staboi

download staboi

If you can't read please download the document

description

stabo

Transcript of staboi

BAB V PEMBAHASAN Stabilitas didefinisikan sebagai kemampuan suatu produk obat atau kosmetik untuk bertahan dalam batas spesifikasi yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan untuk menjamin identitas. Kekuatan, kualitas dan kemurnian produk tersebut. Stabilitas obat adalah kemampuan suatu obat untuk

mempertahankan sifat dan karakteristiknya agar sama dengan yang dimilikinya pada saat dibuat (identitas, kekuatan, kualitas, kemurnian) dalam batas yang ditetapkan sepanjang periode penyimpanan dan penggunaan sehingga mampu memberikan efek terapi yang baik dan menghindari efek toksik. Suatu sediaan farmasi perlu diketahui kestabilannya, disebabkan karena obat diproduksi dalam jumlah yang banyak dan memerlukan waktu yang lama untuk sampai ketangan pasien (masyarakat), sehingga dikhawatirkan dalam jangka waktu tersebut, obat ini akan mengalami penguraian yang mana zat urai tersebut dapat bersifat toksik sehingga dapat membahayakan jiwa pasien. Tujuan dari uji stabilitas obat sendiri yaitu untuk menentukan umur simpan dari suatu sediaan obat dan obat yang beredar tersebut stabil dalam jangka waktu yang lama yang disimpan dalam suhu kamar. Adapun maksud dan tujuan dari praktikum ini adalah untuk mengetahui dan memahami cara penentuan kestabilan suatu obat, serta

menerangkan faktor apa saja yang mempengaruhi kestabilan suatu bahan obat, penentuan energi aktivasi dari reaksi penguraian, dan masa simpan suatu zat (bahan obat). Faktor yang mempengaruhi stabilitas sediaan farmasi tergantung pada profil sifat fisika dan kimia. Faktor utama lingkungan dapat menurunkan stabilitas diantaranya temperatur yang tidak sesuai, cahaya, kelembaban, oksigen dan mikroorganisme. Beberapa faktor lain yang juga mempengaruhi stabilitas suatu obat adalah ukuran partikel, pH, kelarutan, dan bahan tambahan kimia. Sehingga untuk menjaga kestabilan obat, obat harus disimpan sehingga terhindar dari pencemaran dan peruraian, terhindar dari pengaruh udara, panas dan cahaya. Obat yang mudah menyerap lembab harus disimpan dalam wadah tertutup rapat berisi kapur tohor. Keadaan kebasahan udara dinyatakan dengan tekanan uap air relatif, yaitu perbandingan antara tekanan uap di udara dengan tekanan uap maksimum pada temperatur tersebut. T1/2 adalah periode penggunaan dan penyimpanan yaitu waktu dimana suatu produk tetap memenuhi spesifikasinya jika disimpan dalam wadahnya yang sesuai dengan kondisi atau waktu yang diperlukan untuk hilangnya konsentrasi setengahnya. Sedangkan T90 adalah waktu yang tertera yang menunjukkan batas waktu diperbolehkannya obat tersebut dikonsumsi ditetapkan. karena diharapkan masih memenuhi spesifikasi yang

Pada praktikum stabilitas obat ini bahan yang digunakan adalah sirup kering amoksisilin. Dimana dilakukan penentuan stabilitas obat amoksisilin menggunakan metode grafik berdasarkan nilai konstanta kecepatan reaksi, waktu paruh (T1/2) dan T90 (waktu kadaluarsa) untuk penentuan umur simpan sirup kering amoksisilin dan menggunakan instrumen spektrofotometri UV-Vis. Spektrofotometri UV-Vis adalah gabungan antara spektrofotometri UV dan Visible. Menggunakan dua buah sumber cahaya berbeda, sumber cahaya UV dan sumber cahaya Visible. Meskipun untuk alat yang lebih canggih sudah menggunakan hanya satu sumber sinar sebagai sumber UV dan Vis, yaitu photodiode yang dilengkapi dengan monokromator. Adapun tujuan dilakukan pada berbagai suhu 40o, 50o, dan 60o adalah dimaksudkan untuk membedakan atau mengetahui pada suhu berapa obat dapat stabil dengan baik dan pada suhu berapa obat akan terurai dengan cepat. Jika menggunakan suhu yang tinggi kita mampu mengetahui penguraian obat dengan cepat. Sedangkan jika menggunakan suhu kamar dalam pengujian maka butuh waktu yang lama untuk dapat terurai. Alasan menggunakan suhu yang tinggi karena bila kita ingin mengetahui batas kestabilan suatu obat (batas kadaluarsanya), maka obat harus disimpan pada jangka waktu yang lama sampai obat tersebut berubah, hal ini tentu tidak bisa dilakukan karena keterbatasan waktu,

sehingga kita menggunakan suhu yang tinggi karena uji kestabilan obat dapat dipercepat dengan menggunakan perubahan suhu atau

menggunakan suhu yang tinggi. Semakin tinggi suhunya maka akan semakin cepat bahan obat tersebut untuk terurai. Berdasarkan hasil percobaan menunjukkan bahwa sampel terdapat pada orde pertama. Waktu paruh (T1/2) adalah 0,00232 menit dan T90 adalah 0,00352 menit berdasarkan suhu yaitu 40o, 50o, dan 60o. Aplikasi stabilitas obat dalam bidang farmasi yakni kestabilan suatu zat merupakan faktor yang harus diperhatikan dalam membuat formulasi suatu sediaan farmasi. Hal ini penting mengingat suatu sediaan biasanya diproduksi dalam jumlah yang besar dan memerlukan waktu yang lama dapat mengalami penguraian dan mengakibatkan dosis yang diterima pasien berkurang. Adakalanya hasil urai tersebut bersifat toksis sehingga membahayakan jiwa pasien. Oleh karena itu perlu diketahui faktor-faktor mempengaruhi kestabilan suatu zat sehingga dapat dipilih kondisi pembuatan sediaan yang tepat sehingga kestabilan obat terjaga.

BAB IV PENUTUP IV.1 Kesimpulan a. Sampel sirup kering amoksisilin terdapat pada orde pertama. b. Waktu paruh dari sampel sirup kering amoksisilin adalah 0,00232 menit. c. Usia simpan (waktu kadaluarsa) dari sampel sirup kering amoksisilin adalah 0,00352 menit. IV.2 Saran Sebaiknya alat-alat yang akan digunakan pada saat praktikum lebih dilengkapi lagi.

DAFTAR PUSTAKA Anonim. 2012. Penuntun Praktikum Farmasi Fisika. Fakultas Farmasi UMI. Makassar. Ansel, Howard C. 1985. Pengantar Bentuk Sediaan Farmasi Edisi IV. UI press. Jakarta. Ditjen POM. 1979. Farmakope Indonesia edisi III. Depkes RI. Jakarta. Ditjen POM. 1995. Farmakope Indonesia edisi IV. Depkes RI. Jakarta. Lacy, Charles. 2009. Drug Information Handbook 18th edition. American Pharmacists Association Lund, Walter. 1994. The Pharmaceutical Codex twelfth edition Principles and Practice of Pharmaceutics. The pharmaceutical Press. London Martin, Alfred, dkk., 1983. Famasi Fisika. UI Press. Jakarta. Martin, Eric W. 1971. Dispensing of Medicaton. Mack Publishing Company. Parrot L. Eugene, 1978. Pharmaceutical Pubhlising Company. USA. Technology. Burgess

Voight. R,. 1995. Buku Pelajaran Teknologi Farmasi Edisi V. UGM Press. Yogyakarta