status Fungsional & Kognitif Pada Lansia

20
FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM SEMESTER VII TA. 2014/2015 MODUL : GERIATRI KULIAH : PERUBAHAN FUNGSIONAL PADA LANSIA DOSEN : dr. INDRADJID, MS. HARI/TGL : APRIL 2015

description

status Fungsional dan Kognitif Pada Lansia

Transcript of status Fungsional & Kognitif Pada Lansia

  • FAKULTAS KEDOKTERAN UNIZAR, MATARAM

    SEMESTER VII TA. 2014/2015MODUL: GERIATRIKULIAH: PERUBAHAN FUNGSIONAL PADA LANSIADOSEN: dr. INDRADJID, MS.HARI/TGL: APRIL 2015

  • PENDAHULUANLANSIA = LANJUT USIAWHO SEARO berusia 60 tahun keatasGERONTOLOGI DAN GERIATRIGERONTOLOGI (Gerontos Logos)- Semua ilmu yang mempelajari kehidupan warga Lansia (sosial, budaya, ekonomi, kesehatan, dllGERIATRI (Gerontos iatros)- Bagian ilmu gerontologi dan ilmu kedokteran yang khusus mempelajari kesehatan dan penyakit pada Lansia.KARAKTERISTIK PASIEN GERIATRIMULTIPATOLOGI- memiliki lebih dari satu penyakit pada saat yang sama dan biasanya merupakan akumulasi penyakit degeneratif yang diderita selama bertahun-tahun dan karena suatu kondisi tertentu mengakibatkan yang bersangkutan harus dirawat dirumah sakit atau terpaksa terbaring dirumah (bedridden).SIGN and SYMPTOM BIASANYA TIDAK KHASGejala yang acapkali muncul adalah hilang nafsu makan, kelemahan umum, apatis atau delivium.

  • PERJALANAN FUNGSI ORGAN CENDERUNG MENURUNContoh : penurunan jumlah glomerulus ginjal harus menjadi pertimbangan dalam pemberian obat-obatan. terjadiPenurunan status fungsional dan kognitifGangguan status giziDehidrasi lebih sering terjadiFungsi silia dan refleks batuk yang menurun menyebabkan retensi sputum yang memudahkan terjadi pneumonia.Gangguan keseimbanganGangguan penglihatan, pendengaranKonstipasi dan inkontinensia urinHipertensi sistolik karena kekakuan dan aterosklerosisdll

  • Proses Menua Pada Berbagai Organ(Perubahan fisik dan fungsi)SELJumlah sel lebih sedikitUkuran sel lebih besarJumlah cairan intra sel dan ekstra sel berkurangJumlah sel otak menurun (5-10%)SISTEM PERSARAFANPenurunan hantaran sarafRespons dan waktu untuk bereaksi lambat, khususnya terhadap stres.Penglihatan berkurang, pendengaran berkurang, sensitif terhadap perubahan suhu.Kurang sensitif terhadap sentuhanDefisit memori.SISTEM KARDIOVASKULERKatub jantung menebal / kakuElastisitas dinding aorta menurunKemampuan memompa dari jantung menurun sesudah umur 20 tahun 1% setiap tahun kontraksi dan volume darah yang dipompa menurun.Kinerja jantung lebih rentan terhadap kondisi dehitrasi dan pendarahanTekanan darah meninggi akibat tahanan perifer pembuluh darah meningkat.PENGATURAN SUHU TUBUH OLEH HIPOTALAMUS MENURUN :Hipotermia (35C)Merasa kedinginan 1 menggigil, pucatKeterbatasan reflex menggigil untuk memproduksi panas

  • SISTEM PERNAPASANOtot pernapasan mengalami kelemahan akibat atrofi, kehilangan kekuatan, dan menjadi kakuAktivitas silia menurun Paru kehilangan elastisitas, kapasitas residu meningkat, meningkat napas lebih berat, kapasitas pernapasan maksimum menurun dengan kedalaman bernapas menurun.Ukuran alveoli melebar (membesar secara progresif) dan jumlah berkurangBerkurangnya elastisitas bronkusOksigen pada arteri menururn menjadi 75mmHgKarbon dioksida pada arteri tidak berganti. Pertukaran gas tergangguRefleks dan kemampuan untuk batuk berkurangSensitivitas terhadap hipoksia dan hiperkarbia menurunSering terjadi emfisema senilisKemampuan pegas dinding dada dan kekuatan otot pernapasan menurun seiring pertambahan usia.

  • SISTEM PENCERNAANKehilangan gigi, penyebab utama periodontal disease yang biasanya terjadi setelah umur 30 tahun. Penyebab lain meliputi kesehatan gigi dan gizi yang bururk.Indra pengecap menururn, adanya iritasi selaput lendir yang kronis, atrofi indra pengecap (80%), hilangnya sensitivitas saraf pengecap di lidah, terutama rasa manis dan asin, hilangnya sensitivitas saraf pengecap terhadap rasa asin, asam, dan pahitEsofagus melebarRasa lapar menurun (sensitivitas lapar menurun), asam lambung menurun, motilitas dan waktu pengosongan lambung menurunPeristaltik lemah dan biasanya timbul konstipasiFungsi absorpsi melemah (daya absorpsi terganggu, terutama karbohidrat)Hati semakin mengecil dan tempat penyimpanan menurun aliran darah berkurang.

    SISTEM REPRODUKSIWANITAVagina mengalami kontraktur dan mengecilOvari menciut, uterus mengalami atrofiAtrofi payudaraAtrofi vulvaSelaput lendir vagina menurun, permukaan menjadi halus, sekresi berkurang, sifatnya menjadi alkali dan terjadi perubahan warna.

  • PRIATestis masih dapat memproduksai spermatozoa, meskipun ada penurunan secara berangsur-angsurDorongan seksual menetap sampai usia di atas 70 tahun, asal kondisi kesehatannya baik, yaitu:Kehidupan seksual dapat diupayakan sampai pada masa lanjut usiaHubungan seksual secara teratur membantu mempertahankan kemampuan seksualTidak perlu cemas karena prosesnya alamiahSebanyak 75% pria diatas 65 tahun mengalami pembesaran prostat.SISTEM GENITOURINARIAGinjal merupakan alat untuk mengeluarkan sisa metabolisme tubuh, melalui urine darah yang masuk ke ginjal, disaring oleh satuan (unit) terkecil dari ginjal yang disebut nefron (tepatnya di glomerulus). Mengecilnya nefron akibat atrofi, aliran darah keginjal menurun sampai 50% sehingga fungsi tubulus berkurang. Akibatnya kemampuan mengonsentrasi urine menurun, berat jenis urine menurun, proteinuria (biasanya+1), BUN (blood urea nitrogen) meningkat sampai 21mg%, nilai ambang ginjal terhadap glukosa menigkat.Keseimbangan elektrolit dan asam mudah terganggu bila dibandingkn dengan usia muda. Renal plasma flow (RPF) dan glomerular filtration rate (GFR) atau klirens kreatinin menurun secara linier sejak usia 30 tahun. Jumlah darah yang difiltrasi oleh ginjal berkurang.

  • Vesika urinaria. Otot menjadi lemah, kapasitasnya menurun sampai 200 ml atau menyebabkan frekuansi buang air seni meningkat. Pada pria lanjut usia, vesika urinaria sulit dikosongkan sehingga mengakibatkan retensi urine meningkat.Pembesaran prostat kurang lebih 755 dialami oleg pria di atas usia 65 tahunAtrofi vulvaVagina. Seseorang yang semakin menua, kebutuhan hubungan seksualnya masih ada. Tidak ada batasan umur tertentu kapan fungsi seksual seseorang berhenti. Frekuensi hubungan seksual cenderung menurun secara bertahap setiap tahun, tetapi kapasitas untuk melakukan dan menikmatinya berjalan terus sampai tua.

    SISTEM ENDOKRINKelenjar endokrin adalah kelenjar buntu dalam tubuh manusia yang memproduksi hormon. Hormon pertumbuhan berperan sangat penting dalam pertumbuhan, pematangan, pemeliharaan, dan metabolisme organ tubuh yang termasuk hormon kelamin adalah:Estrogen, progesteron, dan testosteron yang memelihara alat reproduksi dan gairah seks. Hormon ini mengalami penurunan.Kelenjar pankreas (yang memproduksi insulin dangat penting dalam pengaturan gula darah)Kelenjar adrenal/anak ginjal yang memproduksi adrenalin. Kelenjar yang berkaitan dengan hormon pria/wanita. Salah satu kelenjar endokrin dalam tubuh yang mengatur agara arus darah ke organ tertentu berjalan dengan baik, dengan jalan mengatur suhu vasokonstriksi pembuluh darah. Kegiatan kelenjar anak ginjal ini berkurang pada lanjut usia.

  • produksi hampir semua hormon menurun fungsi paratiroid dan sekresinya tidak berubahHipofisis: pertumbuhan hormon ada, tetpai lebih rendah dan hanya dalam pembuluh darah; berkurangnya produksi ACTH, TSH, FSH, dan LHAktivitas tiroid, MBR (basal metabolic rate). Dan daya pertukaran zat menurunProduksi aldosteron menurunSekresi hormon kelamin, misalnya progesteron, estrogen dan testosteron, menurun

    SISTEM INTEGUMENKulit mengerut atau keriput kehilangan jaringan lemakPermukaan kulit cenderung kusam, kasar, dan bersisik (karena kehilangan proses keratinasi serta perubahan ukuran dan bentuk sel epidermis)Timbul bercak pigmentasi akibat proses melanogenesis yang tidak merata pada permukaan kulit sehingga tampak bintik-bintik atau noda cokelat.Terjadi perubahan pada daerah sekitar mata, tumbuhnya kerut-kerut halus di ujung mata akibat lapisan kulit menipis.Respons terhadap trauma menurun

  • mekanisme proteksi kulit menurun:Produksi serum menurunProduksi vitamin D menurunPigmentasi kulit terganggu.Kulit kepala dan rambut menipis dan berwarna kelabuRambut dalam hidung dan telinga menebalBerkurangnya elastisitas akibat menurunyya cairan dan vaskularisasiPertumbuhan kuku lebih lambatKuku jari menjadi keras dan rapuhKuku menjadi pudar, kurag bercahayaKuku kaki tumbu secara berlebihan dan seperti tandukJumlah dan fungsi kelenjar keringat berkurang.

    SISTEM MUSKULOSKELETALTulang kehilangan densitas (cairan) dan semakin rapuhGangguan tulang, yakni mudah mengalami demineralisasiKekuatan dan stabilitas tulang menurun, terutama vertebra, pergelangan dan paha,. Insiiden osteoporosis dan fraktur meningkat pada area tulang tersebutKartilago yang meliputi permukaan sendi tulang penyangga rusak dan ausKifosis.

  • Gerakan pinggang, lutut dan jari-jari pergelangan terbatasGangguan gaya berjalanKekakuan jaringan penghubungDiskus intervertebralis menipis dan menjadi pendek (tingginya berkurang)Persendian membesar dan menjadi kakuTendon mengerut dan mengalami sklerosisAtrofi serabut otot, serabut otot mengecil sehingga gerakan menjadi lamban, otot kram, dan menjadi tremor (perubahan pada otot cukup rumit dan sulit dipahami)Komposisi otot berubah sepanjang waktu (miofibril digantikan oleh lemak, kolagen, dan jaringan parut)Aliran darah ke otot berkurang sejalan dengan proses menuaOtot polos tidak begitu berpengaruh.

  • PENGELOLAAN PASIEN GERIATRIKomponen pengelolaan meliputiAnamnesis :Identitas pribadi dan orang terdekat (keluarga).Keluhan utamaRiwayat penyakit secara rinciPemeriksaan :Tanda vitalStatus fungsional dan kognitifStatus giziPemeriksaan fisik regio / sistemPemeriksaan penunjangPenatalaksanaan .

  • STATUS FUNGSIONALAdalah status / derajat kemampuan seseorang untuk melakukan aktivitas hidup sehari-hari (Activity of Daily Living = ADL), yang meliputi bangun dari posisi berbaring, duduk, berjalan, mandi, beerkemih, berpakaian, bersolek, makan-minum, naik-turun tangga dan buang air besar.Biasanya pasien geriatri akan mengalami penurunan status fungsional ini dari mandiri menjadi ketergantungan ringan, sedang atau sampai berat.

  • Penentuan status fungsional menggunakan Indeks ADLs Barthel, seyogyanya mengikut sertakan keluarga, dilakukan beberapa kali untuk mengevaluasi kemajuan atau kemunduran.INDEKS ADLS Barthel

    NOAKTIVITASKEMAMPUANSKOR1Berbaring dudukMandiri 3Dibantu satu orang2Dibantu dua orang1Tak mampu02Berjalan Mandiri 3Dibantu satu orang/walker2Dengan kursi roda1Tak mampu03Penggunaan Toilet ke/dari WC, melepas / mengenakan celana, menyeka, menyiramMandiri 2Perlu pertolongan(sebagian)1Tergantung orang lain04Membersihkan diri (lap muka, sisir rambut, sikat gigi)Mandiri 1Perlu pertolongan05Mengontrol BABKontinen teratur2Kadang-kadang inkontinen1inkontinen0

  • 6Mengontrol BAKmandiri2Kadang-kadang inkontinen1Inkontinen / kateter07mandiMandiri1Tergantung orang lain08Berpakaian Mandiri 2Sebagian dibantu1Tergantung orang lain09Makan Mandiri 2Perlu pertolongan(sebagian)1Tergantung orang lain010Naik turun tanggaMandiri 2Perlu pertolongan1Tak mampu0SKOR TOTAL

  • PENILAIAN SKOR 20 = Mandiri 12 19 = Ketergantungan ringan 9 11 = Ketergantungan sedang 5 - 8 = Ketergantungan berat 0 4 = Ketergantungan total

  • STATUS KOGNITIFPemeriksaan status kognitif merupakan penapisan utuk pikun (demensia) dengan menggunakan Abbreviated Mental Test (AMT)dan dikatagorikan menjadi gangguan kognitif berat, sedang dan normal

    NOPERTANYAANSKORSALAHBENAR1Umur berapa.(tahun)012Waktu / jam berapa sekarang?013Alamat tempat tinggal014Tahun sekarang ?015Saat ini berada dimana?016Mengenali orang lain di RS (dokter, perawat,dll)017Tahun kemerdekan RI018Nama Presiden RI019Tahun kelahiran pasien / anak0110Menghitung terbalik (20s/d1)01 SKOR TOTAL

  • SKOR AMT 0 3 = Gangguan kognitif berat 4 7 = Gangguan kognitif sedang 8 10 = Normal

    STATUS GIZIBeberapa parameter perlu diukur yaitu :Antropometrik, yang utama adalah yang terkait dengan BMI = IMTRumus IMT = BB (kg) TB (m)Nilai normal :laki laki = 18 25perempuan = 17 23Pengukuran TB pada lansia perlu lebih cermat karena sering mengalami penurunan TB yang disebabkan :Komponen cairan tubuh berkurang diskusi inter vertebralis lebih pipihKifosis tegak kerasnya tulang punggung berkurangOsteoporosis terutama vertebrae mudah fraktur tinggi berkurang.

  • Dianjurkan mengukur tinggi lutut (TL) untuk menentukan TB dengan rumus;TB pria = 59,01 + (2,08 x TL)TB wanita = 75,00 + (1,91 x TL) (0,17 x U)TL dalam cmU = umur dalam tahunPenurunan TB akan meningkatkan IMTParameter lain adalah melakukan anamnesis makanan yang dikonsumsi sehari-hari untuk memperkirakan kecukupan konsumsi KH, Lemak, Protein, serat dan cairanParameter laboratorium :Nilai HbAlbumin serum

  • REFERENSI : Hartono, A (2012) : Geriatri dalam praktek sehari-hari. Binarupa Aksara, Jakarta.

    Nugroho, Wahyudi (2006) : Keperawatan Gerontik dan Geriatrik; Penerbit EGC, Jakarta.

    Sediaoetama, AD (2000) : Ilmu Gizi, jilid I, cetakan IV. Penerbit Dian Rakyat, Jakarta.

    Soejono, C.H dkk (2000) : Pedoman Pengelolaan Kesehatan Pasien Geriatri. Pusat Informasi dan Penerbitan FK-UI, Jakarta.

    ** * * * * * * * * **********