STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

102
STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR (SOP) KEUANGAN PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012

Transcript of STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

Page 1: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

(SOP)

KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA TAHUN 2012

Page 2: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

i

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kita panjatkan ke hadirat Allah SWT, karena atas limpahan

rahmat dan hidayah-Nya, dapat disusun Standar Operasional dan Prosedur (SOP)

Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Natuna. Penyusunan SOP ini dilandasi suatu

pemikiran bahwa tantangan yang dihadapi Pemerintah Kabupaten Natuna dalam

mengimplementasikan reformasi birokrasi dalam pelaksanaan tata usaha keuangan

daerah (TUKD) masih cukup berat.

Dalam rangka percepatan pelaksanaan reformasi birokrasi tata usaha

keuangan daerah di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna, telah melakukan

penataan organisasi dan ketatalaksanaan untuk memodernisasi organisasi melalui

pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi organisasi. Untuk itu

perlu memperhatikan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja melalui job

descriptions dan dengan penyusunan standar operasional prosedur (SOP) guna

peningkatan pelayanan publik.

Pemerintah Kabupaten Natuna juga telah menyusun SOP Keuangan melalui

Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah. Diharapkan SOP Keuangan yang telah

disusun ini menjadi pedoman atau acuan kerja bagi pejabat dan pelaksana pada

Pemerintah Daerah Kabupaten Natuna dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan

daerah sehingga pelaksanaan tugas berjalan lancar, efektif, dan efisien, serta dapat

dipertanggungjawabkan dan terhindar dari kesalahan dalam pelaksanaannya.

Semoga SOP Keuangan ini bermanfaat dalam rangka percepatan reformasi birokrasi

guna mewujudkan akuntabilitas kinerja keuangan di lingkungan Pemerintah

Kabupaten Natuna.

Ranai, 10 Desember 2012

BUPATI NATUNA,

dto

Drs. H. ILYAS SABLI, M.Si

Page 3: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

ii

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................... i

DAFTAR ISI ................................................................................................. ii

SURAT KEPUTUSAN BUPATI NOMOR 371 TAHUN 2012 TENTANG

STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR KEUANGAN PEMERINTAH

KABUPATEN NATUNA ................................................................................. iv

BAB I PENDAHULUAN ........................................................................... 1

A. Latar Belakang ......................................................................... 1

B. Maksud dan Tujuan .................................................................. 2

C. Ruang Lingkup ......................................................................... 2

D. Manfaat ................................................................................... 3

E. Sistematika .............................................................................. 3

BAB II PENJELASAN DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP ...................... 5

A. Isi Form SOP ............................................................................ 5

B. Prinsip Pelaksanaan SOP ........................................................... 6

BAB III SOP KEUANGAN .......................................................................... 8

A. SOP Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD ....................... 9

B. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah ...................... 14

C. SOP Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah ..... 18

D. SOP Penerbitan Dokumen SPD .................................................. 23

E. SOP Penerbitan SPP-UP ............................................................. 27

F. SOP Panjar ............................................................................... 31

G. SOP Penyusunan SPJ-GU ........................................................... 35

H. SOP Penerbitan SPP-GU ............................................................ 42

I. SOP Penerbitan SPP-TU ............................................................ 47

J. SOP Penyusunan SPJ-TU ........................................................... 53

K. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU ........................................ 60

L. SOP Penerbitan SPP-LS GT ........................................................ 65

M. SOP Penerbitan SPP-LS BJ ......................................................... 68

N. SOP Penerbitan SPM ................................................................ 74

O. SOP Penerbitan SP2D ............................................................. 80

Page 4: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

iii

P. SOP Verifikasi SPJ Fungsional .................................................... 86

Q. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP ......................................... 91

BAB IV PENUTUP .................................................................................... 94

mam

Page 5: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

iv

BUPATI NATUNA

KEPUTUSAN BUPATI NATUNA NOMOR 371 TAHUN 2012

TENTANG

STÁNDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR KEUANGAN

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

BUPATI NATUNA,

Menimbang : a. bahwa dalam rangka menjaga konsistensi dan kinerja bagi seluruh satuan kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna, dalam pelaksanaan tata usaha keuangan daerah dipandang perlu menetapkan Standar Operasional dan Prosedur (SOP) Keuangan Pemerintah Kabupaten Natuna sebagai pedoman dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah;

b. bahwa berdasarkan huruf a di atas perlu ditetapkan dengan surat

keputusan Bupati Natuna.

Mengingat : 1. Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 181, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3902) sebagaimana telah diubah dengan Undang-Undang Nomor 34 Tahun 2008 tentang perubahan ketiga atas Undang-Undang Nomor 53 Tahun 1999 tentang Pembentukan Kabupaten Pelalawan, Kabupaten Rokan Hulu, Kabupaten Rokan Hilir, Kabupaten Siak, Kabupaten Karimun, Kabupaten Natuna, Kabupaten Kuantan Singingi dan Kota Batam (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 107, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4880);

2. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003, tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4237);

3. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004, tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);

4. Undang-undang Nomor 15 Tahun 2004, tentang Pemeriksaan, Pengelolaan dan Tanggungjawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400);

Page 6: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

v

5. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun 2011 tentang Standar Operasional Prosedur Di Lingkungan Pemerintahan Provinsi dan Kabupaten/Kota;

7. Peraturan Bupati Natuna Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah (Berita Daerah Kabupaten Natuna Tahun 2011 Nomor 150).

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : KESATU : Standar Operasional dan Prosedur Keuangan Pemerintah Kabupaten

Natuna sebagaimana tersebut dalam Keputusan ini. KEDUA : Standar Operasional dan Prosedur Keuangan Pemerintah Kabupaten

Natuna sebagaimana dimaksud dalam diktum KESATU di atas merupakan pedoman pelaksanaan tugas bagi para pejabat pelaksana penatausahaan keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna dan merupakan satu kesatuan dengan surat keputusan ini.

KETIGA : Keputusan ini berlaku sejak tanggal ditetapkan dan apabila dikemudian

hari ternyata terdapat kekeliruan dalam penetapan ini akan diadakan perubahan dan perbaikan sebagaimanamestinya.

Ditetapkan di Ranai pada tanggal 10 Desember 2012

BUPATI NATUNA,

dto

ILYAS SABLI

Page 7: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

1

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Reformasi Birokrasi yang digulirkan oleh pemerintah dalam rangka

mewujudkan pemerintahan bersih sudah merupakan kebutuhan yang sangat

mendesak. Sehingga semua Pemerintah Daerah dituntut untuk melakukan

pembenahan birokrasi di jajarannya. Salah satu langkah dari reformasi birokrasi

adalah penataan organisasi dan ketatalaksanaan untuk memodernisasi organisasi

melalui pemisahan, penggabungan, dan penajaman tugas dan fungsi organisasi.

Untuk itu perlu memperhatikan analisis dan evaluasi jabatan, analisis beban kerja

melalui penyusunan standar operasional dan prosedur (SOP) guna peningkatan

pelayanan publik.

Reformasi birokrasi dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan daerah,

Pemerintah Kabupaten Natuna mempunyai tugas untuk melakukan pengaturan

terhadap pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan pengelolaan keuangan di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna. Kegiatan tersebut dilakukan agar

mampu menjamin bahwa pengelolaan keuangan yang dilakukan oleh satuan

organisasi/kerja di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna berjalan sesuai

dengan rencana yang ditetapkan, dan kebijakan yang telah digariskan dapat

menjadi alat kendali dan alat ukur terhadap proses dan hasil kerja yang ingin

dicapai oleh Pemerintah Kabupaten Natuna.

Upaya Badan Pengelola Keuangan dan Aset Kabupaten Natuna untuk

melaksanakan pengaturan terhadap pelaksanaan tugas dalam pelaksanaan

pengelolaan keuangan daerah adalah dengan menyusun standar operasional dan

prosedur (SOP) keuangan dalam tata usaha keuangan daerah (TUKD), dalam

rangka membangun logika berfikir yang komprehensif terhadap sistem dan

prosedur pengelolaan keuangan daerah sebagaimana diatur dalam Peraturan

Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah, diperlukan media untuk mempermudah memahami lingkup

pengelolaan dalam pelaksanaan penatausahaan keuangan daerah. Dalam kaitan

itu disusun standar operasional dan prosedur keuangan yang berupa bagan alir

(flowchart) yang pada prinsipnya memuat serangkaian proses dengan

menggunakan simbol-simbol yang lazim digunakan dalam menyusun bagan alir

dengan berpedoman kepada Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 52 Tahun

Page 8: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

2

2011 tentan Standar Operasional Prosedur di Lingkungan Pemerintah Provinsi

dan Kabupaten/Kota. Setiap simbol memiliki arti yang mengambarkan sebuah

makna, alur proses, dokumen, data base, pihak-pihak terkait atau unsur lainnya

yang kesemuanya merupakan satu kesatuan system yang saling berhubungan

untuk mencapai suatu tujuan.

B. Maksud dan Tujuan

Maksud:

Tujuan dari penyusunan SOP Keuangan ini adalah untuk memberikan pedoman

bagi pejabat keuangan daerah dalam mengidentifikasi, merumuskan, menyusun,

mengembangkan, memonitor dan mengevalusi SOP Keuangan sesuai dengan

tugas dan fungsinya serta tersedianya Standar Operasional Prosedur (SOP)

dimaksudkan sebagai tahapan yang dibakukan dan yang harus dilalui untuk

menyelesaikan suatu proses kerja.

Tujuan:

Tujuan dari SOP Keuangan ini adalah sebagai berikut :

1. Terwujudnya pedoman dan standar kerja dalam pelaksanaan tata usaha

keuangan daerah (TUKD) dilingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna;

2. Terwujudnya persamaan persepsi dalam pelaksanaan tugas dan fungsi;

3. Terwujudnya alur tugas, wewenang, dan tanggungjawab dari pelaksanaaan

tugas secara jelas;

4. Terwujudnya pelaksanaan tugas secara cermat dan tepat waktu;

5. Penyempurnaan prosese penyelenggaraan tata usaha keuangan daerah;

6. Ketertiban dalam penyelenggaraan tata usaha keuangan daerah;

7. Peningkatan kualitas pelayanan publik.

C. Ruang Lingkup

Ruang lingkup SOP Keuangan ini mencakup seluruh kegiatan dalam pengelolaan

keuangan di lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.

D. Manfaat

Manfaat SOP Keuangan meliputi:

1. Sebagai standarisasi cara yang dilakukan pejabat dan pelaksana dalam

menyelesaikan pekerjaan yang menjadi tugasnya.

Page 9: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

3

2. Mengurangi tingkat kesalahan dan kelalaian yang mungkin dilakukan oleh

seorang dalam menyelesaikan tugas.

3. Meningkatkan efisiensi dan efektivitas pelaksanaan tugas dan tanggung

jawab individual pejabat dan pelaksana dan organisasi secara keseluruhan.

4. Meningkatkan akuntabilitas pelaksanaan tugas.

5. Menciptakan ukuran standar kinerja pejabat dan pelaksana dalam

memperbaiki kinerja serta membantu mengevaluasi kinerja yang telah

dilakukan.

6. Memastikan pelaksanaan tugas dan fungsi dapat berlangsung dalam berbagai

situasi, secara efektif, efisien, dan akuntabel.

7. Memberikan informasi mengenai kualifikasi kompetensi yang harus dikuasai

oleh pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.

8. Memberikan informasi mengenai beban tugas yang dipikul oleh seorang

pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan tugasnya.

9. Sebagai instrumen yang dapat melindungi pejabat dan pelaksana dari

kemungkinan tuntutan hukum karena tuduhan melakukan penyimpangan.

10. Menghindari tumpang tindih pelaksanaan tugas dan fungsi.

E. Sistematika

Sistematika buku Standar Operasonal Prosedur (SOP) ini terdiri dari empat bab.

Pada Bab I Pendahuluan berisi tentang latar belakang, maksud dan tujuan,

ruang lingkup, manfaat dan sistematika penulisan. Pada bab ini membahas

tentang latar belakang penulisan buku SOP ini, maksud dan tujuan yang hendak

dicapai, manfaat yang akan diperoleh, ruang lingkup permasalahan apa yang

dikemukakan dalam buku ini serta sistematika penulisan.

Bab II berisi tentang penjelasan dan prinsip pelaksanaan SOP yang meliputi isi

form SOP dan prinsip pelaksanaan SOP. Pada bab ini akan di bahas tentang Isi

form SOP yang memuat informasi, istilah-istilah dan singkatan-singkatan dalam

SOP dan beberapa prinsip dasar yang harus dipenuhi dalam penyusunan SOP.

Bab III berisi SOP Keuangan pada Pemerintah Kabupaten Natuna. Bab ini akan

membahas tentang uraian Standar Operasioanal dan Prosedur Keuangan yang

berhubungan dengan penatausahaan keuangan meliputi, yaitu: SOP Penyusunan

Anggaran Kas; SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah; SOP

Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah; SOP Penerbitan

Dokumen SPD; SOP Penerbitan SPP-UP; SOP Panjar; SOP Penyusunan SPJ-GU;

Page 10: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

4

SOP Penerbitan SPP-GU; SOP Penerbitan SPP-TU; SOP Penyusunan SPJ-TU; SOP

Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU; SOP Penerbitan SPP-LS GT; SOP Penerbitan

SPP-LS BJ; SOP Penerbitan SPM; SOP Penerbitan SP2D; SOP Verifikasi Dokumen

SPJ Fungsional dan SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP. Bab IV Penutup, berisi

kata akhir.

Page 11: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

5

BAB II

PENJELASAN FORM DAN PRINSIP PELAKSANAAN SOP

A. ISI FORM SOP

Dokumen SOP merupakan dokumen yang berisi prosedur-prosedur yang

distandarkan, yang secara keseluruhan prosedur-prosedur tersebut membentuk

satu kesatuan proses. Adapun informasi yang dimuat dalam dokumen SOP

antara lain sebagai berikut:

1. Nama SOP: nama prosedur yang di-SOP-kan;

2. Satuan Kerja/Unit Kerja: Pemerintah Kabupaten Natuna;

3. Nomor SOP: nomor prosedur yang di-SOP-kan;

4. Tanggal Pembuatan: tanggal pertama kali SOP dibuat;

5. Tanggal Revisi: tanggal SOP direvisi;

6. Tanggal Pengesahan: tanggal disahkannya/mulai diberlakukan;

7. Disahkan Oleh: Pengesahan oleh pejabat yang berkompeten pada tingkat

satuan kerja;

8. Dasar Hukum: peraturan perundang-undangan yang mendasari prosedur;

9. Keterkaitan: memberikan penjelasan mengenai keterkaitan prosedur yang

distandarkan dengan prosedur lain yang distandarkan.

10. Peringatan: memberikan penjelasan mengenai kemungkinan-kemungkinan

yang terjadi ketika prosedur dilaksanakan atau tidak dilaksanakan.

Peringatan memberikan indikasi berbagai permasalahan yang mungkin

muncul dan berada di luar kendali pelaksana ketika prosedur dilaksanakan,

serta berbagai dampak lain yang ditimbulkan. Dalam hal ini dijelaskan pula

bagaimana cara mengatasinya.

11. Kualifikasi Pelaksana: memberikan penjelasan mengenai kualifikasi pegawai

yang dibutuhkan dalam melaksanakan perannya pada prosedur yang

distandarkan.

12. Peralatan dan Perlengkapan: memberikan penjelasan mengenai daftar

peralatan dan perlengkapan yang dibutuhkan.

13. Pencatatan: memuat berbagai hal yang perlu didata dan dicatat oleh setiap

pejabat dan pelaksana yang berperan dalam pelaksanaan prosedur yang

telah distandarkan. Dalam kaitan ini, perlu dibuat formulir-formulir tertentu

yang akan diisi oleh setiap pejabat dan pelaksana yang terlibat dalam proses

(Misalnya formulir yang menunjukkan perjalanan sebuah proses pengolahan

Page 12: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

6

dokumen pelayanan perijinan. Atas formulir dasar ini akan diketahui apakah

prosedur sudah sesuai dengan mutu baku yang ditetapkan dalam SOP).

Setiap pegawai yang ikut berperan dalam proses, diwajibkan untuk mencatat

dan mendata apa yang sudah dilakukannya, dan memberikan pengesahan

bahwa langkah yang ditanganinya dapat dilanjutkan pada langkah

selanjutnya. Pendataan dan pencatatan akan menjadi dokumen yang

memberikan informasi penting mengenai “apakah prosedur telah dijalankan

dengan benar”.

14. Uraian SOP: menjelaskan langkah-langkah kegiatan secara terinci dan

sistematis dari prosedur yang distandarkan. Agar SOP ini terkait dengan

kinerja, maka setiap aktivitas hendaknya mengidentifikasikan mutu baku

tertentu, seperti: waktu yang diperlukan untuk menyelesaikan

persyaratan/kelengkapan yang diperlukan (standar input) dan outputnya.

Mutu baku ini akan menjadi alat kendali mutu sehingga produk akhirnya (end

product) dari sebuah proses benar-benar memenuhi kualitas yang

diharapkan, sebagaimana ditetapkan dalam standar pelayanan.

B. Prinsip pelaksanaan SOP

Pelaksanaan SOP harus memenuhi prinsip sebagai berikut:

1. Konsisten

SOP harus dilaksanakan secara konsisten dari waktu ke waktu, oleh siapa

pun dan dalam kondisi apa pun oleh seluruh pejabat dan pelaksana di

lingkungan Pemerintah Kabupaten Natuna.

2. Komitmen

SOP harus dilaksanakan dengan penuh tanggung jawab dari seluruh jajaran

organisasi, dari level yang paling rendah sampai yang tertinggi.

3. Perbaikan berkelanjutan

Pelaksanaan SOP harus terbuka terhadap segala penyempurnaan untuk

memperoleh prosedur yang benar-benar efisien dan efektif.

4. Mengikat

SOP harus mengikat pelaksana dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan

prosedur standar yang telah ditetapkan.

5. Seluruh unsur memiliki peran penting

Seluruh pegawai berperan dalam setiap prosedur yang distandarkan. Jika

ada pegawai yang tidak melaksanakan perannya dengan baik, maka akan

Page 13: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

7

mengganggu keseluruhan proses, yang akhirnya juga berdampak pada

proses penyelenggaraan pemerintahan.

6. Didokumentasikan dengan baik

Seluruh prosedur yang telah distandarkan harus didokumentasikan dengan

baik, sehingga dapat selalu dijadikan referensi.

Page 14: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

8

BAB III

S O P K E U A N G A N

SOP Keuangan merupakan standar operasional prosedur dalam

penatausahaan keuangan daerah. SOP Keuangan ini terdiri beberapa nama SOP

yang merupakan alur dan proses yang harus dilalui dalam pelaksanaan tugas dan

fungsi penatausahaan keuangan daerah pada pemerintah Kabupaten Natuna.

SOP Keuangan ini meliputi 17 SOP tentang Tata Usaha Keuangan Daerah

(TUKD) yaitu sebagai berikut :

1. SOP Penyusunan Anggaran Kas SKPD

2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

3. SOP Penerbitan Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

4. SOP Penerbitan Dokumen SPD

5. SOP Penerbitan SPP-UP

6. SOP Panjar

7. SOP Penyusunan SPJ-GU

8. SOP Penerbitan SPP-GU

9. SOP Penerbitan SPP-TU

10. SOP Penyusunan SPJ-TU

11. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU

12. SOP Penerbitan SPP-LS GT

13. SOP Penerbitan SPP-LS Barang/Jasa

14. SOP Penerbitan SPM

15. SOP Penerbitan SP2D

16. SOP Verifikasi SPJ Fungsional

17. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas UP

Masing-masing SOP tersebut diatas, diuraikan berdasarkan tugas dan fungsi

dan diberi nama dan kode serta dibuat dalam bentuk tabel, tertulis dan diagram alur

(flowchart) sebagai berikut :

Page 15: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

9

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 01

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN KAS SKPD

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007; 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah; 6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA).

1. Kepala SKPD selaku Pengguna Anggaran 2. Sekretaris 3. Kasubbag Perencanaan dan Pelaporan atau nama lain yang dipersamakan. 4. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. Dokumen untuk perencanaan rancangan DPA 2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Rancangan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Pengguna Anggaran; 2. Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD harus sudah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku.

1. Rancangan DPA; 2. Disposisi; 3. SK. PPTK; 4. Surat Pemberitahuan dari PPKD.

Page 16: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

10

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3

Persyaratan/ Perlengkapan

Ouput Waktu

1. PA menugaskan Sekretaris untuk menyusun rancangan anggaran kas SKPD dengan menyertakan Rancangan DPA, SK PPTK, dan Disopsisi. Sekretaris meneruskan dan membuat disposisi menugaskan kasubag perencanaan dan pelaporan dan PPTK.

Ka. SPKD selaku

Pengguna Anggaran

- Rancangan DPA - SK. PPTK

- Surat Pemberitahuan PPKD

Disposisi 15 Menit

2. Sekretaris menugaskan PPTK dan Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) untuk mempersiapkan rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL.

Sekretaris - Rancangan DPA - Disposisi - SK. PPTK

Disposisi 15 Menit

3. PPTK dan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) menyusun draft rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL untuk kemudian diserahkan ke sekretaris guna analisa.

PPTK Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan

Staf - Rancangan DPA

Draf rancangan anggaran kas SKPD

2 Hari

4. Sekretaris memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan paraf tanda persetujuan untuk diserahkan kepada Pengguna Anggaran.

Sekretaris - Draf rancangan anggaran kas SKPD

- Rancangan DPA

Draft rancangan anggaran kas SKPD yang telah diparaf Sekretaris

1 Jam

Page 17: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

11

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3

Persyaratan/ Perlengkapan

Ouput Waktu

5. PA memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk menjadi rancangan anggaran kas skpd. Untuk draft rancangan yang tidak disetujui dikembalikan ke sekretaris untuk dilakukan perbaikan dan analisa kembali

Ka. SPKD selaku

Pengguna Anggaran

- Draft rancangan anggaran kas SKPD

yang telah diparaf Sekretaris

- Rancangan DPA

Rancangan anggaran kas SKPD

15 Menit

6. Menandatangani rancangan anggaran kas SKPD (dibuat 2 rangkap : 1 untuk dikirim ke PPKD dan 1 untuk arsip).

Ka. SPKD selaku Pengguna

Anggaran

Rancangan anggaran kas SKPD

Rancangan anggaran kas SKPD yang telah ditandatangani Kepala

SKPD.

15 Menit

Page 18: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

12

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN KAS SKPD

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Kasubbag. Perencanaan dan

Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan)

Sekretaris Pengguna Anggaran

1. PA menugaskan Sekretaris untuk menyusun rancangan anggaran kas SKPD dengan menyertakan : 1. Rancangan DPA; 2. SK PPTK, dan Disposisi.

Sekretaris meneruskan dan membuat disposisi menugaskan kasubag perencanaan dan pelaporan dan PPTK.

2. Sekretaris menugaskan PPTK dan Kasubbag. Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) untuk mempersiapkan rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL.

3. PPTK dan Kasubag Perencanaan dan Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan) menyusun draft rancangan anggaran kas kegiatan dan BTL untuk kemudian diserahkan ke sekretaris guna analisa.

Menyusun draft

Menyusun draft

Menugaskan PPTK dan Kasubag.

Perencanaan dan Pelaporan untuk

menyusun rancangan anggaran

kas

Rancangan DPA

Rancangan DPA

SK. PPTK

Disposisi Rancangan DPA

Disposisi

Draf rancangan anggaran kas kegiatan

Draft Rancangan

Anggaran Kas SKPD

Mulai

SK. PPTK

Disposisi

Menerima dan membuat

disposisi

a b

Page 19: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

13

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Kasubbag. Perencanaan dan

Pelaporan (atau nama lain yang dipersamakan)

Sekretaris Pengguna Anggaran

4. Sekretaris memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan paraf tanda persetujuan untuk diserahkan kepada Pengguna Anggaran.

5. PA memeriksa draft rancangan anggaran kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk menjadi rancangan anggaran kas skpd. Untuk draft rancangan yang tidak disetujui dikembalikan ke sekretaris untuk dilakukan perbaikan dan analisa kembali

6. Menandatangani rancangan anggaran kas SKPD (dibuat 2 rangkap : 1 untuk dikirim ke PPKD dan 1 untuk arsip).

Hasil Analisa

Setuju

Tidak Ya

Tidak

Ya

Selesai

Rancangan Anggaran

Kas SKPD

Draft Rancangan

Anggaran Kas SKPD

b a

Page 20: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

14

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 02

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPKAD

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan Dokumen SPD

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Rancangan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Kepala SKPD; 2. Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD harus sudah sesuai dengan ketentuan yang

berlaku; 3. Penyusunan Anggaran Kas BUD merupakan estimasi penerimaan dan pengeluaran kas

daerah selama 1 (satu) Tahun Anggaran.

1. DPA SKPD dan PPKD 2. Dokumen Anggaran Kas SKPD dan PPKD

Page 21: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

15

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Kuasa BUD melimpahkan kepada Bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat Register Penerimaan Anggaran Kas SKPD

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Anggaran Kas SKPD - Disposisi

- Register Anggaran Kas SKPD

1 hari

2. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis Anggaran Kas SKPD dan melakukan estimasi penerimaan dan pengeluaran.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

- Anggaran Kas SKPD

- Register Anggaran Kas SKPD

Estimasi Penerimaan dan Pengeluaran

2 hari

3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun Anggaran Kas Pemerintah Daerah dan menyampaikan rancangan anggaran kas pemda beserta dokumen estimasi penerimaan dan pengeluaran kepada BUD melalui Kabid. Pembukuan dan Pelaporan untuk mendapat pengesahan.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Kabid. Pembukuan dan Pelaporan

PPKD Selaku BUD

- Estimasi Penerimaan

- Estimasi Pengerluaran

Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

1 hari

4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan anggaran kas pemda dan mengesahkan Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke staf Bid. Pembukan dan pelaporan untuk diperbaiki.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Kabid. Pembukuan dan Pelaporan

PPKD Selaku BUD

Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Anggaran Kas Pemerintah Daerah

1 hari

Page 22: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

16

FLOW CHART SOP PENERBITAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan Kabid. Pembukan dan Pelaporan BUD

1. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat Daftar Penerimaan Anggaran Kas SKPD

2. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis Anggaran Kas SKPD dan estimasi penerimaan dan pengeluaran.

Mulai

Melakukan analisa dan estimasi

penerimaan dan pengeluaran

Anggaran Kas SKPD

Disposisi

Register Anggaran

Kas SKPD

Anggaran Kas SKPD

Register Anggaran

Kas SKPD

Estimasi Penerimaan

dan Pengeluaran

a

Page 23: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

17

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan Kabid. Pembukuan dan Pelaporan BUD

3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun Anggaran Kas Pemerintah Daerah dan menyampaikan rancangan anggaran kas pemda beserta dokumen estimasi penerimaan dan pengeluaran kepada BUD melalui Kabid. Pembukuan dan Pelaporan untuk mendapat pengesahan.

4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan anggaran kas pemda dan mengesahkan Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.

Menyusun Anggaran Kas

Pemda

Rancangan Anggaran Kas

Pemda Analisa

Anggaran Kas

Pemda

a

Estimasi Penerimaan dan

Pengeluaran

Tidak

Ya

Selesai

Page 24: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

18

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 03

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN PERUBAHAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah;

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan BPKAD

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan Rancangan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan Anggaran Kas Pemerintah Daerah 3. SOP Penerbitan Dokumen SPD

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Rancangan Perubahan Anggaran Kas SKPD harus disetujui oleh Kepala SKPD; 2. Perubahan Anggaran Kas tidak mempengaruhi Dokumen SPD yang telah diterbitkan. 3. Perubahan Anggaran Kas LS-BJ tidak dapat dilaksanakan apabila proses pengadaan

terhadap Barang/Jasa tersebut telah dimulai.

1. Surat Pengantar dari Kepala SKPD 2. Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan PPKD 3. Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Page 25: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

19

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan menerima dan mengarsipkan dokumen perubahan Anggaran Kas SKPD dari SKPD melalui staff BUD. Dokumen yang dihasilkan berupa disposisi dan register perubahan Anggaran.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD

Disposisi

Register Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD

1 Hari

2. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis terhadap Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk dilakukan perubahan.

Jika tidak setuju, maka dokumen diserahkan kembali ke SKPD melalui staff kuasa BUD.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD

Dokumen Analisis perubahan anggaran Kas dan nota persetujuan atau penolakan atas dokumen perubahan yang diajukan SKPD

1 Hari

3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan perubahan anggaran kas Pemda dan menyampaikan rancangan tersebut kepada BUD untuk mendapat pengesahan.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

Dokumen Analisis Kas

Rancangan Dokumen Perubahan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

1 Hari

4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan perubahan anggaran kas pemda dan mengesahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah.Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

BUD Rancangan Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Anggaran Kas Pemerintah Daerah

1 Hari

Page 26: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

20

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.

Page 27: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

21

FLOW CHART SOP PENERBITAN PERUBAHAN ANGGARAN KAS PEMERINTAH DAERAH

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan BUD SKPD

1. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan menerima dan mengarsipkan dokumen perubahan Anggaran Kas SKPD dari SKPD melalui staff BUD. Dokumen yang dihasilkan berupa disposisi dan register perubahan Anggaran.

2. Staf Bid Pembukuan dan Pelaporan melakukan Analisis terhadap Dokumen Perubahan Anggaran Kas SKPD dan memberikan persetujuan untuk dilakukan perubahan. Jika tidak setuju, maka dokumen diserahkan kembali ke SKPD.

3. Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan perubahan anggaran kas Pemda dan menyampaikan rancangan tersebut kepada BUD untuk mendapat pengesahan.

analisa

Setuju

Ya

Tidak

Dokumen Perubahan

Anggaran Kas SKPD

Mulai

Dokumen Perubahan

Anggaran Kas SKPD

Disposisi

Register Dokumen

Perubahan AK

SKPD

Menyampaikan dok

perubahan anggaran

kas SKPD

Menerima dan

mengarsipkan

Menyusun perubahan

anggaran Kas Pemda

a b

Page 28: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

22

Tidak

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan BUD SKPD

4. BUD menganalisa dan memverifikasi Rancangan perubahan anggaran kas pemda dan mengesahkan menjadi Anggaran Kas Pemerintah Daerah. Jika tidak setuju dengan rancangan anggaran kas pemda, dokumen diserahkan kembali ke Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.

a

Rancangan Perubahan

Anggaran Kas Pemda Analisa

Anggaran Kas

Pemda

Setuju

Ya

Selesai

b

Page 29: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

23

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 04

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN DOKUMEN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Bendahara Umum Daerah 2. Kuasa Bendahara Umum Daerah 3. Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran 4. Kepala dan staf Bidang Pembukuan dan Pelaporan

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Rancangan Anggaran Kas SKPD 2. SOP Penerbitan SPP-UP/GU/TU 3. SOP Penerbitan SPP-LS GT 4. SOP Penerbitan SPP-LS BJ

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Dokumen SPD berisi informasi ketersediaan dana dalam jangka waktu tertentu; 2. Dokumen SPD diterbitkan dengan memperhatikan posisi Kas Daerah dan berdasarkan

skala prioritas.

1. DPA SKPD dan PPKD 2. Dokumen Anggaran Kas SKPD dan PPKD 3. Dokumen Anggaran Kas Pemerintah Daerah

Page 30: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

24

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. BUD menyerahkan dokumen anggaran kas dan DPA-SKPD kepada staf bid. Pembukuan dan Pelaporan.

PPKD Selaku BUD

- Anggaran Kas Pemerintah Daerah

- DPA-SKPD

Disposisi 5 menit

2. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat analisis penerimaan dan pengeluaran kas bulanan berdasarkan DPA-SKPD dan anggaran kas pemda

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

- Anggaran Kas Pemerintah Daerah

- DPA-SKPD - Estimasi

Penerimaan dan Pengeluaran Kas Bulanan

Dokumen analisis kas

1 hari Kuasa BUD melimpahkan tugas kepada Bidang Pembukuan dan Pelaporan

3. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan SPD SKPD bulanan.

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

- Anggaran Kas SKPD - Anggaran Kas

Pemrintah Derah - Dokumen Analisis

Kas

Rancangan SPD 2hari

4. BUD meneliti rancangan SPD yang diajukan staf bid. Pembukuan dan Pelaporan kemudian mengesahkan SPD tersebut Jika tidak setuju dengan rancangan SPD, dokumen diserahkan kembali ke kuasa BUD melalui staf bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.

PPKD Selaku BUD

- Rancangan SPD Dokumen SPD 1hari

5. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menerima kembali SPD yang telah disahkan kemudian mendistribusikan SPD tersebut kepada Pengguna Anggaran/Kuasa Pengguna Anggaran

Staf Bid. Pembukuan dan Pelaporan

PA/KPA - Dokumen SPD Daftar penerimaan SPD

1 hari

Page 31: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

25

FLOW CHART SOP PENERBITAN DOKUMEN SURAT PENYEDIAAN DANA (SPD)

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

BUD Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan PA/KPA

1. BUD menyerahkan dokumen anggaran kas dan DPA-SKPD kepada staf bid. Pembukuan dan Pelaporan.

2. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan membuat analisis penerimaan dan pengeluaran kas bulanan berdasarkan DPA-SKPD dan anggaran kas pemda

3. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menyusun rancangan SPD SKPD bulanan.

Menyerahkan

dokumen

Menyusun

rancangan SKPD

DPA-SKPD

Anggaran Kas

Pemda

Mulai DPA-SKPD

Anggaran kas

Pemda

Disposisi

Dokumen

analisis kas

a

Membuat

analisis kas

Page 32: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

26

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

BUD Staf Bid. Pembukuan & Pelaporan PA/KPA

4. BUD meneliti rancangan SPD yang diajukan staf bid. Pembukuan dan Pelaporan kemudian mengesahkan SPD tersebut Jika tidak setuju dengan rancangan SPD, dokumen diserahkan kembali ke kuasa BUD melalui staf bid. Pembukuan dan Pelaporan untuk diperbaiki.

5. Staf bid. Pembukuan dan Pelaporan menerima kembali SPD yang telah disahkan kemudian mendistribusikan SPD tersebut kepada Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

a

Meneliti dan

mengesahkan Rancangan SPD

Pengesahan Tidak

Ya Dokumen SPD Selesai

Page 33: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

27

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 05

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP UP (UANG PERSEDIAAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/PA 2. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SK Bupati tentang besaran UP 2. SOP Penerbitan SPD 3. SOP SPM UP

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Perhitungan Besaran UP harus sesuai dengan SK Bupati tentang besaran UP

1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. Anggaran Kas 3. SK Besaran UP

Page 34: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

28

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Memerintahkan penerbitan SPP Pengguna Anggaran

SK Bupati tentang besaran UP

Disposisi 15 Menit Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

2. Menerbitkan Dokumen SPP UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - SK Bupati tentang

besaran UP - Disposisi

- Surat Pengantar SPP UP

- Ringkasan SPP UP

- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

1 Jam

3. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

Bendahara Pengeluaran

Pengguna Anggaran

- Surat Pengantar SPP UP

- Ringkasan SPP UP

- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- SPD - SK Bupati tentang

besaran UP

Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Ka. SKPD dan menjadi berkas SPP

1 Jam

Page 35: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

29

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

4. Menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP UP

- Ringkasan SPP UP

- Rincian SPP UP - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- SPD - SK Bupati tentang

besaran UP

Diterima oleh PPK SKPD / Staf PPK SKPD

15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 36: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

30

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP-UP

No. Aktivitas Pelaksana

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. PA membuat dan memberikan disposisi memerintahkan bendahara untuk penerbitan SPP

2. Bendahara memproses dan menerbitkan Dokumen SPP UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana dan dokumen kelengkapannya. Dokumen yang dihasilkan berupa : 1. Surat Pengantar SPP UP 2. Ringkasan SPP UP 3. Rincian SPP UP 4. Surat Penyataan tentang Penggunaan Dana

3. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

4. Menerima dan mencatat ke buku register SPP

Mulai

Memproses dan

menerbitkan SPP UP

Persetujuan

SPD

Berkas SPP yang

telah disetujui

Menerima dan

mencatat SPP

Buku Register

SPP Selesai

Tidak

Ya

Membuat disposisi

untuk bendahara

Disposisi

SK Bupati tentang

besaran UP

1

2

3

4

Page 37: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

31

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 06

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PANJAR

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah 2. Bendahara Pengeluaran 3. Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. Pihak Ketiga

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Panjar diberikan kepada PPTK dengan ketentuan bendahara pengeluaran tidak bisa membayar secara langsung kepada pihak ketiga

2. Panjar diberikan kepada PPTK untuk kegiatan yang berada di luar pulau Bunguran yang mana bendahara pengeluaran tidak ikut sehingga tidak bisa membayar secara langsung.

3. Panjar harus dipertanggungjawabkan oleh PPTK paling lama 15 hari kerja

1. NPD 2. Kwitansi panjar 3. Buku Pembantu Panjar 4.

Page 38: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

32

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Menyiapkan Nota Pencairan Dana (NPD)

PPTK Rincian kebutuhan panjar

NPD 15 Menit

2. Meminta persetujuan pengguna anggaran

Pengguna Anggran

NPD

- NPD yang sudah ditandatangi oleh PA

- Disposisi

15 Menit

3. Menerbitkan kuitansi panjar keluar dan menyerahkan uang panjar kepada PPTK

Bendahara Pengeluaran

NPD

- Kuitansi panjar keluar

- Buku pembantu panjar

- Uang tunai/ Cek

2 Jam

4. Melakukan pembayaran kepihak ketiga dan menyiapkan pertanggungjawaban panjar

PPTK Nota /Faktur/ Invoice

- Kwitansi - Rekap

pengeluaran panjar

Maksimal 15 Hari

5 Menerima pertanggungjawaban panjar dan menyiapkan kwitansi panjar kembali

Bendahara pengeluaran

- Kwitansi - Rekap

pengeluaran panjar - Nota /Faktur/

Invoice

Kuitansi panjar kembali Kwitansi PPTK Buku pembatu panjar

2 Jam

Page 39: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

33

FLOW CHART SOP PANJAR

No Aktivitas Pelaku ( Aktor )

PPTK Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. PPTK Menyiapkan Nota Pencairan Dana (NPD) dengan membuat dokumen rincian kebutuhan panjar.

2. PA melakukan verifikasi dan persetujuan atas pengajuan panjar (rincian kebutuhan panjar dan NPD). Dalam hal NPD tidak disetujui oleh PA, dokumen dikembalikan ke PPTK untuk Dilakukan perbaikan.

3. Bendahara Pengeluaran menerbitkan kuitansi panjar keluar dan menyerahkan uang panjar kepada PPTK dengan dokumen berupa : 1. Kuitansi panjar 2. Buku pembantu panjar

Setelah NPD disetujui PA

Tidak

Ya

Setuju

Mulai

Rincian Kebutuhan

Panjar NPD

NPD

Penerbitan kuitansi dan

penyerahan uang

1

2

Buku Pembantu

Panjar

a

Membuat rincian

kebutuhan panjar

Page 40: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

34

No Aktivitas Pelaku ( Aktor )

PPTK Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

4. PPTK melakukan pembayaran kepihak ketiga dan menyiapkan pertanggung-jawaban panjar Dokumen yang diperlukan nota/ faktur/ invoce dan dokumen yang diperlukan untuk rekapitulasi pengeluaran panjar

5. Bendahara menerima pertanggung-jawaban panjar dan menyiapkan kwitansi panjar kembali Dokumen yang dihasilkan : 1. Kuitansi panjar kembali 2. Kuitansi untuk ditandatangani PPTK

Pembayaran Nota/ Faktur/

Invoice

1

Rekapitulasi

Pengeluaran Panjar

Menerima spj dan menyiapkan

kwitansi panjar kembali

2

Uang Tunai/ Cek

a

Selesai

Page 41: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

35

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 07

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENYUSUNAN SPJ GU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran 2. PPK SKPD 3. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. Pihak Ketiga

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP SPP-GU 2. SOP Penerbitan SP2D

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Pembebanan pengeluaran tidak melampaui pagu anggaran dalam DPA-SKPD 2. Pembebanan pengeluaran sesuai mata anggaran kegiatan dalam DPA-SKPD

1. Nota/ Faktur/ Invoice 2. Kwitansi 3. Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu

Pajak, Buku Pembantu Panjar, Buku Rekap Pengeluaran Per Objek, dan Buku penerimaan dan pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

4. Kartu Kendali Kegiatan 5. Register Penutupan Kas, Register Penolakan SPJ, Register Penerimaan SPJ, Register

Pengesahan SPJ

Page 42: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

42

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 08

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP GU (GANTI UANG PERSEDIAAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan SPJ UP 2. SOP Penerbitan SPM UP/GU

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. SPP GU diterbitkan setelah SPJ atas belanja UP/GU sebelumnya disahkan oleh Pengguna Anggaran

2. SPP GU diterbitkan jika pengesahan atas belanja UP/GU sebelumnya minimal 75% dari nilai UP.

1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Anggaran Kas

Page 43: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

43

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan OGUut Waktu

1. Menerbitkan Dokumen SPP GUdan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

UP/GU

- Surat Pengantar SPP GU

- Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- Laporan Pertanggungjawaban UP

- Laporan saldo kas UP/GU

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- Laporan penyerapan anggaran

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

Pengguna Anggaran

- Surat Pengantar SPP GU - Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban

UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan

anggaran - SPD - DPA

- Surat Pengesahan Belanja

Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP GU beserta kelengkapannya

1 Jam

Page 44: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

44

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan OGUut Waktu

UP/GU

3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP GU - Ringkasan SPP GU - Rincian SPP GU - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban

UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan

anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

UP/GU

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 45: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

45

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU

No. Aktivitas Pelaksana

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. Bendahara membuat SPP GU dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA dan Surat pengesahan belanja dan menerbitkan Dokumen SPP GU jika telah memenuhi criteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa :

1. Surat pengantar SPP GU 2. Ringkasan SPP LS GU 3. Rincian SPP LS GU 4. Surat Penyataan tentang Penggunaan Dana 5. Laporan Pertanggungjawaban UP 6. Laporan saldo kas UP/GU 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan

2.

Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan ke bendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.

Setuju

Berkas SPP yang telah

disetujui

Tidak

Ya

Mulai Memproses SPP GU SPD

DPA

Surat Pengesahan

Belanja

1 2

3 4

5 6

7 8

a

Page 46: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

46

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

3.

Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.

a

Catat di register

Buku Register SPP

Selesai

Page 47: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

36

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

Nota / Faktur/ Invoice

10 Menit

2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

- Nota/ Faktur/ Invoice,

- Kwitansi

Kwitansi yang telah diuji dan ditandatangani oleh PA/KPA

15 Menit

3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga

Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran

Pihak Ketiga

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Nota/ Faktur, Invoice,

- Kwitansi

Kwitansi yang ditandatangani oleh pihak ketiga

10 Menit

4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per

Obyek 7. Buku Penerimaan dan

Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

8. Kartu Kendali Kegiatan

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Nota/ Faktur, Invoice,

- Kwitansi

1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap

Penggeluaran Per Obyek

6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

7. Kartu Kendali Kegiatan

1 Jam

Page 48: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

37

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian

obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.

Bendahara Pengeluaran

1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap

Penggeluaran Per Obyek

6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

7. Kartu Kendali Kegiatan

SPJ Pengeluaran 1 Jam

6.

PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.

PPK-SKPD 1. SPJ setiap kegiatan

2. Buku Kas Umum 3. Ringkasan

pengeluaran per rincian obyek disertai bukti-bukti yang sah

4. Bukti atas penyetoran PPN/PPh.

5. Register penutupan kas.

6. Register Penolakan SPJ

7. Register Penerimaan SPJ

SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

1 Jam

Page 49: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

38

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.

Pengguna Anggaran

Pengguna Anggaran

- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

- Register Pengesahan SPJ

- Register Penolakan SPJ

- Surat Pengesahan SPJ

- Surat Penolakan SPJ

30 Menit

8 Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ atau surat penolakan dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-GU

Bendahara Pengeluaran

- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

- Surat Pengesahan SPJ

Dokumen SPJ yang siap diajukan menjadi SPP-GU

1 Jam

Page 50: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

39

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN SPJ GU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

1 Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi

2 Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

3 Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga

Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran

Bukti

pembayaran

/kwitansi

Setuju

Ya

Uang

Bukti

pembayaran

uang

a

Menerima kembali

dan menyerahkan

Mulai

Nota/Faktur

/Invoice

Menerima tagihan dan menyiapkan kwitansi

Nota/Faktur /Invoice

Bukti pembayaran/

Kwitansi

Tidak

Page 51: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

40

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per

Obyek 7. Buku Penerimaan dan Pengeluaran

berdasarkan rekening (Bend-24) 8. Kartu Kendali Kegiatan

5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian

obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas.

Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.

6. PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.

Melakukan

pencatatan

SPJ Pengeluaran

a

1 2

3 4

5 6

7

Membuat SPJ

pengeluaran SPJ Pengeluaran Pembantu

SPJ Pengeluaran

Verifikasi Draft surat

pengesahan SPJ Ya

Tidak

a b c

8

Page 52: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

41

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.

8. Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-GU.

b

Surat penolakan SPJ

Mengesahkan/

Menolakan SPJ

Surat Pengesahan SPJ

Register Pengesahan SPJ

Menerima dan

menggandakan

Selesai

Register Penolakan SPJ

Draft surat

penolakan SPJ

Mencatat register surat

pengesahan/ penolakan

a

Surat Pengesahan SPJ

Menggandakan

Surat Pengesaha dan

SPJ Pengeluaran

c

Surat penolakan SPJ

Page 53: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

47

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 09

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP TU (TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan BTUati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Rancangan Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Pembantu Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1.

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Bendahara mengajukan SPP TU dengan ketentuan bahwa dana yang tersedia pada bendahara pengeluaran tidak mencukupi untuk membiayai suatu kegiatan yang mendesak.

2. Penggunaan Dana TU harus dipertanggungjawabkan paling lambat 30 hari kerja 3. Saldo kas yang tersisa dari dana TU harus disetor ke kas daerah.

1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Rincian Kebutuhan TU 4. Buku register SPP

Page 54: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

48

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

1. PPTK menyiapkan rincian kebutuhan TU dan menyampaikan kepada pengguna anggaran untuk mendapat persetujuan.

PPTK - SPD - DPA

Rincian kebutuhan TU

1 hari

2. Setelah mendapatkan persetujuan PA untuk pengajuan TU dan PA memerintahkan bendahara pengeluaran untuk menerbitkan SPP TU.

Pengguna Anggaran

- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan

TU

Disposisi 1 Jam

3. Bendahara pengeluaran menerbitkan Dokumen SPP TU beserta kelengkapannya dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana berdasarkan dokumen kelengkapan sbb: - SPD - DPA - Rincian Kebutuhan TU Kelengkapan dokumen SPP-TU terdiri dari : - Surat pengantar SPP TU - Ringkasa SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan Penggunaan dana - Kartu kendali kegiatan - Laporan penyerapan anggaran - Laporan saldo kas UP/GU

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan

TU - Disposisi

- Dokumen SPP-TU beserta kelengkapannya

- Surat Pernyataan Pengguna Anggaran tentang Penggunaan Dana

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

Page 55: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

49

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

4. Bendahara pengeluaran menyampaikan SPP-TU dan kelengkapannya yang telah dibuat kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP TU

- Ringkasan SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan

Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- Kartu kendali Kegiatan

- Laporan penyerapan Anggaran

- Laporan saldo kas UP/GU

- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan

TU

Dokumen SPP-TU dan Surat Pernyataan Pengguna Anggaran tentang Penggunaan Dana yang telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP-TU

15 Menit

5. Bendahara pengeluaran menerima SPP-TU yang telah mendapat persetujuan PA dan mencatatnya ke buku register SPP.

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP TU

- Ringkasan SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan

Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- Kartu kendali Kegiatan

- Laporan penyerapan Anggaran

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM.

Page 56: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

50

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

- Laporan saldo kas UP/GU

- SPD - DPA - Rincian Kebutuhan

TU

Page 57: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

51

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP TU (TAMBAHAN UANG PERSEDIAAN)

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. PPTK menyiapkan rincian kebutuhan TU dan menyampaikan kepada pengguna anggaran untuk mendapat persetujuan

2. Setelah mendapatkan persetujuan PA untuk pengajuan TU dan PA memerintahkan bendahara pengeluaran untuk menerbitkan SPP TU.

3. Bendahara pengeluaran menerbitkan Dokumen SPP TU beserta kelengkapannya dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana berdasarkan dokumen kelengkapan sbb: - SPD - DPA - Rincian Kebutuhan TU

Mulai Rincian Kebutuhan TU

Penerbitan SPP SPD

DPA

Dok kelengkapan

penerbitan SPP

Setuju

Tidak

Disposisi

Ya

a b

1 1 1

Page 58: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

52

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

Kelengkapan dokumen SPP-TU terdiri dari : - Surat pengantar SPP TU - Ringkasa SPP TU - Rincian SPP TU - Surat Keterangan Pengajuan SPP TU - Surat Pernyataan Penggunaan dana - Kartu kendali kegiatan - Laporan penyerapan anggaran - Laporan saldo kas UP/GU

4. Bendahara pengeluaran menyampaikan SPP-TU dan kelengkapannya yang telah dibuat kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

5. Bendahara pengeluaran menerima SPP-TU yang telah mendapat persetujuan PA dan mencatatnya ke buku register SPP.

Setuju

Tidak

Ya

Terima dan catat SPP Buku Register

SPP Selesai

a

1 2

3 4

5 6

7 8 Dokumen SPP-TU

b

Page 59: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

53

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 010

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENYUSUNAN SPJ TU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/Pengguna Anggaran 2. PPK SKPD 3. Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran 4. PPTK 5. PihakKetiga

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penerbitan SP2D 2. SOP SPP-GU Nihil atas TU

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Pembebanan pengeluaran tidak melampaui pagu anggaran dalam DPA-SKPD 2. Pembebanan pengeluaran sesuai mata anggaran kegiatan dalam DPA-SKPD 3. Dana Tambahan UP tersebut akan digunakan untuk keperluan mendesak dan tidak dapat

digunakan untuk pembayaran langsung dan uang persediaan serta akan habis digunakan dalam waktu 30 hari terhitung sejak tanggal diterbitkan SP2D.

4. Sisa Dana TU disetor kembali ke Kas Daerah.

1. Nota/ Faktur/ Invoice 2. Kwitansi 3. Buku Kas Umum, Buku Pembantu Kas Tunai, Buku Pembantu Bank, Buku Pembantu

Pajak, Buku Pembantu Panjar, Buku Rekap Pengeluaran Per Objek, Buku penerimaan dan pengeluaran berdasarkan rekening (bend-24).

4. Kartu Kendali Kegiatan 5. Register Penutupan Kas, Register Penerimaan SPJ dan Penolakan SPJ dan Register

Pengesahan SPJ.

Page 60: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

54

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

Nota / Faktur/ Invoice

15 Menit

2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

Pengguna Anggaran/ Kuasa Pengguna Anggaran

- Nota/ Faktur/ Invoice,

- Kwitansi

Kwitansi yang telah diuji dan ditandatangani oleh PA/KPA

15 Menit

3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga

Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran

Pihak Ketiga

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Nota/ Faktur, Invoice,

- Kwitansi

Kwitansi yang ditandatangani oleh pihak ketiga

15 Menit

4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per

Obyek 7. Buku Penerimaan dan

Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

8. Kartu Kendali Kegiatan

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Nota/ Faktur, Invoice,

- Kwitansi

1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap

Penggeluaran Per Obyek

6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

7. Kartu Kendali Kegiatan

1 Jam

Page 61: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

55

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

5 Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian

obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.

Bendahara Pengeluaran

- 1. Buku Kas Umum 2. Buku Bank 3. Buku Pajak 4. Buku Panjar 5. Buku Rekap

Penggeluaran Per Obyek

6. Buku Penerimaan dan Pengeluaran berdasarkan rekening (Bend-24)

7. Kartu Kendali Kegiatan

SPJ Pengeluaran 1 Jam

6 PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.

PPK-SKPD 1. SPJ setiap kegiatan

2. Buku Kas Umum 3. Ringkasan

pengeluaran per rincian obyek disertai bukti-bukti yang sah

4. Bukti atas penyetoran PPN/PPh.

5. Register penutupan kas.

6. Register Penolakan SPJ

7. Register Penerimaan SPJ

SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

1 Jam

7 PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat

Pengguna Anggaran

Pengguna Anggaran

- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

- Register

- Surat Pengesahan SPJ

- Surat Penolakan SPJ

30 Menit

Page 62: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

56

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 4 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.

Pengesahan SPJ

- Register Penolakan SPJ

8 Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-TU

Bendahara Pengeluaran

- SPJ Pengeluaran yang telah diverifikasi

- Surat Pengesahan SPJ

Dokumen SPJ yang siap diajukan menjadi SPP-TU

1 Jam

Page 63: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

57

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN SPJ TU (SURAT PERTANGGUNGJAWABAN-TU)

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

1. Menerima Tagihan pembayaran dari pihak ketiga/PPTK dan menyiapkan bukti pembayaran/kwitansi

2. Melakukan Pengujian dan persetujuan bayar dari pengguna anggaran/ kuasa pengguna anggaran

3. Menerima kembali bukti pembayaran yang telah disetujui oleh pengguna anggaran dan menyerahkan uang dan bukti pembayaran tersebut kepada Pihak Ketiga

Setelah menerima uang dan bukti pembayaran, pihak ketiga menandatangani bukti pembayaran kemudian mengembalikan bukti pembayaran kepada bendahara pengeluaran.

Mulai

Nota/Faktur

/Invoice

Menerima tagihan dan menyiapkan kwitansi

Nota/Faktur /Invoice

Bukti pembayaran/

Kwitansi

Setuju

Tidak

Menerima kembali

dan menyerahkan

Ya

Bukti

pembayaran

/kwitansi

Uang

Bukti

pembayaran

Uang

a

Page 64: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

58

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

4. Bendahara pengeluaran melakukan pencatatan bukti-bukti pengeluaran. Dari proses pencatatan dihasilkan dokumen sbb : 1. Buku Kas Umum 2. Buku Pembantu Kas Tunai 3. Buku Pembantu Bank 4. Buku Pembantu Pajak 5. Buku Pembantu Panjar 6. Buku Rekap Penggeluaran Per

Obyek 7. Buku Penerimaan dan Pengeluaran

berdasarkan rekening (Bend-24) 8. Kartu Kendali Kegiatan.

5. Berdasarkan dokumen diatas tersebut ditambah dokumen SPJ pengeluaran Pembantu, Bendahara Pengeluaran membuat SPJ pengeluaran. Dokumen SPJ terdiri dari : 1. Buku Kas Umum 2. Ringkasan pengeluaran per rincian

obyek disertai bukti-bukti yang sah 3. Bukti atas penyetoran PPN/PPh. 4. Register penutupan kas.

Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ pengeluaran kepada PPK-SKPD.

6. PPK-SKPD melakukan verifikasi SPJ Pengeluaran dan membuat surat pengesahan SPJ atau surat penolakan SPJ, setelah diparaf/verifikasi kemudian diserahkan ke pada PA untuk ditandatangani/disahkan.

Melakukan

pencatatan

1

Membuat SPJ

pengeluaran

SPJ Pengeluaran

Verifikasi Draft surat

pengesahan SPJ Ya

a

Tidak

2 3

4 5

6 7

SPJ Pengeluaran Pembantu

SPJ Pengeluaran

a b c

8

Page 65: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

59

No Aktivitas

Pelaku ( Aktor )

PihakKetiga/ PPTK Bendahara Pengeluaran/Pembantu Bendahara Pengeluaran PPK SKPD/ Staf PPK PenggunaAnggaran

7. PA mengesahkan SPJ Pengeluaran dan menyampaikan surat pengesahan SPJ kepada bendahara pengeluaran melalui PPK. SPJ Pengeluaran dan Surat Pengesahan SPJ dicatat dalam Register Pengesahan SPJ yang ada pada PPK. Jika ditolak, PA mengesahkan surat penolakan untuk SPJ kemudian melalui PPK-SKPD, surat penolakan dengan SPJ Pengeluaran tersebut diserahkan kepada Bendahara Pengeluaran agar dilakukan perbaikan atas SPJ yang telah diajukan.

8. Bendahara menerima Surat Pengesahan SPJ dari PA melalui PPK setelah register dicatat PPK. Kemudian Bendahara pengeluaran menggandakan surat pengesahan tersebut dan dokumen SPJ Pengeluaran untuk dijadikan dasar pengajuan SPP-TU

b

Surat penolakan SPJ

Mengesahkan/

Menolakan SPJ

Surat Pengesahan SPJ

Register Pengesahan SPJ

Menerima dan

menggandakan

Selesai

Register Penolakan SPJ

Draft surat

penolakan SPJ

Mencatat register surat

pengesahan/ penolakan

a

Surat Pengesahan SPJ

Menggandakan

Surat Pengesaha dan

SPJ Pengeluaran

c

Surat penolakan SPJ

Page 66: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

60

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 011

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS TU (GANTI UANG PERSEDIAAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. DokumenPelaksanaanAnggaran (DPA)

1. KepalaSatuanKerjaPerangkat Daerah/ PenggunaAnggaran 2. BendaharaPengeluaran/PembantuBendaharaPengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan SPJ UP 2. SOP Penerbitan SPM

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. SPP GU TU Nihil atas TU diterbitkan setelah SPJ atas belanja TU telah disahkan oleh Pengguna Anggaran

2. SPP GU nihil atas TU diterbitkan jika pengesahan atas belanja TU telah dilakukan dan bertujuan untuk mempertanggungjawabkan penggunaan dana TU ke pada BUD.

3. SPP GU nihil atas TU diterbitkan oleh bendahara pengeluaran setelah sisa kas atas dana TU yang ada dibendahara pengeluaran telah disetor ke kas daerah.

4. SPP GU nihil atas TU diterbitkan oleh bendahara pengeluaran paling lambat 30 Hari kerja terhitung sejak tanggal SP2D atas TU diterbitkan oleh Kuasa BUD.

1. SuratPencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. AnggaranKas

Page 67: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

61

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu

1. Menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas TU dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

TU - SSPB dan Bukti Setor atas

dana TU ke Kas Daerah

- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU

- Ringkasan SPP GU nihil atas TU

- Rincian SPP GU nihil atas TU

- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana

- Laporan Pertanggungjawaban TU

- Laporan saldo kas TU

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- Laporan penyerapan anggaran

- Kartu Kendali Kegiatan

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

Bendahara Pengeluaran

Pembantu BendaharaPengeluaran

Pengguna Anggaran

- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU

- Ringkasan SPP GU nihil atas TU

- Rincian SPP GU nihil atas TU - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan

Pertanggungjawaban UP - Laporan saldo kas TU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan

Telahdiverifikasidanditandatangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP GU nihil atas TU beserta kelengkapannya

1 Jam

Page 68: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

62

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu

anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja TU - Kartu Kendali Kegiatan

3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP GU nihil atas TU

- Ringkasan SPP GU nihil atas TU

- Rincian SPP GU nihil atas TU - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban

TU - Laporan saldo kasTU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan

anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

TU - Kartu Kendali Kegiatan

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 69: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

63

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS TU

No. Aktivitas Pelaksana ( Aktor )

BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran

1. Bendahara membuat SPP GU nihil atas TU dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA, Surat pengesahan belanja, SSPB dan bukti setor pengembalian dana UP dan menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas TU jika telah memenuhi kriteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa :

1. Suratpengantar SPP GU nihil atas TU 2. Ringkasan SPP LS GU nihil atas TU 3. Rincian SPP LS GU nihil atas TU 4. Surat Penyataantentang Penggunaan Dana 5. Laporan Pertanggungjawaban TU 6. Laporan saldo kas TU 7. Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang

disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan

9. Karu Kendali Kegiatan

2.

Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan kebendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.

Setuju

Berkas SPP yang

telahdisetujui

Tidak

Ya

Mulai Memproses SPP

NIHIL ATAS UP

SPD

DPA

Surat Pengesahan

Belanja

1 2

3 4

5 6

7 8

a

SSPB dan Bukti setor

atas dana TU

9

Page 70: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

64

No. Aktivitas Pelaksana (Aktor)

BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran

3.

Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.

a

Pencatatan Buku Register

SPP Selesai

Page 71: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

65

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 012

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP LS-GT (GAJI DAN TUNJANGAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Bendahara Pengeluaran 3. Pembantu Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penerbitan Dokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPM

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Perhitungan Gaji dan Tunjangan harus sesuai dengan amprah yang telah diterbitkan 2. Perhatikan kembali pembenanan pada kode rekening.

1. Surat Penyediaan Dana (SPD); 2. DPA 3. Anggaran Kas 4. Amprah Gaji dan Tunjangan

Page 72: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

66

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan OLS-GTut Waktu

1. Bendahara membuat dan menerbitkan dokumen SPP LS-GT dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang diperlukan (a): 1a. SPD 2a. DPA 3a. Amprah gaji dan tunjangan

Dokumen yang dihasilkan : 1. Surat pengantar SPP LS GT 2. Ringkasan SPP LS GT 3. Rincian SPP LS GT 4. Surat pernyataan tentang

penggunaan dana 5. SPTJB

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - DPA - Amprah gaji dan

tunjangan

- Surat Pengantar SPP LS-GT

- Ringkasan SPP LS-GT

- Rincian SPP LS

- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana

- SPTJB

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

2. Bendahara menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Setelah mendapat persetujuan PA, PA menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, untuk dokumen yang tidak disetujui PA menyerahkan kepada bendahara untuk diperbaiki.

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

Pengguna Anggaran

- Surat Pengantar SPP LS-GT

- Ringkasan SPP LS-GT - Rincian SPP LS-GT - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana.

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- SPD - DPA - Amprah Gaji dan

Tunjangan

Telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP

1 Jam

3. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP LS-GT

- Ringkasan SPP LS-GT - Rincian SPP LS-GT

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke

Page 73: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

67

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan OLS-GTut Waktu

- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana

- SPTJB - SPD - DPA - Amprah gaji dan

tunjangan

PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 74: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

68

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP LS-GT

No. Aktivitas Pelaksana

Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. Bendahara membuat dan menerbitkan dokumen SPP LS-GT dan menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang diperlukan (a): 1a. SPD 2a. DPA 3a. Amprah gaji dan tunjangan Dokumen yang dihasilkan : 1. Surat pengantar SPP LS GT 2. Ringkasan SPP LS GT 3. Rincian SPP LS GT 4. Surat pernyataan tentang penggunaan dana 5. SPTJB

2.

Bendahara menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Setelah mendapat persetujuan PA, PA menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, untuk dokumen yang tidak disetujui PA menyerahkan kepada bendahara untuk diperbaiki.

3. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP

Setuju

Pencatatan di buku

register

Berkas SPP yang

telah disetujui

Tidak

Ya

Mulai

Buku Register

SPP Selesai

Penyiapan dokumen SPP 1a

2a

3a

1 2

3 4

5

Page 75: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

69

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 013

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP LS-BJ (LANGSUNG-BARANG JASA)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah.

5. Peraturan BTUati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Kepala Satuan Kerja Perangkat Daerah/ Pengguna Anggaran 2. Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Pembantu Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penerbitan Dokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPM

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Pencairan dana harus sesuai dengan perjanjian/kontrak yang telah ditandatangani. 2. Untuk pembayaran pekerjaan 100% harus memperhatikan kelengkapan, seperti Berita

Acara Penerimaan Hasil Pekerjaan, Berita Acara Serah Terima Pekerjaan, Berita Acara Selesai Pekerjaan dan Berita Acara Pembayaran.

1. Surat Pencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. Invoice 4. Kwitansi, Berita Acara sesuai dengan ketentuan pencairan LS 5. Buku register SPP 6. SPP dan Faktur Pajak Standar

Page 76: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

70

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

1. PPTK Menyiapkan tagihan dari pihak ke tiga, menyiapkan dokumen administrasi sesuai dengan ketentuan pencairan LS BJ dan meminta persetujuan Pengguna Anggaran terdiri dari :

1. Invoice/fraktur 2. Faktur pajak standar 3. Kuitansi 4. Berita acara sesuai

persyaratan LS BJ (BA) 5. SSP 6. Resume kontrak (RK) 7. Kartu Pengawas Kontrak 8. SPD 9. DPA Dan diserahkan ke PA untuk mendapat persetujuan

PPTK - Invois/faktur, - Faktur Pajak Standar

- Kuitansi - Berita Acara - SSP - Resume Kontrak - Kartu pengawas

kontrak

1 Hari

2 PA menganalisa dan membuat persetujuan serta disposisi dari pengguna anggaran kepada bendahara untuk melakukan proses pembuatan SPP, jika tidak disetujui PA menyerahkan kembali berkas ke PPTK untuk perbaikan

Pengguna Anggaran

- kwitansi, - berita acara sesuai

dengan persyaratan pencairan LS-BJ

- SSP dan Faktur Pajak Standar

- Resume Kontrak - Kartu pengawas

kontrak

Disposisi 1 Hari

Page 77: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

71

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

3 Bendahara membuat dan menyampaikan SPPBJ kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Dokumen yang dihasilkan berupa:

1. Surat pengantar SPP LS BJ

2. Ringkasan SPP LS BJ 3. Rincian SPP LS BJ 4. Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana 5. Surat pertanggungjawaban

belanja (SPTJB)

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- Invois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai

dengan persyaratan pencairan LS-BJ

- SSP dan Faktur Pajak Standar

- Resume Kontrak - Kartu pengawas

kontrak - SPD - DPA

Dokumen SPP LS-BJ beserta kelengkapannya

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

4 PA membuat analisa dan memberikan persetujuan atas dok SPP LS-BJ dan menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, jika tidak disetujui maka berkas SPP LS BJ di kembalikan kepada bendahara untuk diperbaiki

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

Pengguna Anggaran

- Surat Pengantar SPP LS-BJ

- Ringkasan SPP LS-BJ - Rincian SPP LS-BJ - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- nvois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai

dengan persyaratan pencairan LS-BJ

- SSP dan Faktur Pajak Standar

- Resume Kontrak - Kartu pengawas

kontrak - SPD - DPA

Dokumen SPP LS-BJ yang telah diverifikasi dan ditanda-tangani oleh Pengguna Anggaran dan menjadi berkas SPP LS-BJ

1 Jam

Page 78: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

72

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Output Waktu

5 Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP LS-BJ

- Ringkasan SPP LS-BJ - Rincian SPP LS-BJ - Surat Pernyataan

tentang penggunaan dana

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- nvois/faktur, - kwitansi, - berita acara sesuai

dengan persyaratan pencairan LS-BJ

- SSP dan Faktur Pajak Standar

- Resume Kontrak - Kartu pengawas

kontrak - SPD - DPA

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluaran dan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 79: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

73

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP LS-BJ

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

1. PPTK Menyiapkan tagihan dari pihak ke tiga, menyiapkan dokumen administrasi sesuai dengan ketentuan pencairan LS BJ dan meminta persetujuan Pengguna Anggaran terdiri dari : 1. Invoice/fraktur 2. Faktur pajak standar 3. Kuitansi 4. Berita acara sesuai persyaratan LS BJ (BA) 5. SSP 6. Resume kontrak (RK) 7. Kartu Pengawas Kontrak 8. SPD 9. DPA Dan diserahkan ke PA untuk mendapat persetujuan

2. PA menganalisa dan membuat persetujuan serta disposisi dari pengguna anggaran kepada bendahara untuk melakukan proses pembuatan SPP, jika tidak disetujui PA menyerahkan kembali berkas ke PPTK untuk perbaikan

Mulai

Setuju

Tidak

Disposisi

Ya

Menyiapkan tagihan

a

1 2

3 4

5 6

7 8

9

Page 80: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

74

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

PPTK Bendahara Pengeluaran/ Pembantu Bendahara Pengeluaran Pengguna Anggaran

3. Bendahara membuat dan menyampaikan SPPBJ kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan. Dokumen yang dihasilkan berupa: 1. Surat pengantar SPP LS BJ 2. Ringkasan SPP LS BJ 3. Rincian SPP LS BJ 4. Surat Pernyataan tentang penggunaan dana 5. Surat pertanggungjawaban belanja (SPTJB)

4. PA membuat analisa dan memberikan persetujuan atas dok SPP LS-BJ dan menyerahkan ke bendahara untuk dicatat dalam buku register, jika tidak disetujui maka berkas SPP LS BJ di kembalikan kepada bendahara untuk diperbaiki

5. Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP

Pembuatan SPP LS BJ

Setuju

Tidak

Ya

Menerima dan

mencatat

Buku Register

SPP Selesai

1

a

2 3

4 5

Page 81: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

75

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 014

TanggalPembuatan 1Oktober2012

TanggalRevisi 26 November 2012

TanggalPengesahan 10Desember 2012

DisusunOleh BadanPengelolaKeuangandanAset Daerah

DisahkanOleh BupatiNatuna

SOP PENERBITAN SPM

DasarHukum: KualifikasiPelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentangPerbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 12 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. PermendagriNomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah.

1. PenggunaAnggaran 2. Pejabat Penatausahaan Keuangan Daerah (PPK) 3. Bendahara Pengeluaran 4. Staf PPK

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP PenerbitanDokumen SPD 2. SOP Penerbitan SPP 3. SOP Penerbitan SP2D

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, USB, Notebook danSistemAplikasiiNFIS

Peringatan: PencatatandanPendataan:

1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia 2. Dokumen SPM harus telah melalui proses verifikasi Pejabat Penatausahaan Keuangan

Daerah (PPK); 3. PenerbitanDokumen SPM harus didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

1. SPP-UP/GU/TU, SPP-LS GT dan SPP-LS BJ; 2. SPJ yang telah disahkan untuk SPP-GU dan SPP-TU 3. SPD dan Register Pencatatan BMD

Page 82: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

76

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. MenerimadanatauMenyampaikan SPP UP/GU/TU, SPP-LS GT, dan SPP-LS BJ kepadaPejabatPenatausahaanKeuangan (PPK)

BendaharaPengeluaran

- SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GT/BJ/PPKD) - Dokumenpendukung

(SPJ yang telahdisahkanuntuk SPP-GU dan SPP-TU

SPP diterimaoleh PPK 15 Menit

2. Melakukanpengujianatas SPP-UP/GU, SPP-TU, SPP-LS GT dan LS-BJbesertakelengkapan

PPK Staf PPK - SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GT/BJ/PPKD) - Dokumenpendukung

(SPJ yang telahdisahkanuntuk SPP-GU dan SPP-TU

- Rancangan SPM - SuratPenolakanPenerb

itan SPM - Routing Slip

1 Hari

3. Menyampaikanrancangan SPM/SuratPenolakanPenerbitan SPMkepadaPenggunaAnggaranuntukdiotorisasidanditerbitkan

PPK - Rancangan SPM - SPP-UP/GU/TU - SPP-LS (GJ/BJ/PPKD)

- Rancangan SPMyang telahdiparafoleh PPK dibuat 2 rangkap (1 rangkapdiparaf)

- SuratPenolakanPenerbitan SPM yang telahdiparafoleh PPK dibuat 2 rangkap (1 rangkapdiparaf)

- Routing Slip

5 Menit

4. Melaksanakanotorisasidanpenerbitan SPM atauSuratPenolakanPenerbitan SPM

PenggunaAnggaran

- Rancangan SPM - SPM (2 rangkap) yang telahditandatanganiolehPenggunaAnggaran.

- SuratPenolakanPenerbitan SPM( yangtelahditandatanganiolehPenggunaAnggaran.

5Menit - SPM diterbitkanselambat-lambatnya 2 (dua) harisejak SPP diterima.

- SuratPenolakanPenerbitan SPM diterbitkanselambat-

lambatnya 1 (satu) harisejak SPP diterima.

Page 83: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

77

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

5. Membuat Register SPM atau Register SuratPenolakanPenerbitan SPM

PPK Staf PPK - SPM - SuratPenolakanPenerb

itan SPM

- Register SPM - Register

SuratPenolakanPenerbitan

10Menit

6. Melaksanakanpenggandaandokumen SPM

BendaharaPengeluaran

PembantuBendaharaPengeluaran

- SPM SPM yang akandisampaikankepada BUD denganperinciansebagaiberikut : - SPM-UP/GU/TU (3

rangkap) - SPM-LS (4 rangkap)

15 Menit

Page 84: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

78

FLOW CHART SOP PENERBITAN SPM

No. Aktivitas

Pelaksana

PenggunaAnggaran PejabatPenatausahaanKeuangan (PPK) Aplikasi Infis Perbendaharaan BendaharaPengeluaran

1. BendaharamenyampaikandokumenSPP UP/GU/TU, SPP-LS GT, dan SPP-LS BJ kepadaPejabatPenatausahaanKeuangan (PPK)lengkapdengandokumenpendukungnya

2. PPK melakukanpengujianatas SPP-UP/GU, SPP-TU, SPP-LS GT dan LS-BJ besertakelengkapan

3. Menyampaikanrancangan SPM/SuratPenolakanPenerbitan SPM kepadaPenggunaAnggaranuntukdiotorisasidanditerbitkan

4. Melaksanakanotorisasidanpenerbitan SPM atauSuratPenolakanPenerbitan SPM

Mulai SPP-UP/GU/TU/LS

Verifikasi Ya Tidak

Otorisasi

SPM atau penolakan SPM

Rancangan SPM

SuratPenolakanPenerbitan SPM

a

DokumenPendukung

Rancangan SPM SuratPenolakanPenerbitan SPM

Input SPM atau

Penolakan SPM

Page 85: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

79

No. Aktivitas

Pelaksana

PenggunaAnggaran PejabatPenatausahaanKeuangan (PPK) Aplikasi Infis Perbendaharaan BendaharaPengeluaran

5. Membuat Register SPM atau Register SuratPenolakanPenerbitan SPM

6. Melaksanakanpenggandaandokumen SPM Denganrinciansebagaiberikut : - SPM-UP/GU/TU sebanyak 3 rangkap - SPM LS sebanyak 4 rangkap

Selesai

SPM-UP/GU/TU 3 rangkap SPM-LS 4 rangkap

a

Membuat register

SPM

SuratPenolakanPenerbitan SPM

Register SPM

Register SuratPenolakanPenerbitan SPM

SPM

SuratPenolakanPenerbitan SPM

Page 86: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

80

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 015

Tanggal Pembuatan 1Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SP2D

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA)

1. Bendahara Pengeluaran 2. Kuasa BUD 3. Pejabat Penandatangan SP2D 4. Kepala Sub Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran I 5. Kepala Sub Bidang Pelaksanaan dan Pengendalian Anggaran II 6. Staf PPA I dan Staf PPA II 7. Penyedia/Pihak Ketiga

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penerbitan SPP-UP/GU/TU dan LS 2. SOP Penerbitan SPM 3. SOP Penerbitan SPD

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, USB, Notebook dan Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. Pengeluaran yang diminta tidak melebihi pagu anggaran yang tersedia 2. Dokumen SP2D harus telah melalui proses verifikasi BUD; 3. Penerbitan Dokumen SPM harus didukung dengan kelengkapan dokumen sesuai dengan

ketentuan yang berlaku.

1. SPP-UP/GU/TU, SPP-LS GT dan SPP-LS BJ; 2. SPJ yang telah disahkan untuk SPP-GU dan SPP-TU 3. SPD

Page 87: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

81

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Bendahara menyampaikan SPM-UP/GU/TU dan SPM-LS dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukungnya kepada Kuasa BUD melalui staff PPA

Bendahara Pengeluaran

Untuk SPM-UP dilengkapi: - Surat Pernyataan

Tanggung Jawab PA/KPA

Untuk SPM-GU dilengkapi: - Surat Pernyataan

Tanggung Jawab PA/KPA

- Surat pengesahan pertanggungjawaban bendahara pengeluaran periode sebelumnya

- Ringkasan pengeluaran per rincian objek;

- Bukti atas penyetoran PPN/PPh

Untuk SPM-TU dilengkapi: - Surat Pernyataan

Tanggung Jawab PA/KPA

Untuk SPM-LS dilengkapi: - Surat Pernyataan

Tanggung Jawab PA/KPA

- Bukti-bukti pengeluaran yang sah dan lengkap sesuai dengan kelengkapan persyaratan yang ditetapkan dalam peraturan perundang-undangan.

SPM diterima oleh Kuasa BUD

10 Menit

Page 88: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

82

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

2. Mencatat dan membuat register penerimaan SPM

Staf PPA I - SPM-UP/GU/TU/LS - Kelengkapan dokumen

untuk SPM - Buku register

penerimaan SPM

- SPM yang sudah tercatat pada buku register penerimaan SPM

- Routing Slip

5Menit

3. Melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM

Staf PPA I Kepala Sub Bidang PPA I

- SPM-UP/GU/TU/LS - Kelengkapan dokumen

untuk SPM - Routing Slip

- Routing Slip yang telah diparaf oleh Staf PPA I dan Kepala Sub Bidang PPA I

- SPM dan kelengkapan yang telah diverifikasi

10 Menit

4. Melaksanakan pembuatan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D

Kepala Sub Bidang PPA II

Staf PPA II - SPM dan kelengkapan yang telah diverifikasi

- Routing Slip

- Routing Slip yang telah diparaf oleh Staf PPA II dan Kasubbid. PPA II

- SP2D yang telah diparaf oleh Kasubbid. PPA II

- Surat Penolakan Penerbitan SP2D yang telah diparaf oleh Kasubbid. PPA II

5 Menit

5. Menyampaikan SP2D dan Bilyet Giro (BG) /Surat Penolakan Penerbitan SP2D kepada Kuasa BUD/Pejabat

Penandatangan SP2D untuk diotorisasi dan diterbitkan

Kepala Sub Bidang PPA II

- SP2D - Surat Penolakan

Penerbitan SP2D - Bilyet Giro (BG)

- SP2D - Surat Penolakan

Penerbitan SP2D - Bilyet Giro

5Menit

Page 89: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

83

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

6. Melaksanakan otorisasi dan penerbitan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SPM

Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan SP2D

- SP2D dan BG - Surat Penolakan

Penerbitan SPM

SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D yang telah ditandatangani

15 Menit - SP2D diterbitkan selambat-lambatnya 2 (dua) hari sejak SPP diterima.

- Surat Penolakan Penerbitan SP2D diterbitkan selambat-lambatnya 1 (satu) hari sejak SPM diterima.

7. Membuat registrasi SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D dan menyerahkannya Bendahara Pengeluaran dan Pihak Ketiga dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk SP2D UP/GU/TU

dan LS-GT diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui Bendahara Pengeluaran.

b. SP2D-LS BJ dan PPKD diserahkan langsung kepada Pihak Ketiga

Staf PPA II Staf PPA I - SP2D dan BG Surat Penolakan Penerbitan SPM

- Register SP2D dan BG

- Register Surat Penolakan Penerbitan SP2D

Page 90: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

84

FLOW CHART SOP PENERBITAN SP2D

No. Aktivitas

Pelaksana

Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan

SP2D Kasubbid. PPA II Staf PPA II Kasubbid. PPA I Staf PPA I

Bendahara Pengeluaran/Pihak

Ketiga

1. Staff PPA I menerima dokumenSPM-UP/GU/TU dan SPM-LS dari bendahara pengeluaran/skpd dilengkapi dengan dokumen-dokumen pendukungnya

2. Staff PPA I mencatat dan membuat register penerimaan 1 SPMUP/GU/TU, LS, 2 dokumen pendukung, 3 routing slip, 4 register penerimaan spm

3. Staff melakukan pengujian atas kebenaran dan kelengkapan SPM yang dituangkan dalam routing slip untuk diserahkan ke kasubid PPA I untuk mendapatkan verifikasi.

Jika sudah mendapat verifikasi dan memenuhi kriteria, PPA I menyerahkan berkas SPM dan Routing slip kepada Kasubid PPA II untuk mendapatkan verifikasi kembali. Jika tidak memenuhi kriteria, dibuat draft surat penolakan.

Berkas SPM

SPM

Dokumen Pendukung Mulai

Catat dan register

1 2

Pengujian

Verifikasi I

3

Ya

Berkas SPM

Routing Slip

Tidak

a

Berkas SPM

Routing Slip

4

b Routing Slip

Page 91: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

85

No. Aktivitas

Pelaksana

Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan

SP2D Kasubbid. PPA II Staf PPA II Kasubbid. PPA I Staf PPA I

Bendahara Pengeluaran/Pihak

Ketiga

4. Melaksanakan pembuatan SP2D dan Bilyet Giro (BG)/Surat Penolakan Penerbitan SP2D

5. Menyampaikan SP2D dan Bilyet Giro (BG) /Surat Penolakan Penerbitan SP2D kepada Kuasa BUD/Pejabat Penandatangan SP2D untuk diotorisasi dan diterbitkan

6. Melaksanakan otorisasi dan penerbitan SP2D dan Bilyet Giro (BG) atau Surat Penolakan Penerbitan SPM

7 Membuat registrasi SP2D dan BG atau Surat Penolakan Penerbitan SP2D dan menyerahkannya Bendahara Pengeluaran dan Pihak Ketiga dengan ketentuan sebagai berikut : a. Untuk SP2D UP/GU/TU dan LS-GT

diserahkan ke Pengguna Anggaran melalui Bendahara Pengeluaran.

b. SP2D-LS BJ dan PPKD diserahkan langsung kepada Pihak Ketiga

Pembuatan Verfikasi 2

a

SP2D Paraf

Otorisasi

Selesai

(Penyerahan)

SP2D

Register SP2D

b

Surat Penolakan

Penerbitan SP2D

SP2D

Surat Penolakan

Penerbitan SP2D

Buat register SP2D

Surat Penolakan

Penerbitan SP2D

Register Surat

Penolakan SP2D

ter

Surat Penolakan

Penerbitan SP2D

Page 92: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

86

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 016

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP VERIFIKASI DOKUMEN SPJ FUNGSIONAL

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan

Keuangan Daerah. 6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA/DPPA)

1. Bendahara Umum Daerah 2. Pengguna Anggaran 3. Bendahara Pengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU 3. SOP Penerbitan SP2D 4. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, Sistem Aplikasi iNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. SPJ Fungsional disampaikan paling lambat tanggal 10 bulan berikutnya; 2. SPJ Fungsional harus melalui persetujuan Pengguna Anggaran.

1. Register Penerimaan SPJ Fungsional 2.

Page 93: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

87

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

1. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ fungsional beserta kelengkapannya ke bidang pembukuan dan pelaporan yang terdiri dari : 1. Spj fungsional 2. Surat pernyataan BP 3. Lap penutupan kas bulanan 4. R/K bulanan 5. Register pengesahan SPJ 6. Laporan Penyerapan Anggaran 7. SSPB, register SSPBD dan

STS dan kemudian Staff menerima, memeriksa kelengkaapan serta mencatat ke : 1.a. Register penerimaan SPJ

Fungsional dan meneruskan dokumen spj fungsional kepada kasubid pelaporan. Kasubid membuat disposisi kepada staf untuk diverifikasi

Bendahara Pengeluaran

Staff Bidang Pelaporan

Kasubbid Pelaporan

- Spj Fungsional - Surat Pernyataan

Bendahara Pengeluaran

- Laporan Penutupan Kas bulanan

- Rekening Koran Bulanan

- Register Pengesahan SPJ

- Laporan Penyerapan Anggaran

- SSPB, Register SSPB dan STS

- Register Penerimaan SPJ Fungsional

- Disposisi

15 Menit

2. Staf bidang pelaporan melakukan verifikasi SPJ fungsional dengan data yang ada di BUD. Setelah data SPJ fungsional sama dengan data yang ada di BUD, staf menerbitkan : 2.a. Draf persetujuan SPJ

fungsional

Staff Bidang Pelaporan

- Dokumen SPJ Fungsional dan kelengkapannya

- Register Penerimaan SPJ Fungsional

- Draf Persetujuan SPJ Fungsional

30 Menit

Page 94: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

88

No. Aktivitas

Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/

Perlengkapan Ouput Waktu

dan untuk ditandatangi oleh Kabid Pembukuan dan Pelaporan.

3. Kabid Pembukuan dan Pelaporan Menandatangi Persetujuan SPJ fungsional dan kemudian memerintahkan staf untuk mengarsifkan SPJ fungsional tersebut

Staf Bidang Pelaporan

Kabid Pembukuan dan Pelaporan

Dokumen SPJ Fungsional dan kelengkapannya yang sudah disetujui

Arsif SPJ fungsional

5 Menit

Page 95: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

89

FLOW CHART SOP VERIFIKASI DOKUMEN SPJ FUNGSIONAL

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

Bendahara Pengeluaran Staff Bidang Pelaporan Kasub Bid. Pelaporan Kepala Bidang Pelaporan dan Pembukuan

1. Bendahara pengeluaran menyerahkan SPJ fungsional beserta kelengkapannya ke bidang pembukuan dan pelaporan yang terdiri dari : 1. Spj fungsional 2. Surat pernyataan BP 3. Lap penutupan kas bulanan 4. R/K bulanan 5. Register pengesahan SPJ 6. Laporan Penyerapan Anggaran 7. SSPB, register SSPBD dan STS dan kemudian Staff menerima, memeriksa kelengkaapan serta mencatat ke : 1.a. Register penerimaan SPJ Fungsional dan meneruskan dokumen spj fungsional kepada kasubid pelaporan. Kasubid membuat disposisi kepada staf untuk diverifikasi

2. Staf bidang pelaporan melakukan verifikasi SPJ fungsional dengan data yang ada di BUD. Setelah data SPJ fungsional sama dengan data yang ada di BUD, staf menerbitkan : 2.a draf persetujuan SPJ fungsional dan untuk ditandatangi oleh Kabid Pembukuan dan Pelaporan.

Ya

Tidak Sesuai

Mulai

1

1.a.

Menerima dan Mencatatat Menerima dan membuat

disposisi

Disposisi

2

3

4

5

6

7

a

Page 96: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

90

No. Aktivitas

Pelaksana (Aktor)

Bendahara Pengeluaran Staff Bidang Pelaporan Kasub Bid. Pelaporan Kepala Bidang Pelaporan dan Pembukuan

3. Kabid Pembukuan dan Pelaporan Menandatangi Persetujuan SPJ fungsional dan kemudian memerintahkan staf untuk mengarsifkan SPJ fungsional tersebut

2.a Menandatangani

Mengarsipkan

Arsif SPJ

fungsional per

SKPD

Selesai

a

Page 97: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

91

BADAN PENGELOLA

PEMERINTAH KABUPATEN NATUNA

Nomor SOP 017

Tanggal Pembuatan 1 Oktober 2012

Tanggal Revisi 26 November 2012

Tanggal Pengesahan 10 Desember 2012

Disusun Oleh Badan Pengelola Keuangan dan Aset Daerah

Disahkan Oleh Bupati Natuna

SOP PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS UP(GANTI UANG PERSEDIAAN)

Dasar Hukum: Kualifikasi Pelaksana:

1. UU Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara; 2. PP Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah; 3. Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman PengelolaanKeuangan Daerah

sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengan Permendagri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Permendagri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah;

4. SE.900/316/BAKD tanggal 5 April 2007 tentang Pedoman Sistem dan Prosedur Penatausahaan dan Akuntansi, Pelaporan, dan Pertanggungjawaban Keuangan Daerah;

5. Peraturan Bupati Nomor 25 Tahun 2011 tentang Sistem dan Prosedur Pengelolaan Keuangan Daerah.

6. Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPPA) dan Dokumen Perubahan Pelaksanaan Anggaran (DPPA)

1. KepalaSatuanKerjaPerangkat Daerah/ PenggunaAnggaran 2. BendaharaPengeluaran/PembantuBendaharaPengeluaran

Keterkaitan: Peralatan/Perlengkapan:

1. SOP Penyusunan SPJ-GU 2. SOP Penyusunan SPJ-TU 3. SOP Penerbitan SPP-GU Nihil atas TU

Meja, Kursi, Komputer, ATK, Kalkulator, SistemAplikasiiNFIS

Peringatan: Pencatatan dan Pendataan:

1. SPP GU NIHIL ATAS UP Nihil atas UP diterbitkan setelah SPJ atas belanja GU terakhir telah disahkan oleh Pengguna Anggaran

1. SuratPencairan Dana (SPD); 2. DPA 3. AnggaranKas

Page 98: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

92

Peringatan : Pencatatan dan Pendataan:

2. SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP diterbitkan jika pengesahan atas belanja UP/GU untuk GU paling akhir telah dilakukan dan bertujuan untuk menutup uang persediaan yang ada di kas bendahara pengeluaran

3. SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP diterbitkan oleh bendahara pengeluaran setelah sisa kas atas uang persediaan yang ada dibendahara pengeluaran telah disetor ke kas daerah.

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu

1. Menerbitkan Dokumen SPP GU NIHIL ATAS UP nihil atas UP dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana.

Bendahara pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

- SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

UP/GU terakhir - SSPB dan Bukti Setor atas

dana UP ke Kas Daerah

- Surat Pengantar SPP GU NIHIL ATAS UP

- Ringkasan SPP GU NIHIL ATAS UP

- Rincian SPP GU NIHIL ATAS UP

- Surat Pernyataan tentang penggunaan dana

- Laporan Pertanggungjawaban UP

- Laporan saldo kas UP/GU

- Surat Pertanggungjawaban Belanja (SPTJB)

- Laporan penyerapan anggaran

1 Jam Dokumen diterbit sebanyak 2 (dua) rangkap

Page 99: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

93

No. Aktivitas Pelaksana Mutu Baku

Ket 1 2 3 Persyaratan/ Perlengkapan Output Waktu

2. Menyampaikan kepada Pengguna Anggaran untuk mendapat persetujuan

Bendahara Pengeluaran

Pembantu Bendahara Pengeluaran

PenggunaAnggaran

- Surat Pengantar SPP GU nihil atas UP

- Ringkasan SPP GU nihil atas UP

- Rincian SPP GU nihil atas UP - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban

UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapananggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

UP/GU

Telahdiverifikasidanditanda-tanganiolehPenggunaAnggarandanmenjadiberkas SPP GU nihil atas UP besertakelengkapannya

1 Jam

3. Menerima dan mencatat ke buku register SPP

Bendahara Pengeluaran

- Surat Pengantar SPP GU nihil atas UP

- Ringkasan SPP GU nihil atas UP

- Rincian SPP GU nihil atas UP - Surat Pernyataan tentang

penggunaan dana - Laporan Pertanggungjawaban

UP - Laporan saldo kas UP/GU - Surat Pertanggungjawaban

Belanja (SPTJB) - Laporan penyerapan

anggaran - SPD - DPA - Surat Pengesahan Belanja

UP/GU

Buku Register SPP 15 Menit 1 (satu) rangkap diarsipkan bendahara pengeluarandan 1 (satu) rangkap disampaikan ke PPK SKPD untuk penerbitan SPM

Page 100: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

94

FLOW CHART SOP PENYUSUNAN PENERBITAN SPP GU NIHIL ATAS UP

No. Aktivitas Pelaksana

BendaharaPengeluaran/ PembantuBendaharaPengeluaran PenggunaAnggaran

1. Bendahara membuat SPP GU nihil atas UP dengan mempertimbangkan dokumen SPD, DPA, Surat pengesahan belanja, SSPB dan bukti setor pengembalian dana UP dan menerbitkan Dokumen SPP GU nihil atas UP jika telah memenuhi kriteria dan Menyiapkan Surat Pernyataan pengguna Anggaran tentang Penggunaan dana. Dokumen yang dihasilkan berupa : 1. Suratpengantar SPP GU nihil atas UP 2. Ringkasan SPP LS GU nihil atas UP 3. Rincian SPP LS GU nihil atas UP 4. SuratPenyataantentangPenggunaan Dana 5. LaporanPertanggungjawaban UP 6. Laporansaldokas UP/GU 7. SuratPertanggungjawabanBelanja (SPTJB) 8. Laporan Penyerapan Anggaran Yang

disampaikan kepada PA untuk mendapat persetujuan

2.

Pengguna Anggaran menganalisa dan memberikan persetujuan. Berkas SPP yang telah disetujui diserahkan kebendahara untuk di catat dalam register dan diproses Tahap berikutnya. Sedangkan berkas SPP yang tidak disetujui diserahkan ke Bendahara untuk diperbaiki.

3.

Bendahara menerima dan mencatat ke buku register SPP atas berkas SPP yang telah disetujui.

Persetujuan

Berkas SPP yang

telahdisetujui

Tidak

Ya

Mulai Memproses SPP

NIHIL ATAS UP

SPD

DPA/DPPA

Surat Pengesahan

Belanja

Catat di register Buku Register

SPP Selesai

SSPB dan Bukti setor

atas dana UP

1 2

3 4

5 6

7 8

Page 101: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

95

BAB IV

P E N U T U P

Meskipun SOP Keuangan merupakan bagian kecil dari aspek penyelenggaraan

administrasi pemerintahan, SOP Keuangan sebagai pedoman tentang langkah-

langkah/proses pekerjaan yang harus dilakukan dalam melakukan penatausahaan

keuangan daerah, memiliki peran penting dalam menciptakan pelaksanaan yang

efisien, efektif dan konsisten dalam pelaksanaan tugas dan fungsi.

Karena pentingnya SOP Keuangan setiap jenis kegiatan memiliki SOP untuk

menghindari kemungkinan terjadi penyimpangan dalam prosedur dan tumpang tindih

aktivitas antara bagian yang satu dengan yang lain.

Oleh karena itu, SOP Keuangan ini dapat menjadi instrumen yang penting

untuk mendorong setiap pejabat dan pelaksana dalam melaksanakan pekerjaan

dengan efisien, memudahkan mereka dalam memantau hasil pekerjaan, bekerja

makin terarah.

Ranai, 10 Desember 2012

BUPATI NATUNA,

dto

Drs. H. ILYAS SABLI, M.Si

Page 102: STANDAR OPERASIONAL DAN PROSEDUR

96