STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH...

72
STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi Disusun Oleh: Maria Margareta Eka Septiantari NIM : 119114017 PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI FAKULTAS PSIKOLOGI UNIVERSITAS SANATA DHARMA YOGYAKARTA 2018 PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Transcript of STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH...

Page 1: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA

PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK

SKRIPSI

Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu

Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Psikologi Program Studi Psikologi

Disusun Oleh:

Maria Margareta Eka Septiantari

NIM : 119114017

PROGRAM STUDI PSIKOLOGI JURUSAN PSIKOLOGI

FAKULTAS PSIKOLOGI

UNIVERSITAS SANATA DHARMA

YOGYAKARTA

2018

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 2: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

ii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 3: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

iii

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 4: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

iv

HALAMAN MOTTO

Kegagalan hanya terjadi bila kita menyerah

(Lessing)

Orang-orang yang sukses telah belajar membuat diri mereka melakukan hal

yang harus dikerjakan ketika hal itu memang harus dikerjakan, entah mereka

menyukai atau tidak

(Ernest Newman)

Usaha tidak akan mengkhianati hasil

(tulisan di ‘Ruang kerja’)

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 5: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

v

HALAMAN PERSEMBAHAN

Karya Tulis Ini saya persembahkan untuk:

Tuhan Yesus Kristus

Untuk Bapak dan Ibu, Mas Andre dan seluruh keluarga serta sahabat

yang sudah mendukung dan mendoakan.

Para remaja yang berada di Rumah Pelindungan Anak

Yang menginspirasi dan mendorong penulis untuk menyelesaikan karya ini

Semoga karya ini bermanfaat bagi kalian

Rumah Perlindungan Anak Yayasan Hamba.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 6: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

vi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 7: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

vii

STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA

PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK

Maria Margareta Eka Septiantari

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui bagaimana status identitas karier remaja penghuni rumah

perlindungan anak. Subjek dalam penelitian ini adalah 6 remaja yang merupakan remaja penghuni rumah

perlindungan anak, yang terdiri dari 5 wanita dan 1 pria (usai 14-18 tahun). Pengambilan data dilakukan

dengan metode focus group discussion (FGD). Analisis data dilakukan dengan metode analisis isi

kualitatif (AIK), menggunakan pendekatan deduktif, yakni analisis isi terarah. Dalam penelitian ini

ditemukan bahwa status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak adalah status

identitas moratorium.

Kata kunci: identitas, status identitas karier, remaja penghuni rumah perlindungan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 8: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

viii

CAREER IDENTITY STATUS IN ADOLESCENT

WHO LIVE IN PROTECTION HOUSE

Maria Margareta Eka Septiantari

ABSTRACT

This study was aimed to discover how career identity status in adolescent who live in protection house.

Respondent in this study was 6 adolescent as resident ini protection house, there were 5 female and 1

male (age 14-18 years old). Researcher used focus group discussion (FGD) as a method for collect the

data and for data analysis used qualitative content analysis using deductive approach, especially

directed content analysis. The result was adolescent who live in protection house has a moratoriun

identity status.

Keyword: identity, career identity status, adolescent who live in protection house.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 9: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

ix

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 10: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

x

KATA PENGANTAR

Puji Tuhan, atas limpahan berkat dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan

skripsi ini. Penulisan skripsi ini merupakan salah satu syarat untuk memperoleh gelar

Sarjana Psikologi pada Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma.

Penulis menyadari bahwa selama persiapan, penyusunan, hingga terselesainya

skripsi ini, penulis tidak lepas dari bantuan pihak yang terus menerus memberikan

dukungan dan ide-ide yang dapat memperlancar skripsi ini. Untuk itu, dengan

ketulusan dan kerendahan hati penulis mengucapkan terima kasih kepada:

1. Tuhan Yesus, terima kasih atas berkat dan penyertaan yang sudah diberikan

selama penulis berproses dengan karya tulisnya.

2. Ibu Dr. Titik Kristiyani, M. Psi., Psi. selaku Dekan Fakultas Psikologi Universitas

Sanata Dharma dan segenap jajaran Dekanat.

3. Ibu Monica Eviandaru Madyaningrum M.App., Ph. D. selaku Kepala Program

Studi dan Dosen Pembimbing Akademik Fakultas Psikologi Universitas Sanata

Dharma yang telah membantu dalam kelancaran penulisan skripsi ini.

4. Bapak Prof. Dr. Agustinus Supratiknya. selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang

telah membimbing penulis dengan penuh kesabaran dan dukungan dari awal

penyusunan skripsi sehingga dapat selesai dengan baik serta mendapat

pengalaman bahwa proses menulis skripsi juga merupakan hal yang bermakna

bagi pengembangan diri.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 11: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xi

5. Bapak Agustinus Guntoro, Ibu Caecilia Widiyastriyani tercinta, yang selalu

memberikan doa, kasih sayang dan motivasi yang tak pernah berhenti sampai

penulis selesai menyelesaikan skripsi ini.

6. Andreas Advenovianto, mas terkasih yang senantiasa memberikan dukungan,

semangat, doa yang tiada hentinya.

7. Romo B. Windiyatmoko MSF (Om Koko), yang selalu mendukung dan memberi

semangat. Terima kasih atas dukungannya Om.

8. Dosen Penguji Skripsi terima kasih atas ilmu, dukungan dan bimbingan yang telah

diberikan kepada penulis sehingga memberikan hal positif bagi penulis.

9. Segenap staf administrasi Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma; Mas Y.

Gandung Widyantoro terimakasih atas pelayanan, bantuan dan keramahan yang

diberikan.

10. Segenap Dosen pengajar di Fakultas Psikologi Universitas Sanata Dharma, terima

kasih atas ilmu, pengalaman dan pembelajaran yang Bapak dan Ibu berikan kepada

penulis.

11. Ibu Melani selaku Kepala Yayasan Hamba yang telah memberikan ijin kepada

penulis untuk melakukan penelitian disana.

12. Para partisipan. Terimakasih sudah bersedia berbagi kisah hidup, perasaan dan

sudah sangat terbuka untuk memberikan informasi yang dibutuhkan oleh penulis.

Semoga penelitian ini sunggu memberi manfaat bagi kalian.

13. “Anak-anak professor”: Ope, Reka, Rikjan, Vian, Citra dan adek-adek yang lain.

Terimakasih untuk kebersamaan dan bantuannya. Semangat selalu, teman-teman!

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 12: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xii

14. My girls, Stefi, Retha, Gloria, Tia, Mege, sahabat seperjuangan sedari putih abu-

abu, sahabat yang mengerjakan skripsi bersamaan tapi selesainya berbeda-beda.

Terima kasih sudah memberikan warna dalam kehidupanku, mengerjakan skripsi

bersama, dan saling mendengarkan keluh kesah masing-masing.

15. Teman-teman “remaja hampir S.Psi.”: Acil, Retha, Vania. Terimakasih buat

kebersamaan selama kuliah, dan khususnya semangat kalian semua buat aku.

Terimakasih!

16. Teman-teman Gloria’s Dooom! Club. Thx gaes buat semangatnya, ngekek

recehnya.

17. Yang tercinta, terimakasih untuk selalu memberi semangat dan selalu sabar dalam

menghadapi semuanya.

18. Semua pihak yang telah mendukung penulis selama ini yang tidak dapat

disebutkan satu per satu.

Penulis sungguh menyadari bahwa skripsi ini masih jauh dari kara sempurna. Penulis

meminta maaf atas segala kesalahan dan kelalaian yang telah diperbuat, baik kata, sikap

maupun tulisan. Penulis menerima kristik dan saran yang bersifat membangun demi

kesempurnaan karya tulis ini.

Yogyakarta, Juni 2018

Penulis

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 13: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xiii

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL

HALAMAN PERSETUJUAN DOSEN PEMBIMBING ................................ ii

HALAMAN PENGESAHAN .......................................................................... iii

HALAMAN MOTTO ...................................................................................... iv

HALAMAN PERSEMBAHAN ...................................................................... v

HALAMAN PERNYATAAN KEASLIAN KARYA .................................... vi

ABSTRAK ....................................................................................................... vii

ABSTRACT ....................................................................................................... viii

HALAMAN PERSETUJUAN PUBLIKASI KARYA ILMIAH .................... ix

KATA PENGANTAR ..................................................................................... x

DAFTAR ISI .................................................................................................... xiii

DAFTAR TABEL ............................................................................................ xv

BAB I. PENDAHULUAN ............................................................................... 1

A. Latar Belakang Masalah ...................................................................... 1

B. Pertanyaan Penelitian ............................................................................ 10

C. Tujuan Penelitian ................................................................................... 10

D. Manfaat Penelitian................................................................................. 11

1. Manfaat Teoretis .............................................................................. 11

2. Manfaat Praktis ................................................................................ 11

3. Manfaat Kebijakan ........................................................................... 11

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ..................................................................... 12

A. Remaja Penghuni Rumah Perlindungan Anak ...................................... 12

B. Perkembangan Identitas Karier ............................................................. 17

C. Status Identitas ...................................................................................... 20

1. Identity Achivement .......................................................................... 24

2. Identity Moratorium ........................................................................ 25

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 14: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xiv

3. Identity Foreclosure ......................................................................... 26

4. Identity Diffusion .............................................................................. 27

D. Kerangka Konseptual ............................................................................ 28

BAB III. METODE PENELITIAN.................................................................. 31

A. Jenis dan Desain Penelitian ................................................................... 31

B. Fokus Penelitian .................................................................................... 32

C. Partisipan ............................................................................................... 33

D. Peran Peneliti......................................................................................... 35

E. Metode Pengambilan Data ..................................................................... 36

1. Protokol Observasi ........................................................................... 37

2. Protokol FGD ................................................................................... 38

3. Perekaman Data ............................................................................... 40

F. Analisis dan Interpretasi Data ................................................................ 40

G. Kredibilitas Data .................................................................................. 43

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ........................................................ 44

A. Pelaksanaan Penelitian .......................................................................... 44

B. Dinamika FGD ...................................................................................... 40

C. Hasil Penelitian ...................................................................................... 45

1. Identity Achivement ......................................................................... 48

2. Identity Moratorium ........................................................................ 48

3. Identity Foreclosure ......................................................................... 49

4. Identity Diffusion .............................................................................. 49

D. Pembahasan ........................................................................................... 50

BAB V. PENUTUP .......................................................................................... 53

Kesimpulan ................................................................................................ 53

B. Keterbatasan Penelitian ......................................................................... 53

C. Saran ..................................................................................................... 54

1. Bagi Penelitian Selanjutnya ............................................................. 54

2. Bagi Partisipan Peneliti .................................................................... 54

3. Bagi Praktisi Psikologi .................................................................... 54

4. Bagi Pengasuh di Rumah Perlindungan Anak ................................. 54

DAFTAR ACUAN .......................................................................................... 56

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 15: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

xv

DAFTAR TABEL

Tabel 1. Data Umum Partisipan ....................................................................... 34

Tabel 2. Kategori Koding ................................................................................. 42

Tabel 3. Kerangka Analisis .............................................................................. 47

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 16: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah

Sejumlah remaja dihadapkan pada pilihan harus berpisah dari keluarganya

karena berbagai alasan seperti yatim, piatu, yatim piatu atau karena sanak saudara tidak

mampu mengasuh dan membesarkan mereka karena faktor ekonomi. Data UNICEF

Indonesia memperkirakan (2008) terdapat 40.000-70.000 anak menjadi korban tindak

pidana perdagangan orang untuk tujuan eksploitasi seksual. Data demografik

kelompok penduduk menunjukkan jumlah yang cukup besar untuk penduduk usia anak

(0-19 tahun) mencapai 38,46% dari total jumlah penduduk Indonesia (Data Badan

Pusat Statistik, 2005). Anak memiliki hak untuk senantiasa hidup dalam lingkungan

yang terlindungi dari kekerasan, penelantaran, eksploitasi, dan kejahatan. Data

Direktorat Pelayanan Sosial Anak menyebutkan bahwa saat ini terdapat 15 RPSA yang

tersebar di 13 provinsi, 7 RSPA di kelola oleh Dinas Sosial Provinsi, 1 dikelola

masyarakat dan 7 RPSA dikelola oleh Kementrian Sosial. Meskipun demikian, 8 RPSA

yang dikelola oleh Dinas Sosial Provinsi dan masyarakat tetap berada dalam

pembinaan Kementrian Sosial. Keberadaan RPSA menjadi alternatif pelayanan

rehabilitasi dan perlindungan sosial, yang selama ini hanya mengalami permasalahan

kesejahteraan sosial, yang selama ini hanya dikenal melalui panti asuhan (Renstra

Kementrian Sosial 2010-2014).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 17: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

2

Tempat alternatif bagi remaja yang harus berpisah dengan orang tuanya dan

sanak saudara adalah rumah perlindungan anak. Sebagai tanggung jawab Tempat

alternatif bagi remaja yang harus berpisah dengan orang tuanya dan sanak saudara

adalah rumah perlindungan anak. Sebagai tanggung jawab pemerintah dalam

penanganan anak yang membutuhkan perlindungan khusus, maka Departemen Sosial

Republik Indonesia mendirikan Rumah Perlindungan Sosial Anak atau yang disingkat

dengan RPSA. Departemen Sosial Republik Indonesia mendirikan Rumah

Perlindungan Sosial Anak (RPSA) bertujuan untuk memberikan penanganan yang

sistematis, terstruktur, terencana, dan terintegrasi dengan mengedepankan perspektif

korban dan kepentingan terbaik untuk anak. Rumah Perlindungan Sosial Anak

berperan sebagai pengganti keluarga dalam memenuhi kebutuhan anak dalam proses

perkembangannya. Kebanyakan orang mengira bahwa Rumah Perlindungan Sosial

Anak hanya ditempati oleh anak jalanan saja, namun pada kenyataannya Rumah

Perlindungan Sosial Anak tidak hanya dihuni oleh anak jalanan saja melainkan juga

ada anak terlantar, anak korban trafficking, anak dari keluarga kurang mampu, anak

yang menjadi korban tindak kekerasan, anak korban eksploitasi, dan anak yang terpisah

dari kedua orang tuanya.

Kebanyakan anak-anak yang ditempatkan di rumah perlindungan anak oleh

keluarganya mengalami kesulitan ekonomi sehingga menghambat pemenuhan

kebutuhan pendidikan anak. Dengan kata lain, kebanyakan rumah perlindungan anak

tidak memberikan ''pengasuhan'' sama sekali, melainkan hanya wadah untuk memenuhi

pendidikan dengan cara menjadi warga binaan di rumah perlindungan anak sampai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 18: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

3

mereka lulus SMA/SMK. Secara eksplisit, hal ini tertera dalam pendekatan

pengasuhan, pelayanan yang diberikan, dan sumber daya yang diberikan oleh rumah

perlindungan anak.

Pada kenyataannya setiap remaja pasti berharap dapat diasuh dan dibesarkan

dalam suatu keluarga yang memiliki orang tua lengkap sebagai pengasuh utama yang

menyediakan berbagai sarana dan dukungan bagi perkembangannya. Proses

pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pembentukan identitas dirinya, sangat

tergantung pada orang tua. Orang tua jugalah yang pertama kali memberi fasilitas,

termasuk kesempatan kepada anak untuk menanamkan fungsi dan peran dalam

keluarga dan konteks kehidupan yang lebih luas. Orang tua menjadi sumber inspirasi

dan informasi, figure tokoh identifikasi anak, sehingga sikap dan perilaku orang tua

akan memberi pengaruh pembentukan sikap dan perilaku anak. Tingkat identifikasi

pada orangtuanya sejak masa kanak-kanak hingga mencapai masa remaja, sangat

berperan memberikan arah pembentukan identits diri remaja; sebab orang tua adalah

lingkungan pertama dan utama bagi anak. Semua sikap dan perilaku orang tua menjadi

sumber identifikasi bagi anak, dan selanjutnya menjadi bagian dari komponen

pembentuk identitas dirinya.

Pendampingan serta mengarahkan individu pada pencapaian tugas

perkembangan, untuk menjadi individu yang berkembang secara baik dalam

menghadapi berbagai perubahan yang terjadi di dalam diri dan lingkungan. Ketika

individu tersebut mulai memasuki masa remaja yang merupakan masa atau periode

peralihan yang dialami individu dari masa kanak-kanak, dimana pada masa ini banyak

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 19: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

4

terjadi perubahan pada diri individu baik dalam hal fisik, keadaan emosi dan minat

individu (Harlock, 1994).

Remaja menghadapi tantangan untuk menemukan siapa mereka di masa ini, apa

peran mereka dan bagaimanakah dirinya, tujuan apakah yang hendak diraihnya.

Perkembangan identitas selama masa remaja tidak berarti bahwa identitas akan stabil

hingga akhir hidup. Individu mengembangkan identitas yang memiliki sifat fleksibel

dan adaptif, terbuka terhadap perubahan yang berlangsung di dalam masyarakat dalam

relasi dan karier (Santrock, 2002). Mereka dihadapkan pada berbagai peran, mulai dari

peran pekerjaan hingga peran dalam relasi romantik. Erikson juga mengatakan bahwa

seorang remaja yang belum dapat melewati krisis identitas, dirinya merasa cemas akan

kehidupan dan relasinya, tidak memiliki pandangan hidup ke depan dan cenderung

tidak memiliki hubungan yang hangat dengan sosialnya.

Menurut Marcia (1993) pembentukan identitas diri merupakan suatu proses

penggabungan antara pengalaman, kepercayaan, dan identifikasi yang dimiliki pada

masa kanak-kanak menjadi kesatuan yang unik yang akan memberikan perasaan

keterkaitan dengan masa lalu maupun arah bagi masa yang akan datang. Marcia (1993)

menyatakan bahwa pembentukan identitas diri dapat digambarkan melalui status

identitas berdasarkan ada tidaknya eksplorasi (krisis) dan komitmen. Marcia

menggunakan eksplorasi dan komitmen yang diterapkan pada pilihan pekerjaan, agama

dan ideologi politik, untuk mengklasifikasikan individu menurut keempat status

identitas ini. Eksplorasi atau juga yang disebut krisis merupakan periode berusaha atau

aktif bertanya untuk mencapai sebuah keputusan mengenai tujuan yang hendak dicapai,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 20: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

5

nilai-nilai dan keyakinan-keyakinan. Sedangkan komitmen mengacu pada membuat

dan menerima keputusan mengenai pemikiran, kepercayaan, nilai dan tujuan yang

didasarkan pada sebuah perspektif baru dan berguna bagi masa depan.

Pencarian identitas, menghasilkan empat kemungkinan status identitas yaitu;

(1) identity achievement, yakni kondisi remaja yang telah mengalami masa krisis dan

berkomitmen terhadap pekerjaan dan ideologi. Dia telah secara serius

mempertimbangkan beberapa pilihan pekerjaan dan telah membuat keputusan atas

dirinya sendiri, walaupun pilihan utamanya mungkin merupakan variasi dari keinginan

orang tua. Ideologi achievement dicapai ketika remaja mengevaluasi kembali

kepercayaan masa lalu dan mencapai sebuah resolusi yang membuat dia bebas untuk

bertindak; (2) identity moratorium, yakni kondisi remaja dalam masa krisis dengan

komitmen yang agak kabur. Digambarkan sebagai remaja yang menyibukkan dirinya.

Meskipun keinginan orang tuanya masih penting bagi dirinya, dia mencoba

berkompromi dengan tuntutan dari masyarakat dan kemampuannya sendiri; (3) identity

foreclosure, yakni kondisi remaja tidak mengalami krisis, namun mengungkapkan

komitmen. Remaja pada status identitas ini menjadi sosok yang telah dipersiapkan

orang lain atau yang diinginkannya menjadi seperti anak kecil. Remaja akan merasa

terancam jika orang tua tidak berperan dalam kehidupannya; (4) identity diffusion,

yakni kondisi remaja yang mungkin atau tidak mungkin mengalami krisis. Ciri khasnya

adalah kurangnya komitmen. Dia juga tidak memutuskan sebuah pekerjaan dan juga

tidak mengkhawatirkannya, dia juga tidak tertarik pada masalah ideologis.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 21: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

6

Hal ini menjadi menarik untuk diteliti karena subjek penelitian adalah anak

remaja yang tinggal di rumah perlindungan anak tanpa orang tua. Pada kenyataannya

faktor penting yang memengaruhi pencarian identitas remaja adalah keluarga

khususnya orang tua yang memiliki banyak pengaruh bagi pekembangan remaja dalam

pencarian status identitas karier. Peran orang tua bisa dilakukan dengan memberikan

contoh, menemukan dan mengenali bakat serta potensi anak. Orang tua juga bisa

membantu anak mengenali kepribadiannya agar ia bisa beradaptasi dengan lingkungan

sosialnya. Umumnya, yang terjadi di masa ini adalah anak memperoleh pemahaman

tentang seperti apa dirinya, melalui aktivitas yang ia lakukan, prestasi yang ia capai,

pengembangan diri yang ia lalui, hingga hubungan bersama orang lain di sekitarnya.

Misalnya saja seperti apa dirinya menurut teman-teman dan orang disekitarnya. Di

masa remaja, anak-anak sedang senang bereksperimen, dan orang tua hanyalah

mengarahkan bukan menentukan anak. Maka mengungkapkan status identitas karier

remaja penghuni panti asuhan menjadi penting untuk dapat memperoleh gambaran

pada tahap perkembangan karier di usianya dan pencapaian status identitas.

Tinjauan terhadap pustaka tentang tema sejenis belum ada. Tetapi ada beberapa

penelitian dengan menunjukkan sejumlah kondisi dan fakta sebagai berikut. Beberapa

penelitian tentang status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak

yang ada di Indonesia belum banyak, umumnya meneliti status identitas yang berkaitan

dengan variabel lain dan konteks penelitian berada di panti asuhan. Penelitian yang

terkait dengan status identitas karier yang dilakukan oleh Novita Sari, Trasono dan

Elisa Kurnia Dewi (2016). Menurut penelitian yang dilakukan status identitas

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 22: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

7

berpengaruh terhadap orientasi masa depan area pekerjaan, yaitu terdapat pengaruh

yang signifikan dari status identitas terhadap orientasi masa depan area pekerjaan.

Namun dari empat status identitas hanya tiga identitas yang memberikan pengaruh

yang signifikan terhadap orientasi masa depan area pekerjaan, yaitu identity

achievement, identity moratorium dan identity diffusion. Sedangkan identity

foreclosure tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap efikasi diri keputusan

karier, tetapi memiliki hubungan signifikan terhadap orientasi masa depan pekerjaan.

Penelitian ini dilakukan dengan metode kuantitatif dengan analisis data korelasional,

dengan subjek sebanyak 586 mahasiswa fakultas psikologi UIN Bandung semester 1-

4.

Penelitian lain tentang status identitas karier remaja yaitu, yang dilakukan oleh

Dian Ratna Sawitri (2009) dikaitkan dengan efikasi diri keputusan karier terhadap

keraguan mengambil keputusan karier pada mahasiswa tahun pertama di Universitas

Diponegoro. Subjek dalam penelitian adalah 389 mahasiswa tahun pertama, alat ukur

dalam penelitian ini adalah skala keraguan mengambil keputsan karier, skala status

identitas dan skala efikasi diri keputusan karier, yang masing-masing dimodifikasi dari

Career Decision Making Difficulties Quesionnaire, Extended Objective Measure of

Ego Identity Status 2, dan Career Decision Self-Efficancy Scale Short Form. Hasil dari

penelitian ini status identitas achievement dan diffusion yang memiliki pengaruh

langsung yang bermakna terhadap efikasi diri keputusan karier, sedangkan status

identitas moratorium dan foreclosure menunjukkan pengaruh yang tidak signifikan

terhadap efikasi diri keputusan karier.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 23: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

8

Penelitian Vondracek et al. (1995) dengan subjek 407 siswa kelas 1 SMP

sampai 3 SMA yang menggolongkan tiap individu dalam status identitas, menunjukkan

bahwa individu dengan status identitas achievement memiliki keraguan mengambil

keputuasn karier yang lebih rendah daripada individu dengan status identitas

moratorium, foreclosure maupun diffusion. Penelitian ini menemukan fakta di luar

dugaan bahwa partisipan foreclosure ketika dibandingkan dengan kelompok lain yang

belum berkomitmen, tidak menunjukkan perbedaan dalam tingkat keraguan

mengambil keputusan, padahal kelompok foreclosure diharapkan memiliki tingkat

keraguan mengambil keputusan yang lebih rendah daripada moratorium dan diffusion.

Penelitian Wallace-Broscious, Serafica, dan Osipow (1994) menunjukkan hasil senada.

Status identitas achievement berhubungan negatif, sedangkan status identitas

moratorium, foreclosure, dan diffusion, berhubungan positif dengan keraguan

mengambil keputusan karier.

Sementara penelitian Guerra dan Braungart-Rieker (1999) yang dilakukan

kepada 169 mahasiswa S1 semakin menguatkan hubungan positif antara status

identitas moratorium dan diffusion dengan keraguan mengambil keputusan karier,

tanpa melaporkan hubungan status identitas achievement dan foreclosure dengan

keraguan mengambil keputusan karier. Penelitian Lucas (1997) menunjukkan semakin

tinggi identifikasi individu pada status identitas achievement, semakin tinggi efikasi

diri keputusan kariernya, sedangkan semakin tinggi identifikasi individu pada status

identitas moratorium semakin rendahnya efikasi diri keputusan kariernya. Penelitian

Nauta dan Khan (2007) menunjukkan bahwa semakin tinggi identifikasi individu pada

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 24: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

9

status identitas foreclosure dan moratorium, semakin rendah efikasi diri keputusan

kariernya, sedangkan semakin tinggi identifikasi individu pada status identitas

achievement, semakin tinggi efikasi diri keputusan kariernya.

Berdasarkan tinjauan pustaka tersebut, penulis menemukan beberapa

defisiensi. Dari segi konsep, penelitian mengenai status identitas karier remaja

penghuni rumah perlindungan anak masih sangat sedikit dan tidak menggunakan

konsep perkembangan karier remaja. Sedangkan penelitian lain lebih berkaitan dengan

keputusan karier dan keraguan mengambil keputusan karier. Selain itu, dari segi

variabel sebagian besar penelitian diatas mengaitkan dengan variabel lain. Dari segi

metode, penelitian terdahulu lebih banyak menggunakan metode kuantitatif sehingga

kurang dapat mengungkapkan proses dan dinamika status identitas karier remaja

penghuni rumah perlindungan anak.

Berdasarkan defisiensi tersebut, maka peneliti secara khusus akan

menggambarkan bagaimana status identitas karier remaja penghuni rumah

perlindungan anak tanpa dikaitkan dengan variabel lain. Dari segi metode, penelitian

ini menggunakan analisis isi kualitatif (AIK) yaitu metode penelitian untuk

menafsirkan secara subjektif isi data berupa teks melalui proses klasifikasi sistematik

berupa pengodean dan pengidentifikasian aneka tema atau pola (Hsieh & Shannon,

dalam Supratiknya, 2015). Prosedur pengambilan data yang akan dilakukan dengan

menggunakan focus group discussion (FGD), karena FGD bertujuan untuk

mempromosikan atau mendorong pengungkapan diri di kalangan para partisipan

(Freeman, 2006, dalam Supratiknya, 2015). Proses diskusi dalam kelompok akan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 25: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

10

membantu para partisipan untuk mengeksplorasi dan mengklarifikasi pandangan-

pandangan dan sikap-sikapnya secara lebih efisien, serta mendorong dan memudahkan

partisipan yang merasa kesulitan mengungkapkan diri untuk tetap berpartisipasi

(Supratiknya, 2015). Selain itu, dengan FGD, peneliti dan partisipan dapat saling

berinteraksi dan saling mengajukan pertanyaan untuk memperoleh data mengenai

status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak. Dari segi lokasi,

penelitian ini akan dilaksanakan di Indonesia secara khusus wilayah Yogyakarta dan

sekitarnya. Partisipan dalam penelitian ini adalah remaja perempuan maupun laki-laki

dengan rentang usia 12-21 tahun. Dengan demikian, peneliti berharap peneitian ini

akan memberikan sumbangan baru dalam penelitian yang terkait dengan status

identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak.

B. Pertanyaan Penelitian

Bagaimana status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak

Yayasan Hamba?

C. Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah mengungkap status identitas karier remaja

penghuni rumah perlindungan anak. Melalui focus group discussion (FGD), para

subjek yang berusia 12-21 tahun diharapkan dapat mengungkapkan apa status identitas

karier remaja yang tinggal di rumah perlindungan anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 26: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

11

D. Manfaat Penelitian

1. Manfaat Teoretis

Hasil dari penelitian ini diharapkan bisa memberi sumbangan yang berarti

bagi perkembangan ilmu psikologi, khususnya psikologi perkembangan mengenai

status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak.

2. Manfaat Praktis

a. Bagi pendamping remaja (orang tua, rumah perlindungan anak dan pengasuh),

dapat memberi saran terkait dengan pembentukan identitas diri khususnya

remaja yang sedang membentuk status identitas karier remaja penghuni rumah

perlindungan anak.

b. Bagi remaja, diharapkan penelitian ini dapat memberi informasi mengenai status

identitas karier yang sedang dialami para remaja khususnya remaja penghuni

rumah perlindungan anak.

c. Bagi dinas sosial, diharapkan penelitian ini dapat memberikan informasi dan

saran terkait dengan status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan

anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 27: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

12

BAB II

TINJAUAN PUSTAKA

Pada bagian ini, penulis pertama-tama akan menjelaskan apa yang

dimaksud dengan remaja penghuni rumah perlindungan anak, terkait dengan

perkembangan identitas kariernya dan bagaimana karakteristiknya. Lalu mengenai

status identitas penghuni rumah perlindungan anak khususnya sebagaimana

dimaksud dalam penelitian ini. Pada bagian terakhir, penulis akan menyampaikan

kerangka konseptual penelitian ini.

A. Remaja Penghuni Rumah Perlindungan Anak

Dalam lampiran Peraturan Mentri Negara Pemberdayaan Perempuan

Republik Indonesia Nomor 6 Tahun 2009 tentang Penyelenggaraan Data Gender

dan Anak, terdapat pengertian Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA). Rumah

Perlindungan Sosial Anak yaitu rumah perlindungan anak yang berupa rumah

perlindungan, pusat trauma, pusat pemulihan bagi anak-anak tindak kekerasan atau

perlakuan salah, anak yang membutuhkan perlindungan karena jiwa raganya

terancam akibat terlibat sebagai saksi dalam kegiatan terlarang, anak mengalami

eksploitasi fisik, psikis, ekonomi, dan seksual, anak korban konflik bersenjata,

anak korban kerusuhan, korban bencana, serta anak yang terpisah. Departemen

Sosial Republik Indonesia mendirikan Rumah Perlindungan Anak (RPSA)

bertujuan untuk memberikan penanganan yang sistematis, terstruktur, terencana

dan terintegrasi dengan mengedepankan perspektif korban dan kepentingan terbaik

untuk anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 28: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

13

Rumah perlindungan sosial anak sebagai tempat pemusatan sementara yang

bersifat non formal, dimana anak-anak bertemu untuk memperoleh informasi dan

pembinaan awal sebelum dirujuk ke dalam proses pembinaan lebih lanjut. Rumah

perlindungan sosial anak merupakan proses non formal yang memberikan suasana

pusat resosialisasi anak-anak yang perlu perlindungan khusus terhadap system nilai

dan norma di masyarakat. Tujuan dibentuknya rumah perlindungan sosial anak

adalah resosialisasi yaitu membentuk kembali sikap dan perilaku anak yang sesuai

dengan nilai dan norma yang berlaku di masyarakat dan memberikan pendidikan

dini untuk pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa depannya sehingga

menjadi masyarakat yang produktif (Buku Profil dari Yayasan Is Shofa Rumah

Perlindungan Sosial Anak pelangi). Rumah Perlindungan Sosial Anak (RPSA)

sangat dibutuhkan keberadaannya, oleh masyarakat sejalan dengan semakin

kompleknya dan meningkatnya masalah anak yang memerlukan perlindungan

khusus.

Pekerja sosial di lembaga-lembaga Layanan Perlindungan Anak memiliki

tanggungjawab untuk mengatasi efek dari penganiayaan, menerapkan respon

layanan yang akan menjaga anak-anak dan remaja aman dari penyalahgunaan dan

penelantaran, serta bekerjasama dengan keluarga untuk mencegah kemungkinan

terjadinya penganiayaan di masa yang akan datang (Depanfilis & Salus 2003,

Departemen Kesehatan dan Layanan Manusia US, 1988).

Remaja yang tinggal di rumah perlindungan merupakan anak-anak yang

ditolak, merasa ditolak oleh keluarga, masyarakat atau lingkungan. Remaja

penghuni rumah perlindungan tentu saja kurang atau bahkan tidak mendapatkan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 29: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

14

pengajaran atau bimbingan dari orang tua, sedangkan ibu dan bapak pengasuh yang

dianggap sebagai pengganti orang tua sepertinya tidak bisa diharapkan untuk

memberikan pengajaran dan bimbingan secara mendalam. Pengasuh mengakui

bahwa anak asuh kurang mendapatkan perhatian karena perbandingan antara

jumlah pengasuh dengan anak asuh yang sangat jauh berbeda sehingga pengasuh

kurang bisa memberikan perhatian yang mendalam terhadap anak asuhnya.

Akibat sangat sedikitnya perhatian yang diberikan oleh ibu dan bapak asuh,

maka penilaian remaja terhadap dirinya sendiri cenderung lebih banyak dipengaruhi

oleh pergaulan teman. Semua ini disebabkan karena hampir setiap remaja

melakukan kegiatan bersama-sama. Pengaruh teman sebaya juga memberikan

gambaran dengan saling berbagi informasi dan cerita yang menarik dari minatnya

masing-masing. Dalam hal ini teman sebaya mengambil peran dalam

perkembangan diri mereka sendiri, sehingga antar teman sebaya tumbuh rasa saling

percaya terhadap dirinya dan memiliki rasa saling dihargai.

Pada tahap perkembangannya masa remaja ini merupakan masa yang tidak

bisa terlupakan sepanjang sejarah fase perkembangan setiap individu. Remaja

sering kali dikenal dengan fase “mencari jati diri” dimana proses ini merupakan

transisi dari kehidupan yang cenderung labil, pribadi yang tumbuh pada masa

remaja. Menurut Stanley Hall (dalam Papalia, 2008) proses ini disebut sebagai

badai (strom) dan topan (stress) dalam kehidupan perasaan dan emosi remaja awal

yang dilanda pergolakan, sehingga memengaruhi pola pikir dan pola sikap dari

dalam jiwa remaja itu sendiri. Dalam hal ini remaja masih belum mampu menguasai

secara maksimal fungsi fisik maupun psikisnya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 30: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

15

Remaja diartikan sabagai masa perkembangan transisi antara masa anak dan

masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif dan sosial-emosional.

Dalam kebanyakan budaya, usia remaja dimuai pada sekitar 10 sampai 13 tahun

dan berakhir kira-kira usia 18 sampai 22 tahun (Santrock, 2003). Perubahan-

perubahan fisik merupakan gejala primer dalam pertumbuhan masa remaja, yang

berdampak terhadap perubahan-perubahan psikologis. Pada mulanya, tanda-tanda

perubahan fisik dari masa remaja terjadi dalam konteks pubertas (Desmita, 2008).

Perkembangan psikososial adalah perkembangan pemahaman diri dan identitas.

Proses pembentukan identitas diri merupakan proses yang panjang dan kompleks

yang membutuhkan kontinuitas dari masa lalu, sekarang dan masa yang akan

datang dari kehidupan individu.

Keluarga mempunyai pengaruh yang cukup besar bagi perkembangan

remaja karena merupakan lingkungan sosial pertama yang meletakkan dasar-dasar

kepribadian remaja. Selain orang tua, saudara kandung dan posisi anak dalam

keluarga juga berpengaruh bagi remaja. Pola asuh orang tua sangat besar

pengaruhnya bagi remaja. Dinamika dan hubungan-hubungan antar anggota

keluarga juga memainkan peranan yang cukup penting bagi remaja (Soetjiningsih,

2007). Ketika anak memasuki usia remaja di mana sangat membutuhkan kebebasan

dan mereka sering meninggalkan rumah, orang tua harus dapat melakukan

penyesuaian terhadap keadaan tersebut. Remaja membutuhkan dukungan yang

berbeda dari masa sebelumnya karena pada saat itu remaja sedang mencari

kebebasan daam mengeksporasi diri sehingga dengan sendirinya ketertarikan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 31: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

16

dengan orantua berkurang. Dukungan orang tua sangat bermanfaat dan berpengaruh

bagi perkembangan remaja.

Tetapi tidak semua remaja dapat diasuh oleh orang tua kandung mereka, ada

beberapa remaja dihadapkan pada pilihan harus berpisah dari keluarganya karena

berbagai alasan seperti yatim, piatu, yatim piatu atau karena sanak saudara tidak

mampu mengasuh dan membesarkan mereka karena faktor ekonomi. Maka dari itu

salah satu tempat alternatif bagi remaja yang harus berpisah dengan orang tuanya

dan sanak saudara adalah rumah perlindungan anak.

Rumah Perlindungan Anak Yayasan Hamba yang berada di Yogyakarta

salah satu rumah perlindungan yang menampung anak-anak dari keluarga

termajinalkan, yang orang tuanya tidak memiliki tempat tinggal melainkan ala

kadarnya dari bahan tak layak di daerah kumuh. Ada juga anak-anak asuh yang

termasuk dalam kategori tidak dikehendaki oleh keluarga besarnya oleh satu dan

lain sebab, misalnya anak yang dilahirkan remaja perempuan dengan reterdasi

mental yang pergaulannya lepas dari pengawasan. Ada juga anak-anak yang kedua

orang tuanya berpisah dan kemudian pergi menitipkan anak-anak mereka di

Yayasan Hamba tanpa sekali pun mampu menjenguk sang anak. Yayasan Hamba

memiliki misi yaitu melayani anak-anak yang ditolak atau merasa ditolak oleh

keluarga dan atau masyarakat di lingkungan dan atau dalam kesendirian dengan

memupuk rasa solidaritas terhadap mereka, serta membimbing mereka ke arah ke

mandirian dalam rangka pembangunan masyarakat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 32: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

17

B. Perkembangan Identitas Karier

Perkembangan karier dimulai pada masa kecil dan terjadi sepanjang masa

hidup manusia. Tugas masa remaja termasuk belajar tentang dunia kerja melalui

pengalaman kerja orang lain dan mencocokkan diri dengan dunia kerja yang sesuai

dengan minatnya untuk membentuk identitas karier. Ini terbentuk karena setiap

individu memiliki kebutuhan untuk bekerja yang dikenal sebagai Identitas

Vokasional atau lebih sering disebut dengan Identitas Karier. Perkembangan

identitas karier adalah proses yang terdiri dari eksplorasi dan komitmen (Skorikov

& Vondracek, 2007). Individu tidak hanya mencapai identitas mereka tapi juga

membuat komitmen dan kemudian harus melanjutkan mengeksplorasi untuk

mempertahankan komitmennya. Perkembangan identitas adalah hasil dari

perkembangan eksplorasi karier, komitmen karier dan mempertimbangkan kembali

alternatif pilihan karier yang sudah dipilih (Erik J. Profeli & Vondarcek, 2012).

Ketiga proses ini dapat digunakan untuk memahami status identitas remaja dalam

membantu mengidentifikasi apa yang harus dilakukan untuk mendorong

perkembangan identitas karier.

Eksplorasi karier melibatkan eksplorasi diri dan dunia kerja untuk

memperoleh pemahaman yang baik tentang gambaran karier yang potensial dan

yang sesuai dengan minatnya. Pada eksplorasi karier remaja dituntut untuk dapat

mencari dan belajar tentang karier dan sejauh mana pilihan mereka sesuai atau tidak

sesuai. Eksplorasi karier berasal dari pencarian identitas dalam berbagai minat, nilai

dan tujuan hidup yang berkaitan dengan pilihan karier remaja yang sesuai.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 33: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

18

Komitmen karier adalah sebuah proses yang dimulai dari anak-anak hingga

dewasa yang mengarah pada apa yang akan dilakukan sesorang pada masa dewasa.

Komitmen karier umumnya memiliki dua komponen yaitu menentukan karier dan

mengidentifikasinya. Komitmen karier melibatkan pilihan dan kemudian

mencocokkan dengan pilihan tersebut. Hal ini ditunjukkan dengan keputusannya

dalam berpikir dan pilihannya terhadap perilaku seseorang yang berkitan dengan

karakteristik pribadi seperti jenis kelamin, usai dan kelas sosial. Anak-anak

cenderung mengidentifikasi pilihan karier mereka dengan orang-orang dari jenis

kelamin dan kelas sosial yang lebih menarik bagi mereka seperti atlet, model,

bintang film dan lain-lain. Sedangkan remaja umunya menunjukkan peningkatan

kepastian karier dari waktu ke waktu. Hal ini ditunjukkan dengan penyesuaian diri,

kematangan karier, ketekunan dalam mengejar sarjana dan hasil akademis yang

baik. Waktu ideal untuk menentukan komitmen karier tergantung pada seseorang

yang telah menentukan pilihan kariernya cukup jelas dan ini berbeda untuk setiap

individu. Dengan kata lain, hal ini sulit untuk mengatakan bahwa setiap individu

berada pada satu periode yang sempurna untuk memilih karier.

Mengidentifikasi kembali pilihan karier terhadap komitmen yang sudah

dipilih merupakan upaya untuk membandingkan alternatif yang ada untuk

menentukan pilihan karier atau bahkan mengubah pilihannya. Hal ini juga terjadi

ketika seseorang telah mengalami keraguan dalam dirinya yang sering muncul dari

membuat keputusan yang sudah dipilih. Mengidentifikasi kembali pilihan karier

diyakini sebagai proses kritis dalam perkembangan identitas sejak masa remaja dan

seterusnya dan kemungkinan akan muncul setelah komitmen sementara dibuat.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 34: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

19

Proses mempertimbangankan ulang dapat benar-benar menghasilkan komitmen

yang lebih sesuai dalam jangka yang panjang sejauh setiap individu berhati-hati

dalam membuat pilihan karier. Sisi positif dalam membertimbangkan ulang pilihan

karier yaitu dapat melihat beberapa alternatif yang mungkin akan sering muncul

dengan berjalannya waktu. Tetapi hal ini juga memiliki sisi negatif yaitu

mempertimbangkan ulang pilihan karier dapat memicu keraguan dalam diri

berkarier. Keraguan diri dalam berkarier dapat menimbulkan kecenderungan untuk

mempertanyakan apakah seseorang dapat mencapai pilihan karier yang sesuai.

Yang paling ekstrim, keraguan dalam diri juga dapat mengnyebabkan

ketidakpastian dalam karier yang berkelanjutan dan berkurangnya semangat untuk

memilih kembali karier. Mengidentifikasi kembali pilihan karier baik atau tidaknya

tergantung kepada ciri-ciri keraguan dalam setiap individu dan sejauh mana mereka

mendomiasi pikiran, perilaku dan bagaimana hubungan seseorang dengan dunia

kerja. Sebagai konsekuensinya, identitas karier bisa menjadi lebih dinamis. Tujuan

untuk mencapai identitas karier untuk mempertahankan identitas karier yang mudah

disesuaikan dan fleksibel sebagai bagian dari konsekuensi mengidentifikasi ulang

pilihan karier yang sedang berlangsung.

Ketiga proses identitas muncul pada masa kanak-kanak menjadi lebih nyata

dan saling mempengaruhi satu sama lain dan akan menjadi lebih dinamis dan

kompleks sepanjang masa remaja. Konsep status identitas digunakan untuk

menghubungkan ketiga proses mengenai perkembangan identitas karier. Sebagai

contoh individu yang berada pada status identity achievement ditandai dengan telah

mengeksplor karier secara luas dan mendalam, kemudian berkomitmen untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 35: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

20

berkarier. Dan individu pada status ini juga sedikit melakukan identifikasi ulang

pada pilihan kariernya. Sedangkan identity diffusion kurangnya eksplorasi dan

komitmen dan cukup banyak melakukan identifikasi ulang pada pilihan kariernya.

C. Status Identitas

Menurut Marcia identitas karier terbentuk pada masa remaja. Marcia (1993)

mengatakan identitas karier merupakan salah satu penilaian terhadap kemampuan

diri dalam melakukan eksplorasi dan pengambilan keputusan dalam pilihan

pekerjaan. Marcia mendeskripskan bahwa remaja yang telah mampu menilai

kemampuan serta minatnya, mampu melihat peluang yang dapat mereka raih serta

membuat komitmen terhadap pilihan pendidikan dan pekerjaan dikatakan sebagai

remaja yang telah mencapai identitas dalam bidang karier. Untuk menentukan

pilihannya, remaja memerlukan berbagai informasi, dan merealisasikan

pengetahuannya dalam membuat keputusan yang sesuai dengan minat dan

kemampuannya. Menurut Marcia (1993) pembentukan identitas termasuk identitas

karier remaja ditandai dengan ada tidaknya usaha eksplorasi menyangkut berbagai

alternatif karier kemudian menjadi komitmen yang mantap terhadap suatu pilihan

karier berdasarkan pertimbangan yang matang. Proses pencapaian status identitas

yang diawali dengan masa eksplorasi dimulai pada masa remaja.

Proses pembentukan identitas diri, dapat dilihat melalui elemen-elemen

pembentuk identitas diri, yaitu mencari informasi dan pemahaman yang mendalam,

usaha itu disebut sebagai eksplorasi; serta upaya untuk melaksanakan pilihan atas

alternatif yang telah di buat tersebut, hal ini disebut sebagai komitmen. Elemen

eksplorasi sebagai salah satu unsur pembentukan identitas diri remaja, untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 36: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

21

melihat secara detail proses eksplorasi itu sendiri, maka perlu diuraikan menjadi

indikator-indikator yang lebih operasional. Untuk melihat dan menilai proses

ekplorasi yang dilakukan oleh remaja mencakup unsur-unsur sebagai berikut: 1.)

penguasaan pengetahuan, mendeskripsikan bahwa seseorang banyak memiliki

pengetahuan tentang berbagai aspek yang berkaitan dengan berbagai alternatif yang

berguna bagi pembentukan identitas diri. Individu bersangkutan menggali banyak

pengetahuan dari berbagai sumber-sumber dan media sehingga berpengaruh luas.

Remaja menguasai informasi dengan segala kelebihan dan kelemahannya masing-

masing. 2.) kegiatan yang diarahkan untuk memperoleh informasi, kegiatan yang

dilakukannya, dapat diketahui arah informasi yang dicari, sehingga remaja benar-

benar menguasai jenis dan macam pengetahuan yang beragam. 3.)

mempertimbangkan alternatif elemen identitas yang ada, dengan melihat kelebihan

dan kekurangan masing-masing. Sehingga suatu alternatif dipilih atas dasar

pertimbangan yang lengkap dan matang. Pada saat membuat pilihan, remaja

mengetahui ahwa remaja memang harus memilih alternatif tersebut. 4.) suasana

emosi, yang senang, bangga, dan bersemangat pada saat menggali informasi yang

dibutuhkan untuk menyusun identitas dirinya. Bahkan remaja tergugah perasaannya

ketika membicarakan atau berdiskusi tentang berbagai alternatif yang berkitan

dengan arah pembentukan identitas dirinya. Remaja juga merasa bangga jika

menyaksikan orang lain juga memiliki kecenderungan yang sama. 5.) keinginan

untuk membuat keputusan secara dini, seorang remaja telah cukup informasi dan

pertimbangan masng-masing alternatif, maka remaja akan dengan cepat membuat

keputusan. Keputusan dimaksud tidak merugikan diri sendiri dan orang lain, setiap

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 37: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

22

individu harus harus belajar membuat keputusan dengan cepat menurut definisi.

(Marcia, 1993).

Komitmen didefinisikan sebagai sesuatu sikap yang cenderung menetap dan

memberikan kesetiaan terhadap alternatif yang telah dipilih dan diyakini sebagai

paling baik dan berguna bagi masa depannya. Komitmen adalah kondisi psikologis

yang mengindikasikan adanya pemberian perhatian secara serius terhadap alternatif

pilihan kriteria yang digunakan untuk mengukur tingkat komitmen remaja dalam

rangka proses pembentukan identitas diri meliputi unsur-unsur sebagai berikut: 1.)

penguasaan pengetahuan, menunjuk pada seberapa banyak remaja memiliki

pengetahuan tentang alternatif yang telah dipilihnya. Baik menyangkut kelebihan

dan kekuranannya. Seseorang menguasai informasi tentang pilihannya secara baik,

berarti memiliki komitmen tinggi 2.) kegiatan yang diarahkan untuk melaksanakan

elemen identitas yang telah dipilih, sesorang memiliki komitmen cukup tinggi,

apabila menunjukkan aktivitas yang cukup, dan diarahkan untuk melaksanakan

elemen identitas yang dipilihnya. Sehingga apa yang telah menjadi pilihannya,

selalu dicoba untuk dapat melaksanakan dengan baik, dan diusahakan dapat

menjadi kenyataan. 3.) suasana emosi, rasa senang, gembira, bangga dan

bersemangat yang tumbuh dalam kondisi positif berkitan dengan alternatif

pilihannya. Sebaliknya juga timbul rasa sedih, kecewa dalam kondisi negatif

berkitan dengan alternatif pilihannya itu. Sehingga suasana emosinya berkembang

secara dinamis sesuai dengan keadaan yang sedang berlangsung sehubungan

dengan setiap perubahan yang terjadi pada alternatif yang dipilih. 4.) identifikasi

pada orang yang dianggap tepat, seberapa jauh sesorang yang bersangkutan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 38: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

23

melakukan identifikasi diri kepada salah satu atau beberapa tokoh yang memiliki

keberhasilan dalam bidang yang sama dengan alternatif pilihannya. Dalam hal ini

remaja mengidentifikasi diri pada seseorang yang telah nyata, memiliki prestasi

dalam bidang yang sesuai dengan alternatif yang dipilih. 5.) proyeksi diri kemasa

depan, remaja dapat memberikan gambaran tentang dirinya dimasa depan itu seperti

apa, meliputi kompetensi, prestasi dan berbagai hal yang berkitan dengan

implementasi konkrit dan alternatif pilihan. 6.) daya tahan terhadap goncangan

yang terjadi, seorang remaja memiliki tingkat komitmen yang tinggi adalah apabila

yang bersangkutan menunjukkan kemampuan untuk bertahab pada alternatif

pilihannya; walaupun mendapat goncangan dan gangguan seberat atau sebesar

apapun yang akan mengoyahkan pilihannya. Bahkan sekalipun ancaman itu

menyangkut prospek masa depan yang berkaitan dengan alternatif yang telah

dipilih (Marcia, 1993).

Dalam hal ini peran keluarga dan orang tua sangat berpengaruh terhadap

proses pembentukan status identitas (Purwadi, 2004). Orang tua menjadi sumber

inspirasi dan informasi, figure tokoh identifikasi anak sehingga sikap dan perilaku

orang tua akan memberi pengaruh terhadap pembentukan sikap dan perilaku anak.

Keluarga merupakan “jaringan sosial” anak, merupakan lingkungan pertama anak

dan orang-orang yang penting selama tahun formatif awal (Hurlock, 1989). Proses

pertumbuhan dan perkembangan anak, serta pembentukan status identitas dirinya

sangat bergantung pada orang tua. Orang tua juga yang pertama menjadi fasilitas

bagi anak, termasuk mengekspresikan gagasan, pikiran anak.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 39: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

24

Marcia, 1966 mendefinisikan 4 model status identitas, yaitu (1) Identity

Achivement, (2) Identity moratorium, (3) Identity Foreclosure, (4) Identity

Diffusion sebagai berikut:

1. Identity achievement

Identity Achivement adalah status identitas dari seseorang yang telah

menyelesaikan periode eksplorasi (krisis) dan telah membuat komitmen dalam

pilihan karier. Ciri-ciri orang yang memiliki status identitas ini adalah mantap,

mampu memberikan alasan untuk pilihan mereka dalam kariernya, mampu

menggambarkan bagaimana komitmen tersebut dapat dipilih, mampu menghadapi

stress, telah menginternalisasi proses pengaturan diri sendiri, peka terhadap harapan

lingkungan. Atau dengan kata lain mereka membuat komitmen tentang pilihan ini

berdasarkan self constructed yaitu identitas yang ditemukan ini bukanlah identitas

yang terakhir, tetapi mereka akan berusaha memodifikasinya terus menerus sesuai

dengan pengalaman mereka dan setelah remaja memahami pilihan karier yang

realistik, maka dia harus membuat pilihan dan berperilaku sesuai dengan karier,

dengan kata lain pada status identity achievement, remaja melakukan proses

eksporasi terhadap berbagai pilihan pekerjaan, kemudian membuat komitmen untuk

memilih salah satu jenis karier. Jadi ada eksplorasi dan komitmen.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan Identity Achivement

memiliki indikator sebagai berikut:

a. Mampu membuat pilihan karier dengan mantap dan mampu memberikan

alasan untuk pilihan kariernya tersebut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 40: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

25

b. Mampu memberikan alasan untuk kariernya.

c. Mampu menghadapi stress.

d. Mampu bertahan dari pengaruh lingkungan yang dapat mengubah harga diri.

2. Identity Moratorium

Seorang yang memiliki status Identity Moratorium adalah seseorang yang

sekarang ini tengah mengalami krisis. Mereka belum membuat komitmen tetapi

mereka sekarang sedang berjuang secara aktif untuk mencapainya. Ciri-ciri orang

dengan status Identity Mortorium adalah mereka memiliki kemampuan untuk

berfikir secara jernih dalam kondisi stress dan tahan terhadap pengaruh lingkungan

yang dapat mengubah harga dirinya.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan Identity Moratorium

memiliki indikator sebagai berikut:

a. Belum mempunyai komitmen pada area tertentu tapi berjuang secara aktif untuk

mencapainya.

b. Berada dalam masa krisis menentukan komitmen atau pilihan.

c. Individu berusaha membentuk komitmen dengan cara kompromi menyatukan

pendapat lingkungan (orang tua, teman, dan lain-lain) dengan potensi yang

dimilikinya.

3. Identity Foreclosure

Identity Foreclosure, status dari orang-orang yang telah membuat suatu

komitmen tanpa pemikiran atau pertimbangan yang matang. Komitmen ini dibuat

tanpa melalui krisis (exploration). Mereka telah memilih suatu pekerjaan tetapi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 41: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

26

pemilihan ini dibuat terlalu awal (tanpa pertimbangan dan keputusan sendiri).

Pilihan karier tersebut lebih ditentukan oleh orang tua daripada oleh mereka sendiri.

Misalnya memutuskan untuk menjadi seorang dokter bedah karena ayah dan

kakeknya adalah seorang dokter bedah. Mereka membuat keputusan tanpa

mengetahui apa akibatnya di masa yang akan datang.

Menurut Marcia, orang-orang yang tergolong foreclosure memiliki

hubungan yang lebih dekat dengan orang tuanya. Kedekatan dengan orang tua atau

keluarganya ini termasuk dalam hal membuat suatu keputusan yang penting bagi

hidupnya. Masa kanak-kanak sampai remaja dilalui dengan lancar dan dengan

sedikit konflik. Hal inilah yang menyebabkan krisis identitas tidak muncul.

Dari penjelasan diatas maka dapat disimpulkan bahwa Identity Foreclosure

memiliki indikator sebagai berikut:

a. Sudah memiliki komitmen pada karier berdasarkan keputusan yang ada tanpa

pemikiran yang matang.

b. Belum pernah mengalami tahap krisis dalam menentukan pilihan kariernya.

c. Orang tua otoriter, sehingga individu tidak mampu membuat pilihan pada

kariernya.

d. Individu tidak mampu mengeksplorasi potensi atau kemampuan yang

dimilikinya.

4. Identity Diffusion

Identity Diffusion tidak mengalami tahap krisis dan tidak pula membuat

suatu komitmen. Hal ini mungkin terjadi karena mereka belum memasuki tahap

krisis ataupun karena mereka seakan-akan menjauh dari pencarian identitas. Selain

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 42: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

27

itu, Identity diffusion mengalami kebingungan tentang siapa dirinya dan mau apa

dalam hidupnya. Maksudnya individu tidak mampu membuat pilihan terhadap

berbagai alternatif pilihan karier. Pada status identitas ini, remaja tidak melakukan

ekslorasi dengan serius, tidak mempunyai pilihan-pilihan yang akan

dipertimbangkan dengan serius. Sehingga remaja tersebut tidak melakukan

komitmen. Jadi bisa dikatakan tidak melakukan eksplorasi dan komitmen.

Menurut Marcia diketahui bahwa orang dengan status identitas ini memiliki

jarak dengan orang tua mereka. Hal ini menunjukkan adanya masalah dalam

perkembangan psikososial yang pertama yaitu Basic Trust. Ciri-ciri orang yang

memiliki Identity Diffusion adalah sulit berfikir di bawah tekanan dan mengikuti

harapan-harapan lingkungan (dengan kata lain mudah terpengaruh).

Dari penjelasan di atas maka dapat disimpulkan, Identity Diffusion

mempunyai indikator sebagai berikut:

a. Belum mampu membuat komitment.

b. Mudah putus asa.

c. Cenderung kompulsif.

d. Memiliki jarak dengan orang tuanya (baik fisik dan psikis).

e. Mengalami isolasi sosial.

f. Tidak memiliki minat teradap pekerjaan.

g. Sulit berpikir di bawah tekanan.

h. Individu mudah terpengaruh lingkungan berhubungan dengan harga dirinya.

Dengan demikian pengertian Status identitas dalam penelitian adalah suatu

keadaan dimana seseorang mampu membuat pilihan dalam pilihan kariernya dan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 43: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

28

mempunyai komitmen yang baik terhadap area kehidupan tersebut, mampu

menghadapi stress saat memiliki permasalahan dalam hidup, selalu dapat berproses

kearah yang lebih positif, serta mampu bertahan dari pengaruh negatif lingkungan.

D. Kerangka Konseptual

Remaja pada masa perkembangannya sedang mencari identitas mereka

begitu juga remaja penghuni rumah perlindungan. Keluarga mempunyai pengaruh

yang cukup besar bagi perkembangan remaja karena merupakan lingkungan sosial

pertama yang meletakkan dasar-dasar kepribadian remaja termasuk dalam proses

pencarian identitas karier. Perkembangan identitas adalah hasil dari perkembangan

eksplorasi karier, komitmen karier dan mempertimbangkan kembali alternatif

pilihan karier yang sudah dipilih. Ketiga proses ini dapat digunakan untuk

memahami status identitas remaja dalam membantu mengidentifikasi apa yang

harus dilakukan untuk mendorong perkembangan identitas karier dan menghasilkan

4 model status identitas, yaitu (1) Identity Achivement, (2) Identity moratorium, (3)

Identity Foreclosure, (4) Identity Diffusion.

Penelitian ini secara khusus akan berfokus pada remaja yang tinggal di

rumah perlindungan anak. Dalam masa remaja dengan usia 12-21 tahun sedang

menghadapi tantangan untuk menemukan siapa mereka di masa ini, apa peran

mereka dan bagaimanakah dirinya, tujuan apakah yang hendak diraihnya. Pada

kenyataannya faktor penting yang mempengaruhi pencarian identitas remaja adalah

keluarga khususnya orang tua yang memiliki banyak pengaruh bagi perkembangan

remaja dalam pencarian status identitas. Pembentukan identitas diri dapat

digambarkan melalui status identitas berdasarkan ada tidaknya eksplorasi,

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 44: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

29

komitmen dan mengidentifikasi kembali karier yang telah dipilih. Status identitas

ada tiga hal yang diungkap meliputi pilihan pekerjaan, agama dan ideologi politik.

Dalam penelitian ini akan berfokus pada pilihan karier/ pekerjaan. Melalui

penelitian ini diharapkan dapat mengungkap status identitas karier remaja penghuni

rumah perlindungan, dan hal ini menjadi penting untuk memperoleh gambaran pada

tahap perkembangan kariernya. Sehingga pada akhirnya remaja yang berada di

rumah perlindungan diharapkan dapat mengetahui perkembangan kariernya dilihat

dari status identitasnya.

Gambar 1. Kerangka Konseptual Penelitian

Identitas

Karier Remaja

Status

Identitas

Identity Diffusion

Identity

Foreclosure

Identity Moratorium

Identity Achivement

Remaja

Penghuni

rumah

perlindung

anak

Komitmen

Eksplorasi

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 45: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

30

BAB III

METODE PENELITIAN

A. Jenis dan Desain Penelitian

Penelitian ini adalah jenis penelitian kualitatif. Penelitian kualitatif adalah

penelitian yang mencoba menggali makna menurut para partisipan, sehingga

peneliti harus terjun langsung ke dalam lingkungan atau suasana alamiah partisipan

untuk mengambil berbagai macam data, baik melalui wawancara, observasi

maupun dokumen-dokumen. Penelitian kualitatif mencoba untuk mencari

gambaran menyeluruh dari isu yang diteiti, sehingga bisa saja pelaksanaan

penelitian ini lebih luas dari rencana penelitian yang telah disusun sebelumnya

(Creswell, 2009, dalam Supratiknya, 2015).

Desain penelitian ini menggunakan analisis isi kualitatif (AIK), yaitu

penafsiran secara subjektif dari isi data yang berupa teks dengan proses klasifikasi

sistematik berupa coding atau pengkodean dan pengidentifikasian berbagai tema

dan pola (Hsieh & Shannon, 2005, dalam Supratiknya 2015).

Penelitian ini bertujuan untuk mengungkap dan memahami status identitas

karier remaja penghuni rumah perlindungan anak. Metode pengambilan data dalam

penelitian ini adalah focus group discussion (FGD), dengan beberapa pertanyaan

yang bersifat terbuka dan eksploratorik untuk memberikan kesempatan terjadinya

diskusi antar partisipan.

Analisis data diawali dengan mentranskripsikan data lisan atau rekaman elektronik

menjadi teks tertulis atau dokumen. Selanjutnya, dengan analisis isi kualitatif

(AIK), teks atau kata-kata tersebut dikelompokkan dalam beberapa kategori. Hal

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 46: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

31

ini dilakukan untuk mendapatkan deskripsi yang kaya tentang fenomena yang

diteliti (Supratiknya, 2015).

B. Fokus Penelitian

Penelitian ini berfokus untuk melihat status identitas karier remaja penghuni

rumah perlindungan anak. Penelitian ini akan mengungkap bagaimana identitas

karier remaja disana dilihat dari status identitas milik Marcia. Marcia mengatakan

identitas karier merupakan salah satu penilaian terhadap kemampuan diri dalam

melakukan eksplorasi dan pengambilan keputusan atau berkomitmen dalam pilihan

pekerjaan. Sedangkan menurut Vondracek individu tidak hanya mencapai identitas

mereka tetapi juga membuat komitmen dan kemudian harus melanjutkan

mengeksplorasi untuk mempertahannkan komitmennya.

Remaja dalam penelitian ini masuk dalam masa perkembangan transisi

antara masa anak dan masa dewasa yang mencakup perubahan biologis, kognitif

dan sosial-emosional. Usia remaja dimulai padasekita 10 sampai 13 tahun dan

berkahir kira-kira usia 18 sampai 22 tahun.

C. Partisipan

Partisipan dalam penelitian ini adalah 6 remaja Rumah Perlindungan Anak

Yayasan Hamba Yogyakarta yang terdiri dari 3 anak kelas 7 SMP, 1 anak kelas 8

SMP, 1 anak kelas 10 SMK, dan 1 anak kelas 11 SMK (usia 14-18 tahun).

Pemilihan partisipan dilakukan atas dasar rekomendasi dari kepala yayasan.

Kriteria yang digunakan untuk memilih partisipan adalah remaja SMP dan SMK

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 47: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

32

yang tinggal di Rumah Perlindungan Anak, entah karena yatim, piatu, atau yatim

piatu dan lain sebagainya.

Beberapa data tentang para partisipan dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1

Data Umum Partisipan

Kode Kelas

(Usia) Jenis Kelamin

Asal Sekolah

P1 7 SMP

(14th)

L SMP Kanisius Pakem

P2 7 SMP

(15th)

P SMP YAPI

P3 7 SMP

(16th )

P SMP YAPI

P4 8 SMP

(16th)

P SMP YAPI

P5 10 SMK

(17 th)

P SMK (tata rias)

P6 11 SMK

(17th)

P SMK Karya Arini

D. Peran Peneliti

Dalam penelitian ini peneliti berperan sebagai instrumen. Peneliti berperan

untuk menangkap suara subjek dan mengolahnya. Dalam proses FGD, peneliti

berperan sebagai fasilitator, artinya peneliti hanya memainkan peran pinggiran

karena yang lebih penting dalam pengambilan data adalah interaksi antara para

partisipan (Supratiknya, 2015).

Peneliti tidak memiliki kaitan apapun dengan lokasi penelitian maupun para

partisipan. Peneliti memilih Rumah Perlindungan Anak Yayasan Hamba sebagai

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 48: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

33

lokasi penelitian karena ada informasi dari seorang yang sudah pernah beberapa

kali live in bahwa ada beberapa remaja tinggal disana. Peneliti telah berbincang

dengan kepala yayasan mengenani kemungkinan dilakukannya penelitian ini di

lokasi tersebut. Lalu peneliti meminta izin kepada kepala yayasan dan memberikan

informed consent. Jika kepala yayasan mengizinkan anak asuhnya terlibat dalam

penelitian ini, maka peneliti melakukan rapport sebelum akhirnya melakukan

pengambilan data dengan focus group discussion (FGD).

Potensi paling buruk yang bisa terjadi dari penelitian ini adalah munculnya

hal-hal yang dapat menyinggung satu sama lain atau perasaan-perasaan lain yang

dapat menimbulkan ketidaknyamanan dalam diri. Selain itu, bisa saja kepala

yayasan tidak mengizinkan anak asuhnya menjadi partisipan dalam penelitian ini.

Untuk mengatasi munculnya hal-hal yang dapat menyinggung dalam diri

partisipan, peneliti telah memberikan informed consent sebelum penelitian ini

dimulai. Dalam informed consent disebutkan bawa pada akhir pertemuan peneliti

akan berusaha menghilangkan perasaan tidak nyaman itu, jika ada, dan akan

mengembalikan keadaan anak seperti semula (proses debriefing). Proses debriefing

dilakukan dengan relaksasi dan dengan berbincang santai. Diawal pertemuan,

partisipan juga diminta menggambarkan perasaan dengan mood meter. Kemudian

untuk peneliti dan partisipan makan snack ringan dan berbincang bersama. Akan

tetapi jika keadaan tidak memungkinkan, maka peneliti akan menghentikan proses

pengambilan data dan menanyakan kembali kesediaan anak dan kepala yayasan

untuk melanjutkan pengambilan data di lain waktu.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 49: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

34

Melalui penelitian ini, diharapkan kepala yayasan dan staf pengasuh dapat

semakin memahami identitas karier remaja sehingga dapat menetukan identitas

kariernya dengan lebih tepat. Isu sensitif yang mungkin muncul terkait etika adalah

terbongkarnya identitas partisipan. Untuk menanggulangi hal itu, semua data

mengenai identitas partisipan akan diminimalisir, peneliti akan menggunakan insial

atau P1, P2, dan seterusnya.

E. Metode Pengambilan Data

Focus group discussion (FGD) adalah sebuah jenis diskusi kelompok antara

sejumlah kecil partisipan dan dipandu oleh seorang fasilitator. Para anggota

kelompok diharapkan dapat berbicara secara bebas dan spontan tentang topik

tertentu yang disampaikan fasilitator (Supratiknya, 2015). FGD bertujuan untuk

mendorong pengungkapan diri di kalangan para partisipan (Freeman, 2006 dalam

Supratiknya, 2015). Proses yang terjadi di dalam kelompok diharapkan dapat

membantu para partisipan mengeksplorasi dan mengklarifikasi pandangan dan

sikapnya secara lebih efisien. Maka, interaksi antara para partisipan serta interaksi

antara partisipan dengan fasilitator menjadi kunci penting dalam FGD. Peneliti

berperan sebagai fasilitator, artinya peneliti hanya memainkan peran pinggiran

karena lebih penting dalam pengambilan data adalah interaksi antara para partisipan

(Supratiknya, 2015).

Kekuatan FGD sebagai pengambilan data adalah FGD lebih efisien dan

memungkinkan para partisipan untuk saling berbagi pengalaman sehingga dapat

diperoleh cakupan status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 50: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

35

anak. Sedangkan kelemahan FGD adalah ada kemungkinan beberapa anak yang

akan mendominasi diskusi tersebut.

Sebelum FGD dilakukan, ada beberapa instrumen perekaman data yang

dipersiapkan untuk mendukung FGD:

1. Protokol Observasi

Instrumen ini terdiri dari tiga bagian yang mencakup informasi demografik

partisipan dan pelaksanaan observasi, catatan deskriptif hasil observasi, dan catatan

reflektif peneliti (Supratiknya, 2015). Instrument ini digunakan untuk

mengidentifikasi reaksi-reaksi para partisipan yang mendukung sumber data

primer, yakni FGD.

2. Protokol FGD

Peneliti membuat catatan-catatan tulis tangan sekaligus menggunakan perekaman

audio dan video agar seluruh proses dalam FGD dapat terekam dengan baik.

Pertanyaan pembuka:

1. Kita perkenalan dulu ya, silahkan sebut nama dan kelas berapa.

Pertanyaan pendahuluan:

1. Kalau ada waktu luang biasanya melakukan apa?

2. Apa hobi kalian?

3. Kapan saja kamu melakukan hobimu?

4. Seberapa sering kamu melakukan hobimu?

5. Pada kondisi atau situasi apa kamu melakukan hobimu itu?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 51: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

36

Pertanyaan transisi:

1. Apa yang ada dipikiranmu kalau mendengar kata pekerjaan?

2. Lalu menurutmu, pekerjaan itu apa?

3. Apakah kamu sudah punya gambaran atau bayangan atau keinginan tentang

pekerjaan yang ingin dijalani?

4. Apa yang membuatmu tertarik pada pekerjaan itu?

5. Apakah ada orang yang mendorong atau mengarahkan pada pekerjaan itu?

6. Apa yang membuatmu memilih pekerjaan itu?

Pertanyaan kunci:

1. Coba ceritakan apa yang menarik dari pekerjaan itu bagimu!

2. Apa saja yang kamu ketahui tentang pekerjaan itu?

3. Apakah ada pemikiran untuk memilih pekerjaan lain?

4. Kalau ada pekerjaan lain apa yang menarik minatmu?

5. Bagaimana caramu untuk memilih satu dari sekian pekerjaan itu?

6. Kira-kira apa yang memotivasimu untuk mantap memilih pekerjaan itu?

7. Apakah bisa konsisten dengan pekerjaan tersebut?

Pertanyaan penutup:

1. Apakah masih ada yang ingin diceritakan tentang minat dan pilihan pekerjaan

kedepan?

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 52: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

37

3. Perekaman Data

Data utama dalam penelitian ini berupa verbatim hasil FGD. Data tambahan

berupa hasil observasi juga digunakan untuk memperkaya hasil temuan. Hasil

observasi bermanfaat pula sebagai alat validasi data, artinya sebagai bukti bahwa

ucapan para partisipan itu asli dan keluar dari diri mereka. Selain itu, data observasi

juga digunakan untuk mengidentifikasi reaksi para partisipan, terutama reaksi

negatif yang muncul sehingga dapat dilakukan debriefing pada akhir pertemuan.

Peneliti merekam proses FGD dengan perekaman audio dan video sebagai materi

primer.

F. Analisis dan Interpretasi Data

Metode analisis data yang digunakan adalah analisis isi kualitatif (AIK),

yakni sebuah metode untuk menganalisis peran-peran komunikasi, baik tertulis,

lisan maupun visual (Supratiknya, 2015). Dalam AIK, dilakukan klasifikasi atau

penyaringan terhadap teks atau kata-kata ke dalam sejumlah kategori yang

mewakili aneka isi tertentu. Tujuan akhir AIK adalah memperoleh pengetahuan dan

pemahaman berupa konsep atau kategori tentang fenomena yang sedang diteliti

(Hsieh & Shannon, 2005; Elo & Kyngas, 2008, dalam Supratiknya, 2015).

Analisis penelitian ini menggunakan pendekatan deduktif, yakni analisis isi

terarah. Transkrip FGD akan dibaca dan dikoding mengguakan kode yang sudah

ada, yakni mana yang menunjukkan proses identitas karier dan berada pada kategori

status identitas. Jika ada data yang tidak dapat dimasukkan ke dalam kode-kode

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 53: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

38

tersebut, maka peneliti membaca ulang dan jika perlu menambahkan kode baru.

Beberapa kriteria yang digunakan untuk koding:

a. Definisi eksplorasi karier: suatu periode perkembangan identitas dimana

individu berusaha melakukan eksplorasi terhadap berbagai alternatif yang

bermakna.

b. Definisi komitmen karier: sebuah proses yang mengarah pada apa yang akan

dilakukan seseorang.

c. Definisi status identity achievement: remaja yang telah mengatasi krisis identitas

dan sudah membuat komitmen.

d. Definisi status identity moratorium:remaja yang berada dipertengahan krisis

namun belum memiliki komitmen yang jelas terhadap identitas kariernya.

e. Definisi status identity foreclosure: remaja yang telah membuat komitmen

namun tidak mengalami krisis.

f. Definisi status identity diffusion: remaja yang belum pernah mengalami krisis

ataupun membuat komitmen apapun.

Pembagian kategori koding penelitian ini dapat dilihat pada Tabel 2.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 54: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

39

Tabel 2

Kategori Koding

Komitmen

Eksplorasi

Sudah Belum

Sudah Identity achievement

Contoh pertanyaan di

bidang pekerjaan:

bagaimana anda

menyerah pergi-

________jika sesuatu

yang lebih baik datang?

Jawab: ya saya mungkin

meragukannya. Saya

tidak dapat melihat

sesuatu yang baik bagi

saya.

Identity moratorium

Contoh pertanyaan di

bidang pekerjaan:

bagaimana anda menyerah

pergi________jika sesuatu

yang lebih baik datang?

Jawab: saya kira jika saya

tahu pasti saya bisa

menjawabnya dengan lebih

baik.

Belum Identity foreclosure

Contoh pertanyaan di

bidang pekerjaan:

bagaimana anda

menyerah pergi-

________jika sesuatu

yang lebih baik datang?

Jawab: tidak sangat

bersedia. Itulah yang

selalu ingin saya lakukan.

Orang-orang yang senang

dengan itu dan saya juga.

Identity diffusion

Contoh pertanyaan di

bidang pekerjaan:

bagaimana anda menyerah

pergi________jika sesuatu

yang lebih baik datang?

Jawab: oh tentu saja. Jika

ada sesuatu yang baik data,

saya akan berubah begitu

saja.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 55: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

40

G. Kredibilitas Data

Untuk memastikan bahwa penelitian ini mengandung informasi yang dapat

dipercaya atau kredibel, peneliti melakukan beberapa cara. Pertama, peneliti

melakukan thick description atau deskripsi mendalam mengenai apa saja yang

ditemukan dalam dalam proses pengambilan data, serta melakukan refleksi untuk

menganalisis bias yang mungkin dibawa peneliti dalam proses pengambilan

maupun analisis data. Selain itu, peneliti melakukan peer debriefing atau review

oleh sejawat, yakni meminta beberapa rekan untuk mengajukan pertanyaan kritis

tentang penelitian ini (Creswell, 2009, dalam Supratiknya, 2015).

Penelitian ini menggunakan dua strategi untuk mengujii konsistensi hasil

penelitian. Stategi yang pertama adalah peneliti membandingkan data dengan kode-

kode yang telah dirumuskan. Pada strategi yang kedua, peneliti meminta bantuan

pada teman sejawat dengan cara memberikan transkrip hasil FGD dan memberikan

katergori koding untuk memastikan keakuratan laporannya, sehingga dapat

memperteguh keakuratan laporan penelitian. Hal ini bertujuan untuk menghindari

pergeseran makna kode-kode yang mungkin terjadi selama proses transkripsi.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 56: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

41

BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pelaksanaan Penelitian

Penelitian ini diadakan selama bulan April 2018. Pertemuan pertama untuk

perkenalan dan rapport dengan para partisipan diadakan dua kali pada Senin, 9

April 2018 dan Rabu, 11 April 2018 di teras Rumah Perlindungan Anak Yayasan

Hamba Yogyakarta. Sedangkan proses pengambilan data melalui focus group

discussion (FGD) diadakan satu kali yakni Sabtu, 14 April 2018 mulai pukul 13.30

di ruang playgroup Rumah Perlindungan Anak Yayasan Hamba Yogyakarta.

B. Dinamika FGD

Secara umum, proses FGD berjalan dengan cukup baik dan lancar. Sebagian

besar partisipan dapat menjawab pertanyaan yang diajukan dan terjadi diskusi satu

sama lain. Sejak awal, para partisipan aktif bicara tentang berbagai hal, baik tentang

proses FGD maupun topik lain. Pada awal FGD dimulai, 1 orang partisipan merasa

sedih, 1 partisipan merasa biasa saja, dan 4 orang partisipan merasa senang. Hal ini

terlihat dari mood-mater awal yang diisi partisipan. Pada saat FGD berlangsung,

secara keseluruhan para pertisipan dapat memahami pertanyaan yang diajukan dan

saling berdiskusi. Hal ini dipengaruhi dengan suasana hati yang senang. Tetapi hal

ini berbeda dengan P5 cenderung diam dan hanya sesekali bergurau dengan P7. Hal

ini dikarenakan partisipan sedang tidak enak badan dan merasa pusing. Selain itu

pada saat FGD sempat P4 meminta ijin sebentar untuk pulang kerumahnya untuk

berganti pembalut.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 57: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

42

Partisipan yang paling sering merespon pertanyaan yang diajukan adalah

P1, P3, dan P6, baik dengan melontarkan jawaban yang sesungguhnya ataupun

komentar tentang pertanyaan yang diajukan. Secara umum, para partisipan mampu

menjawab hanya saja harus diberi contoh terlebih dahulu atau menjelaskan kembali

apa maksud dari pertanyaan tersebut. Meski demikian, di akhir FGD sebagain besar

partisipan mengaku merasa senang.

Dalam FGD penelitian ini, reaksi spontan partisipan yang menyertai

munculnya jawaban dengan malu-malu, ada juga yang menjawab lantang dan lain-

lain. Selain itu para partisipan juga memberikan pandangan yang berbeda dan

memberi informasi kepada partisipan, misalnya ketika P6 lebih mengetahui akan

berbagai sekolah kejuruan yang lain, maka tak segan-segan dia menceritakannya

dan membagikan informasi yang dia tau kepada partisipan yang lain.

C. Hasil Penelitian

Dalam rangka menjawab pertanyaan penelitian, peneliti akan

mengeksplorasi bagaimana status identitas karier remaja penghuni rumah

perlindungan anak. Temuan-temuan yang menjawab pertanyaan kemudian

dikumpulkan menurut kategori-kategori yang sudah dijelaskan pada bab

sebelumnya.

Dalam melakukan analisis, peneliti melakukan beberapa yakni sebuah

metode untuk menganalisis peran-peran komunikasi, baik tertulis, lisan maupun

visual (Supratiknya, 2015). Melakukan klasifikasi atau penyaringan terhadap teks

atau kata-kata ke dalam sejumlah kategori yang mewakili aneka isi tertentu untuk

memperoleh pengetahuan dan pemahaman berupa konsep atau kategori tentang

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 58: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

43

fenomena yang sedang diteliti (Hsieh & Shannon, 2005; Elo & Kyngas, 2008,

dalam Supratiknya, 2015). Transkrip FGD akan dibaca dan dikoding mengguakan

kode yang sudah ada, yakni mana yang menunjukkan proses identitas karier dan

berada pada kategori status identitas.

Berdasarkan langkah-langkah yang dilakukan peneliti seperti yang

diuraikan diatas, maka dihasilkan kerangka analisis status identitas karier remaja

penghuni rumah perlindungan anak seperti yang disajikan di tabel 3:

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 59: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

44

Tabel 3

Kerangka analisis

Tema Status identitas karier remaja penghuni rumah perlindungan anak masuk dalam

kategori identity moratorium

Kategori Identity

Achivement

Identity

Moratorium Identity

Foreclosure

Identity Diffusion

Eksplorasi -Tidak muncul

dalam

penelitian.

-Berada dalam

masa krisis

menentukan

komitmen atau

pilihan.

(Pengen

menjadi

perias,

polwan,

animator,

hacker, punya

restoran, hotel

dan punya

buat masak

masak sendiri,

buka butik).

-Tidak muncul

dalam penelitian.

-Tidak muncul

dalam penelitian.

Komitmen -Tidak muncul

dalam

penelitian.

-Belum

mempunyai

komitmen

pada area

tertentu tapi

berjuang

secara aktif

untuk

mencapainya.

-Tidak muncul

dalam penelitian.

-Tidak muncul

dalam penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 60: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

45

1. Identity Achievement

Dari hasil FGD, para partisipan tidak ada menyampaikan bahwa mereka

sudah melakukan proses eksplorasi terhadap berbagai pilihan pekerjaan dan juga

belum membuat komitmen untuk memilih salah satu jenis pekerjaan.

2. Identity Moratorium

Remaja yang sedang mengalami eksplorasi. Mereka belum membuat

komitmen

tetapi sedang berjuang secara aktif untuk mencapainya. Dari hasil FGD, para

partisipan menyampaikan bahwa mereka sudah banyak melakukan proses

eksplorasi. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam kutipan berikut:

P5, “aku pengen jadi perias”. P2 pun menanggapai “aku pengen jadi polwan

mba”. Sedangkan P1 mengatakan “kalau saya, jujur ada 2. Jadi animator dan

hacker”. Lalu P3 menambahkan “kalau aku pengen punya restoran sendiri, punya

hotel sama punya buat masak-masak sendiri”. P4 menambahkan “pengen buka

butik”

Para partisipan menghabiskan waktunya untuk mengeksplor apa yang

mereka sukai. Hal ini dapat dilihat misalnya dalam kutipan berikut:

P1, “kalau yang hacker aku baru kemaren mau coba, tapi kalau yang animasi

udah banyak sih yang aku gambar”. P3, “ya kalau ada kemauan aja sih, kalau lagi

bener-bener gak ada kerjaan dari pada cuma tidur dikamar, bantu-bantu di dapur

masak”. Sedangkan P4 menanggapi “ya gak sering mbak. Kalau pas ada

ekstakulikuler aja”. P6 mengatakan “kalau busana ya lumayan sering mbak”.

Selain itu, para partisipan belum mampu membuat komitmen terhadap

pilihan karier mereka. Terlihat dari jawaban mereka sebagai berikut:

P2 mengatakan “gak bisa mba”. Hal ini didukung oleh P3 “iya aku gak bisa

karena masih tertarik sama hal yang lain, tetapi tetap berkaitan sama yang kita

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 61: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

46

suka”. Tetapi berbeda dengan P5 mengatakan “harus bisa”. Dan P1 menanggapi

“bisa mba”.

3. Identity Foreclosure

Dari hasil FGD, para partisipan tidak ada menyampaikan bahwa mereka

sudah membuat komitmen mereka pada salah satu jenis pilihan karier.

4. Identity Diffusion

Dari hasil FGD, para partisipan tidak ada menyampaikan bahwa mereka

tidak mengalami krisis dan tidak pula membuat suatu komitmen.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 62: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

47

D. Pembahasan

Hasil penelitian membuktikan bahwa semua partisipan memiliki persamaan

status identitas karier yaitu identity moratorium, yakni dimana remaja yang sedang

mengalami eksplorasi. Mereka belum membuat komitmen tetapi sedang berjuang

secara aktif untuk mencapainya. Para pertisipan belum membuat komitmen apapun

terhadap pekerjaan di masa yang akan datang.

Perbedaan status identitas dari para pertisipan ini berdasarkan dari

eksplorasi/ krisis dan komitmen. Seperti yang dijelaskan oleh James Marcia (1966),

hal-hal yang ada pada eksplorasi dan komitmen remaja digunakan untuk

mengklasifikasi seorang individu berdasarkan salah satu dari empat status identitas.

Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, salah satunya adalah usia. Partisipan

dalam penelitian ini memiliki renatang usia dari 14 tahun sampai 17 tahun.

Penelitian Damon & Hart (1998) menemukan bahwa remaja berusia 14 tahun

hingga 16 tahun tidak hanya bisa mendeteksi ketidakkonsistenan yang terjadi di

antara berbagai macam peran-perannya, tetapi juga lebih mengalami kesulitan

dalam menghadapi kontradiksi ini dibandingkan remaja yang lebih muda (11 tahun

hingga 12 tahun) dan yang lebih tua (17 tahun hingga 18 tahun).

Menurut Santrock (2012) identity moratorium adalah individu yang sedang

dalam pertengahan krisis dan belum menentukan komitmennya. Menurut Marcia

(1993) pada identity moratorium seseorang harus terlihat dan harus dengan aktif

mengeksplorasi alternatif-alternatif yang berhubungan dengan tujuannya sampai

menemukan komitmen dalam bidang pekerjaan yang diinginkan. Peneliti berasumsi

para partisipan masuk dalam identity moratorium karena identitas pekerjaan untuk

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 63: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

48

masa depan memerlukan komitmen untuk menentukan pilihan dan penyusunan

perencanaan yang matang. Sehingga remaja yang berada dalam identity

moratorium sudah bisa melalui tahap eksplorasi meskipun belum bisa membuat

komitmen.

Dalam pencapaian status identitas karier remaja penghuni rumah

perlindungan anak, peran orang tua tidak banyak mempengaruhi dalam pencapaian

status identitasnya. Pencapaian satus identitas karier lebih dipengaruhi oleh dirinya

sendiri, informasi yang mereka cari sendiri dan teman-teman mereka.

Papalia (2008), mengungkapkan bahwa di dalam sekolah, anak-anak akan

memiliki peluang atas berbagai informasi, belajar dan menguasai keterampilan

yang baru, menajamkan keterampilan yang sudah ada, berpartisipasi dalam

berbagai aktifitas, mengeksplorasi pilihan pekerjaan, serta tempat berkumpul

bersama teman. Remaja mampu memiliki status identitas yang baik jika memiliki

komitmen yang kuat dalam komponen identitas karier, identitas agama dan identitas

orientasi seksual. Pembentukan identitas lebih memperhatikan tiga komponen di

atas, namun tidak melupakan komponenn identitas lainnya. Perkembangan status

identitas harus seimbang pada masing-masing komponen yang membentuknya.

Identitas karier pada remaja bukan hanya berhubungan dengan pekerjaan,

namun juga berhubungan dengan komitmen dalam menempuh pendidikan. Rmaja

bisa membentuk identitas karier yang baik ketika mampu memilih pekerjaan atau

tempat pendidikan yang memungkinkan dia mengeksplorasi diri, bukan hanyya

sekedar mengikuti pilihan orang tua.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 64: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

49

Hal ini juga sesuai dengan perkembangan identitas karier menurut Skorikov

& Vondracek, 2007 dimana tugas masa remaja termasuk belajar tantang dunia kerja

melalui pengalaman kerja orang lain dan mencocokkan diri dengan dunia kerja

yang sesuai dengan minatnya untuk membentuk identitas karier. Dalam tahap ini

menurut teori pekembangan karier remaja masuk dalam fase eksplorasi karier yang

melibatkan eksplorasi diri dan dunia kerja untuk memperoleh pemahaman yang

baik tentang gambaran karier yang potensial dan yang sesuai dengan minatnya.

Pada eksplorasi karier remaja dituntut untuk dapat mencari dan belajar tentang

karier dan sejauh mana pilihan mereka sesuai atau tidak sesuai. Eksplorasi karier

berasal dari pencarian identitas dalam berbagai minat, niai dan tujuan hidup yang

berkaitan dengan pilihan karier remaja yang sesuai (Erik J. Profeli & Vondracek,

2012).

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 65: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

50

BAB V

PENUTUP

A. Kesimpulan

Dari hasil analisis dan pembahasan, dapat diambil kesimpulan dari

penelitian yang bertujuan untuk mengeksplorasi dan memahami status identitas

karier remaja peghuni rumah perlindungan anak. Beberapa kesimpulan tersebut

adalah sebagai berikut:

1. Remaja penghuni rumah perlindungan anak memiliki status identitas karier yang

sama yaitu identity moratorium.

2. Pencapaian status identitas ini dipengaruhi oleh banyak faktor, salah satunya

usia perkembangan remaja tersebut.

3. Fase perkembangan identitas karier remaja menurut Skorikov & Vondracek,

2007 berada pada fase eksplorasi.

B. Keterbatasan Penelitian

Pada penelitian ini, peneliti menyadari terdapat keterbatasan dalam

penelitian. Keterbatasan penelitian ini adalah subjek yang kurang bervariasi. Selain

itu dalam penelitian ini juga kurang mendalam karena tidak menemukan proses dan

dinamika selama penelitian.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 66: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

51

C. Saran

1. Bagi Penelitian Selanjutnya

Dapat meneliti lebih lanjut pada domain lainnya. Selain itu, dapat

melakukan penelitian denan subjek yang berbeda dan subjek yang lebih

bervariasi, dengan jumlah remaja laki-laki dan remaja perempuan yang

seimbang.

2. Bagi Partisipan Penelitian

Melalui penelitian ini partisipan mampu mengenali status identitas.

Mengenali status identitas merupakan modal yang baik bagi seseorang untuk

semakin mengenali diri dan mengenali aktivitas yang harus dilakukan.

Seseorang yang berada dalam identity moratorium berarti telah mengalami

eksplorasi/ krisis namun belum membuat komitmen sehingga individu perlu

membuat komitmen atas krisis yang dialami.

3. Bagi Praktisi Psikologi

Pendampingan untuk remaja khususnya remaja yang berada di rumah

perlindungan anak pada umumnya perlu ditingkatkan. Sebaiknya melakukan

konseling, diskusi atau training, atau hal lain bagi remaja yang dibutuhkan di

dalam rumah perlindungan anak.

4. Bagi Pengasuh di Rumah Perlindungan Anak

Diharapkan para pengasuh dapat berdiskusi secara langsung dengan para

partisipan berkaitan dengan minatnya sekarang demi menentukan kariernya

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 67: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

52

mendatang. Selain itu, bagi para pengasuh diharapkan supaya dapat mempersiapkan

para partisipan untuk menentukan pilihan kariernya.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 68: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

53

DAFTAR ACUAN

Astuti, Mulia., Murni, Ruaida., Suhendi, Ahmad. (2013) Kebijakan kesejahteraan

dan perlindungan anak. studi kasus: Evaluasi program kesejahteraan sosial

anak (pksa) di provinsi dki jakarta, di. yogyakarta dan provinsi aceh;

Jakarta. P3KS Press.

Bappenas and UNICEF (2012): Laporan gabungan: Pemetaan sistem perlindungan

anak di 6 provinsi di indonesia: aceh, jawa timur, jawa tengah, sulawesi

selatan, sulawesi barat, dan nusa tenggara timur. Jakarta: Bappenas

(National Develompent Planning Agency) and UNICEF

BPS-Statictics Indonesia (2011): National socio-economic survey (Susenas) 2010.

Jakarta: BPS

Batubara J. RL. (2010). Adolescent development [perkembangan remaja]. Sari

Pediatri, 12(1), 21-29.

Damon, W., and Hart, D. (1988). Self-Understanding in childhood and

adolescence Cambridge University Press, New York.

Desmita. (2008). Psikologi perkembangan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya.

Erikson, E.H (1989). Identitas dan siklus hidup manusia; Bunga Rampai 1.

Penterjemah, Agus Cremers. Jakarta: PT. Gramedia.

Faridatunnisa A. (2010). Gambaran status identitas remaja putri lesbi. Jurnal

Psikologi, 8(2), 82-93.

Guerra, A. L., & Braungart-Rieker, J. M. (1999). Predicting career indecision in

college students: The roles of identity formation and parental relationship

factors. The Career Development Quarterly, 47(3), 255-266.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 69: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

54

Kementrian Kesehatan RI, 2010. Tentang rencana strategis kementrian kesehatan

Tahun 2010-2014. Jakarta.

Lucas, M. (1997). Identity development, career development, and psychological

separation from parents; Similarities and differences between men and

women. Journal of Conseling Psychology, 44,123-132.

Marcia, J. E. (1966). Development and validation of ego-identity status. Journal of

Personality and Social Psychology, 3(5), 551-558.

Marcia, J. E (1980). Identity in Adolescents. In J Adelson (Ed), Handbook of

Adolescents Psychology. (pp.15-187). New York, NY: Wiley.

Marcia, J. E. (1993). Ego Identity. A handbook for psychological research. New

York: Springer.

Nauta, M. M., & Kahn, J. H. (2007). Identity status, consistency and differentiation

of interests, and career decision self-efficacy. Journal of Career

Assessment, 15, 55-65.

Nurdin Widodo, dkk. (2011). Evaluasi program perlindungan anak melalui rumah

perlindungan sosial anak (RPSA); Jakarta. P3KS Press.

Nuzulia A. R. (2011). Hubungan efikasi diri dan dukungan sosial dengan

penyesuaian diri remaja di panti asuhan. Psikoslamka, Jurnal Psikologi

Islam (JPI), 8(2), 231-246.

Papalia, D.E. (2008) Human development (10th ed). New York: McGrawHil.

Porfeli, E., & Skorikov, V. B. (2010). Specific and diversive career exploration

during late adolescence. Journal of Career Assessment, 18, 46–58.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 70: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

55

Purwadi. (2004). Proses pembentukan identitas diri remaja. Humanitas: Indonesian

Psychologycal Journal, 1(1) 43-52.

Sari N., Tarsono & Elisa K. (2016). Pengaruh status identitas terhadap orientasi

masa depan area pekerjaan. Psymathic, Journal Ilmiah Psikologi, 3(1), 121-

138.

Santrock, J.W. (2002). Life-span development, perkembangan masa hidup. Jilid 2.

Jakarta: Penerbit Erlangga.

Santrock, J.W. (2003). Adolescence, perkembangan remaja. Jakarta: Penerbit

Erlangga.

Sawitri, D.R. (2009). Pengaruh status identitas dan efikasi diri keputusan karier

pada mahasiswa tahun pertama di Universitas Diponegoro. Jurnal Psikologi

Undip, 5(2), 122-134.

Soetjiningsih. 2007.Tumbuh kembang anak. Surabaya: Penerbit Buku Kedokteran.

Skorkiov, V. B.,&Vondracek, F.W. (2007). Vocational identity. In V.

Skorikov&W. Patton (Eds.), Career development in childhood and

adolescence (pp. 143–168). Rotterdam, The Netherlands: Sense Publishers.

Stringer K. J. & Kerpelman Jennifer L. (2010). Career identity development in

college students: decision making, parental support, and work experience.

Identity: An International Journal of Theory and Research, 10, 181-200.

Supratiknya, A. (2007). Kiat Merujuk Sumber Acuan dalam Penulisan Karya

Ilmiah. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

Supratiknya, A. (2015). Metodologi Penelitian Kuantitatif & Kualitatif dalam

Psikologi. Yogyakarta: Penerbit Universitas Sanata Dharma.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 71: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

56

Vondracek Fred W., Schulenberg J., Skorikov V., Gilleespie Laura K., Wahlmeim

C. (2016). The relationship of identity status to career indecision during

adolescence. Journal of Adolescence, 18, 17-29.

Waterman, A, S. (1988). Identity status theory and Erikson’s theory communalities

and differences. Development Review, 8, 185-208.

Wallace-Broscious, A., Serafica, F. C., & Osipow, S. H. (1994). Adolescent career

development: Relationships to self-concept and identity status. Journal of

Research on Adolescence, 4(1), 127-149.

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI

Page 72: STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI ...STATUS IDENTITAS KARIER REMAJA PENGHUNI RUMAH PERLINDUNGAN ANAK SKRIPSI Diajukan Untuk Memenuhi Salah Satu Syarat Memperoleh Gelar Sarjana

i

PLAGIAT MERUPAKAN TINDAKAN TIDAK TERPUJI