Strabismus, Materi Kuliah

29
muscle balance S T R A B I S M U S

Transcript of Strabismus, Materi Kuliah

Page 1: Strabismus, Materi Kuliah

muscle balanceS T R A B I S M U S

Page 2: Strabismus, Materi Kuliah

STRABISMUS

Juling = jereng Sumbu penglihatan kedua mata tidak

bersama2 menuju pada benda yang menjadi pusat perhatiannya, sehingga tidak terbentuk penglihatan binokuler yang normal

Page 3: Strabismus, Materi Kuliah
Page 4: Strabismus, Materi Kuliah

Penglihatan yang normal tercapai bila

kedua bayangan yang terlihat oleh kedua

mata diterima secara tajam oleh fovea

kedua mata

Otak

Bayangan Tunggal

Penglihatan Binokuler Penglihatan Binokuler yang normalyang normal

Page 5: Strabismus, Materi Kuliah

Syarat terjadi penglihatan binokuler Syarat terjadi penglihatan binokuler normal normal

Tajam penglihatan kedua mata sesudah Tajam penglihatan kedua mata sesudah dikoreksi tidak jauh berbeda (aniseikonia)dikoreksi tidak jauh berbeda (aniseikonia)

Otot-otot ekstra okuli kedua bola mata Otot-otot ekstra okuli kedua bola mata (masing2 6 otot) dapat bekerja sama (masing2 6 otot) dapat bekerja sama dengan baikdengan baik

Otak baik Otak baik sanggup menfusi / sanggup menfusi / mensintesa 2 bayangan dari kedua retina mensintesa 2 bayangan dari kedua retina menjadi satu bayangan tunggalmenjadi satu bayangan tunggal

Page 6: Strabismus, Materi Kuliah

Gerakan Bola MataGerakan Bola MataGerak monokulerGerak monokuler duksi duksi AdduksiAdduksi AbduksiAbduksi SupraduksiSupraduksi InfraduksiInfraduksi

Gerak binokuler dengan aksis sejajarGerak binokuler dengan aksis sejajar versi: versi: DextroversiDextroversi LevoversiLevoversi SupraversiSupraversi InfraversiInfraversi

Gerak binokuler dengan aksis berlawananGerak binokuler dengan aksis berlawanan vergen vergen KonvergenKonvergen DivergenDivergen

Page 7: Strabismus, Materi Kuliah

Otot penggerak bola mataOtot penggerak bola mata• Pergerakan bola mata dilakukan oleh 6

pasang otot ekstra okuli yaitu :

Otot Nervus

Rektus medial III

Rektus lateral VI

Rektus superior III

Rektus inferior III

Oblikus superior IV

Oblikus inferior III

Page 8: Strabismus, Materi Kuliah

Duksi (monocular movement) mata kanan. Tanda panah menunjukkan arah gerakan mata dari posisi primer

Page 9: Strabismus, Materi Kuliah

Binocular Movement

Vergensi : gerakan 2 mata dalam arah yang berlawanan

Page 10: Strabismus, Materi Kuliah

JOKE MUSCLES

Posisi bola mata adalah normal bila bayangan benda yang menjadi perhatiannya jatuh tepat pada kedua fovea bersamaan pada semua arah pandangan

Pada pergerakan bola mata yang terkoordinir, satu otot dari satu mata, berpasangan dengan satu otot dari mata yang lain untuk melakukan pergerakan dalam 6 arah jurusan kardinal dari penglihatan

Otot – otot yang berpasangan ini disebut “ JOKE MUSCLES ”

Page 11: Strabismus, Materi Kuliah

OI

RL RM

RI

RS

OS

RS

RM RL

OS

OI

RI

Menurut Hukum Hering :

Pada setiap gerakan mata bersama ke 6 arah kardinal, joke muscles ini mendapat rangsang kekuatan yang sama

Page 12: Strabismus, Materi Kuliah

Mata akan searah bila dapat Mata akan searah bila dapat mempertahankan fusi kedua mempertahankan fusi kedua

matamata

• Fusi : – Kemampuan otak untuk membuat satu

bayangan gambar yang berasal dari kedua mata

– Fusi akan hilang bila penglihatan satu mata tidak ada

Page 13: Strabismus, Materi Kuliah

• Posisi Primer:– posisi binokuler pada saat melihat benda

didepan, setinggi mata, berjarak minimal 6 meter dan terletak mid sagital

• Supresi :– Otak mengabaikan bayangan benda mata yang

lainnya untuk mencegah terjadinya diplopia

• Terjadi akibat :– juling kongenital – satu mata sering berdeviasi – mata deviasi bergantian

Page 14: Strabismus, Materi Kuliah

Beberapa bentuk strabismus :

1. Heteroforia = FORIA = Stabismus

latent

- Pada keadaan normal kedudukan

bola mata sejajar

- Bila fusi diganggu (mis. 1

mata ditutup) deviasi ( + )

mata

berbakat untuk jadi juling

• esoforia • hiperforia

• eksoforia • hipoforia

Page 15: Strabismus, Materi Kuliah

2. Heterotropia = TROPIA = STRABISMUS Manifest

Kedudukan mata tidak normal & tetap • esotropia • hipertropia • eksotropia • hipotropia

Page 16: Strabismus, Materi Kuliah

4. Strabismus Inkomitan

- = strabismus paralitik

- Sudut deviasi bertambah nyata bila mata digerakkan kearak otot lumpuh

- Sudut deviasi berubah – ubah

3. Strabismus Konkomitan - Sudut deviasi tetap pada kedudukan

kedua mata berubah

- Akibat terjadinya gangguan fusi

- Bisa terjadi pada kekeruhan kornea sentral, katarak

Page 17: Strabismus, Materi Kuliah

Penyebab strabismus :

1. Kongenital muncul sebelum usia 6 bulan

2. Hilangnya penglihatan pada satu mata (fusi terganggu), mis. pada: katarak retinoblastoma lekoma kornea sentral, dll

3. Aniseikonia : beda refraksi OD dan OS > 3 dioptri perbedaan besar & uk. bayangan OD dan OS

Page 18: Strabismus, Materi Kuliah

Penyebab strabismus

4. Faktor akomodasi mis hipermetrop Refractive Esotropia

Ingat Trias : Akomodasi, Konvergensi, Miosis

5. Neuro paralitik mis: parese N.VI pada Ca.Nasofaring; parese N.III, N.IV

6. Kelelahan mis : Heteroforia

Page 19: Strabismus, Materi Kuliah

Pasien dengan mata juling akan mengeluh:

Mata lelahPenglihatan berkurang pada satu mataDiplopiaSering menutup sebelah mataGangguan kosmetik

Page 20: Strabismus, Materi Kuliah

Pemeriksaan strabismus :

1. Anamnese

2. Tajam penglihatan / visus

3. Hirschberg test

4. Duksi & versi

5. Cover test

6. Alternate cover test

7. Cover un cover test

Page 21: Strabismus, Materi Kuliah

Hirschberg test :

Tujuan untuk menilai derajat deviasi bola mata

dengan melihat reflek sinar pada kornea Alat senterCara

senter disinarkan setinggi mata penderita, sebagai sinar fiksasi dari jarak 30 cm

Page 22: Strabismus, Materi Kuliah

OD OS

Normal

15° ET

30° ET

45° ET

Page 23: Strabismus, Materi Kuliah

Duksi & versi :Duksi & versi :

Duksi: pergerakan satu b.m. tanpa Duksi: pergerakan satu b.m. tanpa memperhitungkan posisi mata yang lain memperhitungkan posisi mata yang lain

Versi: pergerakan kedua b.m. kearah Versi: pergerakan kedua b.m. kearah yang sama secara bersamaan yang sama secara bersamaan

Page 24: Strabismus, Materi Kuliah

Cover test :Cover test :

Tujuan : Tujuan : untuk memeriksa adanya tropia pada satu untuk memeriksa adanya tropia pada satu

mata mata Dasar :Dasar :

Mata yang tropia akan terus menerus Mata yang tropia akan terus menerus berusaha fiksasi pada mata dominanberusaha fiksasi pada mata dominan

Bila mata yang deviasi ditutup, tidak ada Bila mata yang deviasi ditutup, tidak ada gerakan mata yang dominangerakan mata yang dominan

Bila mata yang dominan ditutup, mata yang Bila mata yang dominan ditutup, mata yang deviasi mengambil alih fiksasideviasi mengambil alih fiksasi

Page 25: Strabismus, Materi Kuliah

CaraCara

Pasien melihat obyek Pasien melihat obyek jarak 6 meter atau 30 jarak 6 meter atau 30 cmcm

Ditutup salah satu Ditutup salah satu matamata

Dilihat sifat gerakan Dilihat sifat gerakan pada mata yang tidak pada mata yang tidak ditutupditutup

Page 26: Strabismus, Materi Kuliah

Cover – uncover testCover – uncover test

Tujuan : Tujuan : untuk mengetahui adanya fusi & foriauntuk mengetahui adanya fusi & foria

Dasar : Dasar : Foria merupakan deviasi laten. Bila pada foria fusi Foria merupakan deviasi laten. Bila pada foria fusi

kedua mata diganggu deviasi laten akan terlihatkedua mata diganggu deviasi laten akan terlihat

Cara :Cara : Mata ditutup bergantian dengan okluder dari mata Mata ditutup bergantian dengan okluder dari mata

kanan ke kiri & sebaliknya . Dilihat kedudukan mata kanan ke kiri & sebaliknya . Dilihat kedudukan mata dibawah okluderdibawah okluder

Page 27: Strabismus, Materi Kuliah
Page 28: Strabismus, Materi Kuliah

Penanganan StrabismusPenanganan Strabismus

TujuanTujuanMendapatkan penglihatan binokuler tunggalMendapatkan penglihatan binokuler tunggalKosmetikKosmetik

PrinsipPrinsipMemperbaiki visus kedua mata Memperbaiki visus kedua mata visus visusMemperbaiki posisi kedua mata hingga Memperbaiki posisi kedua mata hingga

mencapai kedudukan normal mencapai kedudukan normal ortoforia ortoforiaMelatih pasien menyatukan kedua bayangan Melatih pasien menyatukan kedua bayangan

dari kedua matanya dari kedua matanya fusi fusi

Page 29: Strabismus, Materi Kuliah

End of SessionEnd of Session