Spontanitas Dan Keseimbangan Semester 4 Pak Iip
-
Upload
fransentinowahyuagustina -
Category
Documents
-
view
21 -
download
13
description
Transcript of Spontanitas Dan Keseimbangan Semester 4 Pak Iip
Spontanitas dan Keseimbangan
Apa perbedaan antara proses reversibel dan ireversibel?Bagaimana hubungan perubahan entropi dengan aliran panas yang menyertainya?
secara umum :
Perubahan ireversibel adalah perubahan nyata atau alamiah atau spontan
Sistem terisolasi :
Apakah mungkin dS<0 ?
1
Perubahan dalam sistem terisolasiBayangkan adanya suatu ruangan terisolasi dimana ruangan ini terbagi menjadi dua ruangan, α dan β, dengan adanya sekat imajiner. Temperatur kedua ruangan ini masing-masing adalah Tα dan Tβ.Apa yang terjadi jika Tα ≠ Tβ ?
/ / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / / /
spontan : atau
keseimbangan :
Perubahan Keadaan pada Temperatur KonstanTinjau hubungan entropi dan hukum pertama termodinamika:
2
def. : Energi bebas Helmholtz (U dan S : fs keadaan A : fs keadaan)
-W ≤ -∆A
maksimum kerja yang dihasilkan di lingkungan (yaitu -W) dalam perubahan keadaan pada temperatur konstan sama dengan turunnya energi Helmholtz
Perubahan keadaan pada T dan p tetap.
Def. Energi bebas Gibbs fs. Keadaan.
Wa ≤ -∆G
Maksimum kerja yang dihasilkan (selain kerja PV) dalam perubahan keadaan pd T dan P tetap, sama dengan turunnya energi bebas Gibbs.
Jika tidak ada kerja lain kecuali kerja PV 3
Pada perubahan keadaan dengan T dan p tetap:
terjadi perubahan spontan atau alamiah atau nyata perubahan spontan kearah sebaliknya. sistem ada dalam keseimbangan.
Batasan Kondisi spontanitas Kondisi keseimbangan Sistem terisolasi T konstan T, P konstan
T,V konstan T, P konstan
Contoh soalBuktikan : pada proses P dan T tetap1. Untuk pdt dan cair : Untuk gas : 2. untuk proses pada sel elektrokimia
Persamaan-persamaan fundamental termodinamika
4
(untuk )
Diferensial eksak
dif. total:
turunan silang dari persamaan:
persamaan diatas adalah dif. eksak jika dan hanya jika
5
jika persamaan dif. tidak
eksak.Persamaan-persamaan fundamental term. adalah eksak berlaku turunan silang:
Hubungan termodinamika Maxwell:
Contoh soal1. Untuk gas ideal: Buktikan hukum Boyle
(perubahan pV pada T tetap) secara termodinamika.a. Jika gas memenuhi persamaan b.Tentukan ΔA dan ΔG
2.Hitung ΔU dalam satuan kJ untuk gas nitrogen (sebagai gas van der Waals) apabila volumenya diubah dari 22 L/mol menjadi 66 L/mol pada temperatur tetap 27 oC. Konstanta van der Waals untuk nitrogen: a = 1,390 L2.atm.mol-2 dan b = 3,913x10-2 L.mol-1
Penentuan koef. Joule-Thomson6
Temp. Inversi:
Sifat-sifat G
7
untuk zat murni :
padat dan cair :
gas (ideal) :
Persamaan Gibbs-Helmholtz
8
Perubahan Energi Gibbs Reaksi Kimia
G = G(keadaan)
∆G0proses = ∑G0
akhir - ∑G0awal
∆G0reaksi = ∑G0
hasil - ∑G0reaktan
∆G0reaksi = ∑∆ - ∑∆
Fe2O3 + 3H2 2Fe + 3H2O
∆G0reaksi = {3∆Gf (H2O cair) +2∆Gf (Fe pdt)} – {∆Gf (Fe2O3
pdt) + 3∆Gf (H2 gas)}
9
∆G0reaksi = {3x237 kJ/mol +2x0 kJ/mol} – {-741 kJ/mol +
3x0 kJ/mol} = + 1452 kJ/mol
10
Contoh soal:Untuk reaksi Fe2O3 + 2Al 2Fe + Al2O3
Diketahui data sbb. :Cp/ (J.K-1 .mol-1) ΔHf/(kJ.mol-1) pada 25 oC So/(J.mol-1.K-1) pada 25 oC
Fe 20,37 + 12,60 x 10-3 T 0 27,3Fe2O3 98,66 + 78,12 x 10-3 T -822,2 87,4Al 20,75 + 12,43 x 10-3 T 0 28,3Al2O3 109,70 + 18,43 x 10-3 T -1676 51,0Dengan menggunakan data ΔHf, So dan Cp, tentukan:a. apakah pada temperatur 25 oC dan tekanan 1 atm reaksi dapat berlangsung secara
spontan?b. apakah pada temperatur 600 oC dan tekanan 1 atm reaksi dapat berlangsung
secara spontan?
11
Keseimbangan Fasa
Diagram fasa air
Diagram Isotermal CO2
12
Persamaan Clapeyron
Keseimbangan fasa dan pada temp. T dan tek. P
syarat keseimbangan :
Keseimbangan pada , :
Persamaan fundamental :
ΔG = ΔH – TΔS Pada keseimbangan ΔG = 0
pada keseimbangan:
13
Keseimbangan padat-cair :Entalpi yang terlibat dalam keseimbangan padat-cair: ∆Hfus
Jika Maka:
Keseimbangan padat-gas atau cair-gas:Entalpi yang terlibat dalam keseimbangan padat-gas: ∆Hsub Entalpi yang terlibat dalam keseimbangan cair-gas: ∆Hvap
jika gas bersifat ideal :
Jika
Contoh soal
14
Bagaimana hubungan p-T jika
Pendekatan dengan persamaan Gibbs-Helmholtz
T,p T,p
Proses ditinjau dalam 3 tahap :i. ii. iii.
gas bersifat ideal :
untuk p tetap :
15
p dalam satuan atm
Contoh soal:Tentukan temperatur uapnya dalam satuan oC jika air dipanaskan sampai mendidih dalam tangki tertutup dan tekanan diatur konstan pada 1,5 atm. Diketahui ΔH penguapan air = 40,670 kJ/mol.
16
Sistem Dengan Jumlah Mol Tetap
Perubahan energi bebas Gibbs dapat dinyatakan dengan:dG = -SdT + Vdp
Sistem Dengan Jumlah Mol Berubah
Jika sistem berisi campuran komponen 1, 2, 3, ....... dengan jumlah mol masing-masing n1, n2, n3, .......... dimana jumlah mol masing-masing dapat berubah, maka:
G = G(T, p, n1, n2, n3, ........ )
Jika semua n konstan, maka dn1 = 0 ; dn2 = 0 ; .............
dG = -SdT + Vdp
maka: dan sehingga:
dG = -SdT + Vdp + µ1dn1 + µ2dn2 + ..............
dG = -SdT + Vdp + µidni
Jika T dan p konstan, maka: dG = µidni
17
Tinjau perubahan sistem berikut:Awal Akhir
Kondisi T,p T,pSenyawa/komponen 1 2 3 1 2 3Jumlah mol n1 0 0 0 n2 n3Energi bebas Gibbs G = G* G = G
Perubahan energi bebas Gibbs untuk perubahan di atas:
G – G* = µi (ni – ni*)
G = ni µi (hk aditif)
dG = (ni dµi + µi dni)
Karena pada T dan p tetap: dG = µidni
Maka: ni dµi = 0
Untuk sistem 2 komponen (pers. Gibbs – Duhem):
n1 dµ1 + n2 dµ2 = 0
Persamaan fundamental termodinamika (dg berubahnya jumlah mol):
dG = –SdT + Vdp + µidni
dA = – SdT – pdV + µidni
dU = TdS – pdV + µidni
dH = TdS + Vdp + µidni
Interpretasi µi dalam variabel lain:18
Jadi potensial kimia dapat digunakan untuk menentukan perubahan berbagai variabel
termodinamika
Energi Gibbs Pencampuran
Tinjau proses pencampuran 3 komponen murni pada temperatur dan tekanan tetap T,p
n1 n2 n3 N = n1 + n2 + n3
Gawal = G1o + G2
o + G3 o = n1 µ1
o + n2 µ2o + n3 µ3
o = ni µio
Gakhir = G1 + G2 + G3 = n1 µ1 + n2 µ2 + n3 µ3 = ni µi
Gcamp= Gakhir–Gawal = n1 (µ1–µ1o) + n2 (µ2–µ2
o) + n3 (µ3– µ3o)
= ni (µi–µio)
Untuk komponen murni: dG = –SdT + VdpPada kondisi T tetap:
Untuk gas ideal:
Jika po = 1 atm: µ(T) = µo(T) + RT ln p
µi(T) = µio(T) + RT ln pi
Untuk gas nyata: µ(T) = µo(T) + RT ln f19
pi = xi p, maka: µi(T) = µio(T) + RT ln p + RT ln xi
µi(T,p) = µio(T,p) + RT ln xi
µi(T,p) – µio(T,p) = RT ln xi
µi – µio = RT ln xi
Sehingga: Gcamp = ni (µi–µio) = ni (RT ln xi)
Gcamp = RT ni ln xi
ni = xi n, maka: Gcamp = nRT xi ln xi
Entropi Pencampuran Gas Ideal
dG = –SdT + Vdp
= -(Sakhir – Sawal) = –Scamp
Entalpi Pencampuran Gas Ideal
G = H – TS
Gcamp = Hcamp – TScamp
Untuk gas ideal: nRT xi ln xi = Hcamp + T nR xi ln xi
Hcamp = 0
20
Gcamp = – TScamp
Volume Pencampuran
dG = -SdT + Vdp
Untuk gas ideal:
Potensial (Afinitas) Reaksi
Tinjau reaksi kimia:aA + bB eE + fF
dnA = -ad dnE = +eddnB = -bd dnF = +fd
= derajat perkembangan reaksi (berbanding langsung dengan waktu)
sehingga: d menentukan perkembangan reaksi
Reaksi kimia identik dengan campuran multi komponen
dG = –SdT + Vdp + µidni
dG = –SdT + Vdp – µAdnA – µBdnB + µEdnE + µFdnF
21
dG = –SdT + Vdp + (eµE + fµF – aµA – bµB) d
Pada T, p tetap: dG = (eµE + fµF – aµA – bµB) d
reaksi spontan reaksi tidak spontan reaksi dalam keseimbangan
G sebagai fungsi
G = ni µi
G = ni (µi
o + µi – µio)
G = ni µio + ni (µi – µi
o)
Greaksi = Gmurni – Gcamp
22
00
G
0ddG
tinggirendah eq
G camp
G reaksi
G murni
0ddG
0ddG
Dengan cara yang sama dapat diperoleh:
dG = –SdT + Vdp + µd dA = –SdT – pdV + µd
dU = TdS – pdV + µd dH = TdS + Vdp + µd
Potensial reaksi:
Keseimbangan Kimia23
MnO2 + 4 HCl MnCl2 + 2 H2O + Cl2
1 A1 2 A2 3 A3 4 A4 5 A5
i Ai = 0
aA + bB eE + fF
nA = nAo – a nE = nE
o + enB = nB
o – b nF = nFo + f
Untuk mengevaluasi apakah reaksi spontan atau seimbang:
atau µ d = dG 0 ?
- reaksi kimia spontan jika potensial reaksi (µ) negatif, yang berarti reaksi ke kanan (d 0)
- reaksi kimia tidak spontan jika potensial reaksi (µ) positif, yang berarti reaksi ke kiri (d 0)
- reaksi kimia dalam keseimbangan jika potensial reaksi (µ) sama dengan 0.
Reaksi Simultan:1. CO + ½ O2 CO2
2. CO2 + H2 CO + H2OdnCO = –d1 + d2
dnCO2 = +d1 – d2
dnH2 = – d2
dnH2O = +d2dnO2 = –½d1
dG = –SdT + Vdp + µidni
dG = –SdT + Vdp + µ1 d1 + µ2 d2
µ1 = µCO2 – µCO – (½)µO2 24
µ2 = µCO + µH2O – µCO2 – µH2
Spontan jika: dG = dG1 + dG2 = µ1 d1 + µ2 d2 0
KESEIMBANGAN KIMIA GAS IDEAL
µi(T) = µio(T) + RT ln pi
aA + bB eE + fF
G = (eµEo(T) + eRT ln pE) + (fµF
o(T) + fRT ln pF) – (aµA
o(T) + aRT ln pA) - (bµBo(T) + bRT ln pB)
= (eµEo(T) + fµF
o(T)) – (aµAo(T) + bµB
o(T)) + (eRT ln pE + fRT ln pF) – (aRT ln pA + bRT ln pB)
= Go + RT{(e ln pE + f ln pF) – (a ln pA + b ln pB)}
G = Go + RT ln Qp
Pada kondisi keseimbangan: G = 0
Go = – RT ln Kp
µo = f(T) Go = f(T) Kp = f(T)
Konstanta Keseimbangan Kx dan Kc
Kx = konstanta keseimbangan reaksi dalam mol fraksi25
Kc = konstanta keseimbangan reaksi dalam mol/literpi = xi p
Kp = Kx p
pi = (niRT/V) = (ni/V) (RT) = ciRT
Kp = Kc (RT)
c = mol/LR = 0,0820568 L.atm.mol-1.K-1
K = f(T)
Energi Bebas Gibbs Pembentukan
Konvensi: µo(H2, g) = 0 µo(Br2, l) = 0 µo(S, rombis) = 0
C (grafit) + ½ O2 (gas) CO (gas)
Gof = µo(CO, gas) – {µo(C, grafit) + ½ µo(O2, gas)}
Gof = µo(CO, gas)
Energi bebas Gibbs pembentukan = energi bebas Gibbs molar
Penentuan Go
Go dapat ditentukan dengan pengukuran p, V dan T
26
Contoh 1:N2O4 (gas) 2NO2 (gas)
Perkembangan reaksi i –1 +2jumlah mol: awal no 0pada keseimbangan no – e 0 + 2e
total pada keseimbangan n = no + e
mol fraksi
fraksi terdisosiasi(αe = e/no)tekanan parsil (pi = xi p)
Jika gas bersifat ideal: pV = nRTn = (1 + αe) no
pV = (1 + αe) no RTSetelah p, V dan T diukur, αe, Kp dan Go dapat ditentukan
Jika: p 0 maka αe 1 p maka αe 0Cocok dengan prinsip Le Chaterlier
Contoh 2:N2 (g) + 3H2(g) 2NH3(g)
Perkembangan reaksi i –1 –3 +2
27
jumlah mol: awal 1 3 0pada keseimbangan 1 – e 3 – 3e 2e
total pada keseimbangan 4 – 2e
mol fraksitekanan parsil (pi = xi p)
Jika x salah satu komponen di atas diketahui, maka e, Kp dan Go dapat ditentukan.
Konstanta Keseimbangan Sebagai Fungsi Temperatur
G = Go + RT ln Qp
Pada kondisi keseimbangan: G = 0
Go = – RT ln Kp
Reaksi spontan jika G 0
µo = f(T) Go = f(T) Kp = f(T)
Go = – RT ln Kp
28
ln Kp = –Go/RT
sehingga
29
KESEIMBANGAN FASAdG = –SdT + Vdp
Keseimbangan fasa pada p tetap
Diagram fasa (sebagai fungsi T dan p) air
30
µ
Tm Tb
cair
padat
gas
T
Diagram fasa CO2
31
Keseimbangan 2 fasa: fasa α dan fasa β
µα(T,p) = µβ(T,p)
T = T(p) dan p = p(T)
32
Jika p berubah menjadi p+dp, maka:T berubah menjadi T+dT, dan µ berubah menjadi
µ+dµµα(T,p) + dµα = µβ(T,p) + dµβ
dµα = dµβ
Keseimbangan padat – cair: G = H – TSPada keseimbangan G = 0, sehingga S = H/T
maka
Perkiraan perubahan titik leleh dengan berubahnya tekanan:
dengan nilai 8–25 J/K.mol
33
dengan nilai (+/–)1–10 cm3/mol
Keseimbangan padat – gas dan cair – gas:
Jika To adalah titik didih pada po = 1 atm, maka:
di mana p dalam satuan atm.
Perkiraan perubahan tekanan dengan berubahnya temperatur:
Cair ––> Gas dengan nilai ≈ 90 J/K.mol
dengan nilai ≈ 20.000 cm3/mol
Padat––> Gas
34
35