StatistiK 2018 - Beranda - Ditjen PDASHL KLHK
Transcript of StatistiK 2018 - Beranda - Ditjen PDASHL KLHK
2018StatistiKDitjen PDASHLDIREKTORAT JENDERAL
PENGENDALIAN DAS DAN HUTAN LINDUNG
KEMENTERIAN LHK
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
KATA PENGANTAR
Sesuai dengan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor P.18 Tahun 2015, DirektoratJenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan Hutan Lindung (Ditjen PDASHL) mempunyai tugasmenyelenggarakan perumusan dan pelaksanaan kebijakan di bidang peningkatan daya dukung daerah aliransungai dan hutan lindung.
Untuk mengetahui upaya-upaya pembangunan di bidang PDASHL yang telah dilaksanakan selama ini makaperlu didukung dengan ketersediaan data dan informasi yang akurat, terpadu dan berkesinambungan. BukuStatistik Ditjen PDASHL Tahun 2018 disusun untuk memenuhi kebutuhan data dan informasi bidang PDASHLdalam kurun waktu lima tahun, yaitu dari tahun 2014 sampai tahun 2018. Namun demikian ada data daninformasi penting lainnya yang perlu disajikan meskipun belum sampai lima tahun.
Penyusunan buku statistik Ditjen PDASHL Tahun 2018 mengacu pada Undang-Undang Nomor 16 Tahun 1997tentang Statistik dan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan NomorP.19/MENLHK/SETJEN/KUM.1/6/2018 tentang Pedoman Penyelenggaraan Statistik Lingkungan Hidup danKehutanan.
Kami menyadari adanya berbagai kekurangan dalam buku ini, oleh karena itu kami mengharapkan saran dankritik untuk penyempurnaannya. Semoga buku ini dapat memberikan manfaat dan dapat digunakan sebagaiacuan data dan informasi bagi semua pihak yang terkait dengan upaya pembangunan bidang PDASHL.Kami sampaikan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada segenap pihak atas bantuandan kerjasamanya dalam penyusunan buku ini.
DIREKTUR JENDERAL,
IB PUTERA PARTHAMA, Ph.D.NIP. 19590502 198603 1 001
i
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
DAFTAR ISI
01
02
06
11
12
13
14
16
Kesatuan Pengelolaan Hutan Lindung
Pengendalian Kerusakan Perairan Darat
Kesekretariatan
Lampiran
Pendahuluan
Perencanaan dan Evaluasi Pengendalian DAS
Rehabilitasi Hutan dan Lahan
Perbenihan Tanaman Hutan
ii
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
PENDAHULUAN
Direktorat Jenderal Pengendalian Daerah Aliran Sungai dan
Hutan Lindung (Ditjen PDASHL) merupakan Unit Organisasi di
bawah Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan yang
melaksanakan tugas untuk merumuskan dan melaksanakan
kebijakan dan standarisasi teknis di bidang pengendalian
daerah aliran sungai dan hutan lindung sesuai dengan
Peraturan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Nomor
P.18 Tahun 2015 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian
Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tema yang diambil untuk pelaksanaan tugas Ditjen PDASHL
adalah “Daerah Aliran Sungai (DAS) Sehat untuk Meningkatkan
Kualitas Lingkungan Hidup”. Untuk mewujudkan tema tersebut,
didukung beberapa sub tema yang menjadi pilar dalam rangka
pencapaian tema pembangunan bidang PDASHL, yaitu
memantapkan perencanaan dan evaluasi pengendalian DAS;
meningkatkan kualitas dan kuantitas rehabilitasi hutan dan
lahan; memantapkan pengelolaan hutan lindung tingkat tapak;
memantapkan pencegahan dan pemulihan kerusakan
ekosistem perairan darat; meningkatkan penyediaan dan
penggunaan benih tanaman hutan yang berkualitas; serta
memantapkan kelembagaan penyelenggaraan tata kelola
pengendalian DAS dan hutan lindung.
Sedangkan sesuai dengan sasaran strategis KLHK serta arah
kebijakan dan strategi nasional, Ditjen PDASHL menjadi
penanggungjawab Program Pengendalian DAS dan Hutan
Lindung. Melalui program pengendalian DAS dan hutan lindung,
Ditjen PDASHL berperan dalam meningkatkan fungsi DAS dan
daya dukung DAS pada kawasan hutan lindung dan luar
kawasan hutan melalui pengelolaan DAS secara lebih efisien,
optimal, adil dan berkelanjutan untuk dapat mengelola sumber
daya hutan dan lahan dengan tetap memenuhi kaidah
sustainable forest management (SFM). Hasil (outcome) yang
diharapkan adalah berkurangnya lahan kritis pada DAS
prioritas dan hutan lindung sehingga dapat mengurangi resiko
bencana alam, dan meningkatkan kesejahteraan masyarakat
dalam usaha komoditas kehutanan.
Sebagaimana mandat dalam RPJMN 2015-2019 dan RenstraKementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan Tahun 2015-2019, penanganan pemulihan DAS diprioritaskan pada 15 DASyaitu DAS Citarum, DAS Ciliwung, DAS Serayu, DAS Solo, DASBrantas, DAS Cisadane, DAS Kapuas, DAS Siak, DAS Musi, DASAsahan Toba, DAS Jeneberang, DAS Saddang, DAS Moyo, DASWay Sekampung, serta DAS Limboto.
01
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
PERENCANAAN DAN EVALUASI PENGENDALIAN DAS
LAHAN KRITIS
Lahan kritis adalah lahan yang berada di dalam dan di luarkawasan hutan yang sudah tidak berfungsi lagi sebagai mediapengatur tata air dan unsur produktivitas lahan sehinggamenyebabkan terganggunya keseimbangan ekosistem DAS.Lahan yang termasuk di dalam kategori lahan kritis akankehilangan fungsinya sebagai penahan air, pengendali erosi,siklus hara, pengatur iklim mikro dan retensi karbon.
Klasifikasi lahan kritis berdasarkan parameter lahan kritisdibagi menjadi 5 (lima) kategori, yaitu sangat kritis, kritis, agakkritis, potensial kritis dan tidak kritis. Periode review lahankritis dilakukan setiap 5 tahun sesuai dengan periode reviewrencana pengelolaan DAS, namun demikian dalam keadaantertentu, apabila diperlukan maka periode review lahan kritisdapat dilakukan sebelum 5 tahun.
Kegiatan rehabilitasi hutan dan rehabilitasi lahan pada lahankritis merupakan salah satu bentuk kegiatan dalam upayamemulihkan daya dukung DAS. Hal ini bukan tanpa alasan,mengingat luas lahan kritis Indonesia sampai saat ini masihmencapai 14 juta Ha.
Maluku: 687,496
Papua: 975,811
Kalimantan: 2,863,472
Jawa: 2,128,680 Balinusra:
953,608
Sulawesi: 1,849,636
Sumatera: 4,547,746
Sumber :Keputusan Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan NomorSK.306/MENLHK/PDASHL/DAS.0/7/2018 tentang Penetapan Lahan KritisNasional.
02
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
DAS YANG DIPULIHKAN DAN DIPERTAHANKAN
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan suatu wilayah daratan
yang merupakan satu kesatuan ekosistem sungai dan anak
sungainya, yang berfungsi menampung, menyimpan dan
mengalirkan air yang berasal dari curah hujan ke danau atau
laut secara alami (Peraturan Pemerintah Nomor 37 Tahun
2017).
Berdasarkan kriteria kondisi lahan, kualitas, kuantitas dan
kontinuitas air, sosial ekonomi, investasi bangunan air dan
pemanfaatan ruang wilayah, DAS diklasifikasikan menjadi 2
kategori yaitu DAS yang dipulihkan dan DAS yang
dipertahankan.
DAS yang dipulihkan daya dukungnya adalah DAS yang kondisi
lahan serta kualitas, kuantitas dan kontinuitas air, sosial
ekonomi, investasi bangunan air dan pemanfaatan ruang
wilayah tidak berfungsi sebagaimana mestinya. Sedangkan
DAS yang dipertahankan daya dukungnya adalah DAS yang
kondisi lahan, kualitas, kuantitas dan kontinuitas air, sosial
ekonomi, investasi bangunan air, dan pemanfaatan ruang
wilayah berfungsi sebagaimana mestinya (Permenhut Nomor
60 Tahun 2016).
Sampai saat ini klasifikasi DAS belum sampai pada tahapanditetapkan oleh Presiden, namun demikian Ditjen PDASHL telahselesai menyusun klasifikasi DAS dengan skala 1:250.000.Secara keseluruhan total DAS di Indonesia sejumlah 17.076DAS dengan luas 189.278.753 Ha.
Dari total DAS yang ada jumlah DAS yang dipertahankan masihlebih besar jika dibandingkan dengan DAS yang dipulihkan,yaitu sebanyak 14.931 DAS atau 87,44 % dan jumlah DAS yangdipulihkan sebanyak 2.145 DAS atau 12,56 %. Jika yangdibandingkan adalah luasan DAS, maka luas DAS yangdipulihkan lebih luas dibanding luas DAS yang dipertahankan.
87,44%
12,56%
DAS yang dipulihkan
DAS yang dipertahankan
3
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
KINERJA DAS
Data dan informasi tentang gambaran menyeluruh mengenai perkembangan kinerja DAS, khususnya untuk tujuan pengelolaan DAS
secara lestari, dilakukan melalui kegiatan monitoring dan evaluasi DAS yang ditekankan pada aspek lahan, tata air, sosial ekonomi,
nilai investasi bangunan dan pemanfaatan ruang wilayah. Dasar monitoring dan evaluasi DAS mengacu pada Permenhut Nomor
P.61/Menhut-II/2014 tentang Monitoring dan Evaluasi pengelolaan Daerah Aliran Sungai.
Untuk mengetahui pengaruh dari intervensi kegiatan yang dilakukan Ditjen PDASHL melalui rahabilitasi hutan dan lahan baik secara
vegetatif maupun pembuatan bangunan konservasi tanah dan air terhadap peningkatan kualitas DAS di 15 DAS prioritas dapat dilihat
antara lain dari indikator perbandingan Qmak/Qmin (Koefisien Regim Aliran atau KRA) dan muatan sedimen.
Tren nilai KRA pada 15 DAS prioritas dari
tahun 2014-2018 menunjukkan nilai yang
beragam. Penurunan nikai KRA terlihat pada
8 DAS, yaitu DAS Asahan Toba, Ciliwung,
Citarum, Bengawan Solo, Brantas, Moyo,
Kapuas serta Jeneberang sedangkan DAS
lainnya menunjukkan nilai KRA yang
fluktuatif atau naik. Adanya tren penurunan
KRA pada 8 DAS prioritas tersebut
memberikan gambaran bahwa intervensi
RHL yang dilakukan selama ini berpengaruh
terhadap peningkatan kesehatan DAS.
4
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
BANJIR
Banjir adalah peristiwa yang terjadi ketika aliran air yangberlebihan merendam daratan. Penyebab umum banjir adalahfaktor alam dan manusia. Faktor alam dapat berupa kondisisungai (kapasitas pengaliran, debit sungai banjir, jumlahbelokan sungai, sumbatan sungai, pendangkalan sungai),karakteristik DAS (intensitas curah hujan, topografi, bentukDAS, jenis tanah, penurunan muka tanah, koefisien aliranpermukaan), serta bencana alam (germpa, tanah longsor).Sementara faktor manusia berkaitan dengan aktivitaspenggunaan lahan.
Berdasarkan banyaknya kejadian banjir, di tahun 2018 tercatatbanjir sebanyak 43 kali.
FORUM DAS
Forum koordinasi pengelolaan DAS adalah wahana koordinasiantar instansi penyelenggara pengelolaan DAS. Forumkoordinasi pengelolaan DAS antara lain mempunyai fungsiuntuk menampung dan menyalurkan aspirasi masyarakatterkait pengelolaan DAS, memberikan sumbangan pemikirandalam pengelolaan DAS serta menumbuhkan danmengembangkan peran pengawasan masyarakat dalampengelolaan DAS (Permenhut Nomor 61 Tahun 2013). Sampaisaat ini telah terbentuk 117 forum DAS.
63 Forum DAS
Kabupaten/Kota
43 Forum DAS
Provinsi/lintas Provinsi
11 Forum DAS Inisiasi
LSM
5
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
REHABILITASI HUTAN DAN LAHAN
Rehabilitasi Hutan dan Lahan adalah upaya untuk memulihkan,
mempertahankan dan meningkatkan fungsi hutan dan lahan
sehingga daya dukung, produktivitas dan peranannya dalam
mendukung sistem penyangga kehidupan tetap terjaga. Teknik
RHL dibagi menjadi 2 (dua) yaitu teknik vegetatif dan sipil
teknis.
REHABILITASI HUTAN
Rehabilitasi hutan adalah upaya penanaman jenis pohon hutan
pada kawasan hutan rusak yang berupa lahan kosong, alang-
alang atau semak belukar untuk mengembalikan fungsi hutan.
Kegiatan rehabilitasi diprioritaskan pada kawasan hutan
lindung. Tujuan rehabilitasi hutan untuk memulihkan fungsi
pokok sebagai perlindungan sistem penyangga kehidupan
untuk mengatur tata air, mencegah banjir, mengendalikan
erosi, mencegah intrusi air laut dan memelihara kesuburan
tanah.
Realisasi kegiatan rehabilitasi hutan untuk kurun waktu tahun
2014-2018 adalah sebesar 104.029 Ha dan untuk tahun 2018
sebesar 25.170 Ha.
2014
2015
2016
2017
2018
486.857 Ha
214.149 Ha
198.346 Ha
200.990 Ha
188.630 Ha
2014 2015 2016 2017
26.162,00Ha
10.508,00Ha
7.066,66Ha
35.123,00Ha
25.170,00Ha
2018
06
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
7
REHABILITASI LAHAN
Kegiatan rehabilitasi lahan tahun 2014-2018 dilaksanakan
melalui kegiatan penanaman pohon/penghijauan pada lahan
sangat kritis dan kritis di luar kawasan hutan. Realisasi
kegiatan penghijauan tahun 2018 seluas 162.500 Ha dan
realisasi selama kurun waktu tahun 2014-2018 seluas 1.181.812
Ha. Rehabilitasi lahan dilaksanakan melalui kegiatan hutan
rakyat dan hutan kota.
Hutan Rakyat
Hutan Rakyat adalah hutan yang tumbuh di atas tanah yang
dibebani hak milik atau hak lainnya dengan luas minimum 0,25
Ha. Pembangunan hutan rakyat diarahkan untuk
mengembalikan produktivitas lahan kritis, konservasi lahan,
perlindungan hutan dan pengentasan kemiskinan melalui
upaya pemberdayaan masyarakat.
Realisasi kegiatan hutan rakyat berasal dari bibit persemaian
permanen (PP), bibit Kebun Bibit Rakyat (KBR) dan bibit
produtif. Realisasi selama kurun waktu tahun 2014-2018 seluas
1.166.736 Ha dan untuk tahun 2018 seluas 162.500 Ha.
Hutan Kota
Hutan Kota adalah suatu hamparan lahan yang bertumbuhan
pohon-pohon yang kompak dan rapat di dalam wilayah
perkotaan baik pada tanah negara maupun tanah hak, yang
ditetapkan sebagai hutan kota oleh pejabat yang berwenang.
Perkembangan kegiatan rehabilitasi lahan melalui pembuatan
hutan kota selama kurun waktu tahun 2014-2017 seluas 1.391
Ha. Khusus tahun 2018 tidak ada lagi penanaman hutan kota
yang dilakukan Ditjen PDASHL.
460.211,99
189.217,77 190.566,86 164.239,51 162.500,00
2014 2015 2016 2017 2018
Luas dalam Ha
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
8
REHABILITASI MNGROVE
Hutan Mangrove adalah komunitas vegetasi pantai tropis yang
khas, tumbuh dan berkembang pada daerah pasang surut,
terutama di laguna, muara sungai dan pantai yang terlindung
dengan substrat lumpur atau lumpur berpasir.
Kegiatan penanaman hutan mangrove/pantai yang
dilaksanakan di seluruh Indonesia pada tahun 2014-2018
seluas 3.123,44 ha dan untuk tahun 2018 seluas 960 ha.
491,00
497,00
1.175,44
960,00
2015
2016
2017
2018
Luas dalam Ha
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
9
BANGUNAN KONSERVASI TANAH DAN AIR
Upaya rehabilitasi juga dilakukan dengan penerapan teknologi
konservasi tanah melalui bangunan konservasi tanah dan air
yang dalam pelaksanaannya diarahkan dengan menerapkan
teknologi yang ramah lingkungan dan dapat diterima
masyarakat, menggunakan bahan baku alami, terdapat di
lokasi serta tidak menimbulkan dampak negatif terhadap
lingkungan.
Dam Pengendali
Dam Pengendali adalah bendungan kecil yang dapat
menampung air (tidak lolos air), dengan konstruksi urugan
tanah, urugan tanah dengan lapisan kedap air atau konstruksi
beton (tipe busur) untuk mengendalikan erosi dan banjir dan
dibuat pada alur jurang/sungai kecil, dengan tinggi maksimum
8 m. Manfaat dari Dam Pengendali antara lain dapat
mengendalikan endapan aliran air yang ada di permukaan
tanah yang berasal dari daerah tangkapan air di bagian
hulunya, dan berfungsi sebagai sumber air bagi masyarakat
dan irigasi.
Dam Penahan
Dam Penahan adalah bendungan kecil yang lolos air dengankonstruksi bronjong batu atau trucuk bambu/kayu yang dibuatpada alur jurang dengan tinggi maksimum 4 m, yangbermanfaat untuk mengendalikan endapan dan aliran airpermukaan dari daerah tangkapan air di bagian hulu danmeningkatnya permukaan air tanah di bagian hilirnya.
Pengendali Jurang (Gully Plug)
Bangunan pengendali jurang adalah bendungan kecil yanglolos air yang dibuat pada parit-parit melintang alur paritdengan konstruksi bronjong batu, kayu atau bambu.
Sumur Resapan
Sumur resapan adalah salah satu rekayasa teknik konservasiair berupa bangunan yang dibuat sedemikian rupa sehinggamenyerupai bentuk sumur gali dengan kedalaman tertentuyang berfungsi sebagai tempat menampung air hujan yangjatuh dari atas atap rumah atau daerah kedap air danmeresapkannya ke dalam tanah.
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
10
.
75
2 - 1 -
474
1.92
1
291
1.85
3
691
211
786
160
6.94
2
2.73
3
1.12
0
3.4
43
755
6.4
17
6.00
0
124
- - - -
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
Dam Pengendali Dam Penahan Gully Plug Sumur Resapan Air Embung
Embung Air
Embung air adalah bangunan penampung air berbentuk kolamyang berfungsi untuk menampung air hujan/air limpasan atauair rembesan pada lahan tadah hujan yang berguna sebagaisumber air untuk memenuhi kebutuhan pada musim kemarau
POTENSI PRODUKSI KAYU DARI HUTAN RAKYAT
Potensi produksi hutan rakyat diperoleh dari hasil kegiatan
inventarisasi standing stock hutan rakyat hasil tanaman bibit
KBR yang telah berumur minimal 5 tahun. Selama kurun waktu
4 tahun potensi produksi hutan rakyat telah mencapai sebesar
84.242.382 M³.
Jumlah dalam Unit
2017
20.320.000
2015
23.009.579
2016
20.132.000
2018
20.780.804
Volume dalam M³
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
11
PERBENIHAN TANAMAN HUTAN
Perbenihan tanaman adalah segala sesuatu yang berkaitan dengan pengadaan, pengelolaan dan peredaran benih tanaman
(Peraturan Pemerintah Nomor 44 Tahun 1995). Sementara bibit adalah tumbuhan muda hasil pengembangbiakan secara generatif
atau vegetatif (Permenhut Nomor P.17/Menhut-II/2012). Untuk mendukung kegitan RHL, bibit berkualitas diperoleh dari kegiatan
pembuatan bibit berupa kebun bibit rakyat, persemaian permanen dan bibit produktif.
Kebun Bibit Rakyat (KBR)
Kebun Bibit Rakyat adalah kebun bibit
yang dikelola oleh kelompok masyarakat
yang beranggotakan baik laki-laki
maupun perempuan, melalui pembuatan
bibit berbagai jenis tanaman hutan dan
atau tanaman serbaguna (MPTs) yang
pembiayaannya dapat bersumber dari
dana pemerintah atau non pemerintah
(Permenhut Nomor P.17/Menhut-II/2012).
Persemaian Permanen (PP)
Persemaian Permanen adalah
persemaian yang dibangun pada lokasi
yang tetap dan dilengkapi dengan
sarana, prasarana produksi bibit yang
lengkap dan modern. Umumnya
digunakan dalam jangka panjang,
kapasitas produksi bibit cukup besar dan
lokasi yang cukup luas. Sampai saat ini
terdapat 52 PP di seluruh Indonesia.
Bibit Produktif
Bibit produktif merupakan tanaman
berkayu yang menghasilkan buah dan
memiliki nilai ekonomi untuk
meningkatkan kesejahteraan
masyarakat serta berfungsi sebagai
tanaman penghijauan.
117.980.000
32.425.000 36.840.000
13.070.000 12.912.837
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
664.130
3.210.211
2.623.573
Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
27.700.000
37.378.014
48.718.521 52.069.475 49.549.368
Th. 2014 Th. 2015 Th. 2016 Th. 2017 Th. 2018
(Jml Batang) (Jml Batang) (Jml Batang)
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
12
KESATUAN PENGELOLAAN HUTAN LINDUNG
Fasilitasi KPHL
Pembangunan KPH secara eksplisit diamanatkan di dalam
Undang-Undang Nomor 41 Tahun 1999, yang selanjutnya
ditindaklanjuti dengan penerbitan Peraturan Pemerintah
Nomor 6 Tahun 2007. Peraturan Pemerintah Nomor 3 Tahun
2008 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana
Pengelolaan Hutan serta Pemanfaatan Hutan. Kebijakan
menuju pengelolaan hutan berbasis wilayah melalui Kesatuan
Pengelolaan Hutan (KPH) merupakan langkah besar menuju
perbaikan tata kelola hutan di Indonesia dengan membangun
prakondisi untuk pengelolaan hutan. Sampai dengan tahun
2017.
Dalam upaya mendorong operasionalisasi KPHL, Ditjen PDASHL
memberikan intervensi kepada KPHL berupa fasilitasi
penyusunan dokumen perencanaan, sarana dan prasarana
kantor KPHL serta pengelolaan hutan.
Dari KPHL yang ada, juga telah dilakukan identifikasi potensi
dari masing-masing KPHL. Bahkan di tahun 2018 telah ada 2
(dua) perjanjian kerja sama antara Ditjen PDASHL dengan
perusahaan dalam pemanfaatan HHBK, yaitu di KPHL Unit VIII
Mamasa Tengah dan Unit VI Solok.
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
13
PENGENDALIAN KERUSAKAN PERAIRAN DARAT
Kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan di daerah tangkapan air, di sempadan danau, sempadan sungai, daerah imbuhan mata air, dan
sekitar mata air dilaksanakan disamping untuk memulihkan fungsi ekosistem sungai dan mata air pada 15 DAS prioritas juga untuk
mengurangi laju sedimentasi pada 15 danau prioritas. Untuk mengetahui pengaruh kegiatan rehabilitasi hutan dan lahan dilakukan
pengukuran kualitas air pada 15 danau prioritas.
1
2
3
4
5
6
8
9
11
12
14
15
10
7
13
Danau Toba1 Danau Maninjau2 Danau Singkarak3Danau Kerinci4 Danau Rawa Danau5 Danau Rawa Pening6 Danau Batur7 Danau Sentarum8
Danau Kaskade Mahakam9 Danau Tempe10 Danau Matano11 Danau Poso12 Danau Limboto13 Danau Tondano14 Danau Sentani15
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
14
KESEKRETARIATAN
Pelaksanaan Anggaran
Dalam kerangka pendanaan atau kerangka anggaran, arah
kebijakan Ditjen PDASHL dilaksanakan melalui intervensi
anggaran langsung dan intervensi regulasi. Pemerintah pusat
akan mengalokasikan anggaran secara langsung melalui APBN
maupun melalui dana transfer dari pusat ke daerah berupa
Dana Alokasi Khusus (DAK) dapat menjadi sumber pendanaan
pelaksanaan program pengendalian DAS dan Hutan Lindung,
termasuk kerjasama melalui Hibah Luar Negeri dan Hibah
Dalam Negeri.
Sumber Daya Manusia
Dalam menjalankan tugas dan fungsinya, Ditjen PDASHLmemiliki sumber daya manusia yang tersebar baik di pusatmaupun daerah. Sampai saat ini tersedia Aparatur Sipil Negara(ASN) di lingkup Ditjen PDASHL sekitar 1.677 orang baik yangsudah PNS atau yang masih CPNS.
88,46 %88,50 %
97,58 %
92,08 %
2014
95,44 %
2015 2016 2017 2018
SD :13 Orang
SLTP : 10 Orang
SLTA : 519 Orang
D2/D3/D4 : 54 Orang
S1 : 793 Orang
S2 : 275 Orang
S3 : 13 Orang
Gol. I : 10 Orang
Gol. II : 271 Orang
Gol. III : 1.117 Orang
Gol. IV : 89 Orang
PEH : 370 Orang Non PEH : 36 Orang
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
15
Sarana dan Prasarana
Ditjen PDASHL memiliki sarana dan prasarana di pusat dan
daerah. Seluruh UPT telah memiliki kantor dan sarana
pendukung seperti kendaraan roda-2, roda-4, roda-6,
laboratorium dan lain-lain.
Kerjasama dan Produk Hukum
Dalam kurun waktu 2015 – 2018 Direktorat Jenderal PDASHLtelah menjalin kerjasama dengan berbagai pihak di dalam danluar negeri baik di tingkat Menteri, Direktur Jenderal, maupunKepala UPT dalam bentuk Nota Kesepahaman (MoU) maupunPerjanjian Kerjasama (PKS) dalam rangka mendukungpelaksanaan kegiatan PDASHL.
Selain kerjasama yang telah dilakukan, Ditjen PDASHL jugamenyelenggarakan fungsi untuk penyusunan norma, standar,prosedur, dan kriteria di bidang penyelenggaraan pengelolaandaerah aliran sungai, pembinaan kesatuan pengelolaan hutanlindung, perbenihan tanaman hutan, penanaman danpemeliharaan tanaman hutan, pemulihan kerusakan ekosistemperairan darat, rehabilitasi hutan dan lahan, serta konservasitanah dan air. Pada tahun 2018, telah menyelesaikan sebanyak1 (satu) Permen LHK dan 7 (tujuh) Peraturan Dirjen PDASHL.
346.451 M³ Tanah Kantor
45.831 M³ Tanah Rumah Dinas
354.035 M³ Tanah Lain-lain
148 Unit Gedung Kantor
160 Unit Rumah Dinas
357 Unit Lain-lain
354 Unit Roda-4
910 Unit Roda-2
180 Unit Lain-lain (Perahu, Traktor)
TANAH
GEDUNG
KENDARAAN
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
LAMPIRAN16
Luas dan Penyebaran Lahan Kritis Tahun2006, 2011, 2013 dan 2018
17
Jumlah dan Luas DAS yang Dipulihkan danDipertahankan Per Region (Skala1:250.000)
18
Data Kinerja DAS (Koefisien Regim Aliran /KRA) di 15 DAS Prioritas Tahun 2015-2018
19
Data Kinerja DAS (Muatan Sedimen) di 15DAS Prioritas Tahun 2015-2018
20
Data Kejadian Banjir Tahun 2014-201821
Forum DAS yang Terbentuk sampai denganTahun 201826
Rehabilitasi Hutan dan Lahan Tahun 2014-2018
30
Rehabilitasi Hutan (Reboisasi) Tahun 2014-2018
31
Rehabilitasi Lahan Tahun 2014-201832
Rehabilitasi Lahan/Hutan Rakyat Tahun2014-2018
33
Rehabilitasi Lahan/Hutan Kota Tahun 2014-2018
34
Rehabilitasi Mangrove Tahun 2014-201835
Bangunan DAM Pengendali Tahun 2014-2018
36
Bangunan DAM Penahan Tahun 2014-201837
Bangunan Pengendali Jurang/Gully PlugTahun 2014-2018
38
Bangunan Sumur Resapan Tahun 2014-2018
39
Bangunan Embung Air Tahun 2014-201840
Potensi Produksi Kayu dari Hutan Rakyat(Standing Stock) Tahun 2015-2018
41
Pembangunan Kebun Bibit Rakyat Tahun2014-2018
42
Penyediaan Bibit Produktif Tahun 2016-2018
43
Penyediaan Bibit Persemaian PermanenTahun 2014-201844
Fasilitasi Kegiatan KPHL sampai denganTahun 201845
Pengesahan Rencana Pengelolaan HutanJangka Panjang (RPHJP) KPHL sampaidengan Tahun 2018
47
Potensi Hutan dan KerjasamaPemanfaatan Hutan pada KPHL sampaidengan tahun 2018
50
Kualitas Air pada 15 Danau Prioritas Tahun2014 - 2018
53
Penyerapan Anggaran Satker LingkupDitjen PDASHL Tahun 2014-2018
58
Rekapitulasi Sebaran PNS dan CPNSLingkup Ditjen PDASHL Tahun 2014-2018
60
Sebaran PNS dan CPNS Lingkup DitjenPDASHL menurut Tingkat PendidikanTahun 2014 - 2018
61
Sebaran PNS dan CPNS Lingkup DitjenPDASHL menurut Golongan Tahun 2014 -2018
62
Sebaran Pejabat Fungsional Lingkup DitjenPDASHL Tahun 2014-2018
63
Sarana dan Prasarana Ditjen PDASHLTahun 2014-2018
64
Kerjasama Luar Negeri Lingkup DitjenPDASHL Tahun 2014 - 2018
69
Produk Hukum Bidang PDASHL Tahun 2014- 2018
73
http://sim-pdashl.menlhk.go.id Ditjen PDASHLDitjen_pdashl DitjenPDASHL
Direktorat Jenderal Pengendalian DAS dan Hutan Lindung
Kementerian LHK
Gedung Manggala Wanabakti Blok I Lantai 12-13
Jl. Gatot Subroto Senayan Jakarta Pusat
Dokumen
dapat
diunduh
melalui
tautan:
http://bit.ly/StatistikDitjenPDASHL2018