Strategi Bersaing Perusahaan Makalh
-
Upload
hikmat-oul-mahfud -
Category
Documents
-
view
1.037 -
download
42
Transcript of Strategi Bersaing Perusahaan Makalh
PEMBAHASAN
“STRAGTEGI BERSAING PERUSAHAAN DAN STRATEGI OPTIMASI
MARKETING MIX”
1. Strategi Bersaing Perusahaan
1) Strategi Penurunan Harga
Strategi nampak sederhana, akan tetapi bukan bahwa ini merupakan
strategi pilihan yang selalu mudah untuk dilaksanakan. Perusahaan dominan perlu
mengetahui dengan persis besarnya pasar dan tingkat pertumbuhanya. Jika pasar
amat besar, maka dibutuhkan juga penambahn jumlah pasokan barang yang
semakin besar untuk memaksa perusahaan baru keluar dari pasar. Jika pasar
tumbuh dengan cepat atau semakin cepat pertumbuhanya, maka semakin besar
kapasitas yang diperlukan oleh perusahaan dominan untuk memasok pasar.
Semakin kecil pasar dan jika pasar tidak tumbuh, maka strategi ini semakin
mudah untuk dilaksanakan.
Jika selisih antara harga dan biaya semakin besar dan diikuti oleh semakin
meningkatnya pangsa pasar, maka laba yang diperolah perusahaan pesaing juga
besar. Ini berarti tersedia peluang lebih besar bagi mereka untuk terus bertahan
rkembdan bahkan mungkin dapat berkembang jauh lebih besar. Demikian
sebaliknya, kalau mereka tidak dapat meningkatkan pangsa pasar dan disaat yang
sama selisih antara harga dan biaya juga relatif kecil, maka mereka menderita
kerugian.
Jadi, nampak jelas bahwa tingkat laba yang diperoleh oleh perusahan baru
tergantung pada tiga faktor:
a. Besarnya biaya rata-rata
b. Tingkat penjualan yang dapat diperoleh
c. Harga pasar yang berlaku
2) Analisis Dinamis
Nampak jelas bahwa analisis tersebut samasekali mengabaikan faktor
waktu yang dalam hal ini berupa sejauh mana tingkat kecepatan yang dimiliki
oleh perusahaanl dominan dalam memperbesar pasokan barangnya juga
1
samasekali belum mempertimbangkan kemampuan perusahaan baru dalam
memperluas kapasitas produksinya. Bukan tidak mungkin perusahaan baru
tersebut ternyata juga memiki kemampuan untuk lebih dahulu mengisi pasar
dengan jumlah barang yang lebih banyak dengan waktu yang relatif singkat. Jadi,
dengan memperhatikan faktor waktu, maka perhitungan tentang siapa dari
perusahaan dominan atau perusahaan baru yang lebih siap dan lebih cepat
meningkatkan jumlah barang yang dijual menjadi penting. Bila perusahaan
dominan lebih siap maka strategi perusahaan pangsa pasar dengan mudah
dilaksanakan. 1
Disamping itu, analisis yang memperhatikan variabel waktu juga berkaitan
dengan “trade off” yang dialami oleh perusahaan dominan ketika ia harus memilki
antara kerugian berkurangnya laba yang diperoleh sebagai akibat turunya harga
pasar dan kemungkinan mengecilnya poangsa pasar karena ia membiarkan
perusahaan baru untuk beroperasi.
3) Strategi Bisnis
Bagaimana menjadi perusahaan dominan? Yang paling jelas adalah
dengan cara menang bersaing. Jadi dicapai dengan cara pertumbuhan internal.
Karena bekeja dengan efisien, misalnya, maka perusahaan mampu menerapkan
strategi harga termurah (cost leadership strategy). Akibatnya pesaing secara
bertahap akan meninggalkan pasar, dan pada akhirnya hanya tinggal beberapa
perusahaan saja yang akan tetap bertahan. Salah satu diantaranya akan menguasai
pasar dan kemudian menjadi perusahaan dominan. Model perkembangan seperti
inni biasanya terjadi pada industri yang masih berada pada tahap peerkenalan
(embryonic) atau pertumbuhan (growth).2
Disamping itu, perusahaan dapat menjadi perusahaan dominan dengan
cara pertumbuhan eksternal, yakni melalui merjer horisontal. Salah satu dari
berbagai perusahaan yang beroperasi dipasar melakukan akuisisi terhadap
perusahaan pesaingnya. Akibatnya jumlah pesaing berkurang. Dengan demikian,
1 2
2
akuisitor memiliki kesempatan untuk merebut pangsa pasar yang lebih besar.
Dengan cara seperti ini biasanya hanya memerlukan waktu yang lebih pedek
dibanding dengan cara pertumbuhan internal. Akan tetapi model ini juga
memerlukan komitmen daya dan dana yang lebih besar. Strategi ini juga sering
harus berurusan dengan regulasi pemerintah dan undang-undang antitrust.
Setelah berhasil menjadi perusahaan dominan, pertanyaan yang kemudian
muncul adalah bagaimana mempertahankan posisi bisnis yang menguntungkan
tersebut?
Pertama- perusahaan yang telah mencapai posisi dominan berusaha untuk
menurukan harga pasar dengan jalan melakukan perluasan pangsa pasar yang
dikuasai.
Kedua- perusahaan dominan dapat mempengaruhi secara tidak langsung agar
supaya biaya produksi dan pemasaran yang ditanggung oleh perusahaan pesaing
mengalami peningkatan.
Ketiga- Perusahaan dominan dapat membeli semua atau sebagian besar bahan
mentah dan penolong yang diperlukan dengan harga yang lebih tinggi sehingga
sama sekali tidak ada atau hanya tinggal sedikit persediaan bahan dipasar.
Keempat- perusahaan juga dapat mempengaruhi asosiasi buruh untuk melakukan
tuntutan kenaikan upah , sekalipun taktik ini lebih sulit untuk diterapkan. Dengan
cara-cara tersebut, ongkos produksi baik yang ditanggung oleh perusahaan
dominan maupun perusahaan pesaing akan mengalami peningkatan.
Kelima- perusahaan dominan dapat dengan rutin melakukan pengembangan
produk. Taktik ini tidak harus diartikan bahwa inovasi produk yang radikal perlu
dilakukan atau harus selalu berkaitan dengan atribut pokok (core attributes)
produk. Dalam banyak hal, justru pengembangan produk yang nampaknya
teramat sederhana dan hanya berkaitan dengan atribut produk pinggiran
menunjukan hasil yang sangat memuaskan. Disamping itu, perusahaan dominan
jug dapat melakukanpromosi besar-besaran sehingga mengakibatkan peningkatan
loyalitas konsumen.
Keenam- yang dapat dilakukan oleh perusahaan dominan untuk secara samar-
samar melibatkan diri dalam proses pembiayaan pembelian barang yang
3
dilakuakan oleh konsumen . produsen dapat menawarkan cara jual-beli sewa
(Leasing), bahkan bila perlu perusahaan dominan dapat juga membantu pencarian
dana, paling tidak menujukan cara-cara yang mungkin dapat dilakukan untuk
memperoleh dana alternatif yang lebih murah dan mudah. Perusahaan dominan
juga dapat membantu dengan cara memberikan syarat jual beli waktu jatuh tempo,
potongan harga, pelayanan jual-yang lebih memuaskan kepada konsumen.
Ketujuh-perusahaan dominan juga dapat melakukan pembelian semua barang
yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing untuk menghilangkan barang tersebut
dari pasaran. Bahkan ada yang melakukan dengan cara membeli dan kemudian
merusak kualitas barang perusahaan pesaing dan baru kemudian melempar barang
tersebut kepasar. Hal ini dapt dilakukan apabila dana yang tersedia cukup untuk
membeli barang yang ditawarkan oleh perusahaan pesaing. Akan tetapi taktik ini
dikenal sebagai cara yang tidak etis, sekalipun tidak berarti bahwa cara ini tidak
dikenal masyarakat bisnis dengan baik.
4) Strategi Pesaing Kecil
Jika ada perusahaan dominan disatu pasar tertentu, maka ini juga berarti
bahwa pesaing yang ada dapat dikategorikan sebagai perusahaan kecil. Oleh
karena itu, tidak kalah pentingnya adalah usaha untuk mengetahui strategi bisnis
yang mungkin dapat dipilih oleh perusahaan pesaing yang relatif kecil tersebut
(fringe competitors) untuk membesarkan perusahaan.
Pertama- adalah dengan cara menekan biaya yang ditanggung seefisien mungkin,
khusunya biaya tetap. Kalau usaha ini berhasil, maka perusahaan dominan tidak
dapat dengan leluasa untuk memaksa perusahaan pesaaing bekerja dalam situasi
bahwa biaya rata-rata perusahaan pesaing (AC) lebih tinggi dibanding dengan
harga pasar. Paling tidak untuk jangka waktu pendek, harga pasar yang berlaku
masih lebih tinggi dibanding besarnya biaya variabel rata-rata (AVC) pesaing.
Jadi strategi ini merupakan strategi tandingan terhadap strategi penurunan harga
yang biasanya menjadi pilihan perusahan dominan.
Kedua- perusahaan pesaing juga dapat memilih strategi fokus. Perusahan pesaing
dengan sengaja memilih segmen pasar tertentu yang belum diperhatikan oleh
4
perusahaan dominan. Perusahaan pesaing berusaha mencari relung pasar (niche)
yang tertinggal dan belum mendapat perhatian perusahaan dominan.
Ketiga- perusahaan pesaing juga perlu menerapkan strategi diferensiasi produk.
Perhatian yang lebih banyak diberikan kepada atribut produk yang tidak berwujud
(intangible), misalnya, dengan memberikan pelayanan kepada konsumen dengan
cara-cara yang lebih memuaskan dibanding pelayanan yang diberikan oleh
perusahaan dominan. Dengan cara ini, perusahaan pesaing membuka
kemunngkinan untuk memperoleh loyalitas konsumen yang diharapkan dapat
melakukan pembelian secara rutin dan berkesinambungan.
5) Tujuan
a. Mencegah / mematikan masuk nya produsen lain
b. Melakukan promosi menyerang ,perluasan wilayah pasar pasti akan diikuti pesaing
c. Mempersulit perolehan BB / bahan penolong pada pesaing krn hanya tersisa sedikit
d. Menambah beban biaya produksi pada pesaing
e. Memberikan pilihan kepada konsumen bahwa
f. Perusahaan dominan selalu up date,sehingga pesaing dibuat
kewalahan dalam segi inovasi dan pilihan produk
g. Memberikan kemudahan untuk menikmati produk kepada
konsumen supaya lebih terjangkau
h. Agar barang spt tidak pernah ada dipasaran
2. Strategi Optimasi Marketing Mix
1) Marketing Mix
Pengertian marketing mix mencakup sejumlah variabel pemasaran yang
terkontrol oleh perusahaan dan digunakan oleh perusahaan untuk mencapai target
pasar yang telah ditetapkan dan memberikan kepuasan pada konsumen. Marketing
mix merupakan strategi penjualan barang yang ditekankan pada 4 unsur yang
saling menunjang dan berkaitan.3
Dikutip dari buku pengantar bisnis, pengertian Marketing mix adalah
kombinasi dari empat variabel atau kegiatan yang merupakan inti dari sistem 3 Suyadi Prawirosentoso, PENGANTAR BISNIS MODERN Studi Kasus Indonesia dan Analisa Kuantitif, (Jakarta: PT Bumi Aksara, 2002), hlm. 221
5
pemasaran perusahaan, yakni: produk, struktur harga, kegiatan promosi, dan
sistem distribusi.
Dengan demikian perusahaan tidak hanya sekedar memiliki kombinasi
kegiatan yang terbaik saja, akan tetapi dapat mengkoordinasikan berbagai variabel
marketing mix tersebut, untuk melaksanakan program pemasaran secara efektif.4
2) Pengertian barang.
Barang atau produk adalah suatu sifat yang kompleks baik dapat diraba
maupun tidak dapat diraba, termasuk bungkus, warna, harga, prestise peerusahaan
dan pengecer, pelayanan perusahaan dan pengecer, yang diterima oleh pembeli
untuk memuaskan keinginan atau kebutuhanya.
Dalam hal ini, konsumen membeli sekumpulan sifat dan kimia sebagai alat
pemuas kebutuhan. Setiap kombinasi dari sifat-sifat tersebut meruakan produk
tersendiri sebab setiap kombinasi akan memberikan kepuasan yang berbeda-beda.
Penggolongan barang menurut tingkat pemakaian dan kekongkritannya.
1. Barang tahan lama (durable goods)
Adalah barang yang secara normal dapat dip[akai berkali-kali; jadi dapat
dipakai dalam jangka waktu yang relatif lama. Misalnya: pakaian, mesin tulis,
kacamat, dan lain sebagainya.
2. Barang tidak tahan lama (nondurable goods)
Adalah barang-barang yang secara normal hanya dapat dipakai satu kali
atau beberapa kali saja, artinya sekali barang itu dipakai akan habis, rusak, atau
tidak dapat dipakai lagi. Misalnya: bahan baku, sabun, makanan, dan lain
sebagainya.
3. Jasa
Adalah kegiatan, manfaat, aau kepuasan yang ditawarkan untuk dijual,
misalnya: jasa reparasi, jasa potong rambut, jasa pendidikan, dan lain sebagainya.
Menurut penggolongan ini jasa dimasukan sebagai barang yang tidak konkrit atau 4 Sofyan Assauri, MANAJEMEN PEMASARAN Dasar, Konsep dan Strategi, (Jakarta: PT RajaGrafindo Persada, 2002), hlm. 180-181
6
tidak kentara, sedangkan barang tahan lama diamasukan sebagai barang kongkrit
atau barang kentara.
Penggolongan barang menurut tujuan pemakaianya oleh sipemakai.
1. Barang konsumsi
Adalah barang-barang yang dibeli untuk dikonsumsikan. Jadi, pembelinya
adalah pembeli konsumen akhir, bukan pemakai industri, karena barang-barang
tersebut tidak diproses lagi.
Barang konsumsi dapat dibagi menjadi tiga bagian, yaitu:
o Barang konvenien
Adalah barang yang mudah dipakai, membelinya dapat disembarang tempat, dan
pada setiap waktu. Misalnya: rokok, sabun, dan sebagainya.
o Barang shopping
Adalah barang yang harus dibeli dengan mencari dahulu dan didalam
membelinya harus dipertimbangkan masak-masak, misalnya dengan
membanding-bandingkan mutu, harga, kemasan, dan sebagainya. Misalnya:
tekstil, prabot rumah tangga, dan sebagainya.
o Barang spesial
Adalah barang yang mempunya ciri khas, dan hanya dapat dibeli ditempat tertentu
saja. Dalam hal ini, pembeli yang ingin memperoleh harus megeluarkan
pengorbanan istimewa, atau harus me lakukan usaha-usaha khusus untuk membeli
di tempat tertentu tersebutn jarang dibeli. Biasanya barang-barang spesial ini
memiliki ciri khusus, harganya relatif mahal, d. Misalnya: barang antik ditoko
seni tertentu, barang perhiasan ditoko tertentu, dan lain sebbagainya.
2. Barang industri
Adalah barang-barang yang dibeli untuk diproses lagi atau untuk
kepentingan dalam industri, baik secara langsung maupun tidak langsung dipakai
proses produksi. Barang industri dapat dibagi menjadi lima golongan, yaitu:
o Bahan baku
Merupakan bahan pokok untuk membuat barang lain, misalnya: kapas untuk
membuat benang, jerami untuk membuat kertas, dan lain sebagainya.
7
o Komponen dan barang setengah jadi
Merupakan barang-barang yang sudah masuk dalam proses produksi dan
diperlukan untuk melengkapi produk akhir. Misalnya: benang untuk membuat
tekstil, onderdil-onderdil mobil, dan sebagainya.
o Perlengkapan operasi
Adalah barang-barang yang dapat digunakan untuk membantu lancarnya proses
produksi maupun kegiatan-kegiatan lain didalam perusahaan. Dalam golongan ini
termasuk juga perbekalan yang dipakai untuk jangka waktu lama. Misalnya:
minyak pelumas untuk mesin-mesin produksi, kertas dan pensil untuk membuat
catatan, daan sebagainya.
o Instalasi
Yaitu alat produksi utama dalam sebuah pabrik atau perusahaan yang dapat
dipakai untuk jangka waktu lama (termask barang tahan lama). Barang ini
merupakan tulang punggung dari sebuah pabrik atau perusahaan. Misalnya: mesin
penggiling gabah pada perusahaan penggilingan gabah, mesin tenun dalam
perusahaan tekstil, dan sebagainya.
o Peralatan ekstra
Yaitu alat-alat yang dipakai untuk membantu instalasi, seperti alat angkut dalam
pabrik (truk pengangkut barang/ fooklift truck), grobak, dan sebagainya.
Merk (brand)
Brand adalah suatu nama, istilah simbol, atau disain (rancangan), atau
kombinasinya yang dimaksudkan untuk memberii tanda pengenal barang atau jasa
dari seorang penjual atau sekelompok penjual dan untuk membedakan dari
barang-barang yang dihasilkan oleh pesaing.
Saluran distribusi
Adalah suatu saluran yang digunakan oleh peodusen untuk menyalurkan
barang tersebut dari produsen untuk sampai kekonsumen atau pemakai industri.
Adapun lembaga-lembaga yang ikutmengambil bagian dalam penyaluran
barangini adalah: produsen, perantara, dan konsumen akhir atau pemakai industri.
Penentuan harga
8
Harga adalah sejumlah uang (ditambah beberapa barang kalau mungkin)
yang dibutuhkan untuk mendapatkan sejumlah kombinasi dari barang beserta
pelayanannya. Adanya produk dengan mutu baik, disertai dengan adanya promosi
agar dikenal konsumen, lalu dijual dengan harga yang kompetitif dan dapat
dikirim ke konsumen dalam waktu yang tepat, merupakan kegiatan integral dari
upaya keberhasilan menjual suatu produk. Untuk itu diperlukan kekuatan berupa
skill, teknologi dan modal yang memadai.5
Salah satu prinsip bagi manajemen dalam penentuan harga ini adalah
menitik ratkan pada kemauan pembeli untuk harga yng tela ditentukan dengan
jumlah yang cukup untuk menutup ongkos-ongkos dan menghasilkan laba.
Faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat harga, antara lain:
1. Kondisi perekonomian
Keadaan perekonomian dalam suatu negara sangat mempengaruhi tingkat harga
yang berlaku.
2. Penawaran dan permintaan
Permintaan aadalah sejumlah barang yang dibeli oleh pembeli pada tingkat harga
tertentu. Pada umumnya, tingkat haraga yang lebih rendah akan mengakibatkan
jimlah yang diminta akan lebih besar.
Penawaran merupakan kebalikan dari permintaan, yaitu suatu jumlah yang
ditawarkan oleh penjual pada suatu tingkat harga tertentu. Pada umumnya, harga
yang lebih tinggi mendorong jumlah yang ditawarkan lebih besar.
3. Elastisitas permintaan
Faktor lain yang mempengaruhi penentuan harga adalah sifat permintaan pasar.
Sebenarnya sifat permintaan pasar ini tidak hanya mempengaruhi penentuan
harganya tetapi juga mempengaruhi volume yang dapat dijual. Untuk beberapa
jenis barang, harga dan volume penjualan ini berbanding terbalik; artinya jika
terjadi kenaikan harga maka penjualan akan menurun dan sebaliknya.
4. Persaingan
Harga jual beberapa macam barang sering dipengaruhi oleh keadaan persaingan
yang ada. Barang-barang dari hasil pertanian misalnya, dijual dalam keadaan
5 Suyadi Prawirosentoso, log.cit, hlm. 221
9
persaingan murni (pure competition). Pada persaingan sperti ini penjual yang
berjumlah banyak aktif menghadapi pembeli yang banyak pula. Banyaknya
penjual dan pembeli ini akan mempersulit penjual perseorangan untuk menjul
dengan harga lebih tinggi kepada pembeli yang lain.sealain persaingan murni,
dapat pula terjadi keadaan persaingan lainya, seperti; persaingan tidak sempurna,
oligopoli dan monopoli.
5. Biaya
Merupakan dasar dalam penentuan harga, sebab suatu tingkat harga yang tidak
dapat menutup biaya akan mengakibatkan kerugian, dan sebaliknya.
6. Tujuan perusahaan
Penetapan harga sering kali dikaitan dengan tujuan-tujuan yang akan dicapai.
Setiap perusahaan tidak selalu mempunyai tujuan yang sama dengan perusahaan
yang lain. Tujuan-tujuan yang hendak dicapai tersebut antara lain: laba makimum,
volume penjualan tertentu, penguasaan pasar, dan kembalinya modal yang
tertanam dalam jangka waktu tertentu.
7. Pengawasan pemerintah.
Pengawasan pemerintah juga merupaka faktor penting dalam penentuan harga.
Pengawasan pemerintah tersebut dapat diwujudkan dalam bentuk: penentuan
harga maksimumm dan minimum, diskriminasi harga, serta praktek-praktek lain
yang mendorong atau mencegah usaha-usaha kearah monopoli.
Promosi dan periklanan
Promosi merupakan salah satu variabel marketing mix yang digunakan
oleh perusahaan untuk mengadakan komunkasi dengan pasarnya. Promosi jug
dipandang sebagai arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalm pemasaran.
Periklanan adalah komunikasi non-individu, dengan sejumlah biaya,
melalui berbagai media yang dilakukan oleh perusahaan, lembaga non-laba, serta
individu-individu. Periklanan ini merupakan salah satu kegiatan promosi yang
banyak dilakukan oleh perusahaan maupun perseorangan. Kegiatan strategi dan
10
manajemen iklan dimaksud agar iklan yang dipasang dapat mendorong penjualan
produk ke tingkat yang lebih tinggi.6
Banyak istilah digunakan untuk istilah marketing mix, antara lain:
marketing policy instruments, parameter of marketiung actions, sales tools, factors
of marketing. Disamping itu juga banyak perbedaan pendapat tentang jenis dan
jumlah variabel dalam marketing mix tersebut, walaupun secara keseluruhan tidak
terdapat perbedaan yang diametral.
Diantara beberapa pendapat tersebut antara lain:
a. Membedakan marketing mix dalam dua komponen variabel utama yaitu:
Apa akan diserahkan pada konsumen dalam hal ini meliputi kualitas produk,
pembungkusan, merek, harga dan pelayanan.
Alat-alat dan metode yang meliputi saluran distribusi, persoanal selling,
advertensi, sales promotion, dan publikasi.
b. Membedakan dalam tiga komponen utama yaitu:
Good and service mix
Distribution mix
Communication
c. Membedakan dalam empat komponen utama yang lazim disebut dengan “4P”
yakni:7
Produk (proiduct)
Saluran distribusi (place)
Promosi (Promotion)
Harga (Price)
3) Efektifitas Marketing Mix Dalam Masa Keidupan Produk
Masyarakat tidak begitu saja mengetahui dan mengenal setiap produk yang
dicoba ditawarkan oleh produsen, baru lambat laun kemudian sesuai dengan
berjalanya itu ditwaktu produk tersebut dikenal masyarakat. Pada permulaan
6 Suyadi Prawirosentoso, op.cit, hlm. 222-2237 Suyadi Prawirosentoso, op.cit, hlm. 219
11
produk itu ditawarkan, baru sedikit konsumen potensial yang mengenalinya, dan
karenanya penjualan yang terjadi pada masa awal pengenalan ini juga masih
rendah dan jika tahapan ini dapat dilalui barulah penjualan dapat meningkat
sampai dalam batas tertentu untuk kemudian mengalami ke-mandega-an dan
kemudian mengalami penurunan.8
Proses yang digambarkan seperti tersebut diatas, sejak dari pengenalan
produk, perkembangan volume penjualan yang pesat, ke-mandeg-an dan
kemudian penurunan sering disebut sebagai masa kehidupan produk (product life
cycle). Yang perlu mendapat pemahaman lebihh jauh dari konsep “product life
cycle” ini adalah pada setiap masa-masa tersebut memerlukan perhatian yang
khusus dari strategi marketing mix yang digunakan. Juga perlu dipahami, bahwa
tidak setiap produk akan mengalami keseluruhan proses tersebut.
Pada umumnya masa kehidupan produk dibedakan dalam lima tahapan
yakni masa pengenalan, pertumbuhan, kedewasaan, kejenuhan dan penurunan.
Dalam kaitanya dengan usaha optimasi marketing mix, maka pada setiap
masa kehidupan produk tersebut memiliki kombinasi urutan prioritas marketing
mix yang perlu dilakukan.
Pada tahap perkenalan, urutan proiritas dari marketing mix adalah produk
dalam lini kualitas produk, kemudian advertensi, harga dan kemudian baru
pelayanan.
Pada masa kedewasaan, pengguanaan harga dalam mempengaruhi produk dan
pelayanan.
Pada masa kejenuahan, packaging dapat digunakan sebagai alat utama, baru
kemudian advertensi, kuallitas produk dan pelayanan, baru kemudian harga.
Pada masa penurunan, kombinasi urutanya adalah advertensi, pelayanan, kualitas
produk, packaging, dan harga.
Penentuan kombinasi dan urutan marketing mix diatas didasarkan pada
kemungkinan pengaruhnya terhadap penjulan yang dalam hal ini diukur dengan
elastisitas masing-masing marketing mix terhadap penjulan.
8
12
4) Model Linear Efek Marketing Mix
Model ini mencoba mengurai pengaruh dari kombinasi marketing mix yng
dijalankan oleh perusahaan terhadap penjualan yang diakibatkan olehnya dan
pengaruh yang terjadi diasumsikan menunjuk pada hubungan linear.9
Asumsi-asumsi lain yang digunakan dalam metode ini adalah:
Marketing mix mempunyai konstanta pengaruh terhadap penjualan, artinya tanpa
ada usaha apapun akan tetapi terjadi penjualan.
Masing-masing marketing mix tersebut berpengaruh secara independen, dengan
tidak diperhitungkan adanya multikoloniaritas atokolerasi.
Biaya perunit masing-masing dari marketing mix adalah tetap.
Dengan mendasarkan diri pada asumsi-asumsi tersebutdiatas model umum
persamaannya adalah:
Q=k-pP+aA+dD+rR
Keterangan:Q = Penjualan k = Konstantap,a,d,r = Koefisien masing-masing marketing mix.
P,A,D,R = Mareketing mix yang dalam hal ini misalnya price, advertising, service, dan kualitas produkJika asumsi tersebut dipenuhi maka penyelesain mencari kombinasi
marketing mix yang optimum dapat diselesaikan dengan model linear
programing.
DAFTAR PUSTAKA
Asrory Sofyan 2004. Manajemen Pemasaran. Jakarta. Rajawali Press.
Husnan, suad dan Suwarsono. 1997. Studi Kelayakan Proyek. Yogyakarta :
UPP STIM YKPN
Kertajaya. 2004. Marketing In Vennus. Jakarta. Gramedia Pustaka Utama
Yuni Nugraha. Pemasaran. Google. Com.
Klotter Philip. 2005. Marketing Management. Edisi 12.Prentice hall inc
9
13