STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN
of 35
/35
Embed Size (px)
Transcript of STANDAR TEKNIS PELAYANAN MINIMAL PENDIDIKAN
PowerPoint PresentationBIRO HUKUM DAN ORGANISASI KEMENTERIAN
PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2018
1
Memajukan kesejahteraan umum2
Mencerdaskan kehidupan bangsa3
4
SETIAP WARGA NEGARA MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR UNTUK HIDUP SECARA LAYAK
UU 23/2014 MENGANUT PRINSIP-PRINSIP NEGARA KESEJAHTERAAN (WELFARE STATE) DENGAN SALAH SATU CIRINYA:
RANCANGAN PERMENDIKBUD TENTANG
MUATAN
1. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal.
2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar peserta didik.
3. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh peserta didik secara minimal.
4. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam pelayanan dasar pendidikan sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
5. Penerima Pelayanan Dasar adalah peserta didik pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disingkat PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.
6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
7. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
8. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
9. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Pemerintah Daerah adalah pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pasal 2
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik sesuai dengan jenjang dan jalur pendidikan.
PRINSIP
kesesuaian kewenangan,
prinsip kesesuaian kewenangan
• SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
prinsip ketersediaan1 2
• SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang mudah diperoleh oleh setiap Warga Negara.
prinsip keterjangkauan
prinsip kesinambungan3 4
• SPM ditetapkan dan diterapkan dengan barang dan/atau jasa yang terukur untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara
prinsip keterukuran
• SPM ditetapkan dan diterapkan untuk pemenuhan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada Warga Negara dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu
prinsip ketepatan sasaran
3. Jenis, mutu, dan tata cara pemenuhan pelayanan dasar
BAB II PENERIMA PELAYANAN DASAR
1. Penerima pelayanan dasar pada SPM PAUD merupakan peserta didik
yang berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
2. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan dasar merupakan peserta didik
yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun.
3. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan kesetaraan merupakan peserta
didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
4. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan menengah merupakan peserta
didik yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas)
tahun.
Pasal 5
5. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan khusus merupakan peserta didik berkebutuhan khusus pada jenjang:
• PAUD berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun;
• Pendidikan dasar berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun; dan
• Pendidikan menengah berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
BAGIAN KESATU Jenis Pelayanan Dasar
BAB III
JENIS PELAYANAN DASAR, MUTU PELAYANAN DASAR, DAN TATA CARA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
Jenis Pelayanan Dasar SPM Pendidikan Kabupaten/Kota
Pasal 6
Jenis pelayanan dasar pada SPM Pendidikan daerah kabupaten/kota terdiri atas:
PAUD;
Jenis pelayanan dasar pada SPM pendidikan daerah Provinsi terdiri atas:
Pendidikan Menengah
Pendidikan Khusus.
Mutu Pelayanan Dasar SPM Pasal 7
Mutu Pelayanan Dasar
dan/atau jasa
dan tenaga kependidikan.
untuk setiap pelayanan dasar SPM mencakup:
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar kualitas barang dan/atau jasa meliputi:
• standar satuan pendidikan; dan
Standar biaya pribadi peserta
oleh satuan pendidikan.
mencakup satuan PAUD, satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan kesetaraan, satuan pendidikan menengah, dan satuan pendidikan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Standar satuan pendidikan, terdiri atas:
a. Standar kompetensi lulusan b. Standar isi c. Standar proses d. Standar sarana dan prasarana e. Standar pengelolaan f. Standar pembiayaan g. Standar penilaian
BAGIAN KETIGA Perlengkapan Dasar Peserta Didik dan Tata Cara Pemenuhannya
Perlengkapan Dasar Peserta Didik PAUD
Pasal 9
Kualitas Jumlah Tata Cara Pemenuhan
1. Buku gambar Baru 6 (enam) buah per semester per peserta didik
Setiap awal semester
2. Alat mewarnai Baru 12 (dua belas) warna 1 (satu) set per semester per peserta didik
Setiap awal semester
Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam satu tahun dengan cara sebagai berikut:
Jumlah Peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 (dua belas) buah buku gambar x biaya satuan.
Jumlah peserta didik yang yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 2 (dua) set alat mewarnai x biaya satuan.
Biaya satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai dengan standar biaya masing-masing daerah.
(1) Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar dilakukan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat berupa:
b. memberikan uang tunai untuk pembelian
perlengkapan dasar kepada peserta didik yang
berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu.
(2) Pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 16
• Dana pendidikan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat dapat bersumber dari pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
• Pungutan diperuntukan bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah yang bukan pelaksana program wajib belajar baik formal maupun nonformal.
• Pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan biaya yang dibayarkan kepada satuan pendidikan yang besaran nilainya ditetapkan oleh Pemeritah Daerah atau masyarakat penyelenggara pendidikan.
• Pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
• Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dengan cara pembebasan biaya pendidikan pada satuan pendidikan.
• Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat pemenuhan pungutan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang diberikan dalam bentuk dana tunai langsung kepada penyelenggara satuan pendidikan.
• Perhitungan pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan dengan cara
jumlah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 bulan x biaya satuan.
• Besaran Pungutan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ditetapkan oleh kepala daerah.
BAGIAN KELIMA Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Serta Tatacara Pemenuhannya
kependidikan Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
1. Guru PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah S1/D-IV 2. memiliki sertifikat pendidik
2. Guru Pendamping dan /atau Guru Pendamping Muda
1. memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat; dan
2. memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang guru pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
3. Kepala Satuan PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah S1/D-IV; 2. memiliki sertifikat pendidik; dan 3. memiliki sertifikat kepala satuan PAUD.
Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas:
Pasal 18
Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi guru PAUD yang memiliki sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a angka 2 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat pendidik yang belum memiliki sertifikat pendidik.
Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi kepala satuan PAUD yang memiliki sertifikat kepala satuan PAUD sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 18 ayat (4) huruf c angka 3 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat kepala satuan PAUD yang belum memiliki sertifikat kepala satuan PAUD.
Surat Keterangan Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilampirkan sebagai bagian dari laporan penerapan dan pencapaian SPM kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melalui gubernur dan tembusan kepada Menteri.
Pasal 19
Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik sebagai guru PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) sesuai dengan jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan.
Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) adalah 1 (satu) orang per satuan pendidikan.
Pasal 20
Pasal 38 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam memenuhi standar satuan pendidikan, standar biaya pribadi peserta didik, dan standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah sebagai prioritas belanja daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penetapan dan Pembatalan Pasal 39
Peserta didik penerima SPM wajib ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Penetapan Peserta Didik penerima SPM Pendidikan dapat dibatalkan apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria sebagai penerima SPM sebagai berikut:
tidak memenuhi kriteria usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5;
tidak masuk dalam kategori yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu;
tidak menunjukkan peningkatan akademik dalam kurun waktu 2 (dua) tahun; dan
sedang menerima bantuan biaya pribadi peserta didik dari sumber lain.
Pembatalan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan setelah mendapatkan pemberitahuan secara tertulis dari satuan pendidikan
Pasal 40
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dengan cara:
a. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun pada kabupaten/kota yang bersangkutan;
b. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di PAUD; dan
c. Menghitung persentase anak sebagaimana yang dimaksud
pada huruf b dibagi dengan jumlah anak sebagaimana yang dimaksud dengan huruf a.
Dalam hal peserta didik mengikuti PAUD pada kabupaten/kota lain, peserta didik tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
• Menjamin terciptanya pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum yang terpadu dan terintegrasi di lingkungan Kemendikbud
• Menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah
• Sumber utama referensi peraturan perundang-undangan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan
• Meningkatkan pemahaman para pejabat dan staf dilingkungan Kemendikbud serta masyarakat terhadap peraturan perundang- undangan
Tujuan
yang digunakan sebagai media pendokumentasian
dan layanan informasi Produk Hukum Peraturan
Perundang-Undangan bidang Pendidikan dan
TERIMA KASIH
2018
1
Memajukan kesejahteraan umum2
Mencerdaskan kehidupan bangsa3
4
SETIAP WARGA NEGARA MEMENUHI KEBUTUHAN DASAR UNTUK HIDUP SECARA LAYAK
UU 23/2014 MENGANUT PRINSIP-PRINSIP NEGARA KESEJAHTERAAN (WELFARE STATE) DENGAN SALAH SATU CIRINYA:
RANCANGAN PERMENDIKBUD TENTANG
MUATAN
1. Standar Pelayanan Minimal Pendidikan yang selanjutnya disingkat SPM Pendidikan adalah ketentuan mengenai Jenis dan Mutu Pelayanan Dasar yang merupakan Urusan Pemerintahan Wajib yang berhak diperoleh setiap peserta didik secara minimal.
2. Pelayanan Dasar adalah pelayanan publik untuk memenuhi kebutuhan dasar peserta didik.
3. Jenis Pelayanan Dasar adalah jenis pelayanan dalam rangka penyediaan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh peserta didik secara minimal.
4. Mutu Pelayanan Dasar adalah ukuran kuantitas dan kualitas barang dan/atau jasa kebutuhan dasar serta pemenuhannya secara minimal dalam pelayanan dasar pendidikan sesuai standar teknis agar hidup secara layak.
BAB I
KETENTUAN UMUM
PASAL 1
5. Penerima Pelayanan Dasar adalah peserta didik pendidikan anak usia dini yang selanjutnya disingkat PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus.
6. Peserta Didik adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan potensi diri melalui proses pembelajaran yang tersedia pada jalur, jenjang, dan jenis pendidikan tertentu.
7. Pendidik adalah tenaga kependidikan yang berkualifikasi sebagai guru, konselor, pamong belajar, tutor, instruktur, fasilitator, dan sebutan lain yang sesuai dengan kekhususannya, serta berpartisipasi dalam menyelenggarakan pendidikan.
8. Tenaga kependidikan adalah anggota masyarakat yang mengabdikan diri dan diangkat untuk menunjang penyelenggaraan pendidikan.
9. Menteri adalah Menteri Pendidikan dan Kebudayaan.
10. Pemerintah Daerah adalah pemerintah daerah provinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
Pasal 2
Standar Teknis Pelayanan Minimal Pendidikan bertujuan untuk memberikan panduan kepada Pemerintah Daerah dalam pemenuhan kebutuhan dasar peserta didik sesuai dengan jenjang dan jalur pendidikan.
PRINSIP
kesesuaian kewenangan,
prinsip kesesuaian kewenangan
• SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin tersedianya barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh oleh setiap Warga Negara secara minimal.
prinsip ketersediaan1 2
• SPM ditetapkan dan diterapkan dalam rangka menjamin barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang mudah diperoleh oleh setiap Warga Negara.
prinsip keterjangkauan
prinsip kesinambungan3 4
• SPM ditetapkan dan diterapkan dengan barang dan/atau jasa yang terukur untuk memenuhi kebutuhan dasar Warga Negara
prinsip keterukuran
• SPM ditetapkan dan diterapkan untuk pemenuhan barang dan/atau jasa kebutuhan dasar yang berhak diperoleh setiap Warga Negara secara minimal dan pemenuhan oleh Pemerintah Daerah ditujukan kepada Warga Negara dengan memprioritaskan bagi masyarakat miskin atau tidak mampu
prinsip ketepatan sasaran
3. Jenis, mutu, dan tata cara pemenuhan pelayanan dasar
BAB II PENERIMA PELAYANAN DASAR
1. Penerima pelayanan dasar pada SPM PAUD merupakan peserta didik
yang berusia 5 (lima) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun.
2. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan dasar merupakan peserta didik
yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun.
3. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan kesetaraan merupakan peserta
didik yang berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
4. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan menengah merupakan peserta
didik yang berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas)
tahun.
Pasal 5
5. Penerima pelayanan dasar pada SPM pendidikan khusus merupakan peserta didik berkebutuhan khusus pada jenjang:
• PAUD berusia 4 (empat) tahun sampai dengan 6 (enam) tahun;
• Pendidikan dasar berusia 7 (tujuh) tahun sampai dengan 15 (lima belas) tahun; dan
• Pendidikan menengah berusia 16 (enam belas) tahun sampai dengan 18 (delapan belas) tahun.
BAGIAN KESATU Jenis Pelayanan Dasar
BAB III
JENIS PELAYANAN DASAR, MUTU PELAYANAN DASAR, DAN TATA CARA PEMENUHAN PELAYANAN DASAR
Jenis Pelayanan Dasar SPM Pendidikan Kabupaten/Kota
Pasal 6
Jenis pelayanan dasar pada SPM Pendidikan daerah kabupaten/kota terdiri atas:
PAUD;
Jenis pelayanan dasar pada SPM pendidikan daerah Provinsi terdiri atas:
Pendidikan Menengah
Pendidikan Khusus.
Mutu Pelayanan Dasar SPM Pasal 7
Mutu Pelayanan Dasar
dan/atau jasa
dan tenaga kependidikan.
untuk setiap pelayanan dasar SPM mencakup:
Standar Jumlah dan Kualitas Barang dan/atau Jasa
Standar kualitas barang dan/atau jasa meliputi:
• standar satuan pendidikan; dan
Standar biaya pribadi peserta
oleh satuan pendidikan.
mencakup satuan PAUD, satuan pendidikan dasar, satuan pendidikan kesetaraan, satuan pendidikan menengah, dan satuan pendidikan khusus sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan
Standar satuan pendidikan, terdiri atas:
a. Standar kompetensi lulusan b. Standar isi c. Standar proses d. Standar sarana dan prasarana e. Standar pengelolaan f. Standar pembiayaan g. Standar penilaian
BAGIAN KETIGA Perlengkapan Dasar Peserta Didik dan Tata Cara Pemenuhannya
Perlengkapan Dasar Peserta Didik PAUD
Pasal 9
Kualitas Jumlah Tata Cara Pemenuhan
1. Buku gambar Baru 6 (enam) buah per semester per peserta didik
Setiap awal semester
2. Alat mewarnai Baru 12 (dua belas) warna 1 (satu) set per semester per peserta didik
Setiap awal semester
Perhitungan pemenuhan perlengkapan dasar bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu yang menjadi tanggung jawab Pemerintah Daerah dalam satu tahun dengan cara sebagai berikut:
Jumlah Peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 (dua belas) buah buku gambar x biaya satuan.
Jumlah peserta didik yang yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 2 (dua) set alat mewarnai x biaya satuan.
Biaya satuan sebagaimana dimaksud pada ayat (4) sesuai dengan standar biaya masing-masing daerah.
(1) Pelaksanaan pemenuhan Pelayanan Dasar dilakukan
oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan
kewenangannya dapat berupa:
b. memberikan uang tunai untuk pembelian
perlengkapan dasar kepada peserta didik yang
berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu.
(2) Pemenuhan Pelayanan Dasar sebagaimana dimaksud
pada ayat (1) dilaksanakan sesuai dengan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
Pasal 16
• Dana pendidikan satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah atau masyarakat dapat bersumber dari pungutan dari peserta didik atau orang tua/walinya yang dilaksanakan sesuai peraturan perundang-undangan.
• Pungutan diperuntukan bagi satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh Pemerintah yang bukan pelaksana program wajib belajar baik formal maupun nonformal.
• Pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan merupakan biaya yang dibayarkan kepada satuan pendidikan yang besaran nilainya ditetapkan oleh Pemeritah Daerah atau masyarakat penyelenggara pendidikan.
• Pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan sesuai dengan jadwal yang ditetapkan oleh satuan pendidikan.
• Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik pada satuan pendidikan yang diselenggarakan pemerintah dengan cara pembebasan biaya pendidikan pada satuan pendidikan.
• Pelaksanaan pemenuhan pungutan bagi peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu pada satuan pendidikan yang diselenggarakan oleh masyarakat pemenuhan pungutan menjadi tanggung jawab pemerintah daerah yang diberikan dalam bentuk dana tunai langsung kepada penyelenggara satuan pendidikan.
• Perhitungan pemenuhan pungutan dari peserta didik oleh satuan pendidikan dengan cara
jumlah peserta didik yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu x 12 bulan x biaya satuan.
• Besaran Pungutan yang menjadi tanggung jawab pemerintah daerah ditetapkan oleh kepala daerah.
BAGIAN KELIMA Standar Jumlah dan Kualitas Pendidik dan Tenaga Kependidikan
Serta Tatacara Pemenuhannya
kependidikan Kualitas pendidik dan tenaga kependidikan.
1. Guru PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah S1/D-IV 2. memiliki sertifikat pendidik
2. Guru Pendamping dan /atau Guru Pendamping Muda
1. memiliki ijazah minimal Sekolah Menengah Atas (SMA) atau sederajat; dan
2. memiliki sertifikat pelatihan/pendidikan/kursus PAUD jenjang guru pendamping dari lembaga yang kompeten dan diakui pemerintah.
3. Kepala Satuan PAUD 1. paling rendah memiliki ijazah S1/D-IV; 2. memiliki sertifikat pendidik; dan 3. memiliki sertifikat kepala satuan PAUD.
Standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan pada PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 huruf b terdiri atas:
Pasal 18
Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi guru PAUD yang memiliki sertifikat pendidik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4) huruf a angka 2 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat pendidik yang belum memiliki sertifikat pendidik.
Dalam hal kabupaten/kota belum dapat memenuhi kepala satuan PAUD yang memiliki sertifikat kepala satuan PAUD sebagaimana dimaksud dalam dalam Pasal 18 ayat (4) huruf c angka 3 wajib menyampaikan surat keterangan pendukung yang menyatakan masih terdapat kepala satuan PAUD yang belum memiliki sertifikat kepala satuan PAUD.
Surat Keterangan Pendukung sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dan ayat (2) dilampirkan sebagai bagian dari laporan penerapan dan pencapaian SPM kepada menteri yang menyelenggarakan urusan pemerintahan dalam negeri melalui gubernur dan tembusan kepada Menteri.
Pasal 19
Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan pendidik sebagai guru PAUD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (2) sesuai dengan jumlah rombongan belajar pada satuan pendidikan.
Tata cara perhitungan pemenuhan kebutuhan tenaga kependidikan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (3) adalah 1 (satu) orang per satuan pendidikan.
Pasal 20
Pasal 38 Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya dalam memenuhi standar satuan pendidikan, standar biaya pribadi peserta didik, dan standar jumlah dan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan PAUD, pendidikan dasar, pendidikan kesetaraan, pendidikan menengah, dan pendidikan khusus ditetapkan dalam dokumen perencanaan dan penganggaran pemerintah daerah sebagai prioritas belanja daerah sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan.
Penetapan dan Pembatalan Pasal 39
Peserta didik penerima SPM wajib ditetapkan oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan kewenangannya.
Penetapan Peserta Didik penerima SPM Pendidikan dapat dibatalkan apabila peserta didik tidak memenuhi kriteria sebagai penerima SPM sebagai berikut:
tidak memenuhi kriteria usia sebagaimana dimaksud dalam Pasal 5;
tidak masuk dalam kategori yang berasal dari keluarga miskin atau tidak mampu;
tidak menunjukkan peningkatan akademik dalam kurun waktu 2 (dua) tahun; dan
sedang menerima bantuan biaya pribadi peserta didik dari sumber lain.
Pembatalan oleh Pemerintah Daerah dilaksanakan setelah mendapatkan pemberitahuan secara tertulis dari satuan pendidikan
Pasal 40
Pencapaian pemenuhan SPM Pendidikan PAUD dilakukan dengan cara:
a. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun pada kabupaten/kota yang bersangkutan;
b. Menghitung jumlah anak usia 5 sampai dengan 6 tahun yang sudah tamat atau sedang belajar di PAUD; dan
c. Menghitung persentase anak sebagaimana yang dimaksud
pada huruf b dibagi dengan jumlah anak sebagaimana yang dimaksud dengan huruf a.
Dalam hal peserta didik mengikuti PAUD pada kabupaten/kota lain, peserta didik tersebut dihitung telah memenuhi SPM Pendidikan.
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
• Menjamin terciptanya pengelolaan dokumentasi dan informasi hukum yang terpadu dan terintegrasi di lingkungan Kemendikbud
• Menjamin ketersediaan dokumentasi dan informasi hukum yang lengkap dan akurat, serta dapat diakses secara cepat dan mudah
• Sumber utama referensi peraturan perundang-undangan di bidang Pendidikan dan Kebudayaan
• Meningkatkan pemahaman para pejabat dan staf dilingkungan Kemendikbud serta masyarakat terhadap peraturan perundang- undangan
Tujuan
yang digunakan sebagai media pendokumentasian
dan layanan informasi Produk Hukum Peraturan
Perundang-Undangan bidang Pendidikan dan
TERIMA KASIH