Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi...

27
Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 1 BAB I PENDAHULUAN A. LATAR BELAKANG Secara geografis, Kota Bandung terletak pada koordinat 107º 36’ Bujur Timur dan 6º 55’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 16.767 hektar. Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, dengan sungai utamanya yaitu Sungai Cikapundung yang mengalir ke arah selatan dan bermuara ke Sungai Citarum. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung Secara administratif, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa Barat berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten/kota lainnya, yaitu: 1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten Bandung Barat; 2) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota Cimahi; 3) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung; dan 4) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

description

SPM

Transcript of Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi...

Page 1: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

Secara geografis, Kota Bandung terletak pada koordinat 107º 36’ Bujur

Timur dan 6º 55’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 16.767 hektar.

Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, dengan

sungai utamanya yaitu Sungai Cikapundung yang mengalir ke arah selatan

dan bermuara ke Sungai Citarum.

Gambar 1.1

Peta Orientasi Kota Bandung

Secara administratif, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa

Barat berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten/kota lainnya, yaitu:

1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten

Bandung Barat;

2) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota

Cimahi;

3) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung; dan

4) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Page 2: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

2

Luas wilayah Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah

Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang

Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang

merupakan tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 16

Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II

Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, adalah 16.729,65

Ha. Luas tersebut merupakan perubahan terakhir dari luasan sebelumnya,

yaitu:

1) 1.922 Ha (tahun 1906–1917)

2) 2.871 Ha (tahun 1917–1942)

3) 5.413 Ha (tahun 1942–1949)

4) 8.098 Ha (tahun 1949–1987)

Gambar 1.2

Peta Kota Bandung

Wilayah Kota Bandung tersebut dibagi menjadi beberapa wilayah

administratif, yang terdiri atas:

1) 30 Kecamatan yang masing-masing dikepalai oleh seorang Camat,

2) 151 Kelurahan yang masing-masing dikepalai oleh seorang Lurah,

3) 1.561 Rukun Warga (RW) dan 9.691 Rukun Tetangga (RT).

Secara topografis, bentuk bentang alam Kota Bandung merupakan

cekungan yang dikelilingi perbukitan di bagian Utara dan dataran di bagian

Page 3: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

3

Selatan, yang terletak pada ketinggian antara 675 m - 1.050 m di atas

permukaan laut (dpl). Dimana titik tertinggi berada di daerah utara dengan

ketinggian 1.050 m dpl dan titik terendah di sebelah selatan dengan

ketinggian 675 m dpl. Di wilayah Kota Bandung bagian selatan permukaan

tanahnya relatif datar, sedangkan di bagian utara permukaan tanahnya

berbukit-bukit sehingga menjadi panorama yang indah.

Sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, Bandung mempunyai nilai

strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya karena berada pada lokasi

yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Kota Bandung terletak

pada pertemuan poros jalan utama di Pulau Jawa, yaitu:

1) Barat – Timur, pada posisi ini Kota Bandung menjadi poros tengah yang

menghubungkan antara Ibukota Provinsi Banten dan Jawa Tengah.

2) Utara – Selatan, selain menjadi penghubung utama ibukota negara

dengan wilayah selatan, juga menjadi lokasi titik temu antara daerah

penghasil perkebunan, peternakan, dan perikanan.

Dilihat dari aspek geologisnya, kondisi tanah Kota Bandung sebagian

besar merupakan lapisan aluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu.

Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, sedangkan

di bagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis aluvial kelabu dengan

bahan endapan liat. Di bagian tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol.

Iklim Kota Bandung secara umum adalah sejuk dengan kelembapan

tinggi karena dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya dan curah

hujan yang masih cukup tinggi. Namun, beberapa tahun terakhir kondisi suhu

rata-rata udara Kota Bandung cenderung mengalami peningkatan yang

disebabkan oleh peningkatan sumber polutan dan dampak dari perubahan

iklim serta pemanasan global (global warming).

Seiring dengan meningkatnya berbagai aktifitas kegiatan/usaha yang

terdapat di Kota Bandung maka hal tersebut dapat meningkatkan kegiatan

atau usaha yang dapat merubah kehidupan ekosistem lingkungan hidup yang

ada. Hasil negatif yang diterima oleh lingkungan sekitar kegiatan usaha dapat

berupa pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan lahan atau tanah, dan

meningkatnya pengaduan masyarakat terkait adanya dugaan pencemaran

dan atau perusakan lingkungan hidup. Meningkatnya permintaan masyarakat

Page 4: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

4

akan pelayanan dan informasi di bidang lingkungan hidup terhadap pelayanan

yang diberikan oleh Pemerintah.

Dalam rangka pencapaian penerapan Standar Pelayanan Minimal

(SPM) Bidang Lingkungan Hidup di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung

perlu memberikan pelayanan dasar bidang lingkungan hidup sebagaimana

diamanatkan didalam Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang

Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab IX, pasal 63 ayat (3)

huruf j, yang berbunyi : Didalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan

Hidup, Pemerintah Kabupaten/Kota bertugas dan berwenang melaksanakan

Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kemudian Undang-Undang tersebut

ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19

tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup

Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Negara

Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar

Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah

Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan lingkungan

hidup secara efektif dan efisien melalui upaya pencegahan dan

penanggulangan berdasarkan data hasil pemantauan, pengawasan dan

tindak lanjut.

B. KEBIJAKAN UMUM

Kebijakan umum Pemerintah Daerah Kota Bandung adalah sesuai

dengan yang tertuang dalam Visi dan Misi Kota bandung di dalam Rencana

Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2009-

2013. Adapun Visi Kota Bandung 2009-2013 adalah :

“Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Bermartabat”

Sedangkan Misi Kota Bandung adalah :

1. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berahlak,

profesional, dan berdaya saing;

2. mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing dalam

menunjang penciptaan tenaga kerja dan pelayanan publik serta

meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan ekonomi kota;

Page 5: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

5

3. meningkatkan kesadaran Budaya Kota yang tertib, aman, kreatif,

berprestasi dalam menunjang Kota Jasa Bermantabat;

4. Penataan Kota Bandung menuju metropolitan terpadu yang

berwawasan lingkungan;

5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel dan

transparan dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan kota

metropolitan;

6. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan

pembangunan kota yang akuntable dan transparan dalam menunjang

sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa.

Hubungan antara dokumen Renstra BPLH Kota Bandung dengan

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung

2009-2013 sangatlah terkait dan hirarkis. Dasar penyusunan Renstra BPLH

berpedoman pada RPJMD Kota Bandung. Arah pembangunan, strategi, dan

indikator capaian pada RPJMD Kota Bandung harus dijadikan acuan dalam

penyusunan Renstra. Dokumen Renstra juga merupakan implementasi dari

visi dan misi Kota Bandung sebagaimana yang telah ditetapkan pada RPJMD

dan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan BPLH

Kota Bandung.

Gambar 1.3

Pola Keterkaitan Dan Hirarkis Dokumen Perencanaan

RPJMD Kota Bandung

2009 - 2013

Renstra BPLH Kota

Bandung

2009 - 2013

Renja BPLH Kota

Bandung

Tahun 2009 s.d.Tahun

2013

Visi dan Misi Kota

Bandung 2009 - 2013

Visi dan Misi BPLH Kota

Bandung 2009 - 2013

Program dan Kegiatan Tahunan

BPLH Kota Bandung

Dokumen Renstra

Pengelolaan Lingkungan

Hidup Tingkat Provinsi

Dokumen Renstra

Pengelolaan Lingkungan

Hidup Tingkat Nasional

Page 6: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

6

Dokumen Renstra BPLH Kota Bandung yang telah disusun kemudian

akan menjadi dasar dalam menentukan program dan kegiatan tahunan,

sehingga pada akhir masa perencanaan 5 (lima) tahun ke depan dapat diukur

sejauh mana tingkat pencapaian hasilnya. Dokumen pelaksanaan program

dan kegiatan tahunan disusun dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) BPLH

Kota Bandung yang memuat tahapan-tahapan implementasi dari Renstra

BPLH Kota Bandung. Selain pola keterkaitan dan hirarkis antara RPJMD Kota

Bandung, Renstra BPLH Kota Bandung, dan Renja BPLH Kota Bandung,

harus diperhatikan pula kebijakan eksternal yang memiliki keterkaitan dalam

tingkat regional Provinsi Jawa Barat dan nasional Kementerian Negara

Lingkungan Hidup Republik Indonesia, serta instansi terkait lainnya.

Berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, maka Visi dan Misi

BPLH Kota Bandung harus dapat mengimplementasikan Visi dan Misi Kota

Bandung 2009 -2013. Adapun Visi dan Misi BPLH Kota BPLH Kota Bandung

yaitu :

Sedangkan Misi BPLH Kota Bandung adalah :

Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Kota Bandung Sebagai Kota

Jasa Bermartabat

2

Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pengelola

lingkungan hidup

1

3

4

Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan

hidup

Meningkatkan konservasi sumber daya alam

Mengembangkan kemitraan pengelolaan lingkungan hidup dengan

masyarakat dan institusi lain

Page 7: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

7

Dalam konteks sistem perencanaan pembangunan nasional, tujuan

didefinisikan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam

jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan, sedangkan sasaran adalah

hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam

rumusan yang lebih spesifik, terukur dan dalam kurun waktu yang lebih

pendek dari tujuan. Rumusan tujuan dan sasaran yang ditetapkan hendaknya

mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan hasil analisis

lingkungan intern dan ekstern organisasi.

Dari uraian tersebut, BPLH Kota Bandung telah menetapkan tujuan

dan sasaran Tahun 2009-2013 sebagai berikut :

TUJUAN

Misi Tujuan

1. Meningkatkan kualitas SDM

sebagai pengelola LH

1.1 Meningkatnya kualitas sumber daya

pengelola LH

2. Meningkatkan pengendalian pen-

cemaran dan kerusakan LH

2.1 Terwujudnya pengendalian pence-

maran dan perusakan LH

3. Meningkatkan konservasi sumber

daya alam

3.1 Terwujudnya konservasi sumber daya

air (air permukaan, air tanah dangkal

dan air tanah dalam)

4. Mengembangkan kemitraan pe-

ngelolaan LH dengan masyarakat

dan institusi lain

4.1 Terwujudnya pengelolaan limbah yang

efektif dan bernilai ekonomi

Tabel. 3

SASARAN

Tujuan Sasaran

1. Meningkatnya kualitas sumber daya

pengelola LH

1.1 Meningkatnya pengetahuan masya-

rakat mengenai isu LH

2. Terwujudnya pengendalian pence-

maran dan perusakan LH

2.1 Terpenuhinya standar baku mutu

lingkungan air, udara dan tanah

3. Terwujudnya konservasi sumber

daya air (air permukaan, air tanah

dangkal dan air tanah dalam)

3.1 Terjaganya sumber daya air secara

berkelanjutan

4. Terwujudnya pengelolaan limbah 4.1 Partisipasi masyarakat dlm penge

Page 8: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

8

yang efektif dan bernilai ekonomi lolaan persampahan meningkat

C. ARAH KEBIJAKAN

Untuk mendukung kebijakan pada arah pelayanan lingkungan

yang baik, Pemerintah Kota Bandung berkomitmen dengan dukungan dana

dan kinerja semua instansi pendukung lingkungan. Arah kebijakan

menggambarkan orientasi dan komitmen yang telah ditetapkan oleh

Pemerintah Kota Bandung selama tahun anggaran 2013 dalam rangka

penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup yang dituangkan

dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA).

Kebijakan secara umum apabila melihat anggaran bidang

lingkungan hidup, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Page 9: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 9

Tabel Penetapan Kinerja BPLH Kota Bandung Tahun 2013

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran

(RP)

1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai isu lingkungan hidup

Jumlah sekolah dengan status SBL/Adiwiyata dari tahun ke tahun meningkat

5

Sekolah

Program peningkatan kualitas dan

akses informasi SDA dan lingkungan

hidup

881.450.000

Status lingkungan hidup daerah Kota Bandung terinformasikan ke publik

2

Media

Peningkatan edukasi & komunikasi masyarakat di Bidang Lingkungan

400.000.000

Pengembangan data dan informasi lingkungan

242.500.000

Peningkatan kapasitas sekolah berbudaya lingkungan (SBL)

238.950.000

2. Terpenuhinya standar baku mutu lingkungan air, udara dan tanah

Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Tahun 2000

16

Sungai

Program pengendalian pencemaran

dan perusakan Lingkungan Hidup (LH)

3.270.875.600

Jumlah usaha yang mentaati persyaratan adm. dan teknis pencegahan pencemaran air

46

Usaha

Koordinasi penilaian kota sehat/ adipura

250.000.000

Kualitas udara indoor dan roadside Kota Bandung memenuhi baku mutu udara ambien

100

%

Pemantauan kualitas lingkungan 383.420.000

Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup

92.500.000

Page 10: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 10

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran

(RP)

Meningkatnya jumlah kenda- raan yang emisi gas buangnya memenuhi baku mutu

95

%

Pengelolaan B3 dan limbah B3 450.500.000

Pengkajian dampak lingkungan 192.100.000

Tanah sekitar TPS memenuhi baku mutu lingkungan

10

Titik

Peningkatan peringkat kinerja perusahaan

102.900.000

Koordinasi pengelolaan prokasih/ superkasih

192.500.000

Pengembangan produksi ramah lingkungan

372.100.000

Penyusunan kebijakan pengendalian pen- cemaran dan perusakan LH

205.000.000

Koordinasi penyusunan Amdal 212.500.000

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH

195.500.000

Gerakan Penghijauan 384.250.000

Perencanaan sistem air limbah dan sanitasi di sempadan sungai utama

214.182.500

Penyelenggaraan AQMS 23.423.100

Program peningkatan pengendalian

polusi

305.656.900

Page 11: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 11

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran

(RP)

Pengujian emisi kendaraan bermotor 305.656.900

Program pembinaan dan

pengembangan bidang energi

562.625.000

Inventarisasi, ident. data pengelolaan energi

175.625.000

Kebijakan pengelolaan energi 215.000.000

Kajian energi listrik non PLN 172.000.000

3. Terjaganya sumber daya air secara berkelanjutan

Meningkatnya jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun

2.000

Unit

Program perlindungan dan konservasi

sumber daya alam

3.700.750.000

Jumlah pohon pelindung dan pohon produktif dari tahun ke tahun meningkat

200.000

Pohon

Konservasi SDA dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air

221.000.000

Pengendalian dampak perubahan iklim

363.000.000

Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber - sumber air

212.250.000

Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam

245.000.000

Page 12: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 12

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran

(RP)

Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem

195.000.000

Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA

325.000.000

Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1.977.500.000

Inventarisasi konunitas burung 162.000.000

Program rehabilitasi dan pemulihan

cadangan sumber daya alam

1.582.500.000

Perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengen- dalian SDA dan LH

337.500.000

Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA

1.245.000.000

Program pengelolaan Bidang Air Tanah 195.000.000

Penatagunaan dengan zonasi air tanah

195.000.000

4. Partisipasi masyarakat dlm pengelolaan persampahan

Tingkat pengelolaan sampah perkotaan melalui pola 3 R

700

RW

Program pengembangan Kinerja

Pengelolaan Persampahan.

9.202.200.000

Page 13: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 13

Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran

(RP)

meningkat (Reuse, Reduce and Recycle) Penyusunan kebijakan manajemen

pengelolaan sampah 584.100.000

Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan

5.693.150.000

Pengembangan teknologi pengolahan persampahan

2.094.650.000

Bimbingan teknis persampahan 150.000.000

Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan

680.300.000

Page 14: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

14

BAB II

PENCAPAIAN DAN PENERAPAN SPM BIDANG LH

A. JENIS PELAYANAN DASAR

Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup

Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang

Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, serta

Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang

Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan

Hidup, maka jenis pelayanan dasar Bidang Lingkungan Hidup Daerah

Kabupaten/Kota diprioritaskan pada:

1. Pencegahan Pencemaran Air;

2. Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak;

3. Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk

Produksi Biomassa;

4. Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan

Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.

B. INDIKATOR DAN NILAI SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SERTA

BATAS WAKTU PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

SECARA NASIONAL.

Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20

Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)

Bidang Lingkungan Hidup, target yang harus dicapai sampai dengan Tahun

2013, yaitu :

Page 15: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

15

NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR

PENCAPAIAN PADA TAHUN (%)

2009 2010 2011 2012 2013

(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)

1 Pencegahan Pencemaran Air

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air.

20 40 60 80 100

2 Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak

Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Sumber Tidak Bergerak Yang Memenuhi Persyaratan Administratif dan Teknis Pengendalian Pencemaran Udara.

20 40 60 80 100

3 Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa

Belum mempunyai data, jenis pelayanan ini akan dianggarkan pada Tahun 2014

20 40 60 80 100

4 Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup

Jumlah Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup yang Ditindaklanjuti.

50 60 70 80 90

C. TARGET PENCAPAIAN SPM OLEH DAERAH DAN REALISASINYA

Target pencapaian adalah target yang ditetapkan oleh

Pemerintah Kota Bandung dalam pencapai SPM Bidang Lingkungan Hidup

selama kurun waktu satu tahun dengan membandingkan dengan rencana

pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah

Pusat. Dengan realisasi merupakan target yang dapat dicapai atau

direalisasikan oleh Pemerintah Kota Bandung selama tahun anggaran 2013

yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Page 16: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

16

No Jenis Pelayanan

Target

Nasional

(%)

Target

Daerah

(%)

Realisasi

(%) Ket.

1 Pencegahan Pencemaran Air 100 100 100 40

Perusahaan

yang diawasi

Mentaati

Persyaratan

Administratif

dan Teknis

Pencegahan

Pencemaran

Air .

2 Pencegahan Pencemaran

Udara Dari Sumber Tidak

Bergerak

100 100 100 17

Perusahaan

yang diawasi

Mentaati

Persyaratan

Administratif

dan Teknis

Pencegahan

Pencemaran

Udara.

3 Penyediaan Informasi Status

Kerusakan Lahan dan/atau

Tanah Untuk Produksi

Biomassa

100 - - Belum ada

data, jenis

pelayanan

ini akan

dianggar-

kan pada

Tahun

2014.

4 Tindak Lanjut Pengaduan

Masyarakat Akibat Adanya

Dugaan Pencemaran

dan/atau Perusakan

Lingkungan Hidup

90 100 100 12 kasus

lingkungan

ditindak-

lanjuti.

Page 17: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

17

D. ALOKASI ANGGARAN

Alokasi anggaran adalah jumlah belanja langsung dan tidak

langsung yang ditetapkan dalam APBD dalam rangka penerapan dan

pencapaian SPM Bidang LH oleh Pemerintah Kota Bandung, yang bersumber

dari :

No Jenis Pelayanan APBD

(Rp.)

Sumber lain yang

sah

Sumber Jumlah

(Rp.)

1 Pencegahan pencemaran air 192.500.000,- - -

2 Pencegahan pencemaran udara dari

sumber tidak bergerak

383.420.000,- - -

3 Penyediaan informasi status

kerusakan lahan dan/atau tanah

untuk produksi biomassa

- - -

4 Tindak lanjut pengaduan masyarakat

akibat adanya dugaan pencemaran

dan/atau perusakan lingkungan

hidup

195.500.000,- - -

E. DUKUNGAN PERSONIL

Dukungan personil atau pegawai yang terlibat dalam proses

penerapan dan pencapaian SPM Bidang LH baik PNS maupun non PNS,

yaitu:

Page 18: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

18

No Jenis Pelayanan

SDM

Unit Tupoksi Pendi-

dikan

PNS/non

PNS Lainnya

1 Pencegahan

pencemaran air

SMA = 2 PNS = 7 - BPLH Pengelolaan

Kualitas

Udara dan

Pengendalian

Pencemaran

Udara

D3 = 0

S1 = 4 nonPNS

= 0 S2 = 1

2 Pencegahan

pencemaran udara

dari sumber tidak

bergerak

SMA = 0 PNS = 3 - BPLH Pengelolaan

Kualitas Air

dan

Pengendalian

Pencemaran

Air

D3 = 0

S1 = 3 nonPNS

= 1 S2 = 1

3 Penyediaan informasi

status kerusakan lahan

dan/atau tanah untuk

produksi biomassa

SMA = 0 PNS = 0 - - -

D3 = 0

S1 = 0 nonPNS

= 0 S2 = 0

4 Tindak lanjut

pengaduan

masyarakat akibat

adanya dugaan

pencemaran dan/atau

perusakan lingkungan

hidup

SMA = 1 PNS = 4 - BPLH Rehabilitasi

lingkungan

hidup D3 = 1

S1 = 1 nonPNS

= 0 S2 = 1

F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Page 19: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

19

Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan hidup

Kota Bandung dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM Bidang

Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :

1. Keterbatasan sumber daya manusia untuk mendukung secara maksimal

dalam pencapaian SPM bidang lingkungan hidup;

2. Penentuan prioritas kegiatan dalam pencapaian SPM bidang lingkungan

hidup sering terabaikan dikarenakan keterbatasan anggaran;

3. Target pencapaian dalam hal tindak lanjut pengaduan pencemaran sangat

tergantung kepada pelaporan masyarakat, BPLH bersikap pasif karena

menunggu pelaporan dari masyarakat, maka target pencapaian sulit

ditetapkan secara pasti.

Dengan masalah yang timbul, maka diperlukan solusi tepat untuk dapat

menyelesaikannya agar pencapaian SPM bidang lingkungan hidup sesuai

dengan target capaian yang ditentukan. Sebagai solusi permasalahan diatas

diantaranya:

1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara berkelanjutan dan

penempatan sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan

kompetensi;

2. Memilih kegiatan yang berhubungan SPM bidang lingkungan hidup

sebagai prioritas dengan memaksimalkan anggaran;

3. penentuan target yang lebih realistis.

G. SINKRONISASI PELAKSANAAN SPM

Dalam rangka efisiensi dan efektifitas dalam penerapan dan

pencapaian SPM bidang lingkungan hidup, Pemerintah Kota Bandung selalu

mengkoordinasikan berbagai urusan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,

sehingga terjadi sinkronisasi baik dalam hal penetapan objek SPM maupun

dalam penyusunan anggaran. Sinkronisasi ini juga melibatikan BPLH Kota

Bandung sendiri maupun SKPD lain internal Pemerintah Kota Bandung,

sehingga pencapaian SPM bidang lingkungan hidup dapat berjalan secara

maksimal.

Page 20: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

20

BAB III

PROGRAM DAN KEGIATAN

Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian

Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup di Kota Bandung yang

dijalankan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung

tahun 2013 adalah sebagai berikut:

I. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup

1. Koordinasi Penilaian Langit Biru

Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas udara Kota Bandung melalui

sosialisasi dan kerjasama antar pihak terkait dalam upaya meningkatkan

kualitas udara dan pengukuran kualitas udara roadside di beberapa ruas jalan

di Kota Bandung, dengan sasaran kegiatan yaitu 30 Kecamatan di Kota

Bandung. Indikasi Kegiatan :

Penyusunan kajian inventory emisi melalui koordinasi dengan pihak terkait

antara lain dengan SKPD terkait, kalangan akademisi, LSM dan lembaga

teknis terkait lainnya

Pengukuran kualitas udara roadside di 16 lokasi dengan 48 titik pengukuran

yang tersebar di Kota Bandung

Penyusunan laporan hasil pengukuran kualitas udara roadside

2. Pemantauan Kualitas Lingkungan

Tujuan kegiatan adalah memantau kualitas udara ambien permanen melalui

pengukuran kualitas udara pada 5 (lima) stasiun pemantau udara, dengan

sasaran kegiatan 5 Kecamatan di Kota Bandungdan indikasi Kegiatan :

Operasional pengukuran parameter kualitas udara permanen

Pemeliharaan alat stasiun pemantau, data display dan pendukung lainnya

Pembelian alat suku cadang/spare part yang digunakan dalam pengukuran

kualitas udara permanen

Penyusunan laporan hasil pengukuran kualitas udara permanen

Page 21: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

21

3. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)

Tujuan kegiatan adalah memantau 10 industri yang mengikuti PROPER.

Indikasi Kegiatan :

Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait.

Melakukan pemantauan terhadap 10 industri yang mengikuti PROPER dan

melaporkannya ke Kementerian Negara Lingkungan Hidup, BPLHD

Propinsi Jawa Barat dan Walikota.

Melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha tentang PROPER.

Membuat evaluasi dan laporan : bulanan, triwulanan dan tahunan.

4. Koordinasi Pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH

Tujuan kegiatan adalah memantau kualitas 16 sungai Prioritas Prokasih dan

kualitas limbah cair di 40 pelaku usaha yang membuang limbah cairnya ke

sungai tersebut dengan sasaran kegiatan 16 sungai Prioritas Prokasih dan 40

pelaku usaha yang membuang limbah cairnya ke sungai Prioritas Prokasih.

Indikasi Kegiatan :

Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait.

Melaksanakan sosialisasi kepada pelaku usaha tentang Prokasih dan

Superkasih.

Melaksanakan pemeriksaan kualitas sungai dan biota air di 16 sungai

Prioritas Prokasih.

Melaksanakan pemeriksaan kualitas limbah cair di 40 pelaku usaha yang

membuang limbah cairnya ke sungai Prioritas Prokasih.

Melaksanakan pembinaan bagi pelaku usaha yang limbah cairnya tidak

memenuhi baku mutu.

Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan : bulanan, triwulanan

dan tahunan.

Page 22: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

22

II. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam

1. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air

Tujuan kegiatan adalah melaksanakan konservasi pada daerah tangkapan air

(Catchment Area) dan pelestarian sumber-sumber mata air dengan rekayasa

teknik. Sasaran kegiatan adalah Kawasan Bandung Utara. Indikasi kegiatan :

Melakukan pendataan terhadap jumlah sumur resapan baik yang telah

dilakukan oleh masyarakt secara swadaya, bantuan dari pemerintah kota

Bandung,maupun yang dilakukan oleh pemegang IMB di kota Bandung;

Menjadi fasilitator untuk merekomendasikan lokasi pembuatan sumur

resapan kepada masyarakat;

Pemberian bantuan pembuatan sumur resapan atas usulan masyarakat

(hasil dari Musrenbang Kecamatan);

Melakukan upaya rekaya teknis sebagai upaya konservasi air tanah di

kawasan Bandung utara dengan melakukan kajian teknis mengenai

rencana konservasi air, sehingga air hujan tidak langsung terbuang ke

selatan.

Konservasi lahan kritis di kawasan Bandung Utara, serta rekomendasi

teknis yang bias dilakukan untuk penanganan lahan kritis di Kota

Bandung.

III. Program Peningkatan Pengendalian Polusi

1. Pengujian Emisi / Polusi Udara akibat Aktivitas Industri

Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas emisi cerobong industri melalui

sosialisasi dan pengujian emisi dari ceborong/stack di beberapa industri yang

ada di Kota Bandung. Dengan sasaran kegiatan 20 industri di Kota Bandung.

Indikasi Kegiatan :

Persiapan kegiatan pengujian emisi cerobong industri melalui survey dan

rapat koordinasi dengan pihak terkait

Uji emisi ceborong/stack di 20 industri

Pembuatan laporan analisis data hasil uji emisi ceborong/stack di 20

industri

Page 23: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

23

BAB IV

KESIMPULAN DAN SARAN

Salah satu kendala kenapa pemerintah tidak bisa secara cepat

mengambil tindakan untuk pembinaan dan pengawasan dalam penerapan

dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup adalah karena belum adanya

format baku pelaporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan

hidup. Oleh karena itu dengan tersusunnya Panduan penyusunan laporan

penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup daerah provinsi

dan daerah kabupaten/kota ini diharapkan arah pembinaan dan pengawasan

dari KLH akan lebih fokus dan terarah, sehingga kinerja pemerintah daerah

propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk selanjutnya lebih

optimal dalam pencapaian SPM bidang lingkungan hidup.

Page 24: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

24

LAMPIRAN

LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL

BIDANG LINGKUNGAN HIDUP

PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Page 25: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

25

Pencegahan Pencemaran Air

Page 26: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

26

Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber

Tidak Bergerak

Page 27: Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi Kota Bandung

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup

BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA

BANDUNG

27

Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat

Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau

Perusakan Lingkungan Hidup