Spo Bimbingan Rohani

3
RSGH PELAYANAN BIMBINGAN KEROHANIAN No Dokumen No Revisi Halaman SPO Tanggal terbit Ditetapkan oleh Pengertian Serangkaian aktivitas yang dirancang dalam memberikan pelayanan bimbingan spiritual/kerohanian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit Griya Husada Madiun sebagai bagian dari asuhan keperawatan komperhensif. Tujuan 1.Memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap di rumah sakit 2.Menggali kekuatan batin (mental, spiritual dan jiwa) pasien untuk membantu proses kesembuhan pasien Kebijakan 1.Standart akreditasi RS Th 2012 Bab II tentang hak pasien dan keluarga 2. 3. Prosedur 1.Pelaksanaan bimbingan rohani d ilaksanakan secara profesional oleh pembimbing rohani. 2.Mengkonfirmasi kondisi pasien dari perawat jaga untuk mengetahui kondisi objektif pasien (boleh diajak bicara/tidak, katagori penyakit, kondisi mental dll) 3.Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan) sebagai kesan pertama dengan pasien untuk mengetahui kondisi mental dan kejiwaan, latar belakang social kultur, kesulitan-kesulitan dalam menjalankan ibadah dll. 4.Gunakan salam, tutur kata yang baik, serta kesan simpati dan empati yang besar terhadap pasien.

Transcript of Spo Bimbingan Rohani

Page 1: Spo Bimbingan Rohani

RSGH PELAYANAN BIMBINGAN KEROHANIAN

No Dokumen No Revisi Halaman

SPO Tanggal terbit Ditetapkan oleh

Pengertian Serangkaian aktivitas yang dirancang dalam memberikan pelayanan bimbingan spiritual/kerohanian terhadap pasien yang dirawat di rumah sakit Griya Husada Madiun sebagai bagian dari asuhan keperawatan komperhensif.

Tujuan 1.Memberikan pelayanan doa bagi pasien yang dirawat inap di rumah sakit2.Menggali kekuatan batin (mental, spiritual dan jiwa) pasien untuk membantu proses kesembuhan pasien

Kebijakan 1.Standart akreditasi RS Th 2012 Bab II tentang hak pasien dan keluarga2.3.

Prosedur 1.Pelaksanaan bimbingan rohani d ilaksanakan secara profesional oleh

pembimbing rohani.

2.Mengkonfirmasi kondisi pasien dari perawat jaga untuk mengetahui kondisi

objektif pasien (boleh diajak bicara/tidak, katagori penyakit, kondisi mental dll)

3.Mengajak komunikasi awal (jika memungkinkan) sebagai kesan pertama

dengan pasien untuk mengetahui kondisi mental dan kejiwaan, latar belakang

social kultur, kesulitan-kesulitan dalam menjalankan ibadah dll.

4.Gunakan salam, tutur kata yang baik, serta kesan simpati dan empati yang

besar terhadap pasien.

5.Memberikan nasehat, Tausiyah, sugesti, saran dan wawasan lain-lainnya,

melalui komunikasi/dialog tentang pentingnya doa, konsep sabar, tawakal,

qonaah, ikhtiar dll.

6.Pelayanan doa/bimbingan spiritual bukan bermaksud mengubah keyakinan

agama pasien, melainkan menguatkan kekuatan batin pasien untuk membantu

proses kesembuhan pasien bersama-sama dengan tindakan medis/terapi

lainnya.

7.Bekerja sama dengan dokter yang merawat, perawat jaga ruangan, keluarga

penderita atau secara mandiri dalam melaksanakan bimbingan

Page 2: Spo Bimbingan Rohani

spiritual/rohani.

8.Menandatangani daftar kegiatan bimbingan kerohanian setelah

melaksanakan bimbingan rohani.

9.Kriteria pembimbing spiritual/kerohanian:

-pembimbing rohani mampu dan fasih melafalkan dan mendoakam

pasien

-Memiliki kepribadian yang bersih, sopan dan berwibawa

-Memiliki kesungguhan dalam berdoa dengan ikhlas dan yakin

-Memahami hal-hal yang terkait dengan proses berdoa yang meliputi:

syarat-syarat diterimanya doa, pengabulan doa, mengetahui waktu

dan tempat mustajab berdoa.

10.Mekanisme/cara memberikan pelayanan doa, antara lain:

Pasien dituntut untuk bersama-sama melafalkan doa oleh pembimbing

rohani.

Pasien hanya mengamini doa yang dibacakan pembimbing rohani.

Pasien sendiri disuruh berdoa yang ia bias dan pembimbing

mengamini.

Pasien diberi berbagai tulisan doa oleh pembimbing untuk ia pilih

melafalkannya sesuai kebutuhan, sekaligus dibimbing.

Pasien diberi tulisan/buku doa untuk dibaca tanpa disaksikan oleh

pembimbing.

Pembimbing mendoakan pasien baik perorangan maupun secara

bersama-sama.

Unit Kerja