SPESIFIKASI TEKNIS BARU

16
SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN PEKERJAAN REPLACE RAMBU SUAR 20M DARAT DI PULAU BURO DSI-80 CV. BEUGOT TAMITA RAZEKI

description

SPESIFIKASI TEKNIS BARU

Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS BARU

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAAN

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAANPEKERJAAN REPLACE RAMBU SUAR 20M DARAT DI PULAU BURO DSI-80CV. BEUGOT TAMITA RAZEKI

SPESIFIKASI TEKNIS PEKERJAANPEKERJAAN REPLACE RAMBU SUAR 20M DARAT DI PULAU BURO DSI-80

PASAL 1 PEKERJAAN PENDAHULUAN

1. Kontraktor harus menyediakan Tenaga Kerja, bahan baku untuk pondasi, dan lain-lain yang cukup sesuai dengan volume pekerjaan ini.

2. Survey / Penentuan titik nol dan Pengukuran/Penentuan Koordinat bersama Pemberi Tugas dan Pengawas Pekerjaan.

3. Pembuatan Direksi Keed dan Pondok Kerja untuk penumpukan bahan bangunan dan peralatan kerja.

PASAL 2 SCOPE PEKERJAAN

Pekerjaan Replace Rambu Suar 20 M Darat di Pulau Buro DSI -80, terdiri dari lingkup pekerjaan antara lain sebagai berikut :1. Pondasi Menara terdiri dari :Pondasi Rambu Suar Beton bertulang K 225 yang ukuran dan volume pekerjaan sesuai Gambar Rencana Kerja.

2. Menara Rambu Suar terdiri dari :Pekerjaan ini meliputi pengadaan dan pabrikasi dan perakitan menara terbuka yang dirancang dari bahan Besi Baja Galvanis dengan ketinggian 20 meter yang dilengkapi tangga menara, dan pada tiap-tiap level dilengkapi dengan Plat Bordes demikian pula bagian teratas diberikan bordes lengkap dengan Relling dan Pintu Pengaman Lampu suar serta Meja Lampu Suar.

3. System Lampu Suar dan kelengkapan lain-lain terdiri dari :a. Lampu Suar ( Marine Latern ) berjarak tampak 12 mil laut dengan irama (karakter) yang priodenya dapat disetel, Sumber Tenaga Solar Cell 12V-50W lengkap dudukannya dan kabel ke lampu suar serta Battrey Maintanance Free 12V-100AH dengan box battery lengkap kunci/gembok.b. Rambu Suar ini dilengkapi juga sistem penangkal petir dengan batang tembaga 2,5 cm ditempatkan lebih tinggi dari lampu suar, dan dihubungkan dengan kawat penangkal petir 7 mm (kawat tembaga) kedalam tanah yang seluruh sistem penangkal petir harus memakai isolator terhadap badan menara dan pondasi.c. Radar replektor yang dipasang minimal 4 (empat) buah, dibuat dari plat aluminium trihedral tebal minimal 1,2 mm dengan bentuk dan ukurannya akan ditentukan oleh pengawas.4. Penentuan titik nol lokasi bangunan Rambu Suar, akan ditentukan bersama antara pihak Kontraktor dan Pemberi Tugas/Pengawas Pekerjaan.

PASAL 3PEKERJAAN GALIAN

1. Kontraktor dapat memulai penggalian setelah mendapat persetujuan dari Pengawas Pekerjaan / Pemberi Tugas, dan sebelum penggalian dimulai, Kontraktor wajib mengajukan usulan penggalian yang akan ditempuh minimal menyebutkan :a. Urutan-urutan pekerjaan penggalian.b. Metode atau schema penggalian.c. Peralatan yang digunakan.d. Jadwal waktu pelaksanaan..e. Pembuangan galian..f. Dan lain-lain yang berhubungan dengan pekerjaan galian..

2. Seluruh Pekerjaan Galian Pondasi harus digali hingga mencapai tanah keras yang bentuknya dan kedalaman sebagaimana tercantum dalam Gambar Rencana serta hasil Pekerjaan Galian harus mendapat persetujuan Pengawas Pekerjaan sebelum melakukan penghamparan Pasir Urug dan Sirtu.

3. Jika dalam penggalian terdapat air yang menghambat pekerjaan, Kontraktor harus melakukan usaha untuk mengeluarkan air tersebut dari galian dengan memakai pompa hisap yang memadai untuk pekerjaan tersebut, dan bila terdapat tanah yang longgar/tidak padat, maka tanah tersebut harus dikeluarkan dari lobang pondasi sampai habis, kemudian ditimbun dengan pasir dan dipadatkan dengan penyiraman air sampai pada permukaan galian yang dikehendaki.

4. Stabilitas dari permukaan selama galian semata-mata adalah tanggung jawab dari Kontraktor yang harus memperbaiki semua kelongsoran-kelongsoran. Kontraktor harus membuat penyangga-penyangga/penahan tanah yang diperlukan selama pekerjaan dan galian tambahan atau urugan bila diperlukan.

5. Apabila diperlukan penggalian tegak harus dibuatkan konstruksi turap yang cukup kuat untuk menahan tekanan tanah di belakang galian. Konstruksi-konstruksi turap tersebut harus direncanakan dan dihitung oleh Kontraktor dan disetujui oleh Pengawas. Selama pelaksanaan tanah di belakang galian tidak boleh longsor. Semua biaya turap dan perkuatannya sudah termasuk beban biaya bangunan dalam kontrak.

Kontraktor tidak diperkenankan melakukan penimbunan tanpa sepengetahuan Pengawas Pekerjaan

PASAL 4PEKERJAAN URUGAN

1. Seluruh bagian site yang direncanakan untuk perletakan bangunan harus ditimbun dengan Pasir Urug dan Sirtu sampai ketinggian yang ditentukan dalam Gambar Bestek, Seluruh Material untuk itu harus cukup baik, bebas dari sisa-sisa (rumput, akar-akar dan kotoran lainnya).

2. Pasir Urug yang dipergunakan untuk pengurugan harus yang berkualitas baik dan banyak mengandung butir-butiran pasir dan tidak mengandung akar tumbuh- tumbuhan, sampah serta bahan-bahan lainnya.

3. Pengurugan/timbunan seluruh bekas galian pondasi dilakukan selapis demi selapis dengan ketebalan lapisan maksimal 30 Cm serta pada tiap lapisan harus dipadatkan dengan baik dan benar menggunakan alat pemadat mesin ringan (Stemper).

Tanah yang dipergunakan untuk timbunan harus benar-benar bersih, dalam arti tidak tercampur dengan kotoran/sampah kayu, plastic, kertas zak semen, maupun biji-bijian.

PASAL 5PEKERJAAN CETAKAN/BEKISTING

1. Konstruksi Bekisting harus cukup kokoh agar tidak terjadi perubahan-perubahan pada waktu pengecoran maupun masa pengerasan.

2. Kontraktor harus mengajukan rencana konstruksi bekisting kepada Pengawas Pekerjaan untuk diperiksa dan disetujui, ukuran penampang jadi dari beton tidak boleh lebih dari 1 % dari ukuran yang bersangkutan.

3. Sebelum pengecoran dimulai, bagian dalam dari bekisting harus bersih dan kering dari air limbah dan pengeringan harus dilakukan sedemikian rupa sehingga terjamin mutu beton yang diharapkan.

4. Konstruksi Bekisting untuk Beton Pondasi Menara harus dibuat dari bahan Triplek ukuran ketebalan 10 mm, agar hasil pengecoran mulus dan tidak banyak terbuang air semen serta tidak terjadi lubang-lubang pada Permukaan Beton.

5. Finishing Beton Bertulang ( penggunaan adukan Semen Pasir ), sejauh mungkin harus dihindari, perataan permukaan beton harus sesuai petunjuk Pengawas Pekerjaan.Pembongkaran Bekisting Beton tidak boleh dilakukan sebelum tiba saatnya / waktu pengecoran menurut PBI 1991, SK. SNI. T-5. 19.19.03. dipenuhi, dan pembongkaran bekisting harus dilakukan dengan hati-hati tidak merusak beton yang sudah mengeras dengan terlebih dahulu mendapatkan persetujuan Pengawasan Pekerjaan / Pemberi Tugas.

PASAL 6PEKERJAAN PEMBESIAN

Diameter Pengenal Besi Beton yang dipergunakan ukuran sesuai dengan Gambar Bestek.

1. Besi beton yang digunakan harus memenuhi kriteria mutu, besi dengan ukuran