Spesifikasi Teknis Pipa

125
Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 1 Spesifikasi Teknis 3. SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN PIPA 3.1 PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA 3.1.1 Pengadaan Pipa PVC 3.1.1.1 Umum Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar / drawing. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32°C. Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua jenis barang. Referensi Standard Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta. Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard

Transcript of Spesifikasi Teknis Pipa

Page 1: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 1

Spesifikasi Teknis

3. SPESIFIKASI TEKNIS PENGADAAN PIPA

3.1 PENGADAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA

3.1.1 Pengadaan Pipa PVC

3.1.1.1 Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan

semua pipa dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut,

gasket, material penyambung dan bahan pelengkap sebagaimana

dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan atau dalam gambar /

drawing.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari

semua material sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan

dalam daftar kuantitas bahan. Semua pipa, fitting, valve dan

perlengkapan lainnya harus sesuai dengan untuk pemakaian di

daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32°C.

Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji

tekanan di lapangan tidak lebih dari 10 bar.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit

(Sertifikat Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang

menyatakan bahwa barang tersebut sesuai dengan kebutuhan

yang dirinci dalam spesifikasi teknis. Penyedia Jasa Pengadaan

juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji kimiawi dan

fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua

jenis barang.

Referensi Standard

Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan

untuk memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas

material yang diminta.

Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri

dengan Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum

ada SNI untuk produk tertentu atau belum dibuat di dalam

negeri, maka yang ditawarkan dapat menggunakan standard

Page 2: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 2

Spesifikasi Teknis

lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan sekurang-

kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen

lelang ini.

Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan

material bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat

spesifikasi teknis yang ditentukan.

Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau

berasal dari luar negeri dan sudah diatur dalam SNI maka

barang/peralatan tersebut wajib memiliki Standar Nasional

Indonesia (SNI).

Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur

dalam Standar Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan

tersebut harus memiliki standar-standar sebagai berikut :

ISO - International for Standardization

Organization

JIS - Japanesse Industrial Standard

BS - British Standard

DIN - Deutsche Industrie Norm

AWWA - American Water Works Association

ASTM - American Society for Testing and Materials

ANSI - American National Standard Institute.

Bahan Pipa dan Fitting

Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri

maka Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dan

pabrik untuk izin penggunaan Sll / SNI yang dikeluarkan oleh

Departemen Perindustrian dan dapat menunjukkan pengalaman

minimal 3 (tiga) tahun.

Bahan pipa yang ditawarkan dapat berlainan dengan bahan pipa

yang tercantum dalam dokumen lelang ini, dengan syarat bahwa

pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang

sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam

dokumen lelang ini.

Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa

yang tercantum dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan

Page 3: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 3

Spesifikasi Teknis

harus menyertakan gambar-gambar detail junction (gambar

detail penyembungan pipa) disertai dengan jumlah dan

spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan.

Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan

di daerah tropis dengan temperatur air yang mengalir antara

15-35 derajat Celcius dan pH antara 6 sampai dengan 8.

Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah

kecuali untuk hal-hal khusus yang membutuhkan lain.

Tekanan Kerja / Working Pressure

Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10

kg/cm2 (SNI 06-0084-1987 dan SN! 03-6419-2000) dan tekanan

pengujian minimal 2 (dua) kali tekanan kerja pipa. Penyedia

Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda bukti hasil

pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang

ditawarkan.

Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia

Jasa Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan

kerja pipa/fitting pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang

dikirim ke lapangan atas biaya Rekanan. Jumlah pipa/fitting

pipa yang akan diuji di lapangan akan ditentukan kemudian oleh

Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian tersebut tidak

sesual dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan

harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi

persyaratan spesifikasi yang ditentukan.

3.1.1.2 Pipa PVC dan Fitting

1 Standard

Material yang digunakan adalah yang memenuhi standard

dengan panjang efektif tidak lebih dan 6 meter.

Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah

mendapat izin untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh

Departemen Perindustrian. Setiap pipa harus mempunyai

tanda/cap pada bagian luar yang menunjukkan diameter

Page 4: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 4

Spesifikasi Teknis

nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade mark.

Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

SNI 06-2548-1991 Metode Pengujian Diameter Luar

Pipa PVC untuk Air Minum dengan

Jangka Sorong.

SNI 06-2549-1991 Metode Pengujian Kekuatan

Pipa PVC untuk Air Minum

terhadap Hidrostatik.

SNI 06-2550-1991 Metode Pengujian Ketebalan

Dinding Pipa PVC untuk Air

Minum.

SNI 06-2551-1991 Metode Pengujian Bentuk dan

Sifat Tampak Pipa PVC untuk Air

Minum

SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji

Pipa PVC untuk Air Minum

SNI 06-2553-1991 Metode Pengujian Perubahan

Panjang Pipa PVC untuk Air Minum

dengan Uji Tungku

SNI 06-2554-1991 Metode Pengujian Ketahanan

Pipa PVC untuk Air Minum

terhadap Metilen Khlorida

SNI 06-2555-1991 Metode Pengujian Kadar PVC

pada Pipa PVC Air Minum

dengan THF

SNI 06-2556-1991 Metode Pengujian Diameter Luar

Pipa PVC untuk Air Minum dengan

Pita Meter

SNI 06-2558-1991 Spesifikasi Simbol Gambar Sistem

Penyediaan Air dan Sistem

Drainase di dalam tanah.

SNI 03-6419-2000 Spesifikasi Pipa PVC bertekanan

berdiameter 110 - 315 mm untuk

Air Bersih.

SK SNI S-20-1990-03 Spesifikasi Pipa PVC untuk Air

Page 5: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 5

Spesifikasi Teknis

Minum

RSNIT-17-2004 Tata Cara Pengadaan,

Pemasangan dan Pengujian Pipa

PVC untuk Penyediaan Air Minum.

3.1.1.3 Kelas

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of

Quantity), yang digunakan adalah jenis pipa PVC dengan

tekanan nominal 10 kg/cm2 menurut standard SHI yang berlaku

dan mempunyai panjang efektif 6 meter.

Ketebalan minimum dinding pipa dan outside diameter

mengikuti tabel berikut :

Tabel 5.1 Diameter Luar Pipa Polyvinyl Chloride (PVC)

Nominal

Diameter

( mm )

Rata-rata

Diameter Luar

( mm ) 50 63 65 75 80 90 100 110 125 140 150 160

200 200 250 250 300 315

Tabel 5.2 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Polyvinyl Chloride (PVC)

Nominal Diameter

( mm )

Seri Pipa

Tebal Dinding Nominal (mm)

S 10 S12,5

50 2.4 2.0

75 3.6 2.9

Page 6: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 6

Spesifikasi Teknis

90 4.3 3.5 110 5.3 4.2 125 6.0 4.8

160 7.7 6.2 200 9.6 7.7

250 11.9 9.9

315 15.0 12.1

3.1.1.4 Sambungan

1. Push On Rubber Ring Joint

Kecuali ditentukan lain, sambungan harus dari jenis push-on

rubber ring. Pipa tersebut harus mempunyai bell pada satu

ujungnya dan polos pada ujung yang lain dibavel dengan

sudut kurang lebih 15 derajat. Pipa harus diberi tanda garis

petunjuk pemasangan pada permukaan luarnya.

Fitting harus dari jenis yang dispesifikasikan dan

mempunyai ujung jenis beil.

2. Sleeve Coupling

Sleeve coupling dan adaptor harus didesain khusus untuk

penyambungan pipa PVC dan cocok dengan diameter luar

pipa PVC.

3. Ring Karet dan Gasket

Ring karet yang digunakan untuk sambungan push-on dan

gasket untuk penyambungan mekanikal fitting dari ductile

iron atau besi tuang dan untuk sambungan flange harus dari

styrene butadiene rubber atau karet sintetis lain yang tepat

untuk pipa air minum.

4. Sambungan Solvent Cement

Kecuali ditentukan lain, pipa PVC dengan diameter nominal

40 mm dan lebih kecil dapat disambung dengan

menggunakan pelarut sebagai perekat sesuai dengan

standar pabrik. Bila digunakan sambungan solven cement

Page 7: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 7

Spesifikasi Teknis

ini, Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan solvent

cement sesuai dengan rekomendasi pabrik ditambah dengan

imbuhan 10%.

5. Sambungan tersebut harus mampu menahan resultante

pergerakan memanjang akibat dari perubahan suhu pipa

sebesar 50°C tanpa mengganggu kekedapan terhadap air.

6. Adaptor

Adaptor harus terbuat dari ductile iron atau dari besi tuang

dan terdiri atas flange pada satu ujungnya dan socket (atau

bell) pada sambungan fleksibel baik dengan mekanikal

maupun push-on.

7. Fitting

Fitting sambungan harus sesuai dengan standar SNI-0084-

1987 dan bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan

(Bill of Quantity) maka sistem sambungan menggunakan

sistem rubber ring joint.

Semua fitting direncanakan mempunyai tekanan kerja 1.23

mpa (12.4 kg/cm2)

Kecuali ditentukan lain, semua fitting harus dari jenis

injection molded atau heat process (pencetakan atau

proses panas) dan didesain dengan karakteristik dan

kekuatan yang sama dengan pipa yang disambung.

Bila fitting yang dispesifikasikan bukan terbuat dari PVC maka

harus dari besi tuang ductile (Ductile Cost Iron). Bell and Flange

yang dispesifikasikan harus mempunyai flange pada satu

ujungnya dan push-on bell satu sambungan jenis mekanikal

pada ujung yang lain. Tee dengan cabang flange, jika

dispesifikasikan, harus berupa ujung-ujung dengan push-on dan

ujung pipa cabang dengan flange. Permukaan luar fitting

tersebut harus dilapisi lapisan pelindung dari bahan bitumen,

yaitu coal tar atau aspheltic base, yang mempunyai ketebalan

kering tidak kurang dari 0,3 mm. Permukaan dalam dari fitting

tersebut harus dilapisi epoxy atau coal tar epoxy yang dipakai

Page 8: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 8

Spesifikasi Teknis

untuk lining harus dari bahan yang tepat untuk pipa air minum

dan dilengkapi sertifikati dari instansi yang berwenang (pblic

health authorities).

Baut dan mur yang akan dipakai untuk flange dan sambungan

mekanikal harus dari baja yang digalvanis.

3.1.1.5 Pengujian "Quality Assurance" (Jaminan Kualitas)

Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut

harus cukup mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak.

Pengguna harus diijinkan untuk mengunjungi tempat pembuatan

untuk menyaksikan test/pengujian tersebut.

3.1.1.6 Pengujian Tekanan Hidrostatis

Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting

dan memenuhi standar SNI 06-2549-1991.

Setiap pipa harus diuji untuk dapat menahan tekanan pengujian

hidrostatis pada tekanan paling sedikit 42 N/mm1

3.1.1.7 Pengujian Lain

Pengujian lainnya seperti flattering test, toksisitas, tekanan

terus menerus dan lain-lain harus dilakukan sesuai dengan

standar yang berlaku.

3.1.1.8 Valve

1. Umum

Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve

sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar

yang disetujui. Seluruh valve sesuai dengan ukuran

yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis atau

model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.

Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak

asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang

dapat menunjukkan :

Page 9: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 9

Spesifikasi Teknis

Nama pemilik proyek

Nama atau Merk Dagang Pembuatnya

Tahun pembuatan (97 berarti 1997)

Tekanan kerja

Diameter nominal

Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu

aliran

Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut

dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain,

kecuali untuk handwheel tersebut dari besi tuang

atau besi tempa atau jenis sambungan dari

sambungan ulir.

Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 "Pipa threads

where pressure tight joint are made in the thread"

Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan

sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari

cast iron/besi tuang.

Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan

tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai

dengan standard internasional yang diakui. Penyedia

Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan

desain atas permintaan Pengguna Barang.

Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of

Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus

untuk menerima tekanan kerja minimal 10 bar dan

untuk flange harus mempunyai dimensi sesuai dengan

standard ISO 2531.

Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk

pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah

jarum jam untuk penutupan. Tanda panah harus

tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk

membuka atau menutup valve.

Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup

untuk mencegah masuknya benda-benda asing,

Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan

untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan

Page 10: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 10

Spesifikasi Teknis

ring untuk satu sisi flange dengan imbuhan 10%.

Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan

dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut

dan ring dikirim dalam keadaan bukan material bekas

dan sudah tergalvanis dengan merata dan baik.

Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet

sintetis.

Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan

seperti maksimum force pada hardwheel, engkol

(crank), T-bar dan perlengkapan lain sehingga tidak

menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa

Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum

torque yang dibutuhkan untuk setiap valve yang

dikirim.

Coating seluruh permukaan logam seperti badan

valve, flange, surface box dan lain-lain yang

terkontak dengan air bersih atau tanah harus dilapisi

dengan non toxic coalter epoxy, enamel, bitumen

atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur

Pengawas.

Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari

kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara

penyemprotan harus dilakukan di pabrik. Ketebalan

minimum coating setelah kering + 400 microns (16

mils). Material yang berkontak dengan air harus harus

dari jenis non toxic sedangkan bahan yang dapat larut

tidak boleh digunakan.

Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan

sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan

perlengkapannya dan dalam bahasa Indonesia.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan

sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap

valve telah memenuhi persyaratan yang diminta

dalam spesifikasi ini.

2. Gate Valve

Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of

Page 11: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 11

Spesifikasi Teknis

Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah

gate valve dari jenis "Non Rising Stem".

Valve harus memenuhi standar "Gate Valve for Water

and Other Liquids" (AWWA C 500) atau standar

internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi

kualitasnya dan didesain khusus untuk tekanan kerja

Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel

harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal

satu buah dan maksimum saw untuk sebap 20 buah

yang seukuran.

Tee key tersebut diengkapi dengan pendongkel tutup

surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40

yang telah digalvanis.

Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity)

diperlukan extension spindle maka material tersebut

terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

Harga penawaran extension spindle sudah termasuk

potongan pipa PVC untuk melindungi extension

spindle tersebut dari urugan tanah.

Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari

besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih

tinggi.

Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body)

dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve

jenis non-rising dan dengan katup yang solid (solid

wedge gate). Valve harus cocok untuk pemasangan

dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve harus

dirancang unluk saluran air yang bebas hambatan

yang mempunyai diameter tidak kurang dari diameter

nominal valve apabila dalam posisi terbuka.

Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama

dengan badan valve seperti telah dispesifikasikan

diatas dan harus dalam posisi terbuka. Tinggi dari

stuffing box tidak boleh kurang dari diameter valve.

Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes

atau bahan lain yang sesuai dan disetujui Pengguna

Page 12: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 12

Spesifikasi Teknis

Barang. Packing dari hemp atau jute (rami) tidak

boleh digunakan. 0-ring stem seal dapat digunakan

atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus

terdiri dari 2 (dua) buah 0-ring seal dan paling sedikit

1 (satu) buah ditempatkan di atas stem-collar dan

dapat dilakukan penggantian dalam keadaan tekanan

kerja penuh dimana valvenya dalam posisi terbuka

penuh.

Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.

Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari

kuningan atau perunggu.

Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari

grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan

yang diakibatkan oleh beban lalu lintas yang padat.

Tutup harus disertakan pada surface box tersebut dan

diberi cetakan "................................" pada

bagian atasnya.

Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel

melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface

box disesuaikan dengan masing-masing dimensi valve

dan sudah dicoating dengan anti karat.

Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus

dilengkapi dengan mur (wrench nuts).

3. Katup Udara (Air Release Valve)

Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis

dan mengikuti hal-hal sebagai berikut:

a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air

dalam pipa.

b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran.

c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang

terjebak dalam pipa.

d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara

sedang dilepaskan,

e. aman terhadap vakum.

Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213.

Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan

Page 13: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 13

Spesifikasi Teknis

dudukan (stool). Ukuran sesuai dengan yang diberikan

pada uraian pekerjaan.

Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron

dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau

Acrynolitrie Butediene Steel.

Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees

steel, bronze atau ABS.

Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas

tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala

kebocoran.

Juga tidak terjadi kebocoran bila tekanan minimum

0,1 bar.

Penyedia barang harus menyediakan katup penutup

(isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup

udara dengan jenis kupu-kupu (butterfly valve)

dengan spesifikasi sebagai berikut:

a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau

ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft

dan peralatan mekanisme operasional yang

mengikuti 'Standards for Rubber Seated Butterfly

Valves” (AWWA Designation C 504) atau standard

Internasional lain yang disetujui yang sama atau

leblh tinggi kualitasnya dari yang disebutkan.

b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar

dengan sudut 90° dari posisi terbuka penuh

sampai tertutup. Sumbu perputaran valve harus

horizontal.

c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan

valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,

d. Setiap mekanisme operasional harus dapat

dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,

e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian

valve secara manual harus dapat mengunci

sendiri sehingga tangga aliran air atau vibrasi

tidak mengakibatkan piringan berpindah dari

tempatnya semula.

Page 14: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 14

Spesifikasi Teknis

f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang

pada piringan {bila tertutup rapat) sama dengan

rate tekanan pada pipa.

g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan

harus dapat membuka atau menutup bila tidak

dioperasikan dalam periode yang lama.

h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan

mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for

Valves, Flanges and Pipe Fittings kelas B(ASTM

Designation A 126) alau ductile iron (ASTM 536).

Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada

posisi yang seharusnya.

Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di

bawah ini yang tergantung pada ukuran pipa yang

dipasang.

Tabel 5.3 Tipe Air Valve Berdasarkan Ukuran Pipa

Ukuran Pipa (mm)

Tipe Air Valve Diameter Nominal

Air Valve (mm)

300 dan lebih kecil

350 dan lebih

besar

Tipe dengan orifice

kecil / tunggal

Tipe dengan dua

Orifice atau

kombinasi

25 mm dan lebih

kecil

75 mm dan lebih

besar

1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil

Air valve dengan lubang kecil didesain untuk

pengoperasian secara otomatis yang akan

mengeluarkan udara yang terakumulasi

bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

2). Tipe air valve dengan dua lubang atau

Page 15: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 15

Spesifikasi Teknis

kombinasi

Air valve dengan dua lubang atau

kombinasi didesain untuk dioperasikan

secara otomatis, sehingga akan :

a. Terbuka pada kondisi bertekanan

kurang dari tekanan atmosfer, dan

menampung banyak udara selama

operasi pengurasan saluran pipa.

b. Mengeluarkan banyak udara dan

menutup, pada saat air dalam kondisi

tekanan rendah, mengisi badan valve

selama operasi pengisian.

c. Tidak menutup aliran pada kondisi

kecepatan pembuangan udara tinggi, dan

d. Mengeluarkan akumulasi udara

bertekanan pada kondisi aliran air penuh

dalam pipa.

4. Ball Valve

Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang

tunggal kecil disebut ball valve. Ball valve memiliki dua

lubang atau tipe kombinasi. Valve ini dikondisikan untuk

tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) dan

memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe

non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk

badan valve dan bola, stainless steel dengan

dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus diberi

penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa

menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari

stainless steel. Teflon penguat digunakan untuk packing

stem yang mudah diatur dan mudah diganti tanpa

memindahkan valve dari jalur pipa pada saat kondisi

normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari

ductile cast iron pada tiap operasi.

5. Plug Valve

Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient

Page 16: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 16

Spesifikasi Teknis

faced eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast

iron. Plug cast iron berpegas harus dilapisi dengan

chloroprene (neoprene) agar dapat kedap dari gelembung

air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty

prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.

Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "0" atau

multiple

Buna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan,

packing gland harus dapat dipasang tanpa harus

melepaskan bagian valve.

6. Check Valve

Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis

Swing Check Valve / KlepTabok dengan sambungan

flange.

Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-

flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila

diperlukan.

Pada bagian luar badan check valve harus terdapat

cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau

dari pabrik mana yang membuatnya, besarnya

diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.

Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve

terbuat dari besi tuang.

Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene

Synthetic Rubber yang berkualitas baik.

Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10

kg/cm2.

Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga

piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian

dalam lainnya yang mungkin perlu untuk perbaikan

harus mudah diambil, mudah dipindahkan dan mudah

diganti tanpa menggunakan peralatan khusus atau

harus memindahkan valve dari jalurnya.

Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi

horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan

Page 17: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 17

Spesifikasi Teknis

ketika terbuka penuh valve harus mempunyai daerah

aliran bersih (a net-flow area) tidak kurang dari luas

diameter nominal pipa dan ujung flange.

7. Gate Valve Perunggu (Bronze)

Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai

dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui.

Tekanan kerja besarya 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2). Valve

harus dilengkapi dengan roda pemutar dan ujung

berulir (sekrup).

Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil

mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, sekrup

bonnet (topi sekrup), gate valve memiliki solid wedge

(baji), sekrup dalam dan tangkai pengungkit.

Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang

mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan

perunggu dengan daya rentang tidak kurang dari 196

N/mm2 (20 kg/m2). Piringan terbuat dari perunggu

cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan

yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari

tembaga yang mempunyai daya rentang tidak kurang

dari 314 N/mm2 (32 kg/m2). Stem/tangkai harus

terbuat dari tembaga sesuai spesifikasi di atas.

3.1.2 Pengadaan Pipa Baja dan Perlengkapannya

3.1.2.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk

menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0

kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum,

mutu dan cara uji.

Page 18: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 18

Spesifikasi Teknis

SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis

SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan

cara uji.

SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk

pipa.

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis

lindung bagian luar

SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum

bertekanan dari besi yang kelabu.

SNI 07-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi

tuang kelabu, penyambung.

SNI 07-2255-1991 Pipa Baja saluran air.

SNI 07-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.

SNI 07-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.

SNI 07-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi

tuang modular untuk jaringan pipa

bertekanan, bagian 2.

SNI 07-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum,

Persyaratan servis untuk sambungan

las.

SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk

menjamin mutu struktur las.

SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di

pertimbangkan dalam penilaian

perusahaan yang menggunakan las

sebagai cara utama pabrikasi.

SNI 07- 3078-1992 Flensa logam - flensa besi tuang.

SNI 07-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan

berulir.

SNI 07-6398-2000 Tata cara pelapisan epoksi cair

untuk bagian dalam dan luar pada

pelapisan air dari baja

SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja & baja

paduan dengan las tumpu.

SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe

Page 19: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 19

Spesifikasi Teknis

ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight

Joins are Made on The Threads

ISO 1459 Metalic creating - Protection Against

Corrosion by Hot Dip Galvanzing

Guilding Principles

ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized

Coating on Fabricated Ferrous

Products Requirements

ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile

Strenght Carbon Steel Plates, Shapes

and Bars

ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot

Rolled Structural Quality

AWWA C 200 Steel Water Pipe 6 Inches and Larger

AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and

Linings for Steel Water Pipelines

Enamel and Tape Hot Applied

AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining

and Coating for Steel Water Pipe 4

Inches and Larger Shop Applied

AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe

Fittings.

AWWA Manual M11 Stell Pipe Design and Installation

WWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he

Interior and Exterior Steel Water

Pipe.

JISG 3101 Rolled Steel for General Structure.

JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary

Piping

JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe.

JIS 8 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for

Ordinary Use.

JISG 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for

Water Service.

JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings

JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings

Page 20: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 20

Spesifikasi Teknis

JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine

Structures Purposes

JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure

Service

JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water

Works.

3.1.2.2 Pipa Baja dan Fitting

1. Material dan Fabrikasi

Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja

dan sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-

welded) atau pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites

dan dibersihkan.

Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas

keruntuhan minimum tidak kurang dari 226 N/mm2 (2300

kg/cm2) dan harus memenuhi standard berikut :

SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan

bejana tekan.

SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk

pipa

SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

ASTMA283, Grade D

ASTMA570, Grade 33

JISG 3101, Class 2

JISG 3452, SGP

JIS G 3457, STPY

Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau

SNI-07-0822-1989 atau Sll 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G

3457. Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata

pada seluruh panjang pipa dan dibuat secara otomatis,

kecuali atas persetujuan Pengguna Barang boleh dilakukan

pengelasan manual dengan prosedur yang sesuai oleh

tukang yang berpengalaman.

Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan

Page 21: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 21

Spesifikasi Teknis

las keliling yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan

sudut (butt welded). Banyaknya pengelasan pabrik

maksimum yang diizinkan adalah satu pengelasan

memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap

batang pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam)

meter atau kurang, kecuali ditentukan lain.

Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling

pada sisi yang berlawanan untuk bagian yang berurutan.

Tidak diizinkan adanya ring, pelat ataupun pelana (saddle)

penguat baik pada bagian luar maupun pada bagian dalam

pipa.

2. Dimensi Pipa

Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter

nominal berikut ini harus mempunyai ukuran diameter luar

dan ketebalan dinding minimum sebelum dilapisi pelindung

dalam dan luar sebagai berikut:

Tabel 5.4 Diameter Luar dan Ketebalan Dinding Pipa Baja

Diameter

Nominal

Diameter Luar

(mm)

Ketebalan Dinding

Minimum (mm) 100 114.3 4.5 150 168.3 5.0 200

250

219.1

273.0

5.8

6.6 300 323.8 6.9 350 355.6 6,0 400

406.4

6.0

3. Fitting

Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan

difabrikasi sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada

Bagian 3.2 dan harus didisain dengan kekuatan yang sama

dengan pipanya. Ring penguat atau saddle penguat dapat

dipasang pada bagian luar bilamana perlu, sesuai dengan

AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat

Page 22: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 22

Spesifikasi Teknis

disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar

dinding fitting harus sesuai dengan persyaratan yang

dispesifikasikan dalam Bagian 3.2 dan standar berikut ini:

Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS

B 2311

Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS

B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau

AWWA C 208.

"Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat

dan lebih kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend

yang mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 22.5

derajat sampai dengan 45 derajat harus difabrikasi dengan

menggunakan tiga potongan bend. Bend yang mempunyai

sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari

empat potongan bend.

3.1.2.3 Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam)

1. Proteksi Bagian Luar

a. Pemasangan Bawah Tanah

Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di

bawah tanah harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut

dengan bonded double asbestos felt sebagaimana

dispesifikasikan pada Appendix A, Sec. A1.2 dalam

AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel

adalah sebagai berikut;

Primer : Type B sesuai dengan bagian

A.2.4 dari AWWA C.203

Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian

A.25. Table 1 dari AWWA

C203.

Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas

harus terdiri dari berikut ini:

Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas

Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di

Page 23: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 23

Spesifikasi Teknis

atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.

Bonded asbestos felt

Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal

kering lapisan 0,8 mm minimum.

Bonded asbestos felt; dan

Satu lapisan water resistant whitewash

Sistem pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas

yang sama atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di

atas dapat diterima atas persetujuan Engineer tetapi

segala sistem proteksi yang menggunakan polyethylene

tape tidak diperkenankan.

b. Pemasangan di Atas Tanah

Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai

jembatan dan terpapar di luar/dapat terlihat langsung,

harus dicat di pabrik dengan lapisan primer dan lapisan

pertama (first coat) yang sesuai dengan susunan

berikut ini :

Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3

Primer: Etchin primer, ketebalan minimum lapisan

kering 20 mikron.

Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide

primer, ketebalan lapisan kering 35 mikron.

Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan

yang diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council,

USA dan kelas yang disebutkan di atas, Primer dan

Etching Primer, Class 2.

Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read

Lead Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-

Suboxide Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai

dengan persetujuan Pengguna Barang.

3.1.2.4 Lapisan Pelindung Dalam

Page 24: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 24

Spesifikasi Teknis

1. Umum

Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah

harus diberi lapisan dalam dan adukan semen (cement

mortar) atau epoxy atau coal tar epoxy sesuai dengan

AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah harus

menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan

dalam sesuai dengan AWWA C.210.

Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak

langsung dengan air bersih harus dilengkapi lengan

sertifikat yang dikeluarkan oleh lembaga kesehatan

masyarakat yang berwenang untuk penggunaan pada air

minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan

sertifikat cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air

minum.

2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining)

Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205

atau standar internasional lainnya yang disetujui dengan

kualitas yang sama atau lebih tinggi dari pada standar yang

telah disebutkan diatas.

Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan

yang sama kecuali pada sambungan atau pada bagian

dinding pipa yang terputus. Ujung dari lapisan harus

dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu memanjang

pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.

Tabel 5.5 Ketebalan Cement Mortar Lining

( mm ) Ketebalan

Lining ( m )

Toleransi untuk ujung pipa

100 sampai 250

300 sampai 600

6

8

-1.6 to + 3.2

- 1.6 to + 3.2

3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy

Page 25: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 25

Spesifikasi Teknis

Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus

sesuai dengan AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik.

Sistem tersebut terdiri dari sebagai berikut:

a. Sistem pelapisan dengan epoxy

i. Satu lapisan liquid two part chemically cured rust

inhibitive epoxy primer

ii. Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat

yang tidak mengandung coal tar.

b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy

i. Satu lapisan liquid two part chemically cured rust

inhibitive epoxy primer

ii. Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.

Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.

Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih

lapisan dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer

tersendiri. Sistem altematif ini harus memenuhi persyaratan

AWWA C.210 dan lapisan pertama dan sistem altematif ini

dianggap sebagai lapisan primer.

Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak

boleh kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

3.1.2.5 Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa

1. Ujung Rata / Datar

Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback

sebesar 370 mm, Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang

sampai ujung pipa. Ujung pipa dan permukaan luar, lebih

dari 370 mm dari ujung pipa harus di cat dengan epoxy atau

coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada bagian

7.3.1. Proteksi Bagian Luar.

Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan

(bonding terminal) pada ujung datar harus dibuat pada

seperti digambarkan. Untuk proteksi katodik yang dipasang

pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam dalam

tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30

Page 26: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 26

Spesifikasi Teknis

mm dan ketebalan 5 mm.

2. Ujung Bevel

Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti

dispesifikasikan di bawah ini :

Tabel 5.6 Spesifikasi Lining dan Coating

Nominal

(mm)

Cutback

Coating

Cutback

Tar Epoxy

(mm)

Lining

Mortar

(mm)

80 – 350

400 - 700

100

150

80

80

3 ±1

3 ± 1

Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti

dispesifikasikan pada sub bagian sebelumnya. Detail dari

coating dan lining pada ujung bevel.

3. Ujung Flange

Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau

coating. Seluruh permukaan dari flens harus dicat dengan

epoxy atau coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada

7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung

Luar dan Lapisan Dalam.

4. Coating dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus dan Fitting

Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa

dan fitting khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau

coal tar epoxy seperti dispesifikasikan pada bagian 7.3.1

Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2 Lapisan Pelindung Luar

dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining) ;

Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve

assembly

Short Piece digunakan untuk valve assembly

Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly

Blank Flange

Page 27: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 27

Spesifikasi Teknis

5. Lapisan Pelindung Sambungan

a. Umum

Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan

sebagai proteksi terhadap korosi pada semua

sambungan pipa dengan pengelasan di lapangan dan

tertanam di dalam tanah dan harus diselubungi oleh

lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable

sleeve or sheet).

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan

sambungan (coal) sesuai dengan spesifikasi dan

memasukkannya kedalam Bill of Quantity. Bahan

lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi untuk

menutup permukaan yang harus dilindungi dan

memasukkan tambahan (allowance) 20 %. Penyedia

Jasa Pengadaan harus menyerahkan perincian dari

volume bahan tersebut.

b. Selubung atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat

Shrinkable Sleeve Or Sheet)

Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus

terdiri dari lapisan luar dan dalam. Lapisan luar

menggunakan cross linked polyethylene dan lapisan

dalam butyl rubber based adhesive.

Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600

mm dan ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan

dalam sebelum susut adalah sebagai berikut:

Tabel 5.7 Ketebalan Minimum Lapisan Luar dan Lapisan

Dalam Pipa

Diameter Pipa (mm)

Ketebalan Minimum Lapisan Dalam

(mm)

KetebaLan Minimum dan Lapisan Luar

(mm) < = 350

400

0.6

0.9

0.6

0.6

Page 28: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 28

Spesifikasi Teknis

450

1.2

0.6

Karakteristik fisik tapisan luar dan lapisan dalam

adalah sebagai berikut :

Karakteristik Fisik Lapisan Luar

Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)

Kekuatan Tarik :

- circumferential (Min, N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760)

- axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K 6760)

Elongasi :

- circumferential (Min.,N/mm2): 250 (JIS K 6760)

- axial (Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)

Identification hardness

(Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)

Dielectric Strenght

(Min., kV/mm) : 30 (JIS K6911)

Volume Resistivity

(Min., Ohm-cm) :1x10^14 (JISK6911)

Shrinkage*

- circumferential (Min.,N/mm2) : 40

- circumferential (Min.,N/mm2) : 8

Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metoda

pengetesan yang diterapkan Pada 200

derajad celcius untuk 20 menit.

Kriteria Fisik Lapisan Dalam

• Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K

7112)

• Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)

• Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)

• Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)

Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda

pengetesan yang diterapkan.

Page 29: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 29

Spesifikasi Teknis

Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set

perlengkapan heat-shrink flame. Setiap set

perlengkapan ini terdiri dari pembakar dengan nozzle,

bak sebelum pembakaran dan stop valve, three-layer

heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan

pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set

tambahan dari pembakar dan pengatur tekanan gas

harus juga disediakan.

6. Pengecatan Tanda (Marking)

Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda

(marking) dengan jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat

tersebut harus dari long oil alkyd resin seperti berikut ini

atau dari mutu yang setara.

P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260

ICI ICI SUPER

P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH

NIPPON PAINT BODELAC 9000

P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN

7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion

Protection Tope)

Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape

untuk perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak

beranyam dari fiber sintetis yang menyerap dengan

kandungan petrolatum, anorgenik tak aktif dan pengisi

organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus didesain

untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan

mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan

cuaca, tahan kimia, anti mikroorganisme dan lain - lain.

Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan,

permukaannya harus dilindungi dengan pita pembungkus

kecuali ditentukan lain. Pita pembungkus harus berupa PVC

adhesif atau material lain yang disetujui oleh Pengguna

Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama

Page 30: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 30

Spesifikasi Teknis

dengan pelindung korosi petrolatum.

8. Sambungan Fleksible dan Kopling

a. Umum

Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk

tekanan kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0

kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

b. Referensi

Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar

berikut:

AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for

Plain-End Pipe

JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service

JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service

JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine

Structure Purpose

JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings

JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings

JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

3.1.2.6 Sambungan Fleksibel Mekanikal

Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya

atau kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan

penyusutan, shear deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada

jalur pipa.

Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer

Joint, Type CL-A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan

Ltd, atau yang setara dan disetujui.

1. Persyaratan Desain

Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat

untuk memenuhi kondisi operasi sebagai berikut:

a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth

Page 31: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 31

Spesifikasi Teknis

cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah

truk berat 20 ton.

b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm.

c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini:

Tabel 5.8 Persyaratan Desain Sambungan Mekanikal Fleksibel Diameter

Nominal

(mm)

Panjang

Maksimum

Peletakan

Minimum

Ekspansi yang

Diizinkan

Minimum

Kontraksi yang

Diizinkan 300 to 400

500 a 600

1600

1700

230

270

80

80

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya

Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa

selubung, 2 (dua) ring karet dan housing (blok) dan lain

lain, dan mempunyai flange pada kedua ujungnya.

Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan

rangka penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa

selubung harus difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja

yang mempunyai batas keruntuhan sebesar 216 N/mm2

(2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G 3101 Class, JIS G 3454

STPG 370, atau yang setara.

Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai

dengan JIS G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB

310 atau setara. Ring karet harus dari styrene butadiene

rubber (SBR). Karet bekas tidak boleh digunakan.

3. Coating.

Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali

ditentukan lain, harus dilapisi primer seperti ditentukan

dalam 3.5 kecuali permukaan slip pipe yang kontak

langsung dengan air pengecatannya harus dilakukan sesuai

dengan yang dispesifikasikan disini. Semua permukaan luar

dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi sistem

epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi

Page 32: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 32

Spesifikasi Teknis

dalam 7.3.2.3

3.1.2.7 Sleeve Coupling

1. Umum

Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling

yang dibaut untuk ujung pipa polos dan terdiri dari center

sleeve, 2 (dua) buah gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut

untuk pemasangan coupling. Semuanya harus didesain dan

diproduksi sesuai dengan AWWA C.219 dan sesuai dengan

standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna

Barang.

2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya

a. Center Sleeve

Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran

pipa dan fitting yang digunakan dan terbuat dari

carbon steel atau besi ductile atau malleable cast iron

(besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih tinggi dari

persyaratan dibawah ini.

Carbon Steel

ASTM A 283 Grade C

JISG 3101 Class 2

BS4360 Grade 43 A

DIN 17100 RST36

Ductile Iron

ASTM A 536 Grade 65-45-12

JIS G 5502 Class 2 FCD 45

BS 2789 Grade 420/12

Malleable Cast Iron

ASTM A 47 Grade 32510 or 35018

JI5 C 57 02 Class 3 FCMB 340

BS 6681 Grade B32-10 or W34-04

DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t

Page 33: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 33

Spesifikasi Teknis

Panjang Center Sleeve harus memenuhi

persyaratan berikut ini :

Tabel 5.9 Panjang Center Sleeve

Diameter Nominal Panjang Min. Center Sleeve

12.5 – 50

65 – 250

300 – 450

89

102

127

b. Gasket

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene

butadiene rubber (SBR) yang divulkanisir dicetak

(molded) sesuai dengan standar JIS K 6353 atau nitrile

butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene

monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan

untuk digunakan.

c. End Rings / Ring Ujung

End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi

ductile atau besi tuang {malleable cast iron) yang

memenuhi atau lebih tinggi dari standar berikut:

Carbon Steel

ASTMA 576 Grade 1020

JISG 3101 Class 2

BS 6681 Grade 43 A

DIN 17100 RST36

Ductile Iron dan Malleable Cast Iron

Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan

pada bagian sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.

d. Mur dan Baut

Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang

memenuhi atau lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G

B101 Class 2.

3.1.2.8 Lapisan Coating

Page 34: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 34

Spesifikasi Teknis

a. Sarana di bawah tanah

Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi

dengan special hot fusion bonded nylon coating yang

memiliki ketebalan lapisan kering sebesar 150 mikron. Baut

dan mur harus di galvanisir dan ditambah lapisan special

nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan

mencapai 75 mikron.

b. Sarana di atas tanah

Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan

primer pada bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar

epoxy untuk pelapisan bagian dalamnya sesuai dengan yang

ditentukan pada bagian 7.3.2.3. Semua permukaan end

rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan lapisan

primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.

Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

3.1.2.9 Special Sleeve Couplings

1. Umum

Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan

pipa berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar

dengan ukuran diameter nominalnya seperti diberikan

dibawah ini, dan harus terdiri dari center sleeve, 2 (dua)

buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut untuk

pemasangan coupling.

Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut:

Tabel 5.10 Diameter Luar dan Toleransinya

Page 35: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 35

Spesifikasi Teknis

2. Konstruksi dan Bahan

Center sleeve dan end ring harus dibuat dari malleable cast

iron (besi tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar

JIS G 5702 Class 3 FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10

atau bahan lain yang disetujui oleh Pengguna Barang. Mur

dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi

atau lebih tinggi dari standar JISG 3101 Class 2.

Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene

rubber (SBR) yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai

dengan standar JiS K 6353 atau nitrile butadiene rubber

(NBR) atau ethylene propylene diene monometer (EPDM).

Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang

memenuhi atau lebih dari persyaratan JIS G 3101 class 2.

Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling

harus dilapisi dengan special hotfusion bonded nylon

coating yang mempunyai ketebalan kering lapisan minimum

sebesar 150 mikron. Mur dan baut harus diberi pengerjaan

akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah special

nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering

lapisan minimum sebesar 70 mikron.

3.1.2.10 Flange Insulasi

Diameter Nominal

{mm}

Range diameter luar (mm)

dan toleransinya (°I°) Min. - Max

50

80

100

150

200

250

60.2 + 1.0 – 63.0 + 0.6

88.9 + 1.0 – 98.0 + 2,2

110.0 + 0.6 – 118.0 + 1.7

160.0 + 0.6 – 170.0 + 1.2

200.0 + 0.6 – 222.0 + 0.9

250.0 + 0.6 – 273.0 + 0.7

Page 36: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 36

Spesifikasi Teknis

Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari

jalur pipa yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan

atau menyediakan alat untuk menjaga agar bagian yang

bersebelahan pada potensial yang berbeda.

Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis

yang dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang

sambungan insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms

sebelum dan sesudah pekerjaan pengetesan hidrostatis.

Range insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh

baut serta mur yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan

jumlah yang cukup, pembersih insulasi dan pencuci logam.

Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi

petrolatum dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada

semua Flange insula

3.1.3 Pengadaan Pipa Polietilena dan Perlengkapannya

3.1.3.1 Umum

Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk

menerima tekanan kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0

kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

Referensi

Standar lain yang digunakan adalah :

SNI 06-4829-2005 Pipa polietilena untuk air minum

SNI 19-6779-2002 Metoda pengujian perubahan

panjang pipa Polietilena

SNI 06-4821-1998 Metode pengujian dimensi pipa

polietilena untuk air minum

IS0 4427 : 1996 Polyethylene pipes for water

supply spesifications

ISO 6964-1986 Polyolefin pipes and fittings -

Determination of carbon black

content by calcinations pyrolysis

Page 37: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 37

Spesifikasi Teknis

- Test method and basic

spesification

ISO /TR 10837- 1991 Determination of the thermal

stability of polyetilene for us in

gas pipes and fitting's

ISO 11420 : 1996 Method for the assesment of the

degree of carbon black

dispersion in polyolefin pipes,

fittings and compound's

ISO 6259 71985 Pipe for polyethylene - Part 1 :

Determination of tensile

properties

ISO 3126: 1974 Plastic pipe - measurement of

dimension

ISO 1167: 1996 Thermoplastic pipes for the

conveyance of fluids resistance

to internal pressure - Test

Method

ISO 1133 : 1991 Plastic - Determination of the

melt mass - flow rate (MFR)

and melt volume flow

rate (MVR) of thermoplastics

ISO 2505 -1-1994 Thermoplastics pipe -

Longitudinal reversion - part 1

determination methods

ISO 3607: 19977/E Tolerances on outside

diameters and wall

thickenesses

AS / NZS 4130 : 97 Polyethylene pipes for pressure

aplication

ASTM D 3350 – 1999 Standard spesification

polyethylene plastics pipe and

fittings material

JIS 6762 - 1998 Double wall polyethylene pipes

for water supply

Page 38: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 38

Spesifikasi Teknis

3.1.3.2 Spesifikasi Teknis

1. Ovalitas

Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstrusi namun sebelum

digulung harus sesuai dengan kelas N. Kelas N :

a. Untuk diameter luar nominal < 75, toleransi sama

dengan (0,008dn + 1) mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm,

dengan angka minimum 1,2 mm

b. Untuk diameter luar nominal > 75 tetapi < 250, toleransi

sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

c. Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi

sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm

Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung

harus 18 dn dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi

pipa yang digulung, diperlukan peralatan untuk

penggulungan ulang

2. Panjang Pipa

Panjang pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak

boleh kurang dari persetujuan antara pemasok dan

pengguna barang dengan toleransi ± 0,05 m. Diameter drum

gulungan minimum harus 18 x dn.

3.1.3.3 Sifat Mekanik

1. Ketahanan Hidrostatik

Pipa harus memenuhi persyaratan uji hidrostatik yang

diberikan sebagaimana tabel dibawah ini

Tabel 5.11 Ketahanan Hidrostatik Pipa

Jenis Bahan

Tegangan uji (Mpa)

100 jam

pada 20 oC

165 jam1)

pada 80oC

1000 jam

pada 80 oC

PE 100

PE 80

12.4

9.0

5.5

4.6

5.0

4.0

Catatan :

Page 39: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 39

Spesifikasi Teknis

1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan pecah karena

rapuh (britte failure) pada kurang dari 165 jam adalah

merupakan kegagalan. Jika pengujian dalaksanakan pada

165 jam ternyata gagal dalam bentuk kenyal (ductile), uji

ulang supaya dilaksanakan pada tegangan yang lebih

rendah. Tegangan uji yang baru, dan waktu kegagalan

minimum yang baru supaya dipilih sebagaimana tabel

dibawah

Tabel 5.12 Ketahanan Hidrostatik Pada Kekuatan Suhu 80°C Kebutuhan Uji Ulang

PE 80 PE 100

Tegangan Mpa

Waktu kegagalan Min. (jam)

Tegangan Mpa

Waktu Kegagalan

Min. (jam)

4.6

4.5

4.4

4.3

4.2

4.1

4.0

165

219

283

394

533

727

1000

5.5

5.4

5.3

5.2

5.1

5.0

165

233

332

476

688

1000

2. Kuat Tarik

Nilai kuat tarik minimum harus 20 Mpa dan perpanjangan

minimum harus 400 %, bila diuji pada suhu 20°C

3.1.3.4 Sifat Fisik

1. Stabilitas Panas

Waktu induksi untuk pengujian contoh yang diambil dari

pipa PE minimum harus 20 menit jika diuji pada suhu

200°C. Contoh yang diuji supaya diambil dari permukaan

sebelah dalam pipa

Nilai Perubahan Arah Panjang

Page 40: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 40

Spesifikasi Teknis

Nilai perubahan arah panjang maksimum 3 %

3.1.3.5 Dimensi Pipa

1. Ketebalan Pipa

Ketebalan diameter luar pipa harus mengacu kepada SNI

06-4829-2005 tentang pipa polietilena untuk air minum

2. Bahan Baku Pipa

Bahan baku yang digunakan untuk membuat pipa

polietilena, harus merupakan bahan baku yang menyatakan

layak digunakan untuk air minum yang dikeluarkan oleh

pemasok bahan baku, hal tersebut dibuktikan dengan

Certificate Badan Independen BODYCOTE

3.1.3.6 Sambungan

Penyambungan pipa dapat dilakukan dengan cara pemanasan

yaitu dengan menggunakan Butt Fusion dan sambungan

Elektrofusion, atau dengan Mechanical Joint.

Penyambungan dengan menggunakan Butt Fusion dilakukan

untuk pipa dengan diameter mulai dari 63 mm dengan

ketebalan minimum 4,7 mm dengan SDR 13,6. Penyambungan

dengan Mechanical Joint direkomendasikan untuk pipa dengan

diameter 20 - 110 mm. Sedangkan dengan penyambungan

dengan elektrofusion dapat digunakan untuk semua ukuran

pipa.

3.1.3.7 Pengujian Pipa

Acuan normatif untuk pengujian pipa polietilena adalah SNI 06-

2552-1991 tentang metoda pengambilan contoh uji pipa PVC

untuk air minum dan SNI 06-4821-1998 tentang metode

pengujian dimensi pipa polietilena untuk air minum.

3.1.3.8 Penandaan Pipa

Penandaan pada batang pipa, sekurang-kurangnya

Page 41: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 41

Spesifikasi Teknis

mencantumkan :

Nama pabrik pembuat atau merek dagang

Dimensi luar pipa

Tekanan kerja nominal

Jenis material yang digunakan

Seri pipa

Tanggal produksi

3.1.4 Pengadaan Pipa Ductile dan Perlengkapannya

3.1.4.1 Umum

Referensi

Standar yang digunakan adalah :

ISO 2531

BS 4772

3.1.4.2 Spesifikasi Teknis

1. Ketebalan Dinding Pipa

Tabel 5.13 Ketebalan Dinding Pipa Ductile

NOMINAL

DIAMETER

KETEBALAN DINDING PIPA (mm)

K = 9 K = 12 K = 14

80 6.0 7.0 8.1 100 6.1 7.2 8.4 150 6.3 7.8 9.1 200 6.4 8.4 9.8 250 6.8 9.0 10.5 300 7.2 9.6 11.2 350 7.7 10.2 11.9 400 8.1 10.8 12.6 450 8.6 11.4 13.3 500 9.0 12.0 14.0 600 9.9 13.2 15.4 700 10.8 14.4 16.8 800 M, 15.6 18.2 900 12.6 16.8 19.6 1000 13.5 18.0 21.0 1200 15.3 20.4 23.8 1400 17.1 22.8 26.6

Page 42: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 42

Spesifikasi Teknis

1600 18.9 25.2 29.4 1800 20.7 27.6 32.2 2000 22.5 30.0 35.0

Catatan :

K = 9, untuk pipa

K = 12, untuk elbows

K = 14, untuk tees

2. Panjang Pipa

Tabel 5.14 Panjang Pipa Ductile

NOMINAL DIAMETER

PANJANG PIPA (m)

80

4-6

100

4-6

150

4-6

200

4-6

250

4-6

300

4-6

350

4-6

400

4-6

450

4-6

500

4-6

600

4-6

700 4-6

800 4-6

900 4-6

1000 4-6

1200 4-6

1400 4-6

1600 4-6

Page 43: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 43

Spesifikasi Teknis

1800 4-6

2000 4-6

I

3.1.4.3 Tekanan Hidrostatic

Tabel 5.15 Tekanan Hidrostatic

DIAMETER

PIPA

FITTING

DN 80 - DN 300

50 bar

25 bar

DN 350 - DN 600

40 bar

16 bar

DN700 - DN 1000

32 bar

10 bar

DN 1100- DN 2000

25 bar

10 bar

3.1.4.4 Sistem Penyambungan

Sistem penyambungan pipa ductile, dapat dilakukan dengan

cara-cara, sebagai berikut :

a. Push on joint

b. Mechanical joint

c. Locking joint

3.2. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.2.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga

kerja, dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk

menyelesaikan seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk

sambungan ke pipa induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing),

desinfeksi jalur pipa dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk

penyelesaian pemasangan pipa sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam

spesifikasi teknis ini.

Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini

Page 44: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 44

Spesifikasi Teknis

akan dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang

teknis yang besangkutan di Indonesia dan menurut perintah direksi.

Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan

pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan

diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.

Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat

teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.

Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasional Indonesia

(SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk

kepada :

AISI : American Iron and Steel Institute

ANSI : American National Standards Institute

API : American Petrolium Institute

ASTM : American Society of Testing Material

AWWA : American Water Works Association

DIN : Deutsche Institut fur Norming

IEC : International Electrotecnical Commision

ISO : International for Standardization Organization

JIS : Japanese Industrial Standard

KIWA : Dutch Institute for the Testing of Water Supply Material

NEMA : National Electrical Manufactures's Assosiation

PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

SNI : Standar Nasional Indonesia

3.2.2 Penyerahan Gambar Kerja dan Gambar Pelaksanaan

Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh

direksi sebelum pekerjaan dimulai

Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar

dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar

pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama pekerjaan berlangsung

maupun setelah penyelesaian pekerjaan.

Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa

Page 45: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 45

Spesifikasi Teknis

(fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang

valve (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.

Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap

muka tanah pada bangunan permanen.

3.2.3 Tanda Papan Nama

Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda

atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh

direksi.

Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama

proyek; dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan

perkiraan lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan

sebagainya, semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat

luas.

Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.

Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus

disingkirkan.

3.2.4 Rambu-Rambu Lalu Lintas

Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-

rambu (tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-

rambu tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk,

kontraktor harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu

dikerjakan pada malam hari.

Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus

sudah termasuk dalam kontrak.

3.2.5 Sumber Tenaga dan Penerangan

Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan

pengaturan untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu

bagi pelaksanaan pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga

Page 46: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 46

Spesifikasi Teknis

semua pekerjaan dapat dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup

sinar matahari atau/pada saat malam hari.

3.2.6 Trase dan Elevasi Pipa

3.2.6.1 Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa

Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan

elevasi (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok

(stake out) trase tersebut di lapangan. Kontraktor harus

membayar sejumlah biaya untuk pemeriksaan dan pematokan

tersebut kepada instansi yang berwenang.

3.2.6.2 Tanggung Jawab Kontraktor

Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar

untuk pipa induk diletakan dan dipasang pada jalur dan

ketinggian yang ditetapkan dan dengan fitting, valve dan

saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan. Untuk maksud

ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau

titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

3.2.6.3 Penyimpangan Akibat Bangunan Lain

Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana

dan mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga

diperlukan perubahan rencana, maka pemilik berhak untuk

merubah rencana tersebut. Jika menurut direksi terjadi

perubahan dalam rencana, yang menyebabkan perubahan

volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka

perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai

dengan pasal yang berkaitan dengan hal tersebut dalam

persyaratan umum.

3.2.6.4 Kedalaman Pipa

Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana

yang telah ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

Page 47: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 47

Spesifikasi Teknis

3.2.7 Jalan Sementara

3.2.7.1 Umum

Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa

sesuai dengan kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan

sebagaimana penjelasan dibawah ini. Kontraktor harus

menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur, pekerasan, jalan

sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang

kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim

penghujan. Dengan dasar informasi yang diperoleh tersebut,

kontraktor harus memulai pengukuran topografi berdasarkan

gambar perencanaan dan berada dibawah pengarahan direksi.

Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup

pekerjaan sebagai berikut :

a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang

melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan

lokasi tepat trase jalur pipa. Kontraktor harus

memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang

berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah

ditetapkan berdasarkan Rencana Tata Kota.

b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada,

pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan

pekerjaan lain yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum

dimulainya pekerjaan pemasangan pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan,

peralatan dan bahan untuk membuat jatan sementara

sebagaimana telah ditentukan.

3.2.7.2 Pembuatan Jalan Sementara

Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan,

harus dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut:

Page 48: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 48

Spesifikasi Teknis

a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka

tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m

dan lebar disesuaikan dengan kebutuhan atau sesuai

petunjuk direksi.

b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah

"tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan

direksi" yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan

minimum 0,5 m.

c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan

agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan

minimum 0,2 m dan juga diisi dengan kerikil.

d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir

dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan

dan dirawat dengan baik sampai selesainya pekerjaan.

Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus bertanggung

jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

3.2.7.3 Pekerjaan Perbaikan Kembali

Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh

direksi, jalan sementara tersebut harus dibongkar dan

dikembalikan seperti keadaan semula.

Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas

harus dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula

Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus

diperbaiki secara memadai, sampai serupa keadaan semula.

3.2.8 Pembangunan Kantor Sementara dan Gudang Milik

Kontraktor

Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan

digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam

pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan

yang baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak

dan gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan

bahan lainnya menyangkup material penyambung (jointing material).

Page 49: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 49

Spesifikasi Teknis

Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor

dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya.

Kecuali ditetapkan lain oleh direksi.

Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang

tersebut, kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh

persetujuan direksi.

3.2.8.1 Kantor Sementara Kontraktor

Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan

perabot kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan

stafnya.

Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen

kontrak, jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan

kontrak dan gambar kerja dan/atau gambar pelaksanaan. Kantor

harus dilengkapi dengan :

a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai

b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

3.2.8.2 Gudang sementara Kontraktor

Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang

memadai untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan

pengatur sirkulasi udara. Lantai gudang harus bebas dari

rembesan air tanah dan sekiling gudang dijaga dari kemungkinan

pencurian dan kerusakan selama periode pelaksanaan

pembangunan.

3.3. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN

3.3.1 Umum

Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,

peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh

pekerjaan dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang

mencakup kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian;

penimbunan; pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan

Page 50: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 50

Spesifikasi Teknis

untuk pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan;

peralatan, pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan

lokasi; perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu

lintas dan pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan

yang ada dan lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen

kontrak dan memungkinkan diperintahkan oleh direksi

3.3.2 Pembersihan dan Pengupasan

Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian

atau melakukan pengurugan.

Pembersihan dan pengupasan berupa memberihkan akar-akar, tonggak,

tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di

permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk

sementara waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.

Tidak boleh ada pohon yang ditebang, dirusak, atau diganggu oleh

kontraktor tanpa persetujuan direksi.

Semua kotoran, buangan, tumbuhan dan bahan bongkaran seluruhnya

harus disingkirkan dari lokasi pekerjaan dan dibuang oleh kontraktor

dengan cara yang baik, kecuali bagi bahan atau bangunan yang akan

disingkirkan untuk sementara waktu dan nantinya akan dipasang dan

diperbaiki kembali seperti semula.

Bahan maupun bangunan yang disingkirkan untuk sementara waktu dan

nantinya akan dipasang dan diperbaiki kembali harus dijaga dan disimpan

dengan baik.

3.3.3 Pengeringan (Dewatering)

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara cara dan peralatan

pengeringan serta membuang air yang masuk ke lubang galian maupun

pada bagian pekerjaan lainnya dengan cara yang baik.

Semua galian harus tetap dalam keadaan kering dan tidak ada bahan

pondasi, pipa atau beton yang diletakan dalam air kecuali dengan

persetujuan direksi.

Page 51: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 51

Spesifikasi Teknis

Air harus dibuang sedemikian rupa sehingga terhindar kerusakan harta

benda dan gangguan terhadap rnasyarakat luas dan lingkungan sekitarnya.

Jika kontraktor memilih membuat saluran bawah pembuang, hal ini harus

mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu.

Pemasangan rambu-rambu pengaman pada galian atau lokasi yang

membahayakan atau yang lalu lintasnya padat harus dipasang rambu-

rambu pengaman yang mudah dilihat dan terbaca dengan jelas.

3.3.4 Penggalian Lapisan Bawah Permukaan (Sub Surface) dan Lubang

Pengujian (Test Pit)

Kontraktor harus memberi tanda pada galian dan parit persiapan sehingga

lokasi tepat bangunan bawah tanah dapat ditentukan.

Kontraktor harus bertanggung jawab bagi perbaikan bangunan tersebut

bila pecah atau rusak karena kelalaiannya.

Apabila, menurut pemikiran direksi perlu mencari dan menggali untuk

menetapkan bangunan bawah tanah yang ada, kontraktor harus

melakukan pencarian tersebut atas biayanya sendiri dan menurut

petunjuk direksi.

Bila diperintahkan oleh direksi untuk tujuan penyelidikan keadaan tanah,

kontraktor harus menggali lubang pengujian setiap 50 m sepanjang jalur

pipa, kecuali jika ditentukan lain oleh direksi. Disamping itu kontraktor

harus menggali lubang pengujian yang cukup untuk menetapkan tempat

utilitas bawah tanah bila hal itu memang diperlukan untuk membuat

konstruksi khusus dalam melintasi utilitas tersebut.

Lubang pengujian ini akan digali dengan tangan (manual) dan dalam jarak

yang cukup di depan jalur pipa sehingga kemajuan pemasangan pipa tidak

terhambat.

3.3.5 Penggalian Permukaan dan Perbaikan

3.3.5.1 Umum

Sebelum penggalian, kontraktor harus menyingkirkan semua

Page 52: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 52

Spesifikasi Teknis

benda permukaan, menyimpan, menjaga mencadangkan bahan

tersebut dengan baik yang nantinya mungkin diperlukan untuk

perbaikan kembali daerah yang terkena pekerjaan.

Dalam waktu 30 (tiga puluh) hari kalender atau segera setelah

pengujian pipa sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi,

semua permukaan yang terkena pekerjaan kontraktor pada alur

penggalian dan pada daerah kerja lainnya harus diperbaiki

kembali seperti keadaan semula, atau dalam keadaan yang lebih

baik. Setelah perbaikan kembali, kontraktor harus memeriksa

secara bulanan cekungan yang terjadi sepanjang jalur penggalian

akibat penurunan, dan hal ini harus diperbaiki sampai pada

ketinggian semula.

3.3.5.2 Daerah Lansekap / Pertamanan

Pada daerah lansekap yang ada, kontraktor harus menyingkirkan

semua benda pemukaan, menyimpan, menjaga dengan baik

pohon kecil, pagar tanaman, semak belukar atau bagian lansekap

yang mungkin dapat rusak selama pemasangan jalur pipa, untuk

perbaikan kembali daerah tersebut nantinya.

Pohon besar sebaiknya jangan ditebang selama pemasangan pipa.

Bila keadaan menuntut penebangan pohon untuk pemasangan

pipa, kontraktornya sebelumnya harus mendapatkan ijin pohon

dari pemitik atau instansi terkait yang memeliharanya dan

melaoporkannya pada direksi.

Semua biaya yang diperlukan untuk penebangan pohon termasuk

biaya kompensasi ditanggung oleh kontraktor sendiri.

3.3.5.3 Daerah Berumput

Lapisan atas atau lempung, bilamana ditemukan harus ditimbun

secara terpisah dari bahan galiannya, dan nantinya dikembalikan

ke tempat semula pada kedalaman terpadatkan yang sama

dengan kondisi semula.

Lempeng rumput di daerah berumput yang akan terkena galian,

Page 53: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 53

Spesifikasi Teknis

atau yang akan rusak karena terkena peralatan, harus

disingkirkan, dijaga/dipelihara selama berlangsungnya pekerjaan

konstruksi dan diletakan kembali setelah penyelesaian urugan.

Bilamana karena pekerjaan kontraktor, tenah berumput menjadi

rusak untuk diletakan kembali seperti semula, kontraktor harus

menyediakan dan menempatkan tanah berumput baru atau

dengan cara lain, memupuk, menyiangi, dan memelihara area

tersebut sampai didapatkan tunas baru.

3.3.5.4 Daerah Berbatu

Pada daerah yang berbatu, kontraktor harus menyediakan

peralatan yang sesuai untuk menggalinya. Bila tidak mungkin

untuk dilakukan penggalian, sedangkan bila dalam gambar

rencana ada pipa yang ditanam dibawah batu, maka apabila

direksi mengijinkan dapat dilakukan pemasangan pipa baja yang

diletakan diatas tanah berbatu tersebut.

3.3.5.5 Daerah Persawahan / Perkebunan

Untuk pemasangan di daerah persawahan/perkebunan,

kontraktor sebelumnya harus mendapatkan ijin dari pemilik.

Biaya kompensasi yang diperlukan ditanggung oleh kontraktor

sendiri. Bila melewati saluran-saluran air (irigasi), harus

diusahakan tidak mengganggu pengairan sawah dan tidak

merusak saluran irigasi tersebut.

3.3.5.6 Jalan Batu dan Bahu Jalan

Perbaikan kembali permukaan jalan batu ataupun bahu jalan

yang diperkeras harus diganti dengan batu sebagaimana telah

ditentukan.

3.3.5.7 Jalan yang Diperkeras

Perbaikan kembali jalan yang diperkeras harus sebagaimana yang

diperlihatkan dalam gambar atau sesuai dengan ketentuan dinas

pekerjaan umum setempat.

Page 54: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 54

Spesifikasi Teknis

3.3.5.8 Jalur Pejalan Kaki

Jalur pejalan kaki harus diganti sebagaimana yang diperlihatkan

dalam gambar.

3.3.5.9 Bingkai Trotoar dan Saluran Tepi Jalan

Bingkai trotoar dan saluran tepi jalan harus diganti dengan bahan

yang sama sedemikian pula permukaannya harus kembali seperti

keadaan semula. Semua pemotongan beton harus pada garis

potongan yang terdekat bila tidak maka perlu digunakan alat

pemotong.

3.3.6 Penggalian

Bagian berikut yaitu "PENGGALIAN" harus digunakan bagi pekerjaan semua

pemasangan dan penyambungan semua jenis pipa.

3.3.6.1 Umum

Penggalian mencakup penyingkiran semua bahan apapun yang

ditemui termasuk pula semua hambatan yang akan

mempengaruhi pelaksanaan dan penyelesaian pekerjaan.

Penyingkiran bahan tersebut harus sesuai jalur dan kemiringan

yang diperlihatkan dalam gambar rencana ataupun yang diminta

oleh direksi.

Batu dan bahan galian lainnya yang diklasifikasikan oleh direksi

sebagai yang tidak sesuai untuk pengurugan harus disingkirkan

dari lokasi pekerjaan. Kontraktor harus menyediakan, memasang

dan memelihara semua pendukung dan penopang yang mungkin

diperlukan untuk dinding sisi galian dan semua pemompaan,

pengeringan atau cara lain yang disetujui untuk penyingkiran

atau pengeringan air, termasuk penanganan terhadap air hujan

dan air limbah yang berasal dari berbagai sumber yang mencapai

lokasi guna mencegah terjadinya kerusakan pada pekerjaan

Page 55: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 55

Spesifikasi Teknis

maupun kepemilikan yang berada didekatnya. Dinding dan

permukaan seluruh galian dimana pekerja kemungkinan

mengalami bahaya dari tanah yang tidak stabil harus distabilkan

terlebih dahulu dengan penurapan/penopangan, membuat sudut

galian yang aman atau cara lainnya. Kontraktor harus

menyediakan, memasang dan menjaga turap, penopang dan lain-

lain, yang perlu untuk melindungi pekerja, mencegah pergerakan

tanah yang dapat menyebabkan musibah, tertundanya pekerjaan

ataupun membahayakan bangunan yang ada disekitarnya.

3.3.6.2 Perlindungan Terhadap Bangunan yang Ada

Bilamana perlu dapat dipakai cara penggalian yang sesuai guna

melindungi bangunan, utilitas, tiang listrik, pepohonan,

perkerasan ataupun hambatan yang ada. Di daerah di dekat

fasilitas atau jalur pipa gas dan bahan bakar, kontraktor harus

melakukan tindakan pencegahan guna menghindari kemungkinan

pecah, gangguan, atau menyebabkan kerusakan pada fasilitas

dan jalur tersebut. Lebih lanjut kontraktor harus menjaga dan

memperhatikan pada kemungkinan adanya uap bahan bakar dan

gas yang mungkin merembes ke tanah atau telah terganggu

selama penggalian dan pemasangan jalur pipa.

3.3.6.3 Penggalian Tanpa Ijin

Kontraktor tidak diperkenankan menggali di luar jalur dan

ketinggian yang ditujukan dalam gambar, kecuali diperintahkan

oleh direksi. Penggalian tanpa ijin harus diurug kembali dengan

bahan yang sesuai sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

Bilamana menurut keputusan direksi, penggalian yang tidak

diijinkan tersebut memerlukan penggunaan beton tumbuk atau

batu pecah, kontraktor harus menyediakan dan menempatkan

bahan tersebut dengan baik.

3.3.6.4 Galian Terbuka

8. Umum

Galian terbuka harus digali sehingga pipa dapat diletakan

Page 56: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 56

Spesifikasi Teknis

pada trase dan kedalaman yang diminta, dan galian tersebut

dilakukan sampai didepan perletakan pipa sebagaimana yang

diijinkan oleh direksi dan/atau persyaratan yang ditetapkan

oleh Departemen Pekerjaan Umum. Galian terbuka tersebut

harus dikeringkan dan dipelihara selama pekerjaan agar

pekerja dapat bekerja secara aman dan efisien.

9. Lebar Galian Terbuka

Lebar galian harus cukup agar memungkinkan pipa dapat

diletakan dan disambung dengan baik, dan pengurugan serta

pemadatan dapat dilakukan sebagaimana yang telah

ditentukan.

Bilamana diperlukan, lebar galian harus sedimikian rupa

sehingga dapat memberikan kemudahan dalam penempatan

penopang kayu, turap dan penopang lainnya, maupun

penanganan khusus lainnya.

10. Lubang Galian Untuk Penyambungan

Lubang galian untuk penyambungan harus dibuat disetiap

lokasi sambungan agar penyambungan dapat dilakukan

dengan baik.

11. Panjang Galian

Galian terbuka bagi suatu pemasangan pipa tidak boleh

melebihi panjang yang diijinkan direksi. Galian harus

diselesaikan paling sedikit 10 (sepuluh) meter didepan

perletakan pipa terakhir.

Bilamana diperlukan oleh direksi, penggalian dan pengurugan

harus dilakukan dalam 24 jam, atau galian harus diurug

penuh di akhir hari kerja setiap hari atau ditutupi dengan

pelat baja yang ditopang dengan cukup aman serta mampu

menahan beban arus lalu lintas kendaraan.

12. Galian Terbuka dan Jarak Pipa

Galian harus digali sampai kedalaman yang telah ditentukan

sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar standar agar

memberikan dukungan yang menerus dan seragam dan

Page 57: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 57

Spesifikasi Teknis

menopang pipa pada tanah yang padat dan tak terganggu

pada setiap titik diantara lubang galian sambungan.

Bagian dasar tanah yang digali melampaui kedalaman yang

ditentukan harus diurug kembali secara merata sebagaimana

diperintahkan oleh direksi sampai pada kedalaman yang

ditetapkan dengan pasir atau bahan lain yang telah disetujui

serta dipadatkan.

Muka akhir lapisan ini harus dilakukan dengan tepat dengan

memakai peralatan tangan (manual).

Bongkahan batu dan batu besar, bilamana ditemukan harus

disingkirkan agar memberikan jarak bebas paling sedikit 15

cm dibawah dari setiap sisi pipa dan fitting untuk pipa

dengan diameter 600 mm atau lebih kecil; dan 20 cm untuk

pipa dan fitting dengan diameter lebih besar 600 mm.

13. Penggalian di Tanah yang Kondisinya Buruk

Bilamana muka akhir dasar galian tidak stabil atau terdiri

dari bahan yang kurang baik seperti abu, bahan sampah dan

lain-lain, dan atas keputusan direksi bahan tersebut harus

disingkirkan, kontraktor harus menggali dan menyingkirkan

bahan tersebut.

14. Penopangan dan Penurapan

Galian tanah lebih dari 1 meter harus ditopang dan diturap

sehingga galian tidak gugur/runtuh, agar pekerja dapat

bekerja secara aman dan menjaga permukaan jalan dan

bangunan lainnya sebagaimana ditunjukan dalam gambar

kondisi tanah, lalu lintas atau yang diperintahkan oleh

direksi.

Perhatian perlu diberikan untuk mencegah terjadinya rongga

di luar turap, tetapi jika terjadi rongga; rongga tersebut

harus segera diisi dan dipadatkan. Sebelum memasang

penopang dan turap, kontraktor harus memberi tahu lokasi

galian dengan turap dan penopang beserta dengan jadwal

pelaksanaannya untuk mendapat persetujuan dari direksi.

Page 58: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 58

Spesifikasi Teknis

Kecuali ditentukan lain atau diperintahkan direksi, galian

terbuka diperkerasan sepanjang jalan utama dan atau jalan

strategis harus dilakukan dengan penurapan dan penopangan.

Semua penopang dan turap yang tidak digunakan harus

dipindahkan dengan hati-hati tanpa membahayakan

pemasangan yang baru dilakukan utilitas yang ada, atau

kepemilikan yang berada didekatnya.

Semua rongga yang timbul akibat dicabutnya turap harus

segera diisi kembali dengan pasir dan dipadatkan dengan

cara penumbukan menggunakan alat yang sesuai dengan

membasahinya atau cara lain yang diperintahkan.

Direksi dapat memerintahkan kontraktor secara tertulis

setiap saat selama pekerjaan berlangsung untuk tidak

mencabut semua turap, penopang dan lain-lain, untuk

ditimbun pada saat pengurugan dengan tujuan mencegah

kerusakan bangunan, utilitas dan kepemilikan.

Hak direksi memerintahkan semua turap dan penopang serta

bahan lain ditinggalkan/dibiarkan di tempatnya tidak boleh

ditafsirkan sebagai kewajiban di pihak direksi untuk

mengeluarkan perintah seperti itu, dan kegagalan

melaksanakan hak seperti itu tidak mengurangi tanggung

jawab kontraktor terhadap kerusakan yang terjadi pada

pihak ketiga yang diakibatkan oleh kepemilikan oleh

kelalaian dalam pekejaan sebagai akibat tidak

ditinggalkannya penopang atau turap untuk mencegah

longsor atau bergeraknya tanah.

15. Penimbunan Bahan Galian

Kontraktor harus menyusun jadwal penggalian dan

pemasangan pipa sehingga tidak terjadi penimbunan bahan

galian di jalan utama maupun jalan nasional. Bahan hasil

galian dapat ditimbun di bagian jalan lain dengan syarat

menggunakan kotak penampung tanah galian agar tidak

menghambat arus lalu lintas.

Page 59: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 59

Spesifikasi Teknis

Bahan galian yang tidak dapat dipakai untuk urugan harus

ditimbun atau dibuang dengan cara yang disetujui direksi dan

jauh dari jalan.

Bilamana diperlukan dan diperintahkan oleh direksi,

kontraktor harus mengangkut bahan galian untuk dibuang

atas beban biaya sendiri.

3.3.7 Urugan

Bagian berikut mengenai "URUGAN" harus diterapkan untuk semua

jenis pekerjaan pemasangan dan penyambungan pipa.

3.3.7.1 Umum

Urugan mencakup menyediakan, menempatkan dan memadatkan

semua bahan untuk mengisi/mengurug galian pemasangan pipa

dan galian untuk bangunan lainnya. Urugan tidak boleh

dijatuhkan secara langsung pada pipa atau bangunan lainnya.

Kecuali ditentukan lain, bahan yang digunakan untuk pengurugan

harus berupa bahan yang terpilih. Jika urugan pasir atau kerikil

tidak ditentukan dalam gambar, tetapi menurut pendapat direksi

harus digunakan di beberapa bagian pekerjaan, kontraktor harus

menyediakan dan mengurug dengan pasir atau kerikil

sebagaimana ditentukan dan diperintahkan oleh direksi. Urugan

harus dikerjakan setelah semua pipa terpasang, diperiksa dan

disetujui direksi.

3.3.7.2 Bahan Urugan

Bilamana tidak disebutkan lain dalam spesifikasi dan gambar

rencana, bahan untuk urugan ditentukan sebagai berikut:

1. Bahan Terpilih

Bahan terpilih adalah bahan yang telah diambil dengan

penggalian atau diangkat yang tidak mengandung batu atau

benda padat yang ukurannya tidak lebih besar 5 cm dalam

bentuk apapun dan juga tidak mengandung bahan organik

Page 60: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 60

Spesifikasi Teknis

seperti rumput, akar, semak atau tumbuhan lainnya, dan

tidak bersifat mengembang (non exrisive nature).

2. Urugan Pasir

Semua pasir yang digunakan untuk urugan harus pasir alam

berbutir halus hingga sedang, tidak bergumpal, dan bebas

dari kotoran, arang, abu, sampah, atau bahan lainnya yang

menurut pendapat direksi dapat ditolak.

Bahan tersebut tidak boleh mengandung lempung dan tanah

liat lebih dari 10 berat bahan keseluruhan.

3. Urugan Kerikil

Kerikil yang dipakai untuk urugan harus berupa kerikil

alam, memiliki partikel yang kuat berbutir halus sampai

sedang dalam bentuk yang cukup seragam dan tidak

mengandung batu besar atau batu dengan ukuran lebih

besar dari 5 cm.

Bahan tersebut harus bebas dari kotoran, abu, arang, bahan

tak terpakai/buangan atau bahan yang tidak boleh ada atau

bahan buangan lainnya. Bahan tersebut tidak boleh

mengandung tanah liat, lempung dan tidak boleh

bergumpal.

3.3.7.3 Urugan pada Galian

1. Lapisan Alas

Pipa harus didasari dan dialasi hingga kedalaman minimum

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Bahan bagi lapisan alas ini harus pasir, ditempatkan dalam

bentuk lapisan dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm

dan dipadatkan dengan tongkat pemadat atau cara lain

yang disetujui direksi pada kepadatan kering maksimum

95%.

Pemberian lapisan alas pipa dengan memakai kerikil

diperlukan sebagai pengganti pasir pada tempat yang

dianggap perlu dan yang diperintahkan untuk dilakukan

Page 61: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 61

Spesifikasi Teknis

oleh direksi.

2. Urugan di Bawah Pipa

Semua galian diurug kembali dengan pasir atau bahan lain

yang disetujui, dengan tenaga manusia mulai dari lapisan

pasir alas hingga garis tengah pipa, diletakan secara

berlapis dengan ketebalan tidak lebih dari 15 cm dan

dipadatkan dengan tongkat pemadat pada ketebalan kering

maksimum 95 %.

Bahan urugan ditempatkan dalam galian secara penuh

selebar galian di masing-masing sisi pipa, dan perlengkapan

lainnya secara menerus.

Dalam hal pipa Ductile Cast Iron, dari garis tengah pipa ke

permukaan, dalam "Urugan Sampai Permukaan" harus

diterapkan bagi pengurugannya.

3. Urugan di Atas Pipa

Pada garis tengah pipa dan perlengkapannya sampai pada

kedalaman 10 cm diatas pipa baja (steel), galian harus

diurug dengan peralatan tangan (manual) atau cara

mekanis lainnya yang telah disetujuinya.

Bahan dan cara pengurugan harus sebagaimana yang

ditunjukan dalam gambar rencana, dan ditempatkan secara

berlapis dengan ketebalan tidak melebihi 20 cm dan

dipadatkan dengan tongkat pemadat dengan ketebalan

kering maksimum 95%.

Dalam pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan

cara konvensional atau cara mekanis yang telah disetujui,

pada kedalaman 30 cm diatas puncak pipa PVC dan tidak

rnerusak pipa.

4. Urugan Sampai Permukaan

Dari kedalaman 10 cm diatas pipa baja sampai permukaan,

galian harus diurug dengan peralatan tangan (manual) atau

yang disetujui, ditempatkan berlapis dengan ketebalan

Page 62: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 62

Spesifikasi Teknis

tidak melebihi 20 cm, dan dipadatkan dengan tongkat

pemadat untuk mencegah amblasnya permukaan tanah

setelah penyelesaian pekerjaan pengurugan.

Dalam Pipa Polyvinyl Chloride, galian harus diurug dengan

tangan (manual) atau cara mekanis yang telah disetujui,

pada kedalaman 30 cm diatas pipa PVC dan tidak merusak

pipa.

3.3.8 Pengujian Kepadatan di Lapangan

Dimana urugan perlu dipadatkan sampai pada kepadatan tertentu,

pengujian pemadatan dapat dilakukan oleh direksi, menggunakan

prosedur pengujian yang ditetapkan dalam ASTM D -1556.

Referensi kepadatan tanah maksimum harus ditentukan menggunakan

standard compaction test. ASTM D-698. Pengujian dapat dilakukan dalam

zona pipa, dan diatas zona pipa.

3.3.9 Perlindungan Terhadap Lereng Sungai, Saluran dan Selokan

Dimana pipa menyeberang sungai, saluran atau selokan, dan juga pada

titik buang katup penguras (blow offs), pada bangunan ini harus diberikan

perlindungan terhadap lereng dengan menggunakan batu lapis lindung

(riprap) atau cara lain yang telah disetujui guna mencegah runtuhnya

kemiringan tersebut.

Batu lapis lindung yang ada atau perlindungan kemiringan harus diperbaiki

kembali sebagaimana yang ditetapkan dalam bagian "GALIAN PERMUKAAN

DAN PERBAIKAN".

Pemasangan lapisan lindung secara umum harus dimulai dari bahu hingga

ke dasar kemiringan dan memenuhi sudut kemiringan yang ada dan

bentuk topografi daerah sekitarnya. Sebagaimana diputuskan direksi,

pemasangan lapis lindung dilakukan dari bahu hingga kedalaman tertentu

untuk mencegah keruntuhan.

Bahan yang digunakan untuk pemasangan batu harus batu alam yang keras

dan berbentuk bundar, batu berbentuk pipih dan panjang tidak boleh

digunakan.

Page 63: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 63

Spesifikasi Teknis

Ketebalan pasangan batu harus sekitar 35 cm, kecuali ditetapkan dan

diperintahkan lain oleh direksi. Ketebalan yang disebutkan diatas,

mungkin berbeda sesuai dengan lokasi pekerjaan, yaitu sudut kemiringan,

kedalaman atau bentuk topografis sungai, saluran dan selokan.

Kontraktor harus menyerahkan gambar kerja sebelum memasang

pasangan batu untuk persetujuan direksi.

Rongga diantara batu harus diisi dengan beton tumbuk dan dipadatkan

dengan baik atau dengan semen bila disetujui. Area dibawah lapisan batu

harus diisi dengan kerikil yang dipadatkan dengan ketebalan 20 cm.

Pipa pengering harus dipasang bilamana menurut anggapan direksi

memang diperlukan. Pipa pengering ini harus berdiameter 50 mm

dipasang setiap (2 - 3) m2 pasangan batu.

Dasar sungai, saluran atau selokan mungkin perlu dilindungi sesuai dengan

keadaan lapangan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

3.4. KONSTRUKSI BANGUNAN KHUSUS

3.4.1 Konstruksi Jembatan Pipa

3.4.1.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan tenaga, bahan, perkakas,

peralatan lainnya yang diperlukan, diluar yang disediakan atau

dipinjamkan oleh pemilik untuk pekerjaan konstruksi jembatan

pipa sebagaimana yang diperlihatkan dalam gambar dan/atau

ditentukan disini.

Batas konstruksi setiap jembatan pipa adalah pada kedua ujung

sambungan "flexible" dan/atau "fitting" yang digunakan untuk

hubungan flexible sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Dikarenakan perbedaan dan ketinggian alignment jembatan dan

jalur pipa, diperlukan bentang transisi guna menghubungkannya

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan harus dilaksanakan

sesuai dengan perintah direksi sesuai dengan kondisi lapangan.

Penyambungan jalur pipa pada jembatan dengan jalur pipa biasa

Page 64: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 64

Spesifikasi Teknis

harus dilakukan setelah penyelesaian pekerjaan pipa dan setelah

persetujuan direksi.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan konstruksi jembatan

pipa dengan benar sesuai dengan ketentuan butir-butir yang

dapat diterapkan dalam spesifikasi teknik ini.

Kontraktor atas biayanya sendiri memeriksa semua ukuran

jembatan pipa yang diperlihatkan dalam gambar dengan

melakukan survey sendiri di lokasi pekerjaan.

Kontraktor harus melakukan, mengkoordinasikan dengan instansi

terkait, dan membantu Pemilik mendapatkan ijin dari Instansi

Pemerintah yang terkait dalam pelaksanaan pekerjaan

perlintasan ini.

3.4.1.2 Gambar Kerja dan Jadwal Pelaksanaan

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan lapangan dan peta geologi

tersebut, harus menyusun jadwal pelaksanaan dan gambar kerja

jembatan pipa yang memperlihatkan semua ukuran, rincian pipa,

bangunan bawah (abutment), pilar, pancang, pekerjaan

sementara termasuk penurapan, perancah dan lain-lain,

perbaikan kembali atau membuat lapis lindung (revetment) pada

sungai atau saluran dimana diperlukan, termasuk perhitungan

yang diperlukan serta menyerahkannya kepada Direksi untuk

persetujuannya, sebelum memulai pekerjaan pembangunannya.

Setelah itu, dengan aliran air tetap dipertahankan tetapi pada

kecepatan yang lebih rendah, air ditambah dengan cairan

desinfektan yang sudah disediakan oleh Pemborong dengan cara

dipompakan melalui lubang berdiameter kecil di ujung pipa di

bor.

Volume air dan jangka waktunya sekurang-kurangnya 24 jam

harus sedemikian sehingga air yang dikeluarkan mengandung

sekurangnya 20 mg sisa Khlorin per liter.

Jika air ini masih mengandung Khlorin bebas setelah periode

Page 65: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 65

Spesifikasi Teknis

kontak ini, maka harus dicuci dengan air sampai air yang

dikeluarkan tidak mengandung Khlorida yang berlebihan.

Jika ternyata cairan yang dikeluarkan tidak mengandung Khlorin

setelah periode kontak selama 24 jam dalam pemberian

desinfektan, maka proses harus diulangi. Sebelum pemberian

desinfektan pada tiap bagian pipa dengan cairan yang me-

ngandung klorin di atas, Pemborong harus mendapat persetujuan

tertulis dari Direksil Tenaga Ahli untuk menggunakannya.

Desinfeksi Pipa

Sebelum jaringan pipa dipakai untuk mengalirkan air bersih ke

pelanggan maka terlebih dahulu harus dilakukan pembersihan

pipa dari kotoran/endapan yang ada dalam pipa dan

membersihkan pipa dari kuman-kuman penyakit dengan larut-an

desinfektan.

3.4.1.3 Perancah

Kontraktor harus menyediakan perancah yang memadai melintas

sungai atau saluran dengan lebar yang cukup agar dapat

meletakkan, menyambung, mengelas dan mengecat pipa dan

membuat pipa dengan aman dan efisien. Tindakan khusus harus

dilakukan dalam merencanakan dan membangun perancah di

lokasi jembatan dimana pendirian pilar termasuk kedalam

pekerjaan, sehingga dapat menopang dengan baik atau

mendukung berat peralatan pancang dan tekanan atau kejutan

dari pelaksanaan pancang.

3.4.1.4 Konstruksi Bangunan Bawah

Kontraktor harus menyediakan turap/atau perlengkapan kedap

air untuk pembuatan bangunan bawah, sehingga dapat

dilaksanakan dalam kondisi kering dan aman.

16. Pondasi

Kontraktor harus membuat pondasi sesuai dengan

kebutuhan yang ditentukan atau yang diperlihatkan dalam

Page 66: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 66

Spesifikasi Teknis

gambar.

a. Pondasi Langsung

Kontraktor harus melakukan pengujian kapasitas daya

dukung tanah di lapangan sebagaimana diminta oleh

Direksi, sesuai dengan standar yang disetujui, bilamana

penggalian dilakukan hingga gradien yang direncanakan

sebagaimana terlihat dalam gambar.

Pembuatan lantai kerja dengan beton K 100 tidak boleh

dilakukan sebelum diperoleh persetujuan dari Direksi.

Tanah yang tidak sesuai untuk pondasi harus

disingkirkan dan diganti dengan pasir atau batu pecah

sampai kedalaman tertentu dan ditempatkan

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau

sebagaimana diperintahkan oleh Direksi.

Setiap lapisan bahan tersebut harus disebar dengan

ketebalan maksimum 15 cm dan dipadatkan dengan

alat pemadat tangan, minimum empat kali

sebagaimana disetujui oleh direksi.

Pengujian lapangan harus dilakukan setelah pengisian

mencapai ketinggian yang direncanakan sebagaimana

dijelaskan di atas untuk memenuhi kapasitas daya

dukung.

Ketebalan akhir 10 cm tanah asli, harus disingkirkan

dengan tangan sehingga akan diperoleh tanah dasar

rata tak terganggu.

Jika tanah pada gradien galian yang direncanakan dan

yang diperintahkan Direksi tidak sesuai untuk pondasi,

Kontraktor harus menggali lebih dalam lagi di bawah

gradien tersebut sampai kedalaman tertentu

sebagaimana diperintahkan Direksi.

b. Pondasi Pancang

Semua pancang harus disediakan dan dipasang pada

lokasi yang tepat yang diperlihatkan dalam gambar dan

Page 67: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 67

Spesifikasi Teknis

sebagaimana ditentukan dalam bab selanjutnya.

Pancang tidak boleh dipancang sebelum diperiksa, dan

disetujui oleh Direksi. Kepala pancang direncanakan

sebagai sendi dan harus disisipkan ke dalam bangunan

bawah sedalam 10 cm.

17. Pekerjaan Beton

Setelah mengecor lantai kerja, dan setelah diperiksa dan

disetujui Direksi, Kontraktor harus menyelesaikan

pekerjaan sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan

sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan dalam bagian

selanjutnya, yaitu "Pekerjaan Beton".

Harus digunakan beton dengan kuat tekan karakteristik

minimum 175 kg/cm’. Pipa yang ditanam dalam bangunan

bawah harus dimantapkan ke besi tulangan dengan cara

yang disetujui serta menghindari pergeseran dari lokasi

semula selama pengecoran beton.

3.4.1.5 Konstruksi Pilar

Pilar terdiri dari sepasang pancang dan dihubungkan dengan

bantalan beton. Berkaitan dengan pancang yang dipancang di

sungai atau saluran, Kontraktor harus memilih secara teliti cara

dan peralatan yang sesuai agar tetap pada jalur dan ketinggian

yang benar sebagaimana diperlihatkan dalam gambar. Puncak

pancang harus digabungkan ke dalam bantalan beton dengan

kedalaman yang cukup sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Setelah penyelesaian pekerjaan, semua bahan yang digunakan

bagi pekerjaan konstruksi, seperti perancah, pelantar kerja

sementara dan lain-lain, harus disingkirkan semuanya agar tidak

mengganggu aliran sungai atau saluran.

3.4.1.6 Konstruksi Bangunan Atas

Kontraktor harus menyediakan bekisting yang kualitasnya untuk

beton expose dan peralatan water stop untuk penyambungan

antar dinding.

Page 68: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 68

Spesifikasi Teknis

3.4.1.7 Pemasangan Pipa

Kontraktor harus memasang dan menyambung semua pipa

"fitting" dan "coupling" sesuai dengan jalur dan ketinggian yang

diperlihatkan dalam gambar.

1. Anti Lendutan (cambering)

Pada setiap bentang jembatan pipa, pipa harus dipasang

dalam bentuk bekisting lengkung. Besarnya anti lendutan ini

harus 1/1250 persatuan pancang bentang di bagian garis

tengah bentang sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Kontraktor harus menyiapkan gambar kerja yang

memperlihatkan susunan rinci bahan pipa dan juga garis

pemotongan dan sudut masing-masing pipa untuk anti

lendutan dan harus menyerahkannya ke Direksi untuk

persetujuannya setelah pekerjaan pemasangan pipa.

2. Pendukung Berbentuk Cincin (ring support)

"Fixed Type Ring Support" yang ditunjukkan dalam gambar

harus dianggap pendukung berbentuk cincin yang dipasang di

bantalan pilar.

"Sliding Type Ring Support" harus dianggap sebagai

pendukung berbentuk cincin yang dapat digeser secara

horizontal di bantalan pilar ke sumbu dalam pipa.

Pendukung harus terbuat dan baja yang memenuhi standar

yang ditentukan Direksi atau yang dianggap setara, dan

dibuat sebagaimana diperlihatkan dalam gambar.

Demikian pula dengan baut, angker dan sekrup harus terbuat

dari baja yang memenuhi standard yang sesuai seperti

tersebut di atas. Pendukung berbentuk cincin harus dilas

merata melingkari pipa baja.

3. Pengujian Pengecatan

a. Umum

Semua sambungan yang dilas pada jembatan pipa harus

diuji secara radiografl sebagaimana dinyatakan di bawah

ini.

Setelah disetujui oleh Direksi, semua permukaan bagian

dalam (interior), sambungan las, dan permukaan bagian

Page 69: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 69

Spesifikasi Teknis

luar (exterior) harus dicat.

b. Pengujian Radiografi untuk Hasil Pengelasan

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan

dan bahan untuk pengujian radiografi hasil pengelasan.

Pengujian radiografi harus dilakukan oleh penguji yang

mampu, memiliki pengalaman dan kualifikasi yang cukup

untuk pekerjaan pengujian. Kontraktor harus

menyerahkan pengalaman dan kualifikasi yang

dimilikinya untuk persetujuan Direksi. Semua

pelaksanaan pengujian harus dikerjakan dengan dihadiri

oleh Direksi atau Wakilnya.

Pengujian hasil pengelasan harus dilakukan sesuai

dengan JIS Z 3104 "Method qf Radiografic Test and

Classification of (Radiographs)" cara pengujian radiografi

dan klasifikasi radiograf untuk pengelasan baja, atau

standar lain yang dapat diterima oleh Direksi.

Hasil pengujian radiografi diklasifikasikan dalam standar

sebagai berikut:

Tabel 5.16 Hasil Pengujian Radiografi

Kelas 1 2 3

Ti ngkatan 1 sampai 4 1 sampai 4 Tidak Ada

Tingkatan

Kelas dan tingkatan yang diterima harus kelas 1, tingkat

1, sampai tingkat 3 dan kelas 2, tingkat 1 sampai 3.

Jika hasil pengujian memperlihatkan kelas dan tingkat

lain dari pada yang disebutkan di atas, Kontraktor harus

mengulas dan menguji Ulang atas beban biayanya sendiri

sampai hasil yang diperoleh diterima oleh Direksi.

c. Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Pelindung Dalam

Semua pipa baja yang terekpos, "Fitting", sambungan

dan pipa yang akan dipendam dalam tanah harus

dilindungi sesuai dengan yang dicantumkan dalam bab

III butir 8.4. LAPISAN PELINDUNG LUAR DAN LAPISAN

Page 70: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 70

Spesifikasi Teknis

PELINDUNG DALAM.

3.4.2 Perlintasan dengan Jalan Kereta Api

3.4.2.1 Umum

Perlintasan Jalur Pipa dengan Jalan Kereta Api harus dikerjakan

oleh Kontraktor.

Gorong-gorong jalur pipa dan lubang kontrol di kedua sisi jalur

jalan kereta api (KA) akan dikerjakan oleh Perusahaan Umum

Kereta Api (PERUMKA).

Kontraktor harus membayar kepada PERUMKA semua biaya yang

diperlukan bagi pembangunan tersebut termasuk pajak bila

memang dikenakan.

Waktu kerja bagi Bangunan Perlintasan dengan jalan Kereta Api

sesuai dengan perintah Direksi atau PERUMKA.

3.4.2.2 Pemasangan Pipa

Setelah PERUMKA membuat gorong-gorong, Kontraktor harus

memasang pipa dan "valve" sesuai dengan butir-butir yang

relevan dalam ketentuan ini.

Pondasi dan penopang pipa harus disediakan dalam gorong-

gorong sebagaimana diperlihatkan dalam gambar atau yang

diperintahkan oleh Direksi.

Semua sambungan dalam gorong-gorong harus disambung

sebagaimana diperlihatkan dalam gambar dan oleh sekeliling pipa

yang menembus dinding lubang kontrol harus diisi dengan semen

yang tidak mengerut.

3.4.3 Pekerjaan Penembusan Pipa (Pipe Driving Work)

3.4.3.1 Umum

Bahan pipa untuk pekerjaan penembus pipa disediakan oleh

Pemilik bila pipa induk berdiameter 700 mm atau lebih besar,

Page 71: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 71

Spesifikasi Teknis

tetapi bila diameter 600 mm atau tebih kecil, bahan pipa

unluk penembusan harus digunakan sebagai selubung (casing)

dan harus disediakan oleh Kontraktor.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, bahan, perkakas

dam peralatan, kecuali yang ditetapkan dalam BAGIAN SYARAT

KHUSUS dan keperluan lain guna melaksanakan pekerjaan

penembusan pipa sebagaimana diperlihatkan dalam gambar

dan/atau ditetapkan di sini.

Sebelum pekerjaan konstruksi, Kontraktor harus menyelidiki

struktur lapisan bawah yang ada, utilitas dan sumur yang

berada di sekitar lokasi pekerjaan supaya tidak merusak

fasilitas tersebut selama tahap pembangunan. Sebelum,

selama dan setelah berjalannya penembusan, Kontraktor harus

membuat pengukuran secara mekanis dan mendata ketinggian

tanah, permukaan jalan yang ada dan muka air sumur, jika

ada, dan harus melakukan penanggulangan yang memadai

terhadap penurunan ketinggian tersebut. Bilamana diketahui

adanya penurunan ketinggian, Kontraktor harus segera

menghentikan pekerjaan penembusan dan hal tersebut segera

pula dilaporkan ke Direksi.

Kerusakan terhadap perkerasan permukaan jalan, struktur

lapisan bawah, peralatan dan lainnya yang diakibatkan

pekerjaan penembusan harus diperbaiki dan/atau diperbarui

oleh Kontraktor atas beban biayanya sendiri serta memuaskan

Direksi.

Kontraktor harus melakukan pekerjaan penembusan pipa

dengan benar sesuai dengan butir penerapan yang

dicantumkan dalam spesifikasi teknik.

Kontraktor atas biayanya sendiri harus mencek semua ukuran

yang diperlihatkan dalam gambar dengan mensurvai sendiri

lokasi pekerjaan.

3.4.3.2 Penyelidikan Tanah

Dalam memeriksa sifat tanah lokasi pekerjaan, Kontraktor

Page 72: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 72

Spesifikasi Teknis

diijinkan untuk melihat dan memeriksa data penyelidikan

tanah di Kantor Pemilik yang memperlihatkan keadaan tanah

pada lokasi strategis sepanjang jalur pipa.

Kontraktor harus, bila diminta oleh Direksi, melakukan

pemboran mencakup pengujian penetrasi standar (standard -

penetration test) di lubang bor. Konsolidasi dan pengujian lain

yang diperlukan pada contoh tanah yang didapat dari

pengeboran tersebut untuk mengetahui sifat tanah seperti

daya dukung, kuat geser, permeabilitas, nilai banding rongga

(void ratio) dan kandungan air.

Tambahan penggantian dalam hal ini akan dilakukan sesuai

dengan ketentuan yang berlaku.

3.4.3.3 Gambar Kerja, Perhitungan dan Data yang Berkaitan Lainnya

Kontraktor berdasarkan pemeriksaan dan pengujian tanah

tersebut, harus menghitung tenaga penembusan (driving

power) yang diperlukan. Bila memang diperlukan sekali, untuk

membelokkan pipa dengan sambungan "solvent cement" agar

membentuk lengkungan dengan jari-jari panjang besarnya

belokan harus sesuai dengan petunjuk dari pabrik dan

sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi.

3.4.3.4 Tanah Penutup Kedalaman Pipa

Ketebalan tanah penutup kedalaman pipa yang ditembus harus

mengikuti peraturan setempat.

3.4.3.5 Ruang Penembus (driving pit)

Ruang penembus harus dibuat sedemikian guna memberikan

ruang yang cukup bagi pekerja untuk menurunkan,

menembuskan dan menyambung pipa secara aman dan efisien

dalam ruang tersebut.

Keperluan untuk pengamanan dan pemeliharaan, terhadap

umum dan lalu lintas harus benar-benar dipenuhi oleh

Page 73: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 73

Spesifikasi Teknis

Kontraktor.

Didasari setiap ruang penembus harus dilengkapi dengan ruang

pengering dan pompa yang menjaga agar ruang tetap kering

sepanjang waktu pekerjaan penembusan.

Setiap ruang penembusan juga harus memiliki peralatan yang

memadai untuk menaruh pipa dan peralatan penembus dan

untuk menyingkirkan tanah hasil galian:

1. Penurapan dan Penopangan

Sebelum penggalian ruang penembus, turap tiang baja

(Steel seet pile) harus dipancangkan sepanjang dinding

ruang sebagaimana diperlihatkan dalarn gambar dan

sebagaimana ditentukan di sini.

Tiang turap harus dipancang sepanjang permukaan luar

penopang. Yang dipasang sebelum pemancangan tiang

turap, dan memanfaatkan penopang sebagai pedoman

pemancangan guna mencegah turap melintir atau

melengkung selama pemancangan

Seluruh tiang turap harus dipancangkan ke tanah sampai

kedalaman tidak kurang dari 8 (delapan) meter. Ukuran

dan dimensi penopang baja harus direncanakan

sedemikian agar mampu mendukung; tiang turap yang

dipancang disisi luarnya.

Penyusunan kerangka penopang baja harus dibuat sama

dengan ukuran yang diperlihatkan dengan pengelasan atau

pembautan, dan kerangka setelah tiang turap dipancang

harus dikencangkan sesuai dengan perintah Direksi. Walau

demikian kerangka tersebut tidak boleh dilaskan ke tiang

turap.

2. Pondasi dan Beton Penahan Desakan

Setelah dilakukan perataan dan pemasangan pondasi

batuan pada permukaan dasar ruang penembus dengan

Page 74: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 74

Spesifikasi Teknis

ketebalan 15 cm pada seluruh permukaannya.

Kemudian pada pondasi batuan terpasang diberi lantai

kerja dengan mutu kelas E dengan ketebalan 15 cm dan

disediakan pula tempat, pengeringan serta penyambungan

pipa dengan ukuran sebagaimana diperlihatkan dalam

gambar dengan lebar 2 meter.

Beton penahan desakan harus sanggup menahan desakan

tenaga dorong tanpa mengalami pergeseran atau

kerusakan, maka agar memungkinkan semua gaya dorong

secara efisien bekerja pada pipa penembus, harus disusun

seperti ditunjukkan pada gambar.

Sebagai langkah utama pembuatan beton penahan

desakan. Kontraktor harus, berdasarkan pada kebutuhan

daya dorong, menghitung kekuatan tulangan beton yang

diperlukan sehingga mampu mencegah kerusakan atau

pecahnya beton dan harus menyerahkan kepada Direksi

hasil perhitungan kekuatan dan tata-letak tulangannya.

3.4.3.6 Ruang Penerima Tembusan (arriving pit)

Ruang penerima tembusan dipasangi turap dan penopang oleh

Kontraktor sedemikian rupa sehingga dapat menerima pipa

penembus pada posisi dan ketinggian/elevasi yang tepat serta

dapat untuk menyambungkan dengan pipa biasa seperti

ditunjukkan pada gambar setelah ujung pipa penembus

diangkat.

3.4.3.7 Penembusan Pipa-Pipa

Kontraktor harus melakukan penembusan pipa sesuai dengan

Instruksi Pabrik pembuatnya serta persyaratan berikut ini:

1. Persiapan

Setelah melakukan penyetelan ujung pipa penembus pada

posisi dan ketinggian/elevasi yang benar, sebagian dari

Page 75: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 75

Spesifikasi Teknis

dinding turap di depan alat penembus tersebut dipotong

dengan pengelasan atau cara lain sehingga memungkinkan

pipa ditembuskan pada bukaan yang dibuat.

Ukuran dari bukaan harus kira-kira 20 cm lebih besar

daripada diameter pipa tembus yang akan didorong.

Bentuk pemotongan bukaan harus dikerjakan sedemikian

rupa rapinya dan menunjukkan hasil kerja berketrampilan

tinggi.

Setelah pendorongan pipa pertama. ruangan antara pipa

dan bukaan turap harus diisi dengan karung pasir atau

material lainnya yang disetului oleh Direksi untuk

mencegah masuknya gumpalan tanah ke dalam ruvn-an

penembus.

2. Pemasangan Ujung Pipa Penembusan dan Bantalan

Pendorong (leading pipe)

Dalam usaha mengurangi hambatan geser tanah, ujung

pipa penembus harus dipasangkan pada ujung spigot pipa

tembus pertama sebagaimana ditunjukkan pada gambar.

Bantalan pendorong harus dipasangkan pada pipa

penembus sebabai usaha meneruskan gaya dorong secara

tersebar dan merata pada seluruh permukaan dari ujung

pipa tembus yang didorong.

3. Penembusan

Kecuali diminta oleh Direksi, pelaksanaan penembusan

pipa harus dilakukan semua terus menerus hingga selesai

untuk menghindari peningkatan lekatan geser antara pipa

dengan tanah.

Namun, pada keadaan daya dorong penembusan

melampaui batas taksiran kekuatan untuk kondisi

tertentu, Kontraktor harus dengan segera menghentikan

pekerjaan penembusan pipa dan memberitahukan

keadaan ini tanpa menunda, kepada Direksi yang akan

memberikan petunjuk/pengarahan yang sesuai.

Page 76: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 76

Spesifikasi Teknis

Dalam hal lebih dari dua buah kaki pendorong digunakan

untuk penembusan, perlu diperhatikan untuk

mengupayakan semua kaki-kaki pendorong tersebut

bekerja secara serempak.

4. Penyambungan Pipa-Pipa Penembus

Setelah pipa didorong masuk sampai panjang tertera

hingga perlu penyambungan, penyambungan dengan

berikutnya dilakukan di dalam ruang penembus.

Penyambungan harus dilakukah sesuai dengan persyaratan

dari bab-bab yang telah disebutkan terlebih dahulu sesuai

dengan instruksi pabrik pembuatnya dengan cara

memuaskan Direksi.

5. Pembuangan Tanah dari Dalam Pipa

Tanah yang berada di dalam ujung kepala pipa penembus

sepanjang kurang lebih satu meter diukur dari ujung

terdepan tidak perlu dibuang. Selama pembuangan tanah,

perlu diperhatikan jangan sampai menimbulkan kerusakan

pada lapisan lindung dalam pipa.

6. Survey

Sepanjang waktu pelaksanaan pekerjaan, Kontraktor

melakukan pengukuran datar, titik henti dan survai

lainnya diperlukan untuk penembusan pipa sehingga

berlangsung dengan tepat sesuai jalur dan ketinggian yang

diminta.

3.4.3.8 Pengujian Sambungan

Segera dan sedapat mungkin setelah panjang jalur pipa diminta

telah tembus tertanam sesuai dengan rencana, Kontraktor harus

segera melakukan uji tekanan air sesuai dengan persyaratan

yang diminta pada spesifikasi ini.

Bila kebocoran terjadi atau terdapat cacat lain yang ditemukan

pada pengujian, Kontraktor harus memperbaharui dengan biaya

menjadi tanggungannya hingga memuaskan Direksi.

Page 77: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 77

Spesifikasi Teknis

3.4.3.9 Pemasangan Pipa-Pipa

Setetah menyelesaikan pekerjaan penembusan dan telah

disetujui oleh Direksi. Kontraktor harus melakukan tahapan-

tahapan sebagai berikut sebagaimana pada gambar yang

diserahkan Kontraktor:

Dalam hal diameter pipa 700 mm atau lebih, pipa tembus

dipergunakan langsung sebagai bagian dari jalur pipa utama

Dalam hal pipa tembus berdiameter 800 mm dan dari pipa

baja, pipa tembus dipergunakan sebagai selubung untuk jalur

pipa utama, dan pipa-pipa lain seperti Ductile Cast Iron Pipe,

pipa baja dan PVC yang lebih kecil dipasang kedalam

selubung tersebut.

1. Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron

Pipa harus disambungkan dengan penyambung

ditunjukkan pada gambar.

Semua bagian pipa yang menanjak termasuk "bend"

atau fitting' harus dilindungi dengan selimut beton

bertulang dengan cara yang sama seperti blok-blok

penahan tekanan untuk "blend" vertikal.

Penyambungan dari pipa-pipa harus dilaksanakan

sebagaimana diatur pada butir sebelumnya.

2. Pemasangan Pipa Baja atau PVC

a. Penyambungan

Pipa yang dimasukkan dalam selubung harus

dikerjakan penyambungannya di dalam ruang

penembus seperti yang diatur pada bab sebelumnya

dan di dorong masuk ke dalam selubung dengan

peralatan dan cara yang memadai serta hati-hati.

b. Pengujian Sambungan

Setelah memasang pipa ke dalam selubung,

Kontraktor harus melaksanakan uji tekanan air

sesuai dengan persyaratan yang diminta pada

spesifikasi. Bilamana kebocoran terjadi atau

Page 78: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 78

Spesifikasi Teknis

cacat lain ditemukan pada waktu pengujian,

Kontraktor harus memperbaiki atau mengganti atas

tanggungan biaya sendiri hingga memenuhi syarat.

c. Perlindungan dengan Beton

Setiap bagian yang menanjak dari pipa yang

dipasang termasuk "bend" atau “fitting" harus

dilindungi dengan selimut beton bertulang

sebagaimana layaknya pembuatan blok beton

penahan tekanan untuk "bend" vertikal.

Sambungan pipa harus dipasang seperti yang

dijelaskan pada bab sebelumnya.

d. Penyelubungan dengan Beton

Rongga-rongga yang terbentuk antara pipa selubung

dengan pipa-pipa yang dimasukkan ke dalamnya

harus diiisi dengan beton tumbuk (kelas E) memakai

pompa beton. Ukuran maksimum batuan untuk

beton kelas E sebesar 25 mm.

3.4.3.10 Pengurugan Ruang Penembus

Sebelum memulai pengurugan ruang penembus dan ruang

penerima, beton penahan desakan, bila diminta oleh Direksi,

harus dibuang dan ruang-ruang tersebut.

Setelah pekerjaan penembusan dan penyambungan pipa

sebagaimana dimaksudkan telah selesai dilapisi dengan lapisan

pelindung luar dan lapisan pelindung dalam pada setiap

sambungan pipa baja seperti dijelaskan dimuka, serta Direksi

menyetujui untuk keperluan tersebut, Kontraktor harus

rnengurug ruang-ruang yang dimaksud.

Ruang-ruang tersebut harus ditimbun dengan pasir atau batu

pecah dari dasar hingga ke dasar selubung beton.

Material timbunan harus dipadatkan setiap ketebalan 15 cm

dengan menggunakan pemadat tangan atau peralatan yang

disetujui. Bagian selanjutnya, diatas timbunan pasir atau batu

pecah hingga sampai pada permukaan awal harus diurug

Page 79: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 79

Spesifikasi Teknis

dengan material terpilih sesuai dengan persyaratan pada butir

yang sesuai dengan spesifikasi ini.

3.4.4 Perletakan Pipa di Bawah Air

3.4.4.1 Penyelam

Setiap saat selama pelaksanaan pekerjaan dalam air, Kontraktor

harus menyediakan biaya bagi penyelam-penyelam Bilamana

diperlukan berdasarkan instruksi Kontraktor atau Direksi.

Penyelam harus dilengkapi dengan peralatan kerja pada

maksimum kedalam dan Kontraktor harus menyediakan

peralatan keamanan, dan bila perlu termasuk "pipe locator"

(magneto meter) yang sesuai untuk pekerjaan bawah air.

Kontraktor harus mengikuti peraturan yang berlaku dalam

mempekerjakan penyelam.

3.4.4.2 Survey dan Penyelidikan

Sebelum melaksanakan pekerjaan, kontraktor harus melakukan

survey antara lain :

1. Kedalaman sungai rata-rata.

2. Perbedaan muka air pada saat pasang.

3. Kecepatan arus sungai.

4. Penyelidikan tanah di sungai.

3.4.4.3 Persiapan Pekerjaan Bawah Air

Sebelum mulai melaksanakan pekerjaan bawah air. Kontraktor

harus mempersiapkan antara lain:

1. Mengajukan usulan metoda kerja.

2. Mengatur dan merangkai perpipaan yang akan dipasang.

3. Mengatur lalu lintas sungai bila ada.

4. Mengurus perijinan untuk memulai kerja kepada Direksi.

3.4.4.4 Tegangan Tarik (Tensile Stress)

Dalam mengajukan usulan metoda kerja, Kontraktor harus

Page 80: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 80

Spesifikasi Teknis

memperhitungkan tegangan tarik maksimum yang diijinkan pada

setiap tempat di dinding pipa, pada setiap saat selama

pekerjaan penempatan pipa sehubungan dengan pembelokan,

penarikan, beban tanah, beban luar (eksternal) lainnya,

tekanan internal dan lain-lain tidak lebih dari 20 kg/mm2.

3.4.4.5 Penempatan Pipa

Urutan pelaksanaan pekerjaan perpipaan bawah air yang harus

dilakukan oleh Kontraktor, adalah sebagai berikut:

1. Melaksanakan survey pra pengerukan sebelum pelaksanaan

pengerukan dimulai.

2. Memonitor progres, pekerjaan selama pengerukan

3. Melaksanakan survey setelah pengerukan untuk memastikan

bahwa profile parit, yang diinginkan telah dicapai.

4. Sebaiknya melaksanakan survey pra penempatan, sebelum

penempatan pipa pada parit yang telah dibuat. Bila

perpipaan langsung ditempatkan setelah pengerukan

selesai, survey setelah pengerukan bersamaan dengan

survey pra penarikan pipa.

5. Memonitor pekerjaan penempatan pipa, untuk memastikan

posisi perpipaan clan penempatan head.

6. Melaksanakan survey setelah penempatan (as built survey

1), untuk memastikan posisi perpipaan.

7. Bila penimbunan diperlukan, memonitor, penimbunan parit

kembali terutama bila terjadi sesuatu.

8. Melaksanakan survey setelah penimbunan (as built survey

2), untuk memastikan penimbunan parit dengan kerikil dan

lempung telah dilaksanakan dengan baik.

9. Bila perlu, dapat dilakukan survey-survey lain atas

perrnintaan Engineer

3.4.4.6 Pengujian Setelah Penempatan Pipa

Setelah penempatan pipa, perlu dilakukan pengujian sebagai

berikut:

1. Pengujian Tekanan Hidrolis, sesuai dengan pemasangan

Page 81: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 81

Spesifikasi Teknis

pipa biasa.

2. Pengujian Kalibrasi, yaitu untuk memastikan internal

diameter di sepanjang pipa, tidak lebih dari 5 persen

kurang lebihnya daripada nominal internal diameter di

setiap tempat.

3.5. PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA

3.5.1 Umum

3.5.1.1 Lingkup Pekerjaan

Kontraktor harus mengerjakan pekerjaan pemasangan pipa

berupa perletakan pipa dan penyambungan, dengan cara yang

memuaskan direksi dengan spesifikasi ini dan sebagaimana yang

diperlihatkan dalam gambar kerja.

3.5.1.2 Penanganan Bahan Pipa, Perkakas dan Peralatannya

Perhatian perlu diberikan dalam menangani semua bahan pipa

yang disediakan oleh pemilik untuk menghindari kerusakan pada

bahan tersebut selama pengangkutan, penurunan, pemasangan

dan penyambungan sampai pada penyelesaian pada pekerjaan.

Kerusakan pada bahan pipa yang disebutkan tadi harus

diperbaiki hingga memuaskan direksi atas beban biaya

kontraktor.

Kontraktor juga harus menangani perkakas dan peralatan yang

disediakan oleh pemilik sedemikian rupa guna menghindari

kerusakan pada peralatan tersebut.

Semua perkakas dan peralatan harus dijaga kebersihannya dan

dipelihara dengan baik sehingga selalu siap digunakan dalam

kondisi yang baik.

Kerusakan yang terjadi pada perkakas dan peralatan tersebut

harus diperbaiki hingga memuaskan direksi atas biaya beban

kontraktor. Dalam hal perkakas dan peralatan tidak dapat

diperbaiki atau hilang, kontraktor harus memberi kompensasi

Page 82: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 82

Spesifikasi Teknis

kepada pemilik.

3.5.2 Pekerjaan Pemasangan Pipa Baja (Steel)

3.5.2.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi

baik perkakas dan peralatan untuk menangani dan memasang

pipa, dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan

perkakas dan peralatan juga harus sesuai dengan rekomendasi

pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi

pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan

dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa, dan valve yang dipasang, harus

dijaga tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran

disepanjang waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan

kain pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut

petunjuk direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan

yang rapat semua lubang/celah yang ada pada setiap akhir hari

kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan

ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan

sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih

dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian

dan alignment akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan

menggunakan peralatan survei.

Pipa, valve, dan fitting harus dipeiksa secara teliti dari

kerusakan pada saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak

sebelum, selama, atau setelah dipasang harus diberi tanda

secara permanen; disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan

diganti dengan yang baik.

Secara umum, setiap 3 batang pipa disambung di atas tanah

agar pelaksanaan penyambungan lebih mudah dan pada kondisi

Page 83: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 83

Spesifikasi Teknis

yang stabil.

Pipa-pipa yang disambung menjadi satu diangkat dan diletakan

kedalam galian dan didalam galian pipa tersebut disambung

dengan pipa lainnya dengan menggunakan "coupling".

Jika kontraktor mengusulkan menggunakan "Heat - shinkable

sleeves" untuk lapisan pelindung sambungan daripada "Heat -

shinkable sleeves", "sleeves" tersebut perlu dipasang pada pipa

sebelum diletakan.

Galian sekitar daerah yang diperkirakan tempat sambungan dan

tempat untuk "Heat - shinkable sleeves" atau "Sleeves", harus

digali lebar untuk kemudahan pelaksanaan pekerjaan yang

diperlukan.

3.5.2.2 Pemasangan Pipa

18. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan Perkakas, dan fasilitas direksi yang memuaskan

direksi harus disediakan dan digunakan oleh komperator

untuk keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa

"fitting", dan "valve" harus diturunkan secara hati-hati

kedalam galian, satu persatu, dengan batasan diameter

memakai "crane", derek, tali, atau dengan mesin, perkakas,

atau peralatan, lainnya yang sesuai, dengan cara

sedemikian rupa agar mencegah kerusakan terhadap bahan,

lapisan pelindung luar (protective coating) serta lapisan

pelindung dalam (Linning). Bahan tersebut sama sekali

tidak diperkenankan dijatuhkan atau dilemparkan kedalam

galian.

Jika kerusakan terjadi pada pipa "valve" atau perlengkapan

dapa saat penanganannya, harus segera dilaporkan kepada

direksi. Direksi akan menentukan perbaikan yang diperlukan

atau menolak bahan yang rusak tersebut.

19. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa "Fitting" harus diperiksa secara hati-hati dari

kemungkinan kerusakan, pada saat di atas galian sesaat

Page 84: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 84

Spesifikasi Teknis

sebelum dipasang pada posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,

karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan

dalam penanganannya.

Pipa atau "Fitting" yang rusak/cacat harus diletakan

terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi yang akan

menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun

menolaknya.

20. Pembersihan Pipa dan "Fitting"

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan

kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak

dan lemak sebelum pipa dipasang.

Bila ada profit pengaku badan (stiffeners) guna melindungi

ujung pipa, semua profil pengaku tersebut harus

disingkirkan sampai bersih demikian pula benda asing

lainnya dalam pipa.

21. Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah

benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan

pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,

perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan

dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa

harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,

pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian

yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan

urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan

ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan

pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau

kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,

Page 85: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 85

Spesifikasi Teknis

ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang

memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

22. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau

"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin

potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa

menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus

pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa,

Pemotongan pipa baja harus dikerjakan dengan mesin

pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus

pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap

sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak

lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa

dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus

dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama

sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi. Tidak

boleh ada "Fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange dan

spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa, sejauh

tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada

kontraktor dari direksi.

3.5.2.3 Penyambungan dengan Pengelasan di Lapangan

1. Umum

Pengelasan pipa baja di lapangan harus disesuai dengan

persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal yang tidak

dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada standar

ataupun pedoman (code) berikut ini.

a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes

Manufactures' Association (WSP)

b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus

dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan

Page 86: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 86

Spesifikasi Teknis

pengelasan sebagaimana diminta. Jumlah pipa yang akan

menjadi satu, dengan panjang yang sesuai yang dilakukan

diatas permukaan tanah, serta cara perletakannya ke posisi

yang sesuai, harus disetujui terlebih dahulu oleh Direksi.

Pengelasan yang diminta oleh Direksi harus diuji dengan

cara pengujian yang dicantumkan dalam "4 PENGUJIAN

TANPA MERUSAK PADA PENGELASAN DI LAPANGAN" dalam

9.2.4 atau cara yang diterima oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh

pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian

radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik

dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (single-

welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded

butt joint) sesuai yang ditentukan.

2. Juru Las (Welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi

juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi

yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang

sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan

berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam

JIS I 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang

setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh

digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %

untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %

untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous

rod)

Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc Welding

Page 87: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 87

Spesifikasi Teknis

Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur nyala DC,

sebagaimana yang ditentukan dalam JIS C 9301 atau pada

standar yang telah diterima oleh Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur

menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.

Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur

tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar

(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang

lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa

dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,

harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan

las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan

ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,

harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang

disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus

dibersihkan dari debu, tanah dan karat dengan menyikat

dan mengasah (grinding).

Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung

dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung

pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa

dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak

boleh dipotong di lapangan,

Atas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama

pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari

bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus

memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,

kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan

Page 88: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 88

Spesifikasi Teknis

dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa

perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada

sempalan yang berlebihan, tumpang tindih dan

ketidakrataan.

3.5.2.4 Pengujian Tanpa Merusak pada Pengelasan di Lapangan

1. Umum

Bagian ini dipakai untuk Pengujian Tanpa Merusak

Sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan

pipa. Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di

lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus

dengan perwarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh perusahaan pemeriksa yang

independen yang memiliki sertifikat dari badan yang

berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai

perusahaan pemeriksa yang diusulkan beserta

pengalamannya, bersama dengan kualifikasi kepala

pengawas yang disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja,

peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada

sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi

atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,

yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur

pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan

mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan

yang dilakukan di lapangan kepada Direksi. Laporan harus

berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan

sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan

Page 89: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 89

Spesifikasi Teknis

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

2. Pemeriksaan Secara Amatan (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa

secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan

ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas

dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman

1 mm atau lebih

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan kedalaman

lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm dan lebih dari

ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih adanya (overlap)

Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.17 Maximum Reinforcement

Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement

(mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besar dari 12,7

4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan

Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan

terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi

rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji

ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan

warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat

diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh

Page 90: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 90

Spesifikasi Teknis

perusahaan pemeriksa yang independen

3.5.3 Pekerjaan Pemasangan Pipa Poly Vinilchloride

3.5.3.1 Umum

Singkatan "Pefice" yang digunakan dalam spesifikasi dalam

dokumen ataupun gambar berarti poly vinil cloride.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan

baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan

pemasangan pipa, "valve dan Fitting"

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau

mengikuti pengarahan dari Direksi.

3.5.3.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalaman Galian

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang memenuhi

syarat harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor bagi

keamanan dan kelancaran pekerjaan.

Semua Pipa, "Fitting, dan Valve" harus diturunkan kedalam

galian satu persatu dengan menggunakan derek,

tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya

yang sesuai, sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan

pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan

dalamnya.

Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak boleh

dijatuhkan atau dilemparkan kedalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, fitting, valve, atau

perlengkapan lain dalam penanganannya, kerusakan

tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi

harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang

rusak tersebut.

Page 91: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 91

Spesifikasi Teknis

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa dengan seksama dari

kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak

yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan

pada kedudukan akhir, pipa harus diperiksa secara seksama

dari retakan dan kerusakan.

Ujung "Spigot" harus diperiksa secara teliti karena bagian

ini paling mudah rusak selama penanganannya. Pipa atau

"Fitting" rusak harus diletakkan terpisah untuk pemeriksaan

oleh Direksi.

3. Pembersihan Pipa dan "Fitting"

Semua lepuhan, gumpalan dan bahan lain yang tak berguna

harus disingkirkan dari "bell", ujung spigot setiap pipa dan

bagian luar ujung spigot, dan sebelum pipa dipasang bagian

dalam "bell" harus diseka sampai bersih, kering dan bebas

dari lemak

Semua bagian dalam semua pipa yang terpasang, valve dan

fitting yang telah terpasang harus dijaga agar tetap bersih

dan bebas dari benda asing dan kotoran. Tindakan

pengahan harus berupa pengguna kain pembersih selama

pemasangan dan penyumbatan kedap air semua

bukaan/celah di setiap akhir pekerjaan setiap hari.

4. Pemasangan Pipa

Pipa harus diletakkan agar diperoleh perletakan/tumpuan

yang seragam dan menerus sesuai jalur dan gradien yang

diperlihatkan dalam gambar dan sesuai dengan jadual

perletakan yang ditentukan bagi pemasangan. Sebelum

menempatkan pipa ke posisinya alignment dan gradien

akhir harus dicek dengan peralatan survey.

Setiap tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah

benda asing masuk kedalam pipa saat ditempatkan pada

jalur pemasangannya. Selama pemasangan, tidak boleh ada

sampah, perkakas, kain, atau benda lainnya yang

diletakkan/ditinggalkan kedalam pipa.

Page 92: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 92

Spesifikasi Teknis

Setiap batang pipa yang diletakkan dalam bagian ujung

spirogt harus diletakkan ditengah bell, pipa didorong masuk

dan ditempatkan pada jalur dan gradien yang benar.

Pipa harus dimantapkan di tempatya dengan bahan urugan

yang dipadatkan merata, kecuali pada bagian bellnya.

Tindakan pencegahan harus diambil untuk mencegah tanah

atau kotoran lainnya masuk ke dalam sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pekerjaan penyambungan ujung

terbuka pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang

disetujui oleh Direksi.

Khususnya pada musim hujan, kontraktor harus melakukan

tindakan untuk mencegah air hujan/atau sampah dan

benda lainnya yang tidak perlu masuk ke pipa yang telah

dipasang, dan jangan sampai pipa tersebut terapung

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa diusahakan seminimum mungkin. Bila

perlu pemotongan harus dilakukan tegak lurus terhadap

sumbu pipa dan rata. Pemotongan harus dilakukan dengan

peralatan yang sesuai dengan rekomendasi pabrik.

Ujung potongan dan tepian yang kasar harus diperhalus dan

dipotong resong (Beviled) dengan alat yang khusus dibuat

untuk keperluan tersebut. Ujung potongan serong harus

sama dengan yang dibuat dipabrik. Perkakas bagi keperluan

pemotongan pipa dan membuat ujung potongan serong

harus sesuai denga rekomendasi pabrik. Tanda kedalaman

(garis melingkar yang jelas) harus dibuat diujung spigot

pipa yang dipotong dilapangan untuk menandakan

kedalaman penetrasi spigot yang benar kedalam sambungan

pipa.

Page 93: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 93

Spesifikasi Teknis

3.5.3.3 Jenis Sambungan Pipa Poly Vinil Chloride yang dipakai dalam

Proyek

a. Push-On Rabering" yang dipakai untuk pipa diameter 50 mm

- 300 mm

b. Sambungan "Solvencement", yang dipakai untuk pipa

diameter 20 mm - 40 mm

Semua bahan pelicin (lubrican) untuk sambungan "Push-On

Raubbering" dan "solvencement" untuk sambungan

"Solvencement" untuk PVC harus disediakan oleh kontraktor.

Kontraktor harus menyerahkan data teknis dan contoh untuk

persetujuan untuk Direksi.

1. Penyambungan pipa dengan sambungan "Push-On

Rubbering" "Socket" dan "Spigot" pipa harus dibersihkan

dengan seksama sebelum cincing karet (rubbering)

dipasang ditempatnya.

"Spigot" kemudian dilumuri secara merata dengan bahan

peticin yang tetah disetujui dan pipa ditekan masuk ke

"Socket".

Penekanan pipa "Socket" harus dilakukan dengan menekan

ujung lain pipa yang sedang dipasang.

Blok kayu atau alat lainnya yang memadai harus diguanakan

untuk mencegah kemungkinan terjadinya kerusakan "Socket'

tersebut pada mana batang tersebut ditekan. Tidak boleh

ada ganjal dibawah pipa dan pipa harus terletak merata

diatas bahan atasnya (Badding material).

Bila diperlukan sekali untuk pembelokkan pipa dengan

sambungan "Push-on" agar membentuk lengkungan dengan

jari-jari yang panjang, besarnya belokan harus sesuai

dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi.

Page 94: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 94

Spesifikasi Teknis

2. Penyambungan Pipa Dengan Sambungan "solvencement"

"Socket" dan "spigot" pipa, harus dibersihkan dengan

seksama sebelum ujung spigot dilumuri "Solvencement"

yang telah disetujui oleh Direksi.

"Solvencement” dalam jumlah yang mencuki dilumurkan

secara merata diujung "Spigot". Penekanan "Spigot" yang

telah diberi "Solvencement" ke "Socket" tersebut harus

dilakukan dengan hati-hati. Konraktor agar melakukan

dengan hati-hati supaya tidak menyebabkan kerusakan pada

pipa yang baru dipasang.

Pipa yang baru selesai disambung dengan "Solvencement",

tidak boleh digeser/dipindahkan ataupun dibat lengkung.

Bila memang diperlukan sekali, untuk membelokkan pipa

dengan sambungan "Solvencement" agar membentuk

lengkungan dengan jari-jari panjang, besarnya belokan

harus seuai dengan petunjuk dari pabrik dan

sebagaimana yang diperintahkan oleh Direksi,

3.5.4 Pekerjaan Pemasangan Pipa "Polyethyline"

3.5.4.1 Umum

Dalam spesifikasi dan dokumen ataupun gambar, Pipa

'POLYETHYLINE" disingkat dengan nama "PE" termasuk jenis

thermoplastik. Untuk air minum spesifikasi pipanya adalah PE

50 yang diproduksi dari jenis HOPE atau MDPE.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan

baik perkakas dan peralatan yang sesuai bagi penanganan dan

pemasangan pipa "Valve" dan "Fitting".

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau

mengikuti pengarahan dari Direksi.

3.5.4.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa Kedalam Galian

Page 95: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 95

Spesifikasi Teknis

Perkakas, peralatan yang baik, dan fasilitas yang

memuaskan Direksi harus disediakan dan digunakan oleh

kontraktor bagi keamanan kelancaran pekerjaan.

Pipa PE diameter kecil diproduksi dalam bentuk roll.

Penurunan kedalam galiannya dapat dengan 2 cara : baik

dilepas dulu dari gulungannya baru diturunkan atau

diturunkan dulu kedalam galian dalam bentuk roll baru

dilepas. Pipa PE diameter besar diproduksi dalam bentuk

batang.

Semua pipa, "Fitting" dan "Valve" harus diturunkan kedalam

galian satu persatu, dengan menggunakan derek,

tali/tambang, atau dengan perkakas atau peralatan lainnya

yang sesuai sedemikian rupa untuk mencegah kerusakan

pada bahan tersebut maupun lapisan pelindung luar dan

dalamnnya. Bahan tersebut dengan alasan apapun tidak

boleh dijatuhkan atau dilemparkan ke dalam galian.

Jika terjadi kerusakan pada pipa, "Fitting", "Valve" atau

perlengkapan lain dalam penangannannya kerusakan

tersebut harus segera diberitahukan kepada Direksi. Direksi

harus menetapkan perbaikan atau penolakan bahan yang

rusak tersebut.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan.

Pipa, "Valve" dan "Fitting" harus diperiksa dengan seksama

dari kerusakan pada saat pemasangannya. Bahan yang rusak

yang ditemukan sebelum, selama atau sesudah pemasangan

pada kedududkan akhir, pipa harus diperiksa secara

seksama dari retakan dan kerusakan.

Pipa atau "Fitting" yang rusak harus diletakkan terpisah

untuk pemeriksaan Direksi.

3.5.4.3 Penyambungan Pipa

Jenis sambungan pipa Polyetheline adalah sebagai berikut:

a. Sambungan mekanis:

Mechanical-join: sambungan plastik, injection

(20 mm - 63 mm) imulded, tipe push-in dengan 0-ring

dan ulir

Page 96: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 96

Spesifikasi Teknis

Sambungan dari metal

b. Welding (heat fusion):

But welding ( 63 mm - 250 mm)

Socket welding (20 mm - 125 m)

Saddle welding

c. Electro welding (25 mm - 125 mm)

Las otomatis dari fitting PE yang sudah ada kumparan

pemanas.

Cairan pembersih serta peralatan penyambungan harus

disediakan oleh kontraktor. Kontraktor harus menyerahkan data

teknis dan contoh untuk persetujuan Direksi.

1. Penyambungan dengan Sambungan Mekanis

Pipa dimasukkan kedalam sambungan lalu mur penekannya

dikencangkan. Penyambungan sistem mekanik lainnya juga

sama seperti halnya penyambungan-penyambungan yang

biasa dilakukan.

2. Penyambungan Pipa dengan Welding (Heat fusion)

Butt weldding

Pipa diklem pada alat penekan. Kedua permukaan pipa

harus dibersihkan dan diratakan dengan pengetap.

Setelah alat pengetap dilepaskan, plat pemanas dijepit

diantara kedua permukaan pipa dengan sedikit tekanan

untuk beberapa detik. Kemudlan plat pemanas

dilepaskan. Tekan kedua pipa dengan tekanan tertentu

sampai mendapatkan lebar yang dikehendaki dari

bagian yang menyatu. Hilangkan tekanan untuk

beberapa saat, setelah dingin klem dapat dibuka.

Socket welding

Pipa dipotong tegak lurus dengan sumbunya.

Permukaan luar pipa dan bagian dalam socket harus

dibersihkan dengan cairan pembersih khusus. Jepit

bagian ujung pipa yang sebelumnya telah diukur

dengan mall yang sudah ditentukan. Masukkan ujung

pipa dalam socket pemanas dan socket sambungan ke

Page 97: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 97

Spesifikasi Teknis

dalam spigot pemanas untuk beberapa detik. Keluarkan

alat pemanas dan bagian pipa harus segera dimasukkan

kedalam socket sambungan. Biarkan beberapa saat

sampai dingin.

Sudle Welding

Mula-mula kedua permukaan yang akan di las harus

dibersihkan dengan cairan pembersih. Taruh piringan

pemanas diantara pipa sudle dengan tekanan tertentu

untuk beberapa saat. Lepaskan piringan pemanas dan

sambung segera pipa dengan sudle tersebut dengan

tekanan tertentu untuk beberapa saat. Setelah

sambungan dingin baru pipa dilubangi dengan alat yang

biasanya sudah ada pada sambungannya.

3. Penyambungan dengan Elektro Welding

Kontraktor harus menyediakan KONTROL BOX khusus

dengan tegangan yang harus sama dengan tegangan dari

spesifikasi sambungan yang ditentukan oleh produsen

sambungan tersebut. Mula-mula kedua permukaan yang

akan disambung harus dibersihkan dengan cairan

pembersih. Sambung pipa dengan sambungan yang akan

dilas. Kemudian kabel dari kontrol box disambung kedalam

sambungan yang tersedia. Hidupkan kontrol box dan secara

otomatis akan berhenti sendiri bila proses penyambungan

selesai. Sebagai kontrol, material dari dalam akan keluar

dari lubang indikator pada sambungan.

3.5.5 Pekerjaan Pemasangan Pipa Ductile Cast Iron

3.5.5.1 Umum

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam kondisi

baik pekakas dan peralatan untuk menangani dan memasang

pipa dan valve. Cara pemasangan pipa dan penggunaan

perkakas dan juga peralatan harus sesuai dengan rekomendasi

pabrik.

Penopang pipa yang memadai harus disediakan bagi

Page 98: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 98

Spesifikasi Teknis

pemasangan pipa walaupun bahan penopang tidak diperlihatkan

dalam gambar kerja.

Bagian dalam semua pipa dan valve yang dipasang, harus dijaga

tetap bersih dan bebas dari benda asing dan kotoran sepanjang

waktu. Langkah pencegahan mencakup penggunaan kain

pembersih dan alat bantu lain yang memadai menurut petunjuk

direksi selama pemasangan pipa, dan penyumbatan yang rapat

semua celah/lubang yang ada pada setiap akhir hari kerja.

Pipa dipasang secara seragam dan menerus pada jalur dan

ketinggian sebagaimana diperlihatkan dalam gambar kerja dan

sesuai dengan cara pemasangan yang ditetapkan terlebih

dahulu. Sebelum menempatkan pipa pada posisinya, ketinggian

dan alinyamen akhir harus diperiksa terlebih dahulu dengan

menggunakan peralatan survey.

Pipa, valve dan fitting harus diperiksa secara teliti dari

kerusakan saat pemasangan. Bahan yang didapati rusak

sebelum, selama dan setelah dipasang harus diberi tanda secara

permanen, disingkirkan dari lokasi pekerjaan, dan diganti

dengan yang baik.

3.5.5.2 Pemasangan Pipa

1. Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi

harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk

keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting

dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,

satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,

derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan

lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar

mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar

(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).

Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan

atau dilemparkan kedalam galian.

2. Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara teliti dari

Page 99: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 99

Spesifikasi Teknis

retak dan kerusakan lainnya pada saat benda berada diatas

galian sebelum saat pemasangan dalam posisi akhir.

Ujung spigot harus diperiksa dengan teliti karena daerah ini

merupakan yang paling mudah mengalami kerusakan dalam

penanganan.

Pipa atau fitting yang rusak harus diletakan terpisah untuk

diperiksa oleh direksi yang akan menetapkan perbaikan

yang diperlukan atau menolaknya.

3. Pembersihan Pipa dan Fitting

Semua gumpalan, gelembung udara, dan kelebihan lapisan

pelindung harus disingkirkan dari bell dan ujung spigot

setiap pipa dan sebelum pipa dipasang bagian luar ujung

spigot dan bagian dalam bell harus diseka bersih, kering

dan bebas minyak atau lemak.

4. Pemasangan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah

benda asing masuk kedalam pipa saat dipasang dalam

jalurnya. Selama pemasangan berlangsung, benda,

perkakas, kain atau bahan lainnya tidak boleh diletakan

dalam pipa

Pada saat batangan pipa diletakan kedalam galian, ujung

spigot harus ditempatkan pada lingkaran bell dan ditekan

masuk serta diatur pada jatur yang benar. Pipa

dimantapkan pada tempatnya dengan bahan urugan yang

telah disetujui yang kemudian dipadatkan kecuali pada

bagian bell. Langkah pencegahan harus dilakukan guna

mencegah tanah atau bahan lainnya masuk kedalam ruang

sambungan.

Pada saat tidak dilakukan pemasangan pipa, bukaan pada

ujung pipa harus ditutup dengan cara yang memadai yang

disetujui oleh direksi.

5. Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa guna menyisipkan tee, bend atau valve

Page 100: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 100

Spesifikasi Teknis

ataupun untuk tujuan lain harus dilakukan dengan mesin

pemotong yang sesuai dengan cara yang rapi dan tenaga

terlatih tanpa menimbulkan kerusakan pada pipa maupun

lapisan pelindung dalamnya serta menghasilkan ujung yang

halus pada sudut yang sesuai terhadap sumbu pipa.

3.5.5.3 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Mechanical

Penyambungan pipa yang ditentukan berikut ini hanya

memperlihatkan penerapannya secara umum. Untuk rincian

pekerjaan penyambungan, kontraktor harus memahami

petunjuk dari pabrik atau mengikuti perintah direksi.

Semua pipa yang ditentukan dalam bagian ini, mencakup pipa

fitting dari jenis sambungan yang sama/sejenis.

1. Pemasangan Perlengkapan

Di bagian luar spigot dan di bagian dalam bell jenis pipa

dengan sambungan mekanik (mechanical joint) ini harus

dibersihkan dengan kain yang bersih agar bebas dari

kotoran.

Bis - tekan (gland) dan cincin karet ductile iron selanjutnya

disisipkan diujung spigot dengan bibir bis-tekan menghadap

kearah ujung bell atau socket.

2. Pembautan Sambungan

Seluruh bagian pipa harus ditekan/didorong masuk guna

menempatkan ujung spigot pada bell. Cincin karet

sedemikian harus ditekan keposisinya dalam bell, perhatian

perlu diberikan untuk menempatkan cincin karet secara

merata disekeliling sambungan.

Bis-tekan ductile iron harus digeser sepanjang pipa sampai

pada posisi untuk pembautan, semua baut dimasukan dan

sekrup diputar dengan tangan. Semua sekrup dikencangkan

dengan kunci puntir (wrench) yang sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat harus

dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang

Page 101: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 101

Spesifikasi Teknis

seimbang diseluruh bis-tekan.

Akhirnya semua sekrup harus dikencangkan dengan kunci

puntir dan pastikan bahwa semua sekrup telah

dikencangkan dengan puntiran (torque) yang telah

ditentukan. Puntiran baut bagi setiap ukuran baut harus

sesuai dengan standar pabriknya tetapi secara umum

adalah sebagai berikut:

Tabel 5.18 Standar Momen Puntir Berdasar Diameter Nominal Pipa

Ukuran Sekrup

(mm)

Diameter Nominal Pipa

(mm)

Standar Momen Puntir

(kg-m) 16 75 6

20

100-600

10

24

700 - 800

14

30

900 atau lebih besar

20

3. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan

Sambungan Mekanik

Bilamana diperlukan untuk membelokan pipa dengan

sambungan mekanik agar supaya membentuk lengkungan

berjari-jari panjang, besarnya penyimpangan harus sesuai

dengan petunjuk pabrik dan sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi.

3.5.5.4 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Push On

1. Pemasangan

Jenis sambungan push on diterapkan untuk pipa diameter

300 mm dan yang lebih kecil dan dengan memakai jenis

sambungan mekanik dimana pipa lurus dan fitting atau

fittingnya itu sendiri disambungkan.

Pemasangan dan penyambungan pipa sambungan push on

dengan fitting harus dilakukan dengan bahan pelicin

(lubricant) yang disetujui oleh direksi.

Kontraktor harus menyerahkan katalog dan data teknis

Page 102: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 102

Spesifikasi Teknis

serta contoh kepada direksi sebelum menggunakan bahan

pelicin tersebut dalam pekerjaannya dalam waktu yang

cukup bagi direksi untuk memeriksanya terlebih dahulu.

Bagi semua sambungan antara fitting dan pipa lurus, atau

fittingnya sendiri harus digunakan sambungan mekanik

kecuali untuk sambungan lainnya dimana direksi menerima

dan menyetujuinya.

Ujung spigot yang terpotong dari suatu pipa lurus tidak

boleh dicoba disambungkan dengan socket jenis sambungan

push on.

Dibagian luar spigot dan dibagian dalam bell pipa jenis push

on harus dibersihkan dengan kain bersih agar bebas dari

kotoran.

Setelah melumuri zat pelicin yang telah disetujui

disekeliling spigot, cincin karet harus dilepas dari ujung

spigot pipa dan memasangnya ditempat yang telah

ditunjukan oleh pabrik.

Penyisipan socket kedalam spigot harus dilakukan dengan

cara yang disetujui oleh direksi. Setelah penyisipan

tersebut, kedalaman antara socket dan cincin karet

sekelilingnya harus diperiksa dengan alat yang sesuai.

Jika kedalaman yang diperiksa tidak sesuai dengan

rekomendasi pabrik, dan jika cincin karet terpelintir dalam

socket, pipa yang telah tersambung harus dilepas dan

pemasangan pipa harus diulangi lagi.

Cincin karet yang mengalami kerusakan atau

deformasi/transformasi tidak boleh digunakan untuk

pekerjaan penyambungan dan harus dikembalikan kepada

pemilik dengan diberi tanda yang jelas dan catatan yang

memberitahukan keadaan kerusakan tersebut.

Pipa yang telah tersambung harus dipisahkan/dilepas

dengan hati-hati dengan alat yang telah disetujui oleh

direksi serta tidak dilakukan dengan kasar.

Page 103: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 103

Spesifikasi Teknis

2. Sudut Belokan yang diperbolehkan untuk Pipa dengan

Sambungan Push On

Bilamana diperlukan membelokan pipa sambungan push on

agar membentuk belokan dengan jari-jari yang panjang,

besarnya belokan harus sesuai dengan petunjuk pabrik dan

sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi.

3.5.5.5 Penyambungan Pipa Jenis Sambungan Flens (flanged)

Setelah membersihkan seluruh permukaan flens bahan

sambungan harus dikencangkan dengan kunci puntir yang

sesuai.

Sekrup yang terpisah dalam sudut 180 derajat satu sama lain

harus dikencangkan bergantian agar diperoleh tekanan yang

merata diseluruh permukaan flens.

Semua baut dan mur untuk flens harus dilumuri gemuk (grease)

dengan merata. Semua mur benar-benar dikencangkan dengan

puntiran yang telah ditentukan menggunakan kunci puntir

sebagaimana yang diperlihatkan berikut ini :

Tabel 5.19 Standar Momen Puntir Berdasarkan Ukuran Baut

Ukuran Baut (mm) Diameter Nominal Pipa

(mm)

Standar Momen Puntir

(kg-m)

16 75 - 200 6

20

200 - 300

9

22

350 - 400

12

24

450 - 600

18

30

700- 1200

33

36

1350- 1800

50

42

2000 - 2400

58

48 2600 70

Page 104: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 104

Spesifikasi Teknis

3.5.5.6 Penyambungan dengan Sambungan Penahan (restraint joint)

1. Umum

Kontraktor harus memasang sambungan penahan untuk pipa

jenis sambungan mekanik dan fitting sebagaimana

ditentukan atau diperlihatkan dalam gambar untuk

mencegah kemungkinan pipa dan fitting lepas dari

sambungan akibat dorongan (thrust) atau pergerakan

(movements)

2. Pemasangan

Pemasangan sambungan penahan, kecuali diperintahkan

oleh direksi harus sesuai dengan petunjuk pabrik.

Pipa yang berdekatan dikedua ujung fitting seperti tee,

cross, bend dan reducer pada umumnya harus disambung

tanpa pemotongan sehingga tidak mengurangi pengarah

sambungan penahan. Kontraktor harus mengukur

sambungan dengan pipa guna memastikan kebutuhan

diatas.

Tambahan sambungan penahan harus dipasang pada

sambungan dengan fitting tersebut bila pipa dipotong untuk

penyesuaiannya atau untuk menjaga alinyamen pada fitting

tersebut sesuai perintah direksi.

Jumlah set sambungan penahan untuk berbagai macam

fitting yang akan dipasang, kecuali diperlihatkan lain dalam

gambar harus sebagai berikut tetapi tidak terbatas pada :

Tee ..........3 set untuk semua ukuran Tee pada socket

dan ujung spigot dan brach's socket end.

Reducer ....2 set untuk semua ukuran reducer pada

socket dan ujung spigot

Bend ........2 set untuk ukuran berikut ini dan sudut

belokan pada socket dan ujung spigot.

- Semua ukuran bend dengan sudut

Page 105: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 105

Spesifikasi Teknis

betokan 90 derajat dan 45 derajat

- Bend dengan diameter 200 mm

dan yang lebih besar mempunyai

sudut belokan 22 1/2 derajat

- Bend dengan diameter 300 mm

dan yang lebih besar mempunyai

sudut belokan 11 ¼ derajat.

Blow off ...1 set untuk semua ukuran blow off branch

pada ujung cabang socket

Sambungan penahan pada collar, bell dan flanges dan

flange dan spigot harus dipasang hanya bila memang

diperintahkan direksi.

Kontraktor harus memasang semua tambahan sambungan

penahan sebagaimana yang diperintahkan oleh direksi atas

biaya kontraktor sendiri.

3.5.5.7 Pemasangan Sambungan Fiexibel dan Coupling

1. Umum

Semua sambungan flexible dan coupling harus dipasang

dengan benar pada jalur dan ketinggian sebagaimana

diperlihatkan dalam gambar.

Ujung flange atau coupling sambungan tersebut harus

dibersihkan sebelum pemasangan. Semua ujung flange

harus dipasang dan dikencangkan sebagaimana telah

ditentukan. Penyambungan coupling harus sesuai dengan

petunjuk pabrik.

2. Sambungan Flexible

Semua sambungan flexible harus dipasang dibawah tanah

untuk penyambungan pipa yang terpendam dan pipa yang

terbungkus dalam bangunan beton.

Tekukan, kontraksi, ekspansi ataupun transformasi lainnya

pada sambungan tersebut harus dihindari sebelum

pemasangan.

Perhatian perlu diperhatikan selama transportasi,

Page 106: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 106

Spesifikasi Teknis

penurunan dan pemasangan guna menghindari kemungkinan

terjadinya transformasi yang disebutkan tadi pada

sambungan flexible. Oleh karenanya, kontraktor tidak boleh

melepas rusuk (ribs), pelindung atau perlengkapan lain

yang disertakan pada sambungan sebebelum pekerjaan

penyambungan selesai.

3. Sleeve Coupling

Semua steeve coupling harus dipasang dan memberi jarak

bersih 3,0 cm atau sesuai standar pabrik antara dua ujung

pipa yang akan dipasangkan oleh sambungan tersebut.

3.5.6 Pemasangan Galvanized Iron Pipe

3.5.6.1 Umum

Singkatan GIP yang digunakan dalam spesifikasi dan dokumen

ataupun gambar berarti Galvanized Iron Pipe.

Kontraktor harus menyediakan dan memelihara dalam keadaan

baik perkakas peralatan yang sesuai bagi pengamanan dan

pemasangan pipa, valve dan fitting.

Cara pemasangan pipa dan penggunaan perkakas serta

peralatan harus sesuai dan memahami petunjuk dari pabrik atau

mengikuti pengarahan direksi.

3.5.6.2 Pemasangan Pipa

5 Penurunan Pipa ke Dalam Galian

Peralatan, perkakas, dan fasilitas yang memuaskan direksi

harus disediakan dan digunakan oleh kontraktor untuk

keamanan dan kenyamanan pekerjaan. Semua pipa, fitting

dan valve harus diturunkan secara hati-hati kedalam galian,

satu persatu dengan batasan diameter memakai crane,

derek, tali atau dengan mesin perkakas atau peralatan

lainnya yang sesuai dengan cara sedemikian rupa agar

mencegah kerusakan terhadap bahan lapisan pelindung luar

(protective coating) serta lapisan pelindung dalam (lining).

Bahan tersebut sama sekali tidak diperkenankan dijatuhkan

Page 107: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 107

Spesifikasi Teknis

atau dilemparkan kedalam galian.

6 Pemeriksaan Sebelum Pemasangan

Semua pipa dan fitting harus diperiksa secara hati-hati dari

kemungkinan kerusakan pada saat berada diatas bagian

sesaat sebelum dipasang pada posisi akhir.

Setiap ujung pipa harus diperiksa dengan secara khusus,

karena daerah ini paling mudah mengalami kerusakan

dalam penanganannya. Pipa atau fitting yang rusak/cacat

harus diletakan terpisah untuk pemeriksaan oleh direksi

yang menentukan perbaikan yang diperlukan ataupun

menolaknya.

7 Pembersihan Pipa dan Fitting

Bagian luar dan dalam ujung pipa harus dibersihkan dengan

kain kering dan bersih, dikeringkan dan bebas dari minyak,

lemak sebelum dipasang.

Bila ada profil pengaku badan (stiffeners) guna melindungi

pipa, semua profit pengaku tersebut harus disingkirkan

sampai bersih demikian pula benda asing lainnya dalam

pipa.

8 Perletakan Pipa

Tindakan pencegahan harus dilakukan untuk mencegah

benda asing masuk kedalam pipa pada saat pipa diletakan

pada jalur.

Selama berlangsungnya peletakan, tidak boleh ada kotoran,

perkakas, kain, ataupun benda-benda lainnya ditempatkan

dalam pipa.

Saat satuan panjang pipa dalam galian, setiap ujung pipa

harus dipasang berhadapan dengan pipa yang sebelumnya,

pipa dipasang dan ditempatkan pada jalur dan ketinggian

yang benar. Pipa dimantapkan ditempatkan dengan bahan

urugan yang telah disetujui dan dipadatkan dengan

ketinggian yang sama kecuali pada ujung pipa. Tindakan

pencegahan perlu dilakukan untuk mencegah tanah atau

kotoran lainnya masuk ke sambungan.

Setiap saat bila pemasangan pipa sedang berlangsung,

Page 108: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 108

Spesifikasi Teknis

ujung pipa harus ditutup/disumbat dengan bahan yang

memadai dan dengan cara yang disetujui oleh direksi.

9 Pemotongan Pipa

Pemotongan pipa untuk menyisipkan "Tee", "Bend" atau

"Valve" atau tujuan lainnya, harus dilakukan dengan mesin

potong yang sesuai dengan cara yang rapih dan baik, tanpa

menyebabkan kerusakan pada pipa maupun lapisan

pelindung dalamnya dan menghasilkan ujung yang halus

pada sudut yang tepat terhadap sumbu pipa.

Pemotongan pipa besi harus dikerjakan dengan mesin

pemotong yang sesuai menghasilkan potongan yang halus

pada sudut yang benar atau sudut yang diminta terhadap

sumbu pipa.

Pemotongan perlu dijaga agar jangan sampai merusak

lapisan pelindung luar maupun lapisan pelindung pipa

dalam. Ujung potongan pipa yang dipotong tersebut, harus

dipotong serong (Beveled) dengan ukuran yang sama

sebagaimana yang ditentukan dalam spesifikasi.

Tidak boleh ada "fitting" seperti "Bend", "Tee", dan "flange

dan spigot" dipotong untuk pekerjaan pemasangan pipa,

sejauh tidak ada instruksi tertulis yang diberikan kepada

kontraktor dari direksi.

3.5.6.3 Penyambungan Pipa Galvanized

Penyambungan pipa galvanized dilakukan dengan memakai sok

seperti yang ditentukan sebelum pipa disambung, maka bagian

ulir dari sok atau ujung-ujung pipa harus dibersihkan dari

kotoran-kotoran. Setelah itu pada ulir pipa dipasang serat nanas

dan baru dimasukan secara hati-hati pada sok dan diputar

sampai kencang betul.

3.5.6.4 Penyambungan dengan Pengelasan

1. Umum

Pengelasan pipa galvanized di lapangan harus disesuaikan

dengan persyaratan yang ditentukan berikut ini. Hal-hal

Page 109: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 109

Spesifikasi Teknis

yang ttdak dijelaskan dalam spesifikasi ini, mengacu pada

standar ataupun pedoman (code) berikut ini.

a. Codes of Japanese Waterworks Steel Pipes

Manufactures' Association (WSP)

b. Codes of Welding Engineering Standard (WES), Japan

Bila pengelasan dilakukan dalam galian, galian harus

dilebarkan dan dibuat lebih dalam agar memungkinkan

pengelasan sebagaimana diminta.

Jumlah pipa yang akan menjadi satu, dengan panjang yang

sesuai yang dilakukan diatas permukaan tanah, serta cara

perletakannya ke posisi yang sesuai, harus disetujui

terlebih dahulu oleh Direksi.

Untuk jembatan pipa, harus diuji sepanjang seluruh

pinggiran setiap sambungan, dengan cara pengujian

radiografi kecuali ditentukan lain.

Penyambungan dengan pengelasan harus dilakukan baik

dengan sambungan dengan las tumpul tunggal (singgle-

welded butt joint) atau las-tumpul ganda (double-welded

butt joint) sesuai yang ditentukan

2. Juru Las (welder)

Kontraktor harus memasukkan pengalaman dan kualifikasi

juru las yang diusulkan untuk persetujuan Direksi.

Juru las tersebut harus memiliki pengalaman dan kualifikasi

yang cukup bagi pekerjaan pengelasan, dan memegang

sertifikat atau ijazah yang dikeluarkan oleh badan yang

berwenang.

3. Batang Las dan Mesin Las

Batang las harus sesuai persyaratan yang ditentukan dalam

JIS Z 3211 dan 3212 atau yang memiliki kuat tarik yang

setara atau lebih baik dari logam dasar bahan pipa.

Batang las yang menyerap lengas (moisture) tidak boleh

digunakan dan tingkat lengas harus lebih kecil dari 2,5 %

untuk batang yang diiluminasi (illuminated rod) dan 0,5 %

untuk batang yang hydrogennya rendah (low hydrogenous

Page 110: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 110

Spesifikasi Teknis

rod) Mesin las, harus mesin pengelasan busur nyala (Arc

Welding Machine) dengan arus AC atau pengelasan busur

nyala DC, sebagaimana yang ditentukan dalam JI5 C 9301

atau pada standar yang telah diterima oleh Direksi.

4. Penyiapan Ujung Pipa

Ujung pipa seluruhnya harus mempunyai alur

menyudut/serong (bewel) yang sesuai sebelum pengelasan.

Kecuali ditentukan lain atau disetujui oleh Direksi, alur

tersebut harus dibuat pada bagian permukaan luar

(exterior) untuk pipa dengan diameter 700 mm dan yang

lebih kecil dan pada permukaan dalam (interior) untuk pipa

dengan diameter 800 mm dan yang lebih besar.

Pipa yang mempunyai ketebalan dinding 16 mm atau lebih,

harus alur dikedua sisi pipa agar dapat dilakkan sambungan

las tumpul ganda (double welded butt joint). Bentuk dan

ukuran celah yang terbentuk oleh alur menyudut tersebut,

harus sesuai dengan JIS G-3443 atau sebagaimana yang

disetujui oleh Direksi.

5. Pengelasan

Sebelum pengerjaan pengelasan, permukaan alur harus

dibersihkan dan debu, tanah dan karat dengan menyikat

dan mengasah (grinding).

Bila pipa akan dipotong di lapangan, lapisan pelindung

dalam maupun lapisan pelindung luar pada kedua ujung

pipa, harus dikupas minimum 10 cm, kemudian ujung pipa

dibuat alur sebagaimana yang ditentukan. "Fitting" tidak

boleh dipotong di lapangan.

Kualitas pengelasan dan kecepatan harus dijaga selama

pekerjaan pengelasan, harus terus menerus (berlanjut) dari

bagian dasar ke bagian atas pinggiran pipa.

Bila pengelasan dilakukan di lapangan, Kontraktor harus

memperhatikan keadaan cuaca seperti hujan, temperatur,

kelembaban dan angin. Pekerjaan tidak boleh dilakukan

dalam kondisi cuaca seperti yang telah disebutkan tanpa

perlindungan atau persetujuan dari Direksi.

Page 111: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 111

Spesifikasi Teknis

Permukaan hasil pengelasan harus seragam tanpa ada

sempalan yang bertebihan, tumpang tindih dan ketidak

rataan.

3.5.6.5 Pengujian Tanpa Merusak pada Pipa dengan Sambungan

Pengelasan di Lapangan.

1. Umum

Bagian ini dipakai untuk pengujian tanpa merusak

sambungan dengan pengelasan setelah pemasangan pipa.

Bagian pipa baja bawah tanah, semua pengelasan di

lapangan harus diuji dengan cara uji cairan penembus

dengan pewarna (dye penetrant test).

Pengujian harus dilakukan oleh Lembaga Pemeriksa yang

independen yang memiliki sertifikat dari badan yang

berwenang.

Kontraktor harus memberikan keterangan mengenai

lembaga pemeriksa yang diusulkan beserta pengalamannya,

bersama dengan kualifikasi kepala pengawas yang

disebutkan untuk persetujuan Direksi.

Kontraktor harus menyediakan semua tenaga kerja,

peralatan dan bahan untuk pengujian tanpa merusak pada

sambungan dengan pengelasan di lapangan.

Semua pengujian harus dilakukan dengan dihadiri Direksi

atau wakilnya, kecuali disetujui lain oleh Direksi.

Kontraktor harus menunjuk kepala pengawas yang mampu,

yang bertanggung jawab dalam mengawasi prosedur

pengujian sambungan dengan pengelasan.

Kontraktor harus menyusun dan menyerahkan laporan

mengenai hasil pengujian sambungan dengan pengelasan

yang dilakukan dilapangan kepada Direksi. Laporan harus

berisi analisa dari pengujian, film, rekaman fotografi dan

sebagainya; yang ditandatangani oleh pengawas dan

diserahkan sebanyak 5 (lima) copy kepada Direksi.

Page 112: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 112

Spesifikasi Teknis

2. Pemeriksaan dengan Pengamatan Mata (visual inspection)

Pengelasan alur dan pengelasan kedua harus diperiksa

secara amatan. Kerusakan berikut ini dapat menyebabkan

ditolaknya hasil pengelasan dan Kontraktor harus mengelas

dan menguji kembali atas biayanya sendiri.

Adanya lubang (pit) di permukaan

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan

kedalaman 1 mm atau lebih

Adanya potongan berlebih (undercut) dengan

kedalaman lebih dari 0,5 mm dan kurang dari 1,0 mm

dan lebih dari ketebalan dinding.

Adanya tumpang tindih (overlap)

Adanya penguatan berlebihan

Tabel 5.20 Maximum Reinforcement Berdasarkan Ketebalan Dinding

Ketebalan Dinding (mm)

Maximum Reinforcement (mm)

12,1 atau lebih kecil

3,2

Lebih besardari 12,7

4,8

Butiran yang tidak merata (unven beads), dan

Adanya kerusakan akibat nyala (are strike)

3. Uji Cairan Penembus Dengan Warna

Penetrasi warna harus dipakai pada pengelasan

terakhir dan prosedur pelaksanaan harus memenuhi

rekomendasi pabrik.

Adanya retakan dan/atau lubang harus diperbaiki dan diuji

ulang atas biaya kontraktor sendiri.

Direksi dapat meniadakan uji cairan penembus dengan

warna, bila kemampuan pengelasan kontraktor dapat

diterima atas dasar pengujian yang diserahkan oleh

perusahaan pemeriksa yang independen

Page 113: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 113

Spesifikasi Teknis

3.5.7 Lapisan Pelindung Luar (Protective Coating) dan Lapisan

Pelindung Dalam (Linning)

3.5.7.1 Umum

Bilamana perlu atau ditetapkan semua sambungan pipa baja

dan "fitting" termasuk "coupling"; sambungan "flexible" harus

dilindungi sesuai dengan persyaratan yang dicantumkan dalam

spesifikasi ini.

Bahan pelindung yang dipakai untuk pekerjaan, harus produk

pabrik yang menghasilkan produksi bahan tersebut dalam

jumlah besar.

Pengarahan petunjuk dan penjelasan teknis dan pabrik, yang

diperlukan oleh Pemilik, harus disediakan/diberikan terlebih

dahulu. Warna dan lainnya, bila tidak ditentukan akan dipilih

oleh Direksi.

3.5.7.2 Pelapisan Pipa Baja dan "Fitting"

1. Pipa Baja yang Terekspos

Seluruh permukaan pipa baja dan "fitting" yang terekspos

udara, harus diberi tiga lapisan cair sebagai tambahan pada

lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik, dan

dilakukan setelah pembersihan dan pengeringan permukaan

lapisan tersebut.

Jika ditemui kerusakan sebelum pelapisan di lapangan,

kerusakan tersebut harus diperbaiki sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi. Pelapisan tersebut harus

dilakukan sesuai dengan urutan sebagai berikut :

Lapisan Pertama Meni besi, total minimum ketebalan

lapisan kering, 35 microns.

Lapisan Kedua Cat dasar, total minimum

ketebalan lapisan kering 25 microns.

Lapisan Ketiga Dua lapis cat akhir, masing-masing 20

microns.

Lapisan pertama harus memenuhi "JIS K5622, Red-Lead

Page 114: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 114

Spesifikasi Teknis

Anticorrosive Paint. Class 2" atau "JIS K5523 Lead Suboxide

Anticorrosive Paint. Class 2" atau yang setara.

Lapisan pertama, kedua dan ketiga, jika dimungkinkan

haruslah produk dari pabrik yang sama sebagaimana pula

lapisan primer dan lapisan pertama dari pabrik. Produk

tersebut haruslah produk terdaftar.

Semua penopang, angker dan perlengkapan lainnya harus

dicat sebagaimana ditentukan untuk pipa dan "fitting".

2. Pipa Baja yang Terendam

Lapisan pelindung digunakan pada pipa baja yang akan

dipendam, dalam proyek terdiri dari :

1 "Head-Shrinkable Sleeve" atau "Sheet System" (untuk

sambungan dengan pengelasan)

2 "Epoxy Lining" atau "Coal Tar Epoxy Lining

System" (untuk "Sleeve Coupling”), dan

3 Petrolatum Corrosin Protective Tape S- Nsteni" (untuk

sambungan expansi) (expansion joints).

Spesifikasi ini hanya mencakup hal-hal yang bersifat dasar

dan hal-hal yang tak dapat dihindarkan. Semua rincian cara

pemasangan mengikuti sebagaimana yang

ditunjukkan/direkomendasikan oleh pabrik.

a. "Head-Shrinkabie Sleeve" atau "Sheet"

Semua sambungan yang dilas yang dipendam di

bawah tanah harus dilindungi dengan "Head-shrinkable

sleeve" atau "sheet".

Bahan tersebut akan disediakan oleh Pemilik.

Kontraktor dalam melakukan pekerjaan pemasangan,

harus dibawah petunjuk instruktur yang ditugaskan oleh

pemasok bahan tersebut. Nama pemasok bahan akan

diberitahukan kepada Kontraktor oleh Pemilik, dan semua

biaya bagi penugasan Instruktur tersebut menjadi beban

Kontraktor.

Page 115: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 115

Spesifikasi Teknis

1. "Head-Shrinkable Sleeve":

Pemasangan "Sleeve"

Panjang tumpang tindih (overlapping) antara lapisan dari

pabrik dan lapisan yang dipasang di lapangan harus lebih

dari 50 mm pada kedua sisinya. Sebelum pekerjaan

pengelasan sambungan, sejumlah sleeve yang diperlukan

harus dipotong dengan panjang yang sesuai, dan disisipkan

ke pipa sebelum ditempatkan dalam galian. "Sleeve"

tersebut harus berada di tempat yang tidak terpengaruh

oleh panas pengelasan. Penanganan Pendahuluan

Permukaan Pipa

Semua percikan, butiran dan lain sebagainya yang timbul di

daerah pengelasan harus disingkirkan dengan alat

pembersih yang memadai, dan setiap permukaan pipa yang

akan ditutup dengan "sleeve" harus dihaluskan terlebih

dahulu.

Pemanasan Pendahuluan pada Pipa

Area yang akan ditutupi dengan "wrapping", harus dipanasi

dahulu dengan pembakar (burner) sampai kurang lebih 60

derajat, dan "wrapping" harus diletakkan ditempatnya

untuk menutupi daerah sambungan, setelah menyingkirkan

lapisan pemisah dari "wrapping". Panjang tumpang tindih

antara lapisan dari pabrik dan lapisan yang dipasang di

lapangan harus lebih besar dari 50 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sleeve"

Pemanasan "sleeve" harus dilakukan dengan pembakar yang

disetujui oleh Direksi dan dilakukan mulai dari bagian

tengah "sleeve". Udara yang berada di antara "sleeve" dan

pipa, harus disingkirkan seluruh secara perlahan dan pasti.

Pengerutan akan berlanjut secara merata, sampai sifat

adhesive "sleeve" timbul.

2. "Head- Shrinkable Sheet"

Penanganan Pendahuluan Permukaan Pipa

Penanganan komponen terdahulu (a) dan 1) "Head-

Page 116: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 116

Spesifikasi Teknis

Shrinkable Sleeve".

kata "Sleeve" harus dibaca "sheet",

Pemanasan Pendahuluan Pipa

Bagian yang akan ditutup dengan "sheet", harus dipanaskan

dahulu dengan pembakar sampai kurang lebih 60 derajat.

Panjang tumpang tindih antara pelapisan dari pabrik dan

pelapisan di lapangan harus lebih darl 50 mm, dan tumpang

tindih untuk "sheet" itu sendiri harus lebih dari 100 mm.

Pemanasan dan Pengerutan "Sheet"

Setelah melakukan "sheet" pada pipa, "sheet" tersebut

harus dikerutkan dengan pembakar, secara merata, dan

udara yang berada diantara “sheet" dan pipa harus

disingkirkan seluruhnya secara perlahan tapi pasti.

Pengerutan harus dilanjutkan sampai bahan perekatnya

timbul dari "sheet".

3. Pelapisan "Epoxy" atau Pelapisan "Coat Tar Epoxy"

"Sleeve coupling" yang disediakan oleh Pemilik harus

dilindungi dengan bahan khusus. Kontraktor harus

menangani bahan tersebut dengan sangat hati-hati jangan

sampai merusak ataupun menggores permukaan bahan

pelapis.

Semua bagian yang rusak atau tergores dan bagian

sekitarnya pada permukaan lapisan pelindung "sleeve

coupling" harus diberi lapisan kembali sebagaimana berikut

ini.

Semua biaya bagi bahan pelapisan "epoxy” atau pelapisan

"coal tar epoxy", tenaga kerja, peralatan dan perkakas

harus ditanggung oleh Kontraktor.

Kontraktor harus memasukan data teknis dan contoh

(sample) bahan pelapisan tersebut untuk persetujuan

Direksi.

1. Pelapisan "Epoxy"

Satu (1) lapisan dari cairan epoxy primer.

Satu (I) atau lebih lapisan cairan finish coat.

2. Pelapisan "Coal Tar Epoxy"

Satu (1) lapisan "epoxy primer',

Page 117: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 117

Spesifikasi Teknis

Dua (2) lapisan "epoxy finish coat"

4. Pipa Pelindung Korosi "Petrolatum"

Semua sambungan "expansion" harus dilindungi dengan

pelindung korosi "petrolatum" Bahan harus disediakan oleh

Kontraktor.

Kontraktor harus melaksanakan pekerjaan pemasangan di

bawah pengawasan instruktur yang ditugaskan oleh

pemasok bahan. Kontraktor harus memasukan data teknis

dan contoh (sample) bahan tersebut dengan data

pengalaman instruktur yang akan ditugaskan oleh pabrik,

untuk persetujuan Direksi.

Pembungkusan pita pelindung oleh bahan tersebut, harus

dilanjutkan ke bagian beton tidak kurang dari 15 cm sesuai

dengan petunjuk dari pabrik.

Permukaan yang akan dilapisi dengan pelindung korosi

"petrolatum" harus dibersihkan. Karat, kotoran dan debu,

air, minyak dan lemak harus disingkirkan seluruhnya dari

permukaan yang akan dilapisi.

Setelah membersihkan permukaan, permukaan tersebut

harus ditutup dengan pasta. Cekungan harus diisi dengan

bahan pengisi (fifter) sampai permukaan rata dan halus.

Pasta tersebut dan bahan pengisi harus produk yang

disuplai oleh pabrik, pita pelindung korosi "petrolatum".

Pita pelindung korosi "petrolatum" harus ditarik dengan

tegangan yang cukup agar cukup merenggangkan pita

tersebut. Paling sedikit 150 mm permukaan pita harus

ditekan dengan tangan agar dapat mengikatnya dengan baik

dan mantap.

Dalam hal pita yang disediakan pemilik habis, Kontraktor

harus menyediakan pita yang sama atau setara yang

disetujui Direksi atas biaya Kontraktor sendiri.

Page 118: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 118

Spesifikasi Teknis

3.6. PENGUJIAN HIDROSTATIS DAN DESINFEKSI

3.6.1. Umum

Setetah pemasangan jalur pipa, termasuk pipa induk, "valve", bangunan

khusus jembatan pipa, penembusan pipa (pipe driving), perlintasan pipa

dan perlengkapan lainnya, harus dilakukan pengujian pada jalur pipa

tersebut sesuai dengan spesifikasi ini.

Pengujian tekanan air (hydrostatic-pressure test) pada jalur pipa

dilakukan dengan tujuan untuk meyakinkan/menjamin bahwa

sambungan pipa dan perlengkapannya dalam keadaan baik, kuat dan

tidak bocor serta blok-blok penahan (thrus block permanen) sanggup

menahan tekanan sesuai dengan tekanan kerja pipa.

Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja, peralatan dan bahan untuk

pengulian tekanan air dan pengujian kebocoran. Peralatan meter yang

diperlukan untuk penguatan tekanan dan kebocoran harus disediakan

oleh Kontraktor.

Bagian jaringan pipa yang akan diuji diisi penuh dengan air. Pemborong

dapat menggunakan sumber air yang ada tanpa biaya atau menyediakan

sumber air tersendiri dengan biaya sendiri. Pengisian air ini dilakukan

dengan pemompaan (electric piston type test pump) yang dilengkapi

meteran air, harus dicegah terjadinya gelombang-gelombang tekanan,

semua udara di dalam pipa harus dilepas, dan sebuah manometer

dengan kran penutupnya harus dihubungkan pada cabang jaringan pipa

yang diuji. Apabila bagian pipa yang diuji ini tidak terdapat katup udara

maka cara pengeluaran udara akan ditentukan oleh Tenaga Ahli.

1 Air untuk pengujian akan disediakan oleh Pemilik atas

beban biaya Kontraktor.

2 Seluruh pekerjaan pengujian harus dilakukan dengan disaksikan

oleh Direksi atau wakilnya.

3.6.2. Uji Tekan

Setelah pipa dipasang, semua pipa baru yang dipasang atau setiap bagian

pipa baru yang dipasang katup harus bertekanan hidrostatis minimal 1,5

kali tekanan kerja pada saat pengujian.

Page 119: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 119

Spesifikasi Teknis

5.6.2.1. Batasan Tekanan

Pengujian tekanan harus sebagai berikut:

1. Tidak boleh lebih kecil dan 1,25 kali tekanan kerja pada

tekanan tertinggi selama pengujian

2. Tidak melebihi tekanan yang direncanakan

3. Paling sedikit dilaksanakan selama 2 jam

4. Tidak bervariasi > ± 5 psi (0,35 bar) untuk selama pengujian

5. Tekanan yang diberikan tidak boleh melebihi 2 kali tekanan

yang diijinkan untuk katup atau hidran bila batas tekanan

pengujian termasuk pada gate valves atau hidran.

Catatan :

Katup tidak boleh dioperasikan pada saat tekanan

menyebar ke semua arah melebihi tekanan yang diijinkan

6. Tidak boleh melebihi tekanan katup yang diijinkan bila

batas tekanan bagian yang diuji dan bagian uji termasuk

pada saat katup tertutup, baik untuk gate valves atau

katup buterfly.

5.6.2.2. Tekanan Udara

Setiap bagian pipa yang dipasang katup harus diisi dengan air

perlahan-lahan dan ditentukan uji tekan, berdasarkan evaluasi

dari titik terendah dari jalur pipa atau bagian yang diuji dan

dikoreksi terhadap evaluasi alat ukur pengujian, harus dilakukan

dengan cara menyambungkan pompa ke pipa. Katup-katup tidak

boleh dioperasikan baik dalam keadaan tertutup pada tekanan

differensial melebihi tekanan yang diijinkan. Cara ini berguna

untuk menstabilkan uji tekan sebelum uji kebocoran.

5.6.2.3. Pelepasan Udara

Sebelum pelaksanaan uji tekan ditentukan, udara harus dibuang

seluruhnya dari katup dan hidran. Apabila ventilasi udara tidak

dipasang pada semua titik tertinggi, kontraktor harus memasang

katup cock pada titik tersebut diatas sehingga udara dapat

dikeluarkan bersamaan pada saat pipa diisi air, Setelah semua

Page 120: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 120

Spesifikasi Teknis

udara dikeluarkan, katup cock harus ditutup dan uji tekan

dilaksanakan. Pada akhir uji tekan cock harus dilepas dan

disumbat atau tinggalkan ditempat sesuai dengan permintaan

pemilik.

5.6.2.4. Pemeriksaan

Setiap pipa, fitting, hidran dan sambungan-sambungan yang

terlihat harus diperiksa secara cermat selama pengujian. Setiap

pipa, fitting, hidran yang rusak atau cacat ditemukan pada saat

uji tekan harus diperbaiki atau diganti dengan bahan yang baik,

dan pengujian akan diulangi sampai memuaskan pemilik.

3.6.3. Uji Kebocoran

Uji kebocoran harus dilakukan segera setelah uji tekan

3.6.3.1 Definisi Kebocoran

Kebocoran harus diartikan sebagai sejumlah air yang harus

disuply kedalam pipa yang baru dipasang atau setiap bagian yang

baru dipasang katup, untuk menjaga tekanan pada 5 psi (0,35

bar) sebagai tekanan uji yang ditentukan sesudah udara pada

jalur pipa sudah dihilangkan dan pipa telah diisi dengan air.

Kebocoran tidak boleh diukur dalam keadaan tekanan turun pada

saat pengujian melebihi periode waktu pengujian yang

ditentukan.

3.6.3.2 Kebocoran yang diijinkan

Pemasangan pipa dianggap gagal apabila tingkat kebocoran

melebihi dari yang ditentukan dalam persamaan berikut:

133200PSDL

Dimana :

L : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

Page 121: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 121

Spesifikasi Teknis

S : Panjang pipa uji, dalam meter

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam

bar

Dalam satuan metrik :

2816PSDL

Dimana :

Lm : Kebocoran yang diijinkan, dalam liter/jam

S : Panjang pipa uji, dalam meter

D : Diameter pipa nominal, dalam inch

P : Tekanan uji rata-rata selama uji kebocoran, dalam

bar

Formula berdasar pada kebocoran yang diijinkan dari 11,65 gpd

per mil, dengan diameter nominal D = 1 inch dan tekanan P = 150

psi

1. Kebocoran yang diijinkan, dengan variasi tekanan ditunjukan

pada tabel 11.

2. Pada pengujian terhadap dudukan katup tertutup,

penambahan kebocoran sebesar 0,0012 It/jam dari ukuran

katup nominal dapat diijinkan

3. Bila hidran pada bagian uji pengujian harus dilakukan pada

hidran tertutup.

Page 122: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 122

Spesifikasi Teknis

Page 123: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 123

Spesifikasi Teknis

Tabel 3.21 Bocoran Yang Diijinkan Untuk Setiap 1000 ft (305 M) Panjang Pipa

Tekanan Uji Rata – Rata psi

(Bar)

Diameter Normal Pipa (inch) 3 4 6 8 10 12 14 16 18 20 24 30 36 42 48 54

450 (31) 0.48 0.64 0.95 1.27 1.59 1.91 2.23 2.55 2.87 3.18 3.82 4.78 5.73 6.69 7.64 8.00

400 (28) 0.45 0.64 0.90 1.20 1.50 1.80 2.10 2.40 2.70 3.00 3.60 4.50 5.41 6.31 7.21 8.11

350 (24) 0.42 0.60 0.84 1.12 1.40 1.69 1.97 2.22 2.53 2.81 3.37 4.21 5.06 5.90 6.74 7.58

300 (21) 0.39 0.56 0.78 1.04 1.03 1.56 1.82 2.08 2.34 2.60 3.12 3.90 4.68 4.46 6.24 7.02

275 (19) 0.37 0.52 0.75 1.00 1.24 1.49 1.74 1.99 2.24 2.49 2.99 3.73 4.48 5.23 5.98 6.72

250 (17) 0.36 0.50 0.71 1.95 1.19 1.42 1.66 1.90 2.14 2.37 2.85 3.56 4.27 4.99 5.70 6.41

225 (16) 0.34 0.47 0.68 1.90 1.13 1.35 1.58 1.80 2.03 2.25 2.70 3.38 4.05 4.73 5.41 6.03

200 (14) 0.32 0.45 0.64 1.85 1.06 1.28 1.48 1.70 1.91 2.12 2.55 3.19 3.82 4.46 5.09 5.73

275 (12) 0.30 0.59 0.59 1.80 0.99 1.19 1.39 1.59 1.79 1.98 2.38 2.98 3.58 4.17 4.77 5.36

150 (10) 0.28 0.55 0.55 1.74 0.92 1.10 1.29 1.47 1.66 1.84 2.21 2.76 3.31 3.86 4.41 4.97

125 (9) 0.25 0.50 0.50 1.67 0.84 1.01 1.18 1.34 1.51 1.68 2.01 2.52 3.02 3.53 4.03 4.53

100 (7) 0.23 0.45 0.45 1.60 0.75 1.90 1.05 1.20 1.35 1.50 1.80 2.25 2.70 3.15 3.60 4.05

Semua bagian jaringan yang diuji, dengan berbagai diameter, kebocoran yang diijinkan akan merupakan jumlah kebocoran dari setiap

pipa

Untuk memperoleh kebocoran dalam liter/jam. Kalikan dengan 3,785

Page 124: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 124

Spesifikasi Teknis

3.6.3.3 Penerimaan Hasil Pemasangan

Penerimaan harus ditentukan sesuai dengan tingkat kebocoran yang

diijinkan. Bila pada suatu uji pipa ternyata mengeluarkan bocoran

yang lebih besar dari pada yang disyaratkan pada butir 10.3.3.,

kontraktor akan menentukan lokasi kebocoran dan melakukan

perbaikan seperlunya sampai kebocoran sesuai persyaratan yang

diijinkan, dan atas biaya sendiri.

Semua kebocoran yang kelihatan harus diperbaiki.

3.6.4. Penggelontoran Pipa

Air untuk penggelontoran akan disediakan oleh Pemilik atas beban biaya

Kontraktor dan Kontraktor harus membersihkan semua pipa yang terpasang

dengan Penggelontoran memakai air bersih sebagaimana yang diperintahkan

oleh Direksi.

Penggelontoran dilakukan dengan membuka / menguras cabang pembuang

(drainase branch), mulai dari hulu dan secara bertahap ke arah hilir. Jangka

waktu pengurasan cabang pembuang akan diperintahkan oleh Direksi.

Kontraktor harus dengan segera menentukan lokasi dan memperbaiki apabila

ditemukan kebocoran selama penggelontoran, sebagaimana diperintahkan

Direksi, walaupun hasil pengujian yang disebutkan di atas disetujui oleh

Direksi.

3.6.5. Desinfeksi

Sebelum berfungsi dalam sistem layanan dan sebelum dinyatakan selesai oleh

Direksi, semua pipa induk baru, perluasan atau sambungan ke sistem yang

ada, atau "valve" yang ada dalam jaringan perluasan harus didesinfeksi dengan

Chlorine sesuai dengan prosedur berikut ini, atau sebagaimana yang

diperintahkan oleh Direksi.

1 Desinfeksi harus dilakukan dengan mengisi jalur pipa dengan air bersih

yang telah diolah yang mengandung paling sedikit 10 mg/liter sisa

Chlorine.

2 Setelah 24 jam, sisa Chlorine harus diperiksa dan jika lebih dari 5 mg/lt

hal tersebut dapat dianggap desinfeksi telah dicapai dengan memuaskan.

3 Walaupun demikian, jika sisa Chlorine memperlihatkan kurang dari 5

mg/liter, harus ditambah Chlorine, diikuti dengan tambahan periode

Page 125: Spesifikasi Teknis Pipa

Kajian Teknis Pembuatan Gambar Teknis dan Penentuan Harga Satuan Konstruksi SPAM 3 - 125

Spesifikasi Teknis

kontak selama 24 jan.

Desinfeksi termasuk pengukuran sisa Chlorine merupakan tanggung jawab

Kontraktor, tetapi air dan bahan kimia akan disediakan oleh Pemilik atas

beban biaya Kontraktor.

Pekerjaan akan mencakup pemasangan pipa sementara atau pengambilan

sesuai kebutuhan bagi injeksi air Chlorine dan pengambilan contoh air untuk

pengujian di bawah pengarahan Direksi.

Pekerjaan yang dilakukan di atas harus dilakukan setelah penyelesaian dan

diterimanya pengujian kebocoran dan tekanan yang disyaratkan.