STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR

21
STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR Jakarta, April 2011

description

STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR. Jakarta, April 2011. Channel (saluran) perdagangan. Konsumen non rumahtangga. Produsen. Pedagang Besar I (PB I). Pedagang Besar II (PB II). Pedagang Eceran. Konsumen rumahtangga. Marketed Surplus Produsen. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of STATISTIK HARGA PERDAGANGAN BESAR

Page 1: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

STATISTIK HARGA PERDAGANGAN

BESAR

Jakarta, April 2011

Page 2: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Channel (saluran) perdagangan

Pedagang Besar I

(PB I)

Pedagang Besar II (PB II)

Pedagang Eceran

Konsumen non

rumahtangga

Konsumen rumahtangga

Harga Perdagangan Besar

(IHPB/WPI)

Harga Konsumen(IHK/CPI)

Produsen

Marketed Surplus Produsen

Harga Produsen (IHP / PPI )

Marketed Surplus Pedagang Besar

I

Marketed Surplus Pedagang

Eceran

Marketed Surplus Pedagang Besar

II

Page 3: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR
Page 4: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Harga Perdagangan Besar

Adalah Harga transaksi yang terjadi antara

penjual/pedagang besar pertama dengan

pembeli/pedagang besar berikutnya dalam

jumlah besar pada pasar pertama untuk suatu

barang.

1. Survei Harga Perdagangan Besar (HPB-S)untuk memperoleh data harga seluruh paket komoditas IHPB menurut sektor ekonomi (pertanian, pertambangan & penggalian, industri, ekspor dan impor)

2. Survei Harga Perdagangan Besar Bahan Bangunan/Konstruksi (HPB-K2)Untuk memperoleh data harga bahan bangunan/ konstruksi sebagai bahan penghitungan IHPB konstruksi propinsi

Survei Harga Perdagangan Besar

Page 5: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

1. 1. Harga lokalIalah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang antara penjual dan pembeli di dalam negeri

Harga Lokal

Loko gudang

Prangko gudang

Jenis harga yang digunakan (1)

a. Harga lokal loko gudangIalah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang di gudang penjual, tidak termasuk ongkos transport/angkutan barang tersebut dari gudang penjual ke gudang pembeli

b. Harga lokal prangko gudangIalah harga transaksi yang terjadi atas suatu barang sampai di tempat pembeli, termasuk ongkos transpor dari gudang penjual ke gudang pembeli.

Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga lokal loko gudang

Page 6: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Jenis harga yang digunakan (2)

2. 2. Harga f.o.b (free on board)

Ialah harga transaksi yang terjadi antara eksportir dengan pembeli di luar

negeri atas suatu barang sampai di atas kapal di pelabuhan eksportir

a. Harga f.o.b kontrak

ialah harga f.o.b atas dasar perjanjian/persetujuan antara eksportir

dengan pembeli di luar negeri.

a.1. Harga f.o.b kontrak bruto

ialah harga f.o.b kontrak sebelum dikurangi sumbangan

kepada pemerintah

a.2. Harga f.o.b kontrak netto

ialah harga f.o.b kontrak setelah dikurangi sumbangan

kepada pemerintah

Page 7: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

b. Harga f.o.b realisasi

ialah harga f.o.b penutupan/realisasi atas kontrak yang telah disetujui setelah

barang dikapalkan.

b.1. Harga f.o.b realisasi bruto

ialah harga f.o.b realisasi sebelum dikurangi sumbangan kepada

pemerintah

b.2. Harga f.o.b realisasi netto

ialah harga f.o.b realisasi setelah dikurangi sumbangan kepada

pemerintah

Yang dicatat dalam pengumpulan data HPB adalah harga f.o.b

kontrak bruto

Jenis harga yang digunakan (3)

Page 8: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

3. Harga c.i.f (cost insurance and freight)Ialah harga transaksi yang terjadi antara penjual di luar negeri dengan importir atas suatu barang sampai di pelabuhan importir (pembeli)

4. Harga Landed cost = harga c.i.f + bea masuk + PPn + Pajak importir

5. Harga pokok importir =Harga landed cost + ongkos angkut ke gudang importir

6. Harga jual importir =Harga pokok importir + ongkos lain+ MP

Keterangan : MP = Margin Perdagangan

Jenis harga yang digunakan (4)

Page 9: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Ialah suatu ukuran perubahan harga sekelompok

barang yang tercakup dalam paket komoditas pada

tingkat pedagang besar terhadap suatu periode dasar

Perubahan harga rata-rata dalam suatu kelompok komoditi antara satu periode dengan periode lainnya

Perubahan Harga (RH)

Tidak mengukur- Tingkat harga (price level)- Nilai produksi (value of production) atau biaya produksi (cost of

production

IHPB Mengukur:

Page 10: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

1. Untuk menilai perkembangan perekonomian secara

umum

2. Sebagai dasar penentuan kebijakan di bidang harga,

karena HPB merupakan price leader terhadap tingkat

harga lainnya

3. Sebagai deflator dalam penghitungan pendapatan

nasional

4. Sebagai dasar penentuan eskalasi harga atau nilai

kontrak dari pengadaan barang atau pekerjaan

pembangunan/konstruksi

Kegunaan Indeks Harga Perdagangan Besar (IHPB)

Page 11: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Bahan Baku Penyusunan IHPB

1. Metode Penghitungan

2. Penentuan Tahun Dasar

3. Penentuan Paket Komoditas

4. Penyusunan Diagram Timbang

5. Pengumpulan Data Harga

Page 12: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Bahan Baku Penyusunan IHPB

1. Metode Penghitungan

a. Indeks Laspeyres

100

1

1 xQP

QPI j

ioioi

j

ioini

l

b. Indeks Laspeyres Modifikasi

100

1

1)1(

)1( xQP

QPP

P

I j

ioioi

j

ioiin

in

ni

l

Keterangan :Pni = Harga Barang i pada periode yang berlaku, bulan nP(n-1)i = Harga barang i pada periode sebelumnya

Qoi = Kuantitas barang yang diperdagangkan pada tahun dasarJ = Jumlah paket komoditas

= Relatif harga (RH) jenis barang i pada bulan nPni

P(n-1)i

Page 13: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Bahan Baku Penyusunan IHPB

2. Penentuan Tahun Dasar

- Kondisi perekonomian relatif stabil

- Penggunaan Tahun Dasar pada sektor-sektor

ekonomi lainnya

3. Penentuan Paket Komoditas

Paket komoditas IHPB adalah komoditas-komoditas terpilih

sebagai komponen IHPB yang mempunyai nilai Market

Surplus cukup besar dan harganya memungkinkan untuk

dipantau dalam waktu yang cukup lama.

4. Penyusunan Diagram Timbang

Komoditas untuk diagram timbang IHPB disusun/diurutkan

berdasarkan KBLI. Diagram Timbang IHPB disajikan dalam

permil (0/00) dengan ketelitian empat angka di belakang

koma.

Page 14: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Bahan Baku Penyusunan IHPB

Pengumpulan data harga

Pengumpulan data harga dilakukan di 33 Propinsi dan

tersebar di 183 kabupaten/kota besar di Indonesia.

Pemilihan kabupaten/kota dilakukan oleh masing-masing

propinsi berdasarkan kab/kota yang paling potensial

sehingga paket komoditas bisa terpenuhi secara optimal.

Responden yang dicakup meliputi :

- Perusahaan industri

- Eksportir

- Importir

- Pedagang Besar

Page 15: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Penyajian Data IHPB (1)

1. IHPB menurut Component of supplydibagi menjadi 5 sektor :- Sektor Pertanian- Sektor Pertambangan dan Penggalian- Sektor Industri- Sektor Ekspor- Sektor ImporPengelompokan disajikan menurut : sektor, sub sektor, dan jenis barang

2. IHPB menurut penggunaan

- Barang Antara

Meliputi bahan baku maupun bahan penolong yang belum melalui

proses pengolahan ataupun sudah melalui proses pengolahan dan

biasanya habis dipakai dalam proses produksi atau umur pemakaiannya

relatif pendek (kurang dari satu tahun).

Page 16: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Penyajian Data IHPB (2)

2. IHPB menurut penggunaan

- Barang Konsumsi

meliputi semua jenis barang tahan lama maupun tidak tahan

lama yang digunakan untuk keperluan rumahtangga.

- Barang Modal

meliputi semua jenis barang tahan lama yang digunakan untuk

keperluan kelancaran atau kelangsungan suatu kegiatan

produksi. Barang modal biasanya dapat dipakai berulang-ulang

dan umur pemakaiannya relatif lama ( lebih dari satu tahun )

serta harga per unit relatif tinggi.

Page 17: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Penyajian Data IHPB (3)

3. IHPB menurut Proses Produksi (Stage of processing)

- Bahan bakuMeliputi bahan baku dan bahan penolong yang belum melalui

proses pengolahan dan merupakan produk dari sektor primer

(pertanian, pertambangan dan penggalian). Bahan-bahan tersebut

digunakan dalam proses produksi

- Produk AntaraAdalah bahan baku dan bahan penolong yang sudah melalui proses

pengolahan dan digunakan dalam proses produksi.

- Produk AkhirMeliputi barang jadi yang tidak digunakan sebagai bahan baku

maupun bahan penolong dalam proses produksi

Page 18: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Penyajian Data IHPB (3)

4. IHPB sektor Konstruksi

- IHPB menurut kelompok Bahan bangunan- IHPB menurut kelompok Jenis bangunan

i. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggalii. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanianiii. Bangunan pekerjaan umum untuk jalan, jembatan,

dan pelabuhaniv. Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum, dan

komunikasiv. Bangunan lainnya

Page 19: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Contoh Penyajian data IHPB Sektor Konstruksi

Jenis Bangunan / Tahun 2009 / Year 2009

Type of Construction Jan Feb Mar Apr Mei Jun Jul Agt Sep Okt Nov Des Rata2

    Jan Feb Mar Apr May Jun Jul Agt Sep Oct Nov Dec Average

  (1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) (14)

1. Bangunan tempat tinggal dan bukan tempat tinggal / Housing and non housing

180.48 180.66 180.30 180.43 180.50 181.26 181.55 182.31 182.55 182.25 182.89 183.18 181.53

2. Bangunan pekerjaan umum untuk pertanian / General work for agriculture

193.38 193.97 193.72 194.30 194.40 195.32 195.86 197.35 197.91 197.55 198.46 198.77 195.92

3. Pekerjaan umum untuk jalan, jembatan dan pelabuhan / General work for road, bridge dan harbour

192.43 192.80 192.22 192.45 192.50 193.25 193.69 194.83 195.38 195.35 195.91 196.30 193.92

4. Bangunan dan instalasi listrik, gas, air minum dan komunikasi / Building and electrical instalation,

176.13 176.40 175.81 176.13 176.37 177.11 177.36 178.00 178.22 178.07 178.63 178.94 177.26

5. Bangunan lainnya / Other buildings 184.36 184.93 185.09 185.41 185.59 186.47 186.80 187.65 187.97 187.76 188.55 188.98 186.63

                             

 Konstruksi Indonesia / General index of construction

184.96 185.25 185.03 185.25 185.33 186.11 186.47 187.41 187.77 187.55 188.19 188.53 186.49

Page 20: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Perusahaan-perusahaan Kontraktor

Analisis

Mahasiswa/Dosen

Internal BPS

Bank Sentral (BI): sebagai input untuk kebijakan moneter

Pemerintah (dalam penentuan kebijakan makro-ekonomi)

- Departemen Keuangan

- Bappenas

- Deperindag

Pengguna Data:

Page 21: STATISTIK  HARGA  PERDAGANGAN BESAR

Terima Kasih…..