SPESIFIKASI TEKNIS _2013_ - IRIGASI

download SPESIFIKASI TEKNIS _2013_ - IRIGASI

If you can't read please download the document

description

contoh spesifikasi teknis irigasi (original file from LPSE)

Transcript of SPESIFIKASI TEKNIS _2013_ - IRIGASI

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 1 / 24

    SPES I F I KAS I TEKN IS

    1. PENDAHULUAN

    1.1. Berdasarkan Undang-undang No. 7 tahun 2004, tentang Sumber Daya Air bahwapelaksanaan pembangunan sarana dan prasaran sumber daya air harus berdasarkannorma, standar, pedoman dan manual (NSPM). Sehubungan dengan hal tersebut, pada saatini telah tersusun NSPM yang umumnya mengenai tata cara perencanaan, cara uji mutupekerjaan dan spesifikasi teknis bahan serta konstruksi dari bangunan air yang akandibangun.

    1.2. Pedoman ini disusun sesuai dengan masing-masing tahapan kegiatan yang terdiri daripemilhan bahan dan pelaksanaan konstruksi dimana dalam pelaksanaannya mengacu danberpedoman pada Norma, Standar, Pedoman dan Manual (NSPM) tercantum pada AcuanNormatif.

    1.3. Pedoman ini mencakup pekerjaan kayu, pintu, besi, pengecatan, tulangan dowel, pengisisambungan plastik, pipa PVC, pipa Galvanis lubang drainase, pekerjaan gebalan rumput,pengadaan gambar-gambar teknis, perlindungan dan pengamanan, jalan penghubungsementara dan pembuatan papan nama sebagaimana yang diperintahkan oleh DireksiPekerjaan.

    2. KETENTUAN UMUM

    Sesuai Peraturan Pemerintah Republik Indonesia Nomor : 20 Tahun 2006, dalam PeraturanPemerintah ini yang dimaksud dengan :1.1. Air adalah semua air yang terdapat pada, diatas, ataupun dibawah permukaan tanah,

    termasuk dalam pengertian ini air permukaan, air tanah, air hujan, dan air laut yang beradadi darat.

    1.2. Sumber air adalah tempat atau wadah air alami dan/atau buatan yang terdapat pada, diatas,ataupun dibawah permukaan tanah.

    1.3. Irigasi adalah usaha penyediaan, pengaturan, dan pembuangan air irigasi untuk menunjangpertanian yang jenisnya meliputi irigasi permukaan, irigasi rawa, irigasi air bawah tanah,irigasi pompa, dan irigasi tambak.

    1.4. Sistem irigasi meliputi prasarana irigasi, air irigasi, manajemen irigasi, kelembagaanpengelolaan irigasi, dan sumber daya manusia.

    1.5. Penyediaan air irigasi adalah penentuan volume air per satuan waktu yang dialoksikan darisuatu sumber air untuk suatu daerah irigasi yang didasarkan waktu, jumlah, dan mutu sesuaidengan kebutuhan untuk menunjang pertanian dan keperluan lainnya.

    1.6. Pengaturan air irigasi adalah kegiatan yang meliputi pembagian, pemberian, danpenggunaan air irigasi.

    1.7. Pembagian air irigasi adalah kegiatan membagi air di bangunan bagi dalam jaringan primerdan/atau jaringan sekunder.

    1.8. Pemberian air irigasi adalah kegiatan menyalurkan air dengan jumlah tertentu dari jaringanprimer atau jaringan sekunder ke petak tersier.

    1.9. Penggunaan air irigasi adalah kegiatan memanfaatkan air dari petak tersier untuk mengairilahan pertanian pada saat diperlukan.

    1.10. Pembuangan air irigasi, selanjutnya disebut drainase, adalah pengaliran kelebihan air yangsudah tidak dipergunakan lagi pada suatu daerah irigasi tertentu.

    1.11. Daerah irigasi adalah kesatuan lahan yang mendapat air dari satu jaringan irigasi.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 2 / 24

    1.12. Jaringan irigasi adalah saluran, bangunan, dan bangunan pelengkapnya yang merupakansatu kesatuan yang diperlukan untuk penyediaan, pembagian, pemberian, penggunaan, danpembuangan air irigasi.

    1.13. Jaringan irigasi primer adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari bangunan utama,saluran induk/primer, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap,bangunan sadap, dan bangunan pelengkapnya.

    1.14. Jaringan irigasi sekunder adalah bagian dari jaringan irigasi yang terdiri dari saluransekunder, saluran pembuangannya, bangunan bagi, bangunan bagi-sadap, bangunansadap, dan bangunan pelengkapnya.

    1.15. Cekungan air tanah adalah suatu wilayah yang dibatasi oleh batas hidrogeologis, tempatsemua kejadian hidrogeologis seperti proses pengimbuhan, pengaliran, dan pelepasan airtanah berlangsung.

    1.16. Jaringan irigasi air tanah adalah jaringan irigasi yang airnya berasal dari air tanah, mulai darisumur dan instalasi pompa sampai dengan saluran irigasi air tanah termasuk bangunandidalamnya.

    1.17. Saluran irigasi air tanah adalah bagian dari jaringan irigasi air tanah yang dimulai setelahbangunan pompa sampai lahan yang diari.

    1.18. Jaringan irigasi desa adalah jaringan irigasi yang dibangun dan dikelola oleh masyarakatdesa atau pemerintah desa.

    1.19. Jaringan irigasi tersier adalah jaringan irigasi yang berfungsi sebagai prasarana pelayananair irigasi dalam petak tersier yang terdiri dari saluran tersier, saluran kuarter dan saluranpembuang, boks tersier, boks kuarter, serta bangunan pelengkapnya.

    1.20. Masyarakat petani adalah kelompok masyarakat yang bergerak dalam bidang pertanian,baik yang bergerak dalam bidang pertanian, baik yang telah tergabung dalam organisasiperkumpulan petani pemakai air maupun petani lainnya yang belum tergabung dalamorganisasi perkumpulan petani pemakai air.

    1.21. Perkumpulan petani pemakai air adalah kelembagaan pengelolaan irigasi yang menjadiwadah petani pemakai air dalam suatu daerah pelayanan irigasiyang dibentuk oleh petanipemakai air sendiri secara demokratis, termasuk lembaga lokal pengelola irigasi.

    1.22. Pemerintah Pusat, selanjutnya disebut Pemerintah, adalah Presiden Republik Indonesiayang memegang kekuasaan pemerintah negara Republik Indonesia sebagaimana dimaksuddalam Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945.

    1.23. Pemerintah Provinsi adalah Gubernur dan perangkat daerah provinsi lainnya sebagai unsurpenyelenggara pemerintah daerah.

    1.24. Pemerintah Kabupaten/Kota adalah Bupati/Walikota dan perangkat daerah kabupaten kotalainnya sebagai unsur penyelenggara pemerintah daerah.

    1.25. Hak guna air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai atau mengusahakanair dari sumber air untuk kepentingan pertanian.

    1.26. Hak guna pakai air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan memakai air dari sumberair untuk kepentingan pertanian.

    1.27. Hak guna usaha air untuk irigasi adalah hak untuk memperoleh dan mengusahakan air darisumber air untuk kepentingan pengusahaan pertanian.

    1.28. Komisi Irigasi kabupaten/kota adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakilpemerintah kabupaten/kota, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, danwakil pengguna jaringan irigasi pada kabupaten/kota.

    1.29. Komisi Irigasi provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakil pemerintahprovinsi, wakil perkumpulan petani pemakai air tingkat daerah irigasi, dan wakil penggunajaringan irigasi pada provinsi, dan wakil komisi kabupaten/kota yang terkait.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 3 / 24

    1.30. Komisi Irigasi antar provinsi adalah lembaga koordinasi dan komunikasi antara wakilpemerintah kabupaten/kota yang terkait, wakil komisi irigasi provinsi yang terkait, wakilperkumpulan petani pemakai air, dan wakil pengguna jaringan irigasi di suatu daerah irigasilintas provinsi.

    1.31. Menteri adalah Menteri yang membidangi sumber daya air.1.32. Dinas adalah Instansi Pemerintah Provinsi atau Pemerintah kabupaten/kota yang

    membidangi irigasi.1.33. Pengembangan jaringan irigasi adalah pembangunan jaringan irigasi baru dan/atau

    peningkatan jaringan irigasi yang sudah ada.1.34. Pembangunan jaringan irigasi adalah seluruh kegiatan penyediaan jaringan irigasi di wilayah

    tertentu yang belum ada jaringan irigasinya.1.35. Peningkatan jaringan irigasi adalah kegiatan meningkatkan fungsi dan kondisi jaringan irigasi

    yang sudah ada atau kegiatan menambah luas areal pelayanan pada jaringan irigasi yangsudah ada dengan mempertimbangkan perubahan kondisi lingkungan daerah irigasi.

    1.36. Pengelolaan jaringan irigasi adalah kegiatan yang meliputi operasi, pemeliharaan, danrehabilitasi jaringan irigasi di daerah irigasi.

    1.37. Operasi jaringan irigasi adalah upaya pengaturan air irigasi dan pembuangannya, termasukkegiatan membuka-menutup pintu bangunan irigasi, meyusun rencana tata tanam,menyusun sistem golongan, menyusun rencana pembagian air, melaksanakan kalibrasipintu/bangunan, mengumpulkan data, memantau, dan mengevaluasi.

    1.38. Pemeliharaan jaringan irigasi adalah upaya menjaga dan mengamankan jaringan irigasi agarselalu dapat berfungsi dengan baik guna memperlancar pelaksanaan operasi danmempertahankan kelestariannya.

    1.39. Rehabilitasi jaringan irigasi adalah kegiatan perbaikan jaringan irigasi guna mengembalikanfungsi dan pelayanan irigasi seperti semula.

    1.40. Pengelolaan aset irigasi adalah proses manjemen yang terstuktur untuk perencanaanpemeliharaan dan pendanaan sistem irigasi guna mencapai tingkat pelayanan yangditetapkan dan berkelanjutan bagi pemakai air irigasi dan pengguna jaringan irigasi denganpembiayaan pengelolaan aset irigasi seefisien mungkin.

    3. LATAR BELAKANG

    3.1. Sistim Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan JaringanPengairan Lainnya yang sesuai standar sangat diperlukan dalam usaha meningkatkanproduksi beras pada Daerah-daerah Irigasi tersebut diatas dan sekaligus memudahkanpelaksanaan Exploitasi dan Pemeliharaan (E&P) yang efektif dan efisien, sehinggadidapatkan tingkat maksimum usia teknis dan waktu dari Irigasi tersebut yang sesuai dengandisain dan pelaksanaan program pola tanam dan tertib tanam, serta menjaminpendayagunaan pengadaan air yang dibutuhkan cukup untuk meningkatkanpendayagunaan areal irigasi sekaligus untuk melipat gandakan produksi dalam upayamencapai kecukupan pangan yang berkesinambungan.Oleh sebab itu diperlukan suatu studi guna menyusun alternatif pemecahan masalah danperencanaan teknis untuk mendapatkan fungsi dan manfaat dari sistem pengelolaan airyang baik, sehingga roda kehidupan dan perekonomian masyarakat dengan memanfaatkandan pengembangan lahan ada.

    3.2. Salah satu permasalahan dari permasalahanpermasalahan yang dihadapi bangsaIndonesia pada Umumnya dan Khususnya di Kabupaten Simeulue saat ini, adalah masalah

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 4 / 24

    pangan. Masalah pangan ini secara umum diakibatkan oleh pertumbuhan penduduk yangtidak seimbang dengan perkembangan lahan tanaman pangan yang produktif. Hal inidisebabkan:3.2.1. Terjadinya Pertukaran Fungsi Lahan (Matching Of Area Function)3.2.2. Terjadinya Keausan Lahan (Malfunction Area)3.2.3. Perluasan Lahan Yang Lambat (Slowly Area Extensification)3.2.4. Intensifikasi Yang Tidak Optimum (Unoptimum Intensification)3.2.5. Dan Lain - Lain Sebagainya.

    4. MAKSUD DAN TUJUAN

    Maksud dan Tujuan pekerjaan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawadan Jaringan Pengairan Lainnya adalah untuk melaksanakan study, identifikasi, analisa data yangtepat dan merancang Jaringan Irigasi pada daerah irigasi, rawa maupun tadah hujan yang akandipergunakan sebagai pegangan atau patokan teknis dalam program pelaksanaan rehabilitasijaringan irigasi yang efektif, di Kabupaten Simeulue menjadi areal persawahan teknis lengkap yangsesuai standar dengan Pedoman Operasi dan Pemeliharaan dalam rangka pelaksanaan O & Pyang efisien. Untuk itu diperlukan peta daerah irigasi, peta skema jaringan, skema bangunan,gambar-gambar profil memanjang dan melintang saluran.

    5. SASARAN PEKERJAAN

    Sasaran Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa dan Jaringan PengairanLainnya Kabupaten Simeulue adalah mendapatkan perencanaan pembangunan jaringan irigasitermasuk bangunan-bangunannya secara teknis, sehingga dapat mencapai antara lain :5.1. Membuat kembali sistem pengelolaan sumber air baku pada Jaringan Irigasi berdasarkan

    potensi sumber daya air baku yang ada.5.2. Menentukan letak, jumlah dan jenis bangunan-bangunan yang dapat dibangun disesuaikan

    dengan kebutuhan dan kondisi di lapangan.

    5.3. Sebagai acuan atau patokan teknis bagi para petugas dalam melaksanakan kegiatanRehabilitasi Jaringan Irigasi, dimana dilapangan disesuaikan dengan kebutuhan atau kondisisetempat.

    6. PETUNJUK DAN URAIAN UMUM

    6.1. Peserta Lelang Pengadaan Jasa Konstruksi pada Dinas Pekerjaan Umum KabupatenSimeulue Program Peningkatan dan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Kabupaten SimeulueSumber Dana DAK/APBK Simeulue Tahun Anggaran 2013, harus membaca dan mempelajariseluruh gambar kerja, rencana kerja dan syarat ini dengan seksama untuk memahami benar-benar maksud dan isi dokumen tersebut secara keseluruhan maupun setiap bagian. Tidak adagugatan yang akan dipertimbangkan jika gugatan itu disebabkan karena peserta tidakmembaca, tidak memahami, tidak memenuhi petunjuk , ketentuan dalam gambar, ataupernyataan kesalahpahaman apapun mengenai arti dari isi dokumen ini.

    6.2. Pemborong harus melaksanakan dan menyelesaikan sesuai dengan syarat-syarat yangtercantum pada bestek ini. Penjelasan yang tidak tercantum dalam syarat-syarat ini akan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 5 / 24

    ditentukan kemudian oleh Direksi Teknis yang ditunjuk atau ditugaskan oleh Satuan KerjaPerangkat Daerah dan Pejabat Pelaksana Teknis Kegiatan (PPTK) Program Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi Dinas Pekejerjaan Umum Kabupaten Simeulue.

    7. LOKASI PEKERJAAN

    Lokasi pekerjaan yang direncanakan menjadi sasaran pekerjaan ini adalah meliputi 8 (Delapan)Daerah Irigasi di Kabupaten Simeulue Provinsi Aceh, antara lain :

    7.1. Pembangunan Irigasi Maudil, 1.7.2. Peningkatan Jaringan irigasi Latiung, 1.7.3. Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi Lamamek, 1.7.4. Peningkatan Irigasi Mitem, 1.7.5. Pembangunan Irigasi Lantik, 1.7.6. Peningkatan dan Rehabilitasi Jaringan Irigasi Ujung Padang, 1.7.7. Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi Lambaya Luan Surip, 1.7.8. Peningkatan dan Rehabilitasi Irigasi Awe Seubel, 1.

    8. LINGKUP PEKERJAAN

    8.1. Pekerjaan Persiapan, yang terdiri dari :8.1.1. Mobilisasi & Demobilisasi8.1.2. Pembuatan Jalan Sementara8.1.3. Adm/Keamanan/P3K8.1.4. Direksi keet8.1.5. Pembersihan Lapangan8.1.6. Pemasangan bowplank8.1.7. Papan nama proyek

    8.2. Pekerjaan Bendungan, terdiri dari :8.2.1. Pekerjaan Galian Tanah.8.2.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.

    a) Timbunan Tanah Dari Hasil Galian, danb) Timbunan Tanah Didatangkan (Timbunan Pilihan)

    8.2.3. Pekerjaan Bekisting.8.2.4. Pekerjaan Pasangan Batu 1 : 48.2.5. Pekerjaan Plesteran.8.2.6. Pekerjaan Beton Cor.8.2.7. Pekerjaan Pembesian/Penulangan.8.2.8. Pekerjaan Pengadaan, Pemasangan dan Perbaikan Pintu Air.

    8.3. Pekerjaan Saluran, terdiri dari :8.3.1. Pekerjaan Galian Tanah.8.3.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.

    a) Timbunan Tanah Dari Hasil Galian, danb) Timbunan Tanah Didatangkan (Timbunan Pilihan)

    8.3.3. Pekerjaan Urugan.8.3.4. Pekerjaan Bekisting.8.3.5. Pekerjaan Pasangan Batu 1 : 48.3.6. Pekerjaan Plesteran.

    8.4. Pekerjaan Talang, terdiri dari :

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 6 / 24

    8.4.1. Pekerjaan Galian Tanah.8.4.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.

    a) Timbunan Tanah Dari Hasil Galian, danb) Timbunan Tanah Didatangkan (Timbunan Pilihan).

    8.4.3. Pekerjaan Urugan.8.4.4. Pekerjaan Bekisting.8.4.5. Pekerjaan Pasangan Batu 1 : 48.4.6. Pekerjaan Plesteran.8.4.7. Pekerjaan Pengadaan, Perakitan dan Pemasangan Besi Profil Siku (L65.65.5)8.4.8. Pekerjaan Pengadaan dan Pemasangan Pipa GIP 12

    8.5. Pekerjaan Bangunan Bagi, terdiri dari :8.5.1. Pekerjaan Galian Tanah.8.5.2. Pekerjaan Timbunan Tanah.

    a) Timbunan Tanah Dari Hasil Galian, danb) Timbunan Tanah Didatangkan (Timbunan Pilihan).

    8.5.3. Pekerjaan Urugan.8.5.4. Pekerjaan Bekisting.8.5.5. Pekerjaan Pasangan Batu 1 : 48.5.6. Pekerjaan Plesteran.8.5.7. Pekerjaan Pengadaan, Pemasangan dan Perbaikan Pintu Air.

    8.6. Pekerjaan Finishing, terdiri dari :8.6.1. Pekerjaan pembersihan akhir8.6.2. Demobilisasi.8.6.3. Dokumentasi dan Pelaporan.8.6.4. Serah Terima Pekerjaan Pertama (BAP PHO).

    Dikeluarkan dan dinyatakan adanya Berita Acara Serah Terima Pertama Pekerjaan(BAP PHO) setelah Semua Item Pekerjaan Telah selesai dikerjakan sesuai dengankontrak dan dinyatakan 100 % Selesai.

    9. SYARAT-SYARAT DAN PERATURAN TEKNIS

    9.1. Dalam Syarat-Syarat dan Peraturan Teknis pekerjaan ini termasuk :

    9.1.1. Tenaga yang cukup dan ahli sesuai dengan jenis pekerjaan yang ditugaskan.

    9.1.2. Bahan lain yang cukup dan berkualitas baik yang didatangkan ke tempat pekerjaantepat pada waktunya sehingga pekerjaan bisa berlangsung sesuai jadwal yang telahditentukan.

    9.1.3. Kontraktor diharuskan menghitung dan mengajukan permintaan barang/materialkepada logistik atas barang yang berhubungan dengan pekerjaan yangdilaksanakan.

    9.1.4. Pekerjaaan harus diselesaikan sebaik mungkin dan sesuai dengan ketentuan yangtertera dalam uraian dan syaratsyarat gambar serta keputusan Direksi

    9.2. Pengaturan Teknis Pembangunan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 7 / 24

    Dalam melaksanakan Program Pengembangan dan Pengelolaan Jaringan Irigasi, Rawa danJaringan Pengairan Lainnya, kecuali bila ditentukan lain dalam rencana dan Syarat-syarat(RKS) ini, sesuai Peppres No. 54 tahun 2010 dengan lampiran-lampirannya, berlaku danmengikat ketentuan-ketentuan di dalam ini termasuk segala perubahan dan tambahannya,dan berdasarkan ketentuan :

    9.2.1. Undang undang Nomor 11 Tahun 1974 Tentang Pengairan;9.2.2. Undang undang Nomor 5 Tahun 1990 tentang Konservasi sumber daya alam dan

    hayati;9.2.3. Undang undang Nomor 18 Tahun 1999 tentang Jasa Konstruksi;9.2.4. Undang-undang Nomor 1 Tahun 1970 Tentang Keselamatan Kerja;9.2.5. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 1982 tentang Irigasi;9.2.6. Peppres No. 54 tahun 2010 tentang Pedoman Pelaksanaan Pengadaan Barang dan

    Jasa Konstruksi oleh Instansi Pemerintah;9.2.7. Peraturan Muatan Indonesia NI. 8 dan Indonesian Loading Code 1987 (SKBI-

    1.2.53.1987)9.2.8. Peraturan Semen Portland Indonesia NI. 8 Tahun 19729.2.9. Peraturan Beton Bertulang Indonesia Tahun 1971 yang diterbitkan Yayasan

    Normalisasi Indonesia SKSN I>I-15 1991-03;9.2.10. Peraturan umum tentang pelaksanaan pembangunan Indonesia Algemene

    Voorwaaden Voor de Uitvoering bij aaneming van open Werken (AV) 1941.9.2.11. Pedoman Perencanaan Penanggulangan Longsoran SNI 03-1962-1990.9.2.12. Revisi SNI 03-2835-2002 dan Revisi SNI DT - 91- 0006 - 2007.9.2.13. Peraturan dan ketentuan lain yang dikeluarkan oleh Pemerintah setempat yang

    bersangkutan dengan permasalahan pemanfaatan Jaringan Irigasi bagi PetaniPengguna Air.

    10. PEKERJAAN PERSIAPAN

    10.1. Pembersihan Areal Pekerjaan.

    Sebelum memulai pekerjaan yang ada dalam kontrak, kontraktor diharuskan terlebih dahulumembersihkan lokasi pekerjaan dari segala macam tumbuh-tumbuhan dan rintangan yangterdapat disekitar daerah tersebut, demi kelancaran pelaksanaan pekerjaan. Pekerjaanpembersihan terdiri dari pembersihan segala macam tumbuh-tumbuhan, pohon-pohon,semak-semak, sampah-sampah, akar-akaran dan lain sebagainya.

    10.2. Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang

    Kontraktor harus membuat Direksi Keet sebagai pelayanan Kantor dari Kontraktor, BarakKerja untuk para pekerja dan gudang penyimpanan barang-barang yang dapat dikunci dantempatnya akan ditentukan kemudian oleh Konsultan Pengawas, dimana pembongkaranbangunan Direksi Keet, Barak Kerja dan Gudang menjadi tanggung jawab Kontraktor.

    10.3. Jalan Penghubung Sementara dan Jalan Inspeksi10.3.1. Jika tidak terdapat jalan penghubung untuk mencapai lokasi pekerjaan,

    Penyedia Jasa harus membuat dan memelihara jalan penghubung sementara

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 8 / 24

    kearah lokasi tersebut pada tempat yang disetujui Direksi. Penyedia Jasa jugaharus membuat fasilitas yang diperlukan untuk melintasi sungai, aliran atau jalanair yang ada atau harus memperbaiki dan memperkuat suatu fasilitas yang adauntuk digunakan menuju lokasi pekerjaan, jika diperlukan.

    10.3.2. Penyedia Jasa boleh menggunakan jalan umum, jalan desa dan jalan inspeksipada saluran yang ada atau saluran baru atau saluran pembuang denganpersetujuan Direksi Pekerjaan. Dalam hal ini, Penyedia Jasa harus membayarpembuatan, pemeliharaannya dan perbaikannya berdasarkan perjanjianbersama antar Penyedia Jasa.

    10.3.3. Direksi atau Pemberi Tugas tidak akan menerima tuntutan terhadap pemakaianbersama pada jalan penghubung yang dibuat oleh Penyedia Jasa.

    10.4. Papan nama Proyek

    Kontraktor wajib membuat Papan Nama Proyek pada setiap lokasi pekerjaan. Bedeng kerjapada lokasi pekerjaan.

    10.5. Mobilitas Peralatan

    Kontraktor harus menggunakan alat angkut yang sesuai dengan karakter peralatan danbahan-bahan yang diangkut serta kondisi lokasi yang dilalui.

    10.6. Peil dan Pengukuran ;

    10.6.1. Pemborong wajib memeriksa kebenaran dari ukuran-ukuran keseluruhan maupunbagian - bagiannya dan memberitahukan Direksi Proyek tentang setiap perbedaanyang ditemukan didalam RKS dan gambar-gambar maupun dalam pelaksanaan(kondisi lapangan), pemborong baru diijinkan membetulkan kesalahan danmelaksanakannya setelah ada persetujuan tertulis dari Direksi Proyek.

    10.6.2. Pemborong bertanggung jawab atas tepatnya pelaksanaan pekerjaan menurut Peil-Peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar kerja.

    10.6.3. Mengingat setiap kesalahan selalu akan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaanselanjutnya, maka ketepatan peil dan ukuran tersebut mutlak perlu diperhatikansungguh-sungguh. Kelalaian Pemborong dalam hal ini tidak ditolerir dan DireksiProyek berhak membongkar pekerjaan atas biaya Pemborong.

    10.6.4. Pengambilan ukuran-ukuran yang keliru dalam pelaksanaan, didalam hal apapunmenjadi tanggung jawab Pemborong. Oleh karena itu sebelumnya kepadanyadiwajibkan pemeriksaan menyeluruh terhadap semua gambar-gambar yang ada.

    10.7. Jadwal Pelaksanaan, Pengadaan, Penggunaan

    Paling lambat 2 (dua) minggu sebelum dilaksanakan pekerjaan lapangan Pemborongdiharuskan mengajukan :

    10.7.1. Jadwal waktu (time schedule) pelaksanaan secara terperinci yang digambarkan.10.7.2. Jadwal waktu (time schedule) pelaksanaan secara terperinci yang digambarkan

    secara Bar Chart / S Curve.10.7.3. Network Planning.10.7.4. Jadwal Pengadaan Tenaga Kerja dan Personil Inti.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 9 / 24

    10.7.5. Jadwal Pengadaan Bahan Material.10.7.6. Jadwal Penggunaan Peralatan.

    10.8. Pengajuan Bahan / Material dan Barang :

    Bagian-bagian yang disebutkan diatas 1 s/d 3 harus mendapatkan persetujuan dari DireksiProyek sebagai dasar / patokan Pemborong dalam melaksanakan pekerjaan dan pemborongwajib mengikutinya.

    10.8.1. Semua bahan & barang untuk proyek ini harus memenuhi standar / mutu yangdisebut dalam gambar rencana & RKS. Bila dalam RKS disebutkan nama dan pabrikpembuatan dari suatu bahan dan barang, maka ini dimaksudkan menunjukkanstandard minimal mutu / kualitas bahan dan barang yang digunakan.

    10.8.2. Bila Direksi Proyek meragukan kualitas bahan dan barang dimaksud, maka dapatmengeluarkan kualitas bahan dan barang dimaksud, maka dapat mengeluarkanperintah untuk mengadakan pengujian melalui test laboratorium atas biayaPemborong.

    10.8.3. Setiap bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus disetujuiDireksi Proyek secara tertulis, waktu penyampaiannya dilaksanakan jauh sebelumpekerjaannya dimulai.

    10.8.4. Contoh bahan dan barang yang akan digunakan dalam pekerjaan harus diadakanatas biaya Pemborong, setelah disetujui oleh Direksi proyek, maka bahan danbarang tersebut seperti diatas yang akan dipakai dalam pelaksanaan pekerjaannanti.

    10.8.5. Contoh bahan dan barang tersebut disimpan oleh Direksi Proyek untuk dijadikandasar penolakan apabila ternyata bahan dan barang yang dipakai tidak sesuaidengan contoh, baik kualitas maupun sifatnya.

    10.8.6. Dalam pengajuan harga penawaran. Pemborong harus sudah memasukkan sejauhkeperluan biaya untuk pengujian berbagai bahan dan barang.

    10.8.7. Tanpa mengingat jumlah tersebut, Pemborong tetap bertanggung jawab pula atasbiaya pengujian bahan dan barang yang tidak memenuhi syarat atas perintah DireksiTeknis.

    10.8.8. Pada waktu mengajukan penawaran, Rekanan harus menyertakan / melampirkanDaftar Material yang lebih terperinci dari semua bahan yang akan dipasang padaproyek dan harus disebutkan nama pabrik, merk, spesifikasi teknis lengkap denganbrosur / katalog. Daftar material yang diajukan pada waktu penawaran ini adalahmengikat, dan harus diajukan lengkap, tidak boleh sebagian-sebagian.

    10.8.9. Direksi Proyek akan mengeluarkan perintah untuk menyingkirkan bahan / barangyang tidak disetujui dalam tempo 1 x 24 jam keluar lapangan pekerjaan, atas biayaPemborong.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 10 / 24

    10.9. Pengukuran & Pematokan :

    10.9.1. Pemborong harus mengerjakan pematokan dan pengukuran ulang untukmenentukan batas-batas pekerjaan.

    10.9.2. Sebelum pelaksanaan pematokan, Pemborong wajib memberitahukan secara tertuliskepada Direksi Proyek.

    10.9.3. Pekerjaan pematokan yang telah selesai diukur oleh Pemborong, dimintakanpersetujuan untuk dasar pekerjaan selanjutnya.

    10.9.4. Pemborong bertanggung jawab penuh atas tepatnya pelaksanaan pekerjaanmenurut peil-peil dan ukuran-ukuran yang ditetapkan dalam gambar rencana danRKS.

    10.9.5. Mengingat setiap kesalahan selalu mempengaruhi Mengingat setip kesalahan selaluakan mempengaruhi bagian-bagian pekerjaan selanjutnya, maka ketepatan peil danukuran tersebut mutlak perlu diperhatikan sungguh-sungguh. Kelalaian Pemborongdalam hal ini tidak ditolerir dan Direksi Proyek berhak membongkar pekerjaan atasbiaya Pemborong.

    10.9.6. Pemborong diwajibkan mencocokan ukuran-ukuran satu sama lain dalam tiappekerjaan dan melaporkan kepada Direksi Proyek setiap terdapat selisih /perbedaan-perbedaan ukuran, untuk diberikan keputusan pembetulannya. Tidakdibenarkan Pemborong membetulkan sendiri kekeliruan tersebut, tanpa persetujuanDireksi Proyek.

    11. PEKERJAAN STRUKTUR

    11.1. Galian Tanah, Urugan Kembali Dan Pemadatan

    11.1.1. Lingkup Pekerjaan.

    Pekerjaan ini meliputi Menyediakan peralatan dan perlengkapan yang memadai,bahan-bahan, tenaga kerja yang cukup untuk menyelesaikan semua pekerjaansementara jika diperlukan. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan semuapekerjaan yang membutuhkan galian dan/atau urugan kembali seperti ditunjukkandalam Gambar Kerja. Penggalian, pengurugan kembali dan pemadatan di lokasidimana terdapat sisa konstruksi atau instalasi yang berada di bawah tanah yangsudah tidak berfungsi lagi sesuai dengan petunjuk Pengawas. Membuang semuabahan-bahan galian yang tidak memenuhi persyaratan ke suatu tempat pembuanganyang telah ditentukan. Penggalian dan pengangkutan bahan timbunan dari suatutempat galian dan melengkapi pekerjaan seperti ditentukan dalam Spesifikasi ini.

    11.1.2. Pelaksanaan Pekerjaan Penggalian :

    a) Penggalian harus dikerjakan sesuai garis dan kedalaman seperti ditunjukkanKuntur Permukaan Tanah.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 11 / 24

    b) Gambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas. Lebar galian harus dibuat cukuplebar untuk memberikan ruang gerak dalam melaksanakan pekerjaan.

    c) Elevasi yang tercantum dalam Gambar Kerja merupakan perkiraan saja danPengawas dapat menginstruksikan perubahan-perubahan bila dianggap perlu.

    d) Setiap kali pekerjaan galian selesai, Kontraktor wajib melaporkannya kepadaPengawas untuk diperiksa sebelum melaksanakan pekerjaan selanjutnya.

    e) Semua lapisan keras atau permukaan keras lainnya yang digali harus bebasdari bahan lepas, bersih dan dipotong mendatar atau miring sesuai GambarKerja atau sesuai petunjuk Pengawas Lapangan sebelum menempatkan bahanurugan.

    f) Bila bahan yang tidak sesuai terlihat pada elevasi penggalian rencana,Kontraktor harus melakukan penggalian tambahan sesuai petunjuk Pengawas,sampai kedalaman yang memiliki permukaan yang sesuai.

    g) Untuk lapisan lunak, permukaan akhir galian tidak boleh diselesaikan sebelumpekerjaan berikutnya siap dilaksanakan, sehingga air hujan atau air permukaanlainnya tidak merusak permukaan galian. Untuk menggali tanah lunak,Kontraktor harus memasang dinding penahan tanah sementara untukmencegah longsornya tanah ke dalam lubang galian. Kontraktor harusmelindungi galian dari genangan air atau air hujan dengan menyediakansaluran pengeringan sementara atau pompa.

    h) Galian di bawah elevasi rencana karena kesalahan dan kelalaian Kontraktorharus diperbaiki sesuai petunjuk Pengawas tanpa tambahan biaya dari PemilikProyek.

    11.1.3. Urugan dan Timbunan.

    a) Pekerjaan urugan atau timbunan hanya dapat dimulai bila bahan urugan danlokasi pengerjaan urugan/timbunan telah disetujui Pengawas.

    b) Kontraktor tidak diijinkan melanjutkan pekerjaan pengurugan sebelumpekerjaan terdahulu disetujui Pengawas.

    c) Bahan galian yang sesuai untuk bahan urugan dan timbunan dapat disimpanoleh Kontraktor di tempat penumpukan pada lokasi yang memudahkanpengangkutan selama pekerjaan pengurugan dan penimbunan berlangsung.Lokasi penumpukan harus disetujui Pengawas.

    d) Pengurugan pekerjaan beton hanya dapat dilakukan ketika umur beton minimal14 hari, dan ketika pekerjaan pasangan berumur minimal 7 hari, atau setelahmendapat persetujuan dari Pengawas.

    e) Urugan kembali lubang pondasi / pasangan harus dilakukan denganpersetujuan Pengawas.

    f) Urugan harus dilakukan lapis demi lapis dan tiap-tiap lapis dipadatkan,Kontraktor harus menyediakan peralatan pemadatan yang memadai untukmemadatkan urugan maupun daerah galian. Bila tingkat pemadatan tidakmemenuhi, perbaikan harus dilakukan sampai tercapai pemadatan sesuaiketentuan. Bahan yang ditempatkan di atas lapisan yang tidak dipadatkandengan baik harus disingkirkan dan atau harus dipadatkan kembali sesuaipetunjuk Pengawas.

    11.2. Beton Bertulang

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 12 / 24

    11.2.1. Lingkup Pekerjaan.

    Lingkup pekerjaan ini meliputi pengangkutan, pengadaan bahan, peralatandantenaga kerja serta pelaksanaan pekerjaan beton pada tempat-tempat sepertiditunjukkan dalam Gambar Kerja. Pekerjaan ini termasuk tetapi tidak terbatas padaLantai Kerja dan Pondasi dari pada pekerjaan beton lainnya seperti ditunjukkan alamGambar Kerja.

    11.2.2. Prosedur Umum.

    a) Gambar Detail Pelaksanaan.Gambar Detail Pelaksanaan harus diserahkan Kontraktor kepada Pengawasuntuk disetujui. Diagram penulangan yang menunjukkan pembengkokan, kait,lewatan, sambungan dan lainnya sesuai ketentuan Persyaratan teknis BajaTulangan Bentuk cetakan harus menunjukkan batang struktur, spasi, ukuran,sambungan, sisipan dan pekerjaan lainnya yang terkait.

    b) Contoh Bahan.Sebelum pelaksanaan, Kontraktor harus memberikan contoh-contoh material,misalnya PC, Pasir, Split (Kerikil) atau Besi Tulangan untuk mendapatkanpersetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

    c) Contoh-contoh material yang telah disetujui oleh Pengawas Pekerjaan, akandipakai sebagai standard/pedoman untuk memeriksa/ menerima material yangdikirim oleh Kontraktor ke site.

    d) Pemakaian adukan atau campuran adukan diajukan terlebih dahulu sebelummelakukan pengecoran.

    11.2.3. Syarat Pengiriman dan Penyimpanan.

    a) Bahan harus didatangkan ke tempat pekerjaan dalam keadaan utuh dan tidakcacat. Beberapa bahan tertentu harus masih di dalam kotak/ kemasan aslinyayang masih tersegel dan berlabel pabriknya.

    b) Bahan harus disimpan di tempat yang terlindung dan tertutup kering, tidaklembab dan bersih sesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan pabrik.

    c) Tempat penyimpanan harus cukup, bahan ditempatkan dan dilindungi sesuaidengan jenisnya.

    d) Kontraktor harus bertanggung jawab terhadap kerusakan selama pengirimandan penyimpanan. Bila ada kerusakan, Kontraktor wajib mengganti atas bebanKontraktor sendiri.

    11.2.4. Bahan Bahan

    a) Mutu Beton.Mutu beton yang dicapai dalam pekerjaan beton bertulang adalah sesuaidengan gambar kerja yakni beton K225, dan harus memenuhi persyaratanyang ditentukan dalam PBI 1971. Adapun beton ini dipakai untuk pekerjaan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 13 / 24

    sloof, kolom praktis, ring balok, pondasi, lantai, dan lain-lain seuai dengangambar kerja.

    b) Semen.Semen harus dari Type I dan memenuhi persyaratan SII-0013. Sebelumpengadaan semen, sertifikat semen harus diserahkan kepada Pengawas untukdisetujui, termasuk metoda dan cara pengangkutan harus disertakan. Semenharus diadakan dalam kemasan besar atau zak, dengan persetujuan dariPengawas.

    c) Pasir & Batu Pecah.Pasir / batu pecah harus memenuhi NI-3

    d) Air.Air untuk campuran, perawatan atau aplikasi lainnya harus bersih dan bebasdari unsur-unsur yang merusak seperti alkali, asam, garam dan bahananorganik lainnya. Air dari kualitas yang dikenal dan untuk konsumsi manusiatidak perlu diuji. Bagaimanapun, bila hal ini terjadi, semua air kecuali yang telahdisebutkan di atas, harus diuji dan disetujui Pengawas.

    e) Baja Tulangan.Untuk besi dengan diameter 12 mm digunakan besi tulangan polos, kekuatanbesi U24 =2400 kg/cm2, dan memenuhi ketentuan SII-0136. Untuk besi dengandiameter > 12 mm digunakan besi tulangan ulir, kekuatan besi U32 = 3200kg/cm2, dan memenuhi ketentuan SII-0136.

    11.2.5. Pelaksanaan Pekerjaan Penulangan.

    a) Pembesian.Pembuatan tulangan-tulangan untuk batang lurus atau yang dibengkokkan,sambungan kaitkait dan pembuatan sengkang ( ring ) persyaratannyaharus sesuai dengan ketentuan PBI 1971.Besi tulangan harus mempunyai diameter dan penampang melintang samadisetiap bagian besi tulangan itu. Diameter ratarata besi tulangan yangdigunakan dilokasi pekerjaan tidak boleh lebih besar atau lebih kecil dari 2(dua) % diameter yang telah ditentukan. Besi tulangan harus bersih dariserpihan, minyak, kotoran dan cacatcacat pembuatannya.Jika oleh Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus menyerahkan 3 copydaftar besi tulangan yang dikeluarkan oleh pabrik untuk mendapatkanpersetujuan sebelum mendatangkan besi tulangan di lokasi pekerjaan, danmutu besi tulangan harus sesuai dengan spesifikasi dan copy daftartulangan tersebut.

    b) Penyiapan Gambar PenulanganPenyedia Jasa dengan biaya sendiri, harus menyiapkan semua gambargambar penulangan secara rinci berdasarkan gambar yang diberikan olehDireksi Pekerjaan, sebagaimana diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan.Gambar penulangan tersebut harus mencakup gambar penempatan besitulangan, daftar besi tulangan dan gambar lain yang diperlukan untukmemudahkan pembuatan dan pemasangan tulangan.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 14 / 24

    a) PemasanganPemasangan dan penggunaan tulangan beton harus disesuaikan dengangambar konstruksi.Besi beton yang tidak memenuhi syarat harus segera dikeluarkan darilapangan kerja dalam waktu 2 jam setelah ada perintah tertulis dariPengawas Lapangan.Penulangan harus dikerjakan sesuai dengan gambar rencana, diameterjumlah serta jaraknya harus benar-benar sesuai dalam arti phisik sertafinal. Batang tulangan yang dibengkokkan tidak boleh dengan caradipanaskan.Sebelum dipasang, besi tulangan harus bersih dari karat, oli, lemaklemak,kotoran lain. Penulangan harus dilaksanakan secara teliti dan dipasangditempat yang benar sebagaimana ditunjukkan didalam gambar dan dijagakedudukannya agar tetap dan tidak berubah selama berlangsungnyapengecoran, penggetaran dan pemadatan beton.Kawat pengikat besi beton/rangka adalah dari baja lunak dan tidak disepuhseng, diameter kawat lebih besar atau sama dengan 0,40 mm.Kawatpengikat besi beton/rangka harus memenuhi syarat-syarat yang ditentukandalam SNI - 2 ( PBI 1971 ).Semua ujung bebas besi tulangan berpenampang bulat biasa harusmempunyai kait sebagaimana ditunjukkan dalam gambar atau ditentukanoleh Direksi Pekerjaan. Penyedia Jasa harus menempatkan tulangandengan jarak tertentu dan terikat kuat pada tempatnya.Tulangan beton harus diikat dengan kuat untuk menjamin agar besitersebut tidak berubah tempat selama pengecora, dan harus bebas daripapan acuan atau lantai kerja dengan memasang beton sesuai denganketentuan PBI 1971.Bagian dalam dari lengkungan besi tulangan, harus bersinggungan denganbesi tulangan lainnya disekitar tulangan tersebut diikat. Besi tulangan harusdiikat dengan kawat baja lunak yang disetujui Direksi Pekerjaan, danpengikatan harus cukup kuat dengan tang. Ujung kawat pengikat harusmengarah kedalam.Penulangan yang sudah siap untuk pengecoran, harus diperiksa dandisetujui oleh Direksi Pekerjaan. Tidak diperkenankan melaksanakanpengecoran, sebelum penulangannya disetujui Direksi Pekerjaan.Untuk permukaan beton ekspos, ikatan metal, bila diijinkan, harusdisingkirkan sampai kedalaman minimal 2,50 cm dari permukaan betontanpa merusak. Cekungan-cekungan harus diisi dengan adukan danpermukaan harus tetap halus, rata dan seragam dalam warna.Sebelum dilakukan pemasangan pembesian pondasi pada bagian dasargalian pondasi telapak harus diberi lantai kerja diatas pasir urug denganbeton 1 PC:3PS:5Kr.

    11.2.6. Perancah dan Acuan.

    a) Acuan harus dipasang sesuai bentuk dan ukuran-ukuran yang telah ditentukanatau yang diperlukan dalam gambar.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 15 / 24

    b) Acuan harus dipasang sedemikian rupa dengan perkuatan-perkuatan, sehinggacukup kokoh, dijamin tidak berubah bentuk dan kedudukannya selamapengecoran dilakukan.

    11.2.7. Bahan-bahan yang digunakan harus tersimpan dalam tempat penyimpanan yangaman, sehingga mutu bahan dan mutu pekerjaan tetap dijamin sesuai denganpersyaratan.

    11.2.8. Cara Pengadukan.

    a) Cara pengadukan harus tunduk ketentuan PBI 1971.b) Takaran untuk semen portland, pasir dan koral harus disetujui terlebih dahulu

    oleh Pengawas Lapangan.c) Hanya untuk beton praktis, lantai kerja, beton tumbuk yang diperkenankan

    memakai mesin pengaduk beton/molen, mengaduk dengan sekop/cangkuldilarang.

    d) Jika diperlukan pada setiap pengecoran pada bagian-bagian yang penting,Kontraktor harus membuat kubus-kubus beton percobaan/ pengetesan,sedangkan jumlah serta cara pengambilan kubus-kubus beton tersebut harussesuai dengan peraturan PBI 1971.

    e) Pengetesan terhadap kubus-kubus beton tersebut dilakukan pada laboratoriumyangdisetujui oleh Pengawas Pekerjaan.

    11.2.9. Pengecoran Beton.

    a) Kontraktor diwajibkan melaksanakan pekerjaan persiapan denganmembersihkan dan menyiram cetakan-cetakan sampai jenuh, pemeriksaanukuran dan ketinggian, pemeriksaan penulangan dan penempatan penahanjarak.

    b) Pengecoran beton hanya dapat dilaksanakan atas persetujuan PengawasLapangan.

    c) Pengecoran harus dilakukan dengan sebaik mungkin dengan menggunakanalat penggetar untuk menjamin beton cukup padat, dan harus dihindrkanterjadinya cacat pada beton seperti keropos, dan sarang-sarang koral/split yangdapat memperlemah konstruksi.

    d) Apabila pengecoran beton akan dihentikan, dan diteruskan pada hariberikutnya, maka tempat perhentian tersebut harus disetujui oleh PengawasPekerjaan.

    e) Beton harus dilindungi dari pengaruh panas, sehingga tidak terjadi penguapancepat.Persiapan perlindungan atas kemungkinan datangnya hujan harusdiperhatikan.

    f) Beton harus dibasahi paling sedikit 10 ( sepuluh ) hari setelah pekerjaanpengecoran.

    11.2.10. Pembongkaran Perancah/Acuan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 16 / 24

    Pembongkaran bekesting hanya boleh dilakukan dengn ijin tertulis dari PengawasPekerjaan. Setelah bekesting dibuka tidak diijinkan mengadakan perubahan apapunpada permukaan beton, tanpa persetujuan dari Pengawas Pekerjaan.

    11.2.11. Syarat Pengamanan Pekerjaana) Beton yang telah dicor dihindarkan dari benturan benda keras selama 3 x 24

    jam setelah pengecoran.b) Beton dilindungi dari kemungkinan cacat yang diakibatkan dari pekerjaan-

    pekerjaan lain.c) Bila terjadi kerusakan, Kontraktor diwajibkan untuk memperbaikinya dengan

    tidak mengurangi mutu pekerjaan. Seluruh biaya perbaikan menjadi tanggungjawab Kontraktor sendiri.

    d) Bagian beton setelah dicor selama dalam pengerasan harus selalu dibasahidengan air terus menerus selama 1 ( satu ) minggu atau lebih ( sesuai denganketentuan PBI 1971 ).

    11.3. Pasangan Batu Kali

    11.3.1. Lingkup Pekerjaan

    Pekerjaan ini meliputi semua pekerjaan pasangan batu kali, seperti pondasi, turapdan lainnya seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja atau sesuai petunjuk PengawasPekerjaan ini meliputi tidak terbatas pada pengadaan bahan, tenaga kerja dan semuapekerjaan yang dibutuhkan untuk menyelesaikan pekerjaan pasangan sesuai batas,tingkat, bagian dan dimensi seperti ditunjukkan dalam Gambar Kerja.

    11.3.2. Prosedur Umum

    a) Contoh Bahan.Contoh bahan batu seberat minimal 5 kg dengan ukuran terpanjang maksimal15 cm, harus diserahkan terlebih dahulu kepada Pengawas untuk disetujui.

    b) Gambar Detail Pelaksanaan.Sebelum memulai pekerjaan, Kontraktor harusmembuat Gambar Detail Pelaksanaan yang mencakup dimensi, elevasi,kemiringan dan detail-detail lain yang diperlukan, untuk disetujui PengawasLapangan.

    11.3.3. Bahan Bahan.

    a) Batu Kali.Batu kali harus memiliki sisi terpanjang berukuran maksimal 15 cm, dan emilikiminimal 3 bidang kontak. Batu kali harus keras bersifat kekal dan tidak bolehmengandung bahan yang dapat merusak.

    b) Adukan dan Pelesteran.Adukan yang dipakai harus memenuhi uraian Persyaratan teknis Adukan &Plesteran.

    11.3.4. Pelaksanaan Pekerjaan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 17 / 24

    a) Umum.Pekerjaan pasangan batu kali, baru diijinkan untuk dimulai bila semuapekerjaan galian dan urugannya telah diperiksa serta disetujui PengawasPekerjaan galian dan urugan kembali dilaksanakan sesuai Persyaratan teknisGalian, Urugan kembali, dan Pemadatan.

    b) Sebelum memulai pekerjaan perletakan pasangan batu kali, air/air hujanataupun air tanah yang berada dalam galian harus dipompa dan dikeluarkan.

    c) Pemasangan.Adukan 1 semen dengan 2 pasir untuk pasangan batu kali yang terendam airdan adukan 1 semen dengan 4 pasir untuk pasangan batu kali yang tidakterendam air.

    d) Adukan harus membungkus batu kali pada bagian tengah pasangansedemikian rupa sehingga tidak ada bagian dari pasangan yang berongga/tidakpadat.

    e) Tidak diperbolehkan sama sekali memukul batu kali di tempat pekerjaan (padabagian konstruksi) dengan martil besar, kecuali di luar papan patok ukur/bowplank.

    f) Pasangan batu kali di atas dasar galian harus diurug lapisan pasir setebal 5dan di anstamping batu kali 10 cm.

    g) Bagian yang akan diberi pasangan batu kali harus sudah dibentuk sesuaipetunjuk dalam Gambar Kerja, dan/atau sesuai petunjuk Pengawas.

    h) Pasangan batu kali harus saling menyilang dan terkait, sehingga tidak ada siaryang merupakan garis lurus.

    i) Pembersihan Permukaan.Segera setelah adukan ditempatkan, semua permukaan pasangan batu kaliyang terlihat harus dibersihkan secara menyeluruh dari cipratan adukan danharus dijaga sedemikian rupa sampai pekerjaan selesai.

    j) Perawatan.Pasangan batu kali harus dilindungi dari cahaya matahari dan secara terus-menerus harus dibasahi dengan cara yang disetujui selama tiga hari setelahpekerjaan selesai.

    11.4. Pekerjaan Plesteran

    11.4.1. Lingkup PekerjaanPekerjaan ini meliputi semua pekerjaan adukan dan pelesteran (kasar dan halus),seperti dinyatakan dalam Gambar Kerja atau ketentuan dalam Persyaratan teknis ini.

    11.4.2. Prosedur Umuma) Contoh Bahan.

    Contoh bahan yang akan digunakan harus diserahkan kepada Pengawas untukdisetujui terlebih dahulu sebelum dikirim ke lokasi proyek.

    b) Pengiriman dan Penyimpanan.Pengiriman dan penyimpanan bahan semen harus sesuai ketentuan pabrik.

    c) Pasir harus disimpan di atas tanah yang bersih, bebas dari aliran air, dengankata lain daerah sekitar penyimpanan dilengkapi saluran pembuangan yangmemadai, dan bebas dari benda-benda asing. Tinggi penimbunan tidak lebihdari 1200 mm agar tidak berhamburan.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 18 / 24

    11.4.3. Bahan Bahan.a) Semen.

    Semen Tipy I harus memenuhi standar SII-0013, seperti Semen Padang,Andalas atau yang setara. Semen yang digunakan harus berasal dari satumerek dagang.

    b) Pasir.Pasir harus bersih, keras, padat dan tajam, tidak mengandung lumpur ataukotoran lain yang merusak dengan ukuran atau perbandingan butir-butir yangseragam mulai dari yang kasar sampai pada yang halus.

    c) Air.Air harus bersih, bebas dari asam, minyak, alkali dan zat-zat organik yangbersifat merusak. Air dengan kualitas yang diketahui dan dapat diminum tidakperlu diuji. Pada dasarnya semua air yang digunakan harus disetujuiPengawas.

    11.4.4. Pelaksanaan PekerjaanPerbandingan Campuran Adukan dan/atau Pelesteran.a) Campuran 1 semen dan 2 pasir digunakan untuk adukan kedap air, adukan

    kedap air 15 cm di bawah permukaan tanah sampai 20 cm di atas lantai,tergambar atau tidak tergambar dalam Gambar Kerja, pelesteran permukaanbeton yang terlihat dan tempattempat lain seperti ditunjukkan dalam GambarKerja.

    b) Campuran 1 semen dan 4 pasir untuk semua pekerjaan adukan dan pelesteranselain tersebut di atas, kecuali bila ditentukan lain dalam Gambar Kerja.

    c) Pencampuran.Semua bahan kecuali air harus dicampur dalam kotak pencampur atau alatpencampur yang disetujui sampai diperoleh campuran yang merata, untukkemudian ditambahkan sejumlah air dan pencampuran dilanjutkan kembali.Adukan harus dibuat dalam jumlah tertentu dan waktu pencampuran minimal 1sampai 2 menit sebelum pengaplikasian. Adukan yang tidak digunakan dalamjangka waktu 45 menit setelah pencampuran tidak diijinkan digunakan.

    11.4.5. Persiapan dan Pembersihan Permukaan.a) Semua permukaan yang akan menerima adukan dan/atau pelesteran harus

    bersih, bebas dari serpihan karbon lepas dan bahan lainnya yang mengganggu.b) Pekerjaan pelesteran hanya diperkenankan setelah selesainya pemasangan

    instalasi listrik dan plumbing serta seluruh bagian yang akan menerimapelesteran telah terlindung di bawah atap. Permukaan yang akan dipelesterharus telah berusia tidak kurang dari dua minggu. Bidang permukaan tersebutharus disiram air terlebih dahulu dengan air hingga jenuh dan siar telah dikeroksedalam 1 cm dan dibersihkan.

    11.4.6. Plesteran Pada Pasangan Batu Dan Beton Struktur

    a) Pelesteran Pasangan Batu Kali/Gunung.Pekerjaan pelesteran dapat dimulai setelah pekerjaan persiapan danpembersihan selesai. Untuk memperoleh permukaan yang rapi dan sempurna,bidang pelesteran dibagi-bagi dengan kepala pelesteran yang dipasangi kelos-

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 19 / 24

    kelos sementara dari bambu. Kepala pelesteran dibuat pada setiap jarak 100cm, dipasang tegak dengan menggunakan kepingan kayu lapis tebal 6 mmuntuk patokan kerataan bidang. Setelah kepala pelesteran diperiksakesikuannya dan kerataannya, permukaan dinding baru dapat ditutup denganpelesteran sampai rata dan tidak ada kepingan-kepingan kayu yang tertinggaldalam pelesteran. Seluruh permukaan pelesteran harus rata dan rapi, kecualibila pasangan aka dilapis dengan bahan lain. Sisa-sisa pekerjaan yang telahselesai harus segera dibersihkan. Tali air (naad) selebar 4 mm digunakan padabagian-bagian pertemuan dengan bukaan dinding atau bagian lain yangditentukan dalam Gambar Kerja, dibuat dengan menggunakan profil kayukhusus untuk itu yang telah diserut rata, rapi dan siku. Tidak diperkenankanmembuat tali air dengan menggunakan baja tulangan.

    b) Pelesteran Permukaan Beton.Permukaan beton yang akan diberi pelesteran harus dikasarkan, dibersihkandari bagian-bagian yang lepas dan dibasahi air, kemudian dipelester.Permukaan beton harus bersih dari bahan-bahan cat, minyak, lemak, lumut dansebagainya sebelum pekerjaan pelesteran dimulai. Permukaan beton harusdibersihkan menggunakan kawat baja. Setelah pelesteran selesai dan mulaimengeras, permukaan pelesteran dirawat dengan penyiraman air. Pelesteranyang tidak sempurna, misalnya bergelombang, retak-retak, tidak tegak lurusdan sebagainya harus diperbaiki.

    11.4.7. Ketebalan Adukan dan Pelesteran.

    Tebal adukan dan/atau pelesteran minimal 10 mm, kecuali bila dinyatakan lain dalamGambar Kerja atau sesuai petunjuk Pengawas.

    11.4.8. Pengacian.

    Pengacian dilakukan setelah pelesteran disiram air sampai jenuh sehingga pelesteranmenjadi rata, halus, tidak ada bagian yang bergelombang, tidak ada bagian yangretak dan setelah pelesteran berumur 8 (delapan) hari atau sudah kering betul.Selama 7 (tujuh) hari setelah pengacian selesai dilakukan, Kontraktor harus selalumenyiram bagian permukaan yang diaci dengan air sampai jenuh, sekurang-kurangnya dua kali setiap harinya.

    11.4.9. Pemeriksaan.

    Semua pekerjaan harus dengan mudah dapat diperiksa. Kontraktor setiap waktuharus member kemudahan kepada Pengawas untuk dapat memeriksa pada bagianyang telah diselesaikan. Bagian yang ditemukan tidak memuaskan; seperti padaplesteran dan acian yang tidak sempurna dan retak akibat kelalaian kontraktorterutama pada bagian pemasangan instalasi yang tertanam atau pada pemasanganpintu & jendela dan pada bagian lainnya; harus diperbaiki dan dikerjakan dengan carayang sama dengan sebelumnya tanpa biaya tambahan dari Pemilik Proyek. Lainnya

    11.4.10. Lapisan Kedap Air.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 20 / 24

    Pada bagian yang memerlukan lapisan kedap air seperti dinding Bendungan ataulainnya yang ditunjukan gambar kerja harus diberi lapisan kedap air.a) Bahan lapisan kedap air yang digunakan sperti AM Product, Cemecryl Elastis,

    Silasec atau yang setara. Contoh berikut data teknis bahan yang akan dipakaiharus diserahkkan kepada Pengawas untuk mendapatkan persetujuan Aplikasipelaksanaanya harus sesuai dengan ketentuan teknis dari pabrik.

    b) PemeriksaanDilakukan pemeriksaan dengan 24 jam pengujian kebocoran, jika ternyatamasih ada kebocoran atau rembesan maka harus diulangi atau diperbaiki lagihingga sempurna tanpa tambahan biaya dari Pemilik Proyek.

    12. PEKERJAAN PENGADAAN DAN PEMASANGAN PIPA

    12.1. Umum12.1.1. Bila tidak ditentukan hal lain, Rekanan harus memasang semua pipa, benda

    khusus,sambungan, penyangga baut, mur, packing, bahan penyambung danperlengkapan lainnya sesuai gambar dan persyaratan ini guna menghasilkanpemasangan yang mudah dilaksanakan serta menyeluruh.

    12.1.2. Bila detail penyangga pipa bergambar, maka penunjang itu harus mengikutinya. Danterpasang seperti yang ditunjukkan, sedemikian rupa sehingga penyangga pipatampak (tidak di dalam tanah), harus lengkap dan betul, sekalipun perlengkapanpenunjang tersebut ada atau tidak tergambar secara khusus harus dipasang pula dimana ditentukan balok bantalan dan penyambung yang memakai pengekang.

    12.1.3. Pada waktu pekerjaan pemasangan pipa terhenti, maka semua lubang dan ujungpipa didalam galian atau pada sesuatu bangunan harus ditutup rapat-rapat gunamenghindari dimasuki oleh binatang atau benda-benda asing.

    12.1.4. Rekanan harus hati-hati menjaga agar pipa tidak terapung naik bila air dari suatutempat masuk ke dalam lubang galian, dan bertanggung jawab penuh ataskerusakan yang ditimbulkan karenanya serta atas tanggungan biaya oleh dirinyasendiri, memperbaiki dan mendudukan pipa kembali dalam keadaan dan kemiringanyang telah ditentukan, bila tergeser akibat apungan tersebut.

    12.1.5. Rekanan harus menajaga agar pipa bagian dari barang-barang asing, bersih dansesuai dengan persyaratan yang telah ditentukan, sampai tiba waktunya serahterima dengan employer.

    12.2. Galian12.2.1 Galian termasuk penyingkiran bahan (galian)apapun sifatnya yang dijumpainya,

    rintangan yang bersifat bagaimanapun yang akan mengganggu pelaksanaan danpenyelesaiannya yang sebagaimana mestinya.

    12.2.2 Galian di dekat pohon.Pepohonan harus terlindungi dan tidak rusak selama pelaksanaan pekerjaan sertatidak ada sebatang pohonpun yang dibuang tanpa ijin Engineer. Tidak boleh adaakar pohon yang lebih dari 5 cm terpotong tanpa ijin lisan Engineer. Pepohonanharus ditunjang selam pelaksanaan sesuai petunjuk Engineer.

    12.2.1 Pembuangan bahan (galian) tersebut mengikuti garis ketinggian seperti terteradalam gambar apa yang diperintahkan.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 21 / 24

    12.2.2 Bila ditentukan lain, seluruh lapangan pekerjaan harus dikupas (dibersihkan) daritumbuhan-tumbuhan dan puing-puing, benda tersebut harus disingkirkan sebelumgalian atau pengurugan dilakukan.

    12.3. Bahan

    12.3.1. Pipa Besi (Ductile Iron Pipe) atau Galvanis ini harus sesuai dengan persyaratanPipa dan perlengkapannya dari besi untuk jalur pipa dibawah tekanan (ISO-253)atau standart Internasional lainnya yang dapat diterima yang meyakinkan bermutusama atau lebih dari standart tersebut.

    12.3.2. Setiap bagian pipa harus direncanakan tahan terhadap uji tekan hidrolis minimalsesuai ISO-2531. Uji tekan hidrolis harus dilakukan sebelum dilapisi atau sebelumdipasang. Tekanan uji dilaksanakan selama 10 detik. Panjang pipa sesuai denganISO-2531.

    12.4. Pasangan12.4.1. Pipa saluran dari besi dan benda sambungannya harus mempunyai pasangan

    adukan semen. Tebal pasangan adukan semen untuk pipa 75-300 mm, tidak bolehkurang dari 3 mm, untuk pipa 350-600 mm setebal 5 mm dan pipa 650 mm ataulebih setebal 6 mm.

    12.4.2. Benda sambungan mempunyai lapisan pasangan adukan semen atau aspal batubara tebal minimal 0,025 mm. Toleransi tebal pasangan semen lebih dari 3 mm padapipa dan lebih dari 6 mm pada benda sambungan, masih dapat dperbolehkan. Tidakdibolehkan ada toleransi untuk pengurangan.

    12.5. Pengujian Pemipaan12.5.1. Rekanan harus menguji pemipaan baik sebagian-sebagian maupun tiap unit dengan

    sambungan yang tampak. Pemipaan dan pasangan batu tidak dapat diuji sebelummencapai umur 14 hari.

    12.5.2. Pengujian dilakukan dengan jalan memasang sementara sekat pipa dan mengisisaluran pelan-pelan dengan air. Harus diperhatikan semua lubang udara terbukasewaktu pengisian.

    12.5.3. Setelah semua pipa atau sebagian telah terisi seluruhnya, diperbolehkan diberitekanan sekadarnya dalam beberapa saat agar pasangan batu dapat menyerap airsehingga memberi kesempatan udara dapat keluar dari kantong-kantong udara.Selama waktu tersebut, sekat dan sambungan diperiksa kebocorannya.

    12.5.4. Pengujian mekanik untuk kekerasannya, kekuatan tariknya dan perpanjangannyadilakukan pada pipa uji yang dipilih secara acak pada jenis besi cor tersebut. Setiapjenis pipa besi cor berturut-turut sebagai berikut, sampai dengan diameter 300 mmsebanyak 100 pipa, 350-600 mm sebanyak 50 pipa. 650 mm atau lebih sebanyak 25pipa.

    12.5.5. Pengamatan pada tampak luar, bentuk, ukuran dan berat harus dilakukan padasetiap pipa dan benda sambungannya. Pipa dan benda sambungannya harusterlapisi secara teliti untuk menghindari pembengkokan.

    12.5.6. Semua pipa beserta benda sambungannya harus kuat tanpa cacat permukaannya.Setiap pipa dan benda sambungannya akan diuji dengan tekanan hidrostatis yangdisyaratkan disini atau sesuai standart pengujian tekanan.

    12.6. Penelitian Sebelum Pemasangan

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 22 / 24

    Semua pipa dan benda sambungannya harus diperiksa dengan teliti dari adanyakemungkinan pecah atau kerusakan lain, ketika ditunjang di atas lubang parit sebelumpemasangan pada kedudukan final.

    Ujung spigot diperiksa dengan ketelitian khusus karena di daerah tersebut sering terjadikerusakan berat akibat pengangkutan. Pipa atau benda sambungan yang rusak disisihkanagar dapat diperiksa Engineer dan dibuatkan petunjuk cara memperbaikinya tau ditolaknya.

    12.7. Pemasangan PipaPada pemasangan pipa harus selalu dijaga agar tidak ada benda asing dalam pipa yangsedang dipasang, selama pelaksanaan tidak boleh ada puing, perkakas, kain, atau bahanlain di dalam pipa.12.7.1. Setiap pipa dipasang di dalam lubang parit, ujung spigot harus satu garis sumbu

    dengan ujung soket. Ditekan masuk serta didudukkan tepat pada garis dankemiringannya.

    12.7.2. Pipa diperkokoh kedudukannya dengan bahan urug yang telah disetujuidipadatkandi bagian bawahnya kecuali pada soketnya, harus waspada, dijaga agar tidak adakotoran yang masuk ke ruang sambungan.

    12.7.3. Pada waktu pemasangan pipa berhenti, ujung pipa terhenti, ujung pipa terbuka harusditutup dengan cara yang disetujui Engineer.

    12.7.4. Pemasangan pipa harus disesuaikan dengan standart AWWA yang tepat baik untuktipe pipa yang diadakan maupun petunjuk pabrik pipa. Setelah pipa-pipa yang sudahdilumuri tersebut tersambung, pelumurannya pada sambungan harus diteruskansama dengan cara pabrik melumuri pipa yang saling bertemu.

    12.8. Penyambungan ( Flanged Joint)12.8.1. Pipa besi dan sambungannya dibuat dengan ujung spigot dan socket dengan cara

    packing penahan dari karet yang cocok sejenis penyambung dorong ataupenyambung mekanis, kecuali ditentukan lain.

    12.8.2. Packing harus berukuran dan berbentuk sedemikian rupa, bila digabung sesuaipetunjuk pabrik, harus menghasilkan kedap yang positif pada tingkatanpembengkokan sambungan maksimum dan sambungan dengan beberapa susunangabungan yang ditarik-tarik kembali dengan toleransi ukuran packing dan tingkatantekanan yang telah ditetapkan.

    12.8.3. Packing tersebut tidak boleh terpuntir, teriris, tertekuk atau lainnya. Sewaktupenyambungan tidak terluka dan dipaksakan. Ukuran feeler harus digunakan untukmemeriksa kembali kedudukan packing karet setelah sambungan terpasang.

    12.8.4. Pada sambungan secara packing karet harus dilakukan pelumasan dengan sabunpersenyawaan tumbuh-tumbuhan yang baik secukupnya, sebelum diletakkandidalam lekukan, hati-hati agar tegangan disekeliling sambungan merata.

    12.8.5. Pipa dengan sambungan piring harus kuat dan dibuat penuh dengan menggunakanbaut keluaran pabrik. Paking harus dipakai untuk semua sambungan piring. Piringanlicin dilas rangkap pada pipa dan las-lasan filet penutup (seal) sebelah dalampiringan di ujung pipa.

    12.8.6. Benda Sambungan harus dari bahan besi cor (ISO-R-13) atau besi untuk saluran(ISO-2531) kelas tekanan untuk benda sambungan dan benda-benda yang dicetakkhusus harus minimal sama dengan kelas tekan pada pipa yang akan dipasang.

    12.8.7. Sambungan (kopling) secara mekanik, sambungan secara selubung dan sambungansecara piringan (flange) dipasang dan disambung menurut petunjuk pabrik danseperti yang tertera pada gambar.

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 23 / 24

    12.8.8. Setiap pipa dan benda sambungannya harus memiliki tanda pabrik, tahunpembuatan, diameter nominal, dan kata-kata DUCTILLE pada badan pipa danbenda sambungannya. Tanda tersebut dapat dicor atau dicapkan secara dingin.

    13. PEKERJAAN FINISHING / LAIN LAIN

    13.1. Segala sesuatu yang belum tercantum dalam RKS ini dan pada petunjuk Teknis danternyata diperlukan, maka akan dicantumkan dalam Berita Acara Penjelasan Pekerjaan.

    13.2. Hal-hal yang timbul dalam pelaksanaan dan diperlukan penyelesaian di lapangan akandibicarakan dan diatur oleh Direksi dengan Kontraktor dan bila diperlukan akan dibicarakandengan pemberi tugas.

    13.3. Meskipun dalam bestek pada uraian pekerjaan dan uraian bahan-bahan ini dinyatakan kata-kata yang harus disediakan oleh Kontraktor tetapi disebutkan dalam penjelasanpembangunan ini pekerjaan tersebut tetap dianggap ada di muat dalam bestek ini.

    13.4. Pekerjaan yang dinyatakan menjadi bagian dari pekerjaan bangunan ini harusdiselenggarakan/dilaksanakan dan diselesaikan oleh Kontraktor, harus dianggap seakan akan pekerjaaan itu diuraikan dan dimuat dalam berstek ini, itu menuju penyerahan yanglengkap dan sempurna menurut pertimbangan Pengelola Kegiatan.

    Ditetapkan Oleh :Pejabat Pembuat Komitmen (PPK)

    Program Pengembangan DanPengelolaan Jaringan Irigasi ,Rawa dan Jaringan Air Lainnya

    ZULFAHMI, STNip. 19760612 200312 1 004

    Diketahui dan Disetujui Oleh :Kepala Dinas Pekerjaan Umum

    Kabupaten SimeulueSelaku Pengguna Anggaran

    IR. IWAN, MMPembina Tk. I

  • Spesifikasi Teknis Pekerjaan Peningkatandan Pemeliharaan Jaringan Irigasi DAK/APBK Kab. Simeulue T.ATahun_Anggaran

    Dinas PU - Bidang Pengairan Spesifikasi : 24 / 24

    Nip. 19640228 199003 1 005