Status Precase Jiwa
description
Transcript of Status Precase Jiwa
PRESENTASI KASUS
Pembimbing :
dr. Yenny Dewi Purnamawati, Sp. KJ(K)Disusun oleh :
Widya Asri Hapsari406138161ILMU KESEHATAN JIWA
RUMAH SAKIT KHUSUS JIWA DHARMA GRAHA
20 OKTOBER 2014 22 NOVEMBER 2014
STATUS PSIKIATRII. IDENTITAS PASIEN
Nama: Nn. MSUmur: 39 TahunJenis Kelamin: PerempuanTempat/Tanggal Lahir: Jogjakarta, 31 Maret 1975Pendidikan: S2 Magister ManajemenAgama: IslamSuku/Bangsa: LampungStatus Pernikahan: Belum menikahPekerjaan: Tidak BekerjaAlamat: Villa Melati Mas blok U9/2 SerpongTanggal Masuk RS: 12 Agustus 2014Obat-obatan yang diberikan saat ini :II. RIWAYAT PSIKIATRI
A. Keluhan Utama
Pasien dirawat karena emosi labil, dan mengurung diri di kamarB. Riwayat Penyakit SekarangAutoanamnesis dilakukan pada tanggal 6, 7, 13 November 2014 :Pasien mengaku pada tanggal 12 Agustus 2014, pasien di jemput paksa oleh pihak RSKJ Dharma Graha. Menurut pasien, pasien dibawa ke RSKJ Dharma Graha karena perilakunya yang tidak wajar, yaitu kamarnya berantakan sehingga berbau tidak sedap dan pasien lebih suka menyendiri di kamar. Pasien mengatakan sebelumnya pasien tidak merasa perilaku tersebut tidak wajar. Saat pasien berada di kamar, pasien suka menonton film sendirian, dan browsing menggunakan laptop atau tablet. Pasien suka membuka situs perjodohan di Internet, namun pasien merasa setiap pasien mempunyai kenalan baru, semua teman teman pasien di media sosial langsung mengetahuinya. Karena itu, pasien membongkar laptop dan tabletnya karena merasa pada perangkat tersebut terdapat program spyware yang memata matai pasien. Sebelumnya pasien menuduh Abderrahmane (Mantan pacar pasien yang berada di Kanada) yang membuat program tersebut namun sekarang pasien sadar kalau itu adalah hal yang tidak mungkin.Pasien mengenal Abderrahmane pada akhir 2010 dari sebuah situs perjodohan di internet, dan menurut pasien hubungannya dengan pacarnya sudah mencapai tahap yang serius namun karena masalah komunikasi, pasien putus dengan pacarnya. Menurut pengakuan pasien, hubungannya berlangsung selama 2 minggu. Saat pasien putus, pasien merasa sangat sedih namun tidak berlangsung lama. Pasien merasa, sejak putus pasien menjadi paranoid tanpa mengetahui apa sebabnya. Yang dimaksud paranoid oleh pasien adalah pasien mulai mengunci semua peralatan rumahnya dengan gembok termasuk pintu dan jendela, pasien juga merasa tidak aman dan ingin melindungi diri dari semua orang. Menurut pasien, saat itu pasien merasa semua orang memiliki niat yang buruk terhadap dirinya, karena itu pasien lebih suka berada di dalam kamar.
Sebelum di RSKJ Dharma Graha, pasien mengaku pernah dirawat di Puri Nirmala Jogja selama dua minggu pada tahun 1993 karena pasien merasa matanya tertarik ke atas dan tidak dapat menulis, pasien juga sering menangis dan selalu memikirkan orangtuanya. Menurut pasien hal ini terjadi karena pasien baru pertama kali terpisah dari orangtua. Pasien mengaku, di Puri Nirmala, pasien diberi obat dan kepalanya disetrum. Setelah keluar dari Puri Nirmala, pasien kontrol dan berobat selama sebulan, setelah itu pasien merasa sudah tidak ada gangguan dan sembuh total.
Pasien tumbuh di keluarga yang utuh, pasien memiliki 1 orang adik perempuan dan 2 adik laki-laki. Saat masa SD, SMP, dan SMA, pasien berpindah pindah sekolah karena pasien mengikuti tugas ayahnya yang bekerja di perpajakan. Pasien mengambil kuliah S1 Akuntansi di Unsoed dan S2 Management di UGM. Setelah lulus pasien bekerja di kampus Primagama Jogja sebagai dosen ekonomi internasional, tetapi hanya bertahan 2 minggu dikarenakan pasien merasa hanya ingin mencari pengalaman, dan ingin ke Padang untuk menghadiri wisuda adiknya. Setelah itu, pasien bekerja di Sunrise Textile di Pulogadung sebagai akuntan. Tetapi pasien berhenti dikarenakan pasien merasa bosan dan magister management yang ia pelajari tidak berguna. Pasien juga pernah bekerja di PT. Royal C.Y sebagai marketing, tetapi berhenti akibat bos nya galak. Setelah itu pasien bersama adiknya mendirikan suatu perusahaan Real Estate di Lampung (Kampoeng Eldorado) dan pasien bekerja hanya sebagai negotiator. Saat ini usahanya diteruskan adik pasien.Menurut pasien, hubungannya dengan orangtua dan adik adiknya cukup baik. Namun menurut pasien, sebelum masuk RSKJ Dharma Graha, orangtua pasien merasa khawatir karena pasien belum menikah, sedangkan ketiga adik pasien sudah menikah. Lalu orangtua dan adik adiknya menjodohkan pasien dengan beberapa lelaki pilihan keluarga namun tidak berhasil karena pasien merasa tidak nyaman dengan semua calon yang dijodohkan oleh keluarga. Menurut pasien, keluarganya menganggap pasien lah yang mengacaukan semua perjodohan yang diatur oleh keluarga.Saat masuk ke RSKJ Dharma Graha, pasien mengaku pada awalnya pasien sering marah marah dan menganggap perawat di Dharma Graha ingin meracuni dirinya. Namun saat ini pasien merasa hal itu salah, dan pasien tidak pernah marah marah lagi pada perawat.Alloanamnesisdengan data rekam medis pada tanggal 13 November 2014:Menurut data rekam medis (alloanamnesa dengan keluarga), pasien suka mengunci diri di kamar, berperilaku tidak wajar, suka memukul dan meludahi orang ketika sedang marah, dan merasa ada yang mau meracuninya. Pasien curiga ada konspirasi antara lelaki yang dijodohkan oleh keluarga dengan keluarga pasien.
Riwayat Gangguan Sebelumnya
1. Riwayat Psikiatrik
Pasien sebelumnya sudah pernah dirawat sebanyak 1 kali. Perawatan yang pertama dilakukan di Puri Nirmala pada tahun 1993. Pasien mendapatkan obat obatan dan dilakukan ECT. Sekarang adalah perawatan kedua pasien.2. Riwayat Penggunaan Zat Psikoaktif
Pasien mengaku tidak pernah menggunakan obat-obatan terlarang, alkohol maupun rokok.3. Riwayat Medis UmumRiwayat kecelakaan mobil dan mengalami patah tulang hidung. Pasien pernah rawat jalan akibat demam tyfoid.
III. RIWAYAT KEHIDUPAN PRIBADI
A. Riwayat masa Prenatal dan Perinatal
Tidak terdapat masalah selama didalam kandungan maupun saat kelahiranB. Masa Kanak-kanak Awal ( 0 3 tahun )
Selama masa batita pasien tumbuh dan berkembang sesuai usianya.
C. Masa Kanak-kanak Pertengahan ( 4 11 tahun )
Pasien mengaku saat SD, pasien sering berpindah pindah sekolah karena mengikuti ayah pasien yang bekerja di perpajakan.D. Masa Kanak-kanak Akhir ( Pubertas sampai Remaja )
Pasien mengaku bila prestasinya pada masa SMP dan SMA biasa saja dan dapat bergaul dengan baik dengan teman-temannyaE. Riwayat Masa Dewasa
1. Riwayat Pendidikan
Masa SD, pasien berpindah pindah ke Jogja, Lampung, dan Serang. Pasien melanjutkan SMP di Serang dan SMA di Jogja. Pasien kemudian melanjutkan kuliah S1 Akuntansi di Unsoed dan melanjutkan S2 Magister Manajemen di UGM2. Riwayat Pekerjaan
Semenjak kelulusannya, pasien berpindah-pindah kerja karena beberapa alasan.3. Riwayat Perkawinan
Pasien belum menikah karena merasa belum menemukan pasangan hidup yang tepat4. Riwayat Agama
Pasien beragama Islam dan melakukan shalat 5 waktu5. Riwayat Aktivitas Sosial
Pasien memiliki riwayat bersosialisasi yang baik dan memiliki banyak teman.6. Riwayat PsikoseksualPasien belum pernah behubungan seksual dengan siapapun7. Riwayat Keluarga
Laki-laki
Perempuan
Pasien
meninggal
Pasien merupakan anak ke 1 dari 4 bersaudara. Hubungan pasien dengan keluarganya cukup baik. Tidak ada yang mengalami hal yang serupa dengan pasien.8. Riwayat Situasi Hidup Sekarang
Pasien sudah tinggal di Rumah Sakit Khusus Jiwa Dharma Graha selama kurang lebih tiga bulan, pasien dapat mengkuti kegiatan-kegiatan di RSKJ Dharma Graha dan membaur dengan pasien-pasien yang lainnya. Sejak 11 November 2014, pasien berobat jalan dan setiap hari datang ke RSKJ Dharma Graha untuk mengikuti Day Care9. Persepsi Tentang Diri Sendiri dan Kehidupan
Pasien menyadari bila ia memiliki gangguan jiwa, namun sudah merasa bila ia cukup sehat untuk dapat kembali beraktivitas di lingkungannya yang lama dan keluarganya
10. MimpiPasien kadang-kadang bermimpi, namun terlupa setelah bangun11. KhayalanPasien ingin mengejar ketinggalan dalam karier dan ingin menikah dengan seseorang yang tepatIV. PEMERIKSAAN STATUS MENTAL
A. Deskripsi Umum
1. PenampilanPasien seorang wanita berusia 39 tahun, dengan penampilan sesuai dengan usianya, perawakan sedang dan memakai Jilbab. Cara berpakaian seadanya, menggunakan jilbab berwarna kuning, baju bahan berwarna biru dongker dan rok panjang.2. Perilaku dan Aktivitas Motorik
Selama wawancara, antara pasien dan pemeriksa, terdapat kontak mata. Perilaku dalam batas normal. Aktivitas motorik dalam batas normal, tidak terdapat perlambatan psikomotor dan aktivitas tanpa tujuan maupun kecemasan dan hiperaktivitas.
3. Sikap Terhadap Pemeriksa
Pasien bersikap kooperatif dan tidak menunjukan sikap curiga pada pemeriksa.
B. Mood dan Afek
1. Mood: Eutimik2. Afek: Luas3. Keserasian: Mood dan afek serasiC. Bicara
Pasien dapat berbicara spontan, jelas, dan lancar. Kecepatan bicara cukup, intonasi cukup, artikulasi jelas, volume suara cukup. Pasien dapat menjawab sesuai pertanyaanD. Gangguan Persepsi
Halusinasi auditorik: Disangkal
Halusinasi visual
: DisangkalE. Pikiran
1. Proses Pikir
Produktivitas
: CukupKontinuitas Pikiran
: CukupHendaya Bahasa
: Tidak ada2. Isi Pikir
Waham kebesaran : Tidak ada
Waham kejar
: Tidak ada. Riwayat waham kejar (+) Waham curiga
: Ada Waham bizzare
: Tidak ada
Thought echo
: Tidak ada Tought insertion : Tidak ada Tought broadcasting : Tidak ada Tought withdrawal: Tidak ada Waham magic mistik : Tidak ada Erotomania
: Tidak ada
Gagasan bunuh diri: Tidak ada
Gagasan membunuh: Tidak ada
Fobia
: Tidak ada
Obsesi dan kompulsi: Tidak ada
Preokupasi
: Tidak ada
Kemiskinan isi
: Tidak ada
Ideas of reference: Tidak ada3. Bentuk Pikir
Asosiasi longgar: tidak ada
Ambivalensi
: tidak ada
Ekolalia
: tidak ada
Flight of ideas
: tidak ada
Inkoherensi
: tidak ada
Verbigerasi
: tidak ada
Perseverasi
: tidak adaF. Kesadaran dan Kognisi
1. Taraf Kesadaran dan Kesiagaan
Kesadaran Compos mentis, kesiagaan cukup baik. Pasien dapat memusatkan, mengalihkan, dan mempertahankan perhatian dengan cukup baik
2. Orientasi
Waktu: Baik, pasien dapat menyebutkan hari, tanggal, tahun, dan jam dengan tepat Tempat: Baik, pasien mengetahui bahwa ia berada di RSKJ Dharma Graha Orang: Baik, pasien dapat mengenali dokter dan pasien-pasien lainnya3. Daya Ingat
Daya Ingat Jangka Panjang
Baik, pasien dapat mengingat dimana pasien bersekolah saat SD, SMP, dan SMA Daya Ingat Jangka Sedang
Baik, pasien dapat mengingat dan menceritakan kejadian kejadian 3 bulan yang lalu Daya Ingat Jangka Pendek
Baik, pasien dapat mengingat menu makan paginya Daya Ingat Segera
Baik, pasien dapat mengulang 3 benda yang disebutkan oleh pemeriksa
4. Konsentrasi dan Perhatian
Kemapuan konsentrasi pasien baik, dapat mengurangi 100 dengan 7 sebanyak lima kali5. Kemampuan Membaca dan MenulisPasien dapat membaca dan menulis dengan baik6. Kemampuan VisuospasialKemampuan visuospasial pasien baik, dimana ia dapat menggambar sebuah jam dinding dengan jarumnya menunjukan pukul 7.307. Pikiran AbstrakPikiran abstrak pasien baik, karena pasien dapat mengartikan peribahasa tong kosong nyaring bunyinya, besar pasak daripada tiang, gajah di pelupuk mata tidak tampak, semut di seberang lautan tampak dengan benar.8. Intelegensi dan Kemampuan InformasiIntelegensi dan kemampuan informasi pasien baik, karen pasien dapat menyebutkan urutan presiden RI dari pertama sampai ketujuh.G. Kemampuan Mengendalikan Impuls
Pasien dapat duduk dengan tenang dan berperilaku sopan selama wawancara. Ia juga tidak melakukan sesuatu yang membahayakan dirinya maupun orang lain.
H. Daya Nilai dan Tilikan
Realita
Discriminative Insight
: Baik
Discriminative Judgement
: Baik
Kesadaran
: Compos Mentis
Sosial
: BaikTilikan tingkat VI
: Pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, menerima kondisi dirinya, dan mengerti bahwa ia membutuhkan pengobatan agar dapat kembali menjalani hidupnya lebih baik.I. Reabilitas & Taraf yang dapat dipercayaPasien dapat dipercayaV. PEMERIKSAAN DIAGNOSTIK LEBIH LANJUTA. Status Internus
Keadaan umum: baik
Kesadaran: compos mentis
Keadaan gizi: baik
Nadi
: 82x/menit
Tekanan Darah: 120/80 mmHg
Berat badan: 53 kg
Tinggi badan: 156 cm (IMT: 21,8 = normal)B. Pemeriksaan Fisik
Kepala
: bentuk normal, tidak teraba benjolan, rambut beruban, tidak mudah dicabut
Mata
: sklera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis, pupil bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya +/+, arcus senilis -/-
Hidung
: bentuk normal, tidak ada sekret
Telinga
: bentuk normal, tidak ada sekret
Mulut
: bibir tidak kering, letak uvula ditengah, dan gigi geligi terdapat karang gigi.
Jantung:
Inspeksi: pulsasi ictus cordis tidak terlihat
Palpasi
: ictus cordis teraba di MCL sinistra ICS V
Perkusi
: batas jantung dalam batas normal
Auskultasi: bunyi jantung I dan II reguler, gallop (-), murmur (-)
Paru-Paru:
Inspeksi: simetris dalam keadaan statis dan dinamis
Palpasi
: stem fremitus kiri dan kanan sama kuat
Perkusi
: sonor pada seluruh lapang paru
Auskultasi: vesikuler, ronkhi -/-, wheezing -/-
Abdomen:
Inspeksi: tampak datar, tidak tampak luka
Palpasi
: supel, nyeri tekan (-), hepar dan lien tidak teraba pembesaran
Perkusi
: timpani pada keempat kuadran
Auskultasi: bising usus dalam batas normal
Extremitas
: edema (-), deformitas (-)C. Status Neurologi
Tanda rangsang meningeal
: (-)
Peningkatan TIK
: (-)
Nervus cranialis
: dalam batas normal
Pupil
: bulat, isokor, diameter 3mm/3mm, refleks cahaya langsung dan tidak langsung +/+
Sensorik
: baik
Motorik
: baik
Fungsi serebelum & koordinasi: baik
Refleks patologis
: -/-
Refleks fisiologis
: +/+
VI. IKHTISAR PENEMUAN BERMAKNAPasien adalah seorang wanita berusia 39 tahun, penampilan terlihat sesuai usianya. Beragama Islam dan belum menikah. Pendidikan terakhir S2 Management. Pasien sering berpindah-pindah tempat kerja, terakhir bekerja bersama adiknya mendirikan real estate.Pada akhir tahun 2010 pasien mengenal seseorang yang bernama Abderrahmane yang ia kenal melalui situs perjodohan di internet. Pasien hanya berpacaran 2 minggu. Setelah putus, pasien merasa mantan pacarnya memata matai pasien dengan cara mengirimkan program spyware. Pasien mengatakan bahwa semua kenalan kenalannya di media sosial, diketahui oleh teman teman dan mantan pacar pasien sehingga pasien merasa perlu membongkar laptopnya untuk menghapus spyware dari harddisk laptopnya. Pasien juga mulai curiga dengan orang lain dan mulai mengunci semua pintu dan jendela rumahnya dengan gembok. Pasien mengaku sering mengurung diri di kamar dan menonton film sendirian.Pasien selalu takut bertemu dengan orang baru karena selalu mengira orang yang ia temui adalah mempunyai niat yang buruk terhadap dirinya. Sewaktu awal masuk ke Dharma Graha pasien sering marah-marah. Pasien pernah mencurigai perawat di Dharma Graha ingin meracuni dirinya. Pasien pernah mengalami gejala mata tertarik keatas, tangan kaku tidak bisa menulis, dan sering menangis saat tahun 1993 dan dirawat di Puri Nirmala Jogja selama dua minggu dengan obat obatan selama 1 bulan dan ECT.Pasien mengatakan sudah banyak kali berpacaran setelah putus dari Hanafi, tetapi selalu hanya bertahan sebentar. Karena pasien belum menemukan calon pendamping, pasien merasa keluarganya khawatir dan berniat menjodohkannya namun tidak berhasil karena pasien tidak merasa nyaman, namun keluarga pasien menganggap pasien lah yang membuat perjodohan kacau dan tidak berhasil.TIMELINEVII. FORMULA DIAGNOSIS
Aksis I
Pada pasien ini ditemukan adanya perubahan pola perilaku atau psikologis yang secara klinis bermakna dan secara khas berkaitan dengan suatu gejala yang menimbulkan suatu penderitaan (distress) dan hendaya (disability) dalam pekerjaan dan kehidupan sosial pasien. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa pasien ini mengalami suatu gangguan jiwa.
Pada anamnesa dengan pasien didapatkan riwayat pasien mengalami waham berdasarkan alloanamnesa dari rekam medis, ditemukan pasien memiliki sering marah-marah, dan emosi pasien sering naik dan turun. Waham yang didapatkan berupa waham curiga dimana pasien merasa ada yang ingin meracuni dirinya dan Waham kejar dimana pasien merasa dimata matai dan menuduh mantan pacarnya yang melakukan semua itu. Pada pasien tidak ditemukan tanda-tanda demensia atau penyakit/gangguan otak organik lain ataupun depresi untuk menjelaskan gejala-gejala tersebut. Karena itu pasien didiagnosis dengan F20.0 Schizofrenia Paranoid berdasarkan PPDGJ III.Aksis II
Tidak ditemukan kelainan
Aksis III
Berdasarkan pemeriksaan fisik tidak didapatkan kelainan seriusAksis IV
Berdasarkan autoanamnesa, pasien memiliki masalah dengan jodoh. Pasien merasa sedih ketika putus dengan mantan pacarnya yang berada di Kanada, dan belum menemukan calon yang tepat sejak putus. Keluarga pasien juga menginginkan pasien segera memiliki pendamping hidup.Aksis V
Global Assessment of Functioning (GAF) scale : 90 81 (Gejala minimal, berfungsi baik, cukup puas, tidak lebih dari masalah harian biasa)VIII. EVALUASI MULTIAKSIAL
Aksis I: F20.0 Skizofrenia paranoidAksis II: Tidak ditemukan kelainanAksis III: Tidak ditemukan kelainanAksis IV: Status belum menikahAksis V: 90 81IX. DAFTAR MASALAH
1. Organobiologik: -2. Psikologik
: Gangguan persepsi: Disangkal
Proses/ bentuk pikir: koheren
Isi pikir :
Waham kejar
Waham curiga
Tilikan derajat VI: pasien menyadari sepenuhnya tentang situasi dirinya, menerima kondisi dirinya dan mengerti bahwa dia membutuhkan pengobatan agar dapat kembali menjalani hidupnya menjadi lebih baik.
X. PROGNOSIS
Quo ad Vitam: BonamQuo ad Functionam: BonamQuo ad Sanationam: Dubia ad BonamXI. RENCANA TERAPI
A. PSIKOFARMAKA
Risperidon tab 2x2mg
THP tab 1x1mgB. NON PSIKOFARMAKA
1. Psikoterapi: Supportive Therapy
Memastikan pasien meminum obat secara teratur
Memotivasi pasien untuk mengkonsumsi obat secara teratur demi kesembuhannya
Memotivasi dan memberi dukungan kepada pasien untuk dapat melakukan aktivitas seoptimal mungkin
2. Terapi Psikososial:
Konseling keluarga:
memberikan informasi kepada keluarga pasien mengenai kondisi penyakit yang diderita pasien dan pentingnya dukungan dan motivasi kepada pasien.
3. Cognitive Behavioral Therapy
Terapi okupasi, misalnya memberikan kesempatan pasien untuk melakukan kegiatan yang merupakan bidang keahliannya2011
(akhir)
2011
(awal)
Pasien mulai curiga berlebihan dan mulai mengunci perabotan dan jendela dengan gembok
Pasien berpacaran banyak kali tetapi selalu putus
Pasien berkanalan dengan Hanafi
Pasien masuk RSKJ Dharma Graha
Pasien lahir
Pasien masuk ke RS Puri Nirmala Jogja dan dirawat selama 2 minggu
2014
1993
1975
Widya Asri Hapsari ( 406138161)
FK Universitas Tarumanagara