SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

34
F'H[ijtn;F;i"ll r: ',i ],i 3*tr'. ? i PT p[]r trF]eirsir'r;''i J?'1l 'ir:'! nr'. r'r r'i' ':'|(iL' i STAIIDAB PIRUSAEAAN UMUM LISTRIK NICAN,A SPLN IO-3ll 3 IggB Lampiran l(epurusan Direksi pLN No. : 177.IVO594/DLPJI993, tanggal3l Descmbcr 1993 TINGKAT INTENSITAS POLUSI SEHUBUNGAN DENGAN PEDOMAN PEMILIHAN ISOLATOR DEPARTEI\TEN PERTAMBANGAN DAN ENBRGI PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA 'ALAN TRUNOJOYO NO. I35 - KEBAYORAN BARLI . JAI(ARTA 12160

Transcript of SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

Page 1: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

F'H[ijtn;F;i"ll r: ',i ],i 3*tr'. ? i

PT p [ ] r t rF ]e i rs i r ' r ; ' ' i J? '1 l ' i r : ' ! n r ' . r ' r r ' i ' ' : ' | ( iL '

i

STAIIDABPIRUSAEAAN UMUM LISTRIK NICAN,A

SPLN IO-3l l 3 IggBLampiran l(epurusan Direksi pLN

No. : 177.IVO594/DLPJI993, tanggal3l Descmbcr 1993

TINGKAT INTENSITAS POLUSISEHUBUNGAN DENGAN PEDOMAN

PEMILIHAN ISOLATOR

D E P A R T E I \ T E N P E R T A M B A N G A N D A N E N B R G I

PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARA'ALAN TRUNOJOYO NO. I35 - KEBAYORAN BARLI . JAI (ARTA 12160

Page 2: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3If : 1993

TINGKAT INTENSITAS POLUSISEHUBUNGAN DENGAN PEDOMAN

PEMILIHAN ISOLATOR

Disusun oleh :

1. Kelompok Pembakuan Bidang liirtrihuri deryan SuratKeputusan Direksi Penrsahaan Umtm Listrik NegaraNo.: 076/DIR/88 tanggal 2l September 1988;

2. Kelompok Ker.ia Isolator Distribusi dcngan SuratKcputusan Kepala Pusat Penyelidikan lVlasalahKelistrikan No.: 038.I(495/PPMWI992 tanggal 30 Mei1992;

Diterbitkan oleh :

DEPARTEMEN PERTAMBANGAN DAN ENERGI

PERUSAHAAN UMUM LISTRIK NEGARAJln. Truno.ioyo No.l35 - Kcbaloran Baru

JAKARTA I2160

1993

- i -

Page 3: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

\ l ' L \ I u - l l t : l99 l

- l l -

Page 4: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38: 1993

Susunan Anggota Kclompok Pembakuan Bidang Distribusi

Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Perusahaan Umum Listrik Negara

No. : 076/DIR/88 tanggal 2l September 1988

l . Kepala Dinas Pembakuan, Pusat Penvelidikan Masalah Kelistrikan

(cx-oflicio) (*) Sebagai Ketua merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Ketua Harian merangkap

Anggota Tetap

Sebagai Sekretaris meran gkap

Anggota Tetap

Sebagai Wakil Sekretaris merangkap

Angg{a Tetap

Scbagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tctap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tctap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

: Sebagai Anggota Tetap

Sebagai Anggota Tetap

Scbagai Anggota Tetap

\l argu n arto Budiman, lVlSc.

2. Masgunafto Budiman, Msc

3. Ir. Agus Djumhana

4. Ir. Bambang lrawadi

5. Ir. Hasim Soerotaroeno

6. Ir. Sambodho Sumani

7. Ir. Soemarto Soedirman

8. Ir. Adiwardojo Warsito

9. Ir. Alfian Helmv Hasvim

10. Ir. Hartoyo

11. Ir. Didik Djarwanto

12. Ir. Soenyoto

13. Ir. Samiudin

14. Ir. J. Soekar.to

15. Ir. Rosid

16. Ir. Soenarjo Sastrosewojo

17. Ir. Hoedojo

lE. Ir. Soetopo Sabar

19. Ir. Rahard.io

20. Ir. Pieter Mahikalbla

Page 5: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

S P L N l 0 - 3 8 : 1 9 9 3

susunan Anggota Kelompok Kerja Isolator Distribusi

Surat Keputusan Kepala Pusat Penyelidikan Masalah Kelistrikan

No. :038.IV495IPPMWL992 tanggal 30 Mei 1992

1. Ir.Bambang Soel<rlt. io Abas

2. Ir. lshak Sastranegara

3. Ir. Soetjipto Soervono

4. Ir. Budiono Samudro

5. Ir. Moch. Nuch

6. Ir. Bayu Parlinto

7. lr. Yusrizal

8. Ir. Tumpal Simarmata

1). lr. Badien Sal'ogo

10. Ir. Nini Sri Munorlharti

11. Ir. Hoedy Pramono M.

Schagai Ketua

mcrangkap Anggota

Scbagai Sekrctaris

merangkap Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sebagai Anggota

Sehagai Anggota

Sebagai Anggota

Page 6: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-3If : 1993

PENGANTAR

Standar ini disusun olch Kelompok Ker.ia Isolator Distribusi yang dihentuk berdasarkan SuratKcputusan Kepala PLN Pusat Pcnl'clirlikan Masalah Kclistrikln No.:0J8.IV{95/PPMI0I992 ttnggal 3l)Mei 1992.

SPLN ini dibahas tlan disusun oleh Kelompok Kerja dengan mcngacu sepenuhn.v-a Publikasi IEC815:1986 "Guitle lbr the selection of insulators in respect of poluted conditions", scrti l detinisi mengacuke Publikasi IEC 17 | :1984 " Internasional Eler:trical Vocahu lar"v'".

Dengan diterhitkan dan diberlakukannya standar ini maka standar lainnl'a {apat 4ilaksanakanpenggarapannya karena standar ini mcnrpakan dasar dul". mcndesain isolator.

Page 7: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

- \ r i -

Page 8: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0 -3 t t : 1993

D A F T A R I S I

Pasal Satu

RUANG LINGKUP DAN TUJUANRuang

Tu.iuan

Pasal Dua

DEFINISI

J. Dclinisi

I l . l s o l a t o r . . . .

I 2. Jarak rambat

I i Spasi

Pasal Tiga

KLASIFIKASI INTENSITAS POLUSI{. Tingkat intensitas polusi

Halaman :

2

2

2

2

Pasal Empat

PEDOMAN PEMILIHAN JARAK RAMBAT ISOLATOR

{

5

5

_5

5

6

( r .

Huhungan antara tingkat polusi dan .iarak rambat

Penerapan konsep "Jarak Rambat Spesifik"

I Parameter yang mencinkan profil (Lampiran D) . . .

I Pengaruh posisi isolator

: Penganrh drameter, . . .

spcsi l ik.

METODEt i . [ - r a lu ar i intensi tas polusi

Pasal L ima

PENETAPAN INTENSITAS POLUSI

- v l l -

Page 9: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3I f : 1993

LAMPIRAN - LAIV1PIRAN :

LAMPIRAN A .

LAIVIPIRAN B -

LAMPIRAN C .

LAMPIRAN D -

CONTOH KUESIONER UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASI

TENTANG PERILAKUISOLATORDALAM KAWASAN TERPOLUSI. 11

PENGOLESAN GEMUK ISOLATOR DAN PENCUCIAN. 15

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT POLUSI DAN UJI POLUSI BUATAN. . . . I7

PARAMETERYANG MENCIRIKAN PROFIL ISOLATOR . . . . . . 19

e?t

+;f,.*s&:i

I

I

- \ ' l l l -

Page 10: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

*ixnI

iii

SPLN 10-3ti : 1993

TINGKAT INTENSITAS POLUSI

SEHUBUNGAN DENGAN PEDOMAD{ PEMILIHAN ISOLATOR

Pasal SatuRUANG LINGKUP DAN TUJUAN

l . Ruang l ingkup

Pedoman ini teruuuna berlaku unhrk sistem fasc-tiga sampai dengan 525 kV (fase ke fase).

Pedoman ini berlaku untuk isolator kcrarruk dan gelas pasangan luar. digunakan dalam sistem arus bolak-balik.dengan jenis sebagai berikut.

- Isolator batang panjang (Gb. I ) dan isolator saluran traksi.

- Isolator kap dan pin.(Gb.2a. Gb.2b dan Gb.2c).

- Isolator tonggak pedestal (Gb.3) dan isolator pin kzrku (Gb.4).

- Isolator gardu induk jcnis tonggik silindris (Gb.5) dan isolator tonggak saluran (Gb.(ra dan Gb.(rb)

- Isolator buluh.

- Busing (Gb.7)

Pedoman ini tidak dapat secara langsung digunakan :

l) Untuk jenis isolator khusus seperu isolator berglasir konduktif. atau vang pada w'aktu pembuatannvadiselubungi dengan bahan isolasi.

2) Untuk arester sufa.

3) Untuk isolasi longitudinal pemutus tenaga (PMT) dalam posisi terbuka.

Pedoman ini tidak mencakup pengaruh tegangan interferensi radio. tegangan interferensi televisi dan bising l angdapat terdengar. vang intensitasnya mungkin bertambah pada beberapa isolator terpolusi.

Pcdoman ini mencakup pengarulr berbagai tingkat intensitas polusi di Indonesia sehubungan dcngan pcmililnnisolator.

2. Tu.iuan

Standar ini dimaksudkan untuk memberikan pegangan yang terarah bagi pemesanan dan pengujian oleh PLNuntuk membatasi dan menyeragamkan jenis dan konstruksinya.

Kine4a isolator dalam kondisi terpolusi telah menjadi subyek pada banyak pengkajian sehrnggamemperbolehkan spesifikasi isolasi yang diinginkan apabila polusi setempat diketahui. atau dengan pengalamankinerya isolator dalam daerah yang sama yang beroperasi pada tcgangan sistenr yang sama atau berbeda.Pendekatan didasarkan pada simulasi polusi alami di laboratorium vang konsekucnsinya lunrs tcrdiri daritahapan benkut:

I ) Evaluasi jenis dan intensitas polusi setempat.

2) Spesifikasi suatu uji laboratorium sedapat-dapatm'a menggambarkan keadaan setempat (khususnva. lihatIEC 507 : Artificial pollution tests on high voltage insulators to be used on a.c. wstems).

- l -

Page 11: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0 -3 l i : 1993

i) Pcrrulihan isolator vang dapat ntenunlukkan sifat yang bark selama penguJlan Iru.

Mctode pemilihan dan spesifikasi isolasi yang disyaratkan iru sehanrsnya ditenma bila keadaan mengizinkan.

Jelasnl,a. pcndekatan iru mempunyai beberapa keterbatasan, misalnya bila keadaan setempat yang alami tidak

dapat diwqudkan secara memuaskan oleh uji potusi buatan di laboratorium.

Tujtnn pedoman im, yang didasarkan pada pengalaman di lapangan dan hasil uji vang berulang-ulang pada

kondisi tcrpolusi alami dan bmtan. adalah untuk rncmbcrikan aturan ulllunl )'ang scdcrltatta schingga akart

membantu jlu* memilih isolator yang akan memberikan kinerja yang memuaskan pada kondisi terpolusi.

Aturan ini terutama berdasarkan persl,aratan jarzrk rambat minimunt vang bcrkumn dcngan beberapa piualrletcr

geometris lairurya, yang umumnya tidak membatasi desain isolator itu sendin.

Aturan ini mernbenkan cara terbark dan ntudah untuk nremrlih isolator vang didasarkan pada pcrkiraan

intensitas polusi setempat d.i tcmpat isolator drpasang. Persyaratan di atas bcrdasarkan pada isolasi dcngan

resiko loncat dcnyar vang dapat ditenma pada rvahu beroperasi dcngan kondisi terpolusi.

Catatan: I ronguj ian vang scsuai untuk di laksanakan di lahrrator ium atau pengalaman langsung lang dipcroleh dalam kondisr

alaminva memb. lehkan jarak rambat minimum l 'ang di tentukan dalam pcdoman in i d ikurangi (misalnv.r- untuk isolutor

vang didcsain khusus untuk kondis i terpolusi ) .

Pcdoman ini tuenguraikll mctodc pcmilihan isolator dcngan .

- Menilai secara k1":rlitatif intensitas polusi setempat (lihat Ayat 4. Tabcl I dur Lampiran A)'

- Mcmilih dimensi isolator dengan memperhatikan jarak rambat nonunal spesifik (Tabel II) dengan batas-batas

r ang ditetapkan dalam Avat 5.

Dalam hal khusus. dapat dilakukan pencucian atau pengolesan gemuk isolasi pada isolator (lihat Lampiran B)

Pedoman ini menginformasikan .

- Bermacant-macanr mctodc untuk nrengukur intensitas polusi sehrngga ntcmungkinkan untuk nlenlcriksa atau

untuk mengetahui dengan ketelitran ),ang lebih tinggi intensitas polusi yang scbenarnya di lapangan'

Scmcntara itu pcrlu dringatkan bahwa informasi ]'ang sah scnngkali memerlukan beberapa tahun pcngukuran

(lihat Avat 7)

- Hubulgan antara tingkat polusi dan uji polusi buatan (lih"rt Lampiran C)

3.

3. t

Pasal Dua

D E F I N I S I

Dcfinisi

Isolutor

Isolator adalah gagai rang berfungsi sebagai isolasi listrik dan pcmcgang lnckanis dari perlcngkapan atatt

penglnntar vang dikcnai bcda potensial.

.Iurak rumbat

.l1mk mmbat adalah.larali tcrpcndck scpan-jang pcrmukaan isolator antara du bagian konduktif.

.\pa.si

Spusr lrduluh.liuitk ilntam du.r trtik vang sama letakrwa pada sirip l'ang berurutan dari stratu isolator atau rakitan

r so l l to r

3.2.

- 1 . - r .

- 2 -

Page 12: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-38: 1993

{ .

Pasal Tiga

KLASIFIKASI TINGKAT INTENSITAS POLUSI.

Tingkat intensitas polusi

Untuk keperluan pembakuan. drdefinisikan cmpat tingkat polusi secara kualitatfl dan polusi ringan sampardengan polusi sangat bcrat.

Tabel I memperlihatkan suatu uraian pendekatan beberapa lingkungan khas yang berkartan dengan setiap tingkatpolusi. Kondisi lingkungatt ckstrint lainnva ada vang pcrlu nrcndapat pertintbangan lcbih lanjut. nrisahn'a: saljudan es dalam polusi deugatt intcruitas tinggi, hu;an lebat dan kawasan gersang.

Catatan: l 'abcl in i d imaksudkan untuk mcnggant i ' l 'abcl

I SI ' I .N 7l ] : I I :C I 'ubl ikasi 7 l -2. Sccond Edi t ion (1976) ' . " lnsular ionCoordination" Part 2: Application guidc.

Tabel

I - Ringan Kawasan tanpa indu-stri dan dengqn kepadatan rumah rendah yang

di lengkapi sarana pembakaran

Karvasan dengan kepadatan-industri rendah atau kepadatan-rumah

rendah tetapi sering terkena angin dan/atau hu.jan

Kawasan pertanian l)

Karvasan pegunungan

II - Sedang

Kawasan dengan kepadatan-rumah tinggi dan/atau kepadatan-industri

tinggi, tetapi sering terkena angm dan/atau huian.

Kawasan terbuka bagi angur dani laut tetap tidak terlalu dekat dengan

pantai (paling sedikit berjarak beberapa kilometer) 2)

- Kar.vasan yang umumnya ltusnya cukupan sangat dekat dengan

pantai dan terbuka bagi semburan air laut atau hembusan angin I'angsangat kencang dan terpolusi dari laut.

- Kawasan padang pasir. 1'ang ditand:ri dengan tidak adanya hujan

unhrk.jangka u'aktu lama. terbuka bagr angin kencang yang memba-rva pasir dan garam serta terkena kondensasi yang tetap.

Tingkat Polu-si Contoh Ciri Lingkungan yang khas

Page 13: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

2)

r) Pcnggunaan pupuk dcngan pcnyemprotan. atau pcmbakaran sisa

karcna hctttbusan angln.

Jarak dari pantai laut tergantung pada topografi kawasan pantar

ckstrinr.

panen dapat rnempcrtinggi tingkat polusr

dan tergantung pada kondisi angin 1'ang

Pasal Empat

. PEDOMAN PEMILIHAN JARAK RAMBAT ISOLATOR

Hubungan antara tingkat polusi dan.iarak rambat spcsil ik

Untgk setrap tingkat polusi vang dijelaskan dalam Tabcl I..iarak rambat spcsifik nonunal minimum yang terkart.

dalam rnilimeter pcr kiloVolt (fasc ke fasc) dan tegangin tcrtinggi untuk pcrlcngkapan ditunjukkan dalam Tabcl

II. Tabet ini dimaksudkan untuk mengganti Tabel II SPLN 78.

pengalaman telah menunjukkan balnva kriteria 'Jarak rambat spcsifik minimum". yang menyatakan sccara ta-l<

langsung hubungan liruer pada waktu polusi antara tegangan ketaharnn dan jarak rambat, dapat diterapkan pada

sebagian besar isolator yang digunakan pad.:r sistem yang ada.

Bcberapa isolator yang dibentuk secara khusus untuk macam polusi tertentu ntungkin tidak ntemadar ttntuk

kondisi iru meskipun kincda dalam pemakararurya memuaskan.

Tabel I l

.laraak rambat spesrlik nominal minimunrl)

lmrnlkV;2)

5.

I - Ringan

ll - Sedang

ll l - Berat

lV - Sansat Berat

l(r

20253 l

tJntuk jarak rambat sebenarnya, dapat diterapkan toleransi spesifikasi pabrik.

t,ihat IEC Publikasi 273 : "Characteristics of indoor and outdoor post insu-

Iutors f i tr svstems ri , i th nontinal voltages grcater tharr l()()() V"

IEC Pubhkasi 305: "Charaoterist ios of str ing insulator uni ls ot ' the oap and pin

t.1,p"". IEC Publikasi 433: "Characteristio ot'string insulator unit ot'the long

rod type", dan II IC Publikasi 720: "Characterist ios of l ine post insulators".

Perbandingan.jarak booor yang diukur antara l'aso dan bumi terhadap nilai

r.nr.s tegangan tertinggi t'asc ke t'ase untuk pcrlengkapan (SPLN 7 A . IIIC

Irubl ikasi 7l-1. Sixth Edit ion ( '197(r) " lnsulat ion Coordination l)art l : ' l 'erm.

de linitions, prinr:iples and rules".

1

( ' a t a t a n :

I I )a l . rm ka*asan terpolusi sanrat r ingan. jarak rambat nominal spesi t ik ] ,ang Iebih rendah dan l6 mmikV dapat d i lunakart

te rgantung pada prcngalaman di lapangan. Ni la i l2 mmlkV merupakan batas terendah.

2. Dalam hal intensitas grlusinva sangat besar..iarak rambat nominat spesitik 3l mm/kV mungkin tidak memadai Nilai iarak

rambat spcsitik vang lcbih trnggr dapat digunakan. tergantung pada pengalaman di lapangan dan/atau pada hasil uji laboratortum.

tetapi dalam beberapa hal haru. Jrpxur- t i rnbangkan keprakl isan pencucian atau pcngolesan gemuk isolasi ( l ihat Lampiran R).

l )

1 \L )

--t

II

Page 14: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38: 1993

6. Penerapan konsep ".iarak ramhat spesifik"

Agar pcnerapan konsep 'Jarak rambat spesifik" berhasil dcngan baik. pammctcr dimcnsiorial tertentu yangmencirikan karaktenstrk iso lato r harus diperhitungkan.

Parameter ini, berdasarkan pengalaman di lapangan dan pengujian laboratonum. tcrutama tergantung daribcntuk sinp isolator atau profil isolator. juga tcrgantung dari diameter dan posisi isolator dalalr pcmakaialnl,a.

Paraneter benkut ini tidak dimaksudkan unftrk mentbatasi perkembangan dcsain isolator di masa nrendatang.H:tl ini sccara scdcrluttut tttcrckotttcttditsikrtn batrtsan tcrtcntu (dituniukkan p:tda Laltrpiran D). r lr lg lurnrsditafsirkan sccara luu'cs supa\':l nrcntberikan probabilitas vang tinggi dari kinc4a vang ntcnruaskan dalanrpcmakaiannva.

Berdasarkan pengalanlan masa lalu parametcr pcnting )-ang harus dipcrhrtungkan adalah sebagai bcrikut :

6.1 Parameter r,ong mencirikun profil (lihat Lampiran D)

Profil isolator dicirikan olch parameter scbagai bcnkut:

- Jarak rninimunt antar sirip. c.

- Perbandingan atrtara jarak spasi sirip dengan rentangan sirip, s/p.

- Pcrbmdingan ?rntara jarak rambat dengan jarak bebas. la/d.

- Sirip bcrselang-scling (l ihat Gb.9 dan D3b).

- Kemiringan sirip.

- Parameter vang mcncinkan isolator secara kesclunrhan:

* fahor rambat (C.F 1* faktor profil (P F )

Lampiran D mernbenkan definisi parameter dan penunjukan rulaint'a

6.2. Penguruh posisi Lsolator

Secara normal ada bcberapa pcmbahan dalam kincqa isolator tcrpolusi yang didcsain untuk pcnggunaan dalanrposisi vertikal servaklu isolator itu digunakan pada posisi miring atau posisi honzontal. Umumnva perubalunini unhrk pcrbaikan kine4a. tctapi dalanr hal-hal tertentu dapat teryadi penurunan. scbagai contoh karena efekkaskadc hujan lcbat.

Kecuali terdapat data spesrfrk vang menunlukkan secara beraru kincqa vang meningkat. sctlap perubalunkine4a yang disebabkan posisi dapat diabaikan.

( latatan. . l ika isolator d idcsain untuk digtrnakan pada posis i rn i r ins atau hor izontal . k incr . ja pada koncl is t rcrpxr lys i d1p1t d ipcr iks ldcncan ui i l r rbt t ratonum atau uj i lapangan padu posis i d imana isolator i tu d idesain.

6.3. Pengaruh diameter

Berbagai hasil u1i laboratorium ntenunjukkan bahwa kinerya akibat polusi pada isolator tonggak dan isolatorbuluh menurun dengan bertambahnya diametcr rata-rata.

Untuk kn dipakai nilai-nilai bcrikut. kn adatah faktor koreksi untuk nrcnaikkan iarak ranrbat karcm acrutndiantctcr rata-rata Dn., dalanr milimeter.

- Diameter rata-rata D,n < 3(X) ntm : kn : L

- 3 ( X ) < D m < 5 ( X ) m m : k p : l . l .

- Dm > -5 (X) mm : kp : 1 .2 .

- _ 5 -

Page 15: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0 -3R: 1993

Meskipun dcnrikian. nilai-nilai iru dapat berbeda sesuai hasil uji yang berbeda (hasil lapangan atau u1l

laboraiorium) oleh karcna itu faktor koreksi ini harus digunakan dengan hati-hati'

LJntuk profil tertentu, diameter rata'rata Dm ditentukan dengan:

I t,n _ J o D ( l ) d /

m

t,

dimana :

It adalah jarak rambat total isolator

D(l) adalah rulai diametcr padalarak rambat l. I'ang diukur dari l(satu) cleklrodc'

Rumus diatas sccara umunl dapat didekati dengan hubungan sederharul scbagai bcrikut:

D - + DI ) Sirip beraturan (Gb.ti): D- : D^ =-+'

L

2) Sirip berselang-seling (Gb.9): Drn = D^='+2'J

?. Penentuanlarak rambat

Jarak rambat nominal minimum dari suatu isolator yang terletak antara fase dan bumi ditentukan oleh hubungn

berikut menunrt tingkat polusi di lapangan:

Jank rambat nominal minimum = Jank rambat spesifik minimum (Iabel II balaman 4) x tegangan sistem

teftinggi fase ke fase unnrk perlengkapan x ko

dimana :

kn adalah faktor korcksi karcna dianeter (lihat sub avat 5 3 )

J ika iso latorakandipasanganta l fase(misal r rvasebagaipemisahfase) . ja lakrambathansdikal ikandenganl3 (untuk sistcm fasc-tiga)

l

Pasal Lima

METODE PENETAPAN INTENSITAS POLUSI

8. Evatuasi intcnsitas Polusi

penerapan ledoman ini secara tangsung dikaitkan dengan pengetahuan intensitas polusi di tempat isolator akan

dipasang.

Evaluasi intensitas polusi daPat dilakukan dengan derajat keyakinan yang meningkat :

- Dari indikasi kualitatif yang diberikan dalam Tabel I'

- 6 -

Page 16: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-3It: 1993

- Dari infomrasi pcrilaku isolator pada saluran listrik d.rn gardu induk I'ang sudah beroperasi di lapangan (li5atLampiran A). untuk drlakukan o'iiluasi olch piua pakar di lap:urgaru

- Dari pengukuran di lapangan.

Untuk pengukuran di lapangan. unlumry-a digunakan bcrmacanl-nracam ntctodc. Metode-metode itu adalaft :

l) KonduktiviLts volumc dan bahan polutan yang dikumpulkan dcngan alat ukur dircksional.

2) Kepadatan Dcposit Garant Ekuivalcn pada pcnnukaan isolator (mctodc ESDD. Equivalcnt Salt DepositDcnsi t r ' ) . scbugai contolr l i lut t larnpir : rn C-.

3) Jumlah total loncat dcrn'ar pad:r rcntcngan isolator dcngan bcrbagai ulcuran panjang.

1) Konduktans pemrukaan dan isolator contoh.

5) Arus bocor isolator vang tcrgiurtung pada tegangan opcrasi (nilai arus tcrtinggi pada sclang rvaktuberikutnya. In).

Dua metodc vurg pertama tidak memcrlukan perlcngkapzrn vang mahal dan dapat dilaksanakan dengan rnudah.Mctode konduktivitas volume tidak memberikan informasi lhngsung tentang frekuensi dan kontaminasi I'angtcryadi di lapangan. Metodc ESDD rnencirikan intcnsitas polusi di lapangan. Informasi mengcnai carapcntbasahan isolator harus diperoleh sccara terscndiri.

Kctelitian mctodc ini tergantung pada frekuensi pengukuran. Mcskipun dcmikian. untuk nrctodc ESDD. tclahdikembangkan suatu sistem pengukuran otomatis dan karena itu intensitas polusi dapat diukur secara kontinu.misalnva untuk nrcnrpcrolch u'aktu pcncucian vang scsuai.

Mctode i'ang didasarkan pada jumlah loncat denyar memcrlukan fasilitas uji vang mahal. Informasi vang dapatdiandalkan lunva dapat dipcrolch untuk isolator Vang mcmpun'ai panlang mcndekati panjang sebenamya danteUadinya loncat denyar pada tcgangan yang mendekati tegangan operasi.

Dua metode terakhrr yang memerlukan suatu sumber tenaga dan perlengkapan pencatat khusus mempunyaikeuntungarl bahrva pcngaruh polusi tcrpantau sccara kontinu. Teknik ini telah drkembangkan untukmemperoleh nilai laju polusi dan hasilnya, bila dihubungkan dengan data uji. digunakan untuk menvatakanbahrva polusi masih dalam batas aman untuk pclavanan operasional atau apakah diperlukan pencucian ataupengolcsan ulang gemuk-isolasi.

1

Page 17: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

I

7

7

2Z:-

7

2

7-)2Z

Gambar l : Isolator batang panjang

Gambar 2b:Isolator kap dan pin jcnis

kopling klevis dan lidah

(pandangan depan)

Profil ini hanya sebagai contoh

Gambar 2a: Isolator kap dan pinjenis kopl ing bola dan sendi

Gambar 2c : Isolator kap dan pin jenis

kopling klevis dan lidah

(pandangan samping).

- t t -

Page 18: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3If : 1993

Profil ini hanya sebagai contoh

a i ; \\/C-_!

- / t i i \( . ^ t , ; i \

i i lr t l

l i l/ i \

f--i-\i l i

l t l=.'5IIiL'.:.IJ

t r iI

Gambar 4: Isolator pin kaku

=-\!/-) t (i , \

/ t \

/-\( i )

:

Gambar 3: lsolator tonggak pedestal.

Gambar 5: Isolator gardu induk jenis

tonggak silindris.

-j-f--#

1 \-J-.--

F=-

r==a:F==

;F==:<

:/-\7-----. / \

-/---\7=::<-

| --t--l-

t t -

i-'l<-J(-)<+:J<->(-><-)

3<-)

<--j)<-)(_)(_>

-i

<-->

<-J

(-)-<-J<-J

<-Jz \

HrtEt

(-t.:

I

- 9 -

Gambar 6a: Isolator tonggak saluran

Page 19: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3l f : 1993

Gambar 6b: Isolator tonggak saluran

sir ip khusus (pin post)

Profil ini hanya sebagai contoh

Gambar 7: Busing

\II

\\I

. / l

-t ' l

I--]--,1<-- 'l

- t t l

./ ;]

>-'. ) l- / i/ i. t l

Lt2 I

t t1 l

l lI t

Il\ i\ i\-.{Ul ll tu

Gambar 8: Sirip beraturan

I 0 -

Gambar 9: berselang-seling

Page 20: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0 -3 t l : 1993

{ t .

LAMPIRAN A

CONTOH KUESIONER UNTUK MENGUMPULKAN INFORMASITENTANG

PERILAKU ISOLATOR DALAM KAWASAN TERPOLUSI

Perusaha:rn Umum Listrik Negara

Identif ikasi prol'ck darVatau lokasi : .........

Jaringan atau gardu induk : ..........

Nama pemben informasi. alamat.

teleks. tclepon

- l t -

Page 21: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

A2 Informasi lapangan

- Pct:r kaw'asan vang dilintasi d.tn rutc jaringan.

- Hartya untuk karvasal terpolusi. bermacanl-macam zona iklinl vang dilintasi saluran (berikan tanda pad.i

pcta)

- Untuk gardu induk: lokasi. lingkungan dan kctinggian.

AJ. Informasi kondis i cui tc i l

- Jcnis ikl inr: suhu. tropis. cktratoris.

- Lanta u'aklu tanpa curah hujan. dalatn bulan.

- Cumh hujan tahunau. dalam nrnt.

- Angin dominzur: arah. keccpatan rata-rata dalan rn pcrdctik.

- EIubun: kadang-kadang. scring. tid.1k pemah.

- Kabut: kadang-kadang. scring. tidak pernah.

A{. Infirrmasi polusi

( ' o t tbh :

- Polusi udara laut (garanr prosentasc tinggi) selumlah kecil balun vang lidak dapat lanrt.

- Polusi garam selarn daerah pantar-sejumlah kccil z.rt padat.

- Polusi bcrpasir atau dcbu tanah (nrisal gurun pasir )

- Polusi industn dcngan sejumlah besar cndapan padat (kecuali semen)

- Polusi industri dengan scjumlah besar scnlen.

- Polusi industn kimia (gas. asap ...)

- Polusi campuran (dalarn hal ini menunlukkan komponen utama. misalnya pabrik semen di pantai).

- Dan lain-lain

A5. Data mcngenai isolasi

Ljntuk Saluran Ud.rra : Untrtk Gardu Induk

- Posisi rentengan - Jerus isolator

vcrtikal (gantung) . isolator tonggak (inti padat)

. horisontal (tarik) . isolator pedestal

. bcrstrdut (dalant dcralat) . btrsing

- Jumlalt unit pcr rctltcl lgan . isolator bulult

- Jcnis isolator (digambar) - Profil dan spasi antar sinp (berikan rinciannva)

- Spasi - Jar:rk rarnbat total

- Jarak rambat dan urut

- Nvatakatr sctiap ada rnodifikasi dan isolasi semula.

- 1 2 -

Page 22: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3tf i 1993

.{6. Jadwal ke.iadian gangguan :

- Tanggal dan uaktu

- Situasi mernm (untuk saluran) dan letak peralatan di gardu induk

- Kondisi meteorologis kritis pada saat kejadian gangguan :

. kelembaban relatif

. lrujiur

. gcnnris

kabut

. suhu

. badaiAujan lcbat

. angin (arah dan kcccpafrn)

. u'aktu antara hujan terakhrr dan ke.jadian gangguan

. larn-lain

- Jcnis kcjadian gangguilr

. loncat denyar

. korosi berat pada bagian logarn

. pencmbusan dielektrik

. kenrsakan yang tampak pada dielektrik

. pengikisan atau jejak listrik

- Untuk suatu rentengan isolator. lctrk urut isolator r-ang rusak di rcntengan isolator.

- Komentar atas ganggrran vang menunjukkan setrap keadaan khusus.

- 1 3 -

Page 23: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3l t : 1993

- 1 4 -

Page 24: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3t t : 1993

LAMPIRAN B

PENGOLESAN GEMUK ISOLASI DAN PENCUCIAN

Dalam keadaan luar biasa" masalah polusi tidak dapat diatasi secara ekonomis dengan pemilihan isolator l-angbaik. Misalnva- dalam kawasan yang berkontamrnasi sangat berat atau curah hujan tahunan yang rendah.diperlukan pcmeliharaan isolator. Keadaan seperti ini dapat juga terjadi apabila keadaan lingkungan di garduinduk (atau saluran udara) r'ang tclah dibangun bcnrb:rh mcnjadi dacrah industn berpolusi vang banr.

Pemeliharaan biasanya dilakukan dengan satu atau lebih tindakan berikut ini :

- Pengelapan secara periodik pada instalasi yang tak bertegangan atau pembersihan kering dalam keadaanbertegangan nuupun tidak bertegangan.

- Pelapisan dengan kompon gemuk isolasi secam periodik

- Pencucian dalam keadaan be(egangan maupun tidak bertegangan secaftr periodik.

a) Pengolesan dengan gemuk isolasi

Senyawa gemuk yang digunakan untuk melapisi isolator sebagian besar adalah produk silikon atauhidrokarbon. Ketebalan lapisan gemuk yang dioleskan tergantung pada jenis gemuk isolasi dan tingkatpolusi; biasanya, untuk senyawa silikon kira-kira I mm dan untuk senyawa hidrokarbon dapat mencapaibeberapa milimeter.

Jenis penerapan ini mahal karena memerlukan pemeliharaan vang tcratur untuk menghilangkan gemuk

isolasi dan melapisinya kembali. Perlu diketahui bahwa isolator yang diolesi akan kehilangan sebagianbesar sifat-sifat pembersihan sendiri karena hujan atau angin dan bahwa pada kondisi terpolusi berat tertentugemuk isolasi dapat merusak keramik atau gelas dari isolator.

Frekuensi pembersihan dan pengolesan ulang berkisar dari beberapa bulan sampai beberapa tahun,tergantung pada tingkat kontaminasi dd.n kondisi cuaca. Optimasi operasi ini akan tercapai melaluipengecekan kondisi gemuk isolasi dengan memperhitungkan laju akumulasi kandungan terpolusi dalamgemuk isolasi dan penuaan gemuk isolasi itu sendiri.

b) Pencucian

Ada dua metode utama pencucian isolator untuk menghilangkan polusi :

- Dengan penyemprot yang terpasang tetap.

- Dengan menggunakanjet semprot portabel terkendali secara manual.

Frekuensi pencucian dimaksudkan untuk mencegah timbunan polusi yang berarti. Jadi tujuann'a adalahuntuk menjaga isolator sedapat mungkin tetap dalam kondisi benih.

Pencucian isolator dengan pen'emprot otomatis yang terpasang tetap merupakan metoda yang efektrf dandapat diandalkan untuk menanggulangi polusi, khususnva apabila laju endapan tinggi. Teknik inimemerlukan biaya modal yang tingE dan biaya operasi yang rendah.

Beke{anya perlengkapan pencuci jet portabel dikendalikan langsung oleh petugas terlatrh dan dapatdigunakan untuk lebih dari satu tempat. Dalam hal ini diperlukan biaya modal rendah dan biava operasitinggi. dan diperlukan beberapa tindakan keselamatan.

- 15 -

Page 25: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3lf : 1993

Kcdua sistem memerlukan :

a) Sebuah tangki suplai air dengan kapasitas cukup dan konduktir,'itas rendah yang memadai. Dalam beberapa

hal air PAM memenuhi qvarat untuk pencucian.

b) Nozel khusus untuk menjamin bahrva air pcncuci tcrpimcar dalanr bcntuk butiran air.

c) Tindakan pencegahan untuk nlcngurangi rcsko tertiuprrva air kc isolator yang [id.'lk dimaksudkan untuk

dicuci karena angin vang kencang.

Dt tenrpat vang laju cndapan polusinva tinggi. dipcrlukan dctektor polusi utttuk rnenialarftan pcn'cmprotan

viulg tcrpasang tctap atau pcnrbentahtrzur untuk pcncucian sccam tnanual

Keefektifzrn pencucian tcrgantung pada desarn isolator. khususny'a bentuk dan spasi antar sinp. Secara umum.

isolator vang kincrla polusinya baik akan bark pcncuciannva khususnyzr apabila prohl sirip mempunyai mutu

acrodinamik vang baik.

( atatan : l ln tuk arost t ; r pct i r dengan cclah intcrnal . t indakan khusus harus di lakukan untuk menccgah ter . iadinva lonoat denvar a lau

lcdukan sclantu rretreuctan.

- 1 6 -

Page 26: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3I t : 1993

LAMPIRAN C

HUBUNGAN ANTARA TINGKAT POLUSIDAN UJI POLUSI BUATAN

Hubungan antara tingkat polusi dan uji polusi buatan khusus untuk isolator kap dan pin dan isolator batangpanjang drbcnkan hanva scbagai contoh. d.rn tidak dapat digunakan untuk uii jenis pada isolator saluran.Kctahanan terhadap intcnsitas polusi tcrtcntu tidak dapat ditafsirkan scbagar spesifikasi untuk isolator tonggakdan isolator buluh.

Tabel III memberikan julat nilai untuk setiap tingkat polusi -v-ang diperoleh dalam uji polusi buatan yang

dilakukan menurut prosedur uji yang diuraikan pada IEC Publikasi 507.

Catatan : Prosedur uji sedang dimodilikasi sesuai revisi tcrbaru IEC Publikasi 507. t{al ini dapat menghasilkan nilai vang berbedadari yang diberikan pada Tabel III.

Konduktivitaslapisan

( u S )

l 620253 l

5 - 1 4t 4 - 4 040 - rtz

> 1 6 0

*) Kcpadatan Endapan Garam : Salt Deposit Density, SDD

Tabel III

.larak rambat spcsilik

( l ihat kolom 2, ' Iabel I I)

lJ.jipolusi buatanNilai ketahanan terhadap intensitas plusi pada

tegangan f'ase ke bumi

Metode lapis padat

Metode kabut

garam

Gg/*3 )

Kepadatan Endapan

Garam*)

1mg/cm2 )

( ) ( )? - ( )06

0,10 - 0 ,200,30 - 0,60

t 5 - 2 02 4 - 3 53(r

1 7 -

Page 27: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38: 1993

- ltt -

Page 28: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN l0-3tf : 1993

LAMPIRAN T)

PARAMETER YANG MENCIRIKAN PROFIL ISOLATOR

Par:uncter ini bcrhubungan dcngan isolator vang dipasang pada posisi vcrtikal. Untuk posisi yang lain. lihat

Sub-avat (r.2.

Dl . Jarak minimum antar s i r ip, c

c adalah jarak minimunt antar sinp bcrdckatan vang bcrdiamctcr sanm. diukur dengan menarik gans tegak lurus

dari titik tcrcndah pada rusuk lturr sinp atas kc sirip di bau'ahnva )'img mempunyai diameter sama (lihat Gb.

D I ) Jarerk ini pcnting dalam kondisi hulan untuk nrcnccgalt penjembatanan antara du sirip yang berurutan.

Menurut ilntu pengetahuan vang ada, nilar c scbesar 30 mm atau lebih memenuhi persyaratan ini. Untuk isolator

yang mempunvai panjang mcnycluruh kurang dan atau sanra dcngan 550 mm, atau untuk isolator dengan

rcntangall sirip p pcndek (lihat Avat D2) (p < 4tl mm). dapat ditenma nilai c sckitar 20 mm.

( latatan : l . c t idak bcr laku untuk isolatr r r tonssak predesla l dan isolator p ln.

2. t lntuk isolator dengan s i r ip bcrse lang-scl ing. l ihat Avat D4.

D2. Rasio antara spasi dan rentilngan sirip, s/p

Rasio s/p mcnggambarkan pcnrbatasan dalam pemilihan jank bocor t'ang tcrlalu besar sccara dipaksakan. baik

dengan dimensi rentangan sirip p yang bcrlcbihan maupun penanrbahan jumlah sirip vang tak dapat dibenarkan.

Rasio ini penilng scmata-nrata untuk menunjang sifat pcmbcrsilun scndiri dari isolator tersebut.

s/p harus sama atau lebih besar dari 0.tt Pengalaman dr lapangan memrnjukkan bahwa nilai ini dapat dtkurangi

menjadi 0.65 untuk bcntuk sinp datar (tanpa rusuk).

s (spasi) adalah jarak verlikal antara dua titik t-ang sama pada sirip vang berurutan dari suatu isolator. p adalaltjarak rentangan sirip maksimum (vaitu p pada Gb. D3a dan D3d. pr pada Gb.D3b dan pz pada Gb. D3c).

D3. Rasio antara .iarak rambat dan,iarak bebas, la/d

Rasio la/d menggambarkan kegunaan jarak rambat untuk mcnghindan hubung pcndek setempat dan hanrs lebih

kecil dari 5 Rasio ini harus diperiksa untuk keadaan yang "paling buruk" pada setiap bagian, misalnva sisi

bau'ah surtu profi l isolator anti-kabut.

d adalah jarak lums lcu'at udara )'ang diukur antara dua titik yang terletak pada bagian ]'ang benifat isolasi atatt

antara sctrap titrk vang tcrlctak pada bagian yang bersifat isolasi dan bagian logam

la adalah baeian lintas rambat yang diukur antara kedua titrk tersebut di atas.

D{. Sirip berselang-seling (l ihat Gh. D3b)

Perbedaan (pr-pz) antara dur larak rcntangan sinp rang berunrtan adalahpenting dalan kondisi hujan untttkrnencegah penjembatanan antara kcduanr it.

pr : adalah lamk rentangan sinp r ang lcbih bcsar.

p: : adalah.larak rcntangan srnp \ ang lcbih kccil.

Pcrbcdaan (pr-pz) pada unrunrn\ a alian lcbih bcsar dan atau sanra dengan l5 mnt.

- 1 9 -

Page 29: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38: 1993

D5. Kcmiringan sirip

Kemiringan sirip adalah penting untuk menunjang sifat pembersihan sendiri isolator. Untuk bagian atas sinp.

kemiringan sirip minimum ( ) hans lebih besar dari 5" (lihat Gb.D2).

Sudut minimum untuk bagian bawah sirip tidak ditctapktn. Mcskipun dcnrikian. jika bagian barvah iru tanpa

rusuk, kemiringan minimum dianjurkan 2".

Parameter ] 'ang mcncirikan kcscluruhan istl latrlr

Isolator. scjauh kineqanva terhadap polusi dipcrhatikan d:rpat didcsain dcngatt bcrbagai cara Apabila intcnsitlts

polusi mcningkat. pcnvclesaian untuk nrcmcnuhi konscp rambat spcsifik jclasnva adalah dengan mcnanbah

pzrnjang isolator. dengan mcnpertahankan profil sirip sama.

gatatan: Apabila dilakukan penambahan atau Srcnggantian unit isolator renteng vang bersih pada suatu rentengan isolator vang

tcrpolusi, rcntcngan isolator lengkap itu harus dibenihkan sebe lum saluran dibcri tcgangan kembali '

Walaupun dernikian. pcnl'elesaran ini tidak dapat drterapkan atau mungkin tidak ekonomis, apabila intensitas

polusi terlalu tinggi. Oleh karcna itu dimungkinkan untuk mendesain isolator )'ang mempunvai

ticrnucarn-mac^nl profil vang scsuai untuk intensitas polusi J-ang ditentukan.

Macam-macant pariulctcr yang diunrkan dr atas mencinkan bagian lokal dan suatu profil. tetapi rnasih pcrlu

untuk me ncirikan kcscluruhan isolator dengan faktor rambat (C.F./Crcepage Factor) dan faktor profil (P.FiProfil

Factor). Kedua faktor ini tergantung pada intensitas polusi.

Faktor rantbat mempun]'u aru teontis dan ilndalr. scdang faktor profil adalah stntu besaran cmpins )'ang

diturunkan dari pengalaman. Faktor rambat dapeit digunakan untuk mencinkan profil semtn jenis isolator.

sedangkan faktor profil tidak bcrlaku untuk isolator jenis kap dan pin (lihat Gb. D3c) dan isolator tonggak

pcdestal (littat Gb. D3e).

D(r.

D6.l Faktor rambat C.F.

Faktor rambat . C.F =

dimana :

adalah tarak rambat total suatu isolator. dan

adalah jarak busur api. 1'artu jarak terpcndeknva di udara. di sisi luar isolator dengan tidak menl-

pcrtrmbangkan turduk busur api. iurlrra bagian-bagian logant vang normalnva bertegangan.

Dian-jurkan agar dipertahankan :

C.F < .1.-50 untuk tingkat polusi I dan II

C F < -t untuk tingkat polusi tll dan lV

la tatan . . l ika suat l isolatgr mempunval prol i l dcrrgan C. l ; lebih t inggi danpada ni la i batas vang di rokomendasikan. prol i l isolator

r t l boleh digunakan l ika hasi l pengalaman operasi atau u. j i lahrrator ium l 'ang meninr kondis i opcra^si menvatt tkan ast ln ls l

k r n e q u r r r n r : h r r i k

I,s,

It

S'

- 2 0 -

Page 30: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-3I|: 1993

D6.2 Faktor profil P.F.

P.F. didefirusikan sebagai rasio jarak bocor yang disederhanakan terhadap jarak rantbat isolasi scbenarnya yang

diukur antara dua titik vang didefinisikan sebagai spasi s. Jarak bocor yang disederhanakan adalah junrlah dari:

2p + s untuk isolator pada Gb. D3a dan D3d.

2pt + 2pz + s untuk isolator pada Gb. D3b.

p. pl. pz dan s rlrenlpunvai delinisi sepe rti disebutkan di atas dan ditunjukkan pada Gb. D3

Jadr :

P.F. =2 p + s

Iuntuk isolator pada Gb.D3a dan D3d

p.F. : 2lt , +-2p, + s untuk isolator pada Gb. D.3b

I adalah jarak rambat dan lintas bocor isolasi yang diukur antara dua titrk yang didefinisikan sebagai s.

D i sarankan untuk mempertahankan.

P.F. di atas 0.8 untuk tingkat polusi I dan II,

P.F. di atas 0.7 untuk trngkat polusi III dan IV.

Catatan: Jika suatu isolator mempunyai proli l dengan P.Fboleh digunakan jika hasil pengalaman operasi

asumsi krnerja vang baik.

Catatan Unrum : Bagian proli l yang terlindung fuarakmencinl :an suatu prot i l s i r ip.

lcbih rondah dari nilai batas yang direkomendasikan, protil isolator itu

atau suatu uji laboratorium vang meniru kondisi ogrerasi menyatakan

rambat terlindung) tidak harus ditentukan sebagai ;xrrameter Yang

Oleh karena itu tidak .rda aturan umum yang dapat drladikan ukurar\ sebab deralat profil sirip "terbuka" atau

"terlindung" terutama tergantung pada:

- Kondrsi kontanumsi dr lapangan yang berbeda-beda.

- Kondisi pernbersihan sendin yang berlaku.

- Posisi isolator (sudut kemiringan).

Sebagai contoh. untuk isolator yang dipasang pada posisi verhkal di kawasan )'ang terbuka terhadap badai garam

dan hujan )'ang lebat dan sering, profil "terlindung" Oaik profrl berusuk barvah maupun sirip datar dengan

kenunngan tajam) terbukti ada gunanya.

Di sisi lain, untuk isolator yang dipasang di karvasan dengan hujan yang jarang atau intensitastrva rendah atau

kontaminan yang beterbangan di udara. profil "terbuka" (atau aerodinanuk) nanrpaknva memperlihatkan ktneqa

yang baik. Dalam hal-hal demikiarr- Jarak rambat rusuk bawah dapat tidak berfrrngsi karena dipenuhi

kontaminan.

-21

Page 31: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10'38,: 1ry3

Profil ini hanya sebagai contoh

-22 -

Page 32: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38: 1993

Profil ini hanya sebagai contoh

vII

Gambar D3a: - Sirip regular

Gambar D3b: - Sirip berselang-seling

d

\

1-,-

"),,'r,t

/,' r , / / . /

, ' , / . / . / t. / / / , t

-23 -

Page 33: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

S'PLN 10-38,:1993

Profil ini hanya sebagai contoh

I

Pr---=D

GambarD3c: - Isolatorkap danpin

Gambar D3d: Sirip berusuk bawah

-24 -

Page 34: SPLN 10-3B_1993 Intensitas Polusi Dan Pemilihan Isolator

SPLN 10-38:1993

Profil ini hanye sebagai contoh

s

I

i:I

I

IiI

I

I

179 8 :

Garrrbar D3e: Isolator tonggak jenis pedestal

-25 -