SSSS

16
Lampiran materi penyuluhan 1. Pengertian ispa Pengertian ISPA ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005): a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit. b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan (respiratory tract) c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari. Jadi ISPA adalah infeksi pada bagian organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia yang berlangsung sekitar 14 hari. 1. Penyebab ispa Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang disebabkan oleh berbagai penyebab. Kebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh virus dan mikroplasma. Penyebab ISPA terdiri dari 300 lebih jenis bakteri, virus,dan jamur. Bakteri penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus Influenza, Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria (Achmadi dkk., 2004). Bakteri tersebut di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan dan hidung. Biasanya bakteri tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan

description

HHHHHH

Transcript of SSSS

Page 1: SSSS

Lampiran materi penyuluhan

1. Pengertian ispa

Pengertian ISPA

ISPA merupakan singkatan dari infeksi saluran pernafasan akut, istilah ini diadaptasi dari istilah

dalam bahasa Inggris Acute Respiratory Infections (ARI). Istilah ISPA meliputi tiga unsur yakni

infeksi, saluran pernafasan dan akut, dengan pengertian sebagai berikut (Indah, 2005):

a. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikroorganisma ke dalam tubuh manusia dan berkembang

biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

b. Saluran pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksanya

seperti sinus-sinus, rongga telinga tengah dan pleura. ISPA secara anatomis mencakup saluran

pernafasan bagian atas, saluran pernafasan bagian bawah (termasuk jaringan paru-paru) dan organ

adneksa saluran pernafasan. Dengan batasan ini, jaringan paru termasuk dalam saluran pernafasan

(respiratory tract)

c. Infeksi akut adalah infeksi yang berlangsung sampai dengan 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk

menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang dapat digolongkan dalam ISPA

proses ini dapat berlangsung lebih dari 14 hari.

Jadi ISPA adalah infeksi pada bagian organ pernapasan yang disebabkan oleh masuknya kuman

atau mikroorganisme ke dalam tubuh manusia yang berlangsung sekitar 14 hari.

1. Penyebab ispa

Infeksi saluran pernafasan akut merupakan kelompok penyakit yang komplek dan heterogen, yang

disebabkan oleh berbagai penyebab. Kebanyakan infeksi saluran pernafasan akut disebabkan oleh

virus dan mikroplasma. Penyebab ISPA terdiri dari 300 lebih jenis bakteri, virus,dan jamur. Bakteri

penyebab ISPA misalnya: Streptokokus Hemolitikus, Stafilokokus, Pneumokokus, Hemofilus

Influenza, Bordetella Pertusis, dan Korinebakterium Diffteria (Achmadi dkk., 2004). Bakteri tersebut

di udara bebas akan masuk dan menempel pada saluran pernafasan bagian atas yaitu tenggorokan

dan hidung. Biasanya bakteri tersebut menyerang anak-anak yang kekebalan tubuhnya lemah

misalnya saat perubahan musim panas ke musim hujan (PD PERSI, 2002).

Untuk golongan virus penyebab ISPA antara lain golongan miksovirus (termasuk di dalamnya virus

para-influensa, virus influensa, dan virus campak), dan adenovirus. Virus para-influensa merupakan

penyebab terbesar dari sindroma batuk rejan, bronkiolitis dan penyakit demam saluran nafas bagian

atas. Pada bayi dan anak-anak, virus-virus influenza merupakan penyebab terjadinya lebih banyak

penyakit saluran nafas bagian atas daripada saluran nafas bagian bawah (Siregar dan Maulany, 95).

Page 2: SSSS

1. Tanda dan gejala ispa

1). Gejala ISPA ringan sebagai berikut :

a). Batuk.

b). Serak, yaitu bersuara parau pada waktu mengeluarkan suara (misalnya pada waktu berbicara

atau menangis).

c). Pilek yaitu mengeluarkan lendir atau ingus dari hidung.

d). Panas atau demam, suhu badan lebih dari 370C atau jika dahi anak diraba dengan punggung

tangan terasa panas

2). Gejala ISPA sedang  sebagai berikut :

a). Pernapasan cepat

b). Suhu lebih dari 39’C.

c). Tenggorokan berwarna merah.

d). Timbul bercak-bercak pada kulit menyerupai bercak campak

e). Telinga sakit atau mengeluarkan nanah dari lubang telinga.

f). Pernafasan berbunyi seperti mendengkur.

g). Pernafasan berbunyi seperti mencuit-cuit.

3). Gejala ISPA berat jika ada gejala ISPA ringan atau sedang disertai satu atau lebih gejala sebagai

berikut:

a). Bibir atau kulit membiru

b). Lubang hidung kembang kempis (dengan cukup lebar) pada waktu bernapas

c). Tidak sadar atau kesadarannya menurun

d). Pernafasan berbunyi mengorok dan tampak gelisah

e). Sela iga tertarik ke dalam pada waktu bernapas

f). Tenggorokan berwarna merah

 

1. Penanganan ispa1. Ispa ringan

Jika  ada yang menderita ISPA ringan maka perawatan cukup dilakukan di rumah tidak perlu dibawa

ke dokter atau Puskesmas. Di rumah dapat diberi obat penurun panas yang dijual bebas di toko-

toko atau Apotik tetapi jika dalam dua hari gejala belum hilang, anak harus segera di bawa ke dokter

atau Puskesmas terdekat.

Page 3: SSSS

1. Ispa sedang

Jika ada yang menderita ISPA sedang ini, perlu hati-hati, sedangkan badan panas lebih dari 39’C,

penderita ISPA sedang  harus mendapat pertolongan petugas kesehatan.

1. Ispa berat

Penderita ISPA berat harus dirawat di rumah sakit atau puskesmas karena perlu mendapat

perawatan dengan peralatan khusus seperti oksigen dan infus.

1. Pencegahan ispa

Pencegahan ISPA. Berbagai cara yang dapat dilakukan untuk pencegahan dan pemberantasan

ISPA oleh masyarakat di antaranya adalah  :

1. Pentingnya pemberian makanan bergizi.

Bayi dan anak balita yang mempunyai gizi baik jarang yang menderita penyakit yang serius oleh

karena tubuhnya dapat menangkal infeksi. Penyakit ispa yang menyerang bayi yang mendapat susu

botol ialah 2 x lipat banyaknya dibanding bayi yang mendapat ASI. Diet makanan yang mengandung

Vitamin A dari buah-buahan berwarna kuning serta sayuran juga dapat mencegah infeksi.

1. Pentingnya Pemberian Imunisasi

Pemberian imunisasi lengkap harus sudah selesai pada bayi umur 1 tahun. Apabila karena sesuatu

alasan, hal ini tidak tercapai maka bayi/anak harus di imunisasi sesegera mungkin. Penyakit ringan

yang sering menyertai anak bukan merupakan alasan bagi ibu untuk tidak membawa anaknya

kepada petugas imunisasi. Ada beberapa penyakit saluran nafas yang serius, diantaranya ialah

batuk rejan, tuberkulosis dan campak.

1. Kebersihan Lingkungan

Lingkungan yang padat akan mempercepat penularan batuk. Meludah disembarangan tempat dan

bersin di depan anak-anak juga akan memudahkan penularan. Penelitian menunjukkan bahwa

anak-anak yang tinggal serumah dengan perokok lebih sering dirawat di Rumah Sakit oleh karena

menderita ISPA dibanding dengan anak-anak dari keluarga yang tidak merokok. Oleh karena itu

udara yang bersih dan ventilasi yang cukup merupakan hal yang perlu diperhatikan oleh orang tua

Page 4: SSSS

untuk mencegah penularan ISPA. Selain itu bila ada yang menderita ISPA sebaiknya istirahat dulu

untuk aktifitas berkumpul dengan oang lain karena akan mudah sekali terjadi penularan.

CONTOH SATUAN ACARA PENYULUHAN

TUGASSATUAN ACARA PENYULUHAN

DISUSUN OLEH:Nama: Amelia Nofriyani

NIM: 12111698

Dosen Pembimbing : Ns. Aida Minropa, S. Kep

STIKes MERCUBAKTIJAYA PadangDIII KEPERAWATAN

T.A : 2012 / 2013

SATUAN ACARA PENYULUHAN

BAB IPENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Page 5: SSSS

Suatu penyakit dapat menyerang siapa saja, tak terkecuali penyakit ISPA pada anak. Sebagai orang tua, tentu bijak untuk selalu bersikap tanggap dan antisipatif ketika gejala-gejala penyakit ISPA  pada anak sudah mulai kelihatan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin.

Sudah beberapa minggu kami berada di puskesmas pauh banyak  orang tua membawa anak mereka ke puskesmas dengan keluhan seperti demam, batuk, ingus, dan bersin-bersin. Jika dihitung pada bulan mei diagnosa ISPA yang terdapat pada anak sebanyak 90 orang di puskesmas pauh ini. Tentunya penyakit  ISPA pada anak dapat berakibat buruk terhadap organ tubuh yang lain, karena masih rentan terhadap serangan penyakit. Beberapa dampak serius yang bisa ditimbulkan dari serangan penyakit ini dapat berupa adanya gangguan proses pertumbuhan dan perkembangan anak.

B.     TUJUAN1.      Tujuan umumDi harapkan pasien dapat mengerti dan memahami tentang penyakit ISPA.2.      Tujuan khususa.       Menjelaskan pengertian ISPA dengan benarb.      Mengetahui penyebab dari ISPA pada anakc.       Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anakd.      Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anake.       Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anakf.       Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak

Page 6: SSSS

BAB IIKEGIATAN PENYULUHAN

A. Pelaksanaan kegiatan            1. Topik : Infeksi Saluran Nafas Akut            2. Sasaran : Anak-anak            3. Metode : a. Ceramah

b. Diskusic. Tanya jawab 

4. Media : a. Lembar balikb. Leaflet

            5. Waktu dan tempata. Hari / tanggal : Sabtu, 7 Desember 2013b. Waktu : menitc. Tempat : STIKes MERCUBAKTIJAYA Padang

6.       Setting tempat  

                                                                          

Keterangan  :  

            :  Pembimbing.

            :  Mahasiswa.

            :  Klien.

:  Keluarga klien.

Page 7: SSSS

7.      Organisasia.       Leader : Silvia Febrib.      Co Leader : Amelia Nofriyanic.       Observer : Afrianis Siskad.   Fasilitator : 1. Nora Yuliana

2. Resnita Niati3. Meri Purnama Sari 

A.    Kegiatan PenyuluhanNo Waktu Kegiatan Penyuluhan Kegiatan Peserta1 5 Menit Pembukaan :

  Mengucapkan salam.  Menjelaskan topic dan tujuan.  Menjelaskan kontrak waktu.

  Menjawab salam  Memperhatikan  Memperhatikan

2 15 Menit Pelaksanaan :  Menggali pengetahuan keluarga tentang

defenisi ISPA Pada Anak  Memberi reinforcement positif.  Menjelaskan defenisi ISPA Pada Anak  Menggali pengetahuan keluarga tentang

penyebab ISPA Pada Anak  Memberi reinforcement positif.  Menjelaskan penyebab Penyakit ISPA Pada

Anak  Menggali pengetahuan keluarga tentang siapa

yang beresiko tinggi terkena ISPA Pada Anak

  Memberi reinforcement positif.  Menjelaskan tanda dan gejala ISPA Pada

Anak  Menggali pengetahuan keluarga tentang gaya

hidup sehat pada penderita ISPA Pada Anak  Memberi reinforcement positif.  Menjelaskan gaya hidup sehat pada penderita

ISPA Pada Anak  Menggali pengetahuan keluarga tentang

pencegahan ISPA Pada Anak  Memberi reinforcement positif  Menjelaskan tentang pencegahan ISPA Pada

Anak  Menjelaskan tentang pencegahan ISPA Pada

Anak  Menjelaskan tentang jenis obat tradisional

 Mengemukakan pendapat.

 Mendengarkan. Memperhatikan. Mengemukakan

pendapat. Mendengarkan. Memperhatikan. Mengemukakan

pendapat. Mendengarkan. Memperhatikan Mengemukakan

pendapat Mendengarkan. Memperhatikan

 Mengemukakan pendapat

 Mendengarkan Memperhatikan Mengemukakan

pendapat Mendengarkan Memperhatikan Mengemukakan

pendapat

Page 8: SSSS

untuk penderita ISPA Pada Anak  Memberikan kesempatan kepada peserta

untuk bertanya.  Menjawab pertanyaan yang diajukan.

 Mendengarkan Memperhatikan

 Mengemukakan Pendapat

 Memperhatikan

3 5 Menit Penutup  Mengevaluasi bersama-sama keluarga atas

materi yang telah dibahas.  Menyimpulkan materi penyuluhan yang telah

dibahas.  Mengucapkan salam.

 Mengevaluasi.

 Mendengarkan dan memperhatikan.

 Menjawab salam

A.    Kriteria Evaluasi1.   Evaluasi Struktur

a)      Pengaturan tempat teratur, berbentuk persegi panjang.b)      Suasana tenang, tidak ada penghalang selama penyuluhan.c)      Tempat dan media penyuluhan dapat digunakan sesuai rencana.d)     Keluarga memperhatikan dan mendengarkan dengan baik

2.   Evaluasi Prosesa)      Selama proses berlangsung diharapkan keluarga dapat mengikuti seluruh kegiatan penyuluhan.b)      Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga berperan aktif.c)      Selama kegiatan berlangsung diharakan keluarga mengajukan pertanyaan.d)     Peran perawat sebagai pemberi penyuluhan terlaksana sesuai tujuan.

3.   Evaluasi Hasila.       Menjelaskan pengertian ISPA dengan benarb.      Mengetahui penyebab dari ISPA pada anakc.        Mengetahui tanda dan gejala penyakit ISPA pada anakd.       Mengetahui cara penularan penyakit ISPA pada anake.        Mengetahui cara pencegahan penyakit ISPA pada anakf.        Mengetahui dampak/bahaya penyakit ISPA pada anak

Page 9: SSSS

Materi ISPAI. Pengertian ISPA

ISPA adalah penyakit infeksi yang sangat umum dijumpai pada anak-anak dengan  gejala batuk, pilek, panas atau ketiga gejala tersebut muncul secara bersamaan (Meadow, Sir Roy. 2ffi2:153).

ISPA (lnfeksi Saluran Pernafasan Akut) yang diadaptasi dari bahasa Inggris Acute Respiratory Infection (ARl) mempunyai pengertian sebagai berikut:

l. Infeksi adalah masuknya kuman atau mikoorganisme kedalam tubuh manusia dan berkembang biak sehingga menimbulkan gejala penyakit.

2. Saluran  pernafasan adalah organ mulai dari hidung hingga alveoli beserta organ adneksa seperti sinus-sinus, rongga tengah dan pleura ISPA secara anatomis mencakup saluran pemafasan bagian atas.

3. Infeksi akut adalah infeksi yang berlansung sampai 14 hari. Batas 14 hari diambil untuk menunjukkan proses akut meskipun untuk beberapa penyakit yang digolongkan ISPA. Proses ini dapat berlangsung dari 14 hari (Suryana, 2005:57).

ISPA adalah suatu tanda dan gejala akut akibat infeksi yang terjadi pada setiap bagian saluran pernafasan baik atas maupun bawah yang disebabkan oleh jasad remik atau bakteri, virus maupun riketsin tanpa atau disertai radang dari parenkim. ( Whaley dan Wong, 2000 ).

Adapun pembagian ISPAsecara anatomis adalah sebagai berikut:1. ISPA ringanDitandai dengan satu atau lebih gejala berikut :

a. Batuk.b. Pilek dengan atau tanpa demam.

2. ISPA sedangMeliputi gejala ISPA ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :

a. Pernapasan cepat.1) Umur <>2) Umur 1-4 tahun : 40 kali/menit atau lebih.

b. Wheezing(nafas menciut-ciut).

Page 10: SSSS

c. Sakit atau keluar cairan dari telinga.d. Bercak kemerahan (campak).e. Khusus untuk bayi <2>

3. ISPA beratMeliputi gejala sedang atau ringan ditambah satu atau lebih gejala berikut :

a. Penarikan sela iga kedalam sewaktu inspirasi.b. Kesadaran menurun.c. Bibir/kulit pucat kebiruan.d. Stridor (nafas ngorok) sewaktu istirahat.e. Adanya selaput membrane difteri.

II. Penyebab ISPAa. Virus dan bakteri : virus influeuza sterptococcus, shapilococcus, haemopilus influerzae.b. Alergen spesifik : alergi yang disebabkan oleh debu asap dan udara dingin atau panas.c. Perubahan cuaca dan lingkungan : kondisi cuaca yang tidak baik seperti peralihan suhu

panas ke hujan dan lingkungan yang tidak bersih atau tercemar.d. Aktifitas : kondisi dimana anak memiliki kegiatan yang banyak tanpa memperhatikan

kondisi tubuh atau daya tahan tubuh yang dapat menyebabkan anak-anak menderita ISPA.e. Asupan gizi yang kurang.

III. Tanda dan Gejala ISPA1. Suhu badan balita <37°C.2. Terdapat batuk.3. Terjadi pilek.4.  Hidung tersumbat, karena adanya discharge atau cairan di rongga hidung anak, discharge hidung

sering dimulai sebagai discharge yang jernih kemudian kental berwarna kuning Purulen.5.  Nafas anak cepat, pada anak usia  l2 bulan sampai 5 tahun pernafasannya <40x/i.6. Nafas berbunyi wheezing.7. Nyeri pada tenggorokan.8. Terkadang anak tidak mau minum.

IV. PatofisiologiPerjalanan alamiah penyakit ISPA dibagi 4 tahap yaitu :

1. Tahap prepatogenesis : penyebab telah ada tetapi belum menunjukkan reaksi apa-apa.2. Tahap inkubasi : virus merusak  lapisan epitel dan lapisan mukosa. Tubuh menjadi lemah apalagi

bila keadaan gizi dan daya tahan sebelumnya rendah.3. Tahap dini penyakit : dimulai dari munculnya gejala penyakit, timbul gejala demam dan batuk.4. Tahap lanjut penyaklit, dibagi menjadi empat yaitu dapat sembuh sempurna, sembuh dengan

atelektasis, menjadi kronos dan meninggal akibat pneumonia.

Penyebaran PenyakitPada ISPA, dikenal 3 cara penyebaran infeksi, yaitu :

1. Melalui areosol (partikel halus) yang lembut, terutama oleh karena batuk-batuk.2. Melalui areosol yang lebih berat, terjadi pada waktu batuk-batuk dan bersin.

Page 11: SSSS

3. Melalui kontak langsung atau tidak langsung dari benda-benda yang telah dicemari oleh jasad renik.

Faktor RisikoFaktor-faktor resiko yang mempengaruhi terjadinya ISPA :

1. UsiaAnak yang usianya lebih muda, kemungkinan untuk menderita atau terkena penyakit

ISPA lebih besar bila dibandingkan dengan anak yang usianya lebih tua karena daya tahan tubuhnya lebih rendah.

2. Status ImunisasiAnnak dengan status imunisasi yang lengkap, daya tahan tubuhnya lebih baik

dibandingkan dengan anak yang status imunisasinya tidak lengkap.3. LingkunganLingkungan yang udaranya tidak baik, seperti polusi udara di kota-kota besar dan asap

rokok dapat menyebabkan timbulnya penyakit ISPA pada anak.

V. Penatalaksanaan1. Suportif :

• Meningkatkan daya tahan tubuh berupa nutrisi yang adekuat, pemberian multivitamin, dll.2. Antibiotik :

• Idealnya berdasarkan jenis kuman penyebab.• Utama ditujukan pada pneumonia, Influenza dan Aureus.• Menurut WHO :

o Pneumonia rawat jalan yaitu kotrimoksasol, Amoksisillin, Ampisillin, Penisillin Prokain.o  Pnemonia berat : Benzil penicillin, klorampenikol, kloksasilin, gentamisin.

• Antibiotik baru lain : Sefalosforin, quinolon, dll.

PencegahanHal-hal yang dapat dilakukan untuk mencegah terjadinya penyakit ISPA pada anak antara

lain :1. Mengusahakan agar anak memperoleh gizi yang baik, diantaranya dengan cara memberikan

makanan kepada anak yang mengandung cukup gizi.2. Memberikan imunisasi yang lengkap kepada anak agar daya tahan tubuh terhadap penyakit baik.3. Menjaga kebersihan perorangan dan lingkungan agar tetap bersih.4. Mencegah anak berhubungan dengan klien ISPA. Salah satu cara adalah memakai penutup

hidung dan mulut bila kontak langsung dengan anggota keluarga atau orang yang sedang menderita penyakit ISPA.

VI. Komplikasi ISPA1. Asma

Page 12: SSSS

Asma adalah berulang atau batuk persisten yang disebabkan oleh suatu kondisi alergi non infeksi dengan gejala : sesak nafas, nafas berbunyi wheezing, dada terasa tertekan, batuk biasanya pada malam hari atau dini hari.

2.  Kejang demamKejang demam adalah bangkilan kejang yang terjadi pada kenaikan suhu tubuh (suhu

rentan lebih dari 38oC) dengan gejala berupa serangan kejang klonik atau tonik klonik bilateral. Tanda lainnya seperti mata terbalik keatas dengan disertai kejang kekakuan atau kelemahan, gerakan sentakan berulang tanpa didahului kekakuan atau hanya sentakan kekauan fokal.

3. TuliTuli adalah gangguan sistem pendengaran yang terjadi karena adanya infeksi yang

disebabkan oleh bakteri atau virus dengan gejala awal nyeri pada telinga yang mendadak, persisten dan adanya cairan pada rongga telinga.

4. SyokSyok merupakan kondisi dimana seseorang mengalami penurunan fungsi dari system

tubuh yang disebabkan oleh babagai faktor antara lain : faktor obstruksi contohnya hambatan pada system pernafasan yang mengakibatkan seseorang kekurangan oksigen sehingga seseorang tersebut kekurang suplay oksigen ke otak dan mengakibatkan syok.

Pencegahan ISPA pada BalitaKegiatan atau jenis-jenis yang dapat dilakukan dalam mencegah terjadinya penyakit

ISPA pada anak antara lain :1. Perbaikan peningkatan gizi pada bal ita

a. Penyusunan atau pengaturan menub. Cara pengolahan makananc. Variasi menu

2. Perbaikan dan santasi lingkungan3. Pemeliharaan Kesehatan perorangan4. Tindakan preventif

a. Memberikan imunisasi pada gorongan yang rentan terhadap penyakit tertentub. Isolasi terhadap penderita ISPA

5. Perawatan dan pengobatan ISPA di rumaha. Memberi makanPemberian makanan yang cukup dan bergizi untuk menghindari penurunan berat badan

yang akan rnengakibatkan malnutrisi. Berikan makan sedikit-sedikit tapi sering dari biasanya, lebih-lebih jika anak muntah. pemberian ASI pada bayi yang  menyusui juga tetap diberikan.

b. Pemberian cairan atau minumanAnak dengan infeksi saluran pernafasan dapat kehilangan cairan lebih banyak dari

biasanya terutama bila demam, menambah pemberian minum atau cairan untuk menghindari dehidrasi. Dehidrasi akan melemahkan anak dan dapat memperberat penyakitnya, pemberian cairan akan membantu mengencerkan dahak,

c. Menjaga kelancaran pernafasanMenjaga kelancaran pernafasan dengan cara mengajarkan anak agar bila ia batuk

lendirnya dikeluarkan.d. Bersihkan hidung

Page 13: SSSS

Membersihkan hidung dengan memakai kain bersih yang lunak untuk membersihkan lubang hidung,jika hidung tersumbat karena ingus yang telah mengering, tetesilah dengan air garam untuk membasahinya.

e. Mengatasi panasUntuk anak usia 2bln - 5tahun demam diatasi dengan paracetamol dan atau dengan

kompres (bayi dibawah 2 bulan dengan demam harus segera dirujuk). Pemberian kompres dengan cara : gunakan kain bersih celupkan pada air (air hangat kuku) peras seperlunya, kemudian letakkan diatas dahi anak, lipat paha, lipat ketiak, ulangi bila kan sudah dingin.

f. IstirahatBerikan istirahat yang cukup karena dengan istirahat gejala bisa berkurang.g. Mengamati tanda-tanda bahaya yang mungkin timbul seperti sesak nafas, nafas cepat,

anak tidak mampu minum, suhu tubuh tinggi, bila terjadi segera bawa anak ke pelayanan kesehatan agar komplikasi tidak terjadi.

DAFTAR PUSTAKAMeadow,Sir Roy dan Simen.2002.Lectus Notes:Pediatrika.Jakarta:PT.Gelora Aksara

PratamaNgastiyah,1997.Perawatan Anak sakit.Jakarta:EGCNotoadmodjo.2003.Ilmu Kesehatan Masyarakat.jakarta ;EGCDr.Karel A,L,Staa,SpA Mila Meila Sari.2005.Menjadi Dokter Anak di rumah.