Standart Pelayanan Farmasi RS,Blok 7

74
STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT Dra. Sri Kadarinah, Apt.

description

Standart Pelayanan Farmasi RS,Blok 7

Transcript of Standart Pelayanan Farmasi RS,Blok 7

STANDAR PELAYANAN FARMASIDI RUMAH SAKIT

Dra. Sri Kadarinah, Apt.

PENDAHULUAN :

Rumah sakit suatu tempat untuk menye-lenggarakan upaya kesehatan kegiatan untuk memelihara dan meningkatkan kesehatan dengan tujuan meningkatkan derajat kesehatan yang optimal bagi masyarakat

Upaya kesehatan diselenggarakan dengan : pende-katan pemeliharaan; peningkatan kesehatan (pro-motif); preventif; kuratif dan rehabilitatif yg dilak-sanakan secara menyeluruh, terpadu dan berkesi-nambungan

(UU RI No. 44 th 2009 ttg RS)

Keunikan Rumah Sakit

Rumah Sakit adalah Padat Karya RS modern juga padat modal dan padat teknologi,

namun tidak mengurangi SDM Organisasi yang rumit, di dalamnya bekerja orang-

orang dari puluhan profesi Di RS, secara historis peran dokter adalah

dominan, hal ini menyebabkan ketidakseimbangan kewenangan dan menimbulkan benturan kepentingan dengan profesi lain

PENDAHULUAN ( lanjutan 1..

PENDAHULUAN ( lanjutan 2..

TUGAS : melaksanakan upaya kesehatan secara berdaya dan berhasil guna dengan mengutamakan penyembuhan dan pemeliharaan yang dilaksanakan secara serasi dan terpadu dengan upaya peningkatan dan pencegahan serta melaksanakan rujukan.

FUNGSI : menyelenggarakan pelayanan medik; pelayanan penunjang medik & non medik; pelayanan dan asuhan keperawatan; pelayanan rujukan; pen-didikan dan pelatihan; penelitian dan pengembangan serta administrasi umum dan keuangan.

PENDAHULUAN ( lanjutan 3..

Bagaimana mengetahui organisasi (RS) telah me-menuhi seperangkat persyaratan (standar) ?

AKREDITASI KARS (Komite Akreditasi Rumah Sakit) Indonesia

Tujuan : Menentukan apakah rumah sakit sudah memenuhi standar yang dirancang untuk memperbaiki keselamatan dan mutu pelayanan.

PENDAHULUAN ( lanjutan 4..

Standar Akreditasi RS mengacu pada :

International Principles for Healthcare Standards 3rd Ed Dec.2007, ISQua

Joint Commission International Accreditation Standards for Hospitals, 4th Ed. 2011

Instrumen Akreditasi Rumah Sakit, Edisi 2007, (KARS)

Standar spesifik lainnya untuk rumah sakit

PENDAHULUAN ( lanjutan 5..

Standar dikelompokkan menurut fungsi rumah sakit yang terkait dengan pelayanan pasien, upaya men-ciptakan organisasi-manajemen yang aman, efektif, terkelola dengan baik

UU No. 44 Tahun 2009 Tiap RS wajib menjalani akreditasi.

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT

LAMA : 16 pelayanan + Patient safety Tiap Pelayanan ada 7 standar dg bbrp parameter:

1. Falsafah dan tujuan2. Administrasi dan Pengeloaan3. Staff dan Pimpinan4. Fasilitas dan Peralatan5. Kebijakan dan Prosedur6. Pengembangan Staff dan Program Pendidikan7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu.

SK Menkes No. 1197/MENKES/SK/X/2004

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (1)

Standar Akreditasi Rumah Sakit KARS 2011

Joint Commission International (JCI)

1. Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien (7 Bab)

2. Standar Manajemen Rumah Sakit (6 Bab)3. Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (1

Bab)4. Sasaran Milenium Development Goal,s (1 Bab)

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (2)

Standar Pelayanan Berfokus pada Pasien :Bab 1 : Akses ke Pelayanan & Kontinuitas Pelayanan

(APKP) Bab 2 : Hak Pasien dan Keluarga (HPK/PFR)Bab 3 : Asesmen Pasien (AP/AOP)Bab 4 : Pelayanan Pasien (PP/COP)Bab 5 : Pelayanan Anestesi dan Bedah (PAB)Bab 6 : Manajemen dan Penggunaan Obat (MPO)Bab 7 : Pendidikan Pasien dan Keluarga (PPK)

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (3)

Standar Manajemen Rumah Sakit :Bab. 1 : Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien

(PMPK)Bab. 2 : Pencegahan dan Pengendalian Infeksi (PPI)Bab. 3 : Tata Kelola, Kepemimpinan dan Pengarahan

(TKP)Bab. 4 : Manajemen Fasilitas dan Keselamatan (MFK)Bab. 5 : Kualifikasi dan Pendidikan Staff (KPS)Bab. 6 : Manajemen Komunikasi dan Informasi (MKI)

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (4)

Sasaran Keselamatan Pasien Rumah Sakit (SKPI)

International Patient Safety Goals (IPSG ) Sas. 1 : Ketepatan Identifikasi PasienSas. 2 : Peningkatan Komunikasi yang EfektifSas. 3 : Peningkatan Keamanan Obat yang Perlu

DiwaspadaiSas. 4 : Kepastikan Tepat Lokasi, Tepat Prosedur, Tepat

Pasien OperasiSas. 5 : Pengurangan Risiko Infeksi Terkait Pelayanan

Kesehatan.Sas. 6 : Pengurangan Risiko Pasien Jatuh

STANDAR AKREDITASI RUMAH SAKIT (5)

Sasaran Milenium Development Goals (MDGs)

Sas. 1 : Penurunan Angka Kematian Bayi dan Peningkatan

Kesehatan IbuSas. 2 : Penurunan angka kesakitan HIV/AIDSSas. 3 : Penurunan angka kesakitan TB

PELAYANAN FARMASI

Paradigma pelayanan kefarmasian product oriented patient oriented

Kepuasan dan Keselamatan Pasien

Program patient safety, membangun sistem mencegah terjadinya kejadian yang tidak diharapkan yang disebabkan oleh kesalahan/ kelalaian akibat melak-sanakan tindakan atau tidak mengambil tindakan yang harus diambil.

PELAYANAN FARMASI :

SK MENKES : 1333/Menkes/SK/XII/1999 Pelayanan farmasi rumah sakit adalah bagian yang tidak terpisahkan dari sistem pelayanan kesehatan rumah sakit yang berorientasi kepada pelayanan pasien; penyediaan obat yang bermutu; termasuk pelayanan farmasi klinik yang terjangkau bagi semua lapisan masyarakat.

DIFINISI/PENGERTIAN :

Mutu Pelayanan Farmasi Rumah Sakit adalah pelayanan farmasi yang menunjuk pada tingkat kesempurnaan pelayanan dalam menimbulkan kepuasan pasien sesuai kepuasan rata-rata masya-rakat serta penyelenggaraannya sesuai standar pelayanan yang ditetapkan serta sesuai dengan kode etik profesi farmasi.

DIFINISI/PENGERTIAN : (1)

Pengelolaan perbekalan farmasi adalah suatu proses yang merupakan siklus kegiatan, dimulai dari pemilihan; perencanaan; pengadaan; penerimaan, penyimpanan, pendistribusian, pengendalian, peng-hapusan, administrasi dan pelaporan serta evaluasi yang diperlukan bagi kegiatan pelayanan

DIFINISI/PENGERTIAN : (2)

Pharmaceutical Care (Pelayanan kefarmasian) merupakan suatu kegiatan yang terpadu dengan tujuan mengidentifikasi, mencegah dan menye-lesaikan masalah obat dan masalah yang berhu-bungan dengan kesehatan.

DIFINISI/PENGERTIAN : (3)

Pengendalian mutu adalah suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan penilaian terhadap pe-layanan yang diberikan secara terencana dan sistematis, sehingga dapat diidentifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta menyediakan tin-dakan yang diambil sehingga terbentuk proses pe-ningkatan mutu pelayanan farmasi yang berke-sinambungan

STANDAR PELAYANAN FARMASI DI RUMAH SAKIT

SK Menkes : 1197/Menkes/SK/X/2004

1. Falsafah dan tujuan2. Administrasi dan Pengeloaan3. Staff dan Pimpinan4. Fasilitas dan Peralatan5. Kebijakan dan Prosedur6. Pengembangan Staff dan Program Pendidikan7. Evaluasi dan Pengendalian Mutu.

1. Falsafah dan tujuan

Instalasi Farmasi : Adalah satuan kerja operasional yang memiliki tugas menyediakan tempat atau fasilitas penyelenggaraan semua fungsi pekerjaan kefarmasian.

TUJUAN :

Pelayanan yang optimal baik dalam kondisi biasa maupun luar biasa.

Pelayanan yang profesional Melaksanakan KIE Menjalankan pengawasan sesuai dg ketentuan

yg berlaku Melakukan dan memberi pelayanan bermutu

melalui analisa, telaah dan evaluasi. Mengawasi dan memberikan pelayanan

bermutu Mengadakan penelitian di bidang kefarmasian.

FUNGSI :

Pengelolaan Perbekalan Farmasi (Manajerial) Memilih perbekalan farmasi Merencanakan kebutuhan Mengadakan perbekalan farmasi Memproduksi perbekalan farmasi Menerima Menyimpan Mendistribusikan

Lanjutan ……

Pelayanan Kefarmasian (Fungsional) : Mengkaji KO/Resep

(mengidentifikasi; mencegah/mengatasi…) Memantau efektifitas dan keamanan

penggunaan obat. Memberikan informasi dan atau konseling Melakukan IV Admixture Menyiapkan Nutrisi Parenteral Melakukan pengelolaan obat kanker TDM

2. ADMINISTRASI DAN PENGELOLAAN

Pelayanan farmasi diselenggarakan dengan visi; misi; tujuan dan bagan organisasi yang mencerminkan penyelenggaraan berdasarkan filosofi pelayanan kefarmasian.

Struktur Organisasi dan Tata Kerja (SOTK)(Bagan yang menggambarkan pembagian tugas; koordinasi dan kewenangan serta fungsi .

Lanjutan SOTK ………..

Kerangka organisasi minimal mengakomodir : Penyelenggaraan pengelolaan perbekalan farmasi Pelayanan farmasi klinik dan Manajemen mutu

Dievaluasi dan direvisi secara periodik Perubahan lingkup pelayanan, baik pe (+)

ataupun (-) Perubahan pola kepegawaian Perubahan peran /status rumah sakit

Contoh Struktur Organisasi Instalasi Farmasi RS

1

2

3

a. Panitia Farmasi dan Terapi • Organisasi yg mewakili hubungan komunikasi antara

staff medis dan staff farmasi.• Tujuan : Menerbitkan suatu kebijakan yang terkait

dengan obat.• Fungsi dan Ruang Lingkup :

Mengembangkan dan mengevaluasi FRS Membantu IF dalam mengembangkan tinjauan

terhadap kebijakan/peraturan penggunaan obat. Melakukan tinjauan penggunaan obat Mengumpulkan/evaluasi laporan : MESO

Lintas Fungsi yang terkait erat dengan Instalasi Farmasi

b. Panitia lain seperti : Panitia Pengendalian Infeksi Nosokomial Panitia Mutu Pelayanan kesehatan rumah

sakit Patient Safety TIM TB; TIM HIV; TIM PTRM Dan panitia lain yang terkait dengan

perbekalan farmasi.

Administrasi dan Pelaporan Administrasi meliputi :

pengelolaan perbekalan farmasi keuangan pelayanan farmasi Penghapusan .

Pelaporan pelayanan/kegiatan kefarmasian; pengelolaan perb. Farmasi tenaga dll

TUJUAN :tersedianya data yang akurat sebagai bahan evaluasi dan untuk perencanaan kegiatan dan anggaran

3. STAFF DAN PIMPINAN

SDM yang melakukan pekerjaan kefarmasian di RS

Terdaftar di Kemkes dan Assosiasi Profesi Mempunyai Ijin kerja dan SK Penempatan

a. Ka. Instalasi Farmasi /Dept.Farmasi : APT (+)b. Pelayanan kefarmasian dilaksanakan oleh

tenaga farmasi yang profesional. Kualitas dan ratio disesuaikan dengan beban kerja, cakupan pelayanan, serta perkembangan dan visi rumah sakit.

Staff dan Pimpinan ….

Staff dan Pimpinan ……….

c. Analisa Kebutuhan Tenaga :• Jenis Ketenagaan

Untuk Pekerjaan Kefarmasian Untuk pekerjaan administrasi-keuangan (penunjang)

• Pendidikan : • Disesuaikan dengan jenis pelayanan/fungsi.

• Beban Kerja : Kapasitas Tempat tidur: BOR; Jumlah Kunjungan poli (jumlah resep per hari) Idealnya : 30 TT = 1 Apoteker

Staff dan Pimpinan …………..

Waktu pelayanan : • 24 jam : 3 shiff• s/d jam 21 Malam : 2 shiff

Jenis Pelayanan : Pelayanan gawat darurat Pelayanan rawat inap; Intensif; rawat jalan Pelayanan distribusi farmasi & sistem yang

digunakan Penyimpanan Produksi Obat

4. FASILITAS DAN PERALATAN

Harus tersedia ruangan dan peralatan/fasilitas yang mendukung administrasi; profesionalisme dan fungsi teknik kefarmasian, sehingga menjamin terselengga-ranya pelayanan farmasi yang fungsional, profesional dan etis.

a. Bangunan b. Peralatan

BANGUNAN

Fasilitas bangunan dan ruangan harus memenuhi ketentuan.

Lokasi menyatu dengan sistem pelayanan rumah sakit.

Luas cukup Dipisahkan : antara fasilitas administrasi;

pelayanan dan dispensing. Persyaratan ruang memenuhi : K3; Stabilitas;

Keamanan

Pembagian ruangan :

Kantor Ruang Produksi steril / non steril Ruang Penyimpanan

Ruang dg kondisi umum Ruang dg kondisi khusus

Ruang Distribusi Pelayanan Rajal; Ranap

Ruang Konsultasi Ruang Informasi obat :

LR : 200 TT = 20 m² ; 400-600 TT = 40 m²; 1300 TT = 70 m²

Ruang Arsip Dokumen

PERALATAN :

Memenuhi persyaratan yang ditetapkan Harus sensitif dan ditera/kalibrasi secara rutin

(1x th) Macam peralatan :

Kantor Produksi Penyimpanan Pendistribusian/pelayanan Konsultasi /Informasi Obat. Peralatan Ruang Arsip

PENGELOLAAN OBAT & ALKES:a.Memilihb.Merencanakanc.Mengadakand.Memproduksie.Menerimaf. Menyimpang.Mendistribusika

n

PELAYANAN KEFARMASIAN

DALAM PENGGUNAAN OBAT & ALKES

a. Mengkaji instruksi pengobatan/resep

b. Identifikasi DRPc. Mencegah dan

mengatasi DRPd. Memantau efektifitas

& keamanane. PIO, konseling, IV

adm TPN, TDM, pencam-puran obat sitostatika

5. KEBIJAKAN DAN PROSEDUR

SIKLUS PENGELOLAAN OBAT

Use Procurement

Selection

Distribution

Management Support

OrganizationFinancing

Information ManagementHuman Resources

Merupakan proses kegiatan sejak dari meninjau masalah kesehatan yang terjadi di RS, identifikasi pemilihan terapi, bentuk dan dosis, menentukan kriteria pemilihan dengan memprioritaskan obat esensial, standarisasi sampai menjaga dan memperbaharui standar obat.

Selection

Selection

Dilakukan oleh PFT (Panitia Farmasi dan Terapi).

Sesuai Formularium Rumah Sakit Sistem Formularium Kontinuitas ketersediaan obat

Procurement

Meliputi proses perencanan dan pengadaan.

Perencanaan: Proses kegiatan dalam pemilihan jenis, jumlah dan harga perbekalan farmasi yang sesuai dengan kebutuhan dan anggaran, untuk menghindari kekosongan obat dengan menggunakan metode yang dapat dipertanggungjawabkan.

Procurement

Pengadaan: Merupakan kegiatan untuk

merealisasikan kebutuhan yang telah direncanakan dan disetujui.

StorageMerupakan

kegiatan pengaturan perbekalan farmasi menurut persyaratan yang ditetapkan (Good Storage Practice)

Good Storage Practice

1. Berdasarkan stabilitas /sifat fisika kimia bahan obat

2. Berdasarkan peraturan perundang-undangan (control drugs)

3. Berdasarkan bentuk sediaan4. Berdasarkan Alfabetis/farmakologi5. Berdasarkan Fast Moving-Slow Moving-

Very Slow Moving dll

Distribution

Hospital drug distribution system :

1. Floor stock system.2. Individual prescription order

system.3. Unit dose drug distribution

system.

USE

Pengkajian resep/pemantauan terapi obat pasien

Dispensing Pemantauan dan Pelaporan

Efek Samping Obat Pelayanan Informasi Obat Pelayanan Konseling Pemantauan kadar obat

dalam darah Ronde/Visite Pasien Pengkajian Penggunaan Obat

Pelayanan Informasi Obat

Menjawab pertanyaan, baik yang berasal dari pasien/keluarga pasien, dokter, perawat dan petugas kesehatan lain.Dalam aktivitas Panitia Farmasi dan Terapi, berupa pengembangan kebijakan penggunaan obat di RS, serta monograph obat sebagai konsiderasi proses penyusunan formularium.Publikasi, berupa leaflet, bulletin, atau publikasi ilmiah untuk media massa.Dalam bidang pendidikan dan pelatihan, berupa materi-materi ilmiah mengenai penggunaan obat.Informasi mengenai evaluasi penggunaan obat, yang diperlukan oleh pihak manajemen Rumah Sakit.

Pelayanan Konseling Konseling dilakukan kepada pasien untuk

memecahkan masalah penggunaan obat oleh pasien, dalam rangka meningkatkan pengetahuan dan kepatuhan pasien terhadap instruksi pengobatan.

Konseling sebaiknya diberikan dalam ruang khusus yang menjamin privasi dan kenyamanan pasien. Pada pasien rawat inap, konseling dapat diberikan di tempat tidur pasien (bed side counseling) maupun di ruangan khusus (kepada keluarga pasien).

Pelayanan Konseling

Kriteria pasien yang perlu diberikan konseling:

Pasien rujukan dokter Pasien dengan penyakit kronis Pasien dengan obat yang berindeks

terapetik sempit dan polifarmasi Pasien geriatri Pasien pediatri Pasien pulang (patient discharge)

Pemantauan terapi obat pasien

Kegiatan ini meliputi upaya pengkajian resep untuk mengidentifikasi Drug Related Problem baik problem farmasetis (bentuk dan kekuatan sediaan, dosis dan jumlah obat, stabilitas dan ketersediaan, aturan, cara dan teknik penggunaan) maupun problem klinis (ketepatan indikasi, dosis dan waktu penggunaan obat, duplikasi pengobatan, alergi, integrasi dan efek samping obat, kontra indikasi, efek aditif)

KEBIJAKAN (CONTOH …..)

Kebijakan Pelayanan Kefarmasian Pelayanan Farmasi Satu Pintu Penggunaan Formularium Rumah Sakit Pelayanan Farmasi bagi pasien Jamkesmas

dan Klas 3

Lanjutan…………

Protap Pengelolaan Perbekalan Farmasi• Seleksi; Perencanaan; Pengadaan;

Penerimaan;Penyimpanan; Distribusi ……Protap Pelayanan Kefarmasian• Kajian Resep• Dispensing• Konseling• Rekonstitusi Obat Sitostatika• MESO

6. PENGEMBANGAN STAFF DAN PROGRAM

PENGEMBANGAN.

Pendidikan dan Pelatihan adalah suatu proses atau upaya peningkatan pengetahuan dan pemahaman di bidang kefarmasian atau bidang yang berkaitan dg kefarmasian secara berkesinambungan untuk meningkatkan penge-tahuan; ketrampilan dan kemampuan di bidang kefar-masian.

Pendidikan dan pelatihan merupakan program pengem-bangan SDM, untuk meningkatkan potensi dan pro-duktifitas secara optimal, demikian juga bagi pegawai baru wawasan; pengetahuan dan ketrampilan.

Pengembangan Staff lanjutan………

Tujuan : Mempersiapkan sumber daya manusia Meningkatkan pemahaman tentang pelayanan

farmasi di RS Meningkatkan ketrampilan, pengetahuan dan

kemam-puan disesuaikan dengan rencana pengembangan pelayanan farmasi , misal

Manajemen Pengelolaan Perbekalan Farmasi Sistem pelaporan keuangan dll Produksi Farmasi Tehnik Aseptis; TPN Farmasi klinik Tehnik Komunikasi dll

Pengembangan Staff lanjutan …………

Ruang Lingkup : Pendidikan Formal Pelatihan; kursus singkat; workshop dll

Penelitian dan Pengembangan PelayananPenelitian : Penelitian farmasetik metode pemberian dll Penelitian klinis Penellitian dan pengembangan pelayanan kesehatan

cost benefit dalam pelayanan farmasi Evaluasi program dan pelayanan farmasi

Pengembangan Staff lanjutan … (1)

PENGEMBANGAN PELAYANAN :meningkatkan mutu perbekalan farmasi dan obat-obatan yang diproduksi serta mengembangkan dan melaksanakan praktek farmasi klinik

APOTEKER IFRS

Pengembangan fungsi IFRS dapat diterima oleh Pimpinan dan Staff medik rumah rumah sakit

7. EVALUASI DAN PENGENDALIAN MUTU

Pelayanan farmasi harus mencerminkan kwalitas pelayanan yang bermutu, melalui cara pelayanan farmasi yang baik.

TUJUAN : Agar setiap pelayanan farmasi memenuhi

standar yang ditetapkan memuaskan dan menurunkan komplain pelanggan.

Terciptanya pelayanan farmasi yang menjamin efektifitas obat dan keamanan pasien.

EVALUASI

Adalah suatu proses penilaian kinerja pelayanan kefarma-sian, meliputi penilaian terhadap SDM; Pengelolaan perbekalan farmasi; dan pelayanan kefarmasian pada pasien/farmasi klinik.

Prospektif : program dijalankan sebelum pelayanan dilaksanakan. pembuatan standar

Konkuren : program dijalankan bersamaan pelayanan dilaksanakan pemantauan kegiatan.

Retrospektif : program pengendalian yg dijalankan setelah pelayanan dilaksanakan survai konsumen

EVALUASI

METODE EVALUASI : Audit : dilakukan terhadap proses hasil

kegiatan Review : terhadap pelayanan yang telah

diberikan; penulisan resep Survei : untuk mengukur kepuasan pelanggan Observasi : terhadap kecepatan pelayanan;

ketepatan pemberian/penyerahan obat.

PENGENDALIAN MUTU :

Suatu mekanisme kegiatan pemantauan dan pe-nilaian terhadap pelayanan yang diberikan, secara terencana dan sistematis, sehingga dapat diiden-tifikasi peluang untuk peningkatan mutu serta me-nyediakan mekanisme tindakan yang diambil, se-hingga terbentuk proses peningkatan mutu yang berkesinambungan.

Mutu pelayanan farmasi hrs selalu dievaluasi sec. periodik terhadap konsep; kebutuhan; proses dan hasil yang diharapkan meningkatkan mutu pelayanan

PENGENDALIAN MUTU (1)

Faktor-faktor yang mempengaruhi:

Input: SDM; Sarana-prasarana; ketersediaan dana

Proses: Tindakan yang dilakukan

Lingkungan : kebijakan; organisasi; manajemen

Standar yang digunakan

PENGENDALIAN MUTU (2)

KEGIATAN berupa :• Pemantauan : pengumpulan informasi• Penilaian : menentukan masalah dan upaya

perbaikan • Tindakan : tindakan untuk memperbaikinya• Evaluasi : efektifitas tindakan dievaluasi

program• Umpan Balik : diinformasikan secara rutin ke

unit terkait.

INDIKATOR DAN KRITERIA :

Untuk mengukur pencapaian standar yang telah ditetapkan.

Indikator dibedakan menjadi : Indikator persyaratan minimal digunakan

untuk me-ngukur terpenuhi tidaknya standar masukkan; proses dan lingkungan

Indikator penampilan minimal untuk mengukur tercapai tidaknya standar penampilan minimal pe-layanan yang diselenggarakan

INDIKATOR DAN KRITERIA :

INDIKATOR YANG BAIK : Sesuai dengan tujuan Informasinya mudah didapat Singkat, jelas, lengkap dan tak

menimbulkan berbagai interpretasi Rasional

PEMANTAUAN DAN SUPERVISI

Penyimpanan obat di unit Pelayanan : Elektrolit Pekat Obat High Alert Obat LASA Obat Kanker Floorstock Obat dalam almari pendingin Trolly emergency Etiket Obat

PERESEPAN

Resep/Instruksi pengobatan yang lengkap Medication reconsiliasi Kualifikasi prescriber Dokumentasi Instruksi Pengobatan dan

pemberian obat.

PENYIAPAN /DISPENSING :

Dilakukan di area yang bersih dan aman sengan sarana yang sesuai dan dilakukan oleh petugas yang terlatih,

Prescription review Kualifikasi petugas Akses terhadap informasi klinis pasien Dukungan soft ware yang up to date Sistem distribusi obat yang menjamin obat

untuk tepat pasien, dosis dan waktu

PRESCRIPTION REVIEW :

Ketepatan : obat; dosis, rute, waktu Duplikasi Riwayat alergi Interaksi : obat – obat; obat – makanan Kesesuaian dengan peraturan/pedoman

penggunaan Berat badan pasien Kontra indikasi Jika tidak sesuai hubungi dokter klarifikasi;

rekomendasi

PEMBERIAN (ADMINISTRATION)

Kualifikasi petugas Verifikasi sebelum obat diberikan (identitas

pasien terhadap intruksi pengobatan Kebijakan dan prosedur penggunaan obat

sendiri oleh pasien (termasuk obat sampel)

PEMANTAUAN (MONITORING)

Pemantauan efek obat (terapi dan efek samping)

Dilakukan secara kolaboratif Dokumentasi dan pelaporan ESO Medication error ( difinisi; pelaporan dan

tindak lanjut)