Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

27
Strategi Kepemimpinan Steve Jobs Untuk Memenuhi UAS Matakuliah Manajemen Strategik Dosen Pengampu : Abdul Ghofar, SE.,M.Si.,M.Acc.,DBA.,Ak.,CA Disusun oleh : Anisa Ayu Kharismasari 2014240921

description

Analisis strategi kepemimpinan, strategi generik pada kepemimpinan Steve Jobs

Transcript of Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Page 1: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Untuk Memenuhi UAS Matakuliah Manajemen Strategik

Dosen Pengampu : Abdul Ghofar, SE.,M.Si.,M.Acc.,DBA.,Ak.,CA

Disusun oleh :

Anisa Ayu Kharismasari

2014240921

UNIVERSITAS BRAWIJAYA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

PROGRAM PENDIDIKAN PROFESI AKUNTANSI

2015

Page 2: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Saat ini komputer dan notebook sudah bukan lagi menjadi barang yang asing bagi

kebanyakan orang. Perkembangan teknologipun sudah jauh lebih majulagi, kita pun sudah

mengenal perangkat teknologi canggih lain seperti smartphone, tablet hingga gadget mutakhir

yang lainya.

Salah satu produk yang menjadi pilihan banyak konsumen teknologi saat ini adalah

produk yang dikeluarkan oleh perusahaan produk teknologi terkemuka Apple Inc. Apple

merupakan satu dari beberapa raksasa teknologi paling maju abad ini. Kita mengenal Ipad,

Iphone, Ipod hingga perangkat komputer iMac khas Apple.

Dibalik bersinarnya Apple saat ini ada seorang tokoh teknologi yang mungkin sudah

layak jika disebut sebagai legenda teknologi modern. Karena berkat usaha serta karyanya lah

kini kita bisa menikmati kemudahan yang ditawarkan perangkat elektronik seperti komputer

dan laptop yang lebih canggih. Mungkin sudah sebagian dari anda sudah tahu, Yup sosok

tersebut adalah Steve Jobs, sang pendiri Apple serta seseorang yang pertama kali

memperkenalkan konsep komputer pribadi.

Kejayaan apple tidak terlepas dari eksistensi sang CEO dan juga pendiri, Steve Jobs.

Tak pelak, pria yang suka berpenamilan casual ini merupakan figur kunci dibalik

ketangguhan Apple. Melalui visinya yang tajam dan citarasa yang kuat akan produk-produk

teknologi berestetika, Steve telah menjelmakan dirinya sebagai jangkar yang amat

menentukan ke arah mana bahtera Apple hendak dilayarkan.

A. BIOGRAFI STEVE JOBS

Steven Paul Jobs lahir di San Francisco, California, Amerika Serikat, 24 Februari

1955 adalah pemimpin perusahaan Apple Computer bersama Steve Wozniak dan tokoh utama

di industri komputer. Sebagai pendiri (dengan Steve Wozniak) Apple Computer di tahun

1976, ia mempopulerkan konsep komputer di rumah tangga dengan Apple II. Kemudian, ia

merupakan salah satu orang yang pertama kali menyadari potensi untuk mengomersialkan

antarmuka pengguna grafis (graphical user interface) dan mouse yang dikembangkan di Palo

Alto Research Center perusahaan Xerox, dan kemudian teknologi ini diterapkannya ke dalam

Apple Macintosh.

Jobs juga memimpin Pixar Animation Studios, sebuah perusahaan komputer animasi

terkemuka di dunia layar lebar. telah menjadi multi-jutawan sebelum berumur 30 tahun.

Page 3: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Dimulai dengan perusahaan NeXT untuk membuat sistem pendidikan dengan harga yang

terjangkau, menemukan bahwa menjual software lebih baik dari pada menjual hardware.

Dilahirkan di San Fransisco oleh ibunya Joanne Simpson dan ayahnya Abdulfattah

Jandali mahasiswa tamu dari Syria yang kemudian menjadi profesor ilmu politik. Sejak bayi

beliau diadopsi Paul dan Clara Jobs dari Mountain View,Santa Clara County California.

Orang tua angkat inilah yang memberikan nama Steven Jobs. Orang tua biologisnya kelak

menikah dan memberinya adik perempuan bernama Mona Simpson yang kini terkenal

sebagai novelis.

Beliau melewati masa SMP dan SMU di Curpetino, Califonia, seringkali setelah jam

sekolah mengajar di Hewlett Packard Company di Palo Alto, California. Maka tak heran

segera setelah itu ia dan Steve Wozniak segera menjadi pekerja paruh waktu di perusahaan

ini. Di tahun 1972, Jobs lulus dari SMA Homestead di Cupertino, California dan diterima di

Reed College di Portland, Oregon, tapi dikeluarkan/ drop out setelah satu semester. Tapi ia

segera mendaftar ke Reed College, salah satu hal yang dipelajari di sini kaligrafi. "Jika saya

tak pernah dikeluarkan dari tempat belajar hanya satu semester mungkin Mac saat ini tak

akan memiliki multiple typefaces atau font-font yang proposional," katanya.

Namun setelah dirinya lahir, dirinya tidak diasuh oleh kedua orang tua kandungnya

melainkan diadopsi oleh pasangan Paul dan Clara Jobs yang tinggal di Santa Clara County

California. Meskipun bukan anak kandung namun kedua orang tua angkatnya sangat sayang

dan memberikan segala yang terbaik untuk Steve. Steve pun juga mempunyai seorang adik

kandung perempuan bernama Mona Simpson. Mona Simpson saat ini lebih dikenal sebagai

seorang penulis novel yang sudah sukses.

Masa kecilnya dihabiskan di California, semasa masih dibangku sekolah menengah, ia

dan rekanya sering pergi ke salah satu perusahaan teknologi Hewlett Packard Company,

disana ketertarikannya dengan teknologi mulai tumbuh. Hingga selepas masa SMA nya pada

tahun 1972 di Homestead di Cupertino, California dirinya melanjutkan pendidikan ke Reed

College di Portland, Oregon. Ternyata semasa kuliah dirinya pernah di DO pada tahun

pertamanya. Namun DO tersebut malah membawa dirinya pada kesempatan yang lebih besar

dibanding bangku perkuliahan.

Page 4: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

B. GAYA KEPEMIMPINAN STEVE JOBS

Steve Jobs merupakan salah satu sosok pemimpin bisnis yang paling menonjol saat

ini. Meskipun ia tidak pernah menyelesaikan kuliahnya, namun Jobs terbukti menjadi salah

satu entrepreneur yang tersukses di dunia.

1. Visioner

Steve Jobs merupakan salah satu pemimpin yang paling visioner, dimana ia selalu

mempunyai visi jangka panjang, yang kemudian membuktikan bahwa langkah yang ia ambil

merupakan langkah revolusioner. Macintosh, misalnya, yang diluncurkan pada awal tahun

1984, merupakan PC pertama yang menggunakan mouse, serta dilengkapi graphical user

interface (GUI), bukan hanya command-line interface. Hingga saat ini, PC pasti dilengkapi

dengan mouse juga GUI. Hingga kini, iPod menjadi MP3 player terpopuler di dunia, dan

iPhone juga menjadi salah satu most wanted gadget di seluruh dunia. Visinya terhadap Pixar,

yang pertama kali memproduksi film animasi dengan computer, juga terbukti sukses luar

biasa, dan berhasil menelurkan beberapa blockbuster di pasar, seperti Toy Story, A Bugs Life,

Toy Story 2, Finding Nemo, The Incredibles, Ratatouille, hingga yang terakhir Wall-E.

2. Customer-Driven

Salah satu keunggulan Steve Jobs adalah, dia melakukan inovasi produk yang

berdasarkan customer-driven. Meskipun mungkin dia lebih mengutamakan intuisi

dibandingkan pendapat lain seperti riset pasar, namun Jobs mempunyai intuisi yang kuat

mengenai apa yang dibutuhkan dan diinginkan pelanggannya. Hal ini dapat dilihat dari

berbagai macam produk Apple, mulai dari Macintosh, iMac, iPod, hingga iPhone, yang selalu

mengutamakan user interface, yang intinya memberikan kemudahan dan convenience bagi

penggunanya. Selain itu, Apple juga dikenal dengan customer experience yang unggul,

berdasarkan riset ‘customer experience index’ yang dikeluarkan Forrester untuk tahun 2008

yang menempatkannya di posisi pertama dengan nilai 80%, mengalahkan perusahaan raksasa

lainnya di dunia. Salah satunya mungkin disebabkan oleh ritel Apple yang menyediakan

konsultasi gratis di tempat.

Page 5: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

3. Micromanager yang Kharismatik

Di lingkungan kerja Apple, Steve Jobs dikenal sebagai pemimpin yang gaya

kepemimpinannya seperti micromanager, yakni banyak menuntut dan cenderung egois. Salah

satu kritik yang banyak ditujukan kepadanya adalah bagaimana ia selalu menginginkan segala

sesuatu dijalankan sesuai dengan caranya. Justru ini menjadi kunci sukses Apple, yakni

karena Steve Jobs mampu untuk mengarahkan orang-orang yang dimilikinya untuk

melakukan sesuatu yang sebelumnya tidak pernah dilakukan, karena hal ini penting untuk

pencapaian visi dan rencana yang telah dirancang oleh Jobs. Intinya, gaya micromanager

Steve Jobs berimplikasi positif karena Steve Jobs sudah mengetahui dengan pasti apa yang

ingin dicapai dan bagaimana mencapainya, sehingga ini seakan menjadi pecut bagi

karyawannya untuk mencapai kesuksesan yang dicita-citakan.

4. Fokus

Salah satu kunci kesuksesan Steve Jobs dalam memimpin Apple adalah menjadikan

mereka untuk fokus ke dalam digital hub strategy. Strategi yang diperkenalkan Apple sejak

tahun 2001, hingga saat ini menjadi fondasi dan fokus bagi Apple. Tujuan utama dari strategi

ini adalah memungkinkan pengguna untuk memperoleh akses terhadap content hiburan

dimana dan kapanpun mereka ingnkan. Awalnya, Apple hanya meluncurkan iPod, kemudian

didukung dengan iTunes yang sontak menjadikan musik format digital menjadi hit di seluruh

dunia, dan menjadi game-changer di industri musik. Selanjutnya, Apple juga

mengembangkan berbagai aplikasi pendukung produk-produknya, seperti iPhoto, iMovie,

iDVD bahkan hingga system operasi Mac OS. Seluruh pengembangan yang dilakukan Apple

terkait dengan focus pada ‘digital hub strategy’ mereka termasuk produk-produk terbarunya

kini yakni iPod Touch dan iPhone yang kini laris manis di seluruh dunia

5. OtokratisJobs tampaknya bersifat micromanagement di Apple. Jobs mengakui bahwa ada

sekitar 100 orang melapor langsung padanya. Seperti disebutkan di atas, ia dianggap sebagai

otokratis. Kenyataan bahwa begitu banyak individu melaporkan kepadanya secara langsung

merupakan keinginan untuk menahan semuanya di tangannya. Total kontrol tentu merupakan

dasar kepemimpinan ini.

Page 6: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

6. Entrepreneurial

Pada saat yang sama Jobs digambarkan sebagai sorang entrepreneur: "Jobs mungkin

seorang multibillionaire, tapi itu mengurangi etos kerjanya. Dia membawa energi

entrepreneur untuk membuat banyak CEO melihatnya di bawah mereka”. Lalu semangat

kewirausahaannya juga ditunjukkan oleh fakta, bahwa ia berulang kali memperkenalkan

kepada dunia produk yang merevolusi industri hiburan dan bagaimana media hiburan

dibagikan (misalnya: iPhone dan iPod sebagai perangkat media, dan iTunes sebagai saluran

distribusi).

7. Pemimpin Transformasional

Seorang pemimpin transformasional sebagai salah satu yang "membawa besar,

perubahan positif bagi organisasi, kelompok atau masyarakat". Seperti yang baru saja kita

tahu, Jobs telah mengubah beberapa perusahaan selama bertahun-tahun. Dia telah mengubah

Pixar menjadi sukses.

Dia memiliki semua atribut penting untuk dipertimbangkan, didasarkan pada beberapa

persyaratan yang Dubrin sebutkan: dia memimpin dengan contoh, ia melakukan

pemberdayaan, ia memiliki visi dan seperti yang disebutkan dia bisa dianggap sebagai

karismatik. Namun, ia tampaknya kurang memiliki kualitas manusiawi seorang pemimpin

transformasional, yang juga disebutkan sebagai prasyarat untuk seorang pemimpin

transformasional oleh Dubrin, yaitu: kecerdasan emosi, dorongan pribadi, membangun

kepercayaan (Apple terkenal kerahasiaannya, bahkan diakui oleh Jobs sendiri: "Hal ini

umumnya bukan merupakan kebijakan Apple untuk menyebutkan rencana kami untuk masa

depan, kami cenderung berbicara tentang hal-hal yang baru saja kami capai")

8. Motif kekuasaanDalam pertanyaan mengapa seseorang berusaha untuk kekuasaan, Dubrin

menjelaskan dua motif utama: pribadi dan motif kekuatan sosial. Dalam kasus Jobs tidak

tampak cocok sepenuhnya. Motif kekuasaan pribadi akan memerlukan perjuangan untuk

mendapatkan status, uang dan kemewahan, sesuatu yang sulit untuk diberikan kepada Jobs.

Motif kekuasaan sosial akan memerlukan penggunaan kekuasaan untuk kebaikan yang lebih

besar, atau untuk membantu orang lain.

Kita mungkin meninggalkan deskripsi motif untuk dirinya sendiri, dengan mengutip

kata-katanya: "Your time is limited, so don‟t waste it living someone else‟s life. Don‟t be

trapped by dogma – which is living with the results of other people‟s thinking. Don‟t let the

Page 7: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

noise of others‟ opinions drown out your own inner voice; and the most important, have the

courage to follow your heart and intuition. They somehow already know what you truly want

to become. Everything else is secondary".

Motifnya terlihat egois, tapi tidak ada persyaratan khas motif kekuasaan pribadi.

Mungkin kita dapat mengasumsikan bahwa kekuatan bukan merupakan pendorongnya,

setidaknya, ketika kita percaya kata-katanya, tetapi baginya kekuasaan adalah sesuatu yang

harus untuk apa yang benar-benar mendorongnya: prestasi dalam dirinya sendiri.

9. Foster GreatnessMy job is not to be easy on people. My job is to make them better Steve Jobs bukan

tipe orang yang mudah menerima hasil karya, termasuk dari orang-orangnya sendiri.

Beberapa kali ia menolak produk Apple. Apa ingin dilakukannya adalah membuat segala

sesuatunya lebih baik.

Apapun keputusannya yang dibuatnya, meskipun tampak tidak berperasaan, merupakan

caranya untuk mengadakan perbaikan untuk semua lini, baik personal maupun produk.

10. Follow Your Passion

“If you don’t love something, you’re not going to go the extra mile, work the extra

weekend, challenge the status quo as much.” Passion memegang peranan besar dalam

pembentukan kemegahan suatu impian. Steve Jobs sangat meyakini hanya dengan disertai

passion sebuah karya akan mendapatkan predikit "hebat." Ia mendorong orang-orang untuk

mengerjakan apa yang dicintainya. Karena cinta itu yang memberi tenaga, vitalitas, dan

kreativitas. Baginya, arti kepuasan adalah menghasilkan karya-karya hebat, dan karya-karya

hebat hanya tercipta karena adanya cinta utuh kepada apa yang kita kerjakan. Ia menunjukan

sebuah keberanian tertentu berkenaan dengan passion. Yakni keberanian mengikuti

passionnya meskipun harus keluar dari zona nyaman.

11. Stay True to Your Vision "If you dont share our vision..then get out." Pemimpin visioner adalah ciri khas lain

yang melekat pada Steve Jobs. Apa yang dimaksud visioner di sini adalah kesetiaan pada visi

awal. Visi itu tidak boleh berubah meskipun di tengah perjalanan ada banyak godaan-godaan

yang ingin meruntuhkannya. Karena kesetiaan pada visinya, Steve Jobs pernah dipecat dari

perusahaan yang ia dirikan. Gaya kepemimpinan Steve Jobs membuat visi itu merebak ke

setiap pekerjanya. Ia memastikan bahwa setiap langkah bergerak menuju visi tersebut. Tidak

Page 8: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

ada toleransi. Visi, baginya, ibarat identitas brand. Apabila lemah pada visi, maka tidak ada

produk dengan identitas yang kuat.

12. Hire CreativityHere's to the crazy one -- the misfits, the rebels, the troublemakers, the round pegs in

the square holes. The one who see things differently...the one who can change times. "Think

Different!" adalah kalimat yang menggetarkan dari Apple. Slogan ini mengungkapkan

bagaimana Steve Jobs selalu berjalan di luar tradisi-tradisi yang sudah ada. Think Different

adalah nafas dari setiap produk Apple.Mendobrak cara berpikir kuno, maka hasilnya adalah

sebuah produk dengan inovasi tersendiri. Bukan produk yang diinginkan konsumen, tapi

produk yang berada di luar jangkauan imajinasi konsumen. Filosofi ini terlihat dari

bagaimana ia merekrut pekerjanya. Apple tidak hanya merekrut para insinyur ahli di bidang

komputer, melainkan juga merekrut para seniman, pemusik, sastrawan, zoologis, sejarahwan

yang juga mengerti komputer. Steve Jobs menginginkan elemen kehidupan real terpadu dan

terwakili produk-produknya. Sebuah narasi kuat ia ciptakan sendiri untuk iklan produknya.

While some see them as crazy ones, we see genius. Because the people who think they are

crazy enough to change the world, are the ones that do. Mungkin, bagi sebagian orang

perkataanya adalah serpihan dari penyakit yang dideritanya, bipolar disorder, namun ia

membuktikan ucapannya bukan omong kosong semata.

13. Risk Failure

The greatest artist like Dylan, Picasso, dan Newton risked failure. And if we want to

be great, we've got to risk too. Di balik setiap passion, visi, dan keputusan menyimpan

resiko tertentu selain "resiko" kesuksesan. Kepemimpinan Steve Jobs dibangun dengan

asumsi tersebut. Bahwa jika Anda ingin menjadi hebat, dalam waktu bersamaan sebenarnya

Anda sedang masuk dalam resiko besar. Jika memang suatu saat justru kita mendapatkan

resikonya, ambil resiko tersebut. Anda diajarkan untuk tidak hanya mencintai visi itu, tetapi

juga mencintai resikonya. Filosofi semacam ini membuat Steve Jobs memberikan totalitasnya

kepada passion dan pekerjaanya. Dan jauh-jauh hari ia sudah mengetahui impak besar dari

pekerjaanya itu: jika sukses, maka itu sukses besar. Jika gagal, maka kegagalan itu sebanding

dengan nilai visi yang dibangunnya. Keberanian menghadapi resiko adalah pembeda antara

mereka yang hanya memiliki impian dengan mereka yang mewujudkan impiannya. Steve

Jobs pernah mengatakan bahwa Apple bisa saja hanya menggarap pasar personal computer,

Page 9: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

dan jika melakukannya, Apple tidak mempertaruhkan resiko apapun. Tetapi itu tidak

dilakukannya demi menggapai "greatness."

14. Serve a Purpose

If you keep your eye on profit, you're going to skimp your product. But if you focus on

making really great product, the the profits will follow. Ini-lah rahasia konsep kepemimpinan

Steve Jobs berikutnya: serve a purpose. Apa yang selalu diinginkan Steve Jobs adalah

menciptkan maha karya. Tidak hanya sekedar membuat produk, Steve Jobs akan membuat

sentuhan hebat pada produknya. "Make it great!" adalah kata-kata yang acapkali terlontar

darinya. Kalimat ini menjelaskan bagaimana proses berpikir Steve. Konsumen hanya boleh

diberikan produk HEBAT, kelak dengan sendirinya mereka akan memberikan profit kepada

perusahaan. Karena pada dasarnya konsumen akan dipuaskan dengan produk-produk hebat.

Ia sering bertanya pada dirinya sendiri, "Is this as great as it could be?" Apakah (produk) ini

telah mencapai puncak kehebatannya? Pertanyaan ini yang akhirnya menjadi ruh dari

pembuatan produk-produk jenius Apple. Membaca kisah Steve Jobs kita pasti menemukan

kata kunci dari pemikirannya: passion, vision and great. Dengan tiga kata kunci ini kita

mengetahui mengapa dan siapa Steve Jobs.

C. KEPEMIMPINAN STEVE JOBS YANG KHARISMATIK

Steve Jobs terkenal karena kemampuannya dalam memberikan pidato dan memikat

perhatian penonton. Dia mampu memikat karyawan dan penonton dengan kemampuan

evangelist. Dalam hal ini kita dapat mengamati bahwa dia dimiliki kemampuan karismatik

dengan mengkomunikasikan ide-idenya menggunakan metafora, analogi dan cerita.

Menariknya, saat presentasi produk baru Apple "iPad" dia akan duduk di sofa karena

untuk membuat skenario yang membantu penampil dan pendengar untuk membayangkan

adegan Minggu pagi di rumah, menggunakan produk baru ini saat membaca koran. Jobs

kemudian mulai membuka halaman web koran Amerika. Dengan menciptakan kisah-kisah di

kepala penonton, dia mengkomunikasikan keunggulan produk yang paling efisien. Dia adalah

pembicara yang berbakat dengan kemampuan luar biasa (referent power).

Karisma Jobs sangat bergantung pada pengetahuan yang mendalam dan pemahaman

tentang teknologi yang ia dalami (expert power). Pengetahuan teknis Jobs tidak dapat

melakukannya. Bagaimanapun, Jobs telah mendirikan Apple bersama dengan Wozniak dan

bersama-sama mereka mengembangkan perangkat keras yang pertama. Tentu pemahaman

Jobs tentang teknologi dapat dikombinasikan dengan bakat visionernya membantu dia untuk

Page 10: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

mengembangkan visi lalu mengkomunikasikannya secara efisien untuk eksekusi, kepada para

karyawannya.

Sifat karismanya memungkinkan dia untuk membangkitkan antusiasme karyawan

(keterlibatan kerja) untuk menjadi lebih baik dengan melakukan tugas-tugas yang tampaknya

mustahil, dan juga meyakinkan pelanggan untuk membeli produk Apple.

Jenis karismanya dapat digambarkan sebagai yang telah dipersonalisasi. Ini berarti

yang terutama berfungsi adalah kepentingan sendiri dan latihan hanya hambatan kecil pada

penggunaan kekuasaan. Dalam kasus Jobs ini berarti bahwa ia tidak hanya memotivasi

dengan bercerita, tetapi juga dengan kekerasan. Jobs digambarkan oleh beberapa orang

sebagai orang yang manipulatif, tidak jujur, dan kasar.

Indikasi ini dapat ditemukan ketika ia mengatakan, " My job is to not be easy on

people. My job is to make them better. My job is to pull things together from different parts of

the company and clear the ways and get the resources for the key projects. And to take these

great people we have and to push them and make them even better, coming up with more

aggressive visions of how it could be." Ia ingin orang-orang mengikutinya, mengharapkan

ketaatan dan lebih dari itu nampak keluar dari minatnya sendiri karena bekerja di Apple

adalah tujuan yang berharga dalam hidupnya.

D. PERILAKU KEPEMIMPINAN STEVE JOBS

Karena perilaku manipulatifnya ia dianggap oleh beberapa karyawan sebagai

otokratis. Perilakunya dalam pertemuan misalnya digambarkan sebagai kasar, berwibawa dan

menjengkelkan.Dubrin menjelaskan pentingnya pertimbangan dan memulai struktur.

Pertimbangan maksudnya untuk tingkat seorang pemimpin menawarkan dukungan

emosional, sementara struktur adalah cara mengorganisasi pekerjaan, yaitu dengan jadwal,

perintah, pedoman, dll. "Menyelesaikan pekerjaan” merupakan prioritas utama mereka.

Karena sifat perfeksionisnya, Jobs mendominasi keberadaan yang membuat beberapa

karyawan takut. Ini akan membuat kita mengasumsikan bahwa tingkat pertimbangannya agak

rendah (selain itu ia akan peduli tentang ketakutan orang-orang dan mencoba untuk melawan

itu) dan tingkat struktur memulainya agak tinggi, seperti yang kita lihat dalam paragraf

"karisma".

Namun, dalam beberapa tahun kemudian, ia menunjukkan kehangatan dan

mengurangi balas dendam terhadap karyawannya. Bahkan, nilai persetujuan oleh

Page 11: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

karyawannya sekarang menunjukkan Jobs harus mendapatkan persetujuan 90%. Namun

demikian, tidak semuanya jelas bahwa nilai ini didasarkan pada dia yang menjadi lebih lunak

pada orang akhir-akhir ini atau hanya pada kekaguman orang kepadanya karena

kesuksesannya.

1. Lakukan Apa yang Anda Cintai

Steve Jobs mengikuti kata hati dan seluruh hidupnya untuk membuat perbedaan. Inovasi

tidak akan dapat terjadi tanpa ada gairah dan gairah itu muncul jika anda melakukan hal

yang anda senangi.

2. Tinggalkan Jejak dalam Semesta

Steve Jobs berhasil menularkan visinya ke orang lain di dalam perusahaan, sehingga Jobs

menarik orang-orang yang memberikan berbagai ide dan inovasi ke dalam Apple.

Berbagai gairah, mendorong Apple mencapai tujuan.

3. Terus Berfikir

Inovasi tidak akan ada tanpa kreativitas, dan kreativitas adalah menghubungkan berbagai

hal dan mewujudkannya. Di saat mencapai puncak tertinggi kariernya, Steve Jobs terus

melakukan inovasi dan kreasi agar tetap dapat bersaing dengan para kompetitor seperti

Samsung dan Google.

4. Jual Mimpi, Bukan Produk

Jobs selalu berpikir berbeda terhadap konsumen. Bagi Jobs, orang-orang yang membeli

produk Apple bukanlah konsumen melainkan orang-orang dengan impian, harapan dan

ambisi. Jobs membuat produk untuk membantu mereka mewujudkan mimpi.

5. Katakan Tidak Untuk 1.000 Produk

Jobs selalu memikirkan baik-baik setiap produk yang ia buat. Jobs memiliki prinsip,

kesederhanaan adalah kemajuan tertinggi. Kemasan, desain bahkan interaksi di situs

Apple selalu dibuat sederhana. Inovasi berarti menghilangkan hal yang tidak perlu.

6. Menciptakan Pengalaman yang Hebat Bagi Pembeli Produk.

Jobs memiliki standar tinggi dalam layanan pelanggan. Setiap produk Apple dipasarkan

khusus di Apple store dan menjadi toko teknologi terbaik di dunia. Apple store menjadi

tempat menjalin hubungan emosional dengan para pelanggan.

Page 12: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

7. Ahli Menyampaikan Pesan

Jobs dikenal senagai orang yang ahli berbicara. Jobs mengubah peluncuran produk

menjadi sebuah bentuk seni. Jobs memiliki ide dan inovasi terbaik di dunia, dan ia

berhasil mengantarkan inovasi tersebut kepada orang-orang. Inovasi terbaik akan sia-sia

jika anda tidak dapat meyakinkan pesan tersebut ke masyarakat.

“Cara Jobs berbicara dan berjalan merefleksikan Apple itu sendiri,” kata Carmine.

steve job berkata “Yang paling penting adalah bagaimana anda berpikir tentang diri anda

sendiri untuk terus berinovasi sehingga menciptakan ide yang akan berdampak pada

pertumbuhan bisnis anda,”

E. KALIMAT MOTIVASI STEVE JOBS

1. Steve Jobs mengatakan: “Inovasi membedakan antara pemimpin dan pengikut. “

Inovasi tidak memiliki batas. Batas hanya imajinasi Anda. Sudah waktunya bagi Anda

untuk mulai berpikir keluar dari kotak. Jika Anda terlibat dalam industri yang berkembang,

memikirkan cara untuk menjadi lebih efisien, pelanggan lebih ramah, dan lebih mudah untuk

melakukan bisnis dengan. Jika Anda terlibat dalam industri menyusut – keluar dari itu cepat

dan perubahan sebelum Anda menjadi usang, keluar dari pekerjaan, atau keluar dari bisnis.

Dan ingat bahwa penundaan adalah bukan pilihan di sini. Mulailah berinovasi sekarang!

2. Steve Jobs mengatakan: “Jadilah tolok ukur kualitas. Beberapa orang tidak

digunakan untuk suatu lingkungan di mana keunggulan yang diharapkan.”

Tidak ada jalan pintas untuk keunggulan. Anda harus membuat komitmen untuk

membuat keunggulan prioritas Anda. Gunakan bakat Anda, kemampuan, dan keterampilan

dalam cara yang terbaik dan maju dari orang lain dengan memberikan yang sedikit tambahan.

Hidup dengan standar yang lebih tinggi dan membayar perhatian ke rincian yang benar-benar

membuat perbedaan. Keunggulan tidak sulit – hanya memutuskan sekarang untuk

mencobanya terbaik Anda – dan Anda akan kagum dengan apa yang diberikan kehidupan

kembali.

3. Steve Jobs mengatakan: “Satu-satunya cara untuk melakukan pekerjaan besar adalah

mencintai apa yang Anda lakukan. Jika Anda memiliki belum menemukannya,

teruslah mencari. Jangan menetap. Seperti dengan semua masalah hati, Anda akan

tahu bila Anda telah menemukannya.”

Page 13: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Aku punya itu ke empat kata: “Lakukan apa yang Anda cintai.” Carilah suatu

pekerjaan yang memberikan Anda rasa makna, arah dan kepuasan dalam hidup. Memiliki

rasa tujuan dan berjuang menuju tujuan memberi makna kehidupan, arah dan kepuasan. Ini

tidak hanya memberikan kontribusi untuk kesehatan dan umur panjang, tetapi juga membuat

Anda merasa lebih baik dalam masa sulit. Apakah Anda melompat dari tempat tidur pada

pagi hari Senin dan berharap untuk minggu kerja? Jika jawabannya adalah ‘tidak’ terus

mencari, Anda akan tahu bila Anda telah menemukannya.

4. Steve Jobs mengatakan: “Anda tahu, kita tidak tumbuh sebagian besar makanan yang

kita makan. Kami memakai pakaian orang lain membuat. Kami berbicara bahasa yang

orang lain dikembangkan. Kami menggunakan matematika yang orang lain

berkembang … Maksudku, kita terus-menerus mengambil hal-hal. Rasanya, indah

senang untuk menciptakan sesuatu yang menempatkan kembali di kolam pengalaman

manusia dan pengetahuan.”

Hidup dalam cara yang etis bertanggung jawab. Cobalah untuk membuat perbedaan di

dunia ini dan berkontribusi untuk kebaikan yang lebih tinggi. Anda akan menemukan

memberi arti lebih untuk hidup Anda dan itu bagus untuk obat penawar kebosanan. Selalu ada

begitu banyak yang harus dilakukan. Dan berbicara dengan orang lain tentang apa yang Anda

lakukan. Jangan berkhotbah atau merasa benar sendiri, atau fanatik tentang hal itu, yang

hanya menempatkan orang off, tapi pada saat yang sama, jangan malu teladan, dan

menggunakan kesempatan yang muncul untuk membiarkan orang lain tahu apa yang Anda

lakukan .

5. Steve Jobs mengatakan: “Ada sebuah ungkapan dalam Buddhisme, ‘pikiran Pemula.”

Ini bagus untuk memiliki pikiran pemula.”

Ini adalah jenis pikiran yang dapat melihat segala sesuatu sebagaimana adanya, yang

langkah demi langkah dan dalam sekejap dapat mewujudkan sifat asli dari segala sesuatu.

Pikiran pemula adalah latihan Zen dalam tindakan. Ini adalah pikiran yang tidak bersalah atas

prasangka dan, harapan penilaian dan prasangka. Pikirkan pikiran pemula sebagai pikiran

yang menghadapi hidup seperti anak kecil, penuh rasa ingin tahu dan bertanya-tanya dan

takjub.

6. Steve Jobs mengatakan: “Kami pikir pada dasarnya Anda menonton televisi untuk

mengubah otak Anda pergi, dan Anda bekerja di komputer Anda bila Anda ingin

mengaktifkan otak Anda.”

Rim studi akademis selama beberapa dekade telah cukup mengkonfirmasi pengaruh

televisi merusak mental dan moral. Dan pengamat TV yang paling tahu bahwa kebiasaan

Page 14: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

mereka mematikan pikiran dan boros, tapi masih menghabiskan sebagian besar waktu mereka

di depan kotak itu. Maka berpalinglah TV Anda off dan menyimpan beberapa sel-sel otak.

Tapi berhati-hati, Anda dapat mengaktifkan otak Anda off dengan menggunakan komputer

juga. Coba dan memiliki percakapan cerdas dengan seseorang yang memainkan penembak

orang pertama selama 8 jam sehari. Atau permainan balap mobil, atau peran-bermain game.

7. Steve Jobs mengatakan: “Saya orang yang saya tahu itu kehilangan seperempat miliar

dolar dalam satu tahun …. Ini sangat karakter bangunan.

Jangan menyamakan membuat kesalahan dengan menjadi kesalahan. Tidak ada hal

seperti orang sukses yang tidak gagal atau membuat kesalahan, ada orang-orang sukses yang

membuat kesalahan dan mengubah hidup mereka atau kinerja dalam menanggapi mereka,

sehingga sudah benar waktu berikutnya. Mereka dipandang sebagai peringatan kesalahan

daripada tanda-tanda ketidakmampuan harapan. Jangan pernah membuat kesalahan berarti

tidak menjalani hidup dengan penuh.

8. Steve Jobs mengatakan: “Saya akan perdagangkan semua teknologi saya untuk sore

dengan Socrates.”

Selama dekade terakhir, banyak buku yang menampilkan tokoh-tokoh sejarah

pelajaran dari telah muncul di rak-rak toko buku di seluruh dunia. Dan Socrates berdiri

dengan Leonardo da Vinci, Copernicus Nicholas, Charles Darwin dan Albert Einstein sebagai

mercusuar inspirasi bagi pemikir mandiri. Tapi dia datang lebih dulu. Cicero mengatakan

bahwa Socrates, “disebut filsafat Dia turun dari langit dan ke dalam kehidupan manusia.” Jadi

gunakan prinsip-prinsip Sokrates dalam kehidupan Anda, pekerjaan Anda, belajar Anda, dan

hubungan Anda. Ini bukan tentang Socrates, itu benar-benar tentang Anda, dan bagaimana

Anda dapat membawa lebih banyak kebenaran, keindahan dan kebaikan ke dalam hidup Anda

sehari-hari.

9. Steve Jobs mengatakan: “Kami di sini untuk menempatkan penyok di alam semesta.

Kalau tidak mengapa lain bahkan berada di sini?”

Apakah Anda tahu bahwa Anda memiliki hal-hal besar untuk capai dalam hidup? Dan

tahukah Anda bahwa hal-hal besar semakin agak berdebu saat Anda tuangkan sendiri

secangkir kopi, dan memutuskan untuk memikirkan hal-hal yang lebih daripada melakukan

mereka? Kami semua lahir dengan hadiah untuk diberikan dalam kehidupan, salah satu yang

menginformasikan semua, kami kepentingan keinginan, nafsu dan keingintahuan. Karunia ini,

pada kenyataannya, tujuan kita. Dan Anda tidak perlu izin untuk memutuskan tujuan Anda

Page 15: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

sendiri. Tidak ada bos, guru, orangtua, pendeta atau otoritas lainnya dapat memutuskan ini

untuk Anda. Hanya menemukan bahwa tujuan yang unik.

10. Steve Jobs mengatakan: “Waktu Anda terbatas, jadi jangan sia-siakan hidup orang

lain. Jangan terperangkap dengan dogma – yaitu hidup dengan hasil pemikiran orang

lain.“

Jangan biarkan suara pendapat lain menenggelamkan suara batin Anda sendiri. Dan

yang paling penting, miliki keberanian untuk mengikuti hati dan intuisi. Entah bagaimana

mereka sudah tahu apa yang Anda benar-benar ingin menjadi. Segala sesuatu yang lain

adalah sekunder.

F. STRATEGI PENGEMBANGAN ORGANISASI YANG DIKEMBNGKAN

STEVE JOBS

Teknik pengembangan oraganisasi pada hakekatnya adalah strategi interfensi yang

dapat dipergunakan untuk mengatasi dan memecahkan masalah yang dihadapi oleh organisasi

atau di dalam melakukan perubahan-perubahan. Sampai sekarang cukup banyak teknik

pengembangan organisasi yang telah dikembangkan oleh para pakar.

Di antara teknik-teknik tersebut adalah sebagai berikut:

1. Latihan Kepekaan (sensitivity taining);

Merupakan teknik pengembangan yang pertama diperkenalkan dan ayang dahulu

paling sering digunakan. Teknik ini sering disebut juga T-group. Dalam kelompok kelomok T

(singkatan training) yang masing masing terdiri atas 6 – 10 peserta, pemimpin kelompok

(terlatih) membimbing peserta meningkatkan kepekaan (sensitivity) terhadap orang lain, serta

ketrampilan dalam hubunga antar-pribadi.

2. Kisi Pengembangan Organisasi;

Pendekatan grip pada pengembangan organisasi di dasarkan pada konsep managerial

grip yang diperkenalkan oleh Robert Blake dan Jane Mouton. Konsep ini mengevaluasi gaya

kepemimpinan mereka yang kurang efektif menjadi gaya kepemimpinan yang ideal, yang

berorientasi maksimum pada aspek manusia maupun aspek produksi.

3. Survai Umpan Balik;

Page 16: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Tiap peserta diminta menjawab kuesioner yang dimaksud untuk mengukur persepsi

serta sikap mereka (misalnya persepsi tentang kepuasan kerja dan gaya kepemimpinan

mereka). Hasil surveini diumpan balikkan pada setiap peserta, termasuk pada para penyelia

dan manajer yang terlibat. Kegiatan ini kemudian dilanjutkan dengan kuliah atau lokakarya

yang mengevaluasi hasil keseluruhan dan mengusulkan perbaikan perbaikan konstruktif.

4. Konsultasi Proses;

Dalam Process consultation, konsultan pengembangan organisasi mengamati

komunikasi, pola pengambilan keputusan, gaya kepemimpinan, metode kerjasama, dan

pemecahan konflik dalam tiap unit organisasi. Konsultan kemudian memberikan umpan balik

pada semua pihak yang terlibat tentang proses yang telah diamatinya, serta menganjurkan

tindakan koreksi.

5. Pembentukan Tim;

Adalah pendekatan yang bertujuan memperdalam efektivitas serta kepuasaan tiap

individu dalam kelompok kerjanya atau tim. Teknik tim building sangat membantu

meningkatkan kerjasama dalam tim yang menangani proyek dan organisasinya bersifat

matriks.

6. Transcational Analysis (TA);

TA berkonsentrasi pada gaya komunikasi antar-individu. TA mengajarkan cara

menyampaikan pesan yang jelas dan bertanggung jawab, serta cara menjawab yang wajar dan

menyenangkan. TA dimaksudkan untuk mengurangi kebiasaan komunikasi yang buruk dan

menyesatkan.

7. Intergroup Activities;

Fokus dalam teknik intergroup activities adalah peningkatan hubungan baik antar-

kelompok.Ketergantungan antar kelompok , yang membentuk kesatuan organisasi,

menimbulkan banyak masalah dalam koordinasi. Intergroup activities dirancang untuk

meningkatkan kerjasama atau memecahkan konflik yang mungkin timbul akibat saling

ketergantungan tersebut.

8. Third-party Peacemaking;

Page 17: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

Dalam menerapkan teknik ini, konsultan pengembangan organisasi berperan sebagai

pihak ketiga yang memanfaatkan berbagai cara menengahi sengketa, serta berbagai teknik

negosiasi untuk memecahkan persoalan atau konflik antar-individu dan kelompok.

G. KESIMPULAN

Banyak pelajaran yang dapat diambil dari kepemimpinan Steve Jobs sebagai CEO

Apple Inc. Pengalaman hidupnya dari seorang anak angkat keluarga kurang mampu hingga

menjadi multibillionaire juga bisa menginspirasi kita. Sifat yang paling mencolok dari Jobs

adalah entrepreneurship dan kharismanya.

Sebagai salah satu entrepreneur yang paling sukses di dunia, Jobs telah menciptakan

produk-produk inovatif yang mengubah industri elektronik. Mulai dari Apple I sebagai

komputer personal pertama, Mac dengan GUI yang revolusioner, hingga iPod, iPhone dan

iPad yang sekarang telah menjadi trend setter dunia gadget. Produk-produk tersebut bukan

sekadar alat elektronik dengan fitur-fitur canggih, tetapi telah menjadi karya seni yang

bernilai estetika tinggi sehingga dapat memberikan rasa bangga terhadap para pemiliknya.

Hal tersebut tidak dimiliki oleh para kompetitornya.

Jobs juga dapat melihat keinginan para konsumen dengan tepat. Meskipun lebih

banyak menggunakan intuisi daripada riset, produk-produk yang dibuatnya selalu ramah

pengguna. Oleh karena itulah produk Apple dapat dengan mudah diterima pasar. Selain itu,

Jobs telah membangkitkan kembali industri musik denga iPod dan iTunes-nya.

Jobs termasuk orang yang pantang menyerah. Kecewa karena dikeluarkan dari

perusahaan yang didirikannya dengan susah payah, Jobs tidak menyerah. Dia malah

mendirikan perusahaan baru, yaitu NeXT dan Pixar. Di sinilah ia membuktikan bahwa dia

adalah seorang entrepreneur yang handal karena dapat membesarkan perusahaan barunya

tersebut. Bahkan sampai Apple memutuskan untuk membeli NeXT dan mengangkat kembali

Jobs sebagai CEO-nya. Pixar juga telah dibawa menjadi perusahaan film animasi yang sukses

dengan Toy Story sebagai film pertamanya hingga akhirnya Pixar dibeli oleh Walt Disney.

Walaupun Jobs sering disebut kasar dalam memimpin, namun kharismanya telah

membawa Apple Inc menjadi seperti apa yang ia inginkan. Sifat visioner yang dimilikinya

dapat memberikan pencerahan bagi para karyawannya. Lalu kemampuannya yang luar biasa

dalam berkomunikasi di depan para konsumen seolah-olah menjadi sihir sehingga para

konsumen tersebut dan dunia mengakui produknya sebagai yang paling inovatif dan keren.

Page 18: Strategi Kepemimpinan Steve Jobs

DAFTAR RUJUKAN

Sieczkowski, Cavan. Steve Jobs: Innovation, Capitalism, and the American Dream.

International Business Time, October 12, 2011

Markoff, John. Apple’s Visionary Redefined Digital Age. The New York Times, October 5,

2011

http://mac-inul.com/viewtopic.php?p=19709&sid=9cfbe9cb0fa62aa500b9976fd1188c71

http://techno.cukupsatu.com/news/read/2011/03/03/258/tokoh-dibalik-kesuksesan-apple

http://diahanandagibran.wordpress.com/2013/06/15/steve-jobs/

http://[email protected]

http://ikhtisar.com/sosok-inspirasional-dunia-sebagai-motivasi- diri/#sthash.xacJbHkO.dpuf