Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

30
16 Agustus 2021 Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Syamsu Dwi Jadmiko Center for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia and Pacific IPB University

Transcript of Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Page 1: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

16 Agustus 2021

Perubahan Iklim dan Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura

Syamsu Dwi JadmikoCenter for Climate Risk and Opportunity Management in Southeast Asia and Pacific

IPB University

Page 2: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

OutlinePresentasi

Apa hubungan iklim dengan tanaman hortikultura

Iklim dan Hortikultura

Langkah adaptasi apa saja yang bisa dilakukan untuk mengurangi risiko perubahan iklim

Strategi Adaptasi

Bagaimana kondisi iklim di Indonesia dan seperti apa proyeksi perubahan

iklim di masa mendatang

Iklim Indonesia

Apa saja dampak perubahan iklim di Indonesia

Dampak Perubahan Iklim

Page 3: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Bagaimana KondisiIklim Kita?

Page 4: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Iklim Indonesia dipengaruhi oleh kondisi wilayah tropis dan lautan Samudra Pasifik dan Hindia

• Pola Hujan Indonesia secara umum dibagi menjadi 3 kategori yang dibedakan berdasarkan waktu terjadinya musim hujan dan musim kemarau

• Curah hujan tahunan di Indonesia secara umum berkisar antara 1200 - 6000 mm. NTT dan NTB merupakan daerah dengan curah hujan tahunan terendah dibandingkan dengan wilayah lainnya

Sumber: Aldrian dan Susanto 2003 • Suhu udara Indonesia secara umum berkisar antara 14 - 36 ℃

Page 5: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Perubahan Iklim

Page 6: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Apa yang anda rasakan dengan kondisi iklim saat ini dibandingkan dengan puluhan tahun sebelumnya?

Suhu Semakin Panas?01 Musim tidak menentu?02

Curah hujan berubah? Kadang tinggi, kadang rendah.

03 Kondisi iklim ekstrim semakin sering? Musim kering semakin panjang? Frost semakin sering terjadi?

04

Page 7: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Suhu bumi kita terus mengalamai kenaikan dan semakin cepat setelah era pra industri

• Pada saat ini [CO2] sudah 400 ppm dan kenaikan suhu global sudah mencapai lebih dari 1oC dibanding era pra industri

• Apabila laju emisi seperti sekarang berlanjut terus, diperkirakan, 1.50C sudah akan dilewati antara tahun 2030 dan 2052

Page 8: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Peningkatan Suhu Udara (℃)

Model mean global temperature change for high emission scenario CRP8.5

Model mean global temperature change for low emission scenario RCP2.6

6

5

4

3

2

1

0

-1

1900 1950 2000 2050 2100

RCP2.6RCP4.5RCP6.0RCP8.5Observation

RCP8.5

RCP6.9RCP4.5

RCP2.6

Global Indonesia

Page 9: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Perubahan iklim berdampak pada meningkatnya curah hujan di musim penghujan dan berkurangnya curah hujan di musim kemarau

Sumber: Faqih et al, 2016

Page 10: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Deret Hari Kering Maksimum

0 10 20 30 40 50 60 70 80 90 100 hari

Sumber: Faqih et al, 2016

Kondisi Saat Ini

Proyeksi

Deret hari kering diproyeksikan akan mengalami peningkatan terutama pada musim kemarau.

Page 11: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Rainfall

Aug Dec May

Ke depan

>100 mm

Saat ini

Dampak PI terhadap pola hujan. Diproyeksikan pola

hujan di Jawa dan Bali akan berubah sampai 2050

Menurut Naylor et al. (2007) diperkirakan di masa depan,

awal musim hujan di Jawa dan Bali cendrung mundur

dan berakhir lebih cepat, dan intensitas hujan MH

cenderung meningkat

Mengurangi peluang peningkatan Indek

Penanaman, merubah tingkat serangan

hama dan penyakit

Panjang MH cenderung lebih pendek, intensitas hujan musim hujan meningkat dan musim kemarau semakin kering

Awal MH Cendrungakan Mundur

Page 12: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Laporan terbaru IPCC (2021) menunjukkan bahwa saat ini telah terjadi peningkatan hingga lebih dari 1oC dimana telah menyebabkan curah hujan lebat menjadi lebih sering terjadi

dengan intensitas meningkat hingga 6.7% lebih tinggi.

Kekeringan pada wilayah pertanian juga akan semakin meningkat frekuensinya mendekati 2 kali lipat pada saat ini dibandingkan masa lalu. Bahkan dimasa mendatang bisa menjadi 4 kali lipat lebih sering

Page 13: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Dampak Perubahan Iklim terhadap Budidaya dan OPT Tanaman

Hortikultura

Page 14: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Skema representasi dampak perubahan iklim pada sektor pertanian dan ketahanan pangan.Perubahan iklim tidak secara langsung berpengaruh pada sector ketahanan pangan, akan tetapi dampak simultan akibat berkurangnya produksi pertanian yang pada akhirnya berpengaruhi pada empat pilar ketahanan pangan.

Page 15: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Perubahan Iklim akan berpengaruh secara langsung dan tidak langsung pada hortikultura

•Langsung: gagal panen karena kekeringan dan banjir, penurunan hasil karena kondisi cuaca yang sering kurang menguntungkan; misalnya pada kentang turunnya viabilitas benih karena hujan tipuan (false rain) yang semakin sering terjadi

•Tidak langsung: meningkatnya serangan hama dan penyakit, ketersediaan input (kompetisi dengan komoditi lain), perubahan harga yang semakin sering tidak menentu karena pola perubahan iklim yang tidak sama antar wilayah atau antar negara

Page 16: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Sumber: Boer et al. (2004)

Kendala Sistem Usaha Tani (SUT)

Page 17: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Sumber: Boer et al. (2004)

Tinggi hujan pada awal, pertengahan dan akhir musim

pertumbuhan. T: Tinggi, S: Sedang dan R: Rendah

Kondisi Iklim yang menguntungkan dan merugikantanaman kentang dan cabe (Survei Pengalengan)

Page 18: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Masalah false rain Petani Kentang di Pengalengan

• Hujan pada awal september atau oktober memicu petani mulai tanam karena berasumsi MH sudah mulai, padahal belum, sehingga pertumbuhan awal terganggu

• Kalau awal MH mundur dan tidak terjadi false rain, benih dari musim ceboran tersimpan terlalu lama (lebih dari 3 bulan) sehingga viabilitas turun

Porekat Ceboran Wuku

Sumber: Boer et al. (2004)

Page 19: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Pests and diseases Triggering factorsLalat bibit Penanaman menjelang musim kemarau

Thrips Musim kemarau dengan intensitas radiasi yang tinggi

Phythoptora sp (Layu bakteri Bacterial blight)

Musim hujan dengan curah hujan sangat tinggi, terutama Januari and Februari dengan hujan mencapai 400-500 mm per bulan

Leaf blight

Hujan yang berkepanjangan (deret hari basah panjang)Siang panas tetapi malam hari hujan rintik dan berkabut

Musim kemarau dan embun di malam hari

Kondisi Iklim yang memicu Serangan Hama dan Penyakit Kentang di Pengalengan

Page 20: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Temuan Nastari Bogor dan Klinik Tanaman IPB (2007), penyakit keriting daun pada bawang merah yang disebabkan oleh Fusarium oxysporum sebelum 1997 tidak penting, tetapi sekarang menjadi penting tidak saja di dataran rendah tetapi juga dataran tinggi.

• Temuan Wiyono (2007), penyakit keriting daun dalam beberapa tahun terakhir telah menghancurkan bawang merah di Brebes

• Temuan Nastari Bogor dan Klinik Tanaman IPB (2007), penyakit Gemini pada cabe yang disebabkan oleh virus dan ditularkan oleh kutu kebul (Bemisia tabaci) dalam lima tahun terakhir juga sudah menyerang di pusat produksi cabe dan kentang di Jawa seperti Bogor, Cianjur, Brebes, Wonosobo, Magelang, Klaten, Boyolali, Kulonprogo, Blitar, dan Tulungagung. Sementara riset tentang penyakit ini masih sangat terbatas

Perubahan iklim menyebabkan terjadinyaperubahan jenis hama dan penyakit dominan

Page 21: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Strategi Adaptasi Menghadapi Perubahan Iklim pada Tanaman

Hortikultura

Page 22: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Langkah AdaptasiSalah satu langkah adaptasi yang sangat penting ialah penggunaan dan pengembangan varietas yang adaptif dan toleran terhadap cekaman lingkungan/iklim dan tahan serangan hama penyakit tanaman. Informasi proyeksi iklim di masa mendatang dapat menjadi acuan dalam mengembangan varietas unggul yang tahan terhadap cekaman iklim. Peran Lembaga riset menjadi penting.

1. Pengembangan Varietas Unggul

Melalui penggunaan bahan kimia maupun organic, sanitasi lingkungan dan aplikasi hara berimbang

3. Pengendalian Hama dan Penyakit

Waktu tanam hortikultura semusim perludisesuaikan karena adanya pergeseran musim. Oleh

karena itu pemanfaatan informasi prakiraan cuaca dan musim menjadi penting untuk diperhatikan. Hal ini

dilakukan untuk menghidari penanaman pada saat musim kering dan menentukan komoditas yang sesuai

2. Penyesuaian Waktu Tanam

Upaya penghematan penggunaan air dapat dilakukanmelalui perbaikan saluran irigasi, penjadwalan irigasi yang

tepat, pengembangan varietas rendah kebutuhan air,pengurangan area irigasi, dan perbaikan retensi tanah.

Beberapa teknologi irigasi adalah irigasi tetes, irigasi curah dan water harvesting dengan embung

4. Pengembangan Teknologi Irigasi

Page 23: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Meningkatkan pemanfaatan informasi prakiraan iklim dan musim• Menentukan strategi budidaya dan prakiraan serangan OPT. Pemberdayaan petani melalui

SLI dan penguatan kelembagaan• Menentukan strategi pengelolaan pasca panen (sistem penyimpanan hasil)• Pengembangan strategi pengendalian harga komoditi dan ketersediaan input melalui

pengembangan model prediksi produksi dan harga komoditi berbasis regional

• Pengembangan sistem asuransi index iklim untuk petani hortikultura dalam mendorong adopsi teknologi adaptif perubahan iklim

• Peran Lembaga riset • Pengembangan teknologi varietas budidaya tahan terhadap kondisi iklim ekstrim• Pengembangan teknologi pengendalian OPT dengan memperhatikan kemungkinan

perubahan iklim (riset jangan dimulai setelah satu kasus meledak)• Pemetaan perubahan musim puncak buah-buahan dengan memperhatikan perubahan

iklim (strategi pemasaran, pengembangan teknologi pengaturan musim pada perkebunan hortikultura

• Pemetaan dampak perubahan iklim terhadap perubahan tingkat kesesuaian wilayah untuk komoditas hortikultura dan strategi antisipasinya

Langkah Penting Penanganan Dampak Perubahan Iklim Sektor Hortikultura

Page 24: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Kemampuan prediksi iklim, khususnya awal musim hujan

dan sifat hujan MK pada beberapa wilayah khususnya

wilayah hujan betipe moonson seperti Jawa, Sumatera Selatan,

Sulawesi Selatan, Indonesia bagian Timur sudah tinggi,

namun belum dimanfaatkan dengan baik

Pentingnya informasi Iklim untuk Tanaman Hortikultura

Page 25: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Hasil Penelitian Hubungan antara Hasil cabe dengan Kandungan Air Tanah kedalaman 15 cm. Diolah dari Kusandriani dan Sumarna (1993)

Hasil turun dengan cepat apabila KAT<50% KL)

KA optimum

Contoh Pemanfaan Informasi Iklim

Page 26: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Informasi DHK dapat diduga dengan cepat dengan menggunakan informasi curah hujan bulanan: (a) p(DS≥10) = 1/[1+exp(-0.2688+ 0.00745 X)])) dan (b) p(DS15) = 1/[1+exp(0.22913+ 0.00831 X)]. Sumber: Boer et al., 1996)

Penggunaan informasi prakiraan hujan bulanan untuk penentuan risiko terjadinya deret hari kering (DHK) panjang

Page 27: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Hubungan antara kandungan air

tanah kedalaman 15 cm pada

waktu tertentu (SM

ADS) menurut

deret hari kering (LDS), kandungan

air tanah awal (ISM) – alat sederhana

penentu air tanah

SMADS

= 21.5 + 0.629 ISM - 2.30 Ln(LDS) R2=88%

Page 28: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

-30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30SOI

0

-1.0

1.0

IOD

Tanam awal November (Julian Day 305)

-30 -25 -20 -15 -10 -5 0 5 10 15 20 25 30SOI

0

-1.0

1.0

IOD

Tanam awal Desember (Julia Day 335)t/ha t/ha

Pupuk N 130 kg/ha and populasi 30,000 tanaman per ha

Menduga Hasil Kentang pada beberapa waktu tanam dan nilai SOI/IOD Mai-Agustus

Page 29: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

• Asuransi Iklim: Produk Asuransi Pertanian berbasis Index Iklim, dikenal dengan Climate Indexed Insurance sudah mulai dikembangkan di banyak negara berkembang. Sistem ini memberikan pembayaran pada pemegang polis manakala terpenuhi kondisi cuaca/iklim yang tidak diharapkan (Indeks Iklim) tanpa harus ada bukti kegagalan panen. Sudah dikembangkan di berbagai negara khususnya di Afrika, India, Filipina

Perlindungan Petani melalui pengembangan Asuransi Indek Iklim (Climate Insurance Index)

Boer et al., 2016

Page 30: Strategi Adaptasi pada Sektor Hortikultura Perubahan Iklim dan

Terima Kasih

Phone : +62 251 8331709Fax : +62 251 8310779E-mail : [email protected] : http://ccromseap.ipb.ac.id

CCROM SEAP IPB