Stoikiometri

24
KELOMPOK 5 NAMA ANGGOTA : 1. ISNAINATU ULFAH 2. NINDYA HANDAYANI M.U 3. RAHMAWANTI BUANA P. 4. NUZUL ANDRI P. 5. AVIDIA SARASVATI

Transcript of Stoikiometri

Page 1: Stoikiometri

KELOMPOK 5

NAMA ANGGOTA :

1. ISNAINATU ULFAH2. NINDYA HANDAYANI M.U3. RAHMAWANTI BUANA P.4. NUZUL ANDRI P.

5. AVIDIA SARASVATI

Page 2: Stoikiometri

STOIKIOMETRI

Page 3: Stoikiometri

A.TUJUAN

Menguji kembali kebenaran hukum kekekalan massa (hukum Lavoisier)

Mencari hubungan massa dari unsur-unsur yang bersenyawa

Menentukan perbandingan jumlah mol antara zat-zat yang bereaksi

Page 4: Stoikiometri

B. DASAR TEORI Dalam ilmu kimia, stoikiometri adalah

ilmu yang mempelajari dan menghitung hubungan kuantitatif dari reaktan dan produk dalam reaksi kimia (persamaan kimia). Kata ini berasal dari bahasa Yunani stoikheion (elemen) dan metriā (ukuran).

Stoikiometri didasarkan pada hukum-hukum dasar kimia, yaitu hukum kekekalan massa, hukum perbandingan tetap, dan hukum perbandingan berganda.

Page 5: Stoikiometri

Teori hukum kekekalan massaberbunyi: dalam suatu reaksi, massa zat dan sesudah reaksi adalah sama (bila kita nyatakanbahwa suatu zat tersebut tak hilang atau bertambah). Hukum kekekalan massa adalah hukumkimia yang penting dan berhubungan dengan reaksi kimia dan digunakan sebagai penyebabmengapa diadakan kesetimbangan persamaan kimia.Percobaan Lavoiser menyebabkan peneliti-peneliti lain melakukan pengukuran secarakauntitatif secara teliti terhadap zat-zat kimia dan hasilnya adalah didapat suatu yang penting,disebut hukum perbandingan tetap. Hukum ini menyatakan bahwa dalam suatu zat kimia yangmurni, perbandingan massa unsur-unsur dalam tiap-tiap senyawa adalah tetap.

Page 6: Stoikiometri

C. ALAT DAN BAHAN

1. Labu erlenmeyer 100 ml2. Tabung reaksi 75x12 mm3. Neraca timbang4. Pembakar spirtus5. Statif dan klem6. Spatula7. Silinder ukur 10 dan 25 ml8. Larutan NaOH 1 M9. Larutan H2SO4 1 M

Page 7: Stoikiometri

10. Larutan CuSO4 1 M11. Larutan KI 0,5 M12. Larutan Pb(NO3)2 0,5 M13.Lempeng tembaga 30x4 cm14.Serbuk belerang15. Gelas kimia16.Termometer 1000 C17.Benang kasur

Page 8: Stoikiometri

D. CARA KERJAa. Ketetapan massa zat pada reaksi kimia

Dimasukan 10 ml larutan NaOH ke dalam labu

erlenmeyer dan 5 ml larutan CuSO4 ke dalam tabung

reaksikecil

Tabung dimasukan ke labu erlenmeyer dan ditutup, kemudian ditimbang .

Page 9: Stoikiometri

Labu dimiringkan sehingga kedua larutan

bercampur

Labu beserta isinya ditimbang lagi

Larutan dalam labu disaring

Page 10: Stoikiometri

b. Hubungan antara massa unsur dalam senyawa

dilakukan percobaan yang sama dengan menggunakan

10 ml lar.KI dan 5 ml lar.Pb(NO3)2

Dimasukan belerang ke dalam tabung reaksi sebanyak ujung

spatel ditambah lempeng tembaga

Tabung dijepit secara horisontal kemudian

dipanaskan perlahan-lahan

Page 11: Stoikiometri

Dengan cara yang sama , lempeng tembaga yang lain dipanaskan dengan jumlah

belerang makin banyak

Diamati sisa panjang tembaga dan jumlah

belerang

Page 12: Stoikiometri

c. Penentuan perbandingan jumlah mol pereaksi

Dimasukan lar. Pb(NO3)2 0.5 M dan lar.KI 0.5 M ke

dalam 6 tabung

Masing-masing campuran diaduk dan

dibiarkan endapan turun selama lebih

setengah jam

Diamati tinggi endapannya

Page 13: Stoikiometri

E.PENGAMATAN

a. Ketetapan massa zat pada reaksi kimia1. reaksi antara larutan NaOH dengan larutan CuSO4

massa labu serta isinya sebelum reaksi = 88.2 gram

massa labu serta isinya sesudah reaksi = 88.35 gram

perubahan keadaan setelah dilakukan penyaringan :

2NaOH (aq)+CuSO4 (aq) Na2SO4 (aq)+ Cu(OH)2 (s)

bening bening beningbiru

Page 14: Stoikiometri

2. Reaksi antara larutan KI dengan larutan Pb(NO3)2massa labu serta isinya sebelum reaksi = 88.1 gram massa labu sertaa isinya sesudah reaksi = 87.5 gramperubahan keadaan zat setelah dilakukan penyaringan :2KI (aq)+Pb(NO3)2 (aq) KNO3 (aq)+PbI (s)bening bening bening kuning

b. hubungan antara massa unsur dalam senyawaJumlah belerang

0.5 1 1.5 2 2.5

Sisa panjang tembaga

18 15 14 12 10

Page 15: Stoikiometri

Grafik hubungan jumlah belerang dengan perubahan sisa panjang tembaga

Page 16: Stoikiometri

c.Penentuan perbandingan jumlah mol pereaksiNo.tabung 1 2 3 4 5 6

Vol Pb(NO3)2 (ml)

0.5 1 1.5 2.5 3.5 4.5

Vol KI (ml) 4.5 4 3.5 2.5 1.5 0.5

Tinggi endapan

4 5 13 12 6 3

Page 17: Stoikiometri

Grafik

Page 18: Stoikiometri

F. PEMBAHASAN

a. Ketetapan massa zat pada reaksi kimiaMassa NaOH dan CuSO4 sebelum direaksikan adalah 88,2 gram.Setelah direaksikan adalah 88,35 gram. Sebelum direaksikan, warna larutan CuSO4 adalah biru dan NaOH jernih tak bewarna. Terjadi endapan CuOH2 yang bewarna biru dan Na2SO4 yang jernih tak bewarna setelah keduanya direaksikan

Page 19: Stoikiometri

Sedangkan massa larutan KI dan Pb(NO3)2 sebelum direaksikan adalah 88,1 gram, dan sesudah direaksikan adalah 87,5 gram. Terjadi endapan KNO3 yang bewarna bening dan PbI2 yang bewarna kuning. Adanya endapan membuktikan bahwa masing-masing larutan yang dicampurkan antara NaOH dengan CuSO4 dan KI dengan Pb(NO3 )2 terjadi reaksi kimia. Dari semua data reaksi tersebut didapatkan bahwa massa zat sebelum dan sesudah reaksi adalh tetap. Hal ini membuktikan kebenaran dari hukum Lavoisier.

Page 20: Stoikiometri

B. HUBUNGAN ANTARA MASSA UNSUR DALAM SENYAWA

Setelah memanaskan serbuk belerang dan tembaga di atas pembakar spirtus didapatkan data panjang tembaga 18, 15,14,12,10 mm. Sedangkan belerang sendiri mengalami perubahan kimia karena dipanaskan. Alasan mengapa panjang tembaga semakin berkurang adalah apabila dua buah unsur direaksikan dan salah satu diantaranya dalam jumlah yang berlebihan maka jumlah unsur yang berlebihan dan yang diperlukan untuk membentuk senyawa tidak akan bereaksi. Menurut hukum Proust :”Perbandingan massa unsur-unsur yang membentuk senyawa tertentu yang murni adalah tetap”.

Page 21: Stoikiometri

C. PENENTUAN PERBANDINGAN JUMLAH MOL PEREAKSI

Endapan kuning tertinggi diperoleh dari reaksi PN(NO3)2 dengan volume 1,5 ml dan KI 3,5 ml yang menghasilkan endapan kuning setinggi 13 mm. Dari dat perhitungan diperoleh bahwa jumlah mol Pb(NO3)2 yang bereaksi adalah 0,45 mmol dan jumlah mol KI yang bereaksi adalah 0,9 mmol. Sehingga perbandingan jumlah mol yang bereaksi adalal 1:2.

Page 22: Stoikiometri

G. SIMPULAN • simpulana. Masa zat pereaksi sebelum dan

sesudah reaksi adalah samab. Unsur-unsur dapat saling bereaksi

membentuk senyawac. Jumlah mol-mol zat yang bereaksi

sesuai dengan koefisien reaksinyad. Tinggi endapan suatu larutan

dipengaruhi oleh banyaknya mol yang dihasilkan oleh suatu larutan

Page 23: Stoikiometri

Saran • Praktikan harus membagi tugas agar

pekerjaan lebih cepat.• Praktikan sebaiknya lebih teliti dalam

menghitung karena akan mempengaruhi kaekuratan dari hasil percobaan.

• Praktikan harus memahami terlebih dahulu materi dan tata cara praktikum.

Page 24: Stoikiometri

DAFTAR PUSTAKA

Kasmadi dan Gatot Luhbanjono. Kima Dasar I. Semarang : UPT UNNES Press.Tim Kimia Dasar 2012. Diktat Petunjuk Praktikum Kimia Dasar I Pend. IPA. Semarang : UNNESwww. google.com