status ujian tifoid.doc
-
Upload
mauren-lusi-selfiana -
Category
Documents
-
view
53 -
download
0
Transcript of status ujian tifoid.doc
Status Kedokteran Keluarga
Fakultas Kedokteran
Universitas Kristen Indonesia
STATUS PASIEN
Nama Fasilitas Pelayanan Kesehatan : Puskesmas Kelurahan Klender III
No Rekam Medis : 1709/13
DATA ADMINISTRASI
Tanggal 28 November 2013 Diisi oleh: Lilik Handayani NIM: 0961050096
Pasien Keterangan
Nama Ny. Ratna
Umur/Tanggal Lahir 37 thn
Alamat Jalan Kampung Sumur No 20
RT 10/17
Jenis Kelamin Perempuan
Agama Islam
Status Menikah
Pendidikan terakhir D3
Kedatangan yang ke 2
Pekerjaan Guru TK
Telah diobati sebelumnya Belum
Alergi obat Tidak
Sistem Pembayaran Jakarta Sehat
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 1
DATA PELAYANAN
ANAMNESIS (Autoanamnesis)
A. Keluhan Utama:
Demam
Keluhan Tambahan :
Pusing , mual, lemas, nafsu makan berkurang, konstipasi
B. Riwayat Perjalanan Penyakit Sekarang :
Pasien datang diantar suaminya ke Puskesmas Kelurahan Klender III dengan
keluhan demam sejak 4 hari yang lalu. Demam yang dirasakan hilang timbul. Bi-
asanya demam tinggi pada sore hari, akan tetapi demam turun pada pagi hari. Awal-
nya pasien merasa tidak enak badan pada saat mengajar. Lalu sore harinya sepulang
mengajar, tiba-tiba pasien mengalami demam cukup tinggi. Pasien sudah minum obat
warung, tapi keluhan tidak berkurang. Akhirnya pasien berobat ke Puskesmas Klender
III dan dianjurkan untuk periksa darah lengkap dan uji serologi widal. Pasien belum
pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya.
Pasien mengaku jadi malas makan karena lidahnya terasa pahit. Pasien
menyangkal adanya bintik-bintik kemerahan pada anggota tubuh. Sehari-hari peker-
jaan pasien mengajar, sehingga untuk makan siang pasien sering membeli makanan di
warteg sekitar lingkungan sekolahan. Setelah pulang mengajar, pasien melakukan
pekerjaan rumah tangga, sehingga waktu istirahat pasien berkurang.
Untuk kebutuhan sehari-sehari , seperti air bersih, pasien membeli air PAM
seharga Rp. 6000,- /dirigen, dikarenakan air PAM belum sampai ke daerah rumah
pasien. Seperti makan dan minum, pasien dan keluarga minum air aqua galon, men-
cuci sayuran dengan air bersih. Sedangkan untuk mencuci baju, alat-alat makan, dan
mandi menggunakan air tanah.
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok atau mengkonsumsi alkohol, pasien
juga jarang berolahraga. Pasien rajin mengkonsumsi sayur setiap hari. Tapi meskipun
demikian, pola makan pasien tidak teratur. Dikeluarga pasien tidak ada yang men-
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 2
galami keluhan yang sama dengan pasien. Riwayat penyakit jantung, hipertensi, DM,
alergi, dan asma dalam keluarga disangkal.
Keluhan lain yang dirasakan, pasien juga mengeluh pusing, badan lemas,
mual, nyeri pada perut, dan konstipasi. Pusing yg dirasakan pasien hilang timbul.
C. Riwayat Penyakit Dahulu
Pasien belum pernah mengalami keluhan seperti ini sebelumnya. Pasien juga belum
pernah mengalami sakit atau kecelakaan yang mengakibatkan dirinya dirawat di
rumah sakit. Riwayat hipertensi, penyakit jantung, asma dan alergi obat atau makanan
disangkal.
D. Riwayat Penyakit Keluarga:
Pasien tinggal bersama dengan 4 anggota keluarga lainnya yaitu suami, 2 orang anak,
dan ibu pasien. Baik suami, kedua anak, dan ibu pasien belum pernah ada yang
mengalami keluhan yang serupa dengan pasien. Riwayat penyakit jantung, hipertensi,
DM, alergi, dan asma dalam keluarga disangkal.
DATA ANGGOTA KONTAK SERUMAH
No. Nama Umur Status Jenis Kelamin Keterangan
1 Tn. Bachrudin 42 tahun Suami Laki-laki Tidak sakit
2 Ny. Ratna 37 tahun Istri Perempuan Tidak sakit
3 Syafira 16 tahun Anak Perempuan Tidak sakit
4 Wahyu 9 tahun Anak Laki-laki Tidak sakit
5 Ny. Fatimah 68 tahun Nenek Perempuan Tidak sakit
E. Riwayat Perilaku dan kebiasaan Pribadi:
Pasien tidak memiliki kebiasaan merokok atau mengkonsumsi alkohol, pasien juga
jarang berolahraga. Pasien rajin mengkonsumsi sayur setiap hari. Tapi meskipun
demikian, pola makan pasien tidak teratur. Sehari-hari kadang pasien makan 2x sehari
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 3
yaitu siang hari membeli makanan di sekolah tempat mengajar dan malam hari
dirumah.
F. Riwayat Sosial dan Ekonomi
Pasien tinggal di rumah pribadi yang luas petaknya 6x6m. Didalamnya terdapat 2
kamar tidur, ruang tamu, dapur dan kamar mandi. Di ruang tamu terdapat 4 jendela, 1
AC, lalu diatas pintu terdapat 1 ventilasi dengan ukuran kecil memanjang di tembok
bagian atas. Selain itu terdapat tv, lemari dan karpet. Di kamar tidur masing-masing
terdapat 1 tempat tidur dan hanya di salah satu kamar saja terdapat 1 ventilasi. Lantai
rumah pasien beralaskan keramik. Dikarenakan air dari PAM belum bisa menjangkau
rumah pasien, untuk sumber air yang digunakan berasal dari air tanah. Air tanah
digunakan untuk mencuci piring, mencuci baju, dan mandi. Sedangkan untuk
memasak, pasien membeli air PAM seharga 6ribu/dirigen. Untuk minum, pasien
membeli Aqua. Jarak antara septitank dengan sumber air ± 4meter. Jarak tempat
pembuangan sampah dari rumah pasien ± 10 meter.
Dalam kesehariannya pasien bekerja kurang lebih 4 jam perhari. Pasien mulai bekerja
pada pukul 08.00 WIB – 11.00 WIB, tapi pasien tidak langsung pulang. Pasien
biasanya mempersiapkan bahan ajaran untuk esok hari sampai pukul 14.00 WIB.
Pendapatan pasien perbulan Rp. 2.000.000,- . Hubungan pasien dengan keluarga
harmonis, begitu juga hubungan pasien dengan tetangga baik.
DATA ANGGOTA KELUARGA
No. Nama Umur Status dalam keluarga Jenis kelamin
Pekerjaan
1 Tn. Bachrudin 42 tahun Suami Laki-laki Swasta2 Ny. Ratna 37 tahun Istri Perempuan Guru TK3 Syafira 16 tahun Anak Perempuan Pelajar4 Wahyu 9 tahun Anak Laki-laki Pelajar5 Ny. Fatimah 68 tahun Nenek Perempuan Ibu rumah
tangga
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 4
PEMERIKSAAN FISIK
A. Keadaan Umum dan Tanda-tanda vital termasuk status gizi
Kesadaran : Compos mentis
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Tanda Vital :
Tekanan Darah: 100/80 mmHg
Nadi : 70x / menit
Pernafasan : 19x / menit
Suhu : 37˚ C
Status Gizi : Pre- obese IMT : 23,43
NilaiRujukan:1. Kurang< 18.52. Normal 18.5 – 22.93. Lebih> 23 – 24.94. Pre – Obese 23 – 24.95. Obese Klas I 25 – 29.96. Obese Klas II > 30
B. Status Generalis
Kepala : Normocephali
Rambut : Rambut hitam, distribusi merata, tidak mudah dicabut
Mata : Konjungtiva anemis -/-, sklera ikterik -/-, reflex cahaya langsung
+/+, reflex cahaya tidak langsung +/+, ukuran pupil 3 mm/3 mm,
isokor
Telinga : Liang telinga lapang/ lapang, tidak ada serumen, sekret -/-
Hidung : Tidak ada deformitas, liang hidung lapang/ lapang, sekret -/-
Tenggorokan : Uvula ditengah, arkus faring simetris, arkus faring tidak hiperemis,
tonsil tidak hiperemis, T1-T1
Gigi dan mulut: lidah kotor (tampak putih di bagian tengah dan kemerahan di tepi dan
ujung )
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 5
Leher : JVP 5-2 cm
KGB : Suprasternal : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Colli anterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Colli posterior : Kanan dan kiri tidak teraba membesar
Paru
Inspeksi : Gerakan dinding dada simetris
Palpasi : Vokal fremitus teraba simetris
Perkusi : Paru kiri dan kanan sonor
Auskultasi : Vesikuler kanan dan kiri, Rh -/-, Wh -/-
Jantung
Inspeksi : Iktus kordis tidak terlihat
Palpasi : Pulsasi iktus kordis teraba 2 jari dibawah areola mammae
Perkusi : Batas Paru hati : ICS 6 garis sternalis dextra
Batas Paru Lambung : ICS 5 garis axilaris anterior sinistra
Batas Jantung kanan : ICS 5 garis mid klavikula dextra
Batas Jantung kiri : ICS 6 garis axilaris anterior sinistra
Kesan : Tidak ada pembesaran jantung
Auskultasi : Normal, gallop (-), murmur (-)
Abdomen
Inspeksi : Inspeksi rata, caput medusa tidak ada
Auskultasi : Bising usus (+), normal 5x/menit
Palpasi : Hepar teraba membesar, limpa tidak teraba mebesar, nyeri tekan (-),
defence muscular (-)
Perkusi : Hipertimpani diseluruh lapang abdomen
Ekstremitas :
Atas : Akral hangat, cappilarry refill < 2 detik, edema (-).
Bawah : Akral hangat, cappilarry refill < 2 detik, edema (-).
Tinggi badan : 160 cm
Berat Badan : 60 Kg
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 6
DIAGNOSTIK HOLISTIK
A. ASPEK PERSONAL
Keluhan utama : Demam
Harapan : Pasien berharap agar penyakitnya segera sembuh.
Kekhawatiran : Pasien khawatir keluhannya ini terjadi terus sehingga
mengganggu aktivitasnya.
B. ASPEK KLINIS
Diagnosa kerja : Demam Tifoid
Diagnosa banding : Dengue fever
C. ASPEK RESIKO INTERNAL
Kurangnya pengetahuan mengenai Demam tifoid
Pola makan pasien tidak teratur
Kurangnya kebersihan air dan rumah pasien
D. ASPEK PSIKOSOSIAL KELUARGA DAN LINGKUNGAN
Pasien sadar dengan penyakitnya, sehingga bersedia menyediakan waktu un-
tuk berobat ke puskesmas
Hubungan pasien dengan keluarganya baik
Pasien lelah bekerja, karena bekerja dari pagi hari sampai sore hari lalu di lan-
jutkan dengan mengurus rumah
E. DERAJAT FUNGSIONAL
Derajat Satu : Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas, masih dapat
melakukan pekerjaan sendiri
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 7
RENCANA PENATALAKSANAAN PASIEN
No Kegiatan Rencana intervensi Sasaran WaktuSasaran yang
diharapkan
1 Aspek Personal Evaluasi :
-Keluhan, kekhawatiran
dan harapan pasien.
Edukasi :
-Memberikan informasi
kepada keluarga mengenai
penyakit yang dialami
pasien, penyebab, gejala
klinis, prognosis, serta
pencegahannya
Pasien
dan
Keluarga
Pasien
45
menit
- Keluhan dan
kekhawatiran
pasien dan kelu-
arga dapat
berkurang serta
harapannya
dapat terwujud
- Pasien dan
keluarga dapat
mengerti tentang
penyakit yang
dialami,
pencegahan dan
pengobatan atas
penyakit yang
dialami pasien.
2 Aspek Klinis Evaluasi :
-pemeriksaan tanda vital
dan fisik umum.
Terapi
Ciprofloxacin
Paracetamol
Vitamin B6
Vitamin Bcomplex
Antasida ( kalau perlu )
Edukasi :
Menginformasikan
cara meminum obat
ciprofloxacin,
Paracetamol,
Pasien 1 hari - Pasien benar –
benar men-
jalankan ter-
apinya dengan
baik
- Pasien benar-be-
nar memahami
dan memper-
hatikan pola
makannya
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 8
vitamin B6,
Bcomplex
Edukasi mengenai
menjaga pola
makan
3 Aspek Resiko
Internal
Kurangnya
pengetahuan
mengenai De-
mam tifoid
Pola makan
pasien tidak
teratur
Kurangnya
kebersihan air
dan rumah
pasien
Edukasi :
- Memberikan informasi
mengenai demam
tifoid, penyebab,
gejala klinis,
pencegahan, dan
penatalaksanan
- Edukasi agar pasien
makan rutin 3x dalam
sehari dengan menu
yang bervariasi seperti
ada sayur-sayuran dan
buah-buahan
- Edukasi mengenai pola
makan yang baik
- Memberitahukan
kepada pasien dan
keluarga untuk meng-
gunakan air PAM
mencuci alat-alat
makan dan minum
- Memberitahukan
pasien untuk
memisahkan alat-alat
makan dan minum
- Menggunakan obat un-
tuk demam tifoid
secara benar dan
Pasien
dan
keluarga
45
menit
- Pasien dan
keluarga dapat
mengerti tentang
penyakit,
pencegahan dan
pengobatan atas
penyakit demam
tifoid
- Pasien memiliki
pola makan
yang teratur
- Pasien dapat
memilih
makanan yg
sehat dan
bergizi bukan
jajan
sembarangan
- Pasien dapat
menjaga keber-
sihan alat-alat
makan dan
minum
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 9
teratur
4 Aspek
psikososial,
keluarga dan
lingkungan
Pasien sadar
dengan
penyakitnya,
sehingga berse-
dia menyedi-
akan waktu un-
tuk berobat ke
puskesmas
Hubungan
pasien dengan
keluarga baik
Pasien lelah
bekerja, karena
bekerja dari
pagi hari sam-
pai sore hari
dilanjutkan
dengan mengu-
rus rumah
Edukasi:
Banyak meluangkan
waktu untuk lebih
banyak beristirahat dan
berkumpul dengan
keluarga
.
Pasien
dan
keluarga
pasien
1 bulan - Pasien beserta
keluarga
serumah tetap
dapat
berhubungan
baik dengan
sesama dan
anggota
keluarga.
HOME VISIT
Tindak lanjut dan intervensi
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 10
Tanggal Intervensi yang dilakukan, diagnostik Holistik dan rencana selanjutnya
Pertemuan ke-1
29 November 2013
Pertemuan ke-2
3 Desember 2013
Pertemuan ke-3
5 Desember 2013
Saat kedatangan yang pertama dilakukan beberapa hal yaitu
1. Memperkenalkan diri dan menjalin hubungan yang baik dengan
pasien.
2. Memberi informed consent pada pasien agar pasien dapat mengerti
apa yang dilakukan oleh pemeriksa.
3. Meminta persetujuan pemeriksaan kepada pihak pasien.
4. Melakukan anamnesis lengkap mengenai keluhan utama pasien,
keluhan tambahan, riwayat penyakit sekarang, riwayat penyakit
dahulu, riwayat penyakit keluarga, riwayat kehidupan sosial, dan
kebiasaan pribadi pasien serta melakukan pemeriksaan fisik
lengkap.
5. Membuat diagnostik holistik pada pasien.
6. Menyusun penatalaksanaan terutama terhadap pasien lalu keluarga.
7. Mengevaluasi pemberian penatalaksanaan farmakologis.
8. Melakukan pemeriksaan dan penilaian terhadap kondisi rumah dan
lingkungan tempat tinggal pasien.
Intervensi yang akan diberikan:
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi
penyakit pasien.
2. Edukasi agar pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan.
3. Edukasi agar pasien memiliki pola makan teratur.
4. Edukasi agar pasien dan keluarga menjaga kebersihan makanan dan
minuman
Intervensi yang diberikan :
1. Melakukan anamnesis dan pemeriksaan fisik untuk mengevaluasi
penyakit pasien
2. Edukasi agar pasien teratur mengkonsumsi obat yang diberikan
3. Edukasi agar pasien memiliki pola makan teratur
4. Edukasi agar pasien dan keluarga menjaga kebersihan makanan dan
minuman
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 11
5. Mengingatkan pasien agar memiliki waktu istirahat yang cukup
6. Mengingatkan untuk melanjutkan terapi yang sudah diberikan.
Kesimpulan Penatalaksanaan Pasien Dalam Binaan Pertama
Diagnostik holistik pada saat berakhirnya pembinaan pertama:
Aspek personal
Demam. Pasien berharap agar penyakitnya segera sembuh. Pasien khawatir
keluhan yg diderita pasien terjadi terus, sehingga mengganggu aktivitas
pasien.
Aspek Klinis:
Diagnosis Kerja: Demam Tifoid
Diagnosis banding : Dengue Fever
Aspek Resiko Internal
- Kurangnya pengetahuan mengenai Demam tifoid
- Pola makan pasien tidak teratur
- Kurangnya kebersihan air dan rumah pasien
Aspek Psikososial Keluarga dan Lingkungan
- Pasien sadar dengan penyakitnya, sehingga bersedia menyediakan waktu un-
tuk berobat ke puskesmas
- Hubungan pasien dengan keluarganya baik
- Pasien lelah bekerja, karena bekerja dari pagi hari sampai sore hari lalu di lan-
jutkan dengan mengurus rumah
Derajat Fungsional
- Derajat satu : Pasien tidak memiliki keterbatasan beraktivitas, masih dapat
melakukan pekerjaan sendiri
Faktor pendukung terselesaikannya masalah kesehatan pasien:
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 12
- Pasien mau mengikuti anjuran dokter untuk beristirahat cukup.
- Pasien sudah mau mengkonsumsi obat-obatan secara teratur.
- Pasien dan keluarga dapat diajak kerja sama dalam menyelesaikan masalah kesehatan
pasien.
Faktor penghambat terselesaikannya masalah pasien
- Terbatasnya persediaan air bersih
- Seringnya membeli makanan di lingkungan tempat mengajar
Rencana penatalaksanaan pasien selanjutnya
- Memonitor pola hidup dan kebersihan makanan dan minuman pasien
- Tetap memberi motivasi untuk menjaga pola hidup yg sehat.
- Tetap mendukung pasien untuk minum obat dengan teratur.
LAMPIRAN
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 13
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 14
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 15
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 16
STATUS IKK
Diagnosa, berdasarkan :
- 5 sumber
- 5 kebutuhan
Sign dan Symptoms : 10 aktivitas
Therapy :
- Explorasi 5 sumber yang ada
- Tercapainya 5 kebutuhan
Follow up : 10 aktivitas dan 5 kebutuhan
Ditentukan oleh cara keluarga menjalankan aktivitasnya sehari-hari
Dipengaruhi oleh dua faktor :
- Kebutuhan (needs)
- Sumber (sources)
IKK :
- Kebutuhan (5)
- Sumber (5)
- Aktivitas (10)
Ekologi Keluarga Ny. R
SUMBER
1. Waktu :
Ny. R biasanya bangun pukul 05.00 kemudian sholat lalu
menjalankan aktifitas rumah tangga seperti merebus air dan mem-
buat sarapan untuk anak-anaknya. Kemudian jam 6.30 ibu R be-
rangkat kerja, karena masuk kerja jam 08.00 pagi. Ibu R bekerja
dari pukul 08.00-11.00, tapi pasien tidak langsung pulang. Pasien
biasanya mempersiapkan bahan ajaran untuk esok hari sampai
pukul 14.00 WIB. Setelah ibu R pulang kerja, dirumah ibu R
melakukan pekerjaan rumah tangga seperti menyapu, mengepel,
mencuci baju, dan memasak. Makan malam biasanya tidak
menentu, antara jam 18.00 atau 19.00 WIB. Kemudian ibu R bi-
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 17
asanya tidur jam 22.00 WIB
2. Uang dan Barang
Sumber pendapatan utama keluarga berasal dari Ibu R yang bekerja
menjadi guru TK selama ±13 tahun. Menurut pasien tidak setiap bulan
pasien dapat menabung, karena seringkali uang yang pasien dapat
hanya cukup untuk uang listrik, membeli air bersih, uang sekolah ke-
dua anaknya yang masih SD dan SMA, dan kebutuhuan sehari-hari
pasien, suami, kedua anaknya, dan ibu nya yang tinggal serumah
dengan pasien.
Kepemilikan barang di dalam keluarga seadanya. Rumah yang mereka
tempati merupakan rumah pribadi. Di ruang tamu terdapat tv, lemari,
televisi, AC dan 1 buah karpet. Kemudian di atas pintu hanya terdapat
1 ventilasi dengan ukuran kecil memanjang di tembok bagian atas dan
terdapat 4 jendela. Terdapat 2 kamar masing-masing ada 1 tempat
tidur. Pada salah satu kamar tidak terdapat ventilasi udara. Di dapur
terdapat lemari es, peralatan makan dan mesin cuci. Lantai rumah
pasien beralaskan keramik.
3. Tenaga dan Kemampuan
Pasien mengaku selama sakit, masih dapat melakukan aktivitas sehari-
hari walaupun dilakukan dengan pelan-pelan. Dalam keluarga ini
tenaga yang berperan adalah pasien sendiri, suami dan kedua anak
pasien. Sedangkan ibunya pasien lebih banyak beristirahat saja.
4. Hubungan Pribadi dan Koneksi
Hubungan pribadi pasien dengan seluruh anggota di dalam
keluarganya baik. Hubungan antar-anggota keluarga pasien baik.
Keluarga pasien cukup mengenal dan dikenal di lingkungan sekitar
rumahnya. Hubungan pasien dan keluarganya dengan tetangga sekitar
baik.
5. Keluarga
Pasien memenuhi program keluarga berencana, karena pasien
memiliki 2 orang anak saja. Taraf ekonomi keluarga menengah
kebawah. Keluarga sangat mendukung pasien dalam pengobatan dan
pencegahannya.
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 18
KEBUTUHAN
1. Physical needs (Sandang, Pangan, Papan)
Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini cukup terpenuhi,
meskipun pasien sendiri yang mencari nafkah.
Kebiasaan makan dalam keluarga ini tidak teratur dan tidak bervariasi.
Pasien tinggal dirumah pribadi dengan pencahayaan sinar matahari
yang cukup, terdapat 4 jendela sedang dan 1 pintu di depan. Rumah
pasien berukuran 6x6m, tempat berkumpul dan nonton tv di ruang
tamu.
2. Spiritual Needs
Pasien dan keluarganya selalu menjalani sholat 5 waktu. Pasien
sendiri
seringkali melakukan sholat tahajud.
Pasien aktif dalam kegiatan keagamaan di lingkungan sekitarnya.
3. Emotional Needs
Pasien adalah seorang guru TK dan pasien senang dengan profesi nya
sebagai
Anak pasien yang tinggal bersama pasien masih sekolah SMP dan SD.
Dimana semua biaya yang diperlukan pasien yang menanggung.
4. Intelectual Needs
Pasien bersekolah sampai tingkat SMA kelas 3. Pasien berharap anak-
anaknya nanti bisa bersekolah sampai ke jenjang yang lebih tinggi,
minimal sampai sarjana.
5. Social Needs
Keluarga pasien akrab dengan lingkungan sekitar, pasien dan keluarga
beserta tetangga kerap kali saling membantu satu sama lain, dan saling
kenal serta peduli satu sama lain.
SIGN AND SYMPTOMPS
1. Hubungan Intern dan antar keluarga
Hubungan orang tua dengan anak baik, hubungan antar anak baik.
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 19
2. Child Care
Pasien sangat peduli terhadap semua anak-anaknya, oleh karenanya
pasien berusaha untuk menyekolahkan ketiga anak-anaknya. Walaupun
anaknya yang ketiga tinggal jauh bersama neneknya di Cilacap. Bentuk
kepedulian anak-anak terhadap pasien sendiri dapat terlihat dari sikap
anak-anaknya yang sering mengingatkan pasien agar menjaga
makannya dan beristirahat lebih sering.
3. Food
Kebiasaan makan dalam keluarga ini dengan pola makan yang
monoton dan kurang bervariasi.
4. Housing
Kesan rumah cukup rapi karena setiap barang terdapat tempat
penyimpanannya masing-masing, walaupun hanya terletak di satu ru-
angan.
5. Pakaian
Untuk kebutuhan sandang dalam keluarga ini masih dapat terpenuhi
dengan cukup baik.
6. Kegiatan Kesehatan
Pasien dan seluruh anggota keluarga jarang melakukan aktivitas fisik
seperti berolahraga
7. Family Income
Sumber pendapatan utama keluarga berasal dari pekerjaan yang di-
jalani pasien.
8. Home Management
Penataan ruang dan barang di rumah kurang rapi. Beratapkan genteng
dengan plafon. Ventilasi dan pencahayaan kurang. Pakaian dijemur
pada jemuran yang ditempatkan di depan kamar kontrakan. Suasana
kamar tidak cukup nyaman dan sedikit lembab.Alat masak tidak ada.
Kamar mandi tidak tertata rapi serta kurang bersih.
9. Security
Tidak aman
10. Rencana Sehat
Pasien dan keluarga berkeinginan untuk hidup sehat dengan olahraga,
makan teratur, memasak makanan lebih bervariasi, dan menghindari
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 20
stress psikis yang berlebihan dengan melakukan kegiatan positif serta
saling berbagi cerita bila terdapat masalah.
Terapi
1. Memberikan terapi baik medika mentosa (paracetamol dan vitamin C) dan non-
medika mentosa (edukasi)
2. Menjelaskan pada pasien untuk serius dalam pengobatan penyakitnya
3. Memberikan edukasi kepada pasien beserta keluarganya, mengenai penyakit pasien,
bahayanya, dan bagaimana pentingnya penatalaksanaan yang berkesinambungan bagi
pasien
4. Menghimbau agar pasien menjalankan perbaikan gaya hidup yang kurang baik seperti
kurang berolahraga, dan jarang makan.
5. Membersihkan dan memperbaiki kondisi rumah pasien, khususnya kamar mandi yang
sedikit kotor dan ruang kontrakkan yang kurang rapi .
6. Tetap menjaga hubungan baik antar-anggota keluarga, tetap menjaga hubungan
kelurga serta pasien dengan orang-orang di lingkungan rumah dengan mengikuti
kegiatan bersama di sekitar rumah.
STATUS UJIAN KEDOKTERAN KELUARGA Page 21