STATISTIK EKONOMI I - Riandy Syarif · tidak memiliki tingkatan . No Bank Aset (Rp. Triliun) 1...
Transcript of STATISTIK EKONOMI I - Riandy Syarif · tidak memiliki tingkatan . No Bank Aset (Rp. Triliun) 1...
Jenis Data Dalam Statistika
Data
Menurut Sifatnya
Kualitatif
Kuantitatif
Menurut Sumber
Data
Primer
Sekunder
Menurut Skala
Pengukuran
Nominal
Ordinal
Interval
Rasio
Jenis Data Menurut Sifatnya
Data menurut sifat
Kualitatif Kinerja, Hobi, Suku,Moralitas
Kuantitatif
Diskret
Kontinyu
Data Kualitatif : merupakan data non
angka
Data kuantitatif : Data angka atau numerik
Data Diskret : Data angka yag nilai nya
bulat, spt : jumlah mobil, jumlah karyawan
Data Kontinyu : Data kuantitatif yang bisa
bulat bisa pecahan, spt : berat badan, jarak
tempuh
a. Data Nominal
Data yg mencantumkan nilai nominal
tanpa urutan, dimana angka yg diberikan
hanya sebagai label saja
Contoh skala nominal klasifikasi jenis
kelamian, Pria =1 dan wanita = 2, angka yg
diberikan hanya memberikan tanda dan
tidak memiliki tingkatan
No Bank Aset (Rp. Triliun)
1 Danamon 21
2 BRI 154
3 BCA 176
4 Mandiri 267
5 BNI 169
Data di atas menunjukan nomor urut 1 s/d 5
hanya pelabelan, dimana no 1 tidak berarti
lebih baik dari no 5
b. Data Ordinal
Data yg telah diurutkan dari jenjang
tertinggi ke yg terendah atau sebaliknya
dimana angka yg berurutan hanya sebagai
nomor urut, tidak menunjukan bobot.
Selain itu data ordinal tidak menyatakan
nilai absolut atau tidak memiliki nilai nol
mutlak
Contoh : Nomor ujian, dimana nomor
urut 001 bukanlah berarti rangking
pertama
Contoh lain
Dalam pertandingan angkat besi, maka didapatkan data sbb :
Juara 1 mampu mengangkat 400 Kg
Juara 2 mampu mengangkat 390 Kg
Juara 3 mampu mengangkat 325 Kg
Juara 4 mempu mengangkat 200 Kg
No Bank Aset (Rp. Triliun)
1 Danamon 21
2 BRI 154
3 BNI 169
4 BCA 176
5 Mandiri 267
Ilustrasi data Ordinal 400 390 325 200
1 2 3 4
Dari data di atas, data ordinal tidak
menyatakan nilai absolut, yaitu Juara 1
tidaklah berarti 4 x kekuatan juara 4, atau
4 x 200 Kg = 800 Kg
b. Data Interval
Memiliki sifat nominal dan ordinal
ditambah memiliki jarak atau interval yg
sama
Pengukuran data interval tidak
memberikan jumlah yg absolut dari objek
yg diukur
Contohnya seperti IPK mahasiswa, seperti
A = 4, B = 3, C = 2, D = 1, E = 0
IlustrasI Data Interval A B C D E
4 3 2 1 0
Interval antara A dgn B = 4 – 3 = 1
Interval antara B dgn C = 3 – 2 = 1
Interval antara C dgn D = 3 – 2 = 1
Interval antara A dgn C = 4 – 2 = 2
Interval antara B dgn C = 3 – 1 = 2
Interval anatar A dgn D = 4 – 1 = 3
Interval antara A dgn D – Interval D dgn C = (A – C) + (C – D)
= (4 -2) + (2 – 1)
= 3
Data interval dapat ditambah atau
dikurangkan
Data interval memiliki urutan dan ukuran
baru serta jarak
Namun tidak dapat disimpulkan bahwa nilai
A empat kali B
Contoh lainnya nilai interval sbb
Contoh Data Klasifikasi Saham BEI
No Kriteria Interval Jarak Jumlah
1 Sangat prospektfi 736 – 879 143 2
2 Prospektif 592 – 735 143 5
3 Cukup Prospektif 448 – 591 143 9
4 Kurang Prospektif 304 – 447 143 3
5 Tidak Prospektif 160 - 303 143 1
C. Data Rasio
Data rasio mengandung sifat-sifat interval
dan memiliki nilai nol mutlak
Contoh berat badan, tinggi, panjang atau
jarak
Misal jika kita memiliki data panjang A =
10 m, B = 20 m, C = 30 m, D = 40 m
Berdasarkan gambar di atas, maka dapat
disimpulkan bahwa D = 4 x A atau 2x B.
Panjang B dapat disebut sebagai 2 x A atau
½ x D
A B C D
0 1 2 3 4
Data primer merupakan data yg diperoleh
langsung dari sumbernya, contoh data
Angket survey pelanggan bank kalbar
Data sekunder adalah data yang telah
diterbitkan atau diolah oleh piha lain,
contoh Buku Sintang Dalam Angka
Sumber Data Statistik
Data sekunder dapat diperoleh dari Badan Pusat Statistik, Bank Indonesia, Kementerian, Dinas pemerintah Daerah, Perbankan dan Perusahaan serta sumber lainnya
Data primer harus dicari dan diolah sendiri oleh peneliti yg biasanya dilakukan melalui wawancara, baik langsung ataupun tidak langsung, Kuesioner
Teknik Pengumpulan
Data
Berdasarkan Cara
Pengambilan
Wawancara
Observasi
Kuesioner
Dokumentasi
Berdasarkan Banyaknya Data
yg diambil
Sensus
Sampel
1. Tabel ; Jumlah Penduduk di Kec Sintang Tahun
2005 – 2010
No Kelurahan/ Desa 2005 2006 2007 2008 2009 2010
1. Tertung 1.228 1.249 1.270 885 932 964
2. Mungguk Bantuk 1.137 1.156 1.176 1.175 1.280 1.324
3. Tanjung Puri 10.498 10.690 10.889 11.003 11.143 11.522
4. Baning Kota 9.151 9.305 9.463 5.095 5.285 5.465
5. Ladang 3.297 3.352 3.409 4.849 4.954 5.122
6. Kapuas Kanan Hilir 5.182 5.269 5.359 5.730 5.781 5.977
7. Kapuas Kanan Hulu 12.500 12.709 12.925 13.945 14.074 14.551
8. Kapuas Kiri Hilir 2.592 2.634 2.679 2.610 2.705 2.797
9. Kapuas Kiri Hulu 4.038 4.106 4.176 4.584 4.724 4.884
10. Teluk Kelansam 1.653 1.681 1.710 849 891 921
11. Sungai Ana - - - 2.850 2895 2.993
12. Merti Guna - - - 452 528 546
13. Tanjung Kelansam - - - 849 878 908
14. Anggah Jaya - - - 557 599 619
15. Lalang Baru - - - 512 548 567
TOTAL 52.276 53.151 54.055 55.945 57.217 59.160
2. Grafik / Diagram Garis
9.800
10.000
10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Penduduk Tanjungpuri
Jumlah Penduduk
Tanjungpuri
3. Diagram Batang
9.800
10.000
10.200
10.400
10.600
10.800
11.000
11.200
11.400
11.600
2005 2006 2007 2008 2009 2010
Jumlah Penduduk Tanjungpuri
2005
2006
2007
2008
2009
2010
TUGAS 2
Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kab. Sintang menginformasikan jumlah aset 3
tahun berturut-turut yang dimiliki oleh 3 Koperasi di Kabupaten Sintang sebagai berikut :
Tahun 2013 :
Koperasi Merano Jaya aset sebesar Rp. 413.000.000,
KSP Uttaran memiliki aset sebesar Rp. 128.000.000,
Kopdit Ganteng-Ganteng Serigala Rp. 98.000.000,
Tahun 2014 :
Koperasi Merano Jaya memiliki aset sebesar Rp. 663.000.000,
KSP Uttaran memiliki aset sebesar Rp. 281.000.000,
Kopdit Ganteng-ganteng Serigala Rp. 118.000.000,
Tahun 2015 :
Koperasi Merano Jaya memiliki aset sebesar Rp. 823.000.000,
KSP Uttaran memiliki aset sebesar Rp. 97.000.000,
Kopdit Ganteng-ganteng Serigala Rp. 108.000.000,
Dari informasi di atas, maka buatlah Tabel dan grafiknya!