STANDAR PROFESI SANITARIAN

45
STANDAR PROFESI SANITARIAN D III KESEHATAN LINGKUNGAN 2013/2014

description

 

Transcript of STANDAR PROFESI SANITARIAN

Page 1: STANDAR PROFESI SANITARIAN

STANDAR PROFESI SANITARIAN

D III KESEHATAN LINGKUNGAN2013/2014

Page 2: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Kelompok 10Anggota Kelompok :

1. Amar Ma’ruf (P07133112001)2. Dina Merlynaningrum (P07133112014)3. Erni Cahyani Putri (P07133112017)4. Pepy Martha Agyani (P07133112046)5. Pipit Ike Lestari (P07133112047)

Page 3: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Standar profesi sanitarian adalah suatu standar bagi profesi kesehatan lingkungan dalam menjalankan tugas profesinya untuk berperan secara aktif, terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.

Definisi standar profesi sanitarian

Page 4: STANDAR PROFESI SANITARIAN

1. Tujuan umum

Sebagai acuan bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam berperan aktif, terarah dan terpadu dalam pembangunan kesehatan nasional.

2. Tujuan khusus

Sebagai pedoman bagi para ahli kesehatan lingkungan dalam melaksanakan pekerjaannya sebagai tenaga kesehatan di bidang kesehatan lingkungan sesuai dengan tugas, fungsi dan kewenangannya.

Tujuan standar profesi sanitarian

Page 5: STANDAR PROFESI SANITARIAN

1. Peran sebagai pelaksana kegiatan kesehatan lingkungan.

Fungsi :

a. Menentukan komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.

b. Melaksanakan pemeriksaan dan pengukuran komponen lingkungan secara tepat berdasarkan prosedur yang telah ditetapkan.

c. Menginformasikan hasil pemeriksaan / pengukuran

d. Menetapkan penyimpangan hasil pemeriksaan terhadap standar baku mutu sanitasi bersih.

Peran dan fungsi sanitarian profesional

Page 6: STANDAR PROFESI SANITARIAN

2. Peran sebagai pengelola kesehatan lingkungan

Fungsi:

a. Menganalisis hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan lingkungan.

b. Menginterprestasikan hasil pengukuran komponen lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.

c. Merancang dan merekayasa penanggulangan masalah lingkungan yang mempengaruhi kesehatan manusia.

d. Mengorganisir penanggulangan masalah kesehatan lingkungan.

e. Mengevaluasi hasil penanggulangan.

Lanjutan. . .

Page 7: STANDAR PROFESI SANITARIAN

3. Peran Sebagai Pengajar, Pelatih, dan Pemberdayaan Masyarakat

Fungsi :

a. Menginventarisasi pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat tentang kesehatan lingkungan.

b. Menentukan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan lingkungan yang perlu diintervensi.

c. Merencanakan bentuk intervensi perubahan pengetahuan, sikap, dan perilaku tentang kesehatan lingkungan.

d. Melaksanakan intervensi terhadap pengetahuan, sikap, dan perilaku masyarakat yang tidak sesuai dengan kaidah kehatan.

e. Mengevaluasi hasil intervensi.

Lanjutan. . .

Page 8: STANDAR PROFESI SANITARIAN

4. Peran sebagai peneliti kesehatan lingkunganFungsi: a. Menentukan masalah kesehatan lingkunganb. Melaksanakan kegiatan penelitian teknologi tepat.

Lanjutan. . .

Page 9: STANDAR PROFESI SANITARIAN

1. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah caira. Melakukan pengambilan sampel

pemeriksaan kualitas fisik air dan limbah cairb.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan

kualitas fisik air dan limbah cairc. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik

air dan limbah cair

Kompetensi Ahli Madya Kesehatan Lingkungan

Page 10: STANDAR PROFESI SANITARIAN

2. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia air dan limbah caira. Melakukan pengambilan sampel kualitas kimia

air dan limbah cair.b.Melakukan pengiriman sampel kualitas kimia

air dan limbah cair.c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia

air dan limbah cair.

Lanjutan. . .

Page 11: STANDAR PROFESI SANITARIAN

3. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi air dan limbah caira. Melakukan pengambilan sampel mikrobiologi air dan

limbah cairb. Melakukan pengiriman sampel mikrobiologi air dan

limbah cairc. Melakukan pemeriksaan sampel mikrobiologi air dan

limbah cair

Lanjutan. . .

Page 12: STANDAR PROFESI SANITARIAN

4. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik udara / kebisingan / getaran /

kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

a. Melakukan pengambilan sampel kualitas fisik udara / kebisingan/

getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

b. Melakukan pengiriman sampel kualitas fisik udara / kebisingan /

getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik udara / kebisingan /

getaran / kelembaban udara / kecepatan angin dan radiasi

Lanjutan. . .

Page 13: STANDAR PROFESI SANITARIAN

5. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udaraa. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan

kualitas kimia udarab. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan

kualitas kimia udarac. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas kimia

udara

Lanjutan. . .

Page 14: STANDAR PROFESI SANITARIAN

6. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia udara

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi udara

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi

udara

Lanjutan. . .

Page 15: STANDAR PROFESI SANITARIAN

7. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik tanah dan limbah padat

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik

tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik

tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik tanah dan

limbah padat

Lanjutan. . .

Page 16: STANDAR PROFESI SANITARIAN

8. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat :

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan-pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

d. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia tanah dan limbah padat

Lanjutan. . .

Page 17: STANDAR PROFESI SANITARIAN

9. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi tanah

dan limbah padat

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

dan parasitologi tanah dan limbah padat

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

dan parasitologi tanah dan limbah padat

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan

parasitologi tanah dan limbah padat kualitas kimia tanah dan limbah

padat.

Lanjutan. . .

Page 18: STANDAR PROFESI SANITARIAN

10. Melakukan pemeriksaan kualitas fisik makanan dan minuman

:

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas fisik

makanan dan minuman

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas fisik

makanan dan minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas fisik makanan dan

minuman

Lanjutan. . .

Page 19: STANDAR PROFESI SANITARIAN

11. Melakukan pemeriksaan kualitas kimia makanan dan

minuman :

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas kimia

makanan dan minuman

b. Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas kimia

makanan dan minuman

c. Melakukan analisis hasil pemeriksaan kualitas kimia

makanan dan minuman

Lanjutan. . .

Page 20: STANDAR PROFESI SANITARIAN

12. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi

makanan dan minuman :

a. Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman

b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas

mikrobiologi dan parasitologi makanan dan minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi dan

parasitologi makanan dan minuman

Lanjutan. . .

Page 21: STANDAR PROFESI SANITARIAN

13. Melakukan pemeriksaan kualitas mikrobiologi dan parasitologi

sampel usap alat makanan minuman rectum :

a.Melakukan pengambilan sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

parasitologi sampel usap alat makanan dan minuman

b.Melakukan pengiriman sampel pemeriksaan kualitas mikrobiologi

parasiologi sampel usap alat makanan dan minuman

c. Melakukan pemeriksaan sampel kualitas mikrobiologi parasitologi

sampel usap alat makanan dan minuman

Lanjutan. . .

Page 22: STANDAR PROFESI SANITARIAN

14. Melakukan survai vector dan binatang pengganggu

15. Melakukan pengukuran kuantitas (debit) air dan air limbah.

16. Mengidentifikasi makro dan miro bentos di badan air.

a. Melakukan pengambilan sampel makro dan mikro bentos di

badan air.

Lanjutan. . .

Page 23: STANDAR PROFESI SANITARIAN

17. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.

a. Melakukan pengambilan sampel toksikan dan biomonitoring.

b. Melakukan pengiriman sampel toksikan dan biomonitoring.

c. Melakukan pemeriksaan sampel toksikan dan biomonitoring.

18. Melakukan analisis dampak kesehatan lingkungan.

19.Mengelola program hygiene industri, kesehatan, dan keselamatan

kerja.

Lanjutan. . .

Page 24: STANDAR PROFESI SANITARIAN

20. Mengoperasikan alat pengeboran air tanah.

21.Melakukan pengeboran air tanah untuk pembangunan

sarana air bersih.

22. Melakukan pendugaan air tanah.

23. Mengoperasikan alat-alat aplikasi pengendalian vektor.

24. Mengelola alat-alat pengambil sampel udara.

Lanjutan. . .

Page 25: STANDAR PROFESI SANITARIAN

25. Melakukan kegiatan penyuluhan dan pelatihan

(komunikasi)

26. Mengawasi sanitasi pengelolaan linen.

27. Melakukan pengelolaan limbah padat sesuai jenisnya.

28. Melakukan pengendalian vektor dan binatang

pengganggu.

29. Melakukan pengelolaan pembuangan tinja.

Lanjutan. . .

Page 26: STANDAR PROFESI SANITARIAN

30. Mengawasi sanitasi pengelolaan limbah bahan berbahaya

dan beracun.

31. Melakukan surveilence penyakit berbasis lingkungan.

32. Berwirausaha di bidang kesehatan pelayanan kesehatan

lingkungan.

33. Melakukan pemberdayaan masyarakat dalam bidang

kesehatan lingkungan.

Lanjutan. . .

Page 27: STANDAR PROFESI SANITARIAN

34. Menilai kondisi kesehatan perumahaan (kepadatan hunian,

lantai, dinding, atap, ventilasi, jendela, dan penataan

ruangan/bangunan).

35. Menerapkan prinsip sanitasi pengelolaan makanan.

36. Mengawasi sanitasi tempat pembuatan, penjualan,

penyimpanan, pengangkutan & penggunaan pestisida.

Lanjutan. . .

Page 28: STANDAR PROFESI SANITARIAN

37.Mengawasi Sanitasi Tempat-tempat Umum, Industri, Pariwisata,

Pemukiman dan Sarana Transportasi.

38.Melaksanakan penelitian yang berkaitan dengan kesehatan lingkungan.

39.Melakukan intervensi administratif sesuai hasil analisis sampel air,

tanah, udara, limbah makanan dan minuman, vektor dan binatang

pengganggu.

40.Melakukan intervensi sosial sesuai hasil analisis sampel air, tanah,

udara, limbah makanan dan minuman, vektor, dan binatang

pengganggu.

Lanjutan. . .

Page 29: STANDAR PROFESI SANITARIAN

• Pengertian:

Hakli adalah organisasi profesi sebagai wadah pemersatu dan

pembina profesional kesehatan lingkungan yang secara khas

beragam dan berjenjang dari latar belakang pendidikan,

lapangan kerja, posisi, peran dan jalur peminatan menjadi satu

kesatuan jejaring fungsional dengan keahlian kesehatan

lingkungan. Dibentuk dan didirikan di Bandung Jawa Barat pada

tanggal 12 April 1980

Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan (HAKLI)

Page 30: STANDAR PROFESI SANITARIAN

• Tujuan:

Meningkatkan daya dan hasil guna para anggotanya dalam

mengabdikan keprofesionalannya serta meningkatkan dan

mengembangkan kesehatan lingkungan agar lebih berdaya

bagi peningkatan profesi dan pembangunan kesehatan

lingkungan untuk kesejahteraan.

Lanjutan. . .

Page 31: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Keputusan Musyawarah Nasional V Himpunan Kesehatan

Lingkungan Tahun 2005 Nomor : 05 / Munas V / Hakli / 2005

Tentang Anggaran Dasar Himpunan Kesehatan Lingkungan(hakli)

Keanggotaan

Anggota terdiri dari para Ahli Kesehatan Lingkungan maupun sanitarian.

Keanggotaan organisasi terdiri dari tiga macam, yaitu anggota biasa,

anggota luar biasa dan anggota kehormatan

Anggaran Dasar HAKLI

Page 32: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Susunan Dan Tata Kerja Organisasi, Kekuasaan

Organisasi Tugas Dan Wewenang Pengurus Organisasi

• Ditingkat Nasional dibentuk Pengurus Pusat HAKLI

• Ditingkat Provinsi dibentuk Pengurus Daerah HAKLI

• Ditingkat Kabupaten / Kota dibentuk Pengurus Cabang HAKLI

Lanjutan. . .

Page 33: STANDAR PROFESI SANITARIAN

KEKUASAAN ORGANISASI

• Kekuasaaan tertinggi di tingkat Nasional adalah Musyawarah

Nasiomnal ( MUNAS ) yang diadakan setiap empat tahun

• Kekuasaan tertinggi di tingkat daerah adalah Musyawarah

daerah ( MUSDA ) yang diadakan setiap empat tahun sekali

• Kekuasaan tertinggi di tingkat cabang adalah Musyawarah

Cabang ( MUSCAB ) yang diadakan setiap empat tahun

Lanjutan. . .

Page 34: STANDAR PROFESI SANITARIAN

TUGAS DAN WEWENANG PENGURUS ORGANISASI

• Pengurus Pusat menentukan arah , kebijakan dan strategi organisasi serta

pokok – pokok program secara Nasional

• Pengurus Pusat membentuk Lembaga – lembaga dan unit – unit strategi,

sesuai dengan tantangan peluang dn kebutuhan organisasi

• Lembaga atau Unit strategi dapat di bentuk sekalian dengan kebutuhan

untuk

• Pengkajian dan Pengembangan IPTEK dan keprofesian Kesehatan

Lingkungan

Lanjutan. . .

Page 35: STANDAR PROFESI SANITARIAN

• Pengembangan Sumber Daya Manusia di bidang kesehatan

Lingkungan

• Pengembangan kewirausahaan dan penggalangan

kemitraan

• Pengurus daerah dan cabang menyusun dan melaksanakan

program kerja dan kegiatan berdasarkan arah, kebijakan

dan strategi serta program Nasional yang disesuaikan

dengan karakteristik dan masalah spesifik setempat.

Lanjutan. . .

Page 36: STANDAR PROFESI SANITARIAN

PENGAMBILAN KEPUTUSAN

• Keputusan diambil dengan Musyawarah untuk

mufakat

• Apabila tidak dapat dicapai secara mufakat

keputusan diambil berdasarkan suara terbanyak.

Lanjutan. . .

Page 37: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Keputusan Musyawarah Nasional V Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia Tahun 2005 Nomor : 06/ Munas V / Hakli/ 2005 Tentang Anggaran Rumah Tangga Himpunan Ahli Kesehatan Lingkungan Indonesia ( Hakli )

KEANGGOTAAN• Keanggotaan terdiri dari :

1. Anggota biasapara ahli di bidang kesehatan lingkungan atau sanitarian, warga Negara Indonesia yang berpendidikan tinggi dan atau bekerja / menekuni di bidang kesehatan lingkungan atau saitarian

2. Anggaran luar biasamereka yang bekerja di bidang kesehatn lingkungan atau sanitasi yang di tetapka oleh pengurus

3. Anggota kehormatan mereka yang diangkat pengurus

Anggaran Rumah Tangga

Page 38: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Anggota biasa memiliki hak :

• Mempunyai hak satu suara

• Mempunyai hak memilih dan dipilih

• Mempunyai hak membela diri

Anggota biasa mempunyai kewajiban:

• Wajib membayar iuran

• Wajib membina hubungan baik dan jiwa korps di antara para anggota

• Wajib mentaati keputusan organisasi dan melaksanakan usaha – usaha untuk

mencapai tujuan organisasi

Lanjutan. . .

Page 39: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Anggota luar biasa dan anggota kehormatan memiliki hak dan

kewajiban

• Anggota Luar biasa dan kehormatan memiliki hak bicara

• Anggota luar biasa dan kehormatan wajib mendukung usaha –

usaha untuk mencapai tujuan organisasi

Lanjutan. . .

Page 40: STANDAR PROFESI SANITARIAN

KRITERIA PENGURUS

• Para Fungsionair Pengurus Pusat, Daerah dan Cabang harus minimal

memenuhi kriteria sebagai berikut :

• Bertaqwa Kepada Tuhan Yang Maha Esa

• Jujur dan mempunyai integritas tinggi

• Sehat Jasmani dan Rohani

• Sekurang – kurangnya telah 3 (tiga) tahun menjadi anggota HAKLI

• Belum pernah tercela selama bekerja baik politis maupun administrative

• Anggota biasa HAKLI

Lanjutan. . .

Page 41: STANDAR PROFESI SANITARIAN

Ketentuan Musyawarah Nasional

1. Peserta musyawarah Nasional adalah:

a. Seluruh Pengurus Pusat

b. Seluruh Dewan pertimbangan Organisasi

c. Seluruh pengurus daerah dengan sebanyak – banyaknya 4

(empat) pengurus Daerah

d. Seluruh Pengurus Cabang dengan sebanyak – banyaknya 2 (dua)

orang pengurus Cabang

e. Peninjau

Lanjutan. . .

Page 42: STANDAR PROFESI SANITARIAN

2. MUNAS dianggap sah apabila dihadiri sekurang – kurangnya

setyengah ditambah satu daru jumlah peserta MUNAS. Apabila

jumlah tersebut tidak tercapai maka munas ditunda selama 1

(satu) jam, apabila setelah waktu penundaan tersebut jumlah

peserta masih belum tercapai maka dengan persetujuan forum

yang ada MUNAS dapat dianggap sah untuk dilaksanakan.

Lanjutan. . .

Page 43: STANDAR PROFESI SANITARIAN

PENGELOLAAN IURAN ANGGOTA

1. Untuk Kelancaran program organisasi besarnya iuran di tetapkan sebagai berikut :

a. Uang pangkal sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah) untuk setiap

anggota 25% untuk pengurus Pusat dan 75% untuk Pengurus Daerah

b. Uang Iuran ditentukan oleh masing – masing pengurus daerah dan Cabang

25 % untuk Pengurus daerah dan 75% untuk pengurus cabang

2. Pengiriman uang iuran ditujukan kepada Bendahara Pengurus yang lebih tinggi

selambat – lambatnya 10 bulan berikutnya

Lanjutan. . .

Page 44: STANDAR PROFESI SANITARIAN

DAFTAR PUSTAKA Kepmenkes RI No. 373/Menkes/SK/III/2007 tentang Standar Profesi

Sanitarian

Nurjanah, Anita Dwi.2012.Kompetensi Ahli Madya Kesehatan.

http://anitadwinurjanah.blogspot.com/2012/01/kompetensi-ahli-madya-k

esehatan.html

.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013

Anonim.2010.Hakli.

http://www.web-hakli.com/index.php?option=com_content&view=article

&id=52&Itemid=103

.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013

Anonim.2009.Mengenal Lebih Dekat Hakli.

http://hakliindonesia.blogspot.com/2009/10/mengenal-lebih-dekat-hakli.h

tml

.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013

Anonim.2011.Fungsional Sanitarian.

http://helpingpeopleideas.com/publichealth/index.php/2011/04/fungsiona

l-sanitarian/

.Diunduh tanggal 19 Oktober 2013

Page 45: STANDAR PROFESI SANITARIAN

TERIMA KASIH