Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi...
-
Upload
nahrul-hayat-imansyah -
Category
Documents
-
view
15 -
download
0
Embed Size (px)
description
Transcript of Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup BAB I PENDAHULUAN. Gambar 1.1 Peta Orientasi...

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Secara geografis, Kota Bandung terletak pada koordinat 107º 36’ Bujur
Timur dan 6º 55’ Lintang Selatan dengan luas wilayah sebesar 16.767 hektar.
Wilayah Kota Bandung dilewati oleh 15 sungai sepanjang 265,05 km, dengan
sungai utamanya yaitu Sungai Cikapundung yang mengalir ke arah selatan
dan bermuara ke Sungai Citarum.
Gambar 1.1
Peta Orientasi Kota Bandung
Secara administratif, Kota Bandung sebagai ibukota Provinsi Jawa
Barat berbatasan dengan beberapa daerah kabupaten/kota lainnya, yaitu:
1) Sebelah utara berbatasan dengan Kabupaten Bandung dan Kabupaten
Bandung Barat;
2) Sebelah barat berbatasan dengan Kabupaten Bandung Barat dan Kota
Cimahi;
3) Sebelah timur berbatasan dengan Kabupaten Bandung; dan
4) Sebelah selatan berbatasan dengan Kabupaten Bandung.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
2
Luas wilayah Kota Bandung berdasarkan Peraturan Daerah
Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung Nomor 10 Tahun 1989 tentang
Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II Bandung yang
merupakan tindak lanjut dikeluarkannya Peraturan Pemerintah Nomor 16
Tahun 1987 tentang Perubahan Batas Wilayah Kotamadya Daerah Tingkat II
Bandung dengan Kabupaten Daerah Tingkat II Bandung, adalah 16.729,65
Ha. Luas tersebut merupakan perubahan terakhir dari luasan sebelumnya,
yaitu:
1) 1.922 Ha (tahun 1906–1917)
2) 2.871 Ha (tahun 1917–1942)
3) 5.413 Ha (tahun 1942–1949)
4) 8.098 Ha (tahun 1949–1987)
Gambar 1.2
Peta Kota Bandung
Wilayah Kota Bandung tersebut dibagi menjadi beberapa wilayah
administratif, yang terdiri atas:
1) 30 Kecamatan yang masing-masing dikepalai oleh seorang Camat,
2) 151 Kelurahan yang masing-masing dikepalai oleh seorang Lurah,
3) 1.561 Rukun Warga (RW) dan 9.691 Rukun Tetangga (RT).
Secara topografis, bentuk bentang alam Kota Bandung merupakan
cekungan yang dikelilingi perbukitan di bagian Utara dan dataran di bagian

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
3
Selatan, yang terletak pada ketinggian antara 675 m - 1.050 m di atas
permukaan laut (dpl). Dimana titik tertinggi berada di daerah utara dengan
ketinggian 1.050 m dpl dan titik terendah di sebelah selatan dengan
ketinggian 675 m dpl. Di wilayah Kota Bandung bagian selatan permukaan
tanahnya relatif datar, sedangkan di bagian utara permukaan tanahnya
berbukit-bukit sehingga menjadi panorama yang indah.
Sebagai ibukota provinsi Jawa Barat, Bandung mempunyai nilai
strategis terhadap daerah-daerah di sekitarnya karena berada pada lokasi
yang sangat strategis bagi perekonomian nasional. Kota Bandung terletak
pada pertemuan poros jalan utama di Pulau Jawa, yaitu:
1) Barat – Timur, pada posisi ini Kota Bandung menjadi poros tengah yang
menghubungkan antara Ibukota Provinsi Banten dan Jawa Tengah.
2) Utara – Selatan, selain menjadi penghubung utama ibukota negara
dengan wilayah selatan, juga menjadi lokasi titik temu antara daerah
penghasil perkebunan, peternakan, dan perikanan.
Dilihat dari aspek geologisnya, kondisi tanah Kota Bandung sebagian
besar merupakan lapisan aluvial hasil letusan Gunung Tangkuban Perahu.
Jenis material di bagian utara umumnya merupakan jenis andosol, sedangkan
di bagian selatan serta timur terdiri atas sebaran jenis aluvial kelabu dengan
bahan endapan liat. Di bagian tengah dan barat tersebar jenis tanah andosol.
Iklim Kota Bandung secara umum adalah sejuk dengan kelembapan
tinggi karena dipengaruhi oleh iklim pegunungan di sekitarnya dan curah
hujan yang masih cukup tinggi. Namun, beberapa tahun terakhir kondisi suhu
rata-rata udara Kota Bandung cenderung mengalami peningkatan yang
disebabkan oleh peningkatan sumber polutan dan dampak dari perubahan
iklim serta pemanasan global (global warming).
Seiring dengan meningkatnya berbagai aktifitas kegiatan/usaha yang
terdapat di Kota Bandung maka hal tersebut dapat meningkatkan kegiatan
atau usaha yang dapat merubah kehidupan ekosistem lingkungan hidup yang
ada. Hasil negatif yang diterima oleh lingkungan sekitar kegiatan usaha dapat
berupa pencemaran air, pencemaran udara, kerusakan lahan atau tanah, dan
meningkatnya pengaduan masyarakat terkait adanya dugaan pencemaran
dan atau perusakan lingkungan hidup. Meningkatnya permintaan masyarakat

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
4
akan pelayanan dan informasi di bidang lingkungan hidup terhadap pelayanan
yang diberikan oleh Pemerintah.
Dalam rangka pencapaian penerapan Standar Pelayanan Minimal
(SPM) Bidang Lingkungan Hidup di Kota Bandung, Pemerintah Kota Bandung
perlu memberikan pelayanan dasar bidang lingkungan hidup sebagaimana
diamanatkan didalam Undang-Undang RI Nomor 32 Tahun 2009 tentang
Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup Bab IX, pasal 63 ayat (3)
huruf j, yang berbunyi : Didalam Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan
Hidup, Pemerintah Kabupaten/Kota bertugas dan berwenang melaksanakan
Standar Pelayanan Minimal (SPM). Kemudian Undang-Undang tersebut
ditindaklanjuti dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 19
tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup
Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota dan Peraturan Menteri Negara
Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar
Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah
Kabupaten/Kota. Oleh karena itu, diperlukan upaya pengelolaan lingkungan
hidup secara efektif dan efisien melalui upaya pencegahan dan
penanggulangan berdasarkan data hasil pemantauan, pengawasan dan
tindak lanjut.
B. KEBIJAKAN UMUM
Kebijakan umum Pemerintah Daerah Kota Bandung adalah sesuai
dengan yang tertuang dalam Visi dan Misi Kota bandung di dalam Rencana
Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung 2009-
2013. Adapun Visi Kota Bandung 2009-2013 adalah :
“Memantapkan Kota Bandung Sebagai Kota Jasa Bermartabat”
Sedangkan Misi Kota Bandung adalah :
1. Mengembangkan sumber daya manusia yang sehat, cerdas, berahlak,
profesional, dan berdaya saing;
2. mengembangkan perekonomian kota yang berdaya saing dalam
menunjang penciptaan tenaga kerja dan pelayanan publik serta
meningkatkan peranan swasta dalam pembangunan ekonomi kota;

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
5
3. meningkatkan kesadaran Budaya Kota yang tertib, aman, kreatif,
berprestasi dalam menunjang Kota Jasa Bermantabat;
4. Penataan Kota Bandung menuju metropolitan terpadu yang
berwawasan lingkungan;
5. Meningkatkan kinerja pemerintah kota yang efektif, efisien, akuntabel dan
transparan dalam upaya meningkatkan kapasitas pelayanan kota
metropolitan;
6. Meningkatkan kapasitas pengelolaan keuangan dan pembiayaan
pembangunan kota yang akuntable dan transparan dalam menunjang
sistem pemerintahan yang bersih dan berwibawa.
Hubungan antara dokumen Renstra BPLH Kota Bandung dengan
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kota Bandung
2009-2013 sangatlah terkait dan hirarkis. Dasar penyusunan Renstra BPLH
berpedoman pada RPJMD Kota Bandung. Arah pembangunan, strategi, dan
indikator capaian pada RPJMD Kota Bandung harus dijadikan acuan dalam
penyusunan Renstra. Dokumen Renstra juga merupakan implementasi dari
visi dan misi Kota Bandung sebagaimana yang telah ditetapkan pada RPJMD
dan disesuaikan dengan tugas pokok dan fungsi serta kewenangan BPLH
Kota Bandung.
Gambar 1.3
Pola Keterkaitan Dan Hirarkis Dokumen Perencanaan
RPJMD Kota Bandung
2009 - 2013
Renstra BPLH Kota
Bandung
2009 - 2013
Renja BPLH Kota
Bandung
Tahun 2009 s.d.Tahun
2013
Visi dan Misi Kota
Bandung 2009 - 2013
Visi dan Misi BPLH Kota
Bandung 2009 - 2013
Program dan Kegiatan Tahunan
BPLH Kota Bandung
Dokumen Renstra
Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tingkat Provinsi
Dokumen Renstra
Pengelolaan Lingkungan
Hidup Tingkat Nasional

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
6
Dokumen Renstra BPLH Kota Bandung yang telah disusun kemudian
akan menjadi dasar dalam menentukan program dan kegiatan tahunan,
sehingga pada akhir masa perencanaan 5 (lima) tahun ke depan dapat diukur
sejauh mana tingkat pencapaian hasilnya. Dokumen pelaksanaan program
dan kegiatan tahunan disusun dalam bentuk Rencana Kerja (Renja) BPLH
Kota Bandung yang memuat tahapan-tahapan implementasi dari Renstra
BPLH Kota Bandung. Selain pola keterkaitan dan hirarkis antara RPJMD Kota
Bandung, Renstra BPLH Kota Bandung, dan Renja BPLH Kota Bandung,
harus diperhatikan pula kebijakan eksternal yang memiliki keterkaitan dalam
tingkat regional Provinsi Jawa Barat dan nasional Kementerian Negara
Lingkungan Hidup Republik Indonesia, serta instansi terkait lainnya.
Berkaitan dengan pengelolaan lingkungan hidup, maka Visi dan Misi
BPLH Kota Bandung harus dapat mengimplementasikan Visi dan Misi Kota
Bandung 2009 -2013. Adapun Visi dan Misi BPLH Kota BPLH Kota Bandung
yaitu :
Sedangkan Misi BPLH Kota Bandung adalah :
Meningkatkan Kualitas Lingkungan Hidup Kota Bandung Sebagai Kota
Jasa Bermartabat
2
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia sebagai pengelola
lingkungan hidup
1
3
4
Meningkatkan pengendalian pencemaran dan kerusakan lingkungan
hidup
Meningkatkan konservasi sumber daya alam
Mengembangkan kemitraan pengelolaan lingkungan hidup dengan
masyarakat dan institusi lain

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
7
Dalam konteks sistem perencanaan pembangunan nasional, tujuan
didefinisikan sebagai sesuatu yang akan dicapai atau dihasilkan dalam
jangka waktu 1 (satu) sampai 5 (lima) tahunan, sedangkan sasaran adalah
hasil yang akan dicapai secara nyata oleh Instansi Pemerintah dalam
rumusan yang lebih spesifik, terukur dan dalam kurun waktu yang lebih
pendek dari tujuan. Rumusan tujuan dan sasaran yang ditetapkan hendaknya
mengacu kepada pernyataan visi dan misi serta didasarkan hasil analisis
lingkungan intern dan ekstern organisasi.
Dari uraian tersebut, BPLH Kota Bandung telah menetapkan tujuan
dan sasaran Tahun 2009-2013 sebagai berikut :
TUJUAN
Misi Tujuan
1. Meningkatkan kualitas SDM
sebagai pengelola LH
1.1 Meningkatnya kualitas sumber daya
pengelola LH
2. Meningkatkan pengendalian pen-
cemaran dan kerusakan LH
2.1 Terwujudnya pengendalian pence-
maran dan perusakan LH
3. Meningkatkan konservasi sumber
daya alam
3.1 Terwujudnya konservasi sumber daya
air (air permukaan, air tanah dangkal
dan air tanah dalam)
4. Mengembangkan kemitraan pe-
ngelolaan LH dengan masyarakat
dan institusi lain
4.1 Terwujudnya pengelolaan limbah yang
efektif dan bernilai ekonomi
Tabel. 3
SASARAN
Tujuan Sasaran
1. Meningkatnya kualitas sumber daya
pengelola LH
1.1 Meningkatnya pengetahuan masya-
rakat mengenai isu LH
2. Terwujudnya pengendalian pence-
maran dan perusakan LH
2.1 Terpenuhinya standar baku mutu
lingkungan air, udara dan tanah
3. Terwujudnya konservasi sumber
daya air (air permukaan, air tanah
dangkal dan air tanah dalam)
3.1 Terjaganya sumber daya air secara
berkelanjutan
4. Terwujudnya pengelolaan limbah 4.1 Partisipasi masyarakat dlm penge

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
8
yang efektif dan bernilai ekonomi lolaan persampahan meningkat
C. ARAH KEBIJAKAN
Untuk mendukung kebijakan pada arah pelayanan lingkungan
yang baik, Pemerintah Kota Bandung berkomitmen dengan dukungan dana
dan kinerja semua instansi pendukung lingkungan. Arah kebijakan
menggambarkan orientasi dan komitmen yang telah ditetapkan oleh
Pemerintah Kota Bandung selama tahun anggaran 2013 dalam rangka
penerapan dan pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup yang dituangkan
dalam Kebijakan Umum Anggaran (KUA).
Kebijakan secara umum apabila melihat anggaran bidang
lingkungan hidup, dapat dilihat pada tabel berikut ini:

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 9
Tabel Penetapan Kinerja BPLH Kota Bandung Tahun 2013
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran
(RP)
1. Meningkatnya pengetahuan masyarakat mengenai isu lingkungan hidup
Jumlah sekolah dengan status SBL/Adiwiyata dari tahun ke tahun meningkat
5
Sekolah
Program peningkatan kualitas dan
akses informasi SDA dan lingkungan
hidup
881.450.000
Status lingkungan hidup daerah Kota Bandung terinformasikan ke publik
2
Media
Peningkatan edukasi & komunikasi masyarakat di Bidang Lingkungan
400.000.000
Pengembangan data dan informasi lingkungan
242.500.000
Peningkatan kapasitas sekolah berbudaya lingkungan (SBL)
238.950.000
2. Terpenuhinya standar baku mutu lingkungan air, udara dan tanah
Kualitas air sungai memenuhi baku mutu sesuai SK. Gubernur Jabar No. 39 Tahun 2000
16
Sungai
Program pengendalian pencemaran
dan perusakan Lingkungan Hidup (LH)
3.270.875.600
Jumlah usaha yang mentaati persyaratan adm. dan teknis pencegahan pencemaran air
46
Usaha
Koordinasi penilaian kota sehat/ adipura
250.000.000
Kualitas udara indoor dan roadside Kota Bandung memenuhi baku mutu udara ambien
100
%
Pemantauan kualitas lingkungan 383.420.000
Pengawasan pelaksanaan kebijakan bidang lingkungan hidup
92.500.000

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 10
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran
(RP)
Meningkatnya jumlah kenda- raan yang emisi gas buangnya memenuhi baku mutu
95
%
Pengelolaan B3 dan limbah B3 450.500.000
Pengkajian dampak lingkungan 192.100.000
Tanah sekitar TPS memenuhi baku mutu lingkungan
10
Titik
Peningkatan peringkat kinerja perusahaan
102.900.000
Koordinasi pengelolaan prokasih/ superkasih
192.500.000
Pengembangan produksi ramah lingkungan
372.100.000
Penyusunan kebijakan pengendalian pen- cemaran dan perusakan LH
205.000.000
Koordinasi penyusunan Amdal 212.500.000
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengendalian LH
195.500.000
Gerakan Penghijauan 384.250.000
Perencanaan sistem air limbah dan sanitasi di sempadan sungai utama
214.182.500
Penyelenggaraan AQMS 23.423.100
Program peningkatan pengendalian
polusi
305.656.900

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 11
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran
(RP)
Pengujian emisi kendaraan bermotor 305.656.900
Program pembinaan dan
pengembangan bidang energi
562.625.000
Inventarisasi, ident. data pengelolaan energi
175.625.000
Kebijakan pengelolaan energi 215.000.000
Kajian energi listrik non PLN 172.000.000
3. Terjaganya sumber daya air secara berkelanjutan
Meningkatnya jumlah sumur resapan dari tahun ke tahun
2.000
Unit
Program perlindungan dan konservasi
sumber daya alam
3.700.750.000
Jumlah pohon pelindung dan pohon produktif dari tahun ke tahun meningkat
200.000
Pohon
Konservasi SDA dan pengendalian kerusakan sumber-sumber air
221.000.000
Pengendalian dampak perubahan iklim
363.000.000
Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber - sumber air
212.250.000
Pengendalian dan pengawasan pemanfaatan sumber daya alam
245.000.000

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 12
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran
(RP)
Pengelolaan keanekaragaman hayati dan ekosistem
195.000.000
Peningkatan peran serta masyarakat dalam perlindungan dan konservasi SDA
325.000.000
Monitoring, evaluasi dan pelaporan 1.977.500.000
Inventarisasi konunitas burung 162.000.000
Program rehabilitasi dan pemulihan
cadangan sumber daya alam
1.582.500.000
Perencanaan dan penyusunan program pembangunan pengen- dalian SDA dan LH
337.500.000
Peningkatan peran serta masyarakat dalam rehabilitasi dan pemulihan cadangan SDA
1.245.000.000
Program pengelolaan Bidang Air Tanah 195.000.000
Penatagunaan dengan zonasi air tanah
195.000.000
4. Partisipasi masyarakat dlm pengelolaan persampahan
Tingkat pengelolaan sampah perkotaan melalui pola 3 R
700
RW
Program pengembangan Kinerja
Pengelolaan Persampahan.
9.202.200.000

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA BANDUNG 13
Sasaran Indikator Kinerja Sasaran Target Program/Kegiatan Anggaran
(RP)
meningkat (Reuse, Reduce and Recycle) Penyusunan kebijakan manajemen
pengelolaan sampah 584.100.000
Penyediaan prasarana dan sarana pengelolaaan persampahan
5.693.150.000
Pengembangan teknologi pengolahan persampahan
2.094.650.000
Bimbingan teknis persampahan 150.000.000
Peningkatan peran serta masyarakat dalam pengelolaan persampahan
680.300.000

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
14
BAB II
PENCAPAIAN DAN PENERAPAN SPM BIDANG LH
A. JENIS PELAYANAN DASAR
Sesuai dengan Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup
Nomor 19 Tahun 2008 tentang Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang
Lingkungan Hidup Daerah Provinsi dan Daerah Kabupaten/Kota, serta
Peraturan Menteri Negara Lingkungan Hidup Nomor 20 Tahun 2008 tentang
Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan
Hidup, maka jenis pelayanan dasar Bidang Lingkungan Hidup Daerah
Kabupaten/Kota diprioritaskan pada:
1. Pencegahan Pencemaran Air;
2. Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak;
3. Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk
Produksi Biomassa;
4. Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan
Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup.
B. INDIKATOR DAN NILAI SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP SERTA
BATAS WAKTU PENCAPAIAN SPM BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
SECARA NASIONAL.
Berdasarkan Peraturan Menteri Lingkungan Hidup Nomor 20
Tahun 2008 tentang Petunjuk Teknis Standar Pelayanan Minimal (SPM)
Bidang Lingkungan Hidup, target yang harus dicapai sampai dengan Tahun
2013, yaitu :

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
15
NO JENIS PELAYANAN INDIKATOR
PENCAPAIAN PADA TAHUN (%)
2009 2010 2011 2012 2013
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8)
1 Pencegahan Pencemaran Air
Jenis Usaha dan/atau Kegiatan yang Mentaati Persyaratan Administratif dan Teknis Pencegahan Pencemaran Air.
20 40 60 80 100
2 Pencegahan Pencemaran Udara Dari Sumber Tidak Bergerak
Jenis Usaha dan/atau Kegiatan Sumber Tidak Bergerak Yang Memenuhi Persyaratan Administratif dan Teknis Pengendalian Pencemaran Udara.
20 40 60 80 100
3 Penyediaan Informasi Status Kerusakan Lahan dan/atau Tanah untuk Produksi Biomassa
Belum mempunyai data, jenis pelayanan ini akan dianggarkan pada Tahun 2014
20 40 60 80 100
4 Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup
Jumlah Pengaduan Masyarakat Akibat Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau Perusakan Lingkungan Hidup yang Ditindaklanjuti.
50 60 70 80 90
C. TARGET PENCAPAIAN SPM OLEH DAERAH DAN REALISASINYA
Target pencapaian adalah target yang ditetapkan oleh
Pemerintah Kota Bandung dalam pencapai SPM Bidang Lingkungan Hidup
selama kurun waktu satu tahun dengan membandingkan dengan rencana
pencapaian SPM Bidang Lingkungan Hidup yang ditetapkan oleh Pemerintah
Pusat. Dengan realisasi merupakan target yang dapat dicapai atau
direalisasikan oleh Pemerintah Kota Bandung selama tahun anggaran 2013
yang dapat dilihat pada tabel berikut ini :

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
16
No Jenis Pelayanan
Target
Nasional
(%)
Target
Daerah
(%)
Realisasi
(%) Ket.
1 Pencegahan Pencemaran Air 100 100 100 40
Perusahaan
yang diawasi
Mentaati
Persyaratan
Administratif
dan Teknis
Pencegahan
Pencemaran
Air .
2 Pencegahan Pencemaran
Udara Dari Sumber Tidak
Bergerak
100 100 100 17
Perusahaan
yang diawasi
Mentaati
Persyaratan
Administratif
dan Teknis
Pencegahan
Pencemaran
Udara.
3 Penyediaan Informasi Status
Kerusakan Lahan dan/atau
Tanah Untuk Produksi
Biomassa
100 - - Belum ada
data, jenis
pelayanan
ini akan
dianggar-
kan pada
Tahun
2014.
4 Tindak Lanjut Pengaduan
Masyarakat Akibat Adanya
Dugaan Pencemaran
dan/atau Perusakan
Lingkungan Hidup
90 100 100 12 kasus
lingkungan
ditindak-
lanjuti.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
17
D. ALOKASI ANGGARAN
Alokasi anggaran adalah jumlah belanja langsung dan tidak
langsung yang ditetapkan dalam APBD dalam rangka penerapan dan
pencapaian SPM Bidang LH oleh Pemerintah Kota Bandung, yang bersumber
dari :
No Jenis Pelayanan APBD
(Rp.)
Sumber lain yang
sah
Sumber Jumlah
(Rp.)
1 Pencegahan pencemaran air 192.500.000,- - -
2 Pencegahan pencemaran udara dari
sumber tidak bergerak
383.420.000,- - -
3 Penyediaan informasi status
kerusakan lahan dan/atau tanah
untuk produksi biomassa
- - -
4 Tindak lanjut pengaduan masyarakat
akibat adanya dugaan pencemaran
dan/atau perusakan lingkungan
hidup
195.500.000,- - -
E. DUKUNGAN PERSONIL
Dukungan personil atau pegawai yang terlibat dalam proses
penerapan dan pencapaian SPM Bidang LH baik PNS maupun non PNS,
yaitu:

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
18
No Jenis Pelayanan
SDM
Unit Tupoksi Pendi-
dikan
PNS/non
PNS Lainnya
1 Pencegahan
pencemaran air
SMA = 2 PNS = 7 - BPLH Pengelolaan
Kualitas
Udara dan
Pengendalian
Pencemaran
Udara
D3 = 0
S1 = 4 nonPNS
= 0 S2 = 1
2 Pencegahan
pencemaran udara
dari sumber tidak
bergerak
SMA = 0 PNS = 3 - BPLH Pengelolaan
Kualitas Air
dan
Pengendalian
Pencemaran
Air
D3 = 0
S1 = 3 nonPNS
= 1 S2 = 1
3 Penyediaan informasi
status kerusakan lahan
dan/atau tanah untuk
produksi biomassa
SMA = 0 PNS = 0 - - -
D3 = 0
S1 = 0 nonPNS
= 0 S2 = 0
4 Tindak lanjut
pengaduan
masyarakat akibat
adanya dugaan
pencemaran dan/atau
perusakan lingkungan
hidup
SMA = 1 PNS = 4 - BPLH Rehabilitasi
lingkungan
hidup D3 = 1
S1 = 1 nonPNS
= 0 S2 = 1
F. PERMASALAHAN DAN SOLUSI

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
19
Permasalahan yang dihadapi dalam pengelolaan lingkungan hidup
Kota Bandung dalam rangka penerapan dan pencapaian SPM Bidang
Lingkungan Hidup adalah sebagai berikut :
1. Keterbatasan sumber daya manusia untuk mendukung secara maksimal
dalam pencapaian SPM bidang lingkungan hidup;
2. Penentuan prioritas kegiatan dalam pencapaian SPM bidang lingkungan
hidup sering terabaikan dikarenakan keterbatasan anggaran;
3. Target pencapaian dalam hal tindak lanjut pengaduan pencemaran sangat
tergantung kepada pelaporan masyarakat, BPLH bersikap pasif karena
menunggu pelaporan dari masyarakat, maka target pencapaian sulit
ditetapkan secara pasti.
Dengan masalah yang timbul, maka diperlukan solusi tepat untuk dapat
menyelesaikannya agar pencapaian SPM bidang lingkungan hidup sesuai
dengan target capaian yang ditentukan. Sebagai solusi permasalahan diatas
diantaranya:
1. Peningkatan kapasitas sumber daya manusia secara berkelanjutan dan
penempatan sumber daya manusia yang tepat sesuai dengan
kompetensi;
2. Memilih kegiatan yang berhubungan SPM bidang lingkungan hidup
sebagai prioritas dengan memaksimalkan anggaran;
3. penentuan target yang lebih realistis.
G. SINKRONISASI PELAKSANAAN SPM
Dalam rangka efisiensi dan efektifitas dalam penerapan dan
pencapaian SPM bidang lingkungan hidup, Pemerintah Kota Bandung selalu
mengkoordinasikan berbagai urusan dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat,
sehingga terjadi sinkronisasi baik dalam hal penetapan objek SPM maupun
dalam penyusunan anggaran. Sinkronisasi ini juga melibatikan BPLH Kota
Bandung sendiri maupun SKPD lain internal Pemerintah Kota Bandung,
sehingga pencapaian SPM bidang lingkungan hidup dapat berjalan secara
maksimal.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
20
BAB III
PROGRAM DAN KEGIATAN
Program dan kegiatan yang terkait dengan penerapan dan pencapaian
Standar Pelayanan Minimal Bidang Lingkungan Hidup di Kota Bandung yang
dijalankan oleh Badan Pengelola Lingkungan Hidup (BPLH) Kota Bandung
tahun 2013 adalah sebagai berikut:
I. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
1. Koordinasi Penilaian Langit Biru
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas udara Kota Bandung melalui
sosialisasi dan kerjasama antar pihak terkait dalam upaya meningkatkan
kualitas udara dan pengukuran kualitas udara roadside di beberapa ruas jalan
di Kota Bandung, dengan sasaran kegiatan yaitu 30 Kecamatan di Kota
Bandung. Indikasi Kegiatan :
Penyusunan kajian inventory emisi melalui koordinasi dengan pihak terkait
antara lain dengan SKPD terkait, kalangan akademisi, LSM dan lembaga
teknis terkait lainnya
Pengukuran kualitas udara roadside di 16 lokasi dengan 48 titik pengukuran
yang tersebar di Kota Bandung
Penyusunan laporan hasil pengukuran kualitas udara roadside
2. Pemantauan Kualitas Lingkungan
Tujuan kegiatan adalah memantau kualitas udara ambien permanen melalui
pengukuran kualitas udara pada 5 (lima) stasiun pemantau udara, dengan
sasaran kegiatan 5 Kecamatan di Kota Bandungdan indikasi Kegiatan :
Operasional pengukuran parameter kualitas udara permanen
Pemeliharaan alat stasiun pemantau, data display dan pendukung lainnya
Pembelian alat suku cadang/spare part yang digunakan dalam pengukuran
kualitas udara permanen
Penyusunan laporan hasil pengukuran kualitas udara permanen

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
21
3. Peningkatan Peringkat Kinerja Perusahaan (PROPER)
Tujuan kegiatan adalah memantau 10 industri yang mengikuti PROPER.
Indikasi Kegiatan :
Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait.
Melakukan pemantauan terhadap 10 industri yang mengikuti PROPER dan
melaporkannya ke Kementerian Negara Lingkungan Hidup, BPLHD
Propinsi Jawa Barat dan Walikota.
Melakukan sosialisasi kepada pelaku usaha tentang PROPER.
Membuat evaluasi dan laporan : bulanan, triwulanan dan tahunan.
4. Koordinasi Pengelolaan PROKASIH/SUPERKASIH
Tujuan kegiatan adalah memantau kualitas 16 sungai Prioritas Prokasih dan
kualitas limbah cair di 40 pelaku usaha yang membuang limbah cairnya ke
sungai tersebut dengan sasaran kegiatan 16 sungai Prioritas Prokasih dan 40
pelaku usaha yang membuang limbah cairnya ke sungai Prioritas Prokasih.
Indikasi Kegiatan :
Melaksanakan koordinasi dengan dinas terkait.
Melaksanakan sosialisasi kepada pelaku usaha tentang Prokasih dan
Superkasih.
Melaksanakan pemeriksaan kualitas sungai dan biota air di 16 sungai
Prioritas Prokasih.
Melaksanakan pemeriksaan kualitas limbah cair di 40 pelaku usaha yang
membuang limbah cairnya ke sungai Prioritas Prokasih.
Melaksanakan pembinaan bagi pelaku usaha yang limbah cairnya tidak
memenuhi baku mutu.
Membuat evaluasi dan laporan pelaksanaan kegiatan : bulanan, triwulanan
dan tahunan.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
22
II. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
1. Peningkatan konservasi daerah tangkapan air dan sumber-sumber air
Tujuan kegiatan adalah melaksanakan konservasi pada daerah tangkapan air
(Catchment Area) dan pelestarian sumber-sumber mata air dengan rekayasa
teknik. Sasaran kegiatan adalah Kawasan Bandung Utara. Indikasi kegiatan :
Melakukan pendataan terhadap jumlah sumur resapan baik yang telah
dilakukan oleh masyarakt secara swadaya, bantuan dari pemerintah kota
Bandung,maupun yang dilakukan oleh pemegang IMB di kota Bandung;
Menjadi fasilitator untuk merekomendasikan lokasi pembuatan sumur
resapan kepada masyarakat;
Pemberian bantuan pembuatan sumur resapan atas usulan masyarakat
(hasil dari Musrenbang Kecamatan);
Melakukan upaya rekaya teknis sebagai upaya konservasi air tanah di
kawasan Bandung utara dengan melakukan kajian teknis mengenai
rencana konservasi air, sehingga air hujan tidak langsung terbuang ke
selatan.
Konservasi lahan kritis di kawasan Bandung Utara, serta rekomendasi
teknis yang bias dilakukan untuk penanganan lahan kritis di Kota
Bandung.
III. Program Peningkatan Pengendalian Polusi
1. Pengujian Emisi / Polusi Udara akibat Aktivitas Industri
Tujuan kegiatan adalah meningkatkan kualitas emisi cerobong industri melalui
sosialisasi dan pengujian emisi dari ceborong/stack di beberapa industri yang
ada di Kota Bandung. Dengan sasaran kegiatan 20 industri di Kota Bandung.
Indikasi Kegiatan :
Persiapan kegiatan pengujian emisi cerobong industri melalui survey dan
rapat koordinasi dengan pihak terkait
Uji emisi ceborong/stack di 20 industri
Pembuatan laporan analisis data hasil uji emisi ceborong/stack di 20
industri

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
23
BAB IV
KESIMPULAN DAN SARAN
Salah satu kendala kenapa pemerintah tidak bisa secara cepat
mengambil tindakan untuk pembinaan dan pengawasan dalam penerapan
dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup adalah karena belum adanya
format baku pelaporan penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan
hidup. Oleh karena itu dengan tersusunnya Panduan penyusunan laporan
penerapan dan pencapaian SPM bidang lingkungan hidup daerah provinsi
dan daerah kabupaten/kota ini diharapkan arah pembinaan dan pengawasan
dari KLH akan lebih fokus dan terarah, sehingga kinerja pemerintah daerah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota untuk selanjutnya lebih
optimal dalam pencapaian SPM bidang lingkungan hidup.

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
24
LAMPIRAN
LAPORAN STANDAR PELAYANAN MINIMAL
BIDANG LINGKUNGAN HIDUP
PEMERINTAH KOTA BANDUNG

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
25
Pencegahan Pencemaran Air

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
26
Pencegahan Pencemaran Udara dari Sumber
Tidak Bergerak

Standar Pelayanan Minimal (SPM) Bidang Lingkungan Hidup
BADAN PENGELOLA LINGKUNGAN HIDUP (BPLH) KOTA
BANDUNG
27
Tindak Lanjut Pengaduan Masyarakat Akibat
Adanya Dugaan Pencemaran dan/atau
Perusakan Lingkungan Hidup