STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS...

418

Click here to load reader

Transcript of STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS...

Page 1: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN POTENSI PERIKANAN

TANGKAP DI KECAMATAN WANASALAM KABUPATEN LEBAK

SKRIPSI

Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ilmu Sosial pada Konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Oleh :

Sierfi Rahayu

NIM. 6661131309

FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK

UNIVERSITAS SULTAN AGENG TIRTAYASA

SERANG, Mei 2017

Page 2: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

ABSTRAK

Sierfi Rahayu. 6661131309. Strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. Program Studi Ilmu Administrasi Negara. Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa. Dosen Pembimbing I Dr. Ipah Ema Jumiati., S.IP,. M.Si. Dosen Pembimbing II Riny Handayani., M.Si

Indonesia sebagai negara maritim, memiliki potensi perikanan tangkap yang baik, namun dalam pengembangan belum maksimal. Seperti kondisi di Kecamatan Wanasalam untuk pengembangan potensi perikanan tangkap belum optimal. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia pengelola kegiatan dalam pendampingan kelompok nelayan, masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan dan Pelabuhan Pendaratan Ikan, belum adanya kegiatan untuk pemberdayaan kelompok nelayan di bidang perikanan tangkap, masih rendahnya dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan, kurangnya respon pemerintah daerah terhadap pentingnya program pengembangan sistem perikanan tangkap. Penelitian ini untuk mengetahui strategi Dinas Perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam. Penelitian ini menggunakan teori teknik analisis Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) dikutip dari Siagian (2007:172). Penelitian ini menggunakan metode kualitatif deskriptif. Hasil penelitian menunjukkan belum optimal, dan strategi yang tepat untuk diterapkan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap yaitu melakukan kerjasama dengan pemerintah dan nelayan, mengoptimalkan kerjasama dengan investor dan perbankan, membuat aturan yang jelas untuk nelayan pendatang dan industri, mengadakan kegiatan untuk nelayan. Saran penelitian agar strategi Dinas Perikanan lebih optimal adalah meningkatkan kerjasama dan koordinasi dengan pemerintah pusat, provinsi dan kabupaten dalam meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Kata kunci : Strategi, Pengembangan, Potensi, Perikanan Tangkap

Page 3: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

ABSTRACT

Sierfi Rahayu. 6661131309. Strategy Department of Fisheries in the Development of the Potential of Fisheries in Wanasalam Regency of Lebak. Department of Public Administration. Faculty of Social and Political Science. The Dr. Ipah Ema Jumiati., S.IP,. M.Si. Riny Handayani., M.Si

Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential are good, but the development has not been good. As conditions in the Wanasalam for the development of the potential of fisheries not optimal. Still the lack of human resources managers in mentoring activities of fishermen’s group, still the limited facilities and infrastructure supporting, yet the existence of activities for the empowerment of a group of fishermen in the sector fisheries, still low of banking support against the fishing capital, and the lack of response of the local authorities of the importance of capture fisheries system development program. This research is to now the strategies Department of Fisheries in the Development of the potential of fisheries in Wanasalam. This research use the Strenghts, Weakness, Opportunities, Threats (SWOT) analysisquotes from Siagian (2007:172). This research uses qualitative descriptive method. The results showed not optimal, and the right strategy to be applied in the development of the potential of fisheries i.e. cooperation with the government and fishermen, optimize the cooperation with investors and banking, create clear rules for fishermen and industry entrants, hold the activities for the fishermen. Advise on research so that more optimal Depertment Fisheries strategy is to enhance coordination with the central government, the provinces, and counties in improving the welfare of fishermen.

Keyword : Strategy, Development, Potential, Fisheries sector

Page 4: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 5: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 6: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 7: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 8: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

i

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT, karena atas berkat rahmat dan hidayah-

NYA, beserta ijin-NYA, saya dapat menyelesaikan Skripsi dengan judul “Strategi

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam Pengembangan Potensi Perikanan

Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak” sebagai salah satu syarat

untuk memperoleh gelar sarjana ilmu sosial pada konsentrasi Manajemen Publik

Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial Dan Ilmu Politik.

Strategi dalam sebuah organisasi itu penting untuk dimiliki karena strategi

merupakan suatu langkah terbaik untuk mencapai suatu tujuan sebuah organisasi,

sehingga diperlukan strategi yang baik dalam organisasi agar program dan

kegiatan yang ada bisa berjalan dengan baik dan sesuai dengan tujuan yang telah

ditentukan.

Skripsi ini masih jauh dari kata sempurna sehingga penulis juga

mengharapkan kritik dan saran untuk memotivasi penulis dalam penyempurnaan

lebih lanjut, demikian skripsi ini penulis ajukan.

Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih yang sebesar-

besarnya kepada :

1. Prof. Dr. H. Sholeh Hidayat, M.Pd, Rektor Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

2. Dr. Agus Sjafari, S.Sos., M.Si., Dekan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik

Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

3. Rahmawati, M.Si. Wakil Dekan I Bidang Akademik Fakultas Ilmu Sosial dan

Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

Page 9: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

ii

4. Imam Mukhroman, S.Ikom., M.Ikom. Wakil Dekan II Bidang Keuangan dan

Umum Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa

5. Kandung Sapto Nugroho, S.Sos., M.Si. Wakil Dekan III Bidang

Kemahasiswaan Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan

Ageng Tirtayasa

6. Listyaningsih, M.Si, Ketua Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

7. Riswanda,Ph.D Sekretaris Program Studi Ilmu Administrasi Negara Fakultas

Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

8. Dr. Ipah Ema Jumiati M.Si selaku Dosen Pembimbing I yang mengarahkan,

memberikan ilmunya, memberikan masukan dengan sabar, dan memberikan

semangat hingga penelitian ini dapat terselesaikan.

9. Riny Handayani, M.Si selaku Dosen Pembimbing II yang mengarahkan,

memberikan ilmunya, memberikan masukan dengan sabar, dan memberikan

semangat hingga penelitian ini dapat terselesaikan.

10. Semua Dosen dan Staf Tata Usaha Program Studi Ilmu Administrasi Negara

Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Sultan Ageng Tirtayasa

11. Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yang telah memberikan data informasi

kepada peneliti

12. Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak yang telah membantu dan memberi data

dalam penelitian ini

13. Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak

yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti

14. Badan Perencanaan Pembangunan Daerah (BAPPEDA) Kabupaten Lebak

yang telah memberikan data dan informasi kepada peneliti

15. Camat Kecamatan Wanasalam yang telah membantu dan memberikan data

dan informasi kepada peneliti

16. Sekretaris Desa Muara yang telah membantu dan memberikan data dan

informasi kepada peneliti

Page 10: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

iii

17. Pihak Bank BRI cabang Cikeusik yang telah memberikan data dan informasi

kepada peneliti

18. Nelayan di Desa Muara Kecamatan Wanasalam yang telah membantu proses

penelitian ini

19. Kedua Orangtuaku tercinta Bapak H. Sismanto, DM dan mama Hj. Haeroni

yang selalu memberikan doa, motivasi dan dukungan baik moril maupun

materiil

20. Kakakku Heffi Hermanto dan Kakak ipar Tri Handayani yang telah bersedia

membantu dan mendukung dalam penelitian ini

21. Keluarga Bapak Epi yang telah bersedia rumahnya untuk menginap selama

penelitian di Kecamatan Wanasalam, dan membantu dalam penelitian ini

22. Ibu-ibu pengajian “Al-Barokah” yang selalu mendoakan dan memberi

semangat untuk menyelesaikan penelitian ini

23. Sahabat-sahabat Alimun (Ranita, Murni Agustini, Anggit Puspitasari, Linah

Nurul Khotimah, Firda Amalia, Dyah Pratiwi, Fadliyah, Ika Nurhikmah, Aan,

Ferdy, Haikal) dan kawan Kelas B ANE 2013 atas doa, semangat dan

supportnya

24. Kawan-kawan KKM Mandiri Kelompok 12 Untirta

25. Serta kawan-kawan mahasiswa Administrasi Negara UNTIRTA angkatan

2013 yang telah membantu dan memberi dukungan dalam penelitian ini.

26. Bapak dan pegawai Photocopy “Zahra” yang telah membantu dalam penelitian

ini

Serang, Maret 2017

Penulis

Sierfi Rahayu

Page 11: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

iv

DAFTAR ISI

Halaman

HALAMAN JUDUL

ABSTRAK

LEMBAR PERNYATAAN ORISINALITAS

LEMBAR PERSETUJUAN

LEMBAR PENGESAHAN

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

KATA PENGANTAR .................................................................................. i

DAFTAR ISI ................................................................................................. iv

DAFTAR TABEL .......................................................................................... vii

DAFTAR GAMBAR ..................................................................................... viii

DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................. ix

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................... 1

1.2 Identifikasi Masalah.......................................................................... 35

1.3 Pembatasan Masalah ......................................................................... 35

1.4 Rumusan Masalah ............................................................................. 36

1.5 Tujuan Penelitian .............................................................................. 36

1.6 Manfaat Penelitian ............................................................................ 36

1.7 Sistematika Penulisan ....................................................................... 37

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA BERPIKIR DAN

ASUMSI DASAR PENELITIAN

2.1 Landasan Teori ................................................................................. 41

2.1.1 Teori Manajemen ...................................................................... 42

2.1.2 Definisi Strategi ........................................................................ 44

2.1.3 Definisi Manajemen Strategi .................................................... 46

Page 12: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

v

2.1.4 Tujuan dan Manfaat Manajemen Strategi ................................. 49

2.1.5 Model Manajemen Strategi ....................................................... 50

2.1.6 Analisis SWOT ......................................................................... 57

2.1.7 Konsep Perikanan Tangkap ...................................................... 61

2.1.8 Pengelolaan dan Sifat Perikanan ............................................... 66

2.2 Penelitian Terdahulu ......................................................................... 68

2.3 Kerangka Berfikir ............................................................................. 74

2.4 Asumsi Dasar Penelitian ................................................................... 78

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian ............................................................................. 79

3.2 Ruang Lingkup Penelitian ................................................................ 80

3.3 Lokasi Penelitian ............................................................................. 81

3.4 Variabel Penelitian............................................................................ 82

3.4.1 Definisi Konsep ........................................................................ 82

3.4.2 Definisi Operasional ................................................................. 83

3.5 Instrumen Penelitian ......................................................................... 83

3.6 Informan Penelitian .......................................................................... 87

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data ........................................................ 89

3.6.2 Jenis dan Sumber Data .............................................................. 94

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data .............................................. 96

3.7.1 Teknik Analisis Data................................................................. 96

3.7.2 Uji Kredibilitas Data ................................................................ 99

3.8 Waktu Penelitian .............................................................................. 102

BAB IV HASIL PENELITIAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian ............................................................... 104

4.1.1 Gambaran Umum Wilayah Kabupaten Lebak .......................... 104

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Wanasalam ............................... 109

4.1.3 Gambaran Umum Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ............. 113

4.2 Deskripsi Data .................................................................................. 119

Page 13: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

vi

4.3 Informan Penelitian .......................................................................... 122

4.4 Analisis Hasil Penelitian ................................................................... 124

4.4.1 Strenghts (Kekuatan) ................................................................ 125

4.4.2 Weaknesses (Kelemahan).......................................................... 141

4.4.3 Oppotinities (Peluang) .............................................................. 162

4.4.4 Treaths (Ancaman) ................................................................... 170

4.5 Pembahasan ...................................................................................... 184

BAB V PENUTUP

5.1 Kesimpulan ...................................................................................... 223

5.2 Saran ................................................................................................ 224

DAFTAR PUSTAKA

LAMPIRAN

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

Page 14: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

vii

DAFTAR TABEL

Halaman

Tabel 1.1 Jumlah dan Nama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Provinsi Banten . ..5 Tabel 1.2 Hasil Produksi Ikan Laut di Kabupaten Lebak tahun 2013-2015 ......... ..8 Tabel 1.3 Data Pembanding Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan

Jumlah Nelayan di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang .............. ..9 Tabel 1.4 Hasil Produksi dan Nilai Produksi Perikanan Laut yang Dilelang

tahun 2014 dan 2015 ............................................................................ 11 Tabel 1.5 Jumlah Nelayan Wilayah Pesisir di Kabupaten Lebak ......................... 12 Tabel 1.6 Jenis Alat Tangkap di Kabupaten Lebak .............................................. 14 Tabel 1.7 Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Perahu/Kapal Perikanan Laut Berdasarkan Kepemilikan, Jenis, dan Bobot Perahu/Kapal Kabupaten Lebak Tahun 2015................................................................................. 16 Tabel 1.8 Pendapatan Rata-rata Nelayan di Kabupaten Lebak Tahun 2011-2015

(Triwulan III) ........................................................................................ 29

Tabel 1.9 Target dan Realisasi Pendapatan Dinas Perikanan Kabupaten

Lebak tahun Anggaran 2016................................................................. 32

Tabel 2.1 Matrik SWOT ....................................................................................... 59

Tabel 3.1 Koding Informan ................................................................................... 86

Tabel 3.2 Pedoman Wawancara….. ...................................................................... 90

Tabel 3.3 Jadwal Penelitian……………………………………………………..101

Tabel 4.1 Jumlah Penduduk Kabupaten Lebak menurut Jenis Kelamin

Tahun 2015…………………………………………………………..106

Tabel 4.2 Luas Wilayah Pembagian Daerah Administrasi di Kabupaten Lebak Tahun 2015 ………………………………………………………….107 Tabel 4.3 Nama Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Wanasalam ………….111 Tabel 4.4 Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Wanasalam ……………………………………………..112 Tabel 4.5 Informan Penelitian …………………………………………………123 Tabel 4.6 Capaian Target Pendapatan SKPD Pengelola PAD tahun 2016 …....134 Tabel 4.7 Matriks SWOT ……………………………………………………...204 Tabel 4.8 Faktor Pendukung Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak ………………………….211 Tabel 4.9 Faktor Penghambat Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak ………………………….212 Tabel 4.10 Ringkasan Pembahasan ……………………………………………217

Page 15: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

viii

DAFTAR GAMBAR

Halaman

Gambar 2.1 Elemen-elemen Dasar Proses Manajemen Strategi ........................... 51

Gambar 2.2 Model Manajemen Strategi .............................................................. 52

Gambar 2.3 Kerangka Berfikir .............................................................................. 77

Gambar 3.1 Model Analisis Interaktif .................................................................. 99

Gambar 4.1 Peta Administrasi Kecamatan Wanasalam ……………………….110

Gambar 4.2 Struktur Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak …………117

Gambar 4.3 Kegiatan pelatihan aplikasi Nelayan pintar (NelPin) …………….130

Gambar 4.4 Komoditas Ikan untuk Ekspor di TPI Binuangeun ………………172

Page 16: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

ix

DAFTAR LAMPIRAN

1. Dokumentasi

2. Matriks sebelum reduksi data

3. Matriks setelah reduksi data

4. Membercheck

5. Surat Pernyataan

6. Surat balasan dari Dinas

7. Surat izin mencari data dari Fakultas

8. Pedoman Wawancara

9. Catatan Bimbingan

10. Dokumen pendukung

Page 17: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

1

BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Indonesia dengan sebutan negara maritim serta memiliki coastal line

yang hampir seperlima panjang pantai dunia memiliki potensi perikanan dan

kelautan yang cukup besar. Indonesia juga dikenal kaya dengan marine

diversity dimana lebih dari 450 spesies coral dan lebih dari 2000 spesies ikan

berada di wilayah perairan Indonesia. Selain itu, Indonesia adalah negara

kepulauan, yang terdiri dari 17.506 pulau, panjang garis pantai lebih dari

80.570 km, luas laut teritorial sekitar 285.005 km, luas laut perairan Zona

Ekonomi Eksklusif (ZEE) sejumlah 2.692.762 km, luas perairan dalam

pedalaman 2.012.392 km, dan luas daratan 2.012.402 dengan luas total

perairan Indonesia adalah 5.877.879 km. (http://ilmupengetahuanumum.com.

Negara-kepulauan-terbesar-di-dunia. 10 Oktober 2016. 10.30 WIB).

Khusus untuk perikanan tangkap potensi Indonesia dapat diharapkan

menjadi sektor unggulan perekonomian nasional. Oleh sebab itu, potensi

tersebut harus dimanfaatkan secara optimal dan lestari, ini merupakan

tanggung jawab bersama pemerintah, masyarakat, bahkan pengusaha guna

meningkatkan pendapatan masyarakat dan penerimaan negara yang mengarah

pada kesejahteraan rakyat.

Page 18: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

2

Dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN)

2015-2019, pembangunan dilaksanakan dengan mengedepankan peran

ekonomi kelautan dan sinergitas pembangunan kelautan nasional dengan

sasaran : termanfaatkannya sumber daya kelautan untuk pembangunan

ekonomi dan kesejahteraan nelayan dan masyarakat pesisir. Sebagai

pelaksanaan dari sasaran RPJMN tersebut, Kementerian Kelautan dan

Perikanan dalam Perencanaan Strategis (Renstra) tahun 2015-2019

menyebutkan bahwa tercapainya kesuksesan pembangunan Indonesia sebagai

negara maritim tercermin salah satunya pada : meningkatnya keberlanjutan

usaha perikanan tangkap dan budidaya.

Disamping itu, untuk mengoptimalkan pemanfataan sumber daya

kelautan terutama perikanan tangkap agar tetap lestari, beberapa kebijakan

telah dikeluarkan yaitu : (1) Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan

(Permen-KP) Nomor 10 Tahun 2015 tentang Perubahan Atas Peraturan

Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 56/Permen-KP/2014 tentang

penghentian sementara (moratorium) perizinan usaha perikanan tangkap di

Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara Republik Indonesia. (2)

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan (Permen-KP) Nomor 2 Tahun

2015 tentang larangan penggunaan alat penangkapan ikan pukat hela (trawls)

dan pukat tarik (seine nets) di Wilayah Pengelolaan Perikanan (WPP) Negara

Republik Indonesia. (3) Surat Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor

B.622.MEN/KP/XI/2014 tentang permohonan kepada seluruh Gubernur dan

Bupati/Walikota untuk mengelola sumber daya secara berkelanjutan (sumber:

Page 19: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

3

setkab.go.id). Oleh karena itu, supaya potensi perikanan tangkap akan tetap

lestari dan itu juga alasan utama untuk adanya pengembangan potensi

perikanan tangkap yaitu sebagai sektor unggulan dalam kemajuan

perekonomian dan pembangunan nasional.

Provinsi Banten adalah salah satu provinsi yang ada di Indonesia.

Banten adalah sebuah provinsi di Tatar Pasundan, serta wilayah paling barat

di Pulau Jawa, Indonesia. Provinsi Banten terdiri dari 4 kota, 4 kabupaten,

154 kecamatan, 262 kelurahan, dan 1273 desa. (http://wikipedia.org. Banten.

17 Maret 2016. 10.30 WIB). Dalam pembagian zona potensi wilayah,

Provinsi Banten ini dibagi ke beberapa zona, seperti dalam hal sumber daya

alam gas alam, emas, minyak bumi, dan bidang perikanan berada pada

Banten Selatan. Dalam bidang industry, Provinsi Banten memiliki potensi

yang sangat baik, terbukti dengan banyak industri yang sudah ada di kawasan

Cilegon, Serang, dan Tangerang. Seperti yang sudah ada pembagiannya,

karena memang setiap kabupaten/kota yang ada di Banten memiliki potensi

yang berbeda-beda sesuai dengan sumber daya yang ada di wilayahnya.

Provinsi Banten sebagai wilayah daratan yang dikelilingi tiga lautan

besar (laut Jawa di bagian utara, laut Selat Sunda di bagian Barat, laut Hindia

di bagian selatan), dan memiliki garis pantai kurang lebih 517,42 km.

Pasalnya, selain pertanian dan industri pengolahan, Banten juga memiliki

sumberdaya kelautan dan perikanan yang bernilai ekonomi tinggi. Direktur

jenderal (Dirjen) Pengolahan dan Pemasaran Hasil Perikanan (P2HP)

Kementerian Kelautan dan Perikanan berpendapat, Banten merupakan daerah

Page 20: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

4

yang paling strategis di sektor kelautan dan perikanan di seluruh wilayah

Indonesia. Banten memiliki potensi kelautan dan perikanan yang besar seperti

potensi terumbu karang, pantai, rumput laut, karanghijau, ikan tangkap, dan

ikan budidaya. Menurut Martani, Banten memiliki potensi menjadi produsen

perikanan daerah dan potensi itu bisa dijadikan sebagai ujung tombak

pembangunan. Apalagi, Kementerian Kelauatan dan perikanan hingga tahun

2014 menargetkan peningkatan produksi ikan tangkap maupun budidaya

sebesar 353 persen dari rata-rata produksi saat ini sekitar 8.000.000 pertahun.

Banten merupakan daerah potensial untuk mendukung tercapainya target

tersebut. (https://cakrawalamediabanten.wordpress.com.Laut-sebagai-ujung-

tombak-banten. 10 Oktober 2016. 10.45 WIB ).

Provinsi Banten juga memiliki Tempat Pelelangan Ikan (TPI), karena

adanya Tempat Pelelangan Ikan ini bisa dilihat potensi perikanan tangkap

yang ada di Provinsi Banten. Perikanan tangkap ini pun selalu berkaitan

dengan keberadaan Tempat Pelelangan Ikan, disitulah nanti hasil tangkapan

ikan akan dijual dan distribusikan. Berikut tabel nama dan jumlah Tempat

Pelangan Ikan setiap Kabupaten/Kota yang ada di Provinsi Banten.

Page 21: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

5

Tabel 1.1

Jumlah dan Nama Tempat Pelelangan Ikan (TPI) di Provinsi Banten

Nama Kabupaten/Kota

Nama Tempat Pelelangan Ikan Jumlah TPI

Kabupaten Lebak 1. Binuangeun 2. Tanjung Panto 3. Sukahujan 4. Cipunaga 5. Panyaungan 6. Situregen 7. Bayah 8. Pulomanuk 9. Sawarna 10. Cibareno 11. Citarate

11 TPI

Kabupaten Pandeglang

1. Labuan 1 2. Labuan 2 3. Labuan 3 4. Sidamukti 5. Sumur 6. Carita 7. Citeureup 8. Tamanjaya 9. Panimbang 10. Cikeusik

10 TPI

Kabupaten Serang 1. Pulomanuk, Tamansari 2. Bojonegara, Penjagalan

2 TPI

Kota Serang 1. Karangantu, Kasemen 2. Banten Lama 3. Pulokali, Puloampel 4. Tenjoayu, Tanara 5. Lontar, Tirtayasa

5 TPI

Kabupaten Tangerang

1. Kronjo 2. Tanjung pasir, Teluk Naga 3. Tanjung Kait 4. Dadap, Kosambi 5. Cituis, Pakuhaji

5 TPI

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Dari tabel 1.1 di atas kita bisa melihat, banyaknya Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) di Provinsi Banten, Kabupaten Lebak memiliki Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) paling banyak dengan jumlah 11 TPI, dan Kabupaten Serang yang

Page 22: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

6

paling sedikit dengan 2 TPI. Apabila melihat tabel 1.1 tersebut, dilihat bahwa

Provinsi Banten memang memiliki potensi dalam hal perikanan tangkap.

Apalagi Kabupaten Lebak yang memiliki jumlah Tempat Pelelangan Ikan

terbanyak di Provinsi Banten. Dengan jumlah Tempat Pelelangan Ikan ini

menunjukkan bahwa Kabupaten Lebak memiliki potensi perikanan yang baik,

dibandingkan dengan kabupaten/kota yang ada di Provinsi Banten lainnya.

Kabupaten Lebak adalah kabupaten yang berada di Provinsi Banten.

Ibukotanya adalah Rangkasbitung. Kabupaten ini berbatasan dengan

Kabupaten Serang dan Kabupaten Tangerang di Utara, Kabupaten Bogor dan

Kabupaten Sukabumi di Timur, Samudera Hindia di Selatan, serta Kabupaten

Pandeglang di Barat. Kabupaten Lebak terdiri dari 28 kecamatan, yang

terbagi atas 340 desa dan 5 kelurahan. Kabupaten Lebak juga bagian utaranya

merupakan dataran rendah, sedangkan bagian selatannya merupakan

pegunungan.

Kabupaten Lebak ini salah satu kabupaten yang memiliki wilayah

pesisir. Tepatnya wilayah yang ada di sebelah selatan, mayoritas wilayah

pesisir. Selain itu, daerah ini pun memiliki potensi perikanan laut dengan

panjang pantai dari Muara Binuangeun - Cibareno, daerah yang berbatasan

dengan Kabupaten Sukabumi, Jawa Barat, sehingga Kabupaten Lebak bagian

selatan kaya akan hasil tangkapan ikannya, dan sumber daya alam lainnya

yang melimpah seperti gas alam dan minyak bumi.

Page 23: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

7

Kabupaten Lebak ini salah satu kabupaten yang masih belum maju

dibandingkan dengan kabupaten/kota lainnya di Provinsi Banten, dilihat dari

tingkat pendidikan yang masih kurang, dan tingkat pengangguran yang masih

banyak, tetapi dengan kekurangan dari daerah tersebut itulah disisi lain

Kabupaten Lebak ini tersimpan sumber daya alam yang baik. Oleh sebab itu,

Kabupaten Lebak adalah salah satu kabupaten menjadi incaran dari investor

bahkan investor asing. Walaupun Kabupaten Lebak masih terbilang

kabupaten yang belum maju, namun karena sumber daya alam yang baik,

maka para investor pun tertarik untuk berinvestasi di Kabupaten Lebak. Tak

heran memang Kabupaten Lebak khususnya daerah Lebak Selatan ini

terkenal dengan potensi pertambangan gas alam dan emas, namun selain itu

Kabupaten Lebak ini juga memiliki potensi untuk bidang perikanan

tangkapnya. Apalagi memang Lebak bagian Selatan disana terdapat Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) terbesar di Kabupaten Lebak, tepatnya Desa Muara di

Kecamatan Wanasalam.

Kabupaten Lebak salah satu kabupaten yang memiliki potensi bidang

perikanan yang baik, bisa dilihat dari jumlah Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

sebanyak 11 TPI. Potensi sumberdaya ikan laut di Kabupaten Lebak cukup

besar, dengan panjang garis pantai 91,42 km. Kewenangan Kabupaten Lebak

dalam pengelolaan laut sepanjang 4 mil dari garis pantai. Luas laut

Kabupaten Lebak mencapai 677,24 km2.

Potensi lestari untuk perairan pantai dan Zona Ekonomi Ekslusif

(ZEE) sebesar 10.557,25 ton/tahun yang terdiri dari : Potensi lestari perairan

Page 24: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

8

pantai sebesar 3.712,40 ton/tahun, dan Potensi Zona Ekonomi Eksklusif

(ZEE) sebesar 6.844,84 ton/tahun (sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak, 2016).

Pemanfaatan dan pengembangan potensi kelautan dan perikanan di

Kabupaten Lebak dikembangkan dengan penerapan sistem dan pendekatan

pada komoditas pewilayahan dengan tujuan untuk mempercepat pemerataan

pembangunan sehingga akan lebih efektif. Potensi perikanan di Kabupaten

Lebak bisa dilihat salah satunya dengan melihat hasil produksi dan nilai

produksi. Sesuai data statistik dari Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten

Lebak sebagai berikut :

Tabel 1.2

Hasil Produksi Ikan Laut di Kabupaten Lebak Tahun 2013-2015

No Sektor Produksi Produksi (Kg)

2013 2014 2015

1 Penangkapan Ikan laut 4,734,256 4,968,049 5,283,575

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan data tabel 1.2 menunjukkan bahwa produksi perikanan

laut mengalami kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan 318,526

Kg per tahun. Produksi tertinggi dicapai pada tahun 2015 sebesar 5.283.575

Kg atau sebesar 50,90% dari potensi lestari perikanan laut, namun produksi

sudah melebihi dari potensi lestari perairan pantai. Oleh karena itu

peningkatan produksi perikanan laut dapat diarahkan pada penangkapan ikan

di ZEE dan budidaya ikan laut di perairan pantai. Melihat potensi untuk

perikanan tangkap di Kabupaten Lebak bagian Selatan ini baik, maka dari itu

Page 25: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

9

memang perlulah pengembangan di perikanan tangkap ini, supaya potensi

bisa dioptimalkan dan dilakukan secara efisien karena untuk kelestarian dari

keberlanjutan perikanan tangkap.

Untuk melihat potensi perikanan tangkap yang ada di Kabupaten

Lebak ini memiliki potensi yang baik, kita bisa bandingkan salah satunya

dengan wilayah lain di Provinsi Banten, yaitu Kabupaten Serang. Memilih

dibandingkan dengan Kabupaten Serang, karena sama-sama wilayah pesisir.

Tabel 1.3

Data Pembanding Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Jumlah Nelayan di Kabupaten Lebak dan Kabupaten Serang

No Nama Wilayah

Jumlah Rumah Tangga Perikanan

(RTP) Jumlah nelayan

2014 2015 2014 2015 1 Kabupaten Lebak 776 863 3380 3325 2 Kabupaten Serang 405 443 4779 4849

Sumber : Dinas Ketahanan Pangan dan Perikanan Kabupaten Serang, 2016

Berdasarkan tabel 1.3 kita bisa lihat bahwa Kabupaten Lebak

memiliki jumlah Rumah Tangga Perikanan (RTP) lebih banyak dibandingkan

dengan Kabupaten Serang yaitu tahun 2014 dengan jumlah 776 orang, dan

tahun 2015 sebanyak 863 orang. Sedangkan untuk jumlah nelayan,

Kabupaten Serang memang lebih dibandingkan dengan Kabupaten Lebak

yaitu tahun 2014 sebanyak 4779 orang, sedangkan untuk tahun 2015 4849

orang. Namun demikian, kita bisa lihat bahwa Kabupaten Lebak lebih aktif

dalam melakukan unit usaha perikanan, dengan melihat banyaknya jumlah

Rumah Tangga Perikanan (RTP), dan lebih banyak melakukan kegiatan

Page 26: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

10

lelang dibandingkan dengan Kabupaten Serang. Oleh karena itu, potensi

perikanan tangkap di Kabupaten Lebak ini memang baik, namun memang

belum dijalankan dengan optimal.

Wilayah Kabupaten Lebak khususnya bagian Selatan secara geografis

daerahnya berbatasan dengan Samudera Hindia, sehingga memiliki potensi

yang besar dalam bidang perikanan terutama perikanan tangkap. Kabupaten

Lebak bagian Selatan ini meliputi daerah Wanasalam, Bayah, Malingping,

Cihara, Cilograng, Cigemblong, Panggarangan dan Cijaku. Namun dari

ketujuh daerah, yang termasuk kedalam wilayah pesisir Kabupaten Lebak

bagian Selatan yaitu daerah Wanasalam, Bayah, Cihara, Panggarangan, dan

Cilograng. Daerahnya memang langsung berbatasan dengan Samudera

Hindia, sehingga untuk pengembangan potensi ditekankan pada usaha

peningkatan hasil produksi ikan tangkap. Kecamatan Wanasalam memang

terkenal dengan kawasan pantai yang indah. Selain itu juga, Kecamatan

Wanasalam juga termasuk daerah penghasil ikan tangkap terbesar di

Kabupaten Lebak.

Kecamatan Wanasalam salah satu kecamatan yang terletak di wilayah

pesisir Kabupaten Lebak Provinsi Banten. Luas wilayah 53.885 Ha atau 4,2%

dari seluruh luas wilayah Kabupaten Lebak. Potensi yang dimiliki oleh

Kecamatan Wanasalam seperti perikanan, perkebunan, pangan, kehutanan,

perdagangan, peternakan, dan pariwisata. Namun memang potensi dalam

bidang perikanan inilah yang sangat baik. Berdasarkan pusat pengembangan

wilayah untuk Lebak Selatan berada di Kecamatan Wanasalam, dengan sub

Page 27: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

11

pusat wilayah pengembangannya di Kecamatan Bayah. Wilayah yang

berperan aktif sebagai pendukung daerah pusat pertumbuhan yaitu

Kecamatan Cijaku, Cigemblong, Malingping, Cihara, Panggarangan, Cibeber

dan Cilograng.

Tabel 1.4

Hasil Produksi dan Nilai produksi Perikanan Laut yang Dilelang tahun 2014 dan 2015

No Kecamatan Hasil Produksi (Kg) Nilai Produksi (Rp.) 2014 2015 2014 2015

1 Kecamatan Wanasalam

4.779.777 3.441.026 111.972.313.900 76.001.314.458

2 Kecamatan Cihara

35.443 549.793 856.442.200 11.961.575.851

3 Kecamatan Panggarangan

7.072 82.122 170.134.000 1.795.822.267

4 Kecamatan Bayah

110.115 1.110.865 2.609.988.500 25.365.463.693

5 Kecamatan Cilograng

35.640 99.772 871.803.300 2.163.189.731

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan tabel 1.4 menunjukkan bahwa hasil produksi dan nilai

produksi tertinggi di wilayah pesisir Kabupaten Lebak yaitu Kecamatan

Wanasalam pada tahun 2015 hasil produksi 3.441.026 Kg/tahun dengan nilai

produksi sebesar Rp. 76.001.314.458. Potensi yang unggul memang bidang

perikanan tangkapnya kalau untuk daerah Kecamatan Wanasalam

dibandingkan dengan kecamatan lainnya di wilayah pesisir Kabupaten

Lebak. Di Kecamatan Wanasalam ini ada Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

Kabuapten Lebak yang berada di Desa Muara dan 2 Tempat Pelelangan Ikan

(TPI). Setiap kabupaten/kota memiliki Pangkalan Pelabuhan Ikan (PPI) 1

buah. Salah satu alasan Pangkalan Pelabuhan Ikan (PPI) Kabupaten Lebak

lokasinya di Kecamatan Wanasalam, karena memang melihat potensi

Page 28: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

12

perikanan yang tinggi berada di Kecamatan Wanasalam, dibandingkan

dengan kecamatan lainnya. Jadi memang di Kecamatan Wanasalam ini

mayoritas pekerjaan masyarakatnya sebagai nelayan. Bahkan nelayan ini

menjadi pekerjaan utama mereka. Dikarenakan wilayah yang dominan

disana itu adalah pesisir dan laut. Selain itu juga, alasan konsentrasi dalam

hal bidang perikanan Kabupaten Lebak ada di Kecamatan Wanasalam

karena terdapat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI).

Penunjang untuk pengembangan potensi perikanan tangkap yaitu

dengan melihat jumlah nelayan, jenis alat tangkap dan kepemilikan

kapal/perahu yang digunakan oleh nelayan di Kecamatan Wanasalam.

Jumlah nelayan di Kecamatan Wanasalam ini paling banyak dibandingkan

dengan Kecamatan lainnya yang ada di Kabupaten Lebak. berikut tabel

jumlah nelayan per kecamatan di Kabupaten Lebak :

Tabel 1.5

Jumlah nelayan wilayah pesisir di Kabupaten Lebak

No Nama Kecamatan Jumlah nelayan 2013 2014 2015

1 Kecamatan Wanasalam 1994 1975 1926 2 Kecamatan Cihara 368 368 390 3 Kecamatan Panggarangan 102 102 111 4 Kecamatan Bayah 712 701 759 5 Kecamatan Cilograng 234 234 139 Jumlah 3410 3380 3325

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan tabel 1.5 bisa kita lihat bahwa Kecamatan Wanasalam

ini memiliki jumlah nelayan paling banyak dengan jumlah tahun 2013

sebanyak 1994 orang atau 58,47% dari seluruh jumlah nelayan yang ada di

wilayah pesisir Kabupaten Lebak, tahun 2014 sebanyak 1975 orang atau

Page 29: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

13

58,43% dari seluruh jumlah nelayan, dan tahun 2015 sebanyak 1926 orang

atau 57,92% dari seluruh nelayan yang ada di wilayah pesisir Kabupaten

Lebak. Dapat disimpulkan bahwa 50 % jumlah nelayan yang ada di wilayah

pesisir Kabupaten Lebak itu dari Kecamatan Wanasalam Apabila melihat

dengan jumlah Tempat Pelelangan Ikan di Kecamatan Wanasalam hanya

ada 2 TPI yaitu TPI Binuangeun dan TPI Tanjung Panto. Dibanding dengan

Kecamatan Cihara dan Bayah yang memiliki jumlah TPI sebanyak 3. Oleh

sebab itulah, alasan pusat pengembangan potensi bidang perikanan tangkap

yang ada di Kabupaten Lebak berada di Kecamatan Wanasalam. Alasan ini

jugalah Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten Lebak ditempatkan di

Kecamatan Wanasalam.

Selanjutnya yaitu jenis alat tangkap juga bisa kita perhatikan, karena

memang sudah sejauh mana para nelayan disana menggunakan alat tangkap,

apakah sudah banyak menggunakan alat tangkap modern atau bahkan alat

tangkap yang masih tradisional. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah

satu nelayan di TPI Binuangeun yang bernama Bapak Mulyani, mengatakan

bahwa nelayan di Kecamatan Wanasalam sudah banyak yang menggunakan

alat tangkap modern, namun memang masih dalam ukuran yang kecil,

karena di Kecamatan Wanasalam ini banyaknya nelayan kecil dimana para

nelayan ini menggunakan kapal-kapal kecil alat tangkap yang digunakan

pun masih ukuran yang kecil, kalau nelayan tradisional sudah sedikit, karena

itu mereka yang menggunakan alat tangkap tradisional dan perahunya pun

masih sederhana.

Page 30: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

14

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak pun dalam pemberian bantuan

untuk kelompok nelayan memang berupa alat tangkap yang berukuran kecil,

sesuai dengan Perencanaan Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 dimana

bantuan yang diberikan berupa : jaring udang sebanyak 133 buah, jaring

rampus 140 buah, dan gillnet 100 buah. Berikut jenis alat tangkap yang

digunakan di Kabupaten Lebak :

Tabel 1.6

Jenis Alat Tangkap di Kabupaten Lebak

No Jenis alat tangkap 1 Payang 2 Pukat Cincin (Purse Seine) 3 Gill Net/Jaring Insang Hanyut 4 Jaring Insang Tetap (rampus) 5 Trammel Net 6 Bagan Perahu 7 Pancing Rawai Tuna 8 Rawai Hanyut Hanyut Selain Rawai Tuna 9 Pancing Rawai Tetap

10 Pancing Lainnya 11 Jaring Udang 12 Serok 13 Sero 14 Bubu 15 Alat Perangkap Lainnya 16 Alat Pengumpul Rumput Laut 17 Lainnya

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan tabel 1.6 kita bisa melihat jenis alat tangkap di

Kabupaten Lebak. Berdasarkan hasil wawancara dengan salah satu pegawai

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak Bapak Oktody Pamungkas

Bidang Pengembangan Sumber Daya Pesisir dan Laut mengatakan bahwa

Kabupaten Lebak ini memang masih lebih banyak jenis alat tangkap untuk

kapal-kapal kecil dibandingkan dengan jenis alat tangkap untuk kapal besar.

Page 31: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

15

Oleh karena itu nelayan kecilnya lebih banyak dibanding dengan nelayan

besar. Karena memang untuk kapal besar itu dermaga yang dimiliki oleh

Kabupaten Lebak belum bisa menampung banyak, paling hanya satu kapal

saja. Kita bisa melihat dari jumlah alat tangkap sebanyak 17 jenis, hanya ada

satu jenis alat tangkap yang digunakan oleh kapal besar, sedangkan sisanya

sebanyak 16 jenis itu termasuk jenis alat tangkap yang masih berada di

kapal kecil, atau biasa juga digunakan oleh nelayan kecil.

Jadi dapat disimpulkan Kabupaten Lebak ini sampai tahun 2015

masih mayoritas dengan nelayan kecil. Karena dilihat dari jenis alat tangkap

kebanyakan digunakan oleh kapal-kapal kecil. Dinas Kelautan dan

Perikanan pun dalam hal ini sebagai salah satu institusi yang menangani

masalah bidang perikanan akan terus meningkatkan dalam hal pemberian

bantuan, walaupun memang masalah utama Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak ini yaitu mengenai anggaran yang terbatas dari

Pemerintah Daerah, sehingga harus memiliki skala prioritas untuk dalam

pemberian bantuan jenis alat tangkap.

Untuk kepemilikan kapal/perahu di Kabupaten Lebak ini sudah

banyak, ditambah dengan bantuan dari Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak yang diberikan sesuai dengan Perencanaan Strategis

(Renstra) tahun 2014-2019 bantuan yang diberikan untuk kelompok nelayan

yaitu berupa mesin kapal 5.5 PK, mesin tempel 15 PK, dan kapal perikanan

≤ 5 GT. Berikut tabel 1.6 jumlah kepemilikan kapal/perahu di Kabupaten

Lebak.

Page 32: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

16

Tabel 1.7

Jumlah Rumah Tangga Perikanan dan Perahu/Kapal Perikanan Laut Berdasarkan Kepemilikan, Jenis dan Bobot Perahu/Kapal Kabupaten Lebak

Tahun 2015 No. Rincian

Item Jumlah Perahu

Jukung Motor

Tempel Kapal Motor

< 5 GT

5-10 GT

10-20 GT

20-30 GT

30-50 GT

1. Rumah Tangga

Perikanan (RTP)

863

- 574

13

177

9

-

3

2. Perahu / Kapal

920

- 709

13

179

9

-

3

Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan tabel 1.7 juga kita bisa melihat Rumah Tangga Perikanan

atau biasa disebut juragan kapal mayoritas memiliki kapal dibawah 10 GT

yaitu sebanyak 190 buah, dimana berarti termasuk kapal-kapal kecil.

Sedangkan yang kapal besar hanya ada 12 buah. Dari tabel 1.4 juga berarti

bisa berkesimpulan bahwa Kabupaten Lebak ini masih mayoritas nelayan

kecil. Namun memang kebanyakan nelayan kecil Kabupaten Lebak ini sangat

berpengaruh terhadap pengembangan potensi perikanannya. Karena dengan

kapal kecil itu untuk menampung hasil tangkapan akan lebih sedikit

dibanding dengan kapal besar. Sehingga potensinya pun akan terlihat optimal

dalam pengembangannya.

Sesuai dengan berlakunya Undang-undang Nomor 23 tahun 2014

mengenai Pemerintahan Daerah. Perubahan ini memiliki dampak pada

perubahan struktur organisasi dan tata kelola Dinas. Mengacu pada Peraturan

Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang Organisasi Perangkat Daerah,

mulai tahun 2016 Struktur Organisasi, Tugas Pokok dan Fungsi Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak berdasarkan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak

Page 33: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

17

Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan Organisasi dan Tata Kerja Dinas

Daerah Kabupaten Lebak. Adanya perubahan tersebut, maka mulai bulan

Januari 2017 Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak berubah

menjadi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak memiliki tugas dan fungsi untuk

melaksanakan tugas di bidang pemberdayaan perikanan, khususnya untuk

pengembangan potensi perikanan tangkap yang berada di Kecamatan

Wanasalam, sehingga diharapkan oleh para nelayan bisa membuat suatu

strategi tertentu untuk melakukan pengembangan potensi perikanan tangkap

dan senantiasa memenuhi kebutuhan sesuai dengan tugas pokok dan fungsi

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

Sesuai dengan Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun

2014 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD)

Kabupaten Lebak Tahun 2014–2019; dengan mengacu pada Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2014-2019

kemudian dibuatkan Perubahan Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak tahun 2017-2019. Rencana Strategis (Renstra)

dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja

yang dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) satuan kerja setiap tahunnya.

Rencana Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia

dan Provinsi Banten menjadi bahan acuan dalam penyusunan Rencana

Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

Page 34: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

18

Potensi sumberdaya perikanan tangkap yang dimiliki Kabupaten

Lebak belum dimanfaatkan secara optimal sehingga belum mampu berperan

besar dalam meningkatkan perekonomian daerah. Permasalahan utama dalam

pengembangan dan pengelolaan sumberdaya perikanan tangkap antara lain :

masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha perikanan,

rendahnya produktivitas usaha perikanan, masih rendahnya sistem alih

teknologi pengolahan produk hasil perikanan, kurangnya informasi akses

pasar untuk mendistribusikan produk perikanan, masih terbatasnya sarana dan

prasarana perikanan baik secara kualitas maupun kuantitas, dan terbatasnya

jumlah sumberdaya manusia aparatur bidang Perikanan

Terkait Perencanaan Strategis (Renstra), berarti disesuaikan dengan

visi dan misi Pemerintah Daerah, yaitu dengan visi “Menuju Kabupaten yang

Maju dan Berdaya Saing dan Religius melalui Pemantapan Pembangunan

Perdesaan dan Pengembangan Ekonomi Kerakyatan”, misi yang terkait

dengan tugas dan fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu

“Meningkatnya perekonomian masyarakat yang kuat berbasis ekonomi

kerakyatan”.

Sebagaimana tercantum dalam Perencanaan Strategis (Renstra) tahun

2014-2019, visi dari Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu “Terwujudnya

Kabupaten Lebak sebagai Penghasil Komoditas Perikanan yang Optimal,

Maju, Berdaya Saing dan Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Potensi

Wilayah”. Kemudian untuk mencapai visi, maka ditetapkan pula misi Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak tahun 2014-2019 yaitu (1) meningkatkan

Page 35: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

19

kapasitas kelembagaan, sumber daya manusia aparatur dan pelaku usaha

perikanan, (2) memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal

dan berkelanjutan, (3) meningkatkan peran sektor dan perikanan dalam

perekonomian daerah, (4) mengembangkan usaha perikanan yang maju dan

berdaya saing. Sudah seharusnya memang dari pemerintah khususnya Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak bisa mengoptimalkan potensi yang ada di setiap

daerah yang ada di Kabupaten Lebak khususnya di Kecamatan Wanasalam

ini terutama dalam bidang perikanannya.

Dalam Perencanaan Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak memiliki program untuk pengembangan di

bidang perikanan tangkap yaitu program pengembangan perikanan sistem

perikanan tangkap, dimana didalamnya pun ada beberapa kegiatan yang akan

dilakukan diantaranya : (1) pendampingan pada kelompok nelayan perikanan

tangkap, (2) pemeliharaan tempat pelelangan ikan, (3) rehabilitasi

sedang/berat tempat pelelangan ikan, (4) pengembangan prasarana perikanan

tangkap. Kegiatan ini akan dilakukan dalam jangka waktu 5 tahun kedepan,

dan program ini pun selalu hasil dari evaluasi yang dilakukan. Selain itu juga,

berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) dan Petunjuk Pelaksana (Juklak) Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak. Dengan melihat program prioritas di dalam

Perencanaan Strategis (Renstra) yang mengacu pada Rencana Pembangunan

Jangka Menengah Daerah tahun 2014-2019, dimana semuanya mengarah

untuk pengembangan potensi di bidang perikanan Kabupaten Lebak

khususnya Kecamatan Wanasalam.

Page 36: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

20

Berdasarkan hasil observasi awal, maka peneliti menemukan

permasalahan atau kendala. Permasalahan peneliti ini dilihat dari dua aspek,

yaitu internal dan eksternal, sebagai berikut :

Pertama permasalahan dari aspek internal, berdasarkan observasi

awal dan menganalisis isi dari Perencanaan Strategi (Renstra) Dinas

Perikanan tahun 2014-2019, yaitu masih kurangnya Sumber Daya Manusia

(SDM) pengelola kegiatan dalam pendampingan kelompok nelayan. Kegiatan

pendampingan kelompok nelayan ini dilakukan oleh tim pengelola kegiatan.

Hanya ada 6 orang di dalam tim pengelola kegiatan tersebut. Tim pengelola

kegiatan ini terdiri dari Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) 1 orang biasanya

Kepala Bidang, Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 1 orang yaitu

penanggung jawab kegiatan pendampingan tersebut, dalam PPTK juga terdiri

dari staf PPTK yaitu staf teknis dan staf administrasi, untuk staf teknis ada 2

orang, dan staf administrasi 1 orang, dan Pejabat Penatausahaan Keuangan

ada 1 orang, jumlah seluruh pegawai dalam tim pengelola kegiatan ini hanya

ada 6 orang. Jumlah pegawai yang sedikit tidak sebanding dengan jumlah

kelompok nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam. Itulah salah satu

masalah Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pendampingan kelompok

nelayan.

Berdasarkan hasil wawancara saya dengan Bapak Rhama A. Permana

sebagai Kepala Sub Bidang Prasarana Pelabuhan Perikanan yang dilakukan

pada 4 November 2016, mengatakan bahwa memang di Dinas Kelautan dan

Perikanan ini sangat kekurangan Sumber Daya Manusia khususnya memang

Page 37: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

21

pada bidang kelautan dan perikanan tangkap Di bidang perikanan tangkap ini

jumlah pegawai dalam tim pengelola kegiatan ada 6 orang saja, tidak sesuai

dengan jumlah kelompok nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam yaitu

sebanyak 100 kelompok nelayan.

Program pendampingan kelompok nelayan kegiatannya terdiri dari

pendampingan pada kelompok nelayan itu sendiri dan kegiatan pemberian

bantuan sarana penangkapan ikan. Untuk kegiatan pendampingannya itu

terdiri dari : pembinaan Kelompok Usaha Bersama (KUB) yang berupa

sharing informasi, dan penyampaian masalah-masalah kelompok nelayan.

Berdasarkan hasil wawancara dengan bapak Rhama A. Permana mengatakan

bahwa untuk kegiatan pendampingan tidak semua kelompok nelayan yang

ikut dalam pendampingan tersebut, karena memang terlalu banyak, dan tim

pengelola kegiatan kekurangan dalam sumber dayanya. Waktu pelaksanaan

pendampingan ini selalu lebih dari satu hari, karena banyaknya kelompok

nelayan dan tim pengelola kegiatan kekurangan sumber daya sehingga harus

membaginya.

Begitupula pendapat yang sama disampaikan oleh Bapak Oktody

Pamungkas Kepala Sub Bidang Sumber Daya Pesisir dan Laut,

menyampaikan bahwa memang di Dinas Kelautan dan Perikanan kekurangan

Sumber Daya Manusia, khususnya untuk tim pengelola kegiatan

pendampingan kelompok nelayan. Sebab itulah dari 100 kelompok nelayan

tidak semua mengikuti pendampingan kelompok nelayan, kecuali kelompok

Page 38: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

22

nelayan yang mengirimkan proposal kepada Unit Pelaksana Terpadu Daerah

(UPTD), namun yang mengirimkan proposal ke UPTD saja belum tentu

semuanya mengikuti pendampingan kelompok nelayan ini. Itulah salah satu

cara untuk bisa menjalankan kegiatan pendampingan ini dengan jumlah

sumber daya yang terbatas.

Jumlah sumber daya tim pengelola kegiatan ini tidak sesuai dengan

pekerjaan yang dilakukannya yaitu pendampingan kelompok nelayan. Dari

pihak Dinas Perikanan pun sudah pernah mengajukan untuk penambahan

pegawai ke Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Lebak, namun memang

belum mendapat respon, dikarenakan juga untuk penerimaan pegawai di

Kabupaten Lebak itu sedikit, sehingga memang banyak dinas-dinas yang

kekurangan sumber daya manusia termasuk Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak.

Kedua dari aspek masalah internal yaitu, masih terbatasnya sarana dan

prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pangkalan

Pendaratan Ikan (PPI). Mengingat Dinas Perikan Kabupaten Lebak ini

sebagai instansi untuk mengurus dan pengadaan sarana dan prasarana Tempat

Pelelangan Ikan dan Pangkalan Pendaratan Ikan.

Oleh sebab itu, sarana dan prasarana Tempat Pelelangan Ikan dan

Pangkalan Pendaratan Ikan harus diperhatikan. Fasilitas ini adalah salah satu

penunjang yang sangat penting untuk pengembangan potensi perikanan yang

ada di Kecamatan Wanasalam. Karena dengan fasilitas kita bisa melihat baik

Page 39: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

23

atau kurang baiknya. Di Kecamatan Wanasalam ini, karena memang dilihat

dari fasilitas saja masih terbatas, sehingga potensi bidang perikanan tangkap

ini untuk pengembangannya belum baik. Dikarenakan Kecamatan

Wanasalam ini adalah tempat Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) Kabupaten

Lebak. sehingga Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) termasuk kedalam

pelabuhan perikanan yang tipe D.

Berdasarkan Petunjuk Teknis (Juknis) Penggunaan Dana Alokasi

Khusus (DAK) kabupaten/kota Bidang Perikanan tahun 2017, tercantum

bahwa fasilitas Tempat Pelengan Ikan meliputi : bangunan TPI, lantai,

drainase, instalasi listrik dan penerangan, air bersih, dan lahan parkir.

Sedangkan fasilitas Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) yang seharusnya ada

sesuai dengan berdasarkan Peratutan Menteri Kelautan dan Perikanan

Republik Indonesia nomor PER.08/MEN/2012 tentang kepelabuhan

perikanan. Dijelaskan bahwa kepelabuhan memiliki fasilitas yang terdiri dari

: fasilitas pokok seperti penahan gelombang (breakwater), turap (revetment),

groin, dermaga, jetty, kolam pelabuhan, alur pelayaran, jalan komplek,

drainase dan lahan. Sedangkan untuk fasilitas fungsional itu terdiri dari :

Tempat Pamasaran Ikan, navigasi pelayaran dan komunikasi, air bersih,

instalasi Bahan Bakar Minyak, es, instalasi listrik, tempat pemeliharaan kapal

dan alat penangkapan ikan. Kemudian fasilitas penunjang terdiri dari : balai

pertemuan nelayan, wisma nelayan, dan pos jaga.

Berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rhama A. Permana

Kepala Sub Bidang prasarana pelabuhan perikanan, mengatakan bahwa untuk

Page 40: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

24

fasilitas di Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) maupun di Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) belum cukup memadai, bisa dilihat dari fasilitas TPI seperti lahan

parkir yang belum ada, dan fasilitas yang lainnya sudah ada namun kurang

terawat dengan baik. Sedangkan untuk fasilitas PPI seperti : dermaga yang

kurang besar, belum adanya pabrik es, belum adanya SPBN dan fasilitas

fungsional lainnya juga yang belum ada seperti instalasi pengolahan air

limbah, Tempat Pembuangan Sementara (TPS). Karena memang untuk

kelengkapan sarana dan prasarana dan untuk kelayakan masih kurang.

Sama halnya dengan hasil wawancara salah satu nelayan yang ada di

TPI Binuangeun Bapak Mulyani mengatakan bahwa untuk fasilitas di Tempat

Pelelangan Ikan masih terbatas, salah satunya yaitu mengenai lahan parkir,

karena Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun ini setiap harinya ramai

dikunjungi oleh masyarakat wanasalam, satu wilayah juga dengan pasar

Binuangeun. Maka dari itu lahan parkir disana kurang, sehingga

menimbulkan kemacetan di daerah Tempat Pelelangan Ikan (TPI), namun

masih ada juga fasilitas yang kurang dirawat, sehingga untuk penggunaannya

pun tidak maksimal. Tetapi ada juga sarana dan prasarana yang sudah cukup

memadai seperti ada air bersih dan drainase. Kalau Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) fasilitasnya masih kurang, karena banyak yang belum ada seperti

dermaga yang masih kecil, belum adanya pabrik es, gudang beku, dan untuk

pengolahan limbah. Oleh sebab itu masih kurang fasilitas yang tersedia baik

untuk Tempat Pelelangan Ikan (TPI) maupun Pangkalan Pendaratan Ikan

(PPI).

Page 41: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

25

Adanya peraturan baru yaitu Undang-Undang nomor 23 tahun 2014

tentang Pemerintahan Daerah. Dimana Pemerintah Daerah harus segera

mempersiapkan penyesuaian mengenai kelembagaan, tata kelola, dan sumber

daya manusia terkait berlakunya Undang-Undang tersebut. Oleh sebab itu,

salah satu perubahan yang dialami oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

mengenai mulai tahun 2017 adanya pengambilalihan Pangkalan Pendaratan

Ikan (PPI) oleh Provinsi Banten. Jadi pengelolaan Pangkalan Pendaratan Ikan

nantinya akan dikelola oleh provinsi, kabuapten hanya mengelola Tempat

Pelelangan Ikan (TPI). Jadi memang diharapkan untuk tahun depan Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak bisa lebih baik dan optimal lagi untuk

memperbaiki sarana dan prasarana TPI, karena beban berkurang dengan

Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sudah dikelola oleh provinsi. Semua sarana

dan prasarana lembaga maupun bidang perikanan akan sangat membantu

dalam pengembangan potensi perikanan yang ada di Kabupaten Lebak

khususnya di Kecamatan Wanasalam.

Ketiga dari aspek permasalahan internal yaitu belum adanya kegiatan

untuk pemberdayaan kelompok nelayan di bidang perikanan tangkap. Di

dalam Perencanaan Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 untuk program

pengembangan sistem perikanan tangkap belum terdapat kegiatan

pemberdayaan kelompok nelayan. Berdasarkan hasil wawancara dengan

Bapak Rhama A. Permana pada tanggal 4 November 2016 mengatakan

bahwa dinas memang belum pernah mengadakan kegiatan pemberdayaan

kelompok nelayan, dikarenakan tidak ada anggaran untuk kegiatan

Page 42: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

26

pemberdayaan, karena keterbatasan anggaran itulah kegiatan pemberdayaan

belum pernah diadakan. Padahal kegiatan pemberdayaan ini akan berdampak

baik apabila diadakan. Contohnya seperti pelatihan atau pembinaan kelompok

nelayan. Ditambah antusias nelayan juga baik apabila diadakannya pelatihan.

Selama ini kegiatan pemberdayaan hanya dilakukan oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia, kalau untuk kegiatan yang

dilakukan oleh dinas belum pernah ada. Kegiatan dari kementerian pun jarang

untuk tahun 2016 hanya baru ada satu kali pelatihan yaitu pelatihan

pembuatan jaring. Namun pelatihan jaring ini pun tidak berkelanjutan, karena

memang dilakukan hanya satu kali, dan nelayan terkendala dalam hal modal

untuk membeli bahan pembuatan jaring ini. Sebetulnya apabila

dimaksimalkan pembinaan dan pelatihan untuk kelompok nelayan, akan

membantu para nelayan itu mandiri, tidak hanya mengandalkan bantuan dari

Dinas Perikanan saja. Kemandirian disini berarti tidak bergantung pada

pemerintah, kelompok nelayan ini apabila mempunyai bekal keterampilan,

baik itu dalam pembuatan jaring atau pembuatan kapal, lebih membuat

nelayan terampil bahkan mereka bisa maju tanpa harus banyak bantuan dari

pemerintah. Misalnya disediakan anggaran oleh Pemerintah Daerah, Dinas

Perikanan ini akan membuat kegiatan pembinaan dan pelatihan untuk

pembuatan kapal viber, pihak dinas pernah mengajukan, namun ditolak oleh

Pemerintah Daerah.

Melihat jumlah nelayan memang kecamatan yang ada di wilayah

Lebak Selatan seperti Kecamatan Wanasalam, Panggarangan, Cihara, Bayah,

Page 43: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

27

Cilograng. Kecamatan Wanasalam memiliki jumlah nelayan paling banyak di

Kabupaten Lebak dengan jumlah nelayan di TPI Binuangeun sebanyak 1.742

orang dan TPI Tanjung Panto sebanyak 351 orang (sumber : Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak). Kemudian para nelayan ini membentuk kelompok

nelayan, jumlah kelompok nelayan untuk daerah Kecamatan Wanasalam

sebanyak 120 kelompok, dimana anggotanya minimal 10 orang per

kelompok. Banyaknya kelompok nelayan ini akan lebih optimal lagi apabila

memang diisi dengan keterampilan yang nelayan punya, namun kegiatan

pelatihan saja belum ada di Dinas Perikanan Kabupaten Lebak bagaimana

nelayan disana bisa terampil dan mandiri, nelayan disana hanya

mengandalkan bantuan dari pemerintah daerah saja. Jumlah nelayan yang

paling banyak di Kecamatan Wanasalam ini memang potensi untuk perikanan

tangkapnya baik, apabila ditunjang dengan kompetensi dan keterampilan

yang dimiliki oleh para nelayan disana dalam menangkap ikan.

Sesuai dengan Undang-Undang Nomor 7 Tahun 2016 tentang

perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudi daya ikan, dan petambak

garam. Adanya Undang-Undang ini pun pemerintah pusat tahun ini

mengadakan program asuransi jiwa untuk para nelayan. Program ini yang

mengadakan pemerintah pusat langsung, sedangkan pemerintah daerah belum

ada program yang mengacu pada kesejahteraan nelayan. Berdasarkan hasil

wawancara dengan Bapak Oktody Pamungkas, S.Pi Kepala Sub Bidang

Pengelolaan wilayah pesisir mengatakan bahwa untuk program dari

pemerintah daerah belum ada, karena terkendala anggaran, hanya dari

Page 44: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

28

pemerintah daerah setiap tahunnya memberikan bantuan berupa kapal, dan

alat tangkap. Ada juga program bantuan bencana, seperti pemberian beras

atau bahan pokok lainnya. Hanya itu program yang ada dari pemerintah

daerah.

Seperti yang diungkapkan dalam wawancara peneliti dengan seorang

nelayan Kecamatan Wanasalam yang bernama Bapak Epi mengatakan bahwa

untuk kegiatan pemberdayaan nelayan dilakukan hanya oleh Kementerian

Kelautan dan Perikanan, sedangkan kalau dinas yang mengadakan belum

pernah ada kegiatan pemberdayaan nelayan.

Dibutuhkan memang kegiatan untuk pemberdayaan kelompok nelayan

tersebut, karena akan memiliki dampak yang baik bahkan bisa meningkatkan

kesejahteraan nelayan kalau kegiatan pemberdayaan itu diadakan pada

kelompok nelayan. Nelayan di Kecamatan Wanasalam pun nantinya akan

memiliki bekal inovasi dan keterampilan untuk bisa maju.

Keempat dari aspek permasalahan eksternal yaitu masih rendahnya

dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan. Perbankan disini untuk

membantu permodalan para nelayan baik itu dalam usahanya maupun dalam

penangkapan ikan. Karena selama ini para nelayan menggunakan modal

sendiri. Untuk peralatan nelayan dalam menangkap ikan terbilang besar,

karena peralatan yang mahal dan untuk perbekalan selama menangkap ikan.

Melihat kondisi nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam, mayoritas

dalam hal kesejahteraan yang masih kurang.

Page 45: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

29

Berdasarkan data dari Dinas Perikanan Kabupaten Lebak,

kesejahteraan nelayan di Kecamatan Wanasalam ini masih belum cukup,

karena penghasilan mereka dari hasil tangkap itu digunakan kembali untuk

modal mencari ikan kembali. Itulah yang menyebabkan masih rendahnya

kesejahteraan nelayan. Kesejahteraan ini harus diperhatikan, karena

kesejahteraan suatu daerah akan mencerminkan daerah tersebut sudah maju

atau belum. Kesejahteraan nelayan bisa dilihat dari aspek pendapatan per

hari, aspek kesehatan, aspek pendidikan dan bantuan-bantuan untuk

kehidupan para nelayan dari pemerintah. Berikut tabel pendapatan rata-rata

nelayan :

Tabel 1.8

Pendapatan Rata-rata nelayan Di Kabupaten Lebak tahun 2011-2015 (triwulan III)

Tahun Nilai Produksi (Rp.)

RTP Nelayan (orang)

Pendapatan Rata-rata (Rp/orang/tahun)

2011 53,467,284,500 3,505 15,254,575 2012 63,767,814,500 3,607 17,678,906 2013 113,475,908,000 3,654 31,055,257 2014 116,480,681,900 3,642 31,982,614 2015 117,287,366,000 3,592 32,651,021 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Keterangan : RTP : Rumah Tangga Perikanan

Berdasarkan tabel 1.8 kita bisa melihat bahwa penghasilan seorang

nelayan per tahunnya Rp. 15.254.575 berarti apabila per bulan seorang

nelayan pendapatannya sebesar Rp. 1.271.214. Pada zaman sekarang yang

serba mahal, ditambah biaya tanggungan anak menempuh pendidikan, dengan

Page 46: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

30

pendapatan Rp. 1.271.214 terbilang masih kurang. Berdasarkan hasil

wawancara saya dengan Bapak Oktody Pamungkas, S.Pi Kepala Sub Bidang

Pengelolaan wilayah pesisir mengatakan bahwa kesejahteraan nelayan saat ini

masih menuju kearah yang lebih baik lagi. Sehingga memang para nelayan

disana ada yang sudah berkecukupan ada juga yang masih kurang.

Sehingga dengan rendahnya dukungan perbankan juga, akan

mempersulit nelayan dalam hal permodalan. Sesuai dengan hasil wawancara

peneliti dengan nelayan yang bernama Bapak Mulyani mengatakan bahwa

modal yang selama ini digunakan untuk penangkapan ikan menggunakan

modal sendiri, karena bank jarang yang memberikan pinjaman kredit.

Alasannya karena nelayan itu kerjanya tidak tentu, karena sesuai dengan

kondisi alam.

Selain itu juga, berdasarkan hasil wawancara dengan Bapak Rhama A

Permana sebagai Kepala Sub Bidang Prasarana Pelabuhan Perikanan

menyatakan bahwa selama ini dinas kabupaten belum bekerja sama atau

mendapat dukungan dari pihak perbankan untuk membantu nelayan. Selama

ini, hanya dinas provinsi saja yang melakukan kerjasama dengan pihak

perbankan. Karena dinas kabupaten tidak ada bagian yang mengurusi untuk

perbankan. Di dinas provinsi ada bagian Konsultan Keuangan Mitra Bank

(KKMB), dimana itu berperan untuk membuka akses dalam permodalan

khususnya perbankan.

Page 47: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

31

Dimana memang modal inilah menjadi kebutuhan penting dalam hal

kegiatan penangkapan ikan. Kurangnya modal ini juga bisa menyebabkan

tidak akan bisa berkembangnya kehidupan nelayan yang ada di Kecamatan

Wanasalam. Karena dengan adanya pinjaman modal dari pihak perbankan

nelayan bisa membuka usaha terkait hasil tangkapan ikan dan optimal dalam

kegiatan penangkapan ikan. Kalau kekurangan modal, bagaimana nelayan

akan berorientasi ke depan untuk memperluas usaha mereka selain hanya

sebagai nelayan saja, karena untuk kehidupan sehari-hari saja seperti makan,

mereka masih kekurangan.

Kelima permasalahan dari aspek eksternal yaitu kurangnya respon

Pemerintah Daerah terhadap pentingnya program pengembangan sistem

perikanan tangkap. Di bidang kelautan dan perikanan tangkap memiliki 1

program dan 4 kegiatan. Program pengembangan sistem perikanan tangkap

terdiri dari kegiatan : (1) pendampingan pada kelompok nelayan perikanan

tangkap, (2) pemeliharaan tempat pelelangan ikan, (3) rehabilitasi

sedang/berat tempat pelelangan ikan, dan (4) pengembangan prasarana

perikanan tangkap.

Namun dari keempat kegiatan tersebut tidak ada kegiatan yang

bersifat pelatihan keterampilan untuk para nelayan, karena Pemerintah

Daerah disini tidak menyetujui beberapa kegiatan yang ada dalam program

pengembangan sistem perikanan tangkap, seperti adanya kegiatan pelatihan

dan pembinaan kelompok nelayan. Alasan mereka tidak menyetujui karena

kegiatan itu bukan bersifat fisik, sehingga beranggapan akan memboroskan

Page 48: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

32

anggaran saja, oleh sebab itu Pemerintah Daerah lebih mengarahkan pada

kegiatan yang bersifat fisik. Fisik yang dimaksud yaitu seperti pengadaan

kapal atau alat tangkap.

Sesuai dengan hasil wawancara bapak Rhama A. Permana yang

dilakukan pada tanggal 4 November 2016, mengatakan bahwa Pemerintah

Daerah masih kurang dalam merespon program pengembangan sistem

perikanan tangkap hal itu bisa dilihat dari anggaran yang diberikan untuk

program ini terbatas, sedangkan berbanding terbalik dengan kontribusi yang

diberikan oleh bidang kelautan dan perikanan tangkap ini sebesar 90%

Pendapatan Asli Daerah di dalam Dinas Perikanan. Sesuai dengan tabel

berikut :

Tabel 1.9

Target dan Realisasi Pendapatan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Tahun Anggaran 2016

No Pendapatan Target (Rp.) Realisasi (Rp.) 1 Retribusi Pemakaian Kekayaan

Daerah 31.700.000 16.900.000

2 Retribusi Tempat Pelelangan Ikan

890.409.600 1.054.228.992

3 Retribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah

18.500.000 12.500.000

Jumlah 940.609.600 1.083.628.992 Sumber : Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan tabel 1.9 bisa dilihat bahwa kontribusi pendapatan untuk

bidang kelautan dan perikanan tangkap pada tahun anggaran 2016 sebesar Rp.

1.054.228.992 dari target Rp. 890.409.600 untuk retribusi Tempat Pelelangan

Ikan, atau bahkan hampir 97% dari seluruh pendapatan Dinas Perikanan

Page 49: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

33

Kabupaten Lebak yang dikontribusikan oleh perikanan tangkap. Besarnya

kontribusi oleh diberikan oleh perikanan tangkap, pemerintah daerah bisa

lebih respon untuk hal-hal yang memiliki potensi besar untuk lebih

dikembangkan.

Kurangnya respon Pemerintah Daerah salah satunya juga ditunjukkan

dengan tidak menyetujui kegiatan pelatihan dan pembinaan kelompok

nelayan dalam program pengembangan sistem perikanan tangkap. Pemerintah

Daerah ini dengan melihat kontribusi yang diberikan bidang kelautan dan

perikanan tangkap kepada Dinas Perikanan cukup besar, bisa lebih

memperhatikan dan peka terhadap peluang yang ada. karena dengan

kontribusi yang besar, bisa dilihat juga potensi yang bisa dikembangkan oleh

bidang kelautan dan perikanan tangkap juga cukup besar.

Bahkan respon Pemerintah Daerah juga dibutuhkan karena, dengan

melihat peluang yang ada, potensi perikanan tangkap bisa menjadi salah satu

sektor unggulan di Kabupaten Lebak yang bisa dikembangkan selain bidang

pertanian dan pariwisata. Namun, dalam hal ini respon Pemerintah Daerah

masih rendah terhadap program pengembangan sistem perikanan tangkap.

Sesuai dengan hasil wawancara dengan Ibu Winda Triana sebagai Kepala

Bidang Kelautan dan Perikanan Tangkap menyatakan bahwa respon

pemerintah daerah untuk program pengembangan sistem perikanan tangkap,

salah satunya bisa dilihat dari jumlah anggaran yang memang terbatas.

Page 50: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

34

Apabila tidak ada kegiatan yang bersifat pembinaan dan pelatihan

terhadap kelompok nelayan, maka nelayan yang ada di Kabupaten Lebak

khususnya di Kecamatan Wanasalam tidak akan memiliki bekal keterampilan.

Sehingga potensi yang ada pun tidak bisa dikembangkan tanpa adanya

keterampilan yang dimiliki oleh nelayan. Disayangkan memang salah satu

bidang di Dinas Perikanan memiliki kontribusi yang cukup besar, namun

dalam programnya tidak ada kegiatan yang bisa meningkatkan kemampuan

keterampilan para nelayan, karena itu tidak akan sejalan dengan potensi yang

besar tapi kemampuannya masih kurang.

Pemaparan peneliti sebelumnya mengenai Strategi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak terlihat bahwa sebagai instansi

yang memang terfokus di bidang kelautan dan perikanan sungguh sangat

disayangkan apabila kurang maksimalnya strategi dari Dinas Perikanan ini

dalam pengembangan potensi perikanan. Oleh karena itu, peneliti tertarik

untuk membahas masalah-masalah tersebut dengan mengkaji lebih dalam

mengenai stretagi Dinas Perikanan dalam hal untuk pengembangan potensi

perikanan dengan judul Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan

Wanasalam Kabupaten Lebak.

Page 51: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

35

1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah peneliti sampaikan

sebelumnya, terdapat masalah yang peneliti temukan, yaitu :

1. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola kegiatan dalam

pendampingan kelompok nelayan

2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

3. Belum adanya kegiatan untuk pemberdayaan kelompok nelayan di bidang

perikanan tangkap

4. Masih rendahnya dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan

5. Kurangnya respon Pemerintah Daerah terhadap pentingnya program

pengembangan sistem perikanan tangkap

1.3 Pembatasan Masalah

Berdasarkan latar belakang dan identifikasi masalah diatas, peneliti

memfokuskan permasalahan untuk menjaga agar permasalahan dalam

penelitian ini tidak terlalu luas dan pembahasan lebih mengarah pada

pemahaman yang lebih baik maka, dalam penelitian ini membatasi masalah

pada ruang lingkup permasalahan mengenai Strategi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

Page 52: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

36

1.4 Rumusan Masalah

Dalam setiap aktivitas yang dilakukan maka dapat dipastikan terdapat

adanya suatu permasalahan / kendala yang dihadapi, hal ini termasuk pula

dalam Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam Pengembangan

Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

Permasalahan yang ada tentunya memerlukan pembahasan, analisis dalam

rangka mencari solusi atau jalan keluar pemecahannya.

Berkenaan dengan itu maka dalam penelitian ini penulis merumuskan

masalahnya yaitu, Bagaimana Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak ?

1.5 Tujuan Penelitian

Berdasarkan rumusan masalah maka, tujuan yang ingin dicapai dalam

penelitian Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam Pengembangan

Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak

yaitu, “Untuk mengetahui Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam

Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak”.

1.6 Manfaat Penelitian

Manfaat penelitian yang peneliti lakukan antara lain :

1. Secara teoris

Page 53: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

37

a. Pengembangan Ilmu Administrasi Negara

Penelitian ini diharapkan bermanfaat untuk wawasan dan

pengetahuan, yang dapat digunakan dalam pengembangan ilmu

pengetahuan yang berkaitan dengan Ilmu Administrasi Negara.

b. Penelitian lebih lanjut

Hasil dari penelitian ini diharapkan semoga dapat dijadikan

referensi bagi peneliti lain yang akan melakukan penelitian lebih

lanjut dengan topik yang sama.

2. Secara praktis, dari hasil penelitian ini diharapkan bermanfaat bagi :

a. Peneliti, yakni untuk mengembangkan kemampuan dan penguasaan

ilmu pengetahuan yang pernah diperoleh selama perkuliahan pada

program Studi Ilmu Adminstrasi Negara Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa.

b. Bagi pembaca, dapat dijadikan sebagai bahan masukan yang

berkaitan dengan Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam

Pengembangan Potensi Perikanan di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak.

1.7 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan merupakan garis besar penyusunan penelitian

ini yang bertujuan untuk mempermudah dalam memahami secara keseluruhan

isi dari penyusunan penelitian ini. Adapun sistematika penulisan penelitian

mengenai Strategi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam Pengembangan

Page 54: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

38

Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak,

tersusun atas sistematika sebagai berikut :

BAB 1 PENDAHULUAN

Dalam bab 1 ini berisi pendahuluan yang terdiri dari latar belakang

masalah yang menggambarkan ruang lingkup serta kedudukan masalah yang

akan diteliti dalam bentuk uraian secara deduktif. Kemudian bab ini

membahas identifikasi masalah untuk melihat aspek permasalahn yang

muncul dan berkaitan dengan judul penelitian. Pembatasan dan perumusan

masalah ditetapkan sebagai fokus dari penelitian yang akan dilakukan demi

mencapai hasil penelitian yang diharapkan dalam tujuan penelitian. Tujuan

penelitian mengungkapkan tentang sasaran yang ingin dicapai dengan

dilaksanakannya penelitian ini terhadap masalah yang telah dirumuskan.

Manfaat penelitian yaitu menjelaskan menafaat praktis dan teoritis yang

berguna bagi peneliti, pembaca, dan instansi terkait. Serta sistematika

penulisan yang digunakan untuk mempermudah pembaca mengetahui isi dari

penelitian secara keseluruhan.

BAB II TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN, DAN

ASUMSI DASAR

Dalam bab II mengkaji berbagai teori yang relevan dengan

permasalahan-permasalahan yang muncul dalam penelitian ini. Penelitian

terdahulu dipaparkan sebagai bahan perbandingan antara penelitian yang

dilakukan dengan penelitian sebelumnya. Selanjutnya, kerangka teori

menggambarkan alur penelitian yang dikaji dengan teori yang relevan dalam

Page 55: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

39

penelitian, sehingga peneliti dapat merumuskan kesimpulan penelitian

sementara. Selanjutnya, asumsi dasar menjelaskan tentang perkiraan awal

peneliti terhadap suatu masalah atau kejaian yang diteliti. Biasanya untuk

memperjelas maksud peneliti, peneliti menggunakan presentasedalam asumsi

dasar.

BAB III METODOLOGI PENELITIAN

Dalam bab III terdiri dari pendekatan dan metode penelitian yang

digunakan dalam penelitian. Ruang lingkup penelitian menjelaskan tentang

fokus yang diteliti oleh peneliti. Selanjutnya lokasi penelitian menjelaskan

tempat penelitian dilakukan sesuai dengan focus yang telah ditetapkan.

Teknik pengumpulan data menjelaskan tentang teknik dalam mendapatkan

atau mengumpulkan data. Disini teknik yang digunakan adalah observasi,

wawancara, studi kepustakaan, dan dokumetasi. Selanjutnya instrument

penelitian menjelaskan tentang instrument penelitian yang dipakai oleh

peneliti dalam melakukan penelitian. Dalam penelitian ini instrumen

penelitian yang digunakan adalah peneliti itu sendiri. Informan penelitian

menjelaskan informan penelitian yang mana yang memberikan berbagai

macam informasi atau data yang dibutuhkan. Selanjutnya teknik pengolahan

dan anlisa data menjelaskan teknik analisa beserta rasionalisasinya yang

sesuai dengan sifat data yang diteliti. Selanjutnya uji keabsahan data

menjelaskan pernyataan tentang pengujian keabsahan data. Pada penelitian ini

lebih menekankan pada aspek realibilitas yang berkenaan dengan derajat

konsistensi dan stabilitas data atau temuan. Jadwal penelitian menjelaskan

Page 56: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

40

tentang waktu penelitian dari pelaksanaan penelitian sampai penelitian

tersebut berakhir.

BAB IV HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pada bab IV ini memuat penjelasan mengenai deskripsi obyek

penelitian menjelaskan obyek penelitian yang meliputi alokasi penelitian

secara jelas, struktur organisasi dari populasi atau sampel (dalam penelitian

ini menggunakan istilah informan) yang telah ditentukan serta hal lain yang

berhubungan dengan obyek penelitian. Selanjutnya, deskripsi data

menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

mempergunakan teknik analisa data yang relevan. Temuan lapangan

menjelaskan hasil penelitian yang telah diolah dari data mentah dengan

menggunakan teknik analisa data kualitatif. Selanjutnya, pembahasan

merupakan pembahasan lebih lanjut dari lebih rinci terhadap hasil penelitian.

BAB V PENUTUP

Pada bab ini memuat penjelasan mengenai kesimpulan yang dibuat

secara singkat, jelas dan mudah dipahami oleh pembaca. Selanjutnya, peneliti

memberikan saran yang memiliki isi berupa tindak lanjut dari sumbangan

penelitian terhadap bidang yang diteliti baik secara teoritis maupun secara

praktis. Saran praktis biasanya lebih operasional sedangkan pada aspek

teoritis lebih mengarah pada pengembangan konsep atau teori.

Page 57: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

41

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA, KERANGKA PEMIKIRAN DAN ASUMSI

DASAR PENELITIAN

2.1 Tinjauan Pustaka

Tinjauan pustaka merupakan kumpulan teori-teori yang akan

digunakan oleh peneliti untuk menjawab masalah atau fenomena yang sedang

diteliti. Dengan mengkaji berbagai teori dan konsep maka peneliti memiliki

konsep penelitian yang jelas. Menurut William Wiersman (1986) dalam

Sugiyono (2012:41) menjelaskan bahwa “A theory is a generalization by

which we attempt to explain some phenomena in a systematic manner”. Teori

adalah generalisasi yang dapat digunakan untuk menjelaskan berbagai

fenomena secara sistematik.

Untuk meningkatkan kualitas kajian teori, pembahasan perlu dikaitkan

dengan hasil-hasil penelitian terdahulu yang relevan sebagai acuan penelitian

yang akan dilakukan. Kemudian, dalam bagian ini akan disertakan kerangka

pemikiran, dimana kerangka pemikiran tersebut adalah penjelasan secara

sistematis tentang hubungan antar fenomena penelitian. Selain itu juga, dalam

bagian ini akan ada asumsi dasar, yang merupakan jawaban sementara

terhadap permasalahan yang diteliti, dan akan diuji kebenarannya. Asumsi

dasar dirumuskan berdasarkan kajian teori dan kajian konseptual serta

kerangka berpikir.

Page 58: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

42

2.1.1 Teori Manajemen

Istilah manajemen berasal dari kata management (bahasa inggris),

turunan dari kata “to manage” artinya : mengurus/tata

laksana/ketatalaksanaan. Manajemen diartikan bagaimana cara manajer

(orangnya) mengatur, membimbing dan memimpin semua orang yang

menjadi bawahannya agar usaha yang sedang dikerjakan dapat mencapai

tujuan yang telah ditetapkan sebelumnya.

Manajemen menurut James A.F Stoner dalam Sedarmayanti (2014:1)

adalah proses perencanaan, pengorganisasian, kepemimpinan, dan

pengendalian upaya dari anggota organisasi dan penggunaan semua sumber

daya yang ada pada organisasi untuk mencapai tujuan organisasi yang telah

ditetapkan sebelumnya. Menurut Hasibuan (2011:2) manajemen adalah ilmu

dan seni mengatur proses pemanfataan sumber daya manusia dan sumber-

sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan

tertentu. Sedangkan manajemen menurut G.R.Terry dalam Hasibuan (2011:2)

adalah

“Management is a distinct process consisting of planning, organizing, actuating, and controlling performed to determina and accomplish stated objectivies by the use of human being and other resources. (Manajemen adalah suatu proses yang khas yang terdiri dari tindakan-tindakan perencanaan, pengorganisasian, pengarahan, dan pengendalian yang dilakukan untuk menentukan serta mencapai sasaran-sasaran yang telah ditentukan melalui pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya).”

Page 59: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

43

Paul Hersey dan Kenneth H. Blanchard (1980:3) dalam Siswanto

(2011:2) memberikan penjelasan tentang manajemen yaitu

“Management as working with and through individuals and groups to accomplish organizational goals (sebagai usaha yang dilakukan dengan dan bersama individu atau kelompok untuk mencapai tujuan organisasi).”

Hersey dan Blanchard lebih menekankan bahwa definisi tersebut

tidaklah bermaksud hanya untuk satu jenis organisasi saja, tetapi dapat

diterapkan pada berbagai jenis organisasi tempat individu dan kelompok

tersebut menggabungkan diri untuk mewujudkan tujuan bersama.

Definisi manajemen menurut Andrew F. Sikula dalam Hasibuan

(2009:2) menjelaskan yaitu

“Management is general refers to planning, organizing, controlling, staffing, leading, motivating, communicating, and decision making activities performed by any organization in order to coordinate the varied resouces of the enterprise so as to bring an efficient creation of some product or service”. (Manajemen pada umumnya dikaitkan dengan aktivitas-aktivitas perencanaan. Pengorganisasian, pengendalian, penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi dan pengambil keputusan yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuan untuk mengkoordinasikan berbagai sumber daya yang dimiliki oleh perusahaan sehingga akan dihasilkan suatu produk atau jasa secara efisien.”

Opini lain tentang manajemen yang didefinisikan oleh Hasibuan

adalah sebagai berikut, menurut Hasibuan (2009:3) menjabarkan pengertian

manajemen secara ringkas yaitu :

1. Manajemen mempunyai tujuan yang akan dicapai 2. Manajemen merupakan perpaduan antara ilmu dengan seni

Page 60: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

44

3. Manajemen merupakan proses yang sistematis, terkoordinasi, koperatif, dan terintegrasi dalam memanfaatkan unsur-unsurnya

4. Manajemen baru dapat diterapkan jika ada dua orang atau lebih melakukan kerjasama dalam suatu organisasi

5. Manajemen harus didasarkan pada pembagian kerja, tuhas, dan tanggung jawab

6. Manajemen terdiri dari beberapa fungsi 7. Manajemen hanya merupakan alat untuk mencapai tujuan

Definisi manajemen menurut Mary Parker Follet dalam Sedarmayanti

(2014:1) adalah suatu seni, karena untuk melakukan pekerjaan melalui orang

lain butuh keterampilan khusus. Sedangkan menurut Makmur (2013:9)

mendefinisikan :

“Manajemen sebagai suatu konsep pemikiran, tujuan utamanya adalah bagaimana melaksanakan suatu kegiatan yang dimotori oleh manusia dengan menggunakan berbagai fasilitas yang tersedia untuk menacapi suatu tujuan yang dapat memberikan manfaat dalam kehidupan manusia.” Berdasarkan definisi manajemen yang sudah dikemukakan oleh para

ahli, maka dapat peneliti simpulkan bahwa manajemen merupakan suatu

disiplin ilmu yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena tidak

hanya ilmu saja yang diterapkan tetapi juga manajemen ini lebih kepada seni

untuk mengatur sebuah organisasi. Jadi memang seni disini yaitu, cara yang

digunakan untuk mengatur manusianya dalam hal seperti apa perencanaan,

pengorganisasian, pengawasan, dan pengarahan dalam suatu organisasi

tersebut untuk mencapai tujuannya.

2.1.2 Definisi Strategi

Strategi adalah rencana jangka panjang, diikuti tindakan yang

ditujukan untuk mencapai tujuan tertentu, yang umumnya adalah

Page 61: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

45

“kemenangan”. Asal kata “strategi” turunan dari kata dalam bahasa Yunani

“strategos” menurut Sedarmayanti (2014:2). Strategi adalah cara

mengerjakan sesuatu untuk mencapai tujuan tertentu. Ia merupakan sebuah

rencana untuk sebuah kegiatan. Didalamnya termasuk formulasi tujuan dan

kumpulan rencana kegiatan. Hal itu mengindikasi adanya upaya memperkuat

daya saing pekerjaan bisnis dalam mengelola organisasi dan mencegah

pengaruh luar yang negative pada kegiatan organisasi menurut

Mangkuprawira (2014:14).

Menurut Chandler dalam Rangkuti (2013:3) adalah strategi

merupakan alat untuk mencapai tujuan perusahaan dalam kaitannya dengan

tujuan jangka panjang, program tindak lanjut serta prioritas alokasi sumber

daya.

Sedangkan menurut George Steiner dalam Rachmat (2014:2) adalah

secara umum kita mendefinisikan strategi sebagai cara mencapai tujuan.

Strategi merupakan rencana jangka panjang untuk mencapai tujuan. Strategi

terdiri atas aktivitas-aktivitas penting yang diperlukan untuk mencapai tujuan.

Menurut James Brian Quiin dalam Iriantara (2004:12) mengatakan bahwa

strategi adalah pola atau rencana yang mengintegrasikan tujuan pokok,

kebijakan, dan rangkaian sebuah organisasi ke dalam satu kesatuan yang

kohesif.

Menurut Sedarmayanti (2014:2), pengertian strategi dibagi menjadi

dua, yaitu secara umum dan secara khusus.

“Pengertian strategi secara umum merupakan proses penentuan rencana pemimpin puncak berfokus pada tujuan jangka panjang

Page 62: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

46

organisasi, disertai penyusunan cara/upaya bagaimana agar tujuan dapat dicapai. Sedangkan secara khusus strategi merupakan tindakan yang bersifat senantiasa meningkat, terus-menerus, dilakukan berdasarkan sudut pandang tentang apa yang diharapkan pelanggan di masa depan. Strategi hampir selalu dimulai dari apa yang dapat terjadi dan bukan dimulai dari apa yang terjadi.”

Sedangkan menurut Glueck dan Jauch dalam Sedarmayanti (2014:2)

mengemukakan :

“Strategi adalah rencana yang disatukan, luas dan berintegrasi yang menghubungkan keunggulan strategi perusahaan dengan tantangan lingkungan, dirancang untuk memastikan tujuan utama dari perusahaan dapat dicapai melalui pelaksanaan yang tepat oleh organisasi.” Berdasarkan definisi-definisi strategi yang telah dipaparkan, maka

peneliti menyimpulkan bahwa strategi yaitu suatu langkah atau upaya terbaik

untuk mencapai suatu tujuan sebuah organisasi. Karena memang organisasi

itu banyak memiliki program atau kegiatan, sehingga dibutuhkan langkah

terbaik atau rencana agar program atau kegiatan berjalan dengan baik dan

berhasil maka perlulah suatu strategi. Oleh sebab itu, strategi juga nanti

membantu organisasi dalam mengoptimalkan kelebihan dan peluang yang

ada, dan mengantisipasi kelemahan serta ancaman yang terjadi. Adanya

strategi juga supaya program dan kegiatan ini berjalan sesuai dengan tujuan

dari organisasi tersebut.

2.1.3 Definisi Manajemen Strategi

Menurut Hunger & Wheelen (2003:3) manajemen strategi adalah

serangkaian keputusan dan tindakan manajerial yang menentukan kinerja

Page 63: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

47

perusahaan dalam jangka panjang. Manajemen strategi meliputi pengamatan

lingkungan, perumusan strategi (perencanaan strategis atau perencanaan

jangka panjang), implementasi strategi dan evaluasi strategi serta

pengendalian. Manajemen strategi menekankan pada pengamatan dan

evaluasi peluang dan ancaman lingkungan dengan melihat kekuatan dan

kelemahan perusahaan.

Manajemen strategis (strategic management) didefinisikan sebagai

suatu set keputusan dan tindakan yang menghasilkan formulasi dan

implementasi rencana yang dirancang untuk meraih tujuan suatu perusahaan

menurut Pearce and Robbins (2011:5). Menurut Siagian dalam Rachmat

(2014:14) manajemen strategic adalah serangkaian keputusan dan tindakan

mendasar yang dibuat oleh manajemen puncak dan diimplemetasikan oleh

seluruh jajaran organisasi dalam rangka pencapaian tujuan organisasi

tersebut.

Menurut Ansoff (1990:15) dalam Nana Herdiana (2015:199)

menyatakan bahwa manajemen strategi adalah

“A systematic approach to a major and increasingly important responsibility of general management to position and relate the firm to its environment in away which will assure its continued success and make if secure form surprise”. (Manajemen strategi adalah pendekatan yang sistematis bagi tanggung jawab manajemen, mengkondisikan organisasi pada posisi yang dipastikan mencapai tujuan dengan cara yang meyakinkan keberhasilan yang berkelanjutan yang mebuat perusahaan menjamin atau mengamankan format yang mengejutkan).

Page 64: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

48

Menurut Nawawi dalam Sedarmayanti (2014:3) manajemen strategi

sebagai berikut :

“Perencanaan berskala besar (perencanaan strategi) yang berorientasi pada jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan pimpinan tertinggi (keputusan mendasar dan prinsipil), agar memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha menghasilkan sesuatu (perencanaan operasional untuk menghasilkan barang atau jasa serta pelayanan) berkualitas, diarahkan pada optimalisasi pencapaian tujuan (strategi) dan berbagai sasaran (tujuan operasional) organisasi.”

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2014:4), manajemen strategi

mendefinisikan :

“Mengintegrasikan antara perencanaan strategi dengan upaya yang bersifat selalu meningkatkan kualitas organisasi, efisiensi anggaran, optimalisasi penggunaan sumber daya organisasi, evaluasi program, pemantauan dan penilaian kinerja serta pelaporan kinerja.”

Menurut Michael A. Hitt, R. Duane Ireland, dan Robert E. Hoslisson

dalam Rachmat (2014:15) menyebutkan bahwa :

“Manajemen strategik adalah proses untuk membantu perusahaan dalam mengidentifikasi hal-hal yang ingin dicapai dan cara mencapai hasil yang bernilai. Besarnya peranan manajemen strategic semakin banyak diakui pada masa-masa ini dibandingkan dengan masa-masa ini dibandingkan dengan masa-masa senelumnya.” Menurut Hitt (1997) dalam Mursi.Skripsi (2016:22) ada lima tugas

manajemen strategi, yaitu :

1. Memutuskan kegiatan apa yang akan dilakukan oleh badan atau organisasi dan menentukan visi strategi

2. Mengkonversi visi dan misi strategi kedalam bentuk kinerja yang telah ditargetkan dengan sasaran yang terukur

3. Menetapkan strategi untuk mencapai hasil yang diharapkan (crafting)

Page 65: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

49

4. Mengimplemetasikan dan melaksanakan strategi yang telah dipilih secara efisien dan efektif

5. Evaluasi kinerja, tinjauan (reviewing) pengembangan baru, memulai melakukan penyesuaian koreksi dalam bentuk petunjuk, tujuan, strategi atau implementasi dalam bentuk pengalaman yang betul-betul nyata, kondisi yang berubah, ide baru dan peluang baru.

Berdasarkan definisi dari manajemen strategi peneliti dapat

menyimpulkan bahwa manajemen strategi yaitu suatu keputusan dan tindakan

supaya diimplementasikan dalam sebuah organisasi untuk mencapai tujuan

dalam jangka panjang. Manajemen strategi juga merupakan suatu proses yang

berawal dari perencanaan sampai evaluasi suatu oragnisasi dengan upaya-

upaya yang terbaik yang dipilih oleh organisasi tersebut agar dapat mencapai

tujuan yang telah ditentukan sebelumnya.

2.1.4 Tujuan dan Manfaat Manajemen Strategi

Manajemen strategis memungkinkan suatu organisasi untuk lebih

proaktif dalam membentuk masa depan sendiri. Hal itu memungkinkan suatu

organisasi untuk mengawali dan mempengaruhi aktivitas sehingga dapat

mengendalikan tujuannya sendiri menurut Fred R.David (2004).

Tujuan manajemen menurut Rachmat (2014:21), antara lain :

1. Melaksanakan dan mengevaluasi strategi yang dipilih secara efisien dan efektif

2. Mengevaluasi kinerja, meninjau dan mengkaji ulang situasi serta melakukan berbagai penyesuaian dan koreksi jika terdapat penyimpangan dalam pelaksanaan strategi

3. Memperbarui strategi yang dirumuskan agar sesuai dengan perkembangan lingkungan eksternal

4. Meninjau kembali kekuatan, kelemahanm peluang dan ancaman bisnis yang ada

Page 66: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

50

5. Melakukan inovasi atas produk agar selalu sesuai dengan selera konsumen.

Menurut Greenley (dalam Rachmat 2014:22) manfaat manajemen

strategi adalah :

1. Memungkinkan untuk identifikasi, penentuan prioritas dan eksploitasi peluang

2. Memberikan pandangan objektif atas masalah manajemen 3. Merepresentasikan kerangka kerja untuk aktivitas control dan koordinasi

yang lebih baik 4. Meminimalkan efek kondisi dan perubahan yang jelek 5. Memungkinkan agar keputusan besar dapat mendukung tujuan yang telah

ditetapkan 6. Memungkinkan alokasi waktu dan sumber daya yang lebih efektif untuk

peluang yang telah teridentifikasi 7. Memungkinkan alokasi sumber daya dan waktu yang lebih sedikit untuk

mengoreksi keputusan yang salah dan tidak terencana 8. Menciptakan kerangka kerja untuk komunikasi internal antar staf 9. Membantu mengintegrasikan perilaku individu ke dalam usaha bersama 10. Memberikan dasar untuk mengklarifikasi tanggung jawab individu 11. Mendorong pemikiran ke masa depan 12. Menyediakan pendekatan kooperatif, terintegrasi, dan antusias untuk

menghadapi masalah dan peluang 13. Mendorong terciptanya sikap positif terhadap perubahan 14. Memberikan tingkat kedisiplinan dan formalitas kepada manajemen suatu

bisnis

2.1.4 Model Manajemen Strategi

Menurut Hunger dan Wheelen (2003:9) proses manajemen strategi

meliputi empat elemen dasar yaitu (1) pengamatan lingkungan, (2)

perumusan strategi, (3) implementasi strategi, (4) evaluasi dan pengendalian.

Berikut gambar elemen-elemen dasar dari proses manajemen strategi :

Page 67: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

51

Gambar 2.1

Elemen-elemen dasar proses manajemen strategis

Sumber : Hunger dan Wheelen, 2003:11

Pada level korporasi, proses manajemen strategi meliputi aktivitas-

aktivitas mulai dari pengamatan lingkungan sampai evaluasi kinerja.

Manajemen mengamati lingkungan eksternal untuk melihat kesempatan dan

ancaman dan mengamati lingkungan internal untuk melihat kekuatan dan

kelemahan, dengan mengamati dua lingkungan ini yaitu eksternal dan

internal, agar diketahui bahwa suatu strategi tersebut tepat atau tidak untuk

bisa mencapai target yang telah ditentukan oleh perusahaan atau organisasi

tersebut. Faktor-faktor yang paling penting untuk masa depan perusahaan

disebut faktor strategis dan diringkas dengan singkatan S.W.O.T yang berarti

Strength (kekuatan), Weaknesses (kelamahan), Opportunities (kesempatan),

Threats (ancaman). Berikut gambar yang menunjukkan model manajemen

strategis menurut Hunger dan Wheelen (2003:9-19) :

Pengamatan Lingkungan

Perumusan Strategi

Implementasi Strategi

Evaluasi dan pengendalian

Page 68: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

52

Gambar 2.2

Model Manajemen Strategis

Pengamatan

Lingkungan

Perumusan Strategi Implementasi Strategi Evaluasi dan

Pengendalian

Eksternal Misi

Lingkungan Tujuan

Sosial Strategi

Lingkungan Kebijakan

Tugas Program

Internal Anggaran

Struktur Prosedur

Budaya Kinerja

Sumber

Daya

Umpan balik

Sumber : Hunger dan Wheelen, 2013:12

Berdasarkan gambar 2.2 bisa kita lihat bahwa model manajemen

strategi menurut Hunger dan Wheelen (2013:9-19). Adapun penjelasannya

sebagai berikut :

1. Pengamatan Lingkungan

a) Analisis Eksternal

Lingkungan eksternal terdiri dari variabel (kesempatan dan ancaman)

yang berada diluar organisasi dan tidak secara khusus ada dalam

pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel

tersebut membentuk keadaan dalam organisasi dimana organisasi ini

Page 69: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

53

hidup. Lingkungan eksternal memiliki dua bagian yaitu : lingkungan

kerja dan lingkungan sosial.

Lingkungan kerja terdiri dari elemen atau kelompok yang secara

langsung berpengaruh atau dipengaruhi oleh operasi-operasi utama

organisasi. Beberapa elemen tersebut adalah pemegang saham,

pemerintah, pemasok, komunitas lokal, pesaing, pelanggan, serikat

buruh, kelompok kepentingan khusus dan asosiasi perdagangan.

Lingkungan sosial terdiri dari kekuatan umum, kekuatan itu tidak

berhubungan langsung dengan aktivitas jangka pendek organisasi

tetapi dapat dan sering mempengaruhi keputusan jangka panjang.

b) Analisis internal

Lingkungan internal terdiri dari variabel (kekuatan dan kelemahan)

yang ada di dalam organisasi tetapi biasanya tidak dalam

pengendalian jangka pendek dari manajemen puncak. Variabel

tersebut membentuk suasana dimana pekerjaan dilakukan. Variabel itu

meliputi struktur, budaya, dan sumber daya organisasi.

Struktur itu adalah cara bagaimana perusahaan diorganisasikan yang

berkenaan dengan komunikasi, wewenang, dan arus kerja. Struktur

sering disebut rantai pemerintah dan digambarkan secara grafis

dengan menggunakan bagan organisasi. Sedangkan budaya

merupakan pola keyakinan, pengharapan dan nilai-nilai yang

dibagikan oleh anggota organisasi. Norma organisasi secara khusus

memunculkan dan mendefinisikan perilaku yang dapat diterima

Page 70: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

54

anggota dari manajemen puncak sampai karyawan operatif. Kemudian

sumber daya merupakan aset yang merupakan bahan baku bagi

produksi barang dan jasa organisasi. Aset itu meliputi keahlian

seseorang, kemampuan dan bakat manajerial, seperti halnya aset

keuangan dan fasilitas pabrik dalam wilayah fungsional.

Tujuan utama dalam manajemen stategi adalah memadukan variabel-

variabel internal perusahaan untuk memberikan kompetensi unik,

yang memapukan perusahaan untuk mencapai keunggulan kompetitif

secara terus menerus, sehingga menghasilkan laba.

2. Perumusan Strategi

Perumusan strategi adalah pengembangan rencana jangka panjang untuk

manajemen afektif dari kesempatan dan ancaman lingkungan, dilihat dari

kekuatan dan kelemahan perusahaan. Dalam perumusan strategi yang

harus diperhatikan adalah :

a) Misi

Misi organisasi adalah tujuan atau alasan mengapa organisasi hidup.

Pernyataan misi yang disusun dengan baik mendefinisikan tujuan

mendasar dan unik yang membedakan suatu perusahaan dengan

perusahaan lain dan mendefinisikan jangkauan operasi perusahaan

dalam produk yang ditawarkan dan pasar yang dilayani.

b) Tujuan

Adalah hasil akhir aktivitas perencanaan. Tujuan merumuskan apa

yang akan diselesaikan dan kapan akan diselesaikan dan sebaiknya

Page 71: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

55

diukur jika memungkinkan. Pencapaian tujuan perusahaan merupakan

hasil dari penyelesaian bersaing.

c) Strategi

Merupakan rumusan perencanaan komprehensif tentang bagaimana

perusahaan akan mencapai misi dan tujuannya. Strategi akan

memaksimalkan keunggulan kompetitif dan meminimalkan

keterbatasan bersaing.

d) Kebijakan

Kebijakan menyediakan pedoman luas untuk pengambilan keputusan

organisasi secara keseluruhan. Kebijakan juga merupakan pedoman

luas untuk divisi guna mengikuti strategi perusahaan. Kebijakan

tersebut menginterpretasikan dan diimplementasikan melalui strategi

dan tujuan divisi masing-masing. Divisi kemudian akan

mengembangkan kebijakannya sendiri, yang akan menjadi pedoman

bagi wilayah fungsionalnya untuk diikuti.

3. Implementasi Strategi

Adalah proses dimana manajemen mewujudkan strategi dan kebijakannya

dalan tindakan melalui pengembangan program, anggaran dan prosedur.

Proses tersebut mungkin meliputi perubahan budaya secara menyeluruh,

struktur dan atau sistem manajemen dari organisasi secara keseluruhan.

Dalam implementasi strategi terdapat beberapa poin yang harus

diperhatikan diantaranya :

a) Program

Page 72: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

56

Merupakan pernyataan aktivitas-aktivitas atau langkah-langkah yang

diperlukan untuk menyelesaikan perencanaan sekali pakai. Program

melibatkan restrukturisasi perusahaan, perubahan budaya internal atau

awal dari suatu usaha penelitian baru.

b) Anggaran

Adalah program yang dinyatakan dalam bentuk satuan uang, setiap

program akan dinyatakan secara rinci dalam biaya, yang dapat

digunakan oleh manajemen untuk merencanakan dan mengendalikan.

Anggaran tidak hanya memberikan perencanaan rinci dari strategi

baru dalam tindakan, tetapi juga menentukan dengan laporan

keuangan porforma yang menunjukkan pengaruh yang diharapkan

dari kondisi keuangan perusahaan.

c) Prosedur

Prosedur kadang disebut juga Strandard Operating Prosedures (SOP)

yaitu sistem langkah-langkah atau teknik-teknik yang berurutan yang

menggambarkan secara rinci bagaimana suatu tugas atau pekerjaan

diselesaikan. Prosedur secara khusus merinci berbagai aktivitas yang

harus dikerjakan untuk menyelesaikan program-program perusahaan.

4. Evaluasi dan Pengendalian

Adalah proses yang melaluinya aktivitas-aktivitas perusahaan dan hasil

kinerja dimonitor dan kinerja sesungguhnya dibandingkan dengan kinerja

yang diinginkan. Karena memang evaluasi disini sangat penting, dimana

nantinya hasil dari evaluasi ini bisa digunakan organisasi untuk

Page 73: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

57

memperbaiki baik itu dalam hal kinerja atau program yang telah

dilaksanakan. Sehingga akan disusun kembali strategi yang tepat untuk

lebih baik lagi kedepannya. Walaupun evaluasi dan pengendalian

merupakan elemen akhir yang utama dari manajemen strategis, elemen itu

juga dapat menunjukkan secara tepat kelemahan-kelemahan dalam

implementasi strategi sebelumnya dan mendorong proses keseluruhan

untuk dimulai kembali.

2.1.5 Analisis SWOT

Menurut salah satu pakar SWOT Indonesia, Fredy Rangkuti dalam

Rachmat (2014:285) analisis SWOT adalah identifikasi berbagai faktor secara

sistematis untuk merumuskan strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan

pada hubungan atau interaksi antar unsur internal, yakni kekuatan dan

kelemahan, terhadap unsur eksternal yaitu peluang dan ancaman. Petunjuk

umum yang sering diberikan untuk perumusan adalah memanfaatkan

kesempatan dan kekuatan. Analisis ini diharapkan membuahkan rencana

jangka panjang, dengan cara mengatasi dan mengurangi ancaman dan

kelemahan. Analisis ini lebih condong menghasilkan rencana jangka pendek,

yaitu rencana perbaikan.

Menurut Siagian (2007:172) menjelaskan bahwa analisis SWOT

merupakan :

“Salah satu instrument analisis yang ampuh apabila digunakan dengan tepat. SWOT merupakan akronim untuk kata Strengths (kekuatan), Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman). Faktor kekuatan dan kelemahan terdapat dalam tubuh suatu organisasi

Page 74: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

58

termasuk satuan bisnis tertentu atau dilihat dari internal suatu organisasi tersebut, sedangkan peluang dan ancaman merupakan faktor lingkungan yang dihadapi oleh organisasi atau perusahaan atau satuan bisnis yang bersangkutan.” Jika analisis SWOT dapat merupakan instrumen yang ampuh dalam

melakukan analisis strategis, keampuhan tersebut terletak pada kemampuan

para penentu strategi perusahaan untuk memaksimalkan peranan faktor

kekuatan dan pemanfaatan peluang sehingga sekaligus berperan sebagai alat

untuk meminimalisasi kelemahan yang terdapat dalam tubuh organisasi dan

menekankan dampak ancaman yang timbul dan harus dihadapi. Jika para

penentu strategi perusahaan mampu melakukan kedua hal tersebut dengan

tepat, biasanya upaya untuk memilih dan menetukan strategi yang efektif dan

efisien akan membuahkan hasil yang diharapkan oleh organisasi.

Selain itu menurut Siagian (2007:172) Strengths (kekuatan)

merupakan kekuatan yang dimiliki perusahaan antara lain kompetensi khusus,

sumber, keterampilan, produk, andalan dan sebagainya yang membuatnya

lebih kuat dari para pesaing. Weakness (kelemahan) merupakan keterbatasan

atau kekurangan dalam hal sumber, keterampilan, dan kemampuan menjadi

penghalang serius bagi penampilan kinerja organisasi yang memuaskan.

Opportunities (peluang) merupakan berbagai situasi lingkungan yang

menguntungkan bagi suatu satuan bisnis. Threats (ancaman) merupakan

faktor-faktor lingkungan yang tidakk menguntungkan suatu satuan bisnis.

Sedangkan menurut Sedarmayanti (2014:109-110) mendefinisikan

analisis SWOT adalah :

Page 75: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

59

“Pendekatan tradisional untuk analisis internal dan eksternal. Analisis SWOT merupakan teknik historis yang terkenal di mana manajer menciptakan gambaran umum secara tepat mengenai situasi strategi perusahaan. Analisis ini didasarkan pada asumsi bahwa strategi yang efektif diturunkan dari “kesesuaian” yang baik antara sumber daya internal perusahaan (kekuatan dan kelemahan) dengan situasi eksternal (peluang dan ancaman). Kesesuaian yang baik akan memaksimalkan kekuatan dan peluang perusahaan serta meminimalkan kelemahan dan ancaman.” Berdasarkan definisi analisis SWOT menurut Sedamayanti

menjelaskan bahwa suatu strategi ini didasarkan pada kesesuaian yang baik

antara sumber daya internal yaitu kekuatan dan kelemahan dengan situasi

eksternal yaitu peluang dan ancaman, karena dengan kesesuaian ini akan

memaksimalkan kekuatan dan peluang dan meminimalkan kelemahan dan

ancaman. Sedangkan menurut Rachmat (2014:284) pengertian analisis

SWOT sebagai berikut :

“Identifikasi yang bersifat sistematis dari faktor kekuatan dan kelemahan organisasi serta peluang dan ancaman lingkungan luar dan strategi yang menyajikan kombinasi terbaik diantara keempatnya. Setelah diketahui kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman, perusahaan dapat menentukan strategi dengan memanfaatkan kekuatan yang dimilikinya untuk mengambil keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus memperkecil atau mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang ada.”

Berdasarkan pendapat dari Rachmat (2014:284) mengenai analisis

SWOT menjelaskan bahwa sebuah identifikasi, dimana nanti menyajikan

strategi itu hasil dari kombinasi dari faktor kekuatan, kelemahan dengan

peluang dan ancaman lingkungan luar. Nantinya diketahui kekuatan,

kelemahan, peluang, dan ancaman organisasi apa saja, sehingga strategi yang

Page 76: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

60

dihasilkan bisa memanfaatkan kekuatan yang dimiliki untuk mengambil

keuntungan dari peluang-peluang yang ada, sekaligus juga memperkecil atau

mengatasi kelemahan yang dimilikinya untuk menghindari ancaman yang

ada. Jadi strategi yangditentukan oleh organisasi tersebut bisa tepat untuk

mencapai tujuan yang telah ditentukan.

Tabel 2.1

Matrik SWOT

Faktor-

faktor

internal

Kekuatan (S)

Daftarkan 5-10 kekuatan

internal disini

Kelemahan (W)

Daftarkan 5-10

kelemahan internal

disini Faktor-

faktor

eksternal

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

Daftarkan 5-10 peluang

eksternal disini

Buat strategi disini yang

menggunakan kekuatan

untuk memanfaatkan

peluang

Buat strategi disini

memanfaatkan peluang

untuk mengatasi

kelemahan

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

Daftarkan 5-10 ancaman

eksternal disini

Buat strategi disini yang

menggunakan kekuatan

untuk menghindari

ancaman

Buat strategi disini

yang meminimalkan

kelemahan dan

menghindari ancaman

Sumber : Hunger dan Wheelen, 2003:231

Berdasarkan tabel 2.1 bisa dilihat matrik SWOT menggambarkan

bagaimana manajemen dapat mencocokan peluang-peluang dan ancaman-

Page 77: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

61

ancaman eksternal yang dihadapi suatu organisasi tertentu dengan kekuatan

dan kelemahan internalnya, untuk menghasilkan empat rangkaian alternatif

strategis.

1. Strategi S-O yaitu dengan memikirkan cara-cara tertentu perusahaan

dapat menggunakan kekuatan-kekuatannya untuk mengambil manfaat

dari peluang-peluang yang ada.

2. Strategi S-T untuk mendapatkan strategi ini, sebagai perbandingan kita

mempertimbangkan kekuatan-kekuatan perusahaan untuk menghindari

ancaman-ancaman.

3. Strategi W-O yaitu untuk mengambil keuntungan dari peluang yang ada

dengan mengatasi berbagai kelemahan perusahaan.

4. Strategi W-T sebagai strategi defensif (bertahan) untuk meminimalisasi

kelemahan dan menghindari ancaman.

2.1.6 Konsep Perikanan Tangkap

Menurut Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 perikanan adalah

semua kegiatan yang berhubungan dengan pengelolaan dan pemanfaatan

sumber daya ikan dan lingkungannya mulai dari praproduksi, produksi,

pengolahan sampai dengan pemasaran, yang dilaksanakan dalam suatu sistem

bisnis perikanan. Perikanan adalah kegiatan ekonomi dalam bidang

penangkapan atau budidaya ikan atau binatang air lainnya serta tanaman air.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 penangkapan

ikan adalah kegiatan untuk memperoleh ikan di perairan yang tidak dalam

Page 78: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

62

kegiatan dibudidayakan dengan alat atau cara apapun, termasuk kegiatan

yang menggunakan kapal untuk memuat, mengangkut, menyimpan,

mendinginkan, menangani, mengolah dan atau mengawetkan. Penangkapan

adalah kegiatan penangkapan atau mengumpulkan ikan atau binatang air

lainnya serta tanaman air yang hidup di laut atau perairan umum secara bebas

dan bukan milik perorangan. Pada umumnya penangkapan ditujukan pada

ikan atau binatang air lainnya serta tanaman air yang masih hidup.

Pengumpulan kerang dan lain-lain juga termasuk sebagai penangkapan.

Komponen perikanan tangkap disebut dengan elemen/subsistem yang

saling berkaitan dan mempengaruhi satu dengan yang lainnya. Menurut

Kesteven (1973) dalam Setiawan.Skripsi (2011:6-7) sistem perikanan terdiri

atas sub sistem :

1. Sarana produksi

Salah satu indikator berkembangnya usaha perikanan tangkap sangat

tergantung pada berjalannya fungsi sarana produksi dengan optimal.

Sarana produksi merupakan salah fasilitas yang menunjang

berlangsungnya kegiatan perikanan. Sarana produksi seperti : penyediaan

alat tangkap, pabrik es, galangan, instalasi listrik, dan pendidikan

pelatihan tenaga kerja.

2. Usaha penangkapan

Usaha penangkapan terdiri atas unit penangkapan dan unit sumber daya.

Unit penangkapan adalah kesatuan teknis dalam suatu operasi

penangkapan yang terdiri dari kapal,alat tangkap, dan nelayan. unit

Page 79: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

63

sumber daya terdiri atas spesies, habitat seperti mangrove, terumbu

karang serta musim.

3. Prasarana (pelabuhan)

Pelabuhan perikanan beserta fasilitasnya merupakan indikator penting

dalam keberhasilan usaha penangkapan ikan. Kondisi dermaga, kolam

pelabuhan, Tempat Pelelangan Ikan (TPI), suplai air tawar, SPBN, kios

perbekalan, bengkel alat atau docking merupakan fasilitas penentu

kesinambungan usaha penangkapan ikan di laut.

4. Unit pengolahan

Unit pengolahan sering disebut sebagai unit agroindustry perikanan,

merupakan rantai yang tidak terpisahkan dari usaha penangkapan ikan.

Hasil tangkapan selain dijual segar, sebagian lainnya perlu proses

pengawetan atau perubahan produk sesuai permintaan pasar. Fasilitas ini

perlu memiliki jenis dan kapasitas terpasang yang memadai.

5. Unit pemasaran

Unit pemasaran merupakan unit penentu harga dan pendapatan usaha

penangkapan. Unit pemasaran mengkaji terbentuknya pasar yang

sempurna dengan kapasitas yang memadai serta proses rantai

pemasarannya.

6. Masyarakat Pembina/penyedia layanan pendukung

Peran lembaga pemerintah, peran sistem informasi, asper peraturan dan

kapasitas usaha penangkapan ikan. Masyarakat juga berperan sebagai

konsumen.

Page 80: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

64

Konsep sistem perikanan menurut Nurani (2008) dalam

Setiawan.Skripsi (2011), mencakup tiga subsistem, yaitu (1) subsistem

kegiatan usaha perikanan, (2) subsistem pelabuhan perikanan : fungsionalitas

dan aksesibilitas, (3) subsistem kebijakan dan kelembagaan.

Pengertian dari usaha penangkapan merupakan segala pengorbanan

yang ditujukan untuk memperoleh hasil laut dengan maksud untuk

meningkatkan pendapatan nelayan.

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 45 tahun 2009 menjelaskan

nelayan adalah orang yang mata pencahariannya melakukan penangkapan

ikan. Nelayan adalah orang-orang yang aktif dalam melakukan kegiatan pada

sub sector perikanan dan ini dilakukan dalam usaha ekonomi, oleh karena itu

indikator yang digunakan untuk menentukan bahwa seseorang termasuk

nelayan apabila seluruh atau sebagian besar penghasilan pendapatan rumah

tangganya merupakan kontribusi dari pendapatan yang diperoleh dari sub

sector perikanan. Berdasarkan klasifikasi nelayan menurut Statistik Perikanan

Kementerian Kelautan dan Perikanan sebagai berikut :

a) Nelayan penuh yaitu nelayan tipe ini hanya memiliki satu mata

pencaharian, yaitu sebagai nelayan. hanya menggantungkan hidupnya

dengan profesi kerjanya sebagai nelayan dan tidak memiliki pekerjaan

dan keahlian selain menjadi seorang nelayan.

b) Nelayan sambilan utama yaitu tipe ini mereka menjadikan nelayan

sebagai profesi utama tetapi memiliki pekerjaan lainnya untuk tambahan

penghasilan. Apabila sebagian besar pendapatan seseorang berasal dari

Page 81: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

65

kegiatan penangkapan ikan ia disebut sebgai nelayan. (Mubyarto,

2002:18)

c) Nelayan sambilan tambahan yaitu biasanya memiliki pekerjaan lain

sebagai sumber penghasilan, sedangkan pekerjaan sebagai nelayan hanya

untuk tambahan penghasilan. (sumber:http://mukhtar-

api.blogspot.co.id/2014/07/klasifikasi-jenis-nelayan.html?m=1 diakses

pada 30 Oktober 2016 pukul 10.30 WIB)

Kemudian berdasarkan perahu penangkap ikan, nelayan pemilik

dibagi menjadi dua yaitu nelayan tradisional dan nelayan bermotor. Nelayan

tradisional yaitu nelayan yang memakai perahu tanpa mesin/motor.

Sedangkan nelayan bermotor yaitu nelayan yang memakai perahu

mempunyai mesin (motor) tang disebut perahu motor. Berdasarkan besarnya

mesin (motor) yang digunakan, diukur dengan GT (Gross Tonage), perahu

motor dibagi menjadi :

1) Perahu kecil yaitu 5 GT-10 GT

2) Perahu sedang yaitu 10 GT-30 GT

3) Perahu besar yaitu lebih dari 30 GT

Selanjutnya dilihat dari segi kemampuan usaha nelayan berdasarkan

jenis alat tangkap yang digunakan oleh para nelayan Indonesia dapat

dibedakan antara usaha nelayan kecil, menengah dan besar. Berikut jenis alat

tangkap yang digunakan di Kabupaten Lebak yaitu : payang, pukat cincin

(purse seine), gill net/jaring insang hanyut, jaring insang tetap (rampus),

trammel net, bagan perahu, pancing rawai tuna, rawai hanyut selain rawai

Page 82: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

66

tuna, pancing rawai tetap, pancing lainnya, jaring udang, serok, sero, bubu,

alat perangkap lainnya, alat pengumpyl rumput laut, dan lainnya (sumber :

Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak).

Berdasarkan jenis alat tangkap yang sudah dipaparkan, yang termasuk

kedalam alat tangkap untuk perahu besar hanya ada satu yaitu alat tangkap

jenis pukat cincin (purse seine). Jadi memang alat tangkap yang ada di

Kabupaten Lebak ini mayoritas untuk perahu kecil dan sedang.

2.1.7 Pengelolaan dan Sifat Perikanan

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 pasal 2

pengelolaan perikanan dilakukan berdasarkan asas manfaat, keadilan,

kemitraan, pemerataan, keterpaduan, keterbukaan, efisiensi, dan kelestarian

yang berkelanjutan.

Sesuai Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 pasal 3 Pengelolaan

perikanan dilaksanakan dengan tujuan :

a. Meningkatkan taraf hidup nelayan kecil pembudi daya ikan kecil

b. Meningkatkan penerimaan dan devisa negara

c. Mendorong perluasan dan kesempatan kerja

d. Meningkatkan ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan

e. Mengoptimalkan pengelolaan sumber daya ikan

f. Meningkatkan produktivitas, mutu, nilai tambah dan daya saing

g. Meningkatkan ketersediaan bahan baku untuk industri pengolahan ikan

Page 83: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

67

h. Mencapai pemanfataan sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan

lingkungan sumber daya ikan secara optimal

i. Menjamin kelestarian sumber daya ikan, lahan pembudidayaan ikan, dan

tata ruang.

Menurut sifatnya sumber daya alam dapat dibedakan yaitu sumber

daya dapat pulih (renewable resources) seperti sumber daya hayati, hutan dan

sebagainya. Serta sumber daya yang tidak dapat pulih (exhausitible

resources) misalnya barang tambang, nikel, tembaga dan sebagainya.

Sedangkan menurut kepemilikannya sumber daya alam terdiri dari sumber

daya alam yang dimiliki (property right) dan sumber daya milik bersama

adalah dikuasai oleh masyarakat (common property resouces).

Perikanan salah satu sumber daya alam yang dapat diperbaharui atau

dapat dipulihkan (renewable resource) yang berarti bahwa apabila tidak

terganggu maka secara alami kehidupan ikan akan terjadi keseimbangan dan

akan sia-sia bila tidak dimanfaatkan. Oleh karena itu dibutuhkan usaha

pengelolaan dalam melestarikan sumber daya alam tersebut yang dilakukan

secara terpadu dan menyeluruh agar dapat mempertahankan dan

mengembangkan populasi ikan secara optimal dan berkelanjuttan terus-

menerus sepanjang masa serta terjaminnya kelestarian sumber daya ikan

dalam Mawuntu Skripsi (2015).

Perikanan merupakan salah satu sumber daya alam yang sifatnya open

acses yaitu sumber daya alam yang pengambilannya tidak dibatasi yang

berarti setiap orang secara bebas dapat mengambil sumber daya alam, oleh

Page 84: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

68

karena itu perikanan disebut juga sumber daya alam milik bersama. Oleh

karena sumber daya perikanan ini milik semua orang, maka tidak seorang pun

yang memilikinya.

Termasuk dalam kategori “milik bersama” adalah pembagian hal

milik atas sumber daya alam, sehingga beberapa pemilik mempunyai hak

yang sama untuk menggunakan sumber daya tersebut. Kepemilikan dalam

arti ini hanya sebatas menggunakan, tidak termasuk hak untuk

memeliharanya menurut Ciriacy-Wantrup dan Bihsop (1975:713-716) dalam

Supriyadi dan Alimuddin (2011:61). Penggunaan barang ini tidak memenuhi

prinsip-prinsip kepemilikan barang yang mendorong ke arah alokasi yang

efisien. Barang milik bersama ini menitikberatkan pada alokasi dan

penggunaan barang tersebut dan efek yang ditimbulkan. Eksploitasi “barang

milik bersama” cenderung menguntungkan siapa yang lebih dulu

melakukannya dan akan terus mengeruk keuntungan yang masih bisa

diperoleh dengan mengabaikan pihak lain dan dampak yang ditimbulkan.

(sumber : www.academia.edu/9966267/sumber_daya_alam)

2.2 Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu adalah kajian penelitian yang pernah dilakukan

oleh peneliti sebelumnya yang dapat diambil dari berbagai sumber ilmiah,

baik skripsi, tesis, disertasi atau jurnal penelitian. Dalam penelitian ini fokus

penelitian terdahulu dijadikan acuan adalah yang terkait dengan permasalahan

Page 85: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

69

pengembangan perikanan tangkap. Untuk itu peneliti akan mencantumkan

beberapa penelitian terdahulu oleh beberapa peneliti, yaitu :

Skripsi Danang tahun 2011 dari Institut Pertanian Bogor yang

berjudul “Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten Pacitan

Berbasis pada Distribusi Ikan yang Didaratkan di PPP Tamperan”. Penelitian

ini menjelaskan bahwa distribusi dan pemasaran produk merupakan faktor

kunci yang sangat berperan dalam menjamin keberlanjutan dan

kesinambungan usaha perikanan tangkap. Namun demikian, dalam aktivitas

di lapangan masih banyak ditemui kendala.

Penelitian ini ditujukan untuk mengetahui aktivitas pemasaran hasil

tangkapan di PPP Tamperan dan strategi pengembangannya. Penelitian ini

menggunakan metode survey untuk mengetahui aktivitas pemasaran,

sedangkan untuk menentukan strategi pengembangan pemasaran digunakan

analisis SWOT (strength, weaknesses, opportunities, threats) dan QSPM

(quantitive strategic planning matrix). Hasil analisis menunjukkan bahwa ada

empat saluran pemasaran dan saluran pemasaran ketiga yang terdiri dari

nelayan, pengambek, pedagang lokal Pacitan dan konsumen merupakan

saluran pemasaran yang paling efektif dengan nilai fisherman’s share

tertinggi yaitu 70% sedangkan margin terbesar terdapat pada saluran 1 yang

terdiri dari nelayan pengambek, pabrik, dan ekspor dengan total margin

sebesar Rp. 27.000,00. Berdasarkan analisis SWOT dan QSPM strategi yang

dapat diambil untuk pengembangan pemasaran di PPP Tamperan yaitu

melengkapi fasilitas cold storage dan pasar ikan lengkap dengan tempat

Page 86: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

70

wisata kuliner bahari, menarik investor untuk membangun pabrik pengolahan

dan ekspor ikan di Pacitan, serta memanfaatkan sumber daya ikan yang ada

secara optimal dan menjaga kelestariannya dengan cara mengawasi kegiatan

penangkapan ikan.

Persamaan dengan penelitian peneliti yaitu mengenai pengembangan

perikanan tangkap. Melihat kesamaan tersebut peneliti dapat menjadi lebih

memahami bagaimana pengembangan perikanan tangkap. Perbedaan

penelitian ini dengan peneliti yaitu fokus penelitiannya, kalau penelitian ini

pada strategi pengembangannya, sedangkan penelitian peneliti mengenai

strategi Dinas Perikanan.

Selanjutnya skripsi Eka Oktarina tahun 2011 dari Universitas Negeri

Semarang yang berjudul Strategi Pengembangan Sektor Perikanan Tangkap

di Kabupaten Demak Tahun 2009. Penelitian ini menunujakan bahwa

Kabupaten Lebak memiliki daerah pantai dibagikan utara Pulau Jawa dengan

kehidupan masyarakat sebagian besar bermata pencaharian dibidang

perikanan, baik bidang budidaya tambak maupun bidang penangkapan di laut.

Peranan sektor perikanan dalam pembangunan ekonomi sangat penting

karena sebagaian besar anggota masyarakat di Kabupaten Demak banyak

yang menggatungkan hidupnya pada sektor perikanan. Melihat dari data laju

pertumbuhan ekonomi Kabupaten Demak dalam kurun waktu tiga tahun ini

sektor perikanan mengalami penurunan.

Permasalahan dalam penelitian ini bagaimana profil dari nelayan

tangkap di Kabupaten Demak, kendala yang dihadapi dalam pengembangan

Page 87: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

71

sektor perikanan tangkap, serta bagaimana bentuk program dan strategi

pengembangan sektor perikanan tangkap di Kabupaten Demak.

Populasi dalam penelitian ini sebanyak 16.288 orang nelayan dan

juragan di Kabupaten Demak, sedangkan sampel yang diambil dalam

penelitian sebanyak 99 dengan teknik Proporsional Cluster Random

Sampling. Metode pengumpulan data yang digunakan kuesioner, wawancara

dan dokumentasi. Metode analisis data yang digunakan analisis deskriptif

presentase dan analisis SWOT.

Hasil penelitian dapat disimpulkan bahwa mekanisme strategi

pengembangan sektor perikanan tangkap di Kabupaten Demak dilakukan

secara trickle down effect. Kendala-kendala yang dihadapi dalam

pengembangan sektor perikanan tangkap antara lain harga bahan bakar yang

mahal, modal usaha juragan yang masih rendah, harga beli ikan oleh

pedagang yang murah serta alat tangkap ikan yang masih sederhana. Selain

itu lokasi geografis, di Kabupaten Demak kurang strategis dan kondisi jalan

yang rusak dan cuaca, terbatasnya sarana dan prasarana untuk mendukung

proses produksi perikanan di Kabupaten Demak, dan yang terlahir adalah

menurunnya daya dukung masyarakat pada sektor perikanan.

Strategi yang ditarik dalam pengembangan sektor perikanan laut

adalah jumlah permintaan ikan yang semakin bertambah seharusnya nelayan

dan pemerintah lebih menjalin kerja sama dengan bantuan pemerintah

nelayan akan menghasilkan tangkapan ikan yang lebih optimal sehingga

pendapatan nelayan akan meningkat. Selain itu, pemerintah pusat harus lebih

Page 88: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

72

memperhatikan nasib para nelayan salah satu caranya dengan cara pemberian

modal dengan bunga ringan, pembenahan sistem agar para nelayan tidak

selalu terjerat dalam sistem ijon, dan koordinasi yang baik antara pemerintah

dengan para nelayan.

Saran bagi pemerintah Kabupaten Demak hendaknya meningkatkan

lagi fasilitas yang ada di PPP Morodemak dan pemerintah lebih

memperhatikan nasib nelayan kecil misalnya dengan memberikan bantuan

kredit kapal dan bantuan kredit lainnya dengan bunga ringan kepada nelaya

kecil.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti yaitu mengenai

pengembangan perikanan tangkap, sehingga dengan kesaan itulahmembantu

peneliti dalam memahami mengenai pengembangan perikanan tangkap

seperti apa. Perbedaannya yaitu fokusnya kalau penelitian ini strategi

pengembangannya, sedangkan penelitian peneliti strategi Dinas Perikanan,

serta locus juga berbeda, kalau penelitian ini di Kabupaten Demak, sedangkan

kalau penelitian peneliti di Kabaputen Lebak. selain itu, metode penelitian

pun berbeda kalau penelitian ini menggunakan kuantitatif, sedangkan

penelitian penelitian peneliti kualitatif.

Kemudian skripsi Mursi 6661110054 Universitas Sultan Ageng

Tirtayasa yang berjudul “Strategi Dinas Kesehatan dalam Penyelenggaraan

Kesehatan Lingkungan di Kota Serang”. Penelitian ini mengenai kondisi

kesehatan lingkungan di Kota Serang masih dalm keadaan yang belum

optimal. Masih rendahnya kepemilikan sanitasi dasar yang mencakup

Page 89: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

73

kepemilikan jamban, kepemilikan tempat sampah, kepemilikan pembuangan

air limbah, serta tingginya angka penyakit berbasis lingkungan. Penelitian ini

bertujuan untuk menganalisis strategi yang tepat yang dilakukan Dinas

Kesehatan dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Kota Serang.

Penelitian ini menggunakan teori yang didasarkan pada analisis SWOT yang

dikemukakan oleh Siagian dalam penentuan alternatif strategi. Penelitian ini

menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskrptif. Teknik

pengumpulan data yang digunakan adalah wawancara, observasi, dan

dokumentasi. Analisis data yang digunakan adalah model Miles & Huberman.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa strategi yang tepat untuk

diterapkan dalam penyelenggaraan kesehatan lingkungan di Kota Serang

adalah strategi penguatan manajemen organisasi Dinas Kesehatan Kota

Serang, strategi memperkuat kerjasama lintas sektor dalam penyelenggaraan

kesehatan lingkungan, strategi mendorong peran serta msyarakat untuk

berperan aktif dalam menangani permasalahan kesehatan lingkungan, strategi

penguatan kesadaran dan kepedulian masyarakat mengenai kesehatan

lingkungan. Saran yang dapat diberikan yaitu memberikan perhatian khusus

terhadap program kesehatan lingkungan, meningkatkan kerjasama lintas

sektor, keterlibatan dan peran serta komunitas sosial serta melakukan

sosialisasi yang terus menerus secara masif dan kreatif.

Persamaan penelitian ini dengan penelitian peneliti yaitu mengenai

strategi pemerintah, sehingga peneliti lebih mengetahui strategi pemerintah

seperti apa. Kesamaan lainnya yaitu metode penelitian dengan kualitatif, serta

Page 90: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

74

kesamaan lainnya yaitu teori yang digunakan yaitu analisis SWOT.

Perbedaannya yaitu fokusnya, karena penelitian ini strategi Dinas Kesehatan,

sedangkan penelitian peneliti yaitu strategi Dinas Perikanan. Perbedaan

lainnya yaitu lokus penelitian, karena kalau penelitian ini dilakukan di Kota

Serang, sedangkan penelitian peneliti dilakukan di Kabupaten Lebak.

2.3 Kerangka Berpikir

Kerangka berpikir bisa juga disebut dengan alur berpikirnya peneliti.

Kerangka berpikir menggambarkan konsep penelitian tentang “Strategi Dinas

Perikanan dam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan

Wanasalam Kabupaten Lebak”. Untuk menjawab permasalahan yang telah

dirumuskan dalam penelitian, memang diperlukan sebuah kerangka konsep

atau model penelitian. Dimana untuk ditujukan untuk menjawab rumusan

masalah dan mencapai tujuan di dalam penelitian yang akan dilakukan.

Terdapat pula permasalahan-permasalahan yang ada terlait Strategi Dinas

Perikanan dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan

Wanasalam Kabupaten Lebak, diantaranya:

1. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pengelola kegiatan

dalam kegiatan pendampingan kelompok nelayan

2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan

Ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

3. Belum adanya program untuk pemberdayaan kelompok nelayan di bidang

perikanan tangkap

Page 91: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

75

4. Masih rendahnya dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan

5. Kurangnya respon Pemerintah Daerah terhadap pentingnya manfaat

program pengembangan perikanan tangkap

Berdasarkan permasalahan-permasalahan tersebut, maka memang

dibutuhkan suatu pendekatan untuk mengetahui Strategi Dinas Perikanan

dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak. Oleh karena itu peneliti akan menggunakan teori teknik

analisis SWOT yang dikutip dalam Siagian (2007:172), terdapat empat

variabel dari analisis SWOT yang terdiri dari,

(1) Strengths (kekuatan),

(2) Weakness (kelemahan),

(3) Opportunities (peluang),

(4) Threats (ancaman).

Untuk mengetahui strategi apa yang harus dilakukan dalam

pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam maka

peneliti menggunakan teknik analisis SWOT. Selain itu juga analisis SWOT

ini yang akan membantu peneliti dalam menjawab permasalahan yang telah

dipaparkan sebelumnya serta dinilai dan dianggap rasional dan tepat. Karena

dari analisis SWOT akan menjelaskan dan menganalisis faktor-faktor apa saja

yang mempengaruhi keberhasilan suatu strategi baik dilihat dari faktor

internal maupun eksternal menjadi langkah-langkah strategi yang tepat dalam

penyelesaian masalah tersebut.

Page 92: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

76

Apabila melihat faktor internal, berarti akan menentukan aspek-aspek

yang menjadi Strength (kekuatan) dan Weakness (kelemahan). Sedangkan

untuk faktor eksternalnya berarti akan menentukan aspek-aspek yang menjadi

Opportunities (peluang) dan Threaths (ancaman), dengan begitu akan dapat

ditentukan berbagai kemungkinan alternatif strategi yang dapat dijadikan

dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam

sehingga optimalnya pengembangan potensi perikanan, baik itu dalam hal

sumber daya manusia, sarana dan prasarana, program dan kegiatan bidang

perikanan tangkap, dukungan perbankan untuk permodalan nelayan dan

respon Pemerintah Daerah dalam pengembangan potensi perikanan tangkap.

Setelah diidentifikasi apa saja kekuatan, kelemahan, peluang dan

ancamannya, nanti dibuat strategi-strategi yang tepat supaya bisa mencapai

tujuan yang telah ditentukan oleh organisasi tersebut, yaitu bisa untuk

meningkatkan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada kerangka berpikir

di bawah ini :

Page 93: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

77

Gambar 2.3

Kerangka Berpikir

Sumber : Peneliti, 2016

Strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan Potensi Perikanan di

Kecamatan Wanasalam Kebupaten Lebak

Permasalahan :

1. Masih kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) dalam kegiatan pendampingan kelompok nelayan

2. Masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI)

3. Belum adanya program untuk pemberdayaan kelompok nelayan di bidang perikanan tangkap

4. Masih rendahnya dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan

5. Kurangnya respon Pemerintah Daerah terhadap pentingnya manfaat program pengembangan perikanan tangkap

Teori mengenai teknik analisis SWOT yang dikutip

dari Siagian (2007:172) dengan empat variabel

yaitu:

(1)Strengths (kekuatan), (2)Weakness (kelemahan), (3)Opportunities (peluang), (4) Threats (ancaman)

Output :

Meningkatnya Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak

Page 94: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

78

2.4 Asumsi Dasar

Berdasarkan kerangka berpikir yang telah dipaparkan tersebut,

peneliti telah melakukan observasi awal terhadap objek penelitian. Asumsi

yang disimpulkan berdasarkan pada pengamatan peneliti di lapangan yang

menunjukan berbagai permasalahan yang ada. selain itu juga peneliti menarik

asumsi berdasarkan informasi yang diperoleh dari informan dimana peneliti

melakukan wawancara awal dengan informan tersebut dan menentukan

berbagai permasalahan.

Berdasarkan permasalahan dan kerangka berpikir yang telah

dipaparkan, maka peneliti berasumsi bahwa Strategi Dinas Perikanan dalam

Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak belum berjalan secara optimal.

Page 95: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

79

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

3.1 Metode Penelitian

Penelitian kualitatif adalah salah satu metode penelitian yang

bertujuan untuk mendapatkan pemahaman tentang kenyataan melalui proses

berpikir induktif. Melalui penelitian kualitatif peneliti dapat mengenali

subjek, merasakan apa yang mereka alami dalam kehidupan sehari-hari.

Dalam penelitian ini, peneliti terlibat dalam situasi dan setting fenomena yang

diteliti. Peneliti diharapkan selalu memusatkan perhatian pada kenyataan atau

kejadian dalam konteks yang diteliti. Setiap kejadian merupakan sesuatu yang

unik, berbeda dengan yang lain, karena perbedaan konteks menurut Basrowi

dan Suwandi (2008:1-2).

Menurut Sugiyono (2011:3) metode penelitian pada dasarnya

merupakan cara ilmiah untuk mendapatkan data dengan tujuan dan keguanaan

tertentu. Sedangkan menurut Bogdan dan Taylor dalam Moleong (2006:4)

metodologi kualitatif sebagai prosedur penelitian yang menghasilkan data

deskriptif berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku

yang dapat diamati. Menurut mereka pendekatan ini diarahkan pada latar dan

individu tersebut secara holistik (utuh). Jadi dalam hal ini tidak boleh

mengisolasikan individu atau organisasi ke dalam variabel atau hipotesis,

tetapi perlu memandangnya sebagai bagian dari suatu keutuhan.

Page 96: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

80

Dalam melakukan penelitiannya, peneliti merupakan alat utama dalam

pengumpulan data karena penelitilah yang langsung terjun kelapangan

mencari data dengan wawancara secara mendalam. Subjek yang diteliti

berkedudukan sama dengan peneliti. Orang yang diteliti dipandang sebagai

partisipan, konsultan atau kolega peneliti dalam menangani kegiatan

penelitiannya.

Penelitian ini menggunakan metode penelitian deskriptif kualitatif,

yaitu berusaha mendapatkan informasi selengkap mungkin mengenai Strategi

Dinas Perikanan dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. Pendekatan kualitatif dalam

penelitian ini didasarkan atas pertimbangan bahwa pendekatan kualitatif

relevan dan cocok dengan masalah penelitian. Selanjutnya digunakan untuk

membangun pemahaman dan memberikan eksplanasi terhadap fenomena

yang diteliti.

Langkah kerja untuk mendeskripsikan suatu objek, fenomena, atau

setting social terjewantah dalam suatu tulisan yang bersifat naratif. Artinya

data, fakta yang dihimpun berbentuk kata atau gambar daripada angka-angka.

Mendeskripsikan sesuatu berarti menggambarkan apa, mengapa, dan

bagaimana sutau kejadian terjadi menurut Satori dan Komariah (2010:28)

3.2 Ruang Lingkup Penelitian

Ruang lingkup penelitian adalah bagian yang membatasi dan

menjelaskan substansi materi kajian penelitian yang akan dilakukan. Ruang

Page 97: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

81

lingkup penelitian digunakan sebagai batasan penelitian agar dapat fokus

pada fokus penelitian yang dilakukan mengenai “Strategi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak”.

Ruang lingkup dibatasi berdasarkan pada permasalahn yang dibahas

pada latar belakang yang dijelaskan secara terperinci, kemudian diringkas

dalam bentuk identifikasi masalah. Penelitian atau fokus penelitian ini adalah

menjabarkan bagaimana strategi Dinas Perikanan dalam pengembangan

potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak secara

mendalam.

3.3 Lokasi Penelitian

Lokasi penelitian ini menjelaskan locus penelitian yang akan

dilakukan nanti, termasuk menjelaskan tempat dan alasan memilihnya.

Penelitian ini dilakukan di Dinas Perikanan Kabupaten Lebak. alasanya

dipilih sebagai lokasi penelitian, karena sesuai berdasarkan permasalahan-

permasalahan yang dijelaskan pada latar belakang yaitu : masih kurangnya

Sumber Daya Manusia (SDM) dalam pendampingan kelompok nelayan,

masih terbatasnya sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan

(TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), belum adanya kegiatan untuk

pemberdayaan kelompok nelayan di bidang perikanan tangkap, masih

rendahnya dukungan perbankan terhadap permodalan nelayan, dan kurangnya

respon Pemerintah Daerah terhadap pentingnya program pengembangan

Page 98: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

82

sistem perikanan tangkap. Dinas Perikanan Kabupaten Lebak diwajibkan

untuk memperbaiki strategi yang dijalankan agar terciptanya solusi untuk

permasalahan tersebut.

Selain itu juga Kecamatan Wanasalam sebagai wilayah dengan

produksi ikan tangkap terbesar di Kabupaten Lebak yaitu pada tahun 2015

sebesar 3,441,023 Kg. Kemudian secara letak geografis, arah selatan

Kecamatan Wanasalam ini langsung berbatasan dengan Samudera Hindia,

tentu saja mempengaruhi pada pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam tersebut.

3.4 Variabel Penelitian

3.4.1 Definisi Konsep

Definisi konseptual memberikan pengertian tentang konsep dari

variabel yang akan diteliti menurut pendapat peneliti berdasarkan kerangka

teori yang digunakan. Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan

penelitian mengenai Strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan Potensi

Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak. Adapun

teori yang digunakan dalam penelitian ini adalah teknik analisis SWOT dalam

Siagian (2008:172) dimana menjelaskan empat variabel yang mempengaruhi

keberhasilan strategi yang telah digunakan, yaitu Strengths (kekuatan),

Weakness (kelemahan), Opportunities (peluang), Threats (ancaman). Empat

variabel ini dinilai tepat untuk menjawab permasalahan yang ada dalam

penelitian ini.

Page 99: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

83

3.4.2 Definisi Operasional

Definisi operasional adalah penjabaran konsep atau variabel penelitian

dalam rincian yang terukur (indikator penelitian). Variabel penelitian

dilengkapi dengan tabel matriks variabel, indikator, sub indikator, dan nomor

pertanyaan sebagai lampiran. Penelitian kualitatif tidak perlu dijabarkan

menjadi indikator maupun sub indikator tetapi cukup menjabarkan fenomena

yang akan diamati. Dalam penelitian ini, mengenai Strategi Dinas Perikanan

dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak peneliti menggunakan teknik analisis SWOT dimana

analisis SWOT ini merupakan salah satu cara menganalisis faktor baik itu

secara internal maupun eksternal menjadi upaya strategi dalam

memaksimalkan usaha.

3.5 Instrumen Penelitian

Instrumen penelitian dalam penelitian ini adalah peneliti itu sendiri.

Menurut Irawan (2006:10.3), dalam sebuah penelitian kualitatif yang menjadi

instrumen terpenting adalah peneliti itu sendiri. Sedangkan menurut Moleong

(2007), pencari tahu alamiah (peneliti) dalam pengumpulan data lebih banyak

bergantung pada dirinya sebagai alat pengumpul data. Dalam penelitian

kualitatif, peneliti sendiri atau dengan bantuan orang lain merupakan alat

pengumpul data utama.

Menurut Nasution (1996:9) dalam Satori dan Komariah (2010:62)

menegaskan hanya manusia sebagai instrumen yang dapat memahami makna

Page 100: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

84

interaksi antar manusia, membaca gerak muka, menyelami perasaan dan nilai

yang terkandung dalam ucapan atau perbuatan responden. Jadi peneliti adalah

merupakan instrumen kunci dalam penelitian kualitatif.

Dijelaskan diatas bahwa instrumen penelitian adalah peneliti itu

sendiri. Dalam penelitian tidak bersifat subjektif. Sehingga posisi peneliti

adalah sangat penting sebagai instrumen penelitian ini. Konsep instrumen

penelitian adalah peneliti itu sendiri dipahami sebagai alat yang dapat

mengungkap fakta-fakta lapangan dan tidak ada alat yang paling elastis dan

tepat untuk mengungkapkan data kualitatif kecuali peneliti itu sendiri.

Lincoln dan Guba (1985) dalam Satori dan Komariah (2010) menjelaskan

bahwa manusia sebagai instrumen pengumpulan data memberikan

keuntungan, dimana ia dapat bersikap fleksibel dan adaptif, serta dapat

menggunakan keseluruhan alat indera yang dimilikinya untuk memahami

sesuatu.

Sehingga peneliti dalam penelitian kualitatif dituntut untuk memahami

metode penelitian kualitatif, wawancara terhadap bidang yang diteliti serta

kesiapan untuk memasuki lapangan penelitian karena yang melakukan

validasi atau uji ketepatan data adalah peneliti sendiri. Oleh karena itu

peneliti sebagai instrumen juga harus “divalidasi” seberapa jauh peneliti

kualitatif siap melakukan penelitian yang selanjutnya terjun ke lapangan.

Validasi terhadap penliti sebagai instrumen meliputi validasi terhadap

pemahaman metode penelitian kualitatif, penguasaan wawasan terhadap

bidang yang diteliti, kesiapan peneliti untuk memasuki objek penelitian, baik

Page 101: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

85

secara akademik maupun logistik. Peneliti sebagai human instrument,

berfungsi menetapkan fokus penelitian, memilih informan sebagai sumber

data, melakukan pengumpulan data, menilai kualitas data, analisis data,

menafsirkan data dan membuat kesimpulan atas semua temuannya dalam

Sugiyono (2012:222).

Menurut Nasution dalam Sugiyono (2012:224) peneliti sebagai instrumen penelitian serasi untuk penelitian serupa karena memiliki ciri-ciri sebagai berikut :

1) Peneliti sebagai alat peka dan dapat bereaksi terhadap segala stimulus dari lingkungan yang harus diperkirakannya bermakna atau tidak bagi penelitian.

2) Peneliti sebagai alat dapat menyesuaikan diri terhadap semua aspek keadaan dan dapat mengumpulkan aneka ragam data sekaligus.

3) Tiap situasi merupakan keseluruhan. Tidak ada suatu instrument berupa test atau angket yang dapat menangkap keseluruhan situasi, kecuali manusia.

4) Suatu situasi yang melibatkan interaksi manusia, tidak dapat dipahami dengan pengetahuan semata. Karena memahaminya kita perlu sering merasakannya, menyelaminya berdasarkan pengetahuan kita.

5) Peneliti sebagai instrument dapat segera menganalisis data yang diperoleh. Ia dapat menafsirkannya, melahirkan hipotesis dengan segera untuk menentukan arah pengamatanm untuk mentest hipotesis yang timbul seketika.

6) Hanya manusia sebagai instrumen dapat mengambil kesimpulan berdasarkan data yang dikumpulkan pada suatu saat dan menggunakan segera sebagai balikan untuk memperoleh penegasan, perubahan, perbaikan atau pelakan.

7) Dalam penelitian dengan menggunakan test atau angket yang bersifat kuantitatif yang diutamakan adalah respon yang dapat dikuantifikasi agar dapat diolah secara statistik, sedangkan yang menyimpang dari itu tidak dihiraukan. Dengan manusia sebagai instrumen, respon yang aneh, yang menyimpang justru diberi perhatian. Respon yang lain daripada yang lain, bahkan yang bertentangan dipakai untuk mempertinggi tingkat kepercayaan dan tingkat pemahaman mengenai aspek yang diteliti.

Page 102: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

86

Dalam mencari sumber data, peneliti menggunakan teknik wawancara

mendalam terhadap narasumber/informan yang bersangkutan dengan fokus

penelitian yang dilakukan oleh peneliti. Wawancara mendalam (indepth

interview) adalah suatu proses mendapatkan informasi untuk kepentingan

penelitian dengan cara dialog antara peneliti sebagai pewawancara dengan

informan atau yang memberi informasi dalam konteks observasi partisipasi

menurut Satori dan Komariah (2010:131). Selain hasil wawancara mendalam,

sumber data dalam penelitian ini juga didapat dari hasil observasi, dimana

sumber data dari hasil wawancara dan observasi merupakan sumber data

primer. Sedangkan sumber data yang lainnya juga didapat dari hasil

dokumentasi dan studi literatur/pustaka sebagai data sekunder.

Jenis data yang dikumpulkan berupa jenis data primer dan sekunder.

Menurut Lofland dan Lofland dalam Moleong (2006:157) sumber data utama

dalam penelitian kualitatif ialah kata-kata dan tindakan, selebihnya adalah

data tambahan seperti dokumen dan lain-lain. Berkaitan dengan hal itu pada

bagian ini jenis datanya dibagi kedalam kata-kata dan tindakan, sumber data

tertulis, foto dan statistik. Adapun alat-alat bantu yang digunakan oleh

peneliti dalam mengumpulkan data adalah alat perekam (handphone),

pedoman wawancara, buku catatan dan kamera handphone yang digunakan

untuk membantu peneliti mengumpulkan data selama penelitian.

Penelitian ini bertujuan untuk mendeskripsikan mengenai Strategi

Dinas Perikanan dalam Mengembangkan Potensi Perikanan Tangkap di

Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

Page 103: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

87

3.6 Informan Penelitian

Dalam penelitian kualitatif, informan merupakan sumber data

penelitian tersebut. Dalam penelitian kualitatif, penentuan informan yang

terpenting adalah bagaimana menentukan situasi sosial tertentu yang sarat

informasi sesuai dengan focus penelitian. Penelitian mengenai Strategi Dinas

Perikanan dalam Pengembangan Potensi Perikanan di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak, penentuan informannya bersifat purposive. Purposive

adalah teknik pengambilan sampel sumber data dengan pertimbangan

tertentu. Pertimbangan tertentu ini misalnya orang tersebut yang dianggap

paling tahu tentang apa yang kita harapkan atau mungkin dia sebagai

penguasa sehingga memudahkan peneliti menjelajahi obyek/situasi sosial

yang diteliti. Menurut Satori dan Komariah (2010:50) penentuan sumber data

secara purposive, yaitu ditentukan dengan menyesuaikan pada tujuan

penelitian atau tujuan tertentu. Jadi, penentuan informan dalam penelitian

kualitatif dilakukan saat peneliti mulai memasuki lapangan dan selama

penelitian peneliti memilih orang tertentu yang dipertimbangkan akan

memberikan data yang diperlukan, adapun yang menjadi informan penelitian

dalam penelitian, sebagai berikut :

1. Dinas Perikanan Kabupaten Lebak 2. Unit Pelaksana Teknis Daerah Tempat Pelelangan Ikan (UPTD TPI)

Kabupaten Lebak 3. Nelayan Kecamatan Wanasalam 4. Perbankan 5. Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak 6. Masyarakat

Page 104: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

88

Tabel 3.1

Koding Informan

Koding Kategori Koding Jabatan / Status sosial informan

Fungsi dan peran informan

Dinas Perikanan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Memimpin, mengendalikan, Pengambil kebijakan/keputusan

Sekretaris Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Unsur pembantu Pimpinan, pembuat perencanaan strategis

Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

Pelaksana, pengendalian, pengawasan, pengembangan, dan pemberdayaan nelayan

Kepala Bidang Perizinan, Sarana dan Prasarana Perikanan, dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pelaksana, pengendalian, pengawasan, pengembangan, dan pengelolaan sarana prasarana Tempat Pelelangan Ikan

Pegawai Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

Pelaksana tugas

Pegawai Bidang Perizinan, Sarana dan Prasarana Perikanan, dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Pelaksana tugas

Unit Pelaksana Teknis Daerah Tempat Pelelangan Ikan (UPTD TPI) Kabupaten Lebak

Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak

Pelaksana, pengawasan, dan pelaporan tugas UPTD TPI

Pegawai UPTD PPI Kabupaten Lebak

Pelaksana tugas

Nelayan Kecamatan Wanasalam

Nelayan kecil Pemberi kritik dan saran, penerima kegiatan

Nelayan besar Pemberi kritik dan saran, penerima kegiatan

Perbankan Pimpinan Bank Pengambil keputusan dalam pemberian pinjaman kreditur

Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak

Mengevaluasi Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) SKPD

Masyarakat Mengawasi, pemberi saran, kritik

Sumber : peneliti, 2016

Page 105: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

89

3.6.1 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data merupakan langkah paling utama dalam

penelitian, karena tujuan utama dari penelitian adalah mendapatkan data.

Metode penelitian kualitatif terdapat beberapa teknik pengumpulan data, yaitu

sebagai berikut :

1. Wawancara

Dalam penelitian ini, peneliti akan melakukan wawancara baik

mendalam maupun bertahap guna mendapatkan informasi yang lebih

banyak, valid, dan mendalam secara langsung dari pihak yang terkait

dengan penelitian. Wawancara adalah percakapan dengan maksud tertentu

oleh dua pihak, yaitu pewawancara (interviewer) sebagai pengaju/pemberi

pertanyaan dan yang diwawancarai (interviewee) sebagai pemberi

jawaban atas pertanyaan itu menurut Basrowi dan Suwandi (2008:127).

Wawancara dilakukan dengan cara mempersiapkan terlebih dahulu

berbagai keperluan yang dibutuhkan oleh informan, kriteria-kriteria

informan dan pedoman wawancara yang disusun rapih dan terlebih dahulu

dipahami oleh peneliti.

Dalam Satori dan Komariah (2010:130) wawancara adalah suatu

teknik pengumpulan data untuk mendapatkan informasi yang digali dari

sumber data langsung melalui percakapan atau tanya jawab. Wawancara

dalam penelitian kualitatif sifatnya mendalam karena ingin

mengeksplorasi informasi secara holistic dan jelas dari informan.

Page 106: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

90

Sedangkan menurut Mc. Millan dan Schumacher (2001:443) dalam

Satori dan Komariah (2010:130) menjelaskan bahwa, wawancara yang

mendalam adalah Tanya jawab yang terbuka untuk memperoleh data

tentang maksud hati partisipan, bagaimana menggambarkan dunia mereka

dan bagaimana mereka menjelaskan atau menyatakan perasaannya

tentang kejadian-kejadian penting dalam hidupnya.

Dalam penelitian kualitatif, wawancara dilakukan secara

mendalam. Ada dua jenis wawancara dalam penelitian kualitatif, yaitu

wawancara terstruktur dan tidak terstruktur. Wawancara terstruktur

digunakan sebagai teknik pengumpulan data, bila peneliti atau pengumpul

data telah mengetahui dengan pasti tentang informasi apa yang akan

diperoleh. Sedangkan wawancara tidak terstruktur adalah wawancara

yang bebas dimana peneliti tidak menggunakan pedoman wawancara

yang telah tersusun secara sistematis dan lengkap untuk pengumpulan

datanya. Pedoman wawancara yang digunakan hanya berupa garis-garis

besar permasalahan yang akan ditanyakan dalam Sugiyono (2011:138-

140).

Sedangkan menurut Satori dan Komariah (2010:133) ada tiga jenis

wawancara yaitu wawancara terstandar, semi standar, dan tidak

terstandar. Wawancara terstandar atau wawancara terstruktur adalah

wawancara baku terbuka, adalah wawancara dengan menggunakan

sejumlah pertanyaan yang terstandar secara baku. Wawancara semi

standar atau semi struktur adalah wawancara bebas terpimin. Wawancara

Page 107: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

91

yang merupakan kombinasi wawancara terpimpin dan tak terpimpin.

Yang menggunakan beberapa inti pokok pertanyaan, namun dalam

pelaksanaan interviewer mengajukan pertanyaan secara bebas.

Wawancara tidak terstandar atau tidak terstruktur , wawancara ini

menggunakan tujuan penelitian sebagai pedoman wawancara, dengan

bentuk pertanyaan tergantung pada spontanitas, bahkan informannya tidak

menyadari bahwa ia sedang diwawancara.

Hal tersebut bertujuan untuk memberikan motivasi kepada

informan untuk melakukan wawancara dan menghindari keasingan serta

rasa curiga informan untuk memberikan keterangan dengan jelas dan

jujur. Selanjutnya peneliti mencatat keterangan-keterangan yang diperoleh

dengan cara pemendekkan kata-kata dan merangkainya kembali dalam

bentuk kalimat.

Dalam penelitian ini peneliti menggunakan metode wawancara

secara terstruktur dengan menggunakan pedoman wawancara sebagai

acuan bagi peneliti dalam melakukan wawancara dengan informan dalam

penelitian. Berikut adalah pedoman wawancara yang digunakan dalam

penelitian ini :

Page 108: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

92

Tabel 3.2

Pedoman Wawancara

No Indikator Pertanyaan Informan

1 Strengths (kekuatan)

Apa saja strengths (kekuatan) yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ?

Apa saja manfaat program pengembangan sistem perikanan tangkap ?

Apa saja kegiatan unggulan Dinas Perikanan untuk pengembangan potensi perikanan?

Bagaimana bentuk kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan manfaatnya bagi pengembangan potensi perikanan tangkap ?

2 Weaknesses (kelemahan)

Apa saja weaknesses (kelemahan) yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ?

Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan dan Pangkalan Pendaratan Ikan ?

Bagaimana cara untuk mengatasi kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pendampingan kelompok nelayan ?

Apa saja yang dilakukan untuk mendapat dukungan dari perbankan untuk permodalan nelayan ?

Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan respon pemerintah daerah dalam program pengembangan sistem perikanan tangkap

3 Opportunities (peluang)

Apa saja peluang yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ?

Bagaimana Dinas Perikanan memanfaatkan peluang yang didapatkan ?

4 Threats (ancaman)

Apa ancaman yang dihadapi oleh Dinas Perikanan untuk potensi perikanan tangkap ?

Bagaimana cara Dinas Perikanan menghadapi ancaman tersebut ?

Page 109: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

93

2. Pengamatan/Observasi

Observasi penelitian adalah pengamatan sistematis dan terencana

yang diniati untuk perolehan data yang dikontrol validitas dan

reliabilitasnya dalam Alwasilah (2006:211). Sedangkan menurut Basrowi

dan Suwandi (2008:94) observasi merupakan salah satu netode

pengumpulan data dimana peneliti melihat mengamati secara visual

sehingga validitas data sangat tergantung pada kemampuan observer.

Adapun proses pelaksana observasi yang dilakukan dalam penelitian ada

observasi partisipatif, peneliti mengamati apa yang mereka katakan dan

berpartisipasi dalam kegiatan mereka. Namun dalam pengambilan data

observasi ini, peneliti menggunakan observasi partisipatif pasif dimana

peneliti datang di tempat kegiatan orang yang diamati namun tidak

terlibat dalam kegiatan tersebut. Sehingga peneliti tidak terlibat langsung

di lapangan penelitian dan hanya menjadi pengamat yang indipenden.

Observasi atau pengamatan merupakan teknik pengumpulan data

yang paling utama dalam penelitian kualitatif. Dalam Satori dan

Komariah (2010:105), beberapa pemahaman observasi berdasarkan para

ahli :

1) Nasution (2003:53) mengungkapkan bahwa, observasi adalah dasar semua ilmu pengetahuan. Para ilmuwan hanya dapat bekerja berdasarkan data, yaitu fakta mengenai dunia kenyataan yang diperoleh melalui observasi.

2) Hadi. S dalam Sugiyono (2005:166) mengemukakan bahwa observasi merupakan suatu proses kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis dan psikologis. Dua diantara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan dan ingatan.

Page 110: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

94

Observasi dilakukan untuk pembuktian terhadap informasi yang

diberikan dengan fakta di lapangan. Pengumpulan data dilakukan dengan

metode ilmiah dan bukan melakukan pengamatan biasa. Pengamatan

tersebut mempunyai kriteria sebagai berikut : pengamatan digunakan

untuk penelitian dan telah direncanakan secara sistematis, pengamatan

berkaitan dengan tujuan yang telah direncanakan. Pengamatan tersebut

dicatat secara sistematis dan dihubungkan dengan proporsi umum dan

bukan dipaparkan sebagai suatu set yang menarik perhatian saja.

Ada beberapa hal yang mendasar bagi peneliti untuk

memanfaatkan teknik observasi/pengamatan ini dalam penelitian, seperti

yang dikemukakan oleh Guba dan Lincoln dalam Moleong (2005:126),

sebagai berikut :

1) Teknik ini didasarkan pada pengalaman secara langsung

2) Memungkinkan melihat dan mengamati sendiri kemudian mencatat perilaku dan kejadian yang terjadi pada keadaan sebenarnya

3) Memungkinkan peneliti mencatat peristiwa dalam situasi yang berkaitan dengan pengetahuan proporsional maupun pengetahuan yang langsung diperoleh dari data tersebut

4) Sering terjadi ada keraguan pada peneliti, jangan-jangan pada data yang didapatnya ada yang bias

5) Memungkinkan peneliti mampu memahami situasi-situasi yang rumit, karena harus memperhatikan beberapa tingkah laku yang kompleks sekaligus

6) Dalam kasus-kasus tertentu dimana teknik komunikasi lainnya tidak dapat memungkinkan, pengamatan dapat menjadi alat yang sangat bermanfaat.

Page 111: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

95

Observasi memiliki kelebihan dibandingkan dengan teknik interview,

apa yang diperoleh lewat interview dari kenyataan di lapangan terpisah jarak

dan waktu, sementara itu melalui observasi peristiwa yang sedang diteliti

dapat terlihat dan terekam langsung menurut Satori dan Komariah

(2010:107).

3. Studi Dokumentasi

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan studi dokumentasi

berupa foto, rekaman dan laporan-laporan dari pihak resmi terkait. Studi

dokumentasi yaitu pengumpulan data dengan menggunakan dokumen

resmi melalui bahan-bahan tertulis yang diterbitkan oleh lembaga-

lembaga yang menjadi objek penelitian, baik berupa prosedur, peraturan-

peraturan, gambar, laporan hasil pekerjaan serta berupa foto ataupun

dokumen elektronik (rekaman).

Menurut Guba dan Lincoln dalam Moleong (2006:216-217)

dokumen ialah setiap bahan tertulis ataupun film, lain dari record, yang

tidak dipersiapkan karena adanya permintaan seorang penyidik. Dokumen

digunakan dalam penelitian sebagai sumber data karena dalam hal

dokumen sebagai sumber data dimanfaatkan untuk menguji, menafsirkan,

bahkan untuk meramalkan.

4. Studi Kepustakaan

Studi pustaka yaitu teknik pengumpulan data dengan cara

memperoleh data dari karya ilmiah, media massa, text book, dan masih

banyak lagi untuk menambah atau mendukung sumber informasi atau data

Page 112: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

96

yang diperlukan dalam penelitian ini untuk memperkuat aspek validitas

data yang dihasilkan menurut Fuad dan Nugroho (2014:61).

3.6.2 Jenis dan Sumber Data

Sumber data utama dalam penelitian kualitatif adalah data primer dan

data sekunder. Sumber data primer adalah data-data yang diperoleh langsung

dari lapangan dan masih bersifat data mentah. Sumber data sekunder

merupakan sumber data yang diperoleh dari studi kepustakaan dan studi

dokumentasi. Alat pendukung yang digunakan peneliti yaitu catatan

lapangan, alat perekam, dan kamera.

3.7 Teknik Pengolahan dan Analisis Data

3.7.1 Teknik Analisis Data

Dalam penelitian kualitatif, kegitan analisis data dimulai sejak peneliti

melakukan kegiatan pra-lapangan sampai dengan selesainya penelitian.

Analisis data merupakan bagian terpenting dalam metode ilmiah, karena

analisis data digunakan untuk memecahkan masalah penelitian menurut

Basrowi dan Suwandi (2008:192). Analisis data dilakukan secara terus

menerus tanpa henti sampai data tersebut bersifat jenuh.

Dalam penelitian kualitatif, teknik analisa data yang digunakan

diarahkan untuk menjawab rumusan masalah. Menurut Bogdan dan Biklen

(1982) dalam Irawan menyatakan bahwa analisa data adalah proses mencari

dan mengatur secara sistematis transkip interview, catatan di lapangan dan

bahan-bahan lain yang anda didapatkan, yang kesemuanya itu anda

Page 113: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

97

kumpulkan untuk meningkatkan pemahaman anda (terhadap suatu fenomena)

dan membantu anda untuk mempresentasikan penemuan anda kepada orang

lain.

Analisa data dalam penelitian kualitatif, dilakukan pada saat

pengumpulan data berlangsung dan setelah selesai di lapangan. Teknik

analisa data yang digunakan dalam penelitian ini adalah dengan

menggunakan teknik analisa data kualitatif mengikuti konsep yang diberikan

oleh Miles dan Huberman (2009). Menurut kedua tokoh tersebut, bahwa

aktivitas dalam analisis data kualitatif dilakukan secara interaktif dan

berlangsung secara terus-menerus pada setiap tahapan penelitian sehingga

sampai tuntas dan datanya jenuh. Selama dalam prosesnya, pengumpulan data

dilakukan tiga kegiatan penting, diantaranya : reduksi data, penyajian data,

dan verifikasi.

1) Reduksi data (data reduction)

Reduksi data dapat diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan,

perhatian pada penyederhanaan, pengabstrakan dan transformasi data

kasar yang muncul dari catatan-catatan yang muncul di lapangan. Reduksi

merupakan bagian dari analisis, bukan terpisah. Fungsinya untuk

menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak

perlu, dan mengorganisasi sehingga interpretasi bisa ditarik. Dalam proses

reduksi ini peneliti benar-benar mencari data yang benar-benar valid.

Ketika peneliti menyangsikan kebenaran data yang diperoleh akan dicek

ulang dengan informan lain yang dirasa peneliti lebih mengetahui.

Page 114: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

98

2) Penyajian data (data display)

Penyajian data adalah sekumpulan informasi tersusun yang memberi

kemungkinan untuk menarik kesimpulan dan pengambilan tindakan.

Penyajian data dalam penelitian kualitatif dilakukan dalam bentuk uraian

singkat, bagan, hubungan antar kategori, dan sejenisnya.Namun dalam

penelitian ini penyajian data yang peneliti lakukan dalam penelitian ini

adalah bentuk teks narasi. Dalam tahap ini peneliti melakukan penyajian

data secara sistematik, agar lebih mudah untuk dipahami interaksi antar

bagian-bagiannya dalam konteks yang utuh bukan segmental atau

fragmental terlepas satu dengan lainnya.

3) Verifikasi (verification)

Dari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari arti dari

hubungan-hubungan, mencatat keteraturan, pola-pola dan menarik

kesimpulan. Asumsi dasar dan kesimpulan awal yang dikemukakan

dimuka masih bersifat sementara, dan akan terus berubah selama proses

pengumpulan data masih terus berlangsung. Dalam tahap ini, peneliti

membuat rumusan proposisi yang terkait dengan prinsip logika,

mengangkatnya sebagai temuan penelitian, kemudian dilanjutkan dengan

mengkaji secara berulang-ulang terhadap data yang ada, pengelompokkan

data yang telah terbentuk dan proposisi yang telah dirumuskan menurut

Basrowi dan Suwandi (2008:210). Berikut gambar proses kegiatan analisa

data menurut Miles dan Huberman (2009:20) :

Page 115: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

99

Gambar 3.1

Model Analisis Interaktif

Sumber : Miles dan Huberman, 2009:20

3.7.2 Uji Kredibilitas Data

Uji kredibilitas atau yang biasa disebut uji keabsahan dan reliabilitas

data memiliki keterikatan antara deskripsi dan eksplanasi.Uji kredibilitas data

memiliki dua fungsi, yaitu melaksanakan pemeriksaan sedemikian rupa

sehingga tingkat kepercayaan penemuan kita dapat dicapai dan

mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan kita dengan jalan

pembuktian terhadap kenyataan ganda yang sedang diteliti menurut Prastowo

(2011:266). Untuk menguji kredibilitas data, dapat dilakukan dengan tujuh

teknik, yaitu dengan cara perpanjangan pengamatan, peningkatan ketekunan

dalam penelitian, triangulasi, diskusi dengan teman sejawat, analisis kasus

negative, member check dan menggunakan bahan referensi menurut Prastowo

(2011:265). Pada penelitian ini, menggunakan uji kredibilitas dengan teknik

triangulasi dan member check.

Penyajian Data

Pengumpulan Data

Kesimpulan-kesimpulan:

Penarikan/Verifikasi Reduksi Data

Page 116: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

100

1) Triangulasi

Dalam penelitian ini, pengujian terhadap keabsahan datanya dilakukan

dengan cara triangulasi. Triangulasi dalam pengujian kredibilitas ini

diartikan sebagai pengecekan data dari berbagai sumber dengan berbagai

cara, dan berbagai waktu. Terdapat tiga jenis triangulasi, yaitu triangulasi

sumber, triangulasi teknik, dan triangulasi waktu. Dalam penelitian ini

menggunakan triangulasi sumber, trangulasi teknik, dan triangulasi

waktu.

Triangulasi dengan waktu menurut Patton (1987) dalam Moleong

(2003:330) berarti membandingkan dan mengecek balik derajat

kepercayaan suatu informasi yang diperoleh melalui waktu dan alat yang

berbeda dalam penelitian kualitatif. Hal itu dapat dicapai dengan cara :

1) Membandingkan data hasil pengamatan dengan data hasil

wawancara

2) Membandingkan apa yang dikatakan orang di depan umum

dengan apa yang dikatakannya secara pribadi

3) Membandingkan apa yang dikatakan orang tentang situasi

penelitian dengan apa yang dikatakannya sepanjang waktu.

Berdasarkan Moleong (2006:330) triangulasi adalah teknik

pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain di luar

data itu untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap

data itu.

Page 117: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

101

Triangulasi yang bisa juga dilakukan adalah triangulasi teknik, berarti

peneliti menggunakan teknik pengumpulan data dari sumber yang sama.

Peneliti menggunakan observasi partisipatif, wawancara mendalam, dan

dokumentasi untuk sumber data yang sama secara serempak. Kemudian

triangulasi sumber, berarti untuk mendapatkan data dari sumber yang

berbeda-beda dengan teknik yang sama. Serta triangulasi waktu dimana

mendapatkan data dari sumber yang sama namun waktu yang berbeda.

Pada penelitian ini peneliti melakukan triangulasi dalam memperoleh

data untuk mengetahui data yang diperoleh tersebut konsisten atau tidak.

Oleh karena itu dengan menggunakan teknik triangulasi akan lebih

meningkatkan kekuatan data, dibandingkan hanya dengan menggunakan

satu pendekatan.

Berdasarkan penjelasan di atas peneliti menggunakan 2 jenis dalam

triangulasi yaitu triangulasi sumber dimana peneliti akan mendapatkan

data dari sudut pandang Dinas Perikanan, Unit Pelayanan Terpadu Daerah

(UPTD) PPI, nelayan, perbankan, dan Pemerintah Daerah. Selain itu juga

peneliti menggunakan triangulasi teknik, dimana peneliti menggunakan

teknik wawancara, observasi, studi dokumentasi dan studi kepustakaan

untuk memperoleh data dimana teknik-teknik ini untuk mengetahui apakah

terjadi perbedaan atau tidak.

Page 118: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

102

2) Membercheck

Selain itu peneliti pun melakukan membercheck, dalam Sugiyono

membercheck adalah proses pengecekan data yang diperoleh peneliti

kepada pemberi data. Tujuan membercheck adalah mengetahui seberapa

jauh data yang diperoleh sesuai dengan apa yang diberikan oleh pemberi

data. Selain itu, membercheck yang diperoleh akan digunakan dalam

penulisan laporan sesuai dengan apa yang dimaksud sumber data atau

informan. Setelah membercheck dilakukan, maka pemberi data dimintai

tandatangan sebagai bukti otentik bahwa peneliti telah melakukan

membercheck.

Peneliti melakukan pengecekan kembali data-data yang telah

diperoleh dari informan penelitian dan bertujuan menvalidasi data dengan

yang telah diberikan oleh informan, sehingga data yang didapat menjadi

valid dan dapat dipercaya.

3.8 Waktu Penelitian

Penelitian mengenai “Strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan

Potensi Perikanan di Kecamatan Wanasalam” dilaksanakan penelitian yaitu

dari Bulan September 2016 hingga Mei 2017.

Page 119: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

103

Tabel 3.3

Jadwal Penelitian

No Kegiatan

Tahun Tahun 2016 2017

Sept Okt

Nov

Des

Jan

Feb

Mar Apr Mei

1. Pengajuan Judul

2. Observasi Awal

3. Bimbingan Bab 1

4. Bimbingan Bab 2

5. Bimbingan Bab 3

6. Seminar Proposal

7. Pengumpulan data

8. Pengolahan dan analisis data

9. Bimbingan Bab 4

10. Bimbingan Bab 5

11. Sidang Skripsi Sumber : Peneliti, 2016

Page 120: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

104

BAB IV

PEMBAHASAN

4.1 Deskripsi Objek Penelitian

Deskripsi objek penelitian ini akan menjelaskan tentang objek

penelitian yang meliputi lokasi penelitian yang diteliti dan memberikan

gambaran umum Kabupaten Lebak, gambaran umum Kecamatan Wanasalam,

gambaran umum Dinas Perikanan Kabupaten Lebak. Hal tersebut akan

dipaparkan dibawah ini :

4.1.1 Gambaran umum Wilayah Kabupaten Lebak

Kabupaten Lebak dengan luas wilayah 304.472 Ha yang terbentuk

pada tanggal 2 Desember 1828 berdasarkan dengan lahirnya Keputusan

DPRD Nomor 14/172.2/D-II/SK/X/1986. Kabupaten Lebak sebagai bagian

dari wilayah Kesultanan Banten, maka sejarahnya tidak akan dapat

dipisahkan dari sejarah Kesultanan Banten. Ibukota Kabupaten Lebak pada

tahun 1851 berdasarkan Surat Keputusan Gubernur Jenderal Hindia Belanda

Nomor 15 tanggal 17 Januari 1849 ibukota Kabupaten Lebak yang saat itu

berada di Warunggunung dipindahkan ke Rangkasbitung. Pelaksanaan

pemindahannya secara resmi baru dilaksanakan pada tangga 31 Maret 1851.

Untuk ketinggian dari permukaan laut, 0-200 meter untuk wilayah

sepanjang Pantai Selatan, 201-500 meter untuk wilayah Lebak Tengah, dan

Page 121: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

105

501-1000 meter dan lebih unutk wilayah Lebak Timur dengan puncaknya

yaitu Gunung Sanggabuana dan Gunung Halimun.

Kabupaten Lebak memiliki letak geografis 105˚ 25’-106˚ 30’ BT dan

6˚ 18’-7˚ 00’ LS dengan batas administratif sebagai berikut :

a. Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Serang

b. Sebelah selatan dibatasi oleh Samudera Indonesia

c. Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Pandeglang

d. Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Tangerang, Kabupaten

Bogor, dan Kabupaten Sukabumi

Kabupaten lebak memiliki 28 kecamatan yang dibagi lagi atas 340

desa dan 5 kelurahan dengan RW 1.618 RT 5.656 jumlah Kepala Keluarga

(KK) 361.416. Jumlah penduduk berdasarkan data dari Badan Pusat Statistik

(BPS) Kabupaten Lebak dalam angka tahun 2016 sebanyak 1.269.812 . Pusat

pemerintahan di Kecamatan Rangkasbitung. Kota ini dilintasi jalur kereta api

Jakarta-Merak. Sungai Ciujung mengalir ke arah utara, merupakan sungai

terpanjang di Banten. Baduy merupakan salah satu objek wisata yang dimiliki

Kabupaten Lebak dan sering dikunjungi wisatawan mancanegara karena

memiliki keunikan tersendiri.

Page 122: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

106

Tabel 4.1

Jumlah Penduduk Kabupaten Lebak Menurut Jenis Kelamin Tahun 2015

No Kecamatan Laki-laki Perempuan Jumlah 1 Malingping 33.044 31.489 64.533 2 Wanasalam 27.686 26.199 53.885 3 Panggarangan 18.950 18.352 37.302 4 Cihara 16.050 15.327 31.377 5 Bayah 21.801 21.177 42.978 6 Cilograng 17.289 16.328 33.617 7 Cibeber 29.173 27.818 56.991 8 Cijaku 14.435 14.191 28.626 9 Cigemblong 10.641 10.363 21.004 10 Banjarsari 30.921 29.343 60.264 11 Cileles 25.028 24.139 49.167 12 Gunung Kencana 17.792 16.833 34.625 13 Bojongmanik 11.544 11.202 22.746 14 Cirinten 13.737 12.699 26.436 15 Leuwidamar 27.183 25.869 53.052 16 Muncang 17.109 16.431 33.540 17 Sobang 15.409 14.756 30.165 18 Cipanas 24.399 23.424 47.823 19 Lebak Gedong 11.943 11.146 23.089 20 Sajira 25.023 23.815 48.838 21 Cimarga 32.684 31.296 63.980 22 Cikulur 24.872 24.236 49.108 23 Warunggunung 28.265 26.728 54.993 24 Cibadak 31.401 29.561 60.962 25 Rangkasbitung 62.749 58.985 121.734 26 Kalanganyar 17.597 16.323 33.920 27 Maja 27.715 25.438 53.153 28 Curugbitung 16.472 15.432 31.904

Jumlah 650.912 618.900 1.269.812 Sumber : Kabupaten Lebak dalam Angka, 2016

Berdasarkan tabel 4.1 dapat dilihat bahwa jumlah penduduk

Kabupaten Lebak menurut jenis kelamin lebih banyak penduduk laki-laki

dibandingkan dengan jenis kelamin perempuannya. Bahkan setiap kecamatan

pun lebih banyak laki-laki dibandingkan dengan perempuannya.

Page 123: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

107

Tabel 4.2

Luas Wilayah Pembagian Daerah Administrasi di Kabupaten Lebak

Tahun 2015

No Kecamatan Luas wilayah (K )

Presentase terhadap Luas Kabupaten

Lebak (%) 1 Malingping 92,17 3,03 2 Wanasalam 134,29 4,41 3 Panggarangan 163,36 5,37 4 Cihara 159,57 5,24 5 Bayah 153,74 5,05 6 Cilograng 107,20 3,52 7 Cibeber 383,15 12,58 8 Cijaku 74,36 2,44 9 Cigemblong 75,29 2,47 10 Banjarsari 145,31 4,77 11 Cileles 124,98 4,10 12 Gunung Kencana 145,77 4,79 13 Bojongmanik 58,21 1,91 14 Cirinten 91,12 2,99 15 Leuwidamar 146,91 4,83 16 Muncang 84,98 2,79 17 Sobang 107,20 3,52 18 Cipanas 75,38 2,48 19 Lebak Gedong 62,55 2,05 20 Sajira 110,79 3,64 21 Cimarga 183,43 6,02 22 Cikulur 66,06 2,17 23 Warunggunung 49,53 1,63 24 Cibadak 41,34 1,36 25 Rangkasbitung 49,51 1,63 26 Kalanganyar 25,91 0,85 27 Maja 59,87 1,97 28 Curugbitung 72,55 2,38

Jumlah 3.044,72 100 Sumber : Kabupaten Lebak dalam angka, 2016

Pembagian wilayah menurut wilayah pembangunan di Kabupaten

Lebak ada 4 wilayah pembangunan yaitu :

Page 124: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

108

1. Wilayah pembangunan Lebak Utara, yang meliputi Kecamatan

Rangkasbitung, Kecamatan Warunggunung, Kecamatan Cikulur,

Kecamatan Cimarga, Kecamatan Maja, Kecamatan Curugbitung dan

Kecamatan Kalanganyar. Ditujukan sebagai wilayah perdagangan dan

industri baik industri hulu maupun industri hilir, diharapkan pula sebagai

industri pengolahan hasil-hasil pertanian.

2. Wilayah pembangunan Lebak Selatan, wilayah ini meliputi Kecamatan

Malingping, Kecamatan Wanasalam, Kecamatan Cijaku, Kecamatan

Panggarangan, Kecamatan Bayah, Kecamatan Cilograng, Kecamatan

Cibeber, Kecamatan Cigemblong dan Kecamatan Cihara. Dengan

karakteristik yang unik yaitu sebagian berada di pegunungan (Gunung

Gede dan Gunung Sanggabuana) dan sebagian merupakan daerah

berpantai. Wilayah ini diperuntukan sebagai wilayah pembangunan yang

berpotensi dibidang pertanian tanaman pangan, perikanan laut,

pertambangan dan pariwisata.

3. Wilayah pembangunan Lebak Timur, meliputi Kecamatan Cipanas,

Kecamatan Muncang, Kecamatan Sobang, Kecamatan Sajira, Kecamatan

Leuwidamar, Kecamatan Bojongmanik, Kecamatan Lebakgedong, dan

Kecamatan Cirinten. Wilayah ini merupakan daerah perbukitan

dipegunungan Kendeng sehingga baik untuk perkebunan kecil dan

perkebunan besar.

Page 125: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

109

4. Wilayah pembangunan Lebak Barat, wilayah pembangunan ini meliputi

Kecamatan Banjarsari, Kecamatan Gunungkencana, dan Kecamatan

Cileles. Wilayah ini masih memiliki hutan lindung, dengan kontur tanah

yang ada, wilayah ini baik untuk perkebunan besar dan kecil.

4.1.2 Gambaran Umum Kecamatan Wanasalam

Kecamatan Wanasalam merupakan Kecamatan hasil pemekaran dari

wilayah Induk Kecamatan Malingping pada Tahun 2004, Kecamatan

Wanasalam memilki luas Wilayah Kecamatan Wanasalam memiliki luas

wilayah 134,29 km2 (sekitar 4,41 persen) dari luas wilayah Kabupaten, tujuan

yang dilakukannnya Pemekaran adalah dalam rangka meningkatkan

efektifitas penyelenggaraan Pemerintahan peningkatan efektipitas dilakukan

mengingat jarak antara Pusat Kecamatan dan Desa yang cukup variatif serta

semakin meningkatnya Kepadatan penduduk pada beberapa Kecamatan.

Kecamatan merupakan wilayah kerja Camat sebagai perangkat Daerah

Kabupaten, Camat berkedudukan dibawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati melalui Sekretaris Daerah.

Secara geografis Kecamatan Wanasalam terletak pada 06050’40” -

06054’40” Lintang Selatan dan 105052’40”-105058’40” Bujur Timur,

dengan batas-batas sebagai berikut:

Selatan : Samudera Indonesia

Utara : Kecamatan Banjarsari

Timur : Kecamatan Malingping

Barat : Kabupaten Pandeglang

Page 126: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

110

Gambar 4.1

Peta Administrasi Kecamatan Wanasalam

Sumber : Buku Profil Kecamatan Wanasalam, 2016

Berdasarkan gambar 4.1 dapat diketahui bahwa secara administrasi

Kecamatan Wanasalam memilki 13 Desa yaitu :

Page 127: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

111

Tabel 4.3

Nama Desa dan Luas Wilayah di Kecamatan Wanasalam

No Desa Luas Wilayah (Ha) 1 Muara 1.210 2 Wanasalam 1.283 3 Sukatani 1.067 4 Cipedang 1.027 5 Cisarap 1.354 6 Bejod 1.337,40 7 Cikeusik 919 8 Cipeucang 906 9 Cilangkap 831,70 10 Parungsari 1.006 11 Parungpanjang 1.113 12 Katapang 585 13 Karangpamidangan 818,32 Jumlah 13.429

Sumber : Buku Profil Kecamatan Wanasalam, 2016

Kantor Kecamatan Wanasalam merupakan salah satu Satuan Kerja

Perangkat Daerah (SKPD) Pemerintah Kabupaten Lebak. Hal ini diatur dalam

Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor: 15 Tahun 2007 tentang

Organisasi Tata Kerja Kecamatan serta Kelurahan di Lingkungan Pemerintah

Kabupaten Lebak. Diktum a yang berisi salah satu jenis perangkat daerah

yang melaksanakan otonomi daerah adalah kecamatan dan kelurahan.

Tipologi Kecamatan Wanasalam terbagi kedalam tiga bagian yaitu:

sawah, ladang dan pesisir pantai. Jadi penduduknya selain bertani juga

sebagai nelayan, terutama desa muara yang sebagian besar masyarakatnya

mendiami wilayah pesisir membentuk dan memiliki kebudayaan yang khas

dan ketergantungannya pada pemanfaatan sumber daya laut dan pesisir.

Page 128: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

112

Jumlah penduduk Kecamatan Wanasalam berdasarkan Desa dapat

digambarkan sebagai berikut :

Tabel 4.4

Jumlah Penduduk dan Jumlah Kepala Keluarga Kecamatan Wanasalam

No Desa Jumlah KK Laki-laki Perempuan Total

1 Muara 2.537 5.719 5.689 11.408 2 Wanasalam 1.828 3.280 3.104 6.384 3 Sukatani 1.344 2.691 2.711 5.402 4 Cipedang 1.126 1.906 1.915 3.821 5 Cisarap 1.060 1.836 1.745 3.581 6 Bejod 1.783 2.751 2.731 5.482 7 Cikeusik 813 1.551 1.559 3.110 8 Cipeucang 686 1.273 1.302 2.575 9 Cilangkap 674 1.182 1.078 2.260 10 Parungsari 7.24 1.524 1.425 2.949 11 Parungpanjang 987 2.272 1.990 4.262 12 Katapang 824 1.786 1.745 3.531 13 Karangpamidangan 537 1.230 1.130 2.360

Jumlah 14.923 29.001 28.124 57.125 Sumber : Buku Profil Kecamatan Wanasalam, 2016

Letak geografis Kecamatan Wanasalam berada dibagian selatan

Kabupaten Lebak dengan jarak tempuh sekitar 98 km, dari Ibukota kabupaten

Lebak. Bentuk topografi pada umumnya merupakan dataran dan pantai, yang

dilalui 1 sungai besar, dan sekitar 8 anak sungai, dengan ketinggian berkisar

antara 2-62 meter di atas permukaan laut (mdpl).

Page 129: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

113

4.1.3 Gambaran Umum Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Berdasarkan Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 sebagaimana ada

perubahan dengan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 mengenai

Pemerintahan Daerah. Oleh sebab itu, awalnya Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabuapten Lebak, dengan adanya perubahan Undang-Undang maka mulai

Januari 2017 menjadi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak merupakan unsur pelaksana tugas

Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak di bidang perikanan yang dipimpin oleh

Kepala Dinas dan berkedudukan di bawah dan bertanggung jawab kepada

Bupati dan Wakil Bupati. Dasar hukum pembentukan Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak yaitu Peraturan Daerah Kabupaten lebak Nomor 8 Tahun

2016 tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lebak

yang berlokasi di Jalan Siliwangi Pasir Ona (Belakang Stadion Ona).

1) Visi dan Misi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan

suatu langkah penting dalam perjalanan suatu dinas. Visi adalah cara

pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa agar

dapat eksis, antisipatis, dan inovatif. Visi juga merupakan gambaran yang

menantang keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah

berupa komitmen murni tanpa adanya rasa paksaan. Maka Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak menetapkan visi :

Page 130: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

114

“Terwujudnya Kabupaten Lebak Sebagai Penghasil Komoditas

Perikanan yang Optimal, Maju, Berdaya Saing dan Berkelanjutan

Berbasis Pengembangan Potensi Wilayah”.

Untuk mencapai visi tersebut, maka ditetapkan misi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak sebagai berikut :

a) Meningkatkan kapasitas kelembagaan, sumberdaya manusia aparatur

dan pelaku usaha perikanan;

b) Memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal dan

berkelanjutan;

c) Meningkatkan peran sektor Perikanan dalam perekonomian daerah;

d) Mengembangkan usaha perikanan yang maju dan berdaya saing.

2) Tugas Pokok, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, mulai tahun 2016 Struktur Organisasi, Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lebak.

A. Tugas

Page 131: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

115

Dalam melaksanakan fungsinya maka Dinas Perikanan Kabupaten

Lebak mempunyai tugas, sebagai berikut :

1) Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang

pemberdayaan Perikanan berdasarkan azas otonomi;

2) Melaksanakan tugas pembantuan di bidang Perikanan yang

diserahkan kepada Pemerintah Daerah.

B. Fungsi

Dalam melaksanakan tugas, maka Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

mempunyai fungsi yaitu :

1) Perumusan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil

pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan

yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten, pengelolaan dan

penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pengelolaan

pembudidayaan ikan;

2) Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil

pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan

yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten, pengelolaan dan

penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pengelolaan

pembudidayaan ikan;

3) Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pemberdayaan nelayan kecil dan

usaha kecil pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang

Page 132: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

116

pembudidayaan ikan dan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah

kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan Tempat Pelelangan

Ikan (TPI), dan pengelolaan pembudidayaan ikan;

4) Pelaksanaan administrasi Dinas Perikanan Kabupaten; dan

5) Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang perikanan yang diberikan

oleh Bupati.

C. Struktur Organisasi

Struktur organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak terdiri dari :

a. Kepala Dinas b. Sekretariat :

1.Sub Bagian Program dan Keuangan; 2.Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan : 1.Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan dan Pembudidaya Ikan; 2.Seksi Kelembagaan; 3.Seksi Kemitraan Usaha Pelaku Utama Perikanan.

d.Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan, dan Pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan :

1.Seksi Perijinan dan Pencatatan Usaha Perikanan; 2.Seksi Sarana Prasarana Perikanan; 3.Seksi Pengelolaan TPI.

e. Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan: 1.Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan; 2.Seksi Konservasi dan Kesehatan Ikan; 3.Seksi Budidaya Ikan.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Page 133: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

117

Gambar 4.2

Struktur Organisasi

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Keterangan :

Garis Kedudukan Garis Koordinasi

1. UPTD BBI 2. UPTD TPI

DINAS PERIKANAN

KABUPATEN LEBAK

SEKRETARIAT

BIDANG Pemberdayaan Nelayan

Kecil dan

Pembudidaya Ikan

BIDANG Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan Pengelolaan

TPI

BIDANG Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan

SEKSI Peningkatan

Kapasitas

Nelayan Kecil

dan

Pembudidaya

Ikan

SEKSI

Kelembagaan

SEKSI Kemitraan Usaha

Pelaku Utama

Perikanan

SEKSI Perijinan dan

Pencatatan Usaha

Perikanan

SEKSI Sarana Prasarana

Perikanan

SEKSI Pengelolaan TPI

SEKSI Pengembangan

Kawasan Budidaya

Ikan

SEKSI Konservasi dan

Kesehatan Ikan

SEKSI Budidaya Ikan

SUBBAGIAN Kepegawaian

dan Umum

SUBBAGIAN Program dan

Keuangan

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Page 134: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

118

3) Tugas dan Fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas

Bupati dalam urusan Pemerintahan di bidang Perikanan yang menjadi

kewenangan Daerah Kabupaten dan tugas pembantuan yang

ditugaskan kepada Daerah Kabupaten.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam

mengelola program, keuangan, kepegawaian, dan umum, serta

melaksanakan tugas kedinasan lain yang diperintahkan oleh Kepala

Dinas.

3. Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi

perumusan dan kebijakan, evaluasi serta pelaporan dan

pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil pembudidayaan ikan.

4. Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan Pengelolaan

Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan Pengelolaan

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan

kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan penerbitan SIUP di

bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam 1 (satu) daerah

Page 135: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

119

kabupaten, pembangunan/rehab sarana prasarana perikanan serta

pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

5. Bidang Pengelolaan Pembudidaya Ikan

Bidang Pengelolaan Pembudidaya Ikan mempunyai tugas

melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan

pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan pelaksanaan

pengelolaan pembudidayaan ikan.

4.2 Deskripsi Data

Deskripsi data penelitian adalah penjelasan mengenai data yang telah

didapatkan dari hasil observasi yang dilakukan oleh peneliti selama proses

penelitian berlangsung. Penelitian mengenai Strategi Dinas Perikanan dalam

Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak, peneliti menggunakan teori analisis SWOT yang dikutip

dari Siagian (2008:172). Teori tersebut memberikan gambaran atas komponen

penting yang harus dipertimbangkan oleh pimpinan organisasi untuk

menjamin dapat berjalan dalam sebuah organisasi. Strategi yang sesuai atau

efektif itu mencakup antara hubungan yang konsisten dengan terdiri dari

faktor-faktor strategis yaitu secara internal ada strengths, weaknesses dan

secara eksternal yaitu, opportunities, threats dari suatu organisasi. Dalam

penentuan strategi peneliti awalnya menentukan faktor yang termasuk

strengths, weaknesses, opportunities, threats dari sebuah organisasi

penyelenggara pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan

Page 136: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

120

Wanasalam Kabupaten Lebak. kemudian peneliti mencocokkan peluang

dengan ancaman yang dihadapi oleh organisasi tersebut dengan kekuatan dan

kelemahan ke dalam matriks SWOT untuk menghasilkan empat rangkaian

alternatif strategis yang akan memberikan gambaran yang jelas tentang

keberhasilan strategi tersebut.

Analisis dan jenis data yang digunakan dalam peneltitian ini adalah

pendekatan kualitatif, sehingga data yang diperleh pun bersifat deskriptif

berbentuk kata dan kalimat dari hasil observasi lapangan, hasil wawancara,

dan data atau hasil dokumentasi lainnya. Penelitian ini kata dan tindakan

informan penelitian yang diwawancarai merupakan sumber utama dalam

penelitian ini. Berdasarkan teknik analisis data kualitatif, data tersebut

dianalisa selama penelitian berlangsung, dimana data-data itu merupakan data

yang berkaitan dengan strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan

Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak.

setelah data-data tersebut didapatkan kemudian dianalisa sehingga nantinya

akan menghasilkan pemahaman baru dari data yang diperoleh.

Sumber data dari informan dicatat menggunakan alat tulis dan

direkam melalui handphone yang peneliti gunakan dalam penelitian. Sumber

data sekunder yang didapat berupa dokumentasi, seperti Rencana Strategis

Dinas Perikanan tahun 2014-2019. Kemudian dalam bentuk foto lapangan

dimana foto tersebut merupakan foto kegiatan yang berkaitan dengan

penyelenggaraan pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan

Wanasalam.

Page 137: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

121

Dalam penelitian kualitatif ini data yang sudah didapatkan kemudian

diuji kembali dengan metode triangulasi. Kemudian data dari hasil observasi,

wawancara, kajian pustaka, dipaparkan dalam bentuk tertulis lalu di reduksi

data untuk mendapatkan pola serta diberi kode-kode pada aspek tertentu

berdasarkan jawaban yang sama dan berkaitan dengan pembahasan

permasalahan penelitian serta dilakukan kategorisasi data.

Menganalisis data dalam penelitian ini dilakukan secara bersamaan

selama proses pengumpulan data berlangsung. Oleh karena itu, proses

analisis datanya menggunakan model dari Miles dan Huberman yang terdiri

dari reduksi data, penyajian data, dan penarikan kesimpulan. Untuk

memudahkan peneliti dalam melakukan kegiatan reduksi data, maka peneliti

memberikan kode-kode pada aspek tertentu. Kode tersebut ditentukan

berdasarkan jawaban yang sama dan berkaitan dengan permasalahan

penelitian. Adapun kode-kode tersebut diantaranya :

a. Kode Q menunjukkan daftar urutan pertanyaan

b. Kode , , dan seterusnya menunjukkan urutan pertanyaan

c. Kode I menunjukkan informan

d. Kode , , dan seterusnya menunjukkan daftar urutan informan

Setelah pembuatan koding pada tahap reduksi data, selanjutnya

penyajian data, supaya peneliti dapat mudah melihat gambaran secara

keseluruhan atau bagian dari data penelitian. Data tersebut nanti dipilah

Page 138: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

122

menurut kelompoknya dan disusun sesuai dengan kategori yang sejenis untuk

ditampilkan agar selaras dengan permasalahan yang ada, termasuk nanti

kesimpulan sementara diperoleh pada waktu data direduksi. Kemudian

triangulasi yaitu proses check dan recheck antara sumber data dengan sumber

data lainnya. Setelah semua proses analisis data dilakukan peneliti dapat

melakukan penyimpulan akhir. Kesimpulan akhir ini dapat diambil ketika

peneliti telah merasabahwa data peneliti sudah sampai jenuh.

4.3 Informan Penelitian

Seperti yang sudah dijelaskan pada Bab 3 sebelumnya, bahwa

penelitian ini informan penelitiannya ditentukan dengan teknik purposive,

yaitu suatu teknik pengambilan informan dengan pertimbangann tertentu dari

pihak peneliti yang memahami objek dan fokus penelitian. Informan dalam

penelitian ini adalah stakeholders (semua pihak) baik pemerintah daerah

sebagai pengambil kebijakan dan fasilitator, pelaksana penyelenggaraan

pengembangan potensi perikanan tangkap di Kabupaten Lebak yang

dijadikan informan dalam penelitian ini. Adapun informan yang digunakan

dalam penelitian ini sebagai berikut :

Page 139: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

123

Tabel 4.5

Informan Penelitian

No Kode Informan

Nama Informan Pekerjaan/Jabatan Informan

1. Drs. Tb. Saepudin, M.Si ( Kepala Dinas Perikanan Enok Maesaroh, BA ( Kasubag Umum dan

Kepegawaian H. Haris Perdana, SP ( Kasubag Program dan

Keuangan Hassan Lubis, S.Pd., MM ( Kabid Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudidayaan Ikan

Dadang Lesmana, S.ST ( Kabid Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan

Pengelolaan TPI Winda Triana, S.Pi., M.Si ( Kabid Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan Rizal Ardiansyah, S.Pi ( Kasi Peningkatan Kapasitas

Nelayan Kecil dan Pembudidayaan Ikan

Oktody Pamungkas, ST ( Kasi Pengelolaan TPI 2. Ahmad Hadi ( Kepala UPTD TPI

Kabupaten Lebak 3. Mulyani ( Nelayan Kecamatan

Wanasalam Wading Riana ( Nelayan Kecamatan

Wanasalam Epi ( Nelayan Kecamatan

Wanasalam Salim ( Nelayan Kecamatan

Wanasalam 4. Prayogo Pangestu Adjie ( Mantri BRI Unit

Wanasalam 5. Nurul Hakim ( Sekretaris BPKAD

Kabupaten Lebak Achmad Baijuri ( Kasubid Perekonomian dan

SDA II BAPPEDA Kabupaten Lebak

6. H. Karnaen,. S.IP,. M.Si ( Camat Kecamatan Wanasalam

Atmo Sudirjo, S.Pd ( Sekretaris Desa Muara Sumber : Peneliti, 2017

Page 140: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

124

4.4 Analisis Hasil Penelitian

Dalam penelitian ini dilakukan analisis data dari hasil wawancara,

observasi maupun dokumen yang diperoleh selama penelitian. Analisis data

dilakukan terus menerus dari sejak awal dikumpulkan sampai dengan

penelitian berakhir. Untuk memperkuat dalam analisis data peneliti dalam

penelitian yang berjudul Strategi Dinas Perikanan dalam Pengembangan

Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak

peneliti menggunakan analisis SWOT menurut Siagian (2008:172), dimana

analisis SWOT terdiri dari strengths, weaknesses, opportunities, threats atau

terdiri dari dua faktor yaitu internal dan eksternal.

Berdasarkan observasi lapangan dan wawancara, peneliti dapat melihat

kondisi potensi perikanan yang ada sekarang ini baik itu bisa dilihat dari

jumlah nelayan yang mayoritas ada di Kecamatan Wanasalam, dan potensi

alam yang dengan jumlah jenis ikan yang banyak serta hasil produksi yang

baik setiap tahunnya. Namun memang dalam hal pengembangan potensinya itu

yang belum optimal, bisa dilihat dari jumlah pegawai teknis yang masih

kurang, sarana prasarana Tempat Pelelangan Ikan yang belum optimal,dan

tingkat kesejahteraan nelayan yang masih rendah. Hal sudah dikembang oleh

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ini, yaitu salah satunya dengan program

atau kegiatan untuk kepentingan nelayan. Supaya lebih jelasnya, saya

menggunakan analisis SWOT ini.

Page 141: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

125

4.4.1 Strenghts (Kekuatan)

Strenghts (Kekuatan) adalah kondisi kekuatan yang terdapat dalam

sebuah organisasi, proyek, atau konsep bisnis yang ada. Kekuatan yang

dianalisis merupakan faktor internal dalam sebuah organisasi. Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak memiliki Strenghts atau kekuatan dalam penyelenggaraan

pengembangan potensi perikanan tangkap supaya bisa berjalan dengan efektif

dan efisien. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan :

“SDM aparatur dan SDM pelaku utama perikanan, kemudian potensi wilayah, karena berada di pesisir. SDM aparatur disini untuk pegawai di Dinas Perikanannya. Untuk SDM pelaku utama disini yaitu jumlah nelayan yang banyak di Kecamatan Wanasalam.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, pukul 09.05 WIB di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa, Dinas Perikanan

memiliki Sumber Daya Manusia pegawainya cukup, dan Sumber Daya

Manusia berdasarkan jumlah nelayan pun banyak untuk di Kecamatan

Wanasalam. Selain itu juga Kecamatan Wanasalam ini berada di wilayah

pesisir. Peneliti juga melakukan pengecekan untuk pegawai yang berada di

Dinas Perikanan, dengan melakukan wawancara Bidang Kepegawaian. Berikut

pernyataannya dari Kepala Bidang Kepegawaian :

“Dari jumlah untuk SDM perikanan PNS semuanya ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan PNS 4 orang, non penyuluh berarti pegawai struktural ada 22 orang. Kalau penyuluh termasuk ke jabatan fungsional. Sekarang pegawai non PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7 orang, ada tenaga

Page 142: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

126

kerja sukarela sebanyak 13 orang. Jadi secara keseluruhan ada 46 orang.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Kepegawaian, 6 Februari 2017, Pukul 13.15 WIB , di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara, dapat dilihat memang untuk jumlah

pegawai di Dinas Perikanan sudah cukup. Seluruh jumlah pegawai yang ada di

Dinas Perikanan itu sebanyak 46 orang, yang terdiri dari 26 pegawai PNS dan

20 pegawai non PNS. Hal lainnya juga ditambahkan dengan pernyataan dari

Kepala Bidang Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Kita sudah punya SDM yang latar belakang lulusan perikanan, untuk bidang secara teknis semua lulusan perikanan, kalau bidang sekretariat kan bersifat umum jadi campur. Hampir 90 % pegawai yang sesuai lulusan. Sarana dan prasarana cukup, dengan sumber daya yang ada kita masih bisa bergerak. Jumlah nelayannya, dari luas pantai 91,18 jumlah nelayan 3.600 se kabupaten Lebak.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil dari wawancara dapat diketahui bahwa Dinas

Perikanan hampir 90% sudah lulusan perikanan karena memang diharapkan

secara teknis dari lulusan perikanan, kalau bidang sekretariat bersifat umum

jadi campur, tidak hanya lulusan perikanan saja. Diketahui juga untuk jumlah

nelayan se-kabupaten Lebak ada 3.600 nelayan, dengan panjang pantai 91,18

km. Sesuai juga dengan pernyataan dari Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan

Kecil yaitu :

“Potensi sumber daya ikan lestari di selatan pulau jawa, sumber daya ikan, potensi ikannya, potensi perairannya relatif belum ada pencemaran. Kualitas perairan masih bagus. Untuk SDM terutama di wanasalam, dengan jumlah nelayan yang 1900, hampir 60% dari jumlah seluruh jumlah nelayan di Kabupaten Lebak.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017,

Page 143: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

127

Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui juga untuk jumlah

nelayan di Kecamatan Wanasalam yaitu 1900 orang atau hampir 60% dari

seluruh jumlah nelayan yang ada di Kabupaten Lebak. Selain itu juga potensi

alam yang ada di wilayah selatan pulau Jawa. Jumlah nelayan dan potensi alam

disana yang baik ini di Kecamatan Wanasalam, salah satu untuk

pengembangan potensi perikanan tangkapnya lebih optimal. Terkait pernyataan

tersebut, peneliti juga melakukan pengecekan kebenaran dengan

mewawancarai perangkat Desa Muara untuk mengkonfirmasi informasi yang

didapatkan dari Dinas Perikanan. Berikut pernyataan dari Sekretaris Desa

Muara yaitu :

“Jumlah nelayan sampai tahun 2016 kurang lebih ada 2.000 orang untuk di desa muara. Kebanyakan memang pekerjaannya nelayan, petani juga ada tapi sedikit kurang lebih ada 100 orang. Karena faktor wilayah juga desa muara ini wilayah pesisir” Wawancara dengan Sekretaris Desa Muara, 24 Februari 2017, Pukul 14.15 WIB, di Kantor Desa Muara

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa jumlah nelayan di

Kecamatan Wanasalam khususnya Desa Muara itu kurang lebih 2.000 orang.

pekerjaan utamanya pun sebagai nelayan. Sedangkan untuk pekerjaan petani

sedikit kurang lebih 100 orang, disebabkan salah satunya ini karena salah satu

desa di Kecamatan Wanasalam ini yaitu desa muara berada di pesisir pantai.

Melihat jumlah Sumber Daya Manusia (SDM) baik itu dilihat dari

jumlah aparatur Dinas Perikanannya atau pun dari jumlah nelayan yang ada di

Page 144: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

128

Kecamatan Wanasalam, memang keduanya sudah cukup terutama aparatur

dinas disini sudah cukup baik itu dilihat dari lulusan perikanan yang lebih

banyak, seharusnya memang ini menjadi modal dinas dalam pengembangan

potensi perikanan di Kabupaten Lebak, khususnya di Kecamatan Wanasalam.

Karena dengan sudah cukupnya aparatur dinas ini, bisa memberikan tanggung

jawab dan komitmen dalam pekerjaan mereka di Dinas Perikanan. Sehingga

dinas pun nantinya mengadakan program atau kegiatan untuk pengembangan

perikanan tangkap bisa optimal dengan dilihat dari jumlah aparatur dinasnya.

Selain itu juga melihat jumlah nelayan mayoritas ada di Kecamatan

Wanasalam, khususnya Desa Muara menjadi penguatan juga dalam

pengembangan potensi perikanan tangkap yang ada disana. Karena dengan

didukung jumlah nelayan yang banyak, potensi yang ada di Kecamatan

Wanasalam juga akan semakin baik lagi untuk dioptimalkan. Dibandingkan

dengan 5 kecamatan yang berada di wilayah pesisir lain Kecamatan

Wanasalam memiliki potensi perikanan tangkap yang bisa dikembangkan.

Karena didukung oleh potensi alamnya juga yang baik, sehingga memang

wilayah pesisir yang potensinya baik untuk dikembangkan yaitu Kecamatan

Wanasalam. Kemudian disesuaikan juga dengan program atau kegiatan dari

Dinas Perikanan, supaya potensi yang ada bisa dioptimalkan dengan baik.

Program pengembangan sistem perikanan tangkap memiliki 4 jenis

kegiatan yaitu pendampingan pada kelompok nelayan perikanan tangkap,

pemeliharaan tempat pelelangan ikan, rehabilitasi sedang/berat tempat

pelelangan ikan, pengembangan prasarana perikanan tangkap. Keempat

Page 145: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

129

kegiatan ini sangat bermanfaat bagi nelayan dalam rangka pengembangan

potensi perikanan tangkap, sesuai dengan pernyataan dari Kepala Sub Bagian

Program dan Kegiatan sebagai berikut :

“Untuk kegiatan yang pertama pendampingan kelompok nelayan, bisa memberikan edukasi atau pendidikan, memberikan keterampilan kepada nelayan, penguatan SDM nelayan, walaupun lebih kuatnya dari bantuan APBN kementerian, sedangkan untuk kontribusi dari kabupaten itu berupa penyediaan alat tangkap ikan. Peningkatan alat tangkap ikan diharapkan jangkauan area penangkapan bisa lebih luas lagi, sehingga hasilnya bisa maksimal.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Progran dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa, program

pengembangan sistem perikanan tangkap ada yang bersifat pelatihan dan

pemberian alat tangkap ikan. Untuk pendampingan itu sendiri untuk

memberikan edukasi untuk keterampilan nelayan, sedangkan pemberian alat

tangkap agar jangkauan area penangkapan bisa lebih luas sehingga nantinya

hasilnya bisa maksimal. Namun memang lebih banyak kontribusi dari APBN,

dibandingkan dengan kabupaten. Kabupaten hanya dalam bentuk pemberian

bantuan alat tangkap ikan, sedangkan untuk pelatihan itu lebih banyak pusat

yang mengadakan. Salah satu kegiatan yang sudah pernah dilakukan oleh pusat

yaitu Kementerian Kelautan yaitu kegiatan pelatihan aplikasi Nelayan Pintar

(NelPin). Peneliti juga menggunakan dokumentasi untuk memperkuat pendapat

dari Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan, sebagai berikut :

Page 146: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

130

Gambar 4.3

Kegiatan pelatihan aplikasi Nelayan pintar (NelPin)

Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 2016

Berdasarkan gambar 4.3 dapat diketahui bahwa salah satu kegiatan

yang pernah dilakukan oleh pusat atau Kementerian Kelautan yaitu pelatihan

aplikasi nelayan pintar, kegiatan ini dilakukan pada tahun 2016, serta diikuti

oleh perwakilan nelayan yang ada di wilayah Kabupaten Lebak. manfaat dari

pelatihan ini nantinya nelayan akan diajak untuk berubah ke arah yang lebih

baik lagi, karena aplikasi nelayan pintar ini berupa sistem informasi berbasis

multimedia atau menggunakan handphone. Manfaatnya yaitu nelayan nantinya

bisa mengetahui berbagai informasi seperti : cuaca perairan, harga produksi

ikan, dan informasi pelabuhan. Dibutuhkan memang pelatihan seperti ini,

namun memang hanya pusat yang biasa mengadakan kegiatan seperti ini,

karena kabupaten terhambat oleh anggaran, pusat pun belum tentu satu tahun

ada kegiatan. Jadi diperlukan pelatihan lainnya yang bisa mengembangkan

Page 147: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

131

kemampuan dan pengetahuan nelayan, supaya nelayan ini bisa berpikir lebih

modern lagi. Hal serupa juga ditambahkan oleh Kepala Seksi Pengelolaan

Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sebagai berikut :

“Manfaat jelas, karena kita memberikan bantuan-bantuan dan seharusnya itu menjadi stimulus untuk nelayan. Sarana prasarana penangkapan ikan, sarana prasarana infrastrukturnya, memberikan pelatihan-pelatihan nelayan maupun pengolah. Harapannya nelayan menjadi tidak orang perorang namun menjadi kelompok dengan koperasi sehingga bisa saling membantu nantinya.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui, Dinas Perikanan

memberikan bantuan atau pelatihan itu sebagai stimulus nelayan, supaya

nelayan bisa lebih giat lagi, bukan malah ketergantungan terhadap bantuan

yang diberikan pemerintah. Selain itu juga untuk manfaatnya itu salah satu

penunjang dalam pengembangan potensi perikanan tangkap yang semakin

baik. Hal ini juga dikatakan oleh Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, yaitu :

“Jelas bermanfaat, terkait banyak elemen kepada nelayan. pendampingan itu untuk nelayan, kita bisa memberikan bantuan hibah berupa sarana penangkapan akan meningkatkan pendapatan nelayan dan kesejahteraan nelayan, rehabilitasi terkait sarana yang digunakan oleh nelayan untuk aktifitas lelang, ketika kita menyediakan nelayan bisa menggunakan fasilitas tersebut. Jadi kita menyediakan tempat untuk digunakan nelayan.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa manfaat dari semua

kegiatan itu untuk kemajuan nelayan, seperti halnya pendampingan kelompok

itu berupa pemberian bantuan itu untuk meningkatkan pendapatan nelayan

Page 148: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

132

tersebut, sedangkan untuk kegiatan rehab TPI diperuntukkan untuk aktifitas

lelang nelayan, jadi menyediakan untuk segala kegiatan lelang nelayan. Hal

yang sama juga ditambahkan oleh Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil

sebagai berikut :

“Dilihat dari intervensi pemerintah daerah khususnya untuk nelayan, jenis-jenis bantuan bertujuan untuk menambah armada, dan meremajakan alat tangkap yang digunakan. Diharapkan dengan adanya bantuan untuk memudahkan nelayan dalam menangkap ikan, mengefisienkan cara kerja mereka, seperti GPS. Bisa dilihat manfaatnya, dirasakan oleh penerima bantuan.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa manfaat dari

pemerintah daerah lebih pada untuk penambahan armada, dan untuk

meremajakan alat tangkap yang digunakan. Selain itu juga untuk

mengefisiensikan cara kerja nelayan, seperti halnya bantuan berupa Global

Positioning System (GPS), sehingga akan lebih memudahkan nelayan dalam

menangkap ikan. Hal serupa juga ditambahkan oleh Kepala Bidang

Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, sebagai berikut :

“Manfaatnya banyak, mengenai hasil tangkapan ikan, sesuai dengan target dalam renstra, dan juga untuk peningkatan pendapatan asli daerah berasal dari retribusi tempat pelelangan ikan, dan untuk mensejahterakan nelayan secara umumnya.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa manfaat lain dari

program atau kegiatan ini yaitu untuk membantu dalam pencapaian target yang

Page 149: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

133

sudah ditentukan dalam Renstra, dan juga untuk peningkatan Pendapatan Asli

Daerah (PAD) yang berasal dari retribusi Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan

juga untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Kemudian peneliti juga

melakukan konfirmasi atas informasi yang didapatkan dari Dinas Perikanan,

seperti yang ditambahkan oleh Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan

Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak, sebagai berikut :

“Retribusi itu sendiri dikenakan 3% ke PAD. Pada tahun 2016 untuk kontribusi Dinas Perikanan ke PAD itu sebesar Rp. 1.083.628.992 dari seluruh PAD Kabupaten Lebak sebesar Rp. 341.992.393.885 atau 0,3% dari keseluruhan PAD yang diterima Kabupaten Lebak dari Dinas Perikanan. Kalau dilihat masih kecil, dibandingkan dengan retribusi dari RSUD dan pasar.”(Wawancara dengan Sekretaris BPKAD Kabupaten Lebak, 1 Maret 2017, Pukul 09.00 WIB, di Ruang Sekretaris BPKAD)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa retibusi yang diberikan

dari Dinas Perikanan masih terbilang kecil, Tahun 2016 untuk kontribusi

Dinas Perikanan ke PAD itu sebesar Rp. 1.083.628.992 dari seluruh PAD

Kabupaten Lebak sebesar Rp. 341.992.393.885 atau 0,3% dari keseluruhan

PAD yang diterima Kabupaten Lebak dari Dinas Perikanan. Peneliti juga

menggunakan data sekunder untuk memperkuat pendapat dari Sekretaris

BPKAD Kabupaten Lebak, sebagai berikut :

Page 150: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

134

Tabel 4.6

Capaian Target Pendapatan SKPD Pengelola PAD tahun 2016

No SKPD Target Realisasi 1 Dinas Kesehatan 51.638.730.000 56.425.125.892 2 RSUD Dr. Adjidarmo 173.623.140.000 171.806.008.046 3 Dinas Bina Marga 500.000.000 814.186.500 4 Dinas Cipta Karya 2.000.000.000 3.096.297.700 5 KPAB 1.308.381.000 1.354.851.890 6 BAPPEDA 0 0 7 Dinas Perhubungan 1.319.422.500 1.275.467.120 8 Dinas Kebersihan 286.390.000 330.380.000 9 BLH 432.883.000 468.569.000

10 Disporapar 131.312.500 131.312.500 11 Sekretariat Daerah 667.480.000 713.430.000 12 DPPKD 83.529.744.935 100.881.467.830 13 Dinas Pertanian 255.000.000 256.674.500 14 Dinas Peternakan 32.000.000 32.300.000 15 DKP 940.609.600 1.083.628.992 16 Disperindag 3.502.121.040 3.322.693.915

Jumlah 320.167.214.575 341.992.393.885 Sumber : BPKAD, 2016

Berdasarkan tabel 4.6 dapat dilihat bahwa untuk kontribusi Pendapatan

Asli Daerah dari Dinas Perikanan masih terbilang kecil, karena untuk

kontribusi tertinggi dari RSUD Dr. Adjidarmo dengan Rp. 171.806.008.046

sedangkan untuk Dinas Perikanan hanya Rp. 1.083.628.992 atau 0,3 % dari

keseluruhan Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Lebak.

Dalam pengembangan potensi perikanan tangkap, Dinas Perikanan pun

terus meningkatkan atau berusaha memperbaharui alat tangkap atau

perlengkapan lain, supaya nelayan dalam melaut bisa lebih mudah dan efisien,

karena dengan memajukan dalam hal teknologi, akan sangat membantu

nelayan bisa lebih maju lagi pola pikirnya, dan ingin terus belajar. Salah satu

Page 151: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

135

pemberian bantuan berupa Global Positioning System (GPS) itu untuk

mempermudah nelayan dalam alur pelayaran untuk nelayan.

Selain itu juga program atau kegiatan ini juga dalam pengembangan

potensi perikanan tangkap, manfaatnya akan membantu dalam hal peningkatan

Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang dihasilkan dari retribusi TPI. Untuk

retribusi itu sendiri dikenakan 3% ke PAD. Karena dengan melihat kontribusi

yang diberikan ke PAD besar atau kecil, itu juga akan terlihat potensi yang ada

itu apakah sudah dioptimalkan atau belum. Pada tahun 2016 untuk kontribusi

Dinas Perikanan ke PAD itu sebesar Rp. 1.083.628.992 dari seluruh PAD

Kabupaten Lebak sebesar Rp. 341.992.393.885 atau 0,3% dari keseluruhan

PAD yang diterima Kabupaten Lebak dari Dinas Perikanan. Oleh sebab itulah,

program atau kegiatan ini bisa terus nantinya meningkatkan kontribusi dalam

hal PAD.

Dalam hal manfaat dari program atau kegiatan ini bersifat ada yang

keterampilan nelayan dengan pemberian batuan alat tangkap. Apabila kita

melihat keterampilan nelayan disini, nantinya supaya nelayan yang ada di

Kecamatan Wanasalam ini bisa memiliki ilmu atau keterampilan, baik itu

berupa pembuatan jaring atau kapal, atau juga pelatihan dalam penggunaan

teknologi baru. Karena itu penting, untuk bekal nelayan kedepannya. Supaya

nelayan di Kecamatan Wanasalam ini bisa lebih baik lagi ke depannya.

Di dalam program atau kegiatan yang direncanakan oleh Dinas

Perikanan itu ada program unggulan atau prioritas, dimaksudkan untuk menjadi

Page 152: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

136

lebih perhatian dari kegiatan lainnya. Supaya juga program unggulan dari

program pengembangan sistem perikanan tangkap bisa terus realisasikan sesuai

dengan rencana awal. Seperti yang diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak, sebagai berikut :

“Kegiatan pendampingan, membantu memberikan alat bantu atau menghibahkan seperti alat tangkap, jaring, perahu, walaupun belum secara keseluruhan mendapatkan bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok nelayan. Diharapkan kelompok ini bisa berkembang, secara perorangan juga makin berkembang.”(Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk program

unggulan Dinas Perikanan itu kegiatan pendampingan kelompok nelayan,

dengan salah satunya pemberian alat bantu atau menghibahkannya. Diharapkan

nelayan ini bisa berkembang secara kelompok terlebih dahulu sebelum

nantinya berkembang juga secara individu. Hal serupa juga diungkapkan oleh

Kepala Sub Bagian Program dan Keuangan, yaitu :

“Kegiatan pendampingan, karena rehab TPI itu sebagai penunjang untuk distribusikan hasil. Namun yang diutamakan selama ini kita penyediaan sarananya lebih ke fisik, untuk softskill belum terlalu rutin, paling seperti untuk penggunaan GPS atau semacam edukasi yang diperbolehkan dalam penangkapan ikan.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bagian Program dan Kegiatan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang kegiatan

pendampingan dalam hal ini pemberian bantuan lebih menjadi program atau

kegiatan unggulan. Kegiatan rehab TPI itu sebagai penunjang saja, sedangkan

yang utama adalah sarana alat tangkap yang baik. Selain itu juga yang

Page 153: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

137

diutamakan itu lebih ke bersifat fisik seperti bantuan jaring atau kapal,

sedangkan untuk pelatihan atau keterampilan belum terlalu rutin dilakukan

oleh kabupaten. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bidang

Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Kalau menurut saya, pendampingan yang menjadi prioritas karena kita memberikan bantuan hibah untuk meningkatkan hasil tangkapnnya, kalau rehabilitasi masih kita bisa alokasikan tahun depan.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa tetap program atau

kegiatan yang mempunyai prioritas memang dalam hal pendampingan karena

dalam rangka memberikan bantuan hibah untuk meningkatkan hasil tangkapan

dari nelayan itu. Rehab TPI itu tidak harus setiap tahun dilakukan, dan

dialokasikannya pun kalau tidak untuk tahun ini masih bisa tahun depan.

Sedangkan kalau pemberian hibah bantuan itu, tidak bisa ditunda dengan

menunggu tahun depan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Seksi

Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil yaitu :

“Bantuan sarana penangkapan ikan, pembangunan prasarana pelabuhan, yaitu fasilitas TPI seperti alur pelayaran, kolam pelabuhan di dermaga.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui memang bahwa selain

kegiatan pemberian bantuan atau hibah sarana penangkapan ikan, juga yang

menjadi unggulan yaitu kegiatan pembangunan prasarana pelabuhan, seperti

fasilitas TPI, lalu alur pelayaran dan kolam pelabuhan ikan. Prasarana ini juga

Page 154: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

138

penting untuk membantu dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam. Hal serupa juga ditambahkan oleh Kepala Seksi

Pengelolaan TPI sebagai berikut :

“Pertama bantuan, sarana dan prasarana termasuk alat tangkap, kapal. Kedua kartu nelayan, bagian dari program pengembangan potensi perikanan tangkap, karena dengan kartu itu bisa memperoleh beasiswa pendidikan, mendapatkan bahan bakar. Ketiga asuransi nelayan, manfaatnya untuk kepentingan yang bisa mendukung mengembangkan diri. Sasaran program untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa yang menjadi program

unggulan bukan hanya sarana dan prasarana seperti kapal dan jaring saja,

melainkan program kartu nelayan ini juga bagian dari program untuk

pengembangan potensi perikanan tangkap, karena dengan memiliki kartu

nelayan akan dapat memperoleh beasiswa pendidikan bagi nelayan yang tidak

mampu. Selain kartu nelayan juga, ada program lain yang cukup penting yaitu

asuransi nelayan, dimana manfaatnya untuk kepentingan yang bisa mendukung

mengembangkan diri. Sasaran dari program itu juga untuk meningkatkan

kesejahteraan nelayan.

Secara keseluruhan memang program atau kegiatan yang menjadi

unggulan ini lebih bersifat fisik langsung seperti pengadaan bantuan kapal atau

jaring. Dua bantuan itu memang penting untuk nelayan, karena itu bisa

meringankan beban dari nelayan, dan menjadi salah satu faktor dalam

pengembangan potensi perikanan tangkap. Selain bantuan berupa fisik tadi,

Page 155: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

139

tidak kalah pentingnya perbaikan untuk prasarana pelabuhan seperti fasilitas

Tempat Pelelangan Ikan, lalu alur pelayaran, dan kolam pelabuhan ikan.

Namun, dengan berlakunya Undang-Undang nomor 23 tahun 2014

mengenai pemerintahan daerah, lalu mengacu pada peraturan pemerintah no 18

tahun 2016 tentang organisasi perangkat daerah, dan berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Lebak nomor 8 tahun 2016 tentang pembentukan organisasi

dan tata kerja dinas daerah Kabupaten Lebak, maka dari itu mulai tanggal 1

Januari 2017 untuk urusan kepelabuhan diserahkan ke pihak provinsi. Jadi

pemerintah kabupaten hanya dalam hal pengelolaan TPI saja, sehingga untuk

sarana dan prasarana pelabuhan pihak kabupaten hanya bisa

merekomendasikannya ke pihak provinsi. Sedangkan untuk sarana prasarana

TPI baru kabupaten yang mengurusinya.

Berdasarkan Undang-Undang nomor 7 tahun 2016 tentang

perlindungan dan pemberdayaan nelayan, pembudi daya ikan, dan petambak

garam, maka ada program asuransi nelayan. Dimana program ini juga menjadi

program unggulan, karena memang untuk membantu kesejahteraan nelayan,

baik itu kesejahteraan dalam perlindungan dan pemberdayaan nelayan itu.

Sesuai dalam Undang-Undang nomor 7 tahun 2016 pasal 39 dan 40 dimana

mengenai jaminan keamanan dan keselamatan nelayan. Oleh sebab itu,

diadakanlah salah satunya program asuransi nelayan, dalam rangka

mengaplikasikan dari Undang-Undang nomor 7 tahun 2016 ini.

Page 156: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

140

Program atau kegiatan yang sudah direncanakan dalam Rencana

Strategis juga berdasarkan hasil dari kerjasama dengan pemerintahan daerah

yang berkaitan, seperti halnya koordinasi atau komunikasi yang dilakukan

dengan Organisasi Perangkat Daerah lainnya yang ada di Kabupaten Lebak.

hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

sebagai berikut :

“Kita mengusulkan mengenai anggaran, lalu kita meyakinkan pemerintah daerah bahwa nelayan ini masih butuh bantuan, disampaikan melalui rapat-rapat koordinasi apakah itu dilakukan ketika perencanaan penganggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) koordinatornya di BAPPEDA. Karena keterbatasan anggaran program atau kegiatan yang kita adakan tidak semuanya bisa terakomodir. Kita juga memerlukan bantuan yang bersifat dari pusat/provinsi.” (Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa Dinas Perikanan

melakukan kerjasama dengan pemerintah daerah berupa koordinasi dan

komunikasi. Biasanya dalam hal pengusulan anggaran, dan meyakinkan

pemerintah daerah bahwa nelayan ini memang masih butuh diberikan bantuan.

Itu semua disampaikan ketika ada rapat koordinasi dengan Tim Anggaran

Pemerintah Daerah, dimana koordinatornya di BAPPEDA. Selain itu juga

dilakukan dengan pihak provinsi dan pusat, karena memang pemerintah daerah

ini keterbatasan anggaran, maka kami juga memerlukan bantuan dari provinsi

atau pusat. Hal serupa juga ditambahkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

Page 157: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

141

“Dari dinas dengan pemerintah daerah itu biasanya yang dikoordinasikan dari sisi perencanaan dengan BAPPEDA, untuk program-program dengan Sekretariat Daerah, dan anggaran/keuangan dengan BPKAD.” ( Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa bentuk kerjasama

dari Dinas Perikanan ke pemerintah daerah biasanya koordinasi dari sisi

perencanaan itu dengan BAPPEDA, untuk program-program biasanya dengan

Sekretariat Daerah, dan mengenai anggaran atau keuangan itu dengan BPKAD.

Kerjasama ini dilakukan memang agar program atau kegiatan yang dilakukan

oleh Dinas Perikanan bisa sesuai dengan visi dan misi dari Kabupaten Lebak.

karena dengan kerjasama inilah akan terjadi sinkronisasi antara program atau

kegiatan Dinas Perikanan dengan pemerintah daerah. Hal yang sama juga

disampaikan oleh Kepala Bidang Pembudidaya Ikan yaitu :

“Kita koordinasi lintas sektoral macam-macam, kita dengan kecamatan koordinasi terkait program-program kecamatan, dengan bagian umum, dengan dinas disperindag kaitan dengan masalah perdagangan, kemudian dinas lingkungan hidup terkait pengelolaan wilayah pesisir, ini yang di pemda kan yah. Dinas koperasi juga terkait dengan kelembagaan, sudah mendorong kelompok untuk membentuk koperasi yang berbasis KUB sudah ada 2 di Bayah dan di Wanasalam. Karena untuk mekanisme penerimaan hibah atau bansos.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Dinas Perikanan ini

melakukan kerjsama dengan dinas lain pun sudah dilakukan, seperti dengan

kecamatan itu kerjasama dengan koordinasi terkait program-program

Page 158: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

142

kecamatan, kemudian dengan Disperindag itu mengenai perdagangan, lalu

dengan Dinas Lingkungan Hidup itu tentang pengelolaan wilayah pesisir,

Dinas Koperasi juga kita kerjasama mengenai kelembagaan, karena dalam

pemberian bantuan dari pemerintah sekarang harus melewati koperasi, karena

harus lembaga yang berbadan hukum. Karena selama itu program atau kegiatan

Dinas Perikanan ada kaitannya dengan dinas lain maka memang akan

dilakukan kerjasama dalam hal koordinasi. Supaya dalam pengembangan

potensi perikanan ini bisa berjalan baik, atas kerjasama dari semua pihak yang

terkait.

Peneliti juga melakukan wawancara dengan Badan Perencanaan

Pembangunan Daerah (BAPPEDA) untuk mengkonfirmasi informasi yang

didapat dari Dinas Perikanan tentang hal kerjasama dalam bentuk koordinasi.

Adapun hasil wawancara dengan Kepala Sub Bidang Perekonomian dan

Sumber Daya Alam sebagai berikut :

“Dalam hal koordinasi program dan kegiatan. Fungsi BAPPEDA itu sendiri lebih koordinasi dengan instansi. Kebetulan bidang ekonomi dan SDA kebetulan dinas perikanan ada disini. Mengarahkan agar tidak keluar dari rencana yang telah dibuat dari tahun 2014-2019.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam, 27 Februari 2017, Pukul 09.30 WIB, di Ruang Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang Dinas

Perikanan melakukan kerjasama dalam hal koordinasi dengan BAPPEDA, itu

biasanya dalam hal program dan kegiatan . kebetulan Dinas Perikanan ini

termasuk dalam Bidang Perekonomian dan Sumber Daya Alam. Bidang ini

Page 159: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

143

nantinya yang mengarahkan agar tidak keluar dengan rencana yang sudah

ditetapkan pada tahun 2014-2019 oleh pemerintah daerah Kabupaten Lebak.

jadi memang fungsi dari BAPPEDA itu lebih koordinasi dengan instansi lain.

Sehingga koordinasi dilakukan ketika dimulai dari perencanaan program atau

kegiatan setiap instansi itu.

Selain itu juga peneliti melakukan wawancara dengan Badan

Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) untuk mengkonfirmasi

informasi yang didapatkan dari Dinas Perikanan. Adapun hasil wawancara

dengan Sekretaris BPKAD Kabupaten Lebak, sebagai berikut :

“Koordinasi yang dilakukan pada saat penyusunan APBD, tapi hanya untuk mengetahui bagaimana uang yang ada digunakan. Untuk penyusunan, sebenarnya kita sudah bisa melihat dari penyusunan RKPD, KUA-PPAS. Serta evaluasi di BPKAD itu seperti apakah anggaran itu sudah terserap apa belum.” (Wawancara dengan Sekretaris BPKAD Kabupaten Lebak, 1 Maret 2017, Pukul 09.00 WIB, di Ruang Sekretaris BPKAD)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa Dinas Perikanan ini

melakukan koordinasi dengan BPKAD pada saat penyusunan APBD, tapi

memang BPKAD ini hanya untuk mengetahui bagaimana uang yang ada itu

digunakan, serta biasanya BPKAD ini melakukan evaluasi dalam hal apakah

anggaran itu sudah terserap apa belum. Dalam hal penyusunan RKPD, KUA-

PPAS dari situ kita bisa melihat anggaran yang ada itu untuk apa dari setiap

SKPD khususnya Dinas Perikanan. Koordinasi yang dilakukan itu untuk tidak

ada kesalahan dalam penyusunan anggarannya, dan evaluasi dilakukan juga

karena dikhawatirkan anggaran yang ada tidak digunakan semestinya.

Page 160: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

144

Sehingga program dan kegiatan yang akan dilaksanakan sesuai dengan

perencanaan awal, supaya dapat membantu pemerintah daerah dalam

pengembangan potensi yang dimilikinya. Anggaran yang diterima pun bisa

efisien digunakannya untuk menjalankan program atau kegiatan dari setiap

Organisasi Perangkat Daerah masing-masing

4.4.2 Weaknesses (Kelemahan)

Weaknesses (Kelemahan) adalah keterbatasan atau kekurangan dalam

sebuah organisasi, bisa dapat berupa keterampilan dan kemampuan yang

menjadi penghalang untuk kinerja organisasi yang baik dan memuaskan.

Kelemahan yang dianalisis merupakan faktor internal organisasi tersebut.

Dinas perikanan dalam penyelenggaraan pengembangan potensi perikanan

tangkap masih memiliki beberapa kelemahan yang perlu diperbaiki agar

kualitas penyelenggaraan dapat berjalan lebih baik lagi, seperti yang

diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu :

“SDM masih kurang, kemudian operasional dinas untuk pembinaan nelayan itu masih rendah, anggaran yang dikelola masih jauh dari apa yang diharapkan. Karena dari program banyak yang kita buat tapi kenyataannya tidak bisa dilaksanakan.” (Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa rendahnya Sumber Daya

Manusia (SDM), sehingga pembinaan untuk nelayan masih rendah. Selain itu

juga mengenai anggaran yang dikelola masih jauh dari apa yang diharapkan

oleh dinas, akibatnya memang dengan banyaknya program yang dibuat tapi

Page 161: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

145

pada kenyataannya tidak bisa dilaksanakan. Hal serupa juga diungkapkan oleh

Kepala Bidang Pmberdayaan Nelayan kecil dan Pembudidaya Ikan yaitu :

“Kelemahan banyak, salah satunya tadi itu SDM yang handal, yang serba bisa, masih kurang. Karena kita masih sedikit untuk tenaga, dengan berbagai disiplin ilmu yang campur. Kita kan dibidang tangkap, harusnya kita bisa tahu cara penangkapan yang baik. Selanjutnya dana, kita mengandalkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK).” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa Sumber Daya

Manusia yang kurang disini dalam hal kemampuan, dan yang serba bisa.

Karena disini masih dari berbagai disiplin ilmu. Kita contohnya berada

dibidang perikanan khususnya tangkap, harusnya bisa tahu cara penangkapan

ikan yang baik. Selain itu juga Dinas Perikanan ini mengandalkan Dana

Alokasi Khusus (DAK), karena anggaran dari APBD itu cukup kecil. Kalau di

DAK itu sudah tahu anggarannya harus digunakan untuk apa, jelas aturannya.

Kalau APBD memang, dinas ini yang harus pintar dalam mengelola anggaran

tersebut, supaya program dan kegiatan dinas bisa berjalan sesuai rencana. Hal

yang sama juga diungkapkan Kepala Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI

sebagai berikut :

“Sumber daya manusia, mereka para nelayan disini masih merasa alatnya masih tradisional, kemampuan para nelayan belum begitu terampil, peralatan digunakan seperti ada jaring, pancing mereka itu kadang-kadang sudah usang atau rusak. Kemudian personil/tenaga jumlah 11 petugasnya hanya 1, PPL itu berbarengan untuk budidaya juga, sangat terbatas. Tugasnya melaporkan yang berhubungan nelayan, sebulan sekali ada rapat dinas.” (Wawancara dengan Kepala Bidang

Page 162: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

146

Perizinan dan Pengelolaan TPI, 14 Februari 2017, Pukul 09.10 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa Sumber Daya

Manusia (SDM) dilihat dari nelayannya, dimana nelayan disini masih belum

memiliki keterampilan, seperti perlatan jaring, atau pancing yang digunakan itu

sudah using atau rusak. Apabila melihat dari Sumber Daya Manusia (SDM)

yang ada di dinas untuk personil atau tenaga ada 11 orang tapi yang petugasnya

hanya 1 orang. Untuk PPL juga itu bersamaan dengan perikanan budidaya,

sehingga masih terbatas. Hal serupa juga ditambahkan oleh Kepala Bidang

Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Perilaku, Sikap dan Keterampilan (PSK) dari nelayan, keterampilan nelayan yang masih rendah dalam perikanan. Nelayan kita masih banyak yang belum memiliki sertifikat-sertifikat, sedangkan untuk berlayar apalagi kapal diatas 5 GT harus ada sertifikat berlayar, yang mengeluarkan sertifikat itu dinas perhubungan, selanjutnya anggaran sebenernya kita hanya mengandalkan dari DAK, APBD kita rendah.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa selain nelayan yang

masih rendah dalam hal Perilaku, Sikap, dan Keterampilan (PSK) dari nelayan

juga rendah. Selain itu nelayan masih banyak yang belum memiliki sertifikat,

sedangkan untuk berlayar, apalagi kapal yang yang diatas 5 GT harus ada

sertifikat berlayar. Selanjutnya anggaran juga kita masih mengandalkan dari

Dana Alokasi Khusus (DAK), karena APBD kabupaten rendah. Hal serupa

juga diungkapkan oleh Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil,

sebagai berikut :

Page 163: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

147

“Kelemahan itu banyak faktor, apabila dilihat dari faktor alami karena disitu wilayah samudera dengan wilayah yang luas dikenal dengan mempunyai gelombang yang tinggi, seperti gelombang tinggi, angin, cuaca, musim. Faktor infrastruktur, seperti pembangunan alur pelayaran, belum optimal belum 100% lengkap, masih ada hal yang kurang, seperti sekelas TPI dermaga kurang panjang, belum ada SPBN. Faktor budaya masyarakat nelayan, umumnya di wilayah lain kampung nelayan identik dengan wilayah yang kumuh, dan berada di bawah garis kemiskinan, wilayah kita juga seperti itu, dan budaya yang tidak menabung terlalu berlebihan. Faktor SDM dalam hal pendidikan, lulus SD atau SMP saja syukur, ada yang tidak bersekolah. Akhirnya jadi pilihan terakhir, karena sekolah gak bisa akhirnya ikut melaut bersama bapaknya. Akhirnya turun menurun untuk pekerjaan sebagai nelayan.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa kelemahan untuk

pengembangan potensi perikanan tangkap itu bisa dilihat dari berbagai faktor,

seperti faktor alami itu karena wilayah pesisir yang langsung berhadapan

dengan Samudera Hindia, jadi mempunyai gelombang tinggi, angin, cuaca, dan

musim juga. Selain itu ada faktor infrastruktur yang 100% belum lengkap.

Seperti kurang panjangnya dermaga untuk kapal bersandar, dan belum adanya

SPBN. Ada juga dari faktor budaya masyarakat nelayan, umumnya memenag

identic dengan wilayah yang kumuh dan berada di bawah garis kemiskinan,

kemudian budaya yang tidak suka menabung, itu pun terjadi di nelayan yang

ada di Kecamatan Wanasalam. Selain itu juga ada faktor dari Sumber Daya

Manusia (SDM) nelayannya, dalam hal pendidikan, karena sekolah tidak bisa,

akhirnya anak-anaknya ikut bapaknya melaut dan akhirnya menjadi turun

menurun pekerjaan nelayan tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan oleh

Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI sebagai berikut :

Page 164: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

148

“Nelayan, baik itu dalam hal pendidikan keterampilan, maupun pengetahuan. Masih keterbatasan anggaran, sehingga program-program kita hanya yang bersifat stimulus, nelayan kita masih kemampuannya masih minim dan tradisional. Dalam hal pengawasan untuk di lapangan, masih kesulitan mengawasi perikanan tangkap. Masih belum menjangkau sepenuhnya.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa yang masih harus

diperbaiki dalam hal pendidikan keterampilan nelayan dan pengetahuan.

Kemudian dengan keterbatasan anggaran juga, program-program dari dinas itu

hanya sebagai stimulus, karena nelayan kita kemampuannya masih minim dan

tradisional. Hal lain pun mengenai pengawasan di lapangan yang dilakukan

oleh dinas itu masih kesulitan karena kurangnya aparatur dinas yang di

lapangan, sehingga belum menjangkau sepenuhnya. Hal yang sama juga

diungkapkan oleh Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak, sebagai berikut :

“Yang perlu diperbaiki ke depannya yaitu keterbatasan petugas/personil di lapangan dari dinas, SDM nelayan masih rendah dalam hal ilmu. Sehingga saya ini harus bekerja tanpa hari libur, karena dengan jumlah 11 TPI yang ada di Kabupaten Lebak, dan itu jaraknya yang jauh antar wilayahnya, jadi saya memang susah dalam menjangkaunya. Dan itu dilakukan oleh saya 1 orang saja. ”(Wawancara dengan Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak, 23 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Kantor UPTD TPI Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa personil atau

petugas di lapangan dari dinas itu masih sedikit, karena dengan jumlah 11 TPI

di Kabupaten Lebak, dengan jarak yang jauh antar wilayahnya itu hanya ada 1

orang, sehingga Kepala UPTD nya merasa kurang maksimal dalam hal

Page 165: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

149

pengawasan yang dilakukan. Hal serupa juga diungkapkan oleh seorang

nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam sebagai berikut :

“Petugas yang sedikit. Belum adanya sarana prasarana seperti cold storage, SPBN kan kalau beli di pom bensin harus pake surat-surat, surat kecamatan, dari syahbandar, per tahun harus diperpanjang. Sedangkan kalau nelayan kecil kan beli bahan bakarnya sedikit, kalau harus pake surat ribet dan kasian.” (Wawancara dengan nelayan Kecamatan Wanasalam, 24 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB di rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa nelayan juga

merasa kalau petugas di lapangan itu sedikit, dengan dirasakannya kurang

maksimal dalam pengawasan yang dilakukan. Lalu yang perlu diperhatikan

yaitu belum lengkapnya sarana dan prasaran seperti belum adanya cold

storage. Selain itu juga aturan-aturan yang membuat nelayan kecil kerepotan,

seperti pembelian bahan bakar untuk kapal mereka.

Dengan beragamnya hal-hal yang perlu diperbaiki untuk ke depannya

oleh Dinas Perikanan, karena kelemahan yang dimiliki oleh dinas itu sendiri

maupun oleh nelayan akan mempengaruhi dari pengembangan potensi

perikanan tangkap yang ada di Kecamatan Wanasalam. Upaya yang dilakukan

oleh dinas untuk kelemahan yang ada didalam dinas itu masih kurang, seperti

pengajuan untuk penambahan pegawai untuk lapangan, namun memang usaha

tersebut masih belum bisa berhasil, sehingga harus mencari solusi bagi

kekurangan aparatur atau personil lapangan dari dinas, agar nantinya

pelaksanaan pengawasan yang dilakukan pun bisa maksimal dengan

menjangkau seluruh wilayah.

Page 166: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

150

Selain itu juga dinas harus lebih memperhatikan dalam hal

keterampilan nelayan, bukan hanya sekedar memberikan bantuan, namun

nelayan disana juga harus di beri bekal untuk kedepannya. Kemudian merubah

pola pikir nelayan, yang tidak suka menabung, dikenal dengan wilayah yang

kumuh, dan berada di bawah garis kemiskinan. Hal-hal seperti belum

lengkapnya sarana prasarana yang ada di TPI maupun di Pelabuhan, juga harus

diperbaiki agar nantinya kedepannya bisa lebih baik.

Dalam pengembangan potensi perikanan tangkap juga tidak lepas dari

diperlukan langkah-langkah dalam meningkatkan sarana dan prasarana

penunjang Tempat Pelelangan Ikan (TPI) dan Pangkalan Pendaratan Ikan

(PPI), seperti yang diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan

Keuangan sebagai berikut :

“Identifikasi keterbatasan sarana prasarana TPI tersebut, mana yang sudah layak mana yang belum layak. Yang tidak layak ini kita perhatikan dengan juga dengan aktifitas nelayannya, apabila aktifitas nelayan tinggi dan sarana prasarana tidak layak, ini yang akan perbaiki.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa langkah dalam

meningkatkan sarana dan prasarana dengan mengidentifikasi keterbatasan

sarana prasarana TPI tersebut, mana yang sudah layak mana yang belum layak.

Kemudian untuk yang tidak layak ini kita perhatikan dengan aktifitas

nelayannya, apabila aktifitas nelayan tinggi dan sarana prasarana tidak layak,

ini yang akan di perbaiki. Jadi dalam memperbaiki itu dilihat juga dari

Page 167: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

151

keaktifan nelayan menggunakan TPI tersebut. Hal serupa juga diungkapkan

oleh Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil sebagai berikut :

“Langkah yang sudah dilakukan oleh dinas perikanan, merehab TPI yang rusak, membangun TPI yang baru, yaitu TPI Cibareno. Menambah luas kolam pelabuhan.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dalam meningkatkan

sarana prasarana TPI salah satunya dengan merehab TPI yang mengalami

kerusakan, kemudian membangun TPI yang baru, seperti halnya TPI Cibareno.

Kemudian untuk sarana prasarana pelabuhan itu yang sudah dilakukan

menambah luas kolam pelabuhan. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala

Seksi Bidang Pengelolaan TPI sebagai berikut :

“Dengan melakukan pemeliharaan atau rehab rutin setiap tahun, fasilitas TPI secara rutin. Kedua, dari sisi manajerial TPI supaya aktifitas pelelangan di TPI bisa berjalan dengan baik, jadi ada 2 secara administrasi dan manajerial.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa langkah yang dilakukan

seperti melakukan pemeliharaan atau merehab TPI rutin setiap tahun, dengan

11 TPI yang ada, kami melihat keadaan untuk setiap tahunnya. Selanjutnya

pemeliharaan fasilitas TPI secara rutin juga. Kemudian dilihat dari sisi

manajerial TPI supaya aktifitas pelelangan ikan di TPI bisa berjalan dengan

baik. Jadi langkah untuk meningkatkan perbaikan dalam sarana prasarana TPI

ini secara adminstrasi dan manajerial. Hal serupa ditambahkan dengan Kepala

Bidang Pembudidaya Ikan yaitu :

Page 168: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

152

“Kita memang sekarang lebih perbaikan pengelolaan TPI sebenernya, jadi kalau dulu dikelola sendiri, sekarang kita bekerjasama dengan pihak ketiga, koperasi. Karena untuk pengelolaan TPI itu kita butuh modal, karena belum ada anggarannya jadi oleh pihak ketiga, kita lihat setahun dua tahun, kalau kita bisa mulai mengelola sendiri, kita akan kelola.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dinas perikanan ini lebih

fokus pada perbaikan pengelolaan TPI, sedangkan untuk pelabuhannya

menjadi fokus dari provinsi. Untuk sekarang pengelolaan TPI ini dinas

bekerjasama dengan pihak ketiga yaitu koperasi. Alasannya mengenai

permodalan yang dibutuhkan ketika pengelolaan TPI tersebut. Dalam

pengelolaan TPI ini terhambat oleh modal, sehingga bekerjasama dengan pihak

ketiga tersebut. Pihak dinas pun melihat satu dua tahun, kalau kita sanggup

untuk mengelola TPI tersebut akan dikelola sendiri oleh dinas. Untuk

pengelolaan TPI oleh koperasi ini baru dilakukan di TPI Binuangeun

Kecamatan Wanasalam, karena TPI tersebut, terbilang paling aktif aktifitas

pelelangannya dibandingkan dengan 10 TPI lainnya. Hal serupa juga

ditambahkan oleh nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam yaitu :

“Kalau bapak ingin adanya cold storage. Kalau ikan banyak bisa ditampung disitu dulu gitu. Disini mah kekurangnnya listrik. Es juga disini kualitasnya masih jelek, listriknya belum stabil disini sering mati lampu. Esnya itu cepat cair, jadi kan jelek. Kalau dari serang itu awet, meskipun agak mahal tetap dibeli, per balok 28.000. menurut bapak, kebutuhan nelayan itu yang paling rutin, kalau semua sudah stabil. Yang luar biasa itu nelayannya bukan hasil tangkapannya. Yang utama itu memang nelayan. misalnya ribuan ton es, garam, siapa yang beli nelayan. itu rutin semuanya. Kalau sepi Jakarta juga tembus. Cuma nelayan mah memang kurang pintar saja.” (Wawancara dengan nelayan

Page 169: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

153

Kecamatan Wanasalam, 24 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa nelayan di

Kecamatan Wanasalam ini melihat sarana prasarana belum lengkap, seperti

ingin dibangunkannya cold storage, kemudian adanya pabrik es juga tapi

memiliki kualitas yang kurang baik, dengan gampang cairnya dan banyak

ngandung zak kapurnya, sehingga nelayan masih kekurangan dalam memenuhi

kebutuhannya, dan nelayan pun terpaksa karena belum adanya cold storage

ketika mendapatkan banyak hasil tangkapan, langsung dijual ke perusahaan-

perusahaan, sedangkan ketika musim paceklik tiba, stok ikan ikan ini dapat beli

di Jakarta dikirim ke Kecamatan Wanasalam. Selanjutnya untuk memenuhi

kebutuhan es, nelayan ini lebih membeli ke pandeglang atau serang karena es

nya lebih tahan untuk mencair.

Di dalam kegiatan pendampingan kelompok nelayan memang terjadi

kurangnya Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai teknis di lapangan. Dalam

hal ini cara mengatasi kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pendampingan

kelompok nelayan, seperti diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan

Keuangan sebagai berikut :

“Cara mengatasinya, untuk pegawai teknis biasanya ada undangan pelatihan dari provinsi, misalkan untuk pelatihan teknis kapal, navigasi kapal. Kemudian pelatihannya berupa studi banding. Kalau di kabupaten hanya pendidikan struktural aparatur seperti kepemimpinan saja.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Page 170: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

154

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa salah satu cara untuk

mengatasi kurangnya Sumber Daya Manusia di pendampingan kelompok

nelayan dengan mengikuti pelatihan yang diadakan oleh pihak provinsi, karena

biasanya yang diadakan oleh provinsi ini kegiatan untuk pegawai teknis.

Sedangkan untuk pelatihan atau pendidikan yang diadakan oleh kabupaten itu

hanya berupa pendidikan struktural berupa kepemimpinan. Hal serupa juga

disampaikan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan

Pembudidaya Ikan yaitu :

“Mengusulkan untuk menambahkan tenaga, mengirimkan tenaga bimtek dari pusat atau provinsi, tapi mereka kan sudah ada tugasnya kapan mereka akan bekerja. Pernah juga mengusulkan ke pemerintah daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) namun selalu pending.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa Dinas Perikanan

ini pernah mengusulkan untuk ada penambahan tenaga ke pihak pusat atau

provinsi, namun mereka ini sudah mengutus tenaga pendamping untuk waktu

tertentu saja, jadi tidak bisa setiap saat membantu pihak Dinas Perikanan.

Selain itu juga Dinas Perikanan pernah mengusulkan ke Badan Kepegawaian

Daerah Kabupaten Lebak, namun memang sampai sekarang masih pending,

karena untuk setiap dinas pun tidak hanya Dinas Perikanan yang kekurangan

pegawai, dinas lain pun sama. Dengan demikian, apapun caranya agar bisa

memanfaatkan Sumber Daya Manusia yang ada dapat bekerja semaksimal

mungkin dalam pekerjaannya. Hal yang sama ditambahkan oleh Kepala Bidang

Perizinan dan Pengelolaan TPI sebagai berikut :

Page 171: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

155

“Harus banyak menambah personil untuk dialokasikan yang di Binuangeun dan Bayah terutama di Binuangeun karena disitu tempat paling rame, dan paling besar jumlah nelayannya. Tidak lupa juga harus ditempatkan yang memiliki potensi baik. Jangan sampai personil itu ditempatkan yang tidak berpotensi untuk maju, nanti kan malah sanatai-santai kerjanya, sedangkan kalau ditempatkan di tempat yang memiliki potensi yang baik, dan juga rame personil tersebut akan mendapatkan pekerjaan yang sesuai.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI, 14 Februari 2017, Pukul 09.10 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk

penambahan personil perlu dilakukan, apalagi untuk dialokasikan terutama ke

daerah Binuangeun, karena daerahnya paling banyak nelayannya, dan paling

aktif dalam pelelangannya. Selain itu juga, penempatan personil harus

memperhatikan potensial wilayahnya, jangan sampai banyak personil namun

ditempatkan di daerah yang potensi perikanan tangkapnya sedikit atau kurang

ramai, jadi harus pas antara penempatan personil dengan potensi wilayah

tersebut. Hal yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembudidaya

Ikan sebagai berikut :

“Kita coba dengan jejaring kerja, kita punya whatsapp kita berusaha gunakan untuk komunikasi, karena jarak yang jauh. Kita bisa gunakan untuk kerjasama, contohnya pengawasan kita bisa bekerjasama dengan pol air, kita bisa kerjasama dengan lintas sektoral.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa, salah satu cara untuk

mengatasi kekurangan Sumber Daya Manusia, pihak dinas memanfaatkan

kemajuan teknologi seperti halnya melalui whatsapp untuk menjalin

komunikasi, karena jarak yang jauh antara kantor Dinas Perikanan dengan

Page 172: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

156

wilayah pesisir yang ada di Kabupaten Lebak, khususnya Kecamatan

Wanasalam. Selain itu, untuk pengawasan bisa digunakan kerjasama melalui

lintas sektoral, seperti dengan pol air. Hal yang sama juga ditambahkan oleh

Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan kecil sebagai berikut :

“Menambah sumber daya aparatur, untuk membina membangun memberdayakan. Karena kurang proporsional dari jumlah pelaku perikanan dengan aparat pemerintah daerah yang bekerja di daerah perikanan.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dibutuhkan memang

aparatur untuk membina, membangun, dan memberdayakan nelayan. karena

selama ini itu kurang proporsional antara jumlah pelaku perikanan dengan

aparat pemerintah daerah yang bekerja di Dinas Perikanan. Jumlah nelayan di

Kecamatan Wanasalam saja kurang lebih ada 2.000 orang, dan ada 11 TPI se-

Kabupaten Lebak, dengan jarak yang jauh antara wilayah pesisir lainnya

kemudian dilakukan oleh 1 orang yaitu Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak.

Dalam hal ini peneliti melakukan konfirmasi atas informasi yang

didapat dari Dinas Perikanan kepada Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak,

sesuai yang diungkapkan yaitu :

“Karena memang kekurangan personil di lapangan, saya membuat schedule/jadwal yang non stop, tidak mengenal hari libur. Kita juga suka mengadakan pelatihan ke nelayan baik mengenai alat tangkap, pengggunaan kapal penggunaan mesin, baik tingkat kabupaten, provinsi, atau pusat. Selalu melakukan anjang sono, minimal seminggu sekali untuk tetap menjalin komunikasi yang baik dengan nelayan.”

Page 173: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

157

(Wawancara dengan Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak, 23 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB,di Kantor UPTD TPI Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa ternyata benar

untuk aparatur dinas di lapangan itu kurang, sampai kepala UPTD TPI

Kabupaten Lebak ini membuat jadwal kerjanya non stop dan tidak mengenal

libur. Selain itu juga untuk menjaga komunikasi dengan nelayan tetap baik,

biasanya ada kegiatan anjang sono ke perkumpulan nelayan, dan kegiatan ini

biasanya bersifat mendadak, karena kumpulnya nelayan itu tidak menentu,

dikarenakan waktu untuk melaut lebih banyak dibandingkan dengan waktu

santai di lingkungan rumahnya.

Itulah salah satu cara untuk mengatasi kurangnya Sumber Daya

Manusia (SDM) pegawai teknis di lapangan. Diuntungkan juga dengan

perkembangan zaman, dimana teknologi sudah semakin maju, sehingga

komunikasi juga bisa menggunakan aplikasi whatsapp, karena memang untuk

menunggu penambahan pegawai yang belum pasti, memang apapun caranya

dengan keterbatasan pegawai harus tetap maksimal dalam pemberian

pelayanan, dan pengawasan yang dilakukan. Walaupun sedikit tapi untuk

penyelesaian tugas itu tetap berjalan dengan baik.

Untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ini sebetulnya

memiliki sesuatu yang baik untuk bisa dikembangkan. Namun dalam

memanfaatkan potensi alam yang dimiliki seperti dalam permodalan untuk bisa

menghasilkan hasil tangkapan yang maksimal, memang dibutuhkan modal

yang besar untuk nelayan sekali melautnya. Pemerintah pusat memiliki

Page 174: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

158

program Kelompok Usaha Rakyat (KUR) dimana program ini bekerjasama

dengan perbankan. KUR ini bisa dimanfaatkan baik itu untuk nelayan atau

siapapun dalam membantu permodalan usahanya. Namun memang untuk

dukungan perbankan ini di nelayan kecil masih kecil, karena adanya agunan

atau jaminan itu. Seperti halnya yang disampaikan oleh Kepala Bidang

Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Nelayan di kita mayoritas nelayan yang tidak memiliki agunan, paling untuk bantuan perbankan itu untuk juragan, karena mereka ada jaminan. Sedangkan untuk nelayan, perbankan tidak percaya, karena dengan hasil tangkapan yang tidak tentu, dan tidak memiliki agunan atau jaminan.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa nelayan ini banyak yang

tidak memiliki sertifikat, terutama nelayan kecil. Sehingga untuk bantuan

permodalan dari perbankan itu hanya juragan-juragan saja yang

menggunakannya, karena pihak perbankan juga adanya ketidakpercayaan

kepada nelayan kecil dengan hasil tangkapan yang tidak menentu, dan takutnya

nanti menghambat dalam membayar angsuran kalau ikut dalam bantuan

perbankan, karena nelayan kecil ini banyak yang tidak memiliki sertifikat,

pihak perbankan pun ragu untuk memberikan pinjaman permodalan, karena

tidak ada jaminannya. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Bidang

Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Selama ini akses perbankan untuk nelayan kecil belum ada, tetapi kita punya program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah), sertifikat itu

Page 175: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

159

adalah akses untuk permodalan itu, sertifikat itu sebagai jaminan, sertifikat itu dianggunkan untuk dapat pinjaman.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB,di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa memang untuk

akses ke perbankan bagi nelayan kecil belum ada, namun dari Kementerian ada

program Sertifikat Hak Atas Tanah (SEHAT) bagi nelayan, dimana sertifikat

itu nantinya bisa membuka akses permodalan dari perbankan, bisa dijadikan

jaminan untuk mendapat pinjaman. Hal yang sama juga diungkapkan oleh

Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan sebagai berikut :

“Sampai saat ini pemerintah daerah sedang mengusahakan agar adanya akses untuk permodalan, dengan cara salah satunya pemerintah pusat ada program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah) Nelayan. Sampai tahun 2016 masih berjalan. Itu tujuannya selain membuat legalitas tanah, dan sebagai agunan untuk mendapatkan pinjaman. Untuk saat ini hanya dibawah 0,5% nelayan yang menggunakan sertifikat tanah itu untuk menambah modal tersebut.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui memang pemerintah daerah

sedang mengusahakan untuk akses permodalan bagi nelayan kecil ini. Salah

satunya dengan program dari pemerintah pusat yaitu Sertifikat Hak Atas Tanah

(SEHAT), sampai dengan tahun 2016 masih berjalan. Tujuannya selain

membuat legalitas tanah dan sebagai agunan untuk mendapat pinjaman.

Samapai saat ini masih di bawah 0,5% nelayan yang menggunakan serifikat

tanah tersebut untuk bantuan permodalan.

Page 176: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

160

Selain itu juga peneliti melakukan konfirmasi atas informasi yang

disampaikan oleh Dinas Perikanan kepada pihak bank, seperti halnya yang

diungkapkan oleh Mantri KUR Bank BRI unit Cikeusik sebagai berikut :

“Ada 3 jenis KUR, KUR Mikro paling banyak digunakan nelayan karena maksimal untuk pinjaman 25juta, KUR Ritel itu jarang karena dikelola oleh cabang bukan unit, dan KUR TKI pasti khusus untuk TKI. Untuk bunga 0,4 % per bulan dan 9% per tahun. Sekitar 50% lebih, itupun paling nelayan yang memiliki pekerjaan lain seperti buka toko, kalau nelayan penuh perbankan menghindari karena khawatir akan macet untuk pembayaran.” (Wawancara dengan Mantri KUR Bank BRI unit Cikeusik, 24 Februari 2017, Pukul 08.30 WIB, di Kantor Unit Cikeusik)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk macam

KUR itu ada KUR Mikro yang memang lebih diminati oleh nelayan, karena

KUR Mikro ini diurusnya oleh unit bukan cabang, alasannya memang nelayan

ini banyak yang tidak mau untuk mengurus ke cabang karena jarak yang jauh,

sehingga lebih memilih KUR Mikro karena diurusnya cukup di unit. Bunga

KUR 0,4% perbulan atau 9% prer tahun. Saat ini sudah 50% lebih untuk yang

sudah menggunakan pinjaman dari perbankan untuk modal, naum itupun

nelayan yang memiliki pekerjaan sambilan, tidak nelayan penuh. Kalau

nelayan penuh perbankan menghindari karena khawatir akan memperhambat

dalam pembayaran.

Walaupun untuk program KUR ini sebetulnya tidak agunan atau

jaminan, itu juga dibilang oleh pemerintah pusat. Namun dalam

pelaksanaannya tetap saja menggunakan agunan atau jaminan tersebut, karena

pendapatan nelayan yang tidak menentu itu juga menjadi salah satu faktor

Page 177: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

161

penyebabnya, kemudian memang nelayan ini tidak hanya mengandalkan

bantuan dari bantuan perbankan untuk permodalan ini, seperti yang

diungkapkan oleh salah satu nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam

sebagai berikut :

“Terbagi 3 bagaian, modal sendiri, perbankan, ada dari para juragan/langgan. Dipresentasekan itu sekitar modal sendiri 25 %, perbankan 25%, dan modal dari juragan atau langgan itu 50%.” (Wawancara dengan salah satu nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam, 23 Februari 2017, Pukul 20.15 WIB, di Rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa, nelayan ini selain

menggunakan bantuan dari perbankan, ada juga nelayan yang sudah modal

sendiri, tapi juga ada yang menggunakan permodalannya dari juragan atau

langgan. Nelayan kecil ini, karena mereka tidak ada sertifikat yang digunakan

untuk jaminan, sehingga nelayan ini lebih meminjam kepada juragan mereka

atau langgan, dengan meminjam kepada juragan atau langgan memang tidak

membutuhkan jaminan, namun akan dipotong dari hasil tangkapan yang

mereka hasilkan selama sehari itu. Jadi memang di kalangan nelayan ini, ada 3

jenis dalam permodalan mereka yang digunakan.

Selanjutnya ada pun langkah-langkah yang dilakukan untuk

meningkatkan respon pemerintah daerah dalam program pengembangan sistem

perikanan tangkap, karena dengan respon pemerintah inilah kita bisa melihat

bahwa seberapa besar dukungan yang diberikan oleh pemerintah daerah dan

seberapa pentingkah program tersebut dalam mendukung kemajuan pemerintah

Page 178: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

162

daerah khususnya untuk Dinas Perikanan. Seperti yang diungkapkan oleh

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak sebagai berikut :

“Karena selama ini baik saja respon dari pemerintah daerah, dilihat dari peran aktif pemerintah daerah yang selama ini ada, dalam kegiatan pengembangan potensi perikanan tangkap di Kabupaten Lebak.” (Wawancara dengan Kepala Dinas Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa selama ini respon

pemerintah sudah baik, bisa dilihat dari peran aktif yang ada dari pemerintah

daerah, sehingga untuk langkah-langkah yang dilakukan pun hanya bagaimana

bisa mempertahankan respon pemerintah bisa tetap baik, bahkan lebih baik

lagi. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan

Keuangan sebagai berikut :

“Responnya baik, pemda sering mendorong kebutuhan apa saja yang dibutuhkan di lapangan, dan mengkomunikasikan dengan pusat apa saja yang dibutuhkan. Jadi langkahnya memang cara untuk bisa tetap baik saja respon dari pemerintah ini.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa respon dari pemerintah

baik, dengan ditunjukkan pemerintah daerah ini sering mendorong kebutuhan

apa saja yang dibutuhkan di lapangan, dan mengkomunikasikan dengan pusat

apa saja yang dibutuhkan. Oleh sebab itu, langkah yang dilakukan untuk bisa

tetap baik saja respon dari pemerintah ini. Dinas Perikanan akan menunjukkan

peningkatan dalam hal hasil produksi, dan kontribusi untuk PAD akan lebih

baik lagi. Hal serupa juga ditambhakan dari Kepala Bidang Pembudidaya Ikan

sebagai berikut :

Page 179: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

163

“Potensi perikanan tangkap di wanasalam cukup tinggi, diketahui bahwa produksi dominan di Kabupaten lebak itu ikan tuna tongkol dan cakalang sangat diminati untuk ekspor, banyak yang meminta untuk mengirim ikan tersebut, kebetulan wanasalam itu jalur migrasi ikan-ikan cakalang tersebut. Sangat potensial untuk dikembangkan produksi perikanan. Kabupaten lebak itu sudah bekerja sama nota kesepakatan antara Perindo dengan bupati lebak sepakat untuk mengembangkan industri yang ada di kabuapten lebak. kalau gak salah rencananya Perindo itu akan membangun cold storage, pabrik es, dan SPBN. Karena kita potensi perikanan tangkapnya cukup tinggi, tapi fasilitasi belum menunjang. Fasilitas ada tapi belum bisa mengakomodir potensi perikanan tersebut.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa salah satu langkah

yang dilakukan untuk meningkatkan respon pemerintah yaitu dengan

bekerjsama dengan Perindo salah satunya, karena Kecamatan Wanasalam ini

merupakan jalur imigrasi ikan cakalang, produksi yang dominan juga seperti

ikan tuna, tongkol, dan cakalang sangat diminati untuk kebutuhan ekspor.

Sehingga potensial untuk bisa dikembangkan produksi perikanan di Kecamatan

Wanasalam. Karena fasilitas yang ada selama ini belum bisa mengakomodir

potensi perikanan tersebut.

Selanjutnya peneliti pun melakukan konfirmasi atas informasi yang

didapatkan dari Dinas Perikanan kepada pihak pemerintah daerah, salah

satunya seperti yang diungkapkan oleh Sekretaris Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak sebagai berikut :

“Dalam segi pengajuannya tidak ada masalah, tapi dalam pengelolaan di internalnya dinas tidak tahu, karena itu internal dinas. Kalau kita selagi ada untuk dianggarkan kita tidak masalah. Untuk setiap SKPD

Page 180: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

164

penghasil PAD pemda juga memberikan insentif 5% dari PAD yang dihasilkan. Jadi memang baik saja dalam melihat Dinas Perikanan, sama dengan dinas lainnya” (Wawancara dengan Sekretaris Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Dearah Kabupaten Lebak, 1 Maret 2017, Pukul 09.00 WIB, di Ruang Seretaris BPKAD )

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dilihat dari

pengajuannya tidak ada masalah, sedangkan dalam pengelolaan di dalam dinas

itu tidak tahu, karena dikelola oleh internal dinasnya. Kalau kita BPKAD

selama itu dianggarkan kita tidak masalah. Untuk dinas penghasil PAD,

pemerintah juga memberikan insentif sebesar 5% dari PAD untuk dinas

tersebut. Jadi selama ini baik sama melihat Dinas Perikanan karena sama

dengan dinas lainnya. Hal serupa juga ditambahkan seperti dari salah satu

nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam sebagai berikut :

“Menurut bapak, kalau sekarang ini agak mending. Mudah-mudahan kedepannya bisa lebih baik.” (Wawancara dengan salah satu nelayan di Kecamatan Wanasalam, 24 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa nelayan juga sudah

merasa lebih baik untuk sekarang. Karena tahun sebelum-sebelumnya seperti

bantuan alat tangkap atau kapal yang datang dari pemerintah suka tidak tepat

sasaran dalam pemberian bantuan. Kalau untuk sekarang untuk bantuan sudah

mulai tetap sasaran kepada nelayan yang membutuhkan

4.4.3 Opportunity (Peluang)

Opportunity (Peluang) adalah kondisi peluang yang berkembang di

masa mendatang. Peluang itu sendiri merupakan faktor eksternal suatu

Page 181: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

165

organisasi. Dikembangkannya potensi perikanan tangkap di Kecamatan

Wanasalam menimbulkan berbagai macam peluang yang menguntungkan baik

untuk Dinas Perikanan maupun untuk nelayan. Untuk mengembangkan potensi

perikanan tangkap ini perlu mengoptimalkan segala peluang yang ada guna

mencapai visi misi dari Dinas Perikanan tersebut, seperti yang ungkapkan oleh

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak sebagai berikut :

“Potensi alam yang luar biasa, Cuma peluang untuk masih banyak dengan meningkatkan sumber daya manusia di didik dan dilatih, karena masih kurang nelayan kita yang mau melaut selama 7 hari, 5 hari sudah mau pulang, dibandingkan dengan kapal dari sibolga bisa sebulan atau 2 bulan. Kita berikan kapal 10 GT tapi tidak bisa berjalan, karena para nelayannya tidak ada kemauan” (Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa memang yang

menguntungkan dalam hal perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam ini

yaitu potensi alam yang luar biasa. Apalagi didukung dengan Sumber Daya

Manusia yang mau dididik dan dilatih. Kita memberikan kapal 10 GT, tapi

tidak dijalankan kapalnya karena tidak ada kemauan dari nelayan tersebut. Hal

yang sama juga diungkapkan oleh Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan

Kecil dan Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Kewenangan wilayah penangkapan sampai 18 mil, asalkan menggunakan kapal kecil. Bekerjasama dengan pihak lain, misalnya di bayah ada pabrik semen merah putih, kemudian karena ada dermaga kapal yang terganggu, maka adanya kerjasama untuk memperbaiki dermaga tersebut.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan, 6 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan )

Page 182: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

166

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa yang menguntungkan

nelayan di Kecamatan Wanasalam yaitu kewenangan wilayah penangkapan

sampai 18 mil, asalkan menggunakan kapal kecil, karena untuk kapal yang

diatas 5 GT itu provinsi yang mengelola. Serta adanya kerjasama juga, kalau

daerah Kecamatan Bayah itu karena ada pabrik semen merah putih, maka kalau

misalnya dermaga ada yang rusak itu mendapat bantuan dari pabrik tersebut.

Sehingga ada keuntungan yang didapatkan. Hal yang sama juga ditambahkan

oleh Kepala Bidang Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Nah itu tadi kerjasama dengan Perindo, dari swasta juga ada yang membangun SPBN, kemudian pihak swasta juga bila ada yang berinvestasi. Kan kalau Perindo itu BUMN.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa hal lainnya yang

menguntungkan yaitu dengan adanya kerjasama dengan pihak lain seperti

Perindo dari BUMN, karena rencananya akan dibangun SPBN di dekat TPI

Binuangeun. Hal yang sama juga disampaikan oleh Kepala Seksi Bidang

Pemberdayaan Nelayan Kecil yaitu :

“Seperti datangnya Menteri BUMN dengan membawa jajarannya di bidang BUMN, seperti perusahaan-perusahaan BUMN contohnya Perindo, Perinus. Akan merencanakan cold storage.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dengan adanya

kunjungan-kunjungan pejabat baik itu dari pusat atau provinsi akan

menguntungkan bagi pemerintah daerah melakukan kerjasama, seperti

Page 183: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

167

kunjungan dari Menteri BUMN ke Kabupaten Lebak khususnya ke TPI

Binuangeun pada tanggal 26 Oktober 2016, itu adalah salah satu peluang untuk

dimanfaatkan oleh pemerintah Kabupaten Lebak dalam pengembangan potensi

perikanan tangkap. Hal yang sama juga ditambahkan oleh salah satu nelayan

yang ada di Kecamatan Wanasalam sebagai berikut :

“Kalau peluang di darat, harus mengadakan cold storage yang stabil, kalau banyak ikan harus menampung kita. Kalau banyak ikan, bos-bos besar saja yang bisa menyimpannya. Kalau tidak ada ikan, kita tetap membeli dari bos-bos itu atau dari Jakarta.” (Wawancara dengan salah satu nelayan di Kecamatan Wanasalam, 24 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang hasil

tangkapan yang banya juga menjadi salah hal yang menguntungkan bagi

nelayan di Kecamatan Wanasalam. Namun memang masalahnya, ketika hasil

tangkapan banyak kita tidak bisa menampung ikan dalam cold storage karena

belum ada, sehingga langsung menjualnya ke bos-bos atau ke Jakarta. Mereka

semua yang menampung, ketika musim hasil tangkapan sedikit, nelayan yang

ada di Kecamatan Wanasalam membeli ikan yang ada di Jakarta dengan harga

mahal untuk dikirim lagi ke Kecamatan Wanasalam. Hal yang serupa juga

diungkapkan oleh nelayan yang di Kecamatan Wanasalam juga yaitu :

“Sebetulnya sangat bagus, pertama pelabuhan menjadi no 1 di kabupaten, kalau karangantu memang karena kelas pelabuhan kelas PPN. Tapi kalau jumlah kapal, hasil produksi kita masih bisa bersaing. Peluang itu sangat baik disini, jenis ikan pun banyak untuk kualitas ekspor. Harusnya pemerintah ini membuka akses, karena kita hanya selaku supplier eksportir belum menjadi eksportir.”(Wawancara dengan nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam, 23 Februari 2017, Pukul 20.15 WIB, di Rumahnya)

Page 184: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

168

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa di Kecamatan

Wanasalm pelabuhan menjadi no 1 di Kabupaten Lebak, bahkan paling aktif.

Kalau kita bandingkan dengan pelabuhan yang di Karangantu memang beda

tipe yaitu PPN kalau di Karangantu, tapi untuk jumlah kapal dan hasil produksi

kita masih bisa bersaing. Selain itu juga jenis ikan pun banyak untuk kualitas

ekspor, tapi kita ini sampai sekarang hanya sebagai supplier ke eksportir,

belum menjadi eksportir. Hal serupa juga ditambahkan oleh salah satu dari

masyarakat yaitu Sekretaris Desa Muara sebagai berikut :

“Dilihat dari perkembangan teknologi, sekarang sudah ada GPS untuk melaut, lebih modern, lebih mudah. Bisa membuat nelayan juga berkembang lagi sesuai dengan zaman” (Wawancara dengan Sekretaris Desa Muara, 24 Februari 2017, Pukul 14.15 WIB, di Kantor Desa Muara)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa hal yang

menguntungkan untuk nelayan yaitu dengan adanya perkembangan teknologi,

seperti sekarang ini sudah ada GPS untuk melaut, sehingga nelayan itu lebih

modern dan lebih mudah lagi dalam melaut, dan juga bisa membuat nelayan

ikut berkembang sesuai dengan zaman sekarang.

Dari semua hal yang bisa menguntungkan baik itu untuk nelayan, dan

pemerintah daerah, disini tepatnya Dinas Perikanan akan membantu untuk

kedepannya bisa lebih mengembangkan potensi perikanan tangkap yang ada di

Kecamatan Wanasalam khususnya dan Kabupaten Lebak pada umumnya.

Karena memang kita ini memiliki potensi perikanan tangkap yang baik, tinggal

pengembangannya yang lebih dikelola, supaya pengembangan itu lebih

Page 185: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

169

mendukung kemajuan untuk perikanan tangkap. Salah satunya memanfaatkan

hal yang menguntungkan tersebut, supaya bisa dimanfaatkan dengan baik.

Oleh sebab itu ada cara bagaimana memanfaatkan peluang yang ada

untuk bisa lebih mengembangkan potensi perikanan tangkap. Seperti halnya

yang diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan sebagai

berikut :

“Memberikan kapal dengan kapasitas yang lebih besar, kita mengusulkan ke pusat. Karena paling kabupaten untuk 5 GT kebawah, dan dengan keterbatasan anggaran juga.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa, salah satu cara

untuk memanfaatkan potensi alam yang baik di Kecamatan Wanasalam ini,

maka dari Dinas Perikanan akan memberikan kapal yang kapasitasnya besar,

supaya jangkauan kapal bisa lebih jauh lagi, dan mendapatkan hasil tangkapan

yang lebih banyak. Namun memang kendala disini, untuk memberikan

pemahaman kepada nelayan itu tidak bisa langsung, harus ada tahapannya

sehingga nelayan itu bisa menerimanya dengan baik, seperti halnya yang

diungkapkan oleh Kepala Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI yaitu :

“Memperkenalkan dulu ke nelayan, melihat, lalu menikmati atau masuk. Misalnya memperkenalkan GPS, setelah diperkenalkan bisa ketahuan ini bisa saling menguntungkan lalu melihat seperti ini GPS. Setelah itu pasti akan ingin memiliki GPS tersebut.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI, 14 Februari 2017, Pukul 09.10 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan Ikan)

Page 186: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

170

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang dalam

memberikan bantuan kepada nelayan itu tidak bisa secara langsung disuruh

menggunakan, karena nelayan itu berbeda, harus ada perkenalan, lalu sampai

ke nelayan itu mau untuk menggunakan bantuan tersebut, faktor pendidikan

juga kalangan nelayan yang susah untuk memahami sesuatu hal yang baru. Itu

salah satunya cara untuk memanfaatkan peluang yang ada, seperti yang

diungkapkan oleh Kepala Bidang Pembudidaya Ikan yaitu :

“Kita terus berkoordinasi dengan pihak Perindo dan investor. Kita membantu secara regulasi, memfasilitasi regulasi-regulasi apa saja yang akan dibutuhkan.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa cara untuk

memanfaatkan peluang yang ada yaitu dengan terus berkoordinasi dengan

pihak Perindo atau dengan pihak investor, karena dengan berkoordinasi terus,

kita akan melihat prospek untuk kedepannya sudah sampai mana, dan kita tidak

akan menghindari miskomunikasi antara dinas dengan pihak investor tadi.

Selain itu juga, pemerintah daerah atau disini Dinas Perikanan akan membantu

secara regulasi atau aturan-aturan, serta memfasilitasi regulasi apa saja akan

dibutuhkan. Kita sebagai tuan rumah, mengetahui regulasi mana saja yang

harus disesuaikan dengan rencana-rencana pembangunan tersebut. Hal serupa

juga ditambahkan oleh Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil

sebagai berikut :

“Tentunya kita terbuka, artinya mereka menghubungi dinas perikanan mendukung bila akan dibuat pembangunan infrastruktur perikanan

Page 187: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

171

tangkap. Begitu pun investasi dalam hal penangkapan ikan, seperti swasta yang ingin bawa kapal di daerah wanasalam.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa cara untuk

memanfaatkan peluang yang ada untuk pengembangan potensi perikanan

tangkap yaitu dengan terbuka, artinya mereka datang ke Dinas Perikanan, lalu

kita mendukungnya. Namun memang harus sesuai dengan rencana tata ruang

wilayah kita. Begitupun dengan investasi yang mengenai penangkapan ikan,

seperti swasta yang ingin membawa kapalnya untuk di daerah Wanasalam, kita

membolehkan, asal memang sesuai aturan yang sudah ditetapkan. Hal serupa

juga disampaikan oleh Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI sebagai berikut :

“Dengan mempermudahnya, yaitu salah satunya dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi asalkan sesuai dengan tata ruang kita. Namun untuk diizinkan atau tidak, sesuai dengan dinas tata ruang.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa dengan memudahkan

para investor itu untuk memberikan rekomendasi-rekomendasi yang sesuai,

dan tentunya harus disesuaikan juga dengan tata ruang wilayah Kabupaten

Lebak, khususnya Kecamatan Wanasalam. Nantinya diizinkan atau tidaknya

itu yang menentukan adalah Dinas Tata Ruang. Jadi Dinas Perikanan hanya

memberikan berupa rekomendasi yang diinginkan oleh investor tersebut. Hal

yang sama juga ditambahkan oleh Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak sebagai

berikut :

Page 188: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

172

“Mereka para nelayan ini harus mengikuti persyaratan layak dari perusahaan, seperti kualitas ikan, jenis ikan. Untuk tetap mempertahankan kepercayaan dari perusahaan tersebut” (Wawancara dengan Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak, 23 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Kantor UPTD TPI Kabupaten Lebak

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa salah satu cara

untuk memanfaatkan peluang, bahwa hasil tangkap nelayan di Kecamatan

Wanasalam ini banyak permintaan untuk ekspor. Sehingga memang caranya itu

nelayan harus mengikuti persyaratan layak dari perusahaan, seperti kualias

ikannya, dan jenis ikan yang dibutuhkan, karena dengan begitu nelayan bisa

tetap mempertahankan kepercayaan dari perusahaan tersebut, dan ketika

perusahaan itu tetap percaya maka nelayan itu aka nada peluang untuk

memasarkan hasil tangkapnnya ke ekspor. Peneliti juga menggunakan

dokumentasi untuk memperkuat pendapat dari Kepala UPTD TPI Kabupaten

Lebak yaitu :

Gambar 4.4

Komoditas Ikan untuk Ekspor di TPI Binuangeun

Sumber : Peneliti, 2016

Page 189: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

173

Berdasarkan gambar 4.4 bisa dilihat kualitas ikan ekspor yang ada di

Kecamatan Wanasalam ini sudah baik, nelayan juga harus mengikuti inginnya

perusahaan, jadi harus benar-benar dalam menentukan jenis ikan kualitas

ekspor. Biasanya yang banyak untuk ekspor yaitu jenis ikan tuna, marlin,

tongkol, dan cakalang. Kalau ikan diatas itu yaitu ikan cakalang besar. Namun,

kendala yang tidak bisa diprediksi oleh nelayan yaitu cuaca, untuk

mendapatkan ikan seperti yang di gambar 4.3 ini sesuai musim dan cuaca,

sehingga memang dibutuhkan cold storage untuk penyimpanan ikan tersebut.

Untuk memanfaatkan peluang atau hal yang menguntungkan bagi

nelayan maupun pemerintah daerah itu memang dibutuhkan cara tertentu,

karena tidak mudah dalam memanfaatkan peluang ada supaya bisa

dimanfaatkan secara maksimal dan baik. Kadang cara tersebut salah untuk

memanfaatkan peluang tersebut, sehingga peluang yang belum bisa tergali

semua. Selain itu juga memang Dinas Perikanan disini harus tetap menjalin

kerjasama dengan pemerintah daerah atau dinas terkait, untuk tetap

bekerjasama dalam memajukan Kabupaten Lebak, terutama dalam bidang

perikanan tangkapnya. Tanpa adanya kerjasama yang baik dengan pihak

terkait, dalam pengembangan potensi perikanan ini tidak bisa berjalan dengan

optimal.

4.4.4 Treaths (Ancaman)

Treaths (Ancaman) adalah kondisi yang mengancam dari luar

organisasi. Ancaman ini dapat juga mengganggu organisasi tersebut. Ancaman

Page 190: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

174

ini bisa berupa dari persaingan, kebijakan pemerintah, atau kondisi lingkungan

sekitar. Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam pengembangan potensi

perikanan tangkap juga memiliki hambatan yang disebabkan oleh faktor

eksternal, sehingga akibatnya pengembangan potensi perikanan tangkap ini

belum optimal. Salah satu hambatan tersebut adalah perkembangan industri,

seperti halnya diungkapkan oleh Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

sebagai berikut :

“Berkembang industri yang menggunakan fasilitas laut diantaranya seperti pabrik semen atau pabrik yang dibangun di pinggir pantai yang menggunakan transportasi laut sehingga banyak kapal-kapal tongkang yang mengganggu nelayan, dan membuat kabur ikan-ikan.” (Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, 20 Februari 2017, 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa hal yang

mengancam dari luar organisasi Dinas Perikanan yaitu salah satunya

perkembangan industri, dimana industri ini menggunakan fasilitas laut,

diantaranya seperti di Bayah ada pabrik semen, atau pabrik lainnya yang

dibangun di pinggir pantai, ditambah menggunakan transportasi laut seperti

kapal tongkang, akibatnya akan mengganggu nelayan, dan ikan-ikan juga akan

kabur. Hal serupa juga diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan

Keuangan sebagai berikut :

“Terganggunya wilayah area penangkapan ikan, contohnya dengan berdirinya pabrik semen, bisa mengganggu area penangkapan ikan, bisa juga pendakalan alur pelayaran. Untuk di Kecamatan Wanasalam, kemaren itu ada rencana pengeboran minyak, yang katanya hasilnya itu akan diangkut melalui Wanasalam, otomatis akan mengganggu.”

Page 191: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

175

(Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa selain di

Kecamatan Bayah yang ada pabrik semen, di Kecamatan Wanasalam juga

pernah ada aktifitas pengeboran minyak, dimana nanti hasilnya itu akan

diangkut melalui Wanasalam, hal itu pun akan mengganggu wilayah area

penangkapan ikan, dan nelayan sekitar akan terganggu dengan adanya aktifitas

tersebut. Hal yang sama juga ditambahka oleh Kepala Bidang Pembudidaya

Ikan sebagai berikut :

“Ketika kita tidak bisa memenuhi, dengan keterbatasan armada ukuran yang besar sedikit, sehingga perubahan cuaca. Kapal-kapal juga terbatas dalam melakukan penangkapan. Nah itu supply, untuk permintaan kan tetap sehingga supply nya dari luar Jakarta, nah ini mengganggu dalam hal kualitas dari ikan berasal tersebut, dikhawatirkan mengandung formalin. Supplier dari Jakarta, ikan –ikannya itu tidak menjamin kualitasnya. Karena permintaan ikan di kita cukup tinggi sedangkan perubahan cuaca, jadi secara otomatis produksi menurun sedangkan permintaan tetap tinggi, jadi supply ke yang lain.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa hal yang mengancam

salah satunya dengan perubahan cuaca, dan keterbatasan armada ukuran yang

besar, sehingga kapal juga dalam penangkapan ikan akan terbatas. Kondisi

seperti ini, untuk permintaan atas ikan itu kan tetap besar, namun memang

persediaan yang kurang, akhirnya pada mengirim ikan dari Jakarta.akibatnya

memang kita tidak bisa menjamin kesegaran dari ikan tersebut, dan

kekhawatiran dalam penggunaan formalin pada ikan. Resiko yang dihadapi

oleh para nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam. Hal serupa juga

Page 192: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

176

ditambahkan oleh Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil sebagai

berikut :

“Penurunan kualitas perairan, seperti di Bayah ada pabrik semen, yang buang limbah ke sungai. Adanya industrialisasi. Persaingan bisnis, persaingan usaha karena keterbatasan armada.di wanasalam menggunakan kapal dibawah 5GT, namun nelayan pendatang seperti dari Jakarta, Sumatera kapal besar, dan ada alat tangkap yang memadai.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan Nelayan Kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan )

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa salah satu ancaman

yaitu penurunan kualitas perairan, dengan adanya pabrik semen yang

membuang limbahnya ke sungai, inilah satu akibat dari insudtrialisasi.

Kemudian persaingan bisnis, persaingan usaha karena keterbatasan armada

yang ada di Kecamatan Wanasalam, mayoritas menggunakan kapal di bawah 5

GT, namun nelayan pendatang seperti dari Jakarta, Sumatera, Jawa kapal-kapal

besar, dilengkapi dengan alat tangkap yang memadai. Hal yang sama

ditambahkan oleh Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI sebagai berikut :

“Cuaca dan alam karena kita samudera. Cuaca ekstrem yang melanda. Adanya industri-industri, asalkan kewajiban-kewajiban seperti ada CSR tidak masalah.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa faktor dari luar yang

bisa mengancam yaitu cuaca dan alam, karena Kecamatan Wanasalam ini

sebelah utaranya langsung berbatasan langsung dengan Samudera Hindia,

maka cuaca ekstrem yang melanda. Selanjutnya adanya industri-industri yang

Page 193: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

177

berkembang, namun apabila memang Cooperate Social Responsibility (CSR)

yang diberikan untuk wilayah setempat, itu tidak masalah, yang perlu

diperhatikan industri tersebut tidak mengganggu atau merusak wilayah sekitar.

Hal yang sama ditambahkan oleh salah satu nelayan yang ada di Kecamatan

Wanasalam yaitu :

“Seperti bom, bukan orang sini tapi dari lampung yang ada di pulau tinjil. Sampai sekarang masih ada, segala sesuatu akan terjadi walaupun tidak diperbolehkan. Tapi kita sarana belum memadai, seperti kapal patrol, untuk kesananya. Hanya ada kantornya saja. Dilakukan selalu sengaja, supaya hasil tangkapan besar.” (Wawancara dengan nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam, 24 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Rumahnya)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa yang mengancam

nelayan itu salah satunya, ancaman bom di laut, itu yang melakukan bukan

orang Wanasalam, tapi orang Lampung biasanya di Pulau Tinjil, sekarang pun

itu masih suka ada, padahal memang tidak diperbolehkan. Tapi kelemahan kita

sarana yang belum memadai seperti kapal patroli, sehingga kalau ada kejadian

itu, tidak ada yang langsung menindak, karena mereka langsung kabur dengan

kapal cepatnya. Alasannya menggunakan bom tersebut, yaitu untuk

mendapatkan tangkapan ikan yang besar. Hal yang sama juga ditambahkan

oleh salah satu nelayan juga di Kecamatan Wanasalam sebagai berikut :

“Kita tersaingi oleh kapal dengan alat tangkap yang modern. Disini kebanyakan alat tradisional. Kalau ada pendatang yang menggunakan alat tangkap modern, disitulah kami merasa terancam, kami tidak bisa menyaingi, seperti kapal besar, walaupun itu ZEE tapi ada dampak karena disana mereka membuat rumah ikan, sehingga ikan itu terhalang.” (Wawancara dengan nelayan di Kecamatan Wanasalam, 23 Februari 2017, Pukul 20.15 WIB, di Rumahnya)

Page 194: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

178

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa nelayan yang ada

di Kecamatan Wanasalam ini mayoritas menggunakan alat tangkap tradisional,

sedangkan mereka tersaingi oleh kapal lain yang sudah menggunakan kapal

dengan alat tangkap yang modern. Biasanya yang sudah modern ini adalah

pendatang. Walaupun memang itu wilayah Zona Ekonomi Eksklusif (ZEE),

tapi ada dampaknya. Kapal besar itu membuat rumah ikan, sehingga ikan akan

terhalang, dan nelayan kecil mendapatkan ikan yang sedikit. Hal yang sama

juga ditambahkan oleh salah satu masyarakat yaitu Sekretaris Desa Muara

sebagai berikut :

“Dilihat dari teknologi juga, kadang ada persaingan. Selanjutnya mengenai kebijakan atau aturan yang ada Misalnya tidak diperbolehkannya menangkap benur (bayi lobster), sekarang lagi trendnya penangkapan benur. Sekarang nelayan tidak menangkap ikan lagi, pada beralih ke penangkap benur. Benur juga lebih mahal dijualnya,” (Wawancara dengan Sekretaris Desa Muara, 24 Februari 2017, Pukul 14.15 WIB, di Kantor Desa Muara)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa selain teknologi juga

yang menjadi ancaman karena akan ada persaingan, namun untuk sekarang ada

kebijakan pemerintah atas pelarangan mengambil benur/bayi lobster, karena

nelayan disini khususnya wilayah TPI Tanjung Panto hampir semuanya pindah

ke penangkapan benur, bukan lagi ikan yang diburu. Adanya pelarangan oleh

pemerintah, akhirnya nelayan-nelayan ini melakukan hal yang illegal. Padahal

benur ini harganya lebih mahal dijualnya, nantinya benur ini akan di kirim ke

Vietnam untuk dikembangkan menjadi lobster, dan nanti dibeli lagi oleh

Indonesia.

Page 195: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

179

Sangat disayangkan memang, kita memiliki potensi yang luar biasa tapi

kenapa negeri kita sendiri tidak bisa mengembangkannya, karena baru Vietnam

yang bisa, untuk mengembangkan benur ini. Seharusnya Indonesia bisa

melakukan studi banding misalnya kesana, untuk mempelajari, dan nantinya

diterapkan di negeri sendiri. Dalam penangkapan benur juga akan lebih

meningkatkan kesejahteraan nelayan, karena harga jualnya yang tinggi, namun

sekarang terhalang oleh kebijakan yang dibuat oleh pemerintah.

Hal-hal yang mengancam dari luar organisasi Dinas Perikanan itu,

maka memang dibutuhkan cara untuk menghadapi hal yang manjadi ancaman

dari luar organisasi ini, seperti halnya yang diungkapkan oleh Kepala Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak sebagai berikut :

“Ya karena kita keterbatasan kewenangan, paling kita bisa istilahnya “berteriak” kepada mereka yang telah mengganggu kehidupan nelayan supaya bisa ada kontribusi kepada nelayannya seperti CSR.” (Wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan Kabuapten Lebak, 20 Februari 2017, Pukul 10.00 WIB, di Ruang Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa, dalam menghadapi

ancaman tersebut, kurang maksimal karena memang keterbatasan kewenangan,

dinas hanya bisa berbicara atau penengah kepada mereka yang telah

mengganggu kehidupan nelayan, supaya nantinya ada kontribusi untuk

nelayan, seperti adanya Coorporate Social Responsibility (CSR) ini. Seperti

yang diungkapkan oleh Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan sebagai

berikut :

Page 196: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

180

“Kita harus mengidentifikasi, lalu kita sampaikan. Walaupun saya tidak tahu untuk mengenai musyawarah perizinan pengeboran tersebut, biasanya hanya pihak kecamatan yang diundang.” (Wawancara dengan Kepala Sub Bidang Program dan Keuangan, 9 Februari 2017, Pukul 15.05 WIB, di Ruang Sekretariat)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa seperti adanya mengenai

pengeboran minya itu, pihak dinas harus mengidentifikasi, lalu kita sampaikan

ke pihak perusahaan, di hadapan nelayan juga. untuk solusi ke depannya,

biasanya dinas ini sebagai fasilitatornya, karena memang adanya keterbatasan

kewenangan tadi. Hal yang sama juga ditambahkan oleh Kepala Bidang

Pembudidaya Ikan sebagai berikut :

“Sebetulnya supplier dari luar tidak masalah, Cuma kita harus benar-benar meningkatkan dalam hal pengawasan, kita bekerjasama dengan disperindag juga mengantisipasi masuknya ikan yang berformalin.” (Wawancara dengan Kepala Bidang Pembudidaya Ikan, 13 Februari 2017, Pukul 13.40 WIB, di Ruang Bidang Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang untuk adanya

supply dari luar tidak masalah, namun memang hal yang mengancam itu

mengenai penggunaan formalin tadi, sehingga Dinas Perikanan harus

bekerjasama dengan Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak

dalam mengawasi ikan-ikan yang dipasok dari luar, dan mengantisipasi supaya

sampai tidak terjadi. Memang disini yang harus benar-benar dilakukan dalam

pengawasannya. Hal yang serupa juga ditambahkan oleh Kepala Seksi

Pemberdayaan Nelayan Kecil sebagai berikut :

“Harus mengikuti teknologi, harus meningkatkan kapasitas diri sendiri dengan belajar lebih banyak yang lebih canggih dan modern, dan menggunakan alat tangkap yang efisien tapi tidak menggunakan alat

Page 197: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

181

tangkap dilarang.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pemberdayaan Nelayan kecil, 3 Februari 2017, Pukul 10.10 WIB, di Ruang Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan)

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa cara untuk menghadapi

ancaman yang terjadi dari luar organisasi yaitu salah satunya dengan mengikuti

teknologi, serta meningkatkan kapasitas diri sendiri dengan belajar lebih

banyak lagi, supaya bisa lebih canggih dan menjadi modern. Selain itu juga

menggunakan alat tangkap yang efisien, namun tetap yang tidak melanggar

aturan berlaku. Hal yang sama juga ditambahkan oleh Kepala Seksi Bidang

Pengelolaan TPIsebagai berikut :

“Lebih waspada, karena dari alam. Kalau cuaca sudah ekstrem tidak usah dipaksakan. Kalau untuk industri, dinas disini lebih mengingatkan mengenai langkah-langkah AMDAL, dan kewajiban-kewajiban perusahaan yang harus dipenuhi.” (Wawancara dengan Kepala Seksi Bidang Pengelolaan TPI, 3 Februari 2017, Pukul 09.05 WIB, di Ruang Bidang Perizinan dan Pengelolaan TPI)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa untuk ancaman

dari luar, tepatnya alam seperti cuaca ekstrem, dinas mengingatkan kepada

nelayan untuk tidak melaut, dan jangan mengambil resiko. Sedangkan untuk

pengembangan industri dinas mengingatkan kepada oihak industri untuk

melaksanakan langkah-langkah Analisis Mengenai Dampak Lingkungan Hidup

(AMDAL), serta kewajiban yang perlu dipenuhi oleh pihak industri tersebut.

Hal yang sama diungkapkan oleh Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak yaitu :

“Untuk masalah cuaca kami menghimbau dengan program simail, kepada para nelayan hanya diminta no hp lalu nanti diberikan info cuaca dari BMKG. Kemudian UPTD yang mengirim broadcastnya.”

Page 198: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

182

(Wawancara dengan Kepala UPTD TPI Kabupaten Lebak, 23 Februari 2017, Pukul 14.00 WIB, di Kantor UPTD TPI Kabupaten Lebak

Berdasarkan hasil wawancara diketahui bahwa memang untuk ancaman

dari cuaca itu, UPTD TPI memiliki sebuah program, yaitu namanya Simail.

Jadi nanti nelayan ini hanya diminta no Hp nya, nanti kemudian akan diberikan

informasi mengenai cuaca. Untuk info cuaca ini langsung dari BMKG, kita

kerjasama. Selanjutnya UPTD ini nanti mengirimkan broadcastnya, supaya

nanti nelayan mengetahui kondisi cuaca untuk hari itu, apakah aman untuk

melaut atau tidak. Hal serupa juga diungkapkan oleh pihak masyarakat yaitu

Sekretaris Desa Muara sebagai berikut :

“Bingung juga kalau mengenai kebijakan atau aturannya, harus dibenahi dulu. Melakukan evaluasi, dan perencanaan ulang. Sehingga harus berpikir bahwa kenapa negara lain bisa mengembangkan benur, tapi kenapa di Indonesia belum, lebih respon atas apa yang terjadi.” (Wawancara dengan Sekretaris Desa Muara, 24 Februari 2017, Pukul 14.15 WIB, di Kantor Desa Muara)

Berdasarkan hasil wawancara dapat diketahui bahwa, selaku

masyarakat bingung mengenai ancaman yang berupa kebijakan dari

pemerintah. Harus adanya kajian lagi mengenai kebijakan tersebut, melakukan

evaluasi, dan perencanaan ulang. Sehingga harus bisa berpikir bahwa kenapa

Indonesia belum bisa mengembangkan benur, sedangkan negara lain.

Kemudian lebih respon atas apa yang terjadi sebenernya di lapangan.

Akan menjadi kerugian, kalau kita mempunyai potensi yang besar

namun tidak bisa memanfaatkan potensi tersebut untuk memajukan Indonesia,

khususnya mensejahterakan masyarakat nelayan. adanya kerjasama yang baik

Page 199: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

183

antara pemerintah kabupaten, provinsi dan pusat dalam perumusan kebijakan.

Ditambah benur ini juga mempunyai harga jual yang tinggi, jangan sampai

nelayan di kita terbiasa melakukan hal yang illegal, karena untuk kebutuhan

hidup mereka.

Hal-hal yang mengancam terjadi di luar dari organisasi itu, dalam

bidang perikanan memang tidak jauh beda dengan bidang lain. Seperti halnya

karena faktor alam, adanya persaingan, kemudian mengenai kebijakan

pemerintah. Itu semua yang harus pemerintah daerah dalam hal ini Dinas

Perikanan dalam menghadapi ancaman tersebut, karena apabila tidak dihadapi

ancaman tersebut selalu akan datang, dan kalau tidak dihadapi dengan baik,

ancaman tersebut akan merugikan masyarakat nelayan, bahkan pemerintah

daerah Kabupaten Lebak. Harus adanya kerjasama yang pula antara pemerintah

daerah dengan nelayan yang di Kecamatan Wanasalam, kerjasama yang baik

juga akan menghasilkan yang baik untuk semuanya, tidak ada pihak yang

dirugikan satu sama lain terhadap ancaman tersebut.

Keterbatasan dalam pemahaman bagi nelayan ini, menjadi tantangan

untuk pemerintah, harus menemukan cara untuk bisa nelayan ini bisa paham,

dan mau ikut diajak kerjasama, karena nelayan ini mempunyai watak yang

keras, bagaimana pemerintah mencari solusi untuk hal itu. Supaya bisa

memanfaatkan peluang dan menghidari ancaman dengan cara yang baik dan

efisien untuk dilaksanakannya.

Page 200: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

184

4.5 Pembahasan

Pembahasan merupakan isi dari hasil analisis data dan fakta yang

peneliti dapatkan di lapangan serta disesuaikan dengan teori yang digunakan

dalam penelitian ini. Pembahasan hasil penelitian ini dilakukan untuk

memberikan penjelasan terhadap yang hasil yang diperoleh selama penelitian

berlangsung. Peneliti dalam penelitian ini menggunakan teori analisis SWOT

dalam Siagian (2008:172) dimana teori ini memberikan gambaran yang

berguna atas komponen-komponen penting yang harus dipertimbangkan oleh

pimpinan organisasi dalam memutuskan strategi itu dapat berjalan di

organisasi tersebut. Strategi yang efektif ini mencakup hubungan yang

konsisten baik itu dari faktor internal organisasi yaitu strengths dan

weaknesses dengan faktor eksternal organisasi yaitu opportunities dan

threats.

Berdasarkan selama penelitian ini berlangsung, peneliti dapat melihat

kondisi potensi perikanan yang ada sekarang ini baik, itu bisa dilihat dari

jumlah nelayan yang mayoritas ada di Kecamatan Wanasalam, dan potensi

alam yang dengan jumlah jenis ikan yang banyak serta hasil produksi yang

baik setiap tahunnya. Namun memang dalam hal pengembangan potensinya

itu yang belum optimal, bisa dilihat dari jumlah pegawai teknis yang masih

kurang, sarana prasarana Tempat Pelelangan Ikan yang belum optimal dan

belum lengkap, dan tingkat kesejahteraan nelayan yang masih rendah. Hal ini

sudah dikembang oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, yaitu salah satunya

Page 201: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

185

dengan program atau kegiatan untuk kepentingan nelayan. Supaya lebih

jelasnya, peneliti menggunakan analisis SWOT ini.

Strenghts (Kekuatan)

Strenghts atau kekuatan yang berkaitan dengan keunggulan yang

dimiliki suatu organisasi. Temuan di lapangan terlihat bahwa kekuatan atau

keunggulan yang dimiliki Dinas Perikanan Kabupaten Lebak diantaranya

Sumber Daya Manusia (SDM) aparatur dinas, dilihat dari jumlah untuk SDM

perikanan PNS semuanya ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh

perikanan PNS 4 orang, non penyuluh berarti pegawai struktural ada 22

orang. kalau penyuluh termasuk ke jabatan fungsional. Sekarang pegawai non

PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7

orang, ada tenaga kerja sukarela sebanyak 13 orang. Jadi secara keseluruhan

ada 46 orang. Selain itu juga aparatur dinas dilihat dari latar belakang

pendidikan sudah sesuai, karena untuk lulusan dari perikanan sudah hampir

90%, terutama untuk secara teknisnya. Kalau di bidang sekretariat, sifatnya

umum, jadi masih campur bukan perikanan saja. Namun apabila seluruhnya

itu yang memenuhi kualifikasi baru 40% dan yang belum 60%, karena

lulusan dari perikanan juga kalau tidak memiliki pengalaman akan kalah,

karena pengalaman banyak juga akan membantu seseorang lebih paham,

lebih mengerti. Oleh sebab itu, walaupun tidak sesuai asalkan pengalamannya

baik, akan tetap bisa bekerja dengan baik. Lulusan perikanan itu sebagai

penunjang dalam nanti pegawai tersebut menjalankan tugas dan fungsinya di

Dinas Perikanan.

Page 202: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

186

Selain aparatur dinas yang bisa menjadi kekuatan, tapi dilihat dari

Sumber Daya Manusia (SDM) pelaku perikanan, atau nelayan juga menjadi

kekuatan, karena Kecamatan Wanasalam ini memiliki nelayan paling banyak

di Kabupaten Lebak sebanyak kurang lebih 1900 orang dari seluruh jumlah

nelayan yang ada di Kabupaten Lebak sebanyak kurang lebih ada 3300 orang,

hampir 60% lebih nelayan itu berada di Kecamatan Wanasalam. Banyaknya

nelayan ini juga menjadi salah satu penunjang untuk pengembangan potensi

perikanan tangkap, karena dengan nelayan yang banyak maka potensi yang

ada juga semakin banyak dioptimalkan.

Potensi wilayah dan potensi ikan yang ada di Kecamatan Wanasalam

menjadi salah satu kekuatan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap,

potensi wilayah yaitu dengan panjang garis pantai 91,42 km di Kabupaten

Lebak, secara geografis kabupaten lebak arah selatan langsung berbatasan

dengan Samudera Hindia. Di Kabupaten Lebak ini yang termasuk wilayah

pesisir ini ada 5 Kecamatan, yaitu Wanasalam, Bayah, Panggarangan, Cihara,

dan Cilograng. Memiliki 11 Tempat Pelelangan Ikan dan 1 Pelabuhan

Pendaratan Ikan. Dari 11 Tempat Pelelangan Ikan itu, Kecamatan Wanasalam

memiliki 2 TPI yaitu TPI Binuangeun dan TPI Tanjung Panto. Namun paling

aktif di kabupaten memang TPI Binuangeun, sedangkan untuk TPI Tanjung

Panto ini sudah vakum selama 2 tahun. Jadi memang terlihat sangat berbeda

antara TPI Binuangeun dengan TPI Tanjung Panto. Selain itu juga 2 TPI

dalam satu desa, yaitu Desa Muara. Di Kecamatan Wanasalam ini desa yang

memiliki pesisir memang ada 3 desa yaitu Muara, Sukatani, dan Wanasalam.

Page 203: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

187

Tapi wilayah pesisir yang paling ramai memang Desa Muara. Untuk ikan

yang dihasilkan pun di Kecamatan Wanasalam ini sudah kualitas ekspor,

seperti ikan tuna, tongkol dan cakalang. Kebetulan memang Wanasalam ini

sebagai tempat migrasinya ikan cakalang, jadi memang banyak di perairan

Wanasalam, namun ikan ciri khas dari Kecamatan Wanasalam itu ikan layur,

atau biasa orang menyebutnya layur Binuangeun.

Walaupun sekarang Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) dikelola oleh

provinsi, kabupaten itu sekarang hanya pengelolaan TPI saja. Namun, karena

PPI ini adanya di Kecamatan Wanasalam, nelayan disana tetap diuntungkan,

karena nelayan tetap bisa menggunakan aset atau sarana prasarana PPI

tersebut. Dengan adanya PPI di Kecamatan Wanasalam itu menguntungkan

msyarakat disana, karena selalu ramai. Itulah salah satu keuntungannya.

Kemudian adanya kerjasama dengan nelayan itu juga salah satu kekuatan

yang dimiliki oleh Dinas Perikanan, karena apabila kerjasama sudah terjalin

dengan baik, nantinya kalau ada permasalahan apapun akan terbuka, dan

saling mengingatkannya juga enak, karena sudah merasa dekat. Nelayan itu

memiliki watak keras, dan jarang sekali berada di rumah. Oleh sebab itu,

apabila nelayan sudah bisa diajak kerjasama, adalah salah satu keuntungan

yang dimiliki oleh dinas.

Dibagian perikanan tangkap, Dinas Perikanan membuat program

dengan nama program pengembangan perikanan tangkap, dimana terdiri dari

empat kegiatan, yaitu pendampingan kelompok nelayan, pemeliharaan TPI,

rehab TPI, dan pengembangan sarana prasarana perikanan. Apabila dilihat

Page 204: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

188

setiap kegiatan, ini memiliki manfaatnya masing-masing seperti halnya

pendampingan kelompok nelayan, karena itu kegiatannya berisi pemberian

bantuan. Manfaatnya lebih ingin mensejahterakan nelayan, dengan bantuan

atau hibah seperti kapal, jaring dan lainnya. Untuk meningkatkan pendapatan

nelayan. Selain itu juga pendampingan kelompok ini untuk memberikan

pendidikan atau pelatihan kepada nelayan. untuk kegiatan ini memang lebih

banyak dilakukan oleh provinsi atau pusat, sedangkan untuk kabupaten ini

hanya pemberian bantuan saja. Kegiatan yang pernah dilakukan oleh pusat itu

yaitu program Nelayan Pintar (NelPin), itu dilakukan perwakilan nelayan

yang ada di Kabupaten Lebak, tidak khusus untuk nelayan Wanasalam.

Sedangkan untuk kegiatan rehab TPI itu manfaatnya untuk menjaga aktifitas

nelayan supaya tetap baik. Secara keseluruhan memang dilihat program ini

memberikan manfaat yang banyak untuk nelayan, dimana untuk kesejateraan

dan untuk aktifitas nelayan juga.

Dari empat kegiatan itu yang menjadi unggulan yaitu kegiatan

pemberian bantuan alat penangkapan ikan, karena memang dinilai itu akan

sangat penting digunakan untuk nelayan. Seharusnya memang kegiatan yang

berupa fisik ini harus diimbangi dengan kegiatan yang memerlukan

keterampilan dan pengetahun nelayan, jangan hanya jaring sama kapal saja

yang diberikan, kalau keterampilan dan pengetahuan nelayannya tidak

berkembang. Sebaiknya juga lebih baik lagi koordinasinya dengan pusat

maupun provinsi, minimal sering ke provinsi untuk membicarakan kegiatan

untuk mengasah keterampilan dan pengetahuan nelaya, supaya nelayan di

Page 205: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

189

Kecamatan Wanasalam ini dengan jumlah yang banyak bisa memiliki

keterampilan dan pengetahuan yang baik, sehingga nantinya nelayan yang

ada di Kabupaten Lebak bisa terbawakan kearah yang lebih baik lagi. Karena

akan berdampak juga kalau tidak dibarengi dengan bekal keterampilan dan

pengetahuan, ketika diberi bantuan berupa kapal yang agak besar, nelayan

disana tidak mau menjalankannya karena belum tahu harus bagaimana

menggunakannya.

Selama ini juga hal-hal yang dikerjasamakan atau dikoordinasikan

dari Dinas Perikanan atau pemerintah daerah berupa koordinasi mulai dari

perencanaan sampai ke anggaran yang dibutuhkan. Lebih sering Dinas

Perikanan ini berkoordinasi dengan Badan Perencanaan Pembangunan

Daerah (BAPPEDA) dengan Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah

(BPKAD). Kalau di Bappeda lebih kepada perencanaan awal, seperti

penyusunan Rencana Strategis (Renstra) yang per lima tahun, sampai ke

Rencana Kerja (Renja) untuk per tahunnya. Renstra dan Renja ini merupakan

hasil dari koordinasi antara dinas dengan Bappeda. Fungsi Bappeda ini lebih

pada koordinasi dan mengarahkan agar sesuai dengan rencana awal yang dari

tahun 2014-2019. Kalau untuk Bpkad ini merupakan bendaharanya

pemerintah daerah. Kerjasama yang dilakukan pun sama berupa koordinasi

mengenai penyusunan APBD, KUA-PPAS, serta mengenai pengelolaan

keuangan. Selama ini kerjasama ini akan terus dilakukan baik itu kepada

Bappeda maupun Bpkad atau bahkan dengan dinas terkait dengan program

dan kegiatan Dinas Perikanan.

Page 206: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

190

Weaknesses (Kelemahan)

Weaknesses atau kelemahan berkaitan dengan keterbatasan dalam hal

sumber daya, keterampilan dan kemampuan yang akan menjadi penghalang

dalam kinerja organisasi. Pada temuan di lapangan menunjukkan bahwa

Dinas Perikanan masih kurang Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai

teknisnya. SDM disini memang bisa menjadi kelemahan dan kelebihan.

Kelemahan disini jumlah pegawai teknisnya, karena untuk perikanan tangkap

dengan pegawai PNS nya itu hanya satu yaitu Kepala UPTD TPI Kabupaten.

Satu orang harus mengawasi 11 TPI dari 5 Kecamatan, dan jarak yang antar

wilayahnya cukup jauh. Sampai Kepala UPTD TPI ini bilang, tidak ada

waktu libur untuk tetap bekerja. Karena memang tidak ada orang lagi, selain

itu juga untuk menyempatkan Kepala UPTD TPI ini bersilaturahmi dengan

nelayan yang ada di 5 Kecamatan ini, sering melakukan anjang sono

(silaturahmi), seperti secara spontan menghadiri perkumpulan nelayan.

Ditambah waktu untuk nelayan itu sulit, karena mereka harus melaut, jadi

ketika waktu luang dan sedang ada perkumpulan nelayan, beliau hadir

sekedar mendengar permasalahan yang ada. Masalah kekurangan personil ini,

sudah disampaikan kepada Kepala Dinas Perikanan, namun memang mau

tidak mau harus menerima karena itu tugas. Sebaiknya memang, di Dinas

Perikanan untuk perikanan di bagi 2 yaitu perikanan tangkap dengan

perikanan budidaya, kalau bisa memang personil yang ada di budidaya bisa

membantu untuk di perikanan tangkap. Untuk penempatan personil juga

Page 207: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

191

memang harus memperhatikan potensi yang bisa dikembangkan di

bidangnya. Jangan sampai ada bidang yang memang kurang personilnya.

Kelemahan lainnya yaitu masih tradisionalnya nelayan yang ada di

Kecamatan Wanasalam, bisa dilihat dari alat tangkap yang digunakan,

kemudian untuk kemampuan dan keterampilan juga masih rendah, karena

pendidikan disana masih kurang, kemudian budaya masyarakat nelayan itu

kumuh dan dibawah garis kemiskinan, karena nelayan ini tidak dibiasakan

untuk menabung, dan juga nelayan masih banyak yang belum memiliki

sertifikat tanah, karena mereka ini masih menumpang diatas tanah

juragannya.

Selain itu juga dilihat dari sarana prasarana yang ada di pelabuhan

atau TPI belum optimal dan belum lengkap. Seperti yang sudah ada pabrik es,

namun disini belum optimal, karena kualitas es yang dihasilkan kurang baik,

es nya gampang cair dan lebih banyak mengandung zat kapurnya. Sehingga

nelayan ini lebih memilih membeli es dari luar seperti Pandeglang dan

Serang, walaupun harga agak mahal tapi tahan lama. Jadi memang pabrik es

yang ada, namun belum optimal. Sedangkan sarana prasarana yang belum

lengkap seperti belum adanya cold storage, SPBN. Dua hal ini yang penting

ada, seperti cold storage manfaatnya digunakan untuk menyimpan ikan agar

tetap segar, untuk persediaan ada musim paceklik, karena selama ini ketika

hasil tangkapan banyak, itu langsung dijual saja ke bos atau Jakarta,

sedangkan mereka yang menyimpan ikan tersebut, ketika musim paceklik

nelayan di Wanasalam membeli ikan yang dari Jakarta itu, dan harganya pun

Page 208: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

192

sudah beda lebih mahal. Itu kerugian yang dialami oleh nelayan. Kalau

SPBN, itu juga salah satu yang penting ada di pelabuhan, karena untuk

membeli bahan bakar itu, nelayan harus menggunakan surat keterangan dari

kecamatan, syahbandar, dan setiap tahunnya harus diperpanjang. Sedangkan

untuk nelayan kecil, karena membeli bahan bakar juga tidak banyak, kalau

memang harus menggunakan persyaratan itu akan membuat repot nelayan

kecil, karena kalau SPBN sudah ada di pelabuhan, para nelayan itu tidak

perlu menggunakan surat-surat tersebut, dan lebih memudahkan nelayan.

Selain sarana prasarana dalam TPI juga yang perlu diperhatikan dalam

pengelolaan TPI itu. Dikarenakan mulai tahun 2017 ini TPI Binuangeun

dikelola oleh koperasi, karena alasan tidak ada modal, sehingga menjalin

kerjasama dengan koperasi dalam pengelolaan TPI. Kalau dilihat koperasi ini

juga baru aktif kembali mulai tahun 2017 ini, dan langsung diberikan

kepercayaan untuk mengelola TPI yang bisa terbilang besar, sedangkan untuk

mengelola koperasi itu sendiri tidak maksimal. Contohnya, seharusnya

koperasi adalah organisasi yang berwirausaha, dimana nantinya ada produk

yang dihasilkan dari koperasi itu. Dikhawatirkan memang dengan barunya

koperasi ini nanti akan tidak fokus dalam pengembangan koperasi itu sendiri,

karena nantinya koperasi juga bisa menjadi salah satu faktor untuk

pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam. Tapi

pihak dinas juga baru mencoba pengelolaan koperasi ini dikelola oleh

koperasi, diharapkan memang semua TPI ini bisa terus aktif atas pengelolaan

dari dinas. Seperti permasalahan TPI Tanjung Panto, TPI ini sudah tidak aktif

Page 209: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

193

lagi selama 2 tahun, sehingga proses lelang pun tidak dilakukan dengan

adanya pengawasan dari pihak dinas. Di TPI Tanjung Panto ini ada proses

lelang, namun hanya berupa kesepakatan saja, nantinya hasil dari TPI

Tanjung Panto ini dilelang di TPI Binuangeun dengan harga tinggi. Karena

pemerintah kabupaten ini sekarang lebih fokus ke TPI, sedangkan PPI sudah

dialihkan kewenangannya ke provinsi, memang harapannya pemerintah

kabupaten ini akan lebih baik lagi dalam pengelolaan TPI nya, karena beban

untuk PPI sudah tidak menjadi kewajiban kabupaten.

Kelemahan selanjutnya yaitu mengenai permodalan nelayan. untuk

dukungan perbankan memang ada program dari pemerintah yaitu Kredit

Usaha Rakyat (KUR) bagi nelayan. Permasalahan disini dari pihak bank tidak

memberikan pinjaman kepada pekerjaannya nelayan penuh, karena itu

dikhawatirkan akan menghambat dalam pembayaran angsurannya, sehingga

bank ini lebih kepada nelayan yang mempunyai usaha lain, minimal 1 tahun

usaha itu sudah berjalan. Selain itu juga nelayan penuh ini mayoritas nelayan

kecil, dimana nelayan kecil ini masih banyak yang belum mempunyai

seritifikat. Inilah alasan selanjutnya bank tidak memberikan pinjaman untuk

nelayan kecil, karena tidak adanya jaminan. Pemerintah pusat dan pihak bank

itu sendiri juga mengakui kalau KUR ini tidak membutuhkan jaminan atau

agunan. Tapi pada pelaksanaannya tetap saja menggunakan jaminan, karena

tidak mau mengambil resiko tadi. Maka dari itu nelayan ini, untuk

permodalan mereka ada 3 jenis yaitu modal sendiri, modal bank, dan modal

juragan/langgan. Paling banyak memang menggunakan modal dari

Page 210: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

194

juragannya. Sistem untuk modal dari juragan ini yaitu langsung ada

pemotongan dari hasil tangkapan pada hari itu juga, biasanya dari

penangkapan di potong 5%. Untuk bagi hasil itu kesepakatan antara nelayan

dan juragan ada yang 50:50, ada juga 60:40. Sehingga memang kerugian

menggunakan modal dengan juragan atau langgan ini nelayan ini pasti akan

banyak hutang, itu salah satu sebabnya kehidupannya nelayan terus akan

miskin, tidak ada kemajuan. Namun untuk juragan dengan langgan ini

berbeda, kalau juragan dia bisa juga menjadi nelayan, pergi melaut bawa

kapal sendiri. Sedangkan kalau langgan itu belum tentu nelayan, pokoknya

orang yang memberikan modal, biasanya nanti yang menjual hasil tangkapan

nelayan di TPI itu langgannya bukan nelayannya. Jadi itulah permodalan

nelayan selama ini.

Dalam melihat respon pemerintah daerah dalam pengembangan

potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam itu baik saja, dilihat dari

peran aktif yang dilakukan, dalam hal pemberian bantuan untuk nelayan.

Bahkan Kecamatan Wanasalam ini sudah menjadi kawasan minapolitan itu

berdasarkan Keputusan Bupati. Kecamatan Wanasalam ini satu-satunya

kecamatan yang ada di Kabupaten Lebak yang dijadikan kawasan

minapolitan. Alasannya karena, Wanasalam ini termasuk kecamatan yang

lengkap untuk potensinya. Dibidang perikanan tangkapnya potensial,

perikanan budidaya juga potensial di Cikoncang. Kawasan minapolitan ini

satu wilayah itu saling terintegrasi, mulai dari hulu sampai hilir. Jadi dari

Page 211: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

195

produksi sampai ke pengolahan itu ada dalam satu wilayah. Itulah salah satu

respon yang bisa dirasakan dari pemerintah daerah untuk Dinas Perikanan.

Opportunities (Peluang)

Opportunities atau peluang yang berkaitan dengan berbagai situasi

yang menguntungkan bagi suatu organisasi. Pada temuan di lapangan bahwa

peluang yang dimiliki untuk Dinas Perikanan yaitu, potensi alamnya, dimana

bisa dilihat jenis ikan yang dihasilkan di Kecamatan Wanasalam banyak dan

sudah termasuk pada kualitas ekspor, dengan sumber daya ikan yang

melimpah. Karena kebanyakan untuk ekspor itu ikan tuna, tongkol, dan

cakalang. Di Wanasalam sudah ada kualitas untuk ekspornya.

Selain itu juga pemerintah daerah sudah bekerjasama dengan salah

satu BUMN yaitu Perindo. Bahkan sudah tandatangan nota kesepahaman,

mengenai pembangunan SPBN di Wanasalam. Perindo ini mulai melirik,

sejak kunjungan Menteri BUMN datang langsung melihat ke TPI

Binuangeun, karena melihat potensi yang baik disana, sehingga Perindo pun

memutuskan untuk bekerja sama. Rencananya mulai tahun 2017 ini akan

dibangun SPBN. Investor untuk perikanan tangkap hanya Perindo saja,

sedangkan untuk tambak udang yang sudah banyak peminatnya. Entah karena

akses yang susah untuk ke Wanasalam sehingga investor belum bisa

menginvestasikan di Wanasalam, padahal untuk potensi memang memiliki

potensi yang baik. Hanya saja dalam pengembangan yang belum optimal.

Page 212: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

196

Hal yang menguntungkan Kecamatan Wanasalam yaitu dengan

adanya Pelabuhan Pendaratan Ikan (PPI) ada disana, dan TPI yang terbesar

dan ramai di Kabupaten Lebak ada di Kecamatan Wanasalam juga. dengan

dua hal ini tadi, sehingga memang Kecamatan Wanasalam ini bisa terus ramai

oleh pengunjung, baik itu dari daerah Kabupaten Lebak, atau dari luar

Kabupaten Lebak, karena itulah salah satu faktor yang menyebabkan

Wanasalam ini ramai terus. Misalnya di Wanasalam tidak ada TPI

Binuangeun kemungkinan akan sepi, karena untuk wisata saja, sepanjang

pantai Kecamatan Wanasalam belum dikelola dengan baik. Hambatan Dinas

Pariwisata salah satunya yaitu karena lahan yang ada di 200m dari pinggir

pantai itu ada pemiliknya, sehingga Dinas Pariwisata kesulitan untuk

mendapatkan izin mengelola, oleh karena itu tempat pelelangan itu bisa

menjadi alternatif wisata juga ke Wanasalam.

Kemudian ada hal lain yang menguntungkan yaitu adanya

perkembangan teknologi. Hal ini menguntungkan bagi nelayan, karena akan

semakin mudah dan efisien dalam melakukan penangkapan ikan. Seperti

nelayan sekarang sudah menggunakan GPS dalam melaut. Adanya GPS ini

akan lebih memudahkan nelayan, dalam menjalankan kapalnya karena

penunjuk arah yang sudah jelas. Baru-baru ini ada lagi alat, namun belum

disosialisasikan yaitu alat yang bisa mendeteksi keberadaan ikan. Jadi dengan

alat itu nelayan tidak usah repot lagi mencari tempat yang banyak ikannya.

Inilah pengaruh dari perkembangan teknologi, dengan begitu sedikit-sedikit

nelayan di Kecamatan Wanasalam akan lebih maju lagi.

Page 213: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

197

Adanya hal-hal yang menguntungkan, namun harus ada juga cara

untuk memafaatkan hal tersebut, supaya hal tersebut bisa dimanfaatkan secara

maksimal oleh nelayan dan pemerintah daerah. Salah satunya cara yaitu

dengan memberikan pelatihan kembali kepada nelayan, agar nelayan ini

dibekali pengetahuan dan pemahaman yang sesuai ketika adanya

perkembangan teknologi. Kemudian dengan memberikan kapal yang agak

besar kepada nelayan, supaya jangkauan area penangkapan bisa lebih jauh

lagi. Namun kendala dari nelayan, apabila ada bantuan berupa kapal besar, itu

pasti tidak ada yang mau menjalankannya, karena memang masalah modal

tadi, semakin besar itu kapal maka akan semakin besar juga untuk biaya

operasionalnya. Inginnya nelayan, kapal tersebut dikelola oleh pemerintah,

jadi nelayan itu sebagai buruh saja, sehingga tidak mengeluarkan banyak

biaya. Kalau memang tidak seperti itu, nelayan lebih mengharapkan bantuan

kapal kecil tapi banyak jumlahnya, daripada datang bantuan kapal besar tapi

cuma satu, dan tidak akan terpakai juga kapalnya.

Terkait kerjasama dengan Perindo, salah satu cara memanfaatkannya

dengan terus berkoordinasi dan komunikasi terjalin, supaya apabila terus

terjalin kita akan mengetahui prospek kemajuan dalam perencanaannya,

sehingga kita juga bisa menilai sudah sejauh mana yang dilakukan oleh pihak

investor, jangan sampai hilang kontak, karena akan merugikan pihak kita,

walaupun sudah ada tandatangan nota kesepahaman tapi tidak dilanjutkan

komunikasinya, investor itu akan tidak meneruskannya atau membatalkan.

Komunikasi yang baik juga nantinya supaya tidak ada yang dirugikan dari

Page 214: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

198

salah satu pihak. Bisa membaginya dengan adil, nantinya simbiosis

mutualisme, saling menguntungkan antara pemerintah daerah dengan piak

Perindo.

Treaths (Ancaman)

Treaths atau ancaman berkaitan dengan faktor-faktor yang merugikan

suatu organisasi. Pada temuan di lapangan ancaman yang akan

mempengaruhi dalam pengembangan potensi perikanan tangkap di

Wanasalam yaitu dengan berkembangnya industri di pinggir pantai. Kenapa

itu akan merugikan, karena kalau pinggir pantai sudah dikuasai oleh industri

maka masyarakat tidak bisa melihat pemandangan pantai lagi karena sudah

terhalang. Hal tersebut bisa saja tidak dilakukan, asal dari awal investor ini

membuat komitmen dengan masyarakat setempat dengan fasilitatornya dari

pihak dinas. Komitmen untuk pekerja yang ada di industri tersebut harus dari

masyarakat setempat, tidak boleh dari luar. Namun memang masalah inilah

yang muncul, karena kebutuhan dari pihak industri itu suka berbeda dengan

kemampuan masyarakat sekitar. Misalnya industri ini sedang membutuhkan

sarjana perikanan, sedangkan masyarakatnya tidak ada yang sarjana

perikanan, terpaksa industri tersebut mengambil dari luar. Oleh sebab itu, kita

juga harus mempersipkan yang diinginkan oleh industri, salah satunya dengan

memberikan beasiswa untuk mendapatkan pendidikan.

Hal lainnya yang mengancam ketika nelayan Kecamatan Wanasalam

tidak bisa memenuhi permintaan ikan karena cuaca buruk, ditambah belum

Page 215: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

199

adanya cold storage sehingga tidak ada ikan cadangan. Akhirnya pada

membeli dari Jakarta, padahal ikan dari Jakarta juga ikan dari Wanasalam,

karena mereka ada cold storage sehingga ketika musim paceklik persediaan

tersebut dikeluarkan dan dijual dengan harga mahal. Kemudian yang

dikhawatirkan membeli dari Jakarta itu menggunakan formalin, karena

pernah ada kejadian di pasar Binuangeun ketika di cek berformalin, setelah

ditelusuri itu ikan dari Jakarta. Itulah resiko membeli dari luar, kita tidak bisa

menjamin kesegaran dan kesehatan ikan tersebut. Perlu dalam hal ini

pengawasan yang dilakukan Dinas Perikanan bekerjasama dengan Dinas

Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Lebak, untuk menghindari ikan

yang mengandung formalin.

Munculnya industrialisasi di kawasan pantai selain merusak

pemandangan, namun karena adanya limbah yang dibuang ke sungai,

kemudian setiap sungai juga bermuara ke laut. Itu yang mengakibatkan

adanya penurunan kualitas perairan, dampak dari penurunan kualitas tersebut,

ikan pun tidak akan banyak lagi, karena akan berpindah pada tempat yang

masih bersih. Akibatnya nelayan akan mendapatkan tangkapan yang kecil.

Selain itu juga karena Kecamatan Wanasalam ini arah selatan langsung

berhadapan dengan Samudera Hindia, maka cuaca ekstrem sering muncul

seperti angin, gelombang tinggi, itu juga menjadi salah satu yang menganggu

dalam pengembangan potensi perikanan tangkap.

Hal lainnya yaitu adanya kapal pendatang yang lebih besar dan alat

tangkap yang sudah modern, itu akan memunculkan persaingan dengan

Page 216: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

200

nelayan pribumi. Kapal yang lebih besar itu jangkauan area penangkapan

lebih jauh, dan biasanya juga nelayan pendatang ini suka membuat rumah

ikan, dimana nantinya ikan tersebut akan terhalang oleh jaring yang mereka

bentangkan. Akibatnya nelayan pribumi yang melaut tidak sampai jauh akan

mendapatkan ikan yang sedikit karena ikan telah terhalang. Selain membuat

rumah ikan juga, kadang nelayan dari Lampung menggunakan bom dalam

penangkapan ikan, biasanya dekat dengan Pulau Tinjil. Karena dengan

menggunakan bom akan banyak ikan yang didapat, kerugian untuk nelayan

pribumi, mendapatkan ikan lebih sedikit. Sedangkan untuk penggunaan bom

itu, nelayan pribumi ini tidak bisa langsung menangkapnya, karena bukan

kewenangan kita, itu ada di pol air yang mengurusinya, namun karena pol air

kita belum ada kapal patroli, nelayan pendatang itu selalu berhasil kabur. Hal

yang perlu diperhatikan yaitu kerjasama dengan pihak terkait, misal dengan

pol air bagian tindak pelanggaran di laut.

Kemudian yaitu mengenai kebijakan pemerintah yang tidak

memperbolehkan nelayan menangkap benur atau bayi lobster. Namun pada

kenyataannya masih banyak yang melakukan penangkapan benur, karena

mereka menganggap benur itu lebih mahal harga jualnya. Sehingga nelayan

disana banyak yang melakukan illegal. Seperti di TPI Tanjung Panto, itu

hampir semuanya pindah menjadi penangkap benur, dari pada menangkap

ikan. Sampai ada kasus penangkapan nelayan karena hal tersebut, sampai

sekarang nelayannya masih dipenjara. Tapi dengan kejadian itu nelayan

masih belum kapok untuk berhenti menangkap benur. Prosesnya juga tidak

Page 217: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

201

terlalu cape dalam penangkapannya. Cukup mengulurkan jaring sampai dasar,

lalu sudah ditinggal sampai nanti besok pagi jam 5 subuh diangkat. Nelayan

disana itu berangkat jam 5 sore sampai ke dermaga itu jam 7an. Kalau di TPI

Binuangeun memang jarang untuk benur, tapi kalau di TPI Tanjung Panto itu

hampir semuanya beralih ke penangkap benur. Cara untuk menghadapi

ancaman seperti itu, bingung juga karena memang kalau kebijakan itu telah

disahkan dari pusat. Seharusnya ada evaluasi atas kebijakan mulai dari pihak

kabupaten, ke provinsi dan terakhir disampaikan ke pusat, karena memang

kebijakan ini dinilai akan merugikan nelayan, karena harga benur itu tinggi,

sehingga kesejahteraan nelayan nantinya bisa meningkat juga. Selain itu

nantinya benur ini akan dikirim ke Vietnam untuk dikembangkan, karena

Indonesia belum bisa mengembangkannya. Disayangkan memang potensi itu

ada di Indonesia tapi di ekspor ke luar, nanti sama Indonesia dibeli kembali

dengan harga yang lebih mahal. Seharusnya memang Indonesia itu

melakukan studi banding, agar nantinya bisa mengembangkan sendiri. Juga

pemerintah Indonesia supaya bisa lebih respon lagi, atas apa yang terjadi di

lapangan, dengan melakukan kajian ulang akan lebih baik. Itulah hal-hal yang

mengancam atau menganggu dalam pengembangan potensi perikanan

tangkap, dan bisa juga mengganggu dari Dinas Perikanan, tapi dengan cara

yang sesuai akan bisa menghadapi ancaman tersebut.

Berdasarkan strategi yang telah dipaparkan maka peneliti mendukung

startegi yang akan dijalankan oleh Dinas Perikanan ke depannya. Strategi itu

sudah sejalan dengan teori dari analisis SWOT dalam Siagian (2008:172)

Page 218: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

202

yang terdiri dari faktor internalnya : strengths, weaknesses, dan dari faktor

eksternalnya : opportunities, threats karena strategi itu akan membantu Dinas

Perikanan memperbaiki kelemahan dari strategi yang sedang dijalankan

sekarang seperti meningkatkan sarana prasarana dalam mendukung

pengembangan perikanan tangkap dan memanfaatkan peluang yang ada untuk

Dinas Perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap seperti

melakukan kerjasama dengan pihak lain seperti investor.

Maka dari itu, strategi tersebut akan memanfaatkan kekuatan yang

dimiliki Dinas Perikanan untuk memperbaiki kelemahan yang masih ada

dalam Dinas Perikanan serta akan memanfaatkan peluang yang ada seperti

adanya investor dan perkembangan teknologi yang semakin baik, dan

meminimalisir ancaman yang akan diterima Dinas Perikanan.

Strategi yang akan dijalankan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

ini kedepannya sudah melalui pengamatan lingkungan, baik secara

lingkungan internal dan lingkungan eksternalnya. Dimana memang untuk

lingkungan internalnya itu terdiri dari kekuatan dan kelemahan dalam Dinas

Perikanan, sedangkan untuk lingkungan eksternal terdiri dari peluang dan

ancama yang timbul dari luar Dinas Perikanan tersebut.

Kemudian strategi yang akan digunakan Dinas Perikanan Kabupaten

Lebak ke depannya merupakan pengembangan rencana dalam waktu jangka

panjang, karena nantinya akan lebih mengembangkan potensi perikanan

tangkap di Kecamatan Wanasalam. Strategi ini juga merupakan perwujudan

Page 219: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

203

dari visi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu Terwujudnya Kabupaten

Lebak sebagai penghasil komoditas perikanan yang optimal, maju, berdaya

saing dan berkelanjutan berbasis pengembangan potensi wilayah. Dengan

misi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu meningkatkan kapasitas

kelembagaan, sumberdaya manusia aparatur dan pelaku usaha perikanan,

memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal dan

berkelanjutan, meningkatkan peran sektor Perikanan dalam perekonomian

daerah, mengembangkan usaha perikanan yang maju dan berdaya saing.

Selain itu, strategi yang akan dilaksanakan oleh Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak tersebut berdasarkan dari hasil evaluasi dan pengawasan

atas strategi sebelumnya. Evaluasi dan pengawasan ini dilakukan agar dapat

memperbaiki kekurangan yang muncul pada strategi sebelumnya, sehingga

nantinya strategi untuk ke depannya nanti bisa berjalan dengan lebih baik lagi

serta dapat mengembangkan potensi perikanan tangkap khususnya di

Kecamatan Wanasalam, umumnya di Kabupaten Lebak. Hasil evaluasi ini

dilakukan menunjukkan secara tepat kekurangan yang dimiliki strategi

sebelumnya sehingga mendorong untuk melakukan perbaikan dan

menyelesaikan permasalahan yang timbul pada strategi sebelumnya.

Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan analisis SWOT dalam

penelitiannya, dikarenakan disesuaikan dengan permasalahan yang ada, Oleh

sebab itu peneliti membuat matriks SWOT ini, sehingga nanti akan

menghasilkan empat rangkaian alternatif strategis. Berikut dibuat pula

matriks analisis SWOT seperti di bawah ini :

Page 220: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

204

Tabel 4.7

Matriks SWOT

Faktor-faktor

internal

Kekuatan (S)

a) Potensi wilayah

b) Aset atau sarana

prasarana yang dimiliki

c) SDM aparatur dan SDM

pelaku perikanan

d) Potensi Sumber Daya

Ikan Lestarinya

e) Pendistribusian hasil

tangkapan

f) Adanya kerjasama dengan

masyarakat nelayan

Kelemahan (W)

a) SDM pegawai teknis

masih kurang

b) Alat tangkap

nelayan masih

tradisional

c) Pengetahuan dan

kemampuan nelayan

yang belum terampil

d) Nelayan masih

banyak belum

mempunyai

sertifikat

e) Sarana prasarana

belum optimal dan

belum lengkap

f) Budaya masyarakat

nelayan yang kumuh

g) Faktor turun

menurunnya

pekerjaan nelayan

h) Belum

terjangkaunya

wilayah

penangkapan ikan

dalam pengawasan

i) Belum adanya

dukungan perbankan

untuk nelayan kecil

j) Masih sedikit

program untuk

keterampilan

nelayan

k) Masih menjadi

Faktor-

faktor

eksternal

Page 221: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

205

supplier belum

menjadi eksportir

Peluang (O) Strategi S-O Strategi W-O

a) Potensi alam

b) Kerjasama dengan

Perindo

c) Kunjungan Menteri

BUMN ke TPI

Binuangeun

d) Jenis ikan untuk kualitas

ekspor

e) Pelabuhan Pendaratan

Ikan ada di Kecamatan

Wanasalam

f) TPI Binuangeun,

merupakan TPI terbesar

dan paling aktif di

Kabupaten Lebak

g) Adanya perkembangan

teknologi seperti, GPS

a) Memanfaatkan potensi

wilayah untuk

mengembangkan potensi

alam

b) Meningkatkan aset dan

sarana prasarana untuk

menghasilkan jenis ikan

yang kualitas ekspor

c) Melakukan kerjasama

dengan lembaga

pemerintah dan nelayan

untuk bisa kerjasama

dengan pihak investor

d) Memanfaatkan SDM

aparatur dan pelaku

perikanan untuk bisa

mengembangkan

teknologi

a) Menambah SDM

pegawai teknis

b) Memanfaatkan

perkembangan

teknologi untuk

kemajuan nelayan

c) Mengoptimalkan

kerjasama dengan

investor dalam

perbaikan dan

pengadaan sarana

prasana

d) Membangun

koordinasi baik itu

pusat maupun

provinsi untuk

program nelayan

e) Meyakinkan

perbankan untuk

kerjasama dengan

nelayan

Ancaman (T) Strategi S-T Strategi W-T

a) Berkembangnya industri

di pinggir pantai

b) Membeli ikan dari Jakarta

c) Penurunan kualitas

perairan

d) Cuaca ekstrem

e) Adanya kapal pendatang

yang lebih besar dan alat

tangkap modern

f) Pembuatan rumah ikan

oleh nelayan pendatang

g) Penggunaan bom oleh

a) Melakukan pertemuan

dan membuat perjanjian

dengan nelayan

pendatang

b) Pengadaan cold storage

c) Melakukan evaluasi

kebijakan dengan pihak

provinsi dan pusat

d) Membuat aturan untuk

industri di kawasan

pinggir pantai

a) Meningkatkan

pembinaan serta

pertemuan antara

industry dengan

nelayan

b) Mengadakan

workshop atau

kegiatan lainnya

untuk nelayan

c) Meningkatkan

kerjasama dengan

lintas sektoral

Page 222: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

206

nelayan luar dalam

penangkapan

h) Kebijakan mengenai

benur

Sumber : Peneliti, 2017

1) Strategi SO (Strenghts-Opportunities)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam berdasarkan strategi SO (Strenghts-Opportunities)

yang dapat dilakukan diantaranya adalah, memanfaatkan potensi wilayah

untuk mengembangkan potensi alam, karena secara geografis Kecamatan

Wanasalam ini sebelah selatan langsung berbatasan dengan Samudera

Hindia, tentunya dengan hal itu potensi untuk perikanan tangkapnya pun

baik, dilihat dari jenis ikan yang banyak ragamnya, itulah sebabnya

memanfaatkan potensi wilayah untuk lebih mengembangkan potensi alam

atau perikanan tangkap yang ada.

Meningkatkan aset dan sarana prasarana untuk menghasilkan jenis

ikan yang kualitas ekspor, soalnya masih sedikit kapal yang bisa

menjangkau area penangkapan ikan yang jauh, mayoritas nelayan di

Kecamatan Wanasalam ini menggunakan kapal kecil di bawah 5 GT,

sehingga area penangkapan ikan pun belum jauh. Selain kapal yang masih

banyak yang kecil, untuk alat tangkap seperti jaring pun, nelayan disana

menggunakan jaring-jaring kecil, karena itulah untuk menghasilkan ikan

yang kualitas ekspor masih sedikit yang dihasilkan, karena tidak didukung

Page 223: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

207

oleh sarana prasana yang menunjang. Melakukan kerjasama dengan

lembaga pemerintah dan nelayan untuk bisa menjalin kerjasama dengan

pihak investor, disini dilakukan kerjasama dengan nelayan terlebih dahulu,

karena untuk menyamakan tujuan antara dinas dengan nelayan, ketika

kerjasama dengan nelayan sudah baik, ke depannya pun akan baik, seperti

menjalin kerjasama dengan investor, nantinya investor ini bisa untuk

menguntungkan nelayan maupun dinas, baik dari segi sarana prasarana

maupun kemajuan nelayan. Memanfaatkan Sumber Daya Manusia (SDM)

aparatur dan pelaku perikanan untuk bisa mengembangkan teknologi,

dengan perkembangan zaman yang semakin canggih dan modern, hal itu

bisa kita ikuti dengan Sumber Daya Manusia yang cukup. Pada dasarnya

manusia ini selalu ingin berkembang, dengan semakin banyak manusia

akan semakin mudah dan cepat untuk bisa mengembangkan suatu

teknologi, karena akan banyak juga yang ingin mengembangkannya

2) Strategi WO (weaknesses-Opportinities)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam berdasarkan strategi WO (weaknesses-

Opportinities) yang dapat dilakukan diantaranya : menambah Sumber

Daya Manusia (SDM) pegawai teknis, karena untuk pegawai teknis hanya

ada satu orang, sedangkan beban kerja yang ditanggungnya cukup besar,

dimana harus mengawasi 11 TPI yang ada di Kabupaten Lebak, dan juga

jarak yang jauh antar wilayahnya. Hal tersebut menyebabkan pengawasan

Page 224: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

208

yang dilakukan kurang optimal. Memanfaatkan perkembangan teknologi

untuk kemajuan nelayan, adanya perkembangan teknologi yang semakin

baik, hal ini bisa membantu dalam hal kemajuan untuk nelayan, nantinya

nelayan ini tidak berpikiran tradisional lagi, karena dibutuhkan memang

nelayan yang pemikirannya sudah maju, seperti halnya sekarang nelayan

sudah ada yang menggunakan GPS pada saat melaut, sehingga nelayan

dipermudah dalam menentukan arah pelayarannya, dengan begitu nelayan

banyak yang merasakan manfaatnya. Mengoptimalkan kerjasama dengan

investor dalam perbaikan dan pengadaan sarana prasarana, disini pihak

dinas bersifat terbuka terhadap investor, dan membantu investor tersebut,

supaya investor ini nantinya akan senang bekerjasamanya, dengan bantuan

investor inilah dinas akan terbantu dalam hal perbaikan atau pengadaan

sarana prasarana perikanan, karena dilihat dari anggaran dinas masih

kurang untuk adanya pengadaan sarana prasarana yang kurang.

Membangun koordinasi baik dengan pusat maupun provinsi untuk

program nelayan, karena keterbatasan anggaran dinas juga, maka Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak harus membangun koordinasi yang baik,

dengan begitu nanti kegiatan dari pusat atau provinsi mengenai kegiatan

nelayan, akan selalu diikutsertakan dalam kegiatan tersebut, hal ini pun

menguntungkan baik itu untuk dinas maupun nelayan. Meyakinkan

perbankan untuk kerjasama dengan nelayan, dinas disini harus bisa

meyakinkan pihak perbankan kalau nelayan kecil juga berhak

mendapatkan pinjaman modal, karena selama ini perbankan ini tidak mau

Page 225: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

209

memberikan pinjaman ke nelayan kecil, karena masalah tidak adanya

jaminan yang bisa digunakan.

3) Strategi ST (Strengths-Treahts)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam berdasarkan strategi ST (Strengths-Treahts) yang

dapat dilakukan diantaranya : melakukan pertemuan dan membuat

perjanjian dengan nelayan pendatang, dengan cara musyawarah inilah

permasalahan dengan nelayan pendatang bisa diatasi, karena selama ini

nelayan disini selalu berdiam, paling membicarakannya dengan nelayan

lagi, tidak disampaikan ke pihak dinas, supaya nanti dinas sebagai

penengah dalam permasalahan ini. Dicari nanti solusi terbaik, supaya tidak

ada pihak yang dirugikan satu sama lain.

Pengadaan cold storage, karena itu salah satu yang dibutuhkan

oleh nelayan, apalagi sekarang sedang musim yang tidak menentu,

sehingga hasil tangkapan pun berkurang. Adanya cold storage ini

diharapkan nantinya,bisa menyimpan ikan supaya tetap segar untuk

persediaan pada musim paceklik atau tidak mendapat hasil tangkapan.

Selain itu juga, supaya tidak sampai membeli ke Jakarta untuk pemenuhan

permintaan ikan. Melakukan evaluasi kebijakan dengan pihak provinsi

maupun pusat, kebijakan disini mengenai pelarangan dalam menangkap

benur/bayi lobster. Sebetulnya benur ini lebih bisa meningkatkan

Page 226: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

210

kesejahteraan nelayan, karena harga jual yang lebih tinggi, yang

disayangkan memang Indonesia belum bisa untuk mengembangkan benur

ini, sehingga nelayan disini biasanya mengekspor benur ini ke Vietnam,

setelah itu nanti kembali ke Indonesia dengan harga yang jauh lebih

mahal, disayangkan memang Indonesia yang memiliki potensi itu namun

negara lain yang merasakan keuntungannya. Membuat aturan untuk

industri di kawasan pinggir pantai, seperti sekarang di Kecamatan

Wanasalam ini sudah mulai banyak investor untuk tambak udang, namun

permasalahan disini semua investor itu memilih yang berada di pinggir

pantai semua, oleh sebab itu dikhawatirkan suatu saat nanti masyarakat

Kecamatan Wanasalam ini sudah bisa merasakan indahnya melihat laut,

karena terhalang. Disinilah dibutuhkan aturan yang jelas untuk para

investor ini, supaya tetap bisa menjaga kelestarian alam di Kecamatan

Wanasalam.

4) Strategi WT (Weaknesses-Treahts)

Berdasarkan hasil penelitian lapangan dengan menggunakan teknik

wawancara bahwa strategi pengembangan potensi perikanan tangkap di

Kecamatan Wanasalam berdasarkan strategi WT (Weaknesses-Treahts)

yang dapat dilakukan diantaranya yaitu, meningkatkan pembinaan serta

pertemuan antara industri dengan nelayan, perlunya sebuah kesepakatan

antara keduanya, supaya pihak industri ini bisa menjalani usahanya dengan

baik tetapi nelayan juga tidak merasa dirugikan dengan adanya industri

tersebut. Nelayan disini juga sebagai tuan rumah atas wilayahnya, maka

Page 227: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

211

hal apa saja yang dijalankan oleh industri tersebut, sebelum mendirikan

usahanya. Mengadakan workshop atau kegiatan lainnya untuk nelayan,

dengan adanya kegiatan seperti itu akan lebih membuka mindset dari

nelayan tersebut, lebih mengarah ke depan bagaimana caranya untuk maju,

karena nelayan juga butuh untuk diberikan kegiatan seperti itu, dengan

latar pendidikan nelayan banyak yang masih rendah, kegiatan tersebut

akan lebih membantu nelayan, untuk bisa lebih percaya diri lagi atas

kemampuan yang dimilikinya.

Meningkatkan kerjasama dengan lintas sektor, hal ini berkaitan

dengan program atau kegiatan yang akan dilaksanakan oleh Dinas

Perikanan, seperti halnya kerjasama dengan Dinas Lingkungan Hidup,

BPKAD, Dinas Kebersihan, dengan dinas lain yang berkaitan dengan

program atau kegiatan nelayan. Kerjasama inilah nanti bisa

mengoptimalkan pelaksanaan program atau kegiatan dari Dinas Perikanan

yang berkaitan dengan pengembangan potensi perikanan tangkap.

Tabel 4.8

Faktor Pendukung Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak

Faktor Pendukung Faktor Internal Faktor Eksternal

1. Adanya kebijakan yang jelas untuk Dinas Perikanan

1. Potensi wilayah dan potensi Sumber Daya Ikan

2. Sumber Daya Manusia aparatur dan Sumber Daya Manusia pelaku perikanan yang cukup

2. Pendistribusian hasil tangkapan

3. Aset dan sarana prasarana yang dimiliki

3. Kerjasama dengan Perindo

4. Perkembangan teknologi Sumber : Peneliti, 2017

Page 228: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

212

Tabel 4.9

Faktor Penghambat Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam Kabupaten Lebak

Faktor Penghambat Faktor Internal Faktor Eksternal

1. Sumber Daya Manusia (SDM) pegawai teknis masih kurang

1. Penurunan kualitas perairan

2. Anggaran yang terbatas untuk kegiatan nelayan

2. Cuaca ekstrem

3. Belum optimalnya sarana prasarana

3. Membeli ikan dari Jakarta

4. Belum adanya dukungan permodalan

4. Adanya kapal pendatang yang lebih besar dan canggih

5. Belum terjangkaunya wilayah penangkapan ikan dalam pengawasan

5. Masih sedikitnya nelayan yang memiliki sertifikat

6. Budaya masyarakat nelayan 6. Pengetahuan dan keterampilan nelayan yang masih rendah

7. Masih menjadi supplier belum eksportir

7. Pembuatan rumah ikan oleh nelayan pendatang

8. Kebijakan mengenai benur 9. Sarana prasarana belum lengkap

dan optimal 10. Dukungan perbankan masih

rendah untuk permodalan nelayan kecil

11. Adanya industri yang menggunakan transportasi laut

Sumber : Peneliti, 2017

Page 229: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

213

Sesuai dengan Perencanaan Strategis (Renstra) tahun 2014-2019 Dinas

Perikanan Kabupaten Lebak memiliki program untuk pengembangan potensi di

bidang perikanan tangkap yaitu program pengembangan perikanan sistem

perikanan tangkap, dimana didalamnya pun ada beberapa kegiatan yang akan

dilakukan diantaranya : (1) pendampingan pada kelompok nelayan perikanan

tangkap, (2) pemeliharaan tempat pelelangan ikan, (3) rehabilitasi sedang/berat

tempat pelelangan ikan, (4) pengembangan prasarana perikanan tangkap. Dari

empat kegiatan tersebut peneliti menemukan beberapa temuan lapangan selama

penelitian dilakukan.

Untuk kegiatan pendampingan pada kelompok nelayan perikanan

tangkap, seperti temuan lapangan peneliti yaitu yang menjadi kekuatan dalam

hal, Sumber Daya Manusia dari Aparatur dinas yang memadai, dilihat dari jumlah

pegawai dinas sebanyak 46 pegawai termasuk PNS dan non PNS, PNS semuanya

ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan PNS 4 orang, non

penyuluh berarti pegawai struktural ada 22 orang. Kalau penyuluh termasuk ke

jabatan fungsional. Sekarang pegawai non PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi

penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7 orang, ada tenaga kerja sukarela

sebanyak 13 orang. Sedangkan Sumber Daya Manusia dari pelaku perikanan

seperti nelayan yang cukup, dengan jumlah 1926 nelayan pada tahun 2015.

Jumlah ini paling banyak dibanding dengan wilayah pesisir lain di Kabupaten

Lebak. Selain itu juga hal yang menjadi kekuatan yaitu adanya kerjasama

dengan masyarakat nelayan yang baik, karena itu salah satu hal yang penting

untuk bisa saling mengerti antara nelayan dengan pihak dinas perikanan,

Page 230: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

214

dengan kerjasama yang baik itulah nantinya seperti ada informasi mengenai

kegiatan atau bantuan, bisa langsung dikomunikasikan dengan perwakilan

masyarakat nelayan.

Namun masih terdapat permasalahan untuk kegiatan pendampingan

pada kelompok nelayan, dimana akan menjadi kelemahan dari internal Dinas

Perikanan yaitu Sumber Daya Manusia apabila dilihat dari pegawai teknis

masih kurang, karena hanya terdapat satu orang, sedangkan untuk beban kerja

yang banyak, seperti hal mengurusi 5 wilayah pesisir, dengan 11 Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Kabupaten Lebak. kemudian belum

terjangkaunya wilayah penangkapan ikan dalam pengawasan, dikarenakan

jarak yang jauh antar wilayahnya dari ujung Wanasalam samapai ke ujung

Cibareno dan di tambah kekurangan personil dalam hal pengawasan.

Sedangkan untuk kegiatan pemeliharaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

temuan lapangan peneliti, yaitu dilihat bisa menjadi sebuah peluang seperti

Tempat Pelelangan Ikan (TPI) Binuangeun merupakan TPI terbesar dan paling

aktif di Kabupaten Lebak, kebetulan juga TPI Binuangeun ini berdekatan

dengan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sehingga TPI Binuangeun paling aktif

dan ramai di Kabupaten Lebak, juga merupakan TPI terbesar yang ada di

Kabupaten Lebak, TPI tersebut juga tepatnya berada di Kecamatan

Wanasalam. Oleh sebab itu, kegiatan pemeliharaan Tempat Pelelangan Ikan ini

harus dilakukan ke semuanya, karena di Kecamatan Wanasalam ini ada 2 TPI

yaitu TPI Binuangeun dan TPI Tanjung Panto, namun untuk TPI Tanjung

Panto disini masih kurang dalam pemeliharaannya, mengakibatkan TPI

Page 231: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

215

Tanjung Panto ini sudah vakum hampir 2 tahun dari proses pelelangan, dan

bangunan TPI nya tidak terurus.

Untuk kegiatan rehabilitasi sedang atau berat Tempat Pelelangan Ikan

(TPI), temuan lapangan yang peneliti dapatkan yaitu belum adanya fasilitas

seperti lahan parkir untuk Tempat Pelelangan Ikan, karena TPI ini berdekatan

dengan pasar Binuangeun, sehingga untuk mengakses ke Tempat Pelelangan

Ikan cukup sulit karena terhalang oleh kendaraan yang terparkir sembarangan.

Kegiatan rehabilitasi ini supaya tersedianya fasilitas Tempat Pelelangan Ikan

untuk memenuhi kebutuhan nelayan, selain itu juga fasilitas seperti bangunan

TPI, lantai, drainase, instalasi listrik dan penerangan, dan air bersih semua

sudah ada namun perlu perawatan atau pemeliharaan yang baik, karena banyak

yang sudah mulai usang dan perlu peremajaan fasilitas Tempat Pelelangan

Ikan.

Selanjutnya untuk kegiatan pengembangan prasarana perikanan

tangkap, temuan lapangan peneliti yaitu yang menjadi kekuatan seperti aset

dan sarana prasarana yang dimiliki baik, salah satu aset yang dimiliki yaitu

adanya Pangkalan Pendaratan Ikan di Kecamatan Wanasalam, sedangkan

untuk kecamatan lainnya tidak ada, sehingga untuk ukuran dermaganya pun

lebih panjang, dan memiliki pabrik es, sedangkan untuk kecamatan lain tidak

ada. Namun terdapat beberapa permasalahan seperti sarana prasarana belum

optimal dan belum lengkap, untuk belum optimal disini yaitu adanya pabrik es

di Kecamatan Wanasalam ini, namun pabrik es ini belum optimal karena

kualitas es yang dihasilkan masih kurang baik, seperti gampang mecairnya es,

Page 232: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

216

kemudian masih banyak mengandung zat kapur, akibatnya nelayan yang ada di

Kecamatan Wanasalam ini membeli esnya ke luar Wanasalam seperti daerah

Pandeglang atau Serang. Untuk sarana prasarana yang belum lengkap seperti

belum adanya SPBN dan cold storage (lemari penyimpanan), kedua sarana

prasarana ini sangat dibutuhkan oleh nelayan apalagi cold storage karena, hal

ini akan membantu nelayan ketika musim paceklik tiba, nantinya mereka

memiliki persediaan ikan untuk menghadapi musim paceklik.

Dari keempat kegiatan yang direncanakan dalam Perencanaan Strategis

(Renstra) 2014-2019 oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak untuk

pengembangan potensi perikanan tangkap, namun dalam pelaksanaannya

masih terdapat beberapa permasalahan yang terjadi, namun selain itu juga

terdapat beberapa kekuatan bahkan peluang yang bisa dimanfaatkan untuk

meminimailkan kelemahan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap.

Berikut merupakan ringkasan pembahasan mengenai Strategi Dinas Perikanan

dalam Pengembangan Potensi Perikanan Tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak dengan menggunakan teori mengenai teknik analisis SWOT

yang dikutip dari Siagian (2008:172) sebagai berikut :

Page 233: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

217

Tabel 4.10

Ringkasan Pembahasan

Analisis SWOT Dimensi Temuan Lapangan

Strengths (Kekuatan) 1. Sumber Daya Manusia dari Aparatur dinas yang memadai, dilihat dari jumlah pegawai dinas sebanyak 46 pegawai termasuk PNS dan non PNS, PNS semuanya ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan PNS 4 orang, non penyuluh berarti pegawai struktural ada 22 orang. Kalau penyuluh termasuk ke jabatan fungsional. Sekarang pegawai non PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7 orang, ada tenaga kerja sukarela sebanyak 13 orang. Sedangkan Sumber Daya Manusia dari pelaku perikanan seperti nelayan yang cukup, dengan jumlah 1926 nelayan pada tahun 2015. Jumlah ini paling banyak dibanding dengan wilayah pesisir lain di Kabupaten Lebak.

2. Aset atau sarana prasarana yang dimiliki baik, salah satu aset yang dimiliki yaitu adanya Pangkalan Pendaratan Ikan di Kecamatan Wanasalam, sedangkan wilayah pesisir lain tidak memiliki. Sarana prasarana lain, seperti ukuran dermaga yang lebih panjang dan memiliki pabrik es, sedangkan kalau yang di wilayah pesisir Kabupaten Lebak belum ada.

3. Potensi wilayah yang baik, karena Kecamatan Wanasalam ini salah satu wilayah berupa pesisir dan arah selatan berbatasan langsung dengan Samudera Hindia.

4. Potensi sumber daya ikan yang sangat baik, karena Kecamatan Wanasalam ini menjadi tempat imigrasi ikan cakalang dan tongkol, dan ikan-ikan besar seperti tuna, layaran, bahkan ada marlin. Sedangkan wilayah pesisir lain tidak seperti itu, oleh karenanya nelayan yang di wilayah pesisir lain sering berada di sekitaran Wanasalam.

5. Pendistribusian hasil tangkapan sudah baik, bisa dilihat dari pendistribusian hasil tangkapan ikan untuk ekspor, seperti ke Vietnam, Malaysia. Paling sering untuk distribusi ekspor itu memang ikan seperti tuna, layaran besar, marlin, cakalang.

6. Adanya kerjasama dengan masyarakat nelayan yang baik, karena itu salah satu hal yang penting untuk bisa saling mengerti antara nelayan dengan pihak dinas perikanan, dengan kerjasama yang baik itulah nantinya seperti ada informasi mengenai kegiatan atau bantuan, bisa langsung dikomunikasikan dengan perwakilan masyarakat nelayan

Weaknesses (Kelemahan)

1. Sumber Daya Manusia dari pegawai teknis masih kurang, karena hanya terdapat satu orang, sedangkan untuk beban kerja yang banyak, seperti hal mengurusi 5 wilayah

Page 234: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

218

pesisir, dengan 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI) yang ada di Kabupaten Lebak

2. Belum terjangkaunya wilayah penangkapan ikan dalam pengawasan, dikarenakan jarak yang jauh antar wilayahnya dari ujung Wanasalam sampai ke ujung Cibareno dan di tambah kekurangan personil dalam hal pengawasan

3. Masih sedikit program atau kegiatan untuk keterampilan nelayan, karena selama ini program atau kegiatan yang dilakukan hanya berupa pemberian bantuan saja, sedangkan untuk kegiatan meningkatkan keterampilan nelayan belum pernah dilakukan oleh dinas Kabupaten, adapun kegiatan pelatihan itu dari Kementerian Kelautan, dan itu belum tentu satu tahun ada kegiatan seperti itu, seharusnya memang dinas perikanan kabupaten juga jangan terlalu fokus ke kegiatan pemberian bantuan saja. Sedikit sekali memang kegiatan pelatihan keterampilan untuk nelayan ini.

4. Sarana prasarana belum optimal dan belum lengkap, dalam hal sarana prasarana yang belum optimal yaitu sudah adanya pabrik es, namun disini pabrik es belum bisa menghasilkan es yang kualitas baik, dikarenakan es yg diproduksi disini masih gampang untuk cair, banyak mengandung zat kapur, sehingga nelayan di Wanasalam pun tetap membeli es dari luar wilayah Wanasalam seperti ke Serang atau Pandeglang. Untuk sarana prasarana yang belum lengkap, yaitu seperti belum adanya cold storage, dimana fungsinya yaitu untuk menyimpan ikan agar tetap segar untuk persediaan ikan ketika nelayan pada masa paceklik, kemudian yang belum ada juga yaitu lahan parkir, karena tempat pelelangan ini dekat dengan pasar, namun lahan untuk parkir tidak ada, suka macet ketika masuk ke tempat pelelangan ikan,karena banyak yang parkir sembarangan.

5. Alat tangkap nelayan masih tradisional, di Wanasalam memang mayoritas nelayan tradisional, karena alat tangkap yang mereka gunakan pun seperti pancing, dan jaring yangukuran kecil, untuk kapal/perahu yang digunakan pun dibawah ukuran 5 GT atau biasa disebut perahu kincang. Hanya ada sedikit yang sudah menggunakan alat tangkap modern, sekitar 75% nelayan tradisional dan 25% nelayan yang sudah modern

6. Pengetahuan dan kemampuan nelayan yang belum terampil, hal tersebut karena masih sedikitnya program atau kegiatan untuk meningkatkan kemampuan atau pengetahuan nelayan. Seperti nelayan disana masih sangat sedikit untuk membuat kapal, atau merancang jaring. Kebanyakan mereka langsung membeli jadi, sehingga kemampuan dan pengetahuan nelayan pun tidak berkembang, atau tidak memiliki keterampilan

Page 235: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

219

7. Nelayan masih banyak yang belum mempunyai sertifikat, hal tersebut menjadi salah satu kendala nelayan yang ada di Kecamatan Wanasalam, karena kalau nelayan disana itu mayoritas nelayan yang tinggal di atas tanah juragannya, sehingga sertifikat tanah pun tidak ada, salah satu kerugian yang dirasakan yaitu nelayan itu sulit mendapat pinjaman dari perbankan, karena syarat dari bank itu harus adanya jaminan, sedangkan salah satu jaminan itu adalah sertifikat tadi. Kalau ada bantuan dari pemerintah mengenai Rumah Tidak Layak Huni (RTLH) atau program Sertifikat Hak Atas Tanah (SEHAT) nelayan juga tidak akan bisa didapatkan karena tidak adanya sertifikat sendiri

8. Budaya masyarakat nelayan yang kumuh, lingkungan nelayan dimana pun memang dikenal dengan kotor, kumuh,termasuk di Wanasalam karena sudah budaya memang, jadi apabila kita ke lingkungan nelayan itu agak berbeda memang, biasanya rumah pun banyak sampah, dikarenakan memang nelayan itu kebanyakan hidupnya di laut, sedangkan berada di rumah itu hanya sedikit, jadi kebanyakan nelayan disana itu tidak mengurus rumahnya, sehingga terlihat lingkungan yang kumuh.

9. Faktor turun menurun pekerjaan sebagai nelayan, pola pikir nelayan untuk memajukan anaknya supaya lebih sukses itu disana belum ada, seperti halnya ada banyak juragan disana, istilahnya kalau untuk menyekolahkan anaknya ada sebenarnya, minimal tidak sama dengan orangtuanya, namun di Wanasalam itu menyuruh anaknya untuk melaut mengikuti ayahnya dibanding dengan sekolah, dari situlah terjadi budaya turun menurun

10. Belum adanya dukungan perbankan untuk permodalan nelayan kecil, hal tersebut disebabkan oleh tidak adanya sertifikat yang dimiliki, sehingga pihak bank pun tidak mau memberikan pinjaman, karena dikhawatirkan dalam membayar angsuran nantinya malah tidak berjalan lancar, apalagi kalau nelayan kecil ini pekerjaan nelayannya penuh tidak memiliki usaha sambilan, sedangkan kalau pendapatan nelayan itu tidak menentu. Paling bank itu memberikan pinjaman ke yang bukan nelayan penuh, dimana memiliki usaha sambilan, dan rata-rata itu bukan nelayan kecil.

11. Masih menjadi supplier belum eksportir, karena kalau menjadi supplier itu nelayan tersebut harus mengirim dulu ke perusahaan yang mau mengekspor hasil tangkapan ikan nya, sedangkan kalau eksportir, nantinya nelayan ini bisa mengirim langsung ke luar tanpa perantara lagi. Namun selama ini memang nelayan yang di Wanasalam itu masih mengirim hasil tangkapan ikan yang sudah kualitas ekspor ini ke daerah Jakarta tepatnya ke Muara Angke, disana ada perusahaan yang sudah berlangganan, dari perusahaan tersebut baru proses ekspor dilakukan, tapi nelayan disini

Page 236: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

220

hanya sebatas mengirim ke perusahaan tersebut. Opportunities (Peluang) 1. Adanya kerjasama dengan Perindo, kerjasama ini dalam

hal pembangunan SPBN, karena melihat potensi yang baik di Wanasalam, sehingga pihak Perindo ini mau bekerjasama. Tahun 2017 ini sedang proses untuk hal regulasi-regulasi.

2. Adanya kunjungan Menteri BUMN ke TPI Binuangeun, dengan adanya kunjungan seperti pejabat pemerintahan pusat akan menarik perhatian para investor, karena dengan adanya kunjungan kerja seperti ini akan ada hal yang dibicarakan antara pemerintah pusat dengan daerah untuk memajukan potensi yang ada di daerah. Salah satunya seperti Perindo ini, awalnya mereka ragu, karena setelah adanya kunjungan Menteri BUMN lalu mengajak Perindo supaya bisa bekerjsama akhirnya bisa memantapkan Perindo tersebut.

3. Jenis ikan dengan kualias ekspor, yang sering menjadi incaran para perusahaan untuk di ekspor yaitu ikan tuna, layaran besar, cakalang, bahkan sejenis marlin pun di Kecamatan Wanasalam ini ada.

4. Adanya Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI), karena dengan adanya PPI di Kecamatan Wanasalam, salah satu peluang untuk bisa memajukan wilayahnya, karena untuk tingkat kabupaten PPI ini hanya ada satu, dan Kabupaten Lebak adanya di Kecamatan Wanasalam, dengan ini juga nantinya Wanasalam ini akan lebih ramai, dibandingkan dengan wilayah pesisir lain di Kabupaten Lebak

5. TPI Binuangeun merupakan TPI terbesar dan paling aktif di Kabupaten Lebak, kebetulan memang TPI Binuangeun ini tempatnya berdekatan dengan Pangkalan Pendaratan Ikan (PPI) sehingga TPI Binuangeun paling aktif dan ramai di Kabupaten Lebak, juga merupakan TPI terbesar yang ada di Kabupaten Lebak, TPI tersebut juga tepatnya berada di Kecamatan Wanasalam.

6. Adanya perkembangan teknologi, hal ini merupakan yang bisa dimanfaatkan oleh para nelayan di Wanasalam,karena zaman pun akan semakin maju, apabila tidak diimbangi dengan teknologi yang canggih pun akan kalah maju dengan wilayah lain. Contoh teknologi yang sudah muali digunakan oleh nelayan Wanasalam yaitu seperti adanya GPS dikapal/perahu mereka, karena dengan begitu nelayan tidak bingung untuk mencari arah yang tepat, sehingga bisa lebih efisien dalam melaut.

7. Potensi alam, karena potensi alam yang baik di Kecamatan Wanasalam, seperti di bidang perikanan tangkap ada, perikanan budidaya juga ada, untuk persawahan juga ada. karena potensi itu lah Kecamatan Wanasalam ini menjadi kawasan minapolitan sesuai dengan tata ruang Kabupaten Lebak, berdasarkan juga keputusan Bupati mengenai kawasan minapolitan tersebut.

Page 237: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

221

Threats (Ancaman) 1. Berkembangnya industri di pinggir pantai, untuk saat ini memang sudah mulai banyak industri baru yang berada di pesisir pantai, namun lebih banyak ke usaha tambak udang, hal tersebut bisa akan merugikan masyarakat Wanasalam apabila tidak ada kerjasama yang baik antara masyarakat dengan industri seperti halnya untuk pekerja berasal dari Wanasalam itu sendiri, jangan sampai industri ini malah mengahmbat untuk mengembangkan potensi yang ada di Kecamatan Wanasalam.

2. Membeli ikan dari Jakarta, hal tersebut bisa terjadi ketika terjadi musim paceklik untuk nelayan, dimana nelayan mendapatkan hasil tangkapan yang tidak banyak, sedangkan permintaan ikan tetap meningkat. Biasanya nelayan di Wanasalam membeli ikan dari Jakarta, resiko yang dirasakan yaitu nelayan ini tidak mengecek kesegaran ikan tersebut, sehingga pernah ada kejadian ikan yang mengandung formalin. Ketika di cek oleh dinas ikan tersebut bukan dari ikan Wanasalam, melainkan dari luar.

3. Penurunan kualitas perairan, karena banyaknya masyarakat yang kurang memperhatikan dalam pembuangan melalui sungai, seperti limbah pabrik dibuang ke sungai, karena sungai itu akan bermuara ke laut, oleh sebab itu, lama kelamaan kualitas air laut akan semakin menurun.

4. Cuaca ekstrem, karena wilayah Kecamatan Wanasalam ini langsung arah selatannya berbatasan dengan Samudera Hindia, jadi seperti angina, dan gelombang tinggi lebih sering terjadi

5. Adanya kapal pendatang yang lebih besar dan alat tangkap yang modern, karena nelayan di Kecamatan Wanasalam ini mayoritas menggunakan kapal/perahu kecil dan alat tangkap yang masih tradisional, sehingga kapal pendatang ini biasanya ukuran kapal yang lebih besar, sehingga untuk area penangkapan ikan juga lebih jauh, kalau nelayan Wanasalam itu paling 4 mil, karena menggunakan perahu kecil, kalau kapal pendatang ini bisa mencapai 12 mil, untuk hasil tangkapan pun akan kalah, karena semakin jauh area penangkapal akan semakin beragam ikan yang didapat.

6. Pembuatan rumah ikan oleh nelayan pendatang, dikarenakan pendatang ini menggunakan kapal yang besar, biasanya nelayan pendatang ini membuat rumah ikan, dimana aka nada jaring yang dibentangkan supaya ikan terhalang dan masuk ke rumah ikan tersebut. Akibatnya nelayan di Wanasalam ini mendapat hasil tangkapan yang berkurang, karena sudah terhalang terlebih dahulu

7. Penggunaan bom oleh nelayan luar dalam penangkapan ikan, selain membuat rumah ikan juga, kadang ada nelayan dari luar biasanya dari wilayah Lampung

Page 238: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

222

menggunakan bom dalam penangkapan ikan, namun nelayan Wanasalam ini tidak bisa berbuat apa-apa karena untuk melapor ke pol air pun nelayan dari luar ini sudah kabur, dan pol air di Wanasalam ini juga belum ada kapl patrolinya sehingga sulit untuk langsung menindaknya

8. Kebijakan mengenai benur/bayi lobster, kebijakan ini dibuat oleh Menteri Kelautan. Mengenai kebijakan tersebut memang pro dan kontra, namun kalau di Kecamatan Wanasalam, itu kontra dengan adanya kebijakan tersebut, karena dilihat dari harga jual saja benur ini memiliki nilai yang tinggi dibandingkan dengan ikan. Apalagi untuk di TPI Tanjung Panto ini hampir 90% pindah ke menangkap benur daripada ikan. Kalau di TPI Binuangeun hanya sedikit saja. Bahkan di TPI Tanjung Panto ini ada kasus penangkapan nelayan karena menangkap benur ini oleh kepolisian, namun nelayan disana tidak kapok dengan adanya kasus tersebut. Perlu memang dikaji kembali mengenai kebijakan tersebut, karena nelayan di Wanasalam juga setelah menangkap benur ini dikirim ke perusahaan lalu di ekspor ke Vietnam, karena di Indonesia sendiri belum bisa mengembangkan benur ini, disayangkan memang Indonesia memiliki potensi yang luar biasa, namun yang mengembangkan negara lain, lalu nanti dikirim kembali ke Indonesia dengan harga yang lebih mahal. Nelayan di Wanasalam ini menilai menangkap benur ini akan lebih meningkatkan kesejateraan nelayan dibandingkan dengan menangkap ikan. Sumber : Peneliti, 2017

Page 239: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

223

BAB V

PENUTUP

5.1 Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan temuan yang ada di lapangan, maka

peneliti menarik kesimpulan bahwa strategi Dinas Perikanan dalam

pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam

Kabupaten Lebak belum berjalan dengan optimal. Strategi yang dilakukan

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu melalui pendampingan pada

kelompok nelayan, pemeliharaan dan rehabilitasi Tempat Pelelangan ikan, dan

pengembangan prasarana perikanan tangkap. Untuk pencapaian strategi yang

belum optimal ini tidak terlepas dari faktor-faktor dalam penerapan startegi

tersebut, yaitu faktor internal juga dari faktor eksternal.

Dilihat dari faktor internal seperti masih kurangnya Sumber Daya

Manusia untuk pegawai teknis, masih belum optimal dan belum lengkapnya

sarana prasana Tempat Pelelangan Ikan dan Pangkalan Pendaratan Ikan, dan

masih sedikit program atau kegiatan untuk keterampilan dan pengetahuan nelayan.

Sedangkan dari faktor eksternalnya seperti belum adanya dukungan perbankan

untuk permodalan nelayan kecil, dan masih kurangnya respon Pemerintah

Daerah dalam melihat potensi yang dimiliki untuk bidang perikanan tangkap.

Apabila melihat dari faktor internal dan eksternal, maka yang masih banyak

permasalahan yaitu pada faktor secara internal dibanding dengan eksternalnya.

Page 240: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

224

5.2 Saran

Berdasarkan kesimpulan mengenai strategi Dinas Perikanan dalam

pengembangan potensi perikanan tangkap di Kecamatan Wanasalam, maka

peneliti mencoba untuk memberikan saran-saran mengenai hasil penelitiannya

agar dapat membantu pihak Dinas Perikanan dalam pengembangan potensi

perikanan tangkap, sebagai berikut :

1. Adanya perekrutan personil lapangan. Bisa juga kerjasama dengan cara

mengikutsertakan pegawai dari bidang budidaya untuk perikanan tangkap,

karena dengan 1 orang untuk mengawasi 11 Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

yang ada di Kabupaten Lebak ditambah dengan jarak yang jauh, sebaiknya

dinas mengadakan rapat internal terkait hal itu. Akibatnya akan tidak

maksimal dalam pengawasan yang dilakukan di setiap area penangkapan

ikan. Untuk personil lapangan ini minimal ada 3 orang, karena dengan

jumlah 11 TPI, untuk lebih efisien dan efektif dalam bekerja juga.

2. Adanya pengaktifan kembali aktifitas pelelangan di TPI Tanjung Panto,

supaya tidak ada yang membedakan antara nelayan Binuangeun dengan

Tanjung Panto, diharapkan kedua TPI yang ada di Kecamatan Wanasalam

ini bisa sama-sama maju. Untuk langkah awal bisa dilakukan musyawarah

antara nelayan yang ada di Tanjung Panto dengan pihak dinas, karena

untuk mencari permasalahan yang selama ini terjadi, dan mencari solusi

terbaik. Selama ini tidak ada keterbukaan antara nelayan Tanjung Panto

dengan pihak Dinas Perikanan.

Page 241: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

225

3. Meningkatkan kegiatan untuk lebih meningkatkan kemampuan,

pengetahuan nelayan. Seperti mengadakan kegiatan pelatihan pembuatan

kapal, dan pelatihan untuk mengkreasikan jaring. Dilihat dari latar

belakang pendidikan nelayan yang masih rendah, namun nelayan ini

memiliki ide yang luar biasa, hanya untuk mengimbangi ide yang baik juga

harus dibekali dengan pengetahuan dan kemampuan nelayan itu sendiri

4. Meningkatkan kerjasama Dinas Perikanan dengan pihak perbankan dan

pemerintah daerah dalam hal permodalan nelayan kecil. Nelayan kecil ini

banyak yang tidak memiliki sertifikat tanah sehingga nelayan ini tidak

memiliki jaminan untuk peminjaman modal, jadi pihak dinas dengan

perbankan bisa mencari solusi terbaiknya. Selain itu juga kerjasama dengan

pemerintah baik itu kabupaten, provinsi, atau pusat mengenai permasalahan

tersebut karena ini akan menghambat seperti ada program seperti Rumah

Tidak Layak Huni (RTLH) atau program Sertifikat Hak Atas Tanah

(SEHAT) nelayan. Akibatnya nelayan tidak ada perubahan ke yang lebih

baik, karena program yang ada dari pemerintah ini tetap tidak sampai untuk

nelayan yang membutuhkan. Nanti juga sama akan dicari solusi untuk

permasalahan tersebut. Kerjasama yang baik pun harus terjalin antara Dinas

Perikanan dengan Badan Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lebak,

karena untuk Dinas Perikanan itu tugasnya mendata, kemudian Badan

Pertanahan Nasional (BPN) Kabupaten Lebak ini yang nantinya akan

membuat sertifikat, supaya nanti adanya kesesuaian antara data dengan

sertifikat yang dibutuhkan.

Page 242: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

226

5. Meningkatkan kerjasama antara nelayan dengan Dinas Perikanan mengenai

pemberian bantuan. Seperti adanya kegiatan musyawarah untuk

menentukan bantuan yang diperlukan, karena disini nelayan merasa adanya

ketidak sesuaian antara bantuan dengan kebutuhan nelayan

6. Dalam hal pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), sebaiknya Dinas

Perikanan membantu, karena koperasi ini baru dibentuk, sehingga

mengenai pengelolaan belum paham seperti secara administrasi. Dalam hal

membantu ini karena dikhawatirkan koperasi ini lebih fokus pada

pengelolaan TPI, sedangkan untuk mengelola koperasi itu sendiri malah

tidak berjalan. Sebetulnya kalau koperasi ini bisa lebih fokus untuk

mengelolanya, nanti koperasi ini juga bisa bermanfaat untuk nelayan,

seperti adanya usaha-usaha yang dijalan kan oleh anggota koperasi, lalu

bisa membuka koperasi mart untuk nelayan. Sehingga nantinya ada produk

yang dihasilkan dari koperasi tersebut.

Page 243: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

DAFTAR PUSTAKA

Buku :

Abdurahaman, N. H. (2015). Manajemen Strategi Pemasaran . Bandung: CV. Pustaka Setia.

Alimuddin, S. d. (2011). Hukum Perikanan di Indonesia. Jakarta: Sinar Grafika.

Alwasilah, C. (2006). Pokoknya Kualitatif. Jakarta: Pustaka Jaya.

Basrowi, S. d. (2008). Memahami Penelitian Kualitatif. Jakarta: Rineka Cipta.

David, F. R. (2011). Manajemen Strategis Konsep Edisi 12. Jakarta: Salemba Empat.

Fauzi, A. (2005). Kebijakan Perikanan dan Kelautan Isu, Sintesis, dan Gagasan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Hasibuan, M. (2011). Manajemen Dasar, Pengertian dan Masalah. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Huberman, M. B. (2009). Analisis Data Kualitatif Buku Sumber Tentang Metode-Metode Baru. Jakarta: Universitas Indonesia (UI-Press).

Irawan, P. (2006). Metodologi Penelitian Administrasi. Jakarta: Universitas Terbuka.

Iriantara, Y. (2004). Manajemen Strategis Public Relations. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Komariah, D. S. (2010). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Makmur. (2013). Teori Manajemen Stratejik dalam Pemerintahan dan Pembangunan. Bandung: PT. Refika Aditama.

Mangkuprawira, T. S. (2004). Manajemen Sumber Daya Manusia Strategik. Jakarta: Ghalia Indonesia.

Moleong, J. L. (2006). Metodologi Penelitian Kualitatif. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Nugroho, A. F. (2014). Panduan Praktis Penelitian Kualitatif. Yogyakarta: Graha Ilmu.

Page 244: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Prastowo, A. (2011). Metode Penelitian Kualitatif dalam Perspektif Rancangan Penelitian. Yogyakarta: Ar-Ruzz Media.

Rachmat. (2014). Manajemen Strategik. Bandung: CV. Pustaka Setia.

Rangkuti, F. (2013). Analisis SWOT : Teknik Membedah Kasus Bisnis . Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama.

Robinson, P. d. (2011). Manajemen Strategis Formulasi, Implementasi, dan Pengendalian. Jakarta: Salemba Empat.

Sedarmayanti. (2014). Manajemen Strategi. Bandung: PT. Refika Aditama.

Siagian, S. P. (2007). Manajemen Stratejik. Jakarta: PT. Bumi Aksara.

Sugiyono. (2011). Metode Penelitian Kuantitatif Kualitatif dan R& D. Bandung: Alfabeta.

. (2012). Memahami Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Sugiyono. (2006). Metode Penelitian Kualitatif. Bandung: Alfabeta.

Wheelen, J. D. (2003). Manajemen Strategis. Yogyakarta: Andi.

Dokumen :

Undang-Undang Nomor 31 tahun 2004 tentang Perikanan

Undang-undang Nomor 45 tahun 2009 tentang Perubahan Atas Undang-Undang

Nomor 31 tahun 2004 tentang perikanan

Undang-Undang Nomor 7 tahun 2016 tentang perlindungan dan pemberdayaan

nelayan, pembudi daya ikan, dan petambak garam

Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Republik Indonesia Nomor

PER.08/MEN.2012 tentang Kepelabuhan Perikanan

Perencanaan Strategis (Renstra) Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak

tahun 2014-2019

Page 245: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Sumber Lain :

Apriliany, V. (2015). Manajemen Startegi Dinas Perhubungan dalam

Pemanfaatan Bus Trans Jabodetabek di Kota Tangerang. Universitas

Sultan Ageng Tirtayasa: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

Mawuntu, Vivi Christovani. (2015). Profil Perikanan Tangkap dan Startegi

Pengelolaan Sumber Daya Perikanan Tangkap di Karimun Jawa, Jawa

Tengah. Universitas Dipenogoro: Skripsi yang tidak dipublikasi.

Mursi. (2016). Strategi Dinas Kesehatan dalam Penyelenggaraan Kesehatan

Lingkungan di Kota Serang. Universitas Sultan Ageng Tirtayasa: Skripsi

yang tidak dipublikasikan.

Oktarina, E. (2011). Strategi Pengembangan Sektor Perikanan Tangkap di

Kabupaten Demak Tahun 2009. Universitas Negeri Semarang: Skripsi

yang tidak dipublikasikan.

Setiawan, D. (2011). Strategi Pengembangan Perikanan Tangkap di Kabupaten

Pacitan Berbasis pada Distribusi Ikan yang Didaratkan di PPP

Tamperan. Institut Pertanian Bogor: Skripsi yang tidak dipublikasikan.

http://ilmupengetahuanumum.com. Negara-kepulauan-terbesar-di-dunia. (Diakses

pada 10 Oktober 2016. 10.30 WIB)

http://wikipedia.org. Banten. (Diakses pada 17 Maret 2016. 10.30 WIB)

https://cakrawalamediabanten.wordpress.com.Laut-sebagai-ujung-tombak-banten.

(Diakses pada 10 Oktober 2016. 10.45 WIB )

http://mukhtar-api.blogspot.co.id/2014/07/klasifikasi-jenis-nelayan.html?m=1

(Diakses pada 30 Oktober 2016. 10.30 WIB)

www.academia.edu/9966267/sumber_daya_alam (Diakses pada 31 Oktober 2016.

20.30WIB)

Page 246: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

LAMPIRAN

Page 247: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

DOKUMENTASI

Gambar 1. Peneliti wawancara dengan Kepala Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak

Gambar 2. Peneliti wawancara dengan Kepala Bidang Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

Page 248: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 3. Peneliti wawancara dengan Camat Kecamatan Wanasalam

Gambar 4. Peneliti wawancara dengan Sekretaris Badan Pengelolaan

Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Kabupaten Lebak

Page 249: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 5. Kondisi TPI Binuangeun

Gambar 6. Kondisi TPI Tanjung Panto

Page 250: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 7. Suasana di TPI Binuangeun

Gambar 8. Suasana di TPI Tanjung Panto

Page 251: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 9. Ada kunjungan dari Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi

Banten ke pabrik es di TPI Binuangeun

Gambar 10. Proses pengisian es ke kapal dan es nya beli dari luar

Wanasalam

Page 252: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 11. Peneliti Wawancara dengan Kepala Seksi Pemberdayaan

Nelayan Kecil Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Gambar 12. Peneliti Wawancara dengan Kepala Seksi Pengelolaan TPI

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Page 253: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 13. Peneliti wawancara dengan Kepala Bagian Program dan Keuangan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Gambar 14. Peneliti Wawancara dengan salah satu nelayan di Kecamatan

Nelayan sekaligus Ketua Koperasi Bina Muara Sejahtera

Page 254: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Gambar 15. Peneliti Wawancara dengan Sekretaris Desa Muara

Gambar 16. Peneliti Wawancara dengan Mantri KUR Bank BRI

Page 255: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Matriks Hasil Wawancara Sebelum Reduksi Data

I

Q

Pendapat bapak, mengenai kekuatan dinas perikanan dalam potensi perikanan tangkap ? Potensi wilayah, dengan panjang pantai 92 km, terus punya nelayan 3.600 nelayan, SDM

Dilingkup dinas itu sendiri kekuatan yang dimiliki seperti apa ? Kita punya SDM penyuluh 11, untuk PNS 4 dan non PNS 7

Menurut bapak manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap itu apa ? Yang jelas untuk meningkatkan pendapatan para nelayan, agar kehidupan para nelayan makin meningkat kesejahteraannya. Karena selama ini nelayan melaut itu berjalan turun menurun, sekarang diberikan pendidikan dengan pengetahuan, lalu diberikan alat tangkap menurut keilmuannya lebih membantu seperti GPS

Kegiatan unggulan dari dinas untuk potensi perikanan tangkap itu apa saja ? Kegiatan pendampingan, membantu memberikan alat bantu atau menghibahkan seperti alat tangkap, jaring, perahu, walaupun belum secara keseluruhan mendapatkan bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok nelayan. Diharapkan kelmpok ini bisa berkembang, secara perorang juga makin berkembang

Koordinasi dan komunikasi yang dilakukan dari dinas perikanan ke pemerintah daerah ? Kita mengusulkan mengenai anggaran, lalu kita meyakinkan pemerintah daerah bahwa nelayan ini masih butuh bantuan, disampaikan melalui rapat-rapat koordinasi apakah itu dilakukan ketika perencanaan penganggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) koordniatornya di BAPPEDA. Karena keterbatasan anggaran program atau kegiatan yang kita adakan tidak semuanya bisa terakomodir. Kita juga memerlukan bantuan yang bersifat dari pusat/provinsi

Apakah sering berkoordinasi dengan pihak provinsi atau pusat ? Sering kita lakukan koordinasi dengan provinsi, karena masih perlu sakal uluran bantuan dari provinsi atau pusat. Setiap tahun kita usulkan, mana saja yang kegiatan yang tidak mampu dari APBD kita, selebihnya kita usulkan ke provinsi atau pusat

Tapi selama ini responnya baik pak ?

Page 256: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Baik-baik aja, malah kalau kita bandingkan lebih banyak dari pusat dibandingkan dari APBD.

Kelemahan dari dinas perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ? SDM masih kurang, kemudian operasional dinas untuk pembinaan nelayan itu masih rendah, anggaran yang dikelola masih jauh dari apa yang diharapkan. Karena dari program banyak yang kita buat tapi kenyataannya tidak bisa dilaksanakan

Dilihat dari hal apa SDM yang kurang ini ? Kuantitasnya termasuk kualitas juga, sekarang kita punya 1 UPTD itu pun hanya pelelangan, sekarang ini kan kewenangan pembinaan nelayan ada di kita, kewenangan pembangunan laut itu ada di provinsi, seperi apa yang nelayan butuhkan belum maksimal sehingga kita harus mengusulkan ke provinsi, itu juga salah satu penunjang kesejahteraan nelayan seperti pelabuhan, memang pelabuhan ini kita belum maksimal, pelabuhan kita itu tipe D, sekarang kewenangannya 100% oleh provinsi

Berarti kabupaten itu hanya TPI saja pak ? Iya TPI, itu juga salah satu kelemahan karena keterbatasan kewenangan, karena dalam mengusulkan anggaran pun kita tidak bisa untuk pelabuhannya, tidak bisa tuntutan yang sifatnya pembangunan di laut/di pantai karena kewenangan provinsi

Langkah apa saja yang dilakukan dalam meningkatkan sarana prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI ) ? Sarana prasarana mah sudah cukup lah, dengan jumlah kapal yang ada masih mumpuni. Namun pelelangan itu kan daya beli para bakul masih kurang sehingga tiap pelelangan permasalahanya ada di permodalan, kita sudah mengupayakan dengan perbankan termasuk yang dikelola oleh pemerintah daerah yaitu BPR, kita sudah menghubungi semoga bisa terealisasi dengan suku bunga yang rendah yang tidak menggunakan anggunan, kalau nelayan itu dari mana, lagi mengupayakan untuk permodalan

Sampai saat ini untuk permodalan perbankan sudah ada yang mau ? Baru ke juragan saja, tapi untuk ke nelayan belum

Cara untuk meningkatkan kurangnya Sumber Daya Manusia seperti apa ? Kita adakan bimbingan dan pelatihan-pelatihan, sosialisasi-sosialisasi, untuk tahun ini ada tentang perizinan. Kita punya gedung sekaya maritim, temat berkumpul, usaha perikanan, nelayan, sosialisasi memberikan informasi yang aktual mengenai cuaca

Kalau untuk segi aparatur dinas seperti apa ? Aparatur dinas sudah cukup

Untuk mengatasi kekurangan penyuluh ? Penyuluh 4 orang dari kita, 7 orang dari pusat penggajian pun dari pusat

Page 257: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Apakah sudah cukup dengan 4 orang penyuluh untuk perikanan tangkap ? Perikanan tangkap hanya 1 orang, tapi menurut saya untuk penyluh sudah cukup. Tapi yang susah yaitu merubah perilaku nelayannya

Bagaimana cara menjaga koordniasi dan komunikasi yang dilakukan agar tetap baik dengan pemerintah daerah ? Selama ini baik saja

Peluang seperti apa untuk potensi perikanan tangkap ? Potensi alam yang luar biasa, Cuma peluang untuk masih banyak dengan meningkatkan sumber daya manusia di didik dan dilatih, karena masih kurang nelayan kita yang mau melaut selama 7 hari, 5 hari sudah mau pulang, dibandingkan dengan kapal dari sibolga bisa sebulan atau 2 bulan. Kita berikan kapal 10 GT tapi tidak bisa berjalan, karena para nelayannya tidak ada kemauan

Cara memanfaatkan peluang itu tadi seperti apa ? Memberikan pelatihan kepada nelayan

Untuk ancaman itu sendiri seperti apa pak ? Berkembang industri yang menggunakan fasilitas laut diantaranya seperti pabrik semen atau pabrik yang dibangun di pinggir pantai yang menggunakan transpotasi laut sehingga banyak kapal-kapal tiongkang yang mengganggu nelayan, membuat kabur ikan.

Bagaimana menghadapi ancaman tersebut ? Ya karena kita keterbatasan kewenangan, paling kita bisa berteriak kepada mereka yang telah mengganggu kehidupan nelayan supaya bisa ada kontribusi kepada nelayannya seperti CSR

Dibandingkan dengan perikanan budidaya, lebih potensial mana perikanan tangkap atau budidaya ? Dua-dua nya sama berpotensi, kalau budidaya perlu pengembangannya seperti pinggir pantai seperti kerapu, udang. Kalau lihat sungai-sungai kita bisa gunakan dengan ikan payau. Namun belum ada yang mau membuat budidaya besar-besaran yang ada sekarang baru perorangan saja. Perusahaan belum ada yang melirik, entah karena transportasi yang sulit

Menurut bapak bagaimana Wanasalam dijadikan kawasan minapolitan ? Bagus, baik. Kalau saya ngomong tidak baik nanti saya bertentang dengan kebijakan pusat

Menurut bapak, menentukan strategi dinas yang tepat itu seperti apa ? Strategi itu sesuai dengan keinginan masyarakat, kita bottom up karena kita menyerap keinginan dari bawah

Bapak sebagai pengambil keputusan, koordinasi dan komunikasi seperti apa yang dilakukan dengan pegawai yang ada disini dalam meningkatkan kinerja ? Kita setiap bulan ada rapat, senin briefing, selain di apel, ada rapat dinas

Itu rutin pak ?

Page 258: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Rutin, tadi juga kita rapat mengenai semuanya kita bahas Bagaimana cara menentukan kegiatan-kegiatan dinas untuk setiap

tahunnya ? Kegiatan ada juga yang sama, kalau memang sifatnya terus menerus, sesuai kebutuhan dan kebutuhan itu hasil dari pertemuan dari brifing atau rapat dinas, atau hasil aspirasi, seperti besok juga kita ada acara forum perangkat daerah termasuk camat, kecamatan pun hasil musrenbangdes. Hasil dari bawah kita bawa dengan lintas SKPD adanya di BAPPEDA

Melihat daya saing dengan wilayah lain di luar banten untuk perikanan tangkap ? Dengan Pandeglang kita masih unggul, bisa dilihat dari PAD yang dihasilkan

Kendala yang dihadapi dalam mengambil keputusan apa saja pak ? Tidak ada kendala, lancar-;ancar aja. Karena kita selalu dalam pengambil keputusan mendengar dari bawah, kita serap dari bawah barulah keputusan itu diambil

Kan pasti banyak pendapat itu pak, bagaimana cara mengatasinya ? Dari bawah kita memperhatikan dengan pimpinan kita padukan bagaimana caranya ke bawah enak, ke atas juga enak. Selama ini tidak pernah ada permasalahan. Karena sekecil apaun saya selalu mengundang dari bawah, itulah karakter saya

I

Q

Untuk SDM di dinas perikanan itu seperti apa ? Dari jumlah untuk SDM perikanan PNS semuanya ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan PNS 4 orang, non penyuluh berarti pegawai struktural ada 22 orang. kalau penyuluh termasuk ke jabatan fungsional. Sekarang pegawai non PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7 orang, ada tenaga kerja sukarela sebanyak 13 orang. jadi secara keseluruhan ada 46 orang

Penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat khusus untuk perikanan tangkap atau budidaya juga ada ? PPB pusat dibiayai oleh pusat, namun untuk tugas karena berada di wilayah kita jadi kita yang menungaskan di wilayah mananya. Tugas pokok penyuluh yaitu sebagai pendamping kepada nelayan atau kepungusaha ikan, mendata, memfasilitasi pendampingan, Lebih banyak untuk perikanan tangkapnya

Untuk jumlah, apakah selalu berubah ? Setiap tahun berganti, karena memang kontraknya setahun. Namun ada

Page 259: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

yang lama juga keterima kembali Apakah tupoksi penyuluh dan tenaga sukarela berbeda ?

Kalau penyuluh tupoksinya langsung dari pusat, tetapi memang unutk sukarela tupoksi berasal dari dinas perikanan kabupaten

Di kecamatan wanasalam ada berapa penyuluh perikanan bantu dan tenaga sukarela ? Jumlah TKS di daerah TPI Binuangeun tenaga sukarela ada 2 orang, dan 3 orang untuk penyuluh bantu

Apakah ada program pelatihan untuk penyuluh dan tenaga sukarela ? Iya ada pelatihan, namun untuk penyuluh perikanan bantu itu memang harus ada, sebelum melakukan tugas merka dikasih pelatihan pendidikan di bandung selama seminggu

Bagaimana di dinas perikanan melihat spesialisasi pekerjaan dengan gelar pendidikan yang mereka miliki, apakah sudah sesuai ? Seharusnya memang seperti itu, yang paling memang dari lulusan perikanan, khusunya untuk bidang secara teknis, seperti 3 bidang yang ada.kalau di secretariat itu kan umum, jadi memang di prioritasnya dari teknik perikanan, kalau yang umum kan banyak jadi campur

I

Q

Menurut bapak, langkah-langkah menentukan strategi dinas itu seperti apa ? Sumber Daya Manusia (SDM) dulu yang dibenahi, pengembangan SDM nya, peningkatan sarana dan prasarana perikanan, lalu bagaimana caranya mengoptimalkan SDM yang ada dengan sarana dan prasarana yang ada

Kekuatan yang dimiliki oleh Dinas Perikanan untuk pengembangan perikanan tangkap saat ini khususnya ? SDM dan aset atau sarana prasara yang kita miliki. SDM yang sesuai dengan kualifikasi teknis untuk mengelola sumber daya perikanan. Yang sesuai dengan kualifikasi 40 % kalau yang 60% lain lebih ke pengalaman. Aset perikanan, walaupun beberapa aset telah dilimpahkan ke provinsi, namun seperti bangunannya atau sarana prasarana masih berada di wilayah kita, jadi masih bisa pakai dan dimanfaatkan oleh kita seperti Pendaratan Pelabuhan Ikan (PPI), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), untuk distribusi ada pasar, sarana pendukung untuk penunjang seperti ketersediaan es.

Page 260: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Menurut bapak, apa manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap ? Untuk kegiatan yang pertama pendampingan kelompok nelayan, bisa memberikan edukasi atau pendidikan, memberikan keterampilan kepada nelayan, penguatan SDM nelayan, walaupun lebih kuatnya dari bantuan APBN kementerian, sedangkan untuk kontribusi dari kabupaten itu berupa penyediaan alat tangkap ikan, peningkatan alat tangkap ikan diharapkan jangkauan area penangkapan bisa lebih luas lagi, sehingga hasilnya bisa maksimal

Peningkatan sarana dan prasana disini lihat dari hal apanya ? Lihat dari jumlahnya, kalau kapasitas tidak bisa diperbanyak. Karena kabupaten anggarannya kecil, untuk kapasitas tidak bisa nambah. Misalnya tahun ini memberikan 5 kapal, tahun depan bisa sama atau 6 kapal

Kegiatan keterampilan itu dari pusat atau dari kabupaten ? Untuk tenaga pandamping atau SDM dari kementerian, kalau kita sebagai penyelenggara. Anggarannya dari APBN namun untuk pengelolaan dari kabupaten

Dengan peningkatan sarana dan prasarana setiap tahunnya, apakah bapak ada kekhawatiran kepada nelayan dengan adanya ketidakmandirian ? Memang kekhawatiran tetap ada, namun tetap optimis. Sebenarnya bantuan itu sebagai stimulus atau perangsang untuk lebih berkembang, misalnya diberikan bantuan jaring atau alat tangkap yang lain, kan nelayan bisa mandiri menyisihkan sebagian keuntungannya untuk membeli alat tangkap yang lain. Memang belum ada evaluasi dari dinas, apakah bantuan itu bisa membuat nelayan lebih mandiri atau tidak.

Dari empat kegiatan, mana kegiatan unggulan untuk perikanan tangkap ? Kegiatan pendampingan, karena rehab TPI itu sebagai penunjang untuk distribusikan hasil. Namun yang diutamakan selama ini kita penyediaan sarananya lebih ke fisik, untuk softskill belum terlalu rutin, paling seperti untuk penggunaan GPS atau semacam edukasi yang diperbolehkan dalam penangkapan ikan

Apakah rutin dilakukan untuk pelatihan-pelatihan ? Tidak terlalu rutin memang untuk pelatihan, paling sosialisasi mengenai eduksi hampair setiap tahun. Ada pelatihan itu kemarin mengenai GPS

Kalau ada kegiatan selalu di Wanasaalm tau tidak ? Sering di Wanasalam, namun sering juga ada pengiriman perwakilan nelayan

Page 261: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Hal apa saja yang dikoordinasikan ke pemerintah daerah Biasanya yang berkaitan dengan kebutuhan nelayan, untuk penyediaan sarana dan prasana baik yang pokok atau penunjang, laporan hasil produksi, larangan-larangan dari pemerintah pusat lalu disampaikan ke pemerintah daerah,lalu minta solusinya seperti apa. seperti misalnya kemarin ada alat tangkap lobster yang tidak diperbolehkan, lalu dikomunikasikan ke pemerintah daerah, supaya pemberian bantuan sarana dan prasarananya tidak yang dilarang oleh pemerintah pusat. Kalau penentuan program itu sebelum adanya renstra oleh dinas dan tim dari Bappeda

Kegiatan yang ada di program dinas, apakah dari dinas yang menentukan ? Dinas yang menetukan dengan kordinasi dengan bappeda dan disesuaikan dengan aturan yang berlaku. Mana yang jadi prioritas atau tidak semuanya dibahas dengan bappeda. Pertama untuk kegiatan prioritasnya dari usulan masyarakat. Usulan lewat musrenbang desa, kecamatan, kabupaten, baru di dinas kita analisis untuk diajukan, dan dibahas dengan bappeda

Kegiatan di program selalu sama atau tidak ? Untuk program sama, namun dengan penjabaran dari program berbeda karena setiap tahun berbeda-beda

Untuk potensi, menurut bapak lebih potensial mana perikanan tangkap dengan budidaya ? Kalau dari pengelolaan dari hasil produksi untuk menggerakkan perekonomian lebih ke perikanan tangkap untuk pergerakan dan hasilnya lebih maksimal. Setiap tahun lebih tinggi

Hal apa saja yang harus dilakukan untuk meningkatkan sarana prasarana Tempat Pelelangan Ikan (TPI) ? Identifikasi keterbatasan sarana prasarana TPI tersebut, mana yang sudah layak mana yang belum layak. Yang tidak layak ini kita perhatikan dengan juga dengan aktifitas nelayannya, apabila aktifitas nelayan tinggi dan sarana prasarana tidak layak, ini yang akan perbaiki.

Untuk TPI di Wanasalam Binuangeun dan Tanjung Panto saapa saja rana dan prasarana yang ada tp belum optimal, dengan yang belum ada ? Yang ada seperti tempat perbaikan kapal, itu kan kadang waktu tertentu overload sudah melampui kapasitasnya, selanjutnya perilaku nelayan yang susah diatur, seperti setelah selesai aktivitas lelang tidak ada lagi aktifitas lalu bersihkan dibersihkan tempat lelangnya, terus mengenai disana juga tersedianya pasar namun dipergunakan barang-barang tidak dipergunakan sebagai kegiatan jual beli, mengenai kebersihan kesadaran untuk menjaga kebersihan, kenyamanan. Kalau belum ada, penyediaan SPBN penyediaan bahan bakar khusus untuk nelayan, namun dalam rencananya akan mengundang pihak swasta, namun belum ada.

Page 262: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Selanjutnya belum ada cold starage penyimpanan beku, karena ikan kita selalu habis, namun belum diperlukan, jadi dikirim-dikirim aja

Untuk kontribusi ke Pad dari perikanan tangkap, presentase yang disumbangkan ? Dari target pencapaian 900 jt realisasi 900 jt lebih, jadi 95 % lebih dari sektor perikanan tangkap

Kelemahan apa saja untuk potensi pengembangan perikanan tangkap ? SDM jg menjadi kelemahan, perlu pembenahan peningkatan kualifikasi perlu ditingkatkan

Pendapat bapak mengenai pegawai yang 40% sesuai dengan kualifikasi dan 60% hanya pengalaman ? Pada akhirnya dengan kondisi yang ada menerima namun berusaha untuk mengoptimalkan, yang belum sesuai dengan kualifikasi dan tuntunan tugasnya bisa ikut pelatihan atau kegiatan yang sesuai

Langkah apa saja yang dilakukan dinas untuk meningkatkan Sumber Daya Manusia di dinas ? Untuk pegawai teknis ada undangan dari provinsi, misalkan untuk pelatihan teknis kapal, navigasi kapal. Kemudian pelatihannya berupa studi banding. Di kabupaten pendidikan structural aparatur seperti kepemimpinan.

Berarti lebih sering pihak provinsi yang mengadakan pelatihan-pelatihan ? Iya provinsi yang lebih sering

Kalau untuk di dinas itu sendiri apa sudah ada program untuk meningkatkan SDM ? Tidak ada pelatihan, cuma untuk menambah pengetahuan personil dinas maupun nelayan, mengundang lembaga yang lebih berkompeten, seperti mengundang lembaga pendidikan dan pelatihan. Sampai sekarang belum ada kegiatan pelatihan untuk SDM

Untuk pendampingan nelayan ? Biasanya mengundang tim ahli untuk lebih spesifik, dari lembaga diklat. Kalau mengenai sosialisasi kelembagaan misalnya, kita sampaikan ke bidang kelembagaan yang ada di dinas, karena tupoksinya ada di bidang tersebut

Untuk penempatan kerja yang ada di dinas seperti apa ? Dilantik atau dipilih oleh kabupaten atas pertimbangan dari pimpinan dinas

Menurut bapak, sarana dan prasarana yang perlu ditingkatkan ? Kebersihan TPI, pelabuhan

Bagaimana dukungan perbankan dalam permodalan nelayan ? Walaupun saya belum punya data, berapa saja kelompok nelayan yang pengajuan perbankan. Kayaknya masih kecil

Apa dinas yang dilakukan untuk menarik perbankan ? Mengdakan sosialisasi dengan pihak perbankan, mungkin lebih banyak ke juragan,

Page 263: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Selama ini respon pemerintah bagaimana terhadap potensi perikanan tangkap ? Responnya baik, pemda sering mendorong kebutuhan apa saja yang dibutuhkan di lapangan, dan mengkomunikasikan dengan pusat apa saja yang dibutuhkan

Dilihat dari hal apa respon pemerintah itu baik ? Dengan peran aktif pemerintah dalam mengajukan usulan ke pemerintah pusat, dan menetapkan APBD untuk perikanan tangkap, seperti rehab TPI. Sebagai fasilitator, dengan sinkronkan program pusat

Untuk saat ini peluang yang dimiliki dinas untuk perikanan tangkap itu apa ? Pengembangan potensi perikanan yang lebih luas lagi, untuk area penangkapan ikan lebih luas

Hal apa saja yang sudah dilakukan oleh dinas untuk memperluas area penangkapan ikan ? Memberikan kapal dengan kapasitas yang lebih besar, kita mengusulkan ke pusat

Bagaimana cara memberikan bantuan ke kelompok nelayan yang begitu banyak ? Melalui koperasi, jadi koperasi mengelola kelompok-kelompok. Untuk dinas hanya mengevaluasi

Untuk ancaman dari luar untuk dins khususnya perikanan tangkap ? Terganggunya wilayah area penankapan ikan, contohnya dengan berdirinya pabrik semen, bisa mengganggu area penangkapan ikan, bisa juga pendakalan alur pelayaran. Untuk di Wanasalam, kemaren itu ada rencana pengeboran minyak, yang katanya hasilnya itu akan diangkut melalui Wanasalam, otomatis mengganggu

Cara mengatasinya ? Kita harus mengidentifikasi, lalu kita sampaikan. Walaupun saya tidak tahu untuk mengenai musyawarah perizinan pengeboran tersebut, biasanya hanya pihak kecamatan yang diundang

Koordinasi dan komunikasi di dinas perikanan ini seperti apa ? Secara resmi melalui rapat-rapat koordinasi langsung, dilakukan 1 bulan 2 kali

Untuk komitmen pegawai, tentang pemahaman dengan pekerjaanya bagaimana ? Sebagian besar paham, yang perlu ditingkatkan tanggung jawab atas pekerjaan, kewajiban pekerjaannya, kewajiban sebagai aparaturnya perlu ditingkatkan, kalau hasil pekerjaan cukup

Menentukan strategi yang tepat untuk dinas itu seperti apa ? Peningkatan kualifikasi, keterampilan, pengetahuan, konsistensi tetap ditingkatkan

Memilih strategi itu hasil evaluasikah atau hasil pengawasan ? Berdasarkan evaluasi, peningkatan dengan SDM dan sarana prasarana

Page 264: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

I

Q

Menurut pendapat bapak apa kekuatan yang dimiliki oleh dinas perikanan untuk potensi perikanan tangkap khususnya ? SDM aparatur dan SDM pelaku utama perikanan, kemudian potensi wilayah, karena berada di pesisir

Dilihat dari hal apa pelaku utama disini pak ? Perlunya pelatihan seperti bimtek, untuk pelaku utama tentang pelatihan perizinan, sosialisasi dengan pihak terkait, misalnya dengan perbankan untuk permodalan

Menurut bapak, manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap apa ? Manfaatnya banyak, mengenai hasil tangkapan ikan, sesuai dengan target dalam renstra, dan juga untuk peningkatan pendapatan asli daerah berasal dari retribusi tempat pelelangan ikan, dan untuk mensejahterakan nelayan secara umumnya

Lebih potensial mana perikanan tangkap atau budidaya untuk dikembangkan ? Karena sekarang berubah haluan, jadi untuk sekarang budidaya ikan karena untuk kewenangannya pun utuh dikelola oleh kabupaten, sedangkan untuk perikanan tangkap ada sebagian kewenangan yang dikelola oleh provinsi

Kegiatan unggulan untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ? Pemberian bantuan, untuk tahun ini ada 10 kapal ukuran 3 GT serta alat tangkapnya seperti jaring. Untuk rehab TPI rencananya tahun ini ada 2, TPI Situregen dan TPI Citarate

Hal apa saja yang dikoordinasikan dari pihak dinas dengan pihak pemerintah daerah ? Dari sisi anggaran, perencanaan dengan bappeda, untuk program-program dengan setda, dan anggaran/keuangan dengan BPKAD

Kelemahan yang dimiliki oleh dinas perikanan untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ? Banyak, salah satunya tadi itu SDM yang handal, yang serba bisa, masih kurang. Karena kita masih sedikit untuk tenaga, dengan berbagai disiplin ilmu yang campur. Kita kan dibidang tangkap, harusnya kita bisa tahu cara penangkapan yang baik. Selanjutnya dana, kita mengandalkan dari

Page 265: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Dana Alokasi Khusus (DAK) Untuk dana, mana yang lebih besar untuk dalam bentuk fisik atau

seperti pendampingan ? Lebih besar untuk fisik, karena memang sesuai dengan juknis dari DAK itu langsung dari pusat. 10% untuk fisik dari DAK dan 3% DAU untuk program pelatihan

Ada tidak kekhawatiran kepada nelayan dengan ketidakmandirian atas pemberian bantuan dari pemerintah ? Memang tidak mandiri, tapi karena nelayan itu bekerja tidak full satu tahun paling 8-9 bulan, belum lagi jaring terkena karang, sedangkan nelayan butuh cepat ada gantinya, dan mereka tidak sanggup untuk membeli. Khawatir tidak mandiri memang, namun karena dibutuhkan juga, jadi mau bagaimana

Langkah-langkah apa saja dilakukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang tempat pelelangan ikan ? Dengan pembinaan, monitoring, evaluasi, pembinaan yang dilakukan oleh tim kabupaten, bisa melihat perkembangan hasil tangkapan dengan bekerjasama dengan pihak terkait, seperti pol air, sahbandar

Koordinasi seperti apakah yang dilakukan pihak dinas perikanan dengan UPTD TPI ? karena memang UPTD terletak di kecamatan wanasalam Untuk koordinasi dilakukan dengan melakukan rapat sebulan sekali wajib, membahas evaluasi yang terjadi dan apa yang harus dilakukan

Cara untuk mengatasi kekurangan Sumber Daya Manusia ? Mengusulkan untuk menambahkan tenaga, mengirimkan tenaga bimtek, pernah juga mengusulkan ke pemerintah daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) namun selalu pending

Menurut bapak, apakah SDM yang ada di dinas perikanan sudah cukup ? Belum, karena untuk idealnya 1 kasi ada 2 staf dan sudah PNS dan dibantu oleh operator computer, namun pada kenyataannya tidak, di bidang ini 3 kasi dan staf hanya ada 3 satu sudah PNS, kebanyakan bukan PNS

Mengenai spesialisasi pekerjaan dengan gelar pendidikan, apakah sudah sesuai ? Secara umum, kadang keilmuan tidak nyambung dengan pekerjaan. Untuk presentase 60% tidak sesuai dan 40% yang sesuai. Kalau untuk fungsional sudah mencapai 90% sudah sesuai

Langkah apa saja yang dilakukan untuk mendapat dukungan dari perbankan mengani permodalan nelayan ? Nelayan di kita mayoritas nelayan yang tidak memiliki agunan, paling untuk bantuan perbankan itu untuk juragan, karena mereka ada jaminan. Sedangkan untuk nelayan, perbankan tidak percaya, karena dengan hasil

Page 266: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

tangkapan yang tidak tentu, dan tidak memiliki agunan atau jaminan Bagaimana respon pemerintah daerah dalam melihat potensi

perikanan tangkap ? Insya Allah baik, karena kalau tidak target kita tidak akan tercapai. Lalu pembinaan untuk nelayan, komunikasi dengan juragan kapal, setiap bulan kepala dinas melaporkan ke pemerintah daerah

Peluang yang dimiliki oleh dinas perikanan untuk pengembangan perikanan tangkap ? Kewenangan wilayah penangkapan sampai 18 mil, asalkan menggunakan kapal kecil. Bekersama dengan pihak lain, misalnya di bayah ada pabrik semen merah putih, kemudian karena ada dermaga kapal yang terganggu, maka adanya kerjasama untuk memperbaiki dermaga tersebut

Bagaimana cara memanfaatkan peluang yang didapatkan ? Membantu memberikan kapal, alat tangkap, lalu GPS. Adanya perencanaan dari pihak swasta akan ada pembangunan SPBN si wanasalam

Untuk ancaman itu pak, apa saja ? Adanya perbedaan pendapat dengan ormas, LSM dengan nelayan setempat. Mengganggu keberlangsungan, biasanya dalam hal bagi hasil

Cara mengatasinya bagaimana ? Mengkomunikasikan mengkoordinasikan dengan ormas tokoh masyarakat

Bagaimana cara bapak untuk mengkoordinasikan dengan kasi dan pegawai ? Biasanya mengadakan rapat internal seminggu sekali, kasi maupun pegawai memberikan masukan, kalau ada hal yang penting rapat atau brifing bisa dilakukan dengan lebih sering

I

Q

Menurut bapak, kekuatan dinas perikanan untuk potensi perikanan tangkap seperti apa ? Saya selaku kabid perijinan, sarana prasarana, dan pengelolaan TPI. Jadi kami ini mengelola TPI, jumlah TPI ada 11 yang besar itu ada TPI Binuangeun PAD nya 884.053.600 itu TPI paling besar. Dibawahnya ada TPI Bayah mempunyai target 500jt, ketiga TPI Cibareno. Jumlah motor kapal/perahu ukuran 5 GT kebawah itu kewenangan kabupaten.kalau diatas 5GT kewenangan provinsi. Jumlah perahu keseluruhan 705. Binuangeun 186, tanjung panto 67, sukahujan 28, cipunaga 37, situregen 53, panyaungan 32, bayah 140, pulomanuk 38, sawarna 53, cibareno 36, citarate 35. Kapal motor di binuangeun 140.

Page 267: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Untuk perijinan di bidang saya, khususnya budidaya arealnya harus mempunyai SIUP harus 2 Ha, dibawah 2 Ha cuma untuk terdaftar saja, surat pernyataan dari kepala desa. Dinas Perikanan cuma memberi persyaratannya

Manfaat dari program pengembangan potensi perikanan tangkap ? Rehab dulu, untuk TPI yang sudah tidak layak diajukan untuk rehab, karena terutama Binuangeun, ada gedung TPI nya, sangat diperlukan sebagai kantor. Pendampingan, yang namanya kantor, karena ada UPTD disitu yang bertugas mengontrol dan mengawasi dibawah wewenang UPTD, lalu ke bidang sini perijinan dan pengelolaan TPI

Mana yang lebih penting dari kegiatan-kegiatan tersebut ? Saling berkaitan erat, ada rehab ada pendampingan

Hal apa saja yang biasanya dikoordinasikan dari dinas perikanan ke pemerintah daerah ? Masalah PAD itu, karena kita mempunyai target. Ketika tidak tercapai itu harus ada alasannya, contohnya misal TPI bayah, 1 karena cuaca, alat perlengkapan pada rusak

Kelemahan yang dimiliki apa saja ? Sumber daya manusia, mereka para nelayan disini masih merasa alatnya masih tradisional, kemampuan para nelayan belum begitu terampil, peralatannya di pake kan ada jaring, pancing mereka itu kadang-kadang sudah usang atau rusak. Kemudian personil/tenaga jumlah 11 petugasnya hanya 1, PPL itu berbarengan untuk budidaya juga, sangat terbatas. Tugasnya melaporkan yang berhubungan nelayan, sebulan sekali ada rapat dinas

Nah kan ada kegiatan pemberian bantuan, itu bagaimana ? Iya kita lihat mana TPI atau nelayan yang tidak mampu. Yang sering itu jaring, perahu, motor tempel

Hal apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan sarana prasarana TPI ? Harus ada pengawasan yang rutin, mengadakan pelatihan

Pelatihan apa pak ? iya pelatihan nelayan yang diperlukan nelayan.

Cara mengatasi sumber daya manusia atau personil bagaimana pak ? Harus banyak menambah personil untuk dialokasikan yang di Binuangeun dan Bayah. Harus ditempatkan yang potensi

Untuk pengajuan menambah personil itu kemana pak ? Ke pemerintahan kabupaten, pernah tapi kan disini juga tidak dinas

Page 268: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

perikanan saja, tapi ada dinas lain, segini juga sudah cukup, bisa dipegang oleh seseorang. Pemerintah juga terbatas

Permodalan nelayan terhadap dukungan perbankan seperti apa ? Yang dikatakan KUR dari budidaya ada, kalau untuk nelayan karena saya baru baru 2 bulan, penyerapannya masih rendah. Kalau dari APBN atau APBD banyak

Melihat respon pemerintah terhadap potensi perikanan tangkap di wanaslama seperti apa ? Respon sangat tinggi, menjadi andalan di dinas perikanan yang di binuangeun, kan kalau di pemda tidak terlihat mana yang paling andalan, tapi kalau di dinas perikanan yaitu TPI Binuangeun

Respon yang baik itu dilihat dari apa ? Dalam hal bantuan yang dialokasikan sudah banyak ke dinas perikanan, perbaikan TPI, pembangunan talud, pembangunan rumpon, pembanguna sekaya maritime

Setiap tahun ada pemabngunan-pembangunan pak ? Ada, sekarang saja di bidang ini ada 3 TPI yang direhab yaitu situregen,

Peluang saat ini yang dimiliki dinas perikanan dalam potensi perikaann tangkap ? Ketika peralatannya bagus, pengetahuannya luas, hasil tangkap akan semakin bagus lagi, Bianguangen paling startegis, jangkauan lautnya tidak terlalu jauh cuma untuk perubahan itu tidak bisa sekaligus, harus pelan-pelan, masih bingung kalau di kasih sekaligus, harus dikasih pengetahuannya dulu, baru dikasih peralatannya. Nanti malah tidak akan jalan nanti itu kapalnya, kalau sekaligus. Menurut saya, dinas yang tidak memakai modal atau apapun itu cuma dinas perikanan, karena tinggal mengambil dilaut, kemudian dijual

Cara memanfaatkan peluang yang ada ? Memperkenalkan dulu ke nelayan, melihat menikmati atau masuk. Misalnya memperkenalkan koperasi, setelah diperkenalkan saling menguntungkan lalu melihat seperti ini koperasi. Setelah itu pasti akan ingin memiliki

Ancaman yang datang untuk potensi perikanan tangkap ? Belum ada, paling untuk nelayan dengan kehidupan yang terbatas seharusnya jangkauan penangkapan ikan jauh, karena peralatan masih terbatas juga

Kalau seperti pihak swasta, ada pak ? Nah itu di kabupaten lebak untuk ancaman belum ada, ada juga yang memberikan bantuan, seperti pabrik semen, memberikan bantuan kepada nelayan. Ancaman itu, ketika mau berangkat melaut, tetapi tidak ada modal akhirnya pinjam kembali ke juragan.

Respon adanya koperasi bagi nelayan ? Waduuh sangat baik, dengan adanya perubahan-perubahan

Cara menghadapi ancaman ? tidak ada

Page 269: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Bagaimana untuk pemahaman pegawai ? Untuk pemahaman sangat baik, bapak baru masuk 2 bulan saja sudah bisa menyesuaikan diri, bapak senang karena pembudidayaan dengan perikanan tangkap itu saling keterkaitan

Cara menentukan strategi di dinas perikanan seperti apa ? Apa yang dibutuhkan nelayan, wilayah budidaya atau tangkap, penetuan wilayah jangan disamakan budidaya dengan tangkap. Terprogram terencana

Kendala yang dihadapi ? Berkaitan dengan personil yang kurang, contohnya seperti budidaya ada 28 kecamatan yang penyuluh hanya ada 5 orang saja

Selama ini strategi di dinas selalu tepat ? Kalau ketepatan selalu tepat, baik tepat waktu dari tadinya dinas perikanan tidak terdengar, kesatuan dan persatuan dinas perikanan sudah menyatu, sebab pencerahan kedepan apa, manfaat kita kedepan itu apa

I

Q

Menurut ibu, kekuatan yang dimiliki Dinas Perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap apa saja ? Kita sudah punya SDM lah yang latar belakang lulusan perikanan, untuk bidang saya semua lulusan perikanan, kalau bidang secretariat kan bersifat umum. Hampir 90 % pegawai yang sesuai lulusan. Sarana dan prasarana cukup, dengan sumber daya yang ada kita masih bisa bergerak. Jumlah nelayannya, dari luas pantai 91,18 jumlah nelayan 3.600 se kabupaten Lebak. kita punya TPI 11 PPI 1. jumlah SDM yang kurang dengan wilayah sangat luas, ada 6 kecamatan pesisir untuk penyuluh perikanan ada hanya 1, itu faktor kelemahan. Kalau sarjana perikanan cukup, tapi kalau jumlah kurang

Bu, sekarang kan PPI dikelola oleh provinsi, apakah tetep jadi kekuatan dinas ? Kaitannya dengan kewenangan, ketika PPI diserahkan ke provinsi berarti kan beban kerja lebih berkurang untuk kabupaten. Kita bisa lebih fokus. Disesuaikan dengan beban kerja semakin beban kerja kita berkurang, jadi kita lebih maksimal. Kita mengurusi TPI dan pemberdayaan nelayan saja

Ketika PPI dikelola kita, apakah masih kekurangan sumber daya ? PPI tidak diserahkan ke provinsi. Kaitannya hanya dengan retribusi saja, fasilitas jasa penggunaan fasilitas, yang semula ada pendapatan yang masuk ke kabupaten, sekarang tidak ada itu saja sih sebenernya

Apa manfaat dari program pengembangan sistem perikanan

Page 270: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

tangkap ? Yang jelas sangat bermanfaat, terkait banyak elemen kepada nelayan. pendampingan itu untuk nelayan, kita bisa memberikan bantuan hibah berupa sarana penangkapan akan meningkatkan pendapatan nelayan dan kesejatreaan nelayan, rehabilitasi terkait sarana yang digunakan oleh nelayan untuk aktifitas lelang, ketika kita menyediakan nelayan bisa menggunakan fasilitas tersebut. Jadi kita menyediakan tempat untuk digunakan nelayan.

Kendala dari program pengembangan sistem perikanan tangkap itu apa bu ? Dalam hal faktor kelembagaan kelompok nelayan, jadi ketika kita akan melakukan kegiatan pendampingan kepada nelayan, karena kita tidak hanya ke perorangan tapi sebenarnya ke kelompok jadi kita memberikan aset itu akan menjadi aset kelompok,secara kelembagaan belum kuat, jadi belum bida mengelola aset tersebut, belum maksimal dalam mengelola aset, bagaimana bisa mendapat pendapatan kelompok, mindset nya masih perorangan/pribadi.

Misalnya kalau ada kapal rusak, dibiarkan gitu bu ? Nah karena akhirnya tidak bekerja kelompok, bantuan-bantuan itu tidak bermanfaat, tiak berkembang. Bisa jadi kapal tadi jadi mangkrak, karena tidak ada rasa memiliki secara bersama, memnafataakannya tidak bersama-sama. Secara administrasi juga masih rendah, cara mengelola kelompok

Usaha dari dinas yang sudah dilakukan apa saja ? Kita sebenernya sudah melakukan pembinaannya melalui penyuluh, kita juga meminta bantuan penyuluh, karena kalau dari kita, itu tadi walapun sarjana perikanan banyak tapi jumlah sedikit, kelompok nelayan banyak, wilayah luas, jadi kita kurang concern juga. dengan penyuluh hanya 1. Itu dari PNS Pemda, penyuluh mulai 2017 mulai dikelola oleh pusat

Dari keempat kegaiatan yang ada di program pengembangan potensi perikanan tangkap, yang menjadi prioritas yang mana ? Kalau menurut saya, pendampingan yang menjadi prioritas karena kita memebrikan bantuan hibah untuk meningkatkan hasil tangkapnnya, kalau rehabilitasi masih kita bisa alokasikan tahun depan.

Bentuk koordinasi dan komunikasi dari dinas perikanan ke pemerintah daerah seperti apa ? hal apa saja ? Kita koordinasi lintas sektoral macem-macem, kita dengan kecamatan koordinasi terkait program-program kecamatan, dengan bagian umum, dengan dinas disperindag kaitan dengan masalah perdagangan, kemudian dinas lingkungan hidup terkait pengelolaan wilayah pesisir, ini yang di

Page 271: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

pemda kan yah. Dinas koperasi juga terkait dengan kelembagaan, sudah mendorong kelompok untuk membentuk koperasi yang berbasis KUB sudah ada 2 di Bayah dan di Wanasalam. Karena untuk mekanisme penerimaan hibah atau bansos

Kelemahan dinas perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ? Jumlah SDM penyuluhnya, dari dinas cukup, kemudian Perilaku, Sikap dan Keterampilan (PSK) dari nelayan, keterampilan nelayan yang masih rendah dalam perikanan. Nelayan kita masih banyak yang belum memiliki sertifikat-sertifikat, sedangkan untuk berlayar apalagi kapal diatas 5 GT harus ada sertifikat berlayar, yang mengeluarkan sertifikat itu dinas perhubungan, selanjutnya anggaran sebenernya kita hanya mengandalkan dari DAK, APBD kita rendah

Itu karena banyak yang tidak tahu atau karena apa ? Sebenarnya tahu, karena memang untuk mengikuti diklatnya itu sebulan, kalau nelayan setiap hari yang harus melaut tentu repot ngasih makan kelaurganya dengan apa. Kita sudah menjalin kerjasama dengan balai yang milik kementerian di Semarang. Mereka sendiri jumlah terbatas, 2016 pernah ada kegiatan pelatihan jaring

Untuk balai itu di kabupaten Lebak bu ? Kita ada balai, tapi bukan balai penelitian kita hanya ada balai pertemuan ada di Binuangeun namanya balai sekaya maritime

Mengenai anggaran, pernah dikomunikasikan dengan pemerintah daerah ? Untuk DAK memang sudah ditentukan karena itu dari pusat. Sedangkan DAU dari APBD yang dari PAD kita terbatas kita tidak bisa mengadakan kegiatan-kegiatan yang cukup besar, jadi hanya kegiatan-kegiatan kecil yang kita laksanakan, karena keterbatasan anggaran

Langkah-langkah untuk menunjang Tempat Pelelangan Ikan itu apa saja bu ? Kita memang sekarang lebih perbaikan pengelolaan TPI sebenernya, jadi kalau dulu dikelola sendiri, sekarang kita bekerjasama dengan pihak ketiga, swasta koperasi. Karena untuk pengelolaan TPI itu kita butuh modal, karena belum ada anggarannya jadi oleh pihak ketiga, kita lihat setahun dua tahun, kalau kita bisa mulai mengelola sendiri, kita akan kelola.

Itu pertimbangannya apa abu ? Tadi masalah operasional belum ada

Apakah ada pengaruhnya kalau bekerjasama dengan pihak ketiga, apakah retribusinya dipotong ? Untuk retribusi tidak dipotong, ya udah di cancel aja tadi yang pihak ketiga itu. Jadi intinya pengelolaan secara lebih professional, administrasi lebih tertib, misalnya penggunaan timbangan, mulai dari pola pelaksanaanya. Higienitas, sistem sanitasinya belum baiklah, seperti

Page 272: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

contoh terkait sistem rantai dingin, kadang ikan masih tergeletak di lantai sedangkan itu akan bakteri banyak, bagaimana memperlaukan ikan belum ke arah sana belum bisa melakukan dengan baik ketika ikan itu diturunkan dari kapal. Belum memperhatikan tata cara yang baik

Untuk pengawasan itu dari dinas langsung ? Iya dari dinas, UPTD itu dinas yang lebih dekat ke lokasi, karena kan kalau dinas itu sendiri jauh harus memantaunya

Sarana dan prasarana TPI apa saja yang ada tapi belum optimal dan yang belum ada ? Sebenernya sudah ada tapi belum optimal, seperti alat penyemprot lantai kita sudah berikan tapi tidak digunakan.

Itu kenapa bu, dari petugasnya malas atau apa ? Mereka ingin lebih praktis aja sih, jadi masih manual saja seperti di siram-siram saja

Untuk sarana prasarana lainnya sudah lengkap bu ? Sudah, dalam hal dalam pengelolaan lebih baik lagi

Di wanasalam kan ada 2 TPI, bagaimana sarana prasarananya ? Lebih lengkap di Binuangeun, Karena lebih ramai. Kalau di TPI tanjung panto itu hanya kapal-kapal kecil saja. Tapi untuk aturan mainnya sama saja

Cara mengatasi kurangnya jumlah SDM yang kurang bagaimana bu seperti apa ? Kita coba dengan jejaring kerja, kita punya whatshap kita berusaha gunakan untuk komunikasi, karena jarak yang jauh. Kita bisa gunakan untuk kerjasama, contohnya pengawasan kita bisa bekerjasama dengan pol air, kita bisa kerjasama dengan lintas sektoral.

Untuk penambahan penyuluh seperti apa bu ? Kita ada PPB (penyuluh perikanan bantu ) itu dari kementerian, stand by disana yang dekat dengan sentra nelayannya. Tetap belum cukup, karena dengan jumlah nelayan yang banyak, kita maksimal saja yang ada

Selama ini untuk dukungan perbankan dalam permodalan nelayan seperti apa ? Selama ini akses perbankang untuk nelayan kecil belum ada, tetapi kita punya program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah), sertifikat itu adalah akses untuk permodalan itu, sertifikat itu sebagai jaminan, sertifikat itu dianggunkan untuk dapat pinjaman

Hambatan perbankan untuk nelayan kecil apa karena itu ? Sebenernya resiko usaha, bedanya nelayan dengan petani, resiko usaha nelayan itu lebih tinggi, karena petani itu tidak kemana-mana lahannya ada disitu, tapi kalau nelayan ketika tidak dapat hasil, faktor kesulitan mendapat permodalan seperti itu. Pemerintah pusat sudah ada kebijakan mengenai kapal diatas 10GT itu bisa dijaminkan, gross aktenya

Selama ini melihat respon pemerintah daerah mengenai potensi perikanan tangkap di Wanasalam seperti apa ? Potensi perikanan tangkap di wanasalam cukup tinggi, diketahui bahwa prosuksi dominan di Kabupaten lebak itu ikan tuna tongkol dan cakalang

Page 273: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

sangat diminati untuk ekspor, banyak yang meminta untuk mengirim ikan tersebut, kebetulan wanasalam itu jalur migrasi ikan-ikan cakalang tersebut. Sangat potensial untuk dikembangkan produksi perikanan. Kabupaten lebak itu sudah bekerja sama nota kesepakatan antara PERINDO dengan bupati lebak sepakat untuk mengembangkan industry yang ada di kabuapten lebak. kalau gak salah rencananya PERINDO itu akan membangun cold storage, pabrik es, dan SPBN. Karena kita potensi perikanan tangkapnya cukup tinggi, tapi fasilitasi belum menunjang. Fasilitas ada tapi belum bisa mengakomodir potensi perikanan tersebut.

Untuk industry perikanan, saat ini masih sedikit atau bagaimana ? Awalnya kita belum mencapai skala yang besar cukup domestic, sementara kalau sudah professional, pelabuhan ditingkatkan statusnya, bisa menningkat lagi.

Dengan melihat anggaran yang sedikit bagaimana ? Nah, karena kita tidak mungkin untuk mencapai kesana sehingga kita kerjasama dengan PERINDO

Tapi untuk respon pemerintah daerah selama ini bagaimana bu ? Responnya baik, dengan membentuk kawasan minapolitan sesuai dengan SK bupati. Jadi kawasan minapolitan itu adalah kawasan yang terintegrasi mulai dari budidayanya, penangkapannya, pengolahannya sampai industry perikanannya. Di Kabupaten Lebak kawasan minapolitan hanya ada di kecamatan wanasalam, kita memang menetapkan menjadi kawasan minapolitan sejak tahun 2009 juga sudah ada

Peluang yang dimiliki untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ? Nah itu tadi kerjasama dengan PERINDO, dari swasta juga ada yang membangun SPBN, swasta juga ada yang berinvestasi. Kan kalau PERINDO itu BUMN

Cara untuk memanfaatkan peluang itu ? Kita terus berkoordinasi dengan pihak PERINDO dan investor. Kita membantu secara regulasi, memfasilitasi regulasi-regulasi

Ancaman untuk saat ini dalam pengembangan potensi ? Ketika kita tidak bisa memenuhi, dengan keterbatasan armada ukuran yang besar sedikit, sehingga perubahan cuaca. Kapal-kapal juga terbatas dalam melakukan penangkapan. Nah itu supply, untuk permintaan kan tetap sehingga supply nya dari luar Jakarta, nah ini mengganggu dalam hal kualitas dari ikan berasal tersebut, dikhawatirkan mengandung formalin. Supplier dari Jakarta, ikan –ikannya itu tidak menjamin kualitasnya. Karena permintaan ikan di kita cukup tinggi sedangkan perubahan cuaca, jadi secara otomatis produksi menurun sedangkan permintaan tetap tinggi, jadi supply ke yang lain

Untuk menghadapi ancaman tersebut ? Sebenernya supplier dari luar tidak masalah, Cuma kita harus bener-bener meningkatkan dalam hal pengawasan, kita bekerjasama dengan disperindag juga mengantisipasi masuknya ikan yang berformalin

Itu pernah ada kejadian bu ?

Page 274: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Ada, di pasar-pasar ikannya berformalin setelah di cek ternyata ikannya bukan dari kita tapi dari luar

Cara menentukan strategi yang tepat untuk dinas itu seperti apa ? Kita memperkuat dari SDM nya dalam hal ini dari dinas, kapasitas nelayannya, kelemmbgaan juga ditingkatkan, mencari peluang-peluang usaha, pemasaran. Kita memperkuat semua daya dukung mulai dari kelembagaan nelayan.

Apakah koperasi 1 di wanasalah cukup ? Kurang sih, karena kita ada 6 kecamatan pesisir saya pengennya setiap kecamatan ada koperasinya.

Ada pertimbangan khusus untuk mendirikan koperasi ? Kita ini hanya mendorong KUB lebih kelompok itu orientasinya tidak hanya sekedar menerima bantuan, tetapi juga orientasinya bisnis gitu, jadi bener berpikir untuk tidak saat ini, tapi keberlanjutannya. Oleh sebab itu kita mendirikan lembaga yang professional yaitu koperasi.

I

Q

Menurut bapak kekuatan untuk bidang potensi perikanan tangkap saat ini ? Potensi sumber daya ikan lestari di selatan pulau jawa, sumber daya ikan, potensi ikannya, potensi perairannya relative belum ada pencemaran. Kualitas perairan masih bagus. Untuk SDM terutama di wanasalam, dengan jumlah nelayan yang 1900, hampir 60% dari jumlah seluruh jumlah nelayan di Kabupaten Lebak

Apakah ada perbedaan jenis ikan untuk daerah samudera hindia dengan laut jawa bagian utara ? Berbeda, terutama jenis ikan karang dengan ukuran besar. Karena kalau disana karang yang udah rusak dan ada pencemaran. Kalau di selatan relatif potensi ikan karang masih bagus, jenis ikan karena di samudera wilayah yang luas dan ombak besar dihuni oleh ikan ukuran besar, dari ukuran cakalang ke atas, seperti tuna, marlin. Kalau di daerah jawa marlin tuna itu dirasa gak ada. paling ukuran ikan kecil. Seperti kembung, tongkol

Menurut bapak manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap apa ? Dilihat dari intervensi pemerintah daerah khususnya untuk nelayan, jenis-jenis bantuan bertujuan untuk menambah armada, dan meremajakan alat tangkap yang digunakan. Diharapkan dengan adanya bantuan untuk memudahkan nelayan dalam menangkap ikan, mengefisienkan cara kerja

Page 275: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

mereka, seperti GPS. Bisa dilihat manfaatnya, dirasakan oleh penerima bantuan.

Dari 4 kegiatan yang ada di program sistem pengembangan perikanan tangkap, mana yang paling penting ? Bantuan sarana penangkapan ikan, pembangunan prasarana pelabuhan, yaitu fasilitas TPI seperti alur pelayaran, kolam pelabuhan di dermaga

Seperti apa kerjasama dinas perikanan dengan pemerintah daerah ? Dinas dalam hal ini mewakili pemerintah kabupaten lebak untuk urusan perikanan, bukan kerjasama karena kita itu bagian dari pemerintah daerah. Yang ditugaskanoleh bupati dan wakil bupati untuk pemberdayaan nelayan, perikanan.

Kelemahan yang dimiliki dinas perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ? Kelemahan itu banyak faktor, apabila dilihat dari faktor alami karena disitu wilayah samudera dengan wilayah yang luas dikenal dengan mempunyai gelombang yg tinggi, seperti gelombang tinggi, angin, cuaca, musim. Faktor infrastruktur, seperti pembangunan alur pelayaran, belum optimal belum 100% lengkap, masih ada hal yang kurang, seperti sekelas TPI dermaga kurang panjang, belum ada SPBN. Faktor budaya masyarakat nelayan, umumnya di wilayah lain kampung nelayan identik dengan wilayah yang kumuh, dan berada di bawah garis kemiskinan, wilayah kita juga seperti itu, dan budaya yang tidak menabung terlalu berlebihan. Faktor SDM dalam hal pendidikan, lulus SD atau SMP saja syukur, ada yang tidak bersekolah. Akhirnya jadi pilihan terakhir, karena sekolah gak bisa akhirnya ikut melaut bersama bapaknya. Akhirnya turun menurun untuk pekerjaan sebagai nelayan.

Di kecamatan wanasalam lebih banyak nelayan penuh atau nelayan sambilan ? Kalau di wanasalam nelayan penuh atau nelayan utama. Kalau di daerah lain 50% nelayan penuh 50% nelayan sambilan.

Nelayan di wanasalam kebanyakan nelayan tradisional tidak pak ? Iya kebanyakan nelayan tradisional, namun yang semi tradisional juga ada. karena untuk alat seperti GPS itu ada, namun kebanyakan nelayan tidak bisa menggunakannya. Karena tidak ada kemampuan. Paling yang bisa untuk menggunakan alat hanya 2 orang dalam 1 kapal, biasanya yang bisa menggunakan itu pengemudi sama yang bagian mesin saja, namun seperti ABK itu pada tidak bisa.

Langkah apa saja yang sudah dilakukan dalam meningkatkan sarana dan parasana perikanan tangkap ? Langkah yang sudah dilakukan, merehab TPI yang rusak, membangun

Page 276: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

TPI yang baru, yaitu TPI Cibareno. Menambah luas kolam pelabuhan Apakah kurang menurut bapak SDM dalam pendampingan

kelompok nelayan ? Untuk kegiatan di lapangan dinas di bantu oleh penyuluh dan orang dinas yang ditugaskan di lapangan. Kita punya nelayan 3600 di lebak, di damping penyuluh yang tidak lebih dari 10 orang. untuk mengoptimalkan pemberdayaan nelayan memang kurang,

Cara mengatasi kekurangan SDM untuk pendampingan nelayan ? Menambah sumber daya aparatur, untuk membina membangun memberdayakan. Kurang proporsional dari jumlah pelaku perikanan dengan aparat pemerintah daerah yang bekerja di daerah perikanan

Permodalan nelayan apakah masih menggunakan modal sendiri atau sudah mendapat bantuan dari perbankan ? Sampai saat ini pemerintah daerah sedang mengusahakan agar adanya akses untuk permodalan, dengan cara salah satunya pemerintah ada program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah Nelayan ) pernah diintervensi oleh pemerintah pusat. Sampai tahun 2016 masih berjalan. Itu tujuannya selain membuat legalitas tanah, dan sebagai anjuran untuk mendapatkan pinjaman. Untuk saat ini hanya dibawah 0,5% nelayan yang menggunakan sertifikat tanah itu untuk menambah modal tersebut.

Apakah selama ini pemerintah daerah sudah respon terhadap potensi perikanan tangkap ? Iya sudah, dengan memberi jalan itu.

Program apa saja yang dilakukan oleh pemerintah daerah ? Bantuan sarana prasana dan pembangunan TPI

Langkah apa saja yang dilakukan dengan pemerintah daerah dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ? Dengan mengkomunikasikan, salah satunya dengan program-program. Dari awal program tersebut dalam perencanaan sampai evaluasi oleh bappeda, dan dengan dpkad untuk mengelola anggaran sesuai dengan ususlan-usulan program, dan juga mengelola pendapatan.

Peluang apa saja yang dimiliki oleh perikanan tangkap ? Seperti datangnya Menteri BUMN dengan membawa jajarannya di bidang BUMN, seperti perusahaan-perusahaan BUMN contohnya Perindo, Perinus. Akan merencanakan cold storage

Cara memanfaatkan peluang yang ada ? Tentunya kita terbuka, artinya mereka menghubungi dinas perikanan mendukung bia akan dibuat pembangunan infrastruktur perikanan tangkap. Begitu pun investasi dalam hal penangkapan ikan, seperti swasta yang ingin bawa kapal di daerah wanasalam

Ancaman untuk potensi perikanan tangkap ? Penurunan kualitas perairan, seperti di Bayah ada pabrik semen, yang buang limbah ke sungai. Adanya industrialisasi. Persaingan bisnis, persaingan usaha karena keterbatasan armada.di wanasalam menggunakan kapal dibawah 5GT, namun nelayan pendatang seperti dari

Page 277: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Jakarta, Sumatera kapal besar, dan ada alat tangkap yang memadai Cara menghadapi ancaman pak ?

Harus mengikuti teknologi, harus meningkatkan kapasitas diri sendiri dengan belajar lebih banyak yang lebih canggih dan modern, dan menggunakan alat tangkap yang efisien tapi tidak menggunakan alat tangkap dilarang

Alat tangkap apa saja yang dilarang ? Sekarang yang lagi heboh yang itu ada cantrang, dogol. Jenis jaring pukat karena jenis itu merusak habitat tidak selektif, ukuran mata jaringnya kecil. Dugol sama dengan cantrang, Cuma turunannya.

Perbedaan antara RTP, RTBP dengan nelayan ? RTP itu dikategorikan pemilik kapal, kalau yang punya melaut juga disebut nelayan juga. RTBP itu ABK yang mengoperasikan kapal itu.

I

Q

Hal apa saja yang akan dikelola awalnya oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Kabupaten Lebak sekarang oleh Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten ? Sebagian kewenangan dalam hal kelautan akan dikelola oleh pihak provinsi, kelautan disini seperti pesisir sampai dari 0-12 mil termasuk Pangkalan Pendaratan Ikan juga. Adapun kabupaten yang masih berkaitan dengan kelautan hanya nelayan kecil, kapal-kapal kecil dan Tempat Pelelangan Ikan (TPI)

Apakah sekarang nama UPTD PPI yang ada di Kecamatan Wanasalam menjadi UPTD TPI ? Iya betul, sekarang menjadi UPTD TPI

Menurut bapak kekuatan apa saja yang dimiliki Dinas Perikanan untuk menunjang pengembangan potensi perikanan tangkap untuk saat ini ? Kekuatan perikanan tangkap Kabupaten Lebak, kesatu yaitu SDM, karena untuk sekarang sudah banyak yang jurusan kelautan dan perikanan, dengan latar belakang itu dan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kedua dari infrastruktur perikanan tangkap, kita sudah ada pelabuhan, itu salah satu modal untuk aktifitas terkait perikanan tangkap. Infrastruktur yang memadai diharapkan bisa berjalan dengan baik. Ketiga yaitu SDA, kebetulan kita berada di posisi samudera hindia, potensi sumber daya ikan cukup melimpah, hal itu terbukti dengan hasil produksi perikanan dari tahun ke tahun meningkat.

Page 278: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Apakah ada perbedaan hasil penangkapan dari wilayah samudera hindia dengan laut jawa atau laut selat sunda ? Kalau dilihat dari jenis ikan banyak yang tidak berbeda, Cuma kalau di laut jawa dengan tingkat kepadatan yang tinggi sudah terjadi overfishing di laut. Sedangkan kita disini dengan yang lebih luas jangkauannya, sehingga ketersediaan ikan masih cukup belum terlalu overfishing. Namun untuk SDA yang lain seperti mangrove, dan rumput laut, di kita memang sedikit, karena wilayah yang karakteristiknya berbeda, karena kita samudera

Apa manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap ? Manfaat jelas, karena kita memberikan bantuan-bantuan dan seharusnya itu menjadi stimulus untuk nelayan. sarana prasarana penangkapan ikan, sarana prasarana infrastrukturnya, memberikan pelatihan-pelatiahn nelayan maupun pengolah. Harapannya nelayan menjadi tidak orang perorang namun menjadi kelompok dengan koperasi sehingga bisa saling membantu nantinya.

Jumlah koperasi ada berapa ? Ada 2, di Wanasalam 1 dan di Bayah 1. Karena membentuk koperasi tidak mudah, sekarang kita baru merintis, mulai dari 2015 berjalan. Karena jumlah nelayan di Wanasalam paling banyak, dan di Bayah jumlah nelayan kedua terbanyak. Harapannya nelayan dari daerah lain, bisa bergabung dengan koperasi di Bayah atau Wanasalam

Kegiatan unggulan untuk pengembangan potensi perikanan tangkap saat ini ? Pertama bantuan, sarana dan prasarana termasuk alat tangkap, kapal. Kedua kartu nelayan, bagian dari program pengembangan potensi perikanan tangkap, karena dengan kartu itu bisa memperoleh beasiswa pendidikan, mendapatkan bahan bakar. Ketiga asuransi nelayan, manfaatnya untuk kepentingan yang bisa mendukung mengembangkan diri. Sasaran program untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan.

Bentuk kerjasama dengan pemerintah daerah dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ? Dinas perikanan kan bagian dari pemerintah daerah, jadi bentuk kegiatan yang dilakukan dinas itu adalah program dari pemerintah daerah di bidang kelautan dan perikanan. Bagian yang tidak terpisahkan dinas perikanan dengan pemerintah daerah. Sesuai dengan visi misi bupati dan wakil bupati mengenai program yang berkaitan dengan perikanan.

Kelemahan yang dimiliki oleh Dinas Perikanan dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ?

Page 279: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Nelayan, baik itu dalam hal pendidikan keterampilan, maupun pengetahuan. Masih keterbatasan anggaran, sehingga program-program kita hanya yang bersifat stimulus, nelayan kita masih kemampuan masih minim dan tradisional. Dalam hal pengawasan untuk di lapangan, masih kesulitan mengawasi perikanan tangkap. Masih belum menjangkau sepenuhnya.

Ada berapa tenaga lapangan untuk saat ini ? Ada 2 PNS, yaitu dari kepala UPTD dan penyuluh perikanan untuk mengcover 6 kecamatan, kita sangat kerepotan. Seharusnya kan 1 kecamatan itu oleh 2 orang.

Harus PNS memang pak ? Iya, karena kalau untuk tenaga pendamping itu hanya untuk program pendampingan, ketika tidak ada program atau kegiatan pendamping tidak ada kewajiban untuk membantu.

Langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana TPI ? Dengan melakukan pemeliharaan atau rehab rutin setiap tahun, fasilitas TPI secara rutin. Kedua, dari sisi manajerial TPI supaya aktifitas pelelangan di TPI bisa berjalan dengan baik, jadi ada 2 secara administrasi dan manajerial.

Bagaimana caranya mengatasi kurangnya SDM ? Paling kita berkoodinasi dengan tenaga pendamping, kita mencoba untuk mengoptimalkan peran serta mereka dalam membantu dinas perikanan. Secara lisan kita berkoordinasi dengan dinas provinsi, dalam hal mencari informasi.

Apakah untuk kegiatan pendampingan kelompok cukup untuk 1 hari apabila SDM memadai ? Tidak, karena memang nelayan ini sulit untuk mencari waktunya. Mereka berangkat pagi, pulang sore, dan malem cape karena harus besok pagi berangkat lagi, itu salah satu kendala yang dialami yaitu, sangat sulit bertemu langsung dengan nelayan. sehingga salah satu pada saat terangbulan, nelayan tidak melaut. Kalau tidak yang mewakili kelompok nelayan itu.

Untuk saat ini dukungan permodalan dari perbankan kepada nelayan bagaimana ? Kalau secara langsung memang belum, namun nanti ada program pusat. Seperti asuransi nelayan, dan program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah Nelayan), karena selama ini nelayan dikenal tidak ada yang bisa jadi jaminan. Membantu akses untuk permodalan.

Apa program yang sudah dilakukan oleh pemerintah daerah untuk permodalan nelayan ? Memberikan sosialisasi dengan mengundang pihak perbankan, untuk pengolah. Tapi untuk nelayan bukan hal yang mudah, karena nelayan jaminannya suka tidak ada, waktunya susah paling sore atau malem baru

Page 280: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

ada di rumah. Langkah apa saja yang dilakukan untuk respon pemerintah daerah

dalam melihat potensi perikanan tangkap ? Memang dalam hal kontribusi perikanan tangkap untuk pendapatan besar di dinas perikanan, namun kalau sudah masuk kas daerah, itu tidak hanya perikanan tangkap saja, tetap saja masih kecil, sehingga memang untuk sebagian kewenangan yang dialihkan ke provinsi itu bisa tidak meringankan pengeluaran anggaran

Apakah sudah baik respon pemerintah daerah terhadap pengembangan potensi perikanan tangkap ? Iya sudah, seperti halnya akan diadakan kawasan minapolitan, yang bisa dikembangkan dan terkoneksi dari hulu sampe hilir. Suatu kawasan yang dijadikan basis industry atau aktifitas perikanan yang terhubung dari hulu sampai hilir.jadi dalam satu wilayah itu lengkap, dari yang mengolah, memasarkan. Terintegrasi dalam satu wilayah. Itulah salah satu komunikasi yang dilakukan oleh dinas perikanan dengan pemerintah daerah

Peluang apa saja dalam pengembangan potensi perikanan ? Peluang cukup besar, bisa dilihat dari sudah banyaknya investor yang melirik. Seperti sudah ada tambak udang di sepanjang jalan Binuangeun. Kebanyakan investor dari Jakarta. Tapi untuk perikanan tangkap belum banyak, Karena hasil tangkap belum terlalu banyak dihasilkan.

Bagaimana dinas memanfaatkan peluang yang ada dalam pengembangan potensi perikanan ? Dengan mempermudahnya, yaitu salah satunya dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi asalkan sesuai dengan tata ruang kita.namun untuk diizinkan atau tidak, sesuai dengan dinas tata ruang.

Ancaman untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ? Cuaca, alam karena kita samudera. Cuaca ekstrem yang melanda. Adanya industry-industri, asalkan kewajiban-kewajiban seperti ada CSR tidak masalah.

Cara menghadapi ancaman tersebut ? Lebih waspada, karena dari alam. Kalau cuaca sudah ekstrem tidak usah dipaksakan. Kalau untuk industry, lebih mengingatkan mengenai langkah-langkah AMDAL, kewajiban perusahaan.

I

Q

Kekuatan yang dimiliki oleh dinas saat ini apa untuk potensi

Page 281: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

perikanan tangkap ? Kita adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar, lalu kita adanya silaturahmi dan sosialisasi

Kerjasama dalam hal apa ? Dari sisi penangkapan ikan, hasil tangkapan yaitu pelelangan itulah terwujud komunikasi tadi, kan kalau pemerintah pengen A misalnya belum tentu semuanya mau, tapi kalau dengan baik-baik, sosialisasi, silaturahmi sedikit-sedikit dipahami oleh mereka karena kebiasaan mereka tidak bisa dilhilangkan begitu saja, sedikit-sedikit mereka sadar, paham oh iya. Apa yang disarankan atau dampak itu semua sudah jelas. Misalnya mengenai alat tangkap yang tidak diperbolehkan, tidak bisa sekaligus, diberi pemahaman dan mereka sadar. Akan terjadi ketidakharmonisan nantinya apabila pakai cara yang kita paksakan

Dilihat dari SDM nya bagaimana pak ? Itulah dampak dari SDM nya, karena masyarakat nelayan itu pendidikannya pun kurang, saya bukan untuk mengecilkan yah. Memnag kebanyakan hanya bisa membaca dan menulis, kecuali turun keturunannya. Kalau SDM dinas itu otomatis, disitu kita dikerjakan minimal dikerjakan berdasarkan pengalaman, karena tidak mungkin lulusan administrasi tapi kerja dilapangan, karena teori dan di lapangan itu berbeda

Manfaat untuk program pengembangan sistem perikanan tangkap apa ? Manfaatnya keterbatasan petugas dinas, luas cakupan yang harus benear-benar dilaksanakan, sasaran yang akan dicapai seoptimal mungkin itu nyampe ke sasarana atau tujuan, mengenai data, setidaknya mendekati keakuratan dengan adanya pendampingan, walaupun masih belum 100%

Pendampingan itu kan ke KUB, apa itu sekaligus atau tidak ? Tidak, kita tetap tadi adanya kunjungan, kalau kita fokus pada satu titik kebanyakan orang tidak mengertinya ketimbang ngertinya, kadang-kadang ngobrolkan sama yang lain. Kalau di masing-masing titik, kita sampaikan ke RT atau mereka yang datang kesini, karena mereka punya keinginan, jadi kita timbal balik. Tapi awal untuk bekerja kita selalu melalui pendekatan

Kalau ada pendampingan apakah semua anggota KUB kumpul semua ? Harus kumpul semua, namun minimal 7 orang hadir karena berbeda kegiatan, prioritas itu pengurus yang hadir

Kalau nelayan per orangan tidak bisa pak ? Tidak bisa, harus berbentuk kelompok, entah itu beda kampung tidak apa-

Page 282: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

apa yang penting betul-betul nelayan, dengan persyaratan kartu nelayan, mereka belum tersentuh dengan program itu yang kami laksanakan. Yang penting ini semua ada di proposal

Apa ada sosialisasi kepada nelayan untuk membentuk sebuah KUB ? Kan program ini mulai tahun 2012, kalau dulu iya siapa aja. Semua wajib berbentuk kelompok sejak tahun 2012

Bagaimana caranya kalau kelompok itu pernah atau tidak mendapatkan bantuan ? Kita ada datanya,

Masih ada KUB yang belum pernah mendapatkan bantuan sampai sekarang ? Masih, karena setiap tahun kuota terbatas, jadi tidak ada yang KUB yang pernah dapat kembali dapat bantuan

Pembentukan kelompok harus dari awal tidak boleh berubah ? Iya betul, anggota harus dari awal

Ada nelayan yang tidak memiliki kelompok ? Nah itu diluar sepengetahuan saya, jadi kalau nelayan itu ingin mendapat bantuan persyaratannya harus berbentuk kelompok dan membuat proposal. Nanti kita yang verifikasi

Presentase untuk nelayan yang sudah memiliki kelompok sama yang belum ? Kalau untuk di wanasalam sekitar 75%, karena ada masyarakat yang tidak peduli, dan tidak mau ribet buat proposal, karena mampu, susah mencari anggota

Apakah usaha selama ini sudah maksimal dalam pembentukan KUB ? Selama saya bertugas, banyak nelayan yang masih menjual barang-barang elektronik. Kalau ada peningkatan, ya memang ada peningkatan, karena awalnya yang tidak punya kapal jadi punya

KUB yang di binuangeun sama di tanjung panto ada berapa pak masing-masing ? Saya kurang tau begitu detail, yang jelas 45 KUB 1 kelompok koperasi. Karena program dari pusat seperti itu, bantuan dari pusat itu harus melalui koperasi. Bertanggung jawab atas bantuan, yang tidak terpakai akan di berikan ke kelompok lain. Kembali ke orde baru, kembali ngacu ke pusat, provinsi, kabupaten. Kita dinas hanya memfasilitasi

Manfaat untuk rehab TPI ? Setiap tahun saya mengajukan TPI mana saja yang harus di rehab, jadi tidak bisa dipaksakan, menunggu tahapan-tahapannya. Dibawah 200 jt tetap menggunakan perusahaan tidak menggunakan lelang, tapi di atas 200jt itu dilelang, jadi semua perusahaan bisa mengetahui

Kegiatan unggulan saat ini ? Saat ini hanya alat tangkap yang ramah lingkungan, tidak dilarang oleh pemerintah, karen kalau berbicara hasil tangakapan bisa berubah-ubah

Page 283: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

apalagi dibarengi dengan terang bulan Sekarang tidak ada nelayan yang menggunakan alat tangkap yang

dilarang kan ? Iya tidak ada, bahkan kalau ada bukan kami yang memprotesnya, tapi masyarakat sendiri yang menghakimi, tapi kami menyelesaikan dengan undang-undang

Kerjasama dengan dinas lain ? Kami tidak lepas, dengan BPN dengan program SEHAT, jalan dengan ke dinas PU

Apakah nelayan ini mempunyai hak tanah sendiri ? Nah disini itu mereka tidak memiliki pekarangan, cukup luas bangunan rumah mereka saja, itu pun mensosialisasikan dengan punya kartu nelayan, SPPT, kwitansi pembelian dan yang belum pernah ada memiliki sertifikat

Kelemahan yang dimiliki saat ini ? Keterbatasan petugas/personil di lapangan dari dinas, SDM nelayan masih rendah dalam hal ilmu

Sudah pernah mengajukan pak ? Sudah, tapi malah dipindahkan.

Cara mengatasinya pak ? Saya membuat schedule/jadwal yang non stop, tidak mengenal hari libur

Cara mengatasi dengan kurangnya ilmu dari nelayan itu ? Dilakukan dengan door to door, atau dengan ajang sono, atau ke TPI-TPI memberikan pemahaman

Langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan sarana prasarana TPI ? Dari semua kebutuhan, dari karcis lelang. Adanya pengelola TPI dan anggota, sarana prasarana

TPI tanjung Panto aktif pak ? ada petugasnya ? Aktif, ada ketua sekretaris, dan bendahara, TPI binuangeun dikelola oleh koperasi. Kita ada 2 koperasi yang diakui, wilayah binuangeun oleh mina muara sejahtera dan untuk wilayah timur oleh pantai muara selatan di bayah. TPI sukahujan, cipunaga panyauangan

Kenapa TPI tanjung panto tidak dikelola juga oleh koperasi ? Karena kekurangan SDM

Perbedaan TPI binuangeun dengan tanjung panto ? Kapal-kapalnya saja sudah diatas 5GT, kalau di tanjung panto dibawah 5GT. Adapun besar itu untuk mengangkut hasil tangkapan dari bagang

Pengelolaan TPI ? Dulu dikelola oleh paguyuban tidak berbadan hukum, sekarang oleh koperasi. Bekerjasama dengan pemerintah daerah

Kendala apa pak, sehingga harus koperasi yang mengelola ? KSO atau kerjasama, karena mereka mengerjakan ada perjanjian pake aset pemerintah maka untuk pemda harus disetorkan 3 % karena menggunakan punya pemerintah

Kendala selama ini apa memang pak ?

Page 284: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Permodalan, karena dilelang itu uang berputar, Petugas TPI bukan dari dinas ?

Bukan, dinas hanya mengawasi, membawahi, mengontrol kebutuahn karcis 3%

Apa memang dinas tidak mengelola secara langsung TPI ? Bisa saja, tapi keterbatasan petugas, mangkannya kita limpahkan ke orang yang mau mengelola konsekuensinya siapapun yang mengelola wajib menyetor 3%

Cara mengatasi kurangnya SDM tadi ? Suka mengadakan pelatihan ke nelayan baik mengenai alat tangkap, pengggunaan kapal penggunaan mesin, baik tingkat kabupaten, provinsi, atau pusat. Selalu melakukan anjang sono, minimal seminggu sekali

Selama ini modal nelayan bagaimana pak ? Ada yang modal juragan, bapak angkat, sistem bagi hasi

Berapa nelayan yang memiliki sertifikat tanah ? 300 rumah, program SEHAT 2014 dan program pronadesa

Dukungan perbankan sudah baik ? Sekitar 100 lebih yang menggunakan anggunan ke bank

Dari kapan ? Semenjak ada program SEHAT. Untuk mengikis keuntungan juragan sama tengkulak

Respon pemerintah selama ini dalam perikanan tangkap ? Bagus, dibuktikan denga hasil setiap tahun hasil produksi

Apresiasi seperti apa pemda ini ? Dengan membuat program-program sesuai kebutuhan, termasuk alat tangkap atau kapal

Peluang yang dimiliki ? Hasil tangkapan ekspor, ke jepang korea ikan tuna biasanya

Cara memanfaatkan peluang ? Mereka harus mengikuti perusahaan, seperti kualitas ikan, jenis ikan

Paling banyak dikirim untuk diekspor ? Kena 2 ton tuna

Ancaman saat ini ? Hanya dilihat cuaca, kita tidak bisa menjangkau ketika cuaca kurang baik

Cara menghadapi ancaman ini ? Kami menghimbau dengan program simail para nelayan diminta no hp lalu diberikan info cuaca dari bmkg. Uptd yang mengirim broadcast

Nelayan pendatang atau pribumi ? Pribumi kalau pendatang itu musiman

Nelayan penuh atau tidak ? Nelayan penuh, kalau tidak melaut tidak makan, mata pencahariannya betul-betul

Karakteristik yang khas dari nelayan wanasalam ? Salah satunya tadi mereka tanpa kelaut tanpa makan, mayoritas nelayan to’

Page 285: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Lebih potensial mana pak ? Lebih jelas tangkap, mereka orientasinya tidak fokus kearah ekonomi

Investasi belum ada ? Belumada, dulu banyak cerita banyak yang bangkrut, orientasi alam beda dengan budidaya

Potensi perikanan bagaimana ? Selalu meningkat, tapi kalau per bulan fluktuatif, bisa dilihat dari PAD selalu meningkat

Harapan pengelolaan oleh provinsi ? Sarana fasilitas yang ada itu jelas bisa lebih baik, dan secepat mungkin

Harapannya untuk TPI ? Lebih fokus, tahun 2017 mau ke 2018 minimal pengelola-pengelola TPI dipegang oleh koperasi, dinas hanya mengawasi

I

Q

Menurut bapak, kekuatan perikanan tangkap di Wanasalam apa ? Alat tangkap, seperti jaring ada jaring rampus, gillnet, millennium, udang

Setiap jaring hasil tangkapn ikannya sama atau beda ? Sama aja, tapi kalau misalkan pake jaring udang ikan juga dapat, paling ikannya kecil. Kalau gillnet ikan besar biasanya, kalau rampus, ikannya campur kebanyakan ikan layur. Kalau millennium, biasanya ikan tenggiri

Ikan yang dihasilkan berdasarkan musim apa tidak pak ? Iya, kalau sekarang lagi musim ikan tongkol, tapi biasanya juga sekarang musim layur, namun memang sekarang musim yang tidak menentu, akan berdampak pada hasil tangkapan ikan yang tidak menentu juga. Cuaca menjadi kendala, kalau panas panjang akan banyak ikan itu airnya juga jernih. Kalau musim hujan, laut akan keruh

Manfaat dari kegiatan pendampingan kelompok, pemberian bantuan, dan rehab TPI itu apa pak ? Sekarangkan bantuan harus melewati koperasi dari pemerintah, seperti bantuan jaring mesin. Yang mengelola koperasi. Kalau sekarangkan pengurus koperasi itu nelayan, jadi akan tidak salah sasaran, akan tepat sasaran, karena kita tahu mana nelayan yang sudah pernah dapat bantuan, mana yang belum pernah.

Itu diberikan ke perorangan atau kelompok pak ? Kelompok, kalau perorangan mah kuotanya sedikit paling 5 orang. Kalau kelompok banyak, seperti 50 kelompok

Page 286: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Dari pusat, provinsi atau kabupaten itu ? Dari semuanya, tapi tidak dalam waktu yang bersamaan. Bulan kemarin ada bantuan dari kabupaten jaring, sekarang juga masih ada jaringnya. Nanti dipilih siapa yang dapat menerima bantuan ini

Persyaratannya apa aja untuk mendapatkan bantuan ? Proposal yang dibuat oleh kelompok

Udah ada berapa kelompok pak sekarang ? Sekarang udah ada 40 kelompok, satu kelompok 10 orang. berarti sekitar ada 400 orang nelayan yang anggota koperasi

Kan nelayan disini banyak, kenapa baru 400 orang yang masuk ke koperasi ? Karena secara bertahap, dan ada juga nelayan yang tidak mau. Tapi kalau tidak ada kelompok, maka nelayan itu tidak berhak untuk diberi bantuan. Jadi kalau mau bantuan, harus membentuk kelompok. Jadi kalau sekarang ini masalahanya, anggota kelompok tidak mau nanya ke kelompoknya, kalau tidak dapat bantuan ya sudah diem saja, padahal bisa saja nelayan itu dapat bantuan. Sehingga ada saja nelayan yang tidak mendapat bantuan, padahal dapat lewat kelompoknya itu. Kalau memang yang tidak memiliki kelompok, biasanya mereka pada diem saja

Misalnya ada bantuan kapal, itu bagaimana kelompok menggunakannya sedangkan setiap kelompok hanya 1 kapal ? Memang menurut bapak pemerintah itu memberikan kapal ini satu orang dapat satu kapal, kalau pemerintahannya kuat mah. Juga bantuan jangan kapal besar ukuran 12 GT, karena kalau besar jumlah yang diberikan sedikit. Inginnya bapak mah, kapal-kapal kecil misal 5 GT saja tapi banyak jumlahnya, supaya semakin banyak kelompok yang mendapatkan bantuan. Karena sekarang pun banyak kapal besar yang tidak terpakai

Kenapa itu pak, apakah tidak bisa menjalankan atau apa ? Bukan, tapi karena permodalan. Kalau kapal besar, berarti modal pun harus besar juga. Kalau yang kapal kecil kan operasional juga harus 2 juta. Sedangkan kalau yang kapal besar mah harus yang mampu saja, tapi yang mampu itu kan bukan nelayannya

Maksudnya pak bukan nelayan ? Iya karena yang sudah-sudah, kapal besar itu di dapatkan oleh orang yang bukan nelayan, tapi lebih ke langgan. Karena memang tidak tepat sasaran, maka kapal itu tidak bisa dimanfaatkan. Kalau saja diberikan teapt sasaran ke nelayan, pasti sama nelayan itu kapal tersebut akan diulik terus

Bisa jadi pak pemerintah itu memberikan kapal besar, supaya nelayan disini bisa maju ? Betul, tapi naggung. Pengen bapak mah yang mengelola kapal ini pemerintah lagi. Seperti di Pekalongan memang sudah tidak ada lagi kapal kecil, karena resiko semuanya ada di pemerintahan

Page 287: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Berarti kalau sama pemerintah untuk modal pemerintah yang berikan ? Iya, jadi nelayan itu jadi pekerjanya saja atau buruh

Sekarang yang 12 GT ada berapa ? Ada 9

Yang paling besar ada yang berapa GT disini ? 15 GT

Itu tidak terpakai pak ? Yang sudah-sudah iya, tidak digunakan bukan karena tidak diusahakan, jadi kendalanya bukan nelayan tadi. Kan kalau sama nelayan misal sama jaring ini tidak berhasil, berarti harus pake jaring ini. Jadi kalau bukan nelayan kalau sudah tidak berhasil sudah saja dibiarkan

Tapi nelayan ingin mengoperasikan kapal besar ? Ingin, tapi itu permodalan tadi

Kalau koperasi sudah bisa membantu pak ? Kalau mampu mah, tapi sekarang belum mampu. Modal dari mana, kalau ada bantuan dana dari pemerintah, baru bisa. Sekarangkan TPI juga sama koperasi dikelolanya

Bagaimana pendapat bapak mengenai pengelolaan TPI dikelola oleh koperasi ? Baik, karena untuk awalnya ada dana seperti dana kesehatan atau kesehatan kecil. Tapi sekarang lumayan besar

Memang koperasi mendapat berapa persen dari TPI ? 10 % dari retribusi. Bakul 3% nelayan 5% rincian nelayan 1% simpanan nelayan, 1 % dana paceklik, 3 % hak TPI. Yang dari bakul di diberikan ke pemerintah daerah, kalau dari nelayan untuk koperasi. Misal sebulan itu ada 10 juta, berarti untuk koperasi 1 juta

Menurut bapa kegiatan unggulan apa untuk pengembangan potensi perikanan tangkap ? Alat tangkapnya, kalau nelayan mah macam-macam sih. Kadang-sama alat tangkap ini berhasil, sama yang lain tidak

Memang yang utama untuk nelayan itu berupa alat tangkap pak ? Iya yang utama memang alat tangkapnya, mesin juga. Pokoknya satu paket itu, kapal mesin sama alat tangkap

Hal apa saja yang biasanya dikoordinasikan dengan pemerintah daerah ? Yang asli nelayan mah harus punya kartu nelayan, lalu asuransi takut ada kecelakaan atau meninggal dunia

Itu program dari pemerintah pak ? Iya dari pemerintah, asuransi ini untuk satu tahun pertama gratis, tapi untuk seterusnya tidak gratis. Kalau meninggal sampai 100 juta. Syaratnya kartu nelayan, ktp, dan kartu keluarga

Udah banyak pak yang dapat asuransi ini ? Iya sudah, kan itu awalnya untuk 1 tahun pertama gratis, tidak bayar lagi. Baru tahun ini

Itu nanti tidak apa-apa pak untuk tahun berikutnya harus bayar ?

Page 288: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Iya tidak apa-apa asalkan terjangkau sama nelayannya Kelemahan untuk perikanan tangkap itu apa pak ?

Belum adanya sarana prasarana seperti cold storage, SPBN kan kalau belum di pom bensin harus pake surat-surat, surat kecamatan dari syahbandar, per tahun harus diperpanjang. Sedangkan kalau nelayan kecil kan beli bahan bakarnya sedikit, kalau harus pake surat mah kasian

Biasanya habis berapa liter solar per hari pak ? Biasanya mah 20-30 liter, kalau misalnya 2-4 hari 150-300 liter

Sekali berangkat berapa modal yang disiapkan ? Sekali berangkat minimal 4 hari 4 juta, seperti persiapan beras rokok kopi es

Tapi nanti pas pulang hasil tangkapan bisa menutupi modal itu kan pak ? Iya menutupi, tapi namanya juga usaha ada untung sama ruginya

Kalau misalnya nelayan tidak mempunyai modal, biasanya bagaimana pak ? Sekarang begini, kan disini banyak langgan termasuk bapak juga kadang jadi langgan. Kan langgan ini katanya tidak ada lunasnya. Biasanya langgan mengambil 10% dari nelayan. kalau mah utang itu dicicil oleh nelayan, ini mah tidak yang ada utang semakin menumpuk. Tapi langgan ini bukan seperti rentenirm kalau langgan ini kerjasama dengan nelayan, kan modalnya yang besar langgan, malah nelayan yang enak. Orang nelayan mau melaut saja pinjam ke langgan bukannya itu seperti kerjasama. Kalau rentenir mengeluarkan uang, rentenir itu tinggal tidur makan tidur makan saja, kalau langgan kan modalin terus menerus

Kalau misalnya nelayan itu tidak sanggup bayar ke langgan bagaimana itu ? Ya, misalnya nelayan mau nge es, modalnya harus 3 juta ke langgan dikasih belanjanya berapa, hasil tangkapnya nanti di potong

Apa bedanya juragan dengan langgan pak ? Kalau juragan mah bisa juga sekaligus nelayan, tapi kalau langgan belum tentu jadi nelayan

Langkah-langkah untuk meningkatkan sarana prasarana TPI ini apa saja pak ? Pengennya bapak, adanya cold storage itu. Kalau ikan banyak bisa ditampung disitu dulu gitu. Disini mah kekurangnnya listrik. Es juga disini kualitasnya masih jelek, listriknya belum stabil disini sering mati lampu. Esnya itu cepat cair, jadi kan jelek. Kalau dari serang itu awet, meskipun agak mahal tetap dibeli, per balok 28.000. menurut bapak, kebutuhan nelayan itu yang paling rutin, kalau semua sudah stabil. Yang luar biasa itu nelayannya bukan hasil tangkapannya. Yang utama itu memang nelayan. misalnya ribuan ton es, garam, siapa yang beli nelayan. itu rutin semuanya. Kalau sepi Jakarta juga tembus. Cuma nelayan mah memang kurang pintar saja

Apakah sudah ada di wanasalam yang melakukan investasi ? Belum ada

Page 289: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Padahalkan potensi yang bisa dikembangkan banyak disini tapi kenapa belum ada yang tertarik untuk investasi ? Kurang tau, belum ada aja. Jadi nelayan mah terserah saja. Ada yang peduli, tapi bukan nelayan. kalau ada bangunan dari pemerintah itu jangan ditolak, karena belum tentu kita bisa bangun

Pak kan di wanasalam ada 2 TPI, tapi kenapa TPI tanjung panto sepi kalah sama TPI binuangeun ? Kan nelayannya banyak di binuangeun, kapal juga kecil-kecil di tanjong panto itu. Pengen bapa mah udah satukan saja. Kalau ada 2 itu malah suka bermusuhan

Koperasi mengelola TPI tanjung panto juga tidak pak ? Belum, baru binuangeun. Pemasukannya juga tidak ada. ikan yang disana juga di bawa ke binuangeun, tidak ada bakul. Kalau di binuangeun mah raman yang masuk besar

Kalau dilihat dari SDM nya bagaimana pak ? belum mencukupi, masih banyak belum ada air bersih. Untuk minum kan pake galon, kalau sekarang mah lagi musim hujan, jadi pakai air hujan

Untuk kesejahteraan nelayan, bagaimana pak ? Masih kurang, karena memang penghasilan nelayan yang tidak menentu

Per hari nelayan mendapat pengahsilan berapa pak ? Dapat aja walaupun kecil, minimal untuk sehari-hari

Menurut bapak, SDM dinas perikanan sudah cukup atau belum ? Cukuplah, dengan seringnya kunjungan dinas ke daerah sini

Cara meningkatkan SDM seperti apa menurut bapak ? Harus stabil kalau nelayan alat tangkapnya. Pengalaman bapak sebagai nelayan, dulu 10 piece jaring aja dapat hasil yang luar biasa. Tapi sekarang 50 piece jaring ikan yang dihasilkan belum tentu banyak

Tapi untuk kemampuan pemahaman nelayan bagaimana pak ? Ya bisa, Cuma kendalanya modal. Dikasih perahu besar harus sesuai dengan dana operasionalnya. Kecuali dikelola oleh pemerintah. Harus ada dukungan permodalan

Disini paling besar berapa GT untuk kapal ? Disini mah paling 15 GT, rencananya mau ada pengerukan mau dipanjangkan dermaganya. Karena kalau sekarang percuma, kapal besar pun belum bisa bersandar, dan masih dangkal

Untuk potensi mah perikanan seperti apa ? Banyak potensinya, tapi kita seperti buah-buahan. Kalau lagi musim, pasti banyakyang dihasilkan. Setiap tahun berbeda, kalau kemarau panjang, ikan lumayan banyak, tapi untuk petani kan menurun. Jadi berbanding terbalik dengan petani

Bapak punya kapal ? Punya tapi kecil, ada 2. Cuma 5 GT, tiap hari beroperasi, untuk sekarang jarang melaut. Untuk ABK ada 6 orang

Dukungan dari perbankan untuk modal apakah sudah ada pak ? Kurang paham bapak mah. Gak mau susah sih, langsung aja

Kan di bank ada program KUR, pernah ikut pak ?

Page 290: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Bapak mah belum pernah, bapa belum paham aturan-aturannya. Memang banyak yang ngambil, Cuma kalau bapak belum sih. Wilayah sini sudah banyak

Biasanya pake agunan tidak pak ? Pake, ada surat tanah

Itu sudah banyak pak ? Banyak sih, tapi kalau seperti bapak orang bodo ini tidak mau ribet, dengan tidak penjelasan dulu. Bapak udah 2 kali mau ikut tapi tidak jadi, karena ribet akhirnya bapak tidak jadi. Menurut bapak, orang yang benar justru dipersulit, sedangkan orang yang sulit malah dipermudah. Malahan itu yang akan merugikan

Menurut bapak respon pemerintah dalam melihat potensi perikanan tangkap di wanasalam bagaiamana ? Menurut bapak, kalau sekarang ini agak mending. Mudah-mudahan kedepannya

Awalnya memang bagaimana pak ? Bantuan itu tidak kurang, tapi hanya kurang sasaran saja. Kalau sekarang benar. Masa kemarin itu ada tukang ojek yang dapat. Kalau sekarang kana da koperasi, yang terus koordinasi

Peluang yang dimiliki perikanan tangkap itu apa saja ? Kalau peluang di darat, harus mengadakan cold storage yang stabil, kalau banyak ikan harus menampung kita. Kalau banyak ikan, bos-bos besar saja yang bisa menyimpannya. Kalau tidak ada ikan, kita tetap membeli dari bos-bos itu atau dari Jakarta

Cara memanfaatkan peluangnya seperti apa pak ? Ya itu harus punya modal, kasihan nelayan. kalau lagi banyak ikan, harga ikan itu murah, tapi kalau lagi tidak ada kita harus membeli dari luar. Kan kalau cold storage akan enak nantinya

Ancaman apa saja yang terjadi ? Seperti bom, bukan orang sini tapi dari lampung yang ada di pulau tinjil. Sampai sekarang masih ada, segala sesuatu akan terjadi walaupun tidak diperbolehkan. Tapi kita sarana belum memadai, seperti kapal patrol, untuk kesananya. Hanya ada kantornya saja. Dilakukan selalu sengaja, supaya hasil tangkapan besar

Cara mengahadapinya bagaimana pak ? Itu harus ada kapal patrol, karena selama ini belum ada kapal tersebut. Kapal lawan itu sangat cepat, sehingga kita tidak bisa mengejarnya

Kendala dalam pengelolaan TPI itu apa untuk koperasi? Belum sih, satu bulan juga belum ini

Selama ini bagaimana melihatnya pak ? Semua petugas dari anggota koperasi, tidak ada masalah

Di koperasi ada simpanan wajib, nah itu untuk apa saja ? Untuk biaya dalam pengambilan bantuan ke dinas

Laporan pertanggung jawaban koperasi berapa kali dalam setahun ? Setiap bulan tidak ada, paling per 6 bulan sekali, dan nanti pas RAT

Menurut bapak potensial mana perikanan tangkap atau budidaya ?

Page 291: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Tentunya perikanan tangkap, kalau budidayakan tempat juga susah Yang membedakan nelayan wanasalam dengan daerah lain ?

Masalah bagi hasil, bayah cilograng. Kalau di bayah pendapatan yang punya itu, kalau yang melaut 2 dibagi 3. Yang punya dapet satu bagian. Kalau disini minimal 2 bagian, atau di bagi 2. Misal nelayan 500 yang punya 500

Disini kebanyakan nelayan pendatang atau pribumi ? Pendatang kalau banyak ikan baru pada datang, jadi sifatnya musiman

Nelayan penuh atau nelayan sambilan kalau disini ? 80% nelayan penuh, kalau sepi juga ke laut saja

Semua ikan boleh diambil pak sesuai aturan ? Aturan sekarang ada yang tidak boleh, seperti hiu capit tidak boleh, pari cawang yang besar tidak boleh

Ikan yang khas di wanasalam itu apa pak ? Ikan layur binungeun, semua orang yang kesini pasti carinya ikan ini. Karena katanya ikan layur disini itu gurih, enak

Cara menentukan ikan itu masih segar atau tidak bagaimana pak ? Itu bisa dilihat dari insangnya. Kalau masih merah, berarti masih segar. Tapi kadang orang juga suka dari matanya dan menekan bagian tubuh ikan. Namun itu masih suka kurang akurat dibandingkan dengan melihat insangnya. Udang juga sama, misal kakinya lepas itu mati dibelinya harganya rendah. Misalnya kepiting kalau udah lepas capitnya, habis itu dagingnya, karena darahnya akan habis

Kita udah mengekspor belum pak ? Tidak, paling di bawa ke Jakarta ke muara angke. Itu harus hidup sampai nanti ekspor kalau udang, yang mati jauh harganya. Kalau lobster kuatnya sama pasir pantai kering, bisa 1 hari bahkan sampai nanti malamnya akan tetap hidup. Kalau ikan laut sama ikan tawar juga beda. Karena kalau ikan laut cepat mati dibandingkan dengan ikan air tawar

Harapan bapak untuk kabupaten hanya mengelola TPI saja ? Kalau aturannya sudah begitu, ya tidak apa-apa. Harapannya yang penting kita bisa bekerja sama untuk mencukupi kebutuhan nelayan

Ada berapa KUB nih pak di komplek nelayan ? Ada 40 KUB, memang kebanyakan disini KUB nya, hampir 90% nelayan disini

Di komplek nelayan ini awalnya para pendatang pak ? Iya, bapak juga pendatang. Dari Jawa banyaknya, kalau disini sedikit sekali pribuminya. Sekarang mah banyaknya dari pendatang, seperti kepala desanya dari Cilegon, bukan orang sini. Memang daerah pantai itu kebanyakan pendatang dimana pun juga

I

Q

Page 292: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Menurut bapak, apa kekuatan yang dimiliki oleh perikanan tangkap ? Dari sarana alat tangkap

Kita sudak baik kah ? Cukup baik, baik sih belum. Artinya belum maksimal masih banyak masyarakat nelayan yang kekuarangan dalam alat tangkap. Keterbatasan alat tangkap

Apalagi kekuatannya pak ? Market, sudah cukup baik. Kita sudah sampe ekspor. Ikan-ikan hasil tangkapan sudah banyak untuk ekspor

Kita sudah bisa langsung ngirim untuk ekspor itu pak ? Tidak, kita hanya supplier ke eksprotir, belum sampai langsung sebagai eksportir

Sudah ada berapa perusahaan ? Kurang lebih udah ada 3-4 perusahaan

Kalau dilihat dari SDM nelayan pak itu masuk ke kekuatan atau kelemahan ? Termasuk menjadi faktor kekuatan, kalau lemah itu akan berpengaruh juga. kalau SDM nya minim tidak bisa menjalankan sistem dari pemerintah

Apakah nelayan di kita sudah banyak yang paham ? berapa presentasenya ? Sudah, kurang lebih 60:40%

Sebelumnya ada pelatihan atau sosialisasi dulu pak ? Kadang ada sosialisasi baik dari pemerintah, untuk pengenalan, cara kegunaan

Untuk kemajuan nelayan sudah dari tahun berapa di wanasalam ? Mungkin sudah dari 2005

Itu dimulai dari hal apa pak ? Karena SDM sudah mulai ada peningkatan mungkin mereka banyak yang berpikir, punya gagasan dengan alat tangkap yang lain apabila alat tangkap sebelumnya belum berhasil. Dari 4 tahun ke belakang, belum ada jaring millennium, ketika ada orang dengar dari wilayah lain, lalu mereka punya inisiatif untuk mengikuti, penghasilan mereka pun meningkat

Nelayan kita maju, berarti salah satu faktornya dilihat dari kemajuan nelayan wilayah lain juga ? Iya salah satunya itu, kedua bukan hanya itu saja mereka ciptakan alat tangkap lain. Misal alat tangkap pancing, mereka ciptakan sendiri

Manfaat dari program pengembangan sistem perikanan tangkap itu

Page 293: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

apa ? Selama ini kami sangat bersyukur kepada pemerintah. Tapi memang untuk membantu kesejahteraan masih kecil, banyaknya masyarakat nelayan dengan keterbatasan anggaran

Untuk bantuan berapa kira-kira pak per tahun ? Relatif, tergantung anggaran, apa itu APBN atau APBD

Walaupun dari APBN dan APBD itu masih sangat kecil untuk meningkatkan kesejateraan nelayan pak ? Iya sangat kecil

Lebih rutin APBN atau APBD pak untuk bantuan ? Rutin APBD walaupun kecil tapi ada aja. Setiap tahun ada aja. Kalau untuk APBN itu berapa tahun sekali, jarang. Kita siasati dengan lembaga koperasi, ketika ada bantuan masuk ke koperasi, disini sistemnya ketika tahun ini mendapatkan tahun depan tidak dapat

Tapi untuk data nelayan yang sudah dapat sama yang belum ada pak ? Ada semua arsip, karena kita laporan ke pemerintah terkait, seperti ke dinas

Program unggulan untuk perikanan tangkap itu apa pak ? Sarana alat tangkap, yang paling memang unggulan

Hal apa saja yang dikerjasamakan dari nelayan ke pemerintah ? Banyak hal, tentang legalitas perahu kemudian diharuskan masuk ke pellangan, kewajiban kami memberikan kontribusi ke pemrintah

Kelemahan untuk perikanan tangkap apa pak ? Masih kurangnya program sarana tangkap yang betul-betul kami butuhkan

Setiap tahun kan ada usulan yang disampaikan, lalu tindak lanjut dari pemerintah daerah itu seperti apa ? Betul, kami sering menyampaikan aspirasi. Tapi banyak kejadian ketika aspirasi itu disampaikan ketika tahun anggaran datang itu tidak sesuai dengan aspirasi yang dibutuhkan. Belum sinkron antara aspirasi dengan realisasi

Memangnya tidak melalui pemerintah daerah dulu pak ? Hanya rekomendasi kalau pemerintah daerah, sesuai yang diusulkan

Langkah apa saja yang sudah dilakukan untuk meningkatkan sarana prasarana TPI ? Kebetulan koperasi baru masuk. TPI kemarin ada masalah, polemic ada masa transisi. Entah apa dasarnya kami ditawarkan untuk mengelola. Koperasi terima. Dalam hal pengelolaan TPI 1 bulan saja belum, masih tahap penjajakan koperasi juga

Rencana dari koperasi dalam pengelolaan TPI seperti apa ? Sistem yang baika akan dipertahankan, kita akan membuat lebih baik dalam hal ini kita menjalankan dalam pengelolaan TPI sesuai aturan yang ada. Kedepannya fasilitas akan kami usulkan untuk diperbaiki supaya tempatnya lebih layak, pemerintah tidak mau mendengarkan aspirasi masyarakat. Kami akan berusaha dengan pemerintah supaya sinkron.

Page 294: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Akan menjalin harmonisasi dengan kabupaten atau provinsi Rencana apalagi pak kira-kira ?

Penataan pelabuhan, sementara ini ketika kapal bongkar, terganggu dengan kapal yang diam. Akan di tata itu semua

Menurut bapak, SDM aparatur dinas sudah cukupkah ? Kalau SDM cukup lumayan, mungkin karena ini personil yang kurang

Caranya bagaimana pak agar personil tersebut tidak kurang ? Harus ada penambahan personil

Sudah pernah bilang pak ? Sudah beberapa kali kita sampaikan, saya sempat mengusulkan ke kepala dinas. Karena kepala UPT ini membawahi 11 TPI dengan jarak yang jauh, jadi sangat sulit terhadap melayani. Kalau disini banyak personil, jadi dibagi per TPI

Bagaimana tanggapan pak Kepala dinas dalam permasalahan ini ? Tanggapannya, Cuma sederhana mau tidak mau harus bekerja. Harus dipaksakan. Tidak ada langkah untuk menambahkan

Bagaimana melihat respon pemerintah dalam potensi perikanan tangkap di wanasalam ? Responnya bagus. Tapi langkah-langkah solusi untuk pengembangan dianggap kurang, entah kalau sudah oleh provinsi. Karena 2016 kebelakang pihak provinsi ini menganak tirikan wanasalam, entah itu karena jauh atau apa

Untuk peluang perikanan tangkap apa pak ? Sebetulnya sangat bagus, pertama pelabuhan kelas menjadi no 1 di provinsi, kalau karangantu memang karena kelas pelabuhan kelas PPN. Tapi kalau jumlah kapal, hasil produksi. Peluang itu sangat baik disini, jenis ikan pun banyak untuk kualitas ekspor. Harusnya pemerintah ini membuka akses, karena kita hanya selaku supplier eksportir belum menjadi eksportir

Memanfaatkan peluang tersebut seperti apa ? Menjalin kerjasama, dengan berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah saja pemerintah butuh swasta atau pihak lain

Pihak swasta apa sudah ada pak disini ? Mngkin bukan swasta Perindo dan Perinus, mereka sudah survey mereka akan menggali potensi yang ada disini. Sampai ke permodalan

Bagaimana nelayan mendapatkan permodalan? Terbagi 3 bagaian, modal sendiri, perbankan, ada dari para juragan/langgan

Kalau dipresentasekan pak ? 25% modal sendiri, 50% juragan/langgan, 25% perbankan

Bagaimana sistem untuk permodalan dari juragan pak ? Pertama dia akan ada hutang, lalu dari penghasilan ada potongan hari itu juga. Kalau juragan atau pemilik bertindak sebagai nelayan sendiri, bawa sendiri. Kalau langgan misal operasional 1 juta ketika mereka pulang hasil tangakapn akan dijual oleh langgan, misal 3 juta, dipotong 1 juta, dipotong lagi 8-10% fee untuk langgan. Untuk hasil aturannya berbeda-

Page 295: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

beda, ada 60:40, 50:50 Tapi ada tradisi tersendiri gak pak mengenai bagi hasil tadi ?

Disini tanjung panto 50:50, kalau di binuangeun banyak 60:40 tapi ada juga yang 50:50

Ancaman yang dihadapi apa saja ? Kita tersaingi oleh kapal dengan alat tangkap yang modern. Disini kebanyakan alat tradisional. Kalau ada pendatang yang menggunakan alat tangkap modern, disitulah kami merasa terancam, kami tidak bisa menyaingi, seperti kapal besar, walaupun itu ZEE tapi ada dampak karena disana mereka membuat rumah ikan, sehingga ikan itu terhalang

Paling jauh berapa mil kalau nelayan disini pak ? Ada sampai yang ke ZEE dengan kapal 6-7 GT, semingggu kadang 10 hari. Kalau yang PP bolak balik itu paling 4-6 mil

Untuk menghadapi ancaman seperti apa ? Kami belum ada solusi

Koperasi itu mengelola TPI binuangeun aja atau sama tanjung panto ? Sementara ini cuma binuangeun, karena ketua tanjung panto juga bapak. Karena pertama beberapa tahun ini vakum, karena aktivitas masyarakat tidak layak melakukan

Mulai kapan vakumnya pak TPI tanjung panto itu ? 3 tahun, semenjak tidak banyak hasil lagi, kemudian mereka tidak mengambil ikan, tapi mengambil udang. Hampir semua jenis udang lobster tidak dilakukan transaksi di pelelangan, karena ini sangat sensitive, dibutuhkan di Jakarta itu keadaan hidup, sangat riskan. Mati harga turun drastis sampai 80%

Terus nelayan ini langsung jual kemana ? Langsung ke orang penampung, dia sudah puya tempatnya

Nelaya di tanjung panto itu apa tidak terbiasa untuk melelang ikan di TPI atau bagaimana ? Bukan tidak terbiasa, kalau mendapatkan ikan saja

Perkiraan berkurangnya produksi ikan di tanjung panto kenapa pak ? Ada beberapa hal, 1 beralih ke udang tadi, kedua cuaca sangat mempengaruhi, faktor cuaca La Nina. Nelayan ini banyak istirahat di rumah

Memang karakteristik lautnya beda pak, kan binuangeun sama tanjung panto itu satu laut ? Tetap beda

Tapi unutk kepengurusan TPInya masih berlaku pak ? Masih, karena vakum

Sampai kapan itu pak ? Saya mengharapakan, kembali ke aktivitas nelayan biasa, tapi kita tidak bisa memaksakannya

Apa ada protes dari bakul-bakul yang ada di tanjung panto ? Tidak ada sih, karena memang bakul-bakul itu pindah ke binuangeun

Page 296: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Awalnya alasan pada pindah ke udang itu karena apa ? Jadi, dulu pernah masa paceklik selama 2 tahun. Banyak yang keluar wanasalam, kerja serabut. Ada sebuah ide timbul dari beberapa orang, ketemulah itu

Dikira saya, karena sepanjang jalan ke tanjung panto itu banyak tambak udang, mungkin disini ciri khasnya udang, ternyata tidak begitu pak ? Tidak juga, karena beda jenisnya udang tambak itu udang paname, kalau udah di laut itu lobster. Harga jualnya paling tinggi diantara udang lainnya

Cara melakukan pelelangan itu seperti pak tahapannya ? Ada juru lelang, ketika nelayan datang kita lakukan pelelangan, siapa yang mendapat harga tinggi dia yang dapat lelangnya, setelah itu juru lelang ini, diurus secara adminstrasi, dilakukan pencatatan. Untuk merealisasi hasil lelang ke kasir 2 mengenai bayaran daripada ke nelayan, nelayan cash and carry disini pemenang lelang kontribusi 3% untuk pemda, si pemenang ini tidak membayar langsung, itu kita talangin dulu. Harus menyediakan talangan, dikasih batas waktu 2 hari harus udah bayar

Kalau misalnya 2 hari belum bisa bayar, bagaimana ? Kita stop tidak boleh ikut lelang. Harus bayar dulu

Itu sudah berlaku sebelum koperasi mengelola atau setelah koperasi yang mengelola ? Dari dulu emang begitu, sementara karena sebuah tradisi saya mendengar sistem lelang itu tidak seperti itu, harusnya calon pelelang ini memberikan jaminan. Karena tradisi jadi kami tidak menggunakan itu. Saling menguntungkan saja, kita mmberikan jasa talangin dulu, dan mereka menguntungkan untuk pemda

Petugas pelelangan itu anggota koperasi ? Iya karyawan koperasi

Penjual yang ada di TPI itu langgan bukan pak ? Iya langgan itu, mereka mengawasi pelelangannya

Usaha apa saja yang sudah dilakukan untuk mengatasi TPI tanjung panto ? Saya meyarankan kepada warga masyarakat supaya beraktivitas untuk mengambil ikan, tapi ketika mengambil udang terus-menerus, karena riskan

Tapi pernah mengumpulkan nelayan untuk musyawarah dengan permasalahan ini ? Sementara ini kita hanya secara individu saja, langkah kita secara formil dalam forum belum pernah dari setelah vakum

Bagaimana struktur organisasi koperasi ini pak ? Ketua badan pengawas, anggota pengawas, ketua, wakil ketua, sekretris 1 dan 2, bendahara, manajer, dan anggota

Tugasnya manajer apa ? Yang mengatur semua unit-unit usaha koperasi

Jumlah KUB sampai sekarang ada berapa pak ?

Page 297: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Kurang lebih 40 KUB Kalau dipresentasikan KUB yang ada di tanjung panto dengan

binuangeun berapa pak ? Itu paling 10:90. Masih banyak yang individu, nelayan banyak. Yang daftar juga banyak, karena dianjurkan anggotanya berbasis kelompok itu yang menjadi kesulitan. Banyak di kelompok juga yang tidak harmonis. Minimal 10 orang boleh dari beda kampung juga

Yang lain belum tertarik atau bagaimana ? Ada beberapa faktor, salah satunya kurang harmonisasi intern kelompok itu

Untuk pembentukan KUB itu atas mereka sendiri kan pak ? Iya, ada saja konflik mah. Berbeda pendapat karena memang ketika mereka program, orangnya banyak anggarannya terbatas. Itulah terjadinya tidak harmonis

Bolehkah anggota pindah kelompok lain ? Tidak masalah, tapi harus berdasarkan pemberitahuan pernyataan dan di ttd oleh ketua kelompok. Ketika sudah masuk kelompok lain, bahwa tidak akan pindah lagi ke kelompok lain. Ada toleransi tahun 2016, kesananya tidak bisa

Untuk simpanan di koperasi itu apa saja pak ? dan berapa ? Simpanan wajib 10 ribu per bulan, simpanan pokok 50 ribu

Biasanya digunakan untuk apa simpanan ini ? Untuk kebutuhan koperasi, untuk pengembangan usaha, untuk proses legalitas. Asuransi tidak termasuk ke simpanan ini

Kalau untuk keuntungan yang dimiliki oleh anggota koperasi seperti ketika meninggal dunia akan dapat santunan, atau bagaimana ? Itu paling ada di unit usaha kita, kalau TPI hampir semua nelayan, dari dana TPI itu ada dana sosial

Nelayan sudah pada tahu pak mengenai dana sosial ini ? Sudah, karena kita buat transparansinya, seperti pelaporan. 0,5 % untuk dansos. Ada iuran nelayan 5%, terdiri dari untuk tabungan nelayan 1 % H-7 hari raya dibagikan, dana paceklik 1% H-7 idul adha dibagikan, o.5% dansos, 2,5% biaya operasional TPI didalamnya untuk insentif karyawan, profit koperasi, kebersihan dan administrasi. Perincian untuk 2,5% : kebersihan 10%, profit koperasi 10%, administrasi 15%, dan 65 % insentif karyawan

Dari awal apakah anggota mengetahuinya ? Kita diawal buat kesepakatan, dibuat berita acara semua kita sampaikan

Untuk pelaporan koperasi per bulan itu disampaikan kemana ? Tidak, nanti di gedung TPI ada papan informasi

Apakah itu tempatnya strategis pak ? Iya karena mayoritas KUB berada di binuangeun 90% nelayan disini. Dari 98% nelayan, 2% bukan nelayann yaitu kami pengurus koperasi

Unit usaha apa saja yang sudah berjalan dimiliki koperasi ? Salah satunya pengelolaan TPI, karena kita baru. Dari penangkapan ikan, kita ada aset dari pemerintah, kita kerjasamakan dengan anggota

Page 298: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Penangkapan disini bagaimana pak ? Kita memberi salah satu alat tangkap, kerjsamakan alat tangkap yang dikasih ke koperasi. Anggota itu memberikan kontribusi ke kas koperasi. Bukan sewa tapi ada presentasi hasil 5% dari hasil bersih, karena itu aset koperasi. Lebih awal usaha penangkapan ini dibanding dengan pengelolaan TPI

Ada batas waktu tidak pak ? Tidak, selagi itu digunakan. Kalau memnag tidak diberdayakan kita tarik, lalu diberikan ke yang mau memberdayakannya

Berarti itu tidak ada kesempatan untuk nelayan lain gunakan ? Iya tidak ada, karena memang semuanya butuh. Jadi yang paling dulu saja. Kalau dalam 1 kelompok bisa, tapi kalau antar kelompok tidak bisa

Bagaimana kalau aset itu rusak ? Mereka yang memperbaikinya, selama diberdayakan itu rusak mereka tanggung jawab. Kalau mereka tidak memberdayakan, kita bisa ambil alih. Karena sewaktu-waktu ditanyakan harus ada aset itu, tidak boleh hilang

Tapi untuk unit usaha dalam bidang industry sudah ada ? Belum, karena kita terbentur permodalan, karena baru masih banyak yang perlu kita penuhi kebutuhan lain. Kita sempat mau mendobrak membangun SPBN ke kementerian, tapi belum berhasil. Ketika saya sharing orang-orang pengalaman di SPBU, akhirnya saya batalkan. Kalau ada modal, planning kita akan pengadaan sembako untuk nelayan, dan pengadaan alat-alat tangkap nelayan

Sudah ada produk dari koperasi disini ? Belum ada, tapi dalam hal ini ada kelompok pengolah, mengajurkan kepada pemerintah untuk masuk koperasi, tapi sampai saat belum ada koperasi

Apakah tertarik untuk mengikuti program KUR ? Kami tertarik, Cuma pemerintah itu mengeluarkan program yang abu-abu. Mereka mengatakan prosesnya itu sangat mudah, nyatanya sangat rumit, salah satunya KUR mikro pemerintah menganjurkan tidak dengan agunan, tapi fakta manajemen bank itu diharuskan, kalau tidak diberikan tidak direalisasikan. Tidak sinkron antara pemerintah dengan perbankan

Disini untuk kepemilikan hak tanah sendiri sudah berapa banak pak ? Banyak juga yang numpang, ketika ada program RTLH juga sulit terealisasi

Kebanyakan nelayan pribumi atau pendatang pak ? Sekarang ini sudah 50:50, pribumi itu tersaingi oleh pendatang. Komplek nelayan itu pendatang semua. Pribumi tetap nelayan, tapi banyak pendatang

Karakteristik apa yang membedakan antara nelayan wanasalam dengan wilayah lain ? Kalau hari jumat nelayan bayah, sampai cilograng itu tidak ada yng beraktivitas. Kalau disini tidak ada liburnya. Karena memang susah

Page 299: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

mempertahankan budaya tradisional, masyarakat disini sudah majemuk. Pribumi kalah sama pendatang. Seiring dengan perkembangan zaman, mulai pola pikir yang ortodoks mulai terkikis. Termasuk peringatan hari nelayan, dulu kita potong kepala kerbau samapi tengah laut, sekarang sudah mulai hilang. Sebenarnya masyarakat ini ingin mempertahankan tradisi tersebut, tapi memang seiring berkembangnya zaman

Mayoritas nelayan penuh apa nelayan sambilan pak ? Nelayan penuh, kalau musim paceklik perabotan yang ada di dalam rumah banyak yang dijualin. Seharusnya memang tidak penuh, supaya ketika paceklik bisa bekerja yang lain

Bagaimana untuk pendidikan ? 70% sudah baik

I

Q

Kalau retribusi terus masuk pak ? Iya, setiap bulan ada retribusi kapal 100 ribu. Tergantung yang punya kapalnya, misalnya punya 2 kapal berarti 200 ribu

Pengurusnya siapa pak untuk di TPI Tanjung Panto ? Ada, pak Wading

Bagaimana kondisi nelayan disini pak ? Nelayannya disini mah pada nakal, untuk diajak iuran 100 ribu tadi itu tapi pada tidak bayar

Emang uangnya buat digunakan apa nantinya ? Kan untuk menangkap benur itu masalah, sebenarnya. Sampai ada kasus nelayan dibawa ke polres

Bapak ikut koperasi tidak ? Tidak

Kenapa pak ? Kalau disini mah petugas tidak ada, kantor aja tidak ada yang isi, pengurus dari masyakat bukan dari nelayannya jadi tidak tahu permasalahan sebenarnya. Kalau di Binuangeun mah benar. Disini dasar mah tidak keurus nelayannya. Terus nelayan disini mah tidak sukanya itu, pengurus tidak terbuka. Pertamanya kan dikumpulkan nelayan, bakul, dengan bos kalau adanya koperasi, tiap bulan sudah bayar, tapi pengeluarannya itu tidak transparan untuk apa

Dibayarkan ke siapa itu pak ? Ke bendahara, atau sekertaris. Lalu tidak musyawarah lagi sama nelayan, uangnya untuk apa. Waktu di rapatkan di Rangkas bapak Kapolres sudah

Page 300: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

memberitahu bahwa kalau ada kecelakaan nanti dari uang koperasi itu, tapi ini mah tidak sesuai dengan kenyataannya. Nelayan kecelakaan dibiarkan

Berarti nelayan disini mah tidak ada yang masuk koperasi pak ? Tidak ada

Tapi ada yang kepengurusannya ? Ada, ketua pak Wading, Sekretaris, dan Bendahara. Tapi itu tadi, ketika uang itu digunakan tidak pemberitahuan untuk apa. Seharusnya kan manggil perwakilan nelayan untuk memberitahu hal tersebut. Jadi wajar aja kalau nelayan disini nakal, tidak ada yang ngaturnya. Sebenarnya nelayan ini paling gampang diajak untuk musyawarahnya, tapi kalau udah kecewa nelayan bisa lebih parah

Bagaimana mengenai masalah bantuan pak ? Ada, tapi para ketua yang dapat mah. Kalap tempel ada 3 misalnya, kalau emang dijual, dijual semuanya, nanti uangnya dibagikan. Tapi kalau tidak kebagian itu disimpen aja. Ini mah, ada yang beli itu para yag punya uang, atuh nelayan mah uang darimana. Disini pernah 2 kelompok yang dapat, itu ketua lagi ketua lagi, sekertaris lagi, bendahara lagi

Tapi nelayan pernah complain tidak pak sama pengurus ? Pernah, tapi gitu nelayan ini pada segan ke pengurus. Pengennya dari pengurus yang mengumpulkan nelayan, jadi nelayan selama ini hanya berbicara dibelakang saja

Emang nelayan Tanjung Panto seperti apa ? Dasar mah nelayan disini susah dapat bantuan, beda dengan di Binuangeun bantuan mah tiap tahun ada. tapi dari pemerintah tidak ada tindak lanjutnya

Tapi nelayan ini sering kumpul sesame nelayan ? Iya kumpul, tapi memang rasa segan

I

Q

Bagaimana cara menjual benur ? Per biji, 1 benur mutiara benur 55 ribu, 1 benur pasir 13 ribu

Sehari bisa dapet berapa itu ? Kalau ada mah bisa mencapai 2000 benur, tapi sekarang mah lagi susah dapatnya. Kadang Cuma 5 benur aja, malah kadang tidak dapat

Itu berkurang karena apa ? Cuaca

Ada dimana itu benur ? Di dasar laut, 20 m juga ada sampai 40 m

Page 301: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Sering dapat yang benur mutiara ? Jarang, paling dari 100 benur yang didapat hanya ada 9 paling

Dijual kemana itu ? Ada aja yang beli, udah ada channel. Nanti di kembangkan sampai lobster

Apakah susah untuk dikembangkan sendiri ? Susah, saya aja mencoba selama 5 bulan 1 ons setengah, tapi ukurannya segitu aja. Indonesia memang belum bisa mengembangkannya, paling ke Vietnam. Jenis lobster emang sulit. Beda dengan udang paname jenis tambak, itu gampang untuk dikembangkan. Bisa sekali panen 9 ton per 3 bulan

I

Q

Berapa macam-macam KUR itu ? Ada 3, KUR Mikro paling banyak digunakan nelayan karena maksimal untuk pinjaman 25juta, KUR Ritel itu jarang karena dikelola oleh cabang bukan unit, dan KUR TKI pasti khusus untuk TKI

Berapa persen untuk nelayan yang sudah menggunakan KUR ? Sekitar 70%, paling nelayan yang memiliki pekerjaan lain seperti buka toko, kalau nelayan penuh perbankan menghindari karena khawatir akan macet untuk bayar

Bagaimana KUR untuk bank BRI ? Penyalur KUR, kuota terbesar BRI dengan 70%

Persyaratan untuk KUR ? Pas foto, Fotokopi e-ktp, fotokopi KK, fotokopi surat keterangan nikah, surat keterangan usaha/SIUP

Bagaimana mengenai agunan untuk KUR ? Tidak ada agunan untuk KUR sebenarnya, cuma bank menghindari resiko kredit kalau tidak menyimpan agunan lalu bank akan percaya ke apa

Minimal untuk agunan itu apa ? Biasanya rata-rata BPKB cuma kita tidak mematok harus apa, sebenarnya tidak ada agunan itu

Kalau misalnya nelayan tadi memiliki usaha sambilan, tetapi nelayan ini tidak memiliki hak tanah milik sendiri bagaimana ? sedangkan tadi yang diberikan pinjaman itu yang memiliki usaha sambilan Yang penting ada surat keterangan usaha, dan keterangan domisili. Lama usaha minimal 1 tahun, sebelum 1 tahun itu tidak bisa.karena kita bukan mau membiayai usaha yang baru berjalan, karena kalau sudah berjalan 1

Page 302: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

tahun kita akan bisa mengukur pendapatan berapa, yang harus dibayar berapa. Kalau KUR dari 1-25 juta

Pemerintah kan memiliki program SEHAT itu, apakah itu akan berpengaruh untuk pinjaman KUR ? Gak tau ya, karena kita belum tahu. Pokoknya KUR ini cari amanlah

Program KUR itu sudah berapa lama ? Saya kurang tau, karena itu ada di buku, dan bukunya di pinjam mahasiswa hukum

Proses untuk pencairan dana KUR ? Nasabah datang ke bank mengajukan permohonan dan persyaratan dilengkapi, setelah ini kita analisa di kantor sini lalu diperiksa apakah nasabah ini punya kredit lain ke BI, survey ke lapangan dengan wawancara dengan nasabah dan warga sekitar untuk memastikan, kecuali nasabah lama, setelah itu berapa modal dan penghasilan. Kita tanyakan mau berapa pinjamannya, KUR itu bukan konsumtif sifatnya. Aman untuk angsurannya aman juga ke dapurnya, diproses oleh pihak administrasi untuk pencairan

Dibuktikan dengan apa kalau nasabah ini tidak ada pinjaman dari bank lain ? Data-data ini diperiksa ke bank checking BI, disitu ketahuan semua

Berapa lama dari pengajuan sampai pencairan ? Sesuai aturannya 7 hari. Tapi kita tidak melama-lamakan proses selagi semua sudah sesuai, kalau lama biasanya nasabah itu berpotensi atau tidak untuk diberi pinjaman. Bank juga tidak serta merta memberikan pinjaman usahanya

Ini kan dilihat dari persyaratan untuk per orang, tetapi bagaimana untuk seperti koperasi mengenai pinjaman KUR ? Tidak bisa, kalau kita bank lebih ke personalnya. Kalau misalnya belum menikah pun harus minimal 21 tahun

Untuk koperasi apakah tidak bisa ke KUR Ritel ? Tidak ada, Biasanya kita ke perusahaan, dan biasanya itu ke cabang

Paling banyak nelayan pinjam kisaran berapa ? 5-25 juta, bervariasi sebenarnya

Bagaimana kalau usaha nelayan ini sedang turun, dan tidak bisa membayar yang tidak bulan itu ? Kalau bank ya gak mau tau, harus bayar. Karena kredit itu berkaitannya dengan kepercayaan, tugas kita memberi tahu, dan memberikan penjelasan jangka panjang, karena akan merugikan nasabah itu

Untuk pembayaran, ada inisiatif untuk datang langsung ke bank atau bagaimana ? Biasanya datang kesini

Untuk bunga dari KUR itu berapa pak ? 0,4 % per bulan dan 9% per tahun

Page 303: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Untuk sosialisasi dari pemerintah itu rutin atau tidak biasanya ? Kita tetap mempromosikan ke nasabah, karena kan uang nya milik BRI bukan pemerintah, tapi di subsidi oleh pemerintah.

Misalnya nelayan ini sudah pinjam KUR diawal, tapi kurang ingin pinjam lagi, bagaimana itu ? Harus lunas dulu yang awal, boleh pinjam lagi asalkan maksimal 75 juta jadi 25 juta sudah 3 kali dipinjamkan

Berapa jumlah nelayan yang sudah mndapatkan pinjaman KUR ? Dari total ada 50% nelayan, cuma tetap seleksinya ke nelayan yang ada usaha sampingan

Apakah sudah ada nelayan penuh yang melakukan pinjaman KUR ? Ada, paling itu nasabah lama, sekitar 10% dari 50% tadi

Nelayan yang mayoritas domisili di wanasalam atau campur ? Wanasalam, khususnya desa muara, 5% dari muara 2 yaitu daerah cikeusik pandeglang

Apakah untuk nelayan hanya ada program KUR saja ? Kalau diatas 25 juta itu ada KuPedes itu maksimal sampai 200 juta, persyaratannya sama cuma ada agunana seperti hak tanah, kalau di bawah 100 juta agunannya boleh dibawah 100 juta. Tapi kalau diatas 100juta agunannya harus diatas 100 juta

Nah apakah program SEHAT itu sudah ada yang menggunakannya ? Belum ada samasekali, belum ada surat edarannya

Tadikan katanya ketika pembayaran nasabah ke kantor, tapi ko ini masih ke lapangan ? Iya untuk mengingatkan, karena ada saja nelayan yang malas untuk ke bank, kita samperin kerumahnya daripada tidak bayar. Tapi tidak dibiasakan seperti itu

Pak dilihat dari setiap angsuran di brosur kan itu tidak bulat seperti 87,453 berarti nelayan ini harus bayar berapa ? Biasanya dibuletin jadi 90,000. Bayar ke simpanan dulu nanti otomatis kepotong dari simpanan ke pinjaman. Sebaiknya nambahin 5,500 atau 10,000 setiap bayar angsuran. Jadi setelah selesai nanti mereka memiliki tabungan

Apakah ada nasabah yang bayar sekaligus 2 bulan ? Ada, tapi tetep ditulusnya per bulan. Yang riskan itu sebelum jatuh tempo sudah diambil di atm

Untuk bunga KUR fluktuatif yah pak ? Tidak, flat kalau bunga per tahun 9%

Bedanya KUR Ritel dengan KuPedes apa ? Beda bunga, ada 1% 1,2% dan 1,6%

Kenapa yang dari KUR Mikro diarahkannya untuk dilanjutkan ke KuPedes tidak ke KUR Ritel ? Kalau ritel kan diurusnya ke cabang, sedangkan KUR Mikro diurus ke unit dan biasanya nasabah tidak mau ke cabang karena jauh, jadi ke unit saja, dan nasabah ingin tetap dengan setoran yang kecil. Kalau KUR Ritel

Page 304: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

setorannya lumayan besar. Tapi kelebihan KUR Ritel itu ada asuransinya, jadi ketika nasabah meninggal dunia semua tagihan dihilangkan, sedangkan kalau KUR Mikro itu tidak ada asuransi, jadi kalau nasabah tersebut meninggal dunia, tagihan tetap dibayar oleh ahli warisnya.

I

Q

Bagaimana proses pengelolaan keuangan daerah pak ? Mulai dari APBD dasarnya itu, bagaimanacaranya melaksanakan digunakan itu masuk ke sini. Dari sisi pengelolaan itu tergantung dari mereka awal menyusunnya perencanaan, turun dari APBD itu tergantung yang direncanakan. Lalu di SPJ kan baru kita cairkan anggaran tersebut. Mengenai SPJ juga itu diserahkan ke SKPD masing-masing jadi kita serahkan ke mereka. Dinas perikanan tidak jauh beda pengelolaannya seperti SKPD yang lain

Apakah itu manual pak untuk penyusunannya ? Tidak, kita ada sistemnya, yaitu sistem pengelolaan keuangan daerah

Apakah sesuai anggaran yang direncanakan dengan yang direalisasikan ? Sesuai dengan rencana diawal, karena acuan kita adalah APBD

Apakah APBD ini per tahun pak turunnya ? Iya per tahun, APBD itu dibuat setelah Renja, KUA-PPAS. Kewenangan kita dalam pengelolaan itu

Apakah ada pengaruhnya untuk penyumbang PAD terbesar terhadap anggaran yang diberikan ? Sebenanrnya pengaruh juga, program prioritas itu tergantung dari target RPJMD apakah sudah tercapai atau belum, kita lihat itu nanti sebagai program prioritas. Apakah dengan anggran yang kita berikan sudah tercapai atau belum. Sebenarnya anggaran yang kita berikan lebih besar dibandingkan dengan PAD yang mereka hasilkan. Tidak lebih rendah. Karena kita melihat dari prioritas dan kontribusi yang diberikan

Untuk tahun 2016 lebih prioritas kemana pak ? Tahun 2016 saya kira BAPPEDA telah menetapkan kearah ekonomi sama sumber daya Manusia.berdaasarkan titik ketemunya di BAPPEDA, karena dari perencanaan

Apakah prioritas itu setiap tahun akan sama ? Setiap tahun hampir mirip tapi beda, tergantung tema pembangunannya

Page 305: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Hal apa saja yang dikoordinasikan dari SKPD ke BPKAD ? Pada saat penyususnan APBD, tapi hanya untuk mengetahui bagaimana uang yang ada digunakan. Untuk penyusunan, sebenarnya kita sudah bisa melihat dari penyusunan RKPD, KUA-PPAS

Kalau tambahan anggaran bisa tidak pak ? Tambahan anggaran, jadi kalau sudah APBD bisa diajukan di perubahan. Misalnya tidak pas, atau tidak sesuai. Bisa dilaksanakan pergesaran kalau dikita namanya, itu untuk menggeser alokasi anggaran tersebut yang sudah dialokasikan tapi tidak loncat belanja

Biasanya berapa lama dari penetapan APBD untuk melakukan pergeseran ? Bisa langsung, tapi karena pergeseran itu tidak dewan jadi tidak boleh jenis belanja, untuk modal ya untuk modal. Dari bulan januari, karena nunggu dari SKPD lain juga

Jadi kalau ada perubahan anggaran itu bisa langsung mengurusnya ke BPKAD pak ? Iya

Untuk tahun 2016 kontribusi PAD yang besar dari SKPD mana pak ? Dari rumah sakit tapi itu pelayanan jasa, kalau dinas terbesar ada dinas kesehatan, DKP lumayan, pasar

Untuk presentase kontribusi PAD Dinas Perikanan dari seluruh SKPD berapa pak ? Kira-kira 0,3 %

Dalam pengelolaan keuangan daerah, kendala yang di hadapi seperti apa ? Pertama, kepatuhan penarikan anggaran sesuai rencana, jadi kadang ada yang melakukan pergeseran, karena dalam sistem dari awal kita sudah tentukan ditarik kapan. Tapi dinas kadang langsung saja dibagi 12, sedangkan januari februari itu tidak mungkin akan sama untuk penarikannya. Kedua, karena SPJ itu diserahkan ke SKPD masing-masing, nah kita tidak tahu mana SPJ yang sudah selesai atau belum pencairannya. Kita hanya dalam bentuk laporan mereka saja kita tidak bisa mengontrol, dan itu tanggung jawab setiap SKPD. Ketiga, adanya SKPD dalam penggunaan anggaran tidak sesuai post nya, karena kita sudah ada aplikasi yang sudah diakui oleh BPK, jadi keuangan itu sudah muali tertib, tidak bisa nakal.

Untuk dinas perikanan, dalam pengelolaan keuangannya apakah sudah baik pak ? Dalam segi pengajuannya tidak ada masalah, tapi dalam pengelolaan di internalnya dinas tidak tau, karena itu internal dinas. Kalau kita selagi ada untuk dianggarkan kita tidak masalah. Untuk setiap SKPD penghasil PAD pemda juga memberikan insentif 5% dari PAD yang dihasilkan

Untuk insentif itu dari APBD pak ?

Page 306: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Dari APBD untuk dinas penghasil PAD Itu masing-masing 5% SKPD penghasil PAD pak ?

Iya masing-masing. PBB kita berikan, kepala desa kita berikan Tema pembangunan itu kan tadi berbeda, disesuaikan dengan apa

biasanya tema pembangunan apa dilihat dari potensi wilayah per kecamatan atau apa ? Disesuaikan dengan target RPJMD per tahunnya. Dilihat juga RPJMD Nasional, Provinsi, Kabupaten, nanti kelihatan target yang akan dicapai

Tahun 2017 pak target RPJMD apa ? Mungkin pemantapan pembangunan ekonomi

Menurut bapak, apa pengaruhnya setelah kewenangan kelautan diserahkan ke provinsi ? Disatu sisi mungkin kita akan kehilangan pendapatan, retribusi. Tapi disisi lain, provinsi uangnya lebih banyak, sehingga akan lebih baik, dilihat dari nantinya kesejahteraan, sarana prasarananya. Kalau yang lainnya tidak masalah. Kabupaten lebih bisa fokus

Bagaimana tanggapan bapak, mengenai SKPD yang mengeluh dalam penyusunan program atau kegiatan disesuaikan dengan anggaran, karena mereka selalu bilang kurang anggarannya ? Sebenarnya kurang atau lebihnya tidak melihat kebutuhannya untuk apa, karena relatif pemanfaatan uang itu tidak efektif, banyak belanja yang tidak sesuai dengan kebutuhan , banyak belanja yang tidak menjawab permasalahan yang dihadapi. Tapi sebebernya karena keinginan bukan karena kebutuhan masyarakat, karena memang selama ini kita kasih uang banyak target RPJMD tercapai, begitu pun ketika kita kasih uang sedikit target RPJMD tercapai juga, artinya memang ini lebih efektif karena tidak akan terjadi kebocoran. Pemda ini sudah mengefisiensikan belanja, untuk program atau kegiatan seperti bimtek itu dikurangi, walaupun masih ada tapi tidak banyak

Bagaimana cara BPKAD menilai antara keinginan dengan kebutuhan ? Pada saat penyusunan KUA-PPAS kita pilah mana yang penting dan tidak penting. Kalau sudah jadi APBD tinggal melaksanakan yang ada di KUA-PPAS saja. Penting dan tidak pentingnya kita lihat targetnya ada atau tidak di RPJMD, kita evaluasi apakah mencapai target atau tidak, apakah uang yang kita berikan memberikan dampak. Kalau memang tidak ada kita akan berhentikan program atau kegiatan tersebut, dianggarkan ke kegiatan lain

Kapan melakukan evaluasi dengan setiap SKPD ? Per tahun, itu di BAPPEDA biasanya dari hasil musrenbang itu akan banyak sekali usulan-usulan, kita pilah sesuai dengan target RPJMD kalau usulan itu tidak sesuai, maka kita akan ganti. Semuanya itu kita akan lihat

Dalam melakukan evaluasi pihak BPKAD ke setiap SKPD langsung atau bagaimana pak ? Tidak, dari BAPPEDA biasanya, lebih melihat outputnya apakah sesuai

Page 307: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

dengan targetnya, aapaka sudah berjalan, apakah ada peningkatan. Kalau di Setda bagian pembangunan apakah kualitas kegiatannya bagus atau tidak. Ada lagi inspektorat, bagian mengevaluasi apakah kegiatan itu sesuai tidak dengan peruntukkannya. Kalau evaluasi di BPKAD itu seperti apakah anggaran itu sudah terserap apa belum. Misal 100 juta, tapi terserap 90 juta, itu kenapa apakah itu ada tender atau apa, seperti itu yang kita lakukan

Kalau misalnya tadi sisa 10 juta, itu uangnya di kemanakan pak ? Biasanya masuk ke Silpa

Menurut bapak, bagaimana melihat dinas perikanan dalam menentukan keinginan dan kebutuhan seperti apa ? Jadi begini, misalnya budidaya kita punya BBI. Tapi kita beli benih ke sukabumi, kenapa kita tidak bisa. Alasan mereka air misalnya, kita sudah tahu masalahnya itu air, berarti tidak perlu kita perbaiki jalan. kalau di kelautan, beri bantuan jaring, gillnet, perahu, Cuma masalahnya apakah itu sudah sesuai yang dibutuhkan masyarakat, toh kemiskinan masih saja, misalnya perahu diberikan ke yang miskin, tapi tidak bisa membeli bensinnya. Apakah uang yang diberika selama ini untuk proyek semata atau memang kebutuhan masyarakat. Harusnya itu bisa menjawab masalah. Kalau keinginan itu, kita ingin ini itu tapi tidak menyelesaikan masalah

Sudah sejauh mana dinas perikanan dalam menentukan keinginan dan kebutuhan ? Sebetulnya diketahuinya pada saat penyusuan RKA, kita mencoba melihat mana keinginan dan kebutuhan. Pada saat DKP anggarannya itu besar dari DAK dan itu sudah jelas untuk apanya, jelas untuk apa peruntukkannya, kalau DAU nya sedikit. Tapi setidaknya tidak terlalu besar target mereka selalu tercapai, tidak ada masalah. Ketika penyusunan KUA-PPAS harus sesuai dengan RPJMD

Bagaimana melihat potensi perikanan tangkap di kecamatan wanasalam ? Lengakp sebenarnya, tangkap ada budidaya ada. karena memang PPI ada di wanasalam, dan TPI terbesar ada di Wanasalam dibanding dengan TPI yang lain

I

Q

Hal apa saja yang dilakukan dari BAPPEDA dengan dinas perikanan ? Dalam hal koordinasi

Hal apa saja yang dikoordinasikan ? Koordinasi program dan kegiatan. Fungsi BAPPEDA itu sendiri lebih

Page 308: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

koordinasi dengan instansi. Kebetulan bidang ekonomi dan SDA kebetulan dinas perikanan ada disini

Dinas perikanan membuat program dan kegiatan, lalu yang dilakukan oleh bidang ekonomi ini seperti apa ? Kalau untuk program itu kan ada di RPJMD, itu adalah gambaran umum dari Renstra dinas, dijabarkan kegiatannya, Renstra nanti dijabarkan lagi ke Renja. Acuannya dari Renstra tidak lepas dari RPJMD karena mengenai ketersediaan anggaran. Kita juga itu sistemnya bottom up, dari musrenbang desa, ke kecamatan, masuk ke OPD lalu muncul Renja, namun program kegiatannya tidak lepas dari Renstra dinas

Peranan bidang ekonomi di BAPPEDA untuk dinas perikanan ? Lebih koordinasi, biar mengarahkan agar tidak keluar dari rencana yang telah dibuat dari tahun 2014-2019

Emang selama ini ada tidak program atau kegiatan yang kurang mengarah ? Tidak, karena sesuai jalurnya. Ada renstra, karena renja itu kan dari Renstra. Misalnya bantuan untuk budidaya, itu sebaiknya masuk ke program kegiatan apa, apakah sesuai untuk pengembangan perikanan kabupaten, dinas mengkaji. Tingga BAPEEDA nanti mengecek lagi, apakah sesuai dengan program Lebak pintar, Lebak sejahtera, dan Lebak sehat

Evaluasi itu dilakukan biasanya kapan pak ? Setiap tahun, tapi untuk penyusunan kegiatan program itu setiap bulan juga ada. Apalagi sekarang, penyusunan Renja tahun 2018 lebih intens

Adakan kendala yang dihadapi dalam melakukan koordinasi dengan dinas perikanan ? Ada aja sih, paling susah untuk komunikasi. Bisa juga kita lagi ada acara lain di luar.

Hasil dari koordinasi seperti apa pak nantinya ? Itu tadi kalau per tahun kita ada Renja itu hasilnya

Untuk memilah program kegiatan per tahun dinas itu seperti apa ? Sudah terarah di Renstra, misalnya program pengembangan perikanan. Kalau itu kan nanti ada target yang dicapainya setiap tahun, kalau memang target itu sudah tercapai dari ditargetkan itu bisa dialihkan ke kegiatan lain untuk mendukung agar target lain bisa tercapai

Apakah untuk pemberian bantuan akan sekaligus diberikan ? Adanya dibarengkan, dilihat dari kebutuhan. Setiap tahun itu ada program prioritas

Untuk tahun ini program prioritas di dinas perikanan itu pak ? Pengembangan budidayanya

Page 309: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Lebih potensial mana antara perikanan tangkap dengan budidaya ? Budidaya, melihat dengan luas wilayah kabupaten lebak. tapi kalau cuaca bersahabat tangkap lebih besar potensi. Dilihat dari hasil produksi, dan selama ini selalu naik hasil produksinya itu

Dilihat dari aspek apa dinas perikanan masuk ke bidang ekonomi di Bappeda ? Untuk rumpun hijau, untuk koordinasi. Ada 9 instansi untuk koordinasi. Dilihat juga dengan kesesuainnya. Sesuai dengan struktur organisasi

Dari 9 instansi, bisa dilihat perkembangan dinas perikanan seperti apa dalam hal koordinasi? Sama saja, malah kita jemput bola. Rutin setiap tahun ada karena ada Renja ada juga perubahannya

Yang lebih potensial untuk dikembangkan ? Kalau PAD ya rumpun hijau lebih potensial, pertanian, perikanan peternakan

Ada pengaruhnya tidak pak setelah kewenangan kelautan oleh provinsi ? Lebih enak, kita lebih fokus ke budidaya

Prosesnya bagaimana dalam hal pelaporannya ? Langsung dari dinas ke BAPPEDA. Kita lebih koordinasi antar bidang saja

Bagaimana proses pembuatan Renja ? Mulai di awal tahun, dari musrenbang desa, kecamatan, forum SKPD, forum lintas SKPD, musrenbang Kabupaten. Dari Januari-Maret untuk penyusunan Renja. Setelah di sahkan bulan Juni. Septemter ada perubahan biasanya, nanti di buat DPA

Dalam penyusunan Renstra atau Renja apa kendala yang dihadapi ? Selama ini tidak ada, itu aja kesesuainnya program saja, misal program ini lebih baik kesini. Selama ini sudah terarah

Bagaimana dilihat dari perencanaan selama ini dinas perikanan ? Sama saja, karena pemerintah itu sudah terarah

Dalam penyusunan pelaporannya apakah sudah paham pegawai dinas perikanan atau belum ? Dari sisi pemahaman sudah cukup

Apakah ada rapat internal bidang ekonomi dengan SKPD terkait ? Iya ada, biasanya per triwulan. Hanya sebatas mengevaluasi, sudah sejauh mana mengerjakannya

I

Q

Adakah program dari pemerintah daerah untuk perikanan tangkap

Page 310: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

? Ada setiap tahun juga bantuan perikanan tangkap

Pandangan bapak, bagaimana melihat untuk potensi perikanan ? Dilihat dari peningkatan atau kemajuan, memang kurang cepat untuk nelayan yang kecil mah, disini memang pelabuhan itu dari mana-mana berbagai suku, kenapa miskin terus. Kalau juragannya mah iya. Terkait pendidikan, kesehatannya. Kenapa juga pada diam di atas tanah milik orang lain. Misal ada program RTLH tapi itu tidak bisa dijalankan, termasuk program untuk SEHAT. Kebanyakan berada di tanah juragannya, sehingga tidak bisa diterapkan program itu. Karena permasalahan status tanah. Untuk potensi laut, kita panjang pantai mulai Binuangeun-Cibareno, itu panjang sekali. Ada kecamatan wanasalam, cihara, bayah, panggarangan, cilograng

Yang potensial itu memang di wanasalam pak ? Ya wanasalam oke, termasuk di bayah juga sudah mulai ada dermaga dari pabrik semen itu, di cilograng juga mau dibangun dermaga dengan yang perbatasan sukabumi

Kalau di wanasalam apakah sudah ada investor di perikanan pak ? Sekarang ini mulai rame, tapi tambak udang. Pantai-pantai sekarang sudah dibebaskan garapannya. Karena disini akan jadi minapolitan sesuai dengan tata ruang wilayah

Tambak udang yang sudah ada itu milik siapa pak ? Pak heji, orang wanasalam. Pertama bangun itu sekitar 3 Ha

Apakah nantinya dampak setelah pinggir pantai dikuasai oleh para investor ? Iya memang nanti akan terhalang, tapi kami sudah bilang agar dibolongin agar pantainya masih terlihat, jangan sampai seperti di Anyer, mana laut. Itu action dari satpol PP nantinya

Tapi sudah mengingatkan pak ke pihak tersebut ? Sudah, tapi sekarang ada yang masih ditutup, udah ada juga yang dibolongin. Tapi inginkan itu dibolongkan saja. Supaya masyarakat tahu pemandagan laut itu

Bagaimana pendapatnya mengenai resiko wilayah apabila ingin maju memang harus seperti itu pak ? Iya memang betul, tapi agak sulit untuk seperti penguasa yang menguasainya. Beliau ini juga pernah meramaikan pencalonan kepala desa namun kalah, dan aslinya itu orang Nias, tinggal lama di wanasalam.

Baru 1 orang itu pak yang sudah menginvestasi disini ? Tidak, barusan ini ada suratnya yaitu PT. Raja Udang dari Jakarta

Page 311: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Malingping 50 Ha rencananya. Nantinya semua pinggir pantai itu akan dikuasai buat kedepannya. Tapi harapan dari masyarakat, tetap dulunya lahan itu ada pepohonan, supaya tetap ada pohon yang tumbuh, atau ada pembicaraan ke masyarakat nantinya

Itu lahannya milik siapa pak ? Bukan milik, tapi ini lahan garapan masyarakat. Misalnya ada garapan warga seperti jagung-kacang-kacangan itu kalau mau dibangun, tunggu panen itu dulu baru bisa di bangun

Tapi selama ini masyarakat setuju dengan banyaknya investor disana pak ? Iya setuju, tapi itu tadi kalau mau panen nunggu panen dulu. Supaya menghasilkan keringat petani dulu

Keuntungan yang dimiliki oleh masyarakat itu apa pak ? Akan kerja di usaha investor ini, karena dari awal ada komitmen boleh disini asal masyarakat dipekerjakan disitu. Jangan sampe pribumi hanya penonton, malah pendatang yang manguasai itu yang kita hindari. Tapi itu tadi, kita harus menyiapkan dulu, kebutuhan yang akan dibutuhkan oleh pihak perusahaan, bidang apa saja. Misalnya dibutuhkan sarjana perikana, kalau di wanasalam tidak ada, nah itu kan terpaksa ngambil diluar wanasalam. Jangan sampe disalahkan ke perusahaan, kita yang harus menyiapkan

Lebih potensial mana pak perikanan tangkap atau budidaya ? Dari laut, tapi untuk budidaya disini ada bendungan Cikoncang, dan akan dikembangkan untuk pariwisata disana juga, seperti restoran tapi bisa melihat pemndangan ikan dibawahnya

Apakah setiap desa disini memilki potensi yang beda pak ? Iya berbeda, kaya diwanasalam ada wisata laut, pantainya. Desa sukatani, wanasalam, muara punya pantai karena sepanjang wilayahnya pantai. Kalau desa cipeudang, cisarap pesawahan ada lumbung padi sepanjang mata memandang itu hamparan padi, tapi kemarin ada musibah banjir, petani merugi. Tapi bapak perhatikan disini itu sebagai petaninya bukan sebagai pemilik lahannya. Kebanyakan punya orang lain, bukan orang wanasalam, tapi dari malingping, bayah, pandeglang. Disini mah kuli taninya

Berapa persen pak kira-kira ? Hampir 50:50, mangkannya begitu panen ditungguin sama bosnya. Masyrakat mah hanya menerima uang, dan cepat habiskan kalau uang. Pola pikirnya harus diubah. Terus desa cikeusik, cilangkap cipeucang, karang pamindangan itu kebun kelapa, pengolah kelapa. Kerjasama dengan perusahaan

Modal mereka selama ini dari mana pak ? Kerjassama dengan perbankan, tapi kalau dengan bank, pihak bank juga menginginkan adanya agunan itu. Presiden bilangnya tidak ada agunan tapi tetap saja dalam pelaksanaannya. KUR juga tetap ada agunan

Semua bank juga seperti itu pak ?

Page 312: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Iya semua bank daerah juga. mangkannya masyarakat lebih ke koperasi simpan pinjam, tapi bunganya tinggi

Kalau dilihat secara ekonomi, lebih maju mana nelayan atau petani pak ? Nelayan yang lebih diuntungkan. Kalau petani itu, misal bapak punya sawah kalau tidak ada yang mengolahnya bapak akan rugi, jadi petani mah banyak ruginya

Dari 13 desa yang paling maju yang mana ? Desa muara, paling luas, paling padat pendudukannya, sehingga paling maju diantara yang lain. 6 dess tertinggal, 6 desa sangat tertinggal, dan 1 maju yaitu muara

Untuk memaksimalkan potensi, kan desa muara itu sudah maju bagaimana mempertahankannya yang dilakukan oleh kecamatan wanasalan itu seperti apa ? Koordinasi, dan mendorong potensi desa yang masih tertinggal, karena sekarang perangkat desa itu ada gajinya. Dari DD dan ADD setiap tahun meningkat itu. 16 M untuk kecamatan wanasalam. Tinggal pengawasannya pengeola itu, masyarakat harus diawasi, takut ada pelanggaran. Tahun ini desa muara mendapat 1, 396 M paling besar. Menjadi barometer dengan desa lain

Memang di muara paling maju dibandingkan dengan 2 desa seperti sukatani dan wanasalam ? Iya, karena memang 2 desa tersebut tidak ada dermaga, paling besar memang muara

I

Q

Kekuatan apa saja pak yang dimiliki perikanan tangkap ? Untuk bantuan alat tangkap, kalau dilihat dari jumlah bantuan, desa muara lebih menjadi prioritas dalam pemberian bantuan

Setiap tahun rutin pak bantuan yang di berikan dari pemerintah ? Rutin, dari kabupaten provinsi dan pusat. Kemarin ada bantuan jaring dari pusat

Kalau dari pusat bagaimana pak bantuannya ? Tidak seperti pemerintah kabupaten, kalau pusat jarang. Yang sering itu satu set komplit. Jadi ada tahapannya dalam pemberian bantuan, karena di peroleh satu set komplit. Misal bulan 1-3 itu yang diberikan alat angkap terlebih dahulu. Itu diberikan ke beberapa kelompok

Manfaat dari program pengembangan perikanan tangkap ?

Page 313: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Kalau untuk asuransi lebih ke individu, lebih ke tenaga kerjanya, karena berbeda dengan tenaga kerja di laut dan di darat. Untuk rehab dilihat dari pengembangan usaha, ketika ada kunjungan dari pihak tertentu dan lebih pada kenyamanan pengunjung

Kalau untuk program SEHAT itu sudah ada pak ? iya da dari kementerian. Kemarin itu ada kegiatan dari kementerian mengenai rapat koordinasi. Disitu kita mengajukan beberapa program seperti perbaikan jalan ke PPI, lalu pembangunan balai sekaya maritim,kemudian akhirnya direalisasikan oleh pemerintah pusat

Program SEHAT dari tahun berapa pak ? 2016, namun waktu kegiatan temu koordinasi dengan kementerian itu terdapat kendalanya yaitu mengenai lahan. Di badan pertanahan provinsi juga ada program RTLH, namun sama kendalanya mengenai lahan. Yang sudah terealisasi sudah 400

Manfaat dari program SEHAT itu apa pak ? Untuk menunjang perekonomian nelayan juga, ketika tidak ada modal bisa diajukan sebagai agunan/jaminan. Untuk pengembangan modal nelayan

Apakah sudah disosialisasikan dengan pihak perbankan ? Iya kemarin juga sudah, sebelum ada menteri BUMN itu, sudah di sampaikan di PPI. Jadi sudah saling tahu baik itu dari pemerintah, perbankan, dan nelayan. bahkan dari BPN kabupaten itu malah mereka mengapresiasi tingkat kredit hampir 80 % mengajukan ke BRI. Kata BPN juga kalau ada sertifikat itu jangan disimpan di rumah, tapi dimanfaatkan/ dikembangkan untuk modal

Dari seluruh jumlah nelayan wanasalam yang hampir 2.600 nelayan sudah berapa orang yang sudah mendapatkan program SEHAT itu ? Sekitar 300 lebih, kendalanya memang nelayan masih banyak yang berada di lahan orang lain, kepemilikan orang lain

Kalau di presentasekan berapa nelayan yang berada di lahan milik sendiri dengan milik orang lain ? Antara perbandingan 50% 50 %

Di wanasalam kebanyakan nelayan pribumi atau nelayan pendatang pak ? Pendatang, tapi sudah jadi pribumi. Karena sudah lama disini

Apa pribuminya lebih memilih untuk bekerja diluar daerah pak ? Sebagian seperti itu, kerja di tkw, pembantu rumah tangga

Program unggulan nelayan atau perikanan tangkap itu apa ? Dari hasil tangkapan, pengolah yang sudah berkembang. Disini sudah ada pengolah abon ikan tuna sudah masuk ke nasional juga ke presiden juga

Tapi untuk pengolah yang ada di wanasalam masih sedikitkah ?

Page 314: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Masih terbatas, dendeng lebih bagus pemasarannya, baso dan abon. Sejauh ini yang sudah bagus itu abon ibu beda itu, dari ikan marlin tuna, kerupuk cumi

Dengan adanya koperasi, apakah tidak ada kerjasama dengan para pengolah ini ? Untuk kedepannya pengen seperti itu, tapi belum tau

Biasanya hal apa saja yang dikoordinasikan dengan pemerintah daerah, atau kecamatan dari desa ? Pembangunan, perkembangannya, memang dari profil juga seperti jumlah nelayan, jumlah penangkapan ikan, jenis ikan nya per tahun dengan nilai rupaiahnya, itu ada di profil desa

Kelemahannya untuk perikanan tangkapa seperti apa ? Dari musim, belum adanya sarana cold storage. ketika penangkapan berkurang kita memasok dari luar seperti ke muara angke jakarta. Ketika kita penangkapan banyak, kenapa ibaratnya tidak disimpan untuk persediaan masa paceklik

Cara meningkatkan sumber daya manusia yang kurang baik itu dari aparatur dinasnya ? Sekarang memang tingkat pendidikan agak meningkat, tapi sebelum itu pendidikan anaknya diabaikan, malah disuruh ikut orang tuanya melaut

Secara umum kesejahteraan nelayan disini bagaimana pak ? Disini memang kalau perekonomian itu masalah tengkulaknya dibandingkan dengan nelayannya. Karena tengkulak itu akan lebih mahal menjualnya dari nelayan tersebut. Jadi disini itu, pendidikan anaknya selalu tidak dipikirkan, dan tidak memanfaatkan kemampuan dalam finansial orangtuanya. Kalau orangtuanya lulusan SMA minimal anaknya nanti S1 sarjana perikanan. Ini tidak, anak itu disuruh ikut bapaknya melaut saja. Kadang orangtua menyemangati anaknya untuk bersekolah tapi anaknya tidak mau, begitupun sebaliknya

Secara keseluruhan tingkat perekonomian desa muara dengan 12 desa lainnya bagaimana ? Peringkat 1, dilihat dari perkembangan ekonominya, jumlah penduduknya, pengguna hak pilih ada 7000, sedangkan desa lain hanya 1000 atau 2000. Kepadatan penduduk pun tinggi, dengan luas wilayah yang tidak begitu luas tapi jumlah penduduk paling tinggi di kecamatan wanasalam

Untuk di desa muara potensi yang dimiliki itu apa aja pak ? Perikanan, kalau petani memang sedikit untuk persawahan hanya 16 Ha dari seluruh luas wilayah desa muara, karena desa muara ini bukan lahan persawahan yang banyak, dalam 1 tahun paling maksimal 2 kali panen, karena irigasi yang kurang

Untuk dukungan perbankan yang baik, sudah berapa persen jumlah nelayan yang menggunakan bantuan perbankan untuk modal mereka ? Mayoritas sudah, 75% sudah menggunakan bantuan perbankan

Biasanya yang sering dijadikan agunan itu apa pak ?

Page 315: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Antara sertifikat tanah, membuat akta. Jadi mereka itu walaupun memiliki tanah tidak luas pun ingin di buatkan sertifikatnya, karena memang untuk dijadikan agunan ke perbankan

Misalnya kalau tanah nelayan itu milik juragan bagaimana pak ? Ada program KUR itu, maksimal 10 juta kebawah. Kartu keluarga, ktp, surat istri atau suami, dan barang-barang yang mereka miliki. Bagusnya BRI ini untuk angsurannya kecil dan untuk hidup mereka juga masih ada, jadi tidak memberatkan

Melihat respon pemerintah terhadap potensi perikanan tangkap di desa muara seperti apa ? Kalau dilihat dari bantuan-bantuan alat tangkap bagus sih, setiap tahun ada bantuan. Namun, disini yang kurang itu dalam hal pengelolaan pariwisata, karena mayoritas tanahnya milik sendiri bukan punya pemerintah

Padahal itu kan pinggir pantai kan ? Dilihat dari pasang surut hanya 100 m dari pinggir itu milik pemerintah. Sehingga sulit juga untuk pengembangannya. Di wanasalam juga karena ada pelelangan saja rame, setelah membeli ikan lalu dibakar di pinggir pantai. Kalau memang tidak ada pelelangan wanasalam ini tidak menarik utnuk dikunjungi

Potensi yang berada di desa muara berarti hanya perikanan pak ? Iya, walaupun kalau pertanian walaupun ada potensinya tapi belum bisa jadi lumbung padi di wanasalam. Kalau pariwisata mengelola dan penataannya yang belum, kita desa kombinasi dengan dinas perikanan kabupaten, paling kita ada juga palawija seperti jagung

Apakah ada pariwisata awalnya sudah ada tapi sekarang sudah hilang ? Laut gitu aja, belum ada penataan. Bisa juga kita kerja sama dengan yang punya lahan, ada surat pernyataan dengan pemilik tanah akan mengelola lahan di pinggir pantai, mau kerjasama atau tidak. Rencananya akan dibuatkan saung-saung untuk tempat makan, atau bersantai di pinggir pantai

Tapi bagaimana respon si pemilik lahan ini ? Belum, kami sedang mengusahakan karena kebanyakan lahan milik sendiri. Kalau kita tetap bangun tanpa ada persetujuan dari pemilik takutnya lahan tersebut jadi masalah sengketa

Untuk peluang yang dimiliki ? Dilihat dari perkembangan teknologi, sekarang sudah ada GPS untuk melaut, lebih modern, lebih mudah

Tahun berapa nelayan disini sudah mulai modern ? Dari 2015. Kemarin dari Jakarta ada alat untuk mendeteksi keberadaan ikan

Bagaimana mengenai pemahaman bagi nelayan tersebut dalam kemajuan teknologi ? Hanya beberapa orang saja, kecuali ABK dalam 1 kapal itu paling 1 orang. yang lain itu hanya mengikut saja

Page 316: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Cara memanfaatkan peluang tersebut bagaimana ? Meningkatkan perekonomian nelayan, alat tangkap lebih modern

Untuk ancaman seperti apa untuk perikanan tangkap ? Dilihat dari teknologi juga, kadang ada persaingan, aturan yang ada Misalnya tidak diperbolehkannya menangkap benur, sekarang lagi trendnya penangkapan benur. Sekarang nelayan tidak menangkap ikan lagi, pada beralih ke penangkap benur. Benur juga lebih mahal dijualnya

Yang menemukan benur itu siapa ? sampai banyak orang yang beralih ke benur ? Kurang tau juga, memang kan 2 tahun terakhir itu sempet vakum. Benur itu kan dikirim ke luar negeri. Tapi kenapa indonesia tidak bisa mengembangkan benur. Tetapi di kita belum bisa. Bisa juga melakukan studi banding ke negara lain. Benur juga bisa sebagai meningkatkan perekonomian nelayan karena dengan harga jual yang tinggi

Pemerintah tidak membolehkan diambil itu karena apa pak? Karena benur itu yang harus diambil berukuran 2 gram 1 ekornya

Apa yang membedakan TPI tanjung panto dengan TPI binuangeun ? Jumlah kapal, ukuran kapal yang masuk TPI. Kalau dilihat dari nelayan, kapal-kapal juga di bianungeun, ada yang pakai gill net, tapi kalau di tanjung panto hanya kapal kincang

Untuk TPI nya masih dikelola pak ? Masih, namun tampak sepi

Yang beralih ke benur itu nelayan mana saja ? Semuanya tidak hanya di wanasalam

Cara menghadapi ancaman itu ? Bingung juga kalau aturannya, harus dibenahi. Sehingga harus berpikir bahwa kenapa negara lain bisa mengembangkan benur, tapi kenapa di indonesia belum saja, lebih respon

Bagaimana desa cara menyikapinya dengan masalah seperti pelanggaran aturan ? Sulit, karena ada undang-undangnya. Nelayan juga sudah tahu ada aturannya

Pembangunan dan pengembangan yang dilakukan desa itu apa saja pak terkait perikanan tangkap ? Walaupun ada anggaran dana desa, pembangunan tidak besar memang karena anggaran. Misalnya pembangunan jalan desa, mck

Bagaimana cara merealisasikan sebuah program itu ? Diawali dari musrenbang, lalu nanti dipilih mana yang lebih diprioritaskan mana dulu, yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat

Biasanya per tahun dapat merealisasikan berapa kegiatan ? Dana anggaran ini kan dibagi lagi, seperti gaji pegawai, rt, dan banyak lagi

Maksimal pernah mengadakan berapa kegiatan dalam 1 tahun ? Realisasi ada 13 kegiatan dari APBDes

Desa muara kan paling tinggi tingkat kesejahteraan di kecamatan wanasalam, lalu apakah dijadikan bahan acuan ?

Page 317: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Iya, karena 2017 anggaran hampir 1,4 milyar. Sehingga itu harus digunakan sebaik mungkin

Apakah perdesa sama dalam anggaran dana desanya ? Beda, dilihat jumlah penduduk, jumlah kepala keluarga, tingkat perekonomian, sama pajak. Desa muara untuk pajak 60 juta lebih. Tapi untuk tingkat kemiskinan juga tinggi, dilihat dari ketika bantuan dari pemerintah datang, semua orang mengaku miskin

Page 318: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Matriks Hasil Wawancara Sesudah Reduksi Data

I. Kekuatan/Strengths

Q

I

Apa saja strengths (kekuatan) yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan

Perikanan Kabupaten Lebak ?

Potensi wilayah, dengan panjang pantai 92 km, terus punya nelayan 3.600 nelayan, SDM

Dari jumlah untuk SDM perikanan PNS semuanya ada 26 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan PNS 4 orang, non penyuluh berarti pegawai struktural ada 22 orang. kalau penyuluh termasuk ke jabatan fungsional. Sekarang pegawai non PNS 20 orang, dibagi lagi menjadi penyuluh perikanan bantu (PPB) pusat 7 orang, ada tenaga kerja sukarela sebanyak 13 orang. jadi secara keseluruhan ada 46 orang

SDM dan aset atau sarana prasara yang kita miliki. SDM yang sesuai dengan kualifikasi teknis untuk mengelola sumber daya perikanan. Yang sesuai dengan kualifikasi 40 % kalau yang 60% lain lebih ke pengalaman. Aset perikanan, walaupun beberapa aset telah dilimpahkan ke provinsi, namun seperti bangunannya atau sarana prasarana masih berada di wilayah kita, jadi masih bisa pakai dan dimanfaatkan oleh kita seperti Pendaratan Pelabuhan Ikan (PPI), Tempat Pelelangan Ikan (TPI), untuk distribusi ada pasar, sarana pendukung untuk penunjang seperti ketersediaan es

SDM aparatur dan SDM pelaku utama perikanan, kemudian potensi wilayah, karena berada di pesisir

Saya selaku kabid perijinan, sarana prasarana, dan pengelolaan TPI. Jadi kami ini mengelola TPI, jumlah TPI ada 11 yang besar itu ada TPI Binuangeun PAD nya 884.053.600 itu TPI paling besar. Dibawahnya ada TPI Bayah mempunyai target 500jt, ketiga TPI Cibareno. Jumlah motor kapal/perahu ukuran 5 GT kebawah itu kewenangan kabupaten.kalau diatas 5GT kewenangan provinsi. Jumlah perahu keseluruhan 705. Binuangeun 186, tanjung panto 67, sukahujan 28, cipunaga 37, situregen 53, panyaungan 32, bayah 140, pulomanuk 38, sawarna 53, cibareno 36, citarate 35. Kapal motor di binuangeun 140. Untuk perijinan di bidang saya, khususnya budidaya arealnya harus mempunyai SIUP harus 2 Ha, dibawah 2 Ha cuma untuk terdaftar saja,

Page 319: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

surat pernyataan dari kepala desa. Dinas Perikanan cuma memberi persyaratannya

Kita sudah punya SDM lah yang latar belakang lulusan perikanan, untuk bidang saya semua lulusan perikanan, kalau bidang sekretariat kan bersifat umum. Hampir 90 % pegawai yang sesuai lulusan. Sarana dan prasarana cukup, dengan sumber daya yang ada kita masih bisa bergerak. Jumlah nelayannya, dari luas pantai 91,18 jumlah nelayan 3.600 se kabupaten Lebak. kita punya TPI 11 PPI 1. jumlah SDM yang kurang dengan wilayah sangat luas, ada 6 kecamatan pesisir untuk penyuluh perikanan ada hanya 1, itu faktor kelemahan. Kalau sarjana perikanan cukup, tapi kalau jumlah kurang

Potensi sumber daya ikan lestari di selatan pulau jawa, sumber daya ikan, potensi ikannya, potensi perairannya relative belum ada pencemaran. Kualitas perairan masih bagus. Untuk SDM terutama di wanasalam, dengan jumlah nelayan yang 1900, hampir 60% dari jumlah seluruh jumlah nelayan di Kabupaten Lebak

Kekuatan perikanan tangkap Kabupaten Lebak, kesatu yaitu SDM, karena untuk sekarang sudah banyak yang jurusan kelautan dan perikanan, dengan latar belakang itu dan sesuai dengan tugas dan fungsinya. Kedua dari infrastruktur perikanan tangkap, kita sudah ada pelabuhan, itu salah satu modal untuk aktifitas terkait perikanan tangkap. Infrastruktur yang memadai diharapkan bisa berjalan dengan baik. Ketiga yaitu SDA, kebetulan kita berada di posisi samudera hindia, potensi sumber daya ikan cukup melimpah, hal itu terbukti dengan hasil produksi perikanan dari tahun ke tahun meningkat

Kita adanya kerjasama dengan masyarakat sekitar, lalu kita adanya silaturahmi dan sosialisasi

Alat tangkap, seperti jaring ada jaring rampus, gillnet, millennium, udang Dari sarana alat tangkap. Market, sudah cukup baik. Kita sudah sampe

ekspor. Ikan-ikan hasil tangkapan sudah banyak untuk ekspor Untuk potensi laut, kita panjang pantai mulai Binuangeun-Cibareno, itu

panjang sekali. Ada kecamatan wanasalam, cihara, bayah, panggarangan, cilograng

Untuk bantuan alat tangkap, kalau dilihat dari jumlah bantuan, desa muara lebih menjadi prioritas dalam pemberian bantuan. Jumlah nelayan sampai tahun 2016 kurang lebih ada 2.000 orang untuk di desa muara. Kebanyakan memang pekerjaannya nelayan, petani juga ada tapi sedikit kurang lebih ada 100 orang. Karena faktor wilayah juga desa muara ini wilayah pesisir

Q

I

Apa saja manfaat program pengembangan sistem perikanan

tangkap?

Page 320: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Yang jelas untuk meningkatkan pendapatan para nelayan, agar kehidupan para nelayan makin meningkat kesejahteraannya. Karena selama ini nelayan melaut itu berjalan turun menurun, sekarang diberikan pendidikan dengan pengetahuan, lalu diberikan alat tangkap menurut keilmuannya lebih membantu seperti GPS

Untuk kegiatan yang pertama pendampingan kelompok nelayan, bisa memberikan edukasi atau pendidikan, memberikan keterampilan kepada nelayan, penguatan SDM nelayan, walaupun lebih kuatnya dari bantuan APBN kementerian, sedangkan untuk kontribusi dari kabupaten itu berupa penyediaan alat tangkap ikan, peningkatan alat tangkap ikan diharapkan jangkauan area penangkapan bisa lebih luas lagi, sehingga hasilnya bisa maksimal

Manfaatnya banyak, mengenai hasil tangkapan ikan, sesuai dengan target dalam renstra, dan juga untuk peningkatan pendapatan asli daerah berasal dari retribusi tempat pelelangan ikan, dan untuk mensejahterakan nelayan secara umumnya

Rehab dulu, untuk TPI yang sudah tidak layak diajukan untuk rehab, karena terutama Binuangeun, ada gedung TPI nya, sangat diperlukan sebagai kantor. Pendampingan, yang namanya kantor, karena ada UPTD disitu yang bertugas mengontrol dan mengawasi dibawah wewenang UPTD, lalu ke bidang sini perijinan dan pengelolaan TPI

Yang jelas sangat bermanfaat, terkait banyak elemen kepada nelayan. pendampingan itu untuk nelayan, kita bisa memberikan bantuan hibah berupa sarana penangkapan akan meningkatkan pendapatan nelayan dan kesejahteraan nelayan, rehabilitasi terkait sarana yang digunakan oleh nelayan untuk aktifitas lelang, ketika kita menyediakan nelayan bisa menggunakan fasilitas tersebut. Jadi kita menyediakan tempat untuk digunakan nelayan

Dilihat dari intervensi pemerintah daerah khususnya untuk nelayan, jenis-jenis bantuan bertujuan untuk menambah armada, dan meremajakan alat tangkap yang digunakan. Diharapkan dengan adanya bantuan untuk memudahkan nelayan dalam menangkap ikan, mengefisienkan cara kerja mereka, seperti GPS. Bisa dilihat manfaatnya, dirasakan oleh penerima bantuan

Manfaat jelas, karena kita memberikan bantuan-bantuan dan seharusnya itu menjadi stimulus untuk nelayan. sarana prasarana penangkapan ikan, sarana prasarana infrastrukturnya, memberikan pelatihan-pelatiahn nelayan maupun pengolah. Harapannya nelayan menjadi tidak orang perorang namun menjadi kelompok dengan koperasi sehingga bisa saling membantu nantinya

Manfaatnya keterbatasan petugas dinas, luas cakupan yang harus benear-benar dilaksanakan, sasaran yang akan dicapai seoptimal mungkin itu

Page 321: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

nyampe ke sasarana atau tujuan, mengenai data, setidaknya mendekati keakuratan dengan adanya pendampingan, walaupun masih belum 100%

Sekarangkan bantuan harus melewati koperasi dari pemerintah, seperti bantuan jaring mesin. Yang mengelola koperasi. Kalau sekarangkan pengurus koperasi itu nelayan, jadi akan tidak salah sasaran, akan tepat sasaran, karena kita tahu mana nelayan yang sudah pernah dapat bantuan, mana yang belum pernah

Selama ini kami sangat bersyukur kepada pemerintah. Tapi memang untuk membantu kesejahteraan masih kecil, banyaknya masyarakat nelayan dengan keterbatasan anggaran

KUR itu ada 3, KUR Mikro paling banyak digunakan nelayan karena maksimal untuk pinjaman 25juta, KUR Ritel itu jarang karena dikelola oleh cabang bukan unit, dan KUR TKI pasti khusus untuk TKI

Kalau untuk asuransi lebih ke individu, lebih ke tenaga kerjanya, karena berbeda dengan tenaga kerja di laut dan di darat. Untuk rehab dilihat dari pengembangan usaha, ketika ada kunjungan dari pihak tertentu dan lebih pada kenyamanan pengunjung

Q

I

Apa saja program unggulan Dinas Kelautan dan Perikanan untuk

pengembangan potensi perikanan?

Kegiatan pendampingan, membantu memberikan alat bantu atau menghibahkan seperti alat tangkap, jaring, perahu, walaupun belum secara keseluruhan mendapatkan bantuan tersebut disalurkan kepada kelompok nelayan. Diharapkan kelmpok ini bisa berkembang, secara perorang juga makin berkembang

Kegiatan pendampingan, karena rehab TPI itu sebagai penunjang untuk distribusikan hasil. Namun yang diutamakan selama ini kita penyediaan sarananya lebih ke fisik, untuk softskill belum terlalu rutin, paling seperti untuk penggunaan GPS atau semacam edukasi yang diperbolehkan dalam penangkapan ikan

Pemberian bantuan, untuk tahun ini ada 10 kapal ukuran 3 GT serta alat tangkapnya seperti jaring. Untuk rehab TPI rencananya tahun ini ada 2, TPI Situregen dan TPI Citarate

Saling berkaitan erat, ada rehab ada pendampingan Kalau menurut saya, pendampingan yang menjadi prioritas karena kita

memebrikan bantuan hibah untuk meningkatkan hasil tangkapnnya, kalau rehabilitasi masih kita bisa alokasikan tahun depan

Bantuan sarana penangkapan ikan, pembangunan prasarana pelabuhan, yaitu fasilitas TPI seperti alur pelayaran, kolam pelabuhan di dermaga

Pertama bantuan, sarana dan prasarana termasuk alat tangkap, kapal. Kedua kartu nelayan, bagian dari program pengembangan potensi

Page 322: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

perikanan tangkap, karena dengan kartu itu bisa memperoleh beasiswa pendidikan, mendapatkan bahan bakar. Ketiga asuransi nelayan, manfaatnya untuk kepentingan yang bisa mendukung mengembangkan diri. Sasaran program untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan

Saat ini hanya alat tangkap yang ramah lingkungan, tidak dilarang oleh pemerintah, karen kalau berbicara hasil tangakapan bisa berubah-ubah apalagi dibarengi dengan terang bulan

Alat tangkapnya, kalau nelayan mah macam-macam sih. Kadang-sama alat tangkap ini berhasil, sama yang lain tidak

Sarana alat tangkap, yang paling memang unggulan Dari hasil tangkapan, pengolah yang sudah berkembang. Disini sudah ada

pengolah abon ikan tuna sudah masuk ke nasional juga ke presiden juga

Q

I

Bagaimana bentuk kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan

manfaatnya bagi pengembangan potensi perikanan tangkap ?

Kita mengusulkan mengenai anggaran, lalu kita meyakinkan pemerintah daerah bahwa nelayan ini masih butuh bantuan, disampaikan melalui rapat-rapat koordinasi apakah itu dilakukan ketika perencanaan penganggaran oleh Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) koordniatornya di BAPPEDA. Karena keterbatasan anggaran program atau kegiatan yang kita adakan tidak semuanya bisa terakomodir. Kita juga memerlukan bantuan yang bersifat dari pusat/provinsi

Biasanya yang berkaitan dengan kebutuhan nelayan, untuk penyediaan sarana dan prasana baik yang pokok atau penunjang, laporan hasil produksi, larangan-larangan dari pemerintah pusat lalu disampaikan ke pemerintah daerah,lalu minta solusinya seperti apa. seperti misalnya kemarin ada alat tangkap lobster yang tidak diperbolehkan, lalu dikomunikasikan ke pemerintah daerah, supaya pemberian bantuan sarana dan prasarananya tidak yang dilarang oleh pemerintah pusat. Kalau penentuan program itu sebelum adanya renstra oleh dinas dan tim dari Bappeda

Dari sisi anggaran, perencanaan dengan bappeda, untuk program-program dengan setda, dan anggaran/keuangan dengan BPKAD

Masalah PAD itu, karena kita mempunyai target. Ketika tidak tercapai itu harus ada alasannya, contohnya misal TPI bayah, 1 karena cuaca, alat perlengkapan pada rusak

Kita koordinasi lintas sektoral macem-macem, kita dengan kecamatan koordinasi terkait program-program kecamatan, dengan bagian umum, dengan dinas disperindag kaitan dengan masalah perdagangan, kemudian dinas lingkungan hidup terkait pengelolaan wilayah pesisir, ini yang di

Page 323: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

pemda kan yah. Dinas koperasi juga terkait dengan kelembagaan, sudah mendorong kelompok untuk membentuk koperasi yang berbasis KUB sudah ada 2 di Bayah dan di Wanasalam. Karena untuk mekanisme penerimaan hibah atau bansos

Dinas dalam hal ini mewakili pemerintah kabupaten lebak untuk urusan perikanan, bukan kerjasama karena kita itu bagian dari pemerintah daerah. Yang ditugaskan oleh bupati dan wakil bupati untuk pemberdayaan nelayan, perikanan

Dinas perikanan kan bagian dari pemerintah daerah, jadi bentuk kegiatan yang dilakukan dinas itu adalah program dari pemerintah daerah di bidang kelautan dan perikanan. Bagian yang tidak terpisahkan dinas perikanan dengan pemerintah daerah. Sesuai dengan visi misi bupati dan wakil bupati mengenai program yang berkaitan dengan perikanan

Kami tidak lepas, dengan BPN dengan program SEHAT, jalan dengan ke dinas PU

Yang asli nelayan mah harus punya kartu nelayan, lalu asuransi takut ada kecelakaan atau meninggal dunia

Banyak hal, tentang legalitas perahu kemudian diharuskan masuk ke pelelangan, kewajiban kami memberikan kontribusi ke pemrintah

Pada saat penyususnan APBD, tapi hanya untuk mengetahui bagaimana

uang yang ada digunakan. Untuk penyusunan, sebenarnya kita sudah bisa melihat dari penyusunan RKPD, KUA-PPAS. Evaluasi di BPKAD itu seperti apakah anggaran itu sudah terserap apa belum

Koordinasi program dan kegiatan. Fungsi BAPPEDA itu sendiri lebih koordinasi dengan instansi. Kebetulan bidang ekonomi dan SDA kebetulan dinas perikanan ada disini. Mengarahkan agar tidak keluar dari rencana yang telah dibuat dari tahun 2014-2019

Koordinasi, dan mendorong potensi desa yang masih tertinggal, karena sekarang perangkat desa itu ada gajinya. Dari DD dan ADD setiap tahun meningkat itu. 16 M untuk kecamatan wanasalam. Tinggal pengawasannya pengeola itu, masyarakat harus diawasi, takut ada pelanggaran. Tahun ini desa muara mendapat 1, 396 M paling besar. Menjadi barometer dengan desa lain

Pembangunan, perkembangannya, memang dari profil juga seperti jumlah nelayan, jumlah penangkapan ikan, jenis ikan nya per tahun dengan nilai rupaiahnya, itu ada di profil desa

Page 324: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

II. Kelemahan/Weaknesses

Q

I

Apa saja weaknesses (kelemahan) yang dimiliki oleh Dinas Kelautan

dan Perikanan Kabupaten Lebak ?

SDM masih kurang, kemudian operasional dinas untuk pembinaan nelayan itu masih rendah, anggaran yang dikelola masih jauh dari apa yang diharapkan. Karena dari program banyak yang kita buat tapi kenyataannya tidak bisa dilaksanakan

Seharusnya memang seperti itu, yang paling memang dari lulusan perikanan, khusunya untuk bidang secara teknis, seperti 3 bidang yang ada.kalau di secretariat itu kan umum, jadi memang di prioritasnya dari teknik perikanan, kalau yang umum kan banyak jadi campur

SDM juga menjadi kelemahan, perlu pembenahan peningkatan kualifikasi perlu ditingkatkan

Banyak, salah satunya tadi itu SDM yang handal, yang serba bisa, masih kurang. Karena kita masih sedikit untuk tenaga, dengan berbagai disiplin ilmu yang campur. Kita kan dibidang tangkap, harusnya kita bisa tahu cara penangkapan yang baik. Selanjutnya dana, kita mengandalkan dari Dana Alokasi Khusus (DAK)

Sumber daya manusia, mereka para nelayan disini masih merasa alatnya masih tradisional, kemampuan para nelayan belum begitu terampil, peralatannya di pake kan ada jaring, pancing mereka itu kadang-kadang sudah usang atau rusak. Kemudian personil/tenaga jumlah 11 petugasnya hanya 1, PPL itu berbarengan untuk budidaya juga, sangat terbatas. Tugasnya melaporkan yang berhubungan nelayan, sebulan sekali ada rapat dinas

Jumlah SDM penyuluhnya, dari dinas cukup, kemudian Perilaku, Sikap dan Keterampilan (PSK) dari nelayan, keterampilan nelayan yang masih rendah dalam perikanan. Nelayan kita masih banyak yang belum memiliki sertifikat-sertifikat, sedangkan untuk berlayar apalagi kapal diatas 5 GT harus ada sertifikat berlayar, yang mengeluarkan sertifikat itu dinas perhubungan, selanjutnya anggaran sebenernya kita hanya mengandalkan dari DAK, APBD kita rendah

Kelemahan itu banyak faktor, apabila dilihat dari faktor alami karena disitu wilayah samudera dengan wilayah yang luas dikenal dengan mempunyai gelombang yg tinggi, seperti gelombang tinggi, angin, cuaca, musim. Faktor infrastruktur, seperti pembangunan alur pelayaran, belum optimal belum 100% lengkap, masih ada hal yang kurang, seperti sekelas TPI dermaga kurang panjang, belum ada SPBN. Faktor budaya

Page 325: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

masyarakat nelayan, umumnya di wilayah lain kampung nelayan identik dengan wilayah yang kumuh, dan berada di bawah garis kemiskinan, wilayah kita juga seperti itu, dan budaya yang tidak menabung terlalu berlebihan. Faktor SDM dalam hal pendidikan, lulus SD atau SMP saja syukur, ada yang tidak bersekolah. Akhirnya jadi pilihan terakhir, karena sekolah gak bisa akhirnya ikut melaut bersama bapaknya. Akhirnya turun menurun untuk pekerjaan sebagai nelayan

Nelayan, baik itu dalam hal pendidikan keterampilan, maupun pengetahuan. Masih keterbatasan anggaran, sehingga program-program kita hanya yang bersifat stimulus, nelayan kita masih kemampuan masih minim dan tradisional. Dalam hal pengawasan untuk di lapangan, masih kesulitan mengawasi perikanan tangkap. Masih belum menjangkau sepenuhnya

Keterbatasan petugas/personil di lapangan dari dinas, SDM nelayan masih rendah dalam hal ilmu

Petugas yang sedikit. Belum adanya sarana prasarana seperti cold storage, SPBN kan kalau beli di pom bensin harus pake surat-surat, surat kecamatan dari syahbandar, per tahun harus diperpanjang. Sedangkan kalau nelayan kecil kan beli bahan bakarnya sedikit, kalau harus pake surat mah kasian

Masih kurangnya program sarana tangkap yang betul-betul kami butuhkan

Dilihat dari peningkatan atau kemajuan, memang kurang cepat untuk nelayan yang kecil mah, disini memang pelabuhan itu dari mana-mana berbagai suku, kenapa miskin terus. Kalau juragannya mah iya. Terkait pendidikan, kesehatannya. Kenapa juga pada diam di atas tanah milik orang lain. Misal ada program RTLH tapi itu tidak bisa dijalankan, termasuk program untuk SEHAT. Kebanyakan berada di tanah juragannya, sehingga tidak bisa diterapkan program itu. Karena permasalahan status tanah

Dari musim, belum adanya sarana cold storage. ketika penangkapan berkurang kita memasok dari luar seperti ke muara angke jakarta. Ketika kita penangkapan banyak, kenapa ibaratnya tidak disimpan untuk persediaan masa paceklik

Q

I

Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan

sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan dan

Pangkalan Pendaratan Ikan ?

Sarana prasarana mah sudah cukup lah, dengan jumlah kapal yang ada masih mumpuni. Namun pelelangan itu kan daya beli para bakul masih kurang sehingga tiap pelelangan permasalahanya ada di permodalan, kita sudah mengupayakan dengan perbankan termasuk yang dikelola oleh pemerintah daerah yaitu BPR, kita sudah menghubungi semoga bisa

Page 326: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

terealisasi dengan suku bunga yang rendah yang tidak menggunakan anggunan, kalau nelayan itu dari mana, lagi mengupayakan untuk permodalan

Identifikasi keterbatasan sarana prasarana TPI tersebut, mana yang sudah layak mana yang belum layak. Yang tidak layak ini kita perhatikan dengan juga dengan aktifitas nelayannya, apabila aktifitas nelayan tinggi dan sarana prasarana tidak layak, ini yang akan perbaiki

Dengan pembinaan, monitoring, evaluasi, pembinaan yang dilakukan oleh tim kabupaten, bisa melihat perkembangan hasil tangkapan dengan bekerjasama dengan pihak terkait, seperti pol air, sahbandar

Harus ada pengawasan yang rutin, mengadakan pelatihan Kita memang sekarang lebih perbaikan pengelolaan TPI sebenernya, jadi

kalau dulu dikelola sendiri, sekarang kita bekerjasama dengan pihak ketiga, koperasi. Karena untuk pengelolaan TPI itu kita butuh modal, karena belum ada anggarannya jadi oleh pihak ketiga, kita lihat setahun dua tahun, kalau kita bisa mulai mengelola sendiri, kita akan kelola

Langkah yang sudah dilakukan, merehab TPI yang rusak, membangun TPI yang baru, yaitu TPI Cibareno. Menambah luas kolam pelabuhan

Dengan melakukan pemeliharaan atau rehab rutin setiap tahun, fasilitas TPI secara rutin. Kedua, dari sisi manajerial TPI supaya aktifitas pelelangan di TPI bisa berjalan dengan baik, jadi ada 2 secara administrasi dan manajerial

Dari semua kebutuhan, dari karcis lelang. Adanya pengelola TPI dan anggota, sarana prasarana

Pengennya bapak, adanya cold storage itu. Kalau ikan banyak bisa ditampung disitu dulu gitu. Disini mah kekurangnnya listrik. Es juga disini kualitasnya masih jelek, listriknya belum stabil disini sering mati lampu. Esnya itu cepat cair, jadi kan jelek. Kalau dari serang itu awet, meskipun agak mahal tetap dibeli, per balok 28.000. menurut bapak, kebutuhan nelayan itu yang paling rutin, kalau semua sudah stabil. Yang luar biasa itu nelayannya bukan hasil tangkapannya. Yang utama itu memang nelayan. misalnya ribuan ton es, garam, siapa yang beli nelayan. itu rutin semuanya. Kalau sepi Jakarta juga tembus. Cuma nelayan mah memang kurang pintar saja

Kebetulan koperasi baru masuk. TPI kemarin ada masalah, polemik ada masa transisi. Entah apa dasarnya kami ditawarkan untuk mengelola. Koperasi terima. Dalam hal pengelolaan TPI 1 bulan saja belum, masih tahap penjajakan koperasi juga

Q Bagaimana cara untuk mengatasi kurangnya Sumber Daya Manusia

Page 327: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

I dalam pendampingan kelompok nelayan ?

Kita adakan bimbingan dan pelatihan-pelatihan, sosialisasi-sosialisasi, untuk tahun ini ada tentang perizinan. Kita punya gedung sekaya maritim, temat berkumpul, usaha perikanan, nelayan, sosialisasi memberikan informasi yang aktual mengenai cuaca

Iya ada pelatihan, namun untuk penyuluh perikanan bantu itu memang harus ada, sebelum melakukan tugas merka dikasih pelatihan pendidikan di bandung selama seminggu

Untuk pegawai teknis ada undangan dari provinsi, misalkan untuk pelatihan teknis kapal, navigasi kapal. Kemudian pelatihannya berupa studi banding. Di kabupaten pendidikan struktural aparatur seperti kepemimpinan

Mengusulkan untuk menambahkan tenaga, mengirimkan tenaga bimtek, pernah juga mengusulkan ke pemerintah daerah yaitu Badan Kepegawaian Daerah (BKD) namun selalu pending

Harus banyak menambah personil untuk dialokasikan yang di Binuangeun dan Bayah. Harus ditempatkan yang potensi

Kita coba dengan jejaring kerja, kita punya whatshap kita berusaha gunakan untuk komunikasi, karena jarak yang jauh. Kita bisa gunakan untuk kerjasama, contohnya pengawasan kita bisa bekerjasama dengan pol air, kita bisa kerjasama dengan lintas sektoral

Menambah sumber daya aparatur, untuk membina membangun memberdayakan. Kurang proporsional dari jumlah pelaku perikanan dengan aparat pemerintah daerah yang bekerja di daerah perikanan

Paling kita berkoodinasi dengan tenaga pendamping, kita mencoba untuk mengoptimalkan peran serta mereka dalam membantu dinas perikanan. Secara lisan kita berkoordinasi dengan dinas provinsi, dalam hal mencari informasi

Saya membuat schedule/jadwal yang non stop, tidak mengenal hari libur. Suka mengadakan pelatihan ke nelayan baik mengenai alat tangkap, pengggunaan kapal penggunaan mesin, baik tingkat kabupaten, provinsi, atau pusat. Selalu melakukan anjang sono, minimal seminggu sekali

Harus stabil kalau nelayan alat tangkapnya. Pengalaman bapak sebagai nelayan, dulu 10 piece jaring aja dapat hasil yang luar biasa. Tapi sekarang 50 piece jaring ikan yang dihasilkan belum tentu banyak

Harus ada penambahan personil Sekarang memang tingkat pendidikan agak meningkat, tapi sebelum itu

pendidikan anaknya diabaikan, malah disuruh ikut orang tuanya melaut

Q Apa saja yang dilakukan untuk mendapat dukungan dari perbankan

Page 328: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

I untuk permodalan nelayan ?

Baru ke juragan saja, tapi untuk ke nelayan belum Walaupun saya belum punya data, berapa saja kelompok nelayan yang

pengajuan perbankan. Kayaknya masih kecil Nelayan di kita mayoritas nelayan yang tidak memiliki agunan, paling

untuk bantuan perbankan itu untuk juragan, karena mereka ada jaminan. Sedangkan untuk nelayan, perbankan tidak percaya, karena dengan hasil tangkapan yang tidak tentu, dan tidak memiliki agunan atau jaminan

Yang dikatakan KUR dari budidaya ada, kalau untuk nelayan karena saya baru 2 bulan, penyerapannya masih rendah. Kalau dari APBN atau APBD banyak

Selama ini akses perbankan untuk nelayan kecil belum ada, tetapi kita punya program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah), sertifikat itu adalah akses untuk permodalan itu, sertifikat itu sebagai jaminan, sertifikat itu dianggunkan untuk dapat pinjaman

Sampai saat ini pemerintah daerah sedang mengusahakan agar adanya akses untuk permodalan, dengan cara salah satunya pemerintah ada program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah Nelayan ) pernah diintervensi oleh pemerintah pusat. Sampai tahun 2016 masih berjalan. Itu tujuannya selain membuat legalitas tanah, dan sebagai anjuran untuk mendapatkan pinjaman. Untuk saat ini hanya dibawah 0,5% nelayan yang menggunakan sertifikat tanah itu untuk menambah modal tersebut

Kalau secara langsung memang belum, namun nanti ada program pusat. Seperti asuransi nelayan, dan program SEHAT (Sertifikat Hak Atas Tanah Nelayan), karena selama ini nelayan dikenal tidak ada yang bisa jadi jaminan. Membantu akses untuk permodalan

Sekitar 100 lebih yang menggunakan anggunan ke bank Kurang paham bapak mah. Gak mau susah sih, langsung aja Terbagi 3 bagaian, modal sendiri, perbankan, ada dari para

juragan/langgan. Dipresentasekan itu modal 25 %, perbankan 25%, dan modal dari juragan atau langgan itu 50%

Sekitar 70%, paling nelayan yang memiliki pekerjaan lain seperti buka toko, kalau nelayan penuh perbankan menghindari karena khawatir akan macet untuk bayar

Kerjasama dengan perbankan, tapi kalau dengan bank, pihak bank juga menginginkan adanya agunan itu. Presiden bilangnya tidak ada agunan tapi tetap saja dalam pelaksanaannya. KUR juga tetap ada agunan

Mayoritas sudah, 75% sudah menggunakan bantuan perbankan

Q Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan

Page 329: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

I respon pemerintah daerah dalam program pengembangan sistem

perikanan tangkap ?

Karena selama ini baik saja respon dari pemerintah daerah, dilihat dari peran aktif pemerintah daerah yang selama ini ada, dalam kegiatan pengembangan potensi perikanan tangkap di Kabupaten Lebak.

Responnya baik, pemda sering mendorong kebutuhan apa saja yang dibutuhkan di lapangan, dan mengkomunikasikan dengan pusat apa saja yang dibutuhkan

Insya Allah baik, karena kalau tidak target kita tidak akan tercapai. Lalu pembinaan untuk nelayan, komunikasi dengan juragan kapal, setiap bulan kepala dinas melaporkan ke pemerintah daerah

Respon sangat tinggi, menjadi andalan di dinas perikanan yang di binuangeun, kan kalau di pemda tidak terlihat mana yang paling andalan, tapi kalau di dinas perikanan yaitu TPI Binuangeun

Potensi perikanan tangkap di wanasalam cukup tinggi, diketahui bahwa produksi dominan di Kabupaten lebak itu ikan tuna tongkol dan cakalang sangat diminati untuk ekspor, banyak yang meminta untuk mengirim ikan tersebut, kebetulan wanasalam itu jalur migrasi ikan-ikan cakalang tersebut. Sangat potensial untuk dikembangkan produksi perikanan. Kabupaten lebak itu sudah bekerja sama nota kesepakatan antara PERINDO dengan bupati lebak sepakat untuk mengembangkan industry yang ada di kabuapten lebak. kalau gak salah rencananya PERINDO itu akan membangun cold storage, pabrik es, dan SPBN. Karena kita potensi perikanan tangkapnya cukup tinggi, tapi fasilitasi belum menunjang. Fasilitas ada tapi belum bisa mengakomodir potensi perikanan tersebut

Iya sudah, dengan memberi jalan itu Memang dalam hal kontribusi perikanan tangkap untuk pendapatan besar

di dinas perikanan, namun kalau sudah masuk kas daerah, itu tidak hanya perikanan tangkap saja, tetap saja masih kecil, sehingga memang untuk sebagian kewenangan yang dialihkan ke provinsi itu bisa tidak meringankan pengeluaran anggaran

Bagus, dibuktikan dengan hasil setiap tahun hasil produksi Menurut bapak, kalau sekarang ini agak mending. Mudah-mudahan

kedepannya bisa lebih baik Responnya bagus. Tapi langkah-langkah solusi untuk pengembangan

dianggap kurang, entah kalau sudah oleh provinsi. Karena 2016 kebelakang pihak provinsi ini menganak tirikan wanasalam, entah itu karena jauh atau apa

Dalam segi pengajuannya tidak ada masalah, tapi dalam pengelolaan di internalnya dinas tidak tahu, karena itu internal dinas. Kalau kita selagi ada untuk dianggarkan kita tidak masalah. Untuk setiap SKPD penghasil PAD pemda juga memberikan insentif 5% dari PAD yang dihasilkan

Iya ada, biasanya per triwulan. Hanya sebatas mengevaluasi, sudah sejauh

Page 330: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

mana mengerjakannya Kalau dilihat dari bantuan-bantuan alat tangkap bagus sih, setiap tahun

ada bantuan. Namun, disini yang kurang itu dalam hal pengelolaan pariwisata, karena mayoritas tanahnya milik sendiri bukan punya pemerintah

III. Peluang/Opportunities

Q I

Apa saja peluang yang dimiliki oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak dalam pengembangan potensi perikanan tangkap

?

Potensi alam yang luar biasa, Cuma peluang untuk masih banyak dengan meningkatkan sumber daya manusia di didik dan dilatih, karena masih kurang nelayan kita yang mau melaut selama 7 hari, 5 hari sudah mau pulang, dibandingkan dengan kapal dari sibolga bisa sebulan atau 2 bulan. Kita berikan kapal 10 GT tapi tidak bisa berjalan, karena para nelayannya tidak ada kemauan

Pengembangan potensi perikanan yang lebih luas lagi, untuk area penangkapan ikan lebih luas

Kewenangan wilayah penangkapan sampai 18 mil, asalkan menggunakan kapal kecil. Bekerjasama dengan pihak lain, misalnya di bayah ada pabrik semen merah putih, kemudian karena ada dermaga kapal yang terganggu, maka adanya kerjasama untuk memperbaiki dermaga tersebut

Ketika peralatannya bagus, pengetahuannya luas, hasil tangkap akan semakin bagus lagi, Bianguangen paling startegis, jangkauan lautnya tidak terlalu jauh cuma untuk perubahan itu tidak bisa sekaligus, harus pelan-pelan, masih bingung kalau di kasih sekaligus, harus dikasih pengetahuannya dulu, baru dikasih peralatannya. Nanti malah tidak akan jalan nanti itu kapalnya, kalau sekaligus. Menurut saya, dinas yang tidak memakai modal atau apapun itu cuma dinas perikanan, karena tinggal mengambil dilaut, kemudian dijual

Nah itu tadi kerjasama dengan PERINDO, dari swasta juga ada yang membangun SPBN, swasta juga ada yang berinvestasi. Kan kalau PERINDO itu BUMN

Seperti datangnya Menteri BUMN dengan membawa jajarannya di bidang BUMN, seperti perusahaan-perusahaan BUMN contohnya Perindo, Perinus. Akan merencanakan cold storage

Peluang cukup besar, bisa dilihat dari sudah banyaknya investor yang melirik. Seperti sudah ada tambak udang di sepanjang jalan Binuangeun. Kebanyakan investor dari Jakarta. Tapi untuk perikanan tangkap belum

Page 331: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

banyak, Karena hasil tangkap belum terlalu banyak dihasilkan Hasil tangkapan ekspor, ke jepang korea ikan tuna biasanya Kalau peluang di darat, harus mengadakan cold storage yang stabil, kalau

banyak ikan harus menampung kita. Kalau banyak ikan, bos-bos besar saja yang bisa menyimpannya. Kalau tidak ada ikan, kita tetap membeli dari bos-bos itu atau dari Jakarta

Sebetulnya sangat bagus, pertama pelabuhan kelas menjadi no 1 di kabupaten bahkan provinsi, kalau karangantu memang karena kelas pelabuhan kelas PPN. Tapi kalau jumlah kapal, hasil produksi kita masih unggul. Peluang itu sangat baik disini, jenis ikan pun banyak untuk kualitas ekspor. Harusnya pemerintah ini membuka akses, karena kita hanya selaku supplier eksportir belum menjadi eksportir

Kalau ritel kan diurusnya ke cabang, sedangkan KUR Mikro diurus ke unit dan biasanya nasabah tidak mau ke cabang karena jauh, jadi ke unit saja, dan nasabah ingin tetap dengan setoran yang kecil. Kalau KUR Ritel setorannya lumayan besar. Tapi kelebihan KUR Ritel itu ada asuransinya, jadi ketika nasabah meninggal dunia semua tagihan dihilangkan, sedangkan kalau KUR Mikro itu tidak ada asuransi, jadi kalau nasabah tersebut meninggal dunia, tagihan tetap dibayar oleh ahli warisnya.

Sekarang ini mulai rame, tapi tambak udang. Pantai-pantai sekarang sudah dibebaskan garapannya. Karena disini akan jadi minapolitan sesuai dengan tata ruang wilayah

Dilihat dari perkembangan teknologi, sekarang sudah ada GPS untuk melaut, lebih modern, lebih mudah

Q

I

Bagaimana Dinas Kelautan dan Perikanan memanfaatkan peluang

yang didapatkan ?

Memberikan pelatihan kepada nelayan Memberikan kapal dengan kapasitas yang lebih besar, kita mengusulkan

ke pusat Membantu memberikan kapal, alat tangkap, lalu GPS. Adanya

perencanaan dari pihak swasta akan ada pembangunan SPBN di wanasalam

Memperkenalkan dulu ke nelayan, melihat menikmati atau masuk. Misalnya memperkenalkan koperasi, setelah diperkenalkan saling menguntungkan lalu melihat seperti ini koperasi. Setelah itu pasti akan ingin memiliki

Kita terus berkoordinasi dengan pihak PERINDO dan investor. Kita membantu secara regulasi, memfasilitasi regulasi-regulasi

Tentunya kita terbuka, artinya mereka menghubungi dinas perikanan mendukung bila akan dibuat pembangunan infrastruktur perikanan

Page 332: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

tangkap. Begitu pun investasi dalam hal penangkapan ikan, seperti swasta yang ingin bawa kapal di daerah wanasalam

Dengan mempermudahnya, yaitu salah satunya dengan memberikan rekomendasi-rekomendasi asalkan sesuai dengan tata ruang kita.namun untuk diizinkan atau tidak, sesuai dengan dinas tata ruang

Mereka para nelayan harus mengikuti persyaratan layak dari perusahaan, seperti kualitas ikan, jenis ikan

Ya itu harus punya modal, kasihan nelayan. kalau lagi banyak ikan, harga ikan itu murah, tapi kalau lagi tidak ada kita harus membeli dari luar. Kan kalau cold storage akan enak nantinya

Menjalin kerjasama, dengan berbagai pihak. Tidak hanya pemerintah saja pemerintah butuh swasta atau pihak lain

Meningkatkan perekonomian nelayan, alat tangkap lebih modern

IV. Ancaman/Threats

Q

I

Apa ancaman yang dihadapi oleh Dinas Kelautan dan Perikanan

untuk potensi perikanan tangkap ?

Berkembang industri yang menggunakan fasilitas laut diantaranya seperti pabrik semen atau pabrik yang dibangun di pinggir pantai yang menggunakan transpotasi laut sehingga banyak kapal-kapal tongkang yang mengganggu nelayan, membuat kabur ikan

Terganggunya wilayah area penankapan ikan, contohnya dengan berdirinya pabrik semen, bisa mengganggu area penangkapan ikan, bisa juga pendakalan alur pelayaran. Untuk di Wanasalam, kemaren itu ada rencana pengeboran minyak, yang katanya hasilnya itu akan diangkut melalui Wanasalam, otomatis mengganggu.

Adanya perbedaan pendapat dengan ormas, LSM dengan nelayan setempat. Mengganggu keberlangsungan, biasanya dalam hal bagi hasil

Belum ada, paling untuk nelayan dengan kehidupan yang terbatas seharusnya jangkauan penangkapan ikan jauh, karena peralatan masih terbatas juga

Ketika kita tidak bisa memenuhi, dengan keterbatasan armada ukuran yang besar sedikit, sehingga perubahan cuaca. Kapal-kapal juga terbatas dalam melakukan penangkapan. Nah itu supply, untuk permintaan kan tetap sehingga supply nya dari luar Jakarta, nah ini mengganggu dalam hal kualitas dari ikan berasal tersebut, dikhawatirkan mengandung formalin. Supplier dari Jakarta, ikan –ikannya itu tidak menjamin kualitasnya. Karena permintaan ikan di kita cukup tinggi sedangkan perubahan cuaca, jadi secara otomatis produksi menurun sedangkan permintaan tetap tinggi, jadi supply ke yang lain

Page 333: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Penurunan kualitas perairan, seperti di Bayah ada pabrik semen, yang buang limbah ke sungai. Adanya industrialisasi. Persaingan bisnis, persaingan usaha karena keterbatasan armada.di wanasalam menggunakan kapal dibawah 5GT, namun nelayan pendatang seperti dari Jakarta, Sumatera kapal besar, dan ada alat tangkap yang memadai

Cuaca, alam karena kita samudera. Cuaca ekstrem yang melanda. Adanya industry-industri, asalkan kewajiban-kewajiban seperti ada CSR tidak masalah

Hanya dilihat cuaca, kita tidak bisa menjangkau ketika cuaca kurang baik Seperti bom, bukan orang sini tapi dari lampung yang ada di pulau tinjil.

Sampai sekarang masih ada, segala sesuatu akan terjadi walaupun tidak diperbolehkan. Tapi kita sarana belum memadai, seperti kapal patrol, untuk kesananya. Hanya ada kantornya saja. Dilakukan selalu sengaja, supaya hasil tangkapan besar

Kita tersaingi oleh kapal dengan alat tangkap yang modern. Disini kebanyakan alat tradisional. Kalau ada pendatang yang menggunakan alat tangkap modern, disitulah kami merasa terancam, kami tidak bisa menyaingi, seperti kapal besar, walaupun itu ZEE tapi ada dampak karena disana mereka membuat rumah ikan, sehingga ikan itu terhalang

Tidak ada agunan untuk KUR sebenarnya, cuma bank menghindari resiko kredit kalau tidak menyimpan agunan lalu bank akan percaya ke apa

Iya memang nanti akan terhalang, tapi kami sudah bilang agar dibolongin agar pantainya masih terlihat, jangan sampai seperti di Anyer, mana laut. Itu action dari satpol PP nantinya

Dilihat dari teknologi juga, kadang ada persaingan, aturan yang ada Misalnya tidak diperbolehkannya menangkap benur, sekarang lagi trendnya penangkapan benur. Sekarang nelayan tidak menangkap ikan lagi, pada beralih ke penangkap benur. Benur juga lebih mahal dijualnya

Q

I

Bagaimana cara Dinas Kelautan dan Perikanan menghadapi

ancaman tersebut ?

Ya karena kita keterbatasan kewenangan, paling kita bisa berteriak kepada mereka yang telah mengganggu kehidupan nelayan supaya bisa ada kontribusi kepada nelayannya seperti CSR

Kita harus mengidentifikasi, lalu kita sampaikan. Walaupun saya tidak tahu untuk mengenai musyawarah perizinan pengeboran tersebut, biasanya hanya pihak kecamatan yang diundang

Mengkomunikasikan mengkoordinasikan dengan ormas tokoh masyarakat

tidak ada Sebenernya supplier dari luar tidak masalah, Cuma kita harus bener-bener

Page 334: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

meningkatkan dalam hal pengawasan, kita bekerjasama dengan disperindag juga mengantisipasi masuknya ikan yang berformalin

Harus mengikuti teknologi, harus meningkatkan kapasitas diri sendiri dengan belajar lebih banyak yang lebih canggih dan modern, dan menggunakan alat tangkap yang efisien tapi tidak menggunakan alat tangkap dilarang

Lebih waspada, karena dari alam. Kalau cuaca sudah ekstrem tidak usah dipaksakan. Kalau untuk industry, lebih mengingatkan mengenai langkah-langkah AMDAL, kewajiban perusahaan

Kami menghimbau dengan program simail para nelayan diminta no hp lalu diberikan info cuaca dari bmkg. Uptd yang mengirim broadcast

Itu harus ada kapal patrol, karena selama ini belum ada kapal tersebut. Kapal lawan itu sangat cepat, sehingga kita tidak bisa mengejarnya

Kami belum ada solusi Bingung juga kalau aturannya, harus dibenahi. Sehingga harus berpikir

bahwa kenapa negara lain bisa mengembangkan benur, tapi kenapa di indonesia belum saja, lebih respon

Page 335: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 336: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 337: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 338: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 339: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 340: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 341: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 342: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 343: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 344: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 345: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 346: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 347: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 348: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 349: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 350: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 351: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 352: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 353: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 354: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 355: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 356: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 357: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 358: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 359: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 360: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 361: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 362: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 363: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 364: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 365: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 366: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 367: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 368: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 369: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 370: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 371: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 372: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 373: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 374: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Tabel Pedoman Wawancara

No Indikator Pertanyaan Informan

1 Strengths (kekuatan)

Apa saja strengths (kekuatan) yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ?

Apa saja manfaat program pengembangan sistem perikanan tangkap ?

Apa saja kegiatan unggulan Dinas Perikanan untuk pengembangan potensi perikanan?

Bagaimana bentuk kerjasama dengan Pemerintah Daerah dan manfaatnya bagi pengembangan potensi perikanan tangkap ?

2 Weaknesses (kelemahan)

Apa saja weaknesses (kelemahan) yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ?

Apa saja langkah-langkah yang dilakukan untuk meningkatkan sarana dan prasarana penunjang Tempat Pelelangan Ikan dan Pangkalan Pendaratan Ikan ?

Bagaimana cara untuk mengatasi kurangnya Sumber Daya Manusia dalam pendampingan kelompok nelayan ?

Apa saja yang dilakukan untuk mendapat dukungan dari perbankan untuk permodalan nelayan ?

Langkah-langkah apa saja yang dilakukan untuk meningkatkan respon pemerintah daerah dalam program pengembangan sistem perikanan tangkap

3 Opportunities (peluang)

Apa saja peluang yang dimiliki oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dalam pengembangan potensi perikanan tangkap ?

Bagaimana Dinas Perikanan memanfaatkan peluang yang didapatkan ?

4 Threats (ancaman)

Apa ancaman yang dihadapi oleh Dinas Perikanan untuk potensi perikanan tangkap ?

Bagaimana cara Dinas Perikanan menghadapi ancaman tersebut ?

Page 375: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 376: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential
Page 377: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

RENCANA STRATEGIS TAHUN 2014-2019

PEMERINTAH KABUPATEN LEBAK DINAS PERIKANAN

2016

PERUBAHAN

Page 378: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 1

1

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Perencanaan strategis adalah proses yang dilakukan suatu organisasi untuk

menentukan strategi atau arahan, serta mengambil keputusan untuk mengalokasikan sumber

dayanya (termasuk modal dan sumber daya manusia) untuk mencapai strategi ini.

Perencanaan Strategis ( Strategic Planning ) adalah sebuah alat manajemen yang digunakan

untuk mengelola kondisi saat ini untuk melakukan proyeksi kondisi pada masa depan,

sehingga rencana strategis adalah sebuah petunjuk yang dapat digunakan organisasi dari

kondisi saat ini untuk mereka bekerja menuju 5 sampai 10 tahun ke depan ( Kerzner , 2001 ).

Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah, yang selanjutnya disingkat dengan

RENSTRA SKPD adalah dokumen perencanaan SKPD untuk periode lima (5) tahun, yang

memuat visi, misi, tujuan, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pembangunan yang

disusun sesuai dengan tugas dan fungsi Satuan Kerja Perangkat Daerah serta berpedoman

kepada arah, kebijakan dan program-program kerja daerah yang tertuang dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) tahun 2014-2019. Rencana strategis

(renstra) dipergunakan sebagai acuan perencanaan operasional kegiatan satuan kerja yang

dituangkan dalam Rencana Kerja (Renja) Satuan Kerja setiap tahunnya. Rencana strategis

Kementerian Perikanan dan Provinsi Banten menjadi bahan acuan dalam penyusunan

Rencana strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

Perubahan Renstra mengacu pada perubahan RPJMD sesuai dengan berlakunya

Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 mengenai Pemerintahan Daerah. Perubahan ini

memiliki dampak pada perubahan struktur organisasi dan tata kelola Dinas serta sasaran-

sasaran yang telah ditetapkan.

1.2. Landasan Hukum

Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak tahun 2014-2019 disusun untuk

mencapai tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak. Dasar

hukum perencanaan strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak tahun 2009-2014 mengacu

pada beberapa produk perundang-undangan sebagai berikut :

Page 379: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 2

2

1. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2000 tentang Pembentukan Propinsi Banten

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2000 Nomor 182, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4010);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4286);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan

Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004

Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

5. Undang-undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 164, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421);

6. Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2004 Nomor 118, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4433) sebagaimana telah diubah dengan Undang-undang Nomor 45 Tahun 2009

tentang perubahan atas Undang-undang Nomor 31 Tahun 2004 tentang Perikanan

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 45, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 5073);

7. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 32, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4437) sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan

Undang-undang Nomor 12 Tahnu 2008 tentang perubahan kedua atas Undang-undang

Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik

Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia

Nomor 4844);

8. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara

Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);

9. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang

(RPJP) Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007

Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700);

Page 380: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 3

3

10. Undang-undang Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4725);

11. Undang-undang Nomor 14 Tahun 2008 tentang Keterbukaan Informasi Publik

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 61, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4846);

12. Undang-undang Nomor 12 Tahun 2011 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-

Undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 82, Tambahan

Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5234);

13. Undang-undang Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 4575);

14. Undang-undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara

Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Republik

Indonesia Nomor 5587);

15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4576);

16. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4578);

17. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan

Penerpan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2005 Nomor 65, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4585);

18. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan

Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan (Lembaran Negara Republik Indonesia

Tahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663);

19. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan

antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Propinsi, dan Pemerintahan Daerah

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 82,

Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737);

20. Peraturan Pemerintah Nomor 41 Tahun 2007 tentang Organisasi Perangkat Daerah

(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, Tambahan Lembaran

Negara Republik Indonesia Nomor 4741);

Page 381: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 4

4

21. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Kinerja

Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun

2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4851);

22. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan,

Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah (Lembaran

Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara

Republik Indonesia Nomor 4817);

23. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah;

24. Peraturan Presiden Nomor 02 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka

Menengah Nasional (RPJMN) Tahun 2015-2019;

25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan

Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir kali dengan Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 20111 tentang Perubahan Kedua atas Peraturan Menteri

Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

26. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan

Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara Penyusunan, Pengendalian

dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan Daerah;

27. Peraturan Menteri Kelautan dan Perikanan Nomor 26 Tahun 2016 tentang Pedoman

Nomenklatur Perangkat Daerah Dan Unit Kerja Pada Perangkat Daerah Provinsi Dan

Kabupaten/Kota Yang Melaksanakan Urusan Pemerintahan Di Bidang

Kelautan Dan Perikanan;

28. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 tentang Pembentukan dan

Susunan Perangkat Daerah Kabupaten Lebak;

29. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2005 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Daerah Kabupaten Lebak;

30. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 19 Tahun 2008 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah Kabupaten Lebak Tahun 2005-2025;

31. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 2 Tahun 2014 tentang Rencana Tata Ruang

Wilayah Kabupaten Lebak;

32. Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor 5 Tahun 2014 tentang Rencana

Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak Tahun 2014–2019.

Page 382: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 5

5

1.3. Maksud dan Tujuan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak,

merupakan arah pembangunan yang ingin dicapai daerah dalam kurun waktu lima tahun.

Perubahan Rencana Strategis (Renstra) Dinas Perikanan Kabupaten Lebak adalah dokumen

Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yang berjangka

waktu lima tahun setelah diadakan evaluasi terhadap capaian Renstra dan disusun dalam

rangka mengoperasionalkan Perubahan RPJMD Kabupaten Lebak sesuai tugas dan fungsi

Dinas. Substansi utama Renstra Dinas Perikanan Kabupaten Lebak memuat visi, misi,

tujuan, strategi, kebijakan, program dan kegiatan pembangunan.

Penetapan tujuan Perubahan Renstra Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dimaksudkan

untuk memberikan gambaran yang jelas kepada seluruh aparatur Dinas Perikanan serta

masyarakat yang berkepentingan terhadap pelaksanaan tugas–tugas di Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak, sehingga dapat dijadikan sebagai dasar pengambilan keputusan bagi

Kepala Dinas Perikanan Kabupaten Lebak selaku kepala SKPD dan sebagai alat pengukur

kinerja Dinas sesuai dengan tolok ukur kinerja yang telah ditetapkan dalam Renstra.

Maksud dan tujuan dari penyusunan Perubahan Rencana Strategis Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 yaitu :

1. Menyediakan acuan resmi bagi seluruh Aparatur Dinas dalam menyusun program dan

kegiatan selama kurun waktu lima tahun;

2. Memudahkan seluruh jajaran Dinas dalam mencapai tujuan dengan melaksanakan program

dan kegiatan.

3. Memudahkan seluruh jajaran Aparat Dinas memahami dan menilai program dan kegiatan

operasional tahunan dalam rentang waktu lima tahunan sesuai dengan Peraturan yang

berlaku;

4. Memberikan arahan bagi pelaksanaan pembangunan jangka menengah lima tahun

kedepan;

5. Menjadi instrument penilaian kinerja tahunan dalam kurun waktu lima tahunan.

1.4. Sistematika Penulisan

Substansi Perubahan Rencana Strategis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Tahun

2014-2019 menyangkut potensi, kondisi, peluang dan kendala di sektor Perikanan yang

dihadapi oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak serta pengalihan kewenangan pengelolaan

sumberdaya kelautan kepada Pemerintah Pusat dan Pemerintah Provinsi. Selanjutnya

Page 383: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 6

6

ditetapkan visi dan perubahan misi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak beserta seluruh uraian

yang menyertainya dan tahapan-tahapan pencapaian periodik berikut tolok ukur kinerjanya.

Sistematika penulisan Rencana Startegis Dinas Perikanan Kabupaten Lebak sebagai

berikut :

BAB I. PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

1.2. Landasan Hukum

1.3. Maksud dan Tujuan

1.4. Sistematika Penulisan

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN SKPD

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi SKPD

2.2. Sumberdaya SKPD

2.3. Kinerja Pelayanan SKPD

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan SKPD

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

SKPD

3.2. Telaahan Visi, Misi, dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala

Daerah Terpilih

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup

Strategis

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

1.1. Visi dan Misi SKPD

1.2. Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

1.3. Strategi dan Kebijakan SKPD

BAB V. RENCANA PROGRAM DAN KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA,

KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

BAB VI. INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KEPADA TUJUAN

DAN SASARAN RPJMD

BAB VII. PENUTUP

Page 384: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 7

7

BAB II. GAMBARAN PELAYANAN DINAS PERIKANAN

2.1. Tugas, Fungsi dan Struktur Organisasi Dinas Perikanan

Mengacu pada Peraturan Pemerintah Nomor 18 tahun 2016 tentang

Organisasi Perangkat Daerah, mulai tahun 2016 Struktur Organisasi, Tugas

Pokok dan Fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak berdasarkan Peraturan

Daerah Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016 Tentang Pembentukan

Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Lebak. Berdasarkan Perda

tersebut Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mempunyai tugas dan fungsi

sebagai berikut :

1. Tugas

a. Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan

Perikanan berdasarkan azas otonomi;

b. Melaksanakan tugas pembantuan di bidang Perikanan yang diserahkan kepada

Pemerintah Daerah.

1.2.Fungsi

a. Perumusan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil

pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang

usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan

Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pengelolaan pembudidayaan ikan;

b. Pelaksanaan kebijakan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil

pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang

usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten, pengelolaan dan penyelenggaraan

Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pengelolaan pembudidayaan ikan;

c. Pelaksanaan evaluasi dan pelaporan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha

kecil pembudidayaan ikan, penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan dan

yang usahanya dalam 1 (satu) daerah kabupaten, pengelolaan dan

penyelenggaraan Tempat Pelelangan Ikan (TPI), dan pengelolaan

pembudidayaan ikan;

d. Pelaksanaan administrasi Dinas Perikanan Kabupaten; dan

Page 385: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 8

8

e. Pelaksanaan fungsi lain yang terkait bidang perikanan yang diberikan oleh

Bupati.

Adapun susunan organisasi Dinas Perikanan adalah sebagai berikut :

a. Kepala Dinas

b. Sekretariat :

1. Sub Bagian Program dan Keuangan;

2. Sub Bagian Umum dan Kepegawaian.

c. Bidang Pemberdayaan Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan :

1. Seksi Peningkatan Kapasitas Nelayan dan Pembudidaya Ikan;

2. Seksi Kelembagaan;

3. Seksi Kemitraan Usaha Pelaku Utama Perikanan.

d. Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan, dan Pengelolaan Tempat

Pelelangan Ikan :

1. Seksi Perijinan dan Pencatatan Usaha Perikanan;

2. Seksi Sarana Prasarana Perikanan;

3. Seksi Pengelolaan TPI.

e. Bidang Pengelolaan Pembudidayaan Ikan:

1. Seksi Pengembangan Kawasan Budidaya Ikan;

2. Seksi Konservasi dan Kesehatan Ikan;

3. Seksi Budidaya Ikan.

f. Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD)

Page 386: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 9

9

Susunan Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dapat di lihat pada

Gambar 2.1.

Susunan Organisasi

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Keterangan :

Garis Kedudukan

Garis Koordinasi

Gambar 2.1. Bagan Susunan Organisasi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Berdasarkan

Perda Kabupaten Lebak Nomor 8 Tahun 2016.

1. UPTD BBI 2. UPTD TPI

DINAS PERIKANAN

KABUPATEN LEBAK

SEKRETARIAT

BIDANG Pemberdayaan

Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

BIDANG Perijinan, Sarana

Prasarana Perikanan dan Pengelolaan TPI

BIDANG Pengelolaan

Pembudidayaan Ikan

SEKSI Peningkatan

Kapasitas Nelayan Kecil

dan Pembudidaya

Ikan

SEKSI

Kelembagaan

SEKSI Kemitraan Usaha

Pelaku Utama

Perikanan

SEKSI Perijinan dan

Pencatatan Usaha

Perikanan

SEKSI Sarana Prasarana

Perikanan

SEKSI

Pengelolaan TPI

SEKSI Pengembangan

Kawasan Budidaya Ikan

SEKSI Konservasi dan

Kesehatan Ikan

SEKSI Budidaya Ikan

SUBBAGIAN Kepegawaian

dan Umum

SUBBAGIAN Program dan

Keuangan

Kelompok

Jabatan

Fungsional

Page 387: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 10

10

1. Kepala Dinas

Kepala Dinas mempunyai tugas melaksanakan sebagian tugas Bupati dalam

urusan Pemerintahan di bidang Perikanan yang menjadi kewenangan Daerah

Kabupaten dan tugas pembantuan yang ditugaskan kepada Daerah Kabupaten.

2. Sekretaris

Sekretaris mempunyai tugas pokok membantu Kepala Dinas dalam mengelola

program, keuangan, kepegawaian, dan umum, serta melaksanakan tugas kedinasan

lain yang diperintahkan oleh Kepala Dinas.

3. Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

Bidang Peningkatan Kapasitas Nelayan Kecil dan Pembudidaya Ikan

mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan

kebijakan, evaluasi serta pelaporan dan pemberdayaan nelayan kecil dan usaha kecil

pembudidayaan ikan.

4. Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan Pengelolaan Tempat Pelelangan

Ikan (TPI)

Bidang Perijinan, Sarana Prasarana Perikanan dan Pengelolaan Tempat

Pelelangan Ikan (TPI) mempunyai tugas melaksanakan penyiapan koordinasi,

fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi serta pelaporan

pelaksanaan penerbitan SIUP di bidang pembudidayaan ikan yang usahanya dalam

1 (satu) daerah kabupaten, pembangunan/rehab sarana prasarana perikanan serta

pengelolaan Tempat Pelelangan Ikan (TPI).

5. Bidang Pengelolaan Pembudidaya Ikan

Bidang Pengelolaan Pembudidaya Ikan mempunyai tugas melaksanakan

penyiapan koordinasi, fasilitasi perumusan dan pelaksanaan kebijakan, evaluasi

serta pelaporan pelaksanaan pengelolaan pembudidayaan ikan.

2.2. Sumber Daya Dinas Perikanan

2.2.1. Susunan Kepegawaian

Berdasarkan data dari Sub Bagian Kepegawaian pada Bulan Agustus tahun 2016

komposisi pegawai Dinas Perikanan Kabupaten Lebak tercatat sebanyak 54 orang,

terdiri dari :

1). Berdasarkan pangkat :

a. Gol. I : -

b. Gol. II : 6 orang

Page 388: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 11

11

c. Gol. III : 21 orang

d. Gol. IV : 5 orang

e. Non Pangkat/Gol. : 22 orang

2). Berdasarkan status kepegawaian :

a. PNS : 29 orang

b. CPNS : 3 orang

c. Penyuluh Perikanan Bantu : 9 orang

d. TKS : 13 orang

3). Berdasarkan usia pegawai :

a. 20 s.d 30 tahun : 15 orang

b. 31 s.d 40 tahun : 16 orang

c. 41 s.d 50 tahun : 10 orang

d. 51 s.d 56 tahun : 12 orang

e. Lebih dari 56 tahun : 1 orang

5). Berdasarkan pendidikan :

a. Pasca Sarjana (S2) : 4 orang

b. Sarjana (S1)/DIV : 28 orang

c. Sarjana Muda (Diploma III) : 3 orang

d. SLTA : 19 orang

e. SLTP : -

6). Berdasarkan jenis kelamin

a. Laki-laki : 40 orang

b. Wanita : 14 orang

Page 389: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 12

12

2.2.2. Aset yang Dikelola Dinas Perikanan

Aset yang dikelola Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ditampilkan pada

Tabel 2.1.

Tabel 2.1. Aset yang Dikelola Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

No Jenis Peralatan/Barang Jumlah Keterangan 1 2 3 4 1.

2. 3.

TANAH 1. Tanah Kantor Dinas 2. Tanah Balai Benih Ikan :

- Cikoncang - Cipanas - Kalanganyar

3. Tanah Kolam Pemancar Ikan : - Maja - Cipanas

4. Tanah Runing Water Cipanas 5. Tanah Cirinten 6. Tanah Bangsal Pengolahan Ikan 7. Tanah Tempat Pelelangan Ikan :

- TPI Binunageun - TPI Bayah - TPI Suka Hujan - TPI Sawarna - TPI Panyaungan - TPI Cibareno - TPI Tanjung Panto - TPI Cipunaga - TPI Situregen - TPI Pulomanuk - TPI Cireundeu

8. Tanah Balai Sekaya Maritim BANGUNAN 1. Gedung Kantor 2. Tempat Pelelangan Ikan 3. Rumah Jaga Balai Benih Ikan 4. Rumah Jaga Running Water 5. Bangsal Pengolahan Ikan 6. Pasar Ikan Tradisional 7. Gudang Pakan 8. Balai Sekaya Maritim KENDARAAN 1. Roda empat 2. Roda dua

2.000

20.000 5.102 9.405

3.250 1.200

500 15.404 1.000

± 13.148

442 785,5

± 2.000 100

3.000 100

1 140

1 1

2.000

1 11 3 2 1 2 1 1

6 11

m² m² m²

m² m² m² m² m²

m² m² m² m² m² m² m² unit m² unit unit m² unit unit unit unit unit unit unit unit unit unit

RB=1 unit RB=2 unit, Hilang 1 unit

Page 390: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 13

13

4. PERALATAN KANTOR 1. Jam Dinding 2. Komputer 3. Sound System 4. Wireless 5. Jet Pump 6. Turen 7. Magnetik Kompas 8. Peta Laut 9. Global Positioning System (GPS) 10. Teropong Gino Culator Bosma 11. Printer 12. Televisi 13. Notebook

5

10 1 2 1 1 2 4 1 2

12 1

16

Buah Unit Unit Unit Unit Unit Buah Buah Buah Buah Buah Unit Unit

RB=7 buah RB=1 buah RB=9 bh, RB=6 unit

14. Mesin Tik 15. Kipas angin 16. Kamera Digital 17. Handycam 18. Faximile

4 11 6

1 1

Unit Buah Buah Buah Buah

RB=2 buah, RB=6 buah RB=4 buah Hilang=1 buah RB=1 RB=1

5. UPTD BBI : A). Bangunan Gedung : 1. Kantor BBI 2. Rumah Pimpinan 3. Rumah Tunggu/Jaga 4. Rumah Pellet 5. Bangunan Indoor 6. Garasi 7. Gudang 8. Rumah Gen Set

B). Mesin dan Peralatan : 1. Traktor 2. Gen Set 3. Pompa Air 4. Mesin Cetak Pellet 5. Mesin Penepung/Penggiling 6. Mesin Pengaduk Pellet/Pencampur 7. Peralatan Kualitas Air 8. Peralatan Hyphopysasi 9. Mesin rumput 10. Tabung oksigen besar 11. Tabung oksigen kecil

1 1 1 1 3 1 1 1

1 3 1 1 1 1 3 1 3 6 6

Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Unit Set Unit Unit Unit

2.3. Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan

Jenis pelayanan secara umum sesuai dengan tugas dan fungsi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak yaitu :

1) Melaksanakan sebagian urusan pemerintahan daerah di bidang pemberdayaan Perikanan;

2) Melaksanakan pembinaan teknis dan pengembangan teknis di bidang Perikanan;

Page 391: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 14

14

3) Menyusun rencana dan pelaksanaan program pembangunan bidang Perikanan;

4) Melaksanakan pengawasan teknis bidang Perikanan;

5) Melaksanakan pembinaan dan pelayanan perijinan di bidang Perikanan;

6) Melaksanakan pembinaan terhadap pemberdayaan sumberdaya Perikanan;

7) Mengelola administrasi umum yang meliputi ketatausahaan, keuangan,

kepegawaian, perlengkapan dan peralatan Dinas;

8) Melaksanakan pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas (UPTD).

A. Jenis Pelayanan

Jenis pelayanan yang telah dilakukan oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu :

1. Pelayanan penyediaan benih ikan dilaksanakan oleh BBI Cikoncang, BBI Cipanas dan

BBI Kalanganyar;

2. Penerbitan Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) perikanan budidaya yang dilaksanakan

oleh bidang Perikanan Budidaya.

3. Pendaftaran Usaha Perikanan bidang perikanan tangkap untuk kegiatan penangkapan

ikan dengan ukuran kapal kurang dari 5 GT.

B. Pendapatan Asli Daerah

Menurut Peraturan Daerah Kabupaten Lebak Nomor : 1 Tahun 2012 tentang Restribusi

bahwa sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD) Kabupaten Lebak dari sektor Perikanan di

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak berasal dari 3 (tiga) jenis restribusi yaitu :

1. Restribusi Jasa Usaha, yang terdiri dari Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah, Retribusi

Tempat Pelelangan Ikan dan Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah.

a. Restribusi Pemakaian Kekayaan Daerah yang dilaksanakan oleh Bidang Pengolahan

dan Pemasaran Hasil Perikanan dengan jenis pelayanan:

- Bangsal Pengolahan Ikan

b. Retribusi Tempat Pelelangan Ikan

Retribusi Tempat Pelelangan Ikan yang dilaksanakan oleh UPTD TPI meliputi 11

Tempat Pelelangan Ikan yaitu :

1) Tempat Pelelangan Ikan Binuangeun

2) Tempat Pelelangan Ikan Tanjungpanto

3) Tempat Pelelangan Ikan Sukahujan

Page 392: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 15

15

4) Tempat Pelelangan Ikan Cipunaga

5) Tempat Pelelangan Ikan Situregen

6) Tempat Pelelangan Ikan Panyaungan

7) Tempat Pelelangan Ikan Bayah

8) Tempat Pelelangan Ikan Pulomanuk

9) Tempat Pelelangan Ikan Sawarna

10) Tempat Pelelangan Ikan Cireundeu

11) Tempat Pelelangan Ikan Cibareno

c. Restribusi Penjualan Produksi Usaha Daerah yang meliputi :

1) Balai Benih Ikan Cikoncang

2) Balai Benih Ikan Cipanas

3) Balai Benih Ikan Kalanganyar

4) Jaring apung ikan konservasi

2. Restribusi Perizinan Tertentu, yang terdiri dari Restribusi Izin Usaha Perikanan,

dilaksanakan oleh Bidang Perikanan Budidaya dengan jenis pelayanan:

- Surat Izin Usaha Perikanan (SIUP) pada usaha Pembudidayaan Ikan

C. Capaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan

Tingkat capaian kinerja pelayanan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak ditampilkan

pada Tabel 2.2. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Kelautan dan Perikanan

Kabupaten Lebak disajikan pada Tabel 2.3.

Page 393: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 16

Tabel 2.2. Pencapaian Kinerja Pelayanan Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak

N

o

Indikator Kinerja

sesuai Tugas dan

Fungsi SKPD

Target

SPM

Target

IKK

Target

Indik.

Lainnya

Target Renstra SKPD Tahun ke- Realisasi Capaian Tahun ke- Rasio Capaian pada Tahun ke-

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013

1 Meningkatnya

produksi budidaya

ikan (ton)

- 16.971,72 - 3.345,16 3.378,14 3.395,08 3.416,73 3.436,61 3.404,67 3.466,15 3.512,62 3.526,72 3.535,40 1,02 1,03 1,04 1,03 1,03

2 Meningkatnya

produksi perikanan

tangkap (ton)

- 18.761,52 - 3.083,14 3.385,67 3.718,84 4.085,42 4.488,45 2.990,05 3.407,71 4.363,53 4.621,64 4.735,36 0,97 1,01 1,17 1,13 1,06

3 Meningkatnya

konsumsi ikan

(kg/kapita/th)

- 14,20 - 11,94 12,80 13,22 13,97 14,20 12,01 13,03 13,38 14,02 14,40 1,01 1,02 1,01 1,00 1,00

Page 394: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 17

Tabel 2.3. Anggaran dan Realisasi Pendanaan Pelayanan Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak (xRp.1000.000)

Uraian Anggaran pada tahun ke- Realisasi Anggaran pada tahun ke- Rasio Antara Realisasi dan Anggaran tahun ke-

Rata-rata pertumbuhan

2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 2009 2010 2011 2012 2013 Anggaran Realisasi (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14) (15) (16) (17) (18)

Prog. Pelayanan Adm.Perkantoran 327,7 394,2 405,2 306,6 332,6 320,4 390,0 401,9 296,0 309,3 0,98 0,98 0,99 0,97 0,93 0,02 0,03

Prog.Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 17,5 15,0 15,0 15,0 115,0 17,5 15,0 13,2 14,7 113,6 1 1 0,88 0,98 0,99 2,16

6,58

Prog.Peningk.Disiplin Aparatur - - - - 8.6 - - - - 8,6 - - - - 1 - -

Prog.Pengemb. dan Pengelolaan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan

20,0 15,0 15,0 7,5 18,8 20,0 14,9 15,0 7,3 18,8 1 0,99 1 0,97 1 0,19 0,81

Prog.Pengemb. dan Pengelolaan SDKP 3.283,1 - - - - 3.264,5 - - - - 0,99 - - - - (0,25) (1,0)

Prog.Pengemb. Budidaya Perikanan - 1.338,7 1.970,7 1.810,8 1.404,0 - 1.329,3 1.944,8 1.784,0 1.391,3 - 0,99 0,99 0,99 0,99 0,04 0,16

Prog.Pengembangan Perikanan Tangkap - 1.945,9 1,714,8 1.621,5 1.882,3 - 1.923,4 1.661,9 1.603,4 1.832,8 - 0,99 0,97 0,99 0,98 - 6,88

Prog.Pengemb.Sistem Penyuluhan Perikanan - - 200,0 - - - 199,7 - - - - 0,99 - - (0,25) (1,00)

Prog.Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan

- 324,6 212,0 208,5 1.139,6 - 322,5 210,1 198,4 1.125,1 - 0,99 0,99 0,95 0,99 1,03 4,27

Prog.Perencanaan Pemb. di Bidang Kelautan dan Perikanan

- 100,0 141,8 109,6 587,6 - 100,0 141,3 105,8 582,8 - 1 0,99 0,97 0,99 1,14 4,67

Prog.Pengadaan Lahan Perikanan - - 200,0 - - - - 196,8 - - - - 0,98 - - (0,25) (1,00)

Page 395: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 18

18

Berdasarkan Tabel 2.1 bahwa rasio capaian target produksi perikanan secara umum

lebih dari 1, artinya capaian produksi ikan terhadap target yang telah ditetapkan mencapai

lebih dari 100%. Pada tahun 2009 rasio capaian produksi perikanan tangkap sebesar 0,97

artinya capaian produksi perikanan tangkap sebesar 97 persen dari target produksi perikanan

tangkap. Rasio capaian konsumsi ikan masayarakat mencapai angka lebih dari 1 setiap

tahunnya yang berarti capaian konsumsi ikan mencapai lebih dari 100% dari target.

Pencapaian konsumsi ikan didukung oleh peningkatan produksi perikanan. Faktor-faktor

yang mempengaruhi capaian target produksi ikan antara lain : 1). meningkatnya sarana dan

prasarana budidaya dan penangkapan ikan, 2). Meningkatnya kemampuan modal kerja

pembudidaya ikan, nelayan, pengolah dan pemasar ikan melalui program bantuan modal

kerja secara langsung. Faktor yang mempengaruhi penurunan capaian target produksi ikan

diantaranya 1). Beralihnya lahan perikanan menjadi non perikanan, 2). Kurangnya

pengetahuan dan keterampilan pembudidaya ikan, nelayan, pengolah dan pemasar ikan, 3).

Kurang optimalnya usaha perikanan.

Berdasarkan Tabel 2.2 dapat dijelaskan bahwa rasio antara realisasi dan anggaran

secara umum dapat dikatan baik karena bernilai rasio 0,9 dan ada yang bernilai 1, artinya

realisasi penyerapan anggaran mencapai lebih dari 90% bahkan ada yang mencapai 100%.

Program Peningkatan Disiplin Aparatur, Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan dan

Pengadaan Lahan Perikanan hanya memperoleh satu kali pengganggaran selama lima tahun

yaitu pada tahun 2009 dan 2011 disesuaikan dengan kebutuhan dan pengembangan potensi

perikanan. Program pengembangan dan pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan

(SDKP) mendapatkan anggaran pada tahun 2009, kemudian pada tahun 2010 sampai dengan

2013 diganti menjadi tiga program yaitu Pengembangan Budidaya Perikanan, Pengembangan

Perikanan Tangkap dan Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Ikan. Faktor-

faktor yang mempengaruhi kinerja pengelolaan pendanaan pelayanan SKPD diantaranya

terbatasnya sumberdaya manusia baik secara kualitas maupun kuantitas dan terlambatnya

progres pelaksanaan program.

2.4. Tantangan dan Peluang Pengembangan Pelayanan Dinas Perikanan

2.4.1. Tantangan

Pembangunan Kelautan dan Perikanan sebagaimana ditegaskan dalam Rencana

Strategis Kementerian Kelautan dan Perikanan 2010-2014 (Permen KKP Nomor

PER.06/MEN/2010), tujuan pembangunan Kelautan dan Perikanan adalah suatu keadaan

dimana Indonesia merupakan penghasil produk Perikanan terbesar di dunia pada 2015 dan

Page 396: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 19

19

sejalan dengan itu, diharapkan masyarakat Kelautan dan Perikanan pun akan meningkat

kesejahteraannya.

Sedangkan tujuan pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten

sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka

melaksanakan pembangunan Kelautan dan Perikanan mempunyai visi, yaitu : terwujudnya

usaha Perikanan yang maju dan berdaya saing untuk mendorong pertumbuhan ekonomi

daerah.

Lingkup substansi rencana struktur dan pola ruang Kabupaten Lebak yang terkait

dengan pengembangan sektor Perikanan berbasis kewilayahan yaitu pusat-pusat pertumbuhan

wilayah diarahkan bukan hanya ke wilayah Utara, tetapi juga ke Selatan untuk

mengakomodasi perkembangan yang akan terjadi dan investasi-investasi baru dengan adanya

jalan lingkar ke arah wilayah Selatan Kabupaten Lebak dan pengembangan industri

pertambangan.

Sesuai dengan amanat Undang-undang Nomor 32 Tahun 2009 Pasal 15 ayat 1 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, menegaskan Pemerintah Pusat dan Daerah

wajib membuat Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) untuk memastikan bahwa

prinsip pembangunan berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan

suatu wilayah atau kebijakan, rencana maupun program, oleh karenanya KLHS digunakan

untuk dan/atau program yang akan atau sudah ditetapkan. KLHS digunakan untuk

menyiapkan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau program agar dampak dan

risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan.

Dengan memperhatikan uraian tersebut di atas, maka tantangan yang dihadapi dalam

pelayanan SKPD sektor Perikanan sebagai berikut :

1. Menurunnya kualitas dan kuantitas sumberdaya Perikanan;

2. Belum meratanya pembangunan ekonomi sektor Perikanan, terutama pembangunan

perikanan budidaya;

3. Masih rendahnya tingkat kesejahteraan pelaku usaha di sektor Perikanan;

4. Rawannya konflik antar kepentingan yang dapat mengganggu pengembangan sektor

Perikanan, sehingga perlu dilakukan revitalisasi dan pembinaan/sosialisasi peraturan

perundang-undangan perikanan;

5. Resiko bencana alam seperti tsunami dan banjir yang dapat mengganggu pembangunan

sektor Perikanan;

6. Meningkatnya biaya kegiatan sektor Perikanan seperti biaya BBM untuk nelayan dan

biaya pakan ikan untuk budidaya ikan;

Page 397: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 20

20

2.2.4.2 Peluang

Potensi dan pemanfaatan areal pengembangan budidaya ikan dan perairan umum di

Kabupaten Lebak disajikan pada Tabel 2.4.

Tabel 2.4. Data Potensi, Pemanfaatan Areal, Produksi dan Produktifitas Budidaya

Ikan di Kabupaten Lebak Tahun 2011-2013

N

o Jenis Potensi Potensi

Pemanfaatan Lahan Produksi (ton) Produktifitas

2011 2012 2013 2011 2012 2013 2011 2012 2013

1 Tambak (ha) 301 32,90 37,90 37,90 11,45 17,70 20,40 0,35 0,47 0,53

2 Kolam (ha) 1.762 641,63 650,10 650,10 2.859,17 2.885,20 2.934,70 4,46 4,44 4,51

3 Sawah (ha) 14.330 3.262,56 3.261,70 3.261,70 46,11 26,02 7,20 0,01 0,008 0,002

4 Jaring apung

(unit)

408 30 39 39 505,55 503,00 502,90 16,85 12,90 12,89

5 Keramba

(unit)

950 1.162 940 940 38,79 55,00 56.70 0,03 0,059 0,06

6 Kolam air

deras (unit)

10 8 8 8 51,55 39,80 13,50 6,44 4,98 1,69

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa produktifitas tertinggi pada tahun

2013 di sektor budidaya jaring apung sebesar 12,89 ton/unit jaring apung, kolam air tenang

4,51 ton/ha dan kolam air deras 1,69 ton/unit. Produktivitas budidaya ikan di keramba jaring

apung mengalami penurunan rata-rata dari tahun 2011-2013 sebesar 1,97 ton/unit.

Produktifitas budidaya ikan di kolam air deras mengalami penurunan rata-rata dari tahun

2011-2013 sebesar 2,38 ton/unit. Produktifitas budidaya ikan di kolam mengalami

penurunan rata-rata dari tahun 2011-2013 sebesar 0,005 ton/ha. Menurunnya produktifitas

budidaya ikan diantaranya disebabkan mahalnya biaya pakan dan adanya gangguan hama dan

penyakit ikan. Berdasarkan tingkat pemanfaatan lahan tahun 2013 di sektor budidaya jaring

apung sebesar 39 unit (9,56 %) dari total potensi 408 unit, kolam air deras sebesar 8 unit

(80%) dari total potensi sebesar 10 unit, sedangkan untuk sektor budidaya ikan di kolam

sebesar 650,10 ha (36,90 %) dari total potensi kolam sebesar 1.762 ha. Berdasarkan data

potensi yang ada dan produktifitas budidaya ikan, maka produksi dan produktifitas dapat

ditingkatkan melalui kegiatan ekstensifikasi dan intensifikasi budidaya ikan dengan

penerapan teknologi yang tepat guna.

Page 398: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 21

21

Potensi sumberdaya ikan laut di Kabupaten Lebak cukup besar, dengan panjang garis

pantai 91,42 km. Kewenangan Kabupaten Lebak dalam pengelolaan laut sepanjang 4 mil

dari garis pantai. Luas laut Kabupaten Lebak mencapai 677,24 km2. Potensi lestari untuk

perairan pantai dan Zona Ekonomi Ekslusif (ZEE) sebesar 10.557,25 ton/tahun yang terdiri

dari :

a. Potensi lestari perairan pantai sebesar 3.712,40 ton/tahun

b. Potensi ZEE sebesar 6.844,84 ton/tahun

Data produksi perikanan laut dari tahun 2013 sampai dengan tahun 2015 disajikan

pada Tabel 2.5.

Tabel 2.5. Produksi Ikan Laut di Kabupaten Lebak Tahun 2013-2015

No Sektor Produksi Produksi (ton)

2013 2014 2015

1 Penangkapan Ikan laut 4.734,26 4.968,01 5.373,72

Berdasarkan data di atas menunjukkan bahwa produksi perikanan laut mengalami

kenaikan setiap tahunnya dengan rata-rata kenaikan 319,73 ton per tahun. Produksi tertinggi

dicapai pada tahun 2015 sebesar 5.373,70 ton atau sebesar 50,90% dari potensi lestari

perikanan laut, namun produksi sudah melebihi dari potensi lestari perairan pantai. Oleh

karena itu peningkatan produksi perikanan laut dapat diarahkan pada penangkapan ikan di

ZEE dan budidaya ikan laut di perairan pantai.

Berdasarkan data tahun 2014 menunjukkan bahwa pendapatan nelayan mencapai

Rp. 2.588.000/orang/bulan mengalami kenaikan sebesar 5,60 % pada tahun 2015 menjadi

sebesar Rp. 2.732.934/orang/bulan, sedangkan pendapatan pembudidaya ikan pada

tahun 2014 hanya mencapai Rp. 439.000/orang/bulan meningkat sebesar 7,78% menjadi

Rp. 473.116/orang/bulan. Pendapatan pembudidaya ikan masih berada di bawah upah

minimum kabupaten masih yang berada pada kisaran Rp. 1.300.000/orang/bulan.

Berdasarkan uraian tersebut di atas, maka peluang bagi pengembangan pelayanan

SKPD sektor Perikanan pada lima tahun ke depan antara lain :

1) Peningkatan produksi dan produktivitas perikanan yang berkelanjutan.

2) Peningkatan kesejahteraan pembudidaya ikan dan nelayan kecil.

3) Peningkatan daya saing dan pemasaran produk Perikanan.

4) Penguatan kelembagaan dan sumberdaya manusia.

Page 399: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 22

22

Kelompok sasaran yang menjadi target pelayanan sesuai dengan tugas dan fungsi

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak adalah sebagai berikut :

a. Berdasarkan wilayah meliputi wilayah pesisir pantai, dataran tinggi dan dataran rendah.

- Kelompok sasaran di wilayah pesisir pantai yaitu nelayan (Rumah Tangga Perikanan

Laut/Rumah Tangga Buruh Perikanan Laut), pembudidaya ikan air laut dan payau

(Rumah Tangga Perikanan Budidaya/Rumah Tangga Buruh Perikanan Budidaya),

pengolah dan pemasar ikan serta masyarakat pesisir;

- Kelompok sasaran di wilayah dataran tinggi dan rendah yaitu pembudidaya ikan air

tawar (Rumah Tangga Perikanan Budidaya/Rumah Tangga Buruh Perikanan

Budidaya).

b. Berdasarkan pelaku usaha dan jasa

- Pelaku usaha pembudidaya ikan sebanyak 10.984 orang

- Pelaku usaha penangkapan ikan sebanyak 3.654 orang

- Kelompok usaha pemasar ikan non konsumsi (ikan hias) 6 kelompok

Page 400: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 23

23

BAB III. ISU – ISU STRATEGIS BERDASARKAN TUGAS DAN FUNGSI

3.1. Identifikasi Permasalahan Berdasarkan Tugas dan Fungsi Pelayanan

Dinas Perikanan

Potensi sumberdaya Perikanan yang dimiliki Kabupaten Lebak belum dimanfaatkan

secara optimal sehingga belum mampu berperan besar dalam meningkatkan perekonomian

daerah. Permasalahan utama dalam pengembangan dan pengelolaan sumberdaya Perikanan

antara lain :

1) Masih rendahnya pengetahuan dan keterampilan pelaku usaha perikanan

2) Rendahnya produktivitas usaha perikanan

3) Masih rendahnya sistem alih teknologi pengolahan produk hasil perikanan

4) Lemahnya kelembagaan dan posisi tawar pelaku usaha perikanan

5) Belum optimalnya pemanfaatan potensi sumberdaya kelautan non ikan

6) Kurangnya informasi akses pasar untuk mendistribusikan produk perikanan

7) Masih terbatasnya sarana dan prasarana perikanan baik secara kualitas maupun kuantitas

8) Terbatasnya jumlah sumberdaya manusia aparatur bidang Perikanan

9) Masih rendahnya pengawasan Sumber Daya Kelautan dan Perikanan (SDKP)

3.2. Telaah Visi, Misi dan Program Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Terpilih

Visi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah yaitu ” Menuju Kabupaten Lebak yang

Maju dan Berdaya Saing melalui Pemantapan Pembangunan Perdesaan dan Pengembangan

Ekonomi Kerakyatan”. Misi yang terkait dengan tugas dan fungsi Dinas Perikanan

Kabupaten Lebak : ”Meningkatkan perekonomian yang kokoh berbasis ekonomi kerakyatan”.

Tujuannya yaitu meningkatkan perekonomian masyarakat berbasis ekonomi kerakyatan.

Sasarannya yaitu : 1). Meningkatkan kualitas dan kuantitas investasi, 2). Meningkatkan status

ketahanan pangan daerah dan pengembangan perekonomian masyarakat.

Faktor penghambat dan pendorong pelayanan yang dapat mempengaruhi pencapaian

visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah diantaranya :

Faktor pendorong/pendukung :

1) Ketersediaan sumberdaya Perikanan

2) Ketersediaan sarana dan prasarana Perikanan

Page 401: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 24

24

3) Ketersediaan sumberdaya manusia Perikanan baik aparatur maupun pelaku usaha

perikanan

Faktor penghambat :

1) Kuantitas dan kualitas sumberdaya manusia yang masih terbatas

2) Kuantitas dan kualitas sarana/prasarana Perikanan yang masih terbatas

3) Mahalnya biaya operasional penangkapan ikan sehingga cakupan daerah penangkapan

ikan (fishing ground) menjadi terbatas

4) Harga pakan ikan mahal dan terbatasnya bibit ikan unggul sehingga mempengaruhi hasil

produksi perikanan budidaya.

5) Ketersediaan data sumber daya perikanan masih terbatas.

3.3. Telaahan Renstra K/L dan Renstra Provinsi

Tujuan pembangunan Kelautan dan Perikanan nasional adalah suatu keadaan dimana

Indonesia merupakan penghasil produk Kelautan dan Perikanan terbesar di dunia pada 2015

dan sejalan dengan itu, diharapkan masyarakat Kelautan dan Perikanan pun akan meningkat

kesejahteraannya. Untuk mencapai tujuan tersebut, maka beberapa langkah rekayasa sosial

harus dilakukan yaitu :

1) Kelembagaan dan sumberdaya manusia yang terintegrasi

2) Pengelolaan sumberdaya Kelautan dan Perikanan yang berkelanjutan

3) Produktivitas dan daya saing berbasis pengetahuan

4) Akses pasar domestik dan internasional menjadi lebih luas

Sedangkan tujuan pembangunan Dinas Kelautan dan Perikanan Provinsi Banten

sebagai salah satu Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di Provinsi Banten, dalam rangka

melaksanakan pembangunan Kelautan dan Perikanan diwujudkan dalam visi, yaitu :

terwujudnya usaha Kelautan dan Perikanan yang maju dan berdaya saing untuk mendorong

pertumbuhan ekonomi daerah. Dalam rangka mewujudkan pembangunan Kelautan dan

Perikanan sebagaimana tersebut diatas, juga mempunyai misi, yaitu :

1. Meningkatkan mutu dan kinerja DKP yang berwibawa dalam mendukung tata kelola

pemerintahan daerah yang baik dan bersih (M1)

2. Meningkatkan kesejahteraan pelaku utama sektor Kelautan dan Perikanan (M2)

3. Meningkatkan daya saing dan pemasaran produk Kelautan dan Perikanan (M3)

4. Mewujudkan pengelolaan sumberdaya laut, pesisir dan pulau-pulau kecil secara

berkelanjutan (M4).

Page 402: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 25

25

Dari tujuan pembangunan kelautan dan perikanan yang telah disebutkan di atas maka

relevansi visi pembangunan nasional dan provinsi di sektor Kelautan dan Perikanan dengan

pembangunan Perikanan di Kabupaten Lebak diantaranya : 1). Peningkatan produksi dan

produktivitas perikanan yang berkelanjutan, 2). Peningkatan kesejahteraan pembudidaya

ikan, nelayan, pengolah dan pemasar ikan, 3). Peningkatan daya saing dan pemasaran produk

Perikanan, 4). Penguatan kelembagaan dan sumberdaya manusia.

3.4. Telaahan Rencana Tata Ruang Wilayah dan Kajian Lingkungan Hidup Strategis

Rencana struktur dan pola ruang RTRW Kabupaten Lebak hasil revisi :

1) Diarahkan untuk mengakomodasi penetapan sebagai wilayah pengembangan sektor

pertanian, pertambangan, pariwisata dan pendidikan dengan memperhatikan infrastruktur

penunjangnya;

2) Pusat-pusat Pertumbuhan Wilayah diarahkan bukan hanya ke wilayah Utara, tetapi juga

ke wilayah Selatan untuk mengakomodasi perkembangan yang akan terjadi dan

investasi-investasi baru dengan adanya jalan lingkar ke arah wilayah Selatan Kabupaten

Lebak dan pengembangan industri pertambangan;

3) Pariwisata akan dikembangkan ke wilayah-wilayah baru seperti pantai di wilayah

Selatan;

4) Pemukiman perkotaan dikembangkan ke poros wilayah Utara, Barat, Timur dan Selatan;

5) Wilayah pertambangan ditetapkan pada areal yang lebih luas dengan peryaratan khusus

untuk eksplorasi, karenanya akan ditetapkan sebagai wilayah pertambangan bersyarat;

6) Pengembangan infrastruktur pengairan untuk pertanian dengan adanya Waduk Karian

selain untuk memenuhi kebutuhan suplay air ke wilayah Tangerang, Cilegon, Serang

bahkan Jakarta.

Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) adalah rangkaian analisis yang

sistematis, menyeluruh dan partisipatif untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan suatu wilayah

dan/atau kebijakan, rencana dan/atau program (UU No. 32/2009 tentang Perlindungan dan

Pengelolaan Lingkungan Hidup Pasal 1 Butir 10). Kajian Lingkungan Hidup Strategis

(KLHS) bertujuan untuk memastikan bahwa prinsip pembangunan

berkelanjutan telah menjadi dasar dan terintegrasi dalam pembangunan.

KLHS digunakan untuk merencanakan dan mengevaluasi kebijakan, rencana dan/atau

program agar dampak dan/atau risiko lingkungan yang tidak diharapkan dapat diminimalkan,

sedangkan dalam evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program, KLHS digunakan untuk

Page 403: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 26

26

mengidentifikasi dan memberikan alternatif penyempurnaan kebijakan, rencana dan/atau

program yang menimbulkan dampak dan/atau risiko negatif terhadap lingkungan.

KLHS bermanfaat untuk memfasilitasi dan menjadi media proses belajar bersama antara

pelaku pembangunan, dimana seluruh pihak yang terkait penyusunan dan evaluasi kebijakan,

rencana dan/atau program dapat secara aktif mendiskusikan seberapa jauh substansi

kebijakan, rencana dan/atau program yang dirumuskan telah mempertimbangkan prinsip-

prinsip pembangunan berkelanjutan. Melalui proses KLHS, diharapkan pihak-pihak yang

terlibat dalam penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program dapat

mengetahui dan memahami pentingnya menerapkan prinsip-prinsip pembangunan

berkelanjutan dalam setiap penyusunan dan evaluasi kebijakan, rencana dan/atau program.

Faktor-faktor pendorong dan penghambat pembangunan Perikanan relevansinya

dengan RTRW dan KLHS diantaranya : 1) Potensi sumberdaya Perikanan yang cukup besar,

2). Ketersediaan sarana dan prasarana Perikanan, 3). Ketersediaan sumberdaya manusia

bidang Perikanan, 4). Ancaman peningkatan pencemaran dan kerusakan lingkungan hidup

meliputi sumberdaya air, lahan dan laut, 5). Dampak perubahan iklim, 6). Menurunnya

keanekaragaman hayati, 7). Menurunnya daya dukung lahan dapat menyebabkan banjir,

longsor dan kekeringan.

3.5. Penentuan Isu-isu Strategis

Isu-isu strategis yang terkait dengan pembangunan Perikanan di Kabupaten Lebak :

1) Masih rendahnya tingkat kesejahteraan nelayan dan pembudidaya ikan;

2) Masih rendahnya ketersediaan dan konsumsi sumber protein ikan;

3) Perlunya pemanfaatan sumberdaya perikanan secara optimal, efisien, lestari dan

berkelanjutan;

4) Perlunya pengembangan usaha perikanan yang bernilai tambah dan berdaya saing;

5) Perlunya pengembangan ekonomi lokal berbasis perikanan;

6) Perlunya pengembangan kawasan komoditas unggulan;

7) Rendahnya akses permodalan bagi pelaku usaha perikanan;

8) Perlunya pengembangan infrastruktur sektor perikanan yang representatif, seperti Balai

Benih Ikan, dan Kolam Air Deras dan Tempat Pelelangan Ikan;

9) Rendahnya kapasitas kelembagaan dan sumberdaya manusia;

10) Perlunya peran aktif para pemangku kepentingan dalam rangka konservasi sumberdaya

Perikanan;

Page 404: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 27

27

11) Rendahnya penerapan sanitasi dan sistem rantai dingin dalam penanganan ikan di atas

kapal, dan Tempat Pelelangan Ikan;

12) Terbatasnya ketersediaan sarana dan prasarana perikanan baik secara kualitas maupun

kuantitas;

13) Ancaman penggunaan bahan kimia berbahaya dalam penanganan ikan;

14) Ancaman abrasi pantai, kerusakan ekosistem pantai dan bencana alam;

15) Belum tersedianya data bidang perikanan yang valid;

16) Ancaman dan gangguan terhadap biota laut yang dilindungi dari tindak para

pelaku/oknum yang tidak bertanggung jawab;

Page 405: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 28

28

BAB IV. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN, STRATEGI DAN KEBIJAKAN

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari

Pemerintah Daerah Kabupaten Lebak, sebagai sub sistem dari suatu sistem pemerintahan

daerah. Oleh karena itu perencanaan strategis yang disusun merupakan komponen yang

menunjang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak

tahun 2014-2019. Visi dan misi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mengambil dari

penjabaran visi dan misi Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah. Kesamaan persepsi

terhadap batasan–batasan visi, misi, sasaran dan tujuan, strategi dan kebijakan serta program

kegiatan yang merupakan tindak lanjut perbaikan dalam penyusunan akuntabilitas kinerja

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak.

4.1. Visi dan Misi

Penetapan visi sebagai bagian dari perencanaan strategis, merupakan suatu

langkah penting dalam perjalanan suatu Dinas. Mulai pada waktu karya sampai pada

kehidupan organisasi selanjutnya yang tentunya sangat dipengaruhi oleh perubahan

lingkungan internal dan eksternal. Oleh sebab itu visi disesuaikan dengan perubahan tersebut

sehingga dapat diubah dan disempurnakan.

Visi adalah cara pandang jauh ke depan kemana instansi pemerintah harus dibawa

agar dapat eksis, antisipatif dan inovatif. Visi juga merupakan gambaran yang menantang

keadaan masa depan yang diinginkan oleh instansi pemerintah berupa komitmen murni tanpa

adanya rasa terpaksa. Visi juga merupakan mental mode masa depan, sehingga visi harus

menjadi milik bersama dan diyakini oleh seluruh karyawan.

Visi yang tepat bagi masa depan suatu organisasi pemerintah akan mampu

menjadi akselerator kegiatan instansi termasuk perancangan rencana strategis secara

keseluruhan, pengelolaan sumber daya, pengembangan indikator kinerja, cara pengukuran

kinerja, evaluasi pengukuran kinerja, yang akan diintegrasikan menjadi sinergis yang

diperlukan oleh instansi.

Page 406: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 29

29

Untuk menghasilkan visi yang baik, dimulai dengan perumusan visi yang jelas

dan mampu antara lain :

a. Menarik komitmen dan menggerakkan anggota organisasi;

b. Memberikan makna bagi kehidupan anggota organisasi;

c. Membentuk suatu standar keunggulan;

d. Menjembatani keadaan sekarang dan keadaan masa depan.

Untuk tercapainya visi tersebut di atas, terdapat misi yang harus dilaksanakan

sesuai dengan tugas pokok dan fungsi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu :

Meningkatkan pertumbuhan ekonomi kerakyatan yang bertumpu pada pengembangan potensi

ekonomi lokal.

Berdasarkan analisa potensi, peluang, kendala dan hambatan yang dihadapi serta

dengan memperhatikan pengertian umum dan rumusan visi serta mengacu pada visi dan misi

Kabupaten Lebak diatas, maka Dinas Perikanan Kabupaten Lebak menetapkan Visi sebagai

berikut :

“Terwujudnya Kabupaten Lebak Sebagai Penghasil Komoditas Perikanan yang Optimal,

Maju, Berdaya Saing dan Berkelanjutan Berbasis Pengembangan Potensi Wilayah”

Untuk mencapai visi, maka ditetapkan misi Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kapasitas kelembagaan, sumberdaya manusia aparatur dan pelaku usaha

perikanan;

2. Memanfaatkan potensi sumber daya perikanan secara optimal dan berkelanjutan;

3. Meningkatkan peran sektor Perikanan dalam perekonomian daerah;

4. Mengembangkan usaha perikanan yang maju dan berdaya saing.

4.2 Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah

Tujuan jangka menengah Dinas Perikanan Kabupaten Lebak yaitu:

1. Meningkatkan profesionalisme aparatur;

2. Meningkatkan pengetahuan, sikap dan keterampilan pelaku usaha perikanan;

3. Terpeliharanya sumberdaya perikanan yang berwawasan lingkungan;

4. Meningkatkan produksi dan produktivitas perikanan;

5. Meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan;

Page 407: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 30

30

Sasaran yang akan dicapai oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak:

1. Terwujudnya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan bidang perikanan yang

efektif, efisien dan akuntabel;

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan administrasi pemerintahan serta

pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel;

3. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan, nelayan dan pembudidaya ikan;

4. Meningkatnya pengelolaan sumberdaya perikanan melalui teknologi yang ramah

lingkungan;

5. Meningkatnya peluang usaha sektor perikanan;

6. Meningkatnya produksi budidaya ikan;

7. Meningkatnya produksi penangkapan ikan;

8. Meningkatnya produksi laut non ikan;

9. Meningkatnya sarana dan prasarana perikanan;

10. Meningkatnya konsumsi ikan;

11. Meningkatnya pendapatan nelayan dan pembudidaya ikan;

12. Meningkatnya Pendapatan Asli Daerah (PAD);

13. Berkembangnya komoditas unggulan yang berorientasi pasar;

Page 408: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 31

Tabel 4.1

Tujuan dan Sasaran Jangka Menengah Pelayanan Dinas Perikanan

No. Tujuan Sasaran Indikator Sasaran Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke- Target

Transisi Realisasi

2014 2015 2016 2017 2018 2019 2014 2015 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12

1

Meningkatkan profesionalisme aparatur

1. Terwujudnya perencanaan, pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan bidang Perikanan yang efektif, Efisien dan akuntabel

Persentase pencapaian perencanaan,pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan yang efektif,efisien dan akuntabel

100%

100%

100%

100%

100%

100% 100% 100%

2. Terwujudnya kelembagaan dan ketatalaksanaan administrasi pemerintahan serta pengelolaan keuangan dan aset daerah yang akuntabel

Persentase pencapaian pengelolaan keuangan dan aset daerah yang Akuntabel

100% 100% 100% 100% 100% 100% 100% 100%

2

Meningkatkan pengetahuan, sikap dan Keterampilan nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan dan masyarakat pesisir

3. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan keterampilan nelayan, pembudidaya, pengolah, pemasar hasil perikanan dan masyarakat pesisir

Jumlah pelaku usaha 25 org 25 org 25 org 25 org 25 org 25 org 27org 30 org

3 Terpeliharanya sumberdaya kelautan dan Perikanan yang berwawasan lingkungan

4. Meningkatnya pengelolaan Sumberdaya Kelautan dan Perikanan (SDKP) melalui teknologi yang ramah lingkungan

Persentase pencapaian penerapan teknologi ramah lingkungan

88% 90% 93% 0% 0% 0% 100% 100%

5. Meningkatnya pengendalian dan pengawasan Sumberdaya Perikanan (SDKP)

Jumlah POKMASWAS 1 Klp 1 Klp 1 Klp 0 Klp 0 Klp 0 klp 3 klp 3 klp

4

Meningkatkan produksi dan Produktivitas Perikanan

6. Meningkatnya produksi budidaya ikan

Produksi Ikan Budidaya (ton)

3.540,00 3.552,00 3.564,00 3.567,00 3.588,00 3.600,00 3.535,40 3.544,70

7. Meningkatnya produksi penangkapan ikan

Produksi Ikan Tangkap (ton)

4,946.81 5,194.04 5,453.87 5,726.70 6,012.93 6.313,66 4.969,42 5.373,78

8.Meningkatnya produksi hasil laut non ikan

Jenis dan jumlah produksi hasil laut non ikan

-

Rumput laut 5 ton

Rumput laut 7 ton

Rumput laut 10 ton

Rumput laut 12 ton

Rumput laut 14 ton

5,4 ton 149,6 ton

5

Meningkatkan kesejahteraan pelaku usaha perikanan,kelautan dan

9.Meningkatnya konsumsi ikan

Kg/kapita/tahun 15,01 15,72 16,45 17,23 18,04 18,89 15,05 16,30

10.Meningkatnya sarana dan prasarana perikanan

Persentase peningkatan sarana

88% 90% 93% 95% 98% 100% 90% 90%

Page 409: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 32

Masyarakat pesisir dan prasarana perikanan

11.Meningkatnya peluang usaha bidang Perikanan

Jumlah kelompok usaha pengolahan dan pemasaran ikan

10 klp 10 klp 10 klp 10 klp 10 klp 10 klp 75 klp 75 klp

12.Meningkatnya pendapatan asli daerah

Pendapatan Asli Daerah (xRp.1.000)

552.200 490.176 489.176 491.826 494.476 496.576 726.894 861.755

6 Meningkatkan kapasitas sentra-sentra produksi Perikanan yang memiliki komoditas unggulan

13.Berkembangnya komoditas unggulan yang berorientasi pasar

Jenis dan jumlah komoditas unggulan

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, gurame, abon ikan, baso ikan (6 komoditas)

Ikan mas, nila,lele, abon ikan, baso ikan

Ikan mas, nila,lele, abon ikan, baso ikan

Page 410: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 33

33

4.3 Strategi dan Kebijakan

Strategi pembangunan adalah suatu cara untuk mencapai visi dan misi yang

dirumuskan dalam bentuk strategi sehingga dapat meningkatkan kinerja. Strategi

pembangunan perikanan yang telah ditetapkan untuk mencapai visi dan misi dinas adalah

sebagai berikut :

1. Meningkatkan kemampuan SDM aparatur perikanan melalui peran serta dalam

pendidikan dan pelatihan;

2. Meningkatkan kemampuan SDM pelaku usaha perikanan melalui pembinaan, dan

pelatihan teknis;

3. Penerapan teknologi tepat guna yang ramah lingkungan;

4. Meningkatkan peran serta masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya

perikanan;

5. Meningkatkan produktivitas pelaku usaha perikanan;

6. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sarana dan prasarana perikanan;

7. Meningkatkan akses permodalan bagi pelaku usaha perikanan;

8. Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha sektor perikanan;

9. Meningkatkan sarana dan prasarana sentra produksi.

Kebijakan pembangunan sektor perikanan Kabupaten Lebak didasarkan pada

pendekatan pembangunan berbasis potensi wilayah yang meliputi :

1. Mendayagunakan secara optimal pemanfaatan SDM aparatur;

2. Mengembangkan peran pelaku usaha perikanan, dan masyarakat pesisir;

3. Mengelola dan mengembangkan sumberdaya perikanan yang berwawasan lingkungan;

4. Peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana perikanan;

5. Memberikan dukungan fasilitas sarana dan prasarana kepada pelaku usaha sektor

perikanan;

6. Pengembangan usaha perikanan berbasisi komoditas unggulan.

Rumusan visi, misi, tujuan, strategi dan kebijakan Dinas untuk lima tahun ke depan

disajikan pada Tabel 4.2.

Page 411: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 34

Tabel 4.2 Tujuan, Sasaran, Strategi dan Kebijakan

Visi : Terwujudnya Kabupaten Lebak sebagai Penghasil Komoditas Perikanan yang Optimal, Maju, Berdaya Saing dan Berkelanjutan berbasis Pengembangan Potensi Wilayah Misi I : Meningkatkan kapasitas kelembagaan, sumberdaya manusia aparatur dan pelaku usaha perikanan, dan masyarakat pesisir

Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan 1. Meningkatkan profesionalisme 1. Terwujudnya perencanaan, 1.Meningkatkan kemampuan SDM 1. Mendayagunakan secara optimal

Aparatur Pelaksanaan, evaluasi dan pelaporan aparatur Perikanan pemanfaatan SDM aparatur Bidang perikanan yang melaui peran serta dalam pendidikan Efektif, efisien dan akuntabel dan pelatihan 2.Terwujudnya kelembagaan dan Ketatalaksanaan administrasi Pemerintahan serta pengelolaan Keuangan dan asset daerah yang Akuntabel

2. Meningkatkan pengetahuan, sikap 1. Meningkatnya pengetahuan, sikap dan 1.Meningkatkan kemampuan SDM 1.Mengembangkan peran pelaku usaha dan keterampilan pelaku usaha Keterampilan pelaku usaha perikanan pelaku usaha perikanan melalui Perikanan dan masyarakat Perikanan pembinaan, penyuluhan dan pelatihan Pesisir teknis

Misi II : Meningkatkan peran sektor Perikanan dalam perekonomian daerah Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1.Meningkatkan produksi dan 1.Meningkatnya produksi budidaya 1. Meningkatkan produktivitas 1. Peningkatan dan pengembangan Produktivitas perikanan Ikan pelaku usaha perikanan sarana dan prasarana dan

2.Meningkatnya produksi penangkapan 2.Meningkatkan kualitas dan kuantitas perikanan Ikan sarana dan prasarana dan perikanan 3.Meningkatnya produksi hasil laut Non ikan 4.Meningkatnya sarana dan prasarana Perikanan

Page 412: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 35

Misi III : Mengembangkan usaha perikanan yang maju dan berdaya saing Tujuan Sasaran Strategi Kebijakan

1.Meningkatkan kesejahteraan pelaku 1.Meningkatnya konsumsi ikan 1.Meningkatkan akses permodalan 1. Memberikan dukungan fasilitas usaha perikanan 2.Meningkatnya peluang usaha bidang bagi pelaku usaha perikanan sarana dan prasarana kepada pelaku

Perikanan 2.Meningkatkan kualitas dan kuantitas usaha sektor perikanan 3.Meningkatnya pendapatan asli daerah usaha sektor perikanan 2.Mengembangkan komoditas 1.Berkembangnya sentra-sentra produksi 1.Meningkatkan sarana dan prasarana 1.Pengembangan usaha perikanan unggulan sektor perikanan komoditas unggulan sentra produksi berbasis komoditas unggulan

Page 413: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 36

36

BAB V. RENCANA PROGRAM, KEGIATAN, INDIKATOR KINERJA, KELOMPOK SASARAN DAN PENDANAAN INDIKATIF

Proyeksi alokasi anggaran belanja Dinas Perikanan Kabupaten Lebak berdasarkan

sumber pendanaan dari Dana Alokasi Umum (DAU), Dana Alokasi Khusus (DAK) Bidang

Perikanan. Perubahan Rencana Program dan Kegiatan Dinas Perikanan Kabupaten Lebak

Tahun 2014-2019 beserta Peraturan Menteri Dalam Negeri No 13 Tahun 2006 tentang

Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, sebagai berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Program peningkatan disiplin aparatur

4. Program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

5. Program pengembangan data/informasi

6. Program pembangunan perencanaan daerah

7. Program perencanaan pembangunan ekonomi

8. Program pemberdayaan masyaraat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya

kelautan

9. Program pengembangan budidaya perikanan

10. Program pengembangan sistem perikanan tangkap

11. Program pengembangan sistem penyuluhan perikanan

12. Program pengembangan kawasan budidaya laut, air payau dan air tawar

13. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi hasil perikanan

14. Program perencanaan pembangunan di bidang kelautan dan perikanan

Sedangkan rencana program bidang perikanan dalam Rencana Strategis Tahun

2014-2019 Perubahan selama periode sisa tahun 2017-2019 terdiri dari 10 program, sebagai

berikut :

1. Program pelayanan administrasi perkantoran

2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur

3. Program peningkatan disiplin aparatur

Page 414: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 37

37

4. Program peningkatan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan

5. Program pengembangan data/informasi

6. Program pembangunan perencanaan daerah

7. Program perencanaan pembangunan ekonomi

8. Program pengembangan budidaya perikanan

9. Program pengembangan sistem perikanan tangkap

10. Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi hasil perikanan

Rencana program, kegiatan, indikator kinerja, kelompok sasaran dan pendanaan

indikatif bidang Perikanan selama kurun waktu 5 (lima) tahun yaitu tahun 2014-2019 disusun

dalam bentuk matriks disajikan pada Tabel 5.1.

Page 415: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 38

38

BAB VI.

INDIKATOR KINERJA SKPD YANG MENGACU KEPADA TUJUAN DAN SASARAN RPJMD

Indikator kinerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sebagai alat untuk menilai

keberhasilan pembangunan secara kuantitatif maupun kualitatif, merupakan gambaran yang

mencerminkan capaian indikator kinerja program (outcomes/ hasil) dari kegiatan (output/

keluaran). Indikator kinerja program adalah sesuatu yang mencerminkan berfungsinya

keluaran kegiatan pada jangka menengah (efek langsung). Pengukuran indikator hasil lebih

utama daripada sekedar keluaran, karena hasil (outcomes) menggambarkan tingkat

pencapaian atas hasil lebih tinggi yang mungkin mencakup kepentingan banyak pihak.

Dengan indikator hasil (outcomes) organisasi akan mengetahui apakah hasil yang telah

diperoleh dalam bentuk output memang dapat dipergunakan sebagaimana mestinya dan

memberikan kepuasan bagi masyarakat banyak.

Tujuan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Lebak

tahun 2014-2019 adalah 1). Meningkatkan kualitas pelayanan dasar, 2). Membangun

sumberdaya manusia yang menguasai IPTEK, kompetitif dengan tetap mempertahankan ciri

masyarakat yang santun dan berbudaya, 3). Meningkatkan kualitas penyelenggaraan

pemerintahan yang efektif dan efisien, 4). Meningkatkan perekonomian yang kokoh berbasis

kerakyatan, 5). Meningkatkan ketersediaan dan kualitas insfrastruktur, 6). Meningkatkan

ketersediaan dan kualitas infrastruktur transportasi, 7). Meningkatkan kelestarian lingkungan

hidup, 8). Meningkatkan ketangguhan dalam penanggulangan bencana, 9). Meningkatkan

stabilitas keamanan dan ketertiban di daerah

Indikator kinerja SKPD Dinas Perikanan Kabupaten Lebak mengacu pada tujuan dan

sasaran RPJMD Kabupaten Lebak :

1) Meningkatnya produksi penangkapan ikan menjadi sebesar 6.012,93 ton pada tahun 2018

2) Meningkatnya produksi budidaya ikan menjadi sebesar 3.588,00 ton pada tahun 2018

3) Meningkatnya konsumsi ikan perkapita sebesar 18,04 kg pada tahun 2018

Indikator kinerja Renstra Dinas Perikanan Kabupaten Lebak disajikan pada Tabel 6.1.

Page 416: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 39

39

orelasi RPJTabel 6.1

Indikator Kinerja Dinas Perikanan yang Mengacu pada Tujuan dan Sasaran RPJMD

No. Indikator Sasaran

Kondisi Kinerja pada awal periode

RPJMD (2013)

Target Kinerja Sasaran pada Tahun ke-

2014 2015 2016 2017 2018 2019

1 Produksi Ikan Budidaya (ton)

3.535,40 3.540,00 3.552,00 3.564,00 3.576,00 3.588,00 3.600,00

2 Produksi Ikan Tangkap (ton)

4.735,36 4,946.81 5,194.04 5,453.87 5,726.70 6,012.93 6.313,66

3 Meningkatnya konsumsi ikan (kg/kapita)

14,41 15,01 15,72 16,45 17,23 18,04 18,89

BAB VII.

PENUTUP

Perubahan Renstra Dinas Perikanan Kabupaten Lebak Tahun 2014-2019 merupakan

suatu dokumen yang disusun oleh Dinas Perikanan Kabupaten Lebak, sebagaimana

diamanatkan oleh Undang-undang No. 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan

Pembangunan Nasional. Perubahan Renstra ini mengacu pada hasil evaluasi capaian pada

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Kabupaten Lebak, visi serta misi Kepala

Daerah dan Wakil Kepala Daerah terpilih serta mengacu pada Undang-undang No. 23 Tahun

2014 tentang Pemerintahan Daerah yang mengatur mengenai pembagian kewenangan antara

Pemerintah Pusat, Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kabupaten.

Disadari bahwa keberhasilan pelaksanaan pembangunan perikanan tidak hanya

ditentukan dengan adanya dokumen Renstra, melainkan diperlukan dukungan sektor terkait

lainnya dan masyarakat luas. Akhirnya, kebersamaan dan kerja keras dari seluruh jajaran

Dinas Perikanan Kabupaten Lebak dengan semua pihak pemangku kepentingan diperlukan

dalam rangka mewujudkan harapan untuk mensejahterakan nelayan, pembudidaya ikan,

pengolah dan pemasar hasil perikanan, serta masyarakat pesisir lainnya melalui pemanfaatan

dan pengelolaan sumber daya Perikanan secara berkelanjutan dapat terwujud.

Page 417: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

Perubahan Renstra Tahun 2014-2019 40

40

L A M P I R A N

Page 418: STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM PENGEMBANGAN …repository.fisip-untirta.ac.id/867/1/STRATEGI DINAS PERIKANAN DALAM... · Indonesia as the country’s maritime, fisheries has the potential

DAFTAR RIWAYAT HIDUP

DATA PRIBADI

Nama Sierfi Rahayu Kewarganegaraan Indonesia NIM 6661131309 Jenis Kelamin Perempuan

Alamat

Jl. Raya Pandeglang Km.4, Kp. Pasir Gendok 04/01,

Desa Bojongleles, Kecamatan Cibadak,

Kabupaten Lebak-Banten

No Hp 08987560952/ 082113771352

Tempat, Tanggal

Lahir Lebak, 16 Mei 1995 Status Belum Menikah

Agama Islam Email [email protected]

RIWAYAT PENDIDIKAN Pendidikan Nama sekolah/Universitas Tahun Lulus/Tidak

S-1 Universitas Sultan Ageng Tirtayasa 2013-2017 Lulus SMA SMAN 1 Rangkasbitung 2013 Lulus SMP SMPN 1 Rangkasbitung 2010 Lulus SD SDN Kaduagung Timur 1 2007 Lulus

PENGALAMAN ORGANISASI Nama Organisasi Periode

Anggota Paskibra SMPN 1 Rangkasbitung 2009 Anggota Paskibra SMAN 1 Rangkasbitung 2012

Anggota Koperasi Kesejahteraan Mahasiswa (KOKESMA) Untirta

2016