Standar ber-Hidroponik

37

description

Hidroponik

Transcript of Standar ber-Hidroponik

Page 1: Standar ber-Hidroponik
Page 2: Standar ber-Hidroponik

Hidroponik Inggris: hydroponic) berasal dari kata Yunani

hydro yang berarti air ponos yang artinya daya atau kerja

Page 3: Standar ber-Hidroponik

Menghemat 90 % penggunaan air dibandingkan dengan menanam di tanah. Dapat diusahakan di berbagai tempat, Dapat diusahakan sepanjang tahun tanpa tergantung musim. Bertanam tanpa tanah, Terhindar dari segala penyakit yang bersumber dari tanah, Lebih bersih dan higienis. Pemeliharaan lebih mudah, dapat tercontrol dengan

baik, Masa tanam lebih cepat panen. Tanpa Pestisida dan Insektisida.

Page 4: Standar ber-Hidroponik

Bekerja secara bersih, semua dalam keadaan steril,

Nutrien yang diberikan ketanaman effisien,

Nutrien yang diberikan sesuai dengan kebutuhkan tanaman, karena tidak ada zat lain yang mungkin dapat bereaksi dengan nutrient,

Tanaman bebas gulma, Tanaman lebih jarang terkena hama dan

penyakit, Pertumbuhan tanaman lebih terkontrol, Tanaman sayuran dapat berproduksi

dengan kuantitas dan kualitas yang tinggi,

Lahan yang dibutuhkan sempit.

Bekerja tidak bersih, tidak dalam keadaan steril.

Nutrien yang diberikan ketanaman kurang effisien,

Nutrien yang diberikan dapat bereaksi dengan zat yang mungkin ada dalam tanah (karena tanah tidak steril),

Gulma sering tumbuh ditanah, Tanaman lebih sering terserang

penyakit, Pertumbuhan tanaman kurang

terkontrol, Kuantitas dan kualitas produksi

tanaman kurang, Lahan yang dibutuhkan luas.

Page 5: Standar ber-Hidroponik

Tanaman yang Bisa Dibudidayakan

Page 6: Standar ber-Hidroponik
Page 7: Standar ber-Hidroponik
Page 8: Standar ber-Hidroponik
Page 9: Standar ber-Hidroponik

HYDROPONICS

SYSTEM

WICK SYSTEM

NFT SYSTEMDRIP

SYST

EM

EBB & FLOWSYSTEM

FLO

ATIN

G

RA

FT

SYSTEM

AER

OPO

NIK

SYSTEM

Page 10: Standar ber-Hidroponik

Sistem Wick adalah sistem yang paling sederhana. Disebut juga sistem pasif dengan kondisi air menggenang, yang berarti tidak ada bagian yang bergerak. Larutan nutrisi ditarik ke dalam media tumbuh dari wadah nutrisi dengan sumbu, biasanya sumbu yang digunakan berupa kain flannel atau jenis bahan lain yang mudah menyerap air.

Berbagi media dapat digunakan dalam Sistem wick, sekam bakar,rockwool,perlite / vermikulit, atau dapat pula menggunakan hidroton juga zeolit.

Kelemahan terbesar dari sistem ini adalah jika tanaman besar dan menggunakan air lebih banyak dari daya serap sumbu. 

Sedangkan dalam prosesnya meliputi, semai, pindah tanam ke sistem wick, perawatan dan panen.

Page 11: Standar ber-Hidroponik
Page 12: Standar ber-Hidroponik

Prinsip dari system ini adalah tanaman tumbuh pada lapisan nutrisi yang dangkal dan tersirkulasi sehingga tanaman dapat memperoleh cukup air, nutrisi dan oksigen.

Page 13: Standar ber-Hidroponik

Sumber gambar :www.flairfom.com

Page 14: Standar ber-Hidroponik

Tanaman ditancapkan pada lubang styrofoam yang mengapung diatas permukaaan larutan nutrisi dalam suatu bak penampung atau kolam sehingga akar tanaman terapung atau terendam dalam larutan nutrisi

Page 15: Standar ber-Hidroponik

Sumber gambar:www.syndicatehomeandgarden.com

Page 16: Standar ber-Hidroponik

Nutrisi diberikan dengan cara meneteskan air dan nutrisi secara terus menerus sepanjang.Pemberian nutrisi diarahkan langsung ke daerah perakaran tanaman sehingga nutrisi dapat segera terserap oleh tanaman.

Page 17: Standar ber-Hidroponik

Sumber gambar :sdhydroponics.com

Page 18: Standar ber-Hidroponik

Sistem EBB&Flow ( sistem pasang surut ) ini merupakan salah satu alat hidroponik yang unik karena prinsip kerjanya yaitu tanaman mendapatkan air, oksigen dan nutrisi melalui pompaan dari bak penampung yang dipompa melewati media kemudian membasahi akar tanaman (pasang), kemudian selang beberapa waktu air bersama nutrisi akan turun (surut) kembali melewati media menuju bak penampungan

Page 19: Standar ber-Hidroponik

Sumber gambar :www.syndicatehomeandgarden.com

Page 20: Standar ber-Hidroponik

Air dan nutrisi yang akan diserap tanaman diberikan dalam bentuk butiran kecil atau kabut. Pengkabutan ini berasal dari pompa dari bak penampungan yang disemprotkan menggunakan nozzel sehingga nutrisi yang diberikan akan lebih cepat terserap akar tanaman.

Penyemprotan dilakukan berdasarkan durasi waktu yang diatur menggunakan timer. Penyemprotan dilakukan ke bagian akar tanaman yang sengaja digantung. Air dan nutrisi yang telah disemprot akan masuk menuju bak penampungan untuk disemprotkan kembali

Page 21: Standar ber-Hidroponik

Sumber Gambar : www.flairform.com

Page 22: Standar ber-Hidroponik

Media Tanam Hidroponik dibedakan menjadi media organik & non organik

1. Media Tanam Organik Terbuat dari bahan-bahan organik dari lingkungan sekitar diantaranya : Arang sekam, serbuk gergaji, sabut kelapa, akar pakis,arang, gambut dll

Page 23: Standar ber-Hidroponik

Kelebihan Dapat menyimpan air dan nutrisi tinggi, Baik bagi perkembangan mikroorganisme yang

bermanfaat (mikroriza dll), Kemampuan menyangga pH tinggi, Porus (aerasi optimal), sehingga akar mudah

berkembang, Banyak digunakan pada sistem drip irigasi, Bobot ringan.

Kekurangan Kelembaban media cukup tinggi (jamur, bakteri,

mudah berkembang biak), Sterilitas media sulit dijamin, Tidak permanen, hanya dapat digunakan beberapa

kali, secara rutin harus diganti.

Page 24: Standar ber-Hidroponik

Sekam bakar , dibuat dari ampas / sekam padi yang dibakar

Cocopeat , dibuat dari serabut kelapa yang sudah melalui proses perendaman beberapa waktu untuk mengurangi kadar tanin di dalamnya.

Akar pakisBerasal akar pakis yang dicacah halus

X Serbuk gergaji Berasal dari serbuk hasil gergajian kayu

Page 25: Standar ber-Hidroponik

2. Media Tanam Organik Terbuat dari bahan-bahan anorganik dari lingkungan sekitar

( diantaranya : Rockwool ,Hidroton, Perlite, zeolit,kerikil,pasir ) Kelebihan Permanen, dapat dipakai dalam jangka waktu yang lama, Porus, aerasi optimal, Cepat meloloskan air, media tidak terlalu lembab, Sterilitasnya lebih terjamin, Jarang digunakan sebagai inang bagi jamur, bakteri, dan virus.

Page 26: Standar ber-Hidroponik

Kekurangan Bukan media yang baik bagi

perkembangan mirco organisme bermanfaat seperti Mikoriza,

Bobot berat, karena umumnya berupa batuan,

Terlalu cepat mengalurkan air, Kurang baik bagi perkembangan

sistem perakaran

Page 27: Standar ber-Hidroponik

Rockwool , dibuat dari batu apung yang dipanaskan dan dibentuk serat serta wafer dengan spesifikasi khusus untuk tanaman sayuran maupun tanaman hias. Rockwoll memiliki kemampuan menahan air dan udara dalam jumlah banyak baik untuk mendukung perkembangan akar tanaman.

Hidroton, merupakan produk dari tanah liat, yang di proses melalui pemanasan dengan suhu tinggi lebih dari 1000 derajat Celcius, produk ini sangat populer di kalangan petani hidroponik di Jerman. Hydroton memiliki pori2 kecil, seperti spons, sangat baik dalam masalah kelebihan air untuk mencegah overwatering. Hydroton sangat inert, atau tidak memiliki kandungan hara.

Perlite, merupakan kaca vulkanik amorf yang memiliki kandungan air yang relative , biasanya dibentuk oleh hidrasi obsidian , yang dimana cocok untuk untuk mempercepat pertumbuhan tanaman dari bijinya

Page 28: Standar ber-Hidroponik

Pecahan bata merah Pasir malang Kerikil / split Kerikil batu pecah dengan bidang sisi tidak beraturan

dapat digunakan sebagai media tanam hidroponik. Busa , bahan lembut berongga yang biasa digunakan

untuk pelapis / jog pada kursi,pencuci piring . Zeolit , zeolit dibedakan menjadi dua jenis yaitu zeolit

sintesis dan zeolit alam. Zeolit sintesis adalah jenis material yang dibuat dengan rekayasa ilmiah melalui tahapan‐tahapan prosedur yang cukup rumit dengan menggunakan bahan alumina, silika dan phosphat serta bahan tambahan yang lain. Zeolit alam merupakan jenis mineral zeolit yang diperoleh langsung dari alam

Page 29: Standar ber-Hidroponik
Page 30: Standar ber-Hidroponik
Page 31: Standar ber-Hidroponik
Page 32: Standar ber-Hidroponik

1. Potong Rockwool / Busa ukuran 2,5 cm x 2,5 cm, kemudian semprot dengan sprayer sampai basah/lembab. Kemudian susun di tray kemudian dilubangi bagian tengahnya sedalam +/- 1 cm.

2. Masukkan biji sayuran kedalam lubang , kemudian disemprot dengan air kembali sampai basah . Tutup dengan plastik hitam , letakkan tray di tempat yang terlindung dari sinar matahari .

Page 33: Standar ber-Hidroponik

3. Jaga kelembapan benih setiap hari , jika terlalu kering dapat disemprot dengan air . Dalam 2 x 24 jam benih sudah tumbuh. Jika sudah tumbuh letakkan tanaman ditempat yang kena matahari secara bertahap untuk mencegah etiolasi.

Page 34: Standar ber-Hidroponik

1. Siapkan terlebih dahulu larutan pupuk . 5 ml Larutan A + 5 ml larutan B . Campurkan kedalam 1 liter air . Banyaknya larutan yang dibuat disesuaikan dengan besar wadah yang digunakan .

2. Masukkan benih beserta rockwoolnya ke pot kecilnya . Lalu disekeliling rockwool tersebut dimasukkan kerikil kecil supaya posisi benih tidak mudah tergoncang.

Page 35: Standar ber-Hidroponik

1. Setelah ditanam , sayur tersebut disiram dengan larutan secara manual setiap hari sampai akar tumbuh sampai ke permukaan air . Setelah akar tumbuh sampai permukaan air maka penyiraman dihentikan .

2. Letakkan sayuran tersebut ditempat yang terkena matahari langsung , jika memungkinkan sayuran tersebut terlindung dari hujan . Lakukan pengecekan tinggi permukaan air larutan diwadah , jika kurang dapat ditambahkan larutan yang baru.

Page 36: Standar ber-Hidroponik

1. Lebih kurang 30 – 40 hari sayuran yang ditanam sudah dapat dipanen .

2. Cabut tanaman dari pot kecilnya , bersihkan pot dari sisa sisa akar sayur dan pot tersebut dapat digunakan untuk penanaman berikutnya .

Page 37: Standar ber-Hidroponik

SALAM MARKIBUN...MARI KITA BERKEBUN....