Statistik Politik dan Kemanan

65
Statistik Politik dan Kemanan Bahan Ajar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Mei 2013 Oleh: Edi Waryono

description

Statistik Politik dan Kemanan. Bahan Ajar Sekolah Tinggi Ilmu Statistik Mei 2013 Oleh : Edi Waryono. Tujuan Pembelajaran. Tujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah mahasiswa mengetahui tentang : keberadaan Subdit Statistik Politik dan Keamanan ; - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Statistik Politik dan Kemanan

Page 1: Statistik Politik dan Kemanan

Statistik Politik dan Kemanan

Bahan Ajar Sekolah Tinggi Ilmu StatistikMei 2013

Oleh:Edi Waryono

Page 2: Statistik Politik dan Kemanan

Tujuan PembelajaranTujuan yang ingin dicapai dari pembelajaran ini adalah mahasiswa mengetahui tentang:1. keberadaan Subdit Statistik Politik dan Keamanan;2. statistik yang dihasilkan subdit statistik politik dan keamanan;3. isu-isu pengembangan statistik politik dan keamanan.

2

Page 3: Statistik Politik dan Kemanan

Materi Pembahasan

Sekilas Subdit Statistik politik dan keamananStatistik PolitikStatistik KeamananPengembangan Statistik Politik dan Keamanan3

Page 4: Statistik Politik dan Kemanan

Mengenal SekilasSubdirektorat Statistik Politik dan Keamanan (Subdit Statpolkam)4

Page 5: Statistik Politik dan Kemanan

Subdit StatpolkamSubdit Statpolkam dibentuk bersamaan dengan terbentuknya DITHANSOS pada akhir Juni 2001 dengan Surat Keputusan Kepala BPS Nomor 001 Tahun 2001Pembentukan subdit statpolkam bertujuan untuk meningkatkan ketersediaaan data Statistik Politik dan Keamanan yang kontinyu dan berkualitasSubdit Statpolkam terdiri dari dua seksi, seksi statistik politik dan seksi statistik keamanan

5

Page 6: Statistik Politik dan Kemanan

Struktur Subdit StatpolkamDirektorat Statistik Ketahanan Sosial

Subdirektorat Statistik Ketahanan WilayahSubdirektorat Statistik Lingkungan Hidup

Subdirektorat Statistik Politik dan Keamanan

Seksi Statistik Politik Seksi Statistik Keamanan

Subdirektorat Statistik Kerawanan Sosial

Lt 4 Gedung 5

BPS

6

Page 7: Statistik Politik dan Kemanan

Tugas Subdit StatpolkamBerdasarkan Peraturan Kepala BPS no.7 Tahun 2008 Pasal 204, Subdit Statpolkam bertugas melaksanakan: penyiapan kegiatan, pengolahan, penyajian, analisis, statistik polkam evaluasi, pelaporan, dan pengembangan

7

Page 8: Statistik Politik dan Kemanan

Fungsi Subdit StatpolkamPerka BPS No.7 Pasal 205 Subdit Statpolkam menyelenggarakan fungsi: a. pelaksanaan penyiapan, pengolahan, penyajian, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik politik; dan b. pelaksanaan penyiapan, pengolahan, penyajian, analisis, evaluasi, pelaporan, dan pengembangan statistik keamanan. 8

Page 9: Statistik Politik dan Kemanan

Out put StatpolkamA. Rutin, tahunan1. Statistik Politik2. Statistik Kriminal

B. Ad Hoc- Studi1. Kriminalitas remaja2. Kriminalitas perempuan3. Studi Partisipasi perempuan dlam politik- Kerjasama 1. IDI2. SPAK IPAK 9

Page 10: Statistik Politik dan Kemanan

Statistik Politik

10

Page 11: Statistik Politik dan Kemanan

Statistik PolitikTujuan menyajikan data statistik politik Indonesia

secara berkala yang dapat dibandingkan antar waktu dan daerah

Ruang lingkupmencakup data-data yang terkait dengan politik dan pemerintahan di Indonesia, baik di tingkat pusat, daerah, hingga luar negeri

11

Page 12: Statistik Politik dan Kemanan

Sumber data Statistik Politik A. Badan Pusat Statistik (BPS) - data hasil Sensus Penduduk (SP) - Potensi Desa (Podes) - Indeks Pembangunan Manusia (IPM), - Indeks Demokrasi Indonesia (IDI), B. Hasil kompilasi dari berbagai instansi terkait, baik di tingkat pusat maupun daerah: KPU, Kemkumham, Kemdagri, Sekwan, BKN/BKD, partai politik, dll.

12

Page 13: Statistik Politik dan Kemanan

Jenis data Statistik PolitikSatistik politik menyajikan data yang terkait dengan:1. Pemerintahan, meliputi luas wilayah, aparatur negara, pertahanan dan hubungan internasional, dan pemerintah daerah2. Lembaga demokrasi, meliputi partai politik, lembaga legislatif, kekuasaan kehakiman, ormas dan media massa 3. Pemilihan Umum, meliputi pemilu legislatif, pemilu presiden, pemilukada,4. Demokrasi dan Keragaman Indonesia, meliputi capaian demokrasi, keragaman suku bangsa dan keragaman agama. 13

Page 14: Statistik Politik dan Kemanan

Beberapa Konsep Definisi Affirmative Action adalah kebijakan yang

memberikan keistimewaan (kepada kelompok tertentu) untuk sementara, demi mencapai tujuan tertentu. Contoh: sekurang-kurangnya 30% pengurus partai politik/caleg harus perempuan.

Bilangan Pembagi Pemilih (BPP) adalah harga sebuah kursi di satu daerah pemilihan yang berasal dari jumlah pemilih pada suatu daerah pemilihan (Dapil) dibagi jumlah kursi yang diperebutkan.

14

Page 15: Statistik Politik dan Kemanan

Beberapa Konsep Definisi Daerah Pemilihan (Dapil): pembagian wilayah pada Pemilu legislatif, berdasarkan batas wilayah atau jumlah penduduk yang menjadi dasar penentuan jumlah kursi yang diperebutkanElectoral Threshold adalah ambang batas perolehan suara yang harus dipenuhi partai politik untuk dapat menjadi peserta pada Pemilu berikutnya.

15

Page 16: Statistik Politik dan Kemanan

Golongan Putih (Golput) adalah pemilih yang tidak menggunakan hak pilih. Angka Golput adalah hasil pengurangan jumlah pemilih yang menggunakan hak pilih terhadap jumlah seluruh penduduk yang tercantum dalam daftar pemilih.16

Beberapa Konsep Definisi

Page 17: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Pemerintahan

No. Jenis Indikator Sumber Data

1. Luas Wilayah dan Jumlah Penduduk Kemendagri, SP

2. Pasangan Presiden dan Wakil Presiden Indonesia Menurut Masa Pemerintahan

Arsip Negara

3. Jumlah Perjanjian Bilateral Indonesia sampai 2011 Kemenlu

4. Perkembangan Jumah Pemerintahan Daerah Kemendagri

5. Agregat Keuangan Daerah Provinsi, Kabupaten dan Kota

Kemendagri

6. Realisasi Penerimaan dan Pengeluaran Daerah Stat. Keu Daerah

7. Jumlah Perda menurut Provinsi yang Dibatalkan Berdasarkan Tema, Lama Berlaku

Kemendagri

8. Jmlh PNS Menurut Jabatan dan Jenis Kelamin 2011 BKN/BKD

9. Jmlh PNS Menurut Umur dan Jenis Kelamin BKN/BKD

17

Page 18: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Pemerintahan

No. Jenis Indikator Sumber Data

10. Jumlah Personel Polri Polri

11. Jumlah Kepala Desa/Kelurahan Menurut Jenis Kelamin, Umur, Pendidikan

Podes

12. Jmlh Pengaduan Masyarakat tentang Tindak Pidana Korupsi (Tipikor)

KPK

13. Jmlh Tipikor yang Ditangani KPK menurut Jenis Perkara

KPK

14. Jmlh Tipikor Berdasarkan Jabatan Pelaku KPK

15. Rekapitulasi Data Perkara Tipikor di Kejaksaan Kejaksaan RI

16. Indeks Pembangunan Manusia BPS

18

Page 19: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Lembaga Demokrasi

No. Jenis Indikator Sumber Data

1. Jmlh ParPol yang Terdaftar di Kemenkumham Kemenkumham

2. Jmlh Partai Politik Peserta Pemilu (Nasional) Berdasarkan Asas Partai

KPU

3. Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu KPU

4. Jmlh Anggota DPR menurut Latar Belakang Pekerjaan KPU

5. Jmlh Anggota DPR Berdasarkan Jenis Kelamin DPR RI

6. Jmlh Anggota DPR Berdasarkan Jenis Pendidikan DPR RI

7. Penggunaan Hak Angket DPR , Hak Interpelasi DPR DPR RI

8. Jmlh Anggota DPD menurut Umur,. Jenis Kelamin, Pendidikan

KPU

9. Jmlh Anggota DPR menurut Latar Belakang Pekerjaan KPU

19

Page 20: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Lembaga Demokrasi

No. Jenis Indikator Sumber Data

10. Produktifitas MA dalam Memutus Perkara MA

11. Klasifikasi Pidana Khusus yang Diterima MA MA

12. Rekapitulasi Perkara Masuk MK MK

13. Perkembangan Jumlah Surat Kabar Dewan Pers

14. Tiras Media Cetak Dewan Pers

15. Rekapitulasi Media Cetak Berdasarkan Provinsi Dewan Pers

16. Banyaknya Desa Menurut Ketersediaan Program TV yang Dapat Diterima

Podes

17. Banyaknya Desa Menurut Ketersediaan Sinyal Telepon Genggam

Podes

20

Page 21: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Pemilu/Pemilukada

No. Jenis Indikator Sumber Data

1. Jumlah Pemilih Terdaftar dan Menggunakan Hak Pilih pada Pemilu Legislatif

KPU

2. Jumlah Suara Sah dan Suara Tidak Sah pada Pemilu Legislatif DPR RI

KPU

3. Perolehan Suara Partai Politik pada Pemilu Legislatif KPU

4. Jumlah Pemilih Terdaftar dan Menggunakan Hak Pilih pada Pemilukada Tingkat Provinsi

KPUD

5. Perolehan Suara dan Partai Pendukung Kepala Daerah Terpilih

KPUD

6. Kepala Daerah Hasil Pilkada Menurut Jenis Kelamin dan Jabatan Sebelumnya

KPUD

7. Sengketa Pemilu di MK MK

8. Rekapitulasi Perselisihan Hasil Pemilukada MK21

Page 22: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Keragaman Indonesia

No. Jenis Indikator Sumber Data

1. Tren Perkembangan Kebebasan Global Freedom House

2. Indeks Demokrasi Indonesia BPS-Polhukam

3. Jumlah Penduduk Menurut Suku Bangsa SP

4. Jumlah Penduduk Menurut Suku dan Jenis Kelamin SP

5. Banyaknya Desa Menurut Keragaman Agama dan Suku SP

6. Jumlah Penduduk Menurut Agama yang Dianut SP

7. Jumlah Penduduk Menurut Umur dan Agama yang Dianut

SP

22

Page 23: Statistik Politik dan Kemanan

Contoh Indikator Statistik Politik

Partai PolitikUU No.2 Tahun 2011, Pasal 1 (1) :Partai Politik adalah organisasi yang bersifat nasionaldan dibentuk oleh sekelompok warga negara Indonesiasecara sukarela atas dasar kesamaan kehendak dan cita-cita untuk memperjuangkan dan membela kepentinganpolitik anggota, masyarakat, bangsa dan negara, sertamemelihara keutuhan Negara Kesatuan RepublikIndonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-UndangDasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

23

Page 24: Statistik Politik dan Kemanan

Jumlah Partai Politik Peserta Pemilu (Nasional) Berdasarkan Asas Partai

Azas Partai 1999 2004 2009 2014

1. Pancasila 34 12 24 8

2. Pembukaan UUD 1945 - 1 - -

3. Pancasila dan UUD 1945 - 2 3 1

4. Keadlian, Demokrasi, dan Kemajemukan serta Pancasila - 1 1 -

5. Kekeluargaan dan Gotong Royong - 1 1 -

6. Islam 9 5 7 3

7. Al Qur’an dan Hadits 1 - - -

8. Marhaenisme - 2 1 -

9. Pancasila dan Aqidah Islam 1 - - -

10. Sosial Demokrasi Kerakyatan 2 - - -

11. Demokrasi Religius 1 - - -

12. Nasionalisme - - 1 -

24Catatan: Tidak termasuk partai lokal Aceh, 6 (2009); 3 (2014)

Page 25: Statistik Politik dan Kemanan

Partisipasi Penduduk yang Memiliki Hak Pilih

Menurut Meriam Budiarjo: Partisipasi politik adalah kegiatan seseorang atau sekelompok orang untuk ikut serta secara aktif dalam kehidupan politik, yaitu dengan jalan memilih pimpinan negara, dan secara langsung atau tidak langsung mempengaruhi kebijakan pemerintah.

25

Page 26: Statistik Politik dan Kemanan

Kegiatan partisipasi politik mencakup: memberikan suara dalam pemilu, menghadiri rapat umum, menjadi anggota suatu partai atau

kelompok kepentingan, mengadakan hubungan dengan pejabat

pemerintah atau anggota parlemen.

26

Page 27: Statistik Politik dan Kemanan

Piramida Partisipasi Politik

Pejabat partai se -

penuh waktu Pemimpin par-

tai/kelompok ke – pentingan

Petugas kampanye

Anggota aktif dari partai/ kelompok kepentingan

Aktif dalam proyek-proyek sosial

Menghadiri rapat umum Anggota partai/kelompok kepentingan

Membicartakan masalah politik Mengikuti perkembangan politik melalui media massa

Memberikan suara dalam pemilihan umum

Orang yang apolitis

Sumber: Meriam Budiarjo, 1982:6

aktivis

partisipan

pengamat

27

Page 28: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Partisipasi dalam Pemilu

Partisipasi dalam pemilu adalah:perhitungan persentase orang yang menggunakan hak pilihnya dibanding dengan jumlah seluruh warga negara yang berhak memilih

28

Page 29: Statistik Politik dan Kemanan

Warga Berhak Memilih

UU No.8 Tahun 2012, Pasal 19:(1) Warga Negara Indonesia yang pada hari

pemungutan suara telah genap berumur 17 (tujuh belas) tahun atau lebih atau sudah/pernah kawin mempunyai hak memilih.

(2) Warga Negara Indonesia sebagaimana dimaksud pada ayat (1) didaftar 1 (satu) kali oleh penyelenggara Pemilu dalam daftar Pemilih.

29

Page 30: Statistik Politik dan Kemanan

Angka Partisipasi Pemilu Legislatif

404550556065707580859095

100105110115120125130135140145150155160165170175

1950 1955 1960 1965 1970 1975 1980 1985 1990 1995 2000 2005 2010

Angka Partisipasi (%)

Pemilih Terdaftar (juta)

30

Page 31: Statistik Politik dan Kemanan

Peran serta masyarakat dalam kegiatan organisasi kemasyarakatan

Data Susenas modul MSBP Banyaknya ART usia 17 tahun ke atas

atau pernah kawin yang menggunakan hak pilih dalam Pemilu 2009 (legislatif dan presiden)

Banyaknya perkumpulan dimana responden menjadi anggota

31

Page 32: Statistik Politik dan Kemanan

Jumlah Anggota DPR RI Hasil Pemilu 2009 dirinci

menurut Partai Politik dan Jenis Kelamin

32

Jumlah % Jumlah %(1) (2) (3) (4) (5) (6)

1 Partai Demokrat 113 76,4 35 23,62 Partai Golkar 88 83,0 18 17,03 Partai Demokrasi Indonesia Perjuangan (PDIP) 77 81,9 17 18,14 Partai Keadilan Sejahtera (PKS) 54 94,7 3 5,35 Partai Amanat Nasional (PAN) 39 84,8 7 15,26 Partai Persatuan Pembangunan (PPP) 33 86,8 5 13,27 Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) 21 75,0 7 25,08 Partai Gerakan Indonesia Raya (Gerindra) 22 84,6 4 15,49 Partai Hati Nurani Rakyat (Hanura) 14 82,4 3 17,6

Jumlah Anggota DPR RI 461 82,3 99 17,7

No. Partai PolitikLaki-laki Perempuan

Page 33: Statistik Politik dan Kemanan

Keragaman suku bangsa

Suku Bangsa

Provinsi Jawa Sunda,

Priangan Madura Minang- kabau Betawi Bugis,

Ugi Banten Banjar, Melayu Banjar

Bali Batak, Tapanuli

Suku Bangsa Lainnya

Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) Indonesia 41,7 15,4 3,4 2,7 2,5 2,5 2,0 1,7 1,6 1,6 24,8 100,0

33

Page 34: Statistik Politik dan Kemanan

Keragaman agama

Agama Provinsi

Islam Katolik Kristen Hindu Budha Lainnya Jumlah

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

Indonesia 88,2 3,0 5,9 1,8 0,8 0,2 100,0

34

Page 35: Statistik Politik dan Kemanan

Pengembangan Statistik Politik

35

Page 36: Statistik Politik dan Kemanan

Indeks Demokrasi Indonesia (IDI)

IDI disusun sebagai alat ukur kuantitatif untuk melihat tingkat kemajuan demokrasi Indonesia

Pengukuran Kemajuan demokrasi pada IDI didasarkan pada realitas pelaksanaan dan tingkat perkembangan tiga aspek demokrasi : kebebasan sipil, hak-hak politik, dan lembaga demokrasi

IDI disusun pada level provinsi untuk menunjukkan tingkat kemajuan demokrasi di setiap provinsi di Indonesia.

IDI dikembangkan berdasarkan keadaan Indonesia, bukan adopsi langsung dari instrumen yang dikembangkan di luar 36

Page 37: Statistik Politik dan Kemanan

Tujuan Disusun IDI

Mengukur secara kuantitatif tingkat pelaksanaan demokrasi karena selama ini perkembangan demokrasi hanya diukur secara kualitatif hanya berdasarkan perkiraan yang bersifat subjektif tanpa tolok ukur yang jelas

Mengukur perkembangan demokrasi pada tingkat provinsi di Indonesia

Memperoleh gambaran tingkat dan perkembangan demokrasi antar provinsi

37

Page 38: Statistik Politik dan Kemanan

Komponen IDIIDI terdiri atas 3 aspek, 11 variabel dan 28

38

Aspek Variabel Indikator

Kebebasan Sipil

Kebebasan Berkumpul dan Berserikat 2 indikator

Kebebasan Berpendapat 2 indikator

KebebasanBerkeyakinan 3 indikator

Kebebasan dari Diskriminasi 3 indikator

Hak-Hak PolitikHak Memilih dan Dipilih 4 indikator

Hak Partisipasi Politik: Pengambilan Keputusan dan Pengawasan Pemerintahan

2 indikator

Institusi Demokratis

Pemilu yang Bebas dan Adil 2 indikator

PeranDPRD 4 indikator

PeranPartaiPolitik 2 indikator

PeranBirokrasiPemerintahDaerah 2 indikator

Peradilan yang Independen 2 indikator

Page 39: Statistik Politik dan Kemanan

Metodologi

Metode Pengumpulan Data

Sumber data:

– Review (koding) berita surat kabar

– Review (koding) dokumen (contoh perda, pergub, dll.)

– Focus group discussion (FGD)

– Wawancara mendalam.

Lingkup: seluruh33 provinsidiIndonesia

39

Page 40: Statistik Politik dan Kemanan

40

Rentang nilia IDI: 0 - 100, semakin mendekati angka 100 tingkat pelaksanaan demokrasi semakin baik

Makna Nilai IDI

Indeks Makna

< 60 kinerja demokrasi rendah

60 – 80 kinerja demokrasi sedang

> 80 kinerja demokrasi tinggi

Page 41: Statistik Politik dan Kemanan

Perkembangan IDI Nasional 2009 - 2011

41

2008 2009 2010 2011 201240

45

50

55

60

65

70

75

80

85

90

62.7263.11

74.72

54.60

47.8747.54

86.97

82.5380.79

67.3063.17 65.48

IDIKebebasan SipilHak-hak Politik

Page 42: Statistik Politik dan Kemanan

Capaian IDI Provinsi 2011

42

Tiga Provinsi IDI tertinggi:1. DKI Jakarta (77,8)2. Kal Tengah (76,3)3. Kal Barat (74,9)

Tiga Provinsi IDI terendah:4. NTB (54,5)5. Aceh (55,5)6. Jawa Timur (56,0)

Aceh

Sumat

era

Barat

Jam

bi

Bengk

ulu

Kep. B

angk

a Bel

itung

DKI Jak

arta

Jawa

Teng

ah

Jawa

Tim

urBal

i

Nusa

Teng

gara

Tim

ur

Kalim

anta

n Te

ngah

Kalim

anta

n Ti

mur

Sulaw

esi T

enga

h

Sulaw

esi T

engg

ara

Sulaw

esi B

arat

Mal

uku

Utara

Papua

0

10

20

30

40

50

60

70

80

Page 43: Statistik Politik dan Kemanan

Statistik Kriminal

43

Page 44: Statistik Politik dan Kemanan

44

Pendahuluan

Rasa aman telah dianggap bagian dari kebutuhan dasar manusia;

Arah kebijakan RPJM adalah meningkatkan peran serta masyarakat dan meningkatkan profesionalisme institusi yang terkait dengan masalah keamanan;

Page 45: Statistik Politik dan Kemanan

45

Peran Statistik Kriminal

Salah satu indikator untuk mengetahui stabilitas keamanan nasional;

indikator kunci untuk mengukur kesejahteraan masyarakat, baik ditinjau dari aspek ekonomi maupun sosial;

Alat untuk memantau situasi keamanan, alat evaluasi atas program kerja aparat penegak hukum baik yang bersifat preventif maupun represif;

bahan masukan untuk penyusunan program dalam upaya meminimalisir tindak kriminal

Page 46: Statistik Politik dan Kemanan

46

Sumber Data

Survei sosial ekonomi nasional Kepolisian Negara Republik Indonesia (Polri)

Keterbatasan data kriminal hasil pelaporan, di antaranya adalah: 1. data laporan tidak mencakup peristiwa kriminal yang

tidak dilaporkan atau tidak terdeteksi (unreported); tergantung pada tingkat kepercayaan masyarakat terhadap keefektifan polisi dan aparat penegak hukum lainnya (ABS, 2001); 2. variasi terhadap definisi pelanggaran kriminal; 3. manipulasi secara politik terhadap data kriminal.

Page 47: Statistik Politik dan Kemanan

47

Sumber Data

Kejaksaan Negeri dan Pengadilan Negeri, untuk mengetahui perkara pengaduan dan peradilan.

Lembaga Pemasyarakatan, untuk mengetahui tahanan dan nara pidana.

Page 48: Statistik Politik dan Kemanan

48

Jenis Ukuran Tingkat Kriminal (1/4)

Jumlah Tindak Pidana (Crime Total)

Statistik ini menggambarkan jumlah kasus tindak pidana yang terjadi pada kurun waktu tertentu;

Angka Tindak Pidana (Crime Rate)

Angka ini mengindikasikan peluang penduduk berisiko terkena tindak pidana. Biasanya dinyatakan dalam setiap 100.000 penduduk.

Page 49: Statistik Politik dan Kemanan

49

Jenis Ukuran Tingkat Kriminal (2/4)

Selang Waktu Terjadinya Tindak Pidana (Crime Clock)

Statistik ini mengindikasikan selang waktu terjadinya satu tindak kejahatan dengan kejahatan yang lain.

Angka Penyelesaian Tindak Pidana (Clearence Rate)

Statistik ini menyatakan persentase penyelesaian tindak pidana oleh polisi.

Page 50: Statistik Politik dan Kemanan

50

Jenis Ukuran Tingkat Kriminal (3/4)

Suatu tindak pidana dinyatakan sebagai kasus yang selesai di tingkat kepolisian, apabila:1. berkas perkaranya sudah siap untuk diserahkan atau

telah diserahkan kepada kejaksaan;2. dalam hal delik aduan, pengaduannya dicabut dalam

tenggang waktu yang telah ditentukan menurut undang-undang;

3. telah diselesaikan oleh kepolisian berdasarkan azas Plichmatigheid (kewajiban berdasarkan kewenangan hukum);

4. kasus yang dimaksud tidak termasuk kompetensi Kepolisian;

5. tersangka meninggal dunia;6. kasus kadaluwarsa.

Page 51: Statistik Politik dan Kemanan

51

Jenis Ukuran Tingkat Kriminal (4/4)

Rasio Polri Penduduk

Statistik ini mengindikasikan beban seorang Polri dalam menjamin keamanan penduduk.

Indeks Kriminal

Indeks Kriminal adalah rasio jumlah tindak kriminal pada tahun tertentu terhadap tahun dasar.

Persentase Tindak Kriminal menurut Jenis Tindak Kriminal

Page 52: Statistik Politik dan Kemanan

Indikator Statistik Kriminal, Sumber Data Susenas

52

Indikator/Statistik Cakupan Sumber

Data % penduduk yang mengalami korban tindak kejahatan N, P, K Susenas Kor % korban tindak kejahatan menurut kelompok umur dan jenis kelamin

N, P, K Susenas Kor

% korban tindak kejahatan menurut pendidikan N, P, K Susenas Kor % korban tindak kejahatan menurut kelompok pengeluaran

N, P, K Susenas Kor

Page 53: Statistik Politik dan Kemanan

53

Indikator Statistik Kriminal, Sumber Data Polri

Jenis Indikator Data Dasar yang Digunakan

Rasio polisi per penduduk - Jumlah polisi - Jumlah penduduk

Rasio pos polisi per desa - Jumlah pos polisi - Jumlah desa

Jumlah kasus lapor menurut jenis tindak pidana

- Jumlah kasus lapor menurut jenis tindak pidana

Rasio kasus selesai menurut jenis tindak pidana

- Jumlah kasus selesai menurut jenis tindak pidana

- Jumlah kasus lapor menurut jenis tindak pidana

Persentase kasus (crime clear) selesai menurut jenis penyelesaian

- Jumlah kasus selesai menurut katagori penyelesaian

Persentase pelaku tindak pidana menurut jenis tindak pidana dan kelompok umur

- Jumlah pelaku tindak pidana dan kelompok umur

Page 54: Statistik Politik dan Kemanan

54

Persentase pelaku tindak pidana menurut jenis tindak pidana dan jenis kelamin

- Jumlah pelaku tindak pidana dan jenis kelamin

Persentase pelaku tindak pidana menurut tingkat pendidikan

- Jumlah pelaku tindak pidana menurut tingkat pendidikan

Persentase pelaku tindak pidana menurut tempat lahir

- Jumlah pelaku tindak pidana menurut tempat lahir

Persentase pelaku tindak pidana menurut suku bangsa

- Jumlah pelaku tindak pidana menurut suku bangsa

Persentase pelaku tindak pidana menurut jenis pekerjaan

- Jumlah tindak pidana menurut jenis pekerjaan pelaku

Persentase pelaku tindak pidana menurut kewarganegaraan

- Jumlah tindak pidana menurut kewarganegaraan

Persentase jenis tindak pidana menurut motif

- Jumlah tindak pidana menurut motif

Persentase jenis tindak pidana menurut cara melakukan

- Jumlah tindak pidana menurut cara melakukan

Persentase jenis tindak pidana menurut modus operandi

- Jumlah tindak pidana menurut modus operandi

Persentase tindak pidana menurut sasaran

- Jumlah tindak pidana menurut sasaran

Persentase tindak pidana menurut alat yang digunakan

- Jumlah tindak pidana menurut alat yang digunakan

Persentase tindak pidana menurut waktu kejadian

- Jumlah tindak pidana menurut waktu kejadian

Indikator Statistik Kriminal, Sumber Data Polri

Page 55: Statistik Politik dan Kemanan

55

Indikator Statistik Kriminal, Sumber Data Polri

Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba menurut umur

- Jumlah penyalahgunaan narkoba menurut kelompok umur

Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba menurut status tersangka

- Jumlah penyalahgunaan narkoba menurut status tersangka

Jumlah kasus penyalahgunaan narkoba menurut jumlah barang bukti dan jenis narkoba

- Jumlah penyalahgunaan narkoba menurut jumlah barang bukti dan jenis narkoba

Crime total - Crime total menurut kesatuan

Crime rate - Crime rate menurut kesatuan

Crime clock - Crime clock menurut kesatuan

Persentase kerugian yang ditemukan kembali

- Jumlah kerugian meteriil

Trend tindak pidana bulanan - Jumlah tindak pidana bulanan

Trend tindak pidana tahunan - Jumlah tindak pidana tahunan

Pola tindak pidana yang menonjol - Jumlah kasus tindak pidana

menonjol

Page 56: Statistik Politik dan Kemanan

Pengembangan Statistik Keamanan

56

Page 57: Statistik Politik dan Kemanan

57

Perpres No. 55 tahun 2012 tentang Strategi Nasional Pencegahan dan Pemberantasan Korupsi (Stranas PPK), menugaskan BPS dan Bappenas untuk melaksanakan Survei Perilaku Anti Korupsi (SPAK) 2012.

Survei dilakukan antara 1-31 Oktober 2012 di 33 provinsi, 170 kabupaten/kota (49 kota dan 121 kabupaten) dengan sampel 10.000 rumah tangga (response rates: 89 persen).

Survei ini mengukur tingkat permisifitas masyarakat Indonesia terhadap perilaku korupsi.

Data yang dihasilkan berupa Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) dan indikator tunggal yang menggambarkan perilaku anti korupsi.

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK)

Page 58: Statistik Politik dan Kemanan

58

Indeks Perilaku Anti Korupsi (IPAK) 2012

IPAK 2012 : 3,55

Nilai IPAK Makna Indeks

0 – 1,25 Sangat Permisif

1,26 – 2,50 Permisif

2,51 – 3,75 Anti Korupsi

3,76 – 5 Sangat Anti Korupsi

Makna Indeks. :Nilai indeks semakin mendekati 5 menunjukkan bahwa masyarakat berperilaku semakin anti korupsi.

Page 59: Statistik Politik dan Kemanan

59

Indeks Perilaku antikorupsi (IPAK) yang menghasilkan skor 3,55 dari skala 5.

Angka ini di atas angka perkiraan pemerintah, yaitu 3,25 dari skala 5 di kurun waktu 2012-2014.

Artinya masyarakat Indonesia cenderung antikorupsi.

Memaknai IPAK 2012

Page 60: Statistik Politik dan Kemanan

60

Page 61: Statistik Politik dan Kemanan

61

Page 62: Statistik Politik dan Kemanan

62

Page 63: Statistik Politik dan Kemanan

63

Page 64: Statistik Politik dan Kemanan

64

Page 65: Statistik Politik dan Kemanan

Sekian Terima Kasih

Semoga Bermanfaat 65