Sri Wiyanti , S.S., M.Hum .

27
Sri Wiyanti, S.S., M.Hum. Sri Wiyanti, S.S., M.Hum.

description

Sri Wiyanti , S.S., M.Hum. LINGUISTIK KOMPARATIF & DASAR PERBANDINGAN. Linguistik Historis Komparatif. Pengertian Tujuan Linguistik Historis Komparatif Sejarah Linguistik Historis Komparatif Dasar Perbandingan 1. Bidang Perbandingan 2. Kesamaan Bentuk 3. Penetapan Kata Kerabat. - PowerPoint PPT Presentation

Transcript of Sri Wiyanti , S.S., M.Hum .

Page 1: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Sri Wiyanti, S.S., M.Hum.Sri Wiyanti, S.S., M.Hum.

Page 2: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Pengertian Tujuan Linguistik Historis Komparatif Sejarah Linguistik Historis KomparatifDasar Perbandingan

1. Bidang Perbandingan

2. Kesamaan Bentuk

3. Penetapan Kata Kerabat

Linguistik Historis Komparatif

Page 3: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Pengertian

Linguistik Historis Komparatif merupakan cabang linguistik yang mempersoalkan bahasa dalam bidang waktu serta perubahan-perubahan unsur bahasa yang terjadi pada kurun sekurang-kurangnya dua periode.

Page 4: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Tujuan Linguistik Historis Komparatif(Bynon, 1979; Lehmann, 1995; Crowley, 1987)

Deskripsi perbandingan kesamaan dan kemiripan bahasa cabang.

Penentuan persentase kemiripan dan kesamaaan (kekerabatan) menggunakan leksikostatistik.

Page 5: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Penentuan masa pisah dengan glotokronologi.

Pengelompokan bahasa-bahasa yang diteliti.

Menemukan pusat-pusat penyebaran bahasa proto dan gerak migrasi yang pernah terjadi.

Page 6: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Terbentuknya proto bahasa melalui kegiatan rekonstruksi

Deskripsi terhadap refleksi fonem proto terhadap bahasa cabang

Page 7: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Pengelompokkan bahasa didasarkan pada penghitungan leksikostatistik dan glotokronologi

Tingkat Bahasa Waktu Pisah (time

depth) dalam abadPersentase Kata

Kerabat

Bahasa (Language) 0-5 100-81

Keluarga (Family) 5-25 81-36

Rumpun (Stock) 25-50 36-12

Mikrofilum 50-75 12-4

Mesofilum 75-100 4-1

Makrofilum 100 ke atas 1- kurang dari 1

Page 8: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Sejarah Linguistik Komparatif

Periode 1 (1830-1860)Periode ini dimulai dengan Franz Bopp

berkebangsaan German(1791-1867). Beliau dianggap sebagai tokoh yang meletakkan dasar-dasar Ilmu Perbandingan Bahasa

Boop membandingkan akhiran-akhiran dari kata kerja dalam bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia, dan German (terbit tahun 1816).

Page 9: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Rasmusk Kristian Rask dari Denmark (1791-1867)

Melakukan penelitian kata-kata dalam bahasa German mengandung unsur-unsur bunyi yang teratur hubungannya dengan kata-kata bahasa Indo Eropa lainnya.

(perbandingan bahasa German Utara, bahasa Baltik, Slavia, Keltik, Baskia, dan Finno-Ugris.

Page 10: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Friedrich von Schlegel (1772-1829)

Menunjukkan hubungan antara bahasa Sanskerta, Yunani, Latin, Persia, dan German

Menetapkan bahasa-bahasa tersebut sebagai bahasa Fleksi dan bahasa berafiks.

August von Schlegel menambahkan bahasa tanpa struktur gramatika.

Page 11: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

F.Pott (1802-1887)Menyelidiki etimologi dari

bahasa-bahasa Indo German

Page 12: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Wilhelm von Humboldt (1767-1835)

Menyempurnakan pengklasifikasian bahasa yang sudah dilakukan von Schlegel, yaitu:

1. bahasa isolatif (menggantikan istilah bahasa tanpa struktur gramatika,

2. bahasa fleksi (bahasa yang mengenal konjungsi),

3. bahasa aglutinatif (menggantikan bahasa berafiks),

4. bahasa inkorporatif (memadukan verba, subjek, objek).

Page 13: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Periode II (1861-1880)

August Schleicher (1823-1868) seorang botanis

Mencetuskan Stammbaumtheorie ‘teori batang pohon’ (1866)

Kata-kata berkembang dari satu suku kata sebagai akar menjadi kata-kata baru

Page 14: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

G. Curtius (1820-1885) Menerapkan metode perbandingan untuk

Filologi Klasik , khususnya mempelajari bahasa Yunani

Page 15: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Max Muller dan D.Whitney (1827-1894)

Muller menghubungkan kelas-kelas bahasa dengan tipe-tipe sosial; bahasa isolatif (bahasa keluarga); bahasa aglutinatif (bahasa pengembara); bahasa fleksi (bahasa masyarakat yang sudah mengenal negara).

Whitney menambahkan istilah polisintesis untuk menyebutkan bahasa inkorporatif.

Page 16: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Periode III (1880-akhir abad XIX)

Muncul aliran Junggrammatiker yang mendukung hukum Grimm

Menjadikan Linguistik Historis Komparatif sebagai sebuah ilmu yang eksak dalam metode-metodenya.

Tokoh yang terpenting Karl Brugmann, H. Osthoff, dan A. Leskien.

Page 17: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Periode IV (awal abad XX)

Pada periode ini lahir bermacam-macam aliran baru, antara lain:

Fonetik Psikolinguistik Sosiolinguistik Aliran Praha

Page 18: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

DASAR PERBANDINGAN BAHASA

Tiap bahasa di dunia dapat diperbandingkan karena bahasa-bahasa tersebut memiliki ciri kesemestaan bahasa, yaitu:

1.Kesamaan bentuk dan makna

2.Tiap bahasa memiliki perangkat unit fungsional terkecil, yaitu fonem dan morfem.

3.Tiap bahasa memiliki kelas-kelas tertentu

Page 19: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Kemiripan bentuk dan makna yang terjadi dalam bahasa-bahasa dapat terjadi karena faktor:

1.Warisan langsung dari bahasa proto

2. Pinjaman

3.Kebetulan

Page 20: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Ciri Warisan langsung dari bahasa proto

Memiliki persamaan unsur kebahasaan yang meliputi kata-kata pokok, yaitu kata-kata yang dimiliki semua bahasa (cognate)

Persamaan itu relatif logis dan konsisten, misalnya dalam perubahan bunyi.

Contoh bunyi [p] pada bahasa-bahasa di Eropa selatan dalam bahasa-bahasa di Eropa utara berupa bunyi [f]

Page 21: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Ciri Kata Pinjaman

Berupa kata-kata yang mengandung pengertian yang semula tidak dimiliki oleh bahasa peminjam.

Berupa kata-kata yang mengandung nilai rasa tertentu; lebih sopan bila dinyatakan dengan kata pinjaman.

Page 22: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Ciri persamaan karena kebetulan

Penutur yang bahasanya mengandung persamaan tidak pernah berhubungan, baik fisik maupun kultural.

Jumlah unsur bahasa yang mengandung persamaan sangat sedikit.

Page 23: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Penetapan Kata Kerabat

1.Sejumlah besar kosakata dari suatu kelompok bahasa tertentu memperlihatkan kesamaan yang besar

contoh Gloss Melayu Aceh Batak

Tebu tebu tebe tobu

Padi padi pade page

Page 24: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

2. Perubahan fonetis memperlihatkan sifat yang teratur (hukum bunyi)

Contoh

Gloss Tagalog Bali

layar layag layah

ratus gatos hatos

/r/ > /g/ > /h/

Page 25: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Contoh lain

Indonesia Jawa Bali

padi pari pale

empedu peru folu

/d/ > /r/ > /l/

Page 26: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

3. Semakin dalam menelusuri sejarah bahasa kerabat, semakin banyak ditemukan kesamaan antara pokok-pokok yang diperbandingkan.

Page 27: Sri  Wiyanti , S.S.,  M.Hum .

Marga asih nama jalannyaTerima kasih perhatiannya