spwr
-
Upload
shaumi-arif-al-faizin -
Category
Documents
-
view
53 -
download
0
Transcript of spwr
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 1/17
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pada prakteknya semua sistem kontrol yang diimplementasikan hari ini pada
dasarnya dikontrol oleh komputer. Oleh karena itu penting untuk memahami
sistem yang dikontrol komputer (computer-controlled system) dengan baik.
Beberapa sistem bisa dilihat sebagai pendekatan dari sistem kontrol analog,
namun ini merupakan cara yang buruk karena tidak semua potensi dari sistem
kontrol komputer dapat digunakan.
Sistem kontrol komputer bisa dideskripsikan pada gambar 1.1.
Pada tahun 1950 an saat muncul ide menggunakan komputer dalam proses
kontrol, terbentur dengan fakta bahwa tidak ada keuntungan yang bisa didapat
dari mengontrol dengan menggunakan komputer yang ada pada saat itu.
Komputer saat itu terlalu besar, mengonsumsi energi yang besar, dan tidak terlalu
reliable. Sampai pada 1990an muncul mikroprocessors yang harganya hanya
beberapa dolar. Hal ini memberikan dampak yang besar pada dunia industri saat
itu.
Pada perkembangannya muncul special-purpose computers, yang disebut
mikrokontroler (gambar1.2), dimana chip komputer standard telah dintegrasikan
Gambar1.1 : Skema kontrol komputer
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 2/17
2
dengan A-D dan D-A converter, register dan fitur lainnya yang memudahkan
interface dengan peralatan fisik seperti terlihat dalam gambar 1.3. Perbedaannya
dengan mikroprocessor adalah jka mikroprocessor bersifat general purpose (jika
ingin digunakan masih membutuhkan tambahan komponen: memori, dll) sedang
mikrokontroller bersifat special purpose seperti dijelaskan diatas. Kecil, relatif
murah, dan handal adalah alasan utama penggunaan mikrokontroler.
Saat ini mikrokontroler tersembunyi dalam banyak peralatan elektronik. HP, oven,
kulkas tidak dapat lepas dari kerja mikrokontroler di dalamnya. Mikrokontroler
juga dapat melakukan algoritma fungsi kontrol seperti PID. Dengan
karakteristiknya sebagai komponen digital dan berbagai fitur kontrol yang bisa
dilakukan serta luasnya range pemakaian, mempelajari mikrokontroler adalah
penting dan contoh yang tepat untuk dipelajari dalam pengenalan teori kontrol
komputer (bagian dari mata kuliah sistem pengaturan waktu ril).
Di makalah ini akan dibahas mengenai pengenalan mikrokontroler, mulai sejarah
perkembangan, komponen, fungsi kontrol, dan aplikasinya dalam masa kini.
B. Tujuan Penulisan
Gambar1.3 : Diagram block mikrokontroler
Gambar1.2 : Salah satu jenis mikrokontroler, Atmega 8535
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 3/17
3
Tujuan dari penulisan ini adalah agar pembaca memiliki pamahaman yang lebuh
baik mengeanai mikrokontroler dari sisi seajarah singkat perkembangannya dan
komponen komponen yang terdapat di dalamnya.
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 4/17
4
BAB II
PEMBAHASAN
A. Sejarah Perkembangan Mikrokontroler
Perkembangan mikrokontroler tidak dapat dilepaskan dari kemunculan
mikroprosesor. Mikroprosesor pertama dibuat oleh sebuah perusahaan kecil (pada
waktu itu) yaitu Intel (integrated electronics) pada awal 1970 an. Chipset ini
dipasarkat sebagai “general -pur pose” yang ditujukan untuk aplikasi dimana chips
logika digital dibutuhkan. Chipset ini sukses dan dalam rentang waktu yang tidak
lama Intel mengembangkan general purpose mikroprosesor 4 bit yang disebut
4004.
Pada 1974 sebuah single chip mikroprosesor generasi kedua yang lebih powerful
dibuat. Tidak lama kemudian disusul oleh Intel 8080. Keduanya 8008 dan 8080
beroperasi dengan supply +5V. Pada waktu yang sama, Motorola meluncurkan
mikroprosesor pertamanya, 6800, yang juga merupakan prosesor 8 bit. Arsitektur
yang digunakan pada Intel 8080 dan Motorola 6800 sangat berbeda. Intel 8080
menggunakan arsitektur berbasis regist r dengan register AX, BX, CX, DX dan
HL, semua 16 bit tapi dapat digunakan sebagai 8 bit pasangan register
sehinggaregister AX bisa digunakan sebgai 2 register yang terpisah AH dan AL.
AH adalah register byte lebih tinggi dan AL byte lebihy rendah. Dengan cara ini
register AX, BX, CX, DX dan HL bisa digunakan sebagai AH, AL, BH, BL, CH,
CL, DH, DL, H dan L. Hal lain tentang 8080 adalah I/) map terpisahnya. Ini
berarti untuk melakukan byte-wide input/output ke hardware, instruksi khusus
digunakan: IN untuk input dari byte-wide input ports, OUT untuk output ke byte-
wide output ports. Akses ke memori termasuk akses ke memori yang berbeda
menggunakan instruksi MOV.
Mikroprosesor Motorola 6800 menggunakan apa yang disebut “Memory mapped
I/O” yang berarti keduanya memori dan byte-wide input/output berbagi map
memory yang sama. Register dari mikroprosesor ini lebih kecil, terdiri dari dua 8
bit akumulator (A dan B) dan 16 bit index register yang disebut X. Untuk meng
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 5/17
5
input data dari memory atau dari I/O membutuhkan penggunaan instruksi LDAA,
untuk menulis data ke memori atau I/O membutuhkan penggunaan instruksi
STAA. Akses ke register X adalah via LDX dan STX.
Intel dan motorola telah membuat perbedaan fundamental dalam arsitektur selama
pengembangan mikroprosesor selanjutnya. Selanjutnya mikroprosesor Intel 8080
berkembang menjadi 8085 (tetap 8 bit), kemudian generasi ketiga mikroprosesor
16 bit 8086 lahir dan digunakan pada PC pertama IBM. Kemudian diikuti oleh
80186, 80286, 800386 (prosesor 32 bit) dan 80486, dan kemudian Pentium (64 bit
prosesor). Prosesor 80x86 dan Pentium didesain untuk digunakan dalam PC dan
mempunyai memory maps yang besar.
Mikroprosesor Motorola 6800 digantikan oleh 6809 (8 bit), kemudian 68000 (16
bit), 68010, 68020, dan 68030 digunakan pada banyak aplikasi dan PC AppleMAC. Prosesor Intel 8080 kemudian digunakan untuk banyak jenis
mikrokontroler termasuk 8048 dan 8051. Mikrokontroler 8051 tetap eksis hari ini
tetapi diproduksi oleh Philips. Mikroprosesor Intel 8048 pertama dikomersialkan
pada 1977. Dan digunakan terutama pada keyboard PC. Motorola sendiri
memproduksi mikrokontroler dengan berbasis 6800 (6805, 6808, 6811 yang tetap
eksis sampai hari ini). Jadi banyak mikrokontroler yang populer hari ini berbasis
pada dua arsitektur yaitu mikroprosesor 8080 dan 6800
Gambar2.1 : Mikroprosesor Intel 8080
Gambar2.2 : Mikroprosesor Motorola 6800
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 6/17
6
Namun mikrokontroler pertama di dunia , berdasar pengakuan dari Smithsonian
Institute, dibuat oleh insinyur Texas Instrument Gary Boone and Michael Cochran
pada tahun 1971. Mikrokontroler ini berhasil mengkombinasikan read-only
memory, read/write memory, processor and clock on one chip and was targeted at
embedded systems. Mikroprosesor ini disebut TMS 1000 dan pertama kali
dikomersialkan tahun 1974.
Hari ini mikrokontroler 8-bit termurah tersedia dalam harga dibawah 0.25 dolardan mikrokontroler 32-bit sekitar 1 dolar.
Gambar2.3 : Mikrokontroler TMS1000 buatan Texas Instrument
Gambar2.4 : Mikrokontroler INTEL 8051
Gambar2.5: Mikrokontroler ATmega 89S51 yang kompatibel dengan intel 8051 yang banyak
terdapat dipasaran
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 7/17
7
B.Sekilas tentang Mikroprosesor
Sebleum mengenal lebih jauh mengenai mikrokontroler ada baiknya lebih dulu
mengenal mikroprosesor dan komponen yang mendukung penggunaannya.
Mikroprosesor adalah sebuah IC yang berfungsi untuk melakukan berbagai
instruksi logika , semacam otak, dan untuk mengoperasikannya dibutuhkan
integrasi dengan chip memory untuk membaca dan menulis data.
Memory sendiri berfungsi menyimpan data. Memori memiliki beberapa tipe:
1. Read Only Memory (ROM). Memori ini hanya bisa membaca, data
disimpan di dalam device memori selama proses pembuatan memorinya.
2. Erasable Programable Read only Memory (EPROM). Sama dengan ROM
tetapi pengguna dapat memprogramnya. Isi dari memori dapat dihapus
dengan meletakkan memori dibawah pengaruh radiasi ultraviolet sealma
beberapa saat. Sehingga memori ini bisa dipakai berulang kali.
3. Electrically Erasable Programable Read Only Memory (EEPROM). Sama
dengan EPROM tetapi sebagian atau seluruh isi memori dihapus
menggunakan mikroprosesor.
Keduanya ROM dan EPROM digunakan untuk kode program dari mikroprosesor
yang digunakan pada embedded syste, contohnya mikroprosesor yang digunakan
pada aplikasi dimana kode program selalu sama dan didesain untuk mengeksekusi
setiap sistem dinyalakan. Kebanyakan pengembangan program dikerjakan dengan
EPROM atau EEPROM, ROM digunakan pada hasil final (ketika semua kode
program telah selesai dites).
Ketika memory digunakan dengan kebutuhan utama untuk menyimpan data, maka
dibutuhkan jenis memori lain untuk keperluan membaca dan menulis data ,
disebut data dinamik, yang akan berubah selama pengoperasian program. Untuk
keperluan ini digunakan RAM (Random Acces Memory). Jadi sistem
mikroprosesor pada umumnya akan mengandung keduanya ROM (bisa EPROM,
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 8/17
8
EEPROM, atau ROM) untuk menyimpan data dan RAM untuk menimpan data
dinamik.
C. Komponen Mikrokontroler
Jika mikroprosesor adalah general-purpose maka mikrokontroler adalah special
purpose karena telah ditentukan kegunaannya. Mikrokontroler dapat diibaratkan
seperti mikroprosesor, memory, input-output yang semuanya diletakkan dalam
satu buah chip.
Gambar2.6:Hubungan antara mikroprosesor dan memori eksternal
Gambar2.7:Komponen utama sebuah mikrokontroler
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 9/17
9
Dari gambar2.7 diatas, mikrokontroler minimal memiliki CPU, Memory, dan, I/O
ports dan bus yang memungkinkan semua bagian dalam mikrokontroler
berhubungan
Kebanyakan mikrokontroler juga mengombinasikan perangkat lain untuk
memudahkan interface dengan hardware yang dikontrol seperti:
1. Timer: Memungkinkan kontroler untuk melakukan fungsi untuk periode
waktu yang ditentukan oleh pengguna.
2. Port serial I/O: Memungkinkan lalu lintas data antara microcontroler dan
perangkat lain seperti PC atau mikrokontroler lainnya
3. ADC memungkinkan mikrokontroler untuk menerima input data analog
dalam melakukan pengontrolan. Contoh : sinyal dari sensor.
Gambar di atas mengilustrasikan mikrokontroler dan berbgai sub units yang
diintegrasikan di dalamnya. Jantung dari mikrokontroler adalah pusat CPU. Pada
Gambar2.8:Komponen dalam sebuah Mikrokontroler
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 10/17
10
masa lalu secara tradisional berbasis pada unit mikroprosesor 8-bit. Sebgai
contoh, Motorola menggunakan basic mikroprosesor 6800 pada perangkat
mikrokontroler 6805/6808.
a. komponen utama mikrokontroler
Memori
Jumlah dari memori yang terkandung dalam mikrokontroler bervariasi tergantung
jenis mikrokontroler. Beberapa bahakan tidak ada memori yang terintegrasi di
dalamnya (contohnya Hitachi 6503, sekarang berhenti diproduksi). Namun,
kebanyakan mikrokontroler modern mempunya memori terintegrasi di dalamnya.
Memori ini akan dibagi ke dalam ROM dan RAM, dimana biasanya kapasitas
ROM lebih besar dibanding dengan RAM.
Biasanya jumlah memori tipe ROM akan bervariasi antara 512 bytes dan 4096
bytes, meskipun begitu beberapa mikrokontroler 16bit seperti Hitachi H8/3048
bisa mempunya memori tipe ROM sebanyak 128 Kbytes.
Memori tipe ROM, seperti yang telah disebutkan, digunakan untuk menyimpan
kode program. ROM bisa berupa ROM, EPROM, atau EEPROM. Kapasitas dari
RAM biasanya lebih kecil dengan range antara 25 bytes sampai 4kbytes.
I/O ports
I/O ports digital mendefinisikan bagaimana microcontroler berhubungan dengan
luar (secara digital). I/O digital bisa dikelompokkan kedalam port byte wide (8 8
bit digital) yang bisa dikonfigurasi sebagai input bit atau output bit. Ada beberapa
pengecualian, seperti microchip PIC 16C54 dengan satu 6-bit RA port dan sebuah
byte wide RB port.Jumlah dari port I/O bervariasi, tergantung dari ukuran mikrokontroler.
Mikrokontroler 8 bit yang sangat sederhana mempunya paling sedikit 4 bits I/O,
untuk kegunaan high-end dapat mempunyai 33 bit I/O port (beberapa
mikrokontroler 16 bit bisa mempunyai sekitar 78 bit I/O).
Antrmuka naya secara umum seperti yang diilustrasikan di bawah:
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 11/17
11
Mikrokntroler bisa digunakan untuk mengoperasikan LED dan relay. Tidak semua
port output mikrokontroler bisa mengendalikan LED secara lengsung; beberapa
membutuhkan antarmuka melalui sebuah buffer. Pada contoh di atas, relay
dikendalikan dengan sebuah buffer.
CPU
Adalah bagian yang mempunyai kemampuan untuk melakukan operasi
matematika seperti mengali, membagi, menambah, dan mengurang dan memindah
isinya dari satu alamat memori ke alamat lainnya. Baik memori maupun
mikrokontroleer tersusun dari register
BUS
Bagian yang memungkinkan memori, I/O port, dan CPU berkomunikasi. Secara
fisik merepresentasikan sekelompok 8,16, atau lebih kabel. Ada dua tipe bus; bus
alamat dan data. Bus alamat terdiri dari garis sejumlah memory yang akan
Gambar2.9:Typical interface
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 12/17
12
dialamati dan bus data sejumlah (selebar) data. Bus alamat berfungsi untuk
mengirimkan alamat dari memory CPU dan bus data menghubungkan semua blok
dalam mikrokontroler.
b. komponen tambahan pada mikrokontroler
Kebanyakn mikrokontroler mengandung sejumlah modul hardware. Pada masa
lalu kebanyakan dari modul ini didesain terpisah pada sistem mikroprosesor
konvensional. Mengintegrasikan modul modul ini dalam sebuah chip
microcontroler memungkinkan kegunanaan yang lebih besar dalam sebuah chip
dan menghemat tempat.
Modul yang biasanya juga terdapat dalam sebuah mikrokontroler:
1. Timer
2. Serial I/O
3. A-D converter
Timer
Kemampuan mikrokontroler yang biasanya dibutuhkan adalah kemapuan untuk
menghidupkan output (contohnya LED aatau relay) dalam periode tertentu. Ini
bisa dilakukan dengan menghidupkan device, yang kemudian menyebabkan
mikrokontroler untuk mengurangi angka tertentu hingga nol (proses yang akan
menyebabkan mikrokontroler melakukan fungsinya dalam waktu tertentu),
kemudain mematikan lagi device tersebut.
Metode ini, menghidupkan device dalam periode tertentu adalah membuang
waktu karena mikrokontroler tidak dapat melakukan apapun selama prosesmenunggu. Kebanyakan mikrokontroler mempunyai paling tidak satu modul
timer.
Input yang memungkinkan timer digunakan untuk meghitung durasi lama input
yang akan dimasukkan diilustrasikan oleh gambar 2.11
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 13/17
13
Pada contoh ini batang mototr yang berputar akan memproduksi sebuah pulsa
untuk tiap rotasi , mikrokontroler akan menhitung waktu yang dibutuhkan unutk
melakukan satu rotasi dan kemudian menentukan kecepatan sudut dari motor.
Gambar2.10:Timer input
Gambar2.11:Timer output
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 14/17
14
Gambar diatas mengilustrasikan bagaimana timer output bisa digunakan untuk
memproduksi output berupa pulse train, yang mungkin bisa digunakan untuk
mendrive perangkat berupa motor stepper misalnya. Timer diatur sehingga
mempunya waktu on dan off tertentu.
Unit timer juga bisa digunakan untuk menghasilkan delay. Timer diprogram
dengan nilai tertentu yang akan dihitung mundur sampai bernilai 0. Ketika timer
mencapi 0 flag akan diset. Flag bisa dideteksi oleh software sehingga
mikrokontroler akan mengetahui ketika timer telah mencapai 0. Karena waktu
yang dibutuhkan timer untuk mencapai 0 dari nilai tertentu merupakan hasil kali
nilai itu dengan periode pengurangan maka waktu delay dapat dihasilkan. Periode
pengurangan itu sendiri diihasilkan oleh frekuensi clock crystal sehingga waktu
delay sangat akurat.
Serial Port
Beberapa mikrokontroler memiliki serial port yang memungkinkan
mikrokontroler untuk berkomunikasi dengan PC atau mikrokontroler lain melalui
2 pasang kabel. Kekurangan dari serial port adalah berkurang kecepatan transfer
data. Serial port ini biasanya berupa Serial Communication Interface (SCI).
Gambar2.12: Serial Port
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 15/17
15
Diagram diatas menunjukkan bagaimana mikrokontroler dengan SCI
dikoneksikan dengan perangkat lain (bisa berupa PC) melalui sepasang kabel
(untuk mengirim dan menerima). Perlu dicatat bahwa logic level dari SCI adalah
TTL. Oleh karena itu dibutuhkan antarmuka TTL ke RS232 jika mikrokontroler
akan dihubungkan ke PC untuk mengonversi level sinyal dari TTl ke Rs232.
Analog – Digital Converter
Pada dunia nyata sinyal biasanya berupa sinyal analog. Contohnya sensor yang
mengonversi suhu ke dalam bentuk sinyal listrik analog. Sehingga dibutuhkan
sebuah ADC agar mikrokontroler untuk membaca hasil pengukuran sensor karena
mikrokontroler mengoleh data secara digital.
Kebanyakan kontroler saat ini adalah 8bit yang artinya mepunyai range256
(2^8=256). Kaitannya dengan ADC adalah jika sensor membaca 0V pada 8bit
ADC maka digital outputnya adalah 0. Jika 5 Volt maka output digitalnya 255.
Jika sensor membaca 2,9 V maka dengan perhitungan
2.9V/5V = X/255
X = 2.9*255/5 = 148
Gambar2.13:Konversi sinyal analog-digital
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 16/17
16
Semakin tinggi bitnya semakin akurat hasil pembacaan dari sinyal analog, namun
juga berarti membutuhkan waktu yang lebih lama untuk memprosesnya atau
dibutuhkan CPU dengan kecepatan lebih tinggi agar waktu yang dibuthkan tetap.
Setelah semua komponen ada maka hal yang terakhir dibuthkan adalah program
karena mikrokontroler tidak dapat beroperasi sendiri tanpa program di dalamnya,
Bahasa pemrograman yang digunakan dapat berupa bahasa assembly ataupun C.
Gambar2.14: Diagram lengkap dari mikrokontroler
5/11/2018 spwr - slidepdf.com
http://slidepdf.com/reader/full/spwr 17/17
17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Mikrokontroler adalah suatu perangkat terintegrasi yang di dalamnya terdapat
komponen utama berupa CPU, memori, I/O port dan komponen pendukung yang
dapat berupa timer, Analog-Digital Converter, dan serial I/O. Mikrokontroler
pertama kali diperkenalkan pada tahun 1971 yaitu TMS1000 buatan Texas
Instrument. Untuk mengoperasikan sebuah mikrokontroler dibutuhkan program
yang biasanya berupa bahasa assembly ataupun bahas C.
Perbedaan utama antara mikroprosesor dan mikrokontroler terutama terletak pada
fungsinya, jika mikroprosesor membuthkan tambahan memori ataupun I/O port
maka mikrokontroler telah memiliki semuanya dalam sebuah chip. Jadi bisa
diumpamakan bahwa mikroprosesor benar beenar jantung dai komputer sedang
mikroprsesor merupakan komputer dalam bentuk mini.
B. Saran
Saran dan kritik dari pembaca sangat dibutuhkan oleh penulis dalam penyusunan
makalah selanjutnya agar dapat dihasilkan karya yang lebih baik.