STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah...

125
STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA LAZIS NAHDLATUL ULAMA DESA NANGGERANG KABUPATEN SUKABUMI Skripsi Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh Gelar Sarjana Sosial (S.Sos) Oleh : Alfi Syahrin Dyah Rahmayati 11140530000031 KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT INFAK SEDEKAH DAN WAKAF (ZISWAF) PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 1440 H/ 2018 M  

Transcript of STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah...

Page 1: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH

PADA LAZIS NAHDLATUL ULAMA DESA NANGGERANG

KABUPATEN SUKABUMI

Skripsi

Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi

Untuk Memenuhi Persyaratan Memperoleh

Gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

Oleh :

Alfi Syahrin Dyah Rahmayati

11140530000031

KONSENTRASI MANAJEMEN ZAKAT INFAK SEDEKAH

DAN WAKAF (ZISWAF)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN DAKWAH

FAKULTAS ILMU DAKWAH DAN ILMU KOMUNIKASI

UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA

1440 H/ 2018 M

 

Page 2: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

 

Page 3: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

 

Page 4: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

 

Page 5: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

i

ABSTRAK

Alfi Syahrin Dyah Rahmayati, 11140530000031. Strategi

Fundraising Dana Infak dan Sedekah Pada LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi, Dosen

Pembimbing Dr. H. Ahmadi Rojali Jawab, MA, 2018.

Banyaknya lembaga pengelola dana Zakat, Infak, dan

Sedekah (ZIS) di Indonesia menjadi sebuah peluang untuk

komunitas dan organisasi masyarakat tertentu untuk menjadi salah

satu pengelola dana tersebut, dimana setiap komunitas dan

organisasi masyarakat telah memiliki massa dari komunitas dan

organisasi masyarakat yang berada di dalamnya. Namun, dalam

mengelola dana pastilah setiap lembaga yang mengelola

diharuskan memiliki startegi untuk fundraising dana yang akan

dikelolanya. Strategi merupakan suatu cara untuk mencapai tujuan,

melalui strategi yang tepat sasaran maka dapat dilihat dari

pencapaian yang dihasilkan oleh lembaga pengelola dana tersebut.

Maka dari itu, penulis mengangkat strategi fundraising

menjadi judul penulis terhadap LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Kabupaten Sukabumi. Namun dengan strategi yang

dibuat oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten

Sukabumi adalah belajar zakat sebelum nishab, maka dana yang

dikelola pun tidak memiliki batasan dan nominalnya disepakati

berdasarkan penghasilan dari setiap harinya yang nantinya akan

dikumpulkan oleh para amilin atau pengepul yang bertugas

dimasing-masing Rukun Warga (RW). Tujuan dari skripsi ini yaitu

untuk mengetahui lebih detail mengenai strategi fundraising yang

diterapkan dan dilakukan oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Kabupaten Sukabumi yang setiap bulannya dapat

mengumpulkan dana infak dan sedekah sejumlah Rp. 26.000.000

(dua puluh enam juta rupiah) sampai Rp. 28.000.000 (dua puluh

delapan juta rupiah).

Penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif, data primer yaitu hasil wawancara pribadi dan

dokumen-dokumen yang terkait dengan tema skripsi, sedangkan

data sekunder yaitu literatur yang selaras dengan tema penulisan.

Hasil dari penelitian ini diketahui bahwa LAZIS Nahdlatul Ulama

 

Page 6: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

ii

Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi dalam metode strategi

fundraising menggunakan metode direct (langsung) dengan cara

ini lebih efektif untuk mengumpulkan dana infak dan sedekah dari

masyarakat setiap minggunya. Dan terbukti bisa dikatakan berhasil

yang mana dana tersebut dikumpulkan dari masyarakat yang

berpartisipasi untuk bersama menjadi masyarakat yang mandiri

dan tidak bertumpu kepada pemerintah apabila membutuhkan

sesuatu untuk desa, bisa langsung menggunakan dana infak dan

sedekah yang terkumpul guna kemashlahatan masyarakat Desa

Nanggerang.

Kata Kunci: Strategi, Fundraising, Dana Infak dan Sedekah,

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi.

 

Page 7: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

iii

KATA PENGANTAR

Bismillahirrohmanirrohim

Puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan

kita nikmat iman, Islam dan ihsan. Semoga nikmat tersebut selalu

tersimpan dalam diri kita sebagai cerminan manusia yang

bertaqwa. Shalawat beserta salam semoga selalu Allah SWT

curahkan kepada Nabi Muhammad SAW, beserta keluarganya,

sahabatnya dan orang-orang yang selalu istiqomah berada di jalan-

Nya.

Alhamdulillah dengan rahmat dan ridho Allah SWT,

penulis dapat menyelesaikan skripsi yang berjudul “Strategi

Fundraising Dana Infak dan Sedekah Pada LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi”. Skripsi ini

merupakan syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sosial (S.Sos)

pada Program Studi Manajemen Dakwah Konsentrasi Zakat Infak

Sedekah dan Wakaf (ZISWAF), Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

Penulis sampaikan terima kasih tak terhingga kepada orang

tua penulis yakni Ibu Nurhayati dan Almarhum Ayahanda Abdul

Rahman, S. M beserta Keluarga yang telah memberikan kasih

sayang, do’a dan semangat yang menjadi motivasi bagi penulis

untuk dapat menyelesaikan pendidikan di perguruan tinggi.

Selanjutnya, dalam menyelesaikan skripsi ini penulis

banyak mendapatkan bantuan dan dukungan dari banyak pihak.

 

Page 8: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

iv

Maka dari itu pada kesempatan ini penulis ucapkan terima kasih

kepada:

1. Prof. Dr. Dede Rosyada, MA sebagai Rektor UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta.

2. Dr. Arief Subhan, MA sebagai Dekan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi, Bapak Suparto, M.Ed,

Ph.D sebagai Wakil Dekan I Bidang Akademik, Ibu Dr.

Roudhonah, MA sebagai Wakil Dekan II Bidang

Administrasi Umum, dan Bapak Dr. Suhaimi, M.Si sebagai

Wakil Dekan III Bidang Kemahasiswaan Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu Komunikasi.

3. Drs. Cecep Castrawijaya, MA sebagai Ketua Program

Studi Manajemen Dakwah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu

Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.

4. Noor Bekti Negoro, M.Si sebagai Dosen Pembimbing

Akademik yang telah membimbing dan mengarahkan

penulis selama menjadi mahasiswa.

5. Dr. H. Ahmadi Rojali Jawab, MA sebagai Dosen

Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan

waktunya dalam membimbing penulis dari awal sampai

akhir penelitian skripsi ini selesai.

6. Seluruh Bapak/Ibu Dosen Program Studi Manajemen

Dakwah yang telah memberikan Pengajaran dan

Pembelajaran teori maupun pengalaman hidup yang luar

biasa.

 

Page 9: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

v

7. Pimpinan dan seluruh jajaran pengurus Lembaga Amil

Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi, Pengurus Cabang Nahdlatul

Ulama (PCNU) Sukabumi yang telah memberikan

bimbingan dan banyak membantu penulis dalam

melakukan penelitian skripsi ini.

8. H. M. Suminta Qusaeri sebagai Ketua LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang yang telah bersedia penulis

wawancarai untuk kepentingan penelitian skripsi ini.

9. Kakakku Aldre Norman Pascal Ryadi, S. Psi, adikku

Amalia Dyah Ramadhanti dan calon suamiku Agus

Setiawan Wicaksono, S. Pd yang tidak pernah lelah

menyemangati penulis dan memberi semangat serta

menghibur penulis di kala penulis jenuh dalam

menyelesaikan skripsi ini.

10. Sahabat-sahabat terbaik penulis, baik dari Keluarga Besar

Manajemen Dakwah 2014, Keluarga Bolangku, Keluarga

Besar Alumni Pondok Pesantren Sunan Pandanaran

Yogyakarta , teman-teman KKN SIMETRI 023 tahun

2017, sahabat-sahabat alumni MA Sunan Pandanaran

Yogyakarta tahun 2014. Terima kasih karena selalu

memberikan energi positif kepada penulis dan tidak pernah

lelah menyemangati penulis setiap harinya. Semoga kalian

selalu dalam lindungan Allah SWT dan semoga kita semua

sukses di masa yang akan datang, Aamiin.

 

Page 10: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

vi

Akhirnya penulis menyadari keterbatasannya

sebagai manusia biasa, mempunyai kekurangan atau

kelemahan. Begitupun penulis dalam menyelesaikan

skripsi ini masih banyak yang harus diperbaiki dan

diperbaharui. Oleh karenanya, kritik dan saran yang

membangun senantiasa penulis harapkan untuk

kelengkapan dan kesempurnaan skripsi ini. Penulis juga

berharap, semoga karya ilmiah ini bermanfaat bagi

pembaca. Aamiin.

Jakarta, 01 Oktober 2018

Alfi Syahrin Dyah Rahmayati

 

Page 11: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

vii

DAFTAR ISI

ABSTRAK .............................................................................................. i

KATA PENGANTAR ......................................................................... iii

DAFTAR ISI....................................................................................... vii

DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................ ix

DAFTAR GAMBAR ............................................................................. x

BAB I PENDAHULUAN ...................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ............................................................ 1

B. Identifikasi, Batasan, dan Perumusan Masalah ....................... 8

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian ............................. 10

D. Metodologi Penelitian ............................................................... 12

E. Tinjauan Pustaka ...................................................................... 17

F. Sistematika Penulisan ................................................................ 21

BAB II LANDASAN TEORI STRATEGI FUNDRAISING INFAK

DAN SEDEKAH ................................................................................. 23

A. Konsep Strategi ......................................................................... 23

B. Konsep Fundraising .................................................................. 30

C. Konsep Infak dan Sedekah ....................................................... 40

BAB III GAMBARAN UMUM MENGENAI LEMBAGA ZAKAT

INFAK SEDEKAH NAHDLATUL ULAMA DESA

NANGGERANG SUKABUMI .......................................................... 49

A. Sejarah dan Perkembangan LAZIS-NU Desa Nanggerang

Sukabumi ........................................................................................ 49

B. Vici, Misi, dan Tujuan .............................................................. 53

C. Struktur Organisasi .................................................................. 58

D. Program-Program LAZIS-NU Desa Nanggerang

Sukabumi ........................................................................................ 61

 

Page 12: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

viii

BAB IV ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK

DAN SEDEKAH LAZIS NAHDLATUL ULAMA DESA

NANGGERANG SUKABUMI .......................................................... 69

A. Penerapan Strategi Fundraising Dana Infak Sedekah ......... 69

B. Pengaruh Strategi Fundraising ............................................... 77

C. Analisis ...................................................................................... 82

BAB V PENUTUP .............................................................................. 87

A. Kesimpulan ............................................................................... 87

B. Saran-saran ............................................................................... 88

DAFTAR PUSTAKA ......................................................................... 91

LAMPIRAN-LAMPIRAN................................................................. 96

DOKUMENTASI ............................................................................. 109

 

Page 13: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

ix

DAFTAR LAMPIRAN

Lampiran 1. Acc Judul Skripsi .............................................................. 96

Lampiran 2. Surat Bimbingan Skripsi ................................................... 97

Lampiran 3. Surat Izin Penelitian Skripsi ............................................. 98

Lampiran 4. Keterangan Melaksanakan Penelitian .............................. 99

Lampiran 5. Keterangan Melaksanakan Penelitian (ZIS) .................. 100

Lampiran 6. Struktur Organisasi ZIS Desa Nanggerang .................... 101

Lampiran 7. Hasil Transkip Wawancara 1 (via Telepon) .................. 102

Lampiran 8. Hasl Transkip Wawancara 2 ........................................... 105

Lampiran 9. Buletin Bulanan ZIS ....................................................... 108

Lampiran 10. Buletin Bulanan ZIS (2) .............................................. 108

 

Page 14: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

x

DAFTAR GAMBAR

Gambar 1. Diagram Bersumber dari Hasil Wawancara pribadi dengan

Bapak H. M. Suminta Qusaeri sebagai Ketua LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi .............................................. 83

Gambar 2. Pengepulan Dana Infak dan Sedekah Oleh Amilin

(Pengepul) ......................................................................................... 109

Gambar 3. Kartu ZIS Sehat Poliklinik LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi ....................................................................... 109

Gambar 4. Ambulance sebagai Sarana Poliklinik ZIS ....................... 110

Gambar 5. Pembayaran Rekening Listrik Majelis Taklim Al Amin Kp.

Karangsirna, Ds. Nanggerang, Sukabumi .......................................... 110

Gambar 6. Lampunisasi di Desa Nanggerang, Sukabumi .................. 111

Gambar 7. Logo LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang ........... 111

Gambar 8. Kantor Sekretariat dan Poliklinik Lazis Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Sukabumi .............................................................. 112

Gambar 9. Kandang Kambing dan Domba LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Sukabumi .............................................................. 112

Gambar 10. Workshop sekaligus Launching Buku “Membumikan

Sedekah Belajar dari Cicurug Sukabumi” oleh LAZIS Nahdlatul Ulama

Pusat ................................................................................................... 113

Gambar 11. Wawancara pribadi dengan Pengurus LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi ................................ 113

Gambar 12. Pemberian Kenang-kenangan dari penulis Skripsi kepada

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi ... 114

Gambar 13. Pemberian Kenang-kenangan dari penulis Skripsi kepada

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi

(2) ....................................................................................................... 114

 

Page 15: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Fundraising atau pengumpulan dana Zakat, Infak dan

Sedekah (ZIS) merupakan salah satu bagian dalam pengelolaan

ZIS, karena keberhasilan ZIS sesuai dengan pengumpulan serta

pemanfaatan dana tersebut. Maka dari itu, perlu dilakukannya

strategi dalam pengumpulan agar dana yang terkumpul tidak

semata-mata hanya dihimpun dan bersifat tidak produktif.

Menurut Yusuf Qardhawi untuk memelihara tujuan

disyariatkannya dana zakat diperlukan ijtihad-ijtihad sosial

yang memberikan pengaruh produktif bagi kemaslahatan

umat.1 Dalam pengumpulan sampai dengan pendayagunaan

dana ZIS, ada beberapa kegiatan yang dapat dikembangkan

oleh Lembaga Amil Zakat (LAZ) dan Badan Amil Zakat

(BAZ) di antaranya, yaitu pengembangan ekonomi, pembinaan

sumber daya manusia (SDM), dan bantuan yang sifatnya sosial

semata.2

Indonesia adalah negara yang mayoritas penduduknya

beragama Islam3 dan memiliki lembaga semi pemerintah yang

berwenang untuk melakukan pengelolaan, pendistribusian dan

1 Eneng Herawati, Skripsi: “Pendayagunaan Dana Zakat Untuk

Program Taman Anak Sholeh Lembaga Amil Zakat Insan Mulia Jakarta”,

(Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2013), h. 1. 2 Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4

Prinsip Dasar, (Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2004), h. 226. 3 www. bps. go. id, diunduh pada 7 Maret 2018 pukul 19.50 WIB.

 

Page 16: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

2

pendayagunaan dana zakat, infak dan sedekah meliputi Badan

Amil Zakat (BAZ) dari tingkat daerah sampai tingkat nasional,

dan Badan Amil Zakat Infak dan Sedekah (BAZIS). Selain itu

ada juga lembaga non pemerintah yang bernama Lembaga

Amil Zakat dari tingkat daerah sampai nasional dan Lembaga

Amil Zakat Infak dan Sedekah (LAZIS). Setiap dana zakat,

infak, dan sedekah yang sukses dikumpulkan akan disalurkan

kepada orang-orang yang berhak menerimanya (mustahik)

yang diharapkan mampu mempersempit jurang perbedaan

pendapatan dalam masyarakat Indonesia.

Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat

dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh

UU No. 23 Tahun 2011 tentang pengelolaan zakat di dalamnya

mengatur tentang pengelolaan zakat dimulai dari perencanaan

sampai tahap pengumpulan dana dan pendayagunaannya.

Fundraising dapat diartikan sebagai kegiatan dalam rangka

menghimpun dana dari masyarakat dan sumber daya lainnya

yang digunakan untuk membiayai program dan kegiatan

operasional organisasi atau lembaga sehingga tercapainya

tujuan.4

Secara demografik dan kultur umat Islam di Indonesia

adanya potensi dan dorongan untuk menunaikan kewajiban

berzakat, beinfak, dan bersedekah di jalan Allah SWT telah

4 Hendra Sutisna, Fundraising Database: Panduan Praktis Menyusun

Fundraising Database dengan Microsoft Access, (Depok: Piramedia, 2006),

h.23.

 

Page 17: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

3

mengakar kuat dalam kehidupan sehari-hari masyarakat

Indonesia. Apabila hal ini bisa terlaksana secara kontinyu dan

melekat pada diri umat Islam, hal ini akan mempengaruhi

aktivitas ekonomi nasional termasuk di dalamnya penguatan

atas pemberdayaan ekonomi nasional. Selain itu, menunaikan

zakat dalam Islam selalu di gandengkan dengan kewajiban

menunaikan ibadah sholat.

Zakat adalah pondasi Islam yang berfungsi menjaga

keseimbangan kehidupan. Zakat juga berperan guna

melindungi orang-orang miskin agar tetap diperhatikan dalam

ketidak berdayaannya. Kedudukan zakat adalah sama dengan

shalat, wajib dan bagian dari Rukun Islam apabila

mengabaikan rukun ini berarti meruntuhkan sendi-sendi

Islam.5 Zakat, infak, dan sedekah salah satu dari sebuah prinsip

Islam dalam penanggulangan kemiskinan. Maka zakat harus

dioptimalkan dalam menanggulangi kemiskinan melalui

prinsip-prinsip ekonomi yang dijalankan sesuai dengan syariat,

tidak mengenal riba, kepemilikkan tidak terbatas, dan kelicikan

lainnya, oleh karena itu diperlukan amil zakat. Amil zakat

adalah orang atau lembaga yang mendapatkan tugas untuk

mengambil, memungut, dan menerima dana ZIS dari para

muzakki ataupun mushodiq dan munfiq.6

5 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah,

(Jakarta: Gema Insani, 1998), h. 6. 6 Didin Hafidhuddin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak Sedekah,

h. 18.

 

Page 18: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

4

Menurut Prof. Dr. Ahmad Muhammad ‘Assal seorang

Guru Besar Universitas Riyadh, Arab Saudi dalam buku yang

berjudul “An Nizam al-Iqtishadity al-Islami“, menyebutkan

bahwa rukun paling mendasar dari ekonomi Islam ada tiga,

yaitu kepemilikkan (al-milkiyyah), kebebasan (al-hurriyah),

dan jaminan sosial (at-takaful al-ijtima’iy).7 Jaminan sosial

dalam studi Islam terdiri dari dua macam. Salah satunya,

jaminan sosial tradisional, yaitu tanggung jawab negara untuk

menjamin kebutuhan dasar rakyatnya melalui instrumen-

instrumen dana zakat, infak, sedekah, wakaf, dan bahkan

termasuk pajak. Hal ini menjadikan zakat, infak, sedekah dan

wakaf merupakan sinergi yang sangat bagus dengan jaminan

sosial dikarenakan untuk kepentingan penjaminan pemenuhan

kebutuhan dasar kualitas hidup yang minimum bagi seluruh

masyarakat, khususnya golongan fakir, miskin, dan ashnaf

lainnya.

Jika dana zakat sangat berpotensi bagaimana dengan

dana keagamaan lainnya, seperti dana infak dan sedekah yang

jelas tidak ada batasan juga syarat tertentu dalam

mengeluarkan dan menyalurkannya. Bisa dipastikan dana

infak dan sedekah mampu membantu perekonomian Indonesia

dalam kemandirian umat Islam khususnya apabila dikelola

dengan baik dan benar. Karena seperti yang kita ketahui

lembaga zakat di Indonesia tidak hanya mengelola dana zakat

7Agustianto, BPJS dan Jaminan Sosial Syariah, sumber:

http://www.republika.co.id/berita/koran/news-update/14/01/16/mzi35n-bpjs-

dan-jaminan-sosial-syariah diunduh pada 9 Maret 2018 pukul 16.40 WIB.

 

Page 19: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

5

tetapi juga dana infak dan sedekah. Namun, sangat

disayangkan apabila dana infak dan sedekah tidak terlalu

diperhatikan oleh lembaga. Karena apabila dana infak dan

sedekah diperhatikan dan dijadikan bahasan khusus pasti

membuahkan hasil yang baik dan menguntungkan masyarakat.

Pada umumnya lembaga ZIS dikenal dengan

pengelolaan dana zakatnya, namun berbeda dengan lembaga

ZIS Desa Nanggerang yang berada di Kabupaten Sukabumi.

Lembaga ZIS ini diberi nama ZIS Desa Nanggerang yang

berada di bawah payung hukum LAZIS-Nahdlatul Ulama

Kabupaten Sukabumi. Uniknya lembaga ini dominan

mengelola dana infak dan sedekah. Alasan lembaga ini lebih

fokus kepada pengelolaan dana infak dan sedekah karena tidak

mau berbenturan dengan BAZNAS Kabupaten Sukabumi yang

sudah mengelola dana zakat di dalamnya.

Selain itu masyarakat di desa Nanggerang adalah

kelompok masyarakat yang ekonominya menengah ke bawah,

sehingga lebih menekankan kepada kewajiban mengumpulkan

dana infak dan sedekah guna melatih masyarakat baik dewasa

dan anak-anak untuk membiasakan berzakat sebelum nishab,

sama halnya seperti orangtua yang mengajarkan kepada

anaknya untuk berpuasa sebelum baligh.8 Sehingga kelak

ketika masyarakat sudah memenuhi kriteria syarat sah untuk

menunaikan zakat, mereka mengeluarkannya tanpa paksaan

8 Wawancara pribadi dengan Bapak Unang Suwandi sebagai

Sekretaris Desa Nanggerang, 20 Februari 2018.

 

Page 20: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

6

dikarenakan sudah terlatih dan sadar akan kewajibannya

sebagai Muslim.

Fundraising (penghimpunan) dana infak dan sedekah

di Desa Nanggerang ini bisa dikatakan berhasil dan

keberhasilan ini dikarenakan dana yang terkumpul cukup besar

yakni mencapai 26.000.000- 28.000.000 rupiah per bulannya.9

Dengan dana yang terkumpul ini harus didayagunakan dengan

baik agar masyarakat pun merasakan kemanfaatan dana yang

dikumpulkan walaupun pendapatan rata-rata masyarakat

setempat 20.000 per hari. ZIS Desa Nanggerang ini membuat

program sesuai dengan kebutuhan pada desa tersebut. Ada

beberapa program untuk memberdayakan dana yang

terhimpun, meliputi:10

1. Program Sosial, program ini terdiri dari santunan kematian

dan sumbangan bencana.

2. Program Infrastruktur, program ini terdiri dari pengerasan

jalan, pengadaan listrik atau lampu dan tenda juga kursi

3. Program Dakwah, program ini meliputi memberikan

keringanan pada marbot masjid dan mushola, juga

penambahan sarana dan prasarana.

4. Program Agropreneur dan Pesantren Global Insani

Mandiri.

9 Wawancara pribadi dengan Bapak Unang Suwandi sebagai

Sekretaris Desa Nanggerang, 20 Februari 2018. 10 Wawancara pribadi dengan Bapak Unang Suwandi sebagai

Sekretaris Desa Nanggerang, 20 Februari 2018.

 

Page 21: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

7

5. Program Kesehatan, program ini meliputi pembangunan

poliklinik, pengadaaan ambulance, klaim dokter atau

bidan.

Sesuai dengan Undang-Undang Dasar 1945 Pasal 28 H

Ayat 1 yang berbunyi, “Setiap orang berhak hidup sejahtera

lahir dan batin, bertempat tinggal dan mendapatkan lingkungan

hidup yang baik dan sehat serta berhak memperoleh pelayanan

kesehatan”. Atas dasar kebutuhan masyarakat setempat dan

mengacu pada dasar hukum diatas, forum ZIS desa

Nanggerang ini membuat sebuah poliklinik yang berdiri megah

di atas tanah seluas 1.000 meter persegi. Poliklinik ini mulai

beroperasi pada bulan Februari 2015, terdiri dari 1 ruang

pendaftaran, 1 ruang Unit Gawat Darurat (UGD), 3 ruang

periksa, 1 ruangan bersalin, 1 ruang apotik, 2 ruang perawatan,

dan dilengkapi dapur serta ruang istirahat untuk tenaga

kesehatan.

Program-program yang disajikan oleh LAZIS-NU desa

Nanggerang Sukabumi tentunya memiliki tujuan yang mulia

yang berorientasi pada tujuan dunia sampai akhirat. Program-

program yang dilaksanakan oleh LAZIS-NU desa Nanggerang

Sukabumi memiliki program-program yang mendatangkan

hasil dan manfaat sesuai dengan tujuannya. Berkenaan dengan

latar belakang diatas maka penulis tertarik untuk mengkaji dan

mengangkat tentang permasalahan yang tertuang dalam

proposal skripsi yang berjudul "Strategi Fundraising Dana

 

Page 22: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

8

Infak Sedekah Pada LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Kabupaten Sukabumi”.

B. Identifikasi, Batasan, dan Perumusan Masalah

1. Identifikasi Masalah

Seiring berkembang dan tumbuhnya lembaga-lembaga

yang mengelola dana zakat, infak dan sedekah di Indonesia

dalam mengelola dana tersebut dominan lebih fokus kepada

pengelolaan dana zakat saja. Dana zakat, infak dan sedekah

seharusnya bisa dijadikan sebagai salah satu yang

mendatangkan hasil dan manfaat jangka panjang bagi

penerimanya (mustahik) yang berharap suatu waktu penerima

ini mampu menjadi pemberi (muzakki/ munfiq/ mushodiq).

Pengumpulan sampai dengan pendayagunaan yang

dilakukan di desa Nanggerang oleh LAZIS Nahdlatul Ulama

Sukabumi bukan hanya penerimaan sampai dengan pemberian

yang bersifat konsumtif. Salah satunya didirikannya sebuah

Poliklinik yang berada di desa Nanggerang ini, dengan

partisipasi dan dorongan atau motivasi secara lahir dan batin

yang selalu menjadi asupannya setiap hari oleh KH. R. Abdul

Basith yang menjadi salah satu tokoh kharismatik yang

berpengaruh dalam mendidik masyarakat sekitar untuk belajar

menunaikan zakat sebelum masuk nishab. Pada pengumpulan

dana infak dan sedekah sangat diperlukan sosialisasi secara

terus-menerus guna masyarakat dapat memahami pentingnya

 

Page 23: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

9

bergotong royong dan mulai belajar untuk menunaikan zakat.

Dalam penulisan skripsi ini, penulis akan membahas

fundraising dana infak dan sedekah dari masyarakat yang

dominan berprofesi sebagai buruh tani berjumlah 603 jiwa,

buruh swasta berjumlah 643 jiwa, dari 6.123 jiwa dan sisanya

menjadi petani, pedagang, peternak, dan pengrajin sehingga

dana tersebut bisa dialokasikan untuk program-program yang

tepat sesuai dengan kebutuhan masyarakat desa Nanggerang,

Sukabumi.

2. Pembatasan Masalah

Melihat aspek yang begitu luas, agar penelitian ini lebih

terarah kepada spesifikasi permasalahan yang dimaksud

penulis dalam penelitian ini, dan hanya memfokuskan pada sisi

pembahasan: Bagaimana strategi fundraising dan

pendayagunaan dana infak sedekah di desa Nanggerang,

Sukabumi. Karena dengan pengumpulan 500 rupiah per

harinya bisa sampai membangun sebuah poliklinik yang cukup

besar dengan alat-alat yang cukup memadai dan membantu

untuk memenuhi dan memberikan fasilitas masyarakat desa

Nanggerang, Sukabumi.

3. Rumusan Masalah

Agar batasan pada perumusan masalah ini lebih terarah

dan terfokus dalam penulisan skripsi, maka dirumuskan dalam

rangka menjawab permasalahan sebagai berikut:

 

Page 24: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

10

a) Bagaimana tahapan-tahapan strategi fundraising dana

infak dan sedekah yang diterapkan pada LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Sukabumi?

b) Apakah strategi fundraising berpengaruh pada peningkatan

jumlah dana infak dan sedekah pada LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Sukabumi?

C. Tujuan Penelitian dan Manfaat Penelitian

1. Tujuan Penelitian

Tujuan dalam penulisan penelitian ini adalah:

a. Untuk mengetahui tahapan-tahapan strategi fundraising

dana infak dan sedekah pada LAZIS-NU Desa Nanggerang

Sukabumi.

b. Untuk mengetahui pengaruh strategi fundraising dana

infak dan sedekah terhadap peningkatan jumlah dana infak

dan sedekah pada LAZIS-NU Desa Nanggerang

Sukabumi.

2. Manfaat Penelitian

a. Ilmu Pengetahuan

Penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi

pengembangan pengetahuan ilmiah di bidang zakat, infak, dan

sedekah pada umumnya dan dalam fundraising dana zis pada

khususnya.

b. Akedemisi

Penelitian ini diharapkan memberikan kajian yang

menarik dan menambah wawasan khazanah keilmuan bagi

 

Page 25: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

11

para pembaca khususnya mahasiswa Manajemen Dakwah dan

dapat berguna bagi banyak pihak sebagai tambahan referensi

atau perbandingan untuk kajian ilmu yang akan datang.

c. Praktisi

Penelitian ini diharapkan dapat mengembangkan

wawasan baru dan memberikan motivasi bagi para praktisi

terhadap pengembangan ilmu zakat, infak, dan sedekah. Bagi

praktisi yang mendalami ilmu zakat, infak, dan sedekah secara

konkret terhadap perkembangan ilmu fundraising dana zakat,

infak, dan sedekah.

d. Lembaga Terkait

Penelitian ini diharapkan dapat menjadi bahan

pertimbangan bagi LAZIS-Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi secara umum dan menjadi bahan kajian tim

pelaksana mengenai masalah ini secara khusus, agar mampu

mempertahankan dan memaksimalkan secara optimal.

e. Masyarakat

Penelitian ini diharapkan menambah pengetahuan dan

wacana dalam ekonomi Islam pada umumnya. Selain itu, dapat

menjadi dorongan masyarakat dalam berzakat apabila sudah

sampai pada syarat sah untuk menunaikan, juga berinfak dan

bersedekah serta menyadarkan masyarakat tentang tingginya

potensi dana zakat, infak, dan sedekah untuk kesejahteraan di

Indonesia.

 

Page 26: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

12

D. Metodologi Penelitian

1. Metode Penelitian

Pada penyusunan skripsi ini menggunakan pendekatan

deskriptif kualitatif, yaitu dengan melakukan penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis atau

lisan dari orang-orang dan perilaku yang dapat diamati. Jenis

metode ini memandu peneliti untuk mengeksplorasi atau

memotret situasi yang akan diteliti secara menyeluruh, luas,

dan mendalam.11 Untuk memahami istilah penelitian kualitatif

ini, perlu dikemukakan teori menurut Bogdan dan Taylor yang

dikutip oleh Lexy J. Moleong yang mendefinisikan,

metodologi kualitatif adalah sebagai prosedur penelitian yang

menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata tertulis dari

orang-orang dan perilaku yang dapat diamati.12 Menurut Lexy

J. Moleong berdasarkan pada pondasi penelitian, paradigma

penelitian, perumusan masalah, tahap-tahap penelitian, teknik

penelitian, kriteria dan teknik pemeriksaaan data, analisis dan

penafsiran data.13

Ditinjau dari sifat penyajian datanya, penulis

menggunkan metode deskriptif yang mana metode deskriptif

merupakan penelitian yang tidak mencari atau menjelaskan

hubungan, tidak menguji hipotesis atau prediksi. Dengan

11 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 205. 12 Lexy J. Moleong, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000), h. 3. 13 Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, (Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1995), h. 63-64.

 

Page 27: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

13

memilih metode kualitatif ini, penulis mengharapkan dapat

memperoleh data yang lengkap dan dapat dipercaya.14 Metode

deskriptif dapat membantu dalam mengidentifikasi faktor-

faktor yang berguna untuk pelakasanaan percobaan dan dapat

membantu dalam menegtahui bagaimana caranya mencapai

tujuan yang diinginkan.15

2. Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah yang

paling strategis dalam penelitian karena tujuan utama dalam

penelitian adalah mendapatkan data.16 Teknik pengumpulan

data ini dilakukan dengan:

a. Observasi atau Pengamatan

Observasi atau pengamatan adalah metode

pengumpulan data yang digunakan untuk menghimpun data

penelitian, data-data penelitian tersebut yang dapat diamati

oleh peneliti. Dalam arti bahwa data tersebut dihimpun melalui

pengamatan peneliti melalui penggunaan panca indra.17

Metode ini penulis gunakan sebagai langkah awal untuk

mengetahui kondisi objektif mengenai objek penelitian.

14 Jalaludin Rahmat, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi Contoh

Analisis Statistik, (Bandung: PT. Rosdakarya, 2002), h. 24. 15 Consuelo G. Sevilla, dkk., Pengantar Metode Penelitian, terjemah

Alimuddin Tuwu, (Jakarta: Universitas Indonesia, 1993), h. 73. 16 Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, h. 62. 17 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kualitatif, (Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005), h. 134.

 

Page 28: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

14

b. Wawancara

Wawanacara dalam hal ini adalah teknik tanya jawab

secara lisan yang diarahkan pada masalah tertentu untuk

mendapatkan informasi yang lengkap tanpa unsur paksaan

kepada para informan yang mengetahui secara mendalam

mengenai LAZIS Nahdlatul Ulama Sukabumi khususnya di

desa Nanggerang.

c. Dokumentasi

Dokumentasi adalah pengambilan data yang diperoleh

melalui dokumen-dokumen.18 Dokumentasi dapat berbentuk

tulisan, gambar atau karya-karya monumenal dari seseorang.19

Pada penelitian ini peneliti mengumpulkan, membaca,

memperoleh, dan mempelajari berbagai macam bentuk data

melalui pengumpulan dokumen-dokumen yang ada di LAZIS-

NU Sukabumi khususnya di desa Nanggerang serta data-data

lain di perpustakaan yang dapat dijadikan bahan analisa untuk

hasil dalam penelitian ini.

3. Subjek dan Objek Penelitian

Subjek penelitian adalah orang yang dapat

memberikan infromasi terkait data-data yang dibutuhkan

18 Husaini Husman, Metodologi Penelitian Untuk Public Relation,

(Bandung: Simbiosa Rekatama Media, 2010), h. 61. 19 Sugiyono, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

(Bandung: Alfabeta, 2009), h. 240.

 

Page 29: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

15

penulis. Dalam penelitian ini, yang menjadi subjeknya

adalah Bapak H. M. Suminta Qusaeri selaku Ketua LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi. Sedangkan

objeknya adalah strategi fundraising dana infak dan

sedekah LAZIS-NU desa Nanggerang Sukabumi.

4. Lokasi dan Waktu Penelitian

Lokasi penelitian skripsi ini dilaksanakan di kantor

sekretariat LAZIS-NU Sukabumi desa Nanggerang yaitu

bertempat di samping Poliklinik ZIS tepatnya di Kampung

Kebonkawung Jalan Purwasari-Nanggerang, Cicurug,

Sukabumi, Jawa Barat, 43359. Waktu penelitian dimulai pada

20 Februari 2018 sampai dengan 6 September 2018.

5. Sumber Data

Sumber data merupakan suatu hal yang sangat penting

untuk digunakan dalam penelitian guna menjelaskan valid atau

tidaknya suatu penelitian tersebut. Terdapat dua jenis sumber

data, yaitu data primer dan data sekunder.

a. Data Primer

Data primer adalah data yang langsung diperoleh dari

sumber data pertama di lokasi penelitian atau sumber data

pertama di mana sebuah data dihasilkan.20 Data primer yang

akan penulis dapatkan melalui wawancara. Wawancara

dipandang dapat sebagai metode pengumpulan data sepihak

20 M. Burhan Bungin, Metodologi Penelitian Kuantitatif, h.122.

 

Page 30: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

16

yang dikerjakan secara sistematis berlandaskan pada tujuan

penelitian. Dengan penelitian langsung melalui pihak yang

terkait guna memperoleh data-data mengenai strategi

penghimpunan atau fundraising dana infak dan sedekah

LAZIS Nahdlatul Ulama Kabupaten Sukabumi.

b. Data Sekunder

Data sekunder adalah data yang diperoleh dari sumber

kedua atau sumber dari data yang dibutuhkan penulis. Data

sekunder diperoleh dari dokumen-dokumen seperti buku,

jurnal, surat kabar, artikel, atau data-data yang dikeluarkan

oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten

Sukabumi. Data sekunder yang diperoleh dari arsip data dalam

bentuk tabel, bagan, matriks, gambar, dan lain sebagainya.21

Selain itu, data sekunder diperoleh dari literatur-literatur

kepustakaan seperti buku-buku, jurnal, dan sumber lainnya

yang berkaitan dengan materi skripsi ini.

6. Teknik Analisis Data

Teknik analisis data adalah suatu proses

mengorganisasikan dan mengurutkan ke dalam pola, kategori,

dan suatu uraian dasar kemudian dianalisa agar mendapatkan

hasil berdasarkan yang ada. Hal ini disesuaikan dengan metode

yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskriptif.22

21 Marzuki, Metodologi Riset, (Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII

Yogyakarta, 1983), 57. 22 Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, (Jakarta: Bulan Bintang, 2003), h. 11.

 

Page 31: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

17

Data yang diperoleh dari buku-buku, artikel-artikel,

maupun tulisan-tulisan yang didapat melalui internet kemudian

diklasifikasikan untuk dimasukkan ke masing-masing variabel

dan kemudian diinterpretasikan. Begitu pula data yang

diperoleh dari hasil lapangan, maka setiap pertanyaan dan

jawaban dari wawancara akan dimasukkan ke variabel yang

tepat untuk diinterpretasikan.

7. Teknik Penulisan

Teknik dalam penulisan skripsi ini penulis berpedoman

dan mengacu kepada buku “Pedoman Karya Ilmiah (Skripsi,

Tesis, dan Disertasi)” UIN Syarif Hidayatullah Jakarta” yang

diterbitkan oleh CEQDA, April 2007, Cet. Ke-2.

E. Tinjauan Pustaka

Dari beberapa skripsi yang penulis baca, banyak

pendapat yang harus diperhatikan dan menjadi bahan

perbandingan selanjutnya. Adapun setelah penulis melakukan

kajian kepustakaan, penulis menemukan beberapa skripsi yang

membahas skripsi tentang pengumpulan atau fundraising dana

ZIS, judul-judul skripsi tersebut adalah:

No. Nama Skripsi Isi Perbedaan

1. Pada tahun 2014,

telah ditulis skripsi

atas nama Indra Tri

Septiana. R, jurusan

Manajemen

Dalam skripsi

ini membahas

tentang

strategi

penghimpunan

Dalam

penelitian

skripsi ini

membahas

mengenai

 

Page 32: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

18

Dakwah,

konsentrasi

Manajemen

ZISWAF

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

Jakarta dengan

judul “Strategi

Penghimpunan

Dana Zakat di

BPRS Amanah

Ummah Leuwiliang

Bogor”.

dana zakat,

dimana dana

zakat yang

terkumpul

dialokasikan

untuk

mustahik

berbentuk

program. Dan

setiap produk

di BPRS

Amanah

Ummah

Leuwiliang

Bogor ini

mengeluarkan

zakatnya

kecuali produk

gadai emas.

strategi

fundraising

dana infak dan

sedekah,

dimana dana

yang

dikumpulkan

dari

masyarakat

Desa

Nanggerang

Kabupaten

Sukabumi.

yang di

dalamnya

lebih kepada

strategi yang

digunakan

LAZIS

Nahdlatul

Ulama Desa

Nanggerang

dalam

menghimpun

dana dari

masyarakat

 

Page 33: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

19

dan

diperuntukkan

oleh

masyarakat

Desa

Nanggerang

Kabupaten

Sukabumi.

2. Pada tahun 2016

telah ditulis skripsi

atas nama

Muhammad Fikry

jurusan Manajemen

Dakwa, konsentrasi

Manajemen

ZISWAF

Universitas Islam

Negeri Syarif

Hidayatullah

Jakarta dengan

judul “Strategi

Fundraising Dana

ZIS Pada LAZIS

MD Fakultas Ilmu

Dakwah dan Ilmu

Komunikasi”.

Dalam skripsi

ini membahas

strategi

fundraising

apa yang

digunakan

oleh LAZIS

MD dalam

menghimpun

atau

menggalang

dana ZIS oleh

para pengurus

LAZIS MD,

serta pengaruh

strategi

terhadap dana

ZIS yang

Dalam

penelitian

skripsi ini

membahas

mengenai

strategi

fundraising

dana infak dan

sedekah,

dimana dana

yang

dikumpulkan

dari

masyarakat

Desa

Nanggerang

Kabupaten

Sukabumi.

 

Page 34: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

20

berhasil

dikumpulkan.

Dengan tiap

tahunnya yang

berbeda

pengurus

LAZIS MD,

dan setiap

tahun pula

program-

programnya

berbeda.

yang di

dalamnya

lebih kepada

strategi yang

digunakan

LAZIS

Nahdlatul

Ulama Desa

Nanggerang

dalam

menghimpun

dana dari

masyarakat

dan

diperuntukkan

oleh

masyarakat

Desa

Nanggerang

Kabupaten

Sukabumi.

Dilihat dari judul-judul diatas, penelitian penulis

berbeda dari penelitian-penelitian sebelumnya. Penelitian kali

ini menggambarkan bagaimana penulis meneliti lebih jauh

mengenai Strategi Fundraising Dana Infak dan Sedekah Pada

 

Page 35: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

21

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten

Sukabumi.

F. Sistematika Penulisan

Untuk memudahkan dalam memahami pengertian-

pengertian dan mempelajari penulisan skripsi, penulisan ini

disusun secara sistematis menjadi sebagai berikut:

BAB I : PENDAHULUAN, dalam bab ini berisi mengenai

latar belakang, identifikasi, batasan dan rumusan masalah,

tujuan dan manfaat penelitian, metodologi penelitian, tinjauan

pustaka dan sistematika penulisan.

BAB II : LANDASAN TEORI STRATEGI

FUNDRAISING INFAK SEDEKAH. Pada bab ini berisi

tentang pengertian dan penjelasan dari strategi, fundraising,

dan dana infak sedekah.

BAB III : GAMBARAN UMUM LAZIS NAHDLATUL

ULAMA DESA NANGGERANG SUKABUMI. Pada bab ini

berisi gambaran umum menegenai sejarah, visi dan misi,

struktur organisasi, dan program-program lembaga.

BAB IV : ANALISIS STRATEGI FUNSRAISING DANA

INFAK SEDEKAH LAZIS NAHDLATUL ULAMA DESA

NANGGERANG SUKABUMI. Pada bab ini berisi mengenai

identifikasi dari formulasi, implementasi, dan evaluasi dana

infak dan sedekah desa Nanggerang LAZIS Nahdlatul Ulama

Kabupaten Sukabumi serta hasil penelitian yang didapatkan.

 

Page 36: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

22

BAB V : PENUTUP. Pada bab ini berisi mengenai

kesimpulan dari hasil pembahasan dan analisa yang dilakukan.

Bab ini juga berisi saran yang bermanfaat untuk lembaga yang

telah diteliti sesuai dengan hasil pembahasan dan analisa.

 

Page 37: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

23

BAB II

LANDASAN TEORI STRATEGI FUNDRAISING INFAK

DAN SEDEKAH

A. Konsep Strategi

1. Pengertian Strategi

Secara etimologi (bahasa) kata strategi adalah turunan dari

kata, dalam bahasa Yunani yakni strategos berasal dari kata

“stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti pemimpin.

Adapun dapat diterjemahkan sebagai komandan militer sewaktu

pada zaman demokrasi Athena.1 Menurut Kamus Besar Bahasa

Indonesia (KBBI) strategi adalah ilmu dan seni menggunakan

semua sumber daya untuk melaksanakan kebijaksanaan tertentu

dalam perang dan damai.2 Konsep strategi didefinisikan sebagai

berbagai cara untuk mencapai tujuan (ways to achieve ends).3

Strategi dalam konteks bahasa lebih dekat dan berkembang dalam

dunia militer, dan harus dipahami bahwa strategi dalam dunia

militer adalah berbagai cara yang digunakan oleh panglima perang

untuk mengalahkan musuh dalam suatu peperangan (war),

sedangkan cara yang digunakan pasukan untuk mengalahkan

1 https://id.m.wikipedia.org/wiki/Strategi, diunduh pada 23 Juli 2018

pukul 14.40 WIB. 2 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/strategi, diunduh pada 23 Juli

2018 pukul 14.24 WIB. 3 Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, (Jakarta: Erlangga, 2012),

h.24.

 

Page 38: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

24

musuh untuk memenangkan pertempuran (battle) disebut dengan

istilah taktik.4

Sedangkan secara terminologi arti strategi memiliki empat

makna, yakni:5 Pertama, strategi merupakan ilmu dan seni yang

menggunakan semua sumber daya unuk melaksanakan

kebijaksanaan. Kedua, strategi adalah ilmu dan seni dalam

memimpin tentara untuk menghadapi musuh dalam perang.

Ketiga, strategi adalah rencana yang cermat mengenai kegiatan

untuk mencapai sasaran khusus. Keempat, strategi merupakan

tempat yang baik untuk melakukan siasat perang.

Secara khusus, strategi adalah penempatan misi perusahaan,

penetapan sasaran organisasi dengan mengingat kekuatan

eksternal dan internal, perumusan kebijakan untuk mencapai

sasaran dan memastikan implementasinya secara tepat, sehingga

tujuan dan sasaran utama organisasi akan tercapai.6 Penulis

menyertakan definisi strategi menurut para pakar, sebagai berikut:

a. Menurut Alfred Chandler, strategi dalam konteks organisasi

adalah penentuan berbagai tujuan jangka panjang yang bersifat

mendasar bagi sebuah perusahaan atau organisasi dan

penerapan atau tindakan lanjutan serta pengalokasian sumber

daya yang diperlukan untuk mencapai tujuan.7

4 Ismail Sholihin, Manajemen Strategik, h. 24 5 Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar

Bahasa Indonesia, (Jakarta: Balai Pustaka, 2008), h. 1376. 6 George A. Stainer, Jhon B. Miner, Kebijakan dan Strategi

Manajemen, (Jakarta: Erlangga, 1997), h.18. 7 Ismail Sholihin , Manajemen Strategik, h.25.

 

Page 39: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

25

b. Menurut George L. Morrisey, strategi adalah suatu proses untuk

menentukan arah yang dijalani oleh suatu organisasi agar misi

organisasi tersebut bisa tercapai.8

c. Menurut Carl Von Clausewitz, strategi merupakan suatu seni

menggunakan pertempuran untuk memenangkan suatu perang,

sedangkan takik adalah seni menggunakan tentara dalam sebuah

pertempuran.9

d. Menurut David Hunger dan Thomas L. Wheelen, strategi adalah

serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang

menentukan kinerja perusahaan dalam jangka panjang.

Manajemen strategi meliputi pengamatan lingkungan,

perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan

jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi serta

pengendalian.10

e. Menurut Sondang Siagian, strategi adalah cara terbaik untuk

mempergunakan dana, daya, dan tenaga yang tersedia sesuai

dengan tuntutan perubahan lingkungan.11

Berdasarkan beberapa pengertian strategi di atas, maka penulis

menyimpulkan bahwa strategi merupakan ilmu dan seni dalam

mencapai hasil yang sudah disesuaikan dengan visi dan misi dalam

situasi organisasi dan terlebih dahulu memperhatikan segala

8 George L. Morrisey, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun

Landasan Perencanaan Anda, (Jakarta: Prenhallindo, 1997), h. 69. 9 Agustinus Sri Wahyudi, Manajemen Strategik: Pengantar Proses

Berpikir Strategik, (Jakarta: Binarupa Akasara, 1996), h. 16. 10 J. David Hunger dan Thomas L. Wheelen, Manajemen Strategis,

(Yogyakarta: Andi, 2003) 11 Sondang P. Siagian, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan dan

Strategi Organisasi, (Jakarta: PT. Gunung Agung, 1989), h. 17.

 

Page 40: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

26

kemungkinan yang akan terjadi dan mempersiapkan segala potensi

yang ada secara efektif. Karena strategi adalah kunci dari

terlaksananya sebuah rencana untuk bersama mencapai tujuan

tertentu yang sudah disesuaikan dan ditetapkan.

2. Tahapan Strategi

Dalam proses penerapannya, strategi menggunakan tiga

tahapan sebagai berikut:12

a. Formulasi Strategi

Formulasi strategi sebagai tahapan utama dalam

melakukan strategi yang akan dilakukan. Berarti tahapan-

tahapan tertentu untuk dipenuhi, sudah termasuk di dalamnya

pengembangan tujuan, mengenai peluang dan ancaman

eksternal, menetapkan kekuatan juga kelemahan secara

internal yang biasa dikenal dengan analisis SWOT (Strength,

Weakness, Oppurtunity, Treath), menetapkan suatu

objektifitas, menghasilkan strategi alternatif, dan memilih

strategi untuk dilaksanakan. Untuk itu ada beberapa langkah

yang perlu dilakukan perusahaan ataupun organisasi, sebagai

berikut:

1) Identifikasi lingkungan yang akan dimasuki oleh

perusahaan pada masa depan, baik dalam menentukan misi

perusahaan untuk mencapai sebuah visi yang dicita-citakan

dalam lingkungan tersebut.

12 Fred R. David, Manajemen Strategi Konsep, (Jakarta: Prenhalindo,

2002), h. 30.

 

Page 41: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

27

2) Melakukan analisis lingkungan internal dan eksternal

untuk mengukur kekuatan dan kelemahan serta peluang

dan ancaman yang akan dihadapi perusahaan dalam

menjalani misi demi meraih keunggulan bersaing.

3) Menentukan tujuan dan target terukur, dan

mengidentifikasi dan evaluasi alternatif strategi, dan

rumuskan strategi terpilih untuk mencapai tujuan dan

ukuran keberhasilan.13

b. Implementasi Strategi

Setelah melalui proses perumusan strategi, tahapan

selanjutnya adalah melaksanakan strategi yang telah

ditetapkan. Implementasi strategi berarti memobilisasi untuk

mengubah strategi yang telah dirumuskan menjadi sebuah

tindakan. Implementasi yang sukses memerlukan dukungan,

disiplin, motivasi, dan kerja keras. Sangat membutuhkan

komitmen dan kerja sama dari unit, tingkat, dan anggota

organisasi.14 Dalam implementasi strategi dibutuhkan

kemampuan manajerial, ada beberapa hal penting yang harus

dilakukan oleh perusahaan atau organisasi, sebagai berikut:

1) Penetapan Tujuan Tahunan

Menetapkan tujuan tahunan adalah aktivitas yang

terdesentralisasi (penyerahan kewenangan) yang

13 Bambang Hariadi, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan

Perang Bisnis, (Malang: Bayumedia Publishing, 2003), h. 5. 14 Kusnardi, Pengantar Manajemen Strategi, (Malang: Universitas

Brawijaya, 2001), h.215.

 

Page 42: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

28

melibatkan seluruh manajer yang ada di perusahaan atau

organisasi tersebut secara langsung berpartisipasi aktif

dalam membuat tujuan tahunan yang akan menimbulkan

sebuah komitmen dan penerimaan.

2) Perumusan Kebijakan

Kebijakan menjembatani pemecahan masalah dan

memenuhi pelaksanaan strategis. Kebijakan mengacu

kepada panduan spesifik, metode, prosedur, aturan,

formulir, dan mendorong pekerjaan melalui tujuan yang

telah ditetapkan.

3) Memotivasi Pekerja

Pelaksanaan sebuah strategi adalah proses nyata yang

membutuhkan dukungan dari semua staf dan karyawan.15

Proses ini perlu dilakukan agar karyawan mendukung

secara penuh strategi yang akan dilakukan.

4) Alokasi Sumber Daya

Mengalokasikan kembali sumber daya untuk

mencapai tujuan-tujuan strategi yang baru baik dari segi

keuangan, teknologi dan sumber daya manusia yang

tersedia. Karena, sebuah perubahan strategi sangat

memungkinkan adanya perubahan sumber daya.

15 Musa Habies, dan Muhamad Najib, Manajemen Strategi Dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, (Jakarta: PT. Gramedia, 2008), h. 23-

24.

 

Page 43: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

29

c. Evaluasi Strategi

Evaluasi menjadi tolak ukur untuk strategi yang akan

dilaksanakan kembali oleh suatu organisasi dan sangat diperlukan

untuk memastikan sasaran yang dituju telah dicapai. Ada beberapa

aktivitas untuk melakukan evaluasi strategi, yaitu meninjau faktor-

faktor eksternal dan internal yang menjadi dasar asumsi pembuatan

strategi, mengukur prestasi baik menyelidiki penyimpanan dari

rencana, mengevaluasi presentasi individual, dan mengambil

tindakan korelatif untuk memastikan bahwa prestasi sesuai dengan

rencana namun bukan berarti adanya tindakan korelatif tidak

meninggalkan strategi yang lama dan membuat strategi yang baru.

Kriteria untuk mengevalusasi harus dapat diukur dan dibuktikan,

dan adanya evaluasi strategi diperlukan untuk merangsang

kreativitas.

d. Manfaat Strategi

Adapun manfaat strategi bagi organisasi, diantaranya sebagai

berikut:16

1) Strategi sebagai sarana dalam mengkomunikasikan

gagasan, kreativitas, dan informasi serta cara merespon

perubahan dan perkembangan lingkungan operasional,

nasional dan global kepada semua pihak sesuai dengan

wewenang dan tanggung jawabnya.

16 Kusnardi, Pengantar Manajemen Strategi, h.216.

 

Page 44: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

30

2) Strategi mampu menunjang fungsi kontrol, sehingga

seluruh proses pencapaian tujuan strategik berlangsung

terkendali.

3) Strategi yang disepakati dapat memperkecil bahkan

emniadakan perbedaan dan pertentangan pendapat dalam

mewujudkan keunggulan yang terarah pada pencapaian

tujuannya.

4) Strategi berfungsi untuk menyatukan sikap, bahwa

keberhasilan bukan sekedar untuk manajemen puncak

tetapi juga merupakan keberhasilan bersama organisasi dan

masyarakat.

Penulis menyimpulkan manfaat strategi sebagai pengendali

dalam menggunakan sumber daya yang ada untuk

dioptimalisasikan agar mencapai tujuan dengan hasil yang

maksimal.

B. Konsep Fundraising

1. Pengertian Fundraising

Fundraising termasuk dari kegiatan utama dalam lembaga

zakat, infak dan sedekah, dimana kegiatan ini adalah

mengumpulkan dana yang tidak hanya terkumpul dari perorangan,

melainkan juga dari perusahaan dan lembaga. Fundraising adalah

suatu kegiatan penggalangan dana dari individu, organisasi,

 

Page 45: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

31

maupun badan hukum.17 Dalam kamus Inggris-Indonesia,

fundraising diartikan sebagai penggalangan dana. Sedangkan

orang atau lembaga yang menggalang atau mengumpulkan dana

disebut fundraiser.18

Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), yang diartikan

penggalangan adalah proses, cara, perbuatan, pengarahan,

pengumpulan.19 Menurut bahasa, fundraising berarti penghimpun

dana atau penggalangan dana, sedangkan menurut istilah,

fundraising diartikan sebagai kegiatan menghimpun dana dan

sumber daya lainnya dari masyarakat (baik individu, organisasi,

perusahaan maupun pemerintah) yang akan digunakan untuk

membiayai program dan kegiatan operasional lembaga yang pada

akhirnya adalah untuk mencapai misi dan tujuan dari lembaga

tersebut.20 Kegiatan penghimpunan terletak pada dua hal, yakni:

1. Dananya berasal dari donatur baik perorangan maupun

perusahaan.

2. Sebagai manusia, donatur akan mengeluarkan dana karena

adanya sentuhan tertentu.

17 https://bwi.or.id/index.php/in/publikasi/artikel/394-manajemen-

fundraising-dalam-penghimpunan-harta-wakaf-bagian-1.html, diunduh pada 4

Juli 2018 pukul 14.32 WIB. 18 Peter Salim, Salim’s Nith Collegiate English-Indonesia Dictionary,

(Jakarta: Modern English Press, 2000), h.607. 19 https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penggalangan, diunduh pada 4

Juli 2018 15.11 WIB. 20 Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf, (Pamulang: Buku Ajar,

2010), 132.

 

Page 46: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

32

Mengingat dua hal tersebut, maka penghimpunan dapat saling

berkoordinasi dalam hal pelayanan donatur dan menghimpun

dana.21 Fundraising dapat pula diartikan proses mempengaruhi

masyarakat baik individu atau kelompok maupun lembaga agar

menyalurkan dananya kepada sebuah organisasi.22

Peran fungsi dan tugas divisi bidang penghimpunan, memang

dikhususkan mengumpulkan dana zakat, infak, dan sedekah dari

masyarakat. Dalam melaksanakan aktivitas penghimpunan dana,

bagian penghimpunan dapat menyelenggarakan berbagai kegiatan

dengan kemampuan tim dalam mengembangkan program.23

Pengumpulan dana ini dapat dilakukan dengan berbagai metode

yang sudah umum.

Berdasarkan beberapa pengertian diatas penulis

memyimpulkan bahwa fundraising adalah sebuah upaya

mengumpulkan, menghimpun, mempengaruhi, memberitahukan,

mengingatkan, membujuk, dan mendorong baik perorangan,

organisasi, perusahaan dan lembaga untuk sadar, termotivasi,

perduli dan mau mengeluarkan kelebihan hartanya untuk

melakukan kebajikan dalam bentuk pemberian dana, barang-

barang, ide dan sumber daya lainnya yang bernilai dan masih bisa

21 Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4

Prinsip Dasar, (Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2004), h. 190. 22 April Purwanto, Manajemen Fundraising bagi Organisasi

Pengelolaan Zakat, (Yogyakarta: Sukses, 2009), h. 12. 23 Eri Sudewo, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan 4

Prinsip Dasar, h. 189.

 

Page 47: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

33

digunakan untuk didayagunakan kepada yang berhak

menerimanya.

2. Metode Fundraising

Dari segi bahasa metode berasal dari dua kata berbeda yaitu

“metha” yang berarti melalui atau melewati dan “hodas” berarti

jalan atau cara. Metode dapat berarti suatu cara atau jalan yang

harus dilalui untuk mencapai suatu tujuan.24 Dalam melaksanakan

kegiatan fundraising, banyak metode yang dapat dilakukan.

Metode ini pada dasarnya dapat dibagi dua jenis, yaitu sebagai

berikut:25

a. Metode Fundraising Langsung (Direct Fundraising)

Yang dimaksud dengan metode ini adalah metode yang

menggunakan teknik dengan melibatkan partisipasi dari donatur

secara langsung. Bentuk fundraising ini adalah proses interaksi dan

daya akomodasi terhadap respon donatur bisa secara langsung.

Dengan metode ini apabila dalam diri donatur muncul keinginan

untuk melakukan donasi setelah mendapatkan promosi dari

fundraiser lembaga, maka segera dapat melakukan dengan mudah

dan semua kelengkapan informasi yang diperlukan untuk

melakukan donasi sudah tersedia. Sebagai contoh dari metode ini

24 Ahmad Falah, Buku Daros: Materi dan Pembelajaran Fiqh MTs-

MA, (Kudus: STAIN Kudus, 2009), h.10. 25 Kementrian Agama, Manajemen Pengelolaan Zakat, (Jakarta:

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal Bimbingan Masyarakat

Islam Departemen Agama Republik Indonesia, 2009), h. 66.

 

Page 48: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

34

adalah: Direct Mail, Direct Presentation, Telefundraising, Direct

Advertising.

b. Metode Fudraising Tidak Langsung (Indirect Fundraising)

Yang dimaksud dengan metode ini adalah metode yang

menggunakan teknik dengan tidak melibatkan partisipasi dari

donatur secara langsung. Metode ini dilakukan dengan promosi

yang mengarah kepada pembentukan citra lembaga yang kuat,

tanpa diarahkan untuk transaksi donasi pada saat itu. Sebagai

contoh dari metode ini adalah penyelenggaraan event, melalui

referensi, ataupun mediasi para tokoh.

Dari penjelasan diatas, penulis menyimpulkan bahwa dalam

fundraising dapat dilakukan melalui dua metode, yakni direct dan

indirect fundraising. Keduanya dapat dikombinasikan sesuai

dengan keadaan atau situasi dan keduanya merupakan cara yang

paling baik untuk digunakan dalam kegiatan fundraising atau

menghimpun dana.

3. Manfaat Fundraising

Fundraising merupakan tulang punggung sebuah organisasi

atau lembaga pengelola zakat, infak, sedekah, dan wakaf. Adapun

manfaat dari fundraising sebagai berikut:26

26 Kementrian Agama, Manajemen Pengelolaan Zakat, h. 67.

 

Page 49: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

35

a. Menghimpun Dana

Merupakan tujuan dari fundraising yang paling mendasar,

tanpa adanya aktivitas fundraising maka kegiatan lembaga

pengelola zakat, infak, sedekah dan wakaf tidak akan berarti sama

sekali. Apabila fundraising tidak menghasilkan dana, termasuk

fundraising yang gagal meskipun bentuk keberhasilan lainnya.

b. Memperbanyak Donatur

Organisasi pengelola zakat yang melakukan kegiatan

fundraising, ada dua cara yaitu, menambah dinasi dari setiap

donatur atau menambah jumlah donatur pada setiap donatur yang

mendonasikan dana yang tetap sama. Di antara kedua pilihan

tersebut, maka menambah donatur adalah cara yang relatif lebih

mudah daripada menaikkan jumlah donasi dari setiap donatur.

c. Membangun Citra Lembaga atau Organisasi

Aktivitas fundraising yang dilakukan oleh sebuah Organisasi

Pengelola Zakat (OPZ) baik swasta yakni Lembaga Amil Zakat

(LAZ) maupun Badan Amil Zakat (BAZ), baik langsung maupun

tidak langsung akan berpengaruh terhadap citra lembaga.

Fundraising adalah garda terdepan yang menyampaikan informasi

dan berinteraksi dengan masyarakat. Citra ini dapat bersifat positif,

dapat pula bersifat negatif. Karena hasil dari informasi dan

interaksi yang akan membentuk citra lembaga dalam benak

khalayak. Apabila citra yang ditunjukan adalah citra yang positif,

maka simpati akan mengalr dengan sendirinya terhadap lembaga

dan tidak kesulitan dalam mencari donatur.

 

Page 50: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

36

d. Menghimpun Simpatisan/ Relasi dan Pendukung

Kadangkala ada seseorang atau sekelompok orang yang telah

berinteraksi dengan aktivitas fundraising dan mempunyai kesan

positif. Mereka ini secara natural bersedia menjadi promotor

positif tentang lembaga kepada orang lain.

e. Meningkatan Kepuasan Donatur

Merupakan manfaat yang tertinggi dan bernilai untuk jangka

panjang. Para donatur akan mendonasikan dananya secara

berulang-ulang atau terus menerus di lembaga yang sudah

dipercayainya dan membuatnya puas baik dari segi

pemberdayaannya sampai transparansi keuangannya.

Sesuai dengan penjelasan diatas, penulis menyimpulkan

bahwa kegiatan fundraising memiliki lima tujuan pokok, yaitu

menghimpun dana, menghimpun dan memperbanyak donatur,

membangun citra lembaga atau organisasi, menghimpun

simpatisan/ relasi dan pendukung dan memberikan kepuasan

kepada donatur. Serta manfaat dari penghimpunan tersebut adalah

memberikan informasi dan pemahaman terhadap donatur, untuk

memberikan kemudahan dalam mendonasikannya dan tepat

sasaran.

4. Konsep Fundraising dalam Islam

Penghimpunan atau fundraising zakat di masa Nabi

Muhammad SAW, memiliki sumber daya yang sangat terbatas

 

Page 51: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

37

sehingga dalam mengatur pengadaan barang-barang untuk

masyarakat itu sulit.27 Sehingga dalam mensejahterakan

masyarakat dan umat Islam mampu menjadikan zakat sebagai

salah satu sumber ekonomi umat Islam.

Dalam mengangani persoalan zakat, di samping Nabi

Muhammad SAW sendiri menempatkan dirinya sebagai amil,

beliau juga pernah mengangkat orang lain sebagai amil sesuai

dengan yang terdapat dalam hadits yang termaktub:

هما عن أبي معب عن ي الل عليهي وسلم أن ال)د عن ابني عباس رضي صلى الل نبي

عنه إيل اليمني ب عث معاذا ي الل يث، (رضي اف ت رض وفييهي : ) فذكر الدي أن الل

م صدقة في أموالييم م وت رد على ف عليهي ن أغنييائيهي م ت ؤخذ مي فق عليهي، قرائيهي ( مت

.28واللفظ ليلبخاريي

Artinya: Dari Ibnu Abbas r.a. Bahwa Nabi Shallallaahu 'alaihi wa

Sallam mengutus Mu'adz ke negeri Yaman -ia meneruskan hadits

itu- dan didalamnya (beliau bersabda): "Sesungguhnya Allah

telah mewajibkan mereka sedekah (zakat) dari harta mereka yang

diambil dari orang-orang kaya di antara mereka dan dibagikan

27 Ade Badru Tamam, Skripsi: “Strategi Fundraising Dana ZIS Pada

LAZIS-NU Kota Bogor Tahun 2017”, (Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah

Jakarta, 2018), h. 30. 28 Muhammad Ibn Futuh Al- Humaidi, Al-Jam’u Baina al-Shahihaini

al-Bukhari wa Muslim, (Beirut: Dar al-Nasyr, 1423 H/2002 M), juz 1, h. 243.

 

Page 52: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

38

kepada orang-orang fakir di antara mereka." Muttafaq Alaihi dan

lafadznya menurut Bukhari.

Diantara orang yang pernah Nabi Muhammad SAW angkat

menjadi amil adalah Umar bin Khatab, Mu’adz bin Jabal salah

seorang ahli hukum Islam (fakih) terkemuka, Anas bin Malik (pada

masa khalifah Abu Bakar Ash-Shidiq), Abu al-Walid Ubadah bin

ash-Shamit bin Qais al-Anshari al-Khazraji. Mereka diinstruksikan

Nabi untuk bertanggung jawab, mengingatkan para penduduknya

atas kewajiban berzakat dan mendistribusikannya di daerah tempat

pengumpulan zakat tersebut.29 Berkenaan dengan sejarah di awal-

awal pada zaman Nabi Muhammad SAW, dan Khulafa al-Rasyidin

yakni Abu Bakar As-Shiddiq, Umar bin Khatab, Utsman bin Affan,

dan Ali bin Abi Tholib benar-benar fungsional dan prosedural,

serta dikelola oleh lembaga ‘amilin yang benar-benar profesional,

transparan, dan amanah.30

Dalam pengelolaan dana zakat, Nabi Muhammad Saw

memberikan contoh dan petunjuk operasionalnya. Manajemen

operasional yang bersifat teknis tersebut dapat dilhat pada

pembagian struktur amil zakat, yang terdiri dari:31

a. Katabah, adalah petugas yang mencatat para wajib zakat.

29 Kuntarno Noor Aflah, dan Mohd. Nasir Tajang, Zakat dan Peran

Negara, (Jakarta: Forum Zakat, 2006), Cet. Ke-1, h.10. 30 Kuntarno Noor Aflah, dan Mohd. Nasir Tajang, h.14. 31 Faisal, “Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan Indonesia

(Pendekatan Teori Investigasi-Sejarah Charles Peirce dan Defisit Kebenaran

Lieven Boeve)”, Vol. XI. No.2, Desember 2011, h. 247-248.

 

Page 53: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

39

b. Hasabah, adalah petugas yang menaksir atau mengitung

zakat.

c. Jubah, adalah petugas yang menarik atau mengambil zakat

dari para muzakki (orang yang wajib menunaikan zakat).

d. Khazanah, adalah petugas yang menghimpun dan memelihara

dana zakat.

e. Qasamah, adalah petugas yang menyalurkan zakat kepada

mustahik (orang yang berhak menerima zakat).

Penulis menyimpulkan bahwa pada zaman Nabi

Muhammad SAW sampai dengan Khulafa al-Rasyidin

pengelolaan dana zakat sudah dicontohkan langsung oleh

Rasulullah SAW, baik dari cara menghimpun sampai dengan

menyalurkan dana zakatnya. Beberapa point pengelolaan diatas

dapat dikembangkan untuk menghimpun dana zakat, infak, dan

sedekah pada zaman sekarang ini terlebih di era yang semakin

canggih dengan adanya teknologi. Mampu memudahkan para

donatur untuk menunaikan zakat, memberikan infak dan

sedekahnya, dan secara otomatis tercatat di pembukuan lembaga

atau badan pengelola zakat, infak, dan sedekah. Serta menjadikan

laporan kepada masyarakat, dan menjadi lembaga atau badan

pengelola yang amanah dan transparan.

5. Dasar Hukum Fundraising

Adapun dasar hukum yang berkaitan dengan fundraising

infak dan sedekah yang terdapat dalam Undang-Undang Republik

Indonesia, terdapat pada:

 

Page 54: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

40

Undang-Undang Republik Indonesia No. 23 Tahun 2011

tentang pengelolaan infak dan sedekah, dijelaskan dalam Bab IV

Pasal 28 yang terdapat pada ayat:

a. Selain menerima zakat, BAZNAS dan LAZ juga dapat

menerima infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan

lainnya.

b. Pendistribusian dan pendayagunaan infak dan sedekah dan

dana sosial keagamaan lainnya dilakukan sesuai dengan

syariat Islam.

c. Pengelolaan infak, sedekah, dan dana sosial keagamaan

lainnya harus dicatat dalam pembukuan tersendiri.

Penulis menyimpulkan bahwa pasal yang tertera diatas jelas

dasar hukumnya dalam mengelola dana infak dan sedekah,

pengelolaan dana tersebut sudah diatur dalam Undang-Undang

Republik Indonesia.

C. Konsep Infaq dan Sedekah

1. Pengertian Infak

Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan

sesuatu (harta) untuk kepentingan sesuatu. Secara terminologi

syariat infak berarti mengeluarkan sebagian dari harta atau

pendapatan ataupun penghasilan untuk suatu kepentingan yang

diperintahkan Islam.32 Infak tidak memiliki batasan nishab untuk

32 Muhammad Zen, 24 Hours of Cotemporary Zakat: Tanya Jawab

Seputar Keseharian Zakat, (Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2010), h. 5.

 

Page 55: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

41

menunaikannya, sesuai dengan nash di dalam Al-Quran Surat Ath-

Thalaq Ayat 7 yang berbunyi :

نفيق ينسعتيهيلي ذوسعةم ي هيريز قهۦ رعل اءاتى ۥومنقدي ميم هفل ينفيق

ه يفٱلل ليكل مٱلل ساإيل علنف سيج ه اءاتى ها رٱلل يس دعس ابع

٧

Artinya: Hendaklah orang yang mampu memberi nafkah menurut

kemampuannya. Dan orang yang disempitkan rezekinya

hendaklah memberi nafkah dari harta yang diberikan Allah

kepadanya. Allah tidak memikulkan beban kepada seseorang

melainkan sekedar apa yang Allah berikan kepadanya. Allah kelak

akan memberikan kelapangan sesudah kesempitan. (QS. Ath-

Thalaq:7)

Walaupun infak tidak ada ketentuan nishab, namun ada aturan

dalam penyalurannya meskipun tidak khusus tetapi lebih prioritas

terdapat di dalam nash Al-Quran Surat Al-Baqarah Ayat 215, yang

berbunyi:33

33 Forum Silaturahim ZIS, Buku Panduan Pengelolaan ZIS,

(Sukabumi: Forum ZIS, 2017), h. 12.

 

Page 56: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

42

ي نيلك يس و ليفليل خي ين تمم

كفق ماأ قل ق وماذاينفيقن

ينٱل ر

ت م و ٱب نيوٱل مس كينيوٱل بييلي ٱلس فإين خي مين اعل ٱوماتف يهيلل ۦب

٢١٥علييم

Artinya: Mereka bertanya tentang apa yang mereka nafkahkan.

Jawablah: "Apa saja harta yang kamu nafkahkan hendaklah

diberikan kepada ibu-bapak, kaum kerabat, anak-anak yatim,

orang-orang miskin dan orang-orang yang sedang dalam

perjalanan". Dan apa saja kebaikan yang kamu buat, maka

sesungguhnya Allah Maha Mengetahuinya. (QS. Al-Baqarah:

215).

Ditambah dengan penjelasan hadits yang tertulis:

ه بيع الز اد ب ن حدثنا أبو الر رانى وقتي بة ب ن سعيد كالهما عن حم

اد حدثنا أيوب عن أبى قالبة عن أبى بيع حدثنا حم زي د قال أبو الر

بان قال قال رسول الل ماء عن ثو » -صلى هللا عليه وسلم-أس

جل دينار ين فقه على عياله ودينار ين فقه أف ضل دينار ين فقه الر

حابه فى ودينار ين فقه على أص جل على دابته فى سبيل الل الر

جل قال أبو قالبة وأى ر قال أبو قالبة وبدأ بال عيال ثم «. سبيل الل

 

Page 57: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

43

را من رجل ين فق على عيال صغار يعفهم أو ين فعهم الل ظم أج أع

. نيهم 34رواه مسلم به ويغ

Artinya: Dari Tsauban ia berkata; Rasulullah Shallallahu 'alaihi

wa Sallam bersabda: "Sebaik-baik dinar (uang atau harta) yang

dinafkahkan seseorang, ialah yang dinafkahkan untuk

keluarganya, untuk ternak yang dipeliharanya, untuk kepentingan

membela agama Allah, dan nafkah untuk para sahabatnya yang

berperang di jalan Allah." Abu Qilabah berkata; Beliau

memulainya dengan keluarga." Kemudian Abu Qilabah berkata;

Dan laki-laki manakah yang lebih besar pahalanya dari seorang

laki-laki yang berinfak kepada keluarga kecil, memuliakan mereka

yang dengannya Allah memberikan manfaat dan memberikan

kecukupan bagi mereka?"

Dengan berinfak dapat menyuburkan dan mengembangkan

harta, pernyataan ini sesuai di dalam nash Al-Quran Surat Al-

Baqarah Ayat 261, yang berbunyi:

ثل يينم ٱل سبييلي و لهم في م يينفيقنأ ٱلل نبتت

حبةأ يلسكمثلي سناب ب

و يائةحبة سنبلةم يك في وٱلل ه يمنيشاء يض عيفل علييٱلل ٢٦١مو سي

Artinya: Perumpamaan (nafkah yang dikeluarkan oleh) orang-

orang yang menafkahkan hartanya di jalan Allah adalah serupa

34 Abu Al-Husain Muslim ibn Hajjaj ibn Muslim al-Qusyairi al-

Naisaburi, Shohihu Muslim, (Beirut: Daru Ihyai al-Tsurats al-Arobi), juz 2,

h.691.

 

Page 58: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

44

dengan sebutir benih yang menumbuhkan tujuh bulir, pada tiap-

tiap bulir seratus biji. Allah melipat gandakan (ganjaran) bagi

siapa yang Dia kehendaki. Dan Allah Maha Luas (karunia-Nya)

lagi Maha Mengetahui. (QS. Al-Baqarah: 261)

Berdasarkan pengertian di atas, penulis menyimpulkan

bahwa infak berarti menyalurkan, mengeluarkan, mendermakan

rezeki berupa harta benda, materi yang lebih prioritas yakni kepada

orang terdekat dan tidak ada batasan (nishab) untuk memberinya.

Namun, harus dengan rasa ikhlas dan mengharap mendapatkan

ridho dari Allah SWT serta memberikan infak dari harta yang halal

dalam mendapatkannya. Karena harta yang diinfakan itu tidak

menyebabkan kemiskinan kepada pemberinya, namun

mengembangkan hartanya dan tidak membuatnya melarat.

2. Pengertian Sedekah

Sedekah berasal dari shadaqa yang berarti benar, maka orang

yang gemar bersedekah adalah orang yang benar pengakuan

imannya.35 Adapun secara terminologi syariat shadaqah makna

asalnya adalah tahqiqu syai’in bissyai’ atau menerapkan ataupun

menetapkan sesuatu pada sesuatu. Sikapnya sukarela dan tidak

terikat pada syarat-syarat tertentu dalam pengeluarannya baik

mengenai jumlah, waktu, dan kadarnya.

35 Muhammad Zen, 24 Hours of Cotemporary Zakat: Tanya Jawab

Seputar Keseharian Zakat, h. 3.

 

Page 59: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

45

Sedekah memiliki arti yang luas, tidak terbatas pada

pemberian yang bersifat materil, tetapi sedekah dan mencakup

semua perbuatan baik, baik yang bersifat fisik dan non fisik.36

Berdasarkan dari pengertian di atas penulis menyimpulkan

bahwa sedekah adalah seluruh perbuatan kebaikan atau kebajikan

yang dilakukan baik itu bersifat materil maupun non materil, fisik

maupun non fisik, dimana semua itu dilakukan untuk menciptakan

rasa kebersamaan, kesejahteraan sesama umat manusia di dunia.

3. Dasar Hukum Infak dan Sedekah

Adapun dasar hukum dalam mengeluarkan dana infak yang

diatur dalam Al-Qur’an surat ‘Ali Imran Ayat 134, yang berbunyi:

يين ٱل في اءيينفيقن اءيوٱلس مينوٱلض ٱل عافينوٱل غي ظٱل ك ظي عني

وٱنلاسي ٱلل نيييب سي ١٣٤نٱل مح

Artinya: (yaitu) orang-orang yang menafkahkan (hartanya), baik

di waktu lapang maupun sempit, dan orang-orang yang menahan

amarahnya dan memaafkan (kesalahan) orang. Allah menyukai

orang-orang yang berbuat kebajikan.

Dan adapun anjuran untuk memberikan sedekah terdapat

pada surat An-Nisa Ayat 114, yang berbunyi:

36 Elsi Kartika Sari, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, (Jakarta: PT.

Grasindo, 2007), h. 5.

 

Page 60: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

46

ل ح إيص و روفأ مع و

يصدقةأ مرب

أ من ى هم إيل ينن كثييم في خي ۞ل

بن ي ٱنلاسي ذ ل عل ٱب تيغاءومنيف يمر ضاتي فٱلل تييهيفس راكؤ أ

ا يمر ١١٤عظي

Artinya: Tidak ada kebaikan pada kebanyakan bisikan-bisikan

mereka, kecuali bisikan-bisikan dari orang yang menyuruh

(manusia) memberi sedekah, atau berbuat ma´ruf, atau

mengadakan perdamaian di antara manusia. Dan barangsiapa

yang berbuat demikian karena mencari keridhaan Allah, maka

kelak Kami memberi kepadanya pahala yang besar. Penulis menyimpulkan bahwa dasar hukum untuk

melakukan infak dan sedekah jelas terdapat di dalam Kalamullah

atau pedoman hidup orang Islam. Dalam penjelasan diatas juga

tidak ditentukan takaran atau batas dalam mengeluarkan infak dan

sedekah. Tetapi apabila melakukan keduanya dengan

mengharapkan ridho Allah SWT, maka Allah SWT akan

memberikan pahala juga kebaikan yang besar kepada yang

menunaikannya.

 

Page 61: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

47

4. Manfaat Infaq dan Sedekah

Adapun manfaat dari menunaikan infak dan sedekah

sebagaimana yang dikemukakan oleh Wahbah Az-Zuhaili, sebagai

berikut:37

a. Terpelihara dirinya dari berbagai perbuatan dosa, karena harta

adalah cobaan. Berbagai perbuatan maksiat justru lahir dari

harta. Orang yang memiliki kelebihan harta, akan muncul sikap

hedonisnya yang merupakan kecenderungan natural dari

susunan biologisnya sebagai manusia. sikap hedonis inilah

yang menjadi pangkal dari berbagai perbuatan maksiat.

b. Mengangkat derajat kehidupan khususnya fakir miskin,

terbebas dari jerat-jerat kemiskinan, karena dengan

memberikan dana infak dan sedekah yang dijadikan sebagai

modal usaha.

c. Membina sikap kepribadian hidup untuk menjadi orang-orang

humanis yang menjadi orang-orang pemurah dan pengasih.

d. Memperlihatkan sikap syukur terhadap nikmat-nikmat dan

karunia Allah SWT yang telah diterimanya.

Penulis menyimpulkan bahwa manfaat dan hikmah dari

menunaikan infak dan sedekah adalah mempererat hubungan

sosial dengan sesama manusia sekaligus mempererat hubungan

dengan Allah SWT, yang dimana semuanya dilakukan hanya untuk

mengharap keridhoan dari Allah SWT.

37 Abudin Nata, Dede Rosada, dan Akbar Zaenudin, Mengenal Hukum

Zakat dan Infak/Sedekah, (Jakarta: Badan Amil Zakat Infak Sedekah DKI

Jakarta, 1999), h. 13-14.

 

Page 62: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

49

BAB III

GAMBARAN UMUM MENGENAI LEMBAGA ZAKAT

INFAK SEDEKAH NAHDLATUL ULAMA DESA

NANGGERANG SUKABUMI

A. Sejarah dan Perkembangan LAZIS-NU Desa

Nanggerang Sukabumi

NU CARE LAZISNU merupakan rebranding1

Lembaga Amil Zakat Infak Sedekah Nahdlatul Ulama

(LAZISNU). Sebagaimana cita-cita awal berdirinya NU

CARE-LAZISNU untuk membantu umat, maka NU CARE

LAZISNU sebagai lembaga nirlaba milik perkumpulan

Nahdlatul Ulama (NU) senantiasa berkhidmat untuk membantu

kesejahteraan umat serta mengangkat harkat sosial melalui

pendayagunaan dana zakat, infak, sedekah (ZIS) dan dana-dana

Corporate Social Responsibility (CSR).2

1 Rebranding berasal dari kata re- dan branding. Re artinya kembali,

sedangkan branding adalah proses penciptaan brand image yang

menghubungkan hati dan benak pelanggannya. Menurut Muzellec dan

Lambkin, rebranding adalah menciptakan suatu nama yang baru, istilah, simbol,

desain, atau suatu kombinasi untuk satu brand yang tidak dapat dipungkiri

dengan tujuan untuk mengembangkan differensiasi (baru) posisi di dalam

pikiran dari stakeholders dan pesaing. Sumber: Riza Rizki Isyana, Tesis:

“Strategi Pemasaran Melalui Rebranding (Studi Kasus Rebranding Piring

Putih Menjadi Redberries Food and Folks Dalam Meningkatkan Penjualan)”,

(Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015), h. 16.

2 www.nucare.id, diunduh pada 2 Agustus 2018 pukul 13.50 WIB.

 

Page 63: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

50

Lembaga Amil Zakat Infak dan Sedekah Nahdlatul

Ulama (LAZIS-NU) secara yuridis formal dikukuhkan oleh SK

Menteri Agama No. 65/2005 untuk melakukan pemungutan

Zakat, Infak, dan Sedekah (ZIS) kepada masyarakat luas.

LAZIS Nahdlatul Ulama berpusat di Gedung PBNU Lantai 2

Jalan Kramat Raya No. 164, Jakarta Pusat 10430 telah memiliki

jaringan pelayanan dan pengelolaan ZIS di 12 negara, 34

provinsi, dan 376 kabupaten/kota di Indonesia.3 Cabang LAZIS

Nahdlatul Ulama yang berada di wilayah Kabupaten Sukabumi,

terdapat 9 desa dan salah satunya adalah Desa Nanggerang.

Desa Nanggerang adalah salah satu desa dalam wilayah

Kecamatan Cicurug, Kabupaten Sukabumi hasil dari

pemekaran dari Desa Purwasari pada tahun 1984. Wilayah

perbatasan di wilayah utara dengan desa Tenjoayu dan desa

Benda, sebelah timur Taman Nasional Gunung Gede

Pangrango. Sebelah selatan dengan desa Wangun Jaya dan desa

Purwasari, dan sebelah barat dengan Kelurahan Cicurug. Desa

Nanggerang yang berbatasan langsung dengan Gunung Gede -

Gunung Pangrango ini memiliki kondisi alam yang berbukit-

bukit. Luasnya sekitar 716,81 hektar, wilayah administrasi

pemerintahan desa terdiri dari 3 dusun, 9 Rukun Warga, dan 32

Rukun Tetangga.

Jumlah penduduk penduduk desa Nanggerang pada

tahun 2017 sebanyak 6.123 jiwa, laki-laki sebanyak 3.064 jiwa

3 www. nucare. id, diunduh pada 2 Agustus 2018 pukul 13.50 WIB

 

Page 64: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

51

dan perempuan 3.059 jiwa dengan 1.681 KK.4 Desa ini

termasuk pada golongan desa yang masyarakatnya menengah

ke bawah dengan rata-ratapencaharian sebagai berikut:5

Tabel 3.1

Mata Pencaharian Penduduk Desa Nanggerang Sukabumi

No. Pekerjaan Pokok Jumlah

Orang

1. Pegawai Negeri 34 Orang

2. TNI/Polri 2 Orang

3. Buruh/Swasta 643 Orang

4. Pengrajin 6 Orang

5. Petani 163 Orang

6. Buruh Tani 603 Orang

7. Pedagang 146 Orang

8. Peternak 141 Orang

9. Montir 8 Orang

10. Guru 50 Orang

11. Sopir 43 Orang

12. Tukang Kayu/Batu 70 Orang

Sumber: Profil Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi

Walaupun desa ini termasuk golongan desa yang

masyarakatnya mendapatkan penghasilan menengah ke bawah

namun, saat ini Desa Nanggerang telah memiliki beberapa sarana

4 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Unang Suwandi sebagai

Sekretaris Desa Nanggerang, 20 Februari 2018. 5 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Unang Suwandi sebagai

Sekretaris Desa Nanggerang, 20 Februari 2018.

 

Page 65: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

52

dan prasarana yang dapat digunakan masyarakat setempat

diantaranya Aula Pertemuan, Kantor Desa, Ruang PKK, Ruang

MUI, Kantor Sekretariat ZIS, dan Gedung Poliklinik ZIS.

Awal berdirinya lembaga ZIS di Desa Nanggerang ini

terdiri karena dua faktor.6

1. Kemiskinan yang masih meluas dan Desa Nanggerang

termasuk di dalam indeks pembangunan manusia yang

sangat rendah. Sehingga memunculkan gagasan dari para

tokoh agama, pemerintah desa, tokoh masyarakat dan tokoh

pemuda untuk melaksanakan sistem pengelolaan serta

sosialisasi ZIS secara terpadu.

2. Zakat, infak, dan sedekah diyakini mampu bersumbangsih

dalam mendorong keadilan sosial, pembangunan manusia,

dan mampu mengentaskan kemiskinan.

Dalam operasional programnya, lembaga ini di dukung

oleh Jaringan Multi Lini, yakni sebuah jaringan konsolidasi

pengelola ZIS yang tersebar dimasing-masing Rukun Warga

(RW) se-Desa Nanggerang yang mampu menjangkau seluruh

wilayah secara cepat, terfokus, dan tentunya tepat sasaran.

Namun, karena pemerintah sudah mempunyai lembaga resmi

untuk mengelola khusus dana zakat yaitu BAZNAS maka

dalam hal ini lembaga yang sudah berjalan di Desa Nanggerang

6 Nur Samha Fitriyah, Skripsi: “Hubungan Peran Tokoh Masyarakat

dan Profesionalitas Pengelolaan Dana dengan Motivasi Masyarakat Membayar

Infaq melalui Lembaga ZIS Desa Nanggerang Cicurug Sukabumi”, (Jakarta:

UIN Syarif Hidayatullah, 2017), h. 67-68.

 

Page 66: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

53

ini hanya mengoptimalisasikan infak dan sedekahnya saja

sehingga keberadaannya tidak berlawanan dengan BAZNAS.

Inisiator gerakan ZIS adalah KH. R. Abdul Basith

sekaligus sebagai Ketua Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama

(PCNU) Kabupaten Sukabumi, kunci berjalannya program

gerakan ZIS dan gerakan subuh mengaji harus bersinerginya

antara ‘ulama (pemuka agama) dan umara (pemerintah).

A. Landasan Hukum

Adapun landasan hukum yang menaungi lembaga ini:

1. SK Kepala desa Nanggerang No. 141/SK-ZIS

06/Pemdes/2013 tentang “Pengangkatan Pengurus Zakat

Infak Sedekah (ZIS) desa Nanggerang” yang telah

dikukuhkan oleh Kepala desa Nanggerang dan telah

dihadiri serta disaksikan oleh wakil Gubernur Jawa Barat

yaitu Bapak H. Deddy Mizwar beserta SKPD Provinsi Jawa

Barat dan Pemerintah Kabupaten Sukabumi pada 02 Juli

2013.

2. Peraturan Bupati (Perbup) No. 35 Tahun 2016 tentang

“Pengelolaan Infak, Sedekah, dan dana sosial keagamaan

lainnya yang berbasis masyarakat.”

B. Visi, Misi, dan Tujuan

Visi adalah harapan-harapan dan cara menabur benih

untuk mengharapkan memetik hasilnya di masa yang telah kita

 

Page 67: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

54

perkirakan.7 Visi berasal dari kata vision yang berarti cara

pandang ke masa depan.8 Maka, visi dari Lembaga Amil Zakat

Infak dan Sedekah Nahdlatul Ulama (LAZIS-NU) desa

Nanggerang, Cicurug, Sukabumi: “Menjadi lembaga

pemberdayaan yang sehat, efisien, dan dipercaya”.9

Misi LAZIS Nahdlatul Ulama desa Nanggerang,

Cicurug, Sukabumi:10

1. Mewujudkan lembaga ZIS sebagai pengkuh agamana,

lubung elmuna, jembar budayana, racage gawena, dengan

etos kerja silih (asih, asah, asuh), mencapai (cager, bager,

bener, pinter, singer).

2. Mendorong tumbuhnya kesadaran masyarakat untuk

mengeluarkan zakat, infak, dan sedekah dengan rutin dan

tepat.

3. Mengumpulkan, menghimpun dan mendayagunakan dana

zakat, infak, dan sedekah secara profesional, transparan,

tepat guna, dan tepat sasaran.

4. Menyelenggarakan program pemberdayaan masyarakat

guna mengatasi problem kemiskinan, kesenjangan sosial,

7 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intelligence),

(Depok: Gema Insani Press, 2001), h. 11. 8 Toto Tasmara, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental Intelligence),

h. 7. 9 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), (Jakarta: NU CARE LAZISNU,

2017), h. 96. 10 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), h. 97.

 

Page 68: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

55

pembangunan, pengangguran, dan minimnya akses

kesehatan dan pendidikan.

Setelah adanya visi dan misi, adapun tujuan dari LAZIS

Nahdlatul Ulama desa Nanggerang, sebagai berikut:

“Berdirinya ZIS desa Nanggerang dimaksudkan sebagai

Lembaga Pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah (LAZIS)

dengan manajemen modern yang mampu menghantarkan zakat

menjadi bagian penyelesaian masalah (problem solver) sosial

masyarakat yang terus berkembang”.

Berdasarkan visi dan misi tersebut, LAZIS Nahdlatul

Ulama desa Nanggerang, Cicurug, Sukabumi memiliki tagline

yakni, “Terima dan Kasih ”. Tagline ini bermakna bahwa setiap

pendapatan atau penghasilan dari setiap hari yang diterima ada

hak atau milik orang lain di dalamnya, maka dari itu harus

diberikan atau dikasihkan kepada yang berhak menerimanya.

Melalui tagline ini LAZIS Nahdlatul Ulama desa Nanggerang,

Cicurug, Sukabumi mengajak masyarakat untuk belajar zakat

sebelum masuk nishab karena dalam penghasilan masyarakat

belum mencapai nishab.

Selain dari visi, misi, dan tujuan berdirinya LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi memiliki prinsip

dasar dan konsep utama yang diterapkan untuk menjadi koridor

pelaksanaan ZIS. Berikut adalah prinsip dasar yang dipegang

 

Page 69: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

56

teguh dan diterapkan oleh pengurus LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang yaitu sebagai berikut:11

1. Belajar Zakat Sebelum Nishab

Mendidik masyarakat untuk berzakat tidak bisa

dilakukan hanya dengan kata-kata saja dalam ceramah-ceramah

majelis taklim, tetapi harus disampaikan melalui tindakan yang

nyata. Amaliyah yang terus-menerus dilakukan akan

membertuk kesadaran umat yang pada akhirnya menjadi

perilaku dan akhlak.

2. Anjuran Terima-Kasih

Pengurus ZIS dan Ulama mengajarkan sebuah rumus

sederhana untuk dilaksanakan, yaitu terima-kasih. Setiap

menerima rezeki, sebagian harus dikasih. Setiap menerima

upah, bonus, atau hadiah langsung diinfakan 2,5 persen.

3. Keteladanan

Para pengurus ZIS di desa Nanggerang memberikan

keteladanan, karena satu contoh lebih baik dari seribu kata-

kata. Selain itu, pengurus ZIS juga berprinsip bahwa memberi

sebelum mengajak orang lain berbagi. Keteladanan para

penggerak ZIS ini merupakan salah satu kunci efektivitas

dakwah ZIS di Sukabumi.

11 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), h. 92-94.

 

Page 70: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

57

4. Hormati Setiap Orang

Prinsip sederhana ini sungguh luar biasa dan membuat

dakwah ZIS didukung oleh banyak pihak, baik tokoh agama,

tokoh masyarakat, dan juga pemerintah setempat bahkan

sampai Bupati. Pengurus ZIS tahu betul bahwa setiap orang

yang mendukung dakwah ZIS sangatlah berharga. Pengurus

ZIS pun harus luwes dalam bergaul dengan kelompok

masyarakat mana saja, mulai dari buruh tani, buruh pabrik, ibu

rumah tangga, majelis taklim, ketua RT/RW, ketua karang

taruna, kepala desa, camat, bupati, kapolres, dan sebagainya

sehingga semua merasa menjadi istimewa tidak memandang

kalangan tertentu.

Konsep utama dakwah ZIS di Sukabumi yang

dilakukan oleh pengurus ZIS adalah bottom up (mulai dari

bawah), dan mengutamakan substansi daripada bungkus.

Pertama, pelaksanaan ZIS harus bottom-up, siapapun yang

akan melakukan dakwah ZIS harus memperhatikan situasi dan

kondisi masyarakat setempat. Setiap program yang hendak

dilakukan sebaiknya dimulai dengan musyawarah yang

melibatkan masyarakat. Kedua, dakwah ZIS mengutamakan

substansi daripada bungkus. Setiap orang dari kelompok

masyarakat manapun berhak mendengar dakwah ZIS bahkan

non muslim sekalipun. Sosialisasi ZIS memang dilakukan

melalui pengajian dan forum-forum tahlilan tetapi materi

sosialisasinya bukan hanya landasan agama juga bagaimana

 

Page 71: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

58

sedekah yang dikeluarkan bisa digunakan untuk saling

membantu antar anggota masyarakat dan kepentingan umum.

C. Struktur Organisasi

Menurut Didiet Hardjito, struktur organisasi adalah

susunan formal dan mekanisme-mekanisme bagaimana

organisasi dikelola. Struktur organisasi menujukkan kerangka

dan susunan sebagai perwujudan hubungan-hubungan antar

komponen-komponen, bagian-bagian, fungsi-fungsi, kegiatan-

kegiatan, dan posisi-posisi juga menujukkan hierarki, tugas,

dan wewenang serta memperlihatkan hubungan pelopornya.12

Adapun struktur organisasi pada LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Cicurug Sukabumi yang bagan

strukturnya penulis lampirkan pada lampiran di halaman 101,

yakni:13

1. Dewan Pembina : (Alm) KH. R. Abdul Basith

Ade Daryadi

KH. Drs. Cecep Z.A

2. Ketua : H. M. Suminta Qusaeri

3. Sekretaris : Unung Nurhayati

4. Bendahara : H. Awaludin

5. Tim 10 : Ust. Endang Khaerudin

KH. Drs. Cecep Z.A

12 Dydiet Hardjito, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian,

(Jakarta: Rajawali Press, 2001), cet. Ke-3, h. 26. 13 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang, 6 September 2018.

 

Page 72: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

59

KH. Fikri Ali Majid

Ust. Deden Hoeruman

Asep Saepul Palah

Ust. Sumpena

H. Sidi

KH. Drs. Cecep ZM

Ust. Ujang Barkah

Ust. Hipni Saori

6. Pengurus ZIS RW 1 : Ketua : H.O.Royani

Sekretaris : Rina

Bendahara : Banjar S

Pengepul : Aik Masliyah

Ika Masliyah

Agus Nugraha

7. Pengurus ZIS RW 2 : Ketua : Ajat S

Sekretaris : Abd. Sukur

Bendahara : Badruzzaman

Pengepul : Kudwin

Juwaeni

Hasan Basri

8. Pengurus ZIS RW 3 : Ketua : Asep S.P

Sekretaris : Dedi H. N

Bendahara : Zaenal Abidin

Pengepul : Mardiyah

Sopiah

Jujun Junaedi

 

Page 73: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

60

9. Pengurus ZIS RW 4 : Ketua : Ending S

Sekretaris : Sumpena

Bendahara : Iis Sugianto

Pengepul : Yadi

Meti

Suryadi

10. Pengurus ZIS RW 5 : Ketua : Subaen

Sekretaris : Ukat

Bendahara : Udin

Pengepul : Samsiah

Yoyoh

Baesuki

11. Pengurus ZIS RW 6 : Ketua : Rukyat

Sekretaris : M. Rosip

Bendahara : Rusdianah

Pengepul : Salim Iskandar

Barnas

Anwar

12. Pengurus ZIS RW 7 : Ketua : Ujang B

Sekretaris : Ade M

Bendahara : Aep

Pengepul : Maesaroh

Siti Nurjanah

Yayat

13. Pengurus ZIS RW 8 : Ketua : Hipni Sauri

Sekretaris : Komarudin

Bendahara : Sumpena

 

Page 74: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

61

Pengepul : Maman

Didah

Amir

14. Pengurus ZIS RW 9 : Ketua : Surya Y

Sekretaris : Hartanto

Bendahara : Tati

Pengepul : Pipid

Sumardi

Ratu Titin

D. Program-Program LAZIS-NU Desa Nanggerang

Sukabumi

Adapun program-program yang saat ini berjalan di

LAZIS Nahdlatul Ulama desa Nanggerang, Cicurug, Sukabumi

adalah:14

1. Program Kesehatan

Sejak bulan Juli 2013, ZIS desa Nanggerang ini telah

memiliki 1 buah mobil ambulance yang diperuntukkan sebagai

sarana transportasi akomodasi warga yang membutuhkan

pelayanan, seperti antar jemput ke rumah sakit rujukan, dan

melahirkan. Namun, sejak bulan Juli 2015 desa Nanggerang

sudah bisa memiliki sebuah Gedung Poliklinik Kesehatan.

Bantuan dari Pemerintah Provinsi Jawa Barat dan swadaya

masyarakat sekaligus diterbitkannya Kartu ZIS Sehat (KZS)

14 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), h. 105.

 

Page 75: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

62

untuk menunjang dalam pelayanan sebagai bentuk komitmen

pelayanan kesehatan.

Bukan hanya sekedar pengadaan poliklinik, dan mobil

ambulance, tetapi juga klaim dokter atau bidan untuk

pengobatan rujukan ke rumah sakit besar. Anggota ZIS desa

Nanggerang yang sakit berat atau parah seperti bersalin bisa

mengajukan pengantaran dengan ambulance secara gratis

dengan call center driver yang siap sedia 24 jam, baik untuk

diantar ke rumah sakit terdekat yakni sekitar wilayah

Sukabumi, Bogor dan Cianjur dan rumah sakit yang jauh

seperti Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo Jakarta (RSCM),

RS. Hasan Sadikin Bandung.

Poliklinik ini bekerjasama dengan Dinas Kesehatan

(UPTD) Kecamatan Cicurug dalam hal pengadaan tim medis

dan bisa menggunakan kartu jaminan kesehatan (KIS) atau

BPJS-PBI JKN. Adapun tahapan anggota ZIS yang berobat,

yakni:15

1) Anggota ZIS yang sakit ringan datang ke pengurus ZIS

untuk meminta surat pengantar dan kartu ZIS Sehat,

setelah sudah mendaftarkan diri dan terdaftar sebagai

pasien menunggu panggilan dari dokter atau bidan

klinik. Setelah diperiksa oleh dokter atau bidan klinik

pasien mendapatkan jasa medis dan obat diberikan

kepada pasien. Setelah penanganan selesai, dokter atau

15 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), h. 106

 

Page 76: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

63

bidan klinik mengajukan klaim di akhir bulan dan pihak

ZIS melakukan pembayaran kepada pihak dokter atau

bidan klinik.

2) Anggota ZIS yang sakit berat atau parah termasuk

bersalin, apabila sudah tidak kuat untuk diantar naik

kendaraan roda dua bisa langsung menghubungi call

center ambulance yang siap 24 jam. Diantar oleh

ambulance yang tersedia secara gratis baik ke rumah

sakit jauh ataupun terdekat. Setelah mendapatkan

penanganan jasa dan obat dari dokter atau bidan rumah

sakit yang dituju, pasien mendapatkan santunan

keringanan dari ZIS. Namun, pengurus ZIS hanya

memberi bantuan sesuai kesepakatan karena tidak

mungkin menanggung biaya pengobatan yang besar.

Biasanya para pengurus ZIS menanggung 500.000

rupiah per pasien.

Kartu ZIS Sehat (KZS) ini dimiliki oleh setiap Kartu

Keluarga di desa Nanggerang. Setiap satu keluarga sudah

tercatat namanya di dalam kartu. Dengan kartu tersebut

memudahkan setiap masyarakat yang ingin berobat ke

poliklinik, berobat dengan mudah juga murah.

2. Program Sosial

Kegiatan sosial yang dilakukan oleh LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang seperti santunan kematian dan

sumbangan untuk bencana. Santunan kematian diperuntukkan

apabila anggota ZIS ada yang meninggal, bantuan yang

 

Page 77: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

64

diberikan adalah memandikan, mengkafani, sampai dengan

menguburkan serta mengadakan pengajian tahlil selama 7

malam.

Jadi, keluarga yang mengalami musibah tidak perlu

repot untuk dana membeli keperluan sebelum penguburan dan

biaya pengajian yang biasanya selain tahlilan, juga pembacaan

Al-Quran sampai 3 kali khatam dalam sepekan. Adapun

bantuan berupa materi kepada keluarga yang ditinggalkan

sesuai dengan kemampuan dan penghasilan ZIS pada saat itu.

Biasanya, bantuan dari ZIS kisaran 500.000 (lima ratus ribu)

rupiah sampai dengan 2.000.000 (dua juta) rupiah per keluarga

yang ditinggalkan.

Selain bantuan untuk yang meninggal di Desa

Nanggerang, juga memberikan bantuan untuk korban bencana

alam diluar Desa Nanggerang. Salah satu bantuan untuk

bencana alam yang sudah diberikan berupa makanan pokok,

dan uang yang ditujukan untuk meringankan beban korban

bencana tersebut. Bencana alam yang terjadi di Kecamatan

Curug Kembar Kabupaten Sukabumi, bencana banjir bandang

di Cidolog, bantuan banjir bandang Kabupaten Garut, dan

bantuan untuk korban gempa di Provinsi Aceh.

3. Program Infrastruktur

Dalam pengadaan infrasturktur ada beberapa yang

sudah dilakukan yakni lampunisasi. Lampunisasi ini berkaitan

dengan penerangan jalan umum dan keterampilan masyarakat

 

Page 78: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

65

dalam pembuatan lampu untuk menerangi jalan dan gang-gang

kecil yang ada di wilayah sekitar perkampungan untuk

meminimalisir tindak kriminal.

Selain lampunisasi, juga sudah melakukan pengerasan

jalan dimana jalan yang menjadi akses masyarakat untuk

bersekolah, dan bekerja menjadi terhambat karena jalan rusak.

Maka dari itu dengan dana infak dan sedekah mampu

memberkan mashlahat atau kebaikan bagi sesama dan akan

dinikmati bersama juga.

4. Program Dakwah

Kegiatan dakwah yang telah diberikan berupa

pembayaran rekening listrik masjid dan mushola yang sangat

membantu meringankan beban para Dewan Kemakmuran

Masjid (DKM) dan pengurus masjid tersebut. Dengan

membayar dana infak dan sedekah berjamaah ini membuktikan

mampu untuk menopang segala kebutuhan masyarakat sekitar

agar dakwahnya tidak terhambat hanya karena listrik di

mushola dan masjid yang mati dan belum dibayar.

5. Program Agropreneur dan Pesantren Global Insani Mandiri

Pada Mei 2015, Wakil Gubernur Jawa Barat Deddy

Mizwar datang ke Desa Nanggerang agendanya adalah

peresmian Poliklinik ZIS Desa Nanggerang. Wakil gubernur

sekaligus menyerahkan bantuan 55 ekor domba, dengan rincian

50 ekor betina dan 5 ekor pejantan. Setelah domba diterima

oleh pengurus ZIS Desa Nanggerang, dan beberapa warga desa

 

Page 79: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

66

menjadi tukang rumput untuk mengambilkan pakan untuk

domba secara rutin dan bergiliran. Warga yang mengurus

domba itu mendapatkan upah dan dipergilirkan untuk menual

domba itu. Berawal dari 55 ekor domba, saat ini domba

berkembang biak menjadi 180 ekor.

Selain ternak domba, di Desa Nanggerang tepatnya di

Kampung Karangsirna terdapat pondok pesantren yang

menerapkan agropreneur, Pondok Pesantren Global Insani

Mandiri yang disingkat GIM. Pondok pesantren ini berdiri

dilahan seluas lima hektar, pesantren ini penuh dengan tanaman

buah dalam pot berupa tanaman bawang dan cabai. Pondok

Pesantren Global Insani Mandiri ini berbasis pertanian.

Walaupun berbasis pertanian, pesantren ini tidak

menghilangkan salah satu tradisi pesantren yaitu mengaji kitab

kuning.

Selain diajarkan mengenai kitab kuning, para santri juga

diajarkan tentang pertanian, perikanan, peternakan, komputer,

dan sablon. Ketrampilan pertanian yang diberikan diantaranya

budidaya pertanian, pengelolaan hasil pertanian, dan dilengkapi

dengan ketrampilan bahasa asing, komputer, dan muhadhoroh.

Pondok Pesantren Global Insani Mandiri sampai saat ini telah

melahirkan tiga angkatan, dan tersebar di daerah Sukabumi,

Tasikmalaya, Karawang, Jambi, Purwakarta, Lampung,

Brebes, Cianjur, Bandung, Bogor, Jakarta, dan Bekasi.

Dalam kegiatan pertanian para santri dikelompokkan

sesuai dengan minat dan kemampuannya secara menyeluruh

 

Page 80: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

67

dengan maksud agar santri dapat menanamkan pengetahuan

dan ketrampilan dalam mengelola proyek pertanian dalam

skala yang kecil. Adapun ilmu-ilmu pertanian yang diberikan

lebih spesifik tentang perencanaan, pengolahan proses panen,

sampai hasilnya dilempar ke pasar. Untuk sarana praktek para

santri telah disiapkan lahan kosong dengan luas keseluruhan

lima hektar dilengkapi dengan fasilitas peternakan juga

disiapkan hewan serta kandang sebagai sarana praktek.

 

Page 81: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

69

BAB IV

ANALISIS STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK

DAN SEDEKAH LAZIS NAHDLATUL ULAMA DESA

NANGGERANG SUKABUMI

A. Penerapan Strategi Fundraising Dana Infak Sedekah

ZIS Desa Nanggerang yang berada dibawah payung hukum

LAZIS Nahdlatul Ulama resmi menjadi pengelola dana infak dan

sedekah pada 02 Juli 2013. Dana infak dan sedekah yang dikelola

berasal dari, untuk, dan oleh masyarakat Desa Nanggerang. Infak

dan sedekah merupakan salah satu ibadah yang dianjurkan dalam

agama Islam dan bernilai sosial jika dipandang dari segi

kemanusiaan. Infak dan sedekah yang dilakukan oleh masyarakat,

seringnya tidak dikelola oleh lembaga dan memberikannya secara

langsung karena tingkat kepercayaan masyarakat kepada pengelola

dana infak, dan sedekah ini rendah. Rendahnya kepercayaan dari

masyarakat membangkitkan sebuah keinginan dan tujuan dari

berbagai kalangan di Desa Nanggerang sendiri untuk mengelola

dana infak, dan sedekah yang terkumpul.1

Berbagai kalangan dari lapisan masyarakat, ulama, pemerintah,

dan tokoh masyarakat harus ikut turun tangan dalam menciptakan

berbagai strategi pendekatan yang dapat menumbuhkan

kepercayaan dan mampu mewujudkan sebuah lembaga ataupun

forum pengelola dana zakat, infak, dan sedekah yang MANTAP

1 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang, 6 September 2018.

 

Page 82: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

70

(Modern, Akuntabel, Transparan, Amanah, dan Profesional).

Keberadaan sebuah lembaga pengelola yang berdominan

pengelolaannya adalah dana infak dan sedekah yakni ZIS Desa

Nanggerang yang dipayung hukumi oleh LAZIS Nahdlatul Ulama

menjadi sebuah wadah serta jawaban atas setiap permasalahan

diatas, dimana selain pengelolaan dana yang terkumpul juga

bersinergi dalam pendistribusian dan pendayagunaannya.

Melihat aktivitas lembaga pengelola dana ZIS sangat

dipengaruhi oleh kemampuannya dalam menghimpun dana dari

masyarakat sebagai modal untuk menjalankan kegiatan program

dan biaya operasional, maka kegiatan fundraising harus ditangani

dengan baik dan serius, karena akan sangat mempengaruhi maju

dan mundurnya sebuah lembaga. Apabila lembaga ini aktif, kreatif,

dan inovatif dalam merencanakan bentuk strategi fundraising,

maka eksistensi lembaga pun akan bertahan serta berlangsung lama

begitupun juga sebaliknya.

LAZIS Nahdlatul Ulama Sukabumi menanamkan nilai-nilai

positif bagi para amil atau pengepul agar mampu memberikan

penjelasan serta pemahaman kepada masyarakat Sukabumi

khususnya di Desa Nanggerang.2 Dengan tujuan masyarakat yang

belum paham tentang keutamaan atau fadhilah dari menunaikan

zakat, infak dan sedekah serta memberikan sugesti dan pemikiran

kepada para amil agar amanah dalam mengemban tugasnya dan

2 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang, 6 September 2018.

 

Page 83: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

71

mampu mewujudkan sebuah kepercayaan dari masyarakat dan

transparan dalam mengelola dana infak dan sedekah.

Dana ZIS yang disalurkan secara pribadi, dampaknya kurang

dirasakan manfaatnya oleh penerima dana tersebut karena itu

dibutuhkan adanya sebuah strategi dan konsep yang matang.3

Matang dari segi konsep penghimpunan dana sampai dengan

penyaluran dana infak dan sedekah yang orientasinya pada manfaat

produktif. Salah satu lembaga yang mempunyai orientasi tersebut

adalah LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi yang

ikut berperan dalam mengelola dana infak dan sedekah yang

terkumpul dari masyarakat dan menyalurkan dana tersebut untuk

program yang bersifat konsumtif dan produktif.

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi

memiliki visi dan misi sebagai sebuah wadah yang berorientasi

pada penghimpunan serta pendayagunaan dana infak dan sedekah.

Visi dan misi adalah sebuah awal dari strategi LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang dalam melakukan sebuah kegiatan.

Langkah awal sebelum melakukan kegiatan adalah menganalisa

sehingga terbentuk suatu strategi, dengan adanya strategi yang

digunakan menjadi sebuah gambaran dalam bentuk tahapan-

tahapan strategi fundraising yang akan dilakukan oleh LAZIS

Nahdlatul Ulama Sukabumi.

Dalam strategi fundraising dana infak dan sedekah LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi memiliki strategi

3 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H.M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang, 6 September 2018

 

Page 84: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

72

tersendiri yang digunakan sampai terbangunnya lembaga ini.

Bahkan lembaga yang berada di Desa Nanggerang ini telah

menjadi salah satu percontohan bagi LAZIS Nahdlatul Ulama se-

Indonesia, dipandang masyarakatnya mampu untuk menyisihkan

sebagian dari penghasilan yang didapati setiap harinya meskipun

tingkat pendapatannya rendah. Dalam menanggapi hal tersebut,

menurut Bapak H. M. Suminta Qusaeri sebagai Ketua ZIS Desa

Nanggerang dalam proses pengoptimalan dalam menghimpun dana

infak dan sedekah di Desa Nanggerang terdapat beberapa langkah

strategis, yakni:4

1. Menjaga tingkat kepercayaan masyarakat dan donatur. Point

penting sebagai indikator utama dalam menghimpun dana infak

dan sedekah.

2. Membuat anggota kepengurusan yang terkoordinasi guna

membuat laporan kerja yang rapi, baik laporan penghimpunan

dana juga pengeluaran dana.

3. Melakukan sosialisasi dan mengajak kerjasama dengan

masyarakat dengan memberikan tambahan pengetahuan

mengenai perintah dari Allah SWT untuk giat bersedekah, serta

menginfakan hartanya yang Allah ridhoi guna mendapat

kebaikan di dunia dan akhirat.

4. Mengundang masyarakat untuk hadir dalam rapat bersama

pengurus ZIS, tokoh agama, serta tokoh masyarakat guna

4 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H. M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang Sukabumi, 7 September 2018.

 

Page 85: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

73

memperat hubungan silaturahim antar pengurus dengan

masyarakat.

Untuk mewujudkan visi, misi, dan tujuannya LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Sukabumi melakukan proses

penghimpunan dana. Adapun tahapan-tahapan strategi

penghimpunan (fundraising) yang diterapkan guna meningkatkan

penghimpunan dana infak dan sedekah di LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang, yakni:

1. Formulasi Srategi

Dalam penyusunannya LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Kabupaten Sukabumi membuat strategi dalam

mengumpulkan (fundraising) dana infak dan sedekah, yakni

dengan program SUJI (Subuh Mengaji), dan zakat sebelum masuk

nishab.

a. Strategi Subuh Mengaji (SUJI)5

Bermula dengan diadakannya sebuah pengajian setiap

subuh oleh Alm. K.H. R. Abdul Basith, dimana beliau adalah

inisiator gerakan berzakat sebelum masuk nishab (batasan

dikenakannya zakat). Kegiatan ini bukan hanya mengajak sholat

berjamaah, melainkan adanya tausiyah, santunan janda jompo dan

guru ngaji. SUJI merupaan bagian tak terpisahkan dari program

kerja dakwah ZIS yang sudah berjalan lama yang sampai sekarang

masih terus konsisten dilaksanakan oleh Forum ZIS secara rutin

5 www. ziscicurug.org, diunduh pada 10 Oktober 2018 pada 10.46

WIB.

 

Page 86: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

74

setiap bulan berkeliling dari masjid ke masjid yang tersebar

diseluruh wilayah Kecamatan Cicurug khususnya dan kecamatan-

kecamatan lain pada umumnya.

Sesuai dengan Peraturan Bupati No. 35 Tahun 2016 tentang

Pengelolaan Infak Sedekah dan Pengelolaan dana sosial lainnya

berbasis masyarakat terkait dengan instruksi bupati masalah

pemberdayaan dan peningkatan religiusitas masyarakat Kabupaten

Sukabumi. Sejatinya, inilah sinergitas antara alim ulama dan umaro

yang harus terus dibangun dan dijaga .6 Dan dari kegiatan program

SUJI ini memudahkan K.H.R. Abdul Basith untuk memberikan

ilmu pengetahuan terkait zakat, infak dan sedekah. Dakwah beliau

lain dari yang lainnya, beliau menekankan kepada masyarakat

untuk menjadi masyarakat yang mandiri.

Kekuatan program SUJI sebagai penunjang kebangkitan

zakat, infak, dan sedekah di Sukabumi. Jamaah shalat subuh

setelah berdzikir, disosialisasikan tentang ZIS dan tidak lupa

beberapa toples dibagikan. Toples kosong akan diambil oleh para

pengepul yang merupakan bagian pengurus ZIS masing-masing

lingkungan warga, terutama di tingkat RW.7

6 www. ziscicurug.org, diunduh pada 10 Oktober 2018 pada 10.40

WIB. 7 Syamsul Huda, Nur Rohman, dan Amin Sudarsono, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), h. 79

 

Page 87: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

75

b. Startegi Zakat Sebelum Nishab8

Seluruh masyarakat di Desa Nanggerang Kabupaten

Sukabumi diharuskan mengeluarkan dana infak dan sedekahnya

sesuai dengan penghasilan perhari masing-masing keluarga. Setiap

seminggu sekali pengepul atau amilin akan mengambil uang yang

ada di toples, toples yang bertuliskan ZIS Desa Nanggerang

sekaligus pencatatan oleh pengepul.

Setiap keluarga baik itu anak-anak, dan orangtua boleh

menyisihkan sebagian hartanya yang dimasukkan ke dalam toples

yang sudah disediakan oleh pengurus ZIS. Karena pada dasarnya

memang yang ditekankan adalah sadar dengan ZIS. Kalau

mengikuti aturan yang dibatasi dengan nishab maka masyarakat

Desa Nanggerang banyak yang belum wajib mengeluarkan

zakatnya. Maka, mulai belajar zakat sebelum nishab adalah cara

paling efektif untuk membangkitkan masyarakat.

2. Implementasi Strategi

a. Subuh Mengaji

Dilihat dari tahun 2015-2017 dana infak dans edekah yang

diperoleh oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Kabupaten Sukabumi mengalami peningkatan di mulai tahun 2015

sejumlah Rp. 285. 456. 200 (dua ratus delapan puluh lima juta

empat ratus lima puluh enam ribu dua ratus rupiah), tahun 2016

jumlah dana yang terkumpul meningkat menjadi 298. 744. 500

8 www.ziscicurug.org, diunduh pada 10 Oktober 2018 pada 11.40 WIB.

 

Page 88: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

76

(dua ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus empat puluh

empat ribu lima ratus rupiah), dan tahun 2017 juga mengalami

peningkatan sebanyak Rp. 305. 485. 500 (tiga ratus lima juta empat

ratus delapan puluh lima ribu lima ratus rupiah).9 Hal ini

membuktikan bahwa potensi dan infak dan sedekah di masyarakat

Desa Nanggerang sangat besar dan butuh pengelolaan yang baik

oleh para pengurus ZIS.

b. Zakat Sebelum Nishab

Di LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang ini

diharuskan masyarakat menyisihkan sebagian harta yang

dimilikinya walaupun belum memasuki batas nishab. Dana infak

dan sedekah yang terkumpul ini sama dengan pembahasan

sebelumnya. di mulai tahun 2015 sejumlah Rp. 285. 456. 200 (dua

ratus delapan puluh lima juta empat ratus lima puluh enam ribu dua

ratus rupiah), tahun 2016 jumlah dana yang terkumpul meningkat

menjadi 298. 744. 500 (dua ratus sembilan puluh delapan juta tujuh

ratus empat puluh empat ribu lima ratus rupiah), dan tahun 2017

juga mengalami peningkatan sebanyak Rp. 305. 485. 500 (tiga

ratus lima juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima ratus

rupiah).

Jumlah yang banyak untuk kategori dana infak dan sedekah

di sebuah desa dimana dengan kondisi masyarakat yang

berpenghasilan menengah ke bawah.

9 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak Ahmad Sadikin sebagai

Divisi Program PCNU Sukabumi, 7 September 2018.

 

Page 89: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

77

3. Evaluasi Strategi

Evaluasi strategi adalah tahap akhir dalam manajemen

strategis. Pemimpin di lembaga atau yang biasa disebut dengan

manajer sangat perlu mengetahui kapan strategi tertentu tidak

berfungsi dengan baik. Evaluasi berarti usaha untuk memperoleh

infromasi, semua strategi yang dimodifikasi karena faktor-faktor

internal dan ekstrenal yang tidak pasti.

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi

memiliki strategi untuk mengevaluasi dalam memenej suatu proses

kerja. Dari evaluasi ini terdapat kelemahan dan kelebihan tersendiri

dalam penghimpunan dana infak dan sedekah di lingkungan

masyarakat Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi.

B. Pengaruh Strategi Fundraising

Melalui strategi fundraising, jumlah dana infak dan sedekah

yang didapatkan oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi pengaruh terhadap jumlah dana infak dan sedekah yang

terkumpul dari strategi fundraising, sebagai berikut:

1. Strategi Fundraising dengan Subuh Mengaji

Agar terciptanya keutuhan program yang terukur hasilnya,

maka dalam menjalankan program subuh mengaji diadakan

kolaborasi strategis yang mempunyai pengaruh sesuai dengan

perannya masing-masing, yakni sebagai berikut:

 

Page 90: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

78

a. Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukabumi

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukabumi

harus terlibat dalam menjalankan program agar dapat

meningkatkan produktivitas, karena diperlukan pengawasan dan

penelitian dari pengurus cabang yang mumpuni untuk bagaimana

setiap kegiatan terukur, terarah, dan tertata baik dari segi teknologi

dan ilmu pengetahuan. Karena, apabila hal ini dihadapi oleh

Sumber Daya Manusia (SDM) yang mendalami serta mumpuni

dalam bidang pengelolaan dana ZIS ini menjadi pengaruh dalam

meningkatkan kualitas sumber daya yang baik.

b. Civil Society

Memberikan pemahaman mengenai ZIS kepada

masyarakat memang tidak mudah dan membutuhkan waktu untuk

proses masyarakat menyerap dan mengerti atas pemahaman yang

diberikan. Keberhasilan ini tergantung pada ketelatenan dan

kesungguhan para pengurus ZIS cabang dan pusat yang bersinergi

untuk terus berinovasi dan berkreasi agar masyarakat tertarik untuk

mendonasikan harta yang dimilikinya untuk dikelola lembaga

tersebut. Karena diharapkan agar masyarakat yang terpengaruh

atas pemahaman pentingnya menunaikan ZIS ini akan

mempengaruhi dan mengajak masyarakat lainnya untuk tergerak

hatinya menunaikan dana infak dan sedekah.

Dalam penghimpunan dana infak dan sedekah LAZIS

Nahdlatul Ulama setiap tahunnya mengalami peningkatan, angka

 

Page 91: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

79

yang didapatkan bisa dikatakan sukses dalam pengumpulannya.

Dimulai resmi sebelum adanya lembaga yang menjadi payung

hukum tahun 2000 dan setelah adanya payung hukum yakni LAZIS

Nahdlatul Ulama pada Juli tahun 2013 sampai dengan 2017.

Penulis mengambil laporan pada tahun 2015 sampai dengan 2017

untuk menjadi gambaran bahwa lembaga ini meskipun

masyarakatnya pendapatan rendah tetap memiliki rasa sosial yang

tinggi.

Pada tahun 2015 yang pengumpulan dana infak dan

sedekahnya sejumlah Rp. 285. 456. 200 (dua ratus delapan puluh

lima juta empat ratus lima puluh enam ribu dua ratus rupiah), tahun

2016 jumlah dana yang terkumpul meningkat menjadi 298. 744.

500 (dua ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus empat puluh

empat ribu lima ratus rupiah), dan tahun 2017 juga mengalami

peningkatan sebanyak Rp. 305. 485. 500 (tiga ratus lima juta empat

ratus delapan puluh lima ribu lima ratus rupiah).10 Pengumpulan

dana infak dan sedekah ini mengalami peningkatan yang

signifikan, dan menjadi pembuktian bahwa LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Sukabumi ini memiliki potensi yang

besar dan sangat membutuhkan pengelolaan secara baik dan benar

agar adanya akuntabilitas serta transparansi untuk pembukuan dana

yang masuk dan dana yang keluar yang menjadikan tingkat

kepercayaan masyarakat meningkat.

10 Hasil wawancara dengan Bapak H. M. Suminta Qusaeri sebagai

Ketua ZIS Desa Nanggerang Sukabumi, 7 September 2018.

 

Page 92: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

80

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi ini

lebih dominan mengelola dana infak dan sedekah, dikarenakan

tidak ingin berbenturan dengan BAZNAS Sukabumi yang bertugas

mengelola dana zakat. Maka dari itu, lebih ditekankan pada

pengumpulan dan pengelolaan dana infak dan sedekah yang telah

dilakukan sejauh ini.11

2. Strategi Fundraising dengan Belajar Zakat Sebelum Nishab

Pada fundraising dengan belajar zakat sebelum nishab

sesuai dengan gambar 1. Sosialisasi ZIS setelah dari masjid ke

amsjid, majelis taklim ke majelis taklim dan sampai dengan

melalui media sosial yang digunakan LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang ini melalui facebook :

www.facebook.com/zisdsnanggerang, twitter : @ZisNanggerang,

dan email : [email protected]. Tujuan dari sosialisasi ini tidak

lain untuk menyentuh hati masyarakat khsususnya Desa

Nanggerang Kabupaten Sukabumi bahwa ZIS itu tidak mengurangi

harta yang dimilikinya. Tetapi dominan menggunakan metode

fundraising langsung (direct) yakni dengan adanya sosialisasi

dengan masyarakat Desa Nanggerang secara bertatap muka

(muwajahah). Media sosial ini sudah lama tidak diaktifkan kembali

dikarenakan kekurangan Sumber Daya Manusia (SDM). Selain

dengan media sosial lembaga ini juga membuat bulletin setiap

bulannya untuk memberikan informasi kepada masyarakat

mengenai pemasukan, pengeluaran hingga kebutuhan program dan

11 Hasil wawancara pribadi dengan Bapak H. M. Suminta Qusaeri

sebagai Ketua ZIS Desa Nanggerang Sukabumi, 7 September 2018.

 

Page 93: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

81

sedikit wejangan keilmuan agama Islam yang diperkuat dengan Al-

Qur’an dan Hadits.

3. Penerimaan Dana Infak dan Sedekah LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Sukabumi

Dana infak dan sedekah yang diterima oleh pengurus ZIS

Desa Nanggerang hampir seluruhnya dari masyarakat Desa

Nanggerang yang giat untuk zakat sebelum masuk nishab. Karena

selain manfaat dari dana yang terkumpul untuk masyarakat

setempat juga untuk membantu masyarakat lain yang terkena

musibah. Pengumpulan uang senilai Rp. 500 (lima ratus rupiah) per

Kartu Keluarga (KK) tidak seberapa apabila hanya dilakukan

perseorangan, namun dengan berjamaah mengumpulkannya bisa

memberikan manfaat yang bisa dirasakan oleh semua masyarakat

setempat tanpa harus meminta dana kepada pemerintah baik untuk

memperbaiki infrastruktur, serta penerangan jalan.

Semua program yang dibuat oleh LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang ini menyesuaikan dengan kebutuhan

masyarakat, dikarenakan para tokoh agama serta tokoh masyarakat

setempat ingin mewujudkan masyarakat yang mandiri. Dalam

artian tidak terus menunggu bantuan dari pemerintah setempat

apabila memerlukan atau membutuhkan sesuatu. Sesuai dengan

gambar 1 perolehan dana infak dan sedekah dari tahun 2015-2017

mengalami peningkatan yang spesifik dan ini menerangkan bahwa

masyarakat sebenarnya bisa mandiri untuk memenuhi kebutuhan

bersama dan tidak dititik beratkan pada nominal yang banyak untuk

memberikan kesejahteraan untuk sekitar.

 

Page 94: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

82

C. Analisis

Setiap lembaga pengelola dana ZIS pastinya memiliki banyak

cara untuk melakukan fundraising yang bertujuan untuk

mempengaruhi dan menarik perhatian donatur agar menyisihkan

sebagian harta yang dimilikinya kepada lembaga tersebut. Strategi

yang dilakukan suatu lembaga untuk menarik perhatian calon

donatur melalui program yang menarik dan memiliki nilai manfaat

untuk mustahiknya. Setiap program pada tiap lembaga pastilah

berbeda-beda, namun tujuan dari semua bentuk program itu sama

yakni untuk memberikan manfaat dan mengubah mindset para

penerima dana tersebut dari konsumtif menjadi produktif.

Begitu juga dengan LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi yang penulis teliti ini, walaupun

masyarakatnya memiliki pendapatan dibawah Rp. 50.000 (lima

puluh ribu rupiah) namun masih memiliki rasa sosial yang tinggi

untuk menyisihkan sebagian hartanya tersebut untuk

didayagunakan agar produktif dan manfaatnya dirasakan oleh

seluruh masyarakat. Pengaruh startegi fundraising ini terhadap

pendapatan dana ZIS ini bisa terbilang sangat terlihat dan terasa

dampaknya. Bisa dilihat dari pemaparan penulis sebelumnya

melalui gambar 1 dimana perbandingan tingkat penerimaan dana

infak dan sedekah yang mengalami peningkatan dari tahun 2015

sampai 2017, berikut gambar peningkatan dana infak dan sedekah:

 

Page 95: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

83

Gambar 1. Diagram bersumber dari Hasil wawancara pribadi dengan Bapak

H. M. Qusaeri sebagai Ketua LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Kabupaten Sukabumi

Strategi yang digunakan oleh LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Sukabumi dengan pengumpulan uang sebesar

Rp. 500 (lima ratus rupiah) setiap hari oleh pengepul dari masing-

masing Rukun Warga (RW) Desa Nanggerang. Pengepul masing-

masing RW yang bertugas mengumpulkan dana infak dan sedekah

masyarakat dengan menggunakan toples yang bertuliskan ZIS

Desa Nanggerang dengan nominal Rp. 500 (lima ratus rupiah)

disepakati oleh seluruh kalangan di dalamnya untuk

275000000

280000000

285000000

290000000

295000000

300000000

305000000

310000000

2015 2016 2017

Pengumpulan Dana Infak dan Sedekah

LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi

Tahun 2015-2017 

Page 96: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

84

perhitungannya diambil dari rata-rata penghasilan masyarakat

Desa Nanggerang yakni Rp. 20.000 (dua puluh ribu rupiah) dan

dikenakan nishab zakat 2,5 %.

Setelah dana infak dan sedekah yang dikumpulkan oleh

pengepul dari masing-masing RW maka dana tersebut dicatat

dalam pembukuan untuk dilaporkan seminggu sekali ke pihak

pengurus LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi

untuk dibuatkan bulletin bulanan yang nanti pada saat pengajian

rutinan bisa disebarkan dan infokan kepada masyarakat. Dari

pengurus ZIS desa laporan diserahkan ke ZIS kecamatan, yakni

LAZIS Nahdlatul Ulama Sukabumi yang akan dilaporkan juga ke

NU-Care LAZIS Nahdlatul Ulama Pusat yang berada di Jakarta

Pusat. Adanya rasa patuh terhadap ketentuan dari Allah SWT

menjadikan masyarakat Desa Nanggerang gemar bersedekah juga

berinfak mengharap mendapatkan kebaikan diakhir hidupnya serta

kebaikan di akhirat. Hal ini menjadi salah satu keberhasilan dari

sosialisasi pemahaman dan pengetahuan tentang ZIS yang

diadakan rutin melalui majelis taklim, ceramah-ceramah di masjid

Desa Nanggerang.

Penulis menyimpulkan bahwa pengaruh peningkatan dana

infak dan sedekah LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi disebabkan oleh strategi dalam penghimpunannya atau

fundraising yang bersinergi dengan kinerja para Sumber Daya

Manusia dan Sumber Daya yang lainnya demi berjalannya strategi

fundraising tersebut meskipun SDM disana terbilang kurang jika

dibandingkan dengan jumlah penduduknya. Didukung pula dengan

 

Page 97: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

85

kompeten yang dimiliki para pengurus dana ZIS yang tidak luput

dari arahan serta masukan ilmu agama Islam yang mumpuni oleh

(Alm) K. H. R. Abdul Basith sebagai tokoh agama terkemuka yang

sangat berpengaruh di Desa Nanggerang sekaligus sebagai Ketua

Pengurus Cabang Nahdlatul Ulama (PCNU) Sukabumi.

 

Page 98: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

87

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari seluruh pembahasan yang telah paparkan pada bab

sebelumnya, maka dalam bab ini penulis menarik kesimpulan

secara umum dari pembahasan tersebut dan penulis berusaha untuk

memberikan saran-saran yang sekiranya dapat berguna bagi LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi khususnya, dan

untuk seluruh pengelola LAZIS pada umumnya dalam

melaksanakan strategi fundraising. Berdasarkan hasil penelitian

dan pembahasan tentang startegi fundraising dana infak dan

sedekah pada LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi, dapat tarik benang merahnya sebagai berikut:

1. LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi

menerapkan dua strategi dalam fundraising, diantaranya yakni:

a. Strategi Subuh Mengaji

b. Strategi Zakat Sebelum Nishab

2. Berbagai macam strategi yang digunakan untuk fundraising

dilakukan dengan keunikan dan cara yang tepat sasaran. Maka

secara keseluruhan peningkatan pendapatan setiap tahunnya

yang dialami LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang

Sukabumi sejumlah Rp. 285. 456. 200 (dua ratus delapan puluh

lima juta empat ratus lima puluh enam ribu dua ratus rupiah),

tahun 2016 jumlah dana yang terkumpul meningkat menjadi

 

Page 99: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

88

298. 744. 500 (dua ratus sembilan puluh delapan juta tujuh ratus

empat puluh empat ribu lima ratus rupiah), dan tahun 2017 juga

mengalami peningkatan sebanyak Rp. 305. 485. 500 (tiga ratus

lima juta empat ratus delapan puluh lima ribu lima ratus rupiah).

Peningkatan yang signifikan karena tidak lepas dari dukungan

masyarakat Desa Nanggerang yang mau berjamaah untuk

menjadi masyarakat yang mandiri.

3. Tidak hanya karena strategi dari fundraising yang baik dana

infak dan sedekah itu meningkat, namun karena kerjasama dan

kerja keras dari kinerja para Sumber Daya Manusia (SDM) yang

ada di LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi.

Serta adanya sosialiasi setiap bulannya kepada masyarakat

untuk memberikan tambahan wawasan keilmuan di bidang ZIS

ini baik dalam pengumpulan dana, pemberdayaan masyarakat

sampai kepada pendistribusian dana untuk bencana alam

meskipun bencana alam tersebut diluar wilayah Sukabumi atau

Jawa Barat.

B. Saran- saran

Setelah penulis menguraikan kesimpulan diatas, adapun

saran-saran yang membangun dapat penulis kemukakan agar

sekiranya dapat diterima dan menajdi manfaat untuk lembaga,

sebagai berikut:

1. LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang sebaiknya membuka

rekrut untuk menambah Sumber Daya Manusia agar bisa

 

Page 100: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

89

memajukan dan membuat lembaga di desa ini menjadi aktif dan

banyak dikenal masyarakat luas dengan melalui media sosial

yang sekarang tengah diminati oleh masyarakat khususnya di

Indonesia. Melalui media sosial segla informasi diterima dari

berbagai macam kalangan dari yang remaja sampai dewasa.

Dengan menambah SDM untuk membantu dan bersinergi dalam

mengolah dana masyarakat yang bisa dibilang cukup banyak,

agar bekerja sesuai dengan tanggung jawabnya sesuai dengan

jabatan yang diembannya.

2. Meningkatkan sosialisasi dengan masyarakat serta menjalin

kembali kerjasama yang baik antara pihak pengurus zis desa,

kecamatan dan donatur dari luar. Agar adanya rasa kekeluargaan

dan bersama menumbuhkan jiwa sosial, agar kedepannya

lembaga ini menjadi panutan baik dari segi manajemen

pelayanan, sampai dengan manajemen pengelolaan dana infak

dan sedekah. Serta berusaha membangun tingkat kepercayaan

dari para donatur yang telah mengamanahkan harta yang

dimiliknya supaya setiap tahun terus meningkat dana yang

diterima.

3. Melihat mata pencaharian pokok masyarakat Desa Nanggerang

sebagian besar adalah buruh tani, penulis menyarankan untuk

program pemberdayaan yang berbentuk dana permodalan. Yang

diperuntukkan agar masyarakat tidak berada dalam lingkaran

kemiskinan yang menjerat masyarakat. Dana yang dikelola bisa

dikembangkan menjadi tambahan pemasukan LAZIS Nahdlatul

Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi. Selain

 

Page 101: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

90

memberikan dana permodalan, juga diadakan tambahan

pengetahuan tentang pengelolaan pertanian yang baik oleh para

ahli bidang pertanian.

 

Page 102: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

91

DAFTAR PUSTAKA

Akbar Zaenudin, Abudin Nata, Dede Rosada, Mengenal Hukum

Zakat dan Infak/Sedekah, Jakarta: Badan Amil Zakat Infak

Sedekah DKI Jakarta, 1999.

Amin Sudarsono, Syamsul Huda, Nur Rohman, Membumikan

Sedekah (Belajar dari Cicurug Sukabumi), Jakarta: NU

CARE LAZISNU, 2017.

Ardianto, Elvinaro, Penelitian Untuk Public Relation, Bandung:

Simbiosa Rekatama Media, 2010.

Arikunto, Suharsimi, Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan

Praktek, Jakarta: Bulan Bintang, 2003.

Badru Tamam, Ade, Skripsi: Strategi Fundraising Dana ZIS Pada

LAZIS-NU Kota Bogor Tahun 2017, Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah Jakarta, 2018.

Burhan Bungin, M., Metodologi Penelitian Kuantitatif, Jakarta:

Kencana Prenada Media Group, 2005.

Faisal, “Sejarah Pengelolaan Zakat di Dunia Muslim dan

Indonesia (Pendekatan Teori Investigasi-Sejarah Charles

Peirce dan Defisit Kebenaran Lieven Boeve)”, Vol. XI.

No.2, Desember, 2011.

Falah, Falah, Buku Daros: Materi dan Pembelajaran Fiqh MTs-

MA, Kudus: STAIN Kudus, 2009.

Forum Silaturahim ZIS, Buku Panduan Pengelolaan ZIS,

Sukabumi: Forum ZIS, 2017.

Futuh al-Humaidi, Muhammad Ibn, Al-Jam’u Baina al-Bukhari

wa Muslim, Beirut: Dar al-Nasyr, 2002.

 

Page 103: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

92

G. Sevilla, Consuelo, dkk., Pengantar Metode Penelitian,

terjemah Alimuddin Tuwu, Jakarta: Universitas Indonesia,

1993.

Hafidhuddin, Didin, Panduan Praktis Tentang Zakat Infak

Sedekah, Jakarta: Gema Insani, 1998.

Hardjito, Dydiet, Teori Organisasi dan Teknik Pengorganisasian,

Jakarta: Rajawali Press, 2001.

Hariadi, Bambang, Strategi Manajemen: Strategi Memenangkan

Perang Bisnis, Malang: Bayumedia Publishing, 2003.

Hasanudin, Manajemen Zakat dan Wakaf, Pamulang: Buku Ajar,

2010.

Herawati, Eneng, Skripsi: “Pendayagunaan Dana Zakat Untuk

Program Taman Anak Sholeh Lembaga Amil Zakat Insan

Mulia Jakarta”, Jakarta: UIN Syarif Hidayatullah Jakarta,

2013.

J. Moleong, Lexy, Metodologi Penelitian Kualitatif, Bandung: PT.

Remaja Rosdakarya, 2000.

Jhon B. Miner , George A. Stainer, Kebijakan dan Strategi

Manajemen, Jakarta: Erlangga, 1997.

Kartika Sari, Elsi, Pengantar Hukum Zakat dan Wakaf, Jakarta:

PT. Grasindo, 2007.

Kementrian Agama, Manajemen Pengelolaan Zakat, Jakarta:

Direktorat Pemberdayaan Zakat, Direktorat Jenderal

Bimbingan Masyarakat Islam Departemen Agama Republik

Indonesia, 2009.

Kusnardi, Pengantar Manajemen Strategi, Malang: Universitas

Brawijaya, 2001.

L. Morrisey, George, Pedoman Pemikiran Strategis: Membangun

Landasan Perencanaan Anda, Jakarta: Prenhallindo, 1997.

 

Page 104: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

93

Marzuki, Metodologi Riset, Yogyakarta: Fakultas Ekonomi UII

Yogyakarta, 1983.

Mohd. Nasir Tajang , Kuntarno Noor Aflah, Zakat dan Peran

Negara, Jakarta: Forum Zakat, 2006.

Muhamad Najib, Musa Habies, Manajemen Strategi Dalam

Pengembangan Daya Saing Organisasi, Jakarta: PT.

Gramedia, 2008.

Muslim, Abu Al-Husain, Shahihu Muslim, Beirut: Daru Ihyai al-

Tsurats al-Arobi, 2002.

P. Siagian, Sondang, Analisis Serta Perumusan Kebijaksanaan

dan Strategi Organisasi, Jakarta: PT. Gunung Agung, 1989.

Purwanto, April, Manajemen Fundraising bagi Organisasi

Pengelolaan Zakat, Yogyakarta: Sukses, 2009.

Pusat Bahasa Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus

Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 2008.

R. David ,Fred, Manajemen Strategi Konsep, Jakarta: Prenhalindo,

2002.

Rahmat, Jalaludin, Metode Penelitian Komunikasi dilengkapi

Contoh Analisis Statistik, Bandung: PT. Rosdakarya, 2002.

Rizki Isyana, Riza, Tesis:”Strategi Pemasaran Melalui

Rebranding (Studi Kasus Rebranding Piring Putih Menjadi

Redberries Food and Folks Dalam Meningkatkan

Penjualan)”, Yogyakarta: UIN Sunan Kalijaga, 2015.

Salim, Peter, Salim’s Nith Collegiate English-Indonesia

Dictionary, Jakarta: Modern English Press, 2000.

Samha Fitriyah, Nur, Skripsi: “Hubungan Peran Tokoh

Masyarakat dan Profesionalitas Pengelolaan Dana dengan

Motivasi Masyarakat Membayar Infaq melalui Lembaga ZIS

 

Page 105: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

94

Desa Nanggerang Cicurug Sukabumi”, (Jakarta: UIN Syarif

Hidayatullah, 2017.

Sholihin, Ismail , Manajemen Strategik, Jakarta: Erlangga, 2012.

Sri Wahyudi , Agustinus, Manajemen Strategik: Pengantar Proses

Berpikir Strategik, Jakarta: Binarupa Akasara, 1996.

Sudarto, Metodologi Penelitian Filsafat, Jakarta: Raja Grafindo

Persada, 1995.

Sudewo, Eri, Manajemen Zakat: Tinggalkan 15 Tradisi Terapkan

4 Prinsip Dasar, Jakarta: Institut Manajemen Zakat, 2004.

Sugiyono, Memahami Penelitian Kualitatif, Bandung: Alfabeta,

2005.

________, Metode Penelitian Kuantitatif, Kualitatif dan R&D,

Bandung: Alfabeta, 2009.

Sutisna, Hendra, Fundraising Database: Panduan Praktis

Menyusun Fundraising Database dengan Microsoft Access,

Depok: Piramedia, 2006.

Tasmara, Toto, Kecerdasan Ruhaniah (Transcendental

Intelligence), Depok: Gema Insani Press, 2001.

Thomas L. Wheelen, J. David Hunger, Manajemen Strategis,

Yogyakarta: Andi, 2003.

Zen, Muhammad, 24 Hours of Cotemporary Zakat: Tanya Jawab

Seputar Keseharian Zakat, Jakarta: Institut Manajemen

Zakat, 2010.

Sumber Lain :

Agustianto, BPJS dan Jaminan Sosial Syariah, sumber:

http://www.republika.co.id/berita/koran/news-

update/14/01/16/mzi35n-bpjs-dan-jaminan-sosial-syariah

diunduh pada 9 Maret 2018 pukul 16.40 WIB.

 

Page 106: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

95

https://bwi.or.id/index.php/in/publikasi/artikel/394-manajemen-

fundraising-dalam-penghimpunan-harta-wakaf-bagian-

1.html, diunduh pada 4 Juli 2018 pukul 14.32 WIB.

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Strategi, diunduh pada 23 Juli

2018 pukul 14.40 WIB.

https://kbbi.kemdikbud.go.id/entri/penggalangan, diunduh pada 4

Juli 2018 15.11 WIB.

Wawancara pribadi dengan Bapak H. M. Suminta Qusaeri sebagai

Ketua ZIS Desa Nanggerang Sukabumi, 6-7 September

2018.

Wawancara pribadi dengan Bapak Unang selaku Sekretaris Desa

Nanggerang, 20 Februari 2018.

www. bps. go. id, diunduh pada 7 Maret 2018 pukul 19.50 WIB.

www.ziscicurug.org, diunduh pada 10 Oktober 2018 pukul 11.00

WIB

www. nucare. id, diunduh pada 2 Agustus 2018 pukul 13.50

WIB.

 

Page 107: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

96

LAMPIRAN-LAMPIRAN

Lampiran 1. Acc Judul Skripsi

 

Page 108: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

97

Lampiran 2. Surat Bimbingan Skripsi

 

Page 109: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

98

Lampiran 3 Surat Izin Penelitian Skripsi

 

Page 110: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

99

Lampiran 4. Keterangan Melaksanakan Penelitian

 

Page 111: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

100

Lampiran 5. Keterangan Melaksanakan Penelitian (ZIS)

 

Page 112: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

101

Lampiran 6. Struktur Organisasi ZIS

 

Page 113: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

102

Lampiran 7. Hasil Transkip Wawancara 1 Via Telepon

 

Page 114: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

103

 

Page 115: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

104

 

Page 116: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

105

Lampiran 8. Hasil Transkip Wawancara 2

 

Page 117: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

106

 

Page 118: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

107

 

Page 119: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

108

Lampiran 9. Buletin Bulanan ZIS

Lampiran 10. Buletin Bulanan ZIS (2)

 

Page 120: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

109

DOKUMENTASI

Gambar 1. Pengepulan Dana Infak dan Sedekah Oleh Amilin (Pengepul)

Gambar 2. Kartu ZIS Sehat Poliklinik LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi

 

Page 121: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

110

Gambar 3. Ambulance Sebagai Sarana Poliklinik ZIS

Gambar 4. Pembayaran Rekening Listrik Majelis Taklim Al Amin Kp.

Karangsirna, Ds. Nanggerang, Sukabumi

 

Page 122: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

111

Gambar 5. Lampunisasi di Desa Nanggerang, Sukabumi

Gambar 6. Logo LAZIS Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Sukabumi

 

Page 123: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

112

Gambar 7. Kantor Sekretariat dan Poliklinik LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi

Gambar 8. Kandang Kambing dan Domba LAZIS Nahdlatul Ulama Desa

Nanggerang Sukabumi

 

Page 124: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

113

Gambar 9. Workshop Sekaligus Launching Buku "Membumikan Sedekah

Belajar Dari Cicurug Sukabumi" Oleh LAZIS Nahdlatul Ulama Pusat

Gambar 10. Wawancara Prinadi dengan Pengurus LAZIS Nahdlatul Ulama

Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi

 

Page 125: STRATEGI FUNDRAISING DANA INFAK DAN SEDEKAH PADA … · Sistem pengelolaan Zakat, Infak dan Sedekah terdapat dalam UU No. 38 Tahun 1999, yang telah diperbaharui oleh UU No. 23 Tahun

114

Gambar 11. Pemberian kenang-kenangan dari penulis skripsi kepada LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi

Gambar 12. Pemberian kenang-kenangan dari penulis skripsi kepada LAZIS

Nahdlatul Ulama Desa Nanggerang Kabupaten Sukabumi (2)