standar praktik KEP

35
RISNAWATI 70300110089 KEPERAWATAN C UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAKASSAR 2010

Transcript of standar praktik KEP

Page 1: standar praktik KEP

RISNAWATI

70300110089

KEPERAWATAN C

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI

MAKASSAR

2010

Page 2: standar praktik KEP

KATA PENGANTAR

Puji syukur Alhamdulillah kami panjatkan kehadirat Allah SWT, yang telah

melimpahkan segala rahmat, rezeki, kesabaran, kekuatan serta keimanan sehingga

dapat menyusun makalah “Standar Praktek Keperawatan” sederhana ini.

Dalam hal ini kami dipercayakan untuk menyusunnya, dan itu adalah suatu

tanggung jawab besar dan kepercayaan yang tak terhingga atas adanya dukungan dari

teman-teman untuk menyelesaikannya.

Dan kami menyadari sepenuhnya bahwa penyusunan makalah ini bentuknya

masih sangat sederhana dan penuh kekurangan, karena itu diperlukan penyempurnaan

dari berbagai pihak. Maka itu kami sangat mengharapkan saran dan kritik dari

pembaca yang relevan dari berbagai pihak untuk kelengkapan makalah ini.

Kami berharap agar makalah yang kami sajikan dapat bermanfaat bagi

mahasiswa lain untuk dijadikan sebagai salah satu sumber dan kajian dalam rangka

meningkatkan mutu pendidikan terutama untuk meningkatkan mutu pembelajaran

dengan menyediakan sumber belajar melalui media tulisan ini untuk ilmu kesehatan

pada umumnya dan ilmu keperawatan pada khususnya.

Pada kesempatan ini kami mengucapkan banyak terima kasih kepada semua

pihak yang telah ikut membantu dan berperan serta secara aktif dan bekerja sama

dalam proses penyelesaian makalah ini.

Wassalam.

Makassar, 2 Mei 2011

Penulis

Page 3: standar praktik KEP

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN ……………………………............................... 1

A. Latar Belakang ……………………………………….............. 1

B. Tujuan Standar ……………………………………………….. 1

BAB II PEMBAHASAN ……...................................................................... 3

A. Pengertian ………………………………………..................... 3

B. Penerapan Standar Praktek Keperawatan ………..................... 4

C. Standar Praktik Keperawatan ................................................... 5

Standar 1 (Pengkajian) ............................................................... 6

Standar 2 (Prioritas dan Diagnosis Komunitas .......................... 7

Standar 3 (Identifikasi Hasil) ..................................................... 7

Standar 4 (Perencanaan) ............................................................ 8

Standar 5 (Implementasi) .......................................................... 10

Standar 5A (Koordinasi) ............................................................ 11

Standar 5B (Pendidikan dan Promosi Kesehatan) ..................... 11

Page 4: standar praktik KEP

Standar 5C (Konsultasi) ............................................................ 12

Standar 5D (Aktivitas Pengaturan) ............................................ 13

Standar 6 (Evaluasi) ................................................................... 14

Standar 7 (Kualitas Praktik) ....................................................... 14

Standar 8 (Pendidikan) .............................................................. 16

Standar 9 (Evaluasi Praktik Profesional) ................................... 17

Standar 10 (Hubungan Sejawat dan Profesi Lain) ..................... 17

Standar 11 (Kolaborasi) ............................................................. 18

Standar 12 (Etik) ........................................................................ 19

Standar 13 (Penelitian) .............................................................. 20

Standar 14 (Menggunakan Sumber-Sumber .............................. 21

Standar 15 (Kepemimpinan) ...................................................... 22

Standar 16 (Advokasi) ............................................................... 24

DAFTAR PUSTAKA ……………………………………….......................... 25

Page 5: standar praktik KEP

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Keperawatan mempunyai sejarah pelayanan yang membanggakan bagi publik

dan publik percaya akan keahlian perawat untuk memberikan asuhan keperawatan

profEsional. Tapi jika praktek tersebut tidak diproteksi, kepercayaan tersebut akan

luntur. Bagaimana perawat sebagai suatu profesi dapat mempertahankan dan

meningkatkan mutu asuhan keperawatan? Salah satu jawaban atas pertanyaan ini

adalah adanya standar.

Standar mencerminkan visi untuk paraktek profesional. Ia tidak hanya

merupakan identifikasi tugas-tugas atau langkah-langkah atau saran. Ia tidak dapat di

salin dari buku dan dapat diterapkan oleh semua organisasi, kelompok perawat atau

populasi pasien. Standar adalah kata-kata yang kita gunakan untuk menggambarkan

fokus keperawatan profesional dalam setting tertentu. Ia mencerminkan kebutuhan

yang unik dari sekelompok pasien dan percerminan kemampuan dan sumber daya staf

profesional.

Standar menyajikan keiteria di nama praktak semua perawat (registered

nurse) akan diukur oleh, publik, klien, employer, kolega, anda perawat itu sendiri.

Selain itu tujuan utama dari sebuah profesi adalah untuk meningkatkan dan

mempertahankan praktek para anggotanya dan pada saat yang sama memperluas

basis pengetahuanya yang terpisah dan berbeda dari profesi lain. Profesi keperawatan

juga mempunyai sasaran yaitu berjalannya praktik keperawatan yang tepat dan aman

yang di atur sendiri oleh perawat untuk kepentingan publik dan dicapai dengan

mempertahankan praktik yang baik, mencengah pabrik yang buruk, dan melakukan

intervensi bila paktik tidak diterima.

Page 6: standar praktik KEP

B. TUJUAN STANDAR

Secara umum standar praktek keperawatan ditetapkan untuk meningkatkan

asuhan atau pelayanan keperawatan dengan cara memfokuskan kegiatan atau proses

pada usaha pelayanan untuk memenuhi kriteria pelayanan yang diharapkan.

Penyusunan standar praktek keperawatan berguna bagi:

1. Perawat

Standar praktek keperawatan digunakan sebagi pedoman untuk membimbing

perawat dalam penentuan tindakan keperawatan yang akan dilakukan teradap kien

dan perlindungan dari kelalaian dalam melakukan tindakan keperawatan dengan

membimbing perawat dalam melakukan tindakan keperawatan yang tepat dan

benar.

2. Rumah sakit

Dengan menggunakan standar praktek keperawatan akan meningkatkan efisiensi

dan efektifitas pelayanan keperawatan dapat menurun dengan singkat waktu

perwatan di rumah sakit.

3. Klien

Dengan perawatan yang tidak lama maka biaya yang ditanggung klien dan

keluarga menjadi ringan.

4. Profesi

Sebagai alat perencanaan untuk mencapai target dan sebagai ukuran untuk

mengevaluasi penampilan, dimana standar sebagai alat pengontrolnya.

5. Tenaga kesehatan lain

Untuk mengetahui batas kewenangan dengan profesi lain sehingga dapat saling

menghormati dan bekerja sama secara baik.

Page 7: standar praktik KEP

BAB II

PEMBAHASAN

A. PENGERTIAN

Standar adalah suatu pernyataan diskriptif yang menguraikan penampilan

kerja yang dapat diukur melalui kualitas struktur, proses dan hasil (Gillies, 1989,h.

121).

Standar merupakan pernyataan yang mencakup kegiatan-kegiatan asuhan yang

mengarah kepada praktek keperawatan profesional (ANA,1992,h.1)

Keperawatan adalah suatu bentuk pelayanan profesional yang merupakan

bagian integral dari pelayanan kesehatan, didasarkan pada ilmu dan kiat, berbentuk

pelayanan bio-psiko-sosio-spiritual yang komprehensif , ditujukan kepada individu,

keluarga, dan masyarakat baik sakit maupun sehat yang mencakup kehidupan

manusia (lokakarya Nasional 1983)

Standar praktek keperawatan adalah suatu pernyataan yang menguraikan

suatu kualitas yang diinginkan terhadap pelyanan keperawatan yang diberikan untuk

klien (Gillies, 1989h. 121). Fokus utama standar praktek keperawatan adalah klien.

Digunakan untuk mengetahui proses dan hasil pelayanan keperawatan yang diberikan

dalam upaya mencapai pelayanan keperawatan. Melalui standar praktek dapat

diketahui apakah intervensi atan tindakan keperawatan itu yang telah diberi sesuai

dengan yang direncanakan dan apakah klien dapat mencapai tujuan yang diharapkan.

Tipe standar praktek keperawatan

Beberapa tipe standar telah digunakan untuk mengarahkan dan mengontrol praktek

keperawatan. Standar dapat berbentuk ‘normatif’ yaitu menguraikan praktek

keperawatan yang ideal yang menggambarkan penampilan perawat yang bermutu

tinggi, standar juga berbentuk ‘empiris’ yaitu menggambarkan praktek keperawatan

berdasarkan hasil observasi pada sebagaian besar sarana pelayanan keperawatan

(Gillies 1989,h.125).

Page 8: standar praktik KEP

B. PENERAPAN STANDAR PRAKTEK KEPERAWATAN

Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat digunakan pendekatan

secara umum dan khusus. Pendekatan secara umum menurut Jernigan and Young,

1983 h.10 adalah sebagai berikut:

Standar struktur: berorientasi pada hubungan organisasi keperawatan (semua level

keperawatan) dengan sarana/institusi rumah sakit. Standar ini terdiri dari: filosofi,

tujuan, tata kerja organisasi, fasilitas dan kualifikasi perawat.

Standar proses: berorientasi pada perawat, khususnya ; metode, prinsip dan

strategi yang digunakan perawat dalam asuhan keperawatan. Standar proses

berhubungan dengan semua kegiatan asuhan keperawatan yang dilakukan dengan

menggunakan pendekatan proses keperawatan.

Standar hasil: berorientasi pada perubahan status kesehatan klien, berupa uraian

kondisi klien yang dinginkan dan dapat dicapai sebagai hasil tindakan

keperawatan.

Pendekatan lain (khusus) dalam menyusun standar praktek keperawatan sesuai

dengan aspek yang diinginkan antara lain:

1. Aspek Asuhan keperawatan, dapat dipilih topik atau masalah keperawatan klien

yang sering ditemukan, misalnya standar asuhan keperawatan klien anteatal,

intranatal dan postnatal.

2. Aspek pendidikan dapat dipilih paket penyuluhan/pendidikan kesehatan yang

paling dibutuhkan, misalnya penyuluhan tentang perawatan payudara.

3. Aspek kelompok klien, topik dapat dipilih berdasarkan kategori umur, masalah

kesehatan tertentu misalnya; kelompok menopouse.

Dalam penerapan standar praktek keperawatan dapat dimodifikasi keduanya dalam

pelayanan asuhan keperawatan. Contoh: pelaksanaan standar asuhan keperawatan

pada klien postnatal, perawat dapat mengunakan standar proses (metode, prinsip dan

strategi dalam melaksanakan asuhan keperawatan.

Page 9: standar praktik KEP

C. STANDAR PRAKTIK KEPERAWATAN

Standar praktik keperawatan merupakan acuan untuk praktik keperawatan

yang harus dicapai oleh seorang perawat dan dikembangkan untuk membantu

perawat melakukan validasi mutu dan mengembangkan keperawatan. Standar praktik

keperawatan komunitas merupakan salah satu karakteristik profesi perawat komunitas

yang diperlukan untuk jaminan mutu praktik keperawatan komunitas sehingga mutu

asuhan keperawatan yang diberikan kepeda masyarakat dapat dipertahankan pada

tingkat optimal.

Menurut Dewan Pertimbangan Pusat Persatuan Perawat Nasional Indonesia

(DPP PPNI) tahun 1999, standar praktik keperawatan merupakan komitmen profesi

keperawatan dalam melindungi masyarakat terhadap praktik yang dilakukan oleh

anggota profesi. Di dalamnya terdapat penegasan tentang mutu pekerjaan seorang

perawat yang dianggap baik, tepat, dan benar, yang digunakan sebagai pedoman

dalam pemberian pelayanan kepeawatan diantarannya sebagai berikut.

Meningkatkan mutu asuhan keperawatan dengan memberikan perhatian pada

upaya dan peningkatan kinerja perawat terhadap target pencapaian tujuan.

Meminimalkan tindakan-tindakan yang tidak bermanfaat bagi klien sehingga

dapat menekan biaya perawatan.

Menjaga mutu asuhan keperawatan yang diberikan kepada klien di

masyarakat, komunitas, kelompok dan keluarga.

Menurut ANA (2004), standar praktik keperawatan dapat dibagi dalam 16

standar dengan membagi dalam kompetensi perawat komunitas generalis dan

apesialis. Berikut adalah penjelasan mengenai standar praktik keperawatan menurut

ANA.

Page 10: standar praktik KEP

STANDAR 1 (PENGKAJIAN)

Perawat kesehatan komunitas mengkaji status komunitas menggunakan data,

identifikasi sumber-sumber yang ada di komunitas, masukan dari komunitas dan

pemangku kepentingan (stakeholder) lain, serta penilaian profesional.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

Mengumpulkan data dari berbagai sumber yang berhubungan dengan

masyarakat skala luas atau komunitas khusus.

Menggunakan dan prinsip-prinsip epidemiologi, demografi, biometri, sosial,

perilaku dan pemeriksaan fisik untuk mengolah data yang telah dikumpulkan.

Menentukan pengkajian berdasarkan kepentingan kebutuhan atau risiko pada

area geografis atau komunitas.

Melakukan pengkajian berdasarkan kriteria yang ditentukan untuk memenuhi

kebutuhan komunitas, nilai dan kepercayaan, sumber-sumber dan faktor

lingkungan yang relevan.

Menganalisis data menggunakan teknik pemecahan masalah dan model

keperawatan, kesehatan masyarakat dan disiplin lain.

Menggunakan data untuk mengidentifikasi kecenderungan dan penyimpangan

dari pola kesehatan yang diharapkan dikomunitas.

Melakukan pengkajian data dokumen yang tidak dimengerti yang terlibat

dalam proses.

Menerapkan etik, hukum dan menghormati privasi klien dalam

mengumpulkan, mengolah, serta menyampaikan data dan informasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

Mengumpulkan data dari berbagai sumber antar disiplin dengan menggunakan

metode yang sesuai untuk mendapatkan atau memverifikasi data yang

berfokus pada komunitas.

Bekerja sama dengan komunitas, tenaga profesional kesehatan dan pemangku

kepentingan lain dalam pengumpulan data.

Page 11: standar praktik KEP

Menginterprestasikan data dari berbagai sumber yang didapat selama proses

pengkajian secara kompleks.

Konsultasi dengan perawat kesehatan komunitas, komunitas, tim antardisiplin

dan pemangku kepentingan lain dalam merencanakan, mengatur dan

mengevaluasi sistem data yang berfokus pada kebutuhan dan keperluan

komunitas.

STANDAR 2 (PRIORITAS DAN DIAGNOSIS KOMUNITAS)

Perawat kesehatan komunitas menganalisis pengkajian data untuk

menentukan prioritas atau diagnosis komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mendapatkan prioritas atau diagnosis komunitas berdasarkan pengkajian data

seperti input dari komunitas.

• Menganalisis data yang berhubungan dengan akses dan penggunaan

pelayanan kesehatan.

• Faktor yang berhubungan dengan promosi membahayakan.

• Keperawatan dasar dan ilmu kesehatan masyarakat tang terkait.

• Validasi diagnosis atau kebutuhan dari komunitas, dinas kesehatan dan

organisasi masyarakat setempat, lokal, wilayah dan statistik kesehatan yang

ada dan dapat diaplikasikan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Mengorganisasikan data dan informasi kompleks yang didapat selama proses

diagnosis kesehatan komunitas (sosial, budaya, demografi, status kesehatan,

risiko kesehatan, geografi, lingkungan) untuk mengidentifikasikan kebutuhan

dan risiko kesehatan komunitas.

Page 12: standar praktik KEP

• Secara sistematis, membandingkan dan menilai data dan komunitas yang

relevan serta berprinsip pada ilmu dan kejadian dilingkungan dalam

memformulasikan diagnosis banding dan menentukan prioritas.

• Berfungsi sebagai penghubung dalam komunitas, tenaga profesional

kesehatan dan pemangku kepentingan lain.

STARDAR 3 (IDENTIFIKASI HASIL)

Perawat hesehatan komunitas mengidentifikasi hasil yang diharapkan untuk

merencanakan berdasarakan prioritas atau diagnosis komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Melibatkan komunitas, profesional lain, organisasi, dan pemangku

kepentingan dalam merumuskan hasil yang diharapkan.

• Memperoleh kompetensi budaya yang diharapkan dari diagnosis.

• Mempertimbangkan kepercayaan dan nilai komunitas, risiko, keuntungan,

biaya, bukti ilmiah terkini, dan keahlian ketika merumuskan prioritas dan

hasil yang diharapkan.

• Memasukkan pengetahuan faktor lingkungan dan kejadian, sumber yang

tersedia, waktu yang diperkirakan, etik, hukum, dan pertimbangan privasi

dalam menentukan hasil yang diharapkan.

• Mengembangkan hasil yang diharapkan serta menyediakan kelanjutan proses

dari identifikasi kebutuhan dan perhatian komunitas.

• Memodifikasi hasil yang diharapkan berdasarkan perubahan status kebutuhan

dan perhatian komunitas serta ketersediaan sumber daya.

• Dokumen hasil yang diharapkan sebagai tujuan yang bisa diukur

menggunakan bahasa yang dapat dimengerti untuk melibatkan semua

komponen.

Page 13: standar praktik KEP

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menjamin bahwa mitra profesional terlibat dalam mengidentifikasi harapan

yang diinginkan yang dilakukan dengan bukti ilmiah dan dapat diaplikasikan

melalui implementasi praktik berbasis bukti (evidence-based practice).

• Struktur hasil yang diharapkan dapat diukur untuk melaporkan seperti faktor

efektivitas biaya dalam menentukan kebutuhan kesehatan, komunitas,

organisasi, dan kepuasan pemangku kepentingan lain serta keberlanjutan dan

konsistensi di antara perawat dan tenaga profesional lainnya dalam

memberikan layanan kesehatan yang berhubungan dengan program dan

layanan, resolusi, atau mengurangi kebutuhan kesehatan.

• Menerapkan kompetensi kesehatan masyarakat dan keperawatan ketika

mengukur efektivitas praktik dalam komunitas atau populasi.

STANDAR 4 (PERENCANAAN)

Perawat kesehatan komunitas mengembangkan perencanaan untuk mengidentifikasi

strategi, rencana tindakan, dan alternatif untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengembangkan komunitas yang berfokus pada perencanaan untuk

pelayanan yang berhubungan dengan kesehatan berdasarkan pengkajian

prioritas kebutuhan dan risiko kesehatan.

• Memasukkan pendekatan promosi dan pemulihan kesehatan; pencegahan

penyakit, kecelakaan, atau penyakit; serta respons dan persiapan keadaan

gawat darurat yang menjadi perhatian atau kebutuhan komunitas.

• Mempertahankan kontinuitas di dalam dan lintas program.

• Menetapkan perencanaan yang menggambarkan kompetensi budaya,

pendidikan dan prinsip pembelajaran, serta prioritas yang mewakili kebutuhan

komunitas dalam waktu yang berbeda.

Page 14: standar praktik KEP

• Mempertahankan partisipasi dari komunitas yang diidentifikasi, tenaga

kesehatan profesional, organisasi, dan pemangku kepentingan lain dalam

menentukan peranan dalam perencanaan, implementasi, dan proses evaluasi.

• Menerapkan standar yang ada, hukum, peraturan, dan kebijakan dalam proses

perencanaan.

• Mengintegrasikan kecenderungan penelitian keperawatan terkini dan

kesehatan masyarakat yang berhubungan dengan proses perencanaan.

• Mempertimbangkan dampak ekonomi dari perencanaan komunitas dan

organisasi.

• Mendokumentasikan perencanaan menggunakan bahasa yang menghormati

kultur masyarakat dan dapat dipahami oleh seluruh partisipan.

• Menggunakan istilah-istilah standar dalam mendokumentasikan perencanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menerapkan pengkajian dan strategi implementasi dalam perencanaan yang

menggambarkan bukti yang ada, meliputi data, literatur, dan pengetahuan

kesehatan masyarakat.

• Merencanakan strategi dan alternatif yang sesuai dengan komunitas dan mitra

profesional lainnya untuk memecahkan kebutuhan kompleks pada komunitas

yang berisiko.

• Menyintesis nilai dan kepercayaan dalam komunitas dengan mitra profesional

dalam merencanakan proses.

• Memimpin perawat kesehatan komunitas dan tim multi-sektor lain dalam

menggunakan prinsip-prinsip perencanaan pada komunitas yang berfokus

pelayanan dan program.

• Berpartisipasi pada pengembangan dan perbaikan berkelanjutan dari sistem

organisasi yang mendukung proses perencanaan.

Page 15: standar praktik KEP

• Berpartisipasi dalam integrasi kemanusiaan, fiskal, materi, ilmu pengetahuan,

dan sumber-suber daslam komunitas untuk meningkatkan dan melengkapi

proses perencanaan untuk program atau pelayanan.

• Menjamin penggunaan standar yang ada, hukum, peraturan, dan kebijakan

yang dipergunakan dalam proses perencanaan.

STANDAR 5 (IMPLEMENTASI)

Perawat kesehatan komunitas mengimplementasikan rencana yang telah

diidentifikasi bersama tim kesehatan lain.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengimplementasikan rencana yang diidentifikasi secara aman, sesuai

jadwal, dan berkolaborasi dengan tim multi-sektor.

• Menerapkan strategi berbasis bukti dan rencana tindakan, termasuk

kesempatan untuk membangun jaringan (network) dan advokasi yang spesifik

serta menjadi perhatian dan kebutuhan komunitas.

• Menggunakan sistem dan sumber-sumber dalam komunitas ketika

mengimplementasikan rencana.

• Memantau implementasi dari perencanaan dan pengukuran surveilans untuk

status kesehatan komunitas.

• Mendokumentasikan implementasi dari perencanaan termasuk modifikasi.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menginterprestasikan data surveilans yang berhubungan dengan perencanaan

dan status kesehatan komunitas.

• Menyertakan pengetahuan dan strategi baru dalam aksi perencanaan untuk

meningkatkan implementasi.

• Memodifikasi rencana berdasarkan pengetahuan baru, respons komunitas,

atau faktor relevan lain untuk mencapai hasil yang diharapkan.

Page 16: standar praktik KEP

• Mengadvokasi sumber-sumber yang dibutuhkan komunitas untuk

mengimplementasikan rencana.

• Menjembatani hubungan kolaborasi baru dengan teman sejawat, profesional

lain, wakil komunitas atau populasi, dan pemangku kepentingan lain untuk

menimplementasikan perencanaan melalui strategi seperti membangun

kemitraan.

• Mempromosikan organisasi, kemitraan komunitas, dan sistem yang

mendukung perencanaan.

STANDAR 5A (KOORDINASI)

Perawat kesehatan komunitas mengoordinasikan program, pelayanan, dan

aktivitas lain dalam mengimplementasikan rencana yang teridentifikasi.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mempromosikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk mencapai hasil

yang diharapkan.

• Melakukan surveilans, penemuan kasus, dan pelaporan dengan tenaga

profesional dan pemangku kepentingan lain.

• Mendokumentasikan koordinasi dan laporan yang diperlukan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menjadi pemimpin dalam memberikan program yang terintegrasi, program

surveilans dan pelayanan, serta implementasi kebijakan publik.

• Menyintesis dasta dan informasi untuk memulai sistem, komunitas, dan

alokasi sumber lingkungan yang mendukung pelaksanaan program dan

pelayanan.

Page 17: standar praktik KEP

STANDAR 5B (PENDIDIKAN DAN PROMOSI KESEHATAN)

Perawat kesehatan komunitas bekerja dengan strategi pendidikan untuk

promosi kesehatan, mencegah penyakit, dan meyakinkan lingkungan yang nyaman

pada komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Termasuk pendidikan kesehatan yang sesuai dalam implementasi program dan

pelayanan untuk komunitas.

• Menentukan pengajaran dan metode belajar yang sesuai dengan komunitas

dan identifikasi sasaran hasil komunitas.

• Menawarkan budaya yang sesuai promosi kesehatan, pencegahan penyakit

dan informasi keamanan lingkungan, serta bahan pendidikan pada komunitas.

• Mengumpulkan umpan balik (feedback) dari partisipan untuk menentukan

efektivitas program dan pelayanan serta merekomendasikan perubahan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menerapkan kepemimpinan dalam keperawatan dsan tenaga profesional lain

dalam merencanakan program pelayanan dan pendidikan berdasarkan

pengkajian dan perencanaan.

• Merancang informasi kesehatan dan program berdasarkan perilaku kesehatan

serta prinsip dan teori belajar.

• Memodifikasi program yang telah ada berdasarkan umpan balik partisipan,

penyedia layanan, tenaga profesional, dan pemangku kepentingan lain.

• Mengembangkan sumber-sumber informasi kesehatan yang secara kultural

sesuai dengan komunitas.

Page 18: standar praktik KEP

STANDAR 5C (KONSULTASI)

Perawat kesehatan komunitas menyediakan konsultasi pada berbagai

kelompok komunitas dan pemerintah untuk memfasilitasi implementasi program dan

pelayanan.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengonsultasikan dengan organisasi masyarakat dan kelompok untuk

memfasilitasi partisipasi dalam pelayanan dan program.

• Menyediakan testimoni dan pendapat profesional dalam mendukung aktivitas

program khusus.

• Berkomunikasi secara efektif menggunakan berbagai media dengan kelompok

pemilih selama konsultasi.

• Mendokumentasikan lingkup dan efektivitas dari konsultasi yang diberikan

komunitas.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Sintesis data dari pemerintah pusat, provinsi, daerah, serta sumber lain dengan

kerangka kerja teoritis dan bukti untuk menyediakan konsultasi ahli dalam

implementasi program dan pelayanan.

• Menyediakan testimoni ahli pada pemerintah tingkat pusat, daerah, dan

setempat dalam mendukung program dan pelayanan yang diberikan pada

komunitas yang berisiko.

• Mengomunikasikan informasi selama konsultasi yang memiliki pengaruh

positif pada ketetapan program dan pelayanan pada komunitas.

• Membuat proposal dan laporan yang mendukung kebutuhan program dan

pelayanan.

Page 19: standar praktik KEP

STANDAR 5D (AKTIVITAS PENGATURAN)

Perawat kesehatan komunitas mengidentifikasi, menginterpretasi, dan

mengimplementasikan hukum kesehatan masyarakat, pengaturan, dan kebijakan.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Edukasi pada komunitas yang berhubungan dengan hukum, regulasi, dan

kebijakan.

• Berpartisipasi dalam aplikasi hukum kesehatan masyarakat, regulasi, dan

kebijakan meliputi kegiatan pemantauan (monitoring) dan memeriksa

peraturan yang ada.

• Mengumpulkan informasi spesifik mengenai situasi yang dilaporkan kepada

dinas kesehatan.

• Membantu menerapkan hukuman untuk mereka yang tidak mematuhi hukum,

regulasi, maupun kebijakan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Berkolaborasi dalam kegiatan pengembangan hukum kesehatan masyarakat,

regulasi, dan kebijakan.

• Merencanakan dengan tenaga kesehatan masyarakat dan tenaga profesional

lain mengenai sistem pelaporan serta kepatuhan hukum, regulasi, dan

kebijakan.

• Memantau pelaporan dan sistem kepatuhan untuk kualitas dan penggunaan

sesuai dari sumber-sumber yang tersedia.

• Menganalisis data dari sistem pelaporan dan kepatuhan.

• Mengembangkan laporan bagi unit kesehatan masyarakat yang diakui dan

pembuat kebijakan yang diperlukan oleh hukum, regulasi, dan kebijakan.

• Berpartisipasi dalam persiapan koordinasi darurat dan merespons usaha,

termasuk penggunaan dan penerimaan sumber-sumber nasional yang strategis.

Page 20: standar praktik KEP

STANDAR 6 (EVALUASI)

Perawat kesehatan komunitas melakukan evaluasi status kesehatan komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengoordinasikan secara sistematis, berkelanjutan, dan evaluasi berdasarkan

kriteria hasil pelayanan dalam komunitas dan pemangku kepentingan lain.

• Mengumpulkan data secara sistematis, menerapkan epidemiologi dan metode

ilmiah untuk menentukan efektivitas intervensi keperawatan kesehatan

komunitas dalam kebijakan, program, dan pelayanan.

• Mengaplikasikan pengkajian data yang berkelanjutan untuk merevisi rencana,

intervensi, dan aktivitas yang sesuai.

• Mendokumentasikan hasil dari evaluasi termasuk perubahan atau rekomendasi

untuk meningkatkan efektivitas intervensi.

• Menyampaikan evaluasi proses dan hasil yang dihasilkan kepada komunitas

dan pemangku kepentingan lain berdasarkan hukum dan peraturan negara.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Merancang evaluasi rencana dengan ahli dan perwakilan komunitas serta para

pemangku kepentingan.

• Memodifikasi evaluasi perencanaan untuk kebijakan, program, atau pelayanan

yang sesuai.

• Mengevaluasi efektivitas dari perencanaan dalam hubungannya dengan hasil

yang diharapkan dan tidak diharapkan.

• Menyintesis hasil dari analisis evaluasi untuk menentukan akibat dari rencana

yang berpengaruh pada komunitas, organisasi, atau kelompok lain.

• Menerapkan hasil dari analisis evaluasi untuk membuat atau

merekomendasikan proses atau perubahan hasil dalam kebijakan, program,

dan pelayanan yang sesuai.

Page 21: standar praktik KEP

STANDAR 7 (KUALITAS PRAKTIK)

Perawat kesehatan komunitas secara sistematis meningkatkan kualitas dan

efektivitas praktik keperawatan.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mendemonstrasikan kualitas melalui penerapan proses keperawatan dengan

cara tanggung jawab, tanggung gugat, dan etik.

• Mengimplementasikan pengetahuan baru dan peningkatan kinerja untuk

mengawali perubahan dalam praktik keperawatan kesehatan komunitas dan

pemberian layanan keperawatan pada komunitas.

• Menyertakan kreativitas dan inovasi dalam aktivitas untuk memperbaiki

kualitas praktik keperawatan.

• Mengembangkan implementasi serta prosedur evaluasi dan prosedur untuk

meningkatkan kualitas praktik.

• Berpartisipasi dalam lingkup kegiatan peningkatan kinerja yang sesuai dengan

posisi perawat, pendidikan, dan praktik lingkungan. Aktivitas tersebut adalah

sebagai berikut:

Identifikasi aspek dari pentingnya praktik untuk memantau kualitas.

Bekerja berdasarkan bukti indikator untuk memantau kualitas dan

efektivitas praktik keperawatan.

Mengumpulkan data untuk memantau praktik keperawatan kesehatan

komunitas, termasuk ketersediaan, aksesibilitas, dapat diterima, kualitas,

dan efektivitas dari kebijakan, program, dan pelayanan.

Menganalisis data guna mengidentifikasi kesempatan untuk memperbaiki

praktik keperawatan.

Memformulasikan rekomendasi untuk memperbaiki hasil atau praktik

keperawatan.

Mengimplementasikan aktivitas untuk meningkatkan kualitas praktik

keperawatan.

Page 22: standar praktik KEP

Berpartisipasi dengan komunitas dan mitra profesional serta pemangku

kepentingan lain dalam mengevaluasi kebijakan, program, dan pelayanan.

Mengkaji faktor-faktor kinerja profesional yang berhubungan dengan

keamanan komunitas, aksesibilitas dengan pelayanan, efektivitas program,

dan pilihan keuntungan atau biaya.

Menganalisis sistem organisasi untuk menghilangkan atau mengurangi

hambatan dan meningkatkan aset.

• Mendokumentasikan pelaksanaan program dan pelayanan dengan cara

merefleksikan pengukuran kualitas.

• Mendapatkan dan mempertahankan sertifikasi profesional jika ada dalam area

keahlian.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Membuat inisiatif peningkatan kualitas yang berhubungan dengan kebijakan,

program, dan pelayanan berdasarkan bukti yang ada.

• Mengimplementasikan inisiatif untuk mengevaluasi kebutuhan berubah.

• Mengevaluasi lingkungan praktik dan kualitas layanan keperawatan yang

diberikan berhubungan dengan informasi berdasarkan bukti yang ada.

STANDAR 8 (PENDIDIKAN)

Perawat kesehatan komunitas memperoleh pengetahuan dan kompetensi yang

menggambarkan praktik keperawatan kesehatan komunitas terkini.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Berpartisipasi dalam kegiatan pendidikan berkelanjutan untuk

mempertahankan dan meningkatkan pengetahuan dan keterampilan yang

dibutuhkan guna meningkatkan kesehatan komunitas.

• Mencari pengalaman untuk mengembangkan dan mempertahankan

kompetensi sesuai keterampilan yang dibutuhkan untuk

mengimplementasikan kebijakan, program, dan pelayanan untuk komunitas.

Page 23: standar praktik KEP

• Identifikasi kebutuhan belajar berdasarkan ilmu keperawatan dan pengetahuan

kesehatan masyarakat.

• Mempertahankan catatan profesional yang mendukung bukti kompetensi dan

pembelajaran seumur hidup.

• Mencari pengalaman formal dan aktivitas belajar mandiri untuk

mempertahankan dan mengembangkan keterampilan dan pengetahuan klinis

profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

Menggunakan penelitian terkini guna mencari dan menemukan bukti lain

untuk mengembangkan pengetahuan kesehatan masyarakat serta meningkatkan peran

dan pengetahuan dari isu-isu profesional.

STANDAR 9 (EVALUASI PRAKTIK PROFESIONAL)

Keperawatan kesehatan masyarakat mengevaluasi praktik keperawatan

mandiri yang sesuai dengan standar dan panduan praktik profesional, sesuai undang-

undang, aturan, dan regulasi.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengimplementasikan praktik komunitas yang berfokus pada kebijakan,

program, dan pelayanan dengan menghormati etnis dan kultur setempat.

• Melakukan evaluasi diri dari praktik yang dilakukan, identifikasi lingkup

kekuatan seperti lingkup di mana tenaga profesional lain mengembangkan dan

menguntungkannya.

• Mencari umpan balik dari praktik komunitas baik secara mandiri maupun

bermitra dengan kelompok profesional lain.

• Mengimplementasikan perencanaan untuk memenuhi tujuan rencana kerja

mandiri.

Page 24: standar praktik KEP

• Mengintegrasikan pengetahuan dalam standar praktik yang digunakan saat ini,

panduan, undang-undang, aturan, dan regulasi ke dalam rencana kerja

mandiri.

• Memberikan rasional untuk kepercayaan praktik profesional, keputusan, dan

tindakan sebagai bagian dari proses evaluasi.

• Mengaplikasikan pengetahuan dari standar praktik yang digunakan saat ini,

panduan, undang-undang, sertifikasi, dan regulasi untuk diri sendiri dan

pratinjau (review) kelompok.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Terlibat pada proses format yang sistematis dalam mencari umpan balik dari

praktik yang dilakukan kelompok, teman sejawat, komunitas, organisasi

profesional, serta pemangku kepentingan.

• Menganalisis praktik yang berhubungan dengan sertifikasi spesialis yang

diperlukan sesuai.

STANDAR 10 (HUBUNGAN SEJAWAT DAN PROFESI LAIN)

Perawat kesehatan komunitas membangun hubungan kesejawatan ketika

berinteraksi dengan wakil komunitas, organisasi, dan pelayanan profesional serta

berkontribusi terhadap pengembangan kelompok, sejawat, dan lainnya.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Membagi pengetahuan dan keterampilan dengan kelompok, sejawat, dan

pihak lain.

• Melakukan interaksi dengan kelompok, sejawat, dan pihak lain untuk

meningkatkan keperawatan profesional atau praktik kesehatan komunitas serta

berperan sebagai diri sendiri dan orang lain.

• Mengajari perawat kesehatan komunitas lain dan teman sejawat sesuai

kebutuhan.

Page 25: standar praktik KEP

• Mempertahankan hubungan kasih sayang dan saling menghormati dengan

sejawat dan pemangku kepentingan lain yang melibatkan kesehatan

komunitas.

• Berkontribusi pada lingkungan yang mendukung pendidikan berkelanjutan

bagi teman, tenaga kesehatan profesional lain, dan komunitas.

• Berkontribusi untuk mendukung lingkungan kerja yang aman dan sehat.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Sebagai model praktik ahli bagi anggota tim multi-sektor dan komunitas

• Membuat kebijakan pengajaran dan program untuk perawat kesehatan

komunitas dan tim lain.

• Berpartisipasi dalam aktivitas yang memberikan kontribusi bagi

pengembangan peran praktik keperawatan di komunitas.

STANDAR 11 (KOLABORASI)

Perawat kesehatan komunitas berkolaborasi dengan perwakilan komunitas,

organisasi, dan tenaga profesional lain dalam menyediakan dan melakukan promosi

kesehatan pada komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Melakukan komunikasi dengan berbagai institusi dalam komunitas untuk

mengumpulkan informasi dan mengembangkan kemitraan serta koalisi untuk

identifikasi komunitas yang berfokus pada masalah kesehatan.

• Melakukan koordinasi dengan individu, kelompok, dan organisasi berbasis

komunitas dalam pengkajian, perencanaan, implementasi, dan evaluasi

komunitas yang berfokus pada kebijakan, program, dan pelayanan.

• Mengaplikasikan pengetahuan keperawatan dan kesehatan komunitas ke tim

interdisiplin, administrasi, pembuat kebijakan, organisasi komunitas,

masyarakat, dan mitra multi-sektor.

Page 26: standar praktik KEP

• Melakukan kerja sama dengan disiplin ilmu lain dalam pengajaran,

pengembangan program, implementasi, penelitian, serta advokasi kebijakan

masyarakat.

• Memberi kontribusi dengan tim multi-sektor lain dalam

mengimplementasikan kebijakan kesehatan masyarakat yang dibutuhkan

seperti identifikasi kasus, manajemen program, dan laporan pendelegasian.

• Melakukan kerja sama dengan individu, kelompok, koalisi, dan organisasi

untuk berubah yang akan berefek pada kebijakan kesehatan , program, dan

layanan untuk memberikan hasil yang positif.

• Mendokumentasikan interaksi kolaboratif dan proses terkait kebijakan,

program, dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Mengembangkan kerja sama dan koalisi dengan organisasi kemasyarakatan

untuk mengidentifikasi kebijakan kesehatan masyarakat, program, dan

pelayanan.

• Menggagas usaha kolaborasi lintas institusi dalam komunitas.

• Merencanakan pendidikan, administratif, penelitian, dan program kebijakan

masyarakat untuk meningkatkan kesehatan komunitas.

• Mengembangkan sistem untuk dokumentasi dan akuntabilitas dalam

keperawatan dan praktik kesehatan masyarakat termasuk kebutuhan regulasi.

Page 27: standar praktik KEP

STANDAR 12 (ETIK)

Perawat kesehatan komunitas harus mengintegrasikan nilai-nilai etik dalam

semua area praktik.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengaplikasikan kode etik untuk perawat dengan pernyataan yang diuraikan

(ANA, 2001) dan prinsip-prinsip etik praktik kesehatan komunitas (Public

Health Leadership Society, 2002) untuk panduan praktik keperawatan

kesehatan komunitas.

• Memberikan program dan pelayana dengan cara melindungi dan menghormati

autonomi, harga diri, dan hak populasi atau komunitas juga individu.

• Menerapkan standar etika dalam advokasi kesehatan dan kebijakan sosial.

• Mempertahankan kerahasiaan individu dalam ukuran legal dan sesuai

regulasi.

• Membantu individu, kelompok, dan komunitas dalam mengembangkan

keterampilan untuk advokasi diri.

• Mempertahankan hubungan profesional dan batas dengan individu dan

kelompok dalam komunitas ketika memberikan program dan pelayanan

kesehatan masyarakat.

• Mendemonstrasikan komitmen untuk mengembangkan lingkungan dan

kondisi di mana gaya hidup sehat kemungkinan dipraktikkan oleh individu,

teman, dan komunitas dalam bermitra.

• Mengklarifikasi isu-isu sosial serta penghambat untuk hidup dengan kondisi

sehat.

• Berperan dalam memecahkan isu-isu etik yang melibatkan teman, kelompok

komunitas, sistem, dan pemangku kepentingan lain.

• Melaporkan aktivitas ilegal, tidak sesuai dengan standar praktik yang ada,

atau menggambarkan praktik yang tidak sesuai.

Page 28: standar praktik KEP

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Memberikan informasi dan komunitas mengenai risiko, keuntungan, dan hasil

dari kebijakan, program, dan pelayanan.

• Memberikan informasi pada pemerintah atau yang lain mengenai risiko,

keuntungan, dan hasil kebijakan, program, serta pelayanan berkaitan dengan

keputusan yang mempengaruhi pemberian layanan kesehatan.

• Bermitra dengan tim multi-sektor untuk mengidentifikasi risiko etik,

keuntungan, dan hasil dari kebijakan, program, dan pelayanan.

• Mencermati isu-isu lingkungan dan sosial serta hambatan untuk mencapai

hidup sehat.

STANDAR 13 (PENELITIAN)

Perawat kesehatan komunitas mengintegrasikan hasil penelitian ke dalam

praktik keperawatan komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Menggunakan bukti terbaik yang ada, termasuk hasil penelitian untuk

panduan dalam praktik, kebijakan, dan keputusan pemberian layanan.

• Secara aktif berperaen dalam aktivitas penelitian pada berbagai tingkat yang

sesuai dengan tingkat pendidikan dan posisi seseorang. Kegiatan tersebut

adalah sebagai berikut:

Identifikasi komunitas dan kesempatan profesional yang ada untuk

keperawatan dan penelitian kesehatan masyarakat.

Berpartisipasi dalam pengumpulan data.

Berpartisipasi dalam lembaga, organisasi, atau komite penelitian yang

berfokus komunitas.

Berbagi aktivitas dan hasil penelitian dengan kelompok lainnya.

Mengimplementasikan protokol penelitian.

Page 29: standar praktik KEP

Menganalisis dan menginterpretasi penelitian untuk aplikasi bagi praktik

yang berfokus pada komunitas secara kritis.

Menerapkan hasil penelitian keperawatan dan kesehatan masyarakat

dalam pengembangan kebijakan, program, dan pelayanan bagi komunitas.

Menerapkan penelitian sebagai basis pembelajaran.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Berkontribusi pada ilmu keperawatan dengan melakukan atau menyintesis

penelitian yang ditemukan serta memeriksa dan mengevaluasi pengetahuan,

teori, model, kriteria, dan pendekatan kreatif untuk meningkatkan praktik dan

hasil perawatan kesehatan.

• Secara formal, menyebarkan hasil penelitian melalui aktivitas seperti

presentasi, publikasi, konsultasi, dan media lain.

STANDAR 14 (MENGGUNAKAN SUMBER-SUMBER)

Perawat kesehatan komunitas mempertimbangkan faktor-faktor yang

berhubungan dengan keamanan, efektivitas, biaya, serta dampak praktik pada

komunitas dalam merencanakan dan memberikan pelayanan, program, maupun

kebijakan keperawatan dan kesehatan masyarakat.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Mengevaluasi faktor-faktor seperti keamanan, aksesibilitas, biaya,

keuntungan, efisiensi, serta dampak praktik pada komunitas ketika memilih

pilihan praktik yang akan berakibat pada hasil yang diharapkan.

• Membantu mewakili komunitas dan pemangku kepentingan lain dalam

mengidentifikasi dan mengamankan layanan yang ada dan sesuai serta

berhubungan dengan kebutuhan kesehatan.

Page 30: standar praktik KEP

• Mengizinkan atau mendelegasikan tugas yang diambil ke dalam pertimbangan

yang menjadi kepedulian komunitas, potensial terjadi paparan dan bahaya,

kompleksitas tugas, dan kemampuan prediksi hasil yang diharapkan.

• Membantu komunitas dalam memberikan informasi mengenai pilihan biaya,

risiko, dan keuntungan dari kebijakan, program, dan pelayanan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Menggunakan sumber-sumber komunitas dan organisasi untuk

memformulasikan perencanaan multi-sektor untuk kebijakan, program, dan

pelayanan.

• Mengembangkan pendekatan inovatif pada komunitas dan perhatian

kesehatan masyarakat yang meliputi penggunaan sumber-sumber efektif dan

peningkatan kualitas.

• Mengembangkan strategi evaluasi untuk mendemonstrasikan efektivitas dan

keuntungan biaya, serta faktor efisiensi yang berhubungan dengan hasil yang

diharapkan dan praktik kesehatan komunitas.

STANDAR 15 (KEPEMIMPINAN)

Perawat kesehatan komunitas menerapkan prinsip kepemimpinan dalam

keperawatan dan kesehatan komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Terlibat dalam pengembangan tim multi-sektor dan membangun koalisi

termasuk profesional lain, komunitas, dan pemangku kepentingan.

• Meningkatkan lingkungan kerja yang sehat.

• Menjabarkan misi, tujuan, rencana, aksi, maupun mengukur hasil

keperawatan, program, serta layanan kesehatan komunitas kepada tenaga

profesional lain atau komunitas.

• Advokasi kesempatan yang berkelanjutan serta pembelajaran seumur hidup

untuk diri sendiri dan yang lain.

Page 31: standar praktik KEP

• Mengajari kelompok, pemangku kepentingan, dan lainnya dalam komunitas

untuk menyukseskan program atau pelayanan melalui panduan dan strategi

lain.

• Menunjukkan kreativitas dan fleksibilitas melalui waktu yang selalu berubah.

• Mengembangkan budaya di mana sistem dimonitor dan dievaluasi untuk

meningkatkan kualitas kebijakan, program, dan pelayanan komunitas.

• Mengoordinasikan program dan pelayanan lintas area di antara tim multi-

sektor lain.

• Melayani peran kepemimpinan dalam lingkungan kerja, populasi, dan

komunitas.

• Meningkatkan keahlian kesehatan komunitas dan keperawatan melalui

partisipasi di organisasi profesi.

• Berfungsi sebagai pemimpin tim kesehatan komunitas dalam persiapan situasi

gawat dasrurat dan mendelegasikan tugas seperti yang tercantum dalam

standar protokol pelaksanaan.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Mengadvokasi para pengambil kebijakan untuk mempengaruhi kebijakan

kesehatan komunitas serta program dan pelayanan untuk mempromosikan

komunitas yang sehat.

• Memberikan arahan untuk meningkatkan efektivitas kebijakan, program, dan

pelayanan yang disediakan oleh tim multi-sektor lain.

• Menggagas dan merevisi protokol atau panduan yang menggambarkan

praktik berbasis bukti untuk merefleksikan perubahan yang diterima dalam

pemberian program dan pelayanan atau mengidentifikasi masalah penting

dalam komunitas.

• Mempromosikan atau mengkomunikasikan informasi mengenai spesialis

keperawatan kesehatan komunitas melalui tulisan, publikasi, dan presentasi

profesional atau audiens yang ada.

Page 32: standar praktik KEP

• Mendemonstrasikan pendekatan inovatif pada kesehatan komunitas dan

praktik keperawatan untuk meningkatkan hasil yang diharapkan.

• Mengorganisasikan perencanaan formal dalam berespons pada keadaan gawat

darurat di komunitas.

STANDAR 16 (ADVOKASI)

Perawat kesehatan komunitas melakukan advokasi dan usaha keras untuk

melindungi kesehatan, keamanan, dan hak-hak komunitas.

Kriteria Pengukuran Bagi Perawat Kesehatan Komunitas

• Menyatukan identifikasi kebutuhan komunitas dalam pengembangan

kebijakan, program, atau rencana pelayanan.

• Mengintegrasikan advokasi ke dalam implementasi kebijakan, program, dan

pelayanan komunitas.

• Mengukur efektivitas untuk advokasi komunitas ketika mengkaji hasil yang

diharapkan.

• Menerapkan kerahasiaan, etik, hukum, privasi, dan panduan profesional

dalam pengembangan kebijakan dan isu-isu lainnya.

• Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan penyedia

layanan dan pemangku kepentingan atas nama komunitas.

• Berusaha keras memecahkan konflik yang berasal dari komunitas, penyedia

layanan, pemangku kepentingan untuk memastikan keamanan serta menjaga

minat baik komunitas dan integritas perawat profesional.

Kriteria Pengukuran Tambahan Bagi Perawat Spesialis Kesehatan Komunitas

• Mendemonstrasikan keterampilan dalam advokasi dihadapan wakil

masyarakat dan pembuat kebijakan atas nama komunitas, program, dan

pelayanan kesehatan.

• Membuat bahan-bahan untuk proses advokasi berdasarkan kebutuhan

komunitas, program, dan pelayanan.

Page 33: standar praktik KEP

• Menunjukkan tanggung jawab dan integritas dana publik untuk proses

pengembangan kebijakan.

• Melayani sebagai ahli untuk kelompok, komunitas, penyedia layanan, dan

pemangku kepentingan lainnya dalam meningkatkan dan

mengimplementasikan kebijakan kesehatan komunitas.

Page 34: standar praktik KEP

DAFTAR PUSTAKA

American Nurses Association. 1999. Scope and Standards of Public Health Nursing

Practice. Washington: American Nurses Publishing.

_________. 2001. Code of Ethics for Nurses with Interpretive Statements.

Washington: American Nurses Publishing.

__________. 2004a. Nursing: Scope and Standards of Practice. Washington:

Nursesbooks.org.

American Public Health Association Public Health Nursing Section. 1996. “The

Definition and Role of Public Health Nursing”. www.csuchico.edu (diakses

pada tanggal 2 Mei 2011).

Association of Community Health Nurse Educators. 2003. Essentials of Master’s

Level Nursing Education for Advanced Community/Public Health Nursing

Practice. New York: Association of Community Health Nurse Eductors.

CDC National Public Healty Performance Standards. 2001. “National Public Health

Performance Standards”. www.cdc.gov (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).

Council on Linkages Between Academia and Practice. 2001. “Core Competencies for

Public Health Professionals”. www.phf.org (diakses pada tanggal 2 Mei

2011).

___________. 2008 “Tinjauan Teoritis Standar Praktek”. www.qittun.blogspot.com

(diakses pada tanggal 2 Mei 2011).

Institute of Medicine. 1988. The Future of Public Health. Washington: National

Academy Press.

__________. 2002. The Future of Public Health in the 21st Century. Washington:

National Academy Press.

__________. 2003. Who Will Keep the Public Healthy? Washington: National

Academy Press.

Page 35: standar praktik KEP

Publich Health Leadership Society. 2002. “Principles of The Ethical Practice of

Public Health”. www.phls.org (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).

__________. “Keperawatan”. www.library.usu.ac.id. (diakses pada tanggal 2 Mei

2011).

Quad Council of Public Health Nursing Organizations. 2003. “Public Health Nursing

Competencies”. www.astdn.org (diakses pada tanggal 2 Mei 2011).