

dapat menciptakan keyakinan baru mengenai suatu

topik yang dengan topik tersebut khalayak kurang

berpengalaman sebelumnya.

c. Change existing norms, bahwa media massa dapat

merubah norma – norma yang sudah ada dan

karenanya dapat merubah tingkah laku orang –

orang.

Selanjutnya strategi komunikasi harus juga

meramalkan efek komunikasi yang diharapkan, yakni dapat

berupa :

1. Menyebarkan informasi

2. Melakukan persuasi

3. Melaksanakan intruksi

Dari efek yang di harapakan tersebut dapat diterapkan

bagaiman cara berkomunikasi (how to communcate), dapat

dengan :

1. Komunikasi tatap muka (face to face

communication)

Dipengaruhi apbila kitaa mengharapkan efek

perubahan tingkah laku (behavior change) dari

komunikan karena sifatnya lebih.

2. Persuasive komunikasi bermedia (mediated

communication),

 

Page 66: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

51

Dipengaruhi lebih banyak untuk komunikasi

informatif dengan menjangkau lebih banyak

komunikan tetapi sangat lemah dalam hal persuasif.

Argenti menjelaskan mengenai setting strategi

komunikasi dapat berjalan secara efektif, dengan tahapan:28

1. Menentukan objectives sebagai bagian dari

kegiatan komunikasi, meliputi hasil yang

digunakan organisasi dari kegiatan komunikasi

yang akan di lakukannya.

2. Menentukan sumber dara yang digunakan unruk

memperoleh objective tersebut seperti dana,

SDM, dan waktu.

3. Menganalisa reputasi organisasi

4. Menganalisa konstituen (publik) organisasi

dengan cara :

a. Membedakan antara publik primer dangen

sekunder.

b. Mengetahui apa yang publik pikirkan

mengenai organisasi ?

Bagaiman sikap mereka terhadap

organuisasi?

c. Apakah publik mengetahui tentang

topik/isu yang menajadi pokok Bahasa

dalam strategi komunikasi?

28

Paul Argenti. Komunikasi Korporat: Corporate Communication.

Jakarta: Salemba Humanika. 2007. h. 24

 

Page 67: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

52

5. Mengirimkan pesan secara „tepat‟ dengan cara :

a. Memilih channel komunikasi sesuai,

b. Memperhatikan struktur pesan yang

disampaikan,

c. Pesan dibuat sedemikian rupa dan selalu

menarik perharian,

d. Pesan dirumuskan melalui lambang –

lambang yang mudah dipahami atau

dimengerti oleh komunikan,

e. Pesan menimbulkan kebutuhan pribadi dari

komunikannya,

f. Pesan merupakan kebutuhan yang dapat

dipenuhi, sesuai dengan situasi dan

keadaan kondisi dari komunikan,

g. Pesan tersebut berupa ide, pikiran,

informasi, gagasan, dan perasaan. Pikiran

dan perasaan tersebut tidak mungkin dapat

diketahui oleh komunikan jika tidak

menggunakn “suatu lambang yang sama –

sama dimengerti”.

6. Publik respons, setelah melakukan komunikasi

dengan publik maka yang harus dilakukan

adalah menganalisis hasil dan tanggapan dari

publik akibat komunikasi tersebut.

Secara terminologis istilah strategi mengandung arti

yang multidimensional. Dalam praktik sehari-hari, istilah

 

Page 68: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

53

strategi ini biasanya disamakan dengan “siasat”atau

“taktik”. Karena itulah kata “strategi” ini sering digunakan

ketika seseorang bermaksud menjelaskan tentang “siasat”

atau “kiat”. Padahal, dalam artikelnya yang berjudul “what

is strategy?” Michael Porter menegaskan bahwa kata

strategi ini mengandung cakupan makna yang begitu luas.

Ada 8 (delapan) makna strategi sebagaimana dijelaskan

oleh Michael Porter yaitu:29

1. Penentu tujuan jangka panjang, program kerja, dan

alokasi sumberdaya.

Dalam dimensi ini, strategi merupakan cara eksplisit

dalam menentukan tujuan jangka panjang, sasaran-

sasaran organisasi, program kerja yang dibutuhkan

untuk mencapai tujuan, dan alokasi sumberdaya yang

diperlukan.

2. Penentu aspek keunggulan organisasi.

Di sini strategi dijadikan power yang efektif untuk

menentukan segmentasi produk dan pasar.

Segmentasi itu mencakup penentuan customer

maupun pengenalan tentang kompetitor yang

dihadapi.

3. Penentu tugas manajerial

Dimensi ini memperlihatkan tiga perspektif

organisasi sebagai korporasi, bisnis, dan fungsi-

fungsi. Ketiga perspektif ini harus dilihat secara

holistik dengan tetap memperlihatkan perbedaan tgas

manajerial masing-masing perspektif. Strategi

dipilahkan dari sekedar efektivitas operasional yang

terdiri dari serangkaian aktivitas. Di samping

menentukan dan menyusu aktivitas yang perlu

dilakukan untuk mencapai level terbaik, strategi juga

berperan memperlihatkan bagaimana aktivitas-

aktivitas tersebut saling berhubungan.

29

Porter E Michael. (1996), Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis

Industri dan Pesaing, Erlangga, Jakarta.1996. h. 14

 

Page 69: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

54

4. Pola pengambilan keputusan yang saling mengikat

Di sini strategi dilihat sebagai pola pengambilan

keputusan berdasarkan masa lampau yang mungkin

ikut mementukan apa yang harus dilakukan di masa

depan.

5. Penentu imbalan

Baik ekonomis maupun non-ekonomis kepada

stakeholders. Dimensi ini menunjukkan bahwa

tanggung jawab perusahaan bukan terbatas pada

shareholders saja, tetapi juha kepada semua

stakeholders, misalnya: karyawan, para manajer,

pembeli, pemasok, dan sebagainya.

6. Pernyataan keinginan strategis

Dimensi ini menempatkan strategi sebagai perumus

posisi strategi organisasi tentang besarnya tantangan

dalam mencapai tujuan. Di sini strategi tidak berhenti

hanya pada penyusunan program-program yang sudah

atau sedang berjalan, tetapi harus terarah pada

pemusatan daya kreativitas dan mendorong organisasi

ke posisi yang semakin jaya.

7. Sarana untuk mengembangkan kompetensi inti

organisasi

Dimensi ini mengalihkan fokus organisasi dari

strategic business unit (SBU) ke level korporasi. Jika

organisasi terfokus pada alokais sumberdaya ke SBU

semata, maka dalam jangka pendek mungkin akan

menunjukkan kinerja baik. Tetapi pada suatu saat,

organisasi akan melihat bahwa investasi untuk

mengembangkan kompetensi inti tidak memadai

sehingga kehilangan keunggulan untuk bersaing.

8. Upaya mengalokasikan sumberdaya untuk

mengembangkan keunggulan daya saing yang

berkesinambungan.

Di sini kompetensi inti terkait erat dengan

sumberdaya organisasi. Dan strategi dilihat sebagai

model investasi berbasis sumberdaya untuk

mengembangkan sumberdaya sebagai sarana

mencapai keunggulan. Di sini mau ditekankan bahwa

 

Page 70: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

55

keunggulan daya saing tergantung pada

pengembangan sumberdaya organisasi.

Dari 8 (delapan) makna strategi di atas, ada 4 (empat)

makna strategi yang maknanya berkorelasi dengan strategi

komunikasi dalam pemberdayaan komunitas Kelompok

Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI), yakni:

1. Strategi sebagai penentu tujuan jangka panjang,

program kerja, dan alokasi sumberdaya,

2. Strategi sebagai pola pengambilan keputusan

yang saling mengikat,

3. Strategi sebagai penentu imbalan, baik

ekonomis maupun non ekonomis kepada

stakeholders,

4. Strategi sebagai pernyataan keinginan strategis.

Strategi yang terencana dengan baik mampu

menyusun dan mengatur sumber-sumber organisasi dalam

sebuah hasil yang unik dan mampu bertahan dalam jangka

waktu yang lama berdasarkan pada kemamuan dan

kelemahan internal, mengantisipasi perubahan internal,

mengantisipasi perubahan lingkungan/tindakan yang

dilakukan oleh pesaing.

Strategi sebagai sebuah rencana aksi yang dipilih

sebagai cara yang paling menjanjikan untuk mencapai

tujuan, dalam merancangnya ada beberapa hal yang harus

diperhatikan, yaitu:

1. Pemilihan strategi dilakukan berdasarkan pada:

a. Strategi dipilih untuk meraih target sasaran

 

Page 71: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

56

b. Setiap elemen strategi seharusnya

dikoordinasikan dengan berbagai segmen

target sasaran

c. Strategi harus ditentukan melalui tujuan

artinya dipilih karena mampu menawarkan

kesempatan yang paling bagus dalam

mencapai tujuan

d. Strategi dipilih untuk hasil yang maksimal

dari keterbatasan waktu dan personil dan

dana

e. Strategi yang dipilih seharusnya sesuai

dengan kecenderungan manajemen

2. Meneliti dan melakukan uji coba strategi, uji

coba ini dilakukan untuk menentukan strategi

tersebut dapat menciptakan hasil yang

diharapkan. Uji coba ini meliputi penyidikan

respon public terhadap strategi untuk

memperbaiki dan meningkatkan efektifitasnya.

3. Merancang rencana komunikasi, rencana

komunikasi meliputi apa yang penting untuk

dikomunikasikan sebelum, selama dan sesudah

strategi dilaksanakan. Rencana ini meliputi

serangkaian aktivitas komunikasi dan kegiatan

yang terjadi, termasuk di dalamnya menentukan

jenis media dan saluran komunikasi yang tepat

untuk target sasaran yang memilih pesan yang

 

Page 72: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

57

efektif dan sesuai dengan karakteristik target

sasaran.

4. Menjadwal keseluruhan strategi, yakni

menentukan kapan elemen-elemen komunikasi

yang paling tepat dilakukan selama periode

waktu yang jelas.

5. Membuat anggaran untuk semua aksi dan event

dalam strategi, meliputi perkiraan biaya yang

dibutuhkan.

6. Aplikasi strategi pada manajemen.

Suatu strategi mempunyai dasar atau skema untuk

mencapai sasaran yang dituju. Strategi yang baik akan

mempertimbangkan 2 hal, yaitu30

:

a. Lingkungan internal organisasi yang meliputi

kemampuan dan kelemahan organisasi.

b. Lingkungan eksternal organisasi yang sewaktu-

waktu dapat berubah.

Berbagai kisi yang dilakukan pesaingnya secara

umum dapat dijelaskan sebagai suatu kondisi yang menjadi

peluang atau ancaman bagi lembaga organisasi yang

bersangkutan.

Dengan demikian, strategi komunikasi yang

dirumuskan akan sangat dipengaruhi oleh aliran informasi

dalam organisasi. Apa yang dikemukakan dalam struktur

30

Rhenald Kasali, Manajemen PR; Konsep dan Aplikasi di Indonesia.

Grafiti: Jakarta. 2000. h. 5

 

Page 73: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

58

bisa saja bukan sesuatu yang sebenarnya terjadi. Sebab,

pada kenyataannya informasi tidak mengalir secara harfiah.

Artinya, informasi tidak bergerak. Namun sesungguhnya

terlihat adalah penyampaian suatu pesan, interpretasi

penyampaian tersebut, dan penciptaan penyampaian

lainnya. Penciptaan, penyampaian, dan interpretasi pesan

merupakan proses yang mendistribusikan pesan-pesan ke

seluruh organisasi. Jadi yang dinamakan aliran informasi

dalam suatu organisasi sebenarnya adalah suatu proses

dinamik; dalam proses ini pula pesan-pesan diciptakan,

ditampilkan, dan diinterpretasikan secara tetap dan

berkesinambungan.

Teori komunikasi dapat digunakan sebagai langkah

awal untuk memahami sebagian besar kejadian di dalam

kehidupan. Teori komunikasi dapat membantu memahami

orang lain, media dan berbagai kejadian, serta membantu

untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan yang mendasar.

Dalam ilmu komunikasi terdapat banyak sekali definisi

ilmu komunikasi yang dirumuskan para ahli, hal ini karena

sedemikian kompleks dan kayanya disiplin ilmu

komunikasi. Menurut Richard West dan Lynn H. Tunner31

komunikasi (communication) adalah proses sosial di mana

individu-individu menggunakan simbol-simbol untuk

menciptakan dan menginterpretasikan makna dalam

lingkungan mereka. Komunikasi juga mencakup

31

Richard West, Lynn H. Turner. Teori Komunikasi. Jakarta: Salemba

Humanika. 2009. h. 35

 

Page 74: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

59

komunikasi tatap muka maupun komunikasi dengan

menggunakan media.

Apabila komunikasi dipandang dari arti yang lebih

luas, tidak hanya diartikan sebagai pertukaran berita dan

pesan, tetapi sebagai kegiatan individu dan kelompok

mengenai tukar-menukar data, fakta dan ide, maka

fungsinya dalam tiap sistem sosial adalah sebagai berikut:

1. Informasi: pengumpulan, penyimpanan,

pemrosesan, penyebaran berita, data, gambar, fakta

dan pesan, opini dan komentar yang dibutuhkan

agar orang dapat mengerti dan bereaksi secara

jelas terhadap kondisi Internasional, lingkungan

dan orang lain, dan agar dapat mengambil

keputusan secara tepat.

2. Sosialisasi (pemasyarakatan): Penyediaan sumber

ilmu pengetahuan yang memungkinkan orang

bersikap dan bertindak sebagai anggota

masyarakat yang efektif yang menyebabkan ia

sadar akan fungsi sosialnya sehingga ia dapat aktif

di masyarakat.

3. Motivasi: menjelaskan tujuan setiap masyarakat

jangka pendek maupun jangka panjang,

mendorong orang melakukan pilihannya dan

keinginannya, mendorong kegiatan individu dan

kelompok berdasarkan tujuan bersama yang akan

dikejar.

4. Perdebatan dan diskusi: menyediakan dan saling

menukar fakta yang diperlukan untuk

memungkinkan persetujuan atau menyelesaikan

perbedaan pendapat mengenai masalah public,

menyediakan bukti-bukti yang relevan yang

diperlukan untuk kepentingan umum dan agar

mensyarakat lebih melibatkan diri dalam masalah

yang menyangkut kegiatan bersama di tingkat

Internasional, Nasional dan Lokal.

 

Page 75: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

60

5. Pendidikan: pengalihan ilmu pengetahuan

sehingga mendorong perkembangan intelektual,

pembentukan watak, dan pendidikan keterampilan

serta kemahiran yang diperlukan pada semua

bidang kehidupan.

6. Memajukan kebudayaan: penyebarluasan hasil

kebudayaan dan seni dengan maksud melestraikan

warisan masa lalu, perkembangan kebudayaan

dengan memperluas horizon seseorang,

membangun imajinasi dan mendorong kreativitas

serta kebutuhan estetiknya.

7. Hiburan: penyebarluasan sinyal, symbol, suara dan

citra (image) dari drama, tari, kesenian,

kesusastraan, music, komedi, olah raga, permainan

dan sebagainya untuk rekreasi dan kesenangan

kelompok dan individu.

8. Integrasi: menyediakan bagi bangsa, kelompok,

dan individu kesempatan memperolej berbagai

pesan yang diperlukan mereka agar mereka dapat

saling kenal dan mengerti dan menghargai kondisi,

pandangan dan keinginan orang lain.32

Menurut Tommy Suprapto33

kepercayaan atau

pengetahuan seseorang tentang sesuatu dipercayai dapat

memengaruhi sikap mereka dan pada akhirnya

memengaruhi perilaku dan tindakan mereka terhadap

sesuatu. Mengubah pengetahuan seseorang dan sesuatu

dipercaya dapat mengubah perilaku mereka. Walaupun ada

kaitan antara kognitif, afektif, dan konatif – keterkaitan ini

tidak selalu berlaku lurus atau langsung.

32

Sean MacBride. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat. Jakarta :

Bumi Aksara. 1993. h. 25 33

Tommy Suparpto. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.

Jakarta: Medpress. 2009. h. 12

 

Page 76: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

61

Strategi adalah pendekatan secara keseluruhan yang

berkaitan dengan pelaksanaan gagasan, perencanaan dan

eksekusi sebuah aktivitas dalam kurun waktu tertentu.

Konsentrasi komunikasi strategis menurut Sunarto dan

kawan-kawan media sebagai alat persuasi ekonomi, politik,

sosial.34

Strategi pada hakikatnya adalah perencanaan

(planning) dan manajemen (management) untuk mencapai

suatu tujuan. Akan tetapi, untuk mencapai tujuan tersebut,

strategi tidak hanya berfungsi sebagai peta jalan yang hanya

menunjukkan arah saja, melainkan harus mampu

menunjukkan taktik operasionalnya.

Demikian pula Effendy menyatakan strategi

komunikasi yang merupakan panduan perencanaan

komunikasi (communication planning) dengan manajemen

komunikasi (communication management) untuk mencapai

tujuan yang telah ditetapkan. Strategi komunikasi ini harus

mampu menunjukkan bagaimana operasionalnya secara

praktis harus dilakukan, dalam arti kata bahwa pendekatan

(approach) bisa berbeda sewaktu-waktu bergantung pada

situasi dan kondisi.35

Strategi komunikasi bersifat makro dalam prosesnya

berlangsung secara vertical pyramidal. Penelaahan

34

Ridwan dan Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Penelitian,

Pendidikan, Social, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis. Bandung : Alfabeta.

2009. h. 2 35

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Cetakan kesembilanbelas, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007 h. 25

 

Page 77: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

62

mengenai berlangsungnya komunikasi vertical secara

makro tidak bisa lepas dari pengkajian terhadap pertautan

antara komponen yang satu dengan yang lain dalam proses

komunikasi. Komponen-komponen komunikasi itu adalah:

1. Komunikator (communicator, source, sender)

2. Pesan (message)

3. Medium (media, channel)

4. Khalayak (communicant, communicate,

receiver, recipient)

5. Efek (effect, impact, influence)

Menurut Suprapto lebih dikenal sebagai paradigma

Harold D. Lasswell: Who Says What In Which Channel To

Whom With What Effect? Jadi berdasarkan paradigma

Lasswell tersebut, komunikasi adalah proses penyampaian

pesan oleh komunikator kepada komunikan melalui media

yang menimbulkan efek tertentu.36

Tujuan komunikasi sebaiknya dinyatakan secara tegas

sebelum komunikasi dilancarkan, sebab ini menyangkut

khalayak sasaran (target audience) yang dalam strategi

komunikasi secara makro dibagi-bagi lagi menjadi

kelompok sasaran (target groups). Pengelompokan masalah

target audience dan target group berkaitan erat dengan

aspek-aspek sosiologis, psikologis dan antropologis,

mungkin pula politis dan ekonomis.

Dengan demikian, orang yang menyampaikan pesan,

yaitu komunikator, ikut menentukan berhasilnya

36

Tommy Suparpto. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.

Jakarta: Medpress. 2009. h. 25

 

Page 78: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

63

komunikasi. Dalam hubungan ini faktor source credibility

komunikator memegang peranan yang sangat penting.

Istilah kredibilitas ini adalah istilah yang menunjukkan nilai

terpadu dari keahlian dan kelayakan dipercaya. Seorang

komunikator memiliki kredibilitas disebabkan oleh etos

pada dirinya, yaitu apa yang dikatakan Aristoteles, dan

yang hingga kini tetap dijadikan pedoman, adalah good

sense, good moral, and good character. Kemudian oleh

para cendekiawan modern yang dikemukakan oleh Effendy

diformulasikan menjadi itikad baik (good intentions),

kelayakan untuk dipercaya (trustworthiness), serta

kecakapan atau keahlian.37

Komunikasi bisa dikatakan efektif jika:

1. Pesan yang disampaikan dapat dipahami oleh

komunikan

2. Komunikan bersikap atau berperilaku seperti

apa yang dikehendaki oleh komunikator

3. Ada kesesuaian antar komponen

Jika komunikasi diharapkan efektif menurut

Schramm maka pesan-pesannya perlu dikemas sedemikian

rupa sehingga sesuai atau merupakan kebutuhan

komunikan. Menarik perhatian, dalam arti baru, tidak biasa.

Simbol yang digunakan hendaknya mudah dipahami,

meliputi bahasa, istilah, kata-kata atau kalimatnya. Jika

komunikator menganjurkan menggunakan sesuatu, maka

37

Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Cetakan kesembilanbelas, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007 h. 28

 

Page 79: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

64

hendaknya sesuatu tersebut mudah didapat dengan

menggunakan cara tertentu, termasuk misalnya tentang

tempatnya.38

Komunikasi dapat mendekatkan sikap individu

dengan sikap individu lainnya, dan bisa menjauhkannya.

Hal ini tergantung pada posisi awal individu tersebut

dengan individu tersebut dengan individu yang lainnya.

Strategi komunikasi persuasi yang baik, tidak bisa

dikembangkan sampai seseorang mengetahui apakah sikap

tertentu yang dilakukan oleh seorang komunikan membantu

dalam penyesuaian, pertahanan ego, pengekspresian nilai,

dan sebuah fungsi pengetahuan. Faktor kesamaan atau

kemiripan meruapakan dasar daya Tarik untuk semua jenis

hubungan antarmanusia, termasuk komunikasi persuasive.

Dalam batas-batas tertentu, semakin mirip pihak-pihak

yang berkomunikasi, maka akan semakin efektif pula

komunikasi di antara mereka.

Menurut Effendy komunikasi bermedia (medical

communication), seorang komunikator menggunakan alat

atau sarana sebagai media kedua dalam melancarkan

komunikasinya karena komunikan sebagai sasarannya

berada di tempat yang relative jauh atau jumlahnya banyak.

Surat, telepon, surat kabar, majalah, radio, televisi, film dan

38

Schramm Wilbur. The Process Effect Of Mass Communication.

University Of Illinois Press Urbana. 1973. h. 27

 

Page 80: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

65

banyak lagi adalah media kedua yang sering digunakan

dalam komunikasi.39

Fungsi sosial dan struktur sosial berhubungan sangat

erat dan saling mempengaruhi. Dalam proses perubahan

sosial, jika salah satu berubah maka yang lain akan berubah

pula. Dengan demikian, sasaran utama proses perubahan

sosial adalah anggota sistem sosial atau masyarakat itu

sendiri.

Secara umum, terdapat dua jenis tipe sosialisasi,

yaitu40

:

1. Formal: sosialisasi tipe ini terjadi melalui

lembaga-lembaga yang berwenang menurut

ketentuan yang berlaku dalam negara, seperti

pendidikan di sekolah dan pendidikan militer.

2. Informal: sosialisasi tipe ini terdapat di

masyarakat atau dalam pergaulan yang bersifat

kekeluargaan, seperti antara teman, sahabat,

sesama anggota klub, dan kelompok-kelompok

sosial yang ada di dalam masyarakat.

Meskipun proses sosialisasi dipisahkan secara formal

dan informal, namun hasilnya sangat sulit untuk dipisah-

pisahkan karena individu biasanya mendapat sosialisasi

formal dan informal sekaligus.

Berhubungan dengan publik banyak hal yang harus

diperhatikan, perbedaan latar belakang publik tentunya

membutuhkan perlakuan yang berbeda juga. Sebelum

39 Onong Uchjana Effendy. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Cetakan kesembilanbelas, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007 h. 30 40

Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sosiologi. Bandung: PT.

Grafindo Media Pratama, 2006. h. 27

 

Page 81: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

66

memutuskan perlakuan yang akan dilakukan kepada publik

maka dibutuhkan pendekatan yang dapat membantu dalam

mendefinisikan khalayak sasaran yaitu:41

1. Geographics: perbedaan dari segi geografis bisa

dilihat berdasarkan letak daerah dari khalayak

sasaran, apakah dataran tinggi atau rendah,

populasi penduduknya bagaimana.

2. Demographics: kependudukan dilihat

berdasarkan jenis kelamin, usia, penghasilan,

status perkawinan dan latar belakang

pendidikan.

3. Psychographics: gaya hidup, status sosial dan

atribut-atribut sosial yang dipakai.

4. Covert power: keadaan politik dan ekonomi

yang mempengaruhi khalayak sasaran.

5. Position: kedudukan atau jabatan dari khalayak

sasaran baik itu di lingkungan sekitarnya

maupun luar lingkungannya.

6. Reputation: didasarkan pada tingkat

pengetahuan si khalayak dan persepsi dari

orang lain terhadap khalayak sasaran.

7. Membership: keanggotaan dari khalayak yang

dilihat dari organisasi yang mereka ikuti, LSM

atau kelompok-kelompok sosial lainnya baik itu

yang bersifat profesi, adat istiadat atau

kerohanian.

8. Role in decision process: pengamatan untuk

menentukan khalayak yang aktif yang nantinya

berfungsi sebagai promotor yang menggerakkan

khalayak lainnya.

Untuk menggerakkan khalayak agar mereka mau

melaksanakan program yang disosialisasikan tidaklah

mudah. Walaupun program yang disampaikan sangat

41

Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sosiologi. Bandung: PT.

Grafindo Media Pratama, 2006. h. 28

 

Page 82: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

67

bermanfaat namun bagi khalayak hal tersebut tidak menarik

maka tidak mungkin tujuan dari program tersebut tercapai.

Untuk menghadapi kahalayak yang tidak tertarik terhadap

sebuah program, Grunig dalam Murdiyatmoko dan

Handayani42

menguraikan tiga faktor untuk menggerakkan

publik:

1. Pengenalan masalah: menyadarkan khalayak

bahwa ada sesuatu yang hilang atau keliru

dalam sebuah situasi, sehingga khalayak sadar

bahwa ada sesuatu yang hilang dan mereka mau

mencari informasi untuk menemukan hal

tersebut.

2. Pengenalan akan hambatan: adanya

keterbatasan dari faktor eksternal dari khalayak

ketika mereka ingin melakukan sesuatu yang

berhubungan dengan persoalan.

3. Tingkat keterlibatan: menggambarkan ketika

khalayak merasa tertarik dan ikut terlibat dalam

sebuah permasalahan, dengan kata lain ketika

sebuah persoalan muncul dan hal itu melibatkan

pribadi si khalayak maka mereka akan mudah

untuk menerimanya.

b. Menentukan sasaran dan tujuan

Penetapan tujuan dari sebuah program dapat

dilakukan setelah mengetahui permasalahan yang dihadapi

sehingga dengan tujuan akan mudah menetapkan langkah-

langkah yang harus dilakukan. Menentukan sasaran dan

tujuan yang ingin dicapai organisasi, dengan mengukur dan

42

Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sosiologi. Bandung: PT.

Grafindo Media Pratama, 2006. h. 30

 

Page 83: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

68

mengidentifikasi apakah pesan yang disampaikan dapat

diterima atau tidak.

c. Menyusun aksi dan strategi

Pada tahap ini dipertimbangkan hal apa yang menjadi

kekuatan untuk menghadapi berbagai keadaan.

d. Menggunakan komunikasi yang efektif

Berkaitan dengan berbagai hal mengenai pesan

seperti siapa yang akan menjadi sumber pesan yang

nantinya menyampaikan pesan kepada publik. Isi pesan,

penekanan dan gaya penyampaiannya secara verbal dan non

verbal.

e. Menetapkan taktik komunikasi

1) Komunikasi tatap muka sehingga terjalin

keterlibatan secara pribadi.

2) Media organisasi (media yang dikendalikan

oleh organisasi, misalnya majalah internal).

3) Media berita (merupakan media yang tidak

dapat dikendalikan).

4) Media iklan dan promosi (sebagai bentuk

lain media yang dapat dikendalikan).

Perencanaan komunikasi dari Philip Lesly. Model ini

terdiri atas dua komponen utama, yakni organisasi yang

menggerakkan kegiatan dan Publik yang menjadi sasaran

kegiatan.43

43

Prof. H. Hafied Cangara. Perencanaan dan Strategi Komunikasi

(Jakarta: PT. RajaGrasindo Persada, 2017 ), h. 74

 

Page 84: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

69

1. Organisasi

a. Analisis dan Riset

b. Perumusan Masalah

c. Perencanaan Program Pelaksanaan

d. Kegiatan Komunikasi

2. Publik

a. Umpan balik dan

b. Evaluasi

Tahapan-tahapan tersebut dapat dilihat dalam gambar

berikut:

Gambar 2.2

Model Perencanaan Komunikasi oleh Philip Lesly

Ana

Organisasi Analisa & Reserch

Perencanaan

Program

Pelaksanaan

Evaluasi &

Penyesuaian

Feedback

Publik Kegiatan

Komunikasi

Perumusan

Kebijakan

 

Page 85: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

70

Organisasi pengelola kegiatan, bisa dalam bentuk

lembaga pemerintah, perusahaan swasta atau organisasi

sosial. Organisasi atau lembaga seperi ini memerlukan

tenaga spesialis yang bisa menangani masalah-masalah

komunikasi, apakah itu untuk keperluan pencitraan,

pemasaran atau kegiatan kerja sama dengan pemangku

kepentingan lainnya. Dalam komponen organisasi maka

langkah yang harus dilakukan adalah analisis dan riset,

perumusan kebijakan, perencanaan program pelaksana dan

kegiatan komunikasi. Analisis dan riset dilakukan sebagai

langkah awal untuk mendiagnosis atau mengetahui

permasalahan yang dihadapi, sesudah itu perumusan

kebijakan yang mencakup strategi yang akan digunakan.

ada tahap perencanaan sudah ditetapkan sumber daya yang

akan digerakkan, antara lain tenaga, dana dan fasilitas,

sedangkan pada tahap kegiatan komunikasi adalah tindakan

yang harus dilakukan, yakni membuat dan

menyebarluaskan informasi baik melalui media massa

maupun saluran-saluran komunikasi lainnya (kelompok,

tradisional, media baru, focus grup, publik).44

Publik adalah komponen yang menjadi sasaran

kegiatan organisasi. Publik bisa bermacam-macam

tergantung tipe kegiatan organisasi. Jika organisasi itu

bergerak dalam bidang keagamaan maka publiknya adalah

penganut agama tertentu dengan berbagai klasifikasi,

44

Prof. H. Hafied Cangara. Perencanaan dan Strategi Komunikasi

(Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada, 2017 ), h. 75

 

Page 86: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

71

misalnya pesantren, alim ulama, pengurus masjid,

pengelola zakat, bank syariah, urusan haji dan

semacamnya. Jika organisasi itu bergerak di bidang

asuransi maka publiknya adalah pemegang polis, calon

pelanggan dan semacamnya. Dalam komponen publik,

yang harus dilakukan adalah umpan balik dan evaluasi atau

penyesuaian. Umpan balik dapat diketahui melalui riset

dengan cara mengedarkan kuesioner, wawancara atau

melalui focus grup discussion. Tujuannya adalah

mengetahui pendapat, ide, keluhan dan saran dari khalayak.

Berdasarkan ide, keluhan dan saran dari khalayak tersebut

dijadikan bahan pertimbangan untuk pengambilan

keputusan dalam rangka perbaikan, peningkatan dan

penyesuaian program yang akan dilakukan oleh organisasi

atau lembaga pelaksana.45

f. Implementasi perencanaan strategis

Berkaitan dengan anggaran dan jadwal pelaksanaan

dan persiapan-persiapan untuk mengimplementasikan

program-program komunikasi. Perencanaan anggaran

didasarkan pada banyaknya media yang digunakan atau

ditambahkan dengan biaya operasional dalam

melaksanakan programnya. Perencanaan anggaran sangat

diperlukan karena:

45

Prof. H. Hafied Cangara. Perencanaan dan Strategi Komunikasi (

Jakarta : PT. RajaGrasindo Persada, 2017 ), h. 75

 

Page 87: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

72

1) Untuk mengetahui seberapa banyak dana yang

diperlukan dalam rangka membiayai suatu

program

2) Untuk mengetahui program-program apa saja

yang bisa dilaksanakan dengan dana yang

tersedia

3) Setelah anggaran diketahui pasti, maka

anggaran dapat berfungsi sebagai suatu

pedoman atau daftar kerja.

4) Anggaran membantu mengatur pengeluaran dan

mencegah terjadinya pemborosan, sehingga

semuanya dilakukan berdasarkan anggaran.

Dengan adanya anggaran dapat diketahui

apakah dana yang dikeluarkan mampu

menjadikan sebuah program lebih efisien.

g. Evaluasi

Salah satu cara yang dapat dikatakan sebagai hasil

adalah melalui tanggapan media terhadap program yang

dilaksanakan. Pengukuran hasil dilakukan untuk meninjau

hasil kerja yang telah dilakukan dengan cara

mengumpulkan kembali keseluruhan hasil yang didapat

dari pelaksanaan program. Hasil tersebut kemudian

merupakan sebuah evaluasi atas pelaksanaan program.

 

Page 88: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

73

Secara garis besar menurut Grunig dan Hunt yang

dikutip I Gusti Ngurah Putra46

evaluasi strategi komunikasi

dapat dibedakan menjadi dua yaitu:

1. Evaluasi program, berkaitan dengan usaha-

usaha untuk mengetahui apakah program-

program telah dikelola dengan baik,

berkesinambungan dan efektif.

2. Evaluasi hasil, berkaitan dengan usaha-usaha

untuk mengetahui dampak atau hasil yang

ditimbulkan dari program-program komunikasi

yang dijalankan oleh organisasi. Dengan kata

lain, evaluasi outcome biasanya berkaitan

dengan usaha-usaha untuk mengetahui apakah

tujuan yang telah ditetapkan dalam rencana

dapat tercapai.

4. Komunikasi Interpersonal

a. Pengertian Komunikasi Interpersonal

Salah satu ciri komunikasi organisasi yang paling

nyata adalah konsep hubungan (relationship). Goldhaber

mendefinisikan organisasi sebagai sebuah jaringan

hubungan yang saling bergantung (independent). Jika

sesuatu saling bergantung, ini berarti bahwa hal-hal tersebut

saling mempengaruhi dan saling dipengaruhi satu sama

lain. Pola dan sifat hubungan dalam organisasi dapat

ditentukan oleh jabatan dan peranan yang ditetapkan bagi

jabatan tersebut. Tetapi tidak semua pola dan sifat

hubungan dalam organisasi berdasarkan pada jabatan dan

peranan. Setiap anggota atau individu di dalam organisasi

46

I Gusti Ngurah Putra. Manajemen Hubungan Masyarakat. Penerbitan

Universitas Atma Jaya: Yogyakarta. 1999. h. 72

 

Page 89: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

74

juga bertindak dan berkomunikasi dengan tanpa

mengindahkan jabatan dan peranan mereka secara resmi,

sehingga menciptakan jalinan komunikasi dan struktur yang

bersifat informal yang diwarnai oleh sifat hubungan

antarpribadi.

Para ahli teori komunikasi mendefinisikan komunikasi

interpersonal atau juga sering disebut komunikasi

antarpribadi secara berbeda-beda. Adapun beberapa definisi

yang berhasil dikumpulkan oleh Joseph A. Devito dalam

bukunya Komunikasi Antar Manusia adalah sebagai

berikut:47

1. Definisi berdasarkan komponen (Bochner, 1978)

Definisi ini menjelaskan komunikasi interpersonal

dengan mengamati komponen utamanya, dalam hal

ini, penyampaian pesan oleh satu orang dan penerima

pesan oleh orang lain atau sekelompok kecil orang

dengan berbagai dampaknya dan dengan peluang

untuk memberikan umpan balik segera.

2. Defines berdasarkan hubungan diadik (Capella,

1987)

Definisi ini menjelaskan komunikasi anarpribadi

sebagai komunikasi yang berlangsung diantara dua

orang yang mempunyai hubungan yang mantap dan

jelas. Jadi misalnya, komunikasi antarpribadi meliputi

komunikasi yang terjadi antara pramuniaga dengan

47 Joseph A. Devito. Komunikasi Antar Manusia: Kuliah Dasar Edisi

Kelima. (Terjemahan Bahasa Indonesia) Jakarta. Professional Books, 1997. h.

231

 

Page 90: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

75

pelanggan, anak dengan ayah, dua orang dalam suatu

wawancara, dan sebagainya. Di bawah ini adalah

definisi tentang komunikasi interpersonal yang

dikemukakan oleh Devito:

“In a dyadic relation definition, interpersonal

communication is the communication that

takes place between two persons who have an

estabilished relationship; the people are in

some way ‘connected’. Interpersonal

communication would thus include what

takes place between a son and his father, an

employer and a employee, two sisters, a

teacher and a student, two lovers, two

friends, and so on”. (2007: 5)

Dengan demikian, hampir tidak mungkin ada

komunikasi diadik (dua orang) yang bukan

komunikasi antarpribadi. Hampir tidak terhindarkan

selalu ada hubungan tertentu antara dua orang.

Adakalanya hubungan ini diperluas sehingga

mencakup juga sekelompok kecil orang, seperti

anggota keluarga atau kelompok-kelompok yang

terdiri dari tiga atau empat orang.

3. Definisi berdasarkan pengembangan (Miller,

1990)

Komunikasi antarpribadi dilihat sebagi akhir dari

perkembangan dari komunikasi yang bersifat tak

pribadi (impersonal) pada satu ekstrim menjadi

komunikasi pribadi atau intim pada ekstrim yang lain.

Dengan kata lain, komunikasi adalah suatu proses

 

Page 91: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

76

yang berkembang, yaitu dari yang bersifat impersonal

menjadi interpersonal atau intim.

Sedangkan Mulyana mendefinisikan komunikasi

antarpribadi sebagai komunikasi antara orang-orang secara

tatap muka, yang memungkinkan setiap pesertanya

menangkap reaksi orang lain secara langsung, baik secara

verbal ataupun non verbal.48

Bentuk khusus dari

komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik

(dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang,

seperti suami-istri, dua sejawat atau dua rekan kerja, dua

sahabt dekat, guru-murid, atasan-bawahan dan sebagainya.

Ciri-ciri komunikasi diadik adalah bahwa pihak-pihak yang

berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak

yang berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara

simultan dan spontan secara verbal ataupun nonverbal.

Keberhasilan komunikasi menjadi tanggung jawab para

peserta komunikasi. Kedekatan hubungan pihak-pihak yang

berkomunikasi akan tercermin pada jenis-jenis pesan atau

respon non verbal mereka, seperti sentuhan, tatapan mata

yang ekspresif, dan jarak fisik yang sangat lekat.

Pendengaran dan penglihatan sebagai indra utama dalam

berkomunikasi akan lebih lengkap dan sempurna jika

disertai dengan sentuhan, tatapan mata, ataupun ungkapan

indera-indera yang lain. Jadi sangatlah jelas bahwa

komunikasi antarpribadi sangat potensial untuk

48

Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 2005. h. 81

 

Page 92: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

77

memengaruhi atau membujuk orang lain karena selain kata-

kata yang digunakan untuk menyampaikan dan menerima

serta memberi respon atas pesan, kelima panca indera pun

dapat difungsikan untuk mendukung makna pesan tersebut.

Berdasarkan topik penelitian ini, dari beberapa

definisi di atas peneliti hanya akan meneliti dengan dasar

hubungan yang mantap dan jelas. Komunikasi interpersonal

sebagai komunikasi yang paling efektif dalam hal upaya

mengubah sikap, pendapat, atau perilaku seseorang.49

Berdasarkan hal tersebut dapat kita ketahui bahwa

komunikasi interpersonal juga dapat dilakukan secara tidak

langsung, meskipun tetap dalam konteks komunikasi

interpersonal. Namun, sesuai dengan tujuan penelitian ini,

peneliti hanya akan membahas komunikasi interpersonal

yang bersifat langsung yang menurut pemahaman peneliti

hal ini lebih efektif.

Dengan merujuk pada uraian di atas, maka dapat

dikatakan bawa komunikasi interpersonal merupakan

kegiatan yang dinamis. Dengan tetap memerhatikan

kedinamisannya, menurut Reardon Kathleen K50

. yang juga

dikutip dan diterjemahkan oleh Hardjana51

, komunikasi

interpersonal mempunyai ciri-ciri sebagai berikut:

49

Onong Uchjana Effendi. Dinamika Komunikasi. Jakarta: PT. Remaja

Rosdakarya, 2008. h. 8 50

K. Kathleen Reardon. Interpersonal Communicatio, Where Minds

Meet. Bellmont, California: WardsworthPublishing Company, 1987 . h. 10 51

M. Agus Hardjana. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003. h. 86

 

Page 93: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

78

1. Komunikasi interpersonal meliputi perilaku verbal

dan non verbal

Komunikasi interpersonal adalah komunikasi

yang pesannya dikemas dan diungkapkan dalam

bentuk verbal dan non verbal. Hal ini mencakup

isi pesan dan bagaimana isi pesan itu dikatakan

atau diungkapkan.

2. Komunikasi interpersonal meliputi komunikasi

berdasarkan perilaku spontan (spontaneous

behavior), perilaku menurut kebiasaan (script

behavior), perilaku menurut kesadaran (contrived

behavior) atau kombinasi ketiganya. Perilaku

spontan dalam berkomunikasi adalah perilaku

yang dilakukan karena desakan emosi dan tanpa

sensor serta revisi secara kognitif. Sedangkan

perilaku menurut kebiasaan adalah perilaku yang

dipilih karena dianggap sesuai dengan situasi

yang ada. Perilaku ini dirancang sebelumnya dan

disesuaikan dengan orang yang akan dihadapi,

urusan yang harus diselesaikan, dan situasi serta

kondisi yang ada.

3. Komunikasi interpersonal tidaklah statis tetapi

berkembang

Komunikasi interpersonal merupakan proses

komunikasi yang berkembang, yang berbeda-beda

tergantung dari tingkat hubungan pihak-pihak

yang terlibat dalam komunikasi, pesan yang

 

Page 94: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

79

dikomunikasikan dan cara pesan itu

dikomunikasi. Komunikasi itu berkembang,

berawal dari saling pengenalan yang dangkal,

berlanjut makin mandala, dan berakhir dengan

saling pengenalan yang amat mendalam. Namun

demikian, jalinan ini pun dapat terputus dan

sampai akhirnya melupakan.

4. Komunikasi interpersonal mencakup umpan balik

pribadi, interaksi, dan koherensi

Komunikasi interpersonal merupakan komunikasi

tatap muka yang memungkinkan terjadinya

umpan balik (feedback). Dalam komunikasi ini

terjadi interaksi diantara pengirim dan penerima

pesan, yang satu memengaruhi yang lain.

Pengaruh ini terjadi pada tataran kognitif

(pengetahuan), afektif (perasaan), dan perilaku

(behavior). Semakin berkembang komunikasi

interpersonal itu, semakin intensif umpan balik

dan interkasi dan hal inilah yang menimbulkan

terciptanya koherensi dalam komunikasi,

5. Komunikasi interpersonal berpedoman pada

aturan intrinsik

Komunikasi interpersonal dapat berjalan baik jika

mengikuti peraturan tertentu. Peraturan intrinsic

adalah peraturan yang dikembangkan oleh

masyarakat untuk mengatur cara orang harus

berkomunikasi satu sama lain. Peraturan ini

 

Page 95: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

80

menjadi pedoman perilaku dalam komunikasi

interpersonal. Karena ditetapkan oleh masyarakat,

pedoman itu bersifat khas untuk masing-masing,

masyarakat, budaya, dan bangsa. Sedangkan

peraturan ekstrensik adalah peraturan yang

ditetapkan oleh situasi atau masyarakat.

6. Komunikasi interpersonal meruapakan suatu

aktivitas

Komunikasi interpersonal bukan hanya

komunikasi dari pengirim dan penerima,

melainkan komunikasi timbal balik antara

pengirim dan penerima pesan. Komunikasi

interpersonal bukan sekedar serangkaian

rangsangan-tanggapan, stimulus-respon, tetapi

serangkaian proses saling penerimaan,

penyerapan, dan penyampaian tanggapan yang

sudah diolah oleh masing-masing pihak.

7. Komunikasi interpersonal mencakup persuasi

Komunikasi interpersonal berperan untuk saling

mengubah dan mengembangkan. Melalui

interaksi dalam komunikasi, pihak-pihak yang

terlibat dalam komunikasi dapat saling memberi

inspirasi, semangat dan dorongan untuk

mengubah pemikiran, perasaan, dan sikap yang

sesuai dengan topik yang sedang dibahas

bersama.

 

Page 96: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

81

b. Tujuan komunikasi interpersonal

Komunikasi interpersonal dapat dipergunakan untuk

berbagai macam tujuan. Devito dalam bukunya yang

berjudul “The Interpersonal Communication”52

menyatakan

bahwa semua orang yang terlibat di dalam komunikasi

interpersonal memiliki tujuan yang bermacam-macam,

seperti: untuk mengenal diri sendiri dan orang lain, untuk

mengetahui dunia luar, untuk menciptakan dan memelihara

hubungan, untuk memengaruhi sikap dan perilaku, untuk

bermain dan mencari hiburan, dan untuk membantu. Hal ini

dijelaskan lebih lanjut Marhaeni Fajar sebagai berikut:53

1. Mengenal diri sendiri dan orang lain

Salah satu cara untuk mengenal diri sendiri adalah

melalui komunikasi interpersonal. Komunikasi ini

menjadi sarana bagi kita untuk membicarakan diri

kita sendiri, sehingga melalui komunikasi

interpersonal kita belajar tentang bagaimana dan

sejauh mana kita harus membuka diri pada orang lain.

Selain itu, komunikasi interpersonal juga dapat

membuat kita mengetahui nilai, sikap, dan perilaku

orang lain, sehingga kita dapat memberi tanggapan

secara tepat terhadap tindakan orang lain.

52

Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon, 2007. h. 7 53

Marhaeni Fajar. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik). Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009. h. 78

 

Page 97: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

82

2. Mengetahui dunia luar

Komunikasi interpersonal memungkinkan kita untuk

memahami lingkungan kita secara baik yakni tentang

obyek dan peristiwa-peristiwa yang dialami orang

lain. Banyak informasi yang kita miliki berasal dari

interkasi antarpribadi. Meskipun ada yang

berpendapat bahwa sebagian besar informasi yang

ada berasal dari media massa, tetapi informasi-

informasi tersebut sering dibicarakan dan

diinternalisasi melalui komunikasi interpersonal. Dan

pada kenyataannya, nilai keyakinan, sikap dan

perilaku kita lebih banyak dipengaruhi oleh

komunikasi interpersonal daripada oleh media massa.

3. Menciptakan dan memelihara hubungan

Manusia diciptakan sebagai makhluk individu

sekaligus makhluk sosial. Oleh sebab itu, dalam

kehidupan sehari-hari orang ingin menciptakan dan

memelihara hubungan dekat dengan orang lain. Kita

tidak ingin hidup sendiri, terisolasi dari masyarakat

kita dan kita pun ingin merasa dicintai dan disukai

serta sekaligus menyayangi dan menyukai orang lain.

Oleh karenanya, kita menggunakan banyak waktu

untuk berkomunikasi antarpribadi yang bertujuan

untuk menciptakan dan memelihara hubungan sosial

dengan orang lain, sehingga hidup kita terasa lebih

bermakna.

 

Page 98: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

83

4. Mengubah sikap dan perilaku

Melalui komunikasi interpersonal sering kita

berupaya untuk mengubah sikap dan perilaku orang

lain dengan cara membujuk atau dengan upaya-upaya

yang bersifat persuasif.

5. Bermain dan mencari hiburan

Melalui komunikasi interpersonal kita dapat mencari

hiburan atau melakukan kegiatan yang

menyenangkan sehingga kita dapat merasakan

kelepasan atau kelegaan.

6. Membantu

Psikiater, psikolog, dan ahli terapi adalah contoh

profesi yang mempunyai fungsi menolong orang lain.

Tugas-tugas tersebut dilakukan melalui komunikasi

interpersonal.

Sebagai kesimpulan, uraian tentang tujuan-tujuan

komunikasi interpersonal dapat dilihat dari dua perspektif,

yaitu:

1. Tujuan-tujuan ini dapat dilihat sebagai faktor-

faktor motivasi atau sebagai alasan-alasan mengapa kita

terlibat dalam komunikasi interpersonal. Dengan demikian,

kita dapat mengatakan bahwa kita membantu orang lain

untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang.

2. Tujuan-tujuan ini dapat dipandang sebagai hasil

efek umum dari komunikasi interpersonal. Dengan

demikian kita dapat mengatakan bahwa sebagai suatu hasil

 

Page 99: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

84

dari komunikasi interpersonal, kita dapat mengenal diri kita

sendiri, membuat hubungan lebih baik dan bermakna dan

memeroleh pengathaun tentang dunia luar.

c. Komponen komunikasi interpersonal

Dalam komunikasi interpersonal ada delapan (8)

komponen seperti yang diuraikan dalam bukunya Joseph A.

Devito, kedelapan komponen tersebut adalah:54

1. Sumber-Penerima

Kita menggunakan istilah sumber-penerima

sebagai satu kesatuan yang tak terpisahkan untuk

menegaskan bahwa setiap orang yang terlibat

dalam komunikasi adalah sumber (atau

pembicara) sekaligus penerima (atau pendengar).

Anda mengirimkan pesan ketika anda berbicara,

menulis, atau memberikan isyarat tubuh. Anda

menerima pesan dengan mendengarkan,

membaca, membaui, dan sebaginya.

2. Enkoding-Dekoding

Dalam ilmu komunikasi kita menamai tindakan

menghasilkan pesan (misalnya, berbicara atau

menulis) sebagai enkoding (encoding). Dengan

menuangkan gagasan-gagasan kita ke dalam

gelombang suara atau ke atas selembar kertas,

kita menjelmakan gagasan-gagasan tadi ke dalam

kode tertentu. Jadi, kita melakukan enkoding.

54

Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon, 2007. h. 9

 

Page 100: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

85

Sedangkan kita menamai tindakan menerima

pesan (misalnya, mendengarkan atau membaca)

sebagai dekoding (decoding). Dengan

menerjemahkan gelombang suara atau kata-kata

di atas kertas menjadi gagasan, kita menguraikan

kode tadi atau kita melakukan dekoding. Oleh

karenanya, kita menamai pembicara atau penulis

sebagai enkoder (encoder), dan pendengar atau

pembaca sebagai dekoder (decoder). Seperti

halnya sumber-penerima, kita menuliskan

enkoding-dekoding sebagai satu kesatuan yang

tak terpisahkan untuk menegaskan bahwa kita

menjalankan fungsi-fungsi ini secara simultan.

Ketika kita berbicara (enkoding), kita juga

menyerap tanggapan dari pendengar (dekoding).

3. Pesan

Pesan komunikasi dapat mempunyai banyak

bentuk. Kita mengirimkan dan menerima pesan

ini melalui salah satu atau kombinasi tertentu dari

panca indra kita. Walaupun biasanya kita

menganggap pesan selalu dalam bentuk verbal

(lisan atau tertulis), ini bukanlah satu-satunya

jenis pesan. Kita juga berkomunikasi secara

nonverbal (tanpa kata). Sebagai contohnya,

berkomunikasi secara nonverbal dapat

diwujudkan melalui busana yang kita kenakan,

cara kita berjalan, berjabat tangan,

 

Page 101: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

86

menggelengkan kepala, menyisir rambut, duduk

dan tersenyum, atau dengan kata lain, melalui

segala hal yang kita ungkapkan dalam melakukan

komunikasi.

4. Saluran

Saluran komunikasi adalah media yang dilalui

pesan. Jarang sekali komunikasi berlangsung

melalui hanya satu saluran, kita menggunakan

dua, tiga, atau empat saluran yang berbeda secara

simultan. Sebagai contoh, dalam interaksi tatap

muka kita berbicara dan mendengarkan (saluran

suara), tetapi kita juga memberikan isyarat tubuh

dan menerima isyarat ini secara visual (saluran

visual). Kita juga memancarkan dan mencium

bau-bauan (saluran olfaktori). Seringkali kita

saling menyentuh, ini pun merupakan

komunikasi (saluran taktil).

5. Gangguan

Gangguan (noise) adalah gangguan dalam

komunikasi yang mendistorsi pesna. Gangguan

menghalangi penerima dalam menerima pesan

dan sumber dalam mengirimkan pesan.

Gangguan dikatakan ada dalam suatu system

komunikasi bila ini membuat pesan yang

disampaikan berbeda dengan pesan yang

diterima. Gangguan ini dapat berupa fisik (ada

orang lain berbicara), psikologis (pemikiran yang

 

Page 102: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

87

sudah ada di kepala kita), atau semantik (salah

mengartikan makna).

6. Etik

Karena komunikasi mempunyai dampak, maka

ada masalah etik di sini. Karena komunikasi

mengandung konsekuensi, maka ada aspek

benar-salah dalam setiap tindak komunikasi.

Tidak seperti prinsip-prinsip komunikasi yang

etis, sulit dirmuskan. Seringkali kita dapat

mengamati dampak komunikasi, dan berdasarkan

pengamatan ini, merumuskan prinsip-prinsip

komunikasi yang efektif. Tetapi, kita tidak dapat

mengamati kebenaran atau ketidakbenaran suatu

tindak komunikasi, dimensi etik dari komunikasi

makin rumit karena etik memiliki keterkaitan erat

dengan falsafah hidup pribadi seseorang sehingga

sukar untuk menyarankan pedoman yang berlaku

bagi setiap orang. Meskipun sukar, pertimbangan

etik tetaplah merupakan bagian integral dalam

setiap tindak komunikasi, keputusan yang kita

ambil dalam hal komunikasi haruslah

dipedomani oleh apa yang kita anggap benar di

samping juga oleh apa yang kita anggap efektif.

7. Lingkungan komunikasi

Lingkungan (konteks) komunikasi setidak-

tidaknya memiliki tiga dimensi, yaitu fisik,

sosial-psikologis, dan temporal (waktu). Yang

 

Page 103: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

88

dimaksud dengan dimensi fisik adalah ruang di

mana komunikasi berlangsung secara nyata dan

berwujud. Dimensi sosial-psikologis meliputi,

misalnya tata hubungan status di antara mereka

yang terlibat, peran yang dijalankan, dan aturan

budaya masyarakat di mana mereka

berkomunikasi. Lingkungan atau konteks ini juga

mencakup rasa persahabatan atau permusuhan,

formalitas atau informalitas, serius atau senda

gurau. Dan sedangkan dimensi temporal (waktu),

mencakup waktu dalam hitungan jam, hari, atau

sehajar di mana komunikasi berlangsung. Ketiga

dimensi lingkungan ini saling berinteraksi;

masing-masing memengaruhi dan dipengaruhi

oleh yang lain. Sebagai contoh, terlambat

memenuhi janji dengan seseorang (dimensi

temporal), dapat mengakibatkan berubahnya

suasana persahabatan-permusuhan (dimensi

sosial-psikologis), yang kemudian dapat

menyebabkan perubahan kedekatan fisik dan

pemilihan rumah makan untk mekan malam

(dimensi fisik). Perubahan-perubahan tersebut

dapat menimbulkan banyak perubahan lain.

Proses komunikasi tidak pernah statis.

8. Kompetensi komunikasi

Menurut Spitzberg dan Cupach kompetensi

komunikasi mengacu pada kemampuan kita

 

Page 104: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

89

untuk berkomunikasi secara efektif. Kompetensi

ini mencakup hal-hal seperti pengetahuan tentang

peran lingkungan (konteks) dalam memengaruhi

isi (content) dan bentuk pesan komunikasi

(misalnya, pengetahuan bahwa suatu topik

mungkin layak dikomunikasikan kepada

pendengar tertentu di lingkungan tertentu, tetapi

mungkin tidak layak bagi pendengar dan

lingkungan yang lain). Pengetahuan tentang tata

cara perilaku non verbal (misalnya kepatutan

sentuhan, suara yang keras, serta kedekatan fisik)

juga merupakan bagian dari kompetensi

komunikasi.55

Berdasarkan uraian tentang kedelapan komponen

yang terdapat pada komunikasi interpersonal, maka

semakin jelaslah bahwa komunikasi interpersonal yang

terjadi di dalam sebuah organisasi akan turut menentukan

iklim organisasi tersebut, dan demikian juga sebaliknya.

d. Prinsip-prinsip komunikasi interpersonal

Setelah mengetahui pengertian, tujuan, dan

komponen komunikasi interpersonal, melalui bukunya

Joseph A. Devito, kita akan mengenal tentang prinsip-

prinsip komunikasi interpersonal sebagai berikut:56

55

Spitzberg, B. H., & Cupach, W. R. Interpersonal communication

competence. Beverly Hills, CA: Sage. 1984. pp: 22 56

Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon, 2007. h. 21

 

Page 105: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

90

1. Komunikasi interpersonal merupakan proses

transaksional

Komunikasi adalah transaksi. Dengan transaksi

dimaksudkan bahwa komunikasi merupakan suatu

proses, komponen-komponennya saling terkait,

dan bahwa para komunikatornya beraksi dan

bereaksi sebagai suatu kesatian atau keseluruhan.

2. Komunikasi interpersonal bersifat ambigu

Pesan yang ambigu adalah pesan yang dapat

diartikan lebih dari dua makna. Kadang-kadang

ambiguitas muncul karena dalam berkomunikasi

orang menggunakan kata-kata yang dapat

diinterpretasikan secara berbeda.

3. Komunikasi interpersonal merupakan hubungan

simetris dan komplementer

Hubungan dapat berbentuk simetris atau

komplementer. Dalam hubungan simetris dua

orang saling bercermin pada perilaku yang

lainnya. Jika salah seorang mengangguk, yang lain

mengangguk, jika yang satu menampakkan rasa

cemburu, yang lain memperlihatkan rasa cemburu;

jika yang satu pasif, yang lainn pasif. Hubungan

ini bersifat setara (sebanding), dengan penekanan

pada pengurangan perbedaan di antara kedua

orang yang bersangkutan. Hubungan simetris

 

Page 106: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

91

kompetitif; masing-masing pihak berusaha

memertahankan kesetaraan atau keunggulannya

dari pihak yang lain. Sedangkan dalam hubungan

komplementer, kedua pihak mempunyai perilaku

yang berbeda. Perilaku salah seorang berfungsi

sebagai stimulus perilaku komplementer bagi yang

lain. Dalam hubungan komplementer perbedaan di

antara kedua pihak dimaksimalkan. Orang

menempati posisi yang berbeda; yang satu atasan,

yang lain bawahan; yang satu aktif, yang lain

pasif; yang satu kuat, yang lain lemah. Pada

masanya, budaya bentuk membentuk hubungan

seperti ini –misalnya, hubungan antara guru dan

murid, atau antara atasan dan bawahan – .

walaupun hubungan komplementer umumnya

produktif, di mana perilaku salah satu mitra

melengkapi atau menguatkan perilaku yang lain,

tetap saja masih timbul adanya masalah. Salah atu

masalah dalam hubungan komplementer, adalah

yang disebablan oleh kekakuan yang berlebihan.

4. Komunikasi interpersonal mengacu pada isi dan

hubungan

Komunikasi, setidaknya-tidaknya sampai batas

tertentu, berkaitan dengan dunia nyata atau sesuatu

yang berada di luar (bersifat ekstern) bagi

pembicara dan pendengar. Tetapi sekaligus,

komunikasi juga menyangkut hubungan di antara

 

Page 107: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

92

kedua pihak. Dalam setiap situasi komunikasi,

dimensi isi mungkin tetap sama tetapi aspek

hubungannya dapat berbeda, atau aspek hubungan

tetap sama sedangkan sisinya berbeda.

5. Komunikasi interpersonal merupakan rangkaian

komunikasi dipunktuasi

Peristiwa komunikasi merupakan transaksi yang

kontinyu. Tidak ada pengamat tindak komunikasi,

kita membagi proses kontinyu dan berputar ini ke

dalam sebab akibat, atau ke dalam stimulus dan

tanggapan. Artinya, kita mensegmentasikan arus

kontinyu komunikasi ini ke dalam potongan-

potongan yang lebih kecil. Kita menamai beberapa

di antaranya sebagai sebab atau stimulus dan

lainnya sebagai efek atau tanggapan.

6. Komunikasi interpersonal memiliki sifat tidak

terhindarkan, berjalan satu arah (tak dapat dibalik),

dan tak dapat diulangi

Komunikasi interpersonal dapat berlangsung secara

tidak disengaja, tanpa tujuan, tapa termotivasi secara sadar.

Seringkali komunikasi interpersonal terjadi meskipun

seseorang tidak menginginkannya. Komunikasi

interpersonal juga berjalan satu arah, artinya bahwa proses

komunikai yang telah terjadi tidak dapat ditarik kembali.

Selain itu, komunikasi yang telah terjadi antarpribadi juga

tidak dapat diulang sama seperti ketika pertama kali terjadi.

 

Page 108: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

93

Hal ini karena segala sesuatu dapat berubah seiring dengan

berjalannya waktu.

e. Efektivitas komunikasi interpersonal

Komunikasi antarpribadi, seperti bentuk perilaku yang

lain, dapat sangat efektif dan dapat pula tidak efektif.

Sedikit saja perjumpaan antarpribadi yang gagal total atau

berhasil total, tetapi ada perjumpaan yang lebih efektif

ketimbang yang lain.

Menurut Devito, karakteristik efektivitas komunikasi

interpersonal ini dilihat dari tiga sudut pandang, yaitu:57

1. Sudut Pandang Humanistik

Sudut pandang ini menekankan pada keterbukaan,

empati, sikap mendukung dan kualitas-kualitas

lain yang menciptakan interaksi yang bermakna,

jujur dan memuaskan (Bochner & Kelly, 1974).

Pandangan ini dimulai dengan pandangan umum

yang menurut para filsuf dan humanis menentukan

terciptanya hubungan antarmanusia yang superior

(misalnya kejujuran, keterbukaan, dan sikap

positif).

2. Sudut Pandang Pragmatis

Sudut pandang ini menekankan pada manajemen

dan sekegaran interaksi dan secara umum,

kualitas-kualitas yang menentukan pencapaian

57

Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon, 2007. h. 259

 

Page 109: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

94

tujuan yang spesifik. Pandangan ini berawal dari

keterampilan spesifik, yang dari riset diketahui

efektif dalam komunikasi antarpribadi, kemudian

mengelompokkan keterampilan-keterampilan ini

ke dalam kelas-kelas perilaku umum, misalnya

keterampilan manajemen interaksi atau

keterampilan orientasi lainnya.

3. Sudut Pandang Pergaulan Sosial dan Sudut

Pandang Kesetaraan

Sudut pandang ini didasarkan pada model

ekonomi imbalan dan biaya. Sudut pandang ini

mengasumsikan bahwa suatu hubungan

merupakan suatu kemitraan dimana imbalan dan

biaya saling dipertukarkan.

Sudut pandang tersebut tidaklah sama sekali terpisah,

melainkan saling melengkai. Masing-masing sudut pandang

akan membantu dalam memahami efektivitas komunikasi

antarpribadi. Berikut ini akan dijelaskan lebih lanjut aspek-

aspek yang terkait dengan ketiga sudut pandang di atas.

1. Sudut Pandang Humanistik untuk Efektivitas

Pribadi

Dalam sudut pandang humanistik ini ada lima

kualitas umum yang dipertimbangkan: keterbukaan,

empati, sikap mendukung, sikap positif dan

kesetaraan.

 

Page 110: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

95

a. Keterbukaan

Tiga aspek dari kualitas keterbukaan

komunikasi antarpribadi:

1) Terbuka pada orang yang diajaknya

berinteraksi. Adanya kesediaan untuk

mengungkapkan informasi yang biasanya

disembunyikan.

2) Kesediaan komunikator untuk bereaksi

secara jujur terhadap stimulus yang dating.

Kita ingin orang bereaksi secara terbuka

terhadap apa yang kita ucapkan dan kita

berhak mengharapkan hal ini.

3) Kepemilikan perasaan dan pikiran (Bocher

& Kelly, 1974). Terbuka dalam pengertian

ini adalah mengakui bahwa perasaan dan

pikiran yang kita lontarkan adalah memang

milik kuta dan kita bertanggung jawab

atasnya.

b. Empati

Menurut Henry Backrack (1976) dalam

Devito58

mendefinisikan empati sebagai

“kemampuan seseorang untuk mengetahui apa

yang sedang dialami orang lain pada suatu saat

tertentu, dari sudut pandang orang lainitu,

melalui kacamata orang lain itu”. Berempati

58

Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon. 1997. p. 259

 

Page 111: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

96

berarti merasakan sesuatu seperti orang yang

mengalaminya. Empati dapat dikomunikasikan

baik secara verbal maupun nonverbal. Secara

non verbal, kita dapat mengkomunikasikan

empati dengan memperlihatkan (1) keterlibatan

aktif dengan orang lain melalui ekspresi wajah

dan gerak-gerik yang sesuai; (2) konsentrasi

terpusat meliputi kontak mata, postur tubuh

yang penuh perhatian, dan kedekatan fisik; serta

(3) sentuhan atau belaian yang sepantasnya.

c. Sikap Mendukung

Komunikasi yang terbuka dan empatik tidak

dapat berlangsung dalam suasana yang tidak

mendukung. Kita memerlihatkan sikap

mendukung dengan bersikap (1) deskriptif,

bukan evaluative, (2) spontan, bukan strategik,

dan (3) provisional, bukan sangat yakin dan (4)

sikap positif. Untuk lebih jelasnya keempat

sikap tersebut diuraikan sebagai berikut:

1) Deskriptif

Suasana yang bersifat deskriptif dan bukan

evaluatif membantu terciptanya sikap

mendukung. Bila seseorang mempersiapkan

suatu komunikasi sebagai permintaan akan

informasi atau uraian mengenai suatu

kejadian tertentu, seseorang umumnya tidak

merasakan ancaman. Di pihak lain,

 

Page 112: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

97

komunikasi yang bernada menilai seringkali

membuat kita bersifat defensif.

2) Spontanitas

Gaya spontan membantu menciptakan

suasana mendukung. Orang yang spontan

dalam komunikasinya dan terus terang serta

terbuka dalam mengutarakan pikirannya

biasanya bereaksi dengan cara yang sama –

terus terang dan terbuka.

3) Provosionalisme

Bersikap provisional, artinya bersikap

tentative dan berpikiran terbuka serta

bersedia mendengarkan pandangan yang

berlawanan dan bersedia mengubah posisi

jika keadaan mengharuskan.

4) Sikap positif

Kita mengkomunikasikan sikap positif

dalam komunikasi antarpribadi dengan

sedikitnya dua cara, yaitu dengan

menyatalan sikap postif dan dengan secara

positif mendorong orang yang menjadi

teman kita untuk berinteraksi.

d. Kesetaraan (Equality)

Komunikasi antarpribadi akan lebih efektif bila

suasananya “setara”, artinya harus ada

pengakuan secara diam-diam bahwa kedua

pihak sama-sama bernilai dan berharga, dan

 

Page 113: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

98

bahwa masing-masing pihak mempunyai

sesuatu yang penting untuk disumbangkan.

2. Sudut Pandang Pargmatis untuk Efektivitas

Antarpribadi

Sudut pandang pragmatis, keperilakuan, atau sering

dikatakan sebagai sudut pandang “keras” untuk

efektivitas antarpribadi, adakalanya dinamai model

kompetensi, memusatkan pada perilaku spesifik

yang harus digunakan oleh komunikator untuk

mendapatkan hasil yang diinginkan. Adapun lima

kualitas efektivitas yang dimiliki adalah sebagai

berikut:

a. Kepercayaan diri

Komunikator yang efektif memiliki

kepercayaan diri sosial; perasaan cemas tidak

dengan mudah dilihat orang lain. Komunikator

yang efektif selalu merasa nyaman bersama

orang lain dan merasa nyaman dalam situasi

komunikasi pada umumnya.

b. Kebersatuan

Kebersatuan mengacu pada penggabungan

antara pembicara dan pendengar – terciptanya

rasa kebersamaan dan kesatuan. Kebersatuan

menyatukan pembicara dan pendengar.

c. Manajemen interaksi

Dalam manajemen interaksi yang efektif, tidak

seorangpun merasa diabaikan atau merasa jadi

 

Page 114: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

99

tokoh penting. Masing-masing pihak

berkontribusi dalam keseluruhan komunikasi.

d. Pemantauan diri

Menurut Synder59

pemantauan diri adalah

manipulasi citra yang kita tampilkan kepada

pihak lain. Pemantauan diri yang cermat selalu

menyesuaikan perilaku mereka menurut umpan

balik dari pihak lain, guna mendapatkan efek

paling menyenangkan.

e. Daya ekspresi

Daya ekspresi mengacu pada keterampilan

mengkomunikasikan keterlibatan tulus dalam

interaksi antarpribadi. Hal ini mencakup,

misalnya, ekspresi tanggung jawab atas pikiran

dan perasaan, mendorong daya ekspresi atau

keterbukaan orang lain dan memberikan umpan

balik yang rekevan dan patut. Kita

mendemontrasikan daya ekspresi dengan

menggunakan variasi dalam kecepatan, nada,

volume dan ritme suara untuk mengisyaratkan

keterlibatan dan perhatian dan dengan

membiarkab otot-otot wajah mencerminkan dan

menggeamakan keterlibatan ini.

59

Synder. M. Self-Monitoring of Expressive Behavior. Journal of

Personality and Social Psychology. 1974. p. 526.

 

Page 115: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

100

f. Orientasi kepada orang lain

Orientasi yang mengacu pada kemampuan kita

untuk menyesuaikan diri dengan lawan bicara

selama perjumpaan antarpribadi. Orientasi ini

mencakup pengkomunikasian perhatian dan

minta terhadap apa yang dikatakan lawan

bicara.

3. Sudut Pandang Pergaulan Sosial untuk Efektivitas

Antarpribadi

Teori pergaulan sosial mengatakan bahwa kita

mengembangkan hubungan bila manfaatnya lebih

besar daripada biaya yang harus kita keluarkan.

Kita melibatkan diri dalam hubungan yang akan

memberikan keuntungan bagi kita. Imbalan atau

manfaat adalah hal-hal yang memenuhi kebutuhan

kita akan rasa aman, seks, penerimaan sosial,

keuntungan keuangan, status dan sebagaiknya.

Ukuran manajemen komunikasi interpersonal yang

efektif adalah ketepatan informasi yang disampaikan dan

kualitas hubungan yang diciptakan. Keberhasilan dalam

mencapai keepatan penyampaian informasi ditentukan oleh

sifat dan mutu informasi yang disampaikan, di mana hal ini

selanjutnya juga ditentukan oleh pengertian, keterangan,

pengaruh sikap, hubungan yang semakin baik serta adanya

tindakan.

 

Page 116: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

101

Menurut Tubs dan Moss60

(1994) yang dikutip oleh

Yulita Daru Priliantari, menyatakan bahwa efektivitas

komunikasi pada konteks komununikasi interpersonal

terletak pada variable-variabel yang menitikberatkan pada

aspek kualitas hubungan, faktor-faktor yang memengaruhi

kualitas hubungan, seperti dikutip oleh Deddy Mulyana61

adalah: pengungkapan diri, keakraban, afiliasi dan

komitmen, dominasi, serta status dan kekuasaan.

Berkaitan dengan bahasan tentang kualitas hubungan

tersebut, maka dikemukakan pula intensitas komunikasi

antarpribadi yang merupakanaspek kuantitas dan kualitas

suatu tingkah laku, jumlah energy fisik yang diperlukan

untuk menaikkan rangsangan inderam obyek dan hubungan

dan sifatnya yang berulang-ulang dalam suatu proses

interaksi.62

Berkenaan dengan definisi tersebut, tentunya

komunikasi antarpribadi antara atasan dan bawahan dan

juga antarsesama karyawan harus memenuhi unsur kualitas,

agar hubungan yang terjalin semakin kuat. Hubungan yang

berkualitas, diupayakan memenuhi hal-hal sebagai berikut:

1. Keakraban, merupakan pemenuhan kebutuhan

kasih sayang, hubungan antara atasan dan bawahan

60

Tubs, Steward L dan Sylvia Moss. 1996. Human communication.

Prinsip-Prinsip Dasar. Terjemahan oleh Dedy Mulyana dan Gembirasari.

Bandung: PT Remaja Rosdakarya. 1996. h. 78 61

Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 1996. h. 50 62

http://www.kesimpulan.com/2009/04/intensitas-komunikasi-atasan-

bawahan.html

 

Page 117: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

102

akan terpelihara jka komunikator dan komunikan

sepakat akan tingkat keakraban tersebut.

2. Kontrol, merupakan kesepakatan tentang siapa

yang akan mengontrol siapa dan bilamana konrol

itu harus dilakukan. Jika dua orang mempunyai

pendapat yang berbeda sebelum mengambil

kesimpulan, siapa yang harus lebih banyak dan

siapa yang dominan dan yang menentukan.

3. Ketepatan respon, artinya pemberian respon yang

sesuai dengan konteks komunikasi, baik secara

verbal maupun non verbal. Jika konteks

pembicaraan serius, ditanggap secara main-main,

maka akan menunjukkan sikap tidak percaya dari

komunikator. Hal demikian akan mengakibtakan

hubungan interpersonal yang kurang baik.

4. Kesesuaian emosional, meskipun mungkin terjadi

komunikasi dua orang dengan suasana emosional

yang berbeda, dan tidak stabil, besar kemungkinan

salah satu pihak akan mengakhiri komunikasi atau

mengubah suasana emosi diantara keduanya.

Komunikasi antarpribadi yang berlangsung secara

intensif dengan mengutamakan aspek kuantitas dan kualitas

yang seimbang, bukan tidak mungkin memunculkan

hubungan interpersonal yang kuat antara atasan dan

bawahan serta antarsesama karyawan, sehingga

keterbukaan dan kepercayaan yang didapat dari proses

komunikasi tersebut dapat turut menentukan perubahan

 

Page 118: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

103

sikap dan tingkah laku dalam organisasi, terutama dalam

hal ini, perubahan sikap dan perilaku karyawan. Dalam

berkomunikasi harus ada keterbukaan, kejujuran,

kepercayaan dan empati untuk melandasi suatu hubungan

diantara keduanya, yakni atasan dan bawahan, maupun

antarkaryawan.

Dalam prakteknya, perubahan sikap dan tingkah laku

dari prises komunikasi interpersonal dalam suatu organisasi

dapat berberntuk terwujudnya suatu sikap yang diharapkan

muncul dari dirikaryawan, yaitu motivasi kerja yang tinggi.

Dengan motivasi tersebut, kinerja organisasi dipertaruhkan.

Keberlangsungan dan keberhasilan dapat ditentukan oleh

faktor yang satu ini.

5. Komunikasi Organisasi

a. Pengertian Komunikasi Organisasi

Menurut Wiryanto (2005) dalam Romli komunikasi

organisasi adalah pengiriman dan penerimaan berbagai

pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi.63

Komunikasi formal adalah

komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu sendiri dan

sifatnya berorientasi kepetningan organisasi. Isinya berupa

cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai

pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi.

Misalnya: memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan

63

Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap. PT. Grasindo,

Anggota Ikapi: Jakarta. 2014. h. 2

 

Page 119: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

104

surat-surat resmi. Adapun komunikasi informal adalah

komunikasi yang disetujui secara sosial. Orientasinya

bukan pada organisasi, tetapi lebih kepada anggotanya

secara individual.64

Sesungguhnya komunikasi organisasi merupakan

sebuah proses pembagian pesan, ide-ide atau sikap dalam

suatu organisasi, seperti bisnis, industri pemerintahan dan

pendidikan. Dan proses komunikasi organisasi menciptakan

dan saling menukar pesan dalam satu jaringan hubungan

yang saling tergantung satu sama lain untuk mengatasi

lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-ubah.

Proses penyebaran atau penyampaian pesan, ide-ide atau

sikap ini terjadi antara manajer, pegawai dan teman sejawat

yang juga dapat menggunakan teknologi komunikasi

moderen atau media informasi.65

Komunikasi organisasi dapat berlangsung secara lisan

(verbal) maupun tulisan (non verbal) atau menggunakan

media informasi canggih. Penggunaan surat, memo,

pembicaraan lisan, penggunaan bahasa isyarat, teguran,

telepon dan lain-lainnya adalah bahagian yang akrab

dengan kehidupan organisasi dalam rangka pelaksanaan

tugas-tugas organisasi dalam pencapaian tujuan.

Komunikasi organisasi berlangsung antara pimpinan

64

Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap. PT. Grasindo,

Anggota Ikapi: Jakarta. 2014. h. 2 65

Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap. PT. Grasindo,

Anggota Ikapi: Jakarta.2014. h. 13

 

Page 120: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

105

dengan bawahan, begitu sebaliknya bawahan dengan

atasan, atau bawahan dengan bawahan dalam konteks

pelaksanaan tugas dan hubungan sosial.66

Komunikasi dalam organisasi dapat digolongkan

menjadi komunikasi ke bawah, komunikasi ke atas dan

komunikasi ke samping. Semua dapat dipacu sebagai

komunikasi formal yang bertujuan untuk memperlancar

pekerjaan. Selain itu dalam organisasi juga terdapat

komunikasi informal yang terjadi dalam saluran tidak resmi

organisasi atau di luar struktur organisasi. Komunikasi ini

dapat berhubungan dengan pekerjaan dan dapat pula tidak

berhubungan dengan pekerjaan. Para karyawan terlepas dari

kedudukan dan pekerjaannya dapat membentuk kelompok-

kelompok yang bisa saja terbentuk atas rasa saling suka,

rasa senasib dan sebagainya. Mereka berkomunikasi dalam

kelompok ini, berbagai informasi dan menjadikannya

sebagai tempat berbagai gosip. Seorang pemimpin harus

menggunakan komunikasi formal dan informal secara

efektif.67

1. Komunikasi ke bawah

Komunikasi ke bawah mengalir dari para manajer

tingkat atas atau pimpinan kepada supervisor dan akhirnya

kepada karyawan, misalnya dalam bentuk instruksi

66

Husaini Usman. Manajemen; Teori Praktik dan Riset Pendidikan

edisi 3. Jakarta: Bumi Aksara. 2009. h. 420 67

Devito Joseph, Komunikasi Interpersonal, Cetakan ketiga (Bandung:

Rosdakarya, 2004), h. 65

 

Page 121: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

106

pekerjaan, kebijakan, prosedur, memo dan publikasi

perusahaan. Beberapa jenis informasi dikomunikasikan

pimpinan kepada karyawan, seperti kebijakan organisasi

yang biasanya dilakukan secara tertulis. Namun

kebanyakan komunikasi ke bawah berlangsung antara

supervisor dan karyawan yang biasanya secara lisan seperti

instruksi pekerjaan.

Komunikasi ke bawah ini tidak bisa dipandang sepele

karena karyawan memerlukan informasi berkaitan dengan

pekerjaan mereka. Jika mereka tidak memperoleh secara

formal, maka sangat mungkin mereka membuat dugaan

sendiri atau beralih kepada saluran informasi. Namun

sering kali supervisor kurang memperhatikan saluran

komunikasi ke bawah, misalnya: (1) tidak memberi tahu

karyawan tentang hal-hal yang seharusnya mereka ketahui,

(2) memberi informasi yang kurang lengkap kepada

karyawan, (3) terlambat memberi tahu karyawan, (4)

menggunakan cara yang salah, misalnya menggunakan

komunikasi lisan untuk hal yang seharusnya dilakukan

secara tertulis, (5) Memberikan informasi yang salah

kepada karyawan, (6) berkomunikasi dengan cara yang

ketus, bermusuhan atau emosional, (7) berkomunikasi

dengan cara yang tidak dimengerti oleh karyawan, dan (8)

mengkritik karyawan di depan orang lain/orang banyak.

2. Komunikasi ke atas

Komunikasi ke atas berlangsung dari karyawan

kepada para supervisor dan selanjutnya kepada manajer

 

Page 122: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

107

yang lebih tinggi. Pimpinan membutukan umpan balik agar

komunikasi ke bawah dipahami dengan baik, selain itu

pimpinan juga dapat mengetahui gagasan, pendapat dan

perasaan karyawan melalui komunikasi ke atas.

Umumnya jenis komunikasi yang dibutuhkan oleh

pimpinan dari karyawan adalah sebagai berikut: (1)

masalah dan kesulitan dalam pekerjaan, (2) perasaan dan

sikap kepada organisasi dan unit kerja dalam departemen,

(3) gagasan untuk meningkatkan operasi secara keseluruhan

atau pelaksanaan pekerjaan tertentu, (4) informasi lebih

awal tentang kemajuan pelaksanaan pekerjaan dalam

kaitannya dengan jadwal atau standar pekerjaan.

Kesulitan dalam berkomunikasi ke atas menjadi tidak

efektif ketika karyawan tidak mau atau takut

mengungkapkan perasaan mereka. Dalam beberapa kasus

karyawan merasa bahwa pimpinan tidak mendorong

mereka untuk mengungkapkan pendapat. Sejumlah

organisasi dan perusahaan berusaha menggalakkan

komunikasi ke atas melalui kotak saran, pertemuan

kelompok dan buletin karyawan. Cara seperti ini akan lebih

efektif bila dilaksanakan dan dipelihara secara konsisten.

Efektivitas komunikasi ke atas bergantung kepada

hubungan antara pimpinan dan karyawan, pimpinan

bersikap terbuka, mau menerima dan mendorong lebih

mungkin memperoleh gagasan dan pendapat dari bawahan.

3. Komunikasi ke samping

 

Page 123: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

108

Komunikasi dapat juga berlangsung ke samping atau

disebut juga komunikasi horizontal. Komunikasi horizontal

adalah pertukaran pesan di antara orang yang sama tingkat

otoritasnya dalam organisasi. Komunikasi kesamping

membantu upaya mengkoordinasikan kegiatan diantara

sejumlah unit kerja.68

Misalnya diantara bagian

perencanaan dengan bagian pendidikan luar sekolah pada

organisasi pendidikan. Komunikasi ini dapat berfungsi

secara tatap muka atau melalui berbagai bentuk sistem

informal.

4. Komunikasi Informal

Komunikasi informal timbul karena komunikasi

adalah manusiawi. Orang-orang yang saling kenal dalam

suatu organisasi berbincang-bincang secara informal, suatu

hal yang mereka ketahui bersama adalah organisasi tempat

mereka bekerja. Jadi mereka berbicara apa saja tentang hal-

hal apa saja yang mereka ketahui di situ. Pembicaraan ini

sering berkembang dan pada akhirnya dapat menjadi gosip

atau desas-desus yang menyebar ke seluruh karyawan.

Saluran informasi informal membawa dua jenis

informasi yaitu: (1) yang berhubungan dengan pekerjaan

dan (2) informasi yang tidak berhubungan dengan

pekerjaan. Karyawan ingin mengetahui hal-hal tempat

organisasi mereka bekerja, tentang apa yang terjadi dan

sebagainya. Jika mereka tidak memperoleh melalui saluran

68

Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Cetakan keenam. Jakarta:

Bumi Aksara. 2001. h. 121.

 

Page 124: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

109

formal, maka mereka akan mencarinya melalui jalur

informal. Saluran ini membawa informasi pribadi yang

umumnya tidak dikomunikasikan melalui saluran formal.

Sebagian karyawan memandang saluran informal

sebagai sumber informasi utama. Mereka memperoleh

informasi lebih banyak daripada yang biasanya diperoleh

informasi formal. Kita tidak tahu pasti kebenaran informasi

yang diperoleh dari komunikasi informal. Informasi ini

tidak banyak melibatkan emosi atau isu kontroversial

cenderung akurat. Namun bahayanya timbulnya

kesalahpahaman semakin besar pada saat informasi itu

disampaikan dari orang ke orang. Kesalahan sedikit saja

dapat mengakibatkan perubahan pesan yang selanjutnya

menimbulkan kesalahan.

Kita tidak tahu pasti kebenaran informasi yang

diperoleh dari komunikasi informal. Informasi yang tidak

banyak melibatkan emosi atau isu kontroversial cenderung

akurat. Namun bahayanya timbul kesalahpahaman semakin

besar pada saat informasi itu disampaikan dari orang ke

orang. Kesalahan sedikit saja dapat mengakibatkan

perubahan pesan yang selanjutnya menimbulkan kesalahan.

Pimpinan sering kali putus asa menangani informasi

informal terutama terhadap informasi yang sifatnya hanya

isu atau desas-desus. Namun saluran ini ada dan pimpinan

tersebut tidak dapat menghentikannya. Justru sebenarnya

pimpinan itu dapat memanfaatkannya untuk menyalurkan

informasi yang benar. Dia dapat juga mengurangi

 

Page 125: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

110

ketergantungan karyawan terhadap saluran informal dengan

memberikan lebih banyak informasi melalui saluran formal

Selain itu, keberadaan saluran komunikasi informal

tidak selamanya berakibat negatif terutama jika informasi

yang disalurkan benar. Iklim informasi informal yang

tercipta dapat difungsikan untuk mencapai beberapa tujuan

yang membangun sabagai berikut: (1) menyediakan saluran

untuk menyebarkan informasi tertentu yang tidak perlu

memakai saluran formal seperti pribadi yang membantu

membina persahabatan, (2) memungkinkan untuk orang-

orang yang mengungkapkan perasaan yang jika dipendam

akan menimbulkan masalah di kemudian hari (stress), (3)

membantu menerjemahkan informasi dari pimpinan ke

bawah menjadi informasi ynng mudah dipahami, (4)

mencegah timbulnya kesalahpahaman atau desas-desus

dengan tidak berdasar dengan lebih mencirikannya, dan (5)

menyediakan saluran penyampaian perasaan karyawan.

b. Pendekatan-pendekatan Komunikasi

Organisasi

Pendekatan–pendekatan dasar yang telah

dikembangkan untuk menjelaskan operasi dari organisasi-

organisasi manusia.

Menurut Littlejohn, dalam bukunya "Theories of

Human Communication", secara umum dunia masyarakat

ilmiah menurut cara pandang serta objek pokok

pengamatannya dapat dibagi dalam 3 kelompok atau aliran

pendekatan, yaitu: pendekatan scientific (ilmiah - empiris),

 

Page 126: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

111

pendekatan humanistic (humanioria interperatif), serta

pendekatan social sciences (ilmu - ilmu sosial): 69

1. Pendekatan ilmiah (Scientific)

Disebut juga sebagai pendekatan kritik rasional

atau scientific research, karena itu memiliki

kemampuan untuk berfikir, karena itu berfikir

merupakan salah satu aktivitas batiniah manusia.

Dengan akal budi yang dimiliki manusia, maka

manusia dapat untuk berfikir, kemampuan berfikir

banyak menghasilkan kebenaran.

Pada pendekatan ilmiah, sifat umum dari

penelitian Weber, Taylor dan Fayol adalah

mengembangkan ilmu kerja yang sesungguhnya

menggunakan ilmu dalam memiliki dan melatih dan

untuk memperoleh kerja sama antara para pekerja dan

manejemen. Dengan ilmu kerja yang sesungguhnya,

Taylor menganggap bahwa setiap pekerja memiliki

kapasitas untuk pelaksanaan kelas pertama pada

beberapa tugas. Dia melihatnya sebagai tanggung

jawab manajemen untuk memilih dan melatih para

pekerja untuk melaksanakan pekerjaan yang paling

penting, dan paling menguntungkan mereka, yaitu

69

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. Teori Komunikasi, edisi 9.

Jakarta: Salemba Humanika. 2009. h. 323

 

Page 127: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

112

membawa secara bersama-sama ilmu kerja dan para

pekerja pilihan. Melalui proses ini, dia menginginkan

meniadakan perselisihan melalui kerja sama

manajemen dan tenaga kerja yang erat, yang

menguntungkan secara mutual (bersama).70

Manajemen ilmiah ada lima elemen tugas yang

diterima oleh manajemen yaitu: (1) perencanaan,

yaitu pengkajian pasar ekonomi, tenaga kerja,

material dan faktor-faktor lain untuk membuat

strategi untuk pencapaian tujuan-tujuan organisasi,

(2) pengorganisasian, yaitu membawa bersama-sama

peralatan, pekerja, material yang diperlukan untuk

mencapai tujuantujuan untuk organisasi, (3)

pemberian perintah, yaitu mempertahankan aktivitas

berorientasi tujuan dari organisasi, (4)

pengkoordinasian, yaitu penyatuan usaha organisasi,

(5) pengendalian, yaitu mempertahankan pemenuhan

aturan-aturan, rencana-rencana yang telah dibuat.71

Struktur organisasi akan dibuat untuk

mempertahankan kesatuan perintah secara klasik

sebagai sebuah piramida hirarki, dengan seorang

kepala pimpinan pada puncaknya dan para pekerja

produksi pada dasarnya. Selanjutnya, dalam

70

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. Teori Komunikasi, edisi 9.

Jakarta: Salemba Humanika. 2009. h. 323 71

Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetakan ketujuh.

Bandung: Rosdakarya, 1997. h. 79.

 

Page 128: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

113

organisasi, puncak kewenangan akan ditempati oleh

seorang pemimpin dan bagian dasarnya dihubungkan

dengan para karyawan yang melaksanakan tugas di

dalam pencapaian tujuan organisasi.

Terlepas dari berapa rumitnya hubungan

organisasi dengan manajemen, maka birokrasi

manajemen merefleksikan prinsip-prinsip: (1)

kemenangan, yaitu suatu rangkaian perintah dari

atasan yang harus dilaksanakan dikenal dari atas

piramida ke setiap individu dalam hirarki tersebut, (2)

kesatuan, yaitu setiap individu yang mendapatkan

perintah dan tanggung jawab kepada atasan hanya

sebuah otoritas, (3) definisi, yaitu semua tugas dan

tanggung jawab yang sudah ditetapkan harus

dilaksanakan bertanggung jawab.

Dalam keadaan seperti ini, jelas sekali

tergantung pada keberhasilan organisasi dalam

memotivasi para karyawannya. Untuk “manusia

ekonomis” dari teori manajemen ilmiah, ini

memanfaatkan dorongan karyawan untuk

memperoleh material untuk proses produksi.72

Manajemen ilmiah memliki dua faktor yang

kuat dalam kehendaknya, 1) manajemen ilmiah

memberikan sistem yang komperensif dari teori

72

Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetakan ketujuh.

Bandung: Rosdakarya, 1997. h. 81

 

Page 129: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

114

organisasi, 2) memberikan solusi-solusi terhadap

masalah-masalah manajemen yang memiliki setiap

tampilan yang dapat diukur dan efektif. Prinsip-

prinsip ini mengatakan bahwa kunci terhadap

produktivitas organisasi adalah seorang karyawan

yang dimotivasi secara ekonomis yang bekerja di

bawah kondisi yang dirancang secara ilmiah untuk

menghasilkan yang paling baik.73

2. Pendekatan Humanistik

Pendekatan humanis, menekankan kekuatan dan

pengaruh pada pekerjaan dalam organisasi. Secara

alamiah merupakan “motivated organisme”,

organisasi yang memiliki struktur dan sistem kontrol

tertentu. Komunikasi ke atas lebih efektif dalam

organisasi untuk memberikan wawasan yang lebih

luas kepada manajemen melalui sikap keluhan dan

aspirasi dari para karyawan.74

Ada beberapa anggapan dasar dari pendekatan

humanis, yaitu, (1) produktivitas ditentukan oleh

norma sosial, bukan faktor psikologis, (2) seluruh

imbalan yang bersifat non ekonomis sangat penting

dalam memotivasi para karyawan, (3) karyawan

biasanya memberikan reaksi suatu persoalan, (4)

73

Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetakan ketujuh.

Bandung: Rosdakarya, 1997. h. 83 74

Arni Muhammad. Komunikasi Organisasi. Cetakan keenam. Jakarta:

Bumi Aksara. 2001. h. 93.

 

Page 130: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

115

kepemimpinan memegang peranan sangat penting

dalam mencakup aspek-aspek formal dan informal,

(5) penganut human relations menganggap

komunikasi sebagai fasilitator dalam pembuatan

keputusan.75

Rensis Linkert dalam studi penelitiannya

tentang perilaku individu dalam lingkungan

organisasi menyimpulkan bahwa para pimpinan yang

berkonsentrasi pada pelaksanaan pekerjaan cenderung

mendapatkan hasil yang kurang baik daripada orang

yang memberikan sebagian besar perhatian mereka

untuk mengembangkan hubungan manusia produktif.

Selanjutnya dia melihat dua bentuk manajemen dasar

yang terpusat pada pekerjaan dan yang terpusat pada

karyawan.76

Manajemen yang terpusat pada pekerjaan

terfokus pada penjelasan teknik dan operasional,

uraian kerja yang tepat bersama dengan instruksi,

skedul, tingkat dan pengawasan yang ketat untuk

mempertahankan produksi dan kualitas. Sebaliknya,

manajemen yang berpusat pada karyawan

berkonsentrasi pada pengembangan hubungan yang

sehat dengan para karyawan individu dan diantara

75

Jalaluddin Rahmat. Psikologi Komunikasi. Cetakan ketiga. Bandung:

Grafindo Persada. 1996. h. 67 76

https://www.scribd.com/doc/57080877/Gaya-Kepemimpinan-Empat-

Sistem-Manajemen-Dari-Likert/. Dilihat pada 20/12/2017

 

Page 131: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

116

kelompok kerja, menciptakan tim yang efektif dengan

partisipasi maksimum dalam pembuatan keputusan

dan tujuan-tujuan prestasi yang tinggi. Linkert

menemukan bukti bahwa para pimpinan yang terpusat

pada karyawan, yang meyakini peranan mereka

sebagai salah satu penanganan hambatan terhadap

pelaksana yang efektif oleh para bawahan, secara

aktual lebih efisien daripada para pemimpin yang

terpusat para pekerja yang menekan efisiensi.77

Dalam sistem Otoritatif eksploitatif , motivasi

didasarkan pada rasa takut, komunikasi hanya terjadi

satu arah yaitu : dari atas ke bawah dan keputusan

dibuat pada tingkat atas, pimpinan menginstruksikan

apa, kapan, bagaimana sesuatu tugas harus

dikerjakan. Pada sistem otoritatif eksploitatif ini,

pimpinan membatasi peranan bawahan, pemecahan

permasalahan menjadi tanggungjawab pimpinan dan

bawahan mempunyai kewajiban untuk menurut atau

mematuhinya. Kekuasaan pada pimpinan semata-

mata hendak mengambil keuntungan diri sendiri dari

kesempatan yang ada. Dalam hal menjalankan

pekerjaannya, pimpinan cenderung menerapkan

pekerjaannya, pimpinan menerapkan ancaman dan

hukuman. Oleh karena itu, hubungan antara pimpinan

77

https://www.scribd.com/doc/57080877/Gaya-Kepemimpinan-Empat-

Sistem-Manajemen-Dari-Likert/. Dilihat pada 20/12/2017

 

Page 132: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

117

dengan bawahan dalam sistem ini adalah saling

curiga satu dengan yang lain.78

Sistem benevolent otoritatif, pimpinan memakai

komunikasi satu arah walaupun tidak seperti pada

otoritatif eksplosif, efektifitas kerja tinggi dan

mengutamakan tugas. Perbedaan dengan sistem

sebelumnya otoritatif eksploitatif adalah terletak

kepada adanya fleksibilitas pimpinan dalam

menetapkan standar yang ditandai dengan meminta

pendapat kepada bawahan. Namun demikian,

instruksi dari pimpinan yang selalu memerintah tetap

dominan.

Sistem konsultatif, pimpinan masih memegang

kendali, namun pimpinan juga mencari masukan-

masukan bawahannya, memakai pola komunikasi dua

arah. Pimpinan dalam menerapkan kepemimpinannya

cenderung bersifat mendukung. Selain itu, sistem

kepemimpinan ini juga tergambar pada pola

menetapan target atau sasaran organisasi yang

cenderung bersifat konsultatif dan memungkinkan

diberikannya wewenang pada bawahan pada tingkat

tertentu.79

78

https://www.scribd.com/doc/57080877/Gaya-Kepemimpinan-Empat-

Sistem-Manajemen-Dari-Likert 79

https://www.scribd.com/doc/57080877/Gaya-Kepemimpinan-Empat-

Sistem-Manajemen-Dari-Likert

 

Page 133: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

118

Sistem partisipatif, pimpinan memiliki gaya

kepemimpinan lebih menekan pada kelompok kerja

sampai ditingkat bawah. Sehingga dalam proses

pengambilan keputusan dan penentuan target

pimpinan selalu melibatkan bawahan. Dalam sistem

ini, komunikasi yang terjadi adalah pola dua arah

dengan memberikan kebebasan kepada bawahan

untuk mengungkapkan seluruh ide ataupun

permasalahan yang terkait dengan pelaksanaan

pekerjaan. Selain itu, pimpinan dalam sistem ini mau

memberikan pujian atau hadiah (reward) bagi

bawahan yang berhasil bekerja dengan baik.80

Melalui pendekatan-pendekatan organisasi yang

telah diuraikan di atas, diharapkan implementasinya

terhadap organisasi (sekolah) menjadi lebih baik dan

meningkatkan kualitas/mutu dari organisasi (sekolah)

yang dipimpin. Seorang pemimpin dengan pengertian

dan kemampuannya berkomunikasi dengan

memahami pendekatan-pendekatan komunikasi

organisasi, pimpinan diharapkan dapat memilih

sistem/gaya apa yang terbaik yang akan ditampilkan

untuk kelancaran dan kemajuan organisasinya

(sekolah), dalam arti bagaimana seorang pemimpin

dapat merangkul karyawannya untuk bekerja sama

dengan sebaik-baiknya di dalam pencapaian tujuan

80

https://www.scribd.com/doc/57080877/Gaya-Kepemimpinan-Empat-

Sistem-Manajemen-Dari-Likert

 

Page 134: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

119

organisasi (sekolah) yang ingin dicapai dengan

optimal.

c. Implementasi Komunikasi Organisasi

Hubungan antara komunikasi dan perilaku

manusia adalah hubungan timbal balik, masing-

masing mempengaruhi dan dipengaruhi oleh

lingkungan. Lingkungan komunikasi yang bersifat

terbuka mendorong perilaku yang jujur dan terbuka.

Komunikasi dan perilaku sangat erat hubungannya di

mana tidak memungkinkan untuk mempelajari satu

tanpa mempelajari yang lain.

Untuk sampai pada pembahasan tentang

implementasi komunikasi organisasi, ada baiknya

peneliti menjelaskan sedikit tentang perilaku

organisasi. Perilaku keorganisasian atau organisasi

diidentifikasikan sebagai studi mengenai perilaku

manusia dalam organisasi, yang mana dengan

menggunakan ilmu pengetahuan tentang bagaimana

bertindak dalam organisasi.

Perilaku organisasi adalah suatu studi yang

menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia dalam

suatu organisasi atau kelompok tertentu adapun

tujuan praktis dalam penelaah studi ini adalah untuk

mendeterminasi bagaimana perilaku manusia itu

 

Page 135: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

120

mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-tujuan

organisasi.81

Penilaian komunikasi sering kali merupakan

program penelitian dan pengembangan khususnya

ketika digunakan pendekatan perilaku. Dianggap

perilaku-perilaku organisasi bila perilaku-perilaku

tersebut membuat sesuatu lainnya terlihat atau

menempatkan sesuatu sehingga terpandang jelas atau

menjadi perhatian seorang lain.82

Agar pertunjukkan

menjadi sesuatu bentuk perilaku organisasi, ia harus

mempresentasikan atau mewakili atau melambangkan

sesuatu lainnya.

Kata koordinator bersumber pada bahasa latin

Coordination yang berarti “kombinasi atau interaksi

yang harmonis”. Menurut Sirait interaksi yang

harmonis diantara para karyawan di dalam organisasi,

baik hubungannya secara timbal balik maupun secara

horizontal diantara para karyawan secara timbal balik

pula, disebabkan oleh komunikasi.83

Secara teknis, itu berarti bahwa seseorang tidak

dapat menghindari untuk menunjukkan pesan.

81

Thoha. Perilaku Organisasi. Cetakan kedua. Jakarta: Raja Grafindo

Persada. 2001. h. 4. 82

Stephen Robbins. Prilaku Organisasi. Cetakan kedua belas.

Indonesia: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Edisi lengkap, alih bahasa, Harry

Slamet. 2006. h. 107. 83

Turman Sirait. Komunikasi Interpersonal. Cetakan ketiga. Jakarta:

Ilmu Jaya. 1993. h. 27.

 

Page 136: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

121

Komunikasi dapat dibedakan dengan semua perilaku

manusia dan organisasi lainnya, karena ia melibatkan

proses mental memahami orang, objek dan peristiwa

yang kita sebut pertunjukan pesan. Komunikasi

organisasi adalah “perilaku organisasi” yang terjadi

dan bagaimana mereka yang terlibat dalam proses

bertransaksi dan memberi makna atas apa yang

sedang terjadi.

Dari uraian diatas, dapatlah kita ketahui bahwa

implementasi komunikasi organisasi adalah

bagaimana pelaksanaan komunikasi itu di dalam

organisasi / sekolah dengan memahami perbedaan-

perbedaan perilaku manusianya, karena perilaku

manusia di dalam organisasi sangat berperan

mempengaruhi di dalam pencapaian tujuan-tujuan

organisasi/sekolah yang telah diterapkan.

Implementasi komunikasi organisasi bila

dihubungkan dengan pendidikan adalah untuk

meningkatkan mutu pembelajaran.

Implementasi komunikasi yang baik antara

penerima pesan dan pemberi pesan akan memberikan

dampak positif, karena bila sudah terjalin komunikasi

yang baik antara kepala sekolah dengan guru, staf dan

siswa pasti sudah merupakan persepsi untuk

mencapai tujuan pendidikan.

 

Page 137: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

122

Dalam implementasi komunikasi, kepala

sekolah memperlakukan dan mengakui guru, siswa

dan warga sekolah sebagai subjek bukan objek.

Implementasi komunikasi ini merupakan suatu

pertemuan antara subjek dengan subjek. Kepala

sekolah mengakui dan memperlakukan komponen

pendidikan sebagai subjek yang sangat penting karena

semakin baik seseorang kepala sekolah menganalisa

komponen pendidikan lainnya, maka semakin besar

kemungkinan terjadinya peningkatan mutu

pembelajaran di sekolah tersebut, namun demikian

pasti akan temui hambatan-hambatan dalam

implementasi komunikasi organisasi, tergantung

bagaimana seorang kepala sekolah mencari jalan

keluarnya.

d. Hambatan-hambatan dalam Implementasi

Komunikasi Organisasi

Hambatan komunikasi adalah segala sesuatu

yang menimbulkan gangguan komunikasi sehingga

tujuan komunikasi tidak tercapai. Pada dasarnya

semua hambatan itu dapat terjadi karena distorsi,

penghilangan sebagian isi informasi, terlalu banyak

informasi, waktu, penerimaan pesan dan hambatan

fisik.84

84

Denim. Inovasi Pendidikan. Cetakan ketiga. Bandung: Pustaka Setia.

2002. h. 58.

 

Page 138: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

123

Tidak memadainya komunikasi dapat

mendukung berkembangnya konflik yang merintangi

tujuan antara dua kelompok yang posisinya saling

melengkapi. Tidak adanya sarana-sarana komunikasi

yang memadai dan menghambat usaha-usaha untuk

mencapai koordinasi dua kelompok. Kesulitan-

kesulitan bahasa serta selektifitas dalam

menginterpretasikan dapat mengekalkan kesalahan

konsepsi dan mendorong timbulnya saling tidak

percaya sebagai awal dari timbulnya konflik.

Konflik dikatakan menjadi suatu hambatan atau

pertentangan pendapat antara orangorang, kelompok-

kelompok atau organisasi-organisasi yang disebabkan

adanya berbagai macam perkembangan yang dapat

menimbulkan perbedaan pendapat, keyakinan dan ide

antara satu sama lain. Penyebab terjadinya konflik:85

1) Perbedaan pendapat Konflik dapat terjadi karena

perbedaan pendapat dan masing-masing merasa

benar. Jika perbedaan pendapat ini meruncing dan

mencuat ke permukaan maka dapat menimbulkan

ketegangan.

2) Salah paham Konflik ini terjadi karena

kesalahpahaman yang dianggap merugikan orang

85

Heriyanto. Perencanaan Pengajaran. Cetakan kelima. Jakarta:

Rhineka Cipta, 2005. h. 67.

 

Page 139: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

124

lain yang menimbulkan rasa kurang nyaman,

kurang simpatik dan kebencian.

3) Salah satu atau kedua belah pihak merasa

dirugikan Perasaan kesal, benci, kurang nyaman,

kurang simpatik dapat menimbulkan konflik yang

dapat merugikan secara materi, moral maupun

sosial.

4) Perilaku sensitif Perasaan terlalu sensitif dapat

memandang persoalan yang wajar menjadi tidak

wajar dan dapat mengakibatkan konflik.

Adanya beberapa teori yang menganalisa terjadinya

konflik/hambatan dalam implementasi komunikasi

organisasi.86

1) Teori Hubungan Masyarakat Teori ini

menganggap bahwa konflik disebabkan oleh

polarisasi yang terus terjadi, ketidakpercayaan dan

permusuhan diantara kelompok-kelompok yang

berbeda dalam suatu organisasi.

2) Teori Negosiasi Prinsip Teori ini menganggap

bahwa konflik disebabkan oleh posisi yang tidak

selaras dan perbedaan pandangan tentang konflik

oleh pihak-pihak yang mengalami.

86

Heriyanto. Perencanaan Pengajaran. Cetakan kelima. Jakarta:

Rhineka Cipta, 2005. h. 78

 

Page 140: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

125

3) Teori Kebutuhan Manusia Teori ini menganggap

bahwa konflik disebabkan oleh kebutuhan dasar

manusia, fisik mental dan sosial.

4) Teori Kesalahpahaman antar Budaya Teori ini

menganggap bahwa konflik disebabkan oleh

ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi

antara berbagai budaya yang berbeda.

5) Teori Transformasi Teori ini menganggap bahwa

konflik disebabkan oleh masalah ketidak sertaan

dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah

sosial, budaya dan ekonomi.

Dalam organisasi, hambatan-hambatan komunikasi

dapat terjadi pada semua tingkatan baik interpersonal,

intragroup, intergroup, interorganisasi maupun

intraorganisasi:87

1) Konflik Intrapersonal yaitu konflik internal yang

terjadi dalam diri seseorang. Konflik intrapersonal

akan terjadi ketika individu harus memilih antara

dua atau lebih tujuan yang saling bertentangan

maka yang ia pilih harus dilakukan.

2) Konflik Interpersonal yaitu konflik antar individu,

konflik ini terjadi ketika adanya perbedaan-

perbedaan tentang isu, tindakan dan tujuan dimana

hasil bersama sangat menentukan.

87

Imran Ali. Pembinaan Guru Indonesi. Cetakan kedelapan. Jakarta:

Dunia Pustaka Jaya, 1995. h. 79.

 

Page 141: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

126

3) Konflik Intragroup yaitu konflik antar anggota

dalam suatu kelompok. Selain kelompok dapat

mengalami konflik substansi (latar belakang

keahlian yang berbeda) ketika anggota

menghasilkan kesimpulan yang berbeda atas data

yang sama.

4) Konflik Intergroup yaitu konflik yang terjadi

antara pimpinan dan bawahan, antar karyawan

terjadi perbedaan persepsi perbedaan tujuan dan

meningkatkan tuntutan dalam keahlian.

5) Konflik Intraorganisasi yaitu konflik yang terjadi

antara pimpinan dan bawahan antar karyawan

terjadi perbedaan persepsi dalam pengambilan

keputusan antara pimpinan dengan tenaga

administrasi.

6) Konflik Interorganisasi yaitu konflik yang terjadi

antar organisasi. Terjadi karena adanya saling

ketergantngan satu sama lain, yang dapat

menyebabkan dampak negatif terhadap organisasi

lain.

Konflik dalam organisasi dapat menimbulkan dampak

positif maupun negatif serta dapat pula mendorong inovasi,

kreatifitas dan adaptasi. Meskipun konflik dapat

menurunkan kinerja, menimbulkan ketidakpuasan,

meningkatkan ketegangan dan sampai bertingkat stres, tapi

konflik juga dapat membuat seseorang untuk

 

Page 142: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

127

mengintrospeksi diri dan mengembangkan alternatif yang

lebih baik.

B. Konsep Pemberdayaan Komunitas

1. Pengertian Pemberdayaan

Pemberdayaan berasal dari bahasa Inggris

“empowerment” yang berarti “pemberian kekuasaan”

karena power bukan sekedar “daya”, tetapi juga

“kekuasaan”, sehingga kata “daya” tidak saja bermakna

“mampu”, tetapi juga “mempunyai kuasa”.88

Konsep “pemberdayaan” (empowerment) telah

mengubah konsep pembangunan dan sekaligus strategi

bagaimana mengentaskan kemiskinan khususnya di

perdesaan. Perubahan ini sering disebut orang sebagai

perubahan paradigma atau serangkaian perubahan mulai

dari tataran konsep, teori, nilai-nilai, metodologi sampai ke

tataran pelaksanaannya. Perubahan ini telah memengaruhi

isi Laporan Indeks Pembangunan Manusia (Human Index

Development) yang setiap tahun dikeluarkan oleh

Perserikatan Bangsa-Bangsa (UNDP). Organisasi ini

menyatakan “pembangunan seharusnya dianyam oleh

rakyat bukan sebaliknya menjadi penonton pembangunan

dan seharusnya pula pembangunan memperkuat rakyat

bukan justru membuat rakyat semakin lemah”.

88 Randy, Wrihatnolo. Manajemen Pembedayaan Sebuah Pengantar.

Elex Media Komputindo, Jakarta. 2007., h. 56

 

Page 143: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

128

Pemberdayaan menjadi konsep kunci untuk menanggapi

kegagalan pelaksanaan pembangunan selama ini. Sejak

dicanangkan konsep pembangunan pada akhir masa perang

dunia kedua, ternyata pembangunan membuat orang

semakin miskin atau jumlah orang miskin semakin banyak,

gagasan modernisasi pun rontok karena tidak mampu

meneteskan hasil-hasil pembangunan kepada kelompok

masyarakat termiskin, juga semakin diakui bahwa

pemerintah ternyata tidak mampu mengentaskan

kemiskinan dan bahkan pembangunan merusak lingkungan

hidup. (www.access-indo.or.id).

Dalam hal pembangunan manusia dan tolak ukurnya,

Wan Usman menyatakan ada sebuah paradigma baru yang

dikembangkan UNDP (United Nation Development

Programme) tentang hakikat pembangunan ialah Paradigma

Pembangunan Manusia (PPM). Paradigma ini mengandung

empat pilar pokok yang mempunyai prinsip-prinsip, sebagai

berikut:89

1) Produktivitas

Penduduk harus diberdayakan untuk meningkatkan

produktivitas dan berpartisipasi penuh dalam

proses penciptaan pendapatan dalam mencari

nafkah. Produktifitas memerlukan investasi

manusia serta situasi ekonomi makro yang

memungkinkan penduduk untuk mengembangkan

diri secara optimal.

2) Pemerataan

89

Wan Usman. Daya Tahan Bangsa, Kajian Ketahanan Nasional

Universitas Indonesia. Jakarta, 2008

 

Page 144: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

129

Penduduk harus diberikan kesempatan yang sama

untuk mendapatkan akses terhadap semua sumber

daya ekonomi sosial.

3) Kesinambungan

Akses pada sumber daya ekonomi dan social harus

dipastikan tidak hanya untuk generasi sekarang,

namun juga untuk generasi mendatang.

4) Pemberdayaan

Pembangunan bukan hanya untuk kepentingan

penduduk, namun juga untuk mereka yang ikut

berpartisipasi dalam menentukan kehidupan

mereka. Konsep yang komprehensif berarti sejalan

dengan desentralisasi dan peran serta aktif dari

masyarakat.

Randy90

juga mengatakan bahwa pemberdayaan

adalah “proses menjadi”, pemberdayaan bukanlah proses

instan. Sebagai proses, pemberdayaan mempunyai tiga

tahapan: penyadaran, pengkapasitasan dan pemberdayaan.

Ketiga poin ini merupakan tahapan yang harus

implementasikan secara gradual dan berkesinambungan.

Kegagalan proses pemberdayaan pada sebuah pribadi atau

komunitas disebabkan salah satunya adalah kurang

memperhatikan proses pemberdayaan berlangsung.

Tahap pertama adalah penyadaran, pada tahap ini

target yang hendak diberdayakan diberi penyadaran berupa

pencerahan dalam bentuk mereka memiliki hak untuk

“memiliki sesuatu”, misalnya target adalah pemuda yang

90

Randy, Wrihatnolo. Manajemen Pembedayaan Sebuah Pengantar.

Elex Media Komputindo, Jakarta. 2007., h. 56

 

Page 145: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

130

tinggal dikumpulan masyarakat miskin. Mereka diberi

pemahaman bahwa mereka bias kaya, dan itu dapat mereka

lakukan dengan syarat tertentu salah satunya meningkatkan

kapasitas. Program tahap ini pemuda/masyarakat diberi

pengetahuan yang bersifat kognisi, belief dan heal. Prinsip

dasarnya adalah membuat target mengerti bahwa mereka

perlu membangun kesadaran bahwa proses pemberdayaan

itu dimulai dari diri mereka sendiri.

Setelah menyadari, tahap kedua adalah

pengkapasitasan, inilah yang disebut dengan capacity

building atau dalam bahasa yang lebih sederhana artinya

memampukan. Untuk diberi daya atau kuasa, yang

bersangkutan harus mampu terlebih dahulu, target harus

diberikan kecakapan (skillfull), pengkapasitasan terdiri atas

tiga jenis, yaitu pengkapasitasan manusia, organisasi dan

system nilai. Pengkapasitasan manusia, organisasi dan

system nilai. Pengkapasitasan manusia dalam arti

memampukan manusia, baik dalam konteks individu

maupun kelompok. Istilah Training (pelatihan), Workshop,

seminar dan sejenisnya adalah bagian dalam proses

pengkapasitasan. Arti dasarnya adalah memberikan kepada

individu dan kelompok manusia untuk mampu menerima

daya atau kekuasaan yang akan diberikan.

Pengkapasitasan organisasi dilakukan dalam bentuk

restrukturisasi organisasi yang hendak menerima daya atu

kapasitas tersebut, misalnya sebelum sekelompok pemuda

menerima peluang usaha, bagi kelompok pemuda dibuatkan

 

Page 146: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

131

Badan Usaha Milik Pemuda (BUMP), pengkapasitasan

organisasi sering diabaikan pada proses pemberdayaan,

padahal sebelum seorang petani menanam padinya dia

harus menyediakan lahan tanamnya, menabur benih padi di

atas lahan yang tidak dipersiapkan terlebih dahulu

kemungkinan besar tidak tumbuh seperti yang diinginkan,

bahkan banyak kerja yang telah dilakukan namun tidak

dapat menghasilkan perberdayaan yang optimal karena

salah satunya adalah pengakapsitasan organisasi tidak

dilakukan.

Pengakapsitasan ketiga adalah system nilai. Setelah

wadah dan orangnya dikapasitaskan, system nialinya pun

demikian. System ini adalah aturan main. Dalam cakupan

organisasi, system nilai mencakup Anggaran Dasar dan

Anggaran Rumah Tangga, system dan prosedur, peraturan

korporasi dan sejenisnya. Pada tingkat yang lebih maju,

system nilai terdiri pula atas budaya organisasi, etika dan

good governance. Hal ini membuat target merasa tenang

karena adanaya aturan main yang disepakati.

Tahap ketiga adalah pemberian daya itu sendiri atau

empowerment dalam makna sempit, pada tahap ini kepada

target diberikan daya, kekuasaan, otoritas, atau peluang.

Prosedur pada ketiga tahap ini menjelaskan bahwa,

pokok gagasannya adalah pemeberian daya sesuai

kecakapannya. Jika sekelompok pemuda sudah melalui

proses penyadaran, pengkapasitasan dan memiliki

kecakapan dalam melakukan usaha dengan putaran uang

 

Page 147: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

132

Rp. 5 juta, tidaklah bijaksana jika kita memberikan

pinjaman atau modal sebesar Rp. 50 juta tanpa adanya

peningkatan kapsitas yang disesuaikan.

Empowerment (pemberdayaan) muncul karena dua

premis mayor, yakni Kegagalan dan Harapan. Pada

hakikatnya, pemberdayaan adalah nilai kolektif

pemberdayaan individual menurut Payne mengemukakan

bahwa suatu proses pemberdayaan (empowerment)

bertujuan membantu klien memperoleh daya untuk

mengambil keputusan dan menentukan tindakan yang ia

lakukan terkait dengan diri mereka, termasuk mengurangi

hambatan pribadi dan sosial dalam melakukan tindakan.

Hal ini dilakukan melalui peningkatan kemampuan dan rasa

percaya diri untuk menggunakan daya yang ia miliki, antara

lain melalui transfer daya dari lingkungannya.91

Menurut Shardlow (1998) dalam Riza melihat bahwa

pengertian yang ada mengenai pemberdayaan pada intinya

membahas bagaimana individu, kelompok atau komunitas

berusaha mengontrol kehidupan mereka sendiri dan

mengusahakan untuk membentuk masa depan sesuai

dengan keinginan mereka.92

Menurut Mubyarto (1997) dalam Budiyanto

Pemberdayaan masyarakat tidak hanya sebatas ekonomi,

namun juga secara politik sehingga pada akhirnya

91

Payne. Social Work and Community Care. London: McMillan. 1997.

p. 266 92

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 32

 

Page 148: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

133

masyarakat akan memiliki posisi tawar baik secara

Nasional maupun Internasional. Konsep pemberdayaan

sekaligus mengandung konteks pemihakan kepada lapisan

masyarakat yang berada di bawah garis kemiskinan.93

Pemberdayaan masyarakat merupakan proses

pemberian kemampuan, kesempatan dan kewenangan

masyarakat untuk memecahkan masalah yang dihadapinya

dan melalui pemanfaatn berbagai sumber yang dimilikinya,

dengan demikian memberdayakan sebuah organisasi

mempunyai arti memberikan kemampuan atau daya,

kesempatan dan kewenangan kepada sebuah organisasi

tersebut untuk memecahkan masalah atau mengembangkan

potensinya, melalui pemanfaatan berbagai sumber baik

sumber daya manusia. Dalam hal ini anggota dan pengurus

sebuah organisasi, sumber daya alam yang bias dikelola

ataupun sumber daya social yang ada misalnya jejaring

yang dimiliki oleh sebuah organisasi.

Menggunakan asumsi adanya ketidakberdayaan yang

membelenggu masyarakat karena kooptasi Negara dan

pasar, pendekatan pembanguna berbasis komunitas menjadi

dikenal luas pada decade 1990-an. Ada beberapa semangat

atau prinsip penting yang mendasari aliran pembangunan

berbasis komunitas, yaitu partisipasi, demokrasi,

kesejahteraan, kolektivtas, dan pembangunan yang

diinisiasi oleh “kekuatan dari dalam”. Ideologi

93

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 33

 

Page 149: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

134

pemberdayaan dengan sengaja ditinjolkan sebagai satu-

satunya identitas filosofis pendekatan ini. Implikasi

kebijakan pendekatan pada pemberdayaan komunitas

adalah penekanan pada transformative and transactive

planning, bottom up, community empowerment, dan

participative.94

Dalam perkembangan selanjutnya, banyak upaya

pengembangan komunitas (community development) yang

mengambil strategi pemberdayaan sebagai pendekatan

utamanya. Pendekatan ini menganalogikan komunitas

sebagaimana layaknya kesatuan “tubuh manusia” yang bias

mengalami perubahan, bergerak, berkembang, dan bahkan

memiliki energy dan kekuatan dari dalam untuk berubah.

Pemaknaan konsep komunitas dengan mengasosiasikannya

ibarat tubuh manusia itu, diinspirasi oleh pandangan yang

menganggap komunitas sebagai sebuah lapangan social

(social field). Menurut Wilkinson dalam Bambang

Setiawan95

sebagai sebuah lapangan sosial, komunitas

bersama-sama dengan bentuk-bentuk organisasi social

lainnya, seperti kelompok social (social group) dan

organisasi, memiliki karakteristik sebagai berikut:

a. Ada interaksi sosial yang berlangsung secara

kontinu di dalamnya, yang menandakan bahwa

ada kehidupan dalam system komunitas itu.

94

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 69 95

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 70

 

Page 150: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

135

b. Ada arah perubahan ke suatu titik tertentu.

Artinya, komunitas tidak statis berada di satu

titik dan tak pernah beranjak untuk berubah.

c. Ada perubahan atau perkembangan yang

berlangsung secara teratur atas elemen dan

struktur pembentuknya.

Teori pembangunan juga memunculkan, istilah

tentang community power, yang menempatkan komunitas

pada suatu tempat dan memiliki kapasitas sehingga mampu

melakukan aktivitas proses social (seperti berinteraksi

sesamanya, berkompetisi sesamanya, hingga berkonflik

dengan komunitas lain). Wilkinson dalam Riza96

akhirnya

menyimpulkan bahwa pemberdayaan adalah proses

pembangunan yang lebih natural, dimana perumusan

masalah dan pencarian solusi diserahkan pada komunitas.

Dengan demikian pemberdayaan komunitas dapat

didefinisikan sebagai sebuah upaya perubahan (kemajuan)

yang sengaja (purposive) dilakukan atau dikembangkan

oleh para anggota sebuah komunitas itu sendiri, dimana

mereka merumuskan masalah, menyusun rencana serta

menentukan arah perubahan menurut keyakinan dan

persepsi mereka sendiri dan perubahan itu diyakini sebagai

perbaikan (improvement) sebagaimana layaknya

membangun sebuah bangunan, maka upaya perbaikan

tersebut utamanya diarahkan kepada perbaikan dan

96

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang: ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 75

 

Page 151: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

136

pengokohan struktur-struktur penopang komunitas yang

bersangkutan.97

Perberdayaan komunitas dapat dipahami secara

khusus sebagai “perubahan sosial yang terencana dan

relevan dengan persoalan-persoalan lokal yang dihadapi

oleh para anggota sebuah komunitas, yang dilaksanakan

secara khas dengan cara-cara yang sesuai dengan kapasitas,

norma, nilai, persepsi, dan keyakinan anggota komunitas

setempat, dimana prinsip-prinsip resident participation

dijunjung tinggi”.98

Menurut Ronald Lippit (1958) dalam Riza99

, tahapan

intervensi pembangunan masyarakat dalam upaya

memberdayakannya meliputi unfreezing (pengembangan

kebutuhan akan perubahan) dan refreezing (generalisasi dan

stabilisasi upaya perubahan). Tahapan kegiatan tersebut

lebih lanjut dijabarkan ke dalam beberapa kegiatan, yaitu:

a. Tahap pengembangan kebutuhan akan perubahan.

Sebelum proses berencana dimulai, kesulitan yang

dihadapi oleh masyarakat harus diterjemahkan

sebagai “kesadaran mengenai masalah yang ada

(problem awareness)” hal ini merupakan inti dari

keinginan untuk berubah dan keinginan untuk

mencari bantuan dari luar system. Tetapi ada

kalanya masyarakat tidak tahu bagaimana harus

97

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang: ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 28 98

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang: ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 30 99

Dra. Risyanti Riza, Drs.H. Roesmidi, M.M. Pemberdayaan

Masyarakat. Sumedang: ALQAPRINT JATINANGOR. 2006. h. 40

 

Page 152: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

137

menggali kebutuhan yang mereka rasakan (felt

needs) dan kebutuhan riil (real needs), serta tidak

tahu apa yang menjadi kebutuhan yang dirasakan

dan kebutuhan riil mereka. Pada kondisi seperti

ini, mereka membutuhkan hadirnya agen

perubahan (change agent) dari luar system untuk

membantu dan menstimulasi pemikiran terhadap

apa yang mereka butuhkan.

b. Tahap pemantapan relasi perubahan.

Pembentukan dan pembinaan relasi dengan warga

masyarakat sangat diperlukan untuk dapat bekerja

sama dengan mereka kea rah perubahan yang

direncanakan. Pembinaan relasi akan sangat

membantu agar dapat memperoleh data yang

akurat mengenai kebutuhan dan sumber daya

system klien, serta membentuk kepercayaan warga

yang ikut aktif melakukan perubahan dalam

masyarakat.

c. Tahap klarifikasi atau diagnosis masalah. Pada

saat data terkumpul, masalah yang semula

tampaknya sederhana, kemungkinan menjadi rumit

karena adanya kepentingan-kepentingan pribadi,

kelompok-kelompok yang menolok perubahan,

masalah-masalah ketergantungan terhadap

lembaga dan sebagainya. Pada tahap ini,

community development worker harus

mengkalrifikasi dan menganalisis hakekat

permasalahan mereka.

d. Tahap pengakajian alternative jalur dan tujuan

perubahan, serta penentuan tujuan program dan

kehendak untuk melakukan tindakan. Dari data

yang telah dianalisis, kemudian ditentukan tujuan

operasional dari program ataupun kegiatan yang

akan dilakukan, serta alternative cara yang akan

ditempuh guna mencapai tujuan tersebut. Dari

beberapa alternative tersebut, kemudian

diputuskan alternative mana yang akan diterapkan

serta program/kegiatan apa yang akan dilaksnakan.

e. Tahap transformasi kehendak ke dalam upaya

perubahan yang nyata. Tahap ini merupakan

 

Page 153: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

138

tahapan yang memfokuskan pada upaya

mentransfer perencanaan program (program

planning) menjadi pelaksanaan program dalam

bentuk kegiatan-kegiatan yang nyata (action

program). Kunci keberhasilan dari fase ini sangat

ditentukan oleh kemampuan masyarakat dan

community development worker untuk melakukan

kegiatan secara efisien dan efektif.

f. Tahap generalisasi dan stabilisasi perubahan.

Perubahan sebagai akibat dari berbagai kegiatn

dalam pelaksanaan program seperti telah

ditetapkan di atas akan stabil jika dampak

perubahan itu akan diikuti kelompok-kelompok

lain dalam masyarakat, atau meluas ke desa

lainnya. Tahap ini disebut sebagai proses

institusionalisasi, yaiyu proses “melembagakan”

perubahan.

g. Tahap terminasi atau akhir dari suatu relasi

perubahan. Relasi perubahan berakhir dapat terjadi

karena waktu bertugas sudah berakhir, atau karena

masyarakat itu sudah siap untuk mandiri, sehingga

tidak lagi diperlukan kehadiran community

development worker sebagai factor eksternal di

daerah tersebut.

Dapat ditarik kesimpulan bahwa keberadaan

masyarakat terletak pada proses pengambilan keputusan

sendiri untuk mengembangkan pilihan-pilihan adaptasi

terhadap perubahan lingkungan dan sosial.

2. Pengertian Komunitas

Pengertian komunitas adalah sebuah struktur interksi

sosial yang terdiri dari berbagai dimensi fungsional yang

 

Page 154: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

139

ditandai dengan adanya hubungan timbal balik dan saling

menguntungkan (soenarno: 2002).100

Arti komunitas adalah kelompok sosial yang

mempunyai habitat lingkungan dan ketertarkan yang sama

dalam ruang lingkup kepercayaan ataupun ruang lingkup

lainnya (Wenger: 2002).101

Pengertian komunitas adalah kelompok sosial yang

nyata yang terdiri dari individu-individu dengan berbagai

peran dan latar belakanag yang mempunyai satu tujuan

tertentu (Hendro Puspito).102

Sedangkan dalam ilmu sosial, komunitas memiliki

arti sebagai sebuah kelompok dari beberapa organisme

yang melalukan kegiatan sosial karena memiliki keterkaitan

dan habibat yang sama. Komunitas dapat dibedakan

menjadi 3 komponen, yaitu:

1. Berdasarkan lokasi/tempat, dalam komponen ini

sebuah komunitas terbentuk karena adanya

interaksi di antara beberapa orang/kelompok yang

tinggal di wilayah yang sama.

2. Berdasarkan minat, komunitas ini terbentuk karena

adanya interaksi antara orang-orang yang memiliki

minat yang sama pada satu bidang tertentu.

100

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB 101

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB 102

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB

 

Page 155: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

140

Contohnya: komunitas music, komunitas seni,

komunitas pencinta alam dan sebagainya.

3. Berdasarkan komuni, komunitas ini adalah

komunitas yang terbentuk berdasarkan ide-ide

tertentu yang menjadi landasan dari komunitas itu

sendiri. Contohnya: sebuah perguruan silat, sebuah

partai politik dan yang lainnya.

Ada banyak hal yang menjadi tujuan

berdirinya/terciptanya sebuah komunitas, di antaranya

adalah:

1. Sebagai tempat untuk menyalurkan bakat dan

kemampuan seseorang dalam bidang tertentu,

contohnya: komunitas teater, komunitas seni,

komunitas music dan lainnya.

2. Menjadi tempat belajar dan mempelajari hal-hal

yang sebelumnya pernah terpikirkan sebelumnya,

contohnya: dengan mengikuti komunitas

photography tentu saja secara otomatis yang

bersangkutan akan mempelajari ilmu tentang

photography di sana.

3. Membuka diri terhadap perkembangan teknologi

dan hal-hal baru, contohnya: masuk ke dalam

komunitas diskusi online yang bertemakan gadget.

3. Tujuan Pemberdayaan Komunitas

Tujuan yang ingin dicapai dari pemberdayaan adalah

untuk membentuk individu dan masyarakat menjadi

mandiri. Kemandirian tersebut meliputi kemandirian

 

Page 156: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

141

berpikir, bertindak dan mengendalikan apa yang mereka

lakukan tersebut. Lebih lanjut perlu ditelusuri apa yang

sesungguhnya dimaknai sebagai suatu masyarakat yang

mandiri. Kemnadirian masyarakat adalah merupakan suatu

kondisi yang dialami masyarakat yang ditandai oleh

kemampuan untuk memikirkan, memutuskan serta

melakukan sesuatu yang dipandang tepat demi mencapai

pemecahan masalah-masalah yang dihadapi dengan

mempergunakan daya dan kemampuan yang terdiri atas

kemampuan kognitif, konatif, psikomotorik, dengan

pengerahan sumber daya yang dimiliki oleh lingkungan

internal masyarakat tersebut, dengan demikian untuk

menuju mandiri perlu dukungan kemampuan berupa

sumber daya manusia yang utuh dengan kondisi kognitif,

konatif, psikomotorik dan afektif, dan sumber daya lainnya

yang bersifat fisik-material.

Pembedayaan masyarakat hendaklah mengarah pada

pembentukan kognitif masyarakat yang lebih baik. Kondisi

kognitif pada jakikatnya merupakan kemampuan berpikir

yang dilandasi oleh pengetahuan dan wawasan seorang atau

masyarakat dalam rangka mencari solusi atas permasalahn

yang dihadapi. Kondisi konatif merupakan suatu sikap

perilaku masyarakat yang terbentuk yang diarahkan pada

perilaku yang sensitive terhadap nilai-nilai pembangunan

dan pemberdayaan. Kondisi afektif adalah merupakan sense

yang dimiliki oleh masyarakat yang diharapkan dapat

diintervensi untuk mencapai keberdayaan dalam sikap dan

 

Page 157: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

142

perilaku. Kemampuan psikomotorik merupakan kecakapan

keterampilan yang dimiliki masayarakat sebagai upaya

pendukung masyarakat dalam rangka melakukan aktivitas

pembangunan.

Terjadinya keberdayaan pada empat aspek tersebut

(kognitif, konatif, afektif dan psikomotorik) akan dapat

memberikan kontribusi pada terciptanya kemandirian

masyarakat yang dicita-citakan, karena dengan demikian

dalam masyarakat akan terjadi kecukupan wawasan yang

dilengkapi dengan kecakapan keterampilan yang memadai,

diperkuat oleh rasa memerlukan pembangunan dan perilaku

sadar akan kebutuhannya tersebut, untuk mencapai

kemandirian masyarakat diperlukan sebuah proes. Melalui

proses belajar maka masyarakat secara bertahap akan

memperoleh kemampuan/ daya dari waktu ke waktu,

dengan demikian akan terakumulasi kemampuan yang

memadai untuk mengantarkan kemandirian mereka, apa

yang diharapkan dari pemberdayaan yang merupakan

visualisasi dari pembangunan sosial ini diharapkan dapat

mewujudkan komunitas yang baik dan masyarakat yang

ideal.103

4. Strategi Komunikasi dalam Pemberdayaan

Komunitas

Strategi pada komunikasi dirumuskan terlebih dahulu

masuk dalam kategori komunikasi kelompok hal ini

103

Ambar Teguh Sulistyani. Kemitraan dan Model-Model

Pemberdayaan. (Yogyakarta : Graha Ilmu, 2004). h. 80-81

 

Page 158: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

143

didasarkan pada konsep sosio kultural yang terjalin pada

lembaga, konsep kelompok yang ada pada lembaga tersebut

melibatkan kelompok dalam yaitu anggota lembaga dan

kelompok luar yaitu elemen masyarakat. Dalam

merumuskan suatu strategi para anggota memiliki

kebijakan yang bersifat sementara untuk menghasilkan

keputusan.

Hubungan yang berjalan tersebut melibatkan banyak

orang yang berbeda dari segi latar belakanag dan

pemikiran, sehingga membentuk kesatuan kelompok yang

tidak sama. Hal tersebut disesuaikan dengan teori

fungsional perspective on group decision making menurut

Hirokawa dan Gouran yang menjelaskan bahwa

komunikasi pada kelompok dapat membuat keputusan yang

sangat berarti bila masing-masing anggota kelompok

berfungsi sebagai problem analysis, berfungsi sebagai goal

setting, dapat mengidentifikasi alternative serta dapat

mengevaluasi konsekuensi positif atau negative.104

Strategi komunikasi yang dimulai dari bagian

perencanaan komunikasi, implementasi, serta tahap

evaluasi adalah keseluruhan dan strategi yang diterapkan.

Formula Lasswell 1948 mengkaji proses perumusan,

implementasi, dan evaluasi yang menjelaskan strategi

komunikasi, yaitu:105

104

Ludwig Suparmo, Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public Relations,

(Jakarta: Indeks Penerbit, 2011), h. 7 105

John Fiske, Pengantar Ilmu Komunikasi, (Jakarta, PT. Raja Grafindo

Persada, 2012), h. 50.

 

Page 159: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

144

a) Siapa, hal ini tertuju pada lembaga sosial.

b) Dengan saluran apa, yakni informasi pada isi

program.

c) Kepada siapa, masyarakat yang akan menerima

hasil dari program sosial.

d) Akibat atau hasil apa, yaitu dapat mensejahterakan

kehidupan masyarakat atas hasil dari program

sosial.

e) Kapan dilaksanakannya, ketika masyarakat berada

dalam kondisi membutuhkan pertolongan.

f) Bagaimana melaksanakannya, dengan

memberikan bantuan yang dibutuhkan baik jasa,

materi maupun sarana dan prasarana.

g) Mengapa dilaksanakan demikian, agar tercapai

tujuan utama yaitu pemberdayaan dari efek yang

diharapkan lembaga.

Perencanaan komunikasi berkaitan dengan strategi-

strategi yang dipilih, sumber, pembuatan pesan,

penyebaran, penerimaan serta umpan balik. Strategi dalam

perencanaan meliputi:

a. Pemilihan komunikator sebagai agen informasi,

dan komunikan sebagai sasaran. Dennis A.

Rondinelli (1978:92) menyampaikan “keberhasilan

penyampaian informasi tersebut bukanlah karena

banyaknya jumlah ägen performance”, dalam arti

bagaimana penampilan pribadi dari agen tersebut

dapat diterima dan dipahami oleh masyarakat

setempat.

b. Penyusunan pesan (isi pesan), harus menggunakan

etika yang sesuai dengan norma-norma. Pesan

yang harus membangkitkan kebutuhan pribadi

pihak sasaran dan menyarankan beberapa cara

untuk memperoleh kebutuhan itu.

c. Menggunakan media atau saluran yang tepat dalam

penyampaian pesa, baik secara tertulis maupun

tergambar.

 

Page 160: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

145

d. Frekuensi informasi harus sesuai dengan intensitas

yang diharapkan artinya tidak dilebih-lebihkan,

dan menggunakan bahasa yang mudah

dipahami.106

Dasar dari upaya ini adalah mengakui dan

memberikan hak-hak komunitas untuk ikut mengelola,

mengawasi dan bertanggung jawab.

106

Edward Depari, Peranan Komunikasi Massa Dalam Pembangunan,

(Gajah Mada Universitas Press, 1995), h. 173.

 

Page 161: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

145

BAB III

GAMBARAN UMUM KELOMPOK KERJA MADRASAH

IBTIDAIYAH KECAMATAN TAMBORA – TAMAN SARI

A. Kelompok Kerja Madrasah ( KKM )

1. Pengertian Kelompok Kerja Madrasah

Kelompok Kerja Madrasah yang selanjutnya disingkat

KKM adalah badan yang membina hubungan kerjasama secara

koordinatif antara madrasah negeri dengan madrasah-madrasah

swasta menurut tingkatan masing-masing dalam wilayah

pembinaan yang di tetapkan.1

2. Jenjang Kelompok Kerja Madrasah

Kelompok kerja madrasah terdiri dari:

a. Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKM

lbtidaiyah).

b. Kelompok Kerja Madrasah Tsanawilah (KKM

Tsanawilah).

c. Kelompok Kerja Madrasah Aliyah (KKM

Aliyah).2

1 Departemen Agama, RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan

Tentang Pendidikan Nasional, Departemen Agama, RI ,Jakarta, 1998/1999, h.

134 2 Departemen Agama, RI, Himpunan Peraturan Perundang-undangan

Tentang Pendidikan Nasional, Departemen Agama, RI ,Jakarta, 1998/1999, h.

134

 

Page 162: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

146

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidayah, Tsanawiyah, dan

Aliyah berkedudukan di tiap - tiap madrasah negeri/madrasah

yang dipersamakan atau Kantor Seksi Perguruan Agama Islam

pada Kantor Departemen Agama Kabupaten/Kotamadya yang

menjadi penyelenggaraan ujian negara.

Pembentukan Kelompok Kerja Madrasah tingkat ibtidayah

pada Kandepag Kabupaten/Kotamadya dan tingkat Tsanawiyah,

Aliyah menjadi tanggung jawab Kepala Bidang Pembinaan

Perguruan Islam pada Kantor Wilayah Departemen Agama atau

nama dari tipe susunan organisasi yang sejenis.

3. Fungsi Kelompok Kerja Madrasah (KKM)3

a. Membina hubungan kerjasama antar madrasah

menurut jenjang pendidikan masing-masing

dalam wilayah pembinaan yang ditetapkan.

b. Meningkatkan kualitas madrasah.

B. Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan

Tambora – Taman Sari

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tambora

– Taman Sari selanjutnya disingkat KKMI Tambora – Taman

Sari adalah lembaga yang membina hubungan kerja sama secara

koordinatif antara Madrasah Ibtidaiyah dilingkungan Kecamatan

Tambora-Tamansari.

3 Keputusan Dirjen Bimbingan Agama Islam No. E/106/2001 Tentang

Kelompok Kerja Madrasah pada tanggal 25 April 2001

 

Page 163: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

147

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan

Tambora-Tamansari berkedudukan di Sekretariat MI Tunas

Karya dengan alamat : Jl. Sawah Lio V Kiara VI/8 Kelurahan

Jembatan Lima - Kecamatan Tambora, Jakarta Barat.

1. Asas, Dasar, dan Tujuan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora – Taman Sari.

KKMI Kecamatan Tambora-Tamansari berasaskan Nilai

Pancasila dan berlandaskan Undang-Undang Dasar 1945 yang

Islami.4

KKMI Kecamatan Tambora-Tamansari berdasarkan:5

a. Undang-Undang Dasar 1945;

b. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang

Sistem Pendidikan Nasional;

c. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2005 tentang

Guru dan Dosen;

KKMI Kecamatan Tambora-Tamansari bertujuan :6

a. Mewadahi dan menyalurkan aspirasi serta

prakarsa madrasah dalam program pendidikan

dan pembelajaran.

b. Meningkatkan tanggung jawab dan peran serta

aktif warga madrasah dalam meningkatkan

mutu pendidikan.

c. Menciptakan suasana dan kondisi madrasah

yang demokratis, edukatif, transparan dan

4 AD-ART Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari,

h. 2 5 AD-ART Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari,

h. 2 6 AD-ART Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-Taman Sari,

h. 2

 

Page 164: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

148

Islami dalam penyelenggaraan dan pelayanan

pendidikan yang berkualitas dan bermartabat.

C. Struktur Organisasi Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora – Taman Sari

Program-program kerja KKMI harus didukung oleh sumber

daya yang terorganisasi. Oleh karena itu diperlukan adanya

struktur organisasi KKMI yang sesuai dengan kebutuhan dan

pemenuhan program kerja tersebut. Selanjutnya juga harus

ditetapkan job description atau pembagian tugas dan wewenang

dari pengurus organisasi yang ada, sehingga akan terjadi

pengaturan pelaksana program secara tertib dan teratur dan

menghindari pengulangan dan ketumpantindihan. Yang juga

penting untuk ditetapkan adalah masa jabatan dan mekanisme

pemilihan pengurus. Hal ini dimaksudkan untuk menghindari

konflik yang tidak perlu berkaitan dengan penetapan pengurus

KKMI.

1. Struktur Organisasi

a. Ketua : Syaiful Anwar, S.Pd

b. Wakil Ketua : Ali Muddin, S.Pd

c. Sekretaris : Eddy Suyanto, S. Sos. I

d. Bendahara : Hj. Fauziah, M.Pd.I

e. Wakil Bendahara : Rumsinasih, S.Ag

f. Bidang Kurikulum : Ingrid Purnama Dewi,

S.Pd.I

g. Bidang Kesiswaan : Muhammad Rizal, S.Pd.I

 

Page 165: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

149

h. Bidang SDM : Mohamad Fachrozad, S.Pd.I

2. Job Description / pembagian tugas dan wewenang

a. Ketua

1) Bertanggujawab terhadap maju

mundurnya KKMI

2) Memimpin rapat-rapat KKMI

3) Mewakili KKMI untuk berurusan dengan

pihak-pihak luar

4) Menandatangani surat-surat KKMI

5) Mengambil kebijakan KKMI berdasarkan

musyawarah

6) Menyampaikan LPJdalam musyawarah

KKMI

b. Wakil Ketua

1) Mewakili tugas dan wewenang ketua jika

ketua berhalangan atau mewakilkan

2) Membantu ketua dalam melaksanakan

tugas-tugasnya

c. Sekretaris

1) Bertanggungjawab terhadap

penyelenggaraan kesekretariatan KKMI

2) Bersama-sama dengan ketua memimpin

rapat-rapat KKMI

3) Bersama-sama dengan ketua

menandatangani surat-surat KKMI

 

Page 166: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

150

4) Membuat LPJ yang akan disampaikan

dalam musyawarah KKMI

d. Bendahara

1) Bertanggungjawab terhadap pengelolaan

keuangan KKMI

2) Menerima, menyimpan, dan

mengeluarkan dana KKMI berdasarkan

persetujuan dari ketua KKMI

3) Membukukan penerimaan dan

pengeluaran keuangan KKMI

4) Membuat LPJ keuangan KKMI yang akan

disampaikan pada musyawarah KKM

e. Bidang Kurikulum

1) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

program-program di bidang kurikulum

dalam pelaksanaan kegiatan

pembelajaran.

2) Membuat LPJ pelaksanaan program-

program di bidang kurikulum dalam

pelaksanaan kegiatan pembelajaran yang

disampaikan dalam forum musyawarah

KKMI.

f. Bidang Kesiswaan

1. Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

program-program di bidang Kesiswaan.

2. Membuat LPJ pelaksanaan program-

program di bidang kesiswaan yang di

 

Page 167: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

151

sampaikan dalam forum musyawarah

KKMI.

g. Bidang Pemberdayaan SDM

1) Bertanggungjawab terhadap pelaksanaan

program-program di bidang

Pemberdayaan SDM.

2) Membuat LPJ pelaksanaan program-

program di bidang Pemberdayaan SDM

yang di sampaikan dalam forum

musyawarah KKMI.

3. Masa Jabatan dan Mekanisme Pemilihan

a. Masa jabatan

1) Masa jabatan ketua KKMI disesuaikan

dengan masa jabatan kepala MIS

Kecamatan Tambora-Tamansari.

2) Masa jabatan wakil ketua, sekretaris,

bendahara, wakil bendahara, dan

pengurus bidang adalah 10 tahun (2

Periode).

3) Pengurus yang masa jabatannya sudah

habis bisa dipilih kembali jika disetujui

oleh forum musyawarah KKMI.

 

Page 168: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

152

b. Mekanisme Pemilihan

1) Jabatan ketua KKMI adalah otomatis

berasal dari kepala MIS Kecamatan

Tambora-Tamansari

2) Jabatan wakil ketua, sekretaris,

bendahara, wakil Bendahara, dan

pengurus bidang dipilih oleh forum

musyawarah KKMI berdasarkan

musyawarah dan mufakat, atau melalui

jalan voting.

D. Motto, Visi, dan Misi Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora – Taman Sari

1. Motto

Bersama Madrasah Kita Ciptakan Anak Berakhlakul

Karimah dan Cerdas

2. Visi

Terwujudnya Madrasah Mandiri, Kompetitif dan

Profesional

3. Misi

a. Menciptakan iklim madrasah yang kreatif,

inovatif dan memiliki daya saing.

b. Menjadikan madrasah yang unggul dan diminati

masyarakat.

c. Mengembangkan profesionalisme guru dan

tenaga kependidikan.

 

Page 169: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

153

E. Strategi dan Tujuan Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora – Taman Sari

1. Strategi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari

Untuk mewujudkan visi dan misi di atas, terdapat sejumlah

strategi yang bisa dilakukan, yaitu:

a. Memperbanyak pembinaan, pelatihan, dan ajang

kreativitas guru dan siswa, baik dalam bentuk

seminar, diskusi, kompetisi dan semacamnya.

b. Mengaktifkan kembali KKG ( Kelompok Kerja Guru

) baik di tingkat satuan madrasah maupun di tingkat

KKMI.

c. Membuat dan mengaktifak KOTTA ( Komunitas

Operator Tambora – Taman Sari ) agar segalah hal

informasi baik kesiswaan, Tenaga Pendidik dan

Kependidikan, serta kelembagaan bisa tersampaikan

dengan merata.

d. Membangun jaringan dengan berbagai pihak yang

mendukung dan memiliki visi dan misi yang sama.

e. Menggali dan mengembangkan sumber-sumber

potensi dana, baik intern maupun ekstern.

f. Memperbanyak kegiatan lomba atau kompetisi untuk

meningkatkan prestasi.

 

Page 170: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

154

2. Tujuan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari

Tujuan diadakannya Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari agar Terwujudnya KKMI

yang mendorong madrasah yang kreatif dan berprestasi

F. Kebijakan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari

Yang dimaksud dengan kebijakan KKMI adalah aturan atau

kesepakatan yang disepakati oleh seluruh anggota KKMI melalui

forum musyawarah KKMI. Aturan atau kesepakatan tersebut

dibuat dengan maksud sebagai pedoman pelaksanaan program

dan juga pedoman perilaku berorganisasi. Oleh karena itu

kebijakan KKMI bersifat mengikat bagi seluruh pengurus dan

anggota KKMI. Bagi yang melanggar kebijakan KKM akan

dikenakan sanksi yang ditetapkan oleh pengurus melalui rapat

KKMI.

Kebijakan KKMI tahun 2017 – 2018 adalah sebagai

berikut:

1. Seluruh keuangan KKMI dipusatkan di bendahara

dan disimpan di bank yang nomor rekeningnya

ditandatangani oleh ketua dan bendahara KKMI.

2. Setiap pengeluaran dana harus ada bukti-bukti

pengeluaran yang diketahui ketua dan bendahara.

3. Untuk lebih saling mengenal dan menjalin ukhuwah

antar anggota KKMI, rapat-rapat dan kegiatan

 

Page 171: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

155

lainnya tidak hanya dipusatkan di MI Tunas Karya,

tetapi harus ada pemerataan di madrasah lain.

4. Untuk menjaga pengelolaan keuangan yang sehat,

maka agenda Raker 2017 selain melaporkan kegiatan

juga melaporkan pengelolaan keuangan.

5. Diberikan biaya operasional bulanan bagi sekretaris

KKMI yang besarnya ditentukan berdasarkan

musyawarah.

6. Harus disediakan dana transportasi bagi petugas yang

mengantar berkas-berkas administrasi kepada anggota

KKMI.

7. Ketika kegiatan rapat dialokasikan dana transport

bagi pembantu umum/pelaksana kegiatan.

8. Diadakan evaluasi pelaksanaan kegiatan setiap akhir

semester.

9. Diadakan rapat evaluasi kegiatan setiap akhir tahun

ajaran dan diadakan Musyawarah KKMI setiap lima

tahun sekali yang di dalamnya diadakan laporan

pertanggungjawaban pengurus

dan Pemilihan/pembaruan struktur pengurus KKMI

yang baru.

10. Jika terdapat anggota KKMI dari kepala MI swasta

yang sudah tidak lagi menjabat sebagai kepala

madrasah, maka posisi keanggotaannya secara

otomatis digantikan oleh kepala madrasah yang baru.

11. Dialokasikan dana sosial bagi anggota KKMI dan

para Pembina.

 

Page 172: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

156

12. Bagi anggota KKMI yang melanggar komitmen yang

sudah disepakati ybs akan diberikan sanksi yang

akan ditentukan kemudian.

13. Perlu dilakukan sosialisasi hasil-hasil Raker kepada

seluruh pengurus Yayasan.

G. Peran dan Fungsi Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah Kecamatan Tambora - Taman Sari

KKMI Kecamatan Tambora - Tamansari merupakan

lembaga yang mempunyai komitmen dan loyalitas serta peduli

terhadap peningkatan kualitas pendidikan Madrasah Ibtidaiyah di

lingkungan Kecamatan Tambora - Tamansari.

Peran yang dijalankan KKMI Kecamatan Tambora-

Tamansari adalah :

1. Sebagai komunikasi edukatif dalam pengelolaan dan

pengembangan pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah.

2. Sebagai pendukung, baik yang berwujud pemikiran,

tenaga maupun materi dalam penyelengaraan

pendidikan di Madrasah Ibtidaiyah.

3. Sebagai shilah antara madrasah dengan, Kemenag

kota, Dinas Pendidikan, Dewan Pendidikan dan

berbagai pihak terkait dalam bidang pendidikan.

Fungsi KKMI Kecamatan Tambora-Tamansari adalah :

1. Perencanaan, pengorganisasian dan penyelenggaraan

pendidikan secara terpadu dan terprogram sesuai

 

Page 173: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

157

dengan pedoman peraturan dan ketentuan yang

berlaku.

2. Pelaporan yaitu melaporkan dan mengevaluasi

pelaksanaan dan program kerja yang telah dilakukan

secara koordinatif.

 

Page 174: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

158

BAB IV

TEMUAN DATA DAN ANALISA

A. Strategi Komunikasi yang digunakan dalam

pemberdayaan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Tambora-Taman Sari

Kegiatan pemberdayaan komunitas di KKMI Tambora-

Taman Sari mengharapkan dukungan berupa partisipasi dari

anggotanya (baik materi dan non materi), agar kegiatan tersebut

berhasil. Sebagai individu ataupun lembaga yang terlibat dalam

kegiatan pemberdayaan komunitas harus menyadari bahwa

dukungan/peran serta anggota dapat diperoleh dengan cara

menyusun sebuah strategi komunikasi. Strategi komunikasi ini

harus mampu menunjukkan bagaimana operasional praktis yang

harus dilakukan, dalam arti bahwa pendekatan bisa berbeda-beda

sewaktu-waktu tergantung pada situasi dan kondisi.

Dari hasil wawancara penulis kepada Narasumber dan

observasi lapangan di Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

(KKMI) Kecamatan Tambora-Taman Sari bahwa terdapat dua

strategi komunikasi yang digunakan oleh Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora-Taman Sari

dalam pemberdayaan komunitas. Yaitu : Komunikasi

Interpersonal dan Komunikasi Organisasi.

 

Page 175: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

159

1. Komunikasi Interpersonal

Ketika penulis menanyakan tentang strategi komunikasi

KKMI Tambora – Taman Sari yang sudah diterapkan dalam

pemberdayaan Komunitas kepada lima narasumber yang penulis

wawancarai, tiga diantaranya menjawab menggunakan strategi

komunikasi interpersonal yang menjadikan setiap anggota yang

ada di organisasi ini seperti kekeluargaan.

Menurut Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari “Selama ini strategi komunikasi

KKMI Tambora – Taman Sari yang sudah diterapkan

dalam pemberdayaan Komunitas adalah Komunikasi

Kekeluargaan dan kebersamaan juga saling melengkapi

dan saling percaya antara yang satu dengan yang lainnya.

Sehingga terjalin komnikasi yang baik dan program yang

ada di KKMI Tambora – Taman Sari dapat berjalan

dengan baik dan lancer juga berkesinambungan”1

Bapak Muhammad Zuhri, S.Pd.SD selaku Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari priode sebelumnya

mengatakan “Strategi komunikasi KKMI Tambora –

Taman Sari yang sudah diterapkan dalam pemberdayaan

Komunitas adalah dengan cara kekeluargaan sehingga

komunitas ini berjalan beriringan. Baik kepala madrasah,

operator, maupun kelompok kerja guru madrasah

ibtidaiyah.”2

Senada dengan kedua narasumber sebelumnya, Bapak

Suhendi, S.Ag selaku Pengawas KKMI Tambora – Taman

Sari mengatakan “Yang paling sederhana saya kira surat

menyurat. Kalau zaman sekarang melalui SMS, BBM,

WhatsUp Group, Email, Wibesite, selain itu melalui

1 Wawancara Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19 Febriari 2018 2 Wawancara Bapak Muhammad Zuhri, S.Pd.SD selaku Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 21 Febriari 2018

 

Page 176: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

160

kekeluargaan dan musyawarah yang memang sudah biasa

tradisi yang baik dan biasa dilakukan dalam organisasi.”3

Dari sini bisa dilihat bahwa strategi komunikasi yang

digunakn adalah komunikasi pribadi yang sudah sangat dekat

sehingga menjadikan anggota yang ada didalam organisasi ini

seperti keluarga. Kebersamaan yang saling melengkapi dan saling

percaya dan musyawarah yang sudah menjadi tradisi yang baik di

Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Kecamatan Tambora-

Taman Sari inilah yang menjadi kekuatan dan pondasi organisasi

ini ada dan berkembang.

Mulyana mendefinisikan komunikasi interpersonal sebagai

komunikasi antara orang-orang secara tatap muka, yang

memungkinkan setiap pesertanya menangkap reaksi orang lain

secara langsung, baik secara verbal ataupun non verbal.4 Bentuk

khusus dari komunikasi antarpribadi ini adalah komunikasi diadik

(dyadic communication) yang melibatkan hanya dua orang,

seperti suami-istri, dua sejawat atau dua rekan kerja, dua sahabt

dekat, guru-murid, atasan-bawahan dan sebagainya. Ciri-ciri

komunikasi diadik adalah bahwa pihak-pihak yang

berkomunikasi berada dalam jarak yang dekat; pihak-pihak yang

berkomunikasi mengirim dan menerima pesan secara simultan

dan spontan secara verbal ataupun nonverbal. Keberhasilan

komunikasi menjadi tanggung jawab para peserta komunikasi.

3 Wawancara Bapak Suhendi, S.Ag selaku Pengawas KKMI Tambora –

Taman Sari pada hari Jum’at tanggal 28 Febriari 2018 4 Deddy Mulyana. Ilmu Komunikasi Suatu Pengantar. Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya Offset, 2005. h. 81

 

Page 177: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

161

Kedekatan hubungan pihak-pihak yang berkomunikasi akan

tercermin pada jenis-jenis pesan atau respon non verbal mereka,

seperti sentuhan, tatapan mata yang ekspresif, dan jarak fisik

yang sangat lekat. Pendengaran dan penglihatan sebagai indra

utama dalam berkomunikasi akan lebih lengkap dan sempurna

jika disertai dengan sentuhan, tatapan mata, ataupun ungkapan

indera-indera yang lain. Jadi sangatlah jelas bahwa komunikasi

antarpribadi sangat potensial untuk memengaruhi atau membujuk

orang lain karena selain kata-kata yang digunakan untuk

menyampaikan dan menerima serta memberi respon atas pesan,

kelima panca indera pun dapat difungsikan untuk mendukung

makna pesan tersebut.

Berdasarkan hal tersebut dapat diketahui bahwa komunikasi

interpersonal juga dapat dilakukan secara tidak langsung,

meskipun tetap dalam konteks komunikasi interpersonal. Dengan

merujuk pada uraian di atas, maka dapat dikatakan bawa

komunikasi interpersonal merupakan kegiatan yang dinamis.

Komunikasi interpersonal dapat dipergunakan untuk

berbagai macam tujuan. Devito dalam bukunya yang berjudul

“The Interpersonal Communication”5 menyatakan bahwa semua

orang yang terlibat di dalam komunikasi interpersonal memiliki

tujuan yang bermacam-macam, seperti: untuk mengenal diri

sendiri dan orang lain, untuk mengetahui dunia luar, untuk

menciptakan dan memelihara hubungan, untuk memengaruhi

5 Joseph A. Devito. The Interpersonal Communication Book: Eleventh

Edition. United State of America: Allyn and Bacon, 2007. h. 7

 

Page 178: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

162

sikap dan perilaku, untuk bermain dan mencari hiburan, dan

untuk membantu. Hal ini dijelaskan lebih lanjut Marhaeni Fajar

sebagai berikut:6

KKMI Tambora – Taman Sari sebagai wadah organisasi

selalu menjalankan dan mengedepankan komunikasi

interpersonal sehingga terjalin rasa saling memiliki, saling

melengkapi dan saling percaya guna menjadikan Madrasah yang

ada didalam organisasi KKMI Tambora – Taman Sari ini

berkembang dan menjadi lebih hebat dan bermartabat. Sesuai

selogan madrasah yang selalu digaungkan “Madrasah Hebat,

Madrasah Bermartabat”

Berkomunikasi itu tidak mudah. Terkadang seseorang dapat

berkomunikasi dengan baik kepada orang lain. Dilain waktu

seseorang mengeluh tidak dapat berkomunikasi dengan baik

kepada orang lain.

Ini mempengaruhi komunikasi dalam Komunitas yang ada

di KKMI Tambora-Taman Sari. Citra diri dan citra orang lain

sama halnya dengan citra Madrasah yang didalamnya ada Kepala

Madrasah, Guru, Operator, dan Siswa/i. Semuanya ini

menggambarkan keadaan madrasah masing-masing. Suasana

psikologis dan Lingkungan fisik madrasah yang didalamnya

terdapat masyarakat madrasah (kepala madrasah, Guru, Operator,

Siswa/i) juga mempengaruhi keberhasilan strategi komunikasi

dalam meningkatkan kegiatan belajar dan mengajar pada peserta

didik. Kepemimpinan atau pemimpin yang tegas dan sigap, Etika

6 Marhaeni Fajar. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik). Yogyakarta:

Graha Ilmu, 2009. h. 78

 

Page 179: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

163

Bahasa yang baik dan jelas tanpa menimbulkan dwimakna, dan

Perbedaaan usia antara kepala madrasah yang masih muda

dengan kepala madrasah yang lebih tua, saling menghargai, dan

juga menghormati ini sangat menentukan keberhasilan strategi

komunikasi di KKMI Tambora- Taman Sari ini.

2. Komunikasi Organisasi

Ketika penulis menanyakan tentang strategi komunikasi

KKMI Tambora – Taman Sari yang sudah diterapkan dalam

pemberdayaan Komunitas kepada lima narasumber yang penulis

wawancarai, dua diantaranya menjawab menggunakan strategi

komunikasi organisasi.

Menurut Ibu Atik Nurhayati, S.Pd.I selaku Ketua

Kelompok Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari

“Komunikasi yang digunakan adalah Komunikasi

Organisasi yang dua arah. Artinya KKMI Tambora-Taman

Sari selaku organisasi yang didalamnya terdapat Pengurus

KKMI dan Anggota KKMI saling memberi masukan dan

pandangan sehingga menghasilkan produk komunikasi /

hasil rapat yang baik untuk KKMI dan Madrasah-

madrasah yang menjadi anggotanya.”7

Menurut Bapak Mohammad Fachrodzad, S.Pd.I selaku

Ketua Komunitas Operator Tambora – Taman Sari

mengatakan “Selama ini strategi komunikasi KKMI

Tambora – Taman Sari yang sudah diterapkan dalam

pemberdayaan Komunitas adalah Komunikasi Organisasi.

Kami selaku Operator yang biasanya mendapatkan

informasi dari jaringan komunitas operator di Jakarta

Barat apabila mendapatkan informasi baru langsung

menginformasikan dan mengkomunikasikan kepada ketua

7 Wawancara Ibu Atik Nurhidayati, S.Pd.I selaku Ketua Kelompok

Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 22

November 2017

 

Page 180: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

164

dan pengurus KKMI Tambora-Taman Sari. setelah dibahas

biasanya kita sebarkan ke madrasah-madrasah lainya

dengan menggunakan WhatsUp Group atau Rapat KKMI

Tambora-Taman Sari”8

Istilah organisasi berasal dari bahasa Latin organizare,

yang secara harfiah berarti paduan dari bagian-bagian yang satu

sama lain bergantung. Dia antara para ahli ada yang menyebut

paduan itu sistem, ada juga yang menamakannya sarana. Everet

M. Roger dalam bukunya Communication in Organization,

mendefinisikan organisasi sebagai suatu sistem yang mapan dari

mereka yang bekerja sama untuk mencapai tujuan bersama,

melalui jenjang kepangkatan, dan pembagian tugas. Robert

Bonnington dalam buku Modern Business: A System Approach,

mendefinisikan organisasi sebagai sarana dimana manajemen

mengordinasikan sumber bahan dan sumber daya manusia

melalui pola struktur formal dari tugas-tugas dan wewenang.9

Komunikasi organisasi adalah pengiriman dan penerimaan

berbagai pesan organisasi di dalam kelompok formal maupun

informal dari suatu organisasi (Wiryanto, 2005). Komunikasi

formal adalah komunikasi yang disetujui oleh organisasi itu

sendiri dan sifatnya berorientasi kepentingan organisasi. Isinya

berupa cara kerja di dalam organisasi, produktivitas, dan berbagai

pekerjaan yang harus dilakukan dalam organisasi. Misalnya:

memo, kebijakan, pernyataan, jumpa pers, dan surat-surat resmi.

8 Wawancara Bapak Mohammad Fachrozad, S.Pd.I selaku Ketua

Komunitas Operator Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19

November 2017 9 Prof. Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta :

PT. Grasindo, 2014), h. 1

 

Page 181: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

165

Adapun komunikasi informal adalah komunikasi yang disetujui

secara sosial. Orientasinya bukan pada organisasi, tetapi lebih

kepada anggotanya secara individual.10

Goldhaber (1986), memberikan pengertian komunikasi

organisasi yang artinya sebagai berikut, Komunikasi organisasi

yaitu proses menciptakan dan saling menukar pesan dalam satu

jaringan hubungan yang saling tergantung satu sama lain untuk

mengatasi lingkungan yang tidak pasti atau yang selalu berubah-

ubah. Definisi ini mengandung tujuh konsep kunci yaitu : proses,

pesan, jaringan, saling tergantung, hubungan, lingkungan dan

ketidakpastian.11

a. Proses

suatu organisasi adalah suatu sistem terbuka yang

dinamis yang menciptakan dan salin menukar pesan

diantara anggotanya. Karena gejala menciptakan dan

menukar informasi ini berjalan terus menerus dan tidak ada

henti-hentinya maka dikatakan sebagai suatu proses.

Sebagai contoh proses dalam berorganisasi di KKMI

Tambora-Taman Sari adalah ketika akan menyambut

Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama

(Kemenag) ke-72 yang akan dilaksanakan di kantor

kementerian agama Jakarta Barat Pada Hari Minggu

tanggal 01 Januari 2018. Informasi yang didapat oleh ketua

dari kantor Kementerian Agama Jakarta Barat langsung

10

Prof. Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta :

PT. Grasindo, 2014), h. 2 11

Prof. Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta :

PT. Grasindo, 2014), h. 13

 

Page 182: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

166

disampaikan kepada pengurus dan anggota KKMI

Tambora-Taman Sari melalui Rapat Koordinasi. Membahas

tentang pelaksanaan acara yang didalamnya terdapat

perlombaan keagamaan, pendidikan, kekompakan, dan

olahraga yang mengikutsertakan guru-guru dan siswa/i

yang ada di naungan Kementerian Agama Jakarta Barat.

Membahas tentang akomodasi dan transportasi peserta.

Serta membahas anggaran kegiatan.

Dengan menggunakan serentetan proses komunikasi,

madrasah-madrasah yang ada di naungan KKMI Tambora-

Taman Sari dapat ikut serta melaksanakan kegiatan

peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama

(Kemenag) ke-72 yang dilaksanakan di kementerian agama

Jakarta Barat dengan lancar dan relatif sukses.

b. Pesan

Yang dimaksud dengan pesan disini yaitu susunan

simbol yang penuh arti tentang orang, objek, kejadian yang

dihasilkan oleh interaksi dengan orang.

Pesan dalam hal ini adalah informasi mengenai

Peringatan Hari Amal Bakti (HAB) Kementerian Agama

(Kemenag) ke-72 yang akan dilaksanakan di kantor

kementerian agama Jakarta Barat Pada Hari Minggu

tanggal 01 Januari 2018. Informasi / pesan yang didapat

terkadang vebal dan nonverbal.

Thayer mengemukakan empat fungsi khusus dari arus

pesan dalam organisasi yaitu: untuk memberi informasi,

 

Page 183: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

167

untuk mengatur, untuk membujuk dan untuk

mengintegrasikan.12

c. Jaringan

Organisasi terdiri dari satu seri orang yang tiap-tiap

darinya memiliki posisi kedudukan atau peranan tertentu

dalam organisasi. Pertukaran pesan dari sesamanya orang-

orang ini terjadi melewati satu set jalan kecil yang hal ini

dinamakan jaringan komunikasi. Hakikat dan luas dari

jaringan ini dipengaruhi oleh banyak faktor antara lain :

hubungan peranan, arah dan arus pesan, hakikat seri dari

arus pesan, dan isi dari pesan. Dalam hal okrganisasi yang

ada di KKMI Tambora-Taman Sari itu terdiri dari Ketua,

Wakil Ketua, Sekretaris, Bendahara dan Wakil Bendahara,

Bidang Kurikulum, bidang kesiswaan, dan Bidang

Pemberdayaan SDM. Semuanya ini memiliki tugas dan

jaringan masing-masing. Sebagai contoh : di KKMI

Tambora-Taman Sari memiliki Komunitas KOTTA yang

tugasnya berkaitan dengan Data Madrasah, Kurikulum,

Kesiswaan, dan Pemberdayaan SDM juga mempunyai

jaringan luas di luar KKMI Tambora-Taman Sari seperti

Operator SOMPLAK Community (OSC) yang naungannya

adalah se-Jakarta Barat dan ada juga KOSMIC yang

naungannya ada di wilayah Jakarta Utara. Bahkan tingkat

DKI Jakarta kita kenal dengan SIMDIK. Sehingga

12

Prof. Khomsahrial Romli. Komunikasi Organisasi Lengkap (Jakarta :

PT. Grasindo, 2014), h. 15

 

Page 184: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

168

informasi yang ada, baik itu mengenai pendataan,

kurikulum, kesiswaan, bahkan pemberdayaan SDM

d. Keadaan Saling tergantung

Keadaan yang saling tergantung satu bagian dengan

bagian lainnya. Hal ini telah menjadi sifat dari suatu

organisasi yang merupakan suatu sistem terbuka. Bila suatu

bagian dalam organisasi mengalami gangguan maka akan

berpengaruh kepada bagian lainnya dan bahkan mungkin

juga kepada seluruh sistem organisasi. Begitu juga halnya

dengan jaringan komunikasi dalam suatu organisasi saling

melengkapi. Contoh sederhana adalah, aplikasi SIMDIK

yang selama ini membantu dalam segi pendataan siswa dan

penlaian yang ada di setiap madrasah di DKI Jakarta

khususnya di KKMI Tambora-Taman Sari terjadi masalah /

Down maka akan mempengarusi madrasah dalam

pendataan siswa dan juga terhadap penilaian siswa.

e. Hubungan

Karena organisasi merupakaan suatu sistem terbuka,

sistem kehidupan sosial maka untuk berfungsinya bagian-

bagian itu terletak pada tangan manusia. Oleh karena itu

hubungan manusia dalam organisasi dihubungkan oleh

manusia. Oleh karena itu hubungan manusia dalam

organisasi yang memfokuskan kepada tingkah laku

komunikasi dari orang yang terlibat dalam suatu hubungan

perlu dipelajari. Hubungan manusia dalam organisasi

berkisar mulai dari yang sederhana yaitu: hubungan

diantara dua orang atau dyadic sampai kepada hubungan

 

Page 185: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

169

yang komplek, yaitu hubungan dalam kelompok-kelompok

kecil, maupun besar, dalam organisasi.

Thayer membedakan hubungan ini menjadi hubungan

yang bersifat individual, kelompok dan hubungan

organisasi. Lain halnya dengan Pace dan Boren mereka

menggunakan istilah hubungan interpesonal terhadap

komunikasi yang terjadi dalam hubungan tatap muka. Dia

membedakan empat macam komunikasi yaitu komunikasi

dyadic (antara 2 orang), komunikasi serial yaitu komunikasi

dyadic yang diperluas berupa satu seri, komunikasi

kelompok kecil yaitu komunikasi antara 3-12 orang dan

komunikasi “audiance” atau komunikasi kelompok besar

yang terdiri dari 13 orang lebih.

f. Lingkungan

Yang dimaksud dengan lingkungan disini yaitu semua

totalitas secara fisik dan faktor sosial yang diperhitungkan

dalam perbuatan keputusan mengenai individu dalam suatu

sistem. Lingkungan ini sendiri dapat dibedakan atas

lingkungan internal dan lingkungan eksternal. Yang

dimaksud lingkungan internal adalah pengurus KKMI

Tambora-Taman Sari, Madrasah-madrasah, Guru-guru dan

siswa/i yang ada di lingkungan KKMI Tambora-Taman

Sari. Sedangkan yang dimaksud lingkungan eksterna adalah

salah satunya teknologi, ekonomi, dan faktor sosial.

KKMI Tambora-Taman Sari sebagai suatu sistem

terbuka harus berinteraksi dengan lingkungan eksternal.

Karena lingkungan berubah-ubah, maka KKMI Tambora-

 

Page 186: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

170

Taman Sari memerlukan informasi baru. Informasi baru ini

harus dapat mengatasi perubahan dalam lingkungan dengan

menciptakan dan pertukaran pesan baik secara internal

dalam unit-unit yang relevan maupun terhadap kepentingan

umum secara eksternal.

g. Ketidakpastian

Ketidakpastian adalah perbedaan informasi yang

tersedia dengan informasi yang diharapkan. Untuk

mengurangi faktor ketidak pastian ini organisasi

menciptakan dan menukar pesan diantara anggota,

melakukan suatu penelitian, pengembangan organisasi, dan

menghadapi tugas-tugas yang komplek dengan integrasi

yang tinggi. Jadi ketidak pastian dapat disebabkan oleh

terlalu sedikit informasi yang diperlukan dan juga karena

terlalu banyak yang diterima.

Komunikasi dalam organisasi merupakan suatu

kebutuhan, dimana dengan komunikasi segala

kemungkinan yang diusahakan untuk mewujudkan program

kerja bagi suatu organisasi dapat dicapai sesuai dengan

tujuan organisasi dan masih banyak lagi aspek yang lainnya

yang dapat menggerakkan roda kehidupan organisasi.

 

Page 187: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

171

B. Bagaimana Strategi komunikasi dalam pemberdayaan

pada Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah Tambora-

Taman Sari?

KKMI Tambora-Taman Sari adalah salah satu organisasi

yang menjadi perpanjangan tangan dari Kanwil (kantor wilayah)

Kementerian Agama. Keberadaan KKMI Tambora-Taman Sari

sangat memberikan kontrIbusi nyata dalam menyampaikan

informasi kepada pihak-pihak yang terlibat.

Beberapa waktu lalu, KKMI Tambora-Taman Sari sempat

vakum dan tidak mempunyai kegiatan nyata yang mampu

memberikan sumbangsih dalam ranah pendidikan. Hal ini

disebabkan karena beberapa faktor, faktor utamanya adalah

kehilangan leadership (kepemimpinan) yang berdampak pada

menurunnya tingkat inovasi dan kreatifitas dalam membangun

pendidikan. Sehingga dibentuklah kepemimpinan serta

kepengurusan baru yang didalamnya didominasi oleh wajah-

wajah baru dan juga muda yang mempunyai tujuan yang sama,

yaitu memajukan madrasah demi madrasah yang lebih baik.

Keberadaan KKMI Tambora-Taman Sari tentu saja memberikan

peran positif dan juga merupakan bagian yang tidak dapat

dipisahkan sehingga KKMI Tambora-Taman Sari menjadi corong

utama dalam sosialisasi dari pihak pusat dengan madrasah-

madrasah yang ada di naungannya.

Kepemimpinan yang aktif dan memiliki anggota yang

tersebar disetiap instansi madrasah menjadikan sinergi berjalan

 

Page 188: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

172

dengan baik dan lancar. KKMI Tambora-Taman Sari Sebagai

bagian organisasi yang bernaung dalam pendidikan, maka sudah

semestinya komunikasi yang digunakan dalam menjalankan roda

organisasi ini adalah komunikasi organisasi.

Kaitan dengan bagaimana strategi komunikasi dalam

pemberdayaan komunitas pada Kelompok Kerja Madrasah

Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora - Taman Sari ada

beberapa cara : membuat perencanaan atau planning, melakukan

obrolan-obrolan ringan, melakukan rapat atau musyawarah,

komunikasi dua arah dan intens. Sehingga terjalin komunikasi

yang baik dan secara tidak langsung terjadi umpan balik

sehingga bisa dilakukannya evaluasi.

Hal yang sederhana biasa dilakukan di Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah (KKMI) Kecamatan Tambora - Taman Sari

adalah bertukar pikiran dan informasi di group WhatsApp. Tidak

selalu dengan menggunakan bahasa yang formal yang

mengakibatkan ada jarak antara kepala madrasah yang satu

dengan yang lainnya, tapi terkadang menggunakan bahasa yang

ringan dan sederhana dan tidak jarang mengunakan bahasa-

bahasa candaan. Sehingga kepala madrasah merasa saling dekat

dan terjalin komunikasi yang efektif.

Menurut Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari “Dalam hal menerapkan strategi

komunikasinya kepada Komunitas, KKMI Tambora –

Taman Sari membuat perencanaan atau planning untuk

mencapai suatu tujuan yang hanya dapat dicapai melalui

taktik operasional, akan memperoleh manfaat

 

Page 189: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

173

berdasarkan sudut pandangnya, mengimplementasikan

strategi komunikasi dubutuhkan taktik atau metodelogi

yang tepat.”13

Bapak Saiful Anwar selaku ketua KKMI Tambora-Taman

Sari menegaskan bahwa untuk mencapai suatu tujuan dalam

berorganisasi adalah dengan cara membuat perencanaan,

membuat taktik/strategi operasional, dan mengimplementasikan

strategi komunikasi. Sehingga perencanaan yang sudah dibuat

dapat terlaksana dan berjalan dengan baik. Dalam hal ini bisa

dicontohkan dalam pelaksanaan Penilaian Akhir Semester.

Merencanakan jadwal kegiatan dan persiapan pembagian

pembuatan soal kepada semua madrasah yang ada di bawah

naungan Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah (KKMI)

Kecamatan Tambora - Taman Sari. Dalam pelaksanaannya soal

sudah siap dan kegiatan bisa dipastikan berjalan dengan baik dan

lancer. Setelah pelaksanaan Penilaian Akhir Semester diadakan

rapat dan penilaian serta penginputan nilai bersama kedalam

aplikasi raport yang waktu itu bisa dikatakan masih baru.

Menurut Muhammad Zuhri, S.Pd.SD sebagai Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari “Dalam menerapkan

strategi komunikasinya kepada Komunitas bisa melalui

obrolan-obrolan, bisa melalui rapat-rapat yang mana

berhubungan langsung dengan anggota komunitas itu

sendiri.”14

13

Wawancara Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19 November 2017 14

Wawancara Bapak Muhammad Zuhri, S.Pd.SD selaku Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 21 November 2017

 

Page 190: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

174

Meurut Suhendi, S.Ag sebagai Pengawas KKMI Tambora –

Taman Sari “Iya… Saya kira strategi dalam komunikasi itu

selalu komunikasi dua arah. Dan saya kira jaman sekarang

sudah maju, informasi sudah mulai terbuka. Jadi posisi

KKMI tidak menggurui. Siapa tau sudah ada komunitasnya,

atau Operator juga sudah mengetaui duluan.

Komunikasinya sudah dua arah, sudah demokratis, dan

ketika ada hal-hal yang sangat krusial dilakukan

musyawarah untuk mufakat.”15

Menurut Ibu Atik Nurhayati, S.Pd.I selaku Ketua

Kelompok Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari

“Dalam menerapkan strategi komunikasinya kepada

Komunitas, KKMI Tambora – Taman Sari menganalisa,

merumuskan masalah, menyusun program kegiatan, dan

melakukan kegiatan komunikasi kepada pengurus dan

anggotanya. sehingga terjadilah respon atau umpan balik

dari anggota kepada pengurus KKMI”.16

Menurut Bapak Mohammad Fachrodzad, S.Pd.I selaku

Ketua Komunitas Operator Tambora – Taman Sari “KKMI

Tambora – Taman Sari mempunyai peranan penting

dalam merencanakan strategi komunikasi. Membahas

rencana dan program kegiatan juga melakukan

komunikasi yang intens pada kepala madrasah dengan

cara rapat bulanan dan obrolan santai dalam

menyampaikan informasi maupun WA Group. Tujuannya

sederhana, yaitu terjalinnya komunikasi yang baik

sehingga secara tidak langsung terjadi umpan balik

sehingga bisa dilakukannya evaluasi. Ini wajar, karena

sebagian kepala Madrasah sudah tidak muda lagi.”17

15

Wawancara Bapak Suhendi, S.Ag selaku Pengawas KKMI Tambora

– Taman Sari pada hari Jum’at tanggal 28 November 2017 16

Wawancara Ibu Atik Nurhidayati, S.Pd.I selaku Ketua Kelompok

Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 22

November 2017 17

Wawancara Bapak Mohammad Fachrozad, S.Pd.I selaku Ketua

Komunitas Operator Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19

November 2017

 

Page 191: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

175

Pandangan Ibu Atik dan Bapak Fahrozad senada dengan

perencanaan komunikasi dari Philip Lesly. Model ini terdiri atas

dua komponen utama, yakni organisasi yang menggerakkan

kegiatan dan Publik yang menjadi sasaran kegiatan.

KKMI Tambora – Taman Sari adalah Organisasi yang

menaungi 16 Madrasah yang dikepalai oleh 16 Kepala Madrasah.

Selain itu juga KKMI Tambora – Taman Sari membentuk dan

menaungi Komunitas KKG (Kelompok Kerja Guru) dan KOTTA

(Komunitas Operator Tambora Taman Sari) yang mana fungsinya

berbeda-beda dan mempunyai peran masing-masing.

Dalam hal Organisasi pengelola kegiatan, KKMI selalu

melibatkan KKG dan KOTTA karena KOTTA lah yang biasanya

terlebih dahulu mendapatkan informasi yang Actual dan Up Date.

Informasi yang didapat oleh KOTTA biasanya bersumber dari

beberapa Group Komunitas Operator Tingkat Kecamata, Kota,

bahkan Provinsi. Yang mana sumbernya langsung didapat dari

pemegang kepentingan langsung. Setelah iniformasi didapatkan

biasanya langsung dibahas di tingkat KKMI Kecamatan Tambora

– Taman Sari dan setelah mendapatkan hasil yang disepakati

barulah disebarkan ke KKG.

Dalam Organisasi Kelompok Kerja Madrasah Ibtidaiyah

Kecamatan Tambora – Taman Sari ini Publiknya adalah 16

anggota Madrasah, Kepala Madrasah, Guru – guru, dan Operator

serta Peserta Didik yang ada di Kecamatan Tambora – Taman

Sari. Disini publik bisa memberikan umpan balik / respon

 

Page 192: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

176

sehingga akan terjadi evaluasi dari pengurus KKMI Tambora-

Taman Sari.

Mockter dalam Handoko menjelaskan bahwa

pengevaluasian merupakan suatu usaha sistematik untuk

menetapkan standar pelaksanaan dengan tujuan-tujuan

perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,

membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah

ditetapkan sebelumnya, menentukan dan mengukur

penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi

yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya

perusahaan dipergunakan dengan cara yang paling efektif dan

efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.18

Tujuan diadakannya KKMI Kecamatan Tambora – Taman

Sari adalah agar terwujudnya KKMI yang mendorong madrasah

yang kreatif dan berprestasi. Agar Terwujudnya tujuan maka

strategi komunikasi ini harus berjalan dengan baik. Dalam

menjalankan strategi komunikasi ini juga bisa dilakukan dengan

hal-hal yang sederhana seperti obrolan-obrolan ringan saat

berjumpa maupun sebelum rapat dilaksanakan, bertukar

informasi dengan menggunakan WA Group, sehingga terjalin

komunikasi baik, efektif, yang dua arah dan apabila terdapat

selisih faham dapat dilakukan musyawarah seperti tradisi

komunikasi yang telah dibangun oleh pengurus-pengurus yang

terdahulu.

18

Handoko, T. Hani. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2001. h. 33

 

Page 193: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

177

Setiap kepentingan akan terwujud dalam sikap, tindakan

dan peranan individu di dalam organisasinya. Karena itu, sangat

diharapkan agar setiap peranan individu secara sadar maupun

tidak sadar ditunjukkan pada perwujudan suatu proses interaksi

yang menyenangkan bagi semua pihak, yang memungkinkan

realisasi harapan dan tujuan, baik untuk individu maupun bagi

organisasi.

Seseorang tidak bisa mencapai tujuan jika hanya seorang

diri, oleh sebab itu maka dibentuklah sebuah organisasi. Dalam

setiap organisasi terdapat beberapa bagian yang mengandung

unsur koordinasi, sistem, dimensi tempat, dimensi waktu, tujuan

dan sejumlah orang.

Menurut Odione yang dikutip Hardjana dalam Isnaini19

,

bahwa proses-proses komunikasi bagaimanapun dapat diperiksa,

dievaluasi, dan diukur secara cermat dan sistematik. Pendapat

Odione ini mendapat sambutan yang positif dari para ahli,

terbukti format-format laporan kajian komunikasi sangat

bervariasi, karena masing-masing dikemas sesuai dengan

kebutuhan dan kepentingan organisasi. Hal ini menunjukkan

bahwa komunikasi yang memiliki dua dimensi yaitu informasi

dan interaksi merupakan proses sosial yang membawa

konsekuensi penting dalam organisasi.

19

Mohd. Isnaini, Komunikasi Organisasi Diperpustakaan Perguruan

Tinggi: Studi Kasus Pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Perguruan

Tinggi XY. Depok: UI. 2011. Tesis., h. 11

 

Page 194: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

178

Dengan demikian, secara keseluruhan strategi komunikasi

yang baik, dalam hal ini komunikasi organisasi tergantung pada

pemikiran cermat mengenai tiga bagian yang biasa digunakan

oleh Aristoteles yang menggambarkan komponen komunikasi

(Argenti dalam Isnaini)20

yaitu:

1. Organisasi itu sendiri;

2. Konstituennya; dan

3. Pesan-pesan dan citra.

Ketika peneliti menanyakan tentang Apakah KKMI

Tambora – Taman Sari dalam merumuskan suatu rencana

memberlakukan Analisis dan riset, Perumusan kebijakan,

perencanaan program pelaksanaan, dan kegiatan komunikasi ?

Bagaimana bentuknya ?

Bapak saiful mengatakan “Iya.. Dengan cara pertemuan

seluruh kepala madrasah untuk membuat program-

program, kebijakan dan kegiatan-kegiatan, merumuskan

semua kegiatan yang akan dilaksanakan dalam satu tahun

kedepan.”21

Sedangkan Ibu Atik berpendapat “Iya.. bentuknya dengan

rapat. Baik itu rapat bulanan, Semester, atau Tahunan.

Yang mana kita menganalisis atau riset program yang

sudah berjalan maupun yang akan datang, lalu

merumuskan kebijakan atau solusinya sehingga terbentuk

perencanaan program untuk satu tahun kedepan, dan

dalam pelaksanaannya komunikasi yang baik dan jelas

20

Mohd. Isnaini, Komunikasi Organisasi Diperpustakaan Perguruan

Tinggi: Studi Kasus Pada Unit Pelaksana Teknis Perpustakaan Perguruan

Tinggi XY. Depok: UI. 2011. Tesis., h. 15 21

Wawancara Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19 November 2017

 

Page 195: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

179

antara satu anggota dengan anggota yang lain

diperlukan.”22

Menrut Bapak Fachrozad “Iya.. Dengan cara diadakannya

pertemuan atau rapat seluruh kepala madrasah dan guru-

guru untuk membahas program-program dan pertemuan

operator guna membahas pendataan madrasah, guru-guru,

dan siswa/i.”23

Pak Zuhri “Iya.. Bentuknya adalah berupa rapat-rapat

yang dilaksanakan oleh KKM baik rapat Internal maupun

rapat Eksternal sehingga semua komunitas yang ada di

KKMI ini dapat berjalan dan mengetahui apa yang

dirumuskan, apa yang akan dilaksanakan dan kegiatan

bentuk apa yang sudah dilaksanakan. Terimakasih..”24

Sedangkan menurut Bapak Suhendi “Oh, Iya… Itu harus

seperti itu. Meskipun masih sederhana. Itu sudah dilakukan

tahapan-tahapan seperti itu. Untuk kedepannya 4 aspek itu

harus lebih ditingkatkan lagi. Secara formal dalam

musyawarah kerja KKMI Tambora – Taman Sari. Ada

musyawarah per enam bulan, Musyawarah Tahun ajaran

baru. Banyak lah, sesuai kalender akademik dan kegiatan

akademik.25

Setiap organisasi pasti mengalami apa yang dinamakan

konflik. Begitu juga tidak lepas dengan KKMI Tambora-Taman

Sari pasti pernah mengalami konflik. Oleh karenanya peneliti

menanyakan tentang bagaimana cara KKMI Tambora-Taman

Sari dalam menyelesaikan masalah / konflik ?

22

Wawancara Ibu Atik Nurhidayati, S.Pd.I selaku Ketua Kelompok

Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 22

November 2017 23

Wawancara Bapak Mohammad Fachrozad, S.Pd.I selaku Ketua

Komunitas Operator Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19

November 2017 24

Wawancara Bapak Muhammad Zuhri, S.Pd.SD selaku Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 21 November 2017 25

Wawancara Bapak Suhendi, S.Ag selaku Pengawas KKMI Tambora

– Taman Sari pada hari Jum’at tanggal 28 November 2017

 

Page 196: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

180

Menurut Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari “Dengan cara musyawarah untuk

mencapai kata mupakat.”26

Menurut Ibu Atik Nurhayati, S.Pd.I selaku Ketua

Kelompok Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari

“Dalam setiap organisasi tidak luput dari konflik, apakah

konflik internal atau eksternal. KKMI Tambora – Taman

Sari menyelesaikan konflik dengan jalan musyawarah

dengan mncari solusinya.”27

Menurut Bapak Mohammad Fachrodzad, S.Pd.I selaku

Ketua Komunitas Operator Tambora – Taman Sari

“Dengan cara rapat untuk mencari kebenaran informasi

dan meluruskan konflik yang terjadi pada KKMI Tambora-

Taman Sari”28

Menurut Muhammad Zuhri, S.Pd.SD sebagai Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari “Untuk menyelesaikan

masalah yang ada di KKMI Tambora – Taman Sari adalah

dengan cara musyawarah, diawali dengan obrolan-

obrolan sehingga akan ketemu titik terang penyelesaian

masalah konflik ini baru disampaikan dalam forum rapat

KKMI Tambora – Taman Sari”29

Meurut Suhendi, S.Ag sebagai Pengawas KKMI Tambora –

Taman Sari “pada dasarnya kanflik itu jarang terjadi.

Menurut saya karena perbedaan pemahaman saja atau

belum saling memahami. Tapi biasanya di KKMI Tambora

– Taman Sari diselesaikannya dalam musyawarah secara

kekeluargaan, komunikasi, tabayun (dijelaskan). Saya kira

tidak ada konflik yang serius paling konflik secara

26

Wawancara Bapak Saeful Anwar, S.Pd.I selaku Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19 November 2017 27

Wawancara Ibu Atik Nurhidayati, S.Pd.I selaku Ketua Kelompok

Kerja Guru KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 22

November 2017 28

Wawancara Bapak Mohammad Fachrozad, S.Pd.I selaku Ketua

Komunitas Operator Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 19

November 2017 29

Wawancara Bapak Muhammad Zuhri, S.Pd.SD selaku Mantan Ketua

KKMI Tambora – Taman Sari pada hari Kamis tanggal 21 November 2017

 

Page 197: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

181

komunikasi. Komunikasi di KKMI Tambra – Taman Sari

Baik.”30

Dari lima narasumber di atas sepakat bahwa dalam

menyelesaikan konflik yang ada di KKMI Tambora-Taman Sari

dengan cara rapat, musyawara, secara kekeluargaan, obrolan-

obrolan kecil, dan mencari solusi yang terbaik.

30

Wawancara Bapak Suhendi, S.Ag selaku Pengawas KKMI Tambora

– Taman Sari pada hari Jum’at tanggal 28 November 2017

 

Page 198: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

182

BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

A. KESIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan yang telah

dipaparkan pada bab-bab sebelumnya tentang “Strategi

Komunikasi dalam pemberdayaan Komunitas Kelompok Kerja

Madrasah Ibtidaiyah ”, dapat ditarik kesimpulan bahwa KKMI

Tambora-Taman Sari melakukan Strategi Komunikasi dengan:

1. Strategi komunikasi dalam Pemberdayaan sumber

daya manusia dan bahan baku menjadi sesuatu yang

harus ada dan menjadi prioritas dalam organisasi.

Begitu juga dengan KKMI Tambora-Taman Sari yang

menjadi salah satu organisasi yang bergerak dalam

bidang pendidikan.

Dalam penelitian kali ini, strategi komunikasi yang

peneliti dapatkan adalah Strategi Komunikasi

Keluarga (Kekeluargaan) dan Strategi Komunikasi

Organisasi yang di dalamnya terdapat perencanaan

komunikasi dari Philip Lesly. Model perencanaan

komunikasi yang dibuat Philip Lesly (1972).

2. Komunikasi Organisasi menjadi ke-khasan bagi

strategi komunikasi KKMI Tambora-Taman Sari

sehingga menjadi komunitas yang baik dan berperan

aktif dalam rangka mencerdaskan anak bangsa.

 

Page 199: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

183

Keberadaan KKMI Tambora-Taman Sari tentu saja

memberikan peran positif dan juga merupakan bagian

yang tidak dapat dipisahkan sehingga KKMI

Tambora-Taman Sari menjadi corong utama dalam

sosialisasi dari pihak pusat dengan masyarakat umum.

Kepemimpinan yang aktif dan memiliki anggota yang

tersebar disetiap instansi madrasah menjadikan

sinergi berjalan dengan baik dan lancar. Sebagai

bagian organisasi yang bernaung dalam pendidikan,

maka sudah semestinya komunikasi yang digunakan

dalam menjalan roda organisasi KKMI adalah

komunikasi organisasi.

Dalam hal menyelesaikan konflik yang ada di dalam

organisasi ini, KKMI Tambora-Taman Sari

menggunakan cara rapat, musyawarah mufakat,

secara kekeluargaan, obrolan-orolan kecil, dan

mencari solusi yang terbaik.

B. SARAN

Berkaitan dengan kesimpulan yang sudah dirumuskan,

penelitian ini ingin merekomendasikan beberapa saran, sebagai

berikut:

1. Bagi para komponen dalam sebuah organisasi baik

formal maupun nonformal, khusus pimpinan,

pemangku jabatan mampu memberikan role model

bagi setiap anggota. Memiliki integritas dalam

 

Page 200: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

184

mengelola organisasi sehingga mampu menciptkan

iklim komunikasi yang baik dan selaras.

2. Bagi anggota KKMI se-Indonesia mari wujudkan

sebuah cita-cita luhur dengan menjadikan KKMI

wadah atau alat sarana untuk mencapai tujuan

bersama. Khususnya kepada KKMI Tambora-Taman

Sari yang peneliti jadikan objek penelitian, sangat

menaruh harapan besar untuk menjadi tonggak

kemajuan dan kemaslahat bersama.

 

Page 201: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

185

DAFTAR PUSTAKA

Akdon. Strategic Management for Educational Management.

Alfabeta, 2007.

Alawiyah, Tutty. Strategi Dakwah di Lingkungan Majelis Taklim.

Bandung: Mizan, 1997.

Argenti, Paul. Komunikasi Korporat: Corporate

Communication. Jakarta: Salemba Humanika. 2007.

Bogdan, Robert C. Biklen, Knopp, Sari. 1982. Qualitative

research for Education, dalam Sugiyono, Prof. DR.,

Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta,

2005.

Bryson, John M. Perencanaan Strategi Bagi Organisasi Sosial.

Yogyakarta: Pustaka Pelajar, 2003.

Cangara, Hafied. Perencanaan dan Stategi Komunikasi. Jakarta:

PT. Raja Grafindo Persada, cet-ke-3, 2017.

Daymon, Christine dan Immi Holloway. Metode-Metode Riset

Kualitatif dalam Public Relations & Marketing

Communications. Yogyakarta: PT. Bentang Pustaka,

2008.

Depari, Edward. Peranan Komunikasi Massa Dalam

Pembangunan. Gajah Mada Universitas Press, 1995.

Departemen Agama, RI. Himpunan Peraturan Perundang-

undangan Tentang Pendidikan Nasional, Departemen

Agama, RI. Jakarta, 1998/1999.

Devito, Joseph A. Komunikasi Antar Manusia: Kuliah Dasar

Edisi Kelima. (Terjemahan Bahasa Indonesia) Jakarta.

Professional Books, 1997.

 

Page 202: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

186

_______________________. Komunikasi Interpersonal. Cetakan

ketiga. Bandung: Rosdakarya. 2004.

_______________________. The Interpersonal Communication

Book: Eleventh Edition. United State of America: Allyn

and Bacon, 2007.

Denim. Inovasi Pendidikan. Cetakan ketiga. Bandung: Pustaka

Setia. 2002.

Effendy, Onong Uchjana. Dimensi-dimensi Komunikasi.

Bandung: Penerbit Alumni Press, 1981.

_______________________. Dinamika Komunikasi. Jakarta: PT.

Remaja Rosdakarya, 2008.

_____________________. Dinamika Komunikasi. Bandung:

Remaja Rosdakarya., cet ke-7, 2008.

_____________________. Dimensi-Dimensi Komunikasi.

Bandung: Alumni. 1991.

_____________________. Ilmu Komunikasi Teori dan Praktek.

Cetakan ke-19, PT. Remaja Rosdakarya. Bandung. 2007

Fajar, Marhaeni. Ilmu Komunikasi (Teori dan Praktik).

Yogyakarta: Graha Ilmu, 2009.

Fattah. Landasan Manajemen Pendidikan. Cetakan ketujuh.

Bandung: Rosdakarya, 1997.

Fiske, John. Pengantar Ilmu Komunikasi. Jakarta: PT. Raja

Grafindo Persada, 2012.

Grant, Robert M. Diterjemahkan oleh Secokusomo. Analisis

Strategi kontemporer: konsep, teknik, Aplikasi. Jakarta:

Erlangga, 1997.

Gudono. Teori Komunikasi. Penerbit Andi Yogyakarta, 2017.

 

Page 203: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

187

Hani, T. Handoko. 2001. Manajemen Personalia dan Sumber Daya

Manusia. Yogyakarta: BPFE Yogyakarta. 2001.

Hardjana, Agus M. Komunikasi Intrapersonal dan Interpersonal.

Yogyakarta: Penerbit Kanisius, 2003.

Heriyanto. Perencanaan Pengajaran. Cetakan kelima. Jakarta:

Rhineka Cipta: 2005.

Ich-Donnell, Gib son-iVancev v Alin bahasa: Savutri Soekiisno

dan Agus Dharma. Organisasi Perilaku, Struktur dan

Proses. Jakarta: Erlangga, 1996.

Imran, Ali. Pembinaan Guru Indonesi. Cetakan kedelapan.

Jakarta: Dunia Pustaka Jaya, 1995.

Kasali, Rhenald. Manajemen PR; Konsep dan Aplikasi di

Indonesia. Jakarta: Grafiti, 2000.

Keputusan Dirjen Bimbingan Agama Islam No. E/106/2001

Tentang Kelompok Kerja Madrasah pada tanggal 25

April 2001

Khairuddin, H. 2000. Pembangunan Masyarakat. Yogyakarta:

Liberty.

Kristi, E, Poerwandari. Pendekatan Kualitatif untuk Penelitian

Perilaku. Jakarta: LPSP3 UI, 2005.

Littlejohn, Stephen W & Karen A. Foss. Teori Komunikasi, edisi

9. Jakarta: Salemba Humanika. 2009

MacBride, Sean. Komunikasi dan Hubungan Masyarakat.

Jakarta: Bumi Aksara. 1993.

Masmuh, Abdullah. Komunikasi Organisasi dalam Perspektif

Teori dan Praktek.

Moleong, Lexy. J. Metode Penelitian Kualitatif. Bandug Remaja

Rosdakarya, 1999.

 

Page 204: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

188

Muhammad, Arni. Komunikasi Organisasi. Cetakan keenam.

Jakarta: Bumi Aksara. 2001.

Murdiyatmoko, Janu dan Citra Handayani. Sosiologi. Bandung:

PT. Grafindo Media Pratama, 2006.

Mutmainah, Nina dan M. Budyatna. Komunikasi Antarpribadi.

Jakarta: Universitas Terbuka. cet. ke-1, 1994.

____________________________. Komunikasi Antarpribadi.

Jakarta: Universitas Terbuka Depdikbud. cet ke-9, 1994.

Mulyana, Deddy. Ilmu Komunikasi: Suatu Pengantar. Bandung :

Remaja Rosdakarya, 2004.

____________________________. Ilmu Komunikasi Suatu

Pengantar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya Offset,

2005.

Payne. Social Work and Community Care. London: McMillan.

1997.

Porter, Michael E. Strategi Bersaing : Teknik Menganalisis

Industri dan Pesaing, Erlangga, Jakarta. 1996.

Putra, I Gusti Ngurah. Manajemen Hubungan Masyarakat.

Yogyakarta: Penerbitan Universitas Atma Jaya, 1999.

R. Lawfence, Jauch dan William F. Glueck. Manajemen Strategis

dan Kebijakan Perusahaan. Dialih bahasakan oleh

Murad dan AR. Henry Sitanggang. Edisi ketiga,

Erlangga. Jakarta, 1997.

Rahmat, Jalaluddin. Psikologi Komunikasi. Cetakan ketiga.

Bandung: Grafindo Persada. 1996.

Randy, Wrihatnolo. Manajemen Pemberdayaan Sebuah

Pengantar. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

 

Page 205: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

189

Rangkuti, Freddy. Analisis SWOT; Teknik Membedah Kasus

Bisnis. Jakarta: Gramedia Pustaka Umum, 2008.

Reardon, Kathleen K. Interpersonal Communication, Where

Minds Meet. Bellmont, California:

WardsworthPublishing Company, 1987.

Reksohadiprojo, Sukanto. Manajemen Strategi, Yogyakarta:

BPFE, 2003.

Ridwan dan Sunarto. Pengantar Statistika Untuk Penelitian,

Pendidikan, Social, Ekonomi, Komunikasi dan Bisnis.

Bandung : Alfabeta. 2009.

Riza, Risyanti, H. Roesmidi, Pemberdayaan Masyarakat.

Sumedang : ALQAPRINT JATINANGOR. 2006.

Robbins, Stephen. Prilaku Organisasi. Cetakan kedua belas.

Indonesia: PT. Indeks Kelompok Gramedia. Edisi

lengkap, alih bahasa, Harry Slamet. 2006.

Romli, Khomsahrial. Komunikasi Organisasi Lengkap. Jakarta:

Grasindo Widiasrana Indonesia, 2014.

Saputra, Wahidin dan Nasrullah, Rulli. Public Relations 2.0.

Teori dan Praktik Public Relations di Era Cyber.

Jakarta: Gramata Publishing, 2011.

Setiawan, Bambang. Daya Tahan Bangsa, Kajian Ketahanan

Nasional Universitas Indonesia. Jakarta, 2008.

Sirait, Turman. Komunikasi Interpersonal. Cetakan ketiga.

Jakarta: Ilmu Jaya. 1993.

Sukanto, Reksohadiprojo. Manajemen Strategi, Yogyakarta:

BPFE, 2003.

Sulistyani, Ambar Teguh. Kemitraan dan Model-Model

Pemberdayaan. Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004.

 

Page 206: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

190

Suparmo, Ludwig. Aspek Ilmu Komunikasi dalam Public

Relations. Jakarta: Indeks Penerbit, 2011.

Suprapto, Tommy. Pengantar Teori & Manajemen Komunikasi.

Jakarta: Medpress. 2009.

Suryanto. Pengantar Ilmu Komunikasi. Bandung: Pustaka Setia,

2017.

Synder. M. Self-Monitoring of Expressive Behavior. Journal of

Personality and Social Psychology. 1974.

Tandowijodjo, John. Dasar dan Arah Public Relation.

Jakarta:PT. Gramedia Widiasarana Indonesia, 2002.

Thoha. Perilaku Organisasi. Cetakan kedua. Jakarta: Raja

Grafindo Persada. 2001.

Tubs, Steward L dan Sylvia Moss. 1996. Human communication.

Prinsip-Prinsip Dasar. Terjemahan oleh Dedy Mulyana

dan Gembirasari. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

1996

Turner, H Lynn dan West, Richard. Teori Komunikasi. Jakarta:

Salemba Humanika. 2009.

Usman, Husaini. Manajemen; Teori Praktik dan Riset Pendidikan edisi

3. Jakarta: Bumi Aksara. 2009.

Usman, Wan. Daya Tahan Bangsa, Kajian Ketahanan Nasional

Universitas Indonesia. Jakarta, 2008.

Wrihatnolo, Randy. Manajemen Pembedayaan Sebuah

Pengantar. Jakarta: Elex Media Komputindo, 2007.

 

Page 207: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

191

Sumber Lain;

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB

http://www.pengertianmenurutparaahli.net/pengertian-komunitas-

dan-contohnya/. Dilihat pada 26/12/2017. 06:02 WIB

http://www.kesimpulan.com/2009/04/intensitas-komunikasi-

atasan-bawahan.html

 

Page 208: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

Tabel 1.1

Matriks Penelitian Terdahulu

Nama Ditha Prasanti

(Tesis, 2010)

Tatik Nuryanti

(Tesis, 2009)

Caesar Ali

Fahroy

(Tesis, 2008)

Gandjar

Nugraha

(Tesis, 2006)

Eka Fitri

Qurniawati

(Tesis, 2013)

Judul

penelitian

Strategi

Komunikasi

Pengembangan

Sumber Daya

Manusia Pondok

Pesantren Salafi,

Studi Kasus

Pondok

Pesantren Salafi

Miftahul Huda di

Tasikmalaya.

Strategi

Komunikasi

Implementasi

Bandung

(BOSS), Studi

Kasus Pada

Badan

Penanaman

Modal Dan

Pelayanan

Perizinan

Terpadu

(BPMPPT) Kota

Bandung

Strategi

Komunikasi

Account

Executive

Dalam

Menghadapi

Fenomena

“Banting

Harga” Iklan

Media Cetak Di

Harian Umum

Pikiran Rakyat.

Studi Kasus

Mengenai

Strategi

Komunikasi

Dalam

Meningkatkan

Image

Perusahaan PT.

Telekomunikasi

Indonesia Tbk.,

Menjelang dan

Sesudah

Pelaksanaan Go

Public.

Strategi

Komunikasi

Dalam

Pembentukan

Karakter Peduli

Lingkungan

Hidup Pada

Siswa. Studi

Kasus Program

Pengembangan

Lingkungan

Hidup SD BPI

Bandung

Metode Penelitian ini

dilakukan dengan

menggunakan

pendekatan

kualitatif dengan

metode studi

kasus

Penelitian

kualitatif dengan

menggunakan

metode studi

kasus

Penelitian

kualitatif

dengan

menggunakan

metode studi

kasus

Penelitian

kualitatif dengan

menggunakan

metode studi

kasus

Penelitian

kualitatif

dengan

menggunakan

metode studi

kasus

Hasil

penelitian

Alasan yang

membuat

Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda

bertahan dan

tetap

berkembang

yakni

pendidikan

yang

pertama kali

berdiri di

tanah Jawa

yang

Strategi

komunikasi

yang

berorientasi

bisnis

dengan

upaya-upaya

positif

berupa

penerapan

komunikasi

internal dan

eksternal

Komponen

komunikasi

yang paling

utama dalam

Aspek

perencanaan

dengan

mengeluark

an

suplemen

pariwara

iklan belum

maksimal,

dan akan

lebih

maksimal

bila

direncanaka

lebih

matang dan

dikoordinasi

Strategi

komunikasi

yang

dilakukan

Telkom

dalam

pelaksanaan

go public

dilakukan

oleh unit

kerja public

relations

serta

menjalin

kerja sama

dengan

perusahaan

Strategi yang

dilaksanakan

oleh Bidang

Pengembanga

n Lingkungan

Hidup SD

BPI Bandung

dilatar

belakangi

oleh rasa

kepedulian

pihak guru

terhadap

lingkungan

sehingga guru

merasa bahwa

pentingnya

 

Page 209: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

disebarluask

an oleh wali

songo, serta

sumber daya

manusia

yang

berkualitas,

loyalitas

tinggi

terhadap

pesantren

sehingga

membantu

dalam

mengembang

kan Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda.

Strategi

komunikasi

yang

digunakan

oleh Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda

bersifat

klasik atau

linear, tidak

terinci, tidak

terarah.

Proses

komunikasi

yang terjadi

di Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda

sebagai

upaya

terwujudnya

strategi

komunikasi

pengembang

implementas

i program

BOSS

adalah

media,

karena pada

dasarnya

system

BOSS

merupakan

system

komunikasi

yang

berbasis

pada cyber

media.

Komdel

komunikasi

yang

digunakan

adalah multi

step

communicati

on yang

terdiri dari

tiga tahap

berupa tahap

pertama

melalui

organ

structural

melalui

cyber media,

tahap kedua

melalui front

office,

mobile

service,

mesin

informasi

serta internet

dan tahap

yang

terakhir

adalah

melalui

customer

service.

kan dengan

biro-biro

iklan sejak

awal tahun

serta sudah

ditentuka

baik system

diskon dan

administrasi

nya.

Aspek

manajemen

dalam

menentukan

kebijakan

tariff iklan

melihat

hasil

penelitian

yang

dilakukan

oleh

lembaga-

lembaga

survey yang

datanya

dapat

dipercaya.

public

relations

baik local

maupun

Internasional

.

Budaya

perusahaan

yang sudah

ada menjadi

salah satu

cara

menyadarka

n betapa

kepentingan

perusahaan

adalah

bertujuan

untuk

mensejahtera

kan seluruh

karyawan

juga

meningkatka

n pelayanan

kepada

masyarakat

serta pemilik

saham.

Hambatan

yang

dihadapi

adalah

berupa

factor

pengetahuan

dan system

nilai

sebagian

besar

masyarakat

Indonesia

terhadap

pemahaman

jual beli

saham yang

masih

rendah dan

peranan

lingkungan

dalam

kehidupan

manusia.

Sebagai

lembaga

pendidikan

formal,

Bidang

Pengembanga

n Lingkungan

Hidup SD

BPI Bandung

menerapkann

ya ke dalam

kurikulum

sekolah

dengan

mengintegrasi

kan kegiatan

intrakurikuler

dan

ekstrakurikule

r. Hal ini

bertujuan agar

program ini

menjadi

program

berkesinambu

ngan serta

berkelanjutan

yang

diwujudkan

dengan

pembiasaan

kepada

seluruh siswa

sehingga

pembiasaan

tersebut

menjadi

membawa

perubahan

perilaku atau

tindakan

siswa

terhadap

 

Page 210: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

an SDM di

Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda.

Model

komunikasi

pengembang

an SDM

Pondok

Pesantren

Salafi

Miftahul

Huda terdiri

dari enam

tahap proses

komunikasi.

kurang

terbuka.

Media yang

digunakan

dalam

pelaksanaan

go public

adalah

seluruh

media baik

di internal

maupun

eksternal

sebagai

channel

komunikasin

ya.

lingkungan

hidup.

Perbedaan Penelitian ini

meneliti tentang

strategi

komunikasi

dalam

mempertahankan

seksistensi

sebuah pesantren

di tengah

semakin

modernya

perkembangan

zaman.

Penelitian ini

meneliti strategi

komunikasi pada

saat strategi

komunikasi

tersebut

dilaksanakan di

lapangan.

Penelitian ini

meneliti tentang

strategi

komunikasi

dalam

menghadapi

persaingan

banting harga

dengan Harian

Umum pada

Media Cetak

Penelitian ini

menunjukkan

perubahan

image sebuah

perusahaan yang

melaksanakan

Go Public.

Penelitian ini

merupakan

kajian ilmu

komunikasi

dilihat dari

sudut pandang

bahwa strategi

komunikasi

merupakan

bagian penting

dalam

pembentukan

karakter yang

diterapkan

melalui program

pengembangan

lingkungan

hidup di SD BPI

Bandung.

Persamaan Di dalam

penelitian ini

terdapat

persamaan yang

diteliti

berdasarkan

bentuk

komunikasi yang

diterapkan

Penelitiannya

berkaitan dengan

staretgi

komunikasi yang

di dalamnya

terdapat

komponen-

komponen

komunikasi

yang memiliki

Sama-sama

meneliti tentang

aspek

perencanaan

strategi

komunikasi

yang diterapkan.

Di dalam

penelitian ini

terdapat

persamaan yang

diteliti

berdasarkan

aspek

perencanaan

strategi yang

diterapkan.

Di dalam

penelitian ini

terdapat

persamaan yang

diteliti

berdasarkan

aspek strategi

komunikasi

yang diterapkan

 

Page 211: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

pengaruh dalam

strategi sehingga

pada akhirnya

akan terlihat

model

komunikasi yang

terjadi.

Kritik Penelitian ini

tidak

menjelaskan

secara detail

mengenai model

komunikasi yang

terjadi dalam

objek

penelitiannya.

Penelitian ini

tidak meneliti

tentang efek

maupun

feedback yang

datang dari

masyarakat

terhadap strategi

dalam penerapan

program BOSS.

Penelitian ini

tidak

menjelaskan

secara detail

perencanaan

serta peranan

manajemen

dalam

penentuan

strategi

komunikasi

yang

dilaksanakan.

Penelitian ini

meneliti dari

awal

perencanaan

hingga

hambatannya,

akan tetapi tidak

meneliti tentang

pendapat

pendapat atau

opini public

eksternal

terhadap strategi

yang diterapkan.

 

Page 212: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

BIODATA INFORMAN

Nama Lengkap : Saeful Anwar, S.Pd.I

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 29 Agustus 1980

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Jl. Kiara VI Rt.008 / 05

Jembatan Lima – Tambora

Jakarta Barat 11250

Pekerjaan : Guru / Kepala MI Tunas Karya

Nomor Tlp : 0857 7670 9997

Alamat e-Mail :

Jabatan di KKMI TamTam : Ketua KKMI Tambora-Taman

Sari

 

Page 213: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

BIODATA INFORMAN

Nama Lengkap : Atik Nurhayati, S.Pd.I

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 11 Juli 1971

Jenis Kelamin : Perempuan

Alamat : Krendang Selatan

RT.004/006 Krendang – Tambora

Jakarta Barat 11260

Pekerjaan : Guru / Bendahara

MI Al Muawanatul Khaeriyah

Nomor Tlp : 0813 8202 6529

Alamat e-Mail :

Jabatan di KKMI TamTam : Ketua KKG Tambora-Taman Sari

 

Page 214: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

BIODATA INFORMAN

Nama Lengkap : Mohammad Fachrodzad, S.Pd.I

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 13 Mei 1991

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Jl. Mangga Besar XIII

Mangga Dua Selatan –

Sawah Besar

Jakarta Pusat 11730

Pekerjaan : Guru MI Tunas Karya

Nomor Tlp : 0857 7536 6665

Alamat e-Mail :

Jabatan di KKMI TamTam : Operator KKMI Tambora –

Taman Sari dan Ketua KOTTA

 

Page 215: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

BIODATA INFORMAN

Nama Lengkap : Muhammad Zuhri, S.Pd.SD

Tempat, Tanggal Lahir : Jakarta, 06 Maret 1960

Jenis Kelamin : Laki- laki

Alamat : Jl. Pekapuran II Gg. Songsi

No. 21 Rt.005/06

Tanah Sereal – Tambra,

Jakarta Barat 11210

Pekerjaan : Guru di SDN Tanah Sereal 02

Petang dan Staf Ahli

MI Chairiyah Mansuriyah

Nomor Tlp : 081337468867

Alamat e-Mail :

Jabatan di KKMI TamTam : Mantan Ketua KKMI Tambora –

Taman Sari

 

Page 216: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

BIODATA INFORMAN

Nama Lengkap : Suhendi, S.Ag

Tempat, Tanggal Lahir : Majalengka, 27 Juni 1969

Jenis Kelamin : Laki - laki

Alamat : Rt.002/06 Kembangan –

Kebon Jeruk, Jakarta Barat

Pekerjaan : Pengawas RA – MI Kecamatan

Tambora Taman Sari

Nomor Tlp : 085883040100 / 081311121300

Alamat e-Mail : [email protected]

Jabatan di KKMI TamTam : Pengawas RA – MI Binaan

KKMI Tambora – Taman Sari

 

Page 217: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

No Pertanyaan

Jawaban

Bapak Saeful Anwar,

S.Pd.I

( Ketua KKMI

Tambora – Taman Sari

)

Ibu Atik Nurhayati,

S.Pd.I

( Ketua Kelompok

Kerja Guru KKMI

Tambora – Taman

Sari )

Bapak Mohammad

Fachrodzad, S.Pd.I

( Ketua Komunitas

Operator Tambora –

Taman Sari )

Muhammad Zuhri,

S.Pd.SD

( Mantan Ketua

KKMI Tambora –

Taman Sari )

Suhendi, S.Ag

( Pengawas KKMI Tambora –

Taman Sari )

1 Apa yang anda ketahui

tentang KKMI Tambora

– Taman Sari ?

KKMI Tambora –

Taman Sari adalah

Organisasi Madrasah

Ibtidaiyah yang

beranggotakan 16

Kepala Madrasah

selaku pimpinan

madrasah dan 16

Madrasah sebagai

lembaga pendidikan

yang dinaungi oleh

kementerian agama

kota Jakarta barat.

KKMI Tambora –

Taman Sari adalah

salah satu wadah

organisasi yang

terdiri dari satuan

pendidikan yang

berada di lingkungan

kecamatan Tambora

– Tamn sari

KKMI Tambora –

Taman Sari adalah

Organisasi Madrasah

Ibtidaiyah yang

beranggotakan 16

Kepala Madrasah

selaku pimpinan

madrasah dan 16

Madrasah sebagai

lembaga pendidikan

yang dinaungi oleh

kementerian agama

kota Jakarta barat.

KKMI Tambora –

Taman Sari adalah

suatu wadah,

kelompok kerja

madrasah tingkat

ibtidaiyah yang

berada

dikecamatan

Tambora - Taman

Sari.

KKMI itu aduh saya lupa

nomor PMA nya. Secara

umum dibentuk oleh Peraturan

Kementerian Agama atau

sama dengan K3S ( Kelompok

Kerja Kepala Sekolah ) nya di

Dinas Pendidikan. Begitu juga

KKMI Tambora – Taman Sari

sebenarnya adalah Kelompok

Kerja Kepala Madrasah

Ibtidaiyah. Stresingnya disitu

sebenarnya. Tapi kebanyakan

KKMI itu lebih ditafsirkan di

lapangan kelompok kerja

madrasah tapi intinya

sebenarnya kelompok kerja

kepala Madrasah.

2 Apakah anda mengetahui

maksud dari dibentuknya

KKMI Tambora –

Taman Sari ? Jelaskan !

Iya..

Dibentuknya KKMI

Tambora – Taman Sari

adalah untuk

memfasilitasi kepala

madrasah dalam

bentuk pengembangan

kegiatan belajar

mengajar di kecamatan

Tambora – Taman

Iya..

Tujuan KKMI

Tambora – Taman

Sari adalah

menjadikan

madrasah-madrasah

dalam hal ini MI

untuk berperan aktif

dalam memajukan

madrasahnya. Baik

Iya..

Untuk memfasilitasi

kepala madrasah

dalam

mengembangan

KBM di kecamatan

Tambora – Taman

Sari, sebagai wahana

pembelajaran

organisasi bagi

Iya..

Terimakasih…

Maksud dari

dibentuknya KKMI

Tambora – Taman

Sari ialah untuk /

atau kelompok

kerja madrasah

yang dimana terdiri

dari kepala sekolah

Iya..

Sebagaimana stressing kita di

dalam dunia pendidikan yaitu

untuk bisa bekerja sama

pendidikan karakter salah

satunya adalah untuk bisa

bekerja sama. Sebenarnya di

KKMI itu juga sebagai

wahana bekerja sama.

Didalam pencapaian tujuan

 

Page 218: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

Sari, menjadi wadah

untuk semua kegiatan

komunitas kepala

madrasah ibtidaiyah,

meningkatkan mutu

pendidikan warga

madrasah ibtidaiyah,

sebagai wahana

pembelajaran

organisasi bagi

anggota KKMI

Tambora – Taman

Sari.

dari segi

pembelajaran

maupun

manajerialnya.

madrasah yang

mnjadi anggota

KKMI Tambora –

Taman Sari.

ada beradi di

kecamatan

Tambora – Taman

Sari dan sampai

saat ini berjalan

dengan baik. Baik

ketika dipegang

saya atau sebelum

saya, bahkan

sampai saat ni

berjalan dengan

baik.

pendidikan terutama

pencapaian 8 standar

pendidikan. Dari standar isi

sampai terakhir standar

penilaian. Intinya stresingnya

untuk pencapaian tujuan

bersama. Dalam hal ini

pencapaian kualitas

pencapaian 8 standar

pendidikan.

3 Apa peranan KKMI

Tambora – Taman Sari

di tingkat Kota Jakarta

Barat ?

Peran KKMI Tambora

– Taman Sari di

tingkat Kota Jakarta

Barat adalah sebagai

humas yang bertugas

menghubungkan

KKMI antar

kecamatan yang satu

dengan kecamatan

yang lain yang ada di

Kota Jakarta Barat.

Peran KKMI

Tambora – Taman

Sari di tingkat Kota

Jakarta Barat adalah

mangakomodir

aspirasi yang timbul

dari setiap madrasah

yang berada di

lingkungan

Kecamatan Tambora

– Taman Sari.

Peran KKMI

Tambora – Taman

Sari di tingkat Kota

Jakarta Barat adalah

sebagai penghubung

antara madrasah

yang ada di KKMI

Tambora –

Tamansari dengan

madrasah-madrasah

yang ada di Jakarta

Barat.

Peranan KKMI

Tambora – Taman

Sari di tingkat Kota

Jakarta Barat

adalah sebagai

jembatan untuk

mengetahui /

melihat kegiatan-

kegiatan yang ada

di KKMI Tambora

– Taman Sari atau

untuk mengetaui

informasi-

informasi yang ada

di tingkat Jakarta

Barat.

yaa, Kordinating. Peranan dan

Fungsinya adalah Kordinating.

Berarti mengkoordinir kepala-

kepala sekolah yang ada di

dua kecamatan yaitu Tambora

– Taman Sari. Peranan

kususnya ya disitu. Peranan

selanjutnya ya saya kira

merupakan bagian yang tidak

bisa terpisahkan dari KKMI

Tingkat Kota Jakarta Barat.

4 Ada berapa komunitas

yang dinaungi oleh

KKMI Tambora –

Taman Sari? Sebutkan !

Ada 2 Komunitas

KKMI Tambora –

Taman Sari menaungi

KKG ( Kelompok

Ada 2 Komunitas

1. KKG (Kelompok

Kerja Guru), dan

2. KOTTA

(Komunitas Operator

Ada 2 Komunitas

Yang pertama adalah

KKG ( Kelompok

Kerja Guru ) dan

yang kedua adalah

Ada 2 Komunitas

yang dinaungi

KKMI Tambora –

Taman Sari.

secara reguasi selain KKM

itu yang pertama ada KKG (

Kelompok Kerja Guru ) dan

yang kedua ada Komunitas

Operator yang harapan saya

 

Page 219: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

Kerja Guru ) dan

KOTTA ( Komunitas

Operator Tambora –

Taman Sari ) yang

mana fungsinya

berbeda-beda namun

tujuannya sama yaitu

saling melengkapi dan

menguatkan dalam hal

organisasi dan

informasi.

Mengembangkan

Madrasah yang ada di

Kecamatan Tambora –

Taman Sari.

Tambora – Taman

Sari)

KOTTA ( Komunitas

Operator Tambora –

Taman Sari )

Kelompok Kerja

Guru Madrasah

Ibtidaiyah dan

Operator Madrasah

Ibtidaiyah

kedepan sesuai MBS (

Manajemen Berbasis Sekolah

) bahwa setiap madrasah itu

harus mandiri. Masing-

masing MI mempunya satu

operator. Untuk kemandirian.

Dalam rangka pencapaian

MBS. Salah satunya adalah

bisa mengurus dirinya

sendiri. Termasuk operator.

5 Apa strategi komunikasi

KKMI Tambora –

Taman Sari yang sudah

diterapkan dalam

pemberdayaan

Komunitas ?

Selama ini strategi

komunikasi KKMI

Tambora – Taman Sari

yang sudah diterapkan

dalam pemberdayaan

Komunitas adalah

Komunikasi

Kekeluargaan dan

kebersamaan juga

saling melengkapi dan

saling percaya antara

yang satu dengan yang

lainnya. Sehingga

terjalin komnikasi yang

baik dan program yang

ada di KKMI Tambora

– Taman Sari dapat

berjalan dengan baik

dan lancer juga

Komunikasi yang

digunakan adalah

Komunikasi dua arah.

Artinya Pengurus

KKMI dan Anggota

KKMI saling

memberi masukan

dan pandangan

sehingga

menghasilkan produk

komunikasi / hasil

rapat yang baik untuk

KKMI dan

Madrasah-madrasah

yang menjadi

anggotanya.

Selama ini strategi

komunikasi KKMI

Tambora – Taman

Sari yang sudah

diterapkan dalam

pemberdayaan

Komunitas adalah

Komunikasi

Organisasi.

strategi komunikasi

KKMI Tambora –

Taman Sari yang

sudah diterapkan

dalam

pemberdayaan

Komunitas adalah

dengan cara

kekeluargaan

sehingga komunitas

ini berjalan

beriringan. Baik

kepala sekolah,

operator, maupun

kelompok kerja

guru madrasah

ibtidaiyah.

Yang paling sederhana saya

kira surat menyurat. Kalau

jaman sekarang melalui SMS,

BBM, WhatsUp Group,

Email, Wibesite, selain itu

melalui musyawarah yang

memang sudah biasa tradisi

yg baik dan biasa dilakukan

dalam organisasi.

 

Page 220: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

berkesinambungan.

6 Memangnya, bagaimana

KKMI Tambora –

Taman Sari dalam

menerapkan strategi

komunikasinya kepada

Komunitas dalam proses

strategi komunikasinya ?

Dalam hal menerapkan

strategi komunikasinya

kepada Komunitas,

KKMI Tambora –

Taman Sari membuat

perencanaan atau

planning untuk

mencapai suatu tujuan

yang hanya dapat

dicapai melalui taktik

operasional, akan

memperoleh manfaat

berdasarkan sudut

pandangnya,

mengimplementasikan

strategi komunikasi

dubutuhkan taktik atau

metodelogi yang tepat.

Dalam hal

menerapkan strategi

komunikasinya

kepada Komunitas,

KKMI Tambora –

Taman Sari membuat

perencanaan atau

planning untuk

mencapai suatu

tujuan yang hanya

dapat dicapai melalui

taktik operasional,

akan memperoleh

manfaat berdasarkan

sudut pandangnya,

mengimplementasika

n strategi komunikasi

dubutuhkan taktik

atau metodelogi yang

tepat.

Dalam menerapkan

strategi

komunikasinya

kepada Komunitas

bisa melalui

obrolan-obrolan,

bisa melalui rapat-

rapat yang mana

berhubungan

angsung dengan

anggota komunitas

itu sendiri.

Iya… Saya kira strategi dalam

komunikasi itu selalu

komunikasi dua arah. Dan

saya kira jaman sekarang

sudah maju, informasi sudah

mulai terbuka. Jadi posisi

KKMI tidak menggurui. Siapa

tau sudah ada komunitasnya,

atau Operator juga sudah

mengetaui duluan.

Komunikasinya sudah dua

arah, sudah demokratis, dan

ketika ada hal-hal yang sangat

krusial dilakukan musyawarah

untuk mufakat.

7 Apakah KKMI Tambora

– Taman Sari dalam

merumuskan suatu

rencana memberlakukan

Analisis dan riset,

Perumusan kebijakan,

perencanaan program

pelaksanaan, dan

kegiatan komunikasi ?

Bagaimana bentuknya ?

Iya..

Dengan cara pertemuan

seluruh kepala

madrasah untuk

membuat program-

program, kebijakan dan

kegiatan-kegiatan,

merumuskan semua

kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam

satu tahun kedepan.

Iya..

bentuknya dengan

rapat. Baik itu rapat

bulanan, Semester,

atau Tahunan. Yang

mana kita

menganalisis atau

riset program yang

sudah berjalan

maupun yang akan

datang, lalu

merumuskan

kebijakan atau

Iya..

Dengan cara

pertemuan seluruh

kepala madrasah

untuk membuat

program-program,

kebijakan dan

kegiatan-kegiatan,

merumuskan semua

kegiatan yang akan

dilaksanakan dalam

satu tahun kedepan.

Iya..

Bentuknya adalah

berupa rapat-rapat

yang dilaksanakan

oleh KKM baik

rapat Internal

maupun rapat

Eksternal sehingga

semua komunitas

yang ada di KKMI

ini dapat berjalan

dan mengetahui apa

yang dirumuskan,

Oh, Iya… Itu harus seperti itu.

Meskipun masih sederhana.

Itu sudah dilakukan tahapan-

tahapan seperti itu. Untuk

kedepannya 4 aspek itu harus

lebih ditingkatkan lagi

Secara formal dalam

musyawarah kerja KKMI

Tambora – Taman Sari. Ada

musyawarah per enam bulan,

Musyawarah Tahun ajaran

baru. Banyak lah, sesuai

 

Page 221: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

solusinya sehingga

terbentuk

perencanaan program

untuk satu tahun

kedepan, dan dalam

pelaksanaannya

komunikasi yang baik

dan jelas antara satu

anggota dengan

anggota yang lain

diperlukan.

apa yang akan

dilaksanakan dan

kegiatan bentuk apa

yang sudah

dilaksanakan.

Terimakasih..

kalender akademik dan

kegiatan akademik.

8 Bagaimana cara KKMI

Tambora – Taman Sari

dalam menyelesaikan

masalah / konflik ?

Dengan cara

musyawarah untuk

mencapai kata

mupakat.

Dalam setiap

organisasi tidak luput

dari konflik, apakah

konflik internal atau

eksternal. KKMI

Tambora – Taman

Sari menyelesaikan

konflik dengan jalan

musyawarah dengan

mncari solusinya.

Dengan cara

musyawarah untuk

mencapai kata

mupakat.

Untuk

menyelesaikan

masalah yang ada

di KKMI Tambora

– Taman Sari

adalah dengan cara

musyawarah,

diawali dengan

obrolan-obrolan

sehingga akan

ketemu titik terang

penyelesaian

masalah konflik ini

baru disampaikan

dalam forum rapat

KKMI Tambora –

Taman Sari

pada dasarnya kanflik itu

jarang terjadi. Menurut saya

karena perbedaan pemahaman

saja atau belum saling

memahami. Tapi biasanya di

KKMI Tambora – Taman Sari

diselesaikannya dalam

musyawarah secara

kekeluargaan, komunikasi,

tabayun ( dijelaskan ). Saya

kira tidak ada konflik yang

serius paling konflik secara

komunikasi. Komunikasi di

KKMI Tambra – Taman Sari

Baik.

9 Saluran apa saja yang

digunakan KKMI

Tambora – Taman Sari

dalam

mengkomunikasikan

strategi komunikasi

Saluran yang

digunakan KKMI

Tambora – Taman Sari

dalam

mengkomunikasikan

strategi komunikasi

Saluran atau media

yang digunakan

adalah menggunakan

saluran Telpeon, WA

Group, dan juga

Email.

Saluran yang

digunakan KKMI

Tambora – Taman

Sari dalam

mengkomunikasikan

strategi komunikasi

Saluran yang

digunakan KKMI

Tambora – Taman

Sari menggunakan

media elektroni

Handphone itu

sebagai organisasi formal

wajib ada surat menyurat

resmi. Yang kedua karena

Judah jaman canggih

menggunakan SMS,

WhatsUp, Email, Web, dan

 

Page 222: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

kepada komunitas yang

ada ?

kepada komunitas

menggunakan saluran

Telpeon / HP, WA

Group, Email, dll.

Intinya kami

menggunakan dan

memanfaatkan media

yang sudah sangat

berkembang ini.

Sehingga semuanya

menjadi mudah dan

lancar.

kepada komunitas

menggunakan

saluran Telpeon /

HP, WA Group,

Email, dll. Intinya

kami menggunakan

dan memanfaatkan

media yang sudah

sangat berkembang

ini. Sehingga

semuanya menjadi

mudah dan lancar.

diantaranya. Di

dalamnya juga

WhatsUp dan

Komunikasi-

komunikasi lainnya.

Sehingga dapat

semua terjalin

hubungan yang

lebih baik lagi.

lainnya. Saya kira KKMI

Tambora – Taman sari sudah

mempunyai saluran untuk

mengkomunikasikan stake

holder dengan anggotanya,

Komunitas Operator, dan

KKG.

10 Bagaimana

perkembangan KKMI

Tambora – Taman Sari

selama 4 tahun

belakangan ini ?

Perkembangan KKMI

Tambora – Taman Sari

selama 4 tahun

belakangan ini

Alhamdulillah

semenjak peralihan

susunan pengurus

menjadi lebih baik.

Selama kurun 4 tahun

KKMI Tambora –

Taman Sari sudah

banyak membantu

madrasah-madrasah

yang berada di

lingkungan

kecamatan Tambora

– Taman Sari salah

satunya adalah

pembuatan soal /

naskah ujian. Oleh

karenanya KKMI

Tambora – Taman

Sari dari tahun ke

tahun selalu

menunjukkan

progress yang baik

dan perkembangan

yang meningkat.

Perkembangan

KKMI Tambora –

Taman Sari selama 4

tahun belakangan ini

Alhamdulillah

semenjak peralihan

susunan pengurus

menjadi lebih baik.

Selama 4 tahun

kebelakang ini

kalau menurut saya

adalah kurang.

Kenapa? Karena

pada waktu itu alat

komunikasi belum

menyeluruh dan

belum ada

kebersamaan

langka. Sehingga

saling

mengandalkan satu

sama lainnya dan

semua kegiatan

tidak tepat waktu.

Kalau Pengurusnya sekarang

pengurusnya relative lebih

muda, kualifikasi

akademiknya minimal S1, ada

yang sedang S2, dan Ketua

KKMInya akan S2 karena

termotivasi / terinsfiasi oleh

sekretarisnya, lebih energik,

lebih suka tantangan, dan

semangat. Kalau yang dulu

saya kurang kenal, generasi

masa lalu. Kalau indikatornya

jumlah siswa itu ada

penambahan Kalau

indikatornya madrasahnya

berkurang satu. Karena

Tambora – Taman sari itu

geografisnya adalah kawasan

bisnis. Jangan kan MI bahkan

SD Negeri pun kesulitan

bahkan SD Negeri itu banyak

yang Bergabung.

 

Page 223: STRATEGI KOMUNIKASI DALAM PEMBERDAYAAN …repository.uinjkt.ac.id/dspace/bitstream/123456789... · Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi komunikasi dalam pemberdayaan Kelompok

11 Apa harapan anda

kedepannya bagi strategi

komunikasi KKMI

Tambora – Taman Sari

dalam

mengkomunikasikan

pada komunitasnya?

Harapan kami dalam

hal strategi komunikasi

di KKMI Tambora –

Taman Sari adalah

Komunikasi yang

terjalin lebih baik dan

intensif sehingga

semua bisa menjadi

lebih tanggap dalam

segala hal yang

akhirnya program dan

tujuan KKMI Tambora

– Taman Sari berjalan

dengan lancar.

Harapan kami dari

KKG dalam hal

strategi komunikasi

di KKMI Tambora –

Taman Sari semoga

komunikasinya selalu

baik da nada strategi-

strategi komunikasi

yang lebih membantu

KKMI ini menjadi

lebih baik dan

berkembang.

Sehingga keberadaan

KKMI Tambora –

Taman Sari dapat

dirasakan manfaatnya

untuk kecamatan

Tambora – Tamnsari

bahkan ke tingkat

Kota atau provinsi.

Harapan kami dalam

hal strategi

komunikasi di KKMI

Tambora – Taman

Sari adalah

Komunikasi yang

terjalin lebih baik dan

intensif sehingga

semua bisa menjadi

lebih tanggap dalam

segala hal yang

akhirnya program dan

tujuan KKMI

Tambora – Taman

Sari berjalan dengan

lancar.

Harapan kedepan

untuk komunikasi

KKMI Tambora –

Taman Sari ini agar

lebih ditingkatkan

dari saat sekarang

ini. Karena media

elektronik dan

lainnyasudah

menjamur dan tidak

ada alasan lagi

tidak bisa menerima

informasi dan suatu

pekerjaan juga tidak

terhambat. Hal ini

karena sudah

dilengkapi

kebutuhan –

kebutuhan apa yang

ada di KKMI

Tambora – Taman

Sari.

lebih efektif, kejelasan (

jangan sampe Miss

Komunikasi ), juga strategi

komunkasi yang benar yang

bisa meningkatkan kualitas

kerja sama untuk pencapaian

mutu pendidikan di Madrasah

Ibtidaiyah yang ada di KKMI

Tambora – Taman Sari.