Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

download Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

of 55

Transcript of Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

  • KONSIL KEDOKTERANINDONESIA

    STANDARPENDIDIKAN PROFESI

    DOKTER GIGI

    KONSIL KEDOKTERAN INDONESIAIndonesian Medical Council

    Jakarta 2006

  • STANDAR PENDIDIKANPROFESI DOKTER GIGI

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigiii

    Edisi Pertama, 2006 Cetakan Pertama, Nopember 2006

    Perpustakaan Nasional : Katalog Dalam Terbitan (KDT)

    Standar pendidikan profesi dokter gigi.-- Jakarta : Konsil Kedokteran Indonesia, 2006 35 hlm. ; 17,5 x 24 cm.

    ISBN 979-15546-1-7

    617.607.1

    Penerbit:Konsil Kedokteran IndonesiaJalan Hang Jebat III Blok F3Telepon: 62-21-7206623, 7254788, 7206655Fax: 62-21-7244379,Jakarta Selatan

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    KATA SAMBUTANKETUA KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA

    Assalamualaikum Wr. Wb,

    Kemajuan yang pesat dalam bidang ilmu pengetahuan khususnya iptek dibidang kedokteran dan kedokteran gigi menuntut tersedianya sumber dayamanusia yang handal dan terampil serta professional dalam hal memberikanpelayanan kepada masyarakat. Di lain pihak, tersedianya alat dan teknologiyang canggih akan mudah memperoleh informasi dengan cepat sehinggamasyarakat sebagai pengguna sadar akan hak-haknya disamping kewajiban-kewajiban yang harus ia penuhi.

    Perlu kita sadari bahwa akhir-akhir ini dirasakan adanya peningkatan keluhanmasyarakat baik di media elektronik maupun media cetak terhadap tenagadokter dan dokter gigi dalam memberikan pelayanan kesehatan. Kita memahamibahwa pelayanan kesehatan merupakan proses hilir, baik buruknya pelayanankesehatan ditentukan proses dari hulu, yaitu pendidikan profesi kedokteran/kedokteran gigi dan menjunjung etika kedokteran/ kedokteran gigi.

    Semua ini tentu tidak terlepas dari bagaimana proses pendidikan yang dijalanitenaga kesehatan tersebut sehingga benar-benar memiliki pengetahuan danketerampilan yang memadai sebelum terjun di tengah-tengah masyarakat.

    Buku ini disusun sebagai acuan standar dalam penyelenggaraan pendidikankedokteran gigi. Kepada tim penyusun dan para kontributor, kami ucapkanselamat dan penghargaan atas dedikasi dan terbitnya buku standar pendidikanprofesi dokter gigi ini.

    Wassalamualaikum warahmatullahi wabarakatuhJakarta, November 2006

    Hardi Yusa, dr, SpOG, MARSKetua Konsil Kedokteran Indonesia

    iii

  • KATA SAMBUTANKETUA KONSIL KEDOKTERAN GIGI

    Assalamualaikum Wr. Wb.

    Dengan memanjatkan puji dan syukur kepada Alllah SWT atas bimbingan,petunjuk dan kekuatan-Nya kepada kita, maka buku Standar PendidikanProfesi Dokter Gigi yang pertama di Indonesia. Walaupun standar pendidikanini ditetapkan dan disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI), tetapisebetulnya buku ini merupakan hasil karya dan kerja bersama antara berbagaipihak selaku stakeholders Konsil Kedokteran Indonesia seperti yangdiamanahkan oleh Undang-Undang RI Nomor 29 tahun 2004 tentang PraktikKedokteran.

    Buku ini merupakan pemikiran dan cerminan para stakeholders KonsilKedokteran Indonesia di dalam upaya untuk meningkatkan mutu pendidikankedokteran gigi di Indonesia. Kami sangat berharap agar buku ini dijadikanacuan bagi seluruh pengelola dan dosen Fakultas Kedokteran Gigi di Indonesiadalam menyelenggarakan pendidikan yang berkualitas.

    Pada kesempatan ini kami ucapkan terima kasih dan penghargaan yangsetinggi-tingginya kepada Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi Indonesia ,Kolegium Dokter Gigi Indonesia, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, AsosiasiRumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan, DepKes dan DepDikNas, terutamakepada mereka yang duduk di dalam kelompok kerja Konsil Kedokteran Gigidivisi standar pendidikan yang selama ini telah bekerja keras menyusunstandar pendidikan ini. Semoga segala upaya yang telah dilakukan ini akanbermanfaat dalam mencapai tujuan kita bersama dan di dalam pelaksanaannyamendapat bimbingan serta kekuatan yang tiada henti dari Allah SWT. Amien.

    Jakarta, November 2006

    Prof. Dr. Roosje Rosita Oewen, drg. SpKGAKetua Konsil Kedokteran Indonesia

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigiiv

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    KATA PENGANTAR

    Dengan nama Allah Yang Maha Pengasih dan Penyayang, atas perkenan danridho-Nya Buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi, yang merupakanbuku pertama tentang standar pendidikan dokter gigi di Indonesia dapatditerbitkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia (KKI).

    Mekanisme penyusunan buku dilakukan sesuai dengan amanah UU RI no.29 Tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran. Dalam pasal 7 dinyatakan bahwastandar pendidikan profesi dokter gigi disusun oleh Asosiasi Fakultas KedokteranGigi Indonesia (AFDOKGI) dengan seluruh stakeholder terkait, yaitu unsur-unsur dari Kolegium dokter gigi, Persatuan Dokter Gigi Indonesia, AsosiasiRumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP), DepKes dan DepDikNas.Setelah mendapat kesepakatan dari berbagai pihak terkait, standar pendidikanditetapkan bersama oleh KKI, Kolegium Kedokteran Gigi, AFDOKGI, danAsosiasi RSGMP.

    Proses penyusunan standar pendidikan profesi dokter gigi berlangsung lebihdari satu tahun, diawali dengan penyerahan Kurikulum Berbasis Kompetensi(KBK) dari AFDOKGI ke Konsil Kedokteran Gigi pada Juli 2005 di acaraFORIL FKG TRISAKTI di Bidakara. AFDOKGI menyusun KBK untukmenggantikan Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Gigi (KIPDGI) II. Peran sertastakeholder terkait dalam penyusunan standar pendidikan profesi dokter gigidiwujudkan melalui pembentukan kelompok kerja (pokja) divisi pendidikankedokteran gigi. Anggota Pokja terdiri dari unsur-unsur stakeholders yangsecara resmi ditunjuk oleh stakeholder terkait pada pertemuan AFDOKGI diSurabaya saat berlangsungnya TIMNAS FKG UNAIR Agustus 2005. Padaproses penyusunan standar pendidikan, Pokja dibagi menjadi 3 subpokja,yaitu subpokja standar pendidikan dokter gigi, subpokja standar pendidikandokter gigi spesiaslis dan subpokja Contuining Professional Development(CPD).

    Sebagai langkah pertama dilakukan penyamaan persepsi antara stakeholdersmengenai Standar Pendidikan melalui lokakarya di Wisma Makara UI Depok.

    v

  • Draf awal disusun oleh Pokja pada pertemuan bulan September 2006 diBandung bertepatan dengan Dies FKG UNPAD.

    Pokja dengan dedikasi dan komitmennya yang tinggi telah bekerja kerasmelakukan perbaikan draf. Kegiatan tersebut memerlukan beberapa kalipertemuan Pokja sepanjang tahun 2006. Draf kemudian didiseminasikan dandisosialisasikan pada para stakeholders untuk memperoleh asupan

    Draf final standar pendidikan profesi dokter gigi disepakati dan ditetapkansebagai standar pendidikan sebagai profesi dokter gigi oleh KKI dan stakeholdersdengan ditandatanganinya berita acara penetapan standar pendidikan doktergigi pada pertemuan di Bandung pada tanggal 6 November 2006. Selanjutnyapada sidang pleno KKI 9 November 2006, dilakukan PENGESAHAN StandarPendidikan Profesi Dokter Gigi melalui Surat Keputusan KKI No.22/KKI/KEP/XI/2006 tahun 2006. Dengan disahkan oleh KKI, yang sebelumnyatelah disepakati setiap institusi. Langkah selanjutnya adalah penerapan standarpendidikan ini oleh setiap institusi pendidikan.

    Akhir kata ungkapan terimakasih dan penghargaan yang tinggi ditujukansecara khusus pada Pokja dan semua pihak yang memberikan pemikiran,waktu dan tenaga sehingga buku ini dapat diterbitkan, dan terpulang bagiAllah SWT segala puji atas karunia dan hidayah-Nya.

    Jakarta, November 2006Retno Hayati Afi SavitriDivisi Standar Pendidikan Konsil Kedokteran GigiKonsil Kedokteran Indonesia

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigivi

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERAN INDONESIANOMOR 22/KKI/KEP/XI/2006

    TENTANGPENGESAHAN STANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTER GIGI

    KONSIL KEDOKTERAN INDONESIA,

    Menimbang : a. bahwa telah ditetapkan standar pendidikan profesi doktergigi sesuai dengan Berita Acara Penetapan StandarPendidikan Dokter Gigi yang ditanda tangani padatanggal 6 Nopember 2006 di Bandung oleh KonsilKedokteran Gigi bersama dengan Kolegium Dokter GigiIndonesia (KDGI), Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi(AFDOKGI), dan Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan MulutPendidikan (ARSGMP) sesuai dengan Pasal 7 ayat (1)Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran;

    b. bahwa berdasarkan pertimbangan sebagaimanadimaksud pada huruf a dan sebagai pelaksanaan dariPasal 7 ayat (2) Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004tentang Praktik Kedokteran, dipandang perlumengesahkan Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigidengan Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia;

    Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1992 tentangKesehatan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 3495);

    2. Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang SistemPendidikan Nasional (Lembaran Negara RepublikIndonesia Tahun 2003 Nomor 78, Tambahan LembaranNegara Nomor 4301);

    vii

  • 3. Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2004 tentang PraktikKedokteran (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun2004 Nomor 116, Tambahan lembaran Negara RepublikIndonesia Nomor 4431);

    M E M U T U S K A N :

    Menetapkan :

    Kesatu : KEPUTUSAN KONSIL KEDOKTERANINDONESIA TENTANG PENGESAHANSTANDAR PENDIDIKAN PROFESI DOKTERGIGI.

    Kedua : Mengesahkan Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigisebagaimana tercantum dalam Lampiran Keputusanini.

    Ketiga : Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi sebagaimanadimaksud dalam Diktum Kedua merupakan acuandan diperuntukkan bagi semua pihak yang terkaitdalam penyelenggaraan pendidikan profesi dokter gigi.

    Keempat : Keputusan ini mulai berlaku pada tanggal di tetapkan.

    Ditetapkan di Jakartapada tanggal 9 Nopember 2006

    KONSIL KEDOKTERAN INDONESIAKETUA,

    HARDI YUSA, dr, Sp.OG, MARS

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigiviii

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    UCAPAN TERIMA KASIH

    Konsil Kedokteran Indonesia menyampaikan terimakasih dan penghargaansetinggi-tingginya kepada semua pihak yang telah membantu sejak awaldisusunnya draf standar kompetensi dokter gigi sampai dengan kesepakatandan penetapan standar kompetensi dokter gigi Indonesia, sehingga dapatditerbitkannya buku ini.

    Kontributoro Prof. Dr. Roosje Rosita Oewen, drg, SpKGA, Ketua Konsil Kedokteran Gigio Prof. Dr. Retno Hayati, drg, SKM, SpKGA, Ketua Divisi Standar Pendidikan

    Konsil Kedokteran Gigio Afi Savitri Sarsito, drg, SpPM, Anggota Divisi Standar Pendidikan Konsil

    Kedokteran Gigio Dr. Grita Sudjana, drg, Ketua SubPokja Standar Pendidikan dokter gigio Soedjoko, drg, MS, Wakil Ketua SubPokja Standar Pendidikan dokter gigio Gus Permana Subita, drg, PhD, SpPM, Anggota SubPokja Standar

    Pendidikan dokter gigi Spesialiso Haris Nasutianto, drg, MKes, Anggota SubPokja CPDo Bambang Trenggono, drg, MS, Anggota SubPokja Standar Pendidikan

    dokter gigio Dr. Harum Sasanti Nugroho, drg, SpPM, Ketua SubPokja Standar Pendidikan

    dokter gigi Spesialiso Tis Karasutisna, drg, SpBM, Wakil Ketua SubPokja Standar Pendidikan

    dokter gigi Spesialiso Andi Sumidarti, drg, MS, Anggota SubPokja Standar Pendidikan dokter

    gigio Winiati Sidharta, drg, SpKG, Anggota SubPokja CPDo Ari Subianto, drg, Anggota SubPokja Standar Pendidikan dokter gigi

    Spesialiso Annie Tri Susilo, drg, MARS, Anggota SubPokja Standar Pendidikan dokter

    gigi Spesialiso Wahyu Sulistiadi, drg, MARS, Ketua SubPokja CPD

    ix

  • o Bulan Rachmadi, drg, Mkes, Wakil Ketua SubPokja CPDo Mirza, drg, Anggota SubPokja CPDo Hardi Yusa, dr, SpOG, MARS, Ketua Konsil Kedokteran Indonesiao Emmyr Faizal Moeis, drg, MARS, Wakil Ketua Konsil Kedokteran Indonesiao Prof. Dr. Farid Anfasa Moeloek, dr, SpOG (K), Ketua Konsil Kedokterano Prof. Dr. Biran Affandi, dr, SpOG (K), Ketua Divisi Standar Pendidikan

    Kedokteran Konsil Kedokterano Prof. Wiguno Prodjosudjadi, dr, SpPD, KGH, PhD, Anggota Divisi Standar

    Pendidikan Kedokteran Konsil Kedokterano Prof. Dr. Mohamad Mulyohadi Ali, dr, Ketua Divisi Pembinaan Konsil

    Kedokterano I Putu Suprapta, drg, MSc, Ketua Divisi Registrasi Kedokteran Konsil

    Kedokteran Gigio Dr. Oedijani Santoso, drg, MS, Anggota Divisi Registrasi Kedokteran Konsil

    Kedokteran Gigio Kresna Adam, drg, SpBM, Ketua Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran

    Gigio Dra. Adryati Rafli, Anggota Divisi Pembinaan Konsil Kedokteran Gigio Ieke Irdjiati, dr, MPH, Ketua Divisi Registrasi Kedokteran Konsil Kedokterano Tini Hadad, Anggota Divisi Pembinaan Konsil Kedokterano Dekan FKG Universitas Indonesiao Dekan FKG Universitas Trisaktio Dekan FKG Universitas Mustopoo Dekan FKG Universitas Airlanggao Dekan FKG Universitas Padjadjarano Dekan FKG Universitas Gajah Madao Dekan FKG Universitas Hang Tuaho Dekan FKG Universitas Djembero Dekan FKG Universitas Hasanudino Dekan FKG Universitas Sumatera Utarao Dekan FKG Universitas Mahasaraswatio Dekan FKG Universitas Baiturrahmaho Ketua Prodi KG Universitas Muhammadyah Yogyakartao Ketua Prodi KG Universitas Sriwijaya

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigix

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    o Ketua Prodi KG Universitas Sam Ratulangio Ketua Prodi KG Universitas Syiah Kualao Ketua Kolegium Dokter Gigi Indonesiao Ketua Majelis Kolegium Kedokteran Gigi Indonesiao Ketua Kolegium Konservasi Gigio Ketua Kolegium Ortodonsiao Ketua Kolegium Bedah Muluto Ketua Kolegium Periodonsiao Ketua Kolegium Kedokteran Gigi Anako Ketua Kolegium Penyakit Muluto Ketua Kolegium Prostodonsiao Ketua Kolegium Radiologi Kedokteran Gigio Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Konservasi Gigio Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Ortodonsiao Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Bedah Muluto Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Periodonsiao Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Kedokteran Gigi Anako Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Penyakit Muluto Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Prostodonsiao Ketua Ikatan Dokter Gigi Spesialis Radiologi Kedokteran Gigio Ketua PB Persatuan Dokter Gigi Indonesiao Ketua Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikano Ditjen Pendidikan Tinggi-Departemen Pendidikan Nasional RIo Departemen Kesehatan Republik Indonesia

    Sekretariat- Minarto Riyadi- Zahrotiah Akib Lukman- Hendrastuti Pertiwi- Resi Arisandi- Maman Budiman- Murtini- Wahyu Winarto- Solihin

    xi

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigixii

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    DAFTAR ISI

    halamanSambutan Ketua Konsil Kedokteran Indonesia........................................ iiiSambutan Ketua Konsil Kedokteran Gigi ............................................... ivKata Pengantar ....... ............................................................................... vSurat Keputusan Konsil Kedokteran Indonesia No 22/KKI/Kep/XI/2006tentang Pengesahan Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi .................. viiUcapan Terima Kasih ............................................................................. ixDaftar Isi ................................................................................................ xiiiDaftar Singkatan .................................................................................... xvPengertian Umum .................................................................................. xviBab I Pendahuluan

    1. Latar Belakang ......................................................................... 12. Tujuan Pedoman Standar Pendidikan Profesi ............................ 23. Sasaran ..................................................................................... 24. Landasan Hukum...................................................................... 2

    Bab II Visi, Misi, dan Tujuan Pendidikan ...................................... 4Bab III Program

    1. Kurikulum ................................................................................. 51.1 Komponen Kurikulum ..................................................... 5

    1.1.1 Kompetensi lulusan ................................................ 51.1.2 Sasaran pembelajaran ........................................... 51.1.3 Materi pembelajaran .............................................. 61.1.4 Strategi pengajaran ................................................ 61.1.5 Evaluasi ................................................................. 7

    1.2 Manajemen Kurikulum ...................................................... 72. Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat ............................ 8

    2.1 Standar Mutu Penelitian .................................................... 82.2 Standar Mutu Pengabdian Pada Masyarakat ..................... 8

    Bab IV Mahasiswa1. Karakteristik Mahasiswa ............................................................ 102. Sistem Rekrutmen .................................................................... 103. Bimbingan Akademik ............................................................... 10

    xiii

  • 4. Non akademik (Konseling) ....................................................... 105. Ekstra kurikuler ......................................................................... 10

    Bab V Sumber Daya1. Tata Pamong (Governance) ...................................................... 122. Dosen .......................................................................................123. Staf Administrasi dan Penunjang Akademik .............................. 144. Prasarana dan sarana ............................................................... 145. Laboratorium Dental dan Oral Biologi ..................................... 156. Teknologi Informasi .................................................................. 157. Perpustakaan ............................................................................ 158. Dana ........................................................................................15

    Bab VI Fasilitas Kepaniteraan Klinik Kedokteran Gigi ............... 16Bab VII Penjaminan Mutu dan Akreditasi........................................ 17Bab VIIIPembukaan dan Penutupan Program Studi

    1. Pembukaan Program Pendidikan Dokter Gigi ........................... 182. Penutupan Program Dokter gigi ................................................ 18

    Bab IX Penutup ...................................................................................20Daftar Acuan ........................................................................................21Lampiran:

    1. Domain dan Kompetensi Utama Dokter Gigi Indonesia ........... 222. Standar dan Kriteria RSGM Pendidikan .................................... 27

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigixiv

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    DAFTAR SINGKATAN

    Depkes Departemen KesehatanDepdiknas Departemen Pendidikan NasionalDitjen Dikti Direktorat Jenderal Pendidikan TinggiKKI Konsil Kedokteran IndonesiaKKG Konsil Kedokteran GigiMKKGI Majelis Kolegium Kedokteran Gigi IndonesiaKDGI Kolegium Dokter Gigi IndonesiaAFDOKGI Asosiasi Fakultas Kedokteran Gigi IndonesiaARSGMP Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut PendidikanKIPDGI Kurikulum Inti Pendidikan Dokter Gigi IndonesiaBAN PT Badan Akreditasi Nasional Perguruan TinggiED Evaluasi DiriRKAT Rencana Kegiatan dan Anggaran TahunanRENSTRA Rencana StrategisRIP Rencana Induk Pengembangan

    xv

  • PENGERTIAN UMUM

    v Pendidikan profesi dokter gigi merupakan pendidikan akademik danpendidikan professional yang diarahkan pada penguasaan ilmu danpenerapan ilmu kepada masyarakat dalam bidang kedokteran gigi.

    v Standar nasional pendidikan adalah kriteria minimal tentang sistempendidikan di seluruh wilayah hukum Negara Kesatuan RepublikIndonesia.

    v Standar kompetensi lulusan adalah kualifikasi kemampuan lulusanyang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan.

    v Kurikulum berbasis kompetensi adalah kurikulum yang disusunberdasarkan atas elemen-elemen kompetensi yang dapatmenghantarkan peserta didik untuk mencapai kompetensi utama,kompetensi penunjang, dan kemampuan dasar.

    v Standar isi adalah ruang lingkup materi dan tingkat kompetensi yangdituangkan dalam kriteria tentang kompetensi tamatan, kompetensibahan kajian, kompetensi mata pelajaran dan silabus pembelajaranyang harus dipenuhi oleh peserta didik pada jenjang dan jenispendidikan tertentu.

    v Standar proses adalah standar nasional pendidikan yang berkaitandengan pelaksanan dengan pembelajaran pada satu satuan pendidikanuntuk mencapai standar kompetensi lulusan.

    v Standar pendidik dan tenaga kependidikan adalah kriteria pendidikanprajabatan dan kelayakan fisik maupun mental, serta pendidikandalam jabatan.

    v Standar sarana dan prasarana adalah standar nasional pendidikanyang berkaitan dengan kriteria minimal tentang ruang belajar, tempatberolahraga, tempat beribadah, perpustakaan, laboratorium, bengkelkerja, tempat bermain, tempat berkreasi dan berekreasi, serta sumber

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigixvi

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    belajar lain, yang diperrlukan untuk menunjang proses pembelajaran,termasuk penggunaan teknologi informasi dan komunikasi.

    v Pengabdian kepada masyarakat merupakan salah satu aktivitas dosendan mahasiswa dalam bentuk jasa Perguruan Tinggi yang dilaksanakandengan menganut azas kelembagaan, ilmu, kerjasama, kesinambungan,dan edukatif serta pengembangan.

    v Penelitian merupakan kegiatan telaah taat kaidah dalam upayamenemukan kebenaran dan atau menyelesaikan masalah dalam ilmupengetahuan, teknologi juga merupakan kegiatan dalam upayamenghasilkan pengetahuan empirik, teori, konsep, metode, modelatau informasi baru yang memperkaya iptek.

    xvii

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigixviii

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    BAB IPENDAHULUAN

    1. Latar BelakangDi Indonesia terdapat 12 Fakultas Kedokteran Gigi, dan 5 program studikedokteran gigi yang baru dibuka. Sebelum diberlakukan standarpendidikan profesi dokter gigi, setiap institusi pendidikan dalampenyelenggaraan pendidikan kedokteran gigi mengacu pada KurikulumInti Pendidikan Dokter Gigi Indonesia II (KIPDGI II) dan peraturan sertakebijakan pemerintah yang berkaitan dengan pendidikan tinggi yangsifatnya umum. Penerapan KIPDGI II pada masing-masing institusi masihberagam, kemungkinan hal ini disebabkan persepsi yang berbeda-beda.Kondisi tersebut di atas menyebabkan lulusan dokter gigi mempunyaikualitas dan kompetensi yang belum seragam.

    KIPDGI II merupakan buku referensi yang berisi konsep dasar pendidikandokter gigi. Untuk penerapannya masih diperlukan pedoman teknis yangkemudian secara terus menerus disesuaikan dengan perkembangan ilmudan teknologi kedokteran gigi serta kecenderungan global.

    UU RI No. 29 tahun 2004 tentang Praktik Kedokteran bertujuanmeningkatkan mutu pelayanan kesehatan, untuk itu perlu ditata sejakpendidikan dokter gigi agar diperoleh lulusan dokter gigi yang mempunyaikompetensi sesuai dengan standar pendidikan. Dengan adanya standarpendidikan diharapkan mutu pendidikan dokter gigi hampir sama diseluruh Indonesia dan diakui secara internasional. Hal tersebut dapattercapai jika pendidikan dokter gigi mempunyai standar pendidikan danstandar kurikulum yang mengacu pada standar internasional.

    Pengawasan mutu pendidikan dilakukan oleh Badan Akreditasi NasionalPerguruan Tinggi (BAN PT) yang fokusnya adalah pada mutu pendidikansarjana. Agar pendidikan dokter gigi harus selalu dipelihara mutunyaperlu dilakukan akreditasi oleh Badan Akreditasi Nasional PerguruanTinggi dan Lembaga Akreditasi Mandiri lain, baik nasional maupuninternasional.

    1

  • Untuk memenuhi amanah UU RI No. 29 tahun 2004 tersebut makadisusun buku Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi Indonesia, yangmeliputi seluruh komponen pendidikan. Komponen-komponen ituselanjutnya akan dibahas satu persatu mulai dari Bab II hingga Bab VII.Beberapa bab khusus, yaitu Kompetensi dokter gigi, Penjaminan Mutudan Akreditasi, serta Pembukaan dan Penutupan Program Studi dijelaskansecara garis besar, karena akan dibahas lebih rinci dalam buku tersendiri.

    2. Tujuan Ditetapkan Standar Pendidikan ini adalah sebagai berikut2.1. Acuan bagi institusi pendidikan Kedokteran Gigi dan Rumah Sakit

    Gigi dan Mulut Pendidikan berikut jejaringnya, dalam memeliharamutu pendidikan

    2.2. Buku referensi bagi institusi pendidikan Kedokteran Gigi yang akanmengajukan akreditasi

    2.3. Acuan bagi Pemerintah atau Universitas di dalam membuka danmenutup program studi Kedokteran Gigi.

    2.4. Acuan bagi Kolegium dalam rangka memberikan rekomendasikepada pemerintah atas dasar hasil evaluasi.

    2.5. Acuan dan sumber informasi bagi mahasiswa2.6. Acuan dan sumber informasi bagi masyarakat yang berkepentingan.

    3. SasaranSasaran pengguna Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi adalah:3.1. Institusi Pendidikan Kedokteran Gigi3.2. Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan3.3. Organisasi Profesi dan Kolegium3.4. Pemerintah : Departemen Pendidikan Nasional dan Departemen

    Kesehatan3.5. Masyarakat atau pihakpihak lain yang berminat mendirikan program

    studi dokter gigi.

    4. Landasan HukumLandasan hukum yang digunakan pada penyusunan standar pendidikandokter gigi adalah:4.1. UU RI Nomor 23 tahun 1992 tentang kesehatan (lembaran negara

    tahun 1992 no. 100 tambahan lembaran negara no. 3495)4.2. UU RI Nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi2

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    4.3. UU RI Nomor 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran4.4. UU RI Nomor 14 tahun 2005 tentang guru dan dosen4.5. PP Nomor 60 tahun 1999 tentang Pendidikan Tinggi4.6. PP Nomor 19 tahun 2005 tentang standar nasional pendidikan.4.7. SK Mendiknas Nomor No. 232/ U/ 2000 tentang Pedoman

    Penyusunan Kurikulum Pendidikan Tinggi dan Penilaian HasilBelajar Mahasiswa

    4.8. SK Menpan No. 38/ KEP/ MKWASPAN/ 8/ 1999

    3

  • BAB IIVISI, MISI DAN TUJUAN PENDIDIKAN

    Setiap institusi pendidikan wajib menetapkan visi, misi, dan tujuan pendidikankedokteran gigi sebagai landasan dan acuan penyusunan program yang adadidalamnya. Visi merupakan cita-cita akhir yang ingin dicapai oleh sebuahinstitusi, sedangkan misi merupakan tugas atau amanah yang harus dijalankanuntuk tercapainya visi yang telah disepakati bersama. Visi dan misi itu harusmerupakan turunan dari visi, misi, dan tujuan pendidikan yang telah ditetapkanoleh masing-masing universitasnya.

    Di dalam menentukan visi, misi, dan tujuan pendidikan kedokteran gigi,institusi pendidikan harus memperhatikan berbagai pihak yang berkepentingan(stakeholders) dan kondisi lingkungan agar hasil lulusan sebagai keluaranpendidikan dapat memenuhi harapan stakeholders dan bermanfaat bagimasyarakat lingkungannya. Selain itu landasan ini juga harus melihat padakecenderungan global bidang Kedokteran Gigi yang berkembang sangatcepat.

    Selain visi, misi dan tujuan pendidikan, setiap institusi pendidikan dapat pulamenentukan komponen-komponen lain yang dianggap perlu untuk digunakansebagai landasan programnya, misalnya nilai-nilai luhur (values) atau budaya.Keseluruhan visi, misi dan tujuan pendidikan harus dirumuskan secara jelasagar dimengerti oleh semua pihak.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi4

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    BAB IIIPROGRAM

    Hakekat pendidikan Kedokteran Gigi adalah pendidikan akademik profesional,berarti pendidikan Kedokteran Gigi mencakup pendidikan dan pelatihanuntuk memperoleh ilmu pengetahuan bidang Kedokteran Gigi, ketrampilanklinik sekaligus sikap sebagai seorang dokter gigi yang profesional. Programpendidikan Kedokteran Gigi juga mencakup Tridharma Perguruan Tinggiyaitu Pendidikan, Penelitian dan Pengabdian pada Masyarakat. Ketiga unsurini dalam pelaksanaannya saling terkait dan sulit dipisahkan satu sama lain.Selanjutnya akan diuraikan menjadi komponen-komponen standar.

    1. KurikulumUnsur utama dari pendidikan adalah kurikulum. Menurut PP Nomor 60tahun 1999, kurikulum merupakan dasar penyelenggaraan program studiyang disusun oleh masing-masing pendidikan tinggi. Sedangkan programstudi adalah rencana belajar sebagai pedoman penyelenggaraan pendidikanakademik dan atau profesional yang diselenggarakan atas dasar suatukurikulum serta ditujukan agar mahasiswa dapat menguasai pengetahuan,ketrampilan dan sikap yang sesuai dengan sasaran kurikulum. (SKMendiknas Nomor 232/U/2000).

    1.1. Komponen-komponen yang harus ada di setiap kurikulum adalahsebagai berikut.

    1.1.1. Kompetensi lulusanKompetensi ini harus ditetapkan dahulu secara bersamaoleh seluruh stakeholders dan merupakan keluaran (output)yang dimiliki oleh lulusan. Kompetensi yang ditetapkanbersama mencakup Domain (Area Kompetensi), KompetensiUtama dan Kompetensi Penunjang. (Lampiran 1).

    1.1.2. Sasaran pembelajaranKompetensi penunjang diuraikan menjadi kemampuan dasar(foundational abilities) oleh masing-masing institusipendidikan. Selanjutnya kompetensi penunjang dan

    5

  • kemampuan dasar akan menjadi sasaran pembelajaran dariprogram.

    1.1.3. Materi pembelajaranMateri pembelajaran disiapkan sesuai dengan kompetensilulusan dan strategi pengajaran. Materi ini sebaiknya dalambentuk mata ajaran atau modul yang terintegrasi. Materipembelajaran harus mengacu pada perkembangan ilmupengetahuan dan teknologi kedokteran gigi yang berkembangsangat cepat.

    1.1.4. Strategi pengajaran1.1.4.1. Disain Kurikulum :

    Disain kurikulum ditentukan oleh masing-masinginstitusi pendidikan dan dapat disesuaikan dengankondisi masing-masing institusi. Disain ini disusunsedemikian rupa agar pencapaian kompetensimahasiswa setiap semester/ tahun diukur.Disain kurikulum bidang Kedokteran danKedokteran Gigi saat ini menekankan pentingnyaearly clinical exposure. Berarti masalah-masalahklinis telah diberikan pada mahasiswa sedinimungkin dan menjadi landasan belajar mereka.

    1.1.4.2. Metode pembelajaran :Sesuai dengan kebijakan pemerintah, institusipendidikan Kedokteran Gigi harus menerapkanmetode pembelajaran berfokus pada mahasiswa(student centered learning). Metode pembelajarantersebut mencakup small group discussion, roleplay and simulation, discovery learning, self directedlearning, cooperative learning, collaborativelearning, contextual instruction, problem basedlearning, case study and case report, skills lab,scientific session. Metode pembelajaran semacamini akan membantu mahasiswa dalammengembangkan kualitas belajar mandiri, belajarsepanjang hayat, berfikir kritis dan analisisberdasarkan evidence based dentistry.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi6

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    1.1.5. EvaluasiEvaluasi pembelajaran merupakan bagian atau tahap yangsangat penting dalam proses penyelenggaraan pendidikan.Selain menggambarkan pencapaian kemampuan mahasiswa,evaluasi pembelajaran juga merupakan umpan balik bagiproses pendidikan.1.1.5.1. Metode evaluasi harus ditentukan oleh institusi

    pendidikan dan disesuaikan dengan metodepembelajaran yang digunakan.

    1.1.5.2. Evaluasi dilakukan oleh dosen secara reguler untukmengetahui perkembangan pencapaian kompetensioleh mahasiswa, dan diadministrasikan denganbaik.

    1.1.5.3. Evaluasi pembelajaran didasarkan pada standarkompetensi yang telah ditetapkan, dan harusmampu menunjukkan pencapaian penguasaanilmu pengetahuan dan teknologi.

    1.1.5.4. Lingkup dan pembobotan evaluasi pembelajaranharus jelas dan diketahui oleh semua pihak terkait.

    1.2. Manajemen KurikulumManajemen kurikulum mencakup :1.2.1. Perencanaan dan pengorganisasian kurikulum

    Institusi pendidikan merencanakan kurikulum yang akandigunakan dan membentuk badan/unit yang bertugasmengelola kurikulum. Kedudukan badan/unit kurikulumharus jelas didalam struktur organisasi institusi pendidikan.

    1.2.2. PelaksanaanInstitusi pendidikan melaksanakan kurikulum yang telahdisepakati bersama dan memantau pelaksanaannya secarakonsisten dan berkesinambungan.

    1.2.3. EvaluasiEvaluasi pelaksanaan kurikulum dan monitoring, dilakukanoleh institusi pendidikan, yaitu badan audit internal; danaudit eksternal dilakukan oleh badan akreditasi.

    7

  • 1.2.4. PerbaikanPerbaikan dan penyempurnaan kurikulum harus dilakukanoleh institusi pendidikan sesuai dengan rekomendasi daritim monitoring dan evaluasi.

    2. Penelitian dan Pengabdian pada masyarakatKegiatan penelitian merupakan bagian dari pendidikan pada sebuahinstitusi pendidikan tinggi. Kegiatan ini pada umumnya merupakantuntutan dari institusi untuk dilakukan oleh para dosen sebagai kontribusinyadi dalam pengembangan ilmu dan teknologi sekaligus perbaikan dalammutu pelayanan pada masyarakat. Dalam pelaksanaannya kegiatan inisekaligus digunakan bagi pembelajaran mahasiswa di dalam melakukanpenelitian sederhana.

    2.1. Standar mutu penelitian terdiri atas :2.1.1. Standar penelitian mencakup :

    2.1.1.1. Usulan / protokol penelitian yang jelas2.1.1.2. Tim Peneliti2.1.1.3. Keterlibatan mahasiswa2.1.1.4. Adanya tim etik penelitian2.1.1.5. Publikasi ilmiah nasional atau internasional

    2.1.2. Standar manajemen penelitian mencakup :2.1.2.1. Rencana jangka panjang, menengah dan pendek2.1.2.2. Struktur manajemen / organisasi2.1.2.3. Pendanaan yang digunakan2.1.2.4. Fasilitas penelitian2.1.2.5. Kerjasama dengan badan / instansi lain2.1.2.6. Pelatihan, lokakarya dan seminar penelitian

    Kegiatan pengabdian pada masyarakat merupakan bagian dari pendidikanpada sebuah institusi pendidikan tinggi. Kegiatan ini pada umumnyadilakukan oleh dosen beserta para mahasiswa yang dikoordinasikan olehinstitusi pendidikan. Pengabdian pada masyarakat juga merupakan kegiatanpara dosen dalam mengaplikasikan kepakarannya untuk memecahkanmasalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat. Kegiatan ini sebaiknyabekerja sama dengan berbagai instansi yang mempunyai tujuanyang sama.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi8

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    2.2. Standar mutu pengabdian pada masyarakat terdiri atas :2.2.1. Standar pengabdian pada masyarakat mencakup:

    2.2.1.1. Proposal yang jelas2.2.1.2. Unit dan tim pelaksana2.2.1.3. Laporan dan publikasi

    2.2.2. Standar manajemen pengabdian pada masyarakat,mencakup:2.2.2.1. Rencana jangka panjang, menengah dan pendek2.2.2.2. Struktur manajemen / organisasi2.2.2.3. Sumber dana yang digunakan2.2.2.4. Daerah binaan2.2.2.5. Kerjasama dengan instansi lain2.2.2.6. Pelatihan dan seminar bagi tim yang terlibat

    9

  • BAB IVMAHASISWA

    Mahasiswa merupakan komponen pendidikan yang penting sekaligusstakeholder bagi institusi pendidikan. Standar dan karakteristik calon mahasiswaharus ditentukan oleh institusi pendidikan dengan mempertimbangkan standarkompetensi dokter gigi yang telah disepakati.Standar mahasiswa termasuk :

    1. Karakteristik MahasiswaKarakteristik mahasiswa sebagai input pendidikan ditentukan oleh institusi,mencakup standar dan kriteria calon mahasiswa. Karakteristik mahasiswaini selanjutnya akan menentukan seleksi masuk para calon mahasiswa.

    2. Sistem RekrutmenInstitusi pendidikan kedokteran gigi harus menyusun dan menetapkansistem rekrutmen calon mahasiswa baru. Tata cara menjaring calonmahasiswa ini harus sesuai dengan ketentuan yang diberlakukan olehmasing-masing Universitas dan tidak melanggar peraturan pemerintah.

    3. Bimbingan AkademikInstitusi pendidikan menunjuk Pembimbing akademik bagi paramahasiswanya selama yang bersangkutan mengikuti pendidikan doktergigi.

    4. Bimbingan Non Akademik (Konseling)Institusi pendidikan kedokteran gigi memiliki Badan Konseling Mahasiswa.Kegiatan unit ini disesuaikan dengan kebutuhan dan kondisi mahasiswa.Mahasiswa dapat memanfaatkan Badan Konseling Mahasiswa untukmenyelesaikan permasalahan non akademik, termasuk konseling masalahpribadi, kesehatan, sosiokultural, dan pilihan perencanaan karier setelahlulus.

    5. Ekstra KurikulerKegiatan ekstra kurikuler memberi kesempatan pada mahasiswa untukmengembangkan kemampuan lain di luar bidang studinya. Kemampuan

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi10

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    ini akan menambah kematangan berpikir para mahasiswa dan akanmempengaruhi cara belajar mereka. Institusi harus memberi kesempatanpada mahasiswa untuk melakukan kegiatan ekstra kurikuler. Alokasi waktudan fasilitas sebaiknya secara nyata diberikan oleh institusi pendidikan.

    11

  • BAB VSUMBER DAYA

    Disamping sumber daya, dana harus disiapkan oleh institusi pendidikan untukmenunjang proses pendidikan. Komponen standar yang termasuk dalamsumber daya dan dana adalah sebagai berikut.

    1. Tata Pamong (Governance)1.1. Organisasi : institusi pendidikan harus mempunyai struktur organisasi

    dengan tata kerja yang mendukung visi dan misi institusi pendidikan.Job description dari masing-masing pimpinan / unit organisasi harusditulis secara jelas.

    1.2. Rencana Induk Pengembangan (RIP) : institusi pendidikan mempunyaiRIP sebagai payung penyusunan Renstra.

    1.3. Rencana Strategis (Renstra) : institusi pendidikan harus menyusunRenstra secara jelas dan disosialisasikan kepada seluruh institusipendidikan.

    1.4. Rencana Kegiatan dan Anggaran Tahunan (RKAT) : institusipendidikan harus menyusun RKAT sebagai jabaran dari Renstra.

    2. DosenBerdasarkan Undang-undang RI nomor 14 tahun 2005 tentang gurudan dosen, disebutkan bahwa Dosen adalah pendidik profesional danilmuwan dengan tugas utama mentransformasikan, mengembangkan,dan menyebarluaskan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni melaluipendidikan, penelitian, dan pengabdian pada masyarakat.Secara administratif, dosen atau tenaga pendidikan adalah seseorangyang berdasarkan pendidikan dan keahliannya diangkat oleh sebuahperguruan tinggi untuk membantu perguruan tinggi tersebut dalammelaksanakan fungsi tridharma perguruan tinggi, yaitu: memberikanpelayanan pendidikan, riset, dan pengabdian pelayanan masyarakat1,tetapi dosen juga dapat terlibat di Pengembangan akademik dan profesiserta berpartisipasi dalam tata pamong institusi.2.1. Tugas dosen

    Dalam menjalankan tridharma perguruan tinggi, dosen mempunyaiperan sebagai berikut.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi12

    1SK Menpan No. 38/Kep/MKWASPAN/8/1999

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    2.1.1. Fasilitator pembelajaran mahasiswa;2.1.2. Peneliti dan pakar dalam bidang ilmunya masing-masing

    untuk pengembangan ilmu, teknologi, kebudayaan dan seni;2.1.3. Pengabdi masyarakat dengan cara penerapan keahliannya

    demi kesejahteraan masyarakat.

    Tugas Dosen secara lebih spesifik meliputi :a) Memfasilitasi pembelajaran mahasiswa sehingga mereka

    dapat memperoleh pengetahuan, sesuai dengan bidangnyamasing-masing.

    b) Membimbing mahasiswa untuk berpikir kritis dan analitissehingga mereka dapat secara mandiri menggunakan danmengembangkan ilmu pengetahuan yang telah dimilikinya

    c) Bertindak sebagai pembina intelektual dan konseler bagimahasiswa.

    d) Menggunakan konsep, teori, dan metodologi dalam bidangyang ditekuninya sekaligus juga mampu menciptakansejumlah konsep, teori, dan metodologi yang operasionaldalam konteks kegiatan ilmiahnya. Melakukan penelitianyang hasilnya dipublikasikan melalui diskusi seminat (peergroup), seminar, jurnal ilmiah atau kegiatan pameran, dalambidang ilmu pengetahuan, teknologi, kebudayaan, dan ataukesenian.

    f) Mengimplementasikan pengetahuannya di dalam kegiatanpengabdian / pelayanan pada masyarakat.

    g) Bekerja dalam tim dengan pihak lain didalam manajemenakademik untuk pencapaian visi institusi.

    h) Berperan aktif dalam organisasi seminat untukmengembangkan keprofesiannya.

    2.2. Standar untuk dosenMengingat bahwa peran dosen sangat penting dalam prosespendidikan maka institusi pendidikan harus menetapkan standardosennya yang meliputi :2.2.1. Profesionalisme dosen

    2.2.1.1. Dosen harus berperilaku sesuai etika yang ditentukanoleh institusi pendidikan

    13

  • 2.2.1.2. Seorang dosen harus pakar di bidang ilmunyamasing-masing

    2.2.1.3. Best practices dalam bidang :2.2.1.3.1. Pengajaran2.2.1.3.2. Penelitian2.2.1.3.3. Pengabdian pada masyarakat2.2.1.3.4. Partisipasi dalam tata pamong institusi2.2.1.3.5. Keterlibatan dalam organisasi profesi

    2.2.2. Standar Kualifikasi Dosen2.2.2.1. Standar kepakaran di bidang ilmunya masing-

    masing.Staf akademik di institusi pendidikan kedokterangigi minimal harus memiliki gelar akademik setaraStrata 2 (S2) / Spesialis.

    2.2.2.2. Standar kepakaran di bidang pendidikan kedokterangigi.Disini seorang dosen harus memiliki sertifikatmengajar dari institusi pendidikan yang diakui.

    2.2.3. Standar Manajemen Dosen meliputi :2.2.3.1. Sistem rekrutmen calon dosen2.2.3.2. Sistem pembinaan / pengembangan karir dosen2.2.3.3. Sistem penghargaan dan remunerasi2.2.3.4. Sistem pemberian sangsi dan pemberhentian

    3. Staf Administrasi dan Penunjang AkademikJumlah dan kualifikasi tenaga administrasi dan penunjang akademikharus mendukung kelancaran proses pendidikan. Tenaga administrasidan penunjang akademik meliputi tenaga perpustakaan, laboratoriumdan administrasi akademik, paramedis, non paramedis, dana dan umum.

    4. Prasarana dan sarana4.1. Prasarana adalah semua fasilitas dasar yang mendukung kegiatan

    penyelenggaraan pendidikan.Yang termasuk dalam prasaranaantara lain tanah, bangunan, jalan, dan infrastruktur lainnya.Institusi pendidikan harus mendokumentasikan danmenginventarisasikan seluruh prasarana yang digunakan dalamproses pendidikan atau yang dimilikinya.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi14

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    4.2. Sarana adalah peralatan dan perabotan yang digunakan dalamproses pendidikan.Yang termasuk dalam sarana antara lainperalatan laboratorium, peralatan klinik, buku dan peralatan diperpustakaan, dan sebagainya. Institusi pendidikan harusmendokumentasikan dan meng-inventarisasikan seluruh saranayang digunakan dalam proses pendidikan serta distribusipenggunaannya.

    4.3. Jumlah, jenis, dan kualitas sarana dan prasarana harus mendukungterselenggaranya proses pendidikan.

    4.4. Tersedia lingkungan dan suasana akademik dan non akademikyang mendorong terselenggaranya kelancaran proses pendidikan.

    5. Laboratorium Dental dan Oral Biologi5.1. Jumlah, jenis dan kualitas laboratorium dental dan biomedik

    harus terdokumentasi dan terinventarisasikan dengan baik.5.2. Prasarana dan sarana laboratorium ini harus mendukung

    terselenggaranya proses pendidikan

    6. Teknologi InformasiInstitusi pendidikan harus mengembangkan fasilitas Teknologi Informasiuntuk menunjang kelancaran proses pendidikan. Teknologi Informasidigunakan untuk kegiatan administrasi pendidikan, perpustakaan danmanajemen institusi pendidikan.

    7. PerpustakaanInstitusi pendidikan harus mengembangkan perpustakan sesuai denganSK Mendiknas 232/U/2000

    8. DanaInstitusi pendidikan harus mengelola dana dengan prinsip kejujuran,transparansi, akuntabilitas dan prinsip keuangan yang berlaku. Institusipendidikan setidak-tidaknya harus menjelaskan:8.1. Sumber dana8.2. Perencanaan, penggunaan dan pelaporan dana8.3. Menjalankan akuntabilitas sesuai dengan peraturan universitas

    masing-masing dan pemerintah.

    15

  • BAB VIFASILITAS KEPANITERAAN KLINIK

    KEDOKTERAN GIGI

    Institusi pendidikan Kedokteran Gigi menjamin kelengkapan fasilitaskepaniteraan klinik, yaitu Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan danjejaringnya.

    Rumah Sakit Gigi dan Mulut yang digunakan untuk pendidikan harusmempunyai ijin operasional untuk menjamin kelancaran proses pendidikandan tercapainya Lulusan yang sesuai dengan Standar Kompetensi.

    Jaminan ketersediaan fasilitas pendidikan klinik berupa rumah sakit atau klinikjejaring harus dinyatakan dengan adanya perjanjian kerjasama antara pimpinankedua institusi pendidikan dengan pimpinan fasilitas pendidikan klinik jejaring.Perjanjian kerjasama tersebut harus minimal meliputi hak, tanggungjawabdan kewenangan masing-masing pihak yang menjamin terlaksananya prosespendidikan dan pelayanan kesehatan supaya berjalan secara optimal.

    Standar Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan disertakan sebagaiLampiran 2.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi16

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    BAB VIIPENJAMINAN MUTU DAN AKREDITASI

    Penjaminan Mutu adalah suatu upaya dari institusi pendidikan untukmemperbaiki kualitas pendidikannya secara terstruktur, terus menerus danberkesinambungan. Upaya ini harus merupakan komitmen dari seluruhsumberdaya manusia yang terlibat dalam proses pendidikan mulai daripimpinan, dosen dan karyawan penunjang. Komitmen pimpinan harus nyataberupa pembentukan tim/unit Penjaminan Mutu di dalam institusinya.

    Penjaminan Mutu dimulai dengan kegiatan evaluasi diri (ED) yang dilakukanoleh institusi pendidikan terhadap seluruh komponen-komponen pendidikantermasuk tata pamong (governance) dari institusi itu sendiri. ED sebaiknyadilakukan secara terorganisir, jujur dan terbuka. Data ED dianalisa denganmelibatkan berbagai pihak sehingga hasilnya akurat dan dapat dimanfaatkanuntuk perbaikan Fakultas dan program studinya. Kegiatan untuk perbaikanmutu dapat dilakukan oleh tim penjaminan mutu fakultas melalui auditinternal.

    Kegiatan audit internal dapat dilanjutkan dengan kegiatan audit eksternal olehpihak di luar fakultas/universitas terkait. Kegiatan ini pada umumnya disebutdengan akreditasi. Dengan demikian ED dan audit internal berguna untukpersiapan dari proses akreditasi. Akreditasi di Indonesia dilakukan oleh BadanAkreditasi Nasional Perguruan Tinggi (BAN PT) atau Lembaga AkreditasiMandiri lain yang diakui oleh pemerintah. Prosedur Penjaminan Mutudigambarkan sebagai berikut.

    17

    Hasil danrekomendasi

    Perbaikan

    Visi, Misi dan TujuanFakultas

    Audit Internal

    Evaluasi DiriFakultas

    Audit Eksternal (Akreditasi)

  • BAB VIIIPEMBUKAAN DAN PENUTUPAN

    PROGRAM PENDIDIKAN DOKTER GIGI

    Pembukaan dan penutupan program pendidikan dokter gigi dalam bukustandar pendidikan dokter gigi diuraikan secara singkat. Komponen-komponendalam buku Standar pendidikan merupakan rambu-rambu yang harus dipatuhioleh institusi pendidikan yang akan membuka program studi baru, ataumemelihara program studinya agar tetap bertahan (sustainability). Uraianyang lebih terperinci mengenai pembukaan dan penutupan program pendidikandokter gigi akan dimasukan dalam buku tersendiri.

    1. Pembukaan Program Pendidikan Dokter GigiPembukaan suatu program pendidikan dokter gigi baru oleh suatu institusi(universitas/fakultas) pada dasarnya harus mengacu pada kebutuhannasional dan lokal akan tenaga dokter gigi. Hal ini harus ditunjukkanmelalui studi kebutuhan masyarakat akan pelayanan dokter gigi. Selainitu usul pembukaan juga harus didahului dengan kajian kelayakanakademik dan administrasi. Hasil dari studi ini kemudian menjadi dasarpengusulan pembukan program studi baru kepada Direktur JenderalPendidikan Tinggi. Hal yang penting di dalam penyusunan proposaladalah komponen-komponen pendidikan yang harus ada dan terjaminmutunya seperti yang dicantumkan dalam buku standar pendidikan ini.

    Pembukaan program studi baru adalah wewenang Dikti DepDikNasyang akan mengeluarkan ijin operasional, sedangkan rekomendasikelayakan program studi baru dibuat oleh Konsil Kedokteran Indonesiabekerjasama dengan AFDOKGI dan Kolegium Dokter Gigi.

    2. Penutupan Program Dokter gigiProgram studi dapat ditutup antara lain dengan alasan :2.1 Penyelenggaraan program studi melanggar peraturan dan kebijakan

    pemerintah.Suatu program studi dapat ditutup oleh pemerintah apabilapenyelenggaraannya dinyatakan melanggar peraturan yang berlaku

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi18

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    dan walaupun telah dilakukan teguran tetapi instansi pendidikanyang bersangkutan tetap tidak mampu memenuhi kewajibannya.

    2.2 Jumlah lulusan telah terpenuhi.Apabila jumlah tenaga dokter gigi di suatu daerah telah melebihikebutuhan maka institusi pendidikan diperbolehkan menghentikansementara penerimaan mahasiswa baru. Mahasiswa yang masihdalam proses pendidikan tetap harus dapat melakukan kegiatansampai selesai pendidikannya. Apabila kelak tenaga dokter gigidiperlukan lagi, maka penerimaan mahasiswa dapat dibuka kembali.

    19

  • BAB IXP E N U T U P

    Buku standar pendidikan dokter gigi edisi 2006 berisi standar pendidikandokter gigi yang telah disahkan oleh Konsil Kedokteran Indonesia sebagaiamanah UU Praktik Kedokteran. Dengan demikian demi tercapainyapeningkatan mutu pelayanan kesehatan gigi, seluruh institusi pendidikandokter gigi di Indonesia baik yang baru maupun lama diwajibkan untukmemperbaiki mutu pendidikannya dengan mengacu pada standar ini.

    Penyusun menyadari bahwa buku standard pendidikan kedokteran gigi inimerupakan buku yang pertama kali diterbitkan masih jauh dari sempurnakarena itu akan terus diperbaiki, dan diharapkan asupan dari berbagai pihak.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi20

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    DAFTAR ACUAN

    1. ASEAN University Network Quality Assurance (AUN-QA) Guidelines,2006.

    2. Asosiasi Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan. 2005. Standar danKriteria.

    3. Direktorat Pembinaan Akademik dan Kemahasiswaan- Direktorat JenderalPendidikan Tinggi- Departemen Pendidikan Nasional. 2005, Tanya JawabSeputar Unit Pengembangan Materi dan Proses Pembelajaran di PerguruanTinggi.

    4. Departemen Pendidikan Nasional. 1994. Kurikulum Inti PendidikanDokter Gigi Indonesia II (KIPDGI II), tahun 1994.

    5. Konsil Kedokteran Gigi . 2006, Standar Kompetensi Dokter Gigi.6. Sistem Penjaminan Mutu Akademik Universitas Indonesia. Cetakan 1

    tahun 2005

    21

  • LAMPIRAN 1DOMAIN DAN KOMPETENSI UTAMA DOKTER GIGI INDONESIA

    DOMAIN I : PROFESIONALISMEMelakukan praktik di bidang kedokteran gigi dan mulut sesuai dengankeahlian, tanggung jawab, kesejawatan, etika dan hukum yang relevan

    Kompetensi utama :1. Etik dan Jurisprudensi (C3,P5,A4)

    1.1. Menerapkan etika KG serta hukum yang berkaitan dengan praktikKG secara profesional

    1.2. Melakukan pelayanan kesehatan gigi dan mulut sesuai dengankode etik

    1.3. Memahami masalah-masalah yang berhubungan dengan hukumyang berkaitan dengan praktik KG

    2. Analisis informasi kesehatan secara kritis, ilmiah dan efektif(C4, P3, A3)2.1. Menganalisis secara kritis kesahihan informasi2.2. Mengelola informasi kesehatan secara ilmiah, efektif, sistematis

    dan komprehensif2.3. Berfikir kritis dan alternatif dlm mengambil keputusan.2.4. Menggunakan pendekatan evidence based dentistry dalam

    pengelolaan kesehatan gigi dan mulut.

    3. Komunikasi (C3, P3, A3)Melakukan komunikasi, informasi, dan edukasi secara efektif danbertanggung jawab baik secara lisan maupun tertulis dengan pasien,keluarga atau pendamping pasien serta masyarakat, teman sejawat danprofesi kesehatan lain yang terkait.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi22

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    4. Hubungan sosio kultural dalam bidang kesehatan gigi dan mulut(C3, P3, A3)Mengelola dan menghargai pasien dengan keanekaragaman sosial,ekonomi, budaya, agama dan ras melalui kerjasama dengan pasien danberbagai fihak terkait untuk menunjang pelayanan kesehatan gigi danmulut yang bermutu.

    DOMAIN II : P E N G UA SA A N I L M U P E N G E T A H UA NKEDOKTERAN DAN KEDOKTERAN GIGI

    Memahami ilmu kedokteran dasar dan klinik, kedokteran gigi dasar dankedokteran gigi klinik yang relevan sebagai dasar profesionalisme sertapengembangan ilmu kedokteran gigi.

    Kompetensi utama :5. Ilmu Kedokteran Dasar (C3, P3, A4)

    Mengintegrasikan ilmu pengetahuan biomedik yang relevan sebagaisumber keilmuan dan berbagai data penunjang untuk diagnosis dantindakan medik kedokteran gigi.

    6. Ilmu Kedokteran Klinik (C4, P2, A2)Memahami ilmu kedokteran klinik yang relevan sebagai pertimbangandalam melakukan perawatan gigi dan mulut pada pasien medik kompromis.

    7. Ilmu Kedokteran Gigi Dasar (C3, P4, A4)Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi dasar yang mencakup: BiologiOral, Biomaterial dan Teknologi Kedokteran Gigi untuk menunjangketerampilan preklinik dan klinik, serta penelitian bidang kedokteran gigi.

    8. Ilmu Kedokteran Gigi Klinik (C4, P3, A4)Memahami prinsip ilmu kedokteran gigi klinik sebagai dasar untukmelakukan pelayanan klinis kesehatan gigi dan mulut yang efektif danefisien.

    23

  • DOMAIN III : PEMERIKSAAN FISIK SECARA UMUM DANSISTEM STOMATOGNATIK

    Memeriksa, mendiagnosis dan menyusun rencana perawatan untuk mencapaikesehatan gigi dan mulut yang prima melalui tindakan promotif, preventif,kuratif dan rehabilitatif.

    Kompetensi utama :9. Pemeriksaan Pasien (C4, P3, A4)

    9.1. Melakukan pemeriksaan fisik secara umum dan sistem stomatognatikdengan mencatat informasi klinis, laboratoris, radiologis, psikologisdan sosial guna mengevaluasi kondisi medis pasien

    9.2. Mengenal dan mengelola perilaku pasien secara profesional9.3. Menggunakan rekam medik sebagai acuan dasar dalam

    melaksanakan perawatan gigi dan mulut

    10. Diagnosis (C4, P4, A4)Menegakkan diagnosis dan menetapkan prognosis penyakit-penyakit/kelainan gigi dan mulut melalui interpretasi, analisis dan sintesis hasilpemeriksaan pasien.

    11. Rencana perawatan (C4, P3, A3)11.1. Menganalisis rencana perawatan yang didasarkan pada kondisi,

    kepentingan dan kemampuan pasien11.2. Menentukan rujukan yang sesuai

    DOMAIN IV : PEMULIHAN FUNGSI SISTEM STOMATOGNATIKMelakukan tindakan pemulihan fungsi sistem stomatognatik melaluipenatalaksanaan klinik.

    Kompetensi utama :12. Pengelolaan Sakit dan Kecemasan (C4, P4, A4)

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi24

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    Mengendalikan rasa sakit dan kecemasan pasien disertai sikap empati.

    13. Tindakan Medik Kedokteran Gigi (C4, P5, A4)

    13.1. Melakukan perawatan konservasi yang sederhana pada gigi sulungdan permanen.

    13.2. Melakukan perawatan penyakit/kelainan periodontal.

    13.3. Melakukan perawatan ortodonsia pada pasien anak dan dewasa.

    13.4. Melakukan perawatan bedah sederhana pada jaringan keras &lunak mulut.

    13.5. Melakukan perawatan non-bedah pada lesi jaringan lunak mulut.

    13.6 Melakukan perawatan kelainan sendi temporoman dibular danoklusi dental

    13.7 Melakukan perawatan postodontik pada pasien anak dan dewasa.

    13.8 Mengelola ke-gawatdaru-ratan di bidang kedokteran gigi.

    13.9 Bekerja dalam tim secara efektif dan efisien untuk mencapaikesehatan gigi dan mulut yang prima

    DOMAIN V : KESEHATAN GIGI DAN MULUT MASYARAKAT

    Menyelenggarakan upaya kesehatan masyarakat menuju kesehatan gigi dan

    mulut yang prima.

    Kompetensi utama :

    14. Melakukan Pelayanan Kesehatan Gigi dan Mulut Masyarakat

    (C4, P3, A4)

    14.1. Mendiagnosis masalah kesehatan gigi dan mulut masyarakat.

    14.2. Melakukan upaya promotif dan preventif pada masyarakat.

    25

  • 14.3. Mengupayakan teknologi informasi untuk kepentingan pelayanan

    kesehatan masyarakat.

    14.4. Bekerja dalam tim serta membuat jejaring kerja (networking) yang

    efektif dan efisien dalam usaha menuju kesehatan gigi dan mulut

    yang optimal.

    15. Manajemen Perilaku (C3, P3, A3)

    Memahami konsep perilaku kesehatan individu dan masyarakat di bidang

    kedokteran gigi.

    Domain VI : MANAJEMEN PRAKTIK KEDOKTERAN GIGI

    Menerapkan fungsi manajemen dalam menjalankan praktik kedokteran gigi.

    Kompetensi utama :

    16. Manajemen Praktik dan Lingkungan Kerja (C3, P3, A3)

    16.1. Menata manajemen praktik serta tatalaksana lingkungan kerja

    praktik kedokteran gigi.

    16.2. Menata lingkungan kerja kedokteran gigi secara ergonomik dan

    prinsip keselamatan kerja.

    16.3. Menerapkan prinsip dasar pengelolaan praktik dan hubungannya

    dengan aspek sosial.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi26

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    LAMPIRAN 2STANDAR DAN KRITERIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT

    PENDIDIKAN

    STANDAR DAN KRITERIA RUMAH SAKIT GIGI DAN MULUT PENDIDIKAN

    Rumah Sakit Gigi dan Mulut Pendidikan (RSGMP) adalah Rumah Sakit Gigidan Mulut yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan gigi dan mulut,yang juga digunakan sebagai sarana proses pembelajaran, pendidikan danpenelitian bagi profesi kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya danterikat melalui kerjasama dengan fakultas kedokteran gigi.

    STANDAR I :Visi, Misi, Komitmen dan Persyaratan Perijinan RSGMP

    Deskripsi :Agar dapat berfungsi menjadi rumah sakit gigi dan mulut pendidikan,pelayanan dan penelitian secara efektif, Rumah Sakit Gigi dan Mulut(RSGM) Pendidikan harus memiliki visi dan misi yang jelas, terkaitdengan pendidikan profesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenagakesehatan lainnya yang didasarkan atas proses pembelajaran.

    Kriteria :1.1. RSGM Pendidikan mempunyai visi, misi, azas dan tujuan.1.2. Visi dan misi dibuat oleh Direksi RSGM Pendidikan bersama-

    sama dengan stakeholders terkait.1.3. Bagi RSGM Pendidikan yang kepemilikannya berbeda dengan

    Fakultas Kedokteran Gigi diperlukan kerjasama tertulis antaraRSGM Pendidikan dengan Fakultas Kedokteran Gigi atau pihakterkait yang masih berlaku dalam kurun waktu tertentu.

    1.4. Bagi RSGM Pendidikan yang kepemilikannya sama denganFakultas Kedokteran Gigi akan diatur melalui Hospital by Laws(tidak diperlukan kerjasama tertulis).

    27

  • 1.5. Semua RSGM Pendidikan dapat melakukan kerjasama denganRumah Sakit lain untuk melakukan penanganan rujukan.

    1.6. RSGM Pendidikan terikat dengan satu Fakultas Kedokteran Gigisebagai RSGM Pendidikan Utama.

    1.7. RSGM Pendidikan mempunyai Surat Keputusan resmi perijinanpendirian dan operasional RSGM Pendidikan sebagai tempatpendidikan di Fakultas Kedokteran Gigi sesuai ketentuan yangberlaku.

    1.8. RSGM Pendidikan mempunyai standar operasional proseduryang terdokumentasi dengan baik dan disosialisasikan.

    STANDAR II :Manajemen dan Administrasi

    Deskripsi :Penyelenggaraan manajemen dan administrasi merupakan bagianpenting dari operasionalisasi dan berlangsungnya proses pendidikanprofesi tenaga kesehatan kedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnyadi rumah sakit gigi dan mulut pendidikan. Manajemen dan administrasiini menyangkut efektifitas dan efisiensi pelaksanaan proses pendidikan,pelayanan dan penelitian.

    Kriteria :2.1. Penyelenggara RSGM Pendidikan adalah Fakultas Kedokteran

    Gigi, Pemerintah Pusat, Pemerintah Daerah dan atau swasta.2.2. Badan Hukum RSGM Pendidikan mengikuti Badan Hukum

    pemiliknya. Jabatan direktur RSGM Pendidikan harusdijabat oleh dokter gigi, warga negara Indonesia yang diutamakanmemiliki pengalaman dan atau pendidikan dibidangperumahsakitan.

    2.4. RSGM Pendidikan yang kepemilikannya berbeda dengan fakultaskedokteran gigi yang bersangkutan, harus mempunyai badankoordinasi pendidikan.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi28

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    2.5. RSGM Pendidikan dapat dijadikan sarana untuk pendidikan,pelayanan dan penelitian di bidang kesehatan gigi dan mulut daritingkat dasar sampai spesialistik sesuai dengan tuntutan masyarakatdan perkembangan IPTEK Kedokteran dan Kedokteran Gigi, sertamenjadi sarana upaya rujukan.

    2.6. RSGM Pendidikan dalam menyelenggarakan pendidikan,pelayanan dan penelitian kesehatan gigi dan mulut memilikiprinsip dasar kemandirian dan kewirausahaan yang bersifat nirlaba.

    2.7. RSGM Pendidikan harus mempunyai struktur organisasi dan tatakerja. Struktur organisasi ditetapkan bersama oleh direktur RSGMPendidikan dan pimpinan Fakultas Kedokteran Gigi, serta diketahuioleh pemilik RSGM Pendidikan dengan memperhatikan fungsidan kebutuhan rumah sakit.

    2.8. Organisasi RSGM Pendidikan meliputi bidang pendidikan,pelayanan, penelitian dan pengembangan kesehatan gigi danmulut, administrasi dan keuangan, dan pelayanan penunjang,rekam medis, komite medis, staf medis fungsional dan instalasi.

    2.9. RSGM Pendidikan melaksanakan pendidikan, pelayanan danpenelitian kesehatan gigi mulut dengan mengutamakan kegiatankuratif dan rehabilitatif tanpa meninggalkan kegiatan promotifpreventif yang dilaksanakan secara terpadu dan melaksanakanupaya rujukan dengan melindungi hak-hak pasien.

    2.10. Fungsi RSGM Pendidikan menyelenggarakan pendidikan, penelitiandan pelayanan medis gigi dasar, spesialistik, pelayanan penunjang(farmasi, laboratorium klinik, laboratorium teknik gigi dan radiologigigi), rujukan, gawat darurat kesehatan gigi dan mulut.

    2.11. RSGM Pendidikan melaksanakan peraturan kebijakan danketetapan tertulis mengenai pendidikan profesi tenaga kesehatankedokteran gigi dan tenaga kesehatan lainnya, sehingga dapatmenjamin terselenggaranya pendidikan yang berkualitas.

    2.12. Peserta didik harus mengucapkan dan menandatangani janjimengikuti program pendidikan profesi.

    29

  • 2.13. RSGM Pendidikan mempunyai administrasi khusus peserta didikmengenai sistem dan alur pencatatan, pengaturan alat, ruangan,jadwal, surat-menyurat yang berkaitan dengan program pendidikanprofesi. RSGM Pendidikan mempunyai dokumen yang memuatRencana Kegiatan Anggaran Tahunan (RKAT) RSGM Pendidikanyang dilakukan secara rutin dan terkoordinasi dengan FKG yangbersangkutan.

    2.15. Sumber dana biaya pendidikan dapat berasal dari RSGMPendidikan, peserta didik, Fakultas Kedokteran Gigi dan sumberlain yang tidak mengikat yang disepakati bersama.

    2.16. RSGM Pendidikan melaksanakan evaluasi berkala terhadap prosesmanajemen dan administrasi.

    2.17. RSGM Pendidikan membuat laporan pertangggungjawabankeuangan kepada pimpinan terkait.

    STANDAR III :Sumber Daya Manusia untuk Program Pendidikan Profesi

    Deskripsi :RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi dalammengatur tenaga pendidik bidang kesehatan gigi dan mulut.

    Kriteria :3.1. RSGM Pendidikan minimal memiliki 50% tenaga dokter gigi, dokter

    gigi spesialis dan perawat gigi yang bekerja secara purna waktu,meliputi :3.1.1. Dokter Gigi3.1.2. Dokter Gigi spesialis yang meliputi 7 bidang spesialis:

    3.1.2.1. Bedah Mulut3.1.2.2. Ortodonti3.1.2.3. Konservasi Gigi

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi30

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    3.1.2.4. Prostodonsia3.1.2.5. Kedokteran Gigi Anak3.1.2.6. Periodonsia3.1.2.7. Penyakit Mulut

    3.2. RSGM Pendidikan dapat bekerja sama dengan RS lain dalammenyediakan tenaga kesehatan lain yang meliputi:3.2.1. Dokter/ Dokter Spesialis lainnya

    3.2.1.1. Dokter umum dengan pelatihan Program PendidikanGawat Darurat (PPGD)

    3.2.1.2. Dokter Spesialis Anestesi3.2.1.3. Dokter Spesialis Penyakit Dalam3.2.1.4. Dokter Spesialis Anak

    3.2.2. Tenaga KeperawatanPerawat Umum dan Perawatan Gigi

    3.2.3. Tenaga Kefarmasian3.2.3.1. Apoteker3.2.3.2. Asisten Apoteker

    3.2.4. Tenaga Keteknisan Medis3.2.4.1. Radiografer/PenataRadiologi dan Radiodiagnostik3.2.4.2. Teknisi Gigi3.2.4.3. Analis kesehatan3.2.4.4. Perekam Medis3.2.4.5. Tenaga Non Medis

    3.2.4.5.1. Administrasi3.2.4.5.2. Kebersihan3.2.4.5.3. Teknisi

    3.3. RSGM Pendidikan mempunyai peraturan mengenai penugasantenaga pendidik, bagi tenaga purna waktu maupun paruh waktuyang mencakup tanggungjawab, kewenangan dan hak.

    3.4. RSGM Pendidikan mempunyai tenaga pendidik yang ditetapkansebagai pembimbing bagi peserta didik yang memiliki Surat IzinPraktik (SIP) di RSGM Pendidikan.

    31

  • 3.5. RSGM Pendidikan memiliki peraturan yang melindungi tenagakesehatan dalam memberikan pelayanan sesuai dengan kompetensidan kewenangannya.

    STANDAR IV :Fasilitas Pendidikan dan Pelayanan

    Deskripsi:RSGM Pendidikan harus memiliki fasilitas dan peralatan fisik pendidikan,pelayanan dan penelitian untuk para staf dan peserta didik yangmemungkinkan terjadinya proses pemelajaran.

    Kriteria :4.1. RSGM Pendidikan harus mempunyai prasarana yang meliputi :

    4.1.1. Ruang rawat jalan4.1.2. Ruang gawat darurat4.1.3. Ruang rawat inap4.1.4. Ruang operasi4.1.5. Ruang pemulihan/recovery room4.1.6. Farmasi dan bahan kedokteran gigi4.1.7. Laboratorium klinik4.1.8. Laboratorium teknik gigi4.1.9. Ruang sterilisasi4.1.10. Ruang Radiologi4.1.11. Ruang tunggu4.1.12. Ruang administrasi4.1.13. Toilet4.1.14. Prasarana lain meliputi tenaga listrik, pengadaan air

    bersih, instalasi pembuangan limbah, alat komunikasi,pemadam kebakaran dan tempat parkir.

    4.2. RSGM Pendidikan harus mempunyai persyaratan peralatanyang meliputi :4.2.1. 50 buah dental unit4.2.2. 50 buah dental chair

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi32

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    4.2.3. 3 buah tempat tidur4.2.4. Peralatan medik meliputi:

    a) 1 unit Intra Oral Camerab) 1 unit Dental X-Rayc) 1 unit Panoramic X-Rayd) 1 unit Chepalometric X-Raye) 7 unit sterilisator.

    4.3. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas KedokteranGigi terkait dalam penggunaan perpustakaan.

    4.4. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas KedokteranGigi terkait dalam penyediaan alat audiovisual.

    4.5. RSGM Pendidikan menyediakan sarana pelayanan kedokterangigi dasar dan 7 bidang spesialistik.

    4.6. RSGM Pendidikan menyediakan bahan kedokteran gigi danbahan farmasi (alat dan bahan habis pakai, serta obat) sesuaidengan fungsi pendidikan, pelayanan dan penelitian.

    4.7. RSGM Pendidikan mengelola rekam medis4.8. RSGM Pendidikan mengelola persetujuan tindakan medis tertulis

    (informed consent) bagi tindakan tertentu kedokteran gigi yangakan dilakukan terhadap pasien.

    4.9. RSGM Pendidikan mengupayakan kesehatan dan keselamatankerja (K3) sesuai dengan ketentuan yang berlaku.

    4.10. RSGM Pendidikan mempunyai daftar tarif.

    STANDAR V :Perancangan dan Pelaksanaan Program Pendidikan Klinik

    Deskripsi :Peran RSGM Pendidikan sebagai sarana dalam proses pemelajaranmemegang peran penting dalam pencapaian kompetensi. Programpendidikan profesi akan berhasil dengan memiliki target pemelajaranyang jelas, kegiatan yang terstruktur dan berimbang serta sistem evaluasiyang jelas dan objektif.

    33

  • Kriteria :5.1. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigi

    terkait mempunyai dokumen program pendidikan (buku panduan)yang terstruktur berisi tujuan pendidikan yang jelas berbasiskompetensi.

    5.2. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigiterkait mempunyai tata tertib proses pemelajaran untuk mencapaitujuan pendidikan yang jelas dan tertulis.

    5.3. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigiterkait menyelenggarakan pelayanan kedokteran gigi berbasis bukti(evidence based dentistry).

    5.4. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigiterkait mengupayakan peningkatan mutu pelayanan secaraberkesinambungan.

    5.5. RSGM Pendidikan berkoordinasi dengan Fakultas Kedokteran Gigiterkait mempunyai sistem kendali mutu dan audit medis programpendidikan.

    Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi34

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi

    DASAR HUKUM

    1. UU RI NO. 23 tahun 1992 tentang kesehatan (lembaran negara tahun1992 no. 100 tambahan lembaran negara no. 3495)

    2. UU RI NO. 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional3. UU RI NO. 29 tahun 2004 tentang praktik kedokteran4. PERMENKES RI NO. 262/MENKES/PER/VII/1979 tentang standarisasi

    ketenagaan rumah sakit5. PERMENKES RI NO. 920/MENKES/PER/XII/1986 tentang upaya

    pelayanan kesehatan dibidang medik6. KEP MENKES RI NO. 66/MENKES/SK/II/1987 tentang pola tarif rumah

    sakit pemerintah7. SK MENKES RI NO. 282/MENKES/SK/III/1993 tentang pola tarif rumah

    sakit swasta8. PP MENKES RI NO. 378/MENKES/PER/V/1993 tentang pelaksanaan

    fungsi sosial rs swasta9. PP MENKES RI NO. 159B/MENKES/PER/II/1988 tanggal 29 februari

    1988 tentang rs10. KEPMENKES RI NO. 983 TH 1992 tentang pedoman organisasi rumah

    sakit11. KEPMENKES RI NO. 1333/MENKES/SK/XII/1999 tentang standar

    pelayanan rumah sakit12. PERMENKES NO. 1173/MENKES/PER/X/2004 tentang RUMAH SAKIT

    GIGI DAN MULUT13. KEPDIRJEN YANMEDIK NO. HK.00.05.1.4.5482 TANGGAL 2 JANUARI

    1997 tentang PEDOMAN SISTEM INFORMASI RS DI INDONESIA14. RUU RUMAH SAKIT

    35

  • Standar Pendidikan Profesi Dokter Gigi36