STORYBOARDING

13
education purpose only HENGKY CHRIST

description

Pendekatan visualisasi terhadap skenario cerita

Transcript of STORYBOARDING

Page 1: STORYBOARDING

education purpose only

HENGKY CHRIST

Page 2: STORYBOARDING

• Secara teknis kamu menggambarkan alur cerita setiap scene yang bisa terdiri dari beberapa shot dalam bentuk sketsa.

• Menggambarkan berbagai pengadeganan dan elemen penting yang harus dihadirkan dalam scene tersebut.

• Rencana menerapkan aturan framing, angle, pergerakan kamera, komposisi, kedalaman, warna, tekstur, character shot, lighting dan lainnya

PROSES VISUALISASISetelah script atau skenario selesai penulisannya, tentunya proses visualisasi harus terkomunikasikan baik sesuai dengan konsep visual kamu. Nantinya begitu banyak pihak, baik teman kerja, klien atau pun personal yang bakal terlibat menggarap karya kamu. Oleh karena itu, diperlukan perangkat dan pemahaman yang efektif mengenai pandangan visual untuk menterjemahkan pemikiran besar yang telah dituangkan ke dalam script. Disini kamu perlu membuatkan storyboard, yaitu menterjemahkan skenario ke dalam bentuk gambar sketsa.

Page 3: STORYBOARDING

• Storyboard ditujukan agar kamu dan tim mendapatkan berbagai kemudahan. Memang benar, pasti ini menyebabkan adanya tambahan pekerjaan. Namun, adanya storyboard bisa mengurangi resiko salah penafsiran berbagai pihak yang bakal terlibat. Dan yang penting visi dan estetika karya animasi kamu bisa diterima secara efektif oleh pihak lain. Makanya pada sebuah scene yang sedang dipikirkan, kamu perlu :

• memahami apa yang mau disampaikan pada audiens• memutuskan setting dan props yang bakal muncul• menetapkan framing, angle dan pergerakan kamera• arah pergerakan karakter dalam rangkaian adegan

STORYBOARD EFEKTIF

Page 4: STORYBOARDING

template dengan aspek ratio, 4:3 untuk tv dan 16:9 untuk film nomor shot, scene dan catatannya gambar sketsa teks mengenai adegan terkait audio yang bakal muncul catatan mengenai framing, angle dan pergerakan kamera transisi antar shot

FORMAT UMUMAgar storyboard kamu mudah dan jelas dipahami orang lain, maka penuhilah elemen-elemen yang dibutuhkan, seperti :

Page 5: STORYBOARDING

BASIC FRAMING

Bird Eyes

High Angle

Low angle

Canted angle

Page 6: STORYBOARDING

Apa saja yang ada di storyboard

• Storyboard dibuat untuk setiap scene yang akan terdiri dari beberapa shot. Maksudnya, kamu akan menceritakan apa pun yang termuat di setiap scene pada shooting script dan akan dituangkan dalam rangkaian shot. Oleh karena itu agar lengkap dan efektif, storyboard haruslah memuat dan mengisyaratkan :

• Lokasi dan set• Penempatan kamera• Komposisi karakter dan elemen• Pergerakan karakter• Konteks dramatis• Pergerakan kamera• Kamera angle

Page 7: STORYBOARDING

VISUAL DESIGN

• Musti selalu diingat ya, storyboard itu bukan hanya gambar sketsa karakter yang bergerak sesuai script. Kamu baiknya juga memiliki posisi sebagai audiens dan director yang tengah menonton dan memperhatikan karya bersangkutan.

• Haruslah memenuhi grammar film dan art design agar visual naratif dan estetikanya terpenuhi. Ada beberapa tips yang bisa kamu cermati.

Page 8: STORYBOARDING

Terminology yang sering digunakan

• ECU shot digunakan untuk meningkatkan emosi bagi audiens, seperti karakter tengah menangis, berteriak, sedih, takut atau kaget.

• Establish shot atau wide shot diperlukan untuk memberikan gambaran lokasi bagi audiens. Bermanfaat pula sebagai transisi antar scene yang naratifnya sangat berbeda

• OTS (over shoulder) shot untuk mendapatkan perbincangan atau konfrontasi yang dinamis agar audiens bisa terlibat secara emosional di dalamnya.

Page 9: STORYBOARDING

• 3s atau 4s shot baik digunakan untuk memberikan pengenalan atmosfer mengenai set atau lokasi tertentu.

• Gunakan angle kamera yang bisa membuat audiens menjadi agak terdisorientasi, misalnya POV karakter yang mengalami kejadian kecelakaan, perkelahian, mabuk, tergelincir atau tengah berada di ketinggian.

• Buatlah shot karakter tengah berjalan, berlari sendiri dan sambil berbicara atau bereaksi terhadap karakter lainnya.

Page 10: STORYBOARDING

• Atau shot yang bisa memandu mata audiens mengikuti pergerakan, baik yang jelas konturnya atau pun imajiner.

• Gunakan POV shot ketika karakter melihat sesuatu dan menunjukkan reaksi terkait.

• Ragamkan jarak shot agar audiens tidak bosan.• Gabungkan wide, mid dan close shot dalam sebuah scene agar scene

tersebut terlihat dinamis dan menarik. • Rancang visual balance pada setiap shot.

Page 11: STORYBOARDING
Page 12: STORYBOARDING
Page 13: STORYBOARDING