STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB...

132
STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH (Studi Pada Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara) (TESIS) Oleh : TOHAP HASUGIAN PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK UNIVERSITAS LAMPUNG BANDAR LAMPUNG 2019

Transcript of STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB...

Page 1: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKANPARTISIPASI PEMILIH

(Studi Pada Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal pada Pemilihan Bupatidan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara)

(TESIS)

Oleh :

TOHAP HASUGIAN

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHANFAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNGBANDAR LAMPUNG

2019

Page 2: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

ABSTRAK

STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKANPARTISIPASI PEMILIH

(Studi Pada Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal pada PemilihanBupati dan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara)

Oleh

TOHAP HASUGIAN

Setiap pemilu berlangsung masih terdapat sekitar 20% pemilih yang tidakmenggunakan hak pilihnya di Kabupaten Dairi. Penelitian ini bertujuan untukmenganalisis strategi yang dilakukan oleh KPU dalam meningkatkanpartisipasi pemilih di Kabupaten Dairi. Tipe penelitian adalah deskriptifdengan pendekatan kualitatif. Sumber data berupa hasil wawancara dandokumen kepustakaan. Hasil penelitian menunjukan Komisi Pemilihan UmumKabupaten Dairi berhasil meningkatkan tingkat partisipasi pemilih kepaladaerah 2018 sebesar 7,08%. Hal ini tidak terlepas dari strategi yang digunakanoleh KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan tingkat partisipasi padatahapan pemutakhiran daftar pemilih bekerjasama dengan DinasKependudukan dan Catatan Sipil dan tahapan sosialisasi dengan programandalan “KPU goes to onan”. Pada segmen kelompok marjinal tidak dilakukansehingga yang dilakukan hanya pada segmen pemilih pemula dan pemilihperempuan. Penerapan strategi pada tahapan pemutakhiran data pemilih dansosialisasi dengan urutan: Pertama, strategi penguatan dengan menciptakankekokohan antara penyelenggara pemilihan. Kedua, strategi bujukan, KPUKabupaten Dairi berusaha mengajak masyarakat agar terdaftar dan mengeceknama mereka dalam proses tahapan pemutakhiran daftar pemilih sertamenerima pesan-pesan yang disampaikan pada tahapan sosialisasi. Ketiga,strategi rasionalisasi, KPU Kabupaten Dairi kurang berhasil melakukan strategirasionalisasi terhadap pemilih karena hanya memastikan pemilih terdaftardalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saatpemilihan. Keempat. Strategi konfrontasi, KPU Kabupaten Dairi kurangmaksimal dalam melakukan strategi konfrontasi dalam proses pemutakhirandaftar pemilih dan pada tahapan sosialisasi.

Kata Kunci: Partisipasi, Pemilih Pemula, Perempuan, Kelompok Marjinal.

Page 3: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

Abstract

THE GENERAL ELECTIONS COMMISSION’S STRATEGY ININCREASING VOTERS PARTICIPATION

(Study on the beginner voters, women, and the marginalized groups in theelection of Regent and Deputy Regent in Dairy Regency, North Sumatera

Province)

By

Tohap Hasugian

In every Elections took place, there were at least 20% voters who did not use theirright in Dairi Regency. This research purpose to analyze the strategy that had beendone by KPU of Dairi Regency to increase voters participation. The type of thisresearch is descriptive with qualitative approach. The data is sourced from theinterviews and the library documents. The result of this research shows that TheGeneral Elections Commission of Dairi Regency has been succeeded to increasethe rate of the voters participation in Regional Head Election 2018 about 7,08%.This is inseparable from the strategy that had been used by KPU of Dairi Regencyto increase the rate of participation at the stage of updating the voters list incollaboration with the Civil Registry Service Office and at the stage ofsocialization with the main program “KPU goes to onan”. It was not done to themarginalized groups but only at the beginner voters and women. Theimplementation of these strategies at the voters updating data and the socializationin order: first, the strengthening strategy by creating the robustness among theElectoral Management Bodies. Second, the persuasion strategy, KPU of DairiRegency had been tried to invite the public to be registered and checking theirnames in the process of voters updating data and accepting the advices at thesocialization stage. Third, the rationalization strategy, KPU of Dairi Regency wasnot successfully accomplishing the rationalization strategy that caused by onlyensures the voters who have been registered in the voters list and invites the thevoters to vote at the time of the elections. Fourth, the confrontation strategy, KPUof Dairi Regency was not optimal in conducting the confrontation strategy in theprocess of voters updating data and election socialization.

Keywords: Participation, The Beginner Voters, Women, The MarginalizedGroups.

Page 4: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN

PARTISIPASI PEMILIH (Studi Pada Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal pada Pemilihan Bupati

dan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara)

Oleh

TOHAP HASUGIAN

(TESIS)

Sebagai Salah satu syarat untuk mencapai gelar

MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN

Pada

Program Pascasarjana Magister Ilmu Pemerintahan

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

PROGRAM PASCASARJANA MAGISTER ILMU PEMERINTAHAN

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS LAMPUNG

BANDAR LAMPUNG

2019

Page 5: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.
Page 6: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.
Page 7: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.
Page 8: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

RIWAYAT HIDUP

Penulis dilahirkan di Sidikalang pada tanggal 02 Juni 1983.

Sebagai anak kedelapan dari delapan bersaudara pasangan

Bapak E. Hasugian(+) dan Ibu N. Siregar. Telah berkeluarga

dengan Istri bernama Masro Sui Limbong, dikaruniai 4 putra

: Melvin Hasugian, Eldivo Hasugian, Jekonia Hasugian dan

Tian Hasugian.

Pendidikan formal awal penulis menempuh di SD 7 Negeri 030285 Sidikalang,

Kabupaten Dairi tahun 1989-1995, SMP Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi 1995-

1998, SMU Negeri 1 Sidikalang Kabupaten Dairi 1998-2001, dan lulus dari S1

Jurusan Ilmu Pemerintahan Universitas Darma Agung Medan Provinsi Sumatera

Utara tahun 2006.

Pada tahun 2009 penulis diterima sebagai Aparatur Sipil Negara pada Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Nias Selatan pada Subbag Teknis

Penyelenggara. Penulis bertugas di Sekretariat KPU Kabupaten Nias Selatan selama

3 tahun 4 bulan yang kemudian dimutasi ke KPU Kabupaten Dairi dan bekerja tetap

sampai sekarang.

Pada tahun 2016, penulis mendapatkan beasiswa untuk melaksanakan tugas belajar

dari KPU RI di Universitas Lampung Jurusan Ilmu Pemerintahan dengan konsentrasi

Tata Kelola Pemilu.

Page 9: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

Karya ini dipersembahkan untuk :

1. Orang tuaku : E. Hasugian (+) / N. Siregar.

2. Istri Tercinta : Masro Sui Limbong, Amd.Keb

3. Anak-anakku : Melvin Hasugian, Eldivo Hasugian, Jekonia Hasugian dan Tian

Hasugian

4. Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia

5. Almamater Universitas Lampung.

Page 10: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

MOTTO

Pelajari masa lalu jika Anda akan menentukan masa depan.

Jangan menunggu bahagia baru bersyukur tapi bersyukurlah maka kamu akanbahagia.

Page 11: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

PERNYATAAN

Dengan ini saya menyatakan bahwa :

1. Tesis dengan judul : “STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM

MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH (Studi Pada Pemilih Pemula,

Perempuan dan Kelompok Marjinal pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara)” adalah karya saya sendiri

dan tanpa bantuan dari pihak lain, kecuali arahan tim pembimbing dan penguji

dan saya tidak melakukan penjiplakan atau pengutipan atas karya orang lain

dengan cara yang tidak sesuai dengan etika ilmiah yang berlaku dalam

masyarakat akademik atau yang disebut plagiatisme.

2. Hak intelektual atas karya ilmiah ini diserahkan kepada Universitas Lampung.

Atas pernyataan ini, apabila dikemudian hari ternyata ditemukan adanya

ketidakbenaran, saya bersedia menanggung akibat dan sanksi yang diberikan

kepada saya sesuai dengan norma yang berlaku di Universitas Lampung.

Bandar lampung, Januari 2019Yang membuat pernyataan,

Tohap HasugianNPM. 1626021035

Page 12: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

SANWACANA

Puji syukur penulis ucapkan kepada Yesus Kristus, atas kasih dan karunia-Nya

penulis dapat menyelesaikan tesis dengan judul : STRATEGI KOMISI

PEMILIHAN UMUM DALAM MENINGKATKAN PARTISIPASI PEMILIH

(Studi Pada Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal pada Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati 2018 di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara) sebagai

salah satu syarat untuk mendapatkan gelar Magister Ilmu Pemerintahan di Universitas

Lampung.

Dalam kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang tulus kepada:

1. Bapak Prof. Dr. Ir. Hasriadi Mat Akin, M.P., selaku Rektor Universitas Lampung,

2. Bapak Dr. Syarief Makhya, M. Si., selaku Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu

Politik Universitas Lampung;

3. Bapak Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D., selaku Ketua Program Studi Magister Ilmu

Pemerintahan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Lampung;

4. Bapak Drs. Hertanto, M.Si., Ph.D., selaku Pembimbing Utama atas bimbingannya

sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini

5. Ibu Dr. Ari Darmastuti, M.A., selaku selaku Pembimbing Pembantu atas

bimbingannya sehingga penulis dapat menyelesaikan tesis ini;

6. Bapak Dr. Robi Cahyadi K, M.A., selaku Dosen Pembahas atas kesediaannya

menjadi pembahas dan memberikan masukan, saran serta bimbingan terbaiknya;

Page 13: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

7. Orang tuaku E. Hasugian (+) dan Ibu N. Siregar yang jadi inspirasiku selama ini

mendidik dan menyayangiku sampai saat ini.

8. Istriku tersayang Masro Sui Limbong. A.Md.Keb serta anak-anakku yang menjadi

penyemangat dan motivasi dalam menjalani kehidupan ini. Semoga berkat Tuhan

dan kebahagiaan terus menyertai kita semua;

9. Seluruh staf pengajar dan akademik di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Lampung khususnya Program Studi Magister Ilmu Pemerintahan,

10. Sahabat-sahabat Tata Kelola Pemilu Batch II tahun 2016 Iksan, Zuhairi Sanofi,

Agung Nugroho, Risma Mauli Az, Mery Anggraini, Yuliza, Muhaziroh, Susi

Megawati, Silvi, Antonius, Chandrawansah, Fajar Fahlevi semoga sukses untuk

kita semua dan tetap terjaga jalinan komunikasi walau sudah kembali ke satuan

kerja masing-masing.

11. Sahabat-sahabat Tata Kelola Pemilu Batch I, III dan IV tahun 2015, 2017 dan

2018 tetap semangat.

12. Teman-teman MIP Konsentrasi Otonomi dan Politik Daerah dan Manajemen

Pemerintahan FISIP Universitas Lampung angkatan 2016.

13. Semua pihak yang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada penulis

selama proses penulisan tesis ini yang belum dapat saya sebutkan satu-persatu.

Bandar Lampung, Januari 2019

Penulis,

Tohap Hasugian

Page 14: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR ISI

Halaman

DAFTAR ISI......................................................................................................... i

DAFTAR TABEL ............................................................................................... ii

DAFTAR GAMBAR ........................................................................................... ii

I PENDAHULUAN ........................................................................................... 11.1. Latar Belakang Masalah........................................................................... 11.2. Rumusan Masalah .................................................................................. 261.3. Tujuan Penelitian.................................................................................... 261.4. Manfaat Penelitian.................................................................................. 27

II TINJAUAN PUSTAKA ............................................................................... 28A. Strategi....................................................................................................... 28

1. Strategi ................................................................................................... 282. Bentuk Strategi ...................................................................................... 303. Manajemen Strategi ............................................................................... 31

B. Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal .............................. 331. Pemilih pemula ...................................................................................... 332. Perempuan ............................................................................................. 343. Kelompok Marjinal................................................................................ 354. Teori SWOT .......................................................................................... 365. Pilkada Akses......................................................................................... 38

C. Partisipasi Politik ....................................................................................... 401. Partisipasi Politik ................................................................................... 412. Bentuk Partisipasi Politik ...................................................................... 42

D. Perilaku Pemilih ........................................................................................ 441. Perilaku Pemilih..................................................................................... 442. Bentuk Perilaku Pemilih ........................................................................ 48

E. Kerangka Teori .......................................................................................... 511. Strategi ................................................................................................... 512. Partisipasi Pemilih ................................................................................. 53

a. Pemilih Pemula ................................................................................. 54b. Perempuan......................................................................................... 55c. Kelompok Marjinal ........................................................................... 58

III METODE PENELITIAN ......................................................................... 61A. Tipe Penelitian ........................................................................................ 61B. Fokus Penelitian ...................................................................................... 62C. Lokasi Penelitian ..................................................................................... 64D. Jenis dan Sumber Data ............................................................................ 64

Page 15: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

E. Informan .................................................................................................. 65F. Teknik Pengumpulan Data ...................................................................... 66G. Teknik Pengolahan Data ......................................................................... 67H. Teknik Analisis Data............................................................................... 68I. Teknik Kesimpulan ............................................................................... 70

IV. GAMBARAN UMUM .............................................................................. 724.1. Sejarah KPU Kabupaten Dairi dan kondisi geografis, sosial

ekonomi masyarakat .......................................................................... . 724.1.1. Kondisi geografis......................................................................... 724.1.2. Kondisi sosial .............................................................................. 734.1.3. Kondisi ekonomi masyarakat ...................................................... 74

4.2. KPU Kabupaten Dairi ........................................................................ 764.3. Pemilih pemula, perempuan dan kelompok marjinal di Kabupaten

Dairi ..................................................................................................... 894.4. Pilkada Kabupaten Dairi Tahun 2018.................................................. 93

V. HASIL DAN PEMBAHASAN .................................................................... 955.1. Strategi KPU Kabupaten Dairi pada tahap pemutakhiran data

pemilih .............................................................................................. 1045.1.1 Strategi Penguatan ....................................................................... 1045.1.2 Strategi Rasionalisasi ................................................................... 1115.1.3 Strategi Bujukan .......................................................................... 1155.1.4 Strategi Konfrontasi ..................................................................... 121

5.2. Strategi KPU Kabupaten Dairi pada tahapan Sosialisasi ...................... 1255.2.1 Strategi Penguatan ....................................................................... 127

5.2.1.1 Strategi Penguatan pada pemilih perempuan .................. 1275.2.1.2 Strategi Penguatan pada pemilih pemula ........................ 1295.2.1.3 Strategi Penguatan pada kelompok marjinal................... 131

5.2.2 Strategi Rasionalisasi ................................................................... 1345.2.2.1 Strategi Rasionalisasi pada pemilih perempuan ............. 1345.2.2.2 Strategi Rasionalisasi pada pemilih pemula ................... 1375.2.2.3 Strategi Rasionalisasi pada kelompok marjinal .............. 141

5.2.3 Strategi Bujukan .......................................................................... 1415.2.3.1 Strategi Bujukan pada pemilih perempuan..................... 1415.2.3.2 Strategi Bujukan pada pemilih pemula........................... 1435.2.3.3 Strategi Bujukan pada kelompok marjinal...................... 145

5.2.4 Strategi Konfrontasi ..................................................................... 1455.2.4.1 Strategi Konfrontasi pada pemilih perempuan ............... 1455.2.4.2 Strategi Konfrontasi pada pemilih pemula ..................... 1485.2.4.3 Strategi Konfrontasi pada kelompok marjinal ................ 151

VI. SIMPULAN DAN SARAN .................................................................... 1566.1. Simpulan.............................................................................................. 1566.2. Saran ................................................................................................... 163

6.2.1. Saran akademik......................................................................... 1636.2.2. Saran praktis.............................................................................. 163

Page 16: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR PUSTAKA ..................................................................................... iv

LAMPIRAN

Page 17: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

4.1 Komposisi Anggota KPU Kota Jambi .......................................................... 64

4.2 Susunan Sekretariat KPU Kota Jambi........................................................... 65

4.3 Tahapan dan Jadwal Pilkada Serentak Tahun 2018...................................... 66

4.4 Perolehan Suara Pasangan Calon .................................................................. 67

4.5Partisipasi Pemilih Pilwako Kota Jambi Tahun 2018 .................................... 68

4.6Fitur Aplikasi SITUNG.................................................................................. 70

4.7Fitur SITUNG Rekap ..................................................................................... 72

4.8Akses SITUNG .............................................................................................. 74

4.9Perbandingan Perolehan Suara Kandidat SITUNG dengan Pleno................. 76

4.10Perbandingan Data Pemilih SITUNG dengan Pleno Penetapan .................. 77

4.11Hasil SITUNG Pilwako Kota Jambi per Kecamatan ................................... 77

5.1Para Aktor dalam Penerapan SITUNG Pilkada Kota Jambi 2018................. 85

Page 18: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR GAMBAR

Gambar Halaman

2.1 Implementasi Proses Politik dan Administratif ............................................ 22

2.2 Model Proses Implementasi Kebijakan Van Meter dan Van Horn .............. 24

2.3 Variables Involved in the Implementation Process ...................................... 25

2.4 Skema Analisis ANT menurut Bruno Latour ............................................... 41

2.5 Kerangka Pikir Penelitian ............................................................................ 55

4.1 Alur SITUNG Cepat ..................................................................................... 69

4.2 Aplikasi SITUNG Pindai .............................................................................. 70

4.3 Aplikasi SITUNG Entri ................................................................................ 71

4.4 Alur SITUNG Rekap..................................................................................... 72

4.5 Aplikasi Web SITUNG................................................................................. 73

4.6 Web Publikasi SITUNG Pilkada Kota Jambi Tahun 2018 ........................... 74

4.7 Tampilan Menu rekap Hasil Pilkada Kota Jambi ......................................... 78

5.1 Alur Implementasi SITUNG Pilkada 2018 ................................................. 100

5.2 Implementasi SITUNG pada tingkat KPU Kota Jambi .............................. 102

Page 19: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR SINGKATAN

ANT : Actor Network Theory

Bawaslu : Badan Pengawas Pemilihan Umum

Caleg : Calon legislatif

DPT : Daftar Pemilih Tetap

e-gov : Electronic Government

GPP : Gaji Pokok Pegawai

IPTEK : Ilmu Pengetahuan dan Teknologi

KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

KPU : Komisi Pemilihan Umum

KPU RI : Komisi Pemilihan Umum Republik Indonesia

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MK : Mahkamah Konstitusi

NPM : New Public Management

Pemilu : Pemilihan Umum

Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah

SAKPA : Sistem Akuntansi Keuangan Pengguna Anggaran

SIADKA : Sistem Informasi Administrasi Kepegawaian

SIAP : Sistem Informasi Aplikasi Persuratan

SIKD : Sistem Informasi Kearsipan Dinamis

SIM-2P : Sistem Informasi Manajemen Penyelenggaraan Pemilu

SILOG : Sistem Informasi Logistik

SILON : Sistem Informasi Pencalonan

SIPOL : Sistem Informasi Pendaftaran Partai Politik

SITUNG : Sistem Informasi Penghitungan Suara

SPM : Surat Perintah Membayar

Page 20: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

SPP : Surat Permohonan Pembayaran

TIK : Teknologi Informatika dan Komunikasi

TPS : Tempat Pemungutan Suara

Page 21: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR TABEL

Tabel Halaman

1. Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Umum Tahun 2008, 2013, 2018........ 4

2. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini ................................ 25

3. Bentuk-bentuk partisipasi politik .............................................................. 49

4. Calon, partai pengusung dan perolehan suara ............................................ 94

5. Analisis SWOT pada tahapan pemutakhiran data pemilih ......................... 99

6. Jadwal pelaksanaan kegiatan KPU goes to onan ....................................... 117

7. Penerapan strategi pada tahapan pemutakhiran data .................................. 124

8. Analisis SWOT pada tahapan sosialisasi ................................................... 126

9. Jumlah pemilih dan tingkat partisipasi pada pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kabupaten Dairi 2018 .......................................................... 128

10. Jadwal kegiatan tatap muka segmen pemilih perempuan .......................... 134

11. Perbandingan data 2013 dan data 2018 pada pilkada di Kabupaten

Dairi ........................................................................................................... 135

12. Jadwal pelaksanaan kegiatan KPU goes to school ......................................138

13. Penerapan strategi pada tahapan sosialisasi ................................................ 154

Page 22: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR GAMBAR

GAMBAR Halaman

1. Kerangka pikir ............................................................................................ 60

2. Struktur organisasi Sekretariat KPU Kabupaten Dairi ............................... 88

Page 23: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR SINGKATAN

APBD : Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah

BPK : Badan Pemeriksa Keuangan

BIMTEK : Bimbingan Teknis

DISDUKCAPIL : Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil

DP4 : Daftar Penduduk Potensial Pemilih pemilu

DPD : Dewan Perwakilan Daerah

DPR : Dewan Perwakilan Rakyat

DPS : Daftar Pemilih Sementara

DPT : Daftar Pemilih Tetap

E-KTP : Elektronic-Kartu Tanda Pengenal

GOLPUT : Golongan Putih

KAK : Kerangka Acuan Kerja

KPU : Komisi Pemilihan Umum

KPPS : Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara

LSI : Lembaga Survei Indonesia

LSM : Lembaga Swadaya Masyarakat

MA : Mahkamah Agung

MK : Mahkamah Konstitusi

MPR : Majelis Permusyawaratan Rakyat

UU : Undang-Undang

PEMILOS : Pemilihan Organisasi Siswa

PEMILU : Pemilihan Umum

Page 24: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

PKH : Program Keluarga Harapan

Pilkada : Pemilihan Kepala Daerah

Pilpres : Pemilihan Presiden

POLRI : Polisi Republik Indonesia

PPDP : Petugas Pemutakhiran Data Pemilih

PPK : Panitia Pemilihan Kecamatan

PPS : Panitia Pemungutan Suara

RAB : Rencana Anggaran Biaya

SDM : Sumber daya Manusia

SIDALIH : Sistem Informasi Data Pemilih

STTOI : Sekolah Tinggi Theologia Oikumene Injili

SWOT : Strength, Weakness, Opportunities,Threats

TNI : Tentara Nasional Indonesia

Page 25: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

I. PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pemilihan umum (selanjutnya disebut pemilu) merupakan suatu kegiatan

demokrasi yang dinanti banyak orang. Terlepas dari tujuan, apakah ingin menjadi

calon atau menjadi tim sukses calon yang akan mencalonkan itu. Pemilihan umum

ini diharapkan akan menghasilkan para pemimpin atau pengambil kebijakan yang

akan dapat mempengaruhi kehidupan masyarakat untuk membantu pemerintah

pusat dalam mengatur pemerintahan di daerah. Pemerintah pusat telah

mengeluarkan Undang-Undang (selanjutnya disebut UU) Nomor 7 tahun 2017

tentang Pemilihan Umum pasal 2 yang menyebutkan bahwa Pemilu dilaksanakan

berdasarkan asas langsung, umum, bebas, rahasia, jujur, dan adil. Awal

perubahan besar tersebut terjadi di tahun 2005, dimana pada waktu itu untuk

pertama kalinya Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, dipilih secara langsung

oleh rakyat. Peristiwa ini menunjukkan babak baru dalam sejarah politik daerah di

Indonesia.

Pemilihan umum Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah (selanjutnya disebut

Pilkada) secara langsung diatur dalam UU No.1/2015 tentang Penetapan Peraturan

Pemerintah Pengganti Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2014 tentang Pemilihan

Gubernur, Bupati dan Walikota menjadi UU. Pasal 1 ayat (1) dikatakan:

“Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota yang selanjutnya disebut Pemilihan

adalah pelaksanaan kedaulatan rakyat di Provinsi dan Kabupaten/Kota untuk

memilih Gubernur, Bupati, dan Walikota secara langsung dan demokratis”.

Keputusan untuk memilih sistem pilkada langsung bukan datang secara tiba-tiba,

Page 26: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

2

namun ada beberapa faktor yang mendorong percepatan digunakannya sistem

langsung tersebut, dengan semangat utamanya memperbaiki kehidupan

demokrasi.

Berdasarkan UU Nomor 7 tahun 2017 tentang Pemilihan Umum, Pilkada juga

dimasukkan sebagai bagian dari kategori pemilu. Pilkada langsung merupakan

suatu capaian yang baik dalam proses demokrasi di Indonesia. Melalui pilkada

langsung berarti mengembalikan hak-hak masyarakat di daerah untuk

berpartisipasi dalam proses politik dalam rangka rekrutmen politik lokal secara

demokrasi. Sehingga hal ini semakin memajukan demokrasi di tingkat lokal

karena masyarakat lokal akan memilih sendiri siapakah calon pemimpinnya atau

yang mewakilinya di daerah.

Pilkada langsung merupakan hasil kerja keras dalam perwujudan demokrasi,

walaupun banyak hal yang menjadi konsekuensinya, seperti biaya besar, energi,

waktu, pikiran dan lain sebagainya. Keberhasilan pilkada untuk melahirkan

pemimpin daerah yang murni secara demokratis, sesuai kehendak dan tuntutan

rakyat sangat tergantung pada sikap kritisme dan rasionalitas rakyat sendiri.

Konteks penguatan demokratisasi dalam pilkada secara langsung berpeluang

untuk melakukan pematangan dan penyadaran berdemokrasi. Masyarakat yang

memiliki kesadaran berdemokrasi merupakan langkah awal dalam menuju proses

demokrasi yang benar dan substansial. Kehidupan demokrasi yang sebenarnya,

bukan demokrasi prosedural yang selama ini telah dijalankan dalam kehidupan

berdemokrasi.

Page 27: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

3

Demokrasi dimaknai sebagai proses yang memiliki implikasi anggaran besar dan

tidak bermanfaat, terjadinya konspirasi, pelanggaran dan keamanan yang tidak

terjamin, etika politik yang terabaikan, saat inilah cara pandang demikian yang

harus dirubah. Hal ini juga memberikan tanda bahwa demokrasi di tingkat lokal

mulai tumbuh, karena dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia digelar

perhelatan akbar “Pemilihan Umum Kepala Daerah Langsung”, baik Gubernur

Dan Wakil Gubernur, Bupati Dan Wakil Bupati Maupun Walikota Dan Wakil

Walikota.

Pilkada Dairi 2013 yang lalu tingkat partisipasi sebesar 73 % telah menunjukkan

bahwa tingkat partisipasi pemilih meningkat, meskipun peningkatannya tidak

begitu signifikan, dimana angka peningkatannya hanya 0,77 % jika dibandingkan

pada pilkada 2008 yang mana tingkat partisipasi pemilih sebesar 72,23 %. Pemilih

masih banyak yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam menyampaikan hak

suara sehingga harus mendapatkan perhatian khusus agar hal ini tidak terjadi pada

pemilu berikutnya. Surat suara yang tidak terpakai adalah satunya bentuk bukti

terbuangnya secara sia-sia anggaran negara yang telah dikeluarkan dalam

penyelenggaraan pemilu ini. Padahal anggaran untuk pengadaan surat suara ini

juga tidak murah. Karena akibat pelaksanaan pemilu ini banyak menyedot

anggaran pendapatan belanja daerah (selanjutnya disebut APBD) yang tadinya

dianggarkan untuk pembangunan daerah menjadi dialihkan dananya untuk

kegiatan pemilu.

Page 28: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

4

Tabel 1. Partisipasi Pemilih Pada Pemilihan Umum Tahun 2008, 2013, 2018

NO TAHUN PARTISIPASI

PEMILIH

Target KPU DPT

1 2008 72.23% Belum memakai target 184.747

2 2013 73% Belum memakai target 203.753

3 2018 80,08% 77.5% 174.907

Sumber : KPU Kabupaten Dairi 2018

Faktor penyebab kenapa para pemilih tidak menyampaikan hak pilihnya memang

mempunyai beberapa alasan seperti: sudah apatisnya para pemilih terhadap

kandidat yang akan maju, kurangnya sosialisasi dari penyelenggara pemilu, para

pemilih yang sudah merasa bosan atau jenuh dengan kegiatan pemilu yang

kesannya seperti terus-menerus. KPU Kabupaten dalam hal ini harus memberikan

perhatian agar beberapa alasan diatas tidak sampai terjadi sehingga tingkat

partisipasi pemilih dapat meningkat semakin baik dan minimal dapat mencapai

target yang ditentukan oleh KPU Pusat yakni sebesar 77.5%.

Subekti (2014) mengatakan bahwa telah terjadi peningkatan partisipasi pemilih

pada pilkada Kabupaten Magetan yang salah satunya karena adanya praktek

money politic dan adanya peran dari lembaga sosial lainnya. Demokrasi langsung

justru menimbulkan berbagai persoalan yang kompleks. Tingkat konflik yang

tinggi, konspirasi politik, money politic bahkan dampak lain adalah tingginya

korupsi di daerah. (Soebagio, 2008:82-86) juga mengatakan, terlepas dari

permasalahan tersebut sebenarnya pilkada langsung memiliki makna strategis

yaitu pendidikan politik sekaligus penguatan potensi lokal yang selama ini

terabaikan.

Page 29: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

5

Murray Print dalam (Mawardi, 2008) menyebutkan bahwa pembentukan warga

negara yang memiliki keadaban demokratis dan demokrasi keadaban paling

mungkin dilakukan secara efektif hanya melalui pendidikan kewarganegaraan

(civic education). Aktualisasi dari civic education terletak kepada tingkat

partisipasi politik rakyat di setiap momentum politik seperti pemilu maupun

pilkada. Partisipasi politik yang lemah berakibat terjadinya kesenjangan politik

antara masyarakat sipil dengan lembaga kekuasaan lokal, dimana aktor pelaksana

kekuasaan lokal sering melakukan langkah pengambilan dan pelaksanaan

kebijakan politik yang tidak selaras dengan aspirasi masyarakat sipil.

Menurut Miriam Budiarjo (2015:369) tingkat partisipasi yang rendah pada

umumnya dianggap sebagai tanda yang kurang baik, karena dapat ditafsirkan

bahwa banyak warga tidak menaruh perhatian terhadap masalah kenegaraan.

Proses pemerintahan yang demokratis justru menimbulkan permasalahan baru

yang komplek. Tingkat resistensi masyarakat yang tinggi terhadap berbagai

kebijakan yang telah dikeluarkan menimbulkan pro dan kontra yang

berkepanjangan. Gejala baru seperti ini muncul di daerah yang telah

melaksanakan proses rekrutmen pemimpin publik melalui pilkada langsung.

Korupsi massal adalah salah satu permasalahan baru sebagai implikasi dari bagi-

bagi kekuasaan. Di Provinsi Sumatera Utara telah ditetapkannya 38 anggota

Dewan perwakilan rakyat yang terbukti terlibat dalam kasus yang menyangkut

mantan Gubernur Gatot Pujo Nugroho oleh Lembaga Komisi Pemberantasan

Korupsi karena terlibat dalam masalah korupsi yang telah merugikan keuangan

negara.

Page 30: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

6

Momen pilkada inilah dijadikan tolak ukur menilai partisipasi masyarakat sebagai

bagian dari proses pendidikan politik yang baik. Semakin tinggi partisipasi

menjadi nilai tersendiri akan penguatan proses pendidikan politik, demikian

sebaliknya. Partisipasi dimaknai sebagai proses penguatan lembaga lokal yang

semakin mengerti dan memahami proses penyelenggaraan kekuasaan di daerah.

Berbicara tentang partisipasi pemilih ini dimana di beberapa daerah yang telah

melaksanakan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil kepala daerah justru

menunjukkan fenomena yang menjadi pemenang adalah golongan putih

(selanjutnya disebut golput) dibandingkan dengan partisipasi pemilih yang sudah

terdaftar resmi.

Kecenderungan penurunan tingkat partisipasi politik ini juga disampaikan Bismar

Arianto (2011:52), mengatakan bahwa: golput tidak hanya terjadi dalam pemilu

legislatif. Dalam perhelatan politik di tingkat lokal seperti pilkada gejala golput

juga terjadi. Dalam pilkada Gubernur Kepulauan Riau dari data quick count yang

dilakukan Lembaga Survey Indonesia (selanjutnya disebut LSI) golput mencapai

angka 50%. Pilkada Batam 2011 angka masyarakat yang tidak memilih melebihi

angka 50%, kasus yang sama juga terjadi di Kabupaten Karimun di atas 40%

dipastikan tidak menggunakan hak pilih.

Keadaan tersebut mengindikasikan bahwa telah terjadi apatisme di kalangan

pemilih, di saat arus demokratisasi dan kebebasan berpolitik masyarakat sedang

marak-maraknya. Tentunya potensi rendahnya partisipasi pemilih dalam pesta

demokrasi nasional maupun lokal tersebut kiranya cukup mengkhawatirkan bagi

perkembangan demokrasi yang berkualitas. Sebab tingginya resistensi terhadap

partisipasi pemilih dapat berimplikasi melumpuhkan demokrasi, karena

Page 31: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

7

merosotnya kredibilitas kinerja partai politik sebagai mesin pembangkit partisipasi

politik.

Sementara menurut (Soebagio, 2008:84), Secara empirik peningkatan angka

golput terjadi antara lain oleh realitas sebagai berikut:

a. Pemilu dan Pilkada langsung belum mampu menghasilkan perubahan berarti

bagi peningkatan kesejahteraan masyarakat.

b. Menurunnya kinerja partai politik yang tidak memiliki platform politik yang

realistis dan kader politik yang berkualitas serta komitmen politik yang

berpihak kepada kepentingan publik, melainkan lebih mengutamakan

kepentingan kelompok atau golongannya.

c. Merosotnya integritas moral aktor-aktor politik (elit politik) yang berperilaku

koruptif dan lebih mengejar kekuasaan/kedudukan daripada memperjuangkan

aspirasi publik.

d. Tidak terealisasikannya janji-janji yang dikampanyekan oleh elit politik kepada

publik yang mendukungnya.

e. Kejenuhan pemilih karena sering adanya Pemilu/Pilkada yang dipandang

sebagai kegiatan seremonial berdemokrasi yang lebih menguntungkan bagi

para elit politik.

f. Kurang netralnya penyelenggara Pemilu/Pilkada yang masih berpotensi

melakukan keberpihakan kepada kontestan tertentu, disamping juga kurangnya

intensitas sosialisasi Pemilu/Pilkada secara terprogram dan meluas.

Begitu juga dengan LSI yang merasa prihatin dengan rendahnya partisipasi politik

di berbagai daerah. Keprihatinan itu disampaikan dengan menerbitkan Kajian

bulanan LSI edisi 05 September 2007 yang berjudul Golput Dalam Pemilukada,

Page 32: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

8

didalamnya menyebutkan salah satu gejala penting dari pilkada hingga saat ini

adalah tingginya angka pemilih yang tidak ikut dalam pemilihan (golput). Di

sejumlah wilayah, angka golput ini bahkan mencapai hampir separuh, seperti yang

terjadi dalam pilkada Kota Surabaya, Kota Medan, Kota Banjarmasin, Kota

Jayapura, Kota Depok dan Provinsi Kepulauan Riau. Tidak jarang jumlah golput

lebih tinggi dibandingkan dengan perolehan suara pemenang pilkada. Jika dibuat

rata-rata, tingkat golput selama pelaksanaan pilkada mencapai angka 27,9%.

Melihat dari tingkat partisipasi pemilih dimasyarakat yang sudah terjadi itu maka

Komisi Pemilihan Umum (selanjutnya disebut KPU) harus bekerja ekstra keras

agar dapat menekan rendahnya tingkat partisipasi pemilih itu. Salah satu cara

yang dilakukannya adalah dengan melakukan sosialisasi kepada beberapa pemilih

potensial seperti pada pemilih pemula, kaum marjinal, komunitas dan masyarakat

umum. Dimana apabila ke empat segmen dari para pemilih itu telah tersentuh

maka dapat menjadi perpanjangan tangan agar sosialisasi KPU dapat ditransfer

dengan baik dan partisipasi pemilih dapat meningkat.

Partisipasi memilih menjadi salah satu kebutuhan agar keberlanjutan demokrasi

dan sistem politik tidak mengalami hambatan. Pemilu sebagai instrumen utama

demokrasi merupakan salah satu instrumen yang menjembatani suara rakyat

sebagai pemilik kedaulatan untuk memberikan mandat kepada seseorang

sebagai wakil rakyat atau sebagai penguasa yang akan duduk dalam

pemerintahan.

Tidaklah heran isu tinggi rendahnya angka partisipasi berkaitan dengan tingkat

legitimasi dan kepercayaan warga kepada wakil mereka atau orang yang diberi

Page 33: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

9

mandat untuk menjalankan pemerintahan dan mengeluarkan kebijakan. Sebagai

salah satu bagian dari keberlanjutan demokrasi, tingkat partisipasi pemilih juga

akan berdampak pada siapa yang akan memenangkan pemilu dan mengatur

kehidupan banyak orang. Sebagian negara-negara yang menganut demokrasi

termasuk Indonesia menjadikan partisipasi sebagai salah satu agenda yang tidak

dapat dikesampingkan dalam proses pemilu, khususnya dalam hal kehadiran atau

tidaknya warga negara untuk memilih (voter turn out). Tujuan untuk mencapai

pemilu yang demokratis itu dapat terlaksana dengan baik jika semua elemen turut

ambil bagian untuk mencapainya.

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 2 tahun 2018 tentang Tahapan,

program dan jadwal penyelenggaraan pemilihan Gubernur dan wakil gubernur,

Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota menyebutkan

bahwa sasaran pemilih dalam pelaksanaan sosialisasi dan pendidikan pemilih

meliputi dari beberapa segmen pemilih seperti:

1. Pemilih yang berbasis keluarga, pemilih pemula, pemilih perempuan, pemilih

penyandang disabilitas, kelompok marjinal, komunitas, keagamaan, warga

internet (netizen).

2. Masyarakat umum.

3. Media massa.

4. Organisasi kemasyarakatan.

5. Instansi pemerintah.

Penerapan strategi dalam meningkatkan tingkat partisipasi masyarakat agar

mau datang memilih juga merupakan hal yang sangat diperlukan oleh KPU

Kabupaten Dairi untuk menarik simpati masyarakat supaya datang memilih

Page 34: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

10

ke TPS. Pendidikan politik terkait kepemiluan juga merupakan hal yang

sangat dibutuhkan oleh masyarakat sebagai pemilih yang berguna untuk

mengajak mereka untuk mau turut berkontribusi. Tidak menjadi pemilih yang

diarahkan oleh seseorang karena sesuatu imbalan, apalagi sampai terdaftar

tetapi tidak menyampaikan hak politiknya.

Untuk mencapai tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi maka seluruh segmen

pemilih diatas harus tersentuh, jangan sampai ada segmen yang tidak dilakukan

sosialisasinya, sebab setiap segmen pemilih mempunyai hak suara yang sama

dengan lainnya. Perbedaannya hanya terletak pada jumlah pemilih ditiap-tiap

segmen. KPU Dairi dalam melaksanakan kegiatan peningkatan partisipasi

memilih ini juga harus menggunakan strategi yang baik untuk dapat mengajak

pemilih, dalam hal ini penulis menekankan pada segmen pemilih pemula, pemilih

perempuan dan kelompok marjinal yang turut berpartisipasi dalam pemilihan.

Data Pemilih pemula pada pilkada 2018 ini menurud analisis DP4 yang diberikan

oleh pihak DUKCAPIL Kabupaten Dairi adalah pemilih laki-laki sebanyak

16.564, pemilih perempuan 13.854 maka total pemilih pemula 28.418 jiwa. Ini

merupakan angka yang sangat potensial untuk diperhatikan hak pilihnya. Dalam

penulisan tesis ini penulis perlu menjelaskan bahwa untuk angka pasti yang tertera

dalam berita acara KPU itu tidak ada. Demikian halnya juga ketika pemutakhiran

data dilakukan tidak ada juga kolom yang disediakan untuk menunjukkan apakah

pemilih itu masuk ke kategori pemilih pemula atau tidak sehingga disini penulis

menggunakan data dari DP4 sebagai gambaran saja.

Page 35: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

11

Pemilih pemula pada angka diatas adalah para pemilih yang dilihat dari umur saja

dan belum ditambahkan dengan pemilih yang merupakan pensiunan TNI/POLRI.

Angka 28.418 jiwa merupakan gambaran jumlah pemilih pemula berdasarkan

umur. Penulis tidak dapat memastikan berapa jumlah angka yang valid. Melihat

angka diatas yang cukup besar hendaknya KPU Kabupaten Dairi

memperhitungkan jumlah itu sehingga hak para pemilih pemula itu dapat

diperoleh dengan baik dan sesuai aturan yang ada. Secara pasti Jangan sampai

suara yang ada ini tidak mendapat pendidikan politik yang baik karena masih

labilnya para pemilih ini dalam menentukan hak pilihnya.

Pemilih perempuan pada pilkada 2018 sesuai dengan DPT adalah 88.891 jiwa

yang tersebar di 680 TPS,169 desa/kelurahan dan tersebar di 15 kecamatan yang

ada di Kabupaten Dairi. Secara umum peranan perempuan dalam berpolitik ini

juga masih tergolong rendah. Sebagai contoh kecil saja, apabila kita melihat

kelompok perempuan yang terlibat di dalam partai politik masih sangat kecil

sekali. Padahal di dalam peraturan KPU telah menyebutkan bahwa partai politik

mengharuskan adanya keterwakilan 30% perempuan dalam partainya itu.

Dalam kenyataan dilapangan itu masih jauh dari yang diharapkan. Jumlah

perempuan yang terlibat dalam partai itu masih hanya untuk memenuhi

persyaratan administrasi saja dan bukan benar-benar keinginan perempuan itu

untuk terjun ke politik. Pemikiran yang masih tradisional dan menganggap

perempuan hanya mengurus urusan rumah tangga. Hal inilah yang masih ada

dalam benak para perempuan yang menjadi salah satu penghambat bagi mereka

untuk dapat tampil dalam dunia politik. Banyak alasan lain yang masih ada tetapi

dalam penelitian ini penulis ingin mencoba melihat bagaimana strategi yang

Page 36: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

12

dilakukan KPU Kabupaten Dairi untuk menarik minat perempuan ini agar mau

turut serta menyampaikan hak pilihnya pada pilkada 2018 ini.

Kelompok marjinal juga merupakan kelompok pemilih yang harus juga mendapat

perhatian khusus. Sebab kelompok pemilih marjinal ini merupakan kelompok

yang rentan disalah gunakan oleh para “politikus nakal”. Berusaha untuk

mempengaruhi para pemilih marjinal dengan memberikan iming-iming uang atau

barang sehingga nantinya mereka mau diarahkan untuk mau memilih para

pemberi itu. Berdasarkan dari data dinas sosial Kabupaten Dairi bahwa untuk

tahun 2018 ini jumlah keluarga penerima bantuan sebanyak 9.773 keluarga,

jumlah ini merupakan program keluarga harapan (selanjutnya disebut PKH).

KPU Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara pemilihan umum pada pilkada 2018

ini harus turut memperhatikan kelompok marjinal ini agar mau memberikan hak

pilihnya dengan sesuai hati nurani masing-masing. Angka 9.773 jiwa ini juga

merupakan gambaran jumlah kelompok marjinal yang terdata dan sebagai

penerima bantuan pemerintah. Penulis tidak bisa memberikan data pastinya

karena terbentur dengan tidak adanya pendataan resmi ketika mengadakan

pemutakhiran data pemilih atau dalam berita acara hasil pemungutan suara

sehingga data diatas hanya merupakan data pembanding/gambaran saja. Kita

dapat melihat kenyataan dilapangan bahwa data diatas sebenarnya masih kurang

dan masih banyak penduduk kelompok marjinal yang belum tertampung.

Sehingga penulis sulit untuk membuat data pasti berapa data pemilih marjinal ini.

Dalam program PKH ini para penerima bantuan adalah orang-orang yang masuk

dalam ekonomi kecil. Latar belakang pekerjaan para penerima bantuan ini

Page 37: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

13

bermacam-macam seperti: petani, pedagang kecil, supir dan lain sebagainya.

Program PKH yang langsung ditangani oleh kementerian sosial ini yang bertujuan

untuk meningkatkan taraf hidup penerima bantuan sehingga dapat bergerak

meningkat dan dapat hidup mandiri. Kelompok marjinal ini tersebar di 15

kecamatan yang ada di Kabupaten Dairi. Ini menunjukkan bahwa potensi

penyebaran kelompok marjinal ini tidak mengenal tempat, apakah dia tinggal di

ibu kota Kabupaten ataupun di pinggiran Kecamatan.

Tersebarnya para penerima program PKH menunjukkan bahwa KPU Kabupaten

Dairi harus turun langsung untuk menyentuh kelompok ini agar bisa langsung

melakukan pendidikan politik yang baik. Kerja sama yang baik juga diperlukan

dengan pemerintah daerah atau instansi dan partai politik agar mau bersama-sama

membuka pikiran para kelompok marjinal ini untuk turut ikut dalam pilkada 2018

dengan tidak dibarengi oleh faktor imbalan ataupun iming-iming.

Kedaulatan rakyat atau masyarakat diakui dalam sistem demokrasi pilkada

membuat masyarakat adalah menjadi penentu berjalannya proses dari awal hingga

hasil dari proses demokrasi atau pilkada itu sendiri. Perilaku pemilih masyarakat

adalah aspek penting yang menunjang keberhasilan suatu pelaksanaan pilkada.

Perilaku pemilih yang dimaksud disini adalah antara lain pemberian suara atau

proses voting, partai politik dan tidak memberikan suara atau non voting.

KPU sebagai lembaga yang bertugas dalam penyelenggaraan pesta demokrasi itu

dituntut agar bisa bekerja sebaik mungkin, sehingga hak-hak dari masyarakat

yang menjadi pemilih bisa ditampung. Baiknya tingkat partisipasi masyarakat

dalam pemilu menjadi salah satu tugas pokok dari KPU Pusat, KPU Propinsi dan

Page 38: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

14

KPU Daerah. KPU mempunyai tugas yang sama untuk mencapai kesuksesan

pemilu yang salah satunya dilihat dari tingkat partisipasi masyarakat yang tinggi.

Chairiyah (2012:75) menyebutkan bahwa profesionalisme penyelenggara pemilu

itu sangat diperlukan untuk dapat meningkatkan partisipasi pemilih. Kabupaten

Dairi pada 2013 yang lalu telah melaksanakan pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

yang berlangsung dengan beberapa kejadian yang kurang pantas untuk ditiru.

Pada saat tahapan pilkada sedang berlangsung terjadi beberapa peristiwa dari Tim

pemenangan pasangan calon Bupati yang tidak setuju dengan kinerja KPU

Kabupaten Dairi, yakni salah satunya terkait data pemilih

(https://news.detik.com/berita/2378951). polisi-amankan-provokator-kerusuhan-

dairi). Diakses 16 April 2018.

Pada saat masa tugas dari PPDP ini berakhir, banyak ditemukan pemilih yang

terdaftar tetapi sudah meninggal, sudah pindah, belum cukup umur, TNI/Polri dan

ganda masih tercatat. Sehingga sejak penetapan data pemilih sementara

(selanjutnya disebut DPS) sampai pada yang terakhir Data Pemilih Tetap

(selanjutnya disebut DPT) tim pemenangan pasangan calon tetap tidak setuju

dengan hasil yang ditetapkan, sebab Tim Pemenangan pasangan calon Bupati dan

Wakil Bupati mencurigai ada permainan dari KPU Dairi atau kurang seriusnya

KPU Dairi dalam melakukan verifikasi terkait masalah daftar pemilih ini.

Kinerja penyelenggara pemilu di tingkatan panitia pemilihan kecamatan

(selanjutnya disebut PPK), Panitia Pemungutan Suara (selanjutnya disebut PPS),

Kelompok Penyelenggara Pemungutan Suara (selanjutnya disebut KPPS) dan

Petugas Pemutakhiran Data Pemilih (selanjutnya disebut PPDP) pada saat itu

Page 39: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

15

masih bermasalah dalam bekerja. Sebagai contoh untuk data pemilih, dimana

masih ada para petugas yang tidak bekerja dengan baik sesuai dengan petunjuk

yang telah disampaikan oleh KPU Kabupaten Dairi. Para petugas itu harus

langsung melakukan cross check DP4 (daftar pemilih penduduk potensial) atau

DPT pemilu terakhir kepada masyarakat yang bersangkutan secara langsung

bukan bekerja di atas meja saja sehingga nantinya data yang diperoleh lebih valid.

Anggota dewan perwakilan rakyat daerah (selanjutnya disebut DPRD) Pisser

Agustinus Simamora mensinyalir dicurigai sekitar 33.000 (tiga puluh tiga ribu)

pemilih terindikasi fiktif (http://mahalipan.blogspot.co.id/2013/09/203753)

diakses 16 April 2018. Selain itu data pemilih yang terindikasi fiktif ini, ditambah

lagi secara kebetulan Ketua KPU Kabupaten Dairi dan salah Satu calon Bupati

yang juga petahana itu bermarga yang sama yakni Sitohang menjadi alasan

tambahan lain bagi para Tim pemenangan itu untuk tidak mempercayai kinerja

dari KPU Kabupaten Dairi tersebut.

Puncak dari kurang akuratnya daftar pemilih dan kurangnya keterbukaan KPU

Kabupaten Dairi pada saat itu untuk saling terbuka membahas ini dengan cara

damai sehingga menimbulkan terjadinya kerusuhan dan rusaknya beberapa

kantor pemerintah dan mobil operasional KPU. Akibat dari kejadian itu membuat

situasi kerja pada saat itu menjadi tidak kondusif sedangkan tahapan pemilu harus

jalan terus. Data partisipasi pemilih pada pilkada antara 2008 dengan 2013

sebenarnya mengalami peningkatan. Pemilih pada 2008 sebanyak 181.344 dan

yang tidak menggunakan hak pilihnya sebanyak 50.360 dan persentase partisipasi

pemilih yaitu 72,23% (https://sitohanguntuktapanuli.wordpress.com/2008/10/29/

Page 40: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

16

pilkada-dairi-dua-putaran-parlemenbudiman-dan-jhonnyirwansyah-akan-bersaing-

lagi/.Diakses 16 April 2018.

Kabupaten Dairi telah melaksanakan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah pada Tahun 2013 yang lalu, dimana tingkat partisipasi masyarakat

(pemilih) sebanyak 73 persen dari total pemilih (sumber dari KPU Kabupaten

Dairi). Angka ini sudah meningkat dibandingkan dengan pilkada tahun 2008.

Fenomena kejadian di masa pilkada 2013 yang lalu harus bisa dijadikan pelajaran

agar hal seperti itu tidak terulang lagi pada pilkada berikutnya. Walau telah terjadi

peningkatan partisipasi pemilih, KPU Kabupaten Dairi berusaha agar pada

pemilihan Bupati dan Wakil Bupati 2018 ini dapat meningkat minimal pada angka

75 persen dari total jumlah pemilih (sumber: wawancara dengan Komisioner KPU

Dairi). Ini akan menjadi tugas yang cukup berat bagi KPU mengingat masih

banyak masyarakat yang masih apatis dan melakukan tindakan golput pada saat

pemilihan.

Dalam penelitian ini juga menggunakan penelitian terdahulu yang dianggap

relevan sebagai referensi untuk penulis, dapat dilihat dari uraian di bawah ini :

a. Sri Zul Chairiyah (2012) dalam jurnal berjudul “Masalah profesionalisme

penyelenggara pemilu (KPU) dan partisipasi pemilih dalam pemilukada

serentak 2015 di Sumatera Barat” (Kultur lokal dan pemilu berintegritas).

Dalam penelitian ini lebih banyak menggambarkan terkait masalah

profesionalitas penyelenggara pemilu sehingga berimplikasi terhadap

partisipasi pemilih dalam pilkada serentak 2015 di sumatera Barat. Dimana

dari beberapa sampel daerah yang digunakan menunjukkan masih minimnya

Page 41: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

17

tingkat partisipasi masyarakat dalam memilih. Merupakan penelitian bersifat

deskriptif analitis. Kesimpulan dari penelitian ini adalah sebagai berikut :

1. Kasus pemilukada di Sijunjung menggambarkan adanya belum

profesionalnya penyelenggara pemilukada dengan aspek kultur lokal

khususnya faktor pendidikan, akses informasi masyarakat terhadap

regulasi, aspek integritas.

2. Kasus pemilukada di Pasaman Barat menggambarkan adanya belum

profesionalnya penyelenggara pemilukada dengan aspek kultur lokal

khususnya terkait pengetahuan pendidikan ekonomi, aspek independensi

dan integritas.

3. Kasus pemilukada di Dharmasraya menggambarkan adanya belum

profesionalnya penyelenggara pemilukada dengan aspek independensi dan

integritas penyelenggaraan pemilukada.

Perbedaan dari jurnal Sri Zul Chairiyah dengan penelitian ini terletak pada :

1. Bagaimana strategi dari KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan

partisipasi pemilih.

2. Penelitian ini tidak hanya berbicara tentang kelemahan KPU Kabupaten

Dairi.

3. Sejauh mana strategi yang digunakan untuk tiga segmen pemilih yaitu

pemilih pemula, perempuan dan kelompok marjinal dalam pilkada 2018.

b. Tia Subekti (2014) dalam jurnal Skripsi dengan judul “Partisipasi Politik

Masyarakat dalam pemilihan umum (Studi Turn of Voter dalam pemilihan

umum Kepala Daerah Kabupaten Magetan Tahun 2013)”.

Page 42: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

18

Penelitian ini menyebutkan tentang partisipasi politik masyarakat Kabupaten

Magetan yang setiap kali mengadakan pemilihan mengalami peningkatan

seperti pada pilkada tahun 2013 yang mencapai 72%. Walaupun setelah

diadakan penelitian ini menunjukkan bahwa peningkatan partisipasi ini tidak

terlepas dari adanya praktek money politik yang terjadi di masyarakat dan

peran dari lembaga sosial yang ada juga mempengaruhi meningkatnya

partisipasi politik ini.

Dari hasil penelitian yang telah dilakukan oleh peneliti, maka dapat ditarik

beberapa kesimpulan, yaitu: Pertama, upaya meningkatkan partisipasi politik.

Partisipasi politik merupakan bagian yang paling penting dalam sebuah

Pemilukada. Friedmen dan Hechter melihat adanya pengaruh lembaga sosial

dalam partisipasi politik. Dalam temuan peneliti terdapat empat lembaga sosial

yang turut berpengaruh dalam partisipasi politik masyarakat. Kedua, Partisipasi

politik masyarakat dalam Pemilukada Kabupaten Magetan Tahun 2013 telah

terjadi peningkatan. Partisipasi politik masyarakat mampu mencapai angka

72%.

Perbedaan dari jurnal skripsi Tia Subekti dengan penelitian ini terletak

bagaimana strategi yang digunakan KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan

partisipasi pemilihnya agar dapat meningkat dari pemilihan sebelumnya. Dan

melihat faktor - faktor apa yang mempengaruhi masyarakat memberikan hak

pilihnya pada hari “ H ” pencoblosan.

c. Ryan Yudi Andila (2015) dalam Tesis dengan judul “Strategi KPU dalam

mengurangi angka golput (Studi pemilihan Walikota dan Wakil Walikota

Bandar Lampung Tahun 2015). KPU Kota Bandar Lampung berhasil menekan

Page 43: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

19

angka golput pada pemilihan 2015 sebesar 7,70%. Hal ini menjadi parameter

strategi yang telah diterapkan oleh KPU Kota Bandar Lampung untuk

menurunkan angka golput pada tahapan pemutakhiran daftar pemilih dan

sosialisasi pemilihan. Tipe penelitian adalah deskriptif dengan pendekatan

kualitatif. Teori yang digunakan adalah menurud Newman dalam Pito yaitu

strategi penguatan, strategi rasionalisasi, strategi bujukan, dan strategi

konfrontasi.

Hasil penelitian menunjukkan strategi dalam mengurangi angka golput pada

tahapan sosialisasi meliputi 4 (empat) strategi, yaitu: strategi penguatan dimana

KPU Kota Bandar Lampung berhasil menciptakan budaya keterbukaan

informasi publik, terbangunnya komunikasi yang efektif pada panitia

penyelenggaraan pemilihan antara KPU Kota Bandar Lampung dengan panitia

di tingkat bawah yaitu PPK, PPS dan Petugas Pemutakhiran Data Pemilih

(PPDP) pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar Lampung,

strategi rasionalisasi dimana KPU Kota Bandar Lampung kurang maksimal,

KPU Kota Bandar Lampung melakukan kegiatan untuk membangun kesadaran

masyarakat tentang pentingnya berpartisipasi aktif dalam pemilihan dengan

melakukan pendidikan politik, penyuluhan dan membuka ruang diskusi kepada

masyarakat. Strategi bujukan dilakukan melalui sosialisasi untuk menarik

perhatian masyarakat,mengajak pemilih untuk tidak golput dan mengajak

masyarakat berpartisipasi secara aktif dalam pemilihan. Strategi konfrontasi

dimana dilakukan kurang maksimal, kegiatan ini hanya menekankan kepada

masyarakat yang apatis dan cenderung tidak perduli terhadap proses pemilihan.

Perbedaan penelitian Rian Yudi Andila dengan penelitian ini adalah penelitian

Page 44: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

20

ini lebih berfokus terhadap pemilih pemula, perempuan dan kelompok

marjinal. Sedangkan persamaannya adalah sama-sama melakukan penelitian

tentang bagaimana strategi cara meningkatkan partisipasi pemilih.

d. Dwi Haryono, A.Margono, Syahrani (2016) dalam jurnal dengan judul

“Strategi KPU dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada pemilihan

Walikota dan Wakil Walikota Samarinda Tahun 2015”.

Dalam penelitian ini menyebutkan tentang srategi yang dilakukan oleh KPU

Kota Samarinda untuk meningkatkan partisipasi pemilih dengan melakukan

penguatan kelembagaan, sosialiasi politik dan strategi pendidikan pemula.

Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode analisis data

deskriptif kualitatif. Kesimpulan dari penelitian ini adalah:

1. Strategi penguatan kelembagaan, dalam penerapannya dengan

meningkatkan kapasitas dan kualitas penyelenggaraan dalam hal ini adalah

PPK, PPS dan KPPS dan meningkatkan komunikasi dan keterbukaan

informasi KPU kepada publik.

2. Strategi sosialisasi politik, dalam hal kegiatan yang dilakukan pertemuan

dengan tokoh masyarakat, tokoh pemuda, kelompok perempuan dan

kelompok mahasiswa. Untuk media yang digunakan adalah media cetak,

media massa dan media elektronik.

3. Strategi pendidikan pemilih pemula merupakan salah satu metode KPU

dengan memberikan perhatian secara khusus kepada pemilih pemula,

dalam hal ini adalah para pelajar yang duduk di bangku SLTA sederajat,

dengan program Training of Trainer, PEMILOS dan Duta pemilih Pemula.

Page 45: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

21

Sedangkan perbedaan jurnal ini dengan penelitian ini adalah bahwa dalam

penelitian ini peneliti telah membagi tiga segmen pemilih yang menjadi

prioritas utama yaitu: pemilih pemula, perempuan dan pemilih marjinal agar

partisipasi pemilih itu bisa ditingkatkan menjadi lebih baik.

e. Novendi Setiawan (2016) dalam jurnal Skripsi dengan judul “Strategi KPU

Kabupaten Bantul untuk meningkatkan partisipasi pemilih pemula dalam

pemilihan Kepala Daerah Kabupaten Bantul Tahun 2015”.

Penelitian ini menyebutkan bahwa perencanaan strategi KPU Bantul dengan

cara identifikasi misi KPU Bantul, yang kedua analisis lingkungan strategi

dengan analisa SWOT, dan yang ketiga analisis isu strategi. Terkait strategi

KPU Kabupaten Bantul dalam meningkatkan partisipasi pemilih pemula di

pilkada 2015 antara lain : memaksimalkan kemampuan media elektronik dan

media internet untuk bersosialisasi, meningkatkan kerjasama dari organisasi-

organisasi terkait untuk bersosialisasi, dan validasi Data Pemilih. Dalam

penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif. Kesimpulan

dari penelitian adalah :

a. Perencanaan strategi KPU Bantul dengan cara pertama identifikasi misi

KPU Bantul, yang kedua analisis lingkungan strategi dengan analisa

SWOT, dan yang ketiga analisis isu strategi.

b. Menggunakan analisis isu strategi berdasarkan SWOT.

c. Strategi KPU Kabupaten Bantul dalam meningkatkan partisipasi pemilih

pemula di Pilkada 2015 antara lain: memaksimalkan kemampuan media

elektronik dan media internet untuk bersosialisasi, meningkatkan kerjasama

Page 46: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

22

dari organisasi-organisasi terkait untuk bersosialisasi dan validasi data

pemilih.

Sedangkan perbedaannya dengan penelitian ini adalah bahwa dalam penelitian

ini tidak hanya melihat dari satu segmen saja yaitu pemilih pemula tetapi

ditambah dengan pemilih marjinal dan pemilih perempuan. Sehingga objek

yang diteliti lebih luas yang bertujuan agar mendapatkan data yang lebih baik.

f. Siti Marwiyah (2016) dalam jurnal dengan judul “Golput dalam Pemilukada

serentak”.

Dalam penelitian ini menyebutkan bahwa pilkada memang telah berlangsung

dengan aman tetapi menyisakan masalah baru yakni adanya fenomena golput.

Seperti dalam pilkada Purbalingga 9 Desember 2015, hanya mencatat

kehadiran pemilih di tempat pemungutan suara (TPS) pada kisaran 60%.

Dengan jumlah pemilih sekitar 738.000, jumlah pemilih yang suaranya dinilai

sah hanya 418.313 suara. Pasangan Tasdi-Tiwi mendapatkan dukungan

228.037 suara, dan pasangan Sugeng-Sucipto meraih 190.276 suara. Jika

dihitung dengan jumlah suara yang tidak sah dan golput, maka jumlah suara

yang diperoleh pemenang pemilukada masih jauh tertinggal. Hal ini karena

jumlah suara yang tidak sah atau pemilih yang memilih golput, mencapai 319

ribu.

Yang mana menyebutkan bahwa akar penyebabnya adalah :

Sikap jenuh masyarakat terhadap penyelenggaraan pesta demokrasi.

Sikap apatis masyarakat.

Calon kepala daerah dalam pemilukada itu tidak sesuai dengan kriteria yang

diinginkan oleh pemilih (masyarakat).

Page 47: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

23

Pembatasan sosialisasi/kampanye sebagaimana yang diatur peraturan

Komisi Pemilihan Umum (PKPU) Nomor 7 tahun 2015 telah menyebabkan

sosialisasi tentang keberadaan pemilukada beserta calon kepala daerah jauh

melorot.

Kesimpulan dari tulisan ini adalah bahwa pemilukada serentak memang

secara umum berjalan lancar, akan tetapi menyisakan problem yang

tergolong serius. Salah satunya adalah masalah golput atau adanya sebagian

warga negara yang tidak menggunakan hak pilihnya dalam pemilukada

serentak. Warga yang tidak menggunakan hak pilih ini jumlahnya sangat

banyak. Pemilih yang tidak menggunakan hak pilihnya, alias golput dalam

pemilukada serentak tersebut, adalah berdasarkan banyak faktor. Dimana

faktor utamanya adalah kualitas calon pimpinan daerah yang akan dipilih

dan ketidakmaksimalan KPU dalam melakukan sosialisasi penyelenggaraan

pemilukada serentak.

Perbedaan penelitian Siti Marwiyah ini dengan penelitian ini adalah bahwa

disini peneliti tidak hanya berbicara tentang fenomena golput tetapi berusaha

untuk mengetahui bagaimana strategi yang digunakan KPU Kabupaten Dairi

untuk menekan semakin rendah angka golput sehingga legitimasi dari hasil

pemilukada itu semakin baik.

g. Helby Sudrajat (2016) dalam jurnal dengan judul “Golput dalam diskursus

etika Pemilu”.

Dalam penelitian ini berbicara tentang golput dari sudut etika pemilu dimana

hal ini merupakan perilaku yang kurang tepat. Banyak orang menganggap

golput sebagai suatu tindakan yang tidak berdosa dan hal ini terjadi karena

Page 48: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

24

pemilih sudah apatis terhadap pemilu. Metode yang digunakan dalam tulisan

ini merupakan esai kualitatif yang menggunakan metode penalaran ilmiah serta

lebih menekankan pada pendekatan fenomenologi, dimana bertolak dari sebuah

peristiwa khusus yang menarik untuk diteliti dan mencari simpulan dengan

sifat tulisan yang induktif.

Kesimpulan dari penelitian ini diantaranya pertama, etika pemilu merupakan

kebutuhan dalam rangka mewujudkan pemilu yang demokratis, mewujudkan

penyelenggaraan yang berintegritas serta hasil pemilu yang berkualitas. Kedua,

golput dalam diskursus etika pemilu merupakan perilaku yang kurang tepat.

Hal ini didasarkan pada nilai-nilai etika yang melandasi etika pemilu. Sebagai

bagian kecil dari etika pemilih pemilu, golput memiliki konsekuensi etis,

dimana siapa saja yang melakukannya akan dihadapkan pada etika pemilu yang

dianggap tidak patut dan abai terhadap kepentingan bersama sebagai sebuah

bangsa.

Penulis melihat penyelenggara pemilu yang berintegritas tidak hanya didukung

oleh penyelenggara dan peserta yang berintegritas, penting juga untuk

mendorong para pemilih yang berintegritas dengan menggunakan pendekatan

etika dalam lingkup etika pemilu. Sebab fenomena golput ini berhubungan

dengan partisipasi pemilih dalam pilkada.

Perbedaan penelitian Helby Sudrajat dengan penelitian ini adalah bahwa

dalam penelitian ini berusaha menjelaskan bagaimana strategi yang digunakan

KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi memilih sehingga angka

golput itu bisa ditekan semakin rendah. Sehingga ke depannya tidak terjadi lagi

golput menang dalam pilkada.

Page 49: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

25

Penelitian ini sangat penting dilakukan mengingat bahwa partisipasi pemilih

adalah suatu hal yang sangat perlu mendapatkan perhatian khusus melihat tren

peningkatan rendahnya partisipasi pemilih atau golput masih dirasa banyak

terjadi. Walaupun secara angka di Kabupaten Dairi hal ini tidak terjadi tetapi

bukan tidak mungkin bisa terjadi penurunan partisipasi pemilih pada pilkada

2018 ini. Untuk itu peneliti menilai bahwa penelitian terkait strategi KPU

untuk meningkatkan partisipasi pemilih ini sangat penting dilakukan.

Mengingat juga bahwa sampai sekarang belum pernah ada dilakukan penelitian

ini di Kabupaten Dairi. Keberhasilan penyelenggaraan pemilihan salah satunya

dapat dilihat dari tingkat partisipasi pemilih yang tinggi. Tingginya partisipasi

pemilih berarti menunjukkan bahwa telah berperannya Komisi Pemilihan

Umum menggunakan strategi dalam meningkatkan kesadaran masyarakat

untuk menyampaikan hak pilihnya dan tidak terlepas juga bantuan oleh partai

politik dan pemerintah.

Tabel 2. Perbedaan penelitian terdahulu dengan penelitian ini

NO PENELITI PERBEDAAN PENELITIAN PERSAMAANPENELITIAN

1 Sri Zul Chairiyah 1. Profesionalismepenyelenggara pemilu.

2. Partisipasi pemilih dalampemilukada Serentak 2015di Sumatera Barat

Sama-sama menelititerkait partisipasipemilih

2 Tia Subekti 1. Partisipasi masyarakat yangmengalami peningkatan.

2. Adanya 4 lembaga sosialyang mempengaruhimeningkatnya partisipasipolitik ini.

Sama-sama menelititerkait partisipasipemilih

3 Ryan Yudi Andila Meneliti bagaimana StrategiKPU Kota bandar Lampungdalam mengurangi angkagolput.

Meneliti strategi KPUKabupaten Dairiuntuk meningkatkanpartisipasi pemilih

Page 50: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

26

4 Dwi Haryono,A.Margono,Syahrani

1. Strategi KPU dalammeningkatkan partisipasipemilih menitik beratkanpada strategi penguatankelembagaan,strategisosialisasi politik,strategipendidikan pemilihpemula.

Meneliti terkaitstrategi KPU dalammeningkatkanpartisipasi pemilih.

5 Novendi Setiawan 1. Strategi KPU KabupatenBantul dengan mediaelektronik, media internetuntuk bersosialisasi.

2. Meningkatkan kerjasamadari organisasi-organisasiterkait untukbersosialisasi.

3. Validasi data pemilih

Meneliti terkaitstrategi KPU dalammeningkatkanpartisipasi pemilih.

6 Siti Marwiyah 1. Menerangkan bagaimanagolput terjadi pada pemiluserentak

Meneliti terkaitpartisipasi pemilih

7 Helby Sudrajat Menerangkan tentang golputdilhat dari sudut etika pemilu

Meneliti terkaitpartisipasi pemilih

8 Tohap Hasugian 1. Meneliti strategi KPUKabupaten Dairi dalammeningkatkan pemilihpada pilkada 2018

2. Meneliti terhadap pemilihpemula, perempuan dankelompok marjinal padapilkada 2018

Meneliti terkaitstrategi KPU dalammeningkatkanpartisipasi pemilih.

1.2. Rumusan masalah

Berdasarkan uraian tersebut, maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah :

Bagaimana strategi KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi

pemilih di Kabupaten Dairi?

1.3. Tujuan penelitian

Dengan mengacu pada perumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini

dimaksud adalah untuk :

Page 51: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

27

Untuk menganalisis strategi yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi dalam

meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Dairi.

1.4. Manfaat penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat bermanfaat secara teoritis maupun secara praktis.

1. Secara teoritis hasil penelitian ini dapat menambah wawasan guna

pengembangan ilmu pengetahuan pada program studi Magister Imu

Pemerintahan khususnya Konsentrasi Tata Kelola Pemilu pada mata kuliah

Organisasi dan Birokrasi Pemilu yang telah dipelajari sebelumnya.

2. Secara praktis penelitian ini diharapkan dapat memberi kontribusi pemikiran

sekaligus memberikan rekomendasi operasional konstruktif kepada pihak

yang berkepentingan dalam penyelenggaraan pemilu dalam hal sosialisasi

pemilu.

Page 52: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Strategi

1. Strategi

Pada mulanya istilah strategi digunakan dalam dunia militer yang artinya

sebagai cara penggunaan seluruh kekuatan militer untuk memenangkan suatu

peperangan. Strategi digunakan untuk memperoleh kesuksesan atau

keberhasilan dalam mencapai tujuan (Sanjaya, 2008:126). Strategi adalah seni

dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, dan mengevaluasi

keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapat mencapai

tujuannya (David, 2006:5).

Pengertian strategi secara umum dan khusus sebagai berikut:

a. Pengertian umumStrategi adalah proses penentuan rencana para pemimpin puncak yangberfokus pada tujuan jangka panjang organisasi, disertai penyusunansuatu cara atau upaya bagaimana agar tujuan tersebut dapat tercapai.

b. Pengertian khususStrategi merupakan tindakan yang bersifat incremental (senantiasameningkat) dan terus menerus, serta dilakukan berdasarkan sudutpandang tentang apa yang diharapkan oleh para pelanggan di masadepan. Dengan demikian, strategi hampir selalu dimulai dari apa yangdapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.

Menurud Onong Udjana Effendy mengemukakan strategi pada hakikatnyaadalah perencanaan (planning) dan manajemen (management) untuk mencapaisuatu tujuan (Effendy, 2004:29) artinya strategi komunikasi mampumenunjukkan bagaimana operasional dilapangan tentang apa yang harusdilakukan. Seperti melakukan strategi di awal dan diakhir untuk dapatmencapai tujuan itu.

Strategi merupakan suatu kerangka rencana dan tindakan yang disusun dan

disiapkan dalam suatu rangkaian kegiatan, yang dibuat untuk mencapai tujuan

Page 53: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

29

yang diinginkan dengan memperhitungkan kekuatan dan kelemahan yang

dimiliki. Strategi juga diartikan sebagai suatu proses untuk mencapai tujuan

berdasarkan ketentuan yang telah direncanakan sebelumnya dalam kurun

waktu tertentu.

Strategi yang baik, memiliki beberapa dimensi tim kerja, memiliki tema,

mengidentifikasi faktor pendukung yang sesuai dengan prinsip-prinsip

pelaksanaan gagasan secara rasional, efisien dalam pendanaan, dan memiliki

taktik untuk mencapai tujuan secara efektif. KPU Kabupaten Dairi melakukan

strategi untuk meningkatkan partisipasi pemilih pada pilkada 2018 melalui

pelaksanaan sosialisasi langsung pada masyarakat. Sebab partisipasi

masyarakat dalam memilih ini sangat menentukan baik buruknya pelaksanaan

pilkada ditambah lagi masih minimnya pengetahuan masyarakat akan

pendidikan politik ini sehingga dituntut ekstra untuk memberikan pengetahuan

dan mensosialisasikan terkait kepemiluan ini.

Salah satu tugas KPU Kabupaten Dairi adalah jangan sampai ada pemilih yang

terhambat haknya untuk berpartisipasi dalam pilkada akibat tidak memahami

prosedur tentang bagaimana cara masyarakat atau pemilih untuk berpartisipasi

atau tidak golput dalam pemilihan. Walaupun KPU Kabupaten Dairi sangat

menyadari bahwa ada keterbatasan dalam menjalankan kegiatan sosialisasi

pemilihan tersebut, sehingga dukungan dari banyak pihak sangatlah

dibutuhkan. Untuk itu strategi begitu penting digunakan dalam mewujudkan

tujuan yang telah direncanakan.

Page 54: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

30

2. Bentuk Strategi

Menurut Newman (Pito dkk, 2013:211-212) terdapat empat pilihan strategi,

yaitu :

a. Strategi Penguatan.

Strategi ini dapat digunakan untuk sebuah kontestan yang telah dipilih

karena mempunyai citra tertentu dan citra tersebut dibuktikan oleh kinerja

politik selama mengemban jabatan publik tertentu.

b. Strategi Rasionalisasi.

Strategi ini dilakukan kepada kelompok pemilih yang sebelumnya telah

memilih kontestan tertentu karena kontestan tersebut berhasil

mengembangkan citra tertentu yang disukai pemilih akan tetapi kinerjanya

kemudian tidak sesuai dengan citra tersebut.

c. Strategi Bujukan.

Strategi ini dapat diterapkan oleh organisasi yang mempersepsikan

memiliki citra tertentu tapi juga memiliki kinerja yang cocok dengan citra

lainnya.

d. Strategi Konfrontasi.

Strategi ini diterapkan kepada para pemilih yang telah memilih kontestan

dengan citra tertentu yang dianggap tidak cocok oleh pemilih kemudian

kontestan tersebut tidak menghasilkan kinerja yang memuaskan pemilih.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep strategi penguatan,

strategi rasionalisasi, strategi bujukan dan strategi konfrontasi sebagai teori

yang cocok digunakan KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan

partisipasi masyarakat untuk memilih.

Page 55: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

31

3. Manajemen Strategi

Menurut Nuryadin (2012:27), “Manajemen strategi adalah proses pengarahan

usaha perencanaan strategi dan menjamin strategi tersebut dilaksanakan

dengan baik sehingga menjamin kesuksesan organisasi dalam jangka

panjang”. Menurut Jorfi, Yaccob dan Shah (2011), Manajemen strategis

merupakan salah satu mata pelajaran yang sedang dibahas dan semakin

menarik bidang manajemen pembangunan. Manajemen strategis adalah

pendekatan sistematis yang utama dan bertanggung jawab penting dari

manajemen umum untuk posisi dan berhubungan organisasi dengan

lingkungannya dalam cara yang akan memastikan kesuksesan dan

membuatnya aman dari kejutan. Manajemen strategi memegang peran penting

dalam organisasi untuk merumusan strategi yang tepat dan efektif.

Susanto (2014:33) menyatakan bahwa manajemen strategik adalah bagaimana

menganalisis suatu kondisi dan arah mana yang harus dituju oleh para

perencana strategik (manajer/manajemen) dalam menentukan sasaran sehingga

pengambilan keputusan yang efektif dan efisien dapat dicapai.

Dari pengertian manajemen strategi diatas dapat disimpulkan bahwa

manajemen strategi adalah suatu proses untuk mengarahkan suatu usaha

perencanaan strategi dalam mencapai suatu tujuan agar tepat sasaran secara

efektif dan efisien.

Makna dari Manajemen strategi yang diterapkan dalam satu organisasi (Eddy

Yunus, 2016:18):

1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efektif

dan efisien.

Page 56: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

32

2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta

melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan

di dalam pelaksanaan strategi.

3. Memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan

lingkungan eksternal.

4. Meninjau kembali kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman bisnis yang

ada.

5. Senantiasa melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera

konsumen.

Penentuan strategi oleh KPU Kabupaten Dairi melalui proses manajemen

strategis terdiri dari tiga tahapan (David, 2011:6)

a. Perumusan Strategi (Strategy Formulation)

Perumusan strategi adalah tahap awal pada manajemen strategi, yang

mencakup mengembangkan visi dan misi, mengidentifikasi peluang

eksternal organisasi dan ancaman, menentukan kekuatan dan kelemahan

internal, menetapkan tujuan jangka panjang, menghasilkan strategi

alternatif, dan memilih strategi tertentu untuk mencapai tujuan.

b. Implementasi Strategi (Strategy Implemented)

Implementasi strategi adalah tahap selanjutnya sesudah perumusan strategi

yang ditetapkan. Penerapan strategi ini memerlukan suatu keputusan dari

pihak yang berwenang dalam mengambil keputusan untuk menetapkan

tujuan tahunan, menyusun kebijakan, memotivasi karyawan, dan

mengalokasikan sumber daya sehingga strategi yang dirumuskan dapat

dilaksanakan. Pada tahap ini dilakukan pengembangan strategi pendukung

Page 57: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

33

budaya, merencanakan struktur organisasi yang efektif, mengatur ulang

usaha pemasaran yang dilakukan, mempersiapkan budget,

mengembangkan dan utilisasi sistem informasi serta menghubungkan

kompensasi karyawan terhadap kinerja organisasi.

c. Evaluasi Strategi (Strategy Evaluation)

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen strategis. Manajer

sangat membutuhkan untuk tahu kapan strategi tertentu tidak bekerja

dengan baik; Evaluasi strategi adalah alat utama untuk memperoleh

informasi ini. Hal tersebut dapat dilakukan dengan penilaian atau

melakukan proses evaluasi strategi. Dalam penilaian strategi terdapat tiga

aktivitas penilaian yang mendasar yaitu: Peninjauan ulang faktor-faktor

eksternal dan internal yang menjadi landasan bagi strategi saat ini,

Pengukuran kinerja, dan 3). Pengambilan langkah korektif. Penilaian

strategi sangat diperlukan oleh suatu perusahaan karena strategi yang

berhasil untuk saat ini tidak selalu berhasil untuk di masa yang akan

datang.

B. Pemilih Pemula, Perempuan dan Kelompok Marjinal

1. Pemilih Pemula

Pemilih Pemula merupakan pemilih yang berusia antara 17-21 tahun atau

baru pertama kali ikut dalam pemilu (Maesur zaky, 2009:14).

Dalam UU No. 7 tahun 2017 pasal 1 ayat (34), syarat-syarat yang harus

dimiliki untuk menjadikan seseorang dapat memilih adalah:

1. Umur sudah 17 tahun,

2. Sudah/pernah kawin,

Page 58: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

34

3. Purnawirawan/Sudah tidak lagi menjadi anggota TNI/Kepolisian dan

4. tidak dicabut hak politiknya oleh pengadilan.

Perilaku memilih pemilih pemula umumnya memiliki karakteristik :

a. Labil.

b. Baru belajar politik.

c. Pengetahuan politik yang masih kurang.

d. Cenderung mengikuti trend atau pengaruh teman.

e. Suka Menonton TV.

f. Apatis (Ginting, 2013).

2. Perempuan

Pengertian perempuan secara etimologis berasal dari kata empu yang

berarti “tuan”, yaitu orang yang mahir atau berkuasa, kepala, hulu, yang

paling besar (Syani.1992:45).

Kualitas partisipasi pemilih perempuan dalam pemilu masih sangat rendah

padahal dari aspek regulasi, sistem pemilu dan data-data tentang pemilih

perempuan itu menunjukan bahwa perempuan memiliki kesempatan dan

peluang. Demokrasi yang sehat memberikan hak dan kesempatan yang

sama bagi laki-laki dan perempuan untuk berpartisipasi dalam pemilu.

Partisipasi pemilih salah satu elemen yang terpenting bagi penguatan

sistem demokrasi. Partisipasi pemilih bukan saja dilihat pada banyaknya

jumlah pemilih namun lebih dari pada dilihat pada aspek kualitas.

Seperti dalam Undang-undang Nomor 7 tahun 2017 Tentang Pemilihan

Umum diberikan kesempatan bagi perempuan untuk menempati daftar

bakal calon anggota DPR dan DPRD dan dalam daftar calon tersebut pada

Page 59: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

35

setiap 3 (tiga) orang bakal calon terdapat paling sedikit 1 (satu) orang

perempuan bakal calon.

3. Kelompok Marjinal

Masyarakat marjinal adalah masyarakat yang identik sebagai masyarakat

miskin kota, yang berprofesi sebagai pemulung, pengemis, gelandangan,

ataupun buruh pekerja kasar. David Berry (1995:14) menyatakan bahwa

marjinal adalah suatu situasi dimana orang yang bercita-cita atau

berkeinginan pindah dari kelompok sosial yang satu ke kelompok sosial

yang lain, akan tetapi ditolak keduanya.

Tidak ada definisi baku tentang siapa kelompok yang terpinggirkan. Lazim

diasumsikan bahwa mereka yang tergolong kelompok terpinggirkan

(marjinal) adalah mereka yang miskin. Namun, terpinggirkan dan miskin

tidak serta merta sama. Orang miskin biasanya masuk dalam kelompok

terpinggirkan, tetapi orang yang terpinggirkan tidak selalu bisa disebut

miskin.

Kelompok marjinal adalah elemen atau komunitas masyarakat yang

mengalami keterbatasan akses struktural. Baik secara ekonomi maupun

politik. Bahkan sering menjadi korban sistem produksi ekonomi. Bahkan

posisinya cenderung jauh dari pengaruh langsung pengambilan keputusan

strategis. Biasanya mereka ini miskin dan lapis sosial rentan dari segala

risiko, pihak yang menjadi dan berpotensi sebagai korban dari proses

kebijakan. Kita bisa sebut misalnya komunitas miskin kota (KMK), para

buruh tani, buruh pabrik kelas bawah, pedagang kaki lima dengan

pendapatan rendah, pelaku usaha mikro dan kecil, dst.

Page 60: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

36

4. Teori SWOT

Analisis SWOT menurut Rangkuti (1997:18) “Analisis SWOT adalah

identifikasi berbagai faktor secara sistematis untuk merumuskan strategi

Perusahaan”. Analisis SWOT mempunyai peranan penting dalam

kemajuan usaha yang akhir-akhir ini semakin kompetitif persaingannya

dalam mencapai tujuan. Arti dari SWOT adalah Strengths, Weakness,

opportunity, Threats. Yang artinya Kekuatan (Strength), Kelemahan

(weakness), Peluang (opportunities), dan Ancaman (threats).

Proses pengambilan keputusan strategis selalu berkaitan dengan

pengembangan misi, tujuan, strategi dan kebijakan pribadi. Dengan

demikian suatu perencanaan strategis harus menganalisis faktor-faktor

strategis tersebut (kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman).

Perencanaan strategis harus mampu melihat dan menilai kemungkinan dan

ancaman yang terjadi dalam lingkup eksternal dan internalnya sehubungan

dengan visi yang dimiliki, tugas dan tujuan akhir mereka. Setelah memiliki

visi, dengan memiliki satu komitmen menggapai tujuan dengan terlebih

dahulu melakukan analisis terhadap lingkup yang ada, suatu organisasi

harus mengembangkan pilihan strategis atau jalan alternatif guna

menggapai tujuannya dengan memperbandingkan kekuatan dan kelemahan

yang dimiliki organisasinya serta peluang dan ancaman dari luar

organisasinya. KPU Kabupaten Dairi dapat juga menggunakan teori

SWOT sebagai alat manajemen yang potensial untuk membantu analisis

peluang dan ancaman tersebut.

Analisis SWOT terdiri atas empat komponen dasar yaitu:

Page 61: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

37

a. Strength (S), adalah karateristik positif internal yang dapat

dieksploitasi untuk meraih sasaran kinerja strategis.

b. Weakness (W), adalah karateristik internal yang dapat menghalangi

atau melemahkan kinerja organisasi.

c. Oppurtunity (O), adalah karakteristik eksternal yang memiliki potensi

untuk membantu organisasi meraih atau melampaui sasaran

strategiknya.

d. Threat (T), adalah karateristik dari lingkungan eksternal yang dapat

mencegah organisasi meraih sasaran strategis yang ditetapkan.

Melihat dari ke 4 analisis SWOT diatas maka dapat dihubungkan dengan

KPU Kabupaten Dairi yaitu :

1. Kekuatan (Strength):

- Jumlah Sumber daya manusia yang sesuai dengan standar kantor.

- Fasilitas penunjang kerja yang memadai seperti: komputer,

Mobil, jaringan internet, ruang rapat dll.

- Hubungan komunikasi yang baik antara KPU Kabupaten Dairi

dengan Pemerintah daerah.

- Hubungan komunikasi yang baik antara KPU Kabupaten Dairi

dengan masyarakat/pemilih.

2. Kelemahan (Weakness):

- Banyaknya jumlah kecamatan di Kabupaten Dairi menjadikan

KPU harus membentuk tim dengan membagi tim kerja per

dapil/rayon agar dapat menjangkau seluruh wilayah.

Page 62: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

38

- Jumlah dana pilkada yang terbatas.

- Waktu pelaksanaan kegiatan yang terbatas.

- Kegiatan pemilu yang bersamaan (pileg dan pilpres).

- Masih adanya daerah yang belum terjangkau daerahnya.

3. Peluang (Oppurtunity):

- KPU bersama Dinas kependudukan dan catatan sipil sama-sama

mengajak masyarakat berpartisipasi dalam pilkada melalui

program perekaman e-ktp.

- KPU dengan pihak Dinas Pendidikan sama-sama berkontribusi

mensosialisasikan pilkada melalui kegiatan KPU goes to school.

- KPU dengan pihak dari tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan

tokoh agama mengajak masyarakat agar ikut mensukseskan

Pilkada 2018.

4. Ancaman (Threat):

- Ingkar janji politik para kontestan pilkada di masa lalu.

- Kampanye hitam dan kampanye negatif menjadi ancaman bagi

KPU Kabupaten Dairi karena akan menimbulkan sifat apatis

masyarakat.

5. Pilkada Akses

Menurut penulis Pemilih pemula, perempuan dan kaum marjinal adalah

merupakan bagian dari pilkada akses yang masih sering diabaikan hak

politiknya dalam Pemilu. Beberapa tahun yang lalu KPU melakukan

kegiatan sosialisasi pemilih dengan membagi menjadi beberapa segmen.

Seperti pemilih pemula, perempuan, kaum marjinal, disabilitas tokoh

Page 63: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

39

agama, tokoh pemuda dan lain sebagainya. Meskipun pemilu merupakan

momentum yang sangat penting, justru pemilu masih sering memunculkan

permasalahan bagi beberapa segmen misalnya: kelompok marjinal. Oleh

karena itu pemahaman dari penyelenggara pemilu untuk memfasilitasi

kebutuhan khusus penyandang disabilitas agar dapat berpartisipasi aktif

dalam Pemilu.

Zakiyah (2017:270) mengatakan Jika daerah DKI Jakarta sudah bisa

menyelenggarakan pilkada serentak yang ramah bagi penyandang

disabilitas, maka daerah lain juga bisa menyelenggarakan hal yang serupa

mengingat upaya pemerintah yang juga sudah mulai serius memperhatikan

kaum penyandang disabilitas sebagaimana yang tertuang dalam Undang-

Undang No 8 Tahun 2016 tentang Penyandang disabilitas terkait dengan

hak-hak politik penyandang disabilitas. Dengan demikian sudah tidak ada

alasan lagi bagi daerah di Indonesia yang akan menyelenggarakan Pilkada

secara serentak untuk tidak menjalakan pilkada yang ramah serta bisa

diakses untuk semua golongan dan lapisan masyarakat di Indonesia.

Padahal keberadaan kalangan ini tak bisa diabaikan, diketahui jumlah

penyandang disabilitas tidak kecil, menurut badan pemenuhan hak-hak

penyandang disabitas PBB menyatakan bahwa penyandang disabilitas

merupakan kelompok minoritas terbesar di dunia.Laporan bank dunia

mnyebutkan jumlah penyandang disabilitas diperkirakan 15% Jumlah

penduduk dunia. Indonesia juga mempunyai jumlah penyandang

disabilitas yang cukup besar mengingat banyaknya jumlah penduduknya

Indonesia (Zakiyah. 2017:268-269).

Page 64: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

40

Demi terpenuhinya hak-hak politik warga negara, penyelenggara pemilu

harus menyediakan semua fasilitas dan layanan yang dibutuhkan oleh

pemilih dalam memberikan suara. Hal ini baru bisa dilakukan jika daftar

pemilih berhasil mencatat jumlah dan jenis pemilih secara akurat. KPU

juga harus mengatur agar lokasi TPS mudah diakses oleh pemilih dan tata

ruang pemungutan suara disesuaikan dengan kebutuhan mereka dalam

memberikan suara. Sebisa mungkin pemilih tidak didampingi dalam

memberikan suara karena pendampingan akan mencederai azas langsung,

umum, bebas, rahasia, jujur dan adil.

Pilkada secara langsung, memberikan peluang kepada masyarakat untuk

ikut berpartisipasi dalam politik, agar terciptanya demokrasi dalam

menjalankan pemerintahan. Pilkada merupakan suatu bentuk dari

penerapan demokrasi di Indonesia yang dilakukan untuk memilih orang-

orang yang akan menduduki jabatan-jabatan di tingkat lokal atau daerah.

Pilkada yang dilakukan secara langsung oleh masyarakat dalam pemilihan

umum untuk memilih orang-orang yang akan mewakili mereka dalam

menjalankan pemerintahan.

C. Partisipasi Politik

Partisipasi merupakan salah satu aspek penting dalam demokrasi. Partisipasi

politik warga masyarakat dalam kegiatan-kegiatan politik baik yang bersifat

aktif maupun pasif dan bersifat langsung maupun yang tidak langsung guna

mempengaruhi kebijakan yang dikeluarkan pemerintah.

Page 65: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

41

1. Partisipasi Politik

Berikut pendapat-pendapat ahli tentang konsep partisipasi politik.

Pendapat pertama, oleh Kumoroto dalam Efriza (2012:151) menyatakanbahwa: Partisipasi adalah berbagai corak tindakan massa maupunindividual yang memperlihatkan adanya hubungan timbal balik antarapemerintah dan warganya corak partisipasi warga negara dibedakanmenjadi empat macam, yaitu: pertama, partisipasi dalam pemilihan(electoral participation), kedua, partisipasi kelompok (groupparticipation), ketiga, kontak antara warga negara dengan wargapemerintah (citizen government contacting) dan keempat, partisipasiwarga negara secara langsung.

Pendapat kedua, oleh Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalamBudiardjo (2015:368) menyatakan bahwa: Partisipasi adalah kegiatanwarga yang bertindak sebagai pribadi-pribadi, yang dimaksud untukmempengaruhi pembuatan keputusan oleh pemerintah, partisipasi bisabersifat pribadi-pribadi atau kolektif, terorganisir atau spontan, mantapatau sporadis, secara damai atau dengan kekerasan, legal atau illegal,efektif atau tidak efektif.

Pendapat ketiga, oleh Surbakti (1998:128) menyatakan bahwa : Partisipasipolitik sebagai kegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhipembuatan dan pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut menentukanpemimpin pemerintah.

Partisipasi politik merupakan aspek penting dalam sebuah tatanan

negara demokrasi sekaligus merupakan ciri khas adanya modernisasi

politik. Negara-negara yang proses modernisasinya secara umum telah

berjalan dengan baik, biasanya tingkat partisipasi warga negara meningkat.

Modernisasi politik dapat berkaitan dengan aspek politik dan pemerintah.

Partisipasi politik dalam pemilihan umumnya akan lebih baik karena

warga negaranya turut dalam proses pengambilan keputusan dengan tujuan

untuk mempengaruhi pengambilan keputusan yang dilakukan pemerintah

yakni dengan jalan memberikan hak pilihnya.

Page 66: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

42

Dari pengertian mengenai partisipasi politik di atas maka penulis

berpendapat bahwa partisipasi politik adalah keterlibatan individu atau

kelompok sebagai warga negara dalam proses politik yang berupa kegiatan

yang positif dan dapat juga yang negatif yang bertujuan untuk

berpatisipasi aktif dalam kehidupan politik dalam rangka mempengaruhi

kebijakan pemerintah. Sehingga dengan adanya kesadaran masyarakat

terkait partisipasi politik ini akan membuat partisipasi memilih masyarakat

akan meningkat Sebab dengan telah terbukanya pola pikir masyarakat

akan pentingnya untuk turut aktif dan sangat menentukan untuk kehidupan

5 (lima) tahun ke depan.

2. Bentuk Partisipasi Politik

Bentuk-bentuk partisipasi politik dalam pemilu menurut Dedi Irawan

dalam Efriza (2012:178), yaitu:

1. Voting ( pemberian suara)

Voting adalah bentuk partisipasi yang dapat diukur dengan skala

waktu atau periodisasi. Pemberian suara pada pemilu legislatif,

pemilu presiden dan wakil presiden, pemilihan kepala daerah,

pemilihan kepala desa, dll.

2. Kampanye Politik

Kampanye adalah kegiatan politik yang bertujuan untuk

mempengaruhi orang atau kelompok lain agar orang lain atau

kelompok lain tersebut mengikuti kegiatan politik pihak yang

berkampanye (misalnya dalam pemilu).

3. Aktivitas Group

Page 67: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

43

Kegiatan politik yang digerakkan oleh sebuah kelompok secara

sistematis. Misalnya saja demonstrasi, aksi menuntut perubahan

politik, teror dan intimidasi, diskusi politik, dll.

4. Kontak Politik

Kegiatan politik yang biasanya dilakukan oleh individu-individu untuk

melakukan komunikasi politik kepada pimpinan parpol, elit politik, dll.

Selain bentuk partisipasi diatas, ilmuan politik mengidentifikasi beberapa

kecenderungan perilaku politik masyarakat, Michael Rush dan Althoff

(1989:131) dalam Efriza (2012:170) menyebutkan sebagai berikut :

a. Apatis (masa bodoh) dapat diartikan sebagai tidak punya minat atau

tidak punya perhatian terhadap orang lain, situasi, atau gejala-gejala.

b. Sinisme diartikan sebagai “kecurigaan yang busuk dari manusia”,

dalam hal ini dia melihat bahwa politik adalah urusan yang kotor,

tidak dapat dipercaya dan menganggap partisipasi politik dalam bentuk

apa pun sia-sia dan tidak ada hasilnya.

c. Alienasi sebagai perasaan keterasingan seseorang dari politik dan

pemerintahan masyarakat dan kecenderungan berpikir mengenai

pemerintahan dan politik bangsa yang dilakukan oleh orang lain untuk

orang lain tidak adil.

d. Anomie sebagai suatu perasaan kehidupan nilai dan ketiadaan awal

dengan kondisi seorang individu mengalami perasaan ketidak efektifan

dan bahwa para penguasa bersikap tidak peduli yang mengakibatkan

devaluasi dari tujuan-tujuan dan hilangnya urgensi untuk bertindak.

Page 68: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

44

D. Perilaku Pemilih

1. Perilaku Pemilih

Terkait perilaku pemilih merupakan pelajaran mengenai alasan dan faktor

yang menyebabkan seseorang memilih suatu partai atau kandidat yang

ikut dalam kontestasi politik. Perilaku memilih baik sebagai konstituen

maupun masyarakat umum di sini dipahami sebagai bagian dari konsep

partisipasi politik rakyat dalam sistem perpolitikan yang cenderung

demokratis.

Menurut Firmanzah dalam (Efriza, 2012:480) secara garis besar, pemilih

diartikan sebagai semua pihak yang menjadi tujuan utama para kontestan

untuk mereka pengaruhi dan yakinkan agar mendukung dan kemudian

memberikan suaranya kepada kontestan yang bersangkutan. Pemilih

dalam hal ini dapat berupa konstituen maupun masyarakat yang merasa

diwakili oleh suatu idiologi tertentu yang kemudian dimanifestasikan

dalam institusi politik seperti parpol.

Secara teoritis, perilaku pemilih dapat diurai dalam tiga pendekatan

utama, masing-masing pendekatan sosiologi, psikologi dan pilihan

rasional (Efriza, 2012:492).

a. Pendekatan Sosiologi

Pendekatan sosiologi, pendekatan ini lahir dari buah penelitian

Sosiolog, Paul F. Lazersfeld dan rekan sekerjanya Bernard Berelson

dan Hazel Gaudet dari Columbia University. Karenanya model ini

juga disebut Mazhab Columbia (Columbia School).

Page 69: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

45

Menurut teori ini, setiap manusia terikat di dalam berbagai lingkaran

sosial, setiap manusia terikat di dalam berbagai lingkaran sosial,

contohnya keluarga, lingkaran rekan-rekan, tempat kerja dsb.

Lazeersfeld menerapkan cara pikir ini kepada pemilih. Seorang

pemilih hidup dalam konteks tertentu: status ekonominya, agamanya,

tempat tinggalnya, pekerjaannya dan usianya mendefinisikan

lingkaran sosial yang mempengaruhi keputusan sang pemilih.

Setiap lingkaran sosial memiliki normanya sendiri, kepatuhan

terhadap norma-norma tersebut menghasilkan integrasi. Namun

konteks ini turut mengkontrol perilaku individu dengan cara

memberikan tekanan agar sang individu menyesuaikan diri, sebab

pada dasarnya setiap orang ingin hidup dengan tentram, tanpa

bersitegang dengan lingkungan sosialnya.

Saiful Mujani, R.William Liddle dan Kuskridho Ambardi dalam

bukunya Kuasa Rakyat (2012), menjelaskan bahwa faktor agama

menjadi hal yang dipercaya sangat berpengaruh dalam konteks

pendekatan sosiologis.

b. Pendekatan Psikologis

Selain pendekatan Sosiologis, pendekatan Psikologis juga bisa

digunakan dalam menganalisa perilaku pemilih dalam pemilihan.

Meski begitu pendekatan ini tidak dominan dibanding pendekatan

Sosiologis. Dalam bukunya, Dieter Roth (2012) dalam Efriza (2012:

503) menjelaskan bahwa pendekatan sosial psikologis berusaha untuk

menerangkan faktor-faktor apa saja yang mempengaruhi keputusan

Page 70: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

46

pemilu jangka pendek atau keputusan yang diambil dalam waktu yang

singkat.

Hal ini berusaha dijelaskan melalui trias determinan, yakni identifikasi

partai, Orientasi kandidat dan orientasi isu/utama. Inti dasar pemikiran

ini dituangkan dalam bentuk sebuah variabel yakni identifikasi partai

(party identification). Dalam pendekatan yang sama, Saiful Mujani, R.

William Liddle dan Kuskridho Ambardi dalam bukunya Kuasa Rakyat

(2012) menjelaskan bahwa seorang warga berpartisipasi dalam pemilu

atau pilpres bukan saja karena kondisinya lebih baik secara sosial

ekonomi atau karena berada dalam jaringan sosial, akan tetapi karena

ia tertarik dengan politik, punya perasaan dekat dengan partai tertentu

(identitas partai), punya cukup informasi untuk menentukan pilihan,

merasa suaranya berarti, serta percaya bahwa pilihannya dapat ikut

memperbaiki keadaan (political efficacy).

c. Pilihan Rasional

Kritik terhadap dua pendekatan di atas, muncul kemudian dengan

asumsi pemilih bukan wayang yang tidak memiliki kehendak bebas

dari kemauan, teori ini diusung oleh Anthony Downs dalam Economic

Theory of Democracy (1957) dalam Efriza (2012:514). Artinya,

peristiwa-peristiwa politik tertentu dapat mengubah preferensi pilihan

seseorang.

Dalam pendekatan pilihan rasional ini, dipaparkan dua orientasi yang

menjadi daya tarik pemilih, yaitu orientasi isu dan kandidat. Orientasi

Page 71: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

47

isu berpusat pada pertanyaan; apa yang seharusnya dan sebaiknya

dilakukan untuk memecahkan persoalan-persoalan yang dihadapi

masyarakat, dan orientasi kandidat mengacu pada sikap seseorang

terhadap pribadi kandidat tanpa mempedulikan label partainya. Di

sinilah para pemilih menentukan pilihannya berdasarkan

pertimbangan rasional.

Namun terkadang para pemilih rasional yang bisa dikatakan sebagai

free rider tidak peduli terhadap pemilihan umum, hal ini rasional

secara ekonomi. Sebab utamanya adalah usaha yang diperlukan untuk

mendapatkan informasi politik tidak sebanding dengan imbalannya

(Anthony Downs: An Economic Theory of Democracy). Apa arti satu

suara dalam pemilihan dengan seratus juta suara. Kemungkinan satu

suara tersebut untuk mempengaruhi hasil pemilihan sangatlah

kecil.

Berbagai penelitian menyimpulkan bahwa pemilih menggunakan hak

suaranya tanpa harapan yang rasional untuk mengubah hasil. Yang dia

dapatkan adalah imbalan emosional, mungkin kebanggaan karena

dengan memilih dia menjalankan tugasnya sebagai warga negara atau

perasaan bahagia karena sudah berusaha membantu rakyat miskin

dengan program yang dipilihnya. Apakah program tersebut terlaksana

atau tidak sangat kecil hubungannya dengan suara pemilih tersebut.

Resiko (baik atau buruk) yang ditanggung oleh si pemilih atas

pilihannya biasanya sangat kecil.

Page 72: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

48

Mencari informasi politik itu mahal dan perlu usaha besar. Karena itu

pemilih cenderung tidak melakukannya. Ini adalah apa yang disebut

oleh Gordon Tullock (Public Choice Theory) sebagai rational

ignorance (Bryan Caplan; 2007, The Myth of Rational Voter). Pemilih

sebenarnya tidak selalu rasional dalam menyalurkan suaranya. Mereka

tidak mempunyai pemahaman yang benar terhadap berbagai topik

(terutama ekonomi) yang sering diusung oleh kandidat. Usaha untuk

menambah pemahaman tentang kandidat memerlukan waktu dan juga

pemikiran bahkan terkadang biaya.

2. Bentuk Perilaku Pemilih

Dalam buku Perbandingan Sistem Politik yang disunting oleh Mas’oed

dan Mac Andrews (Damsar, 2010:186) membedakan partisipasi atas dua

bentuk, yaitu

a. Partisipasi Politik konvensional, yaitu suatu bentuk partisipasi politik

yang “normal’’ dalam demokrasi modern.

b. Partisipasi politik non konvensional, yaitu suatu bentuk partisipasi

politik yang tidak lazim dilakukan dalam kondisi normal, bahkan

dapat berupa kegiatan illegal, penuh kekerasan dan revolusioner.

Adapun rincian dari pandangan Almond tentang dua bentuk partisipasi

dapat dilihat pada tabel berikut:

Page 73: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

49

TABEL BENTUK-BENTUK PARTISIPASI POLITIK

Konvensional Non Konvensional* Pemberian suara (voting) * Pengajuan Petisi* Diskusi Politik * Berdemonstrasi* Membentuk dan bergabung dalam

kelompok kepentingan* Konfrontasi

* Komunikasi individual dengan pejabatpolitik dan administratif

* Mogok

*Tindak kekerasan politik terhadapharta benda (perusakan,pengeboman, pembakaran).

* Tindakan kekerasan politikterhadap manusia (penculikkan,pembunuhan) perang gerilyadan revolusi.

Sumber: Almond dalam Mas’oed dan MacAndrews (1981) dalam Damsar (2010),hal. 186

Sedangkan menurut Eep Saifullah Fatah dalam buku political explorer

(Efriza, 2012:487) secara umum pemilih dikategorikan ke dalam empat

kelompok utama yaitu:

1. Pemilih Rasional Kalkulatif, pemilih tipe ini adalah pemilih yang

memutuskan pilihan pilitiknya berdasarkan perhitungan rasional dan

logika. Biasanya pemilih ini berasal dari golongan masyarakat yang

terdidik atau relatif tercerahkan dengan informasi yang cukup sebelum

menjatuhkan pilihannya.

2. Pemilih Primordial, pemilih yang menjatuhkan pilihannya lebih

dikarenakan alasan primordialisme. Seperti alasan agama, suku,

ataupun keturunan. Pemilih yang termasuk ke dalam tipe ini biasanya

sangat mengagungkan simbol-simbol yang mereka anggap luhur.

Pemilih tipe ini lebih banyak berdomisili diperkampungan.

Page 74: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

50

3. Pemilih pragmatis, pemilih tipe ini biasanya lebih banyak dipengaruhi

oleh pertimbangan untung dan rugi. Suara mereka akan diberikan

kepada kandidat yang bisa mendatangkan keuntungan sesaat secara

pribadi kepada mereka. Biasanya mereka juga tidak begitu peduli dan

sama sekali tidak kritis dengan integritas dan visi misi yang dibawa

kandidat.

4. Pemilih emosional, kelompok pemilih ini cenderung memutuskan

pilihan politiknya karena alasan perasaan. Pilihan politik yang didasari

rasa iba, misalnya adalah pilihan yang emosional. Atau pilihan dengan

alasan romantisme, seperti kagum dengan ketampanan atau kecantikan

kandidat, misalnya juga termasuk kategori pilihan emosional.

Kebanyakan mereka biasanya berasal dari kalangan hawa atau pemilih

pemula.

Ditengah masyarakat, individu berperilaku dan berinteraksi, sebagian dari

perilaku dan interaksi dapat ditandai akan berupa perilaku politik, yaitu

perilaku yang bersangkut paut dengan proses politik. Sebagian lainnya

berupa perilaku ekonomi, keluarga, agama dan budaya. Termasuk ke

dalam kategori ekonomi, yakni kegiatan yang menghasilkan barang dan

jasa, menjual dan membeli barang dan jasa, mengkonsumsi barang dan

jasa, menukar, menanam, dan menspekulasikan modal. Namun, hendaklah

diketahui pula tidak semua individu ataupun kelompok masyarakat

mengerjakan kegiatan politik. (Surbakti, 1998:15)

Memilih ialah suatu aktifitas yang merupakan proses menentukan sesuatu

yang dianggap cocok dan sesuai dengan keinginan seseorang atau

Page 75: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

51

kelompok, baik yang bersifat eksklusif maupun yang inklusif. Memilih

merupakan aktifitas menentukan keputusan secara langsung maupun tidak

langsung. Menurut Surbakti (1998:145) menilai perilaku memilih

ialah keikut sertaan warga Negara dalam pemilu merupakan serangkaian

kegiatan membuat keputusan, yakni apakah memilih atau tidak

memilih dalam pemilu.

Perilaku pemilih merupakan realitas sosial politik yang tidak terlepas dari

pengaruh faktor eksternal dan internal. Secara eksternal perilaku politik

merupakan hasil dari sosialisasi nilai-nilai dari lingkungannya sedangkan

secara internal merupakan tindakan yang didasarkan atas rasionalitas

berdasarkan pengetahuan dan pengalaman yang dimiliki.

E. Kerangka Teori

1. Strategi

Strategi adalah seni dan ilmu untuk memformulasi, mengimplementasi, danmengevaluasi keputusan lintas fungsi yang memungkinkan organisasi dapatmencapai tujuannya (David, 2006:5).

Menurut Steinberg dalam Pito (2006:196), strategi adalah: Rencanauntuk tindakan, penyusunan dan pelaksanaan strategi mempengaruhi suksesatau gagalnya sebuah strategi. Sedangkan menurut Reksohadiprodjo(2010:41) strategi adalah: Fondasi tujuan organisasi dan pola gerak sertapendekatan manajemen mencapai tujuan. Strategi juga merupakan rencanamenyatu, komprehensif dan terpadu yang mengkaitkan keunggulan strategisdengan kesempatan dan ancaman yang datang dari luar.

Kotler (1997:75) juga berpendapat bahwa strategi adalah sebagai rencanapermainan untuk mencapai sasaran usaha dengan menggunakan pemikiranyang strategis. Sedangkan menurut Robinson dan Pearce (2008:6),strategi adalah rencana berskala besar, dengan orientasi masa depan, gunaberinteraksi dengan kondisi pesaing untuk mencapai tujuan perusahaan.Strategi mencerminkan pengetahuan perusahaan mengenai bagaimana,kapan dan dimana perusahaan akan bersaing, dan untuk tujuan apaperusahaan harus bersaing.

Page 76: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

52

Sedangkan menurut Reksohadiprodjo (2010:41) strategi adalah:

Pengertian strategi menurut Bryson dalam Kurniawan (2005:82), strategiadalah: Salah satu cara untuk membantu organisasi mengatasi lingkunganyang selalu berubah serta membantu organisasi untuk membantu danmemecahkan masalah terpenting yang mereka hadapi. Untuk itu denganstrategi, organisasi dapat membangun kekuatan dan memecahkan masalahdan mengambil keuntungan dari peluang, mengatasi dan kelemahan danancaman dari luar.

Sedangkan menurut Firmanzah (2008:244): Strategi merupakan cara,metode atau taktik yang digunakan untuk dapat mencapai tujuan-tujuanyang telah dirumuskan.

Menurut Newman (Pito dkk, 2013:211-212) terdapat empat strategi, yaitu:

1. Strategi Penguatan.

Strategi ini dapat digunakan untuk sebuah kontestan yang telah dipilih

karena mempunyai citra tertentu dan citra tersebut dibuktikan oleh kinerja

politik selama mengemban jabatan publik tertentu.

2. Strategi Rasionalisasi.

Strategi ini dilakukan kepada kelompok pemilih yang sebelumnya telah

memilih kontestan tertentu karena kontestan tersebut berhasil

mengembangkan citra tertentu yang disukai pemilih akan tetapi kinerjanya

kemudian tidak sesuai dengan citra tersebut.

3. Strategi Bujukan.

Strategi ini dapat diterapkan oleh organisasi yang mempersepsikan

memiliki citra tertentu tapi juga memiliki kinerja yang cocok dengan citra

lainnya.

4. Strategi Konfrontasi.

Page 77: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

53

Strategi ini diterapkan kepada para pemilih yang telah memilih kontestan

dengan citra tertentu yang dianggap tidak cocok oleh pemilih kemudian

kontestan tersebut tidak menghasilkan kinerja yang memuaskan pemilih.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan konsep strategi penguatan,

strategi rasionalisasi, strategi bujukan dan strategi konfrontasi sebagai teori

yang cocok digunakan KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan

partisipasi masyarakat untuk memilih.

Strategi manajemen yang akan dilakukan pada pilkada 2018 diharapkan dapat

meningkatkan partisipasi pemilih di Kabupaten Dairi dan menunjukkan

bahwa KPU Kabupaten Dairi dapat menyukseskan pemilihan umum tanpa

adanya konflik seperti pada pilkada 2013 lalu dan sebagai bukti telah

terjadinya perbaikan manajemen sebagai penyelenggara pemilu.

2. Partisipasi pemilih

Kumoroto dalam Efriza (2012:151) menyatakan bahwa: Partisipasi adalahberbagai corak tindakan massa maupun individual yang memperlihatkanadanya hubungan timbal balik antara pemerintah dan warganya corakpartisipasi warga negara dibedakan menjadi empat macam, yaitu: pertama,partisipasi dalam pemilihan (electoral participation), kedua, partisipasikelompok (group participation), ketiga, kontak antara warga negara denganwarga pemerintah (citizen government contacting) dan keempat, partisipasiwarga negara secara langsung.

Samuel P. Huntington dan Joan Nelson dalam Budiardjo (2015:368)menyatakan bahwa: Partisipasi adalah kegiatan warga yang bertindak sebagaipribadi- pribadi, yang dimaksud untuk mempengaruhi pembuatan keputusanoleh pemerintah, partisipasi bisa bersifat pribadi-pribadi atau kolektif,terorganisir atau spontan, mantap atau sporadis, secara damai atau dengankekerasan, legal atau illegal, efektif atau tidak efektif.

Ramlan Surbakti (1998:128) menyatakan bahwa : Partisipasi politik sebagaikegiatan warga negara biasa dalam mempengaruhi pembuatan dan

Page 78: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

54

pelaksanaan kebijakan umum dan dalam ikut menentukan pemimpinpemerintah.

a. Pemilih Pemula

Undang Undang Pemilu No. 7 Tahun 2017 Pasal 1 ayat (34) yang

berbunyi: “Pemilih adalah warga negara indonesia yang sudah genap

berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih, sudah kawin, atau sudah pernah

kawin”.

Pada Pemilu 2004, ada 50.054.460 pemilih pemula dari jumlah

147.219.000 jiwa pemilih dalam pemilu. Jumlah itu mencapai 34 persen

dari keseluruhan pemilih dalam pemilu. Jumlah tersebut lebih besar dari

pada jumlah perolehan suara partai politik terbesar pada waktu itu, yaitu

Partai Golkar yang memperoleh suara 24.461.104 (21,62 persen) dari suara

sah. Sementara pada Pemilu 2009 lalu, potensi suara pemilih pemula juga

sangat luar biasa. Pada Pemilu 2009 kita tahu Partai Demokrat menjadi

pemenang Pemilu dengan memperoleh 21 juta suara. Angka itu masih

lebih kecil dari jumlah jumlah pemilih pemula yang ada di kisaran 30

jutaan.(https://www.kompasiana.com/mahfudmd_info/552b2e2bf17e61cf7

ad623bf/pentingnya-para-pemilih-pemula-dalam-pemilu) diakses16 April

2018.

Pemilih pemula atau sekarang disebut dengan pemilih milenial sering

dikaitkan dengan keberhasilan suatu partai. Sebab jika partai mendapatkan

suara pemilih pemula dengan jumlah yang besar maka dapat akan unggul

dalam pemilu tersebut. Disini diperlukan kecakapan bagi pemilih pemula

agar dapat berpartisipasi dalam pemilu dengan cerdas. Pemilih pemula

sebagai pemegang hak pilih yang untuk pertama kalinya menggunakan hak

Page 79: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

55

pilih dalam pemilihan umum, pada umumnya belum memiliki jangkauan

politik yang luas untuk menentukan kandidat mana yang harus mereka

pilih. Pada situasi ini, pemilih pemula selalu menjadi bidikan dan sasaran

setiap kandidat untuk meraih dukungannya. Sehingga ada baiknya para

pemilih pemula ini dibekali pemahamannya tentang siapa kandidat dan

visi misi dari partai tersebut. Ini bertujuan agar para pemilih tidak seperti

membeli kucing dalam karung pada saat menyampaikan hak pilihnya.

Istilah pemilih pemula dalam pemilu adalah kelompok yang baru pertama

kali menggunakan hak pilihnya. Pilihan politik pemilih pemula ini selalu

dinamis dan akan berubah-ubah mengikuti kondisi yang ada dan faktor-

faktor yang mempengaruhinya. Namun terlepas dari semua itu, keberadaan

pemilih pemula tentu menjanjikan dalam setiap ajang pemilihan umum

demikian halnya dalam pilkada, seperti data yang disebutkan Mahmud MD

dalam tulisannya tersebut. Siapa saja yang bisa merebut perhatian pemilih

pemula ini akan mendapat keuntungan. Karena dengan perolehan dari

suara pemilih pemula ini ditambah dari perolehan suara dari sumber lain

akan menambah potensi bisa memenangkan kontestasi pemilu tersebut.

b. Perempuan

Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999 tentang hak

asasi manusia pasal 46 menyebutkan sistem pemilihan umum,

kepartaian,pemilihan anggota badan legislatif dan sistem pengangkatan di

bidang eksekutif dan yudikatif harus menjadi keterwakilan perempuan

sesuai dengan persyaratan yang ditentukan.

Page 80: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

56

Penegasan hak-hak politik perempuan dibuktikan dengan telah

diratifikasinya konvensi hak-hak politik perempuan. Ketentuan dalam

konvensi PBB tersebut menjelaskan beberapa hal seperti berikut:

1. Perempuan berhak untuk memberikan suara dalam semua

pemilihan dengan syarat-syarat yang sama dengan laki-laki, tanpa

suatu diskriminasi.

2. Perempuan berhak untuk dipilih bagi semua badan yang dipilih

secara umum, diatur oleh hukum nasional dengan syarat-syarat

yang sama dengan laki-laki tanpa ada diskriminasi.

3. Perempuan berhak untuk memegang jabatan publik dan

menjalankan semua fungsi publik, diatur oleh hukum nasional

dengan syarat-syarat yang sama dengan laki-laki.

Muslimat (2016:18-19) ada dua penyebab rendahnya kualitas sumber daya

wanita, sebagai berikut: Pertama, faktor internal wanita. Faktor ini

ditunjukkan oleh masih rendahnya dan terbatasnya motivasi wanita agar

meningkatkan dirinya untuk maju, sikap menerima dan pasrah terhadap

keadaan, merasa rendah diri, tidak berdaya dan tidak mandiri. Gerak

wanita juga terkendala oleh ukuran-ukuran objektif dari sumber daya

manusia, misalnya rendahnya pendidikan dan pengetahuan. Terbatasnya

wawasan, rendahnya keterampilan sebagian wanita dalam berbagai

bidang, dan rendahnya derajat kesehatan wanita.

Kedua, faktor eksternal wanita. Faktor ini dipengaruhi oleh faktor-faktor

yang menyangkut nilai-nilai budaya masyarakat, tidak komperehensifnya

penterjemah ajaran agama, aturan hukum dan kebijakan serta pola

Page 81: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

57

pengambilan keputusan dalam berbagai bidang kehidupan yang masih bias

gender. Nilai-nilai budaya patrilineal mengakibatkan wanita

terdiskriminasi dalam berbagai bidang kehidupan dan dianggap warga

negara yang dua. Hal inilah yang telah mempengaruhi cara wanita

mengembangkan konsep diri yang telah menghambat dirinya untuk maju.

Pada masa reformasi ini keterwakilan perempuan dalam politik telah diatur

oleh pemerintah. Sejak dahulu perempuan tidak/kurang mendapat

perhatian untuk dapat menduduki suatu jabatan atau pekerjaan. Istilah

yang mengatakan bahwa perempuan itu hanya untuk mengurus rumah

tangga, tetapi tidak untuk sekarang. Dalam menghadapi era ini perempuan

juga harus mempersiapkan diri agar bisa masuk dan mengisi ruang-ruang

pekerjaan yang telah dipersiapkan. Seperti dalam peraturan partai politik

dalam pengisian kursi calon legislatifnya, dimana partai politik itu harus

dapat mengisi calon-calonnya itu dengan keterwakilan perempuan

sebanyak 30%.

Walaupun dalam pengisian ini masih ada partai politik yang

menjadikannya hanya sebagai formalitas untuk kelengkapan partai saja

dan tidak benar-benar ingin menjadi calon. Baik juga dalam lingkungan

menteri, sekarang ini pemerintah sudah semakin memperhatikan

keterwakilan perempuan untuk dapat duduk dikursi menteri seperti menteri

kelautan, menteri kesehatan dan beberapa menteri lainnya. Hal ini patut

diapresiasi agar para perempuan dapat berbenah diri agar bisa ikut terlibat

dalam kegiatan berdemokrasi ini. Baik sebagai pelaku politik atau pun

Page 82: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

58

sebagai pemilih yang harus turut ambil bagian untuk menyampaikan hak

suaranya yang nantinya akan mempengaruhi kehidupannya kedepan.

c. Pemilih Marjinal

Afriyani (2014:19-20) dalam skripsinya menyebutkan dalam kamus

sosiologi dan kependudukan istilah marjinal memiliki dua makna, yaitu

pertama, suatu kelompok yang terasimilasi tidak sempurna. Kedua,

kelompok yang terdiri dari orang-orang yang memiliki kedudukan rendah.

(Hartini dalam Irawati, 2008).

Kelompok marjinal adalah suatu kelompok yang terasimilasi tidak

sempurna dalam masyarakat. Kelompok marjinal tercipta sebagai imbas

dari perubahan struktural di masyarakat yang menghasilkan residu seperti

kemiskinan, keterbelakangan dan ketertindasan. Pembangunan yang tidak

adil, bias kelas dan geografis, dan sebagainya menjadi sebab lahirnya

kelompok marjinal. Keadaan pada kelompok marjinal kemudian membawa

dampak pada kesadaran politik yang mereka miliki.

Kelompok tersebut menjadi sasaran pendidikan pemilih karena mereka

memiliki hak yang sama dengan warga negara pada umumnya. Mereka

juga memiliki hak untuk paham tentang berbagai hal yang mempengaruhi

kehidupan mereka dengan baik. Jumlah mereka tidak sedikit menjadi

faktor lain yang meletakkan pentingnya kelompok ini sebagai sasaran

pendidikan politik. Kelompok ini rentan dimobilisasi dan dikomodifikasi

dalam berbagai peristiwa politik. Sehingga pola pikir dari pemilih marjinal

ini harus dibuka agar dapat memilih berdasarkan hati nuraninya dan bukan

karena adanya iming-iming dari para pelaku politik kotor.

Page 83: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

59

Dalam penelitian ini, teori yang peneliti gunakan menggunakan teori

menurut Newman (Pito dkk, 2013:211-212) yaitu meliputi: a. Strategi

penguatan, b. Strategi rasionalisasi, c. Strategi bujukan, d. Strategi

konfrontasi. Peneliti berpendapat bahwa untuk menganalisa langkah-

langkah yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan

partisipasi memilih dengan melihat strategi yang diterapkan pada kegiatan

pemutakhiran daftar pemilih dan kegiatan sosialisasi pemilihan, sehingga

dengan pendekatan teori itu peneliti dapat mengambil kesimpulan strategi

mana yang dominan dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi untuk

meningkatkan partisipasi memilih pada Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Kabupaten Dairi tahun 2018.

Berdasarkan hal tersebut diatas, kerangka teori yang penulis susun pada

penelitian ini adalah ingin menjawab tentang strategi yang paling efektif

diterapkan oleh KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi

memilih pada tahapan pemutakhiran daftar pemilih dan sosialisasi

pemilihan dengan menganalisa model strategi berdasarkan teori Newman.

Page 84: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

60

Bagan kerangka pikir

Strategi KPU

Penguatan Rasionalisasi Bujukan Konfrontasi

Pilkada Dairi 2018

Pemilih Pemula Pemilih Perempuan Kelompok Marjinal

Tingkat partisipasi pemilih

Page 85: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

III. METODE PENELITIAN

A. Tipe Penelitian

Tipe penelitian bersifat deskriptif kualitatif, yaitu memberikan gambaran

tentang masalah yang diteliti, mengenai bagaimana strategi KPU Kabupaten

Dairi dalam meningkatkan partisipasi memilih pada pemilihan Bupati dan

Wakil Bupati Kabupaten Dairi Tahun 2018. Penggunaan penelitian kualitatif

dipandang jauh lebih subyektif karena menggunakan metode yang berbeda

dari mengumpulkan informasi, individu dalam menggunakan wawancara.

Tipe penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif dengan

pendekatan kualitatif.

Menurut Nawawi (2001:63), metode deskriptif merupakan suatu jenis

penelitian yang berkaitan dengan pengumpulan data untuk memberikan

gambaran suatu gejala sosial atau keadaan subyek atau obyek penelitian

berdasarkan fakta-fakta yang tampak sebagaimana adanya. Sedangkan

penelitian kualitatif menurut Bogdan dan Taylor dalam Nawawi (2001:66),

adalah salah satu prosedur penelitian yang menghasilkan data deskriptif

berupa ucapan atau tulisan dan perilaku orang-orang yang diamati.

Penelitian ini mencoba melihat strategi yang digunakan oleh KPU Kabupaten

Dairi dalam meningkatkan partisipasi pemilih dengan studi pada pilkada

2018. Maksud penelitian ini adalah dengan mendiskripsikan fakta-fakta yang

terjadi dalam setiap pelaksanaan pilkda khususnya mengenai partisipasi

pemilih. Selanjutnya akan juga dikemukakan strategi-strategi yang digunakan

Page 86: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

62

oleh KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi pemilih. Adapun

data yang akan digali dalam penelitian ini adalah data yang berasal dari

seluruh unsur penyelenggara, pemilih, akademisi, LSM dan jurnalis.

Penelitian ini ingin melihat secara mendalam berdasarkan informasi dari

informan yang berkaitan langsung dengan pemilihan dan kemudian

dideskripsikan secara mendalam dengan cara menjelaskan, mengelola,

menggambarkan dan menafsirkan hasil penelitian dengan susunan kata dan

lebih lanjut. Penelitian ini menggunakan tipe penelitian kualitatif karena

deskripsi mengenai bagaimana meningkatkan partisipasi pemilih berdasarkan

identifikasi sifat-sifat dan karateristik pemilih yang kemudian

menggambarkan strategi yang digunakan dalam meningkatkan partisipasi.

Penelitian ini tidak menggunakan penelitian kuantitatif karena penelitian ini

tidak mengobservasi lebih lanjut dan tidak mengukur besar atau distribusi

sifat-sifat pemilih.

B. Fokus penelitian

Moleong (2006: 63) menyatakan bahwa fokus penelitian dimaksudkan untuk

membatasi studi kualitatif, sekaligus membatasi penelitian untuk memilih

data yang relevan, agar tidak dimasukkan ke dalam data yang sedang

dikumpulkan, walaupun data tersebut menarik.

Penelitian ini akan berfokus pada masalah :

1. Strategi KPU Kabupaten Dairi pada Tahapan pemutakhiran daftar pemilih

pada Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi Tahun 2018

dalam meningkatkan partisipasi memilih meliputi:

Page 87: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

63

a. Strategi Penguatan dalam pemutakhiran daftar pemilih: seperti

melakukan penguatan terhadap para petugas PPDP, pelatihan terhadap

para operator sidalih.

b. Strategi Rasionalisasi dalam pemutakhiran daftar pemilih: seperti

menjelaskan kepada para pemilih agar mau untuk mengecek namanya

apakah sudah terdaftar sebagai pemilih.

c. Strategi Bujukan dalam pemutakhiran daftar pemilih: seperti

mengajak masyarakat untuk mendaftarkan dirinya apabila belum

terdaftar dan memberikan hak pilihnya pada hari H pemilihan.

d. Strategi Konfrontasi dalam pemutakhiran daftar pemilih: seperti

petugas PPDP yang langsung menjumpai para pemilih agar mau

didaftarkan sebagai pemilih.

2. Strategi KPU Kabupaten Dairi pada Tahapan sosialisasi pada Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi Tahun 2018 dalam

meningkatkan partisipasi memilih meliputi:

1. Strategi Penguatan dalam tahapan sosialisasi: seperti KPU dan

sekretariat yang mengikuti pelatihan baik dari tingkat pusat maupun

provinsi.

2. Strategi Rasionalisasi dalam tahapan sosialisasi: seperti KPU

Kabupaten Dairi menjelaskan kepada masyarakat/pemilih agar mau

menyampaikan hak pilihnya.

3. Strategi Bujukan dalam tahapan sosialisasi: seperti KPU Kabupaten

Dairi mengajak masyarakat mengikuti kegiatan sosialisasi dengan

dibarengi pemberian hadiah atau cindera mata.

Page 88: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

64

4. Strategi Konfrontasi dalam tahapan sosialisasi: seperti KPU

Kabupaten Dairi yang langsung menjumpai para pemilih di pasar dan

menjelaskan pentingnya terdaftar di DPT agar bisa ikut memilih.

C. Lokasi Penelitian

Penelitian ini dilakukan di Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara.

Penentuan lokasi penelitian dengan pertimbangan sebagai berikut: Pertama,

berdasarkan latar belakang masalah, KPU Kabupaten Dairi berhasil

meningkatkan partisipasi memilih pada Pilkada 2013 yang lalu. Kedua,

pertimbangan efektifitas dan efisiensi dalam penelitian. Ketiga, faktor

kemudahan dalam memperoleh sumber data dalam penelitian.

D. Jenis dan Sumber Data

Lofland dalam Moleong (2006:157) jenis data dalam penelitian kualitatif

terbagi dalam kata-kata dan tindakan, sumber data tertulis, foto dan statistik.

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah kata-kata, dan tindakan,

selebihnya adalah data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Sumber data

utama dapat dicatat melalui catatan tertulis atau melalui perekam audio tapes,

pengambilan foto atau film.

Jenis data yang akan digunakan dalam penelitian ini meliputi :

1. Data Primer.

Data primer adalah data yang diperoleh langsung dari hasil

wawancara yang diperoleh dari narasumber atau informan yang dianggap

berpotensi dalam memberikan informasi yang relevan dan sebenarnya di

lapangan. Dalam penelitian ini, data diperoleh melalui hasil wawancara

Page 89: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

65

mendalam dengan informan dan catatan di lapangan yang relevan dengan

masalah penelitian. Data primer diperoleh dari hasil wawancara dengan

informan.

2. Data Sekunder

Hasan (2002:82) data sekunder adalah data yang diperoleh atau

dikumpulkan oleh peneliti dari sumber-sumber yang telah ada. Data

diperoleh dari kepustakaan, studi dokumentasi atau dari laporan penelitian

terdahulu. Sehingga data sekunder dalam penelitian ini dapat diperoleh

melalui catatan-catatan, arsip, dan dokumen-dokumen lain yang dapat

digunakan sebagai informasi pendukung dalam analisis data primer.

E. Informan

Kanto dalam Bungin (2003: 53) menyatakan bahwa penelitian kualitatif tidak

bermaksud mengambarkan karakteristik populasi atau menarik generalisasi

kesimpulan yang berlaku bagi suatu populasi, melainkan lebih fokus kepada

representasi terhadap fenomena sosial. Dalam prosedur sampling yang

terpenting adalah bagaimana peneliti menentukan informan kunci (key

informan) atau situasi sosial tertentu yang sarat dengan informasi yang

relevan dengan penelitian.

Informan dalam penelitian kualitatif ditentukan secara sengaja (purposive

sampling). Teknik ini dipilih karena informan yang diambil memiliki

karakteristik tertentu. Karakteristik tersebut antara lain:

a. KPU Kabupaten Dairi: Jenni Ester Pandiangan selaku Anggota

KPU Divisi Partisipasi Masyarakat dan SDM.

Page 90: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

66

b. Sekretariat KPU Kabupaten Dairi: Gamal Purba selaku Sekretaris KPU

Kabupaten Dairi

c. Unsur masyarakat: Lia Siburian mewakili Pemilih pemula

a. Unsur masyarakat: Inten Bako mewakili Pemilih perempuan

b. Unsur masyarakat: Kristina Silalahi selaku mewakili Kelompok Marjinal

c. Lembaga Swadaya Masyarakat: Daud Sihombing selaku Divisi Hukum

LSM PETRASA Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara.

d. Unsur Akademisi: Tumpak Manurung Selaku Dosen di STTOI

Sidikalang Kabupaten Dairi Provinsi Sumatera Utara.

e. Jurnalis pemilu: Mustakim Indra selaku wartawan di Harian Metro 24.

Berdasarkan karakteristik tersebut, informan penelitian ini adalah :

1. Satu orang informan yang mewakili Komisioner KPU Kabupaten Dairi

yang membidangi sosialisasi;

2. Satu orang informan yang mewakili Sekretariat KPU Kabupaten Dairi;

3. Satu orang informan dari pemilih Perempuan;

4. Satu orang informan dari pemilih pemula;

5. Satu orang informan dari kelompok marjinal;

6. Satu orang informan dari unsur lembaga swadaya masyarakat (LSM);

7. Satu orang informan dari Akademisi;

8. Satu orang jurnalis pemilu;

F. Teknik Pengumpulan Data

Teknik yang digunakan dalam pengumpulan data primer maupun data

sekunder dilakukan dengan penelitian secara seksama, yaitu dengan cara:

1. Wawancara Mendalam (Deep Interview)

Page 91: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

67

Teknik wawancara yang diarahkan pada suatu masalah tertentu atau yang

menjadi pusat penelitian. Ini merupakan sebuah proses untuk menggali

informasi secara langsung dan mendalam sebagai data primer. Wawancara

mendalam ini dilakukan dengan informan yang dianggap memiliki

representasi informasi yang relevan dengan penelitian.

2. Dokumentasi

Metode dokumentasi adalah mencari data mengenai catatan-catatan,

dokumen-dokumen, transkip, buku-buku, surat kabar, majalah-majalah,

notulen rapat atau agenda-agenda. Data-data tersebut diharapkan mampu

memperkaya teori, pendapat serta pemikiran terkait dengan strategi yang

dilakukan KPU Kabupaten Dairi Sumatera Utara dalam meningkatkan

partisipasi memilih.

G. Teknik Pengolahan Data

Data primer dan data sekunder yang telah terkumpul selanjutnya diolah

melalui tahapan:

1. Tahapan editing

Merupakan kegiatan mengolah data dengan cara meneliti data yang

berhasil diperoleh melalui wawancara mendalam atau dokumentasi dalam

rangka menjamin validitas data sehingga dapat segera diproses lebih

lanjut.

2. Tahapan interpretasi

Data yang telah dideskripsikan baik melalui narasi maupun tabel,

selanjutnya diinterpretasikan sehingga dapat ditarik kesimpulan sebagai

hasil penelitian.

Page 92: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

68

H. Teknik Analisis Data

Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan

data berlangsung dan setelah selesai pengumpulan data dalam periode

tertentu. Pada saat wawancara, peneliti sudah melakukan analisis terhadap

jawaban yang diwawancarai. Bila jawaban informan yang diwawancara oleh

peneliti terasa belum memuaskan setelah dianalisa, maka peneliti akan

melanjutkan pertanyaan lagi sampai tahap tertentu diperoleh data yang

dianggap kredibel.

Miles and Huberman (1984) dalam Sugiyono (2015-246) mengemukakan

bahwa aktivitas dalam analisa data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung terus menerus sampai tuntas, sehingga datanya sudah jenuh.

Aktifitas dalam analisis data yaitu:

1. Reduksi Data ( data reduction)

Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,

memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya.

Dengan demikian data yang telah direduksi akan memberikan gambaran

yang lebih jelas, dan mempermudah peneliti untuk melakukan

pengumpulan data selanjutnya dan mencarinya apabila diperlukan.

Reduksi data dapat dibantu dengan peralatan elektronik seperti komputer

mini, dengan memberikan kode pada aspek-aspek tertentu. Dalam hal ini

peneliti merangkum hasil wawancara dari semua informan dan mencari

informasi yang terkait dengan fokus penelitian sehingga dapat ditemukan

informasi yang sama.

2. Penyajian Data (display data)

Page 93: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

69

Dalam penelitian kualitatif, penyajian data bisa dilakukan dalam bentuk

uraian singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya.

Yang paling sering digunakan untuk menyajikan data dalam penelitian

kualitatif adalah teks yang bersifat naratif. Dengan menyajikan data,

maka akan memudahkan untuk memahami apa yang terjadi,

merencanakan kerja selanjutnya berdasarkan apa yang dipahami tersebut.

3. Conclusion Drawing / verification

Kesimpulan awal yang dikemukakan masih bersifat sementara dan akan

berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung

pada tahap pengumpulan data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan

yang dikemukakan pada tahap awal, didukung oleh bukti-bukti yang

valid dan konsisten saat peneliti kembali ke lapangan mengumpulkan

data, maka kesimpulan yang dikemukakan merupakan kesimpulan yang

kredibel. Kesimpulan dalam penelitian kualitatif adalah merupakan

temuan baru yang sebelumnya belum pernah ada. Temuan dapat berupa

deskripsi atau gambaran suatu objek yang sebelumnya masih remang-

remang atau gelap sehingga setelah diteliti menjadi jelas, dapat berupa

hubungan kausal atau interaktif, hipotesis atau teori.

Metode penelitian kualitatif sering disebut metode penelitian naturalistik

karena penelitiannya dilakukan pada kondisi yang alamiah (natural setting)

sehingga disebut juga metode etnographi karena pada awalnya metode ini

lebih banyak digunakan untuk penelitian bidang antropologi budaya; disebut

metode kualitatif karena data yang terkumpul dan analisisnya lebih bersifat

kualitatif (Sugiyono, 2015:8). Penelitian kualitatif tidak lepas dari perspektif

Page 94: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

70

etik dan emik. Koentjaraningrat (1982:xviii-xix) menyatakan bahwa

pandangan etik adalah pandangan yang dikuasai oleh nilai-nilai, norma-

norma, dan teori-teori ilmiah yang merupakan “dari luar”. Sebaliknya

pandangan “emik” adalah pandangan tentang kebudayaan sendiri dari warga

masyarakat yang bersangkutan yang merupakan pandangan “dari dalam”.

Jadi dapat disimpulkan bahwa emik merupakan upaya menjelaskan suatu

fenomena dalam masyarakat dengan sudut pandang masyarakat itu sendiri.

Sebaliknya, etik merupakan penggunaan sudut pandang orang luar yang

berjarak (peneliti) untuk menjelaskan suatu fenomena dalam masyarakat.

Dalam penelitian ini penulis akan melakukan wawancara dengan para

informan menggunakan pendekatan emik sehingga dapat diketahui fenomena

yang berlangsung berdasarkan sudut pandang informan yang diteliti.

Kemudian peneliti akan menggunakan pendekatan etik dalam merumuskan

kesimpulan akhir terhadap fenomena yang diteliti berdasarkan sudut pandang

peneliti.

I. Teknik Kesimpulan

Penelitian yang dimulai dengan pengumpulan data yang dicatat dan

dianalisis. Makna-makna yang muncul dari data harus diuji kebenarannya

yang kemudian ditarik suatu kesimpulan. Kesimpulan awal yang

dikemukakan masih bersifat sementara dan akan berubah bila tidak

ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada tahap pengumpulan

data berikutnya. Tetapi apabila kesimpulan yang dikemukakan pada tahap

awal didukung oleh bukti-bukti yang valid dan konsisten saat peneliti kembali

Page 95: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

71

ke lapangan mengumpulkan data, maka kesimpulan yang dikemukakan

merupakan kesimpulan yang kredibel (Dhoni Rozitra, 2017:64)

Penelitian kualitatif tidak terlepas dari perspektif etik dan emik.

Koentjaraningrat (1982:xviii-xix) menyatakan bahwa pandangan etik adalah

pandangan yang dikuasai oleh nilai-nilai, norma-norma dan teori-teori ilmiah

yang merupakan pandangan dari luar. Sebaliknya pandangan emik adalah

pandangan tentang kebudayaan sendiri dari warga masyarakat yang

merupakan pandangan “dari dalam”. Dapat disimpulkan bahwa emik

merupakan upaya menjelaskan sesuatu fenomena dalam masyarakat dengan

sudut pandang masyarakat itu sendiri. Sebaliknya, etik merupakan

penggunaan sudut pandang orang luar yang berjarak (peneliti) untuk

menjelaskan fenomena dalam masyarakat.

Penelitian ini akan dilakukan melalui wawancara dengan para informan

dengan pendekatan emik sehingga dapat diketahui fenomena yang

berlangsung berdasarkan sudut pandang informan yang diteliti. Kemudian

peneliti akan menggunakan pendekatan etik dalam merumuskan kesimpulan

akhir terhadap fenomena yang diteliti berdasarkan sudut pandang peneliti.

Page 96: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

IV. GAMBARAN UMUM

4.1. Sejarah KPU Kabupaten Dairi

Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi dibentuk pada Tahun 2003.

Pada awal pembentukannya KPU Kabupaten Dairi masih terdiri dari 1 (satu)

orang Sekretaris dan dibantu oleh 3 (Tiga) orang Kasubbag, dengan struktur

sebagai berikut :

1. Kasubbag Umum dan Logistik

2. Kasubbag Teknis Pemilu dan Hubungan Partisipasi masyarakat

3. Kasubbag Hukum

Pegawai KPU Kabupaten Dairi pada saat itu adalah Pegawai Negeri Sipil yang

berasal dari pegawai daerah Kabupaten Dairi. Baru pada tahun 2009 Sekretariat

Jendral KPU RI mengadakan rekrutmen pegawai Organik (pegawai pusat), yang

kemudian ditempatkan pada Sekretariat KPU Kabupaten Dairi.

4.1.1. Kondisi geografis

Kabupaten Dairi mempunyai Luas 191.625 Hektar yaitu sekitar 2,68 % dari luas

provinsi Sumatera Utara (7.160.000 Hektar). Kabupaten Dairi terletak sebelah

Barat Laut Propinsi Sumatera Utara. Kabupaten Dairi sebagian besar terdiri dari

dataran tinggi dan berbukit-bukit yang terletak antara 98°00’-98°30’ dan 2°15’-

3°00’ LU. Kabupaten Dairi yang terletak di sebelah Barat laut Provinsi Sumatera

Utara yang berbatasan dengan :

• Sebelah Utara dengan Kabupaten Aceh Tenggara (Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam) dan Kabupaten Tanah Karo

• Sebelah Timur dengan Kabupaten Toba Samosir

Page 97: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

73

• Sebelah Selatan dengan Kabupaten Pakpak Bharat

• Sebelah Barat dengan Kabupaten Aceh Selatan (Provinsi Nanggroe Aceh

Darussalam).

Sebagian besar tanahnya didapati bukit-bukit dengan kemiringan bervariasi

sehingga terjadi iklim hujan tropis. Pada umumnya Kabupaten Dairi berada pada

ketinggian rata-rata 700-1.250 meter di atas permukaan laut. Sedangkan

Kecamatan Tigalingga, Kecamatan Siempat Nempu dan Kecamatan Silima

Pungga-pungga terletak pada ketinggian antara 400-1.360 meter di atas

permukaan laut. Kecamatan Sumbul, Sidikalang, Kerajaan dan Kecamatan Tanah

Pinem berada pada ketinggian 700-1.660 meter di atas permukaan laut.

Di Kabupaten Dairi terdapat sungai-sungai yang jumlahnya cukup banyak dan

dipergunakan untuk irigasi teknis, di mana sebagian besar sudah dimanfaatkan

menjadi pengairan sawah, perikanan, dan kebutuhan air minum.

4.1.2. Kondisi sosial

Penduduk yang berdomisili di Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku,

utamanya suku Pakpak, Batak Toba, Karo, Simalungun, Jawa, Minangkabau,

Mandailing, Aceh, Nias, Tionghoa dan lain-lain. Adapun yang memiki hak ulayat

adalah suku Pakpak, terdiri dari 5 (lima) suak, yaitu Suak Keppas, Simsim,

Pegagan, Klasen, dan Boang. Suak keppas terdiri dari 7 (tujuh), yang dikenal

dengan sipitu marga, yaitu marga Angkat, Bintang, Ujung, Kudadiri, Capah,

Gajah Manik dan Sinamo dengan berru Berampu dan Pasi. Asal muasal sipitu

marga berasal dari Sicike-cike yang terletak diantara Kecamatan Sitinjo,

Parbuluan dan Kabupaten Pakpak Bharat yang saat ini merupakan hutan wisata

alam. Masing-masing suku mempunyai bahasanya sendiri, seperti bahasa Pakpak,

Page 98: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

74

Batak Toba, Simalungun, Karo dan lain-lain. Selain itu setiap suku memiliki

sistem kekerabatan/kekeluargaan dan adat istiadat tersendiri. Sebagian besar suku

menganut sistem kekerabatan patrilienal yang mendudukan laki-laki membawa

garis keturunan, marga, adat istiadat, warisan, dan pengambilan keputusan,

kecuali suku Minangkabau yang menganut sistem matrilineal. Disamping itu,

Kabupaten Dairi kaya akan peningalan-peninggalan sejarah serta tari-tarian yang

khas dan dapat di nikmati pada saat-saat perayaan/pesta seperti pada waktu pesta

budaya Njuah-njuah.

Keanekaragaman penduduk Kabupaten Dairi terdiri dari berbagai suku etnis,

diantaranya suku Pakpak, Toba, Simalungun, Karo, Mandailing, Nias, Jawa,

Minangkabau, dan WNI keturunan Tionghoa. Keseluruhannya menyebar tidak

merata di 12 kecamatan sampai ke daerah pegunungan dan hidup dari pertanian.

Penduduk asli Dairi adalah Suku Pakpak yang pada umumnya mendiami daerah

pedalaman. Kabupaten Dairi pada tahun 2007 melakukan pemekaran terhadap

desa/kelurahannya. Pemekaran desa/kelurahan dan kecamatan pada prinsipnya

bertujuan untuk mempercepat laju pembangunan. Ada beberapa agama yang

dianut oleh masyarakat Kabupaten Dairi seperti Kristen Protestan (64,53%). Islam

(20,28%). Katolik (15,07%), dan Buddha (0,12%).

4.1.3. Kondisi ekonomi masyarakat

Berdasarkan keadaan alam dan tofografi Kabupaten Dairi maka sektor pertanian

merupakan potensi terbesar mendukung perekonomian masyarakat. Hal ini

didukung oleh keadaan tanah yang sangat subur. Hasil pertanian yang sangat

terkenal dari Sidikalang adalah kopi. Hampir semua orang di Indonesia dan di

Sumatera Utara pada khususnya sudah mengenal Bubuk Kopi Sidikalang. Kopi

Page 99: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

75

Sidikalang terkenal karena rasanya yang khas. Masih banyak hasil pertanian lain

yang dihasilkan di daerah ini seperti padi, gambir, kemiri, buah-buahan, dan

lainnya. Yang paling terkenal adalah kopi, jenis kopi yang dapat tumbuh dengan

baik sesuai iklim di daerah ini ada 2 (dua) varietas yaitu kopi Arabica dan kopi

Robusta.

Sektor peternakan dan perikanan juga memiliki potensi yang relative besar untuk

dikembangkan. Hal ini dapat dilihat dari populasi ternak besar dan kecil yang ada

yaitu seperti peternakan kerbau, sapi dan lembu . Populasi ternak kecil yaitu babi,

kambing, itik, bebek dan ayam. Lahan untuk pengembalaan ternak relatif luas

serta didukung pula oleh kesesuaian iklim dan lahan untuk penyediaan rumput

sebagai makanan ternak.

Sektor perikanan yaitu budi daya ikan seluas 618 Hektar dan penangkapan ikan di

perairan yaitu sungai 234,5 Hektar, Danau 500 Hektar, Bendungan 14,1 Hektar.

Pariwisata merupakan salah satu sektor pemacu pertumbuhan ekonomi Dairi pada

masa mendatang. Oleh sebab itu, sektor ini akan mendapat prioritas dalam

rencana pembangunan. Kabupaten Dairi memiliki potensi yang tidak kalah

dengan daerah lainnya di Sumatera Utara bila mendapat perhatian yang serius,

baik dari pemerintah maupun pihak swasta. Terlebih lagi aset wisata budaya yang

menarik dan tidak dimiliki daerah lain, seperti “Pesta Njuah-njuah” yang sangat

mendapat perhatian dari wisatawan. Dairi juga memiliki keindahan alam dengan

berbagai panorama yang indah, antara lain: Danau Sicike-cike, Pantai Silalahi,

Leter S, Leter Z dan lain sebagainya. Di samping wisata budaya dan alamnya,

Kabupaten Dairi juga memiliki Wisata Rohani yang tidak kalah menarik dengan

daerah wisata lainnya, yaitu Taman Wisata Iman. Pembangunan objek wisata

Page 100: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

76

merupakan salah satu terobosan untuk memanfaatkan alam dengan spesifikasi

yang baru karena akan mendongkrak peningkatan asli daerah Kabupaten Dairi.

4.2. KPU Kabupaten Dairi

A. Visi dan Misi KPU Kabupaten Dairi

1. Visi :

Terwujudnya KPU Kabupaten Dairi sebagai penyelenggara pemilu yang

memiliki integritas, Professional, Mandiri, Transparan dan akuntabel untuk

mewujudkan Pemilu yang jurdil dan bermartabat.

2. Misi :

a. Membangun lembaga penyelenggara pemilu yang memiliki

kompetensi, kredibilitas dan kapabilitas dalam menyelenggarakan

PEMILU;

b. Menyelenggarakan pemilu untuk memilih Anggota Dewan Perwakilan

Rakyat,Dewan Perwakilan Daerah, Dewan Perwakilan Rakyat Daerah,

Presiden dan Wakil Presiden serta Kepala Daerah dan Wakil kepala

Daerah secara langsung, Umum, Bebas, Rahasia, Jujur, Adil.

c. Melayani dan meperlakukan setiap peserta pemilu secara adil untuk

menegakkan peraturan pemilu secara Konsisten sesuai dengan

peraturan perundang- undangan yang berlaku;

d. Meningkatkan kesadaran politik Rakyat untuk berpartisipasi aktif

dalam pemilu demi terwujudnya cita-cita masyarakat Indonesia yang

demokratis.

Page 101: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

77

B. Kelembagaan KPU Kabupaten Dairi

KPU Kabupaten Dairi terdiri dari 2 ( dua ) Unsur yaitu :

1. Komisioner KPU yang terdiri dari 5 (lima) orang yang dikoordinasi oleh 1

(satu) orang ketua dan empat orang anggota.

2. Kesekretariatan dipimpin oleh Sekretaris KPU Kabupaten Dairi.

Kedua unsur tersebut merupakan satu kesatuan, dimana komisioner

melaksanakan teknis penyelenggaraan pemilu dan unsur sekretariat

membantu komisioner dalam melakukan tugasnya terkait dengan administrasi

umum dan keuangan, personalia dan rumah tangga. Berdasarkan peraturan

Komisi Pemilihan Umum nomor 06 tahun 2008 tentang Organisasi dan Tata

Kerja Sekretariat Komisi Pemilihan Umum Provinsi dan Kabupaten/Kota

maka struktur KPU Kabupaten Dairi sebagai berikut :

a. Sub Bagian Program, Data, Organisasi dan SDM;

b. Sub Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik;

c. Sub Bagian Teknis Pemilu dan Hubungan Masyarakat;

d. Sub Bagian Hukum.

C. Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat KPU Kabupaten Dairi

Berdasarkan Peraturan KPU Nomor : 04 Tahun 2010 tentang uraian tugas Staf

pelaksana pada sekretariat Jenderal Komisi Pemilihan Umum, Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum Provinsi, dan Sekretariat Komisi Pemilihan Umum

Kabupaten/Kota Bagian Ketiga Pasal 61; tugas pokok dan fungsi dari Staf

Pelaksana pada Sekretariat Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Dairi

mempunyai tugas pokok, kewenangan dan kewajiban sebagai berikut :

Page 102: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

78

1. Tugas KPU Kabupaten Dairi :

a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan Pilkada/Pemilu dengan

tepat waktu;

b. Memperlakukan peserta pilkada/pemilu secara adil dan setara;

c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pilkada/pemilu

kepada masyarakat;

d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan

penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi

Sumatera Utara;

f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta

melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang

disusun oleh KPU Kabupaten Dairi dan lembaga kearsipan Kabupaten

Dairi berdasarkan pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan ANRI;

g. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten Dairi berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelenggaraan

pilkada/pemilu kepada KPU dan KPU provinsi Sumatera Utara serta

menyampaikan tembusan kepada Bawaslu;

i. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten Dairi

dan ditandatangani oleh Ketua dan Angggota KPU Kabupaten Dairi;

j. Melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu Kabupaten Dairi;

Page 103: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

79

k. Menyampaikan data pilkada/pemilu dari tiap-tiap TPS pada tingkat

Kabupaten Kabupaten Dairi kepada pasangan calon/peserta pemilu

paling lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di Kabupaten Dairi;

l. Melakukan pemutakhiran dan pemeliharaan data pemilih secara

berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan.

m. Melaksanakan keputusan DKPP; dan

n. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi

Sumatera Utara dan/atau peraturan perundang-undangan.

3. Wewenang KPU Kabupaten Dairi :

a. Menetapkan jadwal pemilihan di Kabupaten Dairi;

b. Membentuk PPK, PPS, dan KPPS dalam wilayah kerjanya;

c. Menetapkan dan mengumumkan hasil rekapitulasi penghitungan suara

pilkada/pemilu anggota DPRD Kabupaten Dairi berdasarkan hasil

rekapitulasi penghitungan suara di PPK dengan membuat berita acara

rekapitulasi suara dan sertifikat rekapitulasi suara;

d. Menerbitkan keputusan KPU Kabupaten Dairi untuk mengesahkan

hasil pemilu anggota DPRD Kabupaten Dairi dan mengumumkannya;

e. Menjatuhkan sanksi administratif dan/atau menonaktifkan sementara

anggota PPK, anggota PPS, yang terbukti melakukan tindakan yang

mengakibatkan terganggunya tahapan penyelenggaraan pilkada/pemilu

berdasarkan putusan Bawaslu, putusan Bawaslu Provinsi, putusan

Bawaslu Kabupaten Dairi, dan/atau ketentuan peraturan perundang-

undangan;

Page 104: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

80

f. Melaksanakan wewenang lain yang diberikan oleh KPU,KPU Provinsi

Sumatera Utara, dan/atau peraturan perundangan-undangan.

4. Kewajiban KPU Kabupaten Dairi :

a. Melaksanakan semua tahapan penyelenggaraan pilkada/pemilu dengan

tepat waktu;

b. Memperlakukan pasangan calon/peserta pemilu secara adil dan setara;

c. Menyampaikan semua informasi penyelenggaraan pilkada/pemilu

kepada masyarakat;

d. Melaporkan pertanggungjawaban penggunaan anggaran sesuai dengan

ketentuan peraturan perundang-undangan.

e. Menyampaikan laporan pertanggungjawaban semua kegiatan

penyelenggaraan pilkada/pemilu kepada KPU melalui KPU Provinsi

Sumatera Utara;

f. Mengelola, memelihara, dan merawat arsip/dokumen serta

melaksanakan penyusutannya berdasarkan jadwal retensi arsip yang

disusun oleh KPU Kabupaten Dairi dan Lembaga Kearsipan

Kabupaten Dairi berdasarkan Pedoman yang ditetapkan oleh KPU dan

ANRI;

g. Mengelola barang inventaris KPU Kabupaten Dairi berdasarkan

ketentuan peraturan perundang-undangan;

h. Menyampaikan laporan periodik mengenai tahapan penyelengggaraan

Pemilu kepada KPU dan KPU Provinsi Sumatera Utara serta

menyampaikan tembusannya kepada Bawaslu;

Page 105: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

81

i. Membuat berita acara pada setiap rapat pleno KPU Kabupaten Dairi

dan ditandatangani oleh Ketua dan Anggota KPU Kabupaten Dairi;

j. Melaksanakan dengan segera putusan Bawaslu Kabupaten Dairi;

k. Menyampaikan data hasil pilkada/pemilu dari tiap-tiap TPS pada

tingkat Kabupaten Dairi kepada peserta pasangan calon/pemilu paling

lama 7 (tujuh) hari setelah rekapitulasi di Kabupaten Dairi;

l. Melakukan pemutakhiran dan memelihara data pemilih secara

berkelanjutan dengan memperhatikan data kependudukan sesuai

ketentuan peraturan perundang-undangan;

m. Melaksanakan keputusan DKPP; dan

n. Melaksanakan kewajiban lain yang diberikan KPU, KPU Provinsi

Sumatera Utara dan/atau peraturan perundang-undangan.

Adapun uraian secara rinci tentang Tugas Pokok dan Fungsi Sekretariat

Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi adalah sebagai berikut :

1. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Program, Data, Organisasi dan SDM :

a. Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan rencana anggaran

Pemilu;

b. Menyusun dan mengelola perencanaan anggaran Pemilu;

c. Mengelola, menyusun data pemilih;

d. Mengumpulkan dan menyiapkan bahan penyusunan kerjasama dengan

lembaga pemerintah lain yang terkait;

e. Mengumpulkan dan mengolah bahan penyusunan kerjasama dengan

lembaga Non pemerintah;

Page 106: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

82

f. Melakukan survey untuk mendapatkan bahan kebutuhan Pemilu;

g. Mengumpulkan dan mengolah bahan kebutuhan Pemilu;

h. Mengumpulkan dan mengolah bahan hasil monitoring penyelenggara

Pemilu;

i. Mengumpulkan dan mengolah bahan hasil supervisi kebutuhan

Pemilu;

j. Menyusun dan mengolah laporan Pelaksanaan kegiatan Subbagian

Program dan Data;

k. Memberikan dan mengelola bahan pertimbangan kepada Sekretaris

KPU Kab/Kota;

l. Melaporkan hasil penyusunan dan pengelolaan pelaksanaan tugas

kepada Sekretaris KPU Kab/Kota;

m. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris KPU

Kab/Kota;

n. Menyusun dan dan merencanakan kebutuhan anggaran proses

rekrutmen Anggota KPU Kab/Kota;

o. Menyusun dan merencanakan anggaran proses Penggantian Antar

Waktu Anggota KPU;

p. Menjalankan tugas lain yang diperintahkan pimpinan.

2. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Hukum :

a. Mengumpulkan dan mengelola bahan untuk materi penyuluhan

peraturan perundang-undangan tentang Pemilu;

b. Mengumpulkan dan mengelola bahan untuk advokasi dan konsultasi

hukum penyelenggaraan Pemilu;

Page 107: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

83

c. Menyusun dan mengolah bahan-bahan yang sudah dikumpulkan untuk

advokasi dan konsultasi hukum penyelenggaraan hukum;

d. Mengumpulkan dan menyusun bahan-bahan untuk pembelaan dalam

sengketa hukum Penyelenggara Pemilu;

e. Menyusun dan mengolah bahan-bahan untuk verifikasi administrasi

administrasi dan faktual partai politik peserta Pemilu;

f. Menyusun dan mengelola evaluasi terhadap kegiatan verifikasi partai

politik peserta Pemilu dan pelaporannya;

g. Menyusun dan mengelola verifikasi Calon Anggota DPRD

Kabupaten/Kota;

h. Menyusun laporan kegiatan verifikasi partai politik peserta Pemilu;

i. Mengumpulkan dan menyusun bahan-bahan untuk verifikasi

administrasi dan faktual perseorangan peserta Pemilu;

j. Menyusun dan mengolah bahan-bahan yang sudah dikumpulkan untuk

verifikasi administrasi dan factual calon perseorangan peserta Pemilu;

k. Mengumpulkan dan mengolah bahan-bahan informasi administrasi

pelaporan dana kampanye peserta Pemilu;

l. Mengumpulkan dan mengolah identifikasi kinerja staf di Subbagian

Hukum;

m. Menghimpun dan mempelajari peraturan perundang-undangan,

kebijakan teknis, pedoman dan petunjuk teknis serta bahan-bahan

lainnya yang materinya berhubungan dengan bidang tugas Subbagian

Hukum;

Page 108: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

84

n. Menyusun dan mencari bahan permasalahan yang terjadi dan

menyiapkan bahan-bahan yang dipelukan dalam rangka pemecahan

masalah;

o. Menyusun dan mencari bahan pertimbangan kepada Sekretaris KPU

Kab/Kota;

p. Melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh Sekretaris KPU

Kab/Kota;

q. Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Subbagian

Hukum Kab/Kota;

r. Melaksanakan inventarisasi peraturan perundang-undangan;

s. Menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan.

3. Staf Pelaksana pada Sub Bagian Teknis Penyelenggara, dan Hupmas :

a. Mengumpulkan dan menyusun identifikasi bahan dan informasi

pembagian daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk Pemilu Anggota

DPR, DPD, dan DPRD Kab/Kota;

b. Menyusun draft pembagian daerah pemilihan dan alokasi kursi untuk

Pemilu Anggota DPRD Kab/Kota;

c. Mengumpulkan dan menyusun identifikasi bahan informasi tentang

pemungutan suara, perhitungan suara, dan penetapan hasil Pemilu;

d. Menyusun dan mencari bahan draft pedoman dan petunjuk teknis

pemungutan, perhitungan suara, dan penetapan hasil Pemilu;

e. Mengumpulkan dan menyusun identifikasi bahan informasi untuk

penyusunan pedoman dan petunjuk teknis penggantian antar waktu dan

pengisian Anggota DPRD Kab/Kota;

Page 109: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

85

f. Menyiapkan semua berkas kelengkapan Penggantian Antar Waktu

Anggota DPRD Kabupaten/Kota dan hubungan calon pengganti untuk

melengkapi kekurangan persyaratan;

g. Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan dan

penerbitan informasi Pemilu;

h. Menyusun draft pemberitaan dan penerbitan informasi Pemilu;

i. Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan pemberitaan dan informasi

pelaksanaan kampanye;

j. Menyusun draft tatacara pelaksanaan sosialisasi dan kampanye;

k. Mengumpulkan dan mengidentifikasi bahan dan informasi pedoman

teknis bina partisipasi masyarakat, dan pelaksanaan pendidikan

pemilih;

l. Melakukan identifikasi kinerja staf di Subbagian Teknis Pemilu dan

Hupmas;

m. Menginventarisasi permasalah yang terjadi dan menyiapkan bahan-

bahan yang diperlukan dalam rangka pemecahan masalah;

n. Memberikan saran dan pertimbangan kepada Sekretaris KPU

Kab/Kota;

o. Melaksanakan dan menjalankan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris KPU Kab/Kota;

p. Membantu dan mengelola memfasilitasi pemeliharaan data dan

dokumentasi hasil Pemilu;

q. Menyiapkan pelaporan hasil pelaksanaan tugas kepada Subbag Teknis

dan Hupmas;

Page 110: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

86

r. Menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pemimpin.

4. Staf pelaksana pada Sub Bagian Keuangan, Umum, dan Logistik :

a. Mengelola dan menyusun rencana Sub bagian Keuangan, Umum, dan

Logistik;

b. Menyusun dan melakukan urusan kearsipan, surat-menyurat, dan

ekspedisi;

c. Menyusun dan melaksanakan penomoran, pengetiakan dan pengadaan

naskah dinas;

d. Menyusun dan melakukan urusan perlengkapan di Subbagian masing-

masing;

e. Menyusun dan mengelola urusan rumah tangga;

f. Mencatat dan menyusun surat masuk/keluar;

g. Menyusun dan mengarsipkan surat masuk/keluar ;

h. Menyusun dan mengarsipkan himpunan-himpunan naskah dinas;

i. Menyusun dan mencatat himpunan-himpunan naskah dinas yang

keluar;

j. Menyiapkan dan menyusun arsip dinas dan arsip statis;

k. Mengumpulkan dan penyusunan arsip inaktif;

l. Mengelola dan memelihara barang inventaris milik Negara;

m. Menyusun dan mencari bahan pertimbangan kepada Sekretaris KPU

Kab/Kota;

n. Menyusun dan melaporkan hasil pelaksanaan tugas kepada Sekretaris

KPU Kab/Kota;

Page 111: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

87

o. Menyusun dan melaksanakan tugas-tugas lain yang diberikan oleh

Sekretaris KPU Kab/Kota;

p. Mengelola dan melakukan koordinasi dengan Subbagian lain;

q. Menjalankan tugas lain yang diperintahkan oleh pimpinan;

D. Anggota Komisioner KPU Kabupaten Dairi

1. Pada masa periode Tahun 2004-2009

a. Drs. Pasder Berutu

b. Piliang

c. Lindawati Simanjuntak,S.Pd

d. Asal Padang.BT.BA

e. Hendra Sinaga, S.IP

2. Pada masa periode Tahun 2014-2019

a. Sudiarman Manik

b. Freddy

c. Jenni E.Pandiangan.S.Sos

d. Veryanto Sitohang

e. Hartono Maha, Spd.I

Page 112: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

88

KasubagUmum,Keuangan danLogistik

Kasubag Programdan Data

Kasubag Teknisdan HubunganPartisispasiMasyarakat

Kasubag Hukum

Berikut ini struktur organisasi KPU Kabupaten Dairi dan Sekretariat KPUKabupaten Dairi :

KetuaDivisi Perencanaan,data dan Informasi

Anggota Anggota Anggota AnggotaDivisi keuangan Divisi Teknis Divisi Hukum Divisi SosialisasiUmum, Logistik Penyelenggaraan dan Pengawasan Pendidikan pemilihdan Rumah Tangga PartisipasiMasyarakat

dan SDM

Sekretaris

Gambar 2 : Struktur organisasi Sekretariat KPU Kabupaten Dairi

(sumber : KPU Kabupaten Dairi 2018)

Staf Pelaksana Staf Pelaksana Staf Pelaksana Staf Pelaksana

Page 113: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

89

4.3 Pemilih pemula, perempuan dan kelompok marjinal di Kabupaten Dairi

Pemilih pemula merupakan salah satu target yang harus dicapai. Salah satu

tujuan diadakannya sosialisasi pemilu untuk pemula adalah untuk

membangun kesadaran kritis sejak dini kepada pemilih pemula agar dapat

menggunakan hak konstitusionalnya dalam pemilu. Dalam melakukan

sosialisasi kepada para pemilih pemula dalam hal ini para pelajar, Beberapa

metode dilakukan oleh KPU Dairi diantaranya lewat ceramah, tanya jawab,

permainan dengan memberikan penghargaan kepada siswa/i yang bisa

menjawab. Pihak sekolah-sekolah yang dikunjungi diberikan jam dinding

yang bermotifkan tentang pemilu yang bertujuan agar sekolah tersebut

mengingat KPU akan adanya pemilu untuk dapat turut mensukseskan pemilu

dengan berpartisipasi menggunakan hak pilihya.

KPU Kabupaten Dairi menargetkan peserta sebanyak mungkin, jenny

Pandiangan selaku komisioner KPU mengatakan bahwa sepanjang tahun

2016 sampai dengan pertengahan November pihaknya telah mengunjungi

sebanyak 13 sekolah SMU Negeri dan Swasta di Kabupaten Dairi dengan

total peserta sebanyak 7.010 orang yang keseluruhan adalah pemilih pemula.

Apabila seluruh sekolah kami kunjungi, maka dapat prediksi jumlah pemilih

pemula pada pemilu nanti adalah sebanyak 30.000 yang akan terdaftar dalam

daftar pemilih tetap Kabupaten Dairi. Namun terkait dengan hal tersebut

dibeberapa kecamatan yang berada diluar kecamatan Sidikalang, para pemilih

pemula belum memiliki E-KTP sebagai salah satu syarat untuk terdaftar

dalam daftar pemilih tetap. Untuk itu pihak KPU Kabupaten Dairi mendorong

Page 114: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

90

pihak terkait yakni Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil untuk lebih pro

aktif lagi dalam hal perekaman E-KTP tersebut.

Beberapa sekolah yang telah dikunjungi menuturkan bahwa pihak sekolah

sangat mengapreasiasi sosialisasi tersebut sehingga pihak sekolah berharap

agar sosialisasi pemilu untuk pemilih pemula dapat dilaksanakan secara

berkelanjutan serta berharap pemilihan OSIS pada tahun ajaran yang baru

nantinya dapat dilakukan dengan simulasi berbasis pemilu sehingga sejak dini

mereka paham bagaimana cara menggunakan hak konstitusionalnya dengan

harapan mereka dapat menjadi penyelenggara pemilu pada masa-masa yang

akan datang.

Perempuan

Istilah Gender digunakan untuk menjelaskan perbedaan peran perempuan dan

laki-laki yang bersifat bawaan sebagai ciptaan Tuhan. Gender adalah

pembedaan peran, kedudukan, tanggung jawab, dan pembagian kerja antara

laki-laki dan perempuan yang ditetapkan oleh masyarakat berdasarkan sifat

perempuan dan laki-laki yang dianggap pantas menurut norma, adat istiadat,

kepercayaan atau kebiasaan masyarakat.

Jumlah penduduk Kabupaten Dairi menurud data dari Kantor Statistik

mengatakan total jumlah penduduk tahun 2017 adalah 281.876. jumlah laki-

laki 140.789 dan jumlah perempuan 141.078. Jumlah yang lebih banyak

didominasi perempuan di Kabupaten Dairi. Selisih yang tidak terlalu besar

memang terjadi sehingga peluang dari suara perempuan apabila bisa didapat

maka sangat potensial sekali untuk diperhitungkan. Tetapi terkadang

Page 115: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

91

perempuan merasakan kondisi tidak adil akibat dari sistem dan struktur sosial,

sehingga perempuan maupun laki-laki menjadi korban dari pada sistem

tersebut. Keadilan gender akan dapat terjadi jika tercipta suatu kondisi di

mana porsi dan siklus sosial perempuan dan laki-laki setara, serasi, seimbang

dan harmonis.

Melihat dari segi pekerjaan perempuan di Kabupaten Dairi cukup beragam.

Ada yang berprofesi sebagai petani, pengusaha,Pegawai sipil dan wiraswasta

dan lain sebagainya sehingga untuk ukuran dari pekerjaan perempuan di

Kabupaten Dairi cukup beragam. Pemikiran yang mengatakan bahwa

perempuan hanya berada di dapur sudah ditinggalkan. Pola pemikiran yang

sudah berubah ini merupakan suatu peningkatan yang positif melihat dari

perkembangan masyarakat untuk bisa bertahan hidup.

Kelompok marjinal

Kapabilitas seseorang dalam ekonomi seringkali terbentur dengan

kemiskinan. Uang memiliki arti yang penting untuk memperluas pilihan,

terutama bagi penduduk miskin. Faktor kemiskinan dapat menghambat

berbagai aspek dalam kehidupan diantaranya aksesibilitas terhadap fasilitas

kesehatan dan pendidikan yang memadai, padahal kedua aspek tersebut

merupakan kapabilitas dasar dalam pembangunan manusia. Sayangnya

menanggulangi kemiskinan bukan perkara yang mudah karena terkait dengan

berbagai dimensi kehidupan yang saling berpengaruh satu sama lain.

Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang dilaksanakan pada

bulan september 2017 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di

Page 116: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

92

Kabupaten Dairi sebanyak 24.980 orang atau sebesar 8,87 persen terhadap

total penduduk Kabupaten Dairi. Kondisi ini memperlihatkan adanya

perubahan menurunnya jumlah penduduk miskin di Kabupaten Dairi

dibandingkan kondisi tahun 2016. Pada tahun 2016 jumlah penduduk miskin

di Kabupaten Dairi mencapai 25.330 orang atau sebesar 9,09 persen. Pada

tahun 2017 ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 350 orang

dengan penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,22 poin (Anggina

2018:35-36). Dalam Garis kemiskinan dipergunakan sebagai suatu batas

untuk menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah

mereka yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah

garis kemiskinan.

Pada tahun 2017, rata-rata pengeluaran perkapita/bulan penduduk Kabupaten

Dairi mencapai Rp.754.204 , yang terdiri dari pengeluaran perkapita/bulan

makanan sebesar Rp.493.702 dan pengeluaran perkapita/bulan bukan

makanan sebesar Rp.260.502 Pengangguran dan kemiskinan adalah dua hal

yang sangat berhubungan karena jika semakin banyak orang yang

menganggur, maka akan semakin banyak juga orang/masyarakat yang tingkat

perekonomiannya menuju kemiskinan. Pada tahun 2017, Tingkat

Pengangguran Terbuka (TPT) pada agustus 2017 di Kabupaten Dairi hanya

mencapai 1,42 persen, angka ini lebih rendah 4,18 point jika dibandingkan

dengan tingkat pengangguran terbuka di Provinsi Sumatera Utara yang

mencapai 5,60 persen.

Struktur Ketenagakerjaan di kabupaten Dairi pada agustus 2017 menunjukkan

bahwa dari 181,12 ribu penduduk usia kerja di Kabupaten Dairi, sebanyak

Page 117: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

93

86,70 persen atau sekitar 157,04 ribu orang merupakan angkatan kerja,

sisanya 13,30 persen atau sekitar 24,08 ribu orang bukan angkatan kerja.

Penduduk Kabupaten Dairi yang termasuk angkatan kerja pada agustus 2017

sebanyak 98,58 persen atau sekitar 154,8 ribu orang dikategorikan bekerja,

sisanya 1,42 persen atau sekitar 2,24 ribu orang dikategorikan pengangguran

terbuka.

4.4. Pilkada Kabupaten Dairi Tahun 2018

Pemilihan umum Bupati Dairi 2018 merupakan pemilihan umum di Kabupaten

Dairi, Sumatera Utara, untuk memilih Bupati dan Wakil Bupati periode 2019-

2024. Pilkada Dairi 2018 merupakan pemilihan bupati secara langsung ketiga

setelah Pilkada Dairi 2008 dan Pilkada Dairi 2013. Bupati petahana, Johnny

Sitohang Adinegoro, tidak dapat mencalonkan diri kembali karena telah menjabat

selama 2 periode. Ia mendukung pencalonan putranya, Depriwanto Sitohang, yang

berpasangan dengan Azhar Bintang. Sementara itu, Wakil Bupati petahana,

Irwansyah Pasi, tidak mencalonkan diri kembali dalam Pilkada Dairi 2018.

Setiap pasangan calon wajib memenuhi persyaratan minimal, yaitu 20% kursi

DPRD (7 kursi dari total 35 kursi) atau 25% suara sah (37.259 suara) Pemilu 2014

untuk calon dari jalur partai politik dan 20.450 dukungan (10% dari DPT Pemilu

2014) yang tersebar lebih dari 50% jumlah kecamatan dari total 15 kecamatan).

Setelah masa pendaftaran ditutup, total bakal pasangan calon yang mendaftar

adalah 4 pasangan (2 bakal pasangan calon dari jalur partai politik dan 2 bakal

pasangan calon dari jalur perseorangan). Setelah dilakukan verivikasi oleh KPU,

hanya calon dari partai politik yang dinyatakan memenuhi syarat. Kedua pasangan

Page 118: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

94

jalur perseorangan yang dinyatakan tidak memenuhi syarat adalah Sutan Rimso

Maruli Sinaga-Bilker Purba dan Harungguan Sianturi-Umar Ujung. Keputusan

tersebut kemudian digugat oleh salah satu bakal pasangan calon jalur independen,

Sutan Rimso Maruli Sinaga-Bilker Purba, dan oleh Mahkamah Agung

dimenangkan. Oleh karena itu, Pilkada Dairi 2018 diikuti oleh 3 paslon sebagai

berikut:

Tabel 4 Calon, partai pengusung dan perolehan suara

NomorUrut

Nama CalonBupati

NamaCalonWakilBupati

Parpol PengusungJumlah Suara /

Dukungan

1 DepriwantoSitohang

AzharBintang

Golkar (11kursi/49.413suara)

PAN (4kursi/13.815suara)

15 kursi /63.228 suara

2 EddyKeleng AteBerutu

JimmyAndreaLukitaSihombing

Hanura (5 kursi) PDIP (4 kursi) Gerindra (4 kursi) Nasdem (3 kursi) Demokrat (2

kursi) PKPI (1 kursi)

19 kursi

3 SutanRimsoMaruliSinaga

BilkerPurba

Perseorangan21.506

dukungan

Sumber: KPU Kabupaten Dairi 2018

Page 119: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

VI. SIMPULAN DAN SARAN

6.1. Simpulan

Berdasarkan pada hasil penelitian dan pembahasan tentang strategi meningkatkan

partisipasi memilih pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi

pada segmen pemilih pemula, pemilih perempuan dan kelompok marjinal yang

dilakukan di Kabupaten Dairi sehingga diambil kesimpulan sebagai berikut :

1. Strategi dan penerapan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi

pada tahapan pemutakhiran daftar pemilih Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Dairi Tahun 2018 dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada

pemilih perempuan, pemilih pemula dan kelompok marjinal dapat

disimpulkan sebagai berikut :

a. Strategi KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi pada

pemilih perempuan, pemilih pemula dan kelompok marjinal pada tahapan

pemutakhiran daftar pemilih Pemilihan Pemilihan Bupati dan Wakil

Bupati Kabupaten Dairi Tahun 2018 meliputi 4 (empat) strategi, yaitu ;

Strategi Penguatan

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi Tahun 2018 berhasil

menciptakan komunikasi yang baik antara penyelenggara pemilihan

dalam hal pemutakhiran daftar pemilih yakni melalui komunikasi yang

terjalin antara KPU Kabupaten Dairi dengan jajaran di bawahnya

seperti PPK, PPS dan PPDP. Hal tersebut dapat terlihat pada pertama

Pola komunikasi yang baik antara KPU Kabupaten Dairi dengan panitia

Page 120: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

157

di tingkat PPK dan PPS apabila ada data-data pemilih yang akan diolah

maka KPU langsung memberikan data tersebut secara berjenjang dan

memberikan penjelasan bagaimana prosedur pelaksaan pekerjaan

tersebut. Demikian juga apabila ada kendala dilapangan KPU, PPK,

PPS dan PPDP langsung mengkomunikasikan untuk mencari jalan

keluar dari permasalahan itu sehingga tidak menjadi masalah

dikemudian hari. Kedua meningkatkan kapasitas dan kualitas operator

Sidalih. Tim yang telah dibentuk oleh KPU Kabupaten Dairi akan

mengirimkan perwakilan untuk mengikut pelatihan atau bimbingan

teknis baik yang diadakan oleh KPU Pusat dan KPU Propinsi,

sesudahnya mengikuti pelatihan tersebut maka yang ikut mengikuti

pelatihan tersebut akan mengajarkan/mentransfer ilmu yang didapat

ketika mengikuti pelatihan sidalih tersebut kepada anggota tim yang

lain. Untuk mendapatkan persepsi dan pengetahuan yang sama terhadap

aplikasi yang akan digunakan. Keahlian yang sama terkait penggunaan

sidalih akan memudahkan tim itu untuk mengolah data yang nantinya

akan ada. Ketiga keterbukaan kepada publik tentang proses

pemutakhiran. Dimana masyarakat dapat dengan mudah untuk

mengakses laman KPU Kabupaten Dairi.

Strategi Rasionalisasi

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi melakukan kegiatan bersifat

diskusi dan seminar tentang pentingnya masyarakat untuk terdaftar

dalam pemilihan dan menyampaikan hak pilihnya pada hari yang telah

ditetapkan. Kegiatan yang bertema tentang pentingnya terdaftar sebagai

Page 121: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

158

pemilih mengundang masyarakat, tokoh pemuda, tokoh masyarakat dan

tokoh agama yang dilakukan 6 kali. KPU goes to school juga juga

merupakan kegiatan diskusi dengan pemilih pemula yang dilakukan

sebanyak 8 kali di tempat berbeda yang bertujuan agar para pemilih

mau untuk terdaftar dan menyampaikan hak pilihnya.

Strategi Bujukan

KPU Kabupaten Dairi juga membuka ruang publik bagi pemilih agar

dapat mengakses laman KPU pada https://lindungihakpilihmu.go.id

dan terbuka 24 jam. Sistem pemutakhiran daftar pemilih untuk

memastikan pemilih yang memenuhi syarat terdaftar dalam DPT atau

melihat salinan DPT yang ditempelkan di tempat-tempat umum sesuai

dengan daerah pemilihannya. Oleh karena itu, dalam hal ini penerapan

strategi yang dilakukan KPU Kabupaten Dairi telah dijalankan secara

optimal dalam penerapannya. Masyarakat dapat melihat apakah dia

sudah terdaftar atau tidak tinggal membuka laman KPU dimana saja

selama 24 jam. Ditambah dengan makin banyaknya masyarakat

mempunyai ponsel pintar sehingga kapan pun dan dimana pun bisa

dengan mudah mengaksesnya.

Strategi Konfrontasi

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi langsung turun kepada

masyarakat dengan melakukan program KPU goes to onan. Kegiatan

KPU goes to onan ini secara sederhana artinya KPU pergi ke pasar.

Sehingga masyarakat langsung bertemu dengan pihak KPU Kabupaten

Dairi agar dapat menjadi pemilih dalam pilkada karena telah

Page 122: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

159

mempunyai KTP elektronik sebagai syarat untuk memilih. Program

KPU goes to school yang artinya KPU pergi ke sekolah juga

dilaksanakan agar para pemilih pemula juga langsung merasakan

sendiri bagaimana pendidikan kepemiluan disampaikan oleh KPU

Kabupaten Dairi sehingga menimbulkan kesadaran dan keberanian

untuk ikut berpartisipasi pada pilkada tahun 2018 ini sebagai

pengalaman pertamanya untuk memilih.

Berdasarkan hal diatas maka penulis berkesimpulan bahwa pada strategi

Penguatan, strategi bujukan dan konfrontasi yang sudah dilakukan KPU

Kabupaten Dairi sudah berjalan dengan baik tetapi untuk strategi

rasionalisasi masih dalam kategori kurang disebabkan masih minimnya

kuantitas kegiatan yang dilakukan pada saat proses pemutakhiran daftar

pemilih pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi tahun

2018 yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi karena terbentur oleh

dana dan pada waktu yang bersamaan juga melakukan tahapan

pemilihan presiden dan wakil presiden 2019 dan tahapan legislatif.

2. Strategi dan penerapan strategi Komisi Pemilihan Umum Kabupaten Dairi

dalam meningkatkan partisipasi pemilih pada tahapan sosialisasi Pemilihan

Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten Dairi tahun 2018 pada segmen pemilih

perempuan, pemilih pemula dan kelompok marjinal meliputi 4 (empat)

strategi yaitu:

Page 123: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

160

a. Strategi KPU Kabupaten Dairi dalam meningkatkan partisipasi pemilih

pada tahapan sosialisasi Pemilihan Bupati dan Wakil Bupati Kabupaten

Dairi tahun 2018 meliputi 4 (empat) strategi yaitu:

Strategi Penguatan

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi berhasil menciptakan budaya

keterbukaan informasi publik. Hal tersebut dapat terlihat pada:

pertama optimalisasi laman web resmi KPU Kabupaten Dairi yang

dikelola oleh komisioner dan sekretariat KPU Kabupaten Dairi.

Dimana setiap apapun kegiatan/tahapan yang sedang berlangsung,

KPU Kabupaten Dairi langsung mengupload kelaman web KPU

Kabupaten Dairi sehingga masyarakat dapat melihat dan melakukan

komunikasi yang baik. Kedua terbangunnya komunikasi yang efektif

antara KPU Kabupaten Dairi dengan panitia ditingkat bawah yaitu

PPK, PPS dan PPDP pada pemilihan Bupati dan Wakil Bupati

Kabupaten Dairi. Untuk itu menurut penulis dalam penerapan strategi

yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi sudah optimal.

Strategi Rasionalisasi

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi kurang maksimal dalam

melakukan strategi rasionalisasi, KPU Kabupaten Dairi melakukan

kegiatan untuk membangun kesadaran masyarakat tentang pentingnya

berpartisipasi aktif dalam pemilihan dengan melakukan pendidikan

politik, penyuluhan dan membuka ruang diskusi kepada masyarakat

karena kegiatan yang dilakukan hanya beberapa kali mengingat

anggaran yang terbatas dan pada waktu yang bersamaan tahapan

Page 124: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

161

Pemilihan Legislatif dan Presiden juga berlangsung sehingga KPU

Kabupaten Dairi juga merasa waktu yang ada cukup kurang untuk

melakukan kegiatan merasionalisasikan pemilih khususnya pemilih

perempuan, pemilih pemula dan kelompok marjinal. Sehingga hal ini

masih dikeluhkan oleh beberapa masyarakat yang diwakili oleh

responden.

Strategi Bujukan

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi melakukan kegiatan sosialisasi

untuk menarik perhatian masyarakat, mengajak pemilih untuk

berpartisipasi dan mengajak masyarakat berpartisipasi secara aktif

dalam pemilihan. Hal tersebut dilakukan dengan kegiatan antara lain

KPU goes to onan, KPU goes to campus, KPU goes to school, dan

pagelaran musik dengan tema ajakan memilih dan tidak golput pada

pemilihan Kepala Daerah dan Kepala Daerah Kabupaten Dairi tahun

2018. Dalam penerapan strategi ini KPU Kabupaten Dairi sudah

optimal dalam meningkatkan partisipasi masyarakat.

Strategi Konfrontasi

Pada strategi ini KPU Kabupaten Dairi menurut penulis masih kurang

maksimal karena kegiatan ini hanya menekankan kepada masyarakat

yang apatis dan cenderung tidak peduli terhadap proses pemilihan.

Kegiatan yang dilakukan oleh KPU Kabupaten Dairi dalam bentuk

sosialisasi secara masif kepada masyarakat di tempat strategis dan

melakukan sosialisasi keliling dengan menggunakan mobil keliling,

Oleh karena itu, penerapan strategi pada strategi ini kurang maksimal

Page 125: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

162

dalam penerapannya. Sosialisasi yang dilaksanakan hanya ditempat

strategis seperti pada saat tahapan sosialisasi ini hanya masih terlalu

minim sebab menurud penulis masih kurang efektif karena masih

banyak tempat-tempat yang seharusnya yang harus didatangi oleh tim

dari KPU Kabupaten Dairi ini untuk dapat meningkatkan partisipasi

pemilih ini, misalnya: rumah-rumah masyarakat, perkumpulan marga,

perkumpulan agama dan lain sebagainya. Dengan langsung bertemu

dengan para pemilih ini maka akan nampak masyarakat yang apatis

atau tidak sehingga sosialiasi pemilihan ini dapat disampaikan dan

mudah-mudahan dapat diterima dan nantinya akan datang pada hari

pemilihan yang telah ditentukan.

Berdasarkan hal diatas maka penulis berkesimpulan bahwa pada strategi

penguatan dan strategi bujukan yang sudah dilakukan KPU Kabupaten

Dairi sudah berhasil tetapi untuk strategi rasionalisasi dan strategi

konfrontasi masih kategori kurang berhasil karena masih minimnya

kuantitas kegiatan yang disebabkan oleh terbatasnya anggaran dan pada

waktu yang bersamaan sedang berlangsung tahapan pemilihan legislatif

dan Presiden dan Wakil Presiden 2019.

Page 126: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

163

6.2. Saran

Adapun saran hasil penelitian ini adalah sebagai berikut :

6.2.1 Saran akademik

Masih adanya masyarakat yang masih belum ikut memilih dan adanya

pemilih yang golput maka dari itu penting kiranya ke depan hal ini diteliti

dan menjadi kajian bagaimana cara mengatasi partisipasi pemilih yg masih

rendah dan mencarikan formula yang tepat untuk mengatasinya.

6.2.1 Saran praktis

1. KPU Kabupaten Dairi dalam pelaksanaan pemilihan berikutnya

memaksimalkan strategi rasionalisasi dan strategi konfrontasi pada tahapan

pemutakhiran daftar pemilih dan tahapan sosialisasi sehingga target partisipasi

pemilih dapat lebih ditingkatkan lagi.

2. Kedepan KPU Kabupaten Dairi harus mengalokasikan dana pemilu untuk

segmen pemilih kelompok marjinal. Sebab kelompok marjinal adalah

kelompok masyarakat yang sangat rentan mudah dipengaruhi oleh hal yang

buruk sehingga apabila KPU memberikan pendidikan politik yang baik

kepada kelompok marjinal ini akan membantu meningkatkan peningkatan

kualitas sekaligus juga kuantitas dari pemilih.

3. Dalam hal peningkatan partisipasi pemilih bukan hanya menjadi tugas Komisi

Pemilihan Umum Kabupaten Dairi sebagai pelaksana pemilihan, tetapi

menjadi tugas bersama baik penyelenggara, partai politik, pemerintah daerah

dan masyarakat. KPU sebagai panitia harus lebih aktif dalam melakukan

proses pemutakhiran daftar pemilih dan gencar melakukan sosialisasi kepada

masyarakat agar angka golput dapat semakin ditekan sampai serendah-

Page 127: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

164

rendahnya untuk mencapai tingkat partisipasi pemilih yang tinggi pada

pemilihan selanjutnya.

4. Dalam hal peningkatan partisipasi pemilih dalam hal sosialisasi hendaknya

KPU Kabupaten Dairi dapat menganggarkan alokasi dana yang bertujuan

untuk menyediakan hadiah saat melakukan kegiatan sosialisasi untuk menarik

minat para pemilih.

Page 128: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

DAFTAR PUSTAKA

Sumber dari buku :

Almond, Gabriel. 1986. “Sosialisasi, Kebudayaan, dan Partisipasi Politik” dalamPerbandingan Sistem Politik. Yogyakarta: Universitas Gajah Mada Press.

Apter, David E. 1996. Pengantar Analisa Politik. Jakarta: PT Pustaka LP3ESIndonesia.

Barry, David. 1995. Pikiran pokok dalam sosiologi. Jakarta: PT.Raja Grafindo.

Budiardjo, Miriam. 1996. Demokrasi di Indonesia: Demokrasi Parlementer dandemokrasi Pancasila.Jakarta.PT Gramedia Pustaka Utama.

Budiardjo, Miriam. 2015. Dasar-Dasar Ilmu Politik Cet.5. Jakarta.

Bungin, Burhan. 2003. Analisis Data Penelitian Kualitatif. PT. Grafindo Persada.Jakarta

Cangara, Hafied. 2011. Komunikasi Politik Konsep, Teori, dan Strategi. Jakarta:PT. Raja Grafindo Persada.

Caplan, Bryan. 2007. The Myth o f the Rational Voter: Why Democracies ChooseBad Policies. New Jersey: Princeton University Press.

David, F. R. (2006). Manajemen Strategis. Jakarta, DKI Jakarta, Indonesia:Penerbit Salemba Empat.

David, Fred R. 2011. Strategic Management Manajemen Strategi Konsep, Edisi12. Jakarta: Salemba Empat.

Damsar. 2010, Perbandingan Sosiologi Politik, Jakarta, PT. Raja Grafindo.

Effendy, Onong Uchana, 2004. Dinamika Komunikasi. Bandung. PT RemajaRosdakarya

Efriza, 2012. Political Explore: sebuah kajian ilmu politik. Bandung: Alfabeta, cv

Firmanzah, 2008. Mengelola Partai Politik: komunikasi dan positioning ideologipolitik di era demokrasi. Jakarta: Yayasan Obor Indonesia

Gaffar, M. Janedjri. 2012. Politik Hukum Pemilu. Jakarta: Konstitusi Pers

Page 129: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

Hakim, Lukman. 2010. Kedudukan Hukum Komisi Negara di Indonesia. Malang:PPSUB, Puskasi Universitas Widyagama Malang dan Setara Press.

Hasan, M.I. 2002. Pokok-pokok Materi Metodologi Penelitian dan Aplikasinya.Ghalia Indonesia. Jakarta.

Koentjaraningrat. 1982. Sejarah Teori Antropologi I. Jakarta: Penerbit RinekaCipta.

Kotler, Philip. 1997. Manajemen Pemasaran Analisis Perencanaan, Implementasidan Pengendalian (terjemahan Jaka Wasana). Salemba Empat. Jakarta

Kurniawan, Agung. 2005. Strategi Transformasi Pelayanan Publik. Yogyakarta:Pembaharuan.

Lubis, Mawardi. 2008. Evaluasi Pendidikan Nilai,Yogyakarta: Pustaka Pelajar

Moleong, j, Lexy. 2006. Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: PT. RemajaRosdakarya.

Munjani, Saiful, R dkk. Kuasa Rakyat, Jakarta: Mizan Publika. 2012.

Nawawi, Hadari. 2001. Metode Penelitian Bidang Sosial. Yogyakarta: GajahMada University Press.

Nuryadin, A. 2012. Manajemen Perusahaan, LaksBang PRESSindo, Yogyakarta.

Pabundu. 2010. Budaya Organisasi dan Peningkatan Kinerja Karyawan. Jakarta:Bumi Aksara.

Pearce II, John A. dan Robinson, Richard B.Jr. (2008). Manajemen Strategis 10.Salemba Empat : Jakarta

Pito, Andrianus, Toni dkk. 2013. Mengenal Teori-teori Politik. Bandung: Nuansa

Rangkuti, Freddy, 1997. Analisis SWOT: Teknik Membedah Kasus Bisnis. Jakarta:PT.Gramedia.

Reksohadiprodjo, Sukanto. 2010. Manajemen Strategi. Yogyakarta: BPFE

Ribka, Anggina. Indeks pembangunan Manusia Kabupaten Dairi 2017, Dairi:cv.Rilis Gravika.

Sanjaya. 2008. Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar. Prenada: Jakarta

Syani, Abdul.1992. Sosiologi: Sistematika, Teori dan Terapan, Jakarta: BumiAksara.

Page 130: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

Rizkiansyah, Kurnia, Ferry. 2007. Mengawal Pemilu, Menatap Demokrasi:catatan Penyelenggaraan Pemilu 2004. Jakarta: iDEA Publishing.

Sugiyono. 2015. Metode Penelitian Manajemen. Bandung: Alfabeta.

Surbakti, Ramlan. 1998. Memahami Ilmu Politik, Gramedia Widia SaranIndonesia, Jakarta, Cet keempat

Sutarto. 2006. Dasar-dasar Organisasi. Yogyakarta: Gadjah Mada UniversityPress.

Taufiqurokhman. 2016. Manajemen Strategik. Jakarta: FISIP Universitas Prof.

Dr. Moestopo Beragama.

Yunus, Eddi. 2016. Manajemen strategis. Yogyakarta: Andi, Cet kesatu

Zaky, Maesur. 2009. Buku Panduan Pendidikan Bagi Pemilih Pemula.Yogyakarta: PKBI DIY.

Jurnal/Penelitian Lain

Afriyani, 2014: Solidaritas pada masyarakat marginal di Perkotaan Studideskriptif pada anggota lembaga keuangan masyarakat kota (LKMK)Keska Kelurahan Sei Mati, Lingkungan XII Medan Maimun. UniversitasSumatera Utara.Medan

Andila, R.Y. 2017. Strategi Komisi Pemilihan Umum dalam mengurangi angkagolput (Studi Pemilihan Walikota dan Wakil Walikota Bandar LampungTahun 2015). Universitas Lampung, Bandar Lampung

Ariyanto, Bismar. 2011. Analisis Penyebab Masyarakat Tidak MemilihDalam Pemilu, Jurnal Ilmu Politik dan Ilmu Pemerintahan, Vol.1, No.1

Chairiyah, Zul, Sri. 2012. Masalah profesionalisme penyelenggara pemilu (KPU)dan partisipasi pemilih dalam pemilukada serentak 2015 di Sumatera Barat“ (kultur lokal dan pemilu berintegritas) ” Jurnal Etika Pemilu.Vol.2, Nomor1,Maret 2016 hal 68-78

Haryono, Dwi, A. Margono. Syahrani. 2016. Strategi KPU dalam meningkatkanpartisipasi pemilih pada pemilihan Walikota dan Wakil Walikota SamarindaTahun 2015. eJournal Administrative Reform, 2016,4(2):204-215

Jorfi, Hassan, Fauzy, Hashim bin Yaccob, Shah, Ishak Mad.2011. TheRelationship Between Demographics Variables, Emotional Intelligence,

Page 131: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

Communication Effectiveness, Motivation, and Job Satisfaction.International Journal of Academic Research in Business and Social Science.April 2011. Vol.1, No.1

Marwiyah, Siti. 2016. Golput dalam Pemilukada serentak. Jurnal Etika Pemilu.Vol.2, Nomor 2, Juni 2016 hal 75-85

Muslimat, Ade. 2016. Rendahnya partisipasi wanita di bidang politik. Jurnalstudi gender dan anak.vol.3, Juli-Desember 2016 hal 17-29

Rozitra, D. 2017. Evaluasi Implementasi Sistem informasi Manajemen dalamPemutakhiran Data Pemilih (Studi pada Pemilihan Anggota DPR,DPD,danDPRD tahun 2014 oleh KPU Kota Palembang). Universitas Lampung,Bandar Lampung.

Setiawan, Novendi. 2016. Strategi KPU Kabupaten Bantul untuk meningkatkanpartisipasi pemilih pemula dalam pemilihan Kepala Daerah KabupatenBantul Tahun 2015. Jurnal skripsi Jurusan Ilmu Pemerintahan FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Muhammadiyah Yogyakarta.

Sudrajat, Helby. 2016. Golput dalam diskursus etika Pemilu. Jurnal EtikaPemilu.Vol.2, Nomor 2, Juni 2016:89-105

Soebagio, H. 2008 dalam Makara, Sosial Humaniora, Vol.12,No.2, Desember2008:82-86

Subekti, Tia. 2014. Partisipasi Politik Masyarakat dalam pemilihan umum (StudiTurn of Voter dalam pemilihan umum Kepala Daerah Kabupaten MagetanTahun 2013)” Jurnal Skripsi Program Studi Ilmu Pemerintahan, FakultasIlmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Zakiyah, Ummi. 2017. Keberlanjutan penyelenggaraan pilkada serentak tahap IIITahun 2018 yang ramah bagi kaum penyandang disabilitas. JURNAL OFGOVERNMENT-JOG (Kajian Manajemen Pemerintahan & OtonomiDaerah) Volume 3|Nomor 1|Juli-Desember 2017:266-280

Peraturan Perundang-Undangan :

UUD 1945Undang-undang Republik Indonesia Nomor 39 tahun 1999Undang - Undang Nomor 7 Tahun 2017 Tentang Pemilihan Umum

Sumber lainnya

http://daudgintingmunthe.blogspot.com/2013/09/meneropong-potensi-perilaku-pemilih.html diakses 16 April 2018.

Page 132: STRATEGI KOMISI PEMILIHAN UMUM DALAM …digilib.unila.ac.id/56237/3/TESIS TANPA BAB PEMBAHASAN.pdf · dalam daftar pemilih dan mengajak pemilih untuk mencoblos pada saat pemilihan.

https://www.kompasiana.com/mahfudmd_info/552b2e2bf17e61cf7ad623bf/pentingnya-para-pemilih-pemula-dalam-pemilu diakses 16 April 2018.

https://sitohanguntuktapanuli.wordpress.com/2008/10/29/pilkada-dairi-dua-putaran-parlemenbudiman-dan-jhonnyirwansyah-akan-bersaing-lagidiakses 16 April 2018.

https://news.detik.com/berita/2378951/polisi-amankan-provokator-kerusuhan-dairi diakses 16 April 2018.

http://mahalipan.blogspot.co.id/2013/09/203753-orang-ditetapkan-dalam-hasil.html diakses 16 April 2018.

www.lsi.co.id.Golput dalam Pilkada/Kajian Bulanan LSI edisi 05 September2007, oleh Eriyanto diakses 16 April 2018.