SPK Pemilihan siswa berprestasi.docx

12
SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASI PADA SD N 1 CAMPANG TIGA MENGGUNAKAN METODE AHP Fitri Apridawati Jurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu Lampung Jl. Wisma Rini No. 09 pringsewu Lampung Telp. (0729) 22240 website: www.stmikpringsewu.ac.id fitriapridawati @gmail.com ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada SD N I Campang Tiga adalah Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 sejak tahun 1980, dan mempunyai banyak prestasi mulai dari tingkat Kecamatan, sampai tingkat Kabupaten. Bagian kesiswaan di SD Negeri I Campang Tiga berusaha memberikan predikat kepada siswa berprestasi yang memenuhi kriteria, tetapi pemilihan siswa berprestasi cenderung bersifat subjektif, sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang baik. Penelitian yang dilaksanakan dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat membantu dalam pemilihan siswa berprestasi di SD Negeri I Campang Tiga. Subjek pada penelitian ini adalah aplikasi penunjang keputusan (SPK) dalam pemilihan siswa berprestasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall yang diaplikasikan dengan PHP sebagai script server dan MySQL sebagai database server. Metode rekayasa yang digunakan adalah metode AHP yangdimulai dari tahap analisis, desain, pengkodean, dan pengujian sistem. Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah perangkat lunak tentang “Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi (SPK) di Sekolah Dasar Negeri 1 Campang Tiga Menggunakan Metode AHP” yang dapat membantu dalam pemilihan siswa berprestasi. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah perangkingan siswa berprestasi berdasarkan data kriteria dan data bobot. Perangkingan yang dihasilkan oleh sistem dapat digunakan untuk membantu Guru bagian kesiswaan dalam mengambil keputusan pemilihan siswa berprestasi. Kata kunci : SPK, Pemilihan siswa berprestasi, Metode AHP, SD N I Campang Tiga 1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang SPK Sistem Penunjang Keputusan atau sering dikenal dengan istilah SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam Sistem Pendukung Keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi, masalah yang dihadapi SD Negeri 1 Campang Tiga adalah dalam proses penerimaan siswa barunya. Menentukan siswa berprestasi setiap tahunnya mengharuskan sekolah agar memiliki Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat memberikan alternative solusi yang tepat, agar dalam proses penentuan siswa berprestasi lebih efektif dan efisien. Selain itu karena sistem yang belum 1

Transcript of SPK Pemilihan siswa berprestasi.docx

SISTEM PENDUKUNG KEPUTUSAN PEMILIHAN SISWA BERPRESTASIPADA SD N 1 CAMPANG TIGA MENGGUNAKAN METODE AHP

Fitri ApridawatiJurusan Sistem Informasi STMIK Pringsewu LampungJl. Wisma Rini No. 09 pringsewu LampungTelp. (0729) 22240 website: [email protected]

ABSTRAK Sistem Pendukung Keputusan (SPK) pada SD N I Campang Tiga adalah Lembaga Pendidikan Sekolah Dasar Negeri 1 sejak tahun 1980, dan mempunyai banyak prestasi mulai dari tingkat Kecamatan, sampai tingkat Kabupaten. Bagian kesiswaan di SD Negeri I Campang Tiga berusaha memberikan predikat kepada siswa berprestasi yang memenuhi kriteria, tetapi pemilihan siswa berprestasi cenderung bersifat subjektif, sehingga hasil keputusan kurang berkualitas dan kurang baik. Penelitian yang dilaksanakan dimaksudkan untuk menghasilkan sebuah sistem pendukung keputusan (SPK) yang dapat membantu dalam pemilihan siswa berprestasi di SD Negeri I Campang Tiga. Subjek pada penelitian ini adalah aplikasi penunjang keputusan (SPK) dalam pemilihan siswa berprestasi. Pembuatan aplikasi ini menggunakan metode Waterfall yang diaplikasikan dengan PHP sebagai script server dan MySQL sebagai database server. Metode rekayasa yang digunakan adalah metode AHP yangdimulai dari tahap analisis, desain, pengkodean, dan pengujian sistem. Penelitian yang dilakukan menghasilkan sebuah perangkat lunak tentang Sistem Pendukung Keputusan Pemilihan Siswa Berprestasi (SPK) di Sekolah Dasar Negeri 1 Campang Tiga Menggunakan Metode AHP yang dapat membantu dalam pemilihan siswa berprestasi. Informasi yang dihasilkan dari sistem ini adalah perangkingan siswa berprestasi berdasarkan data kriteria dan data bobot. Perangkingan yang dihasilkan oleh sistem dapat digunakan untuk membantu Guru bagian kesiswaan dalam mengambil keputusan pemilihan siswa berprestasi.

Kata kunci : SPK, Pemilihan siswa berprestasi, Metode AHP, SD N I Campang Tiga

8

1. Pendahuluan 1.1 Latar Belakang SPK Sistem Penunjang Keputusan atau sering dikenal dengan istilah SPK merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam sistem pendukung keputusan yaitu mendefinisikan masalah, merupakan bagian dari sistem informasi yang berbasis komputer. Terdapat beberapa tahapan dalam Sistem Pendukung Keputusan yaitu mendefinisikan masalah, pengumpulan data yang relevan dan sesuai, pengolahan data menjadi informasi, masalah yang dihadapi SD Negeri 1 Campang Tiga adalah dalam proses penerimaan siswa barunya. Menentukan siswa berprestasi setiap tahunnya mengharuskan sekolah agar memiliki Sistem Pendukung Keputusan (SPK) yang dapat memberikan alternative solusi yang tepat, agar dalam proses penentuan siswa berprestasi lebih efektif dan efisien. Selain itu karena sistem yang belum terkomputerisasinya merupakan masalah tersendiri dalam proses penentuan keputusan di SD Negeri 1 Campang Tiga.

Semua siswa mempunyai kemampuan yang berbeda-beda. Pada setiap individu siswa tidak ada kemampuan yang sama persis. Di dalam sekolah siswa-siswi berprestasi tidak hanya dinilai dari hasil-hasil nilai mata pelajaran saja melainkan kemampuan kemampuan diri juga menjadi salah satu penilaian dimana dikatakan siswa tersebut berprestasi. Ada dua macam kemampuan pada masing-masing indifidu siswa, diantaranya kemampuan dan pengetahuan teknis (hard skills) dan kemampuan mengelola diri dan orang lain.Pada masa modern seperti ini sangat dibutuhkan siswa yang memiliki kemampuan-kemampuan tersebut. Kerna itulah siswa-siswi dituntut untuk memiliki persentasi yang baiksecara akademik mapun non akademik serta penilaian ekstrakurikuler yang diminati dan kepribadian yang dimiliki oleh siswa tersebut.Proses penentuan siswa berprestasi apabila dilakukan secara manual memiliki banyak kelemahan sehingga akan memunculkan persoalan-persoalan, diantaranya sebagai berikut;1) Proses pengolahan data secara manual memakan waktu yang cukup lama dan membutuhkan tenaga, pemikiran dan ketelitian yang ekstra dalam memproses data-data nilai siswa, hal ini apat mempengaruhi kebujakan sekolah untuk menentukan siswa mana yang pantas mendapatkan gelar prestasi.2) Memungkinkan terjadinya human eror dalam proses pengolahan data yang akan digunakan untuk pemilihan siswa berprestasi

Lokasi penelitian dan observasi dilakukan di SD N I Campang Tiga. Dalam pelaksanaanya, penentuan siswa berprestasi tersebut mengunakan beberapa criteria atau komponen yang akan digunakan dalam penilaian siswa berprestasi, setiap criteria memiliki bobot atau nilai yang berbeda. Pihak SD N I Campang Tiga telah menentukan setiap bobot criteria-kriteria untuk menentukan penilaian siswa berprestasi. Criteria-kriteria tersebut dapat dilihat pada table di bawah ini.

NoNama Kriteria

1Keterampilan

2Sikap

3Kedisiplinan

4Nilai Akhir

Table 1.1 Nama Kriteria

1.2 Rumusan Masalah Bagaimana merancang dan membangun SPK (Sistem Pendukung Keputusan) yang disebut dengan pemilihan siswa berprestasi pada SD N I Campang Tiga menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Hierarchi Proccess)

1.3 Batasan Masalah Adapun yang menjadi batasan masalah dalam penulisan ini adalah sebagai berikut : 1.Data yang diambil ialah data SD N I Campang Tiga. Kecamatan Kotaagung Timur. Kabubaten Tanggamus.2.Metode yang digunakan adalah menggunakan metode AHP (Analitical Hierarchy Hierarchi Proccess)3.Dalam pembobotan untuk tiap criteria dan sub criteria bersifat relative pula, namun hal tersebut didapatkan dan diolah sehingga menjadi hasil yang relistis.

1.4 Tujuan Adapun tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Membentuk criteria yang tepat pada proses pemilihan siswa berprestasi pada SD Negeri I Campang Tiga Kecamatan Kotaagung Timur Kabupaten Tanggamus.2. Pemilihan siswa berprestasi yang tepat pada SD N I Campang Tiga.3. Terciptanya sebuah sistem pemilihan siswa barprestasi pada SD N I Campang Tiga.1.5Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Dengan merancang sistem ini untuk mempermudah dalam pemilihan siswa berprestasi pada SD N I Campang Tiga.2. Memepermudah kepala sekolah untuk mengetahui siswa SD N I Campang Tiga yang berprestasi dalam semua materi.3. Menjadikan SPK ini sebagai media untuk mencari informasi tentang siswa SD N I Campang Tiga yang berprestasi menggunakan metode AHP.

2. TINJAUAN PUSTAKA 2.1Definisi SPK (Sistem Pendukung Keputusan)Masalah merupakan suatu kondisi yang berpotensi menimbulkan kerugian luar biasa atau menghasilkan keuntungan luar biasa. Keputusan merupakan kegiatan memilih suatu strategi atau tindakan dalam pemecahan masalah tersebut. Tujuan dari keputusan adalah untuk mencapai target atau aksi tertentu yang harus dilakukan (Kusrini, 2007). Menurut Haniff, 2007 dalam jurnal Penerapan Analytical Hierarchy Process pada Sistem Penilaian Pegawai Rumah Sakit Onkologi Surabaya, Sistem pendukung keputusan adalah Bagian dari system informasi berbasis komputer (termasuk sistem berbasis pengetahuan) yang dipakai untuk mendukung pengambilan keputusan dalam suatu organisasi atau perusahaan. Ciri-ciri keputusan adalah (Kusrini, 2007) : a.Banyak pilihan/alternatif. b. Ada kendala atau syarat.c. Mengikuti suatu pola atau model tingkahlaku, baik yang terstruktur maupun tidak terstruktur. d. Banyak input/variabel. e. Ada faktor risiko. f.Dibutuhkan kecepatan, ketepatan, dan keakuratan. Sistem pendukung keputusan atau Decision Support System (DSS) merupakan sistem informasi interaktif yang menyediakan informasi pemodelan, dan pemanipulasian data. Sistem itu digunakan untuk membantu pengambilan keputusan dalam situasi yang semiterstruktur dan situasi yang tidak terstruktur, di mana tak seorang pun tahu secara pasti bagaimana keputusan seharusnya dibuat (Alter, 2007 dalam Kusrini, 2007).Dapat juga dikatakan sebagai sistem komputer yang mengolah data menjadi informasi untuk mengambil keputusan dari masalah semi-terstruktur yang spesifik. Sistem pendukung keputusan memiliki karakteristik sebagai berikut: 1. Sistem pendukung keputusan dirancang untuk membantu pengambilan keputusan dalam memecahkan masalah yang bersifat semi terstruktur dengan menambahkan kebijaksanaan manusia dan informasi komputerisasi. 2. Dalam proses pengolahannya, sistem pendukung keputusan mengkombinasikan pengguna model-model analisi dengan teknik pemasukkan data konvesional serta fungsi-fungsi interogasi informasi. 3.Sistem pendukung keputusan, dirancang sedemikian rupa sehingga dapat digunakan atau dioperasikan dengan mudah. 4. Sistem pendukung keputusan dirancang dengan menemukan pada aspek fleksibilitas serta kemampuan beradaptasi yang tinggi.

2.1.1Konsep Dasar Sistem Pendukung Keputusan Sistem Pendukung Keputusan adalah Sistem berbasis komputer interaktif, yang membantu para pengambil keputusan untuk menggunakan data dan berbagai model untuk memecahkan masalah-masalah tidak terstruktur.

2.1.2 Komponen-komponen Sistem Pendukung Keputusan (SPK)Sistem Pendukung Keputusan terdiri dari tiga komponen utama, yaitu : 1. Subsistem Manajemen Data (Data Subsistem) Subsistem manajemen data memasukkan satu database yang berisi data yang relevan untuk situasi dan dikelola oleh perangkat lunak sistem manajemen database (Data Base Manajement Sistem/DBMS). 2.Subsistem Manajemen Model (Model Subsistem) Merupakan paket perangkat lunak yang memasukkan model keuangan, statistik, ilmu manajemen, atau model kuantitatif lainya yang memberikan kapabilitas analitik dan manajemen perangkat lunak yang tepat. Sistem manajemen dan metode solusi model diimplementasikan pada sistem pengembangan web (seperti java) untuk berjalan pada server aplikasi. 3. Subsistem antar muka pengguna Pengguna berkomunikasi dengan dan memerintahkan DSS melalui subsistem ini. Pengguna adalah bagian yang dipertimbangkan dari sistem. Para peneliti menegaskan bahwa beberapa kontribusi dari DSS berasal dari interaksi yang intensif antara komputer dan pembuat keputusan. 4.Subsistem manajemen berbasis pengetahuan. Subsistem ini dapat mendukung semua subsistem lain atau bertindak sebagai suatu komponen independent dan memberikan intelegensi untuk memperbesar pengetahuan pengambil keputusan.

2.2Devinisi Siswa Berprestasi2.2.1 Devinisi SiswaDalam sistem pendidikan yakni SD, SMP maupun SMA, pastinya akan di bentuk dari berbagai komponen yang sangat penting, maka salah satu komponen itu adalah siswa. Menurut para ahli memandang seorang siswa adalah peserta didik yang memiliki pontensi dasar, yang penting di kembangkan melalui proses belajar mengajar, yang baik di lakukan secara fisik maupun secara mental.Dan baik di lingkungan sekolah maupun di lingkungan keluarga serta juga pada lingkungan masyarakat dimana anak tersebut tinggal. Pada dasarnya siswa sebagai peserta didik dituntut untuk lebih memahami mengenai kewajiban, etika serta pelaksanaanyaDan pendapat para ahli ini pun di perkuat dengan pasal 1 ayat 4 UU RI No. 20 tahun 2013. Mengenai sistem pendidikan nasional, dimana peserta didik atau siswa adalah anggota masyarakat yang berusaha mengembangkan diri mereka melalui proses pendidikan pada jalur dan jenjang dan jenis pendidikan tertentu.

2.2.2 Devinsisi PrestasiPrestasi berasal dari bahasa Belanda yang artinya hasil dari usaha. Prestasi diperoleh dari usaha yang telah dikerjakan. Dari pengertian prestasi tersebut, maka pengertian prestasi diri adalah hasil atas usaha yang dilakukan seseorang. Prestasi dapat dicapai dengan mengandalkan kemampuan intelektual, emosional, dan spiritual, serta ketahanan diri dalam menghadapai situasi segala aspek kehidupan. Karakter orang yang berprestasi adalah mencintai pekerjaan, memiliki inisiatif dan kreatif, pantang menyerah, serta menjalankan tugas dengan sungguh-sungguh Karakter-karakter tersebut menunjukan bahwa untuk meraih prestasi tertentu, dibutuhkan kerja keras.

1. Macam-macam PrestasiAda beberapa prestasi yang dapat dicapai oleh setiap orang, diantaranya:a. Prestasi BelajarHasil yang diperoleh atas usaha belajar. Misalnya prestasi siswa di sekolah, menjadi juara umum setiap tahunnya. b. Prestasi Kerja Merupakan hasil yang didapatkan dari usaha kerja yang telah dilakukan. Misalnya naiknya jabatan atas kerja keras selama ini. c. Prestasi SeniMerupakan hasil yang diperoleh dari usaha seni. Misalnya prestasi seorang penyanyi ataupun seniman lainnya yang berupa penghargaan.

d. Prestasi Olah ragaMerupakan hasil yang diperoleh atas usaha dan kerja keras di bidang olah raga. Misalnya seorang olahragawan mendapat medali emas atas juara pertama yang dicapai saat mengikuti Pekan Olah Raga Nasional (PON). e. Prestasi Lingkungan HidupPrestasi lingkungan hidup merupakan prestasi yang diperoleh atas usaha penyelamatan lingkungan hidup. Misalnya individu maupun kelompok mendapatkan penghargaan atas usaha penyelamatan lingkungan hidup berupa menanam pohon kembali atau reboisasi di hutan.

2. Sikap Dalam PrestasiSikap yang mendukung seseorang dalam brepestasi diantaranya:a. Berorientasi pada masa depan dan cita-cita b. Berorientasi pada keberhasilan c. Berani mengambil atau menghadapi risiko d. Rasa tanggung jawab yang besar e. Menerima dan menggunakan kritik sebagai umpan balik f. Memiliki sikap kreatif, dan inovatif, serta mampu memanajemen waktu dengan baik.

Setiap orang mutlaknya berperilaku dalam menghasilkan sesuatu. Namun prestasi atau keberhasilan yang diraih tak luput dari bantuan orang lain. Misalnya bantuan spiritual, material, maupun bantuan yang lain. Dalam proses mencapai keberhasilan, setiap orang akan menghadapi tantangan, diantaranya:a. Berasal dari diri-sendiriTantangan dari diri-sendiri adalah bakat, potensi, kecerdasan atau intelektual, minat, motivasi, kebiasaan, emosi, kesehatan dan pengalaman pribadi. b. Berasal dari lingkunganTantangan dari lingkungan berupa tantangan dari keluarga, sekolah, masyarakat, sarana dan prasarana, fasilitas, gizi, dan tempat tinggal.

2.2.3 Devinisi Siswa BerprestasiBerprestasi adalah idaman setiap banyak orang, baik itu prestasi dalam bidang pekerjaan, pendidikan, sosial, seni, politik, budaya dan lain-lain. Dengan adanya prestasi yang pernah diraih oleh seseorang akan menumbuhkan suatu semangat baru untuk menjalani aktifitas. Berikut ini adalah ciri-ciri seseorang siswa yang berprestasi:1.Selalu mempunyai tujuan dan rencana2.Mengambil resiko yang wajar dan diperhitungkan3.Bertanggungjawab secara pribadi4.Selalu menggunakan umpan-balik5.Mengerjakan sesuatu yang kreatif dan inovatif6.Merasa dikejar waktu7.Menyukai situasi yang serba mungkin/beraneka ragam8.Berinisiatif dan suka menyelidiki lingkungan9.Berhubungan dengan orang lain, tidak hanya berteman

2.4 Metode AHP Metode AHP dikembangkan oleh Thomas L. Saaty, seorang ahli matematika. Metode ini adalah sebuah kerangka untuk mengambil keputusan dengan efektif atas persoalan yang kompleks dengan menyederhanakan dan mempercepat proses pengambilan keputusan dengan memecahkan persoalan tersebut kedalam bagian-bagiannya, menata bagian atau variabel ini dalam suatu susunan hirarki, member nilai numerik pada pertimbangan subjektif tentang pentingnya tiap variabel dan mensintesis berbagai pertimbangan ini untuk menetapkan variabel yang mana yang memiliki prioritas paling tinggi dan bertindak untuk mempengaruhi hasil pada situasi tersebut. Metode AHP ini membantu memecahkan persoalan yang kompleks dengan menstruktur suatu hirarki kriteria, pihak yang berkepentingan, hasil dan dengan menarik berbagai pertimbangan guna mengembangkan bobot atau prioritas. Metode ini juga menggabungkan kekuatan dari perasaan dan logika yang bersangkutan pada berbagai persoalan, lalu mensintesis berbagai pertimbangan yang beragam menjadi hasil yang cocok dengan perkiraan kita secara intuitif sebagaimana yang dipresentasikan pada pertimbangan yang telah dibuat. (Saaty, 2009).

Proses hierarki adalah suatu model yang memberikan kesempatan bagi perorangan atau kelompok untuk membangun gagasan-gagasan dan mendefinisikan persoalan dengan cara membuat asumsi mereka masing-masing dan memperoleh pemecahan yang diinginkan darinya. Ada dua alasan utama untuk menyatakan suatu tindakan akan lebih baik dibanding tindakan lain. Alasan yang pertama adalah pengaruh-pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang tidak dapat dibandingkan karena sutu ukuran atau bidang yang berbeda dan kedua, menyatakan bahwa pengaruh tindakan tersebut kadang-kadang saling bentrok, artinya perbaikan pengaruh tindakan tersebut yang satu dapat dicapai dengan pemburukan lainnya. Kedua alasan tersebut akan menyulitkan dalam membuat ekuivalensi antar pengaruh sehingga diperlukan suatu skala luwes yang disebut prioritas.

2.4.1 AHP didasarkan atas 3 aksioma utama yaitu :1. Aksioma Resiprokal yaituAksioma ini menyatakan jika PC (EA,EB) adalah sebuah perbandingan berpasangan antara elemen A dan elemen B, dengan memperhitungkan C sebagai elemen parent, menunjukkan berapa kali lebih banyak properti yang dimiliki elemen A terhadap B, maka PC (EB,EA)= 1/ PC (EA,EB). Misalnya jika A 5 kali lebih besar daripada B, maka B=1/5 A.2. Aksioma Homogenitas yaituAksioma ini menyatakan bahwa elemen yang dibandingkan tidak berbeda terlalu jauh. Jika perbedaan terlalu besar, hasil yang didapatkan mengandung nilai kesalahan yang tinggi. Ketika hirarki dibangun, kita harus berusaha mengatur elemen-elemen agar elemen tersebut tidak menghasilkan hasil dengan akurasi rendah dan inkonsistensi tinggi.3. Aksioma Ketergantungan yaituAksioma ini menyatakan bahwa prioritas elemen dalam hirarki tidak bergantung pada elemen level di bawahnya. Aksioma ini membuat kita bisa menerapkan prinsip komposisi hirarki.

2.4.2 Kelebihannnya metode AHP antara lain:1. Struktur yang berhierarki sebagai konskwensi dari kriteria yang dipilih sampai pada sub-sub kriteria yang paling dalam.2. Memperhitungkan validitas sampai batas toleransi inkonsentrasi sebagai kriteria dan alternatif yang dipilih oleh para pengambil keputusan.3. Memperhitungkan daya tahan atau ketahanan output analisis sensitivitas pengambilan keputusan.Metode pairwise comparison AHP mempunyai kemampuan untuk memecahkan masalah yang diteliti multi obyek dan multi kriteria yang berdasar pada perbandingan preferensi dari tiap elemen dalam hierarki. Jadi model ini merupakan model yang komperehensif. Pembuat keputusan menetukan pilihan atas pasangan perbandingan yang sederhana, membengun semua prioritas untuk urutan alternatif. Pairwaise comparison AHP mwenggunakan data yang ada bersifat kualitatif berdasarkan pada persepsi, pengalaman, intuisi sehigga dirasakan dan diamati.

2.4.3. Kelemahannya antara lain :1. Ketergantungan model AHP pada input utamanya.Input utama ini berupa persepsi seorang ahli sehingga dalam hal ini melibatkan subyektifitas sang ahli selain itu juga model menjadi tidak berarti jika ahli tersebut memberikan penilaian yang keliru.2. Metode AHP ini hanya metode matematis tanpa ada pengujian secara statistic sehingga tidak ada batas kepercayaan dari kebenaran model yang terbentuk.

3. METODE PENELITIAN 3.1 Metode Pengumpulan Data Metode Pengumpulan Data 1. Studi Pustaka Studi pustaka adalah metode pengumpulan data dengan cara membaca buku atau majalah dan sumber lainnya yang berhubungan dengan masalah yang diteliti. 2. Studi Lapangan Studi lapangan adalah metode pengumpulan data dengan cara pengamatan langsung pada objek penelitian untuk mendapatkan data-data dengan cara sebagai berikut :

a.Pengamatan (Obsevasi) Pengamatan adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengamati obyek penelitian secara langsung. Data yang didapatkan dari metode observasi ini berupa prosedur sistem secara detail.b. Wawancara (Interview) Wawancara adalah cara pengumpulan data yang dilakukan dengan bertatap muka langsung atau tidak langsung dengan melakukan tanya jawab dengan responden. c. Dokumentasi Metode pengumpulan data dengan cara mengambil membaca, mempelajari literature serta buku-buku yang berkaitan dengan penulisan tugas akhir ini

3.2 Metode Pengembangan SistemMetode pengembangan sistem yang digunakan yaitu metode waterfall. Metode Waterfall adalah metode yang menyarankan sebuah pendekatan yang sistematis dan sekuensial melalui tahapan tahapan yang ada untuk membangun sebuah perangkat lunak.

Survei SistemAnalisa SistemDesain SistemPembuatan SistemImplementasi SistemPerawatan Sistem

Gambar 3.1 Tampilan Metode Waterfall

Tahap tahap dalam waterfall terdiri dari :1. Tahap Perencanaan Sistem Perencanaan sistem merupakan tahap untuk mempersiapkan pelaksanaan pengembangan sistem yang akan dilakukan. 2. Tahap Analisis Sistem Analisis sistem merupakan penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh kedalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasi dan mengevaluasi permasalahan. 3. Tahap Desain Sistem Desain sistem merupakan gambaran yang diberikan kepada user tentang sistem atau tentang kegiatan yang akan dilakukan sebagai tindak lanjut dari analisis sistem. 5. Tahap Penerapan Sistem Penerapan sistem merupakan tahap meletakkan atau menerapkan sistem supaya sistem tersebut siap untuk di operasikan. Tahap ini menterjemahkan spesifikasi perancangan ke dalam bahasa pemrograman.6. Tahap Perawatan Perawatan system merupakan proses pemeliharaan suatu sistem agar dapat beroperasi dengan baik dan optimal mungkin tanpa adanya keluhan-keluhan dari pemakai sistem.

3.3 Metode Analisis DataMenurut Nawawi (2009) teknik analisis data adalah proses yang berlangsung serentak.Analisis data dalam penelitian ini dilakukan secara deskriptif kualitatif dan intepretatif untuk mendapatkan pemaknaan sesuai dengan kajian budaya. Pengolahan data dalam penelitian kualitatif. Selanjutnya, berikut ini disajikan langkah-langkah analisis data yang digunakan Miles dan Huberman(2008).

3.3.1 Reduksi DataReduksi data diartikan sebagai proses pemilihan, pemusatan perhatian atau penyederhanaan, pengabstrakan, dan transformasi data kasar yang muncul dari catatan lapangan. Reduksi data merupakan suatu bentuk analisis yang menajamkan, menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu, dan mengorganisasi data sedemikian rupa sehingga dapat disimpulkan. Reduksi data dilakukan dengan cara membuat ringkasan, membuat data, menelusuri tema, dan membuat gugus-gugus. Proses transformasi ini akan berlangsung terus hingga laporan lengkap tersusun.

3.3.2 Penyajian DataPenyajian data merupakan upaya penyusunan sekumpulan informasi ke dalam suatu matrik atau konfigurasi yang mudah dipahami. Konfigurasi yang demikian ini akan memungkinkan adanya penarikan simpulan dan pengambilan tindakan. Kecenderungan kognitif manusia adalah menyederhanakan informasi yang kompleks ke dalam satuan bentuk yang dapat dipahami. Hal ini merupakan cara utama untuk menganalisis data kualitatif yang valid. Penyajian data ini bisa dengan matrik, grafik, atau bagan yang dirancang untuk menggabungkan informasi.

3.3.3 Menarik SimpulanDari permulaan pengumpulan data, peneliti mulai mencari makna data yang telah terkumpul. Selanjutnya peneliti mencari arti dan penjelasannya, kemudian menyusun pola-pola hubungan tertentu ke dalam satu kesatuan informasi yang mudah dipahami dan ditafsirkan. Data yang terkumpul disusun ke dalam satuan-satuan, kemudian dikategorikan sesuai dengan rincian masalahnya. Data tersebut dihubungkan dan dibandingkan antara satu dengan yang lainnya sehingga mudah ditarik simpulan sebagai jawaban terhadap setiap permasalahan yang ada. Kegiatan analisis data merupakan proses siklus yang interaktif. Dalam hal ini peneliti melakukan reduksi data, menyajikan, dan menyimpulkan secara bersamaan yang akan berlanjut dan berulang terus-menerus.

3.3.4 Teknik Penyajian Hasil analisis data sesuai dengan permasalahan dan tujuan penelitian disajikan dalam bentuk formal dan informal. Dalam bentuk informal, yakni berupa uraian kalimat secara deskriptif yang menjelaskan semua aktivitas penelitian yang disusun secara sistematis dalam bentuk bab-bab. Selanjutnya, dalam bentuk formal, yakni dapat berupa tabel, yaitu pendeskripsian tentang data hasil penelitian, baik berupa angka maupun kata-kata; berupa gambar, yaitu visualisasi yang melukiskan segala sesuatu yang berkaitan dengan penelitian. Penyajian data dibuat secara sistematis dan efisien sehingga mudah dipahami, di samping dapat memberikan penjelasan yang optimal kepada pembaca.

4. PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI4.1 PerancanganDalam pemodelan SPK (Sistem Pendukung Keputusan) pemilihan siswa berpresrasi denggan metode AHP pada SD N I Campang Tiga ini menggunakan alat bantu Data Flow Diagram yang multi Konteks Diagram. Adapun pemodelan secara global dalam sisitem yang terbentuk dapat dilihat pada diagram konteks sebagai berikut

a. Relasi Antar TabelPembuktian tabel sampai bentuk normal yang keempat maka dapat ditentukan relasi dari tiap-tiap tabel secara menyeluruh, adapun tabel relasinya sebagai berikut :

Gambar 4.1 Relasi Antar Tabel

b. Perancangan Halaman LoginHalaman login adalah halaman yang pertama kali muncul dan dijumpai oleh pengguna ketika program akan dijalankan. Halaman ini meminta usernamedan password untuk dapat masuk ke dalam menu utama.

Gambar 4.2 Perancangan Halaman Login

c. Halaman Input Data SiswaSalah satu tampilan untuk memasukan data siswa yaituform siswa. Form siswa yaitu tampilan yang digunakan untuk memasukan data siswa, memperbaharui data siswa dan menghapus data siswa. Berikut adalah tampilan input data siswa SD N I Campang Tiga.

Gambar 4.3 Perancangan Input Data Siswa

d. Perancangan Perhitungan AHP

Gambar 4.4 Perancangan Perhitungan AHP

4.2 Implementasia. Implementasi Halaman Login Halaman Login Admin merupakan suatu tampilan program yang digunakan sebagai media untuk dapat mengakses program

Gambar 4.5 Implementasi Tampilan Login

b. Implementasi Data Siswa Form data siswa adalah salah satu form data siswa dan data nilai siswa di dalam form ini juga terdapat laporan nilai bulanan sehingga dapat pemilihan siswa berprestasi.

Gambar 4.6 Implementasi Data Siswa

c. Implementasi Perhitungan AHPDidalam form ini nejelaskan perhitungan dan proses penilaian siswa dari hasil belajar selam satu bulan untuk pemilihan siswa berprestasi dari hasil nilai yang telah di hitung.

Gambar 4.7 Implementasi Perhitungan AHP

5. PENUTUP 5.1. Kesimpulan Berikut adalah kesimpulan dari Sistem pendukung Keputusan adalah sebagai berikut:1. Aplikasi yang dibangun dapat membantu para Guru untuk pemilihan siswa berprestasi di SD N 1 Campang Tiga.2. Aplikasi yang dibangun dapat mempermudah pekerjaan dan memanilisir kesalahan yang dilakukan dalam pemilihan siswa berprestasi oleh Guru SD N I Campang Tiga.3. Pengolahan data yang dilakukan dapat menghasilkan informasi data nilai yang cukup untuk siswa yang berprestasi dan dapat membedakan, dengan siswa yang tidak berprestasi di SD N I Campang Tiga.

5.2Saran Setelah mengembangkan Sistem Pendukung Keputusan SPK ini, ada beberapa saran yang harus diterapkan guna pengembangan sisten pendukung keputusan lebih lanjut: 1) Penulis menyarankan untuk penelitian selanjutnya sistem ini bisa berkembang, bukan hanya dapat menentukan layak atau tidak layak menjadi siswa berprestasi, tetapi bisa lebih dikembangkan ke berbagai kebijakan yang ada di SD N Campang Tiga, bahkan diluar sekolah sendiri sehingga prestasinya dapat dipergunakan secara optimal. 2) Kiranya pengembangan program aplikasi sistem penunjang keputusan memilih siswa berprestasi SD N I Campang Tiga. 3) Bisa membandingkan system yang baru dengan system yang lama yang dipakai di SD N Campang Tiga sebelumnya.

DAFTAR PUSTAKA Mann dan Watson. 2008, Sistem Penunjang Keputusan / DSS. Yogyakarta : Andi

Nawawi 2009. Teknik Analisis Data. Yogyakarta: Andi

Suharsimi Arikunto 2010. hasil belajar dibedakan menjadi tiga aspek yaitukognitif, afektif dan psikomotorik.Yogyakarta: Andi

Sumber : Kusrini, Konsep Dan Aplikasi Sistem Pendukung Keputusan, 4, 2007).

Turban. 2010. Perbedaan Sistem Pendukung Keputusan, Sistem Pakar dan Sistem Informasi Manajemen Pertemuan2. Diakses dari http://y0g4ajust.wordpress.com , pada 9 Desember 2012.

Undang-undang No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional