Steering Wheel Loader

40
1 Sistem Steering Hidrostatik Peralatan earthmoving berukuran besar tidak mudah digerakkan dengan menggunakan steering box, sambungan, alat bantu cadu daya hidrolik (hydraulic power assistance). Sebagian besar peralatan berukuran besar digerakkan hanya dengan tenaga hidrolik dengan operator yang mengontrol sistem tersebut dengan alat pengukur. Tidak ada hubungan antara operator dan steering wheels, hanya selang dan komponen. Semua ini dianggap sebagai steering jenis hidrostatik. Di dalam unit dua, sistem steering jenis hidrostatik salah satunya dapat diaplikasikan ke mesin artikulasi, seperti loader dan sistem lainnya yang dapat diaplikasikan pada dump trucks berukuran besar. Sistem steering jenis Wheel loader Diagram berikut menunjukkan lokasi komponen steering. Gambar 1 Tampilan sistem steering 1. Cooler core 2. Pompa Pengukur 3. Make up valve 4. Diverter valve

Transcript of Steering Wheel Loader

Page 1: Steering Wheel Loader

1

Sistem Steering Hidrostatik

Peralatan earthmoving berukuran besar tidak mudah digerakkan dengan menggunakan steering box, sambungan, alat bantu cadu daya hidrolik (hydraulic power assistance). Sebagian besar peralatan berukuran besar digerakkan hanya dengan tenaga hidrolik dengan operator yang mengontrol sistem tersebut dengan alat pengukur. Tidak ada hubungan antara operator dan steering wheels, hanya selang dan komponen. Semua ini dianggap sebagai steering jenis hidrostatik.

Di dalam unit dua, sistem steering jenis hidrostatik salah satunya dapat diaplikasikan ke mesin artikulasi, seperti loader dan sistem lainnya yang dapat diaplikasikan pada dump trucks berukuran besar.

Sistem steering jenis Wheel loaderDiagram berikut menunjukkan lokasi komponen steering.

Gambar 1 Tampilan sistem steering

1. Cooler core 2. Pompa Pengukur 3. Make up valve 4. Diverter valve

5. Steering valve 6. Neutraliser valve 7. Pompa pengukur

8. Silinder

9. Flow switch 10. Tangki dengan filter

11. Filter 12. Orifice elbow

Page 2: Steering Wheel Loader

2

Cara Kerja Ada tiga rangkaian dasar yang terlibat dan ketiganya adalah:

1. Rangkaian pilot yang menggunakan alat pengukur dan katup netralisir yang diawasi oleh operator. Melalui sistem ini, operator mengontrol posisi katup steering utama. Katup relief sistem menjaga tekanan 350 – 380 psi, tergantung pada modelnya.

2. Sistem dengan tekanan/volume tinggi yang diarahkan melalui steering valve menuju silinder yang terpasang berseberangan dengan articulation hitch. Sistem ini memiliki pengaturan relief tekanan sebesar 2500 psi ± 50 psi.

3. Pilihan steering pelengkap jika diatur untuk memberikan steering seandainya sistem utama gagal dan untuk melengkapi sistem steering utama pada kecepatan mesin rendah.

Skema sistem steering

Gambar 2 Skema rangkaian steering

Page 3: Steering Wheel Loader

3

1. LH Cylinder 2. RH Cylinder 3. Makeup

valve

4. Oil cooler 5. Bypass valve

6. Steering

control valve

7. Valve spool 8. Pilot system

relief valve

9. Metering

pump

10. LH Neutral-

iser valve

11. Pilot section

of pump

group

12. Steering

section of

pump group

13. Check valve 14. Implement

section of

pump group

15. RH Neutral-

iser valve

16. Pump group 17. Flow switch 18. Supplemen-

tal Steering

pump

19. Supplement-

al steering

diverter

valve

20. Vacuum

breaker /

relief valve

21. Filter group 22. Hydraulic

tank

23. Flow switch

Komponen Utama dan Cara Kerjanya

Pompa Pengukur (steering)

Gambar 3 Pompa Pengukur

Unit ini kadang-kadang dianggap sebagai hand metering unit (HMU), dan unit ini dihubungkan ke roda steering operator. (lihat gambar di atas)

Page 4: Steering Wheel Loader

4

Unit tersebut memiliki dua bagian – bagian pengontrol dan pompa pengukur:

A. Bagian Pengontrol

Spool bagian dalam (1) dihubungkan ke steering wheel sedangkan sleeve bagian luar (4) disambung ke metering rotor lewat pin dan poros penggerak. Kedua komponen ini dihubungkan bersama oleh sekelompok pegas rata melalui slot (17). Jika operator memutar steering wheel, sleeve akan tetap berada di tempatnya, tidak bergerak terhadap tahanan dari pompa pengukur (metering pump) dan putaran inner spool akan meluruskan lobang oli dan slot guna memberikan saluran

aliran bagi oli untuk menuju pompa pengukur menuju katup steering. Aliran oli yang terukur hanya akan mengalir jika operator terus memutar steering wheel ketika putaran pompa pengukur akan mengembalikan spool dan sleeve ke posisi netral.

Gambar 4 Kontrol

Page 5: Steering Wheel Loader

5

B. Pompa Pengukur

Gambar 5 Pompa Pengukur

Bagian ini memberikan pengaliran oli yang terukur untuk menjalankan steering valve. Jumlah rata-rata aliran secara langsung proporsional dengan jumlah putaran steering wheel dan kecepatan steering wheel yang diputar oleh operator. Pengerjaan ini membantu oprator mengontrol arah, sudut dan kecepatan putaran.

Pilot yang mengalir dari HMU ini dibiarkan mengalir melalui lobang-lobang yang berada di dalam katup steering utama menuju saluran balik. Yang dimaksud adalah katup steering utama hanya akan tetap berada pada posisi aktif saat operator meneruskan memutar steering wheel.

Page 6: Steering Wheel Loader

6

Katup Netralisir (neutraliser valves)Jika mesin diputar ke sudut maksimum pada salah satu arah, salah satu dari katup netralisir akan berhubungan dengan kerangka dan mencegah setiap pilot mengalir menuju steering valve. Cara ini mencegah sistem steering utama gagal bekerja sehingga menekan sistem pada pengaturan katup relief.

Gambar 6 Skema Katup Netralisir

Page 7: Steering Wheel Loader

7

Katup Steering Utama

Gambar 7 Katup Pengontrol Steering Utama

Suplai oli ke katup steering utama diberikan melalui pompa steering dan pompa suplemen (jika diatur) (lihat (15) pada gambar di atas). Jika oli pilot dari HMU diarahkan ke port (9) atau (10) spool utama digerakkan ke aliran oli langsung menuju silinder steering melalui port (4) atau (6). Pengontrol aliran (flow control), yang mengontrol kecepatan putaran, ditentukan oleh katup (18) yang bereaksi terhadap rata-rata aliran dari HMU.

Katup relief (19) memberikan perlindungan terhadap sistem steering utama dan dihubungkan ke kedua port outlet LH dan RH (4) dan (6).

Page 8: Steering Wheel Loader

8

Rangkaian steering suplemenRangkaian steering suplemen jika disesuaikan akan memberikan dua fungsi:

1. Steering, jika kelompok pompa utama gagal atau jika mesin rusak, dan

2. Untuk melengkapi aliran pompa utama jika kecepatan mesin di bawah 1450 ± 150 putaran/menit.

Komponen utama adalah pompa steering suplemen, katup diverter dan saklar aliran.

Pompa suplemen digerakkan apabila mesin bergerak dan jika aliran pompa steering utama berada di bawah ukuran yang telah ditentukan maka aliran pompa suplemen akan didiversikan ke sistem steering. Apabila aliran pompa steering utama berada di atas tingkat rata-rata yang telah ditentukan, katup diverter akan mengarahkan aliran suplemen kembali ke tangki hidrolik. Katup diverter dikontrol melalui diferensial tekanan terhadap lobang (orifice) yang bekerja terhadap pegas. Lihat gambar skema rangkaian pompa suplemen di bawah ini dan 6, 7 dan 9 di dalam diagram perangkat katup diverter pada halaman berikut).

Gambar 8 Rangkaian pompa suplemen

Page 9: Steering Wheel Loader

9

Gambar 9 Perangkat katup diverter

Page 10: Steering Wheel Loader

10

Pengujian Dasar Sistem

Memeriksa gaya steering

Memeriksa gaya yang diperlukan untuk memutar steering wheel dengan sangat lambat (lancar)

1. Dalam keadaan mesin berhenti - 4.0 hingga 4.5 Nm (35 hingga 40 lb in)

2. Mesin dalam keadaan netral rendah - 2.3 hingga 2.8 Nm (20 hingga 25 lb in)

Memeriksa waktu steering

Saat mesin berada di atas permukaan yang keras dan kering dan mesin dalam kondisi netral tinggi (high idle) waktu untuk pemutaran penuh dari lock ke lock tidak boleh lebih dari 2.5 ± 0.4 detik.

Selain itu, perbedaan di dalam waktu memutar kekiri dan ke kanan sebaiknya tidak melebihi 0.3 detik.

Jika waktunya lebih, maka pengujian efisiensi pompa harus dilakukan dan jika benar shim katup pengontrol aliran harus diperbaiki. Manual servis harus dikonsultasikan sesuai prosedur-prosedur ini.

Memeriksa tekanan steering system

Pasanglah alat pengukur tekanan yang sesuai ke dalam sistem steering utama dan pasanglah steering frame lock pada tempatnya.

Dengan mesin dalam keadaan high idle, putarlah steering wheel ke kiri hingga katup relief terbuka dan catatlah hasil bacaan. Ulangi cara yang sama untuk putaran ke kanan. Periksalah tekanannya menurut spesifikasi dari pabrik pembuat.

Variasi antara bacaan LH dan RH menunjukkan adanya masalah pada rangkaian katup bolak-balik (shuttle valve circuit). Bacaan tekanan yang rendah atau tinggi menunjukkan bahwa katup relief perlu disesuaikan.

Menyesuaikan katup netralisir

Untuk menyesuaikan katup netralisir, tempatkanlah dempul (putty) atau bahan lain yang dapat menekan atau memampatkan pada frame stops bagian depan (dengan ukuran ketebalan 0.5").

Dengan bucket terangkat sekitar 12", rem dilepaskan dan mesin berada pada kondisi high idle, putarlah mesin secara penuh ke arah LH dan RH.

Page 11: Steering Wheel Loader

11

Tempatkan mesin pada posisi ke depan lurus, pasanglah pengunci steering frame dan mastikan mesin.

Ukurlah ketebalan dempul, sebaiknya sekitar 6.4 ± 3.0 mm (0.25 ± 0.12 in).

Sistem steering pada dump truckSistem steering yang dipakai adalah hydraulic dan tidak memiliki koneksi mekanis antara steering wheel dan silinder steering yang menggerakkan roda depan guna membelokkan kendaraan. Setiap roda depan dihubungkan oleh perangkat tie rod.

Page 12: Steering Wheel Loader

12

Gambar 10 Skema rangkaian steering pada dump truck

Page 13: Steering Wheel Loader

13

Cara kerja komponen sistem

Sistem steering pada sebagian besar peralatan tambang tidak tergantung pada semua sistem hidrolik lainnya, dan memiliki suplai oli terpisah sendiri, sistem filtrasi, pompa dan beberapa alat darurat atau stand by steering system, jika suatu waktu sistem atau mesin tidak bekerja.

Pompa steering merupakan pompa jenis piston dengan tekanan yang diseimbangkan. Pompa steering, seperti halnya hoist pump, pompa transmisi dan pom pada sistem kendaraan lainnya biasanya digerakkan oleh sebuah gear train penggerak pompa (dalam bentuk gear box), terpisah tetapi berada dekat dengan flywheel housing pada mesin. Gear train penggerak pompa (gear box) biasanya digerakkan oleh sebuah sambungan poros penggerak yang menghubungkannya ke mesin. Pompa steering hanya bekerja apabila mesin sedang bekerja. Tekanan pada pompa dikontrol oleh katup kompensator (compensator valve) yang dipasang pada bagian belakang pompa.

Pompa steering memompa oli melalui katup pemeriksa menuju katup solenoid dan relief.

Jika mesin akan berhenti ketika mesin sedang bergerak, katup pemeriksa mencegah oli mengalir kembali melalui pompa steering. Dengan cara ini, semua oli tersimpan di dalam akumulator pada saat mesin tidak bekerja atau pompa rusak, dapat digunakan untuk menggerakkan coasting vehicle disaat membawanya menuju stop dalam keadaan darurat. Katup periksa (check valve) dipasang pada solenoid dan katup relief.

Jika akumulator terisi penuh, katup pengisian akumulator akan mengirimkan sinyal ke katup kompensator aliran dan tekanan. Katup kompensator tekanan dan aliran selanjutnya akan men de-stroke pompa tersebut sehingga bekerja pada tekanan standby rendah.

Jika kebutuhan akan steering muncul (dalam satu putaran), oli dari akumulator digunakan dan tekanan dalam akumulator turun. Pompa steering secara otomatis ‘strokes-up’ (meningkatkan stroke pompa) dan mengisi kembali akumulator.

Katut relief itu sendiri dipasang pada setengah bagian yang rendah dari solenoid dan relief valve group. Tujuan dari katup relief tersebut adalah untuk melindungi pompa dan semua komponen lainnya yang berada di dalam sistem steering jika pompa tersebut gagal melakukan de-stroke jika mencapai tekanan pengisian maksimum.

Page 14: Steering Wheel Loader

14

Katup solenoid yang dipasang di dalam solenoid dan relief valve group adalah untuk memastikan apakah jika mesin dimatikan dengan pengontrol mematikan mesin, akan mengaktifkan (membuka) katup solenoid yang berada di dalam solenoid dan relief valve group dari sistem steering. Proses ini akan melepaskan oli yang bertekanan di dalam akumulator dan mencegah roda bagian depan berputar pada saat kendaraan sedang tidak digunakan.

Alat pengukur tangan memompa oli menuju katup arah steering yang sebaliknya mengarahkan aliran oli menuju silinder steering guna memutar kendaraan. Untuk setiap putaran roda steering, alat pengukur tangan memompa oli dalam ukuran yang pas (volume) dan menentukan jumlah steering yang berlangsung. Kecepatan putaran mesin ditentukan oleh seberapa cepat steering wheel berputar (kecepatan aliran).

Cara mengerjakan alat pengukur tangan adalah sebagai berikut.

1. Putarlah dengan perlahan steering wheel, dan arah steering berubah secara perlahan.

2. Putarlah steering wheel lebih cepat, dan arah steering berubah lebih cepat.

3. Rancangan fisik sambungan steering pada beberapa kendaraan dengan ban karet off-highway adalah ujung-ujung kepala dari setiap silinder dirancang untuk bekerja sebagai penghentian mekanis (mechanical stop).

Sistem steering juga memiliki crossover relief valves. Crossover relief valves ini mencegah naiknya tekanan secara tiba-tiba, dari tyre shock loads, terjadinya transmisi balik ke dalam silinder steering dan mengakibatkan kerusakan. Katup-katup ini dipasang pada outlet ports dari katup arah steering.

Page 15: Steering Wheel Loader

15

Component Operation

Pompa Steering (Jenis Axial Piston)Pompa hidrolik sistem steering adalah pompa hidrolik dari jenis axial piston. Pompa tersebut dipasang pada drive gear train-pompa kendaraan. Secara khusus, drive gear train pompa hidrolik pada kendaraan beroda dari karet (gear boxes) digerakkan secara langsung oleh poros penggerak dari mesin, dan pada akhirnya bekerja (berputar) kapanpun mesin tersebut bekerja. Gerakan piston di dalam pompa steering hidrolik menarik oli dari tangki dan selanjutnya memompa (mendorong) oli ke dalam sistem hidrolik, sehingga menggerakkan aliran

Gambar 11 Pompa Steering

Page 16: Steering Wheel Loader

16

Jika mesin sedang berputar, mesin akan menjalankan poros penggerak pompa (1) dan barrel (7) dengan sembilan piston. Ujung-ujung piston mengkoneksi ke pelat retraksi dan slipper. Pelat retraksi dan slippers berputar bersama barrel terhadap swashplate (4). Swashplate tidak berputar tetapi dapat berputar untuk mengubah sudutnya (sehingga mengakibatkan piston bergerak).

Ketika poros penggerak berputar, dengan swashplate (4) pada posisi sudut maksimum, pistons (6) bergerak ke dalam dan keluar dari barrel (7) pada saat slippers mengikuti sudut swashplate. Jika pistons (6) bergerak keluar dari barrel (7), piston-piston tersebut menarik oli dari tangki hidrolik melalui lobang inlet (8) dan memasuki silinder piston di dalam barrel. Jika barrel berputar lebih jauh, piston bergeser memasuki barrel dan mendorong oli dari silinder piston melalui lobang outlet pompa (6) dan memasuki sistem hidrolik.

Jika akumulator di dalam sistem steering mengisi, tekanan oli di dalam akumulator bekerja pada katup pengisian akumulator. Jika setting maksimum tercapai, tekanan sinyal dikirim ke katup kompensator aliran dan tekanan pada pompa yang selanjutnya men de-stroke pompa tersebut untuk menjaga tekanan standby hanya berada di dalam saluran pompa.

Gambar 12 katup kompensator aliran dan tekanan

Page 17: Steering Wheel Loader

17

Katup Pengisi AkumulatorKatup pengisi akumulator terdiri atas dua katup yang dapat disesuaikan untuk memungkinkan tekanan cut-in dan cut-out pada pompa diatur. Unit katup ini dioperasikan lewat tekanan di dalam akumulator dan mengontrol pompa hidrolik lewat tekanan dan katup kompensatir aliran pada pompa.

Gambar 13 Katup Pengisi Akumulator

Page 18: Steering Wheel Loader

18

Alat Ukur Tangan Alat ukur tangan berada di bagian dasar steering column, di bawah penutup di depan cab. Alat ukur tangan (hand metering unit (HMU)) yang berpegas-dipasang untuk mencegah kerusakan karena getaran dan suara bising. Lihat penjelasan pada halaman 4.

Solenoid dan Relief Valve GroupTekanan oli dari pompa steering disalurkan melalui katup periksa dan memasuki port (6), dimana oli mengisi cekungan (1.0). Cekungan tersebut (10) bekerja sebagai manifold yang menghubungkan port (3) dan (7) menuju akumulator dan port (2) ke alat ukur tangan (hand metering unit ) dengan port (6) (inlet oil). Cekungan (12) juga bekerja sebagai manifold. Manifold ini menghubungkan solenoid (1), port balik (11) dan aktup relief (16) menuju tank port (17).

1 2 3

4

5

6

7

8

9

10111213

14

15

19

18

17

16

Gambar 14 Solenoid dan relief valve group

1. Solenoid

2. Passage

3. Port

4. Orifice

5.

6. Port

7. Port

8.

9.

10. Cavity

11. Return port

12. Cavity

13. Valve

14. Spring

15.

16. Relief valve

17. Tank port

18. Openings

19. Plunger

Page 19: Steering Wheel Loader

19

Di dalam rangkaian steering, fungsi katup relief (tujuan) adalah untuk melindungi sistem steering jika pompa steering gagal melakukan de-stroke.

Accumulator Bleed SolenoidAccumulator bleed solenoid (1) digunakan untuk mengeringkan oli tekanan dari akumulator disaat kendaraan dalam keadaan tidak dipakai.

Oli tekanan dari akumulator berada di dalam saluran (2). Jika solenoid (1) diaktifkan, plunger (19) akan bergerak naik. Cekungan (10) dan cekungan (12) sekarang disambungkan. Oli tekanan mengalir melalui orifice (4) di dalam saluran (2), melewati plunger (19) dan keluar dari port (17) dimana oli kembali ke tangki. Orifice (4) membatasi tekanan balik dari akumulator sesuai kecepatan yang lebih rendah dari pengaturan tekanan saluran filter di dalam tangki hidrolik.

Jika solenoid di de-aktifkan (1), gaya pegas menggeser plunger (19) turun. Oli tekanan di dalam cekungan (10) tidak dapat mengalir untuk mengering. Accumulator bleed solenoid hanya terbuka untuk periode waktu 30 detik. Alat ini diaktifkan dengan cara mematikan mesin pada saat saklar kunci digeser ke posisi off.

Opening to accumulators

Accumulator bleed solenoid

Housing

Plunger

Opening to tank

Gambar 15 Accumulator bleed solenoid

Page 20: Steering Wheel Loader

20

Memeriksa PekerjaanRoda depan harus berada di atas permukaan yang kering, halus dan keras dan oli hidrolik yang berada di dalam steering system harus dalam keadaan hangat.

Hidupkan truck. Pada gigi satu, gerakkan secara perlahan truk ketika Anda memutar steering wheel dari sisi ke sisi. Lakukan hingga temperatur oli hidrolik kira-kira 65°C (150°F).

Ujilah steering system dengan mesin dalam keadaan high idle rpm. Gunakan stop watch atau timer untuk mengukur waktu yang dibutuhkan roda depan yang diputar dari penghentian ke penghentian pada saat steering wheel diputar dengan kecepatan satu putaran per detik. Jika waktu yang diperlukan untuk memutar wheel dari arah kanan sepenuhnya hingga ke arah kiri penuh dan sebaliknya melebihi 4.6 detik, kemungkinan terdapat masalah di dalam sistem steering hidrolik.

Masalah di dalam sistem steering tersebut bisa disebabkan oleh salah satu atau lebih hal-hal di bawah ini:

Saluran oli yang patah atau adanya kebocoran di dalam sambungan saluran oli.

Popa hidrolik yang sudah usang.

Pengaturan tekanan katup relief backup.

Pompa pengukur steering (steering metering pump) sudah usang.

Relief/makeup valves memiliki pengaturan tekanan yang salah atau bocor.

Spool di dalam katup pengontrol steering tidak berganti dengan benar.

Silinder steering yang sudah aus,

Akumulator tidak diisi dengan benar.

Pengaturan tekanan katup pengisian akumulator.

Page 21: Steering Wheel Loader

21

Pemeriksaan Cara KerjaPemeriksaan cara kerja sistem steering bisa berfungsi sebagai diagnosa kerja yang buruk dan berguna untuk menemukan sumber kebocoran oli di dalam sistem hidrolik.

Masalah: Penyebab Masalah:

Pompa steering menimbulkan suara berisik

1. Udara yang berada di dalam rangkaian hidrolik steering.

2. Sambungan yang kendor pada saluran oli di bagian samping inlet pompa.

3. Tingkat oli di dalam tangki oli hidrolik steering rendah.

4. Viskositas oli salah.

Terlalu banyak tenaga yang diperlukan untuk memutar steering wheel

1. Katup relief backup terbuka.

2. Tingkat oli di dalam tangki oli hidrolik steering rendah.

3. Tekanan oli pada sistem akumulator rendah, pompa yang sudah usang.

4. Penutup ujung pompa pengukur steering terlalu kencang.

5. Komponen-komponen kolom steering mengganggu poros.

6. Pompa pengukur steering tidak bekerja dengan benar

7. Cara kerja katup relief/makeup valves salah.

8. Oli dalam keadaan dingin.

9. Jalur sinyal pengirim beban terlilit atau bocor.

10. Solenoid pengisian akumulator dalam kondisi yang buruk.

Page 22: Steering Wheel Loader

22

Masalah: Penyebab Masalah:

Truk menyimpang atau tidak teratur

1. Udara di dalam sistem.

2. Sambungan steering rusak.

3. Piston silinder kendur atau aus.

4. Katup relief silinder tidak berfungsi semestinya.

5. Timing pada steering metering gerotor dan pin salah.

Truk berputar terlalu lambat ke kedua arah.

1. Aliran oli dari pompa steering tidak mencukupi.

2. Katup relief silinder tidak berfungsi semestinya.

3. Akumulator tidak berkerja.

4. Prioritas, amplifier, atau poros spool arah hanya cukup memungkinkan aliran terpisah.

Truk berputar terlalu lambat pada satu arah

1. Spool arah tidak berubah penuh karena pembatasan pada salah satu ujung.

2. Pembatasan pada steering metering pump.

3. Katup relief silinder tidak bekerja sebagaimana mestinya.

Steering wheel tidak kembali ke posisi tengah dengan benar

1. Penutup steering metering valve terlalu kencang.

2. Komponen-komponen steering column mengganggu poros.

3. Pembatasan antara spool dan sleeve di dalam steering metering pump.

4. Pegas yang mengetengahkan steering metering pump rusak atau patah.

Page 23: Steering Wheel Loader

23

Masalah: Penyebab Masalah:

Suhu oli terlalu panas. 1. Steering pump tidak menjaga tekanan.

2. Viskositas oli salah.

3. Udara tercampur oli.

4. Katup relief pada steering backup terlalu rendah.

5. Tidak ada pembatasan pada rangkaian saluran.

6. Kebocoran oli karena bleed solenoid

Tekanan oli rendah 1. Penyetelan tekanan katup potong tekanan rendah terlalu rendah.

2. Aus pada pompa yang terlalu berlebihan.

3. Bleed solenoid pada akumulator dalam kondisi buruk.

4. Pengaturan katup pengisian akumulatir terlalu rendah.

Steering wheel berputar tanpa operator memutarnya.

1. Benda-benda menyebabkan sleeve dan spool di dalam steering metering pump menjadi menempel.

2. Pegas (leaf) penengah steering metering rusak atau patah.

Pompa tidak memukul sesuai tekanan standby

1. Orifice di dalam saluran sinyal hilang

2. Tekanan katup pengisian akumulator disetel terlalu terlalu tinggi.

3. Tekanan pompa steering kurang dari tekanan katup pengisian akumulator.

Steering lunak atau elastis 1. Udara berada di dalam rangkaian hidrolik steering.

2. Ketinggian oli di dalam tangki terlalu rendah.

3. Akumulator tidak bekerja dan melepaskan nitrogen ke dalam sistem hidrogen.

Page 24: Steering Wheel Loader

24

Menguji Katup Pengisian Akumulator Untuk Tekanan Cut-out

Gambar 16 Katup Pengisian Akumulator

1. Jalankan mesin. Biarkan akumulator mengisi penuh. Proses ini bisa memakan waktu satu pada kondisi low idle. Panaskan mesin dengan membiarkan akumulator siklus pengisian akumulator terjadi selama sepuluh kali sebelum melakukan pengukuran.

2. Periksa tekanan sistem steering dengan meletakkan alat pengukur tekanan [40 000 kPa (5800 psi)] di atas pressure tap. Tekanan cut-out sebaiknya 21 400 kPa (3106 psi).

3. Jika tekanan perlu disesuaikan, matikan mesin.

4. Kendurkan locknut (8) dari katup cut-out.

5. Putarlah sekurp penyesuai (7) searah jarum jam 1/4 putaran untuk menaikkan tekanan, atau berlawanan dengan arah jarum jam untuk menurunkan tekanan.

Page 25: Steering Wheel Loader

25

Menguji Katup Pengisian Akumulator untuk Tekanan Cut-in

Gambar 17 Katup Pengisi Akumulator

Setelah tekanan cut-out disesuaikan, biarkan alat pengukur tekanan [40 000 kPa (5800 psi)] berada di atas pressure tap. Pompa tersebut akan bekerja pada kondisi low idle. Kebocoran, pelumasan dan thermal bleed akan menurunkan tekanan sistem steering. Tekanan cut-in sebaiknya 19 200 kPa (2785 psi).-

Jika tekanan perlu disesuaikan, matikan mesin.

1. Kendorkan locknut (1 O) pada cut-in valve (6). Putarlah sekrup pengatur (9) searah jarum jam untuk menaikkan tekanan, atau berlawanan dengan arah jarum jam untuk menurunkan tekanan.

2. Nyalakan mesin. Biarkan akumulator untuk mengisi hingga penuh. Pekerjaan ini bisa memakan waktu lebih dari satu menit pada kondisi low idle. Panaskan mesin dengan membiarkan siklus pengisi akumulator sebelum melakukan pengukuran.

3. Ulangi cara pertama.

4. Ulangi langkah 2 hingga 6 sampai pengaturan tekanan benar.

Page 26: Steering Wheel Loader

26

KebocoranJika pompa berada pada setting low idle, tekanan akan berputar antara tekanan cut-in dan tekanan cut-out. Siklus tekanan akan terjadi dalam 30 detik atau lebih. Jika siklus ini terjadi dalam 30 detik, berarti ada kebocoran di dalam sistem yang harus diperbaiki.

CATATAN: Untuk truk-truk baru yang tidak memiliki thermal bleed pada metering pump, siklus ini akan berakhir dalam 6 atau 7 menit.

Jika tekanan steering system tidak dapat disesuaikan menurut prosedur sebelumnya, maka diperlukan katup kompensator aliran dan penyesuaian pada tekanan.

Ikuti selalu prosedur yang telah dijelaskan di dalam manual servis peralatan.

Menguji dan Mengisi Akumulator'

Perkakas-perkakas yang diperlukan

7S-5437 Nitrogen Charging Group1 U-5551 Adapter

Dilarang menggunakan gas lain selain nitrogen kering di dalam akumulator. Pengisian akumulator dengan gas oksigen akan mengakibatkan ledakan. Kecelakaan ini tidak akan terjadi jika silinder nitrogen berstandar CGA (Compressed Gas Association, Inc.) Gunakan koneksi nomor 580. Jika Anda memesan gas nitrogen, pastikan silinder dilengkapi dengan CGA No. 580 Connections. Jangan menggunakan kode warna atau cara mengidentifikasi lainnya untuk menunjukkan perbedaan antara nitrogen dan silinder oksigen.

Page 27: Steering Wheel Loader

27

Hubungan Tekanan Pengisian dan Suhu Untuk 6500 kPa (900 psi)

Akumulator 6E-5160

Temperatur Tekanan1

- 7°C (20°F) 6005 kPa (872 psi)

- 1 °C (30°F) 6060 kPa (880 psi)

4°C (40°F) 6170 kPa (895 psi)

10°C (50°F) 6280 kPa (912 psi)

16°C (60°F) 6390 kPa (927 psi)

21 °C (70°F) 6500 kPa (900 psi)

27°C (80°F) 6610 kPa (959 psi)

32°C (90°F) 6720 kPa (975 psi)

38°C (100°F) 6830 kPa (991 psi)

43°C (110°F) 6940 kPa (1007 psi)

49°C (120°F) 6995 kPa (1015 psi)

1 + 70 kPa (+ 10 psi) nilai toleransi yang dimungkinkan pada tekanan nominal.

Dalam setiap aplikasi apapun, jangan menggunakan adapter untuk menghubungkan peralatan pengisi nitrogen ke katup yang dapat digunakan pada silinder oksigen dan gas lainnya. PASTIKAN ANDA MENGGUNAKAN NITROGEN KERING.

Pastikan pula mesin belum bekerja selama sedikitnya 5 menit. Tenggang waktu ini cukup untuk membiarkan oli yang berada di dalam akumulator mengalir turun. Accumulator bladder harus berada di atas dasar silinder untuk memastikan apakah tekanan pengisian nitrogen benar.

Akumulator memiliki pengisian kering 6550 + 350 kPa (950 + 50 psi).

Page 28: Steering Wheel Loader

28

Memeriksa Pengisian Nitrogen

Gambar 18 Kelompok alat pengisian nitrogen

1. Lepaskan penutup yang berada di bagian atas akumulator. Pasanglah adapter pada katup akumulator.

2. Gunakan alat ukur 13 800 kPa (2000 psi) (5) untuk memeriksa isi nitrogen di dalam akumulator.

3. Pasanglah chuck (8) pada adapter.

4. Putarlah katup (7) pada chuck (8) dengan sempurna (searah jarum jam). Periksa suhu udara di sekitar akumulator. Tekanan pada alat pengukur harus berada di dalam nilai toleransi seperti yang ditunjukkan pada diagram.

5. Jika bacaan tekanan pada alat pengukur terlalu tinggi, turunkan tekanan dengan memutar katup bukaan secara perlahan. (4).

6. Jika bacaan tekanan pada alat pengukur terlalu rendah, maka akumulator harus diisi.

Page 29: Steering Wheel Loader

29

Mengisi Akumulator1. Sambungkan selang dari silinder nitrogen ke katup (4).

2. Tutup katup (4) dan bukanlah katup pada silinder nitrogen. Lakukan penyesuaian pada sekrup (6) pada alat regulator sampai alat pengukur (1) berada pada tekanan yang diperlukan untuk mengisi akumulator dengan benar. Gunakan diagram sebagai referensi untuk tekanan pengisian yang benar.

3. Bukalah katup (4) dan isilah akumulator. Putarlah katup (4). Jika tekanan pada alat pengukur (5) sama dengan alat pengukur (1) dan tidak berubah, maka akumulator terisi dengan benar. Jika ada penurunan tekanan pada alat pengukur (5), bukalah katup (4) dan biarkan semakin banyak nitrogen yang menuju akumulator. Lakukan prosedur ini sebanyak mungkin sampai tekanan pada alat pengukur (5) sama dengan alat pengukur (1) dan tidak berubah jika katup (4) dimatikan.

4. Tutuplah katup (4). Tutuplah katup pada silinder nitrogen.

5. Bukalah katup (7) pada chuck (8) dengan sempurna (berlawanan dengan arah jarum jam).

6. Lepaskan peralatan penguji.

Mengisi Akumulator Yang Telah Dibentuk Kembali (Rebuilt Accumulator)Jika perlu, buanglah semua udara dari ujung nitrogen akumulator. Jika akumulator telah disesuaikan kembali, masukkan kira-kira 0.9 liter (1 quart) oli hidrolik SAE 10W ke dalam ujung/kutub nitrogen akumulator. Oli ini akan digunakan untuk membantu mengeluarkan udara dari kutub nitrogen akumulator.

Jika akumulator terpasang pada mesin, isilah dengan cara sebagai berikut:

1. Gunakan peralatan yang sama seperti yang digunakan untuk memeriksa isi nitrogen di dalam akumulator.

2. Katup (7) pada chuck (8) harus ditutup dengan sempurna (searah jarum jam). Buka katup (4).

3. Jalankan mesin dan biarkan bekerja sampai panas. Karena oli didorong ke dasar akumulator, udara dan seterusnya oli akan terdorong ke bagian atas melalui peralatan penguji. Jika aliran oli berhenti, bagian atas akumulator akan terbebas dari udara.

Page 30: Steering Wheel Loader

30

4. Tutup katup (4).

5. Matikan mesin dan biarkan tekanan mesin mengalir turun selama lima menit. Bladder di dalam akumulator akan berada di bagian atas akumulator.

6. Isilah akumulator dengan nitrogen. Ikuti prosedur yang dijelaskan di dalam subyek Mengisi Akumulator.