Spesifikasi Pekerjaan Jembatan

135
SPESIFIKASI PEKERJAAN JEMBATAN

description

Presentasi

Transcript of Spesifikasi Pekerjaan Jembatan

  • SPESIFIKASI

    PEKERJAAN JEMBATAN

  • LATAR BELAKANG

    Bagian dalam dokumen kontrak

    Memuat segala ketentuan teknik tentang pekerjaan yang harus

    dilaksanaan sesuai dengan perjanjian dalam dokumen kontrak

    Mengandung perintah dan larangan serta ketentuan teknik lainnya

    yang harus dilakukan, dilaksanakan dan dipenuhi oleh pelaku jasa

    konstruksi

    Bila tidak dicermati dan dilaksanakan sesuai dengan perintah

    maka akan berdampak kesalahan dalam pelaksanaan atau

    kerugian pada saat menyusun

    Analisa harga satuan

    Menentukan kebutuhan jumlah dan komposisi peralatan

    Perhitungan volume pekerjaan yang salah

  • Kegiatan yang perlu Dikendalikan

    Kegiatan Pekerjaan

    Proses Kegiatan

    Persetujuan dan Tanggung Jawab

    Material & Testing

  • Struktur Spesifikasi Teknik

    Umum

    Persyaratan(standar rujukan, toleransi, bahan, persyaratan kerja)

    Pelaksanaan

    Pengendalian Mutu(penerimaan bahan, jaminan mutu, perbaikan, pemeliharaan)

    Pengukuran dan Pembayaran(Pengukuran dan dasar pembayaran)

  • DIVISI 7 DIVISI 7 DIVISI 7 DIVISI 7 ---- StrukturStrukturStrukturStruktur

    7.1. Beton

    7.2. Beton Pratekan

    7.3. Baja Tulangan

    7.4. Baja Struktur

    7.5. Pemasangan Jbt R.Baja

    7.6. Pondasi Tiang

    7.7. Pondasi Sumuran

    7.8. Adukan Semen

    7.9. Pasangan Batu

    7.10. Pasangan Batu kosong

    dan Bronjong

    7.11. Sambungan Ekspansi

    7.12. Perletakan

    7.13. Sandaran

    7.14. Papan Nama Jembatan

    7.15. Pembongkaran Struktur

    7.16. Pipa Cucuran

  • 7.1. BETON

    Umum

    Cakupan pekerjaan ini adalah pelaksanaan seluruh

    struktur beton bertulang,

    Beton tanpa tulangan,

    beton prategang,

    struktur beton pracetak,

    beton untuk struktur komposit

    Meliputi penyiapan tempat kerja untuk pengecoran beton,

    pemeliharaan pondasi, pengadaan penutup beton, lantai kerja,

    pemompaan dll.

  • 7.1. BETONMUTU BETON

    Jenis Beton

    fc(MPa)

    bk(Kg/cm2) Uraian

    Mutu tinggi 45 K500

    Umumnya digunakan untuk betonprategang seperti tiang pancangbeton prategang, gelagar betonprategang, pelat beton prategang dansejenisnya.

    Mutu sedang 20 x < 45 K250 x < K500

    Umumnya digunakan untuk betonbertulang seperti pelat lantaijembatan, gelagar beton bertulang,diafragma, kereb beton pracetak,gorong-gorong beton bertulang,bangunan bawah jembatan,perkerasan beton semen

    Mutu rendah

    15 x < 20 K175 x < K250

    Umumya digunakan untuk strukturbeton tanpa tulangan seperti betonsiklop, trotoar dan pasangan batukosong yang diisi adukan, pasanganbatu.

    10 x < 15 K125 x < K175 Digunakan sebagai lantai kerja,penimbunan kembali dengan beton.

  • Modul 4 - Inspeksi dan Pengujian Bahan9

  • BERAPA KOMPOSISI CAMPURAN BETON YANG

    DIPERLUKAN ?

    SEMEN = ?

    AGREGAT HALUS = .. ?

    AGREGAT KASAR = .. ?

    A I R = .. ?

    JAWAB : TERTENTU !

    UNTUK MENCAPAI MUTU TERTENTU !

    - Konsistensi tertentu

    - Kekuatan tertentu

    - Keawetan tertentu

  • Tujuan pencampuran bahan beton dengan

    Komposisi tertentu adalah

    Mudah transportMudah penangananan

    Mudah dipadatkanMudah pengerjaan akhir

    Diharapkan apabilaMengeras akan

    Didapat

    Kuat dan Awet

  • PENGENDALIAN MUTU BETON

    Sebelum

    pelaksanaan

    Pada saat

    pelaksanaan

    Setelah

    pelaksanaan

    SELEKSI MATERIAL

    RANCANGAN CAMPURAN

    PERALATAN(JUMLAH,KONDISI)

    PENAKARAN(Berat atau volume)

    PENCAMPURAN(homogenitas, kapasitas)

    TRANSPORTASI(cara, alat,

    waktu perjalanan)

    PENGECORAN(jenis konstruksi, waktu

    Setting)

    PEMADATAN, FINISHING

    PEMBUATAN BENDA UJI

    PERAWATAN(waktu, cara)

    BAHAN DAN

    TEMPAT KERJA

    Pembongkaran

    acuan

    PENGUJIAN

    ADMIXTURE

  • Persyaratan Bahan

    Semen Jenis semen portland sesuai SNI

    Hanya satu merk dalam satu campuran

    Air Bersih, bebas dari bahan organik seperti minyak, garam, asam, basa,

    gula

    Lolos pengujian sesuai AASHTO T 26

    Agregat Ketentuan gradasi agregat sesuai ketentuan

    Ukuran maksimum agregat kasar jarak bersih tulangan (jarak bersih tulangan 6 mm) atau 1/5 jarak terkecil ke acuan, 1/3 tebal lantai diambil yang terkecil

    Sifat agregat harus bersih, kuat, keras dan berasal dari pemecahan batu

    Bebas bahan organik

  • JENIS PENGUJIAN SEMEN

    Kehalusan

    Waktu pengikatan

    Kuat tekan

    Silika Oksida

    Aluminium Oksida

    Ferri Oksida

    Magnesium Oksida

    Sulfur trioksida

    Hilang pijar

    Alkali sebagai Na2O

    Kapur bebas

  • SEMEN

    PENGUJIAN BAHAN

    SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETON

    Kehalusan

    Maksimum tertahan diatas saringan #

    kecepatan pengikatan, kekuatan mortar, workability, permeability 100 0 %

    200 20%

    Waktu pengikatan awal

    .. menit Menentukan waktu beton segar masih diizinkan dicor, waktu

    curing dimulaiWaktu

    pengikatan akhir menit Kesinambungan pengecoran,

    waktu cutting dimulai

    Kekuatan tekan mortar

    Minimum mutu semen, kekuatan beton

    Panas hidrasi derajat C retak, kualitas beton

  • KEHALUSAN SEMEN

    Laju hidrasi tergantung pada kehalusan partikel semen dan

    hidrasi dimulai dari permukaan partikel semen, maka luas permukaan total merupakan besaran hidrasi yang menentukan.

    Setting time pengkakuan pasta semen

    perubahan dari keadaan cair ke keadaan kaku

    Initial set ditandai dengan kenaikan temperatur dengan cepat

    untuk menentukan initial dan final set digunakan alat vicat

    hubungan initial dan final setting time dinyatakan dengan final time(menit) = 90 + 1,2 x waktu initial set (menit)

  • JENIS-JENIS PENGUJIAN

    AGREGAT KASAR

    Analisa saringan (Gradasi)

    Berat jenis & penyerapan (sebagai dasar untuk menghitung kuantitas beton)

    Abrasi

    Impact

    Crushing

    Kepipihan

    Lolos saringan #200

    Kadar lempung

    Soundness

  • JENIS PENGUJIAN

    AGREGAT HALUS

    Analisa saringan

    Berat jenis & penyerapan

    Berat isi

    Partikel ringan

    Soundness

    Organik impurities

    Alkali reaktif

  • Agregat

    PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETONHalus Kasar

    Bahan < saringan # 200 (max)

    5% untukkondisi

    umum, 3% untuk kondisipermukaanterabrasi

    1 % Pengikatan (bonding) , workability, terbentuknya lapisan film, kekuatanbeton turun

    Kotoran organik max. Standar warna < no. 3 Setting time beton, perkembangankekuatan, durability

    Berat jenis minimum 2,5 2,5 Mutu agregat, workability, kekuatan beton

    Peresapan, max 5 % 2,5 % Berat jenis, mutu agregat, kekuatan beton

    Berat isi, kg/dm3, min 1,2 1,2 Mutu bahan, berat jenis, perhitungan volume, kekuatan beton

    Gumpalan lempung, mudah pecah, max

    3 % 2 % Bonding, keperluan air, pemakaian semen, kekuatan beton

    Partikel ringan, max 1 % 1 % Pemeability, kekuatan, durabilityButiran pipih danpanjang, max

    - 20 % Workability, kuat tekan, kuat lentur

  • Agregat

    PENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT DAN MUTU BETONHalus Kasar

    Ketahanan terhadap keausan, max

    - 40 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aur permukaan

    Soundness max terhadap Na2SO4

    10 % 12 %Pengembangan agregat (ekspansif pada suhu dingin) beton pecahSoundness max

    terhadap Mg2 SO415 % 18 %

    Crushing value - 28 % Workability, kekuatan, bonding, ketahanan aur permukaan

    Impact value max 40 % Mutu agregat, workability, kekuatan beton

    Alkali reaktif Pengembangan agregat (pengaruhdari dalam) , beton pecah

  • JENIS PENGUJIAN AIR

    pH

    Rasa

    Bau

    Bahan tersuspensi

    Bahan padat

    Kadar minyak

    Bikarbonat

    Ion sulfat

    Ion khlor

    Ion Magnesium

  • AirPENGUJIAN BAHAN SPESIFIKASI PENGARUH TERHADAP SIFAT

    DAN MUTU BETON

    pH 4,5 8,5 Perubahan sifat semen, hidrasi, kekuatan

    Benda padat max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

    Bahan tersuspensi, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

    Bahan organik, max 2.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

    Minyak, max 2% terhadap berat semen

    Pengikatan, mengurangi kekuatan beton

    Ion sulfat, max 10.000 ppm Pengikatan, mengurangi kekuatan beton, durability, korosi

    Ion klorida, max 20.000 ppm Pengikatan, mengurangikekuatan beton, durability, korosi

  • Bahan dan Tempat kerja

    Penyimpanan dan perlindungan bahan

    Untuk penyimpanan semen, kontraktor harus menyediakan tempat yang terlindung, lantai kayu yang lebih tinggi 30 cm dari permukaan tanah dan ditutup dengan plastik dan tidak lebih dari 3 bulan sejak tanggal penyimpanan di lokasi pekerjaan.

    Agregat harus terlindung dan tidak langsung terkena matahari dan hujan sepanjang waktu pengecoran.

    Kondisi tempat kerja

    Untuk pengecoran bangunan atas jembatan harus terlindung dari sinar matahari secara langsung

    Pengecoran tidak boleh dilaksanakan apabila tingkat penguapan melampaui 1,0 kg/m2/jam dan selama turun hujan, udara penuh debu atau tercemar.

  • Pengaruh suhu beton, suhu udara, kelembaban relatif dan

    kecepatan angin pada laju penguapan air permukaan

    beton

    Suhu Beton =0,1 Suhu Pasta semen +

    0,3 Suhu air + 0,6 Suhu agregat

  • Mutu Beton Kuat Tekan Karakteristik (kg/cm2) fc

    (Mpa)bk

    (kg/cm2) Benda Uji Silinder150mm 300mm

    Benda Uji Kubus 150x150x150mm

    50 K600 500 60045 K500 450 50040 K450 400 45035 K400 350 40030 K350 300 35025 K300 250 30020 K250 200 25015 K175 150 17510 K125 100 125

    Tabel 7.1.6.(1) Ketentuan Kuat Tekan

  • Kecepatan Pengecoran Beton (m3 / jam) Jumlah Alat

    4 2

    8 3

    12 4

    16 5

    20 6

    Tabel 7.1.4.(1) Jumlah Minimum Alat Penggetar Mekanis dari Dalam

  • Tujuan perawatan

    Memperbaiki kualitas beton dan menjadikan beton lebih awet terhadap agresi kimia

    Menjadikan beton lebih tahan terhadap aus karena lalu lintas dan lebih kedap air

    Reaksi kimia pada beton terjadi pada pengikatan dan pengerasan beton tergantung pada pengadaan airnya, sehingga perlu adanya jaminan bahwa air masih tertahan atau jenuh untuk memungkinkan kelanjutan reaksi kimia

    Penguapan menyebabkan beton kehilangan air sehingga terhenti proses hidrasi dengan konsekuensi berkurangnya peningkatan kekuatan

    Penguapan menyebabkan penyusutan kering yang terlalu awal dan cepat, sehingga berakibat timbulnya tegangan tarik yang dapat menyebabkan retak.

  • Perbandingan beton yang di curing dan tanpa

    curing

  • CURING

    Kuat tekan beton yang diberi perawatan(Sesuai dengan portland cement association)

  • CURING

  • RANCANGAN CAMPURAN

    Rancangan campuran awal didapat dari mix design laboratorium,

    setelah dilakukan pengujian bahan beton (semen, agregat kasar, agregat halus dan air)

    Rancangan percobaan (trial mix) dilakukan pencampuran di lapangan sesuai dengan hasil mix design

    laboratorium,

    apabila terjadi ketidak sesuaian dilakukan penyesuaian campuran,

    Pengambilan benda uji untuk trial mix adalah 4 pasang (pengujian 3 hari, 7 hari, 14 hari dan 28 hari)

    Target yang harus dicapai adalah kuat tekan yang dihasilkan oleh laboratorium

    Setelah target tercapai maka trial mix dapat digunakan sebagai job mix

  • Penyesuaian mudah dikerjakan (kelecakan atau workability)

    Kadar semen tidak berubah

    Rasio air/semen tidak dinaikkan

    Tidak ada pengadukan kembali

    Diizinkan menggunakan bahan tambahan seizin Direksi Pekerjaan

    Penyesuaian kekuatan Menambah kadar semen dan tidak lebih dari

    persyaratan

    Menggunakan bahan tambahan (additif)

    Penyesuaian untuk bahan-bahan baru Tidak diizinkan tanpa pemberitahuan terlebih dahulu

    secara tertulis kepada Direksi Pekerjaan

    Akan dilakukan kembali pengujian campuran dengan bahan yang baru tersebut

    Penyesuaian Campuran

  • Faktor Air Semen (FAS)

    Jumlah air : Jumlah semen

  • Type of construction Slump (mm)

    Max Min

    Reinforced foundation walls and footings 75 25

    Plain footings, caissons and sub structure walls 75 25

    Beam and reinforced walls 100 25

    Building columns 100 25

    Pavements and slabs 75 25

    Mass concrete 75 25

  • ADMIXTURES

    Bahan Tambahan Kimia untuk Beton

  • Bahan Tambahan (admixture)

    Digunakan dalam hal sebagai berikut:

    a. Meningkatkan kinerja kelecakan adukan beton tanpa menambah air

    b. Mengurangi penggunaan air dalam campuran beton tanpa mengurangikelecakan

    c. Mempercepat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton

    d. Memperlambat pengikatan hidrasi semen atau pengerasan beton

    e. Meningkatkan kinerja kemudahan pemompaan beton

    f. Mengurangi kecepatan terjadinya slump loss

    g. Mengurangi susut beton atau memberikan sedikit pengembanganvolume beton (ekspansi)

    h. Mengurangi terjadinya atau kecepatan terjadinya bleeding

    i. Mengurangi terjadinya segregasi

  • Bahan Tambahan (admixture)

    Tujuan peningkatan kinerja beton sesudah mengeras :

    Meningkatkan kekuatan beton (secara tidak langsung)

    Meningkatkan kekuatan beton pada umur muda

    Mengurangi atau memperlambat panas hidrasi pada proses pengerasan

    beton, terutama untuk beton dengan kekuatan awal yang tinggi

    Meningkatkan kinerja pengecoran beton di dalam air atau di laut

    Meningkatkan keawetan jangka panjang beton

    Meningkatkan kekedapan beton

    Mengendalikan ekspansi beton akibat reaksi alkali agregat

    Meningkatkan daya lekat antara beton baru dengan beton lama

    Meningkatkan daya lekat antara beton dan tulangan

    Meningkatkan ketahanan beton terhadap abrasi dan tumbukan

  • Admixtures

    Adalah bahan (yang biasanya berupa cairan) yang ditambahkan ke dalam campuran beton pada saat pencampuran untuk mengubah sifat-sifat beton segar atau beton keras dengan beberapa cara.

    Keuntungan admixtures dalam beton yang umum adalah mengurangi kebutuhan air bebas untuk mendapatkan suatu konsistensi tertentu guna meningkatkan sifat yang spesifik

    Jika permeabilitasnya dikurangi, maka secara umum durabilitas akan meningkat

  • Admixtures

    Karena bahan admixtures ini ditambahkan ke dalamcampuran beton dalam jumlah yang sedikit, makadiperlukan suatu percobaan

    Jika dosis admixtures tidak betul (kebanyakan atauterlalu sedikit) dapat menimbulkan efek yang berbalikdan tidak sesuai dengan tujuannya

    Jenis-jenis admixtures adalah: Normal water reducing

    Accelerating water-reducing

    Retarding water-reducing

    Air-entrained

    Superplasticizing/high range water reducing

  • Normal Water Reducing Admixtures

    (plasticizers, workability aids)

    Bahan kimia yang larut dalam air dan dapat mengurangi jumlah air

    yang dibutuhkan beton tanpa mengurangi plastisitas, workability,

    kandungan udara dan waktu pengerasan beton

    Water reducing admixtures bersifat mengurangi the inter-particle

    attraction antara partikel semen dan menghasilkan suatu penyebaran

    butiran semen

    Pasta semen akan menjadi mebih baik lubricated sehingga jumlah air

    yang dibutuhkan untuk konsistensi tertentu menjadi berkurang

  • Keuntungan NWR

    Dengan ditambahkannya NWR dengan dosis normal pada beton normal, akan meningkatkan slump sampai sekitar 50 mm.

    Hal ini diperlukan untuk mendapatkan beton mutu tinggi, kadar semen meningkat walaupun ditempat yang cukup sulit

    Mengurangi kadar air dengan konsistensi dan jumlah semen yang tetap, hal ini dapat mengurangi W/C ratio sekitar 10% dan meningkatkan kuat tekan

    dan durabilitasnya.

    Juga biasanya digunakan untuk mengurangi bleeding yang dapat terjadi ataumeningkatkan kohesi sehingga segregasi dapat dikurangi.

    Juga digunakan pada campuran dengan agregat kasar yang angular, jumlahagregat halus rendah atau apabila terjadi kekurang halusan agregat halus

    Memberikan kuat tekan dan konsistensi tertentu dengan jumlah semen yang berkurang.

    W/C ratio tetap.

    Tidak boleh digunakan untuk kadar semen yang berada dibawah kadar semen minimum

  • NWR

    Overdosis akan mengakibatkan

    perlambatan dan/atau derajat air-

    entrained, tetapi tidak meningkatkan

    workability dan tidak berguna untuk

    campuran beton segar

  • Aspek yang mempengaruhi sifat

    beton

    Dosis

    Jenis semen

    Jenis dan gradasi agregat

    Proporsi campuran

    temperatur

  • Beberapa hal yang perlu diketahui

    NWR ini dapat meningkatkan kekuatan beton

    sekitar 10% - 16% pada umur 1 hari dan 10%

    setelah 7 hari dan 28 hari

    Slump loss sama dengan beton tanpa NWR

    NWR tida mempengaruhi daya tahan beton

  • Penggunaan

    Beton dengan kuat tekan tinggi dapat dicapai

    tanpa menambah semen sehingga masalah

    temperatur dan retak akibat susut dapat

    dicegah

    Memudahkan penempatan dan pemadatan

    Memperbaiki kualitas beton

    Membuat beton lebih ekonomis

  • Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan

    Kelebihan dosis akan menyebabkan kelecakan yang

    berlebihan dan peningkatan kandungan gelembung udara

    sehingga mempengaruhi kekuatan beton

    Jika NWR digunakan untuk mengurangi jumlah semen dan

    mix desain tidak diubah, maka volume pasta semen akan

    berkurang sehingga volume beton secara keseluruhan

    akan berkurang pula

  • Accelerating Water-Reducing (AWR)

    Accelerators meningkatkan tingkat reaksi kimia awal

    antara semen dan air sehingga beton menjadi lebih cepat

    kaku, keras dan terjadi peningkatan kekuatan awal yang

    cepat

    Untuk menambah kecepatan reaksi antara semen dan air,

    sehingga mempercepat pengerasan dan kekuatan awal

    beton. Selain itu AWR juga berfungsi sebagai pengurang

    kadar air

  • Aspek yang mempengaruhi sifat

    beton

    Dosis

    Jenis semen

    Temperatur

    Jenis dan gradasi agregat

  • Beberapa hal yang perlu diketahui

    Meningkatkan kekuatan awal beton tanpa mempengaruhi

    kekuatan beton pada umur 28 hari

    Waktu pengerasan menjadi lebih cepat

    Mempunyai sifat menambah gelembung udara di dalam

    beton

    Mempengaruhi daya tahan beton sehingga cenderung

    menurunkan kekedapan beton sehingga sifat korosif dan

    susut meningkat

  • Penggunaan

    Mempercepat pelepasan acuan

    Pengecoran pada musim dingin (tidak

    dianjurkan di Indonesia)

  • Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan

    Evolusi panas, dosis yang besar akan

    menyebabkan pengerasan yang cepat sehingga

    menyebabkan peningkatan temperatur dan retak

    susut

    Sifat korosif

    Penurunan solid content

  • Retarding Water Reducing Admixtures

    Adalah campuran kimia yang memperlambat reaksi antara

    semen dengan air dengan mengurangi tingkat penetrasi air

    ke dalam semen dan memperlambat terjadinya hidrasi.

    Dengan kata lain beton akan lebih lama dapat dikerjakan

    Waktu dimana beton masih dapat dikerjakan tergantung

    pada temperatur, konsistensi, W/C ratio dan jumlah

    retarder yang digunakan

  • RWR keuntungan dalam kondisi

    Dalam kondisi cuaca yang hangat, dimana batasan

    temperatur > 2000, untuk mencegah kekakuan yang dini

    dan hilangnya workability, yang diperlukan pada kondisi

    sulit pengecoran

    Untuk pengecoran dengan jumlah yang banyak dan

    memerlukan waktu cukup lama

    Untuk kondisi acuan yang rumit sehingga diperlukan

    waktu yang lebih lama

    Jika diperlukan delay waku antara sampai 1 jam

    antara pencampuran dan pengecoran

  • Aspek yang berpengaruh

    Dosis

    Jenis semen

    Proporsi campuran

    Temperatur

    Jenis dan gradasi agregat

    Waktu penggunaan

  • Beberapa hal yang perlu diketahui

    Kekuatan awal beton akan berkurang dengan penggunaan

    retarder karena tertundanya waktu pengerasan beton

    Kekuatan pada umur 7 hari dan 28 hari dapat meningkat

    sekitar 10% jika menggunakan RWR

    Waktu pengerasan diperpanjang dan dapat sampai 5 jam

    Mempunyai kecenderungan terjadinya bleeding pada

    penggunaan retarder, karena beton berada dalam keadaan

    cair yang lebih lama

  • Penggunaan

    Pengecoran dalam jumlah besar

    Sliding form work

    Pengecoran pada udara panas, untuk

    memperlambat setting dan memperoleh

    initial kelecakan yang baik

    ready mix concrete plan

  • Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan

    Kelebihan dosis mempengaruhi kekuatan beton

    Waktu pemakaian (pengecoran)

    Pemeliharaan (curing) untuk retak plastis yang

    terjadi akibat pengeringan beton terjadi lebih

    dini, sedangkan pengerasan beton itu sendiri

    belum seluruhnya tercapai

  • SUPERPLASTICIZER ( High Range Water Reducing

    Admixtures)

    Bahan kimia dengan rangkaian molekul yang panjang,

    dapat larut dalam air dan akan mengurangi air dalam

    jumlah yang besar serta akan memperbesar kecelakan

    beton

    Meningkatkan konsistensi campuran beton menjadi

    flow sehingga mudah dicor dan menjadi self-

    compacting dan bebas dari segregasi

    Menghasilkan beton mutu tinggi dibandingkan NWR

  • Aspek yang berpengaruh

    Dosis

    Jenis semen

    Jenis dan gradasi agregat

    Proporsi campuran

    temperatur

  • Beberapa hal yang perlu diketahui

    Kekuatan beton dengan menggunakan SP dapat mereduksi jumlah

    air yang cukup besar, sehingga berfungsi juga sebagai accelerator

    untuk mendapatkan kekuatan awal yang lebih

    Waktu setting yang lebih panjang apabila digunakan berlebihan

    Bila perbandingan FAS tidak dikurangi, maka bahan ini akan

    meningkatkan kelecakan 2 3 kali dibanding beton biasa dan tidak

    dapat digunakan slump loss

    Jika produksi beton tidak dikontrol dengan ketat, akan

    menimbulkan bleeding dan segregasi

  • Penggunaan

    Pengecoran pada bagian yang mempunyai penulangan yang rapat

    Pelat lantai dengan luas permukaan yang besar dan harus

    dikerjakan sekaligus

    Perbaikan kualitas (kombinasi pengurangan air dan peningkatan

    kelecakan)

    Pelepasan acuan yang lebih awal

  • Beberapa hal yang perlu

    diperhatikan

    Untuk mencegah segregasi dan bleeding pada beton dengan

    kelecakan yang tinggi, maka mix desain harus diperhatikan pada

    proporsi agregat halus yang mungkin perlu ditingkatkan sampai

    5%

    Waktu penggunaan

    Waktu cair beton yang diperlukan

    Pemadatan hanya memerlukan sedikit vibrasi, vibrasi yang

    berlebihan akan mengakibatkan bleeding dan segregasi

    Acuan, beton cair menyebabkan tekanan yang lebih besar pada

    acuan, dan perlu diperhatikan masalah kebocoran

  • PENGENDALIAN MUTU

    Pengujian Campuran

    Pengujian untuk Kelecakan (Workability)

    Dengan menggunakan nilai slump untuk setiap pencampuran beton

    Pengujian kuat tekan

    Setiap 10 m3 beton yang dipasok pada setiap hari harus ada 1 set (3 buah ) pengujian kuat tekan untuk setiap jenis mutu beton pada 28 hari

    Pengujian merupakan uji tekan dengan sepasang benda uji silinder diameter 150 mm dan tinggi 300 mm

    Mutu beton yang diterima apabila

    Rata-rata nilai hasil uji kuat tekan dari benda uji > (fc + k.S.r) di mana S = nilai deviasi dan tidak ada satupun benda uji mempunyai nilai < 0,85 fc target k = 1,64 dan r = faktor koreksi untuk jumlah benda uji < 30 buah

  • PENGUJIAN DI LAPANGAN

    Pembuatan Benda Uji

    Pengambilan benda uji yang mewakili

    Menggunakan statistik sesuai dengan standar deviasi

    fc= fcm ( k.S).r

    Penyedia Jasa harus mendapatkan sejumlah hasil pengujian kuat tekan benda uji beton dari pekerjaan beton yang dilaksanakan. Setiap hasil adalah nilai rata-rata dari dua nilai kuat tekan benda uji dalam satu set benda uji (1 set = 3 buah benda uji ), yang selisih nilai antara keduanya 5% untuk satu umur, untuk setiap kuat tekan beton dan untuk setiap jenis komponen struktur yang dicor terpisah pada tiap hari pengecoran.

    ( )1

    1

    2.

    =

    n

    ffS

    n

    mcci

  • Jumlah benda uji

    Untuk pencampuran secara manual, maka pada pekerjaan beton dengan

    jumlah masing-masing mutu beton 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 5 m3 beton pada interval yang kira-kira sama,

    dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil

    pengujian tidak boleh kurang dari empat hasil untuk masing-masing

    umur. Apabila pekerjaan beton mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 10 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai

    harus diperoleh satu hasil uji.

    Untuk pengecoran hasil produksi ready mix, maka pada pekerjaan beton

    dengan jumlah masing-masing mutu 60 m3 harus diperoleh satu hasil uji untuk setiap maksimum 15 m3 beton pada interval yang kira-kira sama,

    dengan minimum satu hasil uji tiap hari. Dalam segala hal jumlah hasil

    pengujian tidak boleh kurang dari empat. Apabila pekerjaan beton

    mencapai jumlah > 60 m3, maka untuk setiap maksimum 20 m3 beton berikutnya setelah jumlah 60 m3 tercapai harus diperoleh satu hasil uji.

  • Persyaratan

    Mutu beton dan mutu pelaksanaan dianggap memenuhi syarat,

    apabila dipenuhi syarat-syarat berikut :

    (1) Tidak boleh lebih dari 5% ada di antara jumlah minimum (20 atau

    30) nilai hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut terjadi kurang dari

    fc atau bk.

    (2) Apabila setelah selesai pengecoran seluruhnya untuk masing-

    masing mutu beton dapat terkumpul jumlah minimum benda uji, maka

    hasil pemeriksaan benda uji berturut-turut harus memenuhi fck (fcm 1,645.S) atau bk (bm 1,645 S)

    (3) Jika benda uji yang terkumpul kurang dari jumlah minimum yang

    telah ditentukan, maka nilai standar deviasi (S) harus ditingkatkan

    dengan faktor modifikasi yang diberikan dalam Tabel 7.1.6.(2)

  • Bila dari hasil perhitungan dengan kuat tekan

    menunjukkan bahwa kapasitas daya dukung struktur

    kurang dari yang disyaratkan, maka apabila

    pengecoran belum selesai, pengecoran harus segera

    dihentikan dan dalam waktu singkat harus diadakan

    pengujian tambahan yang tidak merusak (non-

    destructive) menggunakan alat seperti palu beton

    (rebound hammer) atau pengujian beton inti (core

    drilling) pada daerah yang diragukan berdasarkan

    aturan pengujian yang berlaku.

  • Dalam hal dilakukan pengambilan beton inti, harus diambil

    minimum 3 (tiga) buah benda uji pada tempat-tempat yang tidak

    membahayakan struktur dan atas persetujuan Direksi Pekerjaan.

    Tidak boleh ada satupun dari benda uji beton inti mempunyai

    kekuatan kurang dari 0,75fc. Apabila dari pengujian tidak

    merusak menggunakan alat seperti palu beton diperoleh suatu

    nilai kekuatan tekan beton karakteristik, atau kuat tekan rata-rata

    dari pengujian beton inti yang tidak kurang dari 0,85fc, maka

    bagian konstruksi tersebut dapat dianggap memenuhi syarat dan

    pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali. Dalam hal

    ini, perbedaan umur beton saat pengujian terhadap umur beton

    yang disyaratkan untuk penetapan kuat tekan beton perlu

    diperhitungkan dan dilakukan koreksi dalam menetapkan kuat

    tekan beton yang dihasilkan.

  • Apabila dari hasil pengujian yang ditentukan dalam Pasal 7.1.6.3)

    diperoleh hasil yang tidak memenuhi syarat, maka Penyedia Jasa harus

    mengadakan percobaan beban langsung dengan penuh keahlian. Apabila

    dari percobaan ini diperoleh suatu hasil nilai kekuatan beton yang

    mencapai tidak kurang dari 0,70 fc, maka bagian konstruksi tersebut

    dapat dianggap memenuhi syarat. Tetapi apabila hasilnya tidak mencapai

    nilai tersebut, maka bagian konstruksi yang bersangkutan hanya dapat

    dipertahankan dan pekerjaan yang dihentikan dapat dilanjutkan kembali

    setelah dipenuhi salah satu dari kedua tindakan berikut :

    (1) mengadakan perubahan-perubahan pada rencana semula sehingga

    pengaruh beban pada konstruksi tersebut dapat dikurangin;

    (2) mengadakan perkuatan-perkuatan pada bagian konstruksi tersebut

    dengan cara yang dapat dipertanggung jawabkan;

  • Apabila kedua tindakan di atas tidak dapat dilaksanakan, maka

    dengan perintah dari Direksi Pekerjaan, Penyedia Jasa harus

    segera membongkar beton dari konstruksi tersebut.

  • FAKTOR PENGALI UNTUK JUMLAH BENDA UJI

    Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 20 Untuk Jumlah Hasil Uji Minimum 30

    Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi Jumlah hasil Uji Faktor Modifikasi

    - - 10 1,36- - 11 1,31- - 12 1,27- - 13 1,24- - 14 1,21- - 15 1,18- - 16 1,16- - 17 1,148 1,37 18 1,129 1,29 19 1,1110 1,23 20 1,0911 1,19 21 1,0812 1,15 22 1,0713 1,12 23 1,0614 1,10 24 1,0515 1,07 25 1,0416 1,06 26 1,0317 1,04 27 1,0218 1,03 28 1,0219 1,01 29 1,0120 1 30 1

  • JUMLAH SAMPEL

    3 mn =

  • AKIBAT KESALAHAN PADA PELAKSANAAN BETON

    SEGREGASI

    BLEEDING

    RETAK

    KEROPOS

  • SEGREGASI

    Adalah pemisahan agregat kasar dari adukannya

    Penyebab segregasi adalah:

    Pembatasan slump yang terlalu rendah

    Gradasi yang kurang memadai

    Berat jenis agregat kasar terlalu tinggi dibandingkan dengan

    agregat halus

    Jumlah agregat halus terlalu sedikit

    Tinggi jatuh pengecoran terlalu tinggi

    Penggunaan alat penggetar yang terlampau lama

    Penggunaan bahan admixture yang salah

  • BLEEDING

    ADALAH BENTUK LAIN DARI SEGREGASI, DIMANA PARTIKEL AGREGAT

    KASAR TURUN KE BAWAH KARENA KETIDAK MAMPUAN MENGIKAT

    CAMPURAN AIR DARI ADUKAN MORTAR, SEHINGGA AIR KELUAR KE

    ATAS PERMUKAAN BETON

    SEBAB-SEBAB BLEEDING :

    Campuran beton terlalu basah

    Temperatur terlalu tinggi pada saat pengecoran

    Rancangan campuran beeton (design mix) kurang baik

    Adanya penambahan air pada saat pengecoran berlangsung

  • 7.3. BAJA TULANGAN

  • Umum

    Uraian

    Pekerjaan ini harus mencakup

    pengadaan dan pemasangan baja

    tulangan sesuai dengan Spesifikasi dan

    Gambar, atau sebagaimana yang

    diperintahkan oleh Direksi Pekerjaan.

  • Persyaratan

    SNI 07 2052 2002

    Baja Tulangan Beton

    SNI 07-6401-2000

    Spesifikasi Kawat Baja dengan Proses Canay Dingin untuk Tulangan Beton.

    SNI 03-6812-2002

    SpesifikasiAnyaman Kawat Baja Polos yang Dilas untuk Tulangan Beton.

    SNI 03-6816-2002

    Tata Cara Pendetailan Penulangan Beton.

    AASHTO M31M - 90

    Deformed and Plain Billet-Steel Bar for Concrete Rein-forcement.

    AWS D 2.0

    Standards Specifications for Welded Highway and Railway Bridges.

  • Ukuran Batang Tulangan yang akan diselimuti (mm)

    Tebal Selimut BetonMinimum (cm)

    Batang 16 mm dan lebih kecil 3,5

    Batang 19 mm dan 22 mm 5,0

    Batang 25 mm dan lebih besar 6,0

    Tabel 7.3.1.(1) Tebal Selimut Beton Minimum dari Baja Tulangan untuk Beton Yang Tidak Terekspos Tetapi Mudah Dicapai

  • Mutu SebutanTegangan Leleh Karakteristik atau

    Tegangan Karakteristik yang memberikan regangan tetap 0,2 (kg/cm2)

    U24 Baja Lunak 2.400U32 Baja Sedang 3.200U39 Baja Keras 3.900U48 Baja Keras 4.800

    Tabel 7.3.2.(1) Tegangan Leleh Karakteristik Baja Tulangan

  • 7.4. BAJA STRUKTUR

  • Umum

    Uraian

    Mencakup pekerjaan struktur baja komposit

    Pelaksanaan struktur baja baru, pelebaran dan perbaikan struktur

    Penyediaan, fabrikasi, pemasangan, galvanisasi dan pengecatan

    Baja termasuk baut sambung, paku keling, pengelasan dll

  • Persyaratan

    Standar rujukan

    SNI, AASHTO, ASTM, AWS

    Pekerjaan seksi lain yang berkaitan

    Beton, baja tulangan, siar muai, landasan

    Toleransi

    Persyaratan bahan

    Persyaratan kerja

  • Toleransi

    Diameter lubang Lubang pada elemen utama + 1,2 mm dan 0,4 mm

    Lubang pada elemen sekunder + 1,8 mm dan -0,4 mm

    Alinyemen lubang Elemen utama (di bengkel) 0,4 mm

    Elemen sekunder di lapangan 0,6 mm

    Gelagar Camber 0,2 mm per meter panjang balok atau 6 mm

    Penyimpangan lateral as ke as landasan 0,1 mm

    Penyimpangan lateral web dan as flens max 3 mm

    Batang sambungan geser Penyimpangan max terhadap garis lurus terhadap flens ke segala arah

    panjang/1000 atau 3mm

    Permukaan yang dikerjakan dengan mesin Penyimpangan bidang kontak 0,25 mm

  • Persyaratan Bahan

    Penyimpanan Harus dilindungi terhadap korosi dan bersih

    Baja struktur Sesuai dengan design mutunya

    Baut, mur dan ring Sesuai ASTM A 307, grade A

    Mengunakan baja mutu tinggi

    Komposisi kimia sesuai ketentuan

    Paku penghubung geser yang dilas Sesuqi ketentuan

    Bahan untuk pengelasan

    sertifikat

  • Sifat Mekanis Baja Struktural

    Jenis Baja Tegangan putus minimum fu(MPa)

    Tegangan leleh minimum fu(MPa)

    Peregangan minimum

    (%)

    Bj 34

    Bj 37

    Bj 41

    Bj 50

    Bj 55

    340

    370

    410

    500

    550

    210

    240

    250

    290

    410

    22

    20

    18

    16

    13

  • Gaya Tarik Baut Minimum

    Diameter nominal baut (mm) Gaya tarik minimum (kN)

    16

    20

    24

    30

    36

    95

    145

    210

    335

    490

  • Sertifikat

    Semua bahan baku yang dipasok harus bersertifikat

    Sertifikat menyatakan bahwa bahan yang diproduksi sesuai dengan formula standar dan memenuhi semua ketentuan dalam pengendalian mutu

    Sertifikat menunjukkan hasil pengujian sifat-sifat fisik bahan baku, tanpa adanya tambahan biaya

    Ketentuan tersebut berlaku untuk semua produk baja rol, baut, bahan dan pembuatan galvanis serta galvanisasi

  • Persyaratan Kerja

    Pengajuan kesiapan kerja Laporan pengujian pabrik tentang kadar bahan

    kimia dan pengujian fisik untuk setiap mutu baja dari instansi yang berwenang dan terakreditasi

    Menyerahkan 3 salinan gambar kerja rinci

    Menyerahkan program dan metode pelaksanaan

    Adanya usulan peninjauan bengkel kerja, pengiriman, pemasangan, pengaku sementara untuk pemasangan gelagar sementara, detail sambungan, penghubung

    Usulan pengalihan lalu lintas pada atau diluar jembatan lama

    Memberitahu direksi pekerjaan minimal 24 jam sebelum pembongkaran struktur lama atau pemasangan struktur baru.

  • Pelaksanaan

    Fabrikasi Umum

    Pemotongan

    Lubang untuk baut Baut tidak terbenam

    Baut pas dan silinder

    Baut geser mutu tinggi

    Pengaku

    Sambungan dengan baut standar

    Baut geser mutu tinggi Umum

    Penyelesaian permukaan bidang kontak

    Baut tarik

    Pengelasan

    Pengecatan dan galvanisasi

    pengangkutan

    Pemasangan jembatan baja Umum

    Tahap pekerjaan

    Pengaturan lalu lintas

    Peralatan dan perancah

    Perakitan pekerjaan baja Yang disediakan oleh penyedia

    jasa

    Yang disediakan oleh pemilik

    Komponen struktur baja

    Komponen yang disediakan pemilik

    Peluncuran

    Kantilever

    perancah

    Pemeriksaan, pengumpulan, pengangkutan dan pengiriman

  • BAUT GESER MUTU TINGGI

    Sudut kemiringan permukaan bidang kontak dengan

    kepala baut dan mur < 1:20 terhadap bidang tegak

    lurus sumbu baut

    Alat pengencang (torsi momen) harus dikalibrasi

    sebelum digunakan

    Kekencangan alat pengencang disesuaikan dengan

    dimensi baut (diameter baut), dan mutunya.

  • PENGANGKUTAN & PERAKITAN

    PENGANGKUTAN

    Pastikan semua elemen ada kode

    Pastikan jumlah komponen sudah sesuai dengan gambar

    Pastikan cara pengangkutan

    PERAKITAN

    Pastikan manual perakitan

    Pastikan jumlah komponen sesuai

    Pastikan jumlah baut sesuai

  • Pemasangan jembatan baja

    Umum

    Tahap pekerjaan

    Pengaturan lalu lintas

    Peralatan dan perancah

    Perakitan jembatan baja

    Komponen struktur baja

    Pemeriksaan, pengumpulan, pengangkutan dan

    pengiriman bahan jembatan

  • Penyelesaian rangka baja

    Pastikan sistem pemasangan perancah atau kantilever

    Pastikan camber setelah semua komponen terpasang sesuai dengan manual ?

    Pastikan semua sambungan telah dikencangkan dengan kekencangan 100%

    Pastikan tulangan untuk lantai tersedia

    Pastikan mutu beton terpasang harus K-350

    Pastikan jenis expansion joint sesuai

    Pastikan jenis lapisan permukaan menggunakan sesuai spesifikasi

  • Pengendalian Mutu

    Penerimaan bahan

    Pengendalian mutu

    Penanganan dan penyimpanan

    Perbaikan terhadap komponen jembatan yang tidak memenuhi ketentuan

    Penggantian komponen yang hilang atau rusak berat

    Perbaikan komponen yang agak rusak Pelurusan bahan yang agak bengkok

    Perbaikan hasil pengelasan yang retak

    Perbaikan lapisan permukaan yang rusak

  • Pemeliharaan komponen jembatan yang telah diterima

    Pemasokan bahan lantai kayu

    Pengendalian mutu pelaksanaan struktur baja Pekerjaan sipil

    Penentuan titik pengukuran dan pekerjaan sementara

    Pemasangan landasan

    Perakitan komponen baja

    Prosedur pemasangan

    Pengendalian Mutu

  • PENGENDALIAN MUTU

    Sambungan baut Cek kekuatan baut

    Cek dimensi baut

    Cek kuat tarik baut

    Ring (washer) Jenis washer, kekuatannya serta dimensi

    Ulir Panjang ulir dibandingkan dengan ukuran pelat yang akan

    disambung

    Kekencangan Sesuaikan dengan jenis, mutu serta dimensi baut

  • Pengukuran dan Pembayaran

    Pengukuran Cara pengukuran berdasarkan jumlah kilogram pekerjaan yang

    diterima dengan berat volume 7.850 kg/m3

    Berat bahan yang dihitung adalah berat nominal seluruh pekerjaan baja

    Pengecatan, pelindung lainnya tidak dibayar

    Pengukuran matrial yang disediakan oleh pemilik pemasangan berdasarkan berat total rangka baja yang akan dipasang.

    Rangka pemberat, pembantu tidak dimasukkan dalam berat volume yang dipasang

    Pengangkutan dan pengiriman, berdasarkan berat total yang diangkut, termasuk rangka pembantu yang harus dikembalikan ke depot peralatan yang disyaratkan

    Pemasokan komponen pengganti

    Perbaikan komponen yang rusak

    Lantai kayu jembatan

  • Start

    Cek7

    PengecatanGalvanis

    Pengangkutan danpenanganan

    PemasanganDi lapangan

    Cek12

    Perbaikan \pekerjaan

    Pengukuranpekerjaan

    Persetujuan

    Pembayaran

    Terbitkan gambar detail rencana

    Serahkan sebelumPekerjaan dimulai

    Cek3-6

    Fabrikasi - 7

    Percobaan Pemasangan di bengkel - 8

    No

    No

  • 7.11. SIAR MUAI

  • SIAR MUAI

    (Expansion joint)

    Sambungan siar muai

    Tergantung pada jenis pergerakan struktur

    Dapat menahan perubahan temperatur

    Tanah terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan beban dinamis

    kendaraan, nyaman

    Jenis sambuangan siar muai

    Sambungan siar muai terbuka

    Berbentuk pelat, baja siku, baja bergerigi

    Tahan terhadap karat/terlindung terhadap korosi

    Sambungan dengan baja dan baut angkur

    Sambungan siar muai tertutup

    Terbuat dari bahan neoprene, aspal karet

    Tahan terhadap cuaca, fleksibel, dapat menahan nenahan dinamis,

    nyaman

  • Bahan

    Rubberized bitumen binder

    Campuran bitumen, polymer, filler dan surface active agent

    Single size agregat

    Dengan kekerasan setara dengan basalt, gristone, gabbro atau kelompok

    granit

    Bersih, berbentuk kubus (cubical) ukuran 14 mm-20 mm

    Tahan terhadap termperatur sampai 150 derajat Celcius

    Pelat baja

    Dapat menahan dampak pemuaian akibat panas pada saat pelaksanaan

    Tebal dan lebar sesuai dengan ukuran celah sambungan

    Angkur

    Ketebalan tergantung pada lebar celah sambungan dan besarnya

    pergerakan dan minimum tebal 75 mm dan lebar 40 cm

    SIAR MUAI

    jenis asphaltic plug

  • Mortar

    Epoxy resin mortar dengan flexural strength 5 MPa

    Diberi CFRP untuk menahan geser

    Joint sealant rubber

    Mempunyai elongation > 300%

    Aging test dengan variasi tensile strength 20%

    Hardness < 10 Hs

    Hubungan antara rubber dengan mortar dengan perekat yang

    mempunyai elongation > 100% dan tensile strength > 5MPa

    Bahan dasar sambungan

    Joint priming compound sesuai spesifikasi pabrik

    SIAR MUAI

    jenis penutup karet neoprene

  • Sambungan Siar Muai Tipe Khusus

    Untuk jenis pergerakan struktur yang cukup

    besar

    Bahan tergantung pada

    Pergerakan struktur

    Ukuran celah sambungan

    Tingkat kepentingan struktur

  • 7.12. LANDASAN JEMBATAN

  • LANDASAN

    Pergerakan jembatan pada umumnya diakibatkan oleh:

    Muai dan susut yang disebabkan oleh temperatur

    Lendutan akibat beban

    Pergerakan tanah

    Gaya sentrifugal, longitudinal akibat kendaraan

    Kombinasi semua gaya tersebut di atas

    Untuk menahan pergerakan tersebut diperlukan landasan yang

    bersifat :

    Awet

    Mudah pemeliharaan

    Mudah pemasangan/penggantian

    Murah

  • LANDASAN

    Landasan adalah sistem keseluruhan dari suatu bagian jembatan

    yang meneruskan gaya, meredam getaran dari bangunan atas ke

    bangunan bawah

    Landasan terdiri atas bantalan (karet, logam lain-lain), dudukan

    bantalan (adukan mortar atau lain-lain)

    Bantalan adalah bagian struktur dari landasan yang meredam

    getaran dan menyalurkan beban dari bangunan atas ke bangunan

    bawah

    Bantalan dapat terbuat dari bahan karet (alam atau sintetis),

    logam, bahan lainnya

    Jenis bantalan bermacam-macam sesuai dengan keperluannya

    (jenis sendi, rol, pot atau lainnya)

  • BANTALAN KARET

    JENIS BAHAN

    Karet alam

    Karet sintetis

    Campuran karet alam dan sintetis

    KERUSAKAN

    Penggunaan bahan aditif dan filler yang berlebihan dalam bahan

    karet

    Komposisi kimia, reaksi kimia >> retak, permukaan

    menggelembung, hilangnya elastisitas

    Pengaruh ozone

  • BAHAN BANTALAN KARET

    Bahan harus cukup keras yaitu mempunyai hardness 55 5 duro

    Untuk bantalan karet dengan ketebalan > 1, menggunakan laminasi antara pelat baja dengan karet

    Perlu uji kelekatan (geser) antara pelat baja dengan karet

    Perlu aging test bahan karet sesuai ASTM 573, dimana pemuluran sampai putus 50%, perubahan kuat tarik max 15%, kekerasan max 10 Hs.

    Bahan polymer dalam campuran karet tidak boleh lebih dari 60% terhadap volume total bantalan

    Tebal pelat baja minimum adalah 1/16

    Ujung-ujung pelat baja tertanam tidak tajam

  • Sifat Material ASTM Standard

    Persyaratan Pengujian Polyisoprene (Natural Rubber) Polychloroprene (Neoprene) Satuan

    50 Duro 60 Duro 70 Duro 50 Duro 60 Duro 70 Duro

    Sifat fisik D 2240

    D 412

    Hardness

    Tensile Strength minimum

    Pemuluran minimum

    50 515,5

    450

    60 515,5

    400

    70 515,5

    300

    50 515,5

    400

    60 515,5

    350

    70 515,5

    300

    Shore A points

    Mpa

    Percent

    Ketahanan

    terhadap panas

    D 573

    Pada

    temperatur

    yang disyaratkan

    Temperatur yang disyaratkan

    Aging time

    Perubahan max dalam derometer hardness)

    Perubahan max dalam tensile strength

    Perubahan mad dalam pemuluran ultimit

    70

    168

    + 10

    - 25

    - 25

    70

    168

    + 10

    - 25

    - 25

    70

    168

    + 10

    - 25

    - 25

    100

    70

    + 15

    - 15

    - 40

    100

    70

    + 15

    - 15

    - 40

    100

    70

    + 15

    - 15

    - 40

    0 C

    Jam

    Shore A points

    Percent

    Percent

    Pengaturan

    terhadap tekan

    D 395

    Method B pada

    temperatur

    yang disyaratakan

    Temperatur yang dusyaratkan

    Perubahan max diizinkan (setelah 22 jam)

    70

    25

    70

    25

    70

    25

    100

    35

    100

    35

    100

    35

    0 C

    Percent

    Kerapuhan

    pada

    temperatur rendah

    D 746

    Prosedur B

    Grade 0 & 2 tanpa pengujian

    Pengujian grade 3 pada 40 0C

    Pengujian grade 4 pada - 48 0C

    Pengujian grade 5 pada - 57 0C

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Memenuhi

    Memenuhi

    memenuhi

    Ketahanan

    terhadap ozone

    D 1149 Konsentrasi ozone

    Lamanya pengujian

    Pengujian regangan 20% pada

    37,7 0C 1 0C. menggunakan prosedur A pada D 518

    25

    48

    Tidak retak

    25

    48

    Tidak retak

    25

    48

    Tidak retak

    100

    100

    Tidak retak

    100

    100

    Tidak retak

    100

    100

    Tidak retak

    MPa

    Jam

    Kelekatan D 429, B Kelekatan pada saat vulkanisir, lba per inch (kg/m)

    40

    (714)

    40

    (714)

    40

    (714)

    40

    (714)

    40

    (714)

    40

    (714)

  • PENGUJIAN BANTALAN KARET

    Dilaksanakan oleh laboratorium terakreditasi atau diakui

    Pengujian overload dilakukan untuk semua bantalan karet

    Pengujian geser dilaksanakan terhadap 10% dari bantalan karet

    yang diuji

    Bahan harus diuji untuk mengetahui komposisi, hardness,

    pelapukan dll.

    Mutu bantalan harus:

    Secara visual tidak boleh ada yang cacat (benjol, gelembung,

    sobek)

    Sesuai dengan spesifikasi dan desain

  • Terima Kasih