Status Keberlanjutan & Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Kabupaten Mempawah, Propinsi...
-
Author
slider-slide-designer-whatsapptelegram-6282113301838 -
Category
Environment
-
view
275 -
download
2
Embed Size (px)
Transcript of Status Keberlanjutan & Strategi Pengelolaan Ekosistem Mangrove Kabupaten Mempawah, Propinsi...
-
PROGRAM STUDI PENGELOLAAN SUMBERDAYA PESISIR DAN LAUTAN DEPARTEMEN MANAJEMEN SUMBERDAYA PERAIRAN
SEKOLAH PASCASARJANA INSTITUT PERTANIAN BOGOR 2016
Dr. IFredinan Yulianda, M.ScProf. Dr. Ir. Cecep Kusmana, MSDR.Yonvitner S.Pi, M.Si
Benny KhairuddinNRP C262130021
-
PEMERINTAHL : 5P : 1
NELAYANL : 4P : 2
LSML : 4P : 2
TOKOHL : 6P : 0
PENELITIL : 3P : 3
RESPONDEN
-
STRESS
& DETERMINASI
RAP-Mecosystem
ANALISIS
LEVERAGE
Analisis
Monte
Carlo
AHP
METODE & ANALISIS
-
jenis fauna jenis flora kerapatan tajuk luasan per hektar, kualitas perairan,
kesadaran masyarakat terhadap pentingnya menjaga ekosistem mangrove,
tingkat pendidikan, kerusakan ekosistem partisipasi masyarakat dalam
pengelolaan
tingkat kesejahteraan nelayan,
aksesibilitas wilayah pengelolaan
inventarisasi pemanfaatan mangrove,
anggaran
keberadaan lembaga penyuluh perikanan,
Koordinasiantar pemerintah
koordinasi vertikal koordinasi horizontal,
status kelompok nelayan, pembudidaya dan pemasar ikan,
ketersediaan peraturan pengelolaan ekosistem mangrove, legalitas kawasan penegakan hukum
EKOLOGI EKONOMI
HUKUM & KELEMBAGAANSOSIAL
-
BURUK
KURANG
CUKUP
BAIK
0-25
26-50
51-75
76-100
SKALA INDEKS KEBERLANJUTAN(Susilo, 2003:152)
-
Membuat matriks perbandingan berpasangan menggambarkan pengaruh setiap elemen terhadap tujuan setingkat diatasnya.Mengkuantifikasi data kualitatif skala Saaty
1
2
3
4
5
Mendefinisikan persoalan dan rincian pemecahan yang diinginkan
Membuat struktur hirarki diawali tujuan umum, kriteria dan kemungkinan alternatif
Melakukan perbandingan berpasangan
Menguji konsistensi Judgement stakeholders jika nilai indeks konsistensi (>0,1) maka pengambilan data diulangi atau dikoreksi.
TAHAPAN AHP(Saaty,2013:400)
-
Dimensi Ekonomi
Dimensi Ekologi
Dimensi Sosial
Dimensi Hukum danKelembagaan
44.75S :0.176R2 : 0.930I : 3
59.66S :0.187R2 : 0.925I : 3
59.27S :0.176R2 : 0.932I : 2
52.33S :0.164R2 : 0.935I : 3
Nilai Indeks Keberlanjutanper Dimensi
-
0,67
0,00
0,07
0,49
0 0,5 1
Tingkat kesejahteraan nelayan
Aksesibilitas Wilayah pengelolaanekosistem mangrove
Inventarisasi pemanfaatan mangrove
Anggaran pemerintah untukpengelolaan ekosistem mangrove
Leverage of economy attributes
0,19
0,03
0,18
0,04
0,29
0 0,2 0,4
Kesadaran masyarakat terhadappentingnya menjaga ekosistem
Tingkat pendidikan masyarakat
Kerusakan ekosistem mangrove olehmasyarakat
Partisipasi masyarakat dalampengelolaan ekosistem mangrove
Frekuensi pertemuan masyarakat
Leverage of social attributes
0,67
0,05
0,69
0,25
0,72
0 0,5 1
Jenis Fauna penyusun ekosistem
Jenis Flora Mangrove
Kerapatan tajuk mangrove
Luasan mangrove per Ha
Kualitas Perairan
Leverage of ecology attributes
0,69
1,87
1,63
1,56
2,00
1,87
1,39
0 1 2 3
Keberadaan lembaga dan penyuluh
Koordinasi antara pemerintah pusat,
Koordinasi antar lembaga di
Status kelompok nelayan,
Legalitas Kawasan Mangrove
Penegakan hukum di ekosistem
Ketersedian peraturan pengelolaan
Leverage of legal and institutional attributes
0,67
0,00
0,07
0,49
0 0,5 1
Tingkat kesejahteraan nelayan
Aksesibilitas Wilayah pengelolaanekosistem mangrove
Inventarisasi pemanfaatan mangrove
Anggaran pemerintah untukpengelolaan ekosistem mangrove
Leverage of economy attributes
0,19
0,03
0,18
0,04
0,29
0 0,2 0,4
Kesadaran masyarakat terhadappentingnya menjaga ekosistem
Tingkat pendidikan masyarakat
Kerusakan ekosistem mangrove olehmasyarakat
Partisipasi masyarakat dalampengelolaan ekosistem mangrove
Frekuensi pertemuan masyarakat
Leverage of social attributes
0,67
0,05
0,69
0,25
0,72
0 0,5 1
Jenis Fauna penyusun ekosistem
Jenis Flora Mangrove
Kerapatan tajuk mangrove
Luasan mangrove per Ha
Kualitas Perairan
Leverage of ecology attributes
0,69
1,87
1,63
1,56
2,00
1,87
1,39
0 1 2 3
Keberadaan lembaga dan penyuluh
Koordinasi antara pemerintah pusat,
Koordinasi antar lembaga di
Status kelompok nelayan,
Legalitas Kawasan Mangrove
Penegakan hukum di ekosistem
Ketersedian peraturan pengelolaan
Leverage of legal and institutional attributes
Hasil analisis leverage
-
Ekologi
Kualitas perairan merupakan atribut yang paling sensitif
pH rata-rata :7.1 Salinitas : 0-32 DO : BOD : 0.008 mg/l P : 0.239 mg/l TSS : TDS :
Mangrove
Mengalami pengurangan 250.11 Ha memiliki tingkat kerapatan tinggi (377,25 Ha), sedang (287,26 Ha) dan
kerapatan rendah (74,79 Ha) 48,98 % mangrove memiliki kualitas dan kuantitasnya berada dalam
kategori kurang baik
-
Ekonomi
Kondisi Demografi
94,76% nelayan Kabupaten Mempawah adalah nelayan kecil 84,17% pendapatan nelayan rata-rata per bulan diatas Rp 1.575.000
Anggaran
Anggaran hanya untuk reboisasi sektor perikanan dan kelautan menyumbang PDRB terbesar ke tiga yaitu
Rp118,7 miliar dengan konstribusi perikanan laut Rp55,1 miliar atau 6,3 juta ton
-
s osial
Perlunya peningkatan kuantitas dan kualitas pertemuanmasyarakat dalam pengelolaan mangove
Kesadaran menjaga mangrove
58,33% memahami fungsi mangrove 53,33% responden menyatakan perlu dilakukan upaya pelestarian agar
ekosistem mangrove 56,67% berkomitmen mau menjaga keberadaan ekosistem mangrove dari
kerusakan
-
hUkum & kelembagaan
Legalitas kawasan mangrove
Belum adanya Perda Tata Ruang Pesisir dan Pulau-Pulau Kecil berdampakpada sengketa sosial
Tumpang tindih pengelolaan mangrove
-
PENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE
SECARA TERPADU & BERKELANJUTAN (100%)TUJUAN
Pemerintah
(57,0%)
Masyarakat
(16,8%)
Peneliti
(7,5%)
LSM
(18,7%)AKTOR
Ekologi
(41,1%)
Ekonomi
(10,7%)
Sosial
(21,7%)
Hukum &
kelembagaan
(26,5%)
DIMENSI
Koordinasi antar
pemerintah, provinsi dan
kabupaten ( 6,4%)
Frekwensi pertemuan
dengan masyarakat
(7,2%)
Kesadaran masyarakat
terhadap pentingnya menjaga
ekosistem mangrove (9,3%)
Legalitas kawasan
mangrove (17,9%)
Kualitas perairan
(16,4%)
Kerapatan tajuk
mangrove
(24,4%)
Tingkat kesejahteraan
nelayan
(11,0%)
Anggaran pemerintah
mengelola ekosistem
mangrove (7,3%)
LEVERAGE
KEBIJAKAN
Penyusunan Perda
pengelolaan ekosistem
mangrove (48,1)
Reboisasi dan rehabilitasi ekosistem
amngrove11,4%)
Peningkatan personil, kapasitas dan kualitas
penyuluh perikanan & Kehutanan (40,5%)
HirarkiPENGELOLAAN EKOSISTEM MANGROVE TERPADU DAN BERKELANJUTAN
-
57%
18,70%
16,80%
7,50%
Pemerintah LSM Masyarakat Peneliti
PERAN STAKEHOLDERS
-
41%
21,70%
26,50%
21,70%
Ekologi Sosial Hukum/Kelembagaan Ekonomi
Hirarki dimensi
-
24%
17,90%
16,40%
11,00%
9,30%
7,30%
7,20%
6,40%
Kerapatan tajuk
Legalitas kawasan
Kualitas perairan
Tingkat kesejahteraan nelayan
Kesadaran masyarakat
Anggaran
Frekuensi pertemuan
Koordinasi pemerintah
0% 5% 10% 15% 20% 25% 30%
Hirarki FAKTOR
-
Menyusun Peraturan Daerah (Perda) pengelolaan ekosistem mangrove
11.4%
40.5%
48.1%
Peningkatan personil, kapasitas petugas penyuluh perikanan dan kehutanan
Melakukan reboisasi dan rehabilitasi.
Alternatif kebijakan
-
Status keberlanjutan pengelolaan ekosistem mangrove secara multidimensi dinyatakan cukup berkelanjutan daridimensi ekonomi, sosial dan hukum/kelembagaansedangkan dimensi ekologi memiliki status kurangberkelanjutan.
Strategi kebijakan pengelolaan ekosistem mangrove secaraterpadu dan berkelanjutan dilakukan dengan prioritas : memperkuat legalitas peraturan pengelolaan wilayah
pesisir dan laut, meningkatan kapasitas dan kualitas petugas penyuluh
perikanan dan kelautan serta kehutanan dan melakukan upaya reboisasi dan rehabilitasi ekosistem
mangrove
NKESIMPULA
-
TERIMA
KASIH