Status Pasien Ulkus Kornea
description
Transcript of Status Pasien Ulkus Kornea
STATUS OFTALMOLOGI
1. Identitas Pasien
Nama : Tn. E
J. Kelamin : Laki-laki
Usia : 46 tahun
Alamat : Jalan Kota Baru, Gg. Rawamangun, Pontianak
Agama : Islam
Suku : Sunda
Pekerjaan : Buruh bangunan
Pendidikan : SD
Status : Menikah
Anamnesa dan pemeriksaan fisik dilaksanakan tanggal 4 Agustus 2015.
2. Anamnesis
• Keluhan Utama
Mata merah sebelah kiri disertai nyeri sejak ± 5 hari yang lalu.
• Riwayat Penyakit Sekarang
Sekitar 6 hari yang lalu, mata kiri penderita terkena debu sehingga
terasa gatal, kemudian oleh penderita di kucek-kucek dengan tangannya.
Lima hari yang lalu, penderita mengeluh mata kirinya menjadi merah (+),
gatal (+), berair (+), nyeri (+), silau (+), pandangan menjadi kabur (+), dan
nyeri dirasakan juga ketika menggerakkan bola mata. Kemudian pasien
berobat ke klinik dokter umum dan diberikan obat minum dan obat tetes
mata tetapi tidak ada perubahan.
± 3 hari yang lalu, pasien mengeluhkan mata sebelah kiri
mengeluarkan sekret berwarna putih kekuningan cair. Pasien mengaku
timbul bintik putih di tengah bola mata hitam pada mata kirinya yang
semakin melebar, disertai dengan kotoran mata berwarna putih
Andari Putri Wardhani
(I11110053)
kekuningan. Kemudian 2 hari yang lalu sekret menjadi kental disertai
sukar membuka mata (+). Pasien mengeluh mata kiri semakin gatal,
semakin silau saat terkena matahari dan serasa ada yang mengganjal.
Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sebelah kiri.
± 1 hari lalu, pasien mengeluh nyeri pada mata kiri yang bertambah
hebat, serta bertambah merah dan berair. Nyeri pada mata kiri dan sakit
kepala sebelah kiri dirasakan terus menerus.
Pasien bekerja sebagai buruh bangunan dan terkadang mengelas besi
pagar rumah. Saat bekerja pasien mengenakan topi, namun tidak
mengenakan pelindung mata. Diketahui pula, saat mengendarai sepeda
motor, pasien jarang mengenakan helm.
• Riwayat Penyakit Dahulu
- Pasien tidak pernah mengalami keluhan yang sama sebelumnya.
- Riwayat trauma disangkal.
- Riwayat memakai kacamata disangkal.
- Riwayat mata merah sebelumnya disangkal.
- Riwayat penglihatan kabur sebelumnya disangkal.
- Riwayat hipertensi (-), DM (-), alergi (-).
- Riwayat pemakaian obat-obatan dalam waktu jangka panjang
disangkal.
- Tidak ada anggota keluarga pasien yang memiliki keluhan yang sama.
3. Pemeriksaan Fisik
Keadaan Umum : Tampak sakit ringan
Kesadaran : Compos Mentis
Tanda-tanda Vital :
a. Tekanan darah: 130/80 mmHg
b. Nadi : 80 x/menit
c. Frek. Napas : 24 x/menit
d. Suhu : 36,5oC
4. Status Oftalmolgi
OD OS
OD OS
5/15 + ph tetap Visus 1/60 + ph tetap
Orthotropia Posisi Bola Mata Orthotropia
Pergerakan bola mata
ke segala arah
Gerak Bola Mata
Pergerakan bola mata
ke segala arah
Pergerakan (-), ptosis (-),
lagoftalmos (-), blefaritis (-),
hordeolum (-), kalazion (-),
ektropion (-), entropion (-),
oedem (-), trikiasis (-),
hiperemis (-)
Palpebra
Pergerakan (-), ptosis (-),
lagoftalmos (-), blefaritis (-),
hordeolum (-), kalazion (-),
ektropion (-), entropion (-),
oedem (+), trikiasis (-),
hiperemis (-)
Hiperemis (-), sekret (-),
injeksi siliar (-), injeksi
konjungtiva (-), pterigium (-),
Konjungtiva Hiperemis (+), sekret (+),
injeksi siliar (+), injeksi
konjungtiva (+), pterigium (-),
hipopion sekret
+
+++
++
++++ +
+
+
+
++
subkonjungtiva bleeding (-),
benda asing (-)
subkonjungtiva bleeding (-),
benda asing (-)
Jernih, sikatrik (-), ulkus (-),
perforasi (-), benda asing (-),
oedem (-)
Tidak dilakukan
Kornea
Tes Fluorescein
Keruh putih (+), sikatrik (-),
ulkus (+), perforasi (-), benda
asing (-), oedem (+)
(+)
Jernih, cukup, hifema (-),
hipopion (-)
Kamera Okuli
AnteriorKeruh, hifema (-), hipopion (+)
Warna cokelat, atrofi (-), kripta
(+)Iris Sulit dinilai
Tepi regular, pupil bulat, Ø 2-3
mm, refleks cahaya langsung
(+), refleks cahaya tak
langsung (+)
Pupil Sulit dinilai
Jernih Lensa Sulit dinilai
Tidak dilakukan pemeriksaan Vitreous humor Tidak dilakukan pemeriksaan
Tidak dilakukan pemeriksaan Funduskopi Tidak dilakukan pemeriksaan
Normal TIO (palpasi) Normal
NormalTes Lapang
PandangNormal
5. Resume
Pada mata pasien muncul mata merah sebelah kiri disertai nyeri
sejak ± 5 hari yang lalu. Penderita mengeluh mata kirinya menjadi gatal
(+), berair (+), nyeri (+), silau (+), pandangan menjadi kabur (+), dan nyeri
dirasakan juga ketika menggerakkan bola mata. Tiga hari yang lalu, pasien
mengeluhkan mata sebelah kiri mengeluarkan sekret berwarna putih
kekuningan cair. Pasien mengaku timbul bintik putih di tengah bola mata
hitam pada mata kirinya yang semakin melebar, disertai dengan kotoran
mata berwarna putih kekuningan. Kemudian 2 hari yang lalu sekret
menjadi kental disertai sukar membuka mata kiris. Pasien mengeluh mata
kiri semakin gatal, semakin silau saat terkena matahari dan serasa ada
yang mengganjal. Pasien juga mengeluhkan sakit kepala sebelah kiri.
Pada hasil pemeriksaan didapatkan bahwa kelopak mata sebelah kiri
pasien tampak membengkak. Konjungtiva mata kiri tampak hiperemis
disertai injeksi siliar dan injeksi konjungtiva. Kornea mata kiri terdapat
kekeruhan berwarna putih, edema, dan ulkus. Pada bilik mata depan
sebelah kiri terdapat hipopion. Setelah dilakukan tes Fluorescein,
didapatkan hasil positif pada mata sebelah kiri.
6. Diagnosis
Diagnosis Kerja :
OS ulkus kornea susp. e.c infeksi bakteri
Diagnosis Banding :
a. Endoftalmitis
b. Keratomalasia
7. Tatalaksana
Medikamentosa :
Sulfas atropine 1% ed 3x1 gtt OS
Levofloxacin 0,5% ed 3x1 gtt OS
Artificial tears ed 2x3 gtt OS
Timolol 0,5% ed 2x1 gtt OS
Asam mefenamat tab 3 x 500 mg per oral
Vitamin C tab 3 x 500 mg per oral
Non-medikamentosa :
Mengenakan kacamata untuk melindungi dari sinar ultraviolet atau
trauma benda asing saat bekerja.
Menjaga kebersihan mata.
Tidak menggosok mata.
Sebelum dan sesudah membersihkan atau mengoleskan obat di
mata yang sakit, penderita harus mencuci tangan dengan bersih.
Tidak menggunakan handuk atau lap bersama-sama dengan
penghuni rumah lainnya.
8. Prognosis
a. Ad vitam : bonam
b. Ad functionam : dubia ad bonam
c. Ad sanactionam : dubia ad bonam
9. Rencana Pemeriksaan Lanjutan
a. Pemeriksaan dengan slit-lamp
b. Pemeriksaan kerokan kornea untuk dilakukan pewarnaan Giemsa
c. Pemeriksaan media kultur: agar darah, agar cokelat, agar Sabouraud