Spesifikasi IPAM.pdf

157
Spesifikasi Pekerjaan IPAM VI - 1 BAGIAN III SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODE KERJA Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan & pemasangan berdasarkan jenis pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan: 1). Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri. 2). Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional. 3). Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan. 4). Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan. 5). Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan. 6). Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan. 7). harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk. 8). Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang diinginkan. 9). Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran. A. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM A.1. Pendahuluan Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi, yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai. A.2. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada gambar-gambar rencana terlampir. A.3. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas (form rencana anggaran biaya).

Transcript of Spesifikasi IPAM.pdf

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 1

    BAGIAN III

    SPESIFIKASI TEKNIS DAN METODE KERJA

    Spesifikasi teknis disusun oleh panitia pengadaan & pemasangan berdasarkan jenis

    pekerjaan yang akan dilelangkan dengan ketentuan:

    1). Tidak mengarah kepada merk/produk tertentu, tidak menutup kemungkinan digunakannya produksi dalam negeri.

    2). Semaksimal mungkin diupayakan menggunakan standar nasional. 3). Metoda pelaksanaan harus logis, realistik dan dapat dilaksanakan. 4). Jadwal waktu pelaksanaan harus sesuai dengan metoda pelaksanaan. 5). Harus mencantumkan macam, jenis, kapasitas dan jumlah peralatan utama

    minimal yang diperlukan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    6). Harus mencantumkan syarat-syarat bahan yang dipergunakan dalam pelaksanaan pekerjaan.

    7). harus mencantumkan syarat-syarat pengujian bahan dan hasil produk. 8). Harus mencantumkan kriteria kinerja produk (output Performance) yang

    diinginkan.

    9). Harus mencantumkan tata cara pengukuran dan tata cara pembayaran.

    A. SPESIFIKASI TEKNIS UMUM A.1. Pendahuluan

    Spesifikasi teknis ini merupakan ketentuan yang harus dibaca bersama-sama

    dengan gambar-gambar yang keduanya menguraikan pekerjaan yang harus

    dilaksanakan. Istilah pekerjaan mencakup suplai dan instalasi seluruh

    peralatan dan material yang harus dipadukan dalam konstruksi-konstruksi,

    yang diperlukan menurut dokumen-dokumen kontrak, serta semua tenaga

    kerja yang dibutuhkan untuk memasang dan menjalankan peralatan dan

    material tersebut. Spesifikasi untuk pekerjaan yang harus dilaksanakan dan

    material yang harus disepakati, harus diterapkan baik pada bagian dimana

    spesifikasi tersebut ditemukan maupun bagian-bagian lain dari pekerjaan

    dimana pekerjaan atau material tersebut dijumpai.

    A.2. Lokasi Pekerjaan Lokasi pekerjaan akan ditunjukkan oleh direksi dan dapat dilihat pada

    gambar-gambar rencana terlampir.

    A.3. Ruang Lingkup Pekerjaan Ruang lingkup pekerjaan sesuai dengan yang setara pada daftar kuantitas

    (form rencana anggaran biaya).

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 2

    A.4. Perijinan Setelah penyedia barang/jasa ditunjuk, bila pekerjaan ini memerlukan ijin

    dari instansi lain yang berwenang, maka penyedia barang/jasa yang

    bersangkutan harus menyelesaikan perijinan tersebut. Direksi, dalam batas-

    batas kewenangannya, akan membantu untuk menyiapkan surat-surat

    resminya, tetapi segala biaya yang diperlukan untuk perijinan tersebut

    merupakan tanggung jawab penyedia barang/jasa.

    Pekerjaan di lapangan tidak diperkenankan dimulai apabila perijinan yang

    diperlukan belum diperoleh.

    Apabila pada saat melaksanakan pekerjaan terdapat suatu bangunan atau

    material yang menghalangi pekerjaan, jika harus membongkar

    bangunan/material tersebut akan memerlukan perijinan dan biaya tambahan,

    maka hal tersebut terlebih dahulu harus didiskusikan dengan direksi untuk

    mencari jalan keluarnya.

    A.5. Pekerjaan-Pekerjaan Sementara Jalan masuk ke lokasi, termasuk pada sarana perlengkapan lain seperti

    jembatan darurat dan sebagainya, yang bersifat sementara harus disiapkan

    oleh penyedia barang/jasa. Jika diperlukan jembatan-jembatan darurat, maka

    penyedia barang/jasa harus merencanakannya dengan lebar minimal 3,50

    meter dari kayu yang cukup kuat untuk menahan muatan gandar 5 ton, atau

    dengan perencanaan yang disetujui oleh pihak direksi. Penyedia barang/jasa

    wajib memelihara sarana tersebut dan semua biaya yang dikeluarkan untuk

    pemeliharaan tersebut kalau tidak dipergunakan lagi harus dibongkar,

    dirapihkan kembali seperti keadaan semula atau seperti yang disyaratkan

    oleh direksi.

    Penyedia barang/jasa harus membuat saluran-saluran untuk pembuangan

    semua air bekas dan sisa buangan dari pekerjaan-pekerjaan, termasuk

    pekerjaan sementara, yang ditimbulkan dimana saja. Cara pembuangan harus

    tidak merusak lingkungan setempat dan tidak mengganggu pihak-pihak yang

    mempunyai kepentingan terhadap tanah atau saluran/anak sungai dimana air

    bekas dan sisa buangan akan dibuang.

    A.6. Penyediaan Air, Tenaga Listrik dan Lampu Penerangan

    Alat yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan harus disediakan oleh

    penyedia barang/jasa, termasuk peyediaan peralatan dan perpipaan

    sementara untuk mengangkut air ke lokasi pekerjaan, sehingga tidak akan

    mempengaruhi kelancaran pekerjaan. Biaya untuk keperluan tersebut

    menjadi tanggung jawab penyedia barang/jasa. Kualitas air yang

    diisyaratkan ditentukan pada bagian lain dari spesifikasi teknis ini.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 3

    Tenaga listrik yang diperlukan bagi pelaksanaan pekerjaan harus disediakan

    sendiri oleh penyedia barang/jasa dengan jenis dan kapasitas yang sesuai

    dengan pekerjaan yang akan dilaksanakan dan harus ada persetujuan dari

    direksi. Penyediaan tenaga listrik tersebut termasuk pula kabel-kabel, alat-

    alat pengukur serta fasilitas pengaman yang diperlukan dan lampu-lampu

    penerangan untuk menjamin lancarnya pelaksanaan pekerjaan.

    A.7. Gambar-Gambar Kerja

    Gambar-gambar rencana untuk pekerjaan ini akan diberikan kepada

    penyedia barang/jasa dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari

    dokumen kontrak. Gambar-gambar tersebut adalah gambar-gambar yang

    paling akhir setelah diadakan perubahan-perubahan dan merupakan patokan

    bagi pelaksanaan pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib melaksanakan

    pekerjaan sesuai dengan gambar atau perbedaan ketentuan antar gambar

    rencana dan spesifikasi yang berhubungan dengan hal tersebut.

    Tidak dibenarkan untuk menarik keuntungan dari kesalahan-kesalahan,

    kekurangan-kekurangan pada gambar atau perbedaan ketentuan antar

    gambar rencana dan spesifikasi teknis. Apabila ternyata terdapat kesalahan,

    kekurangan, perbedaan dan hal-hal lain yang meragukan, penyedia

    barang/jasa harus mengajukannya kepada direksi secara tertulis, dan direksi

    akan mengoreksi atau menjelaskan gambar-gambar tersebut untuk

    kelengkapan yang telah disebutkan dalam spesifikasi teknis. Koreksi akibat

    penyimpangan keadaan lapangan terhadap gambar rencana akan ditentukan

    oleh direksi dan disampaikan secara tertulis kepada penyedia barang/jasa.

    Paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum pelaksanaan pekerjaan, penyedia

    barang/jasa harus menyerahkan gambar kerja (shop drawing) kepada pihak

    direksi sebanyak 3 (tiga) rangkap, termasuk perhitungan-perhitungan yang

    berhubungan dengan gambar tersebut.

    Gambar kerja untuk semua pekerjaan harus senantiasa disimpan di lapangan.

    Gambar-gambar tersebut harus berada dalam kondisi baik, dapat dibaca dan

    merupakan hasil revisi terkahir. Penyedia barang/jasa juga harus menyiapkan

    gambar-gambar yang menunjukan perbedaan antara gambar rencana dan

    gambar kerja. Semua biaya untuk itu menjadi tanggung jawab penyedia

    barang/jasa.

    A.8. Ukuran-ukuran Ukuran-ukuran yang tertera pada gambar adalah ukuran sebenarnya dan

    gambar tersebut adalah gambar berskala. Jika terdapat perbedaaan antara

    ukuran dan gambarnya, maka penyedia barang/jasa harus segera meminta

    pertimbangan dari para ahli untuk menetapkan mana yang benar.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 4

    A.9. Peralatan Semua peralatan yang diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini harus

    disediakan oleh penyedia barang/jasa. Sebelum suatu tahapan pekerjaan

    dimulai, penyedia barang/jasa harus mempersiapkan seluruh peralatan yang

    dibutuhkan untuk pelaksanaan tahap pekerjaan tersebut. Penyediaan

    peralatan di tempat pekerjaan, dan persiapan peralatan pekerjaan harus

    terlebih dahulu mendapat penelitian dan persetujuan dari direksi.

    Tanpa persetujuan direksi, penyedia barang/jasa tidak diperbolehkan untuk

    memindahkan peralatan yang diperlukan dari lokasi pekerjaan.

    Kerusakan yang timbul pada sebagian atau keseluruhan peralatan yang akan

    mengganggu kelancaran pelaksanaan pekerjaan harus segera diperbaiki atau

    diganti hingga direksi menganggap pekerjaan dapat dimulai.

    A.10. Penyediaan Material Penyedia barang/jasa harus menyediakan sendiri semua material seperti yang

    disebutkan dalam daftar kuantitas (daftar rencana anggaran biaya) kecuali

    ditentukan lain di dalam dokumen kontrak.

    Untuk material-material yang disediakan oleh direksi, penyedia barang/jasa

    harus mengusahakan transportasi dari gudang yang ditentukan ke lokasi

    pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus memeriksa dahulu material-material

    tersebut dan harus bertanggung jawab atas pengangkutan sampai di lokasi

    pekerjaan. Penyedia barang/jasa harus mengganti material yang rusak atau

    kurang akibat oleh cara pengangkutan yang salah atau hilang akibat kelalaian

    penyedia barang/jasa.

    Semua peralatan dan material yang disediakan dan pekerjaan yang

    dilaksanakan harus sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan dalam

    dokumen kotrak. Nama produsen material dan peralatan yang digunakan,

    termasuk cara kerja, kemampuan, laporan pengujian dan informasi penting

    lainnya mengenai hal ini harus disediakan bila diminta untuk

    dipertimbangkan oleh direksi. Bila menurut pendapat direksi hal-hal tersebut

    tidak memuaskan atau tidak sesuai dengan spesifikasi teknis yang ditentukan

    dalam dokumen kontrak, maka harus diganti oleh penyedia barang/jasa tanpa

    biaya tambahan.

    Semua peralatan dan material harus disuplai dengan urutan dan waktu

    sedemikian rupa sehingga dapat menjamin kelancaran pelaksanaan pekerjaan

    dengan memperhitungkan jadwal untuk pekerjaan lainnya.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 5

    A.11. Contoh-Contoh Material

    Contoh-contoh material harus segera ditentukan dan diambil dengan cara

    pengambilan contoh menurut Acuan Normatif yang disetujui direksi.

    Contoh-contoh harus menggambarkan secara nyata kualitas material yang

    akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

    Contoh-contoh yang telah disetujui direksi harus disimpan terpisah dan tidak

    tercampur atau terkotori yang dapat mengurangi kualitas material tersebut.

    Penawaran penyedia barang/jasa harus sudah termasuk biaya yang

    diperlukan untuk pengujian material.

    Jika dalam spesifikasi teknis ini tidak disebutkan harus menggunakan

    material-material dari jenis atau merk tertentu, maka penyedia barang/jasa

    harus meminta petunjuk direksi untuk menentukan jenis atau merk material

    yang baik dan dapat diperbolehkan untuk digunakan dalam pelaksanaan

    pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan produk atau

    merk material yang baik dan diperbolehkan untuk digunakan dalam

    pelaksanaan pekerjaan ini. Penyedia barang/jasa dapat mengganti dengan

    produk atau merk lain yang sekurang-kurangnya mempunyai kualitas yang

    sama dengan kualitas yang ditentukan oleh direksi.

    A.12. Perlindungan Terhadap Cuaca Penyedia barang/jasa dengan tanggungan sendiri dan dengan persetujuan

    direksi terlebih dahulu harus mengusahakan langkah-langkah dan peralatan

    yang diperlukan untuk melindungi pekerjaan dan bahan-bahan serta

    peralatan yang digunakan agar tidak rusak atau berkurang mutunya karena

    pengaruh cuaca.

    A.13. Pematokan Penyedia barang/jasa harus mengerjakan pematokan untuk menentukan

    kedudukan dan peil bangunan sesuai dengan gambar rencana. Pekerjaan ini

    seluruhnya harus mendapat persetujuan direksi terlebih dahulu sebelum

    memulai pekerjaan selanjutnya. Direksi dapat melakukan revisi pemasangan

    patok tersebut bila dipandang perlu. Penyedia barang/jasa harus mengerjakan

    revisi tersebut sesuai dengan petunjuk direksi.

    Sebelum memulai pekerjaan pemasangan patok, penyedia barang/jasa harus

    memberitahukan kepada direksi sekurang-kurangnya 2 (dua) hari

    sebelumnya, sehingga direksi dapat mempersiapkan segala sesuatu yang

    diperlukan untuk melakukan pengawasan.

    Pekerjaan pematokan yang telah selesai, diukur oleh penyedia barang/jasa

    untuk mendapat persetujuan direksi. Hanya hasil pengukuran yang telah

    disetujui direksi yang dapat digunakan sebagai dasar untuk pembayaran

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 6

    pekerjaan. Penyedia barang/jasa wajib menyediakan alat-alat ukur dengan

    perlengkapannya, juru ukur serta pekerjaan lain yang diperlukan oleh direksi

    untuk melakukan pemeriksaan untuk melakukan pemeriksaan/pengujian

    hasil pengukuran.

    Semua tanda-tanda dilapangan yang diberikan oleh direksi atau dipasang

    sendiri oleh penyedia barang/jasa harus tetap dipelihara dan dijaga dengan

    baik oleh penyedia barang/jasa. Apabila ada yang rusak harus segera diganti

    dengan yang baru dan meminta kembali persetujuan dari direksi. Bila

    terdapat penyimpangan dari gambar rencana, penyedia barang/jasa harus

    mengajukan 3 (tiga) rangkap gambar penampang dari daerah yang dipatok

    tersebut. Direksi akan membubuhkan tanda tangan persetujuan dari

    pendapat/revisi pada satu copy gambar tersebut dan mengembalikannya

    kepada penyedia barang/jasa. Setelah diperbaiki, penyedia barang/jasa harus

    mengajukan kembali gambar hasil revisinya. Gambar-gambar tersebut harus

    dibuat pada kertas kalkir agar memungkinkan untuk diproduksi. Semua

    gambar-gambar yang telah disetujui harus diserahkan kepada direksi dalam

    kalkir asli dan 2 (dua) copy hasil reproduksinya. Ukuran dan huruf yang

    digunakan pada gambar tersebut harus sesuai dengan ketentuan direksi.

    A.14. Rambu-rambu Di tempat-tempat yang dipandang perlu, penyedia barang/jasa harus

    menyediakan rambu-rambu untuk keperluan kelancaran lalu lintas. Tanda-

    tanda tersebut harus cukup jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

    Apabila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan dengan lalu lintas

    padat, penyedia barang/jasa harus melaksanakan pekerjaan secara bertahap

    atau apabila dipandang perlu dilaksanakan pada malam hari. Segala biaya

    untuk keperluan tersebut harus sudah termasuk di dalam penawaran

    penyedia barang/jasa.

    A.15. Program Kerja Penyedia barang/jasa harus menyiapkan rencana kerja secara detail dan

    harus diserahkan kepada direksi paling lambat 7 (tujuh) hari sebelum

    pelaksanaan suatu tahapan pekerjaan dimulai.

    Rencana kerja tersebut harus mencakup :

    Usulan waktu untuk pengadaan, pembuatan dan suplai berbagai bagian pekerjaan.

    Usulan waktu untuk pengadaan dan pengangkutan bagian-bagian lain ke lapangan.

    Usulan waktu dimulainya serta rencana selesainya setiap bagian pekerjaan dan/atau pemasangan berbagai bagian pekerjaan termasuk

    pengujiannya.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 7

    Usulan jumlah jam kerja bagi tenaga-tenaga yang disediakan oleh penyedia barang/jasa.

    Jumlah tenaga kerja yang dipakai pada setiap tahapan pekerjaan dengan disertai latar belakang pendidikan, pengalaman serta penugasannya.

    Jenis serta jumlah mesin-mesin dan peralatan yang akan dipakai pada pelaksanaan pekerjaan.

    Cara pelaksanaan pekerjaan. Program kerja tersebut antara lain dituangkan dalam bentuk Kurva-S beserta

    lampiran penjelasan.

    A.16. Pemberitahuan Untuk memulai Pekerjaan Penyedia barang/jasa diharuskan untuk memberikan penjelasan tertulis

    selengkapnya apabila direksi memerlukan penjelasan tentang tempat-tempat

    asal mula material yang didatangkan untuk suatu tahap pekerjaan sebelum

    mulai pelaksanaan tahapan tersebut. Dalam keadaan apapun, penyedia

    barang/jasa tidak dibenarkan untuk memulai pekerjaan yang sifatnya

    permanen tanpa mendapat persetujuan terlebih dahulu dari direksi.

    Pemberitahuan yang jelas dan lengkap harus terlebih dahulu disampaikan

    kepada direksi sebelum memulai pekerjaan, agar direksi mempunyai waktu

    yang cukup untuk mempertimbangkan persetujuannya.

    Pelaksanaan pekerjaan-pekerjaan yang menurut direksi penting, harus

    dihadiri dan diawasi langsung oleh direksi atau wakilnya. Pemberitahuan

    tentang akan dilaksanakannya pekerjaan-pekerjaan tersebut harus sudah

    diterima oleh direksi selambat-lambatnya 2 (dua) hari sebelum pekerjaan

    dilaksanakan.

    A.17. Rapat-Rapat Apabila dipandang perlu, direksi dan/atau penyedia barang/jasa dapat

    mengadakan rapat-rapat dengan mengundang penyedia barang/jasa dan

    konsultan serta pihak-pihak tertentu yang berkaitan dengan pembahasan dan

    permasalahan pelaksanaan pekerjaan. Semua hasil/risalah rapat merupakan

    ketentuan yang bersifat mengikat bagi penyedia barang/jasa.

    A.18. Prestasi Kemajuan Pekerjaan Prestasi kemajuan pekerjaan ditentukan dengan jumlah prosentasi pekerjaan

    yang telah diselesaikan penyedia barang/jasa dan disetujui oleh direksi.

    Prosentase pekerjaan ini dihitung dengan membandingkan nilai volume

    pekerjaan yang telah diselesaikan terhadap nilai kontrak keseluruhan.

    Pembayaran akan dilakukan sesuai dengan prestasi kemajuan pekerjaan

    berdasarkan harga satuan yang tercantum dalam kontrak.

    A.19. Penyelesaian Pekerjaan

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 8

    Pekerjaan harus mencakup seluruh elemen yang diperlukan walaupun tidak

    diuraikan secara khusus dalam spesifikasi teknis dan gambar-gambar, namun

    tetap diperlukan agar hasil pelaksanaan pekerjaan dapat berfungsi dengan

    baik secara keseluruhan sesuai dengan kontrak.

    Penyedia barang/jasa harus menguji hasil pekerjaan setiap tahap dan/atau

    secara keseluruhan sesuai dengan ketentuan spesifikasi teknisnya. Apabila

    dari hasil pengujian terdapat bagian pekerjaan yang tidak memenuhi syarat,

    penyedia barang/jasa dengan biaya sendiri harus melaksanakan perbaikan

    sampai dengan hasil pengujian ulang berhasil dan dapat diterima oleh

    direksi.

    A.20. Laporan-Laporan Selama periode pekerjaan di lapangan, penyedia barang/jasa harus membuat

    laporan harian dan laporan mingguan yang menggambarkan kemajuan

    pekerjaan. Laporan tersebut memuat sekurang-kurangnya informasi yang

    mencakup :

    a. Uraian mengenai kemajuan kerja yang sesungguhnya dicapai menjelang akhir minggu.

    b. Jumlah personil yang bertugas selama minggu tersebut. c. Material dan barang-barang serta peralatan yang disediakan. d. Kondisi cuaca.

    B. SPESIFIKASI TEKNIS UNTUK PEKERJAAN PIPA B.1. PENGADANAAN PIPA DAN PERLENGKAPANNYA B.1.1. PENGADAAN PIPA HDPE B.1.1.1. Umum

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan dan menyertakan semua pipa

    dan fitting, valve, coupling, meter, mur, baut, gasket, material penyambung

    dan bahan pelengkap sebagaimana dirinci dalam Daftar Kualitas dan Bahan

    atau dalam gambar / drawing.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan perpipaan dari semua material

    sebagaimana dirinci disini dan ditunjukkan dalam daftar kuantitas bahan.

    Semua pipa, fitting, valve dan perlengkapan lainnya harus sesuai dengan

    untuk pemakaian di daerah tropis, beriklim lembab dan bersuhu udara 32o C.

    Tekanan kerja normal tidak akan lebih dari 8 bar dan uji tekanan di lapangan

    tidak lebih dari 10 bar.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan suatu affidavit (Sertifikat

    Jaminan Barang) dari pabrik pembuat yang menyatakan bahwa barang

    tersebut sesuai dengan kebutuhan yang dirinci dalam spesifikasi teknis.

    Penyedia Jasa Pengadaan juga harus menyampaikan tentang laporan hasil uji

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 9

    kimiawi dan fisik yang telah dilakukan di pabrik dan berlaku untuk semua

    jenis barang.

    REFERENSI STANDARD

    Referensi pada standard dalam dokumen lelang ini dimaksudkan untuk

    memberikan gambaran mengenai jenis dan kualitas material yang diminta.

    Semua material yang ditawarkan harus produksi dalam negeri dengan

    Standar Nasional Indonesia (SNI). Bila ternyata belum ada SNI untuk

    produk tertentu atau belum dibuat di dalam negeri, maka yang ditawarkan

    dapat menggunakan standard lain, dengan syarat bahwa kualitas keseluruhan

    sekurang-kurangnya sama dengan apa yang ditetapkan dalam dokumen

    lelang ini.

    Semua material yang dikirim harus seratus persen baru (bukan material

    bekas), dalam keadaan baik dan memenuhi syarat spesifikasi teknis yang

    ditentukan.

    Barang atau peralatan yang di produksi di dalam negeri atau berasal dari luar

    negeri dan sudah diatur dalam SNI maka barang/peralatan tersebut wajib

    memiliki Standar Nasional Indonesia (SNI).

    Bilamana jenis barang atau peralatan tersebut belum diatur dalam Standar

    Nasional Indonesia, maka barang atau peralatan tersebut harus memiliki

    standar-standar sebagai berikut :

    ISO - International for Standardization Organization

    JIS - Japanesse Industrial Standard

    BS - British Standard

    DIN - Deutsche Industrie Norm

    AWWA - American Water Works Association

    ASTM - American Society for Testing and Materials

    ANSI - American National Standard Institute.

    BAHAN PIPA DAN FITTING

    Untuk pipa dan fitting yang telah dapat dibuat di dalam negeri maka

    Penyedia Jasa Pengadaan harus melampirkan surat dari pabrik untuk izin

    penggunaan SII / SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian dan

    dapat menunjukkan pengalaman minimal 3 (tiga) tahun.

    Untuk bahan pipa yang ditawarkan harus sesuai dengan bahan pipa yang

    tercantum dalam dokumen lelang ini, dan harus mempunyai kualitas yang

    sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen

    lelang ini.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 10

    Dalam hal bahan pipa yang ditawarkan berbeda dengan apa yang tercantum

    dalam dokumen lelang ini, peserta pelelangan harus menyertakan gambar-

    gambar detail junction (gambar detail penyembungan pipa) disertai dengan

    jumlah dan spesifikasi dari tiap material yang ditawarkan,dan memenuhi

    syarat bahwa pipa yang ditawarkan mempunyai kualitas keseluruhan yang

    sekurang-kurangnya sama dengan apa yang tercantum dalam dokumen

    lelang ini.

    Seluruh pipa dan fitting yang ditawarkan harus dapat digunakan di daerah

    tropis dengan temperatur air yang mengalir antara 15-35 derajat Celcius dan

    pH antara 6 sampai dengan 8.

    Seluruh pipa dan fitting pipa akan ditanam didalam tanah kecuali untuk hal-

    hal khusus yang membutuhkan lain.

    TEKANAN KERJA / WORKING PRESSURE

    Tekanan kerja dari pipa minimal 100 m kolom air atau 10 kg/cm2 (SNI 06-

    0084-1987 dan SNI 03-6419-2000) dan tekanan pengujian minimal 2 (dua)

    kali tekanan kerja pipa. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan tanda

    bukti hasil pemeriksaan tekanan kerja dari pipa/fitting pipa yang ditawarkan.

    Bila dianggap perlu, atas permintaan Direksi Pengawas Penyedia Jasa

    Pengadaan harus dilakukan pengujian kekuatan tekanan kerja pipa/fitting

    pipa di lapangan pada pipa/fitting pipa yang dikirim ke lapangan atas biaya

    Rekanan. Jumlah pipa/fitting pipa yang akan diuji di lapangan akan

    ditentukan kemudian oleh Direksi Pengawas. Bila ternyata hasil pengujian

    tersebut tidak sesuai dengan spesifikasi ini, maka Penyedia Jasa Pengadaan

    harus menggantinya dengan yang baru sampai memenuhi persyaratan

    spesifikasi yang ditentukan

    B.1.1.2. Pipa HDPE dan Fitting 1. Standard

    Pipa yang ditawarkan harus buatan pabrik yang telah mendapat izin

    untuk penggunaan SNI yang dikeluarkan oleh Departemen Perindustrian.

    Setiap pipa harus mempunyai tanda/cap pada bagian luar yang

    menunjukkan diameter nominal, kelas, nama pabrik pembuat dan trade

    mark.

    Standar lain yang digunakan sesuai peruntukannya adalah :

    SNI 06-4829-2005 Pipa Polietilena untuk air minum.

    SNI 06-2552-1991 Metode Pengambilan Contoh Uji Pipa PVC untuk Air Minum

    SNI 06-4821-1998, Metode pengujian dimensi pipa polietilena (PE) untuk air minum

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 11

    ISO 6964-1986, Polyolefin Pipes and fitting-Determinition of carbon black content by calcinations and pyrolysis-Test Methode and basic

    specification.

    ISO 1142:1996, Methode for the assessment of the degree of carbon black dispersion in polyolefin pipes, fiiting and compound.

    ISO 3607:1977/E, Tolereance on out side diameters and wall thickness.

    ASTM D 3350-199, Standard Specification for polyethelene plastics pipe and fittings material.

    SNI 19-6778-2002, Metode Pengujian Tekanan Internal Rendah Sambungan Mekanik Pipa Polietilena (PE)

    SNI 19-6780-2002, Metode Penentuan Densitas Referensi Polietilena (PE) Hitam dan PE tidak berwarna pada Pipa PE dan Sambungan.

    SNI 19-6781-2002, Metode Pengujian Kehilangan Tekanan pada Sistem Sambungan MekanikPipa Polietilena (PE).

    ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance of fluids resistance to internal pressure-test methode.

    B.1.1.3. Syarat Mutu Material

    Pipa dan sambungan terbuat dari material PE (Pipa Polietilene) untuk

    saluran air minum harus mempunyai anti oksidan, stabilitas UV dan

    pigmen.

    Tabel 1 Jenis dan klasifikasi Bahan

    Jenis bahan MRS pada 50 tahun dan 20

    MPa

    Tegangan desain hidrostatis (s)

    maksimum yang diijinkan

    (MPa)

    PE 100 10 8

    PE 80 8 6,3

    MRS = Syarat kekuatan minimum

    Pipa hitam harus mengandung karbon hitam dalam kompon (2,25 0,25

    ) % dari massa.

    B.1.1.4. Syarat Mutu Pipa

    Dimensi Pipa sesuai dengan standar yang berlaku.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 12

    TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80

    PN untuk PW 100

    3,2 bar

    4 Bar

    4 bar 6,3 Bar

    Diame

    ter luar

    nomina

    Diameter luar

    rata-rata (DM) Ovalitas

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter

    dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    DN Min Max Max Min Max Min Max Min Min Max Min Max Max Min Max

    25 25 25,3 1,2 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1

    40 40 40,4 1,4 1,6 1,9 36,2 37,2 1,6 1,9 36,2 37,2 1,6 1,9 36,2 37,2

    50 50 50,5 1,4 1,6 1,9 46,2 47,3 1,6 1,9 46,2 47,3 2,0 2,3 45,4 46,5

    75 75 75,7 1,6 1,9 2,2 70,6 71,9 2,3 2,7 69,6 71,1 2,9 3,3 68,4 69,9

    90 90 90,9 1,8 2,2 2,6 84,8 86,5 2,8 3,2 83,6 85,3 3,5 4,0 82,0 83,9

    110 110 111,0 2,2 2,7 3,1 103,8 105,6 3,4 3,9 102,2 104,2 4,3 4,9 100,2 102,4

    160 160 161,5 3,2 4,0 4,5 151,0 153,5 4,9 5,5 149,0 151,7 6,2 7,0 146,0 149,1

    200 200 201,8 4,0 4,9 5,5 189,0 192,0 6,2 7,0 186,0 189,4 7,7 8,6 182,8 186,4

    250 250 252,3 5,0 6,2 7,0 236,0 239,9 7,7 8,6 232,8 236,9 9,6 10,7 228,6 233,1

    315 315 317,9 11,1 7,7 8,6 297,8 302,5 9.7 10,8 293,4 298,5 12,1 13,5 288,0 293,7

    Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80

    PN untuk PW 100

    6,3 Bar

    8 Bar

    8 bar

    10 Bar

    10 bar

    12,5 Bar

    Diame

    ter luar

    nomina

    Diameter luar

    rata-rata (DM) Ovalitas

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    DN Min Max Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Min Max Min

    25 25 25,3 1,2 1,6 1,9 21,2 22,1 1,6 1,9 21,2 22,1 1,9 2,2 20,6 21,5

    40 40 40,4 1,4 1,9 2,2 35,6 36,6 2,4 2,8 34.4 35,6 3,0 3,4 33,2 34,4

    50 50 50,5 1,4 2,4 2,8 44,4 45,7 3,0 3,4 43,2 44,5 3,7 4,2 41,6 43,1

    75 75 75,7 1,6 3,6 4,1 66,8 68,5 4,5 5,1 64,8 66,7 5,5 6,2 62,6 64,7

    90 90 90,9 1,8 4,3 4,9 80,2 82,3 5,4 6,1 77,8 80,1 6,6 7,4 75,2 77,7

    110 110 111,0 2,2 5,3 6,0 98,0 100,4 6,6 7,4 95,2 97,8 8,1 9,1 91,9 94,8

    160 160 161,5 3,2 7,7 8,6 142,8 146,1 9,5 10,6 138,8 142,5 11,8 13,1 133,8 137,9

    200 200 201,8 4,0 9,6 10,7 178,6 182,6 11,9 13,2 173,6 178,0 14,7 16,3 167,4 172,4

    250 250 252,3 5,0 11,9 13,2 223,6 228,5 14,8 16, 4 217,2 222,7 18,4 20,4 209,2 215,5

    315 315 317,9 11,1 15,0 16,6 281,8 287,9 18,7 20,7 273,6 280,5 23,2 25,7 263,6 271,5

    Lanjutan TABEL 2 DIMENSI PIPA POLIETILENA (SNI-06-4829-2005) PN untuk PW 80

    PN untuk PW 100

    12,5 Bar

    16 Bar

    16 Bar

    20 Bar

    20 Bar

    24 Bar

    Diame

    ter luar

    nomina

    Diameter luar

    rata-rata (DM) Ovalitas

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    Tebal

    Dinding

    T

    Diameter dalam

    rata-rata

    D

    DN Min Max Max Max Max Min Max Min Max Min Max Min Max Min Max

    25 25 25,3 1,2 2,3 2,7 19,6 20,7 2,8 3,2 18,6 19.7 3,5 4,0 17,0 18,3

    40 40 40,4 1,4 3,7 4,2 31,6 33,0 4,5 5,1 29,8 31,4 5,5 6,2 27,6 29,4

    50 50 50,5 1,4 4,6 5,2 39,6 41,2 5,6 6,3 37,4 39,3 6,9 7,7 34,6 36,7

    75 75 75,7 1,6 6,8 7,6 59,8 62,1 8,4 9,4 56,2 58,9 10,3 11,5 52,0 55,1

    90 90 90,9 1,8 8,2 9,2 71,6 74,5 10,1 11,3 67,4 70,7 12,3 13,7 62,6 66,3

    110 110 111,0 2,2 10,0 11,1 87,8 91,0 12,3 13,7 82,6 86,4 15,1 16,8 76,4 80,8

    160 160 161,5 3,2 14,6 16,2 127,6 132,3 17,9 19,8 120,4 125,7 21,9 24,2 111,6 117,7

    200 200 201,8 4,0 18,2 20,2 159,6 165,4 22,4 24,8 150,7 157,0 27,3 30,2 139,6 147,2

    250 250 252,3 5,0 22,7 25,1 199,6 206,9 27,9 30,8 188,4 196,5 34,2 37,8 174,4 183,9

    315 315 317,9 11,1 28,6 31,6 251,8 260.7 35,2 38,9 237,2 247,5 43,0 47,4 220,2 231,9

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 13

    Panjang Pipa bentuk batangan lurus atau gulungan tidak boleh kurang

    dari persetujuan antara pemasok dan pengguna dengan toleransi 0,05

    m. Diameter drum gulungan minimum harus 18 x dn.

    Ovalitas pipa di pabrik setelah ekstruksi namun sebelum digulung harus

    sesuai dengan kelas N.

    Kelas N :

    a) Untuk diameter luar nominal 75, toleransi sama dengan (0,008dn + 1)mm, dibulatkan menjadi 0,1 mm, dengan angka minimum 1,2

    mm.

    b) Untuk diameter luar nominal > 75, toleransi sama dengan 0,02dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.

    c) Untuk diameter luar nominal > 250, toleransi sama dengan 0,035dn, dibulatkan menjadi 0,1 mm.

    Garis tengah minimum sebuah drum bagi pipa yang digulung harus 18dn

    dan pipa jangan sampai menjadi kaku. Bagi pipa yang digulung,

    diperlukan peralatan untuk penggulungan ulang.

    B.1.1.5. Sambungan Teknik penyambungan pipa HDPE dapat dilakukan dengan 2 cara, yaitu

    dengan cara pemanasan (fusion jointing) dan penggunaan compression

    fitting (mechanical jointing). Dengan cara pemanasan terdiri dari:

    1. Butt Fusion Jointing, digunakn untuk menyambung pipa HDPE dengan Outside Diameter (OD) maksimum 355mm, 400mm, 450mm, 500mm

    dan 630mm.

    2. Socket Fusion 3. Electrofusion

    Ketentuan cara penyambungan dan diameter yang dapat di sambung harus

    diseuaikan dengan ketentuan yang berlaku dan manual dari mesin tersebut.

    Pemilihan Jenis penyambungan harus dikonsultasikan kepada pabrik

    produsen alat . Penyambungan harus dilakukan oleh para tenaga pekerja

    yang ahli.

    B.1.1.6. Pengujian Quality Assurance (Jaminan Kualitas) Pengujian quality assurance sesuai dengan persyaratan berikut harus cukup

    mewakili unit yang disuplai sesuai kontrak. Pengguna harus diijinkan untuk

    mengunjungi tempat pembuatan unruk menyaksikan test/pengujian tersebut.

    B.1.1.7. Pengujian Tekanan Hidrostatis Pengujian tekanan harus dilakukan pada semua pipa dan fitting dan

    memenuhi standar ISO 1167-1996, Thermoplastic pipes for the conveyance

    of fluids resistance to internal pressure-test methode.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 14

    Pipa harus memenuhi persyaratan yang diberikan syarat yang diberikan

    dalam standar tertentu (SNI 06-4829-2005)

    Tabel Ketahanan Hidrostatik pipa

    Jenis Pipa Tegangan Uji

    (MPa)

    100 jam pada suhu

    20 C

    165 jam1)

    pada suhu

    80 C

    1000 jam pada suhu

    80 C

    PE 100

    PE 80

    12,4

    9,0

    5,5

    4,6

    5,0

    4,0

    CATATAN

    1) Hanya kegagalan rapuh yang diperhitungkan (Sesuai dengan SNI 06-4829-2005)

    B.1.1.8. Pengujian Lain Pengujian lainnya seperti penguian material kandungan pigmen karbon

    hitam dalam pipa, tingkata aliran cair dan kepadatan dan lain-lain harus

    dilakukan sesuai dengan standar yang berlaku.

    B.1.1.9. Valve 1. Umum

    Penyedia Jasa Pengadaan harus melengkapi valve sesuai dengan yang dibutuhkan dan menurut standar yang disetujui. Seluruh valve

    sesuai dengan ukuran yang disebutkan dan bila mungkin dari jenis

    atau model yang sama dan dikeluarkan oleh satu pabrik.

    Seluruh valve pada badan bagian luar harus tercetak asli dari pabrik dan dicor dengan huruf timbul yang dapat menunjukkan :

    Nama pemilik proyek

    Nama atau Merk Dagang Pembuatnya

    Tahun pembuatan (97 berarti 1997)

    Tekanan kerja

    Diameter nominal

    Arah panah aliran bila valve tersebut digunakan satu aliran

    Valve dengan diameter lebih kecil 50 mm tersebut dari brass/kuningan, bila tidak disebutkan lain, kecuali untuk handwheel

    tersebut dari besi tuang atau besi tempa atau jenis sambungan dari

    sambungan ulir.

    Ulir valve harus sesuai dengan ISO 7/1 Pipa threads where pressure tight joint are made in the thread

    Valve dengan diameter 50 mm keatas menggunakan sambungan sistem dengan flange dan terbuat dari cast iron/besi tuang.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 15

    Ketebalan flange harus ditentukan berdasarkan tekanan kerja seperti yang dispesifikasikan dan sesuai dengan standard internasional yang

    diakui. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan perhitungan

    desain atas permintaan Pengguna Barang.

    Bila tidak disebutkan dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) maka seluruh Valve harus dibuat khusus untuk menerima tekanan

    kerja minimal 10 bar dan untuk flange harus mempunyai dimensi

    sesuai dengan standard ISO 2531.

    Seluruh unit yang beroperasi harus didesain untuk pembukaan berlawanan arah jarum jam dan searah jarum jam untuk penutupan.

    Tanda panah harus tertera untuk menunjukkan arah rotasi untuk

    membuka atau menutup valve.

    Semua lubang/bukaan sambungan pipa harus ditutup untuk mencegah masuknya benda-benda asing.

    Harga penawaran valve sudah termasuk perlengkapan untuk penyambungan seperti gasket, mur, baut dan ring untuk satu sisi

    flange dengan imbuhan 10%.

    Besar dan ukuran perlengkapan tersebut disesuaikan dengan spesifikasi teknis dari flange valve, mur, baut dan ring dikirim

    dalam keadaan bukan material bekas dan sudah tergalvanis dengan

    merata dan baik. Ketebalan gasket minimal 3 mm terbuat dari karet

    sintetis.

    Petunjuk pengoperasian valve harus disertakan seperti maksimum force pada hardwheel, engkol (crank), T-bar dan perlengkapan lain

    sehingga tidak menimbulkan kesulitan pada operator. Penyedia Jasa

    Pengadaan harus menyertakan besarnya maksimum torque yang

    dibutuhkan untuk setiap valve yang dikirim.

    Coating seluruh permukaan logam seperti badan valve, flange, surface box dan lain-lain yang terkontak dengan air bersih atau

    tanah harus dilapisi dengan non toxic coalter epoxy, enamel,

    bitumen atau bahan lain yang sama dan disetujui oleh Direktur

    Pengawas.

    Permukaan harus bersih, kering dan bebas dari kotoran sebelum digunakan. Coating dengan cara penyemprotan harus dilakukan di

    pabrik. Ketebalan minimum coating setelah kering + 400 microns

    (16 mils). Material yang berkontak dengan air harus dari jenis non

    toxic sedangkan bahan yang dapat larut tidak boleh dgiunakan.

    Petunjuk operasi (operating manual) harus disediakan sebanyak 6 (enam) set untuk setiap jenis valve dan perlengkapannya dan dalam

    bahasa Indonesia.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyertakan sertifikat dari pabrik yang menerangkan bahwa setiap valve telah memenuhi persyaratan

    yang diminta dalam spesifikasi ini.

    2. Gate Valve

    Bila tidak disebut dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity), maka gate valve yang ditawarkan adalah gate valve dari jenis Non Rising Stem.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 16

    Valve harus memenuhi standar Gate Valve for Water and Other Liquids (AWWA C 500) atau standar internasional lain yang sama atau yang lebih tinggi kualitasnya dan didesain khusus untuk

    tekanan kerja

    Penawaran gate valve adalah berikut hand wheel harus dilengkapi dengan kunci T (Tee Key) minimal satu buah dan maksimum saw

    untuk sebap 20 buah yang seukuran.

    Tee key tersebut dilengkapi dengan pendongkel tutup surface boxlstreet cover dan terbuat dari baja ST 40 yang telah digalvanis.

    Bila dalam Volume Pekerjaan (Bill of Quantity) diperlukan extension spindle maka material tersebut terbuat dari baja ST 40

    yang telah digalvanis.

    Harga penawaran extension spindle sudah termasuk potongan pipa PVC untuk melindungi extension spindle tersebut dari urugan tanah.

    Badan dari gate valve, hand wheel/cap terbuat dari besi tuang kelabu atau bahan dengan kualitas lebih tinggi.

    Badan gate valve harus terbuat dari besi (iron body) dengan dudukan dari logam perunggu, tangkai valve jenis non-rising dan

    dengan katup yang solid (solid wedge gate). Valve harus cocok

    untuk pemasangan dengan posisi tegak (vertikal mounting). Valve

    harus dirancang untuk saluran air yang bebas hambatan yang

    mempunyai diameter tidak kurang dari diameter nominal valve

    apabila dalam posisi terbuka.

    Stuffing box harus terbuat dari bahan yang sama dengan badan valve seperli telah dispesifikasikan diatas dan harus dalam posisi

    terbuka. Tinggi dari stuffing box tidak boleh kurang dari diameter

    valve. Packing pada stuffing box harus terbuat dari asbes atau bahan

    lain yang sesuai dan disetujui Pengguna Barang. Packing dari hemp

    atau jute (rami) tidak boleh digunakan. O-ring stem seal dapat

    digunakan atas persetujuan Pengguna Barang dan seal ini harus

    terdiri dari 2 (dua) buah O-ring seal dan paling sedikil 1 (satu) buah

    ditempatkan di atas stem-collar dan dapat dilakukan penggantian

    dalam keadaan tekanan kerja penuh dimana valvenya dalam posisi

    terbuka penuh.

    Stem terbuat dari perunggu atau stainless steel.

    Body seat ring dan disk seat ring terbuat dari kuningan atau perunggu.

    Surface box untuk valve yang ditanam terbuat dari grey cast iron, rata dan tahan terhadap kerusakan yang diakibatkan oleh beban lalu

    lintas yang padat. Tutup harus disertakan pada surface box tersebut

    dan diberi cetakan .." pada bagian atasnya.

    Joint antara tutup dengan badan tidak berupa engsel melainkan dihubungkan dengan baut. Ukuran surface box disesuaikan dengan

    masing-masing dimensi valve dan sudah dicoating dengan anti

    karat.

    Semua valve, kecuali ditentukan lain, harus dilengkapi dengan mur (wrench nuts).

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 17

    3. Katup Udara (Air Release Valve)

    Katup udara harus dapat beroperasi secara otomatis dan mengikuti hal-hal sebagai berikut :

    a. dapat melepaskan udara selama pengaliran air dalam pipa. b. dapat memasukkan udara selama penggelontoran. c. dapat melepaskan udara bila ada udara yang terjebak dalam

    pipa.

    d. dapat mencegah penutupan yang dini bila udara sedang dilepaskan.

    e. aman terhadap vakum.

    Seluruh air valve dengan standard flange JIS-B2213. Setiap valve lengkap dengan mur, baut, ring dan dudukan (stool). Ukuran sesuai

    dengan yang diberikan pada uraian pekerjaan.

    Badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dan pelampung dari ebonit, stainlees steel atau Acrynolitrie Butediene Steel.

    Seluruh bagian yang bergerak terbuat dari stainlees steel, bronze atau ABS.

    Valve harus diuji dengan tekanan sebesar 1 bar diatas tekanan kerja dan tidak menunjukkan gejala kebocoran.

    Juga tidak terjadi keboooran bila tekanan minimum 0,1 bar.

    Penyedia barang harus menyediakan katup penutup (isolating valve) secara terpisah untuk setiap katup udara dengan jenis kupu-kupu

    (butterfly valve) dengan spesifikasi sebagai berikut :

    a. Setiap badan valve terbuat dari cast iron atau ductile iron dengan rubber seal, disc, valve shaft dan peralatan mekanisme

    operasional yang mengikuti 'Standards for Rubber Seated

    Butterfly Valves' (AWWA Designation C 504) atau standard

    Internasional lain yang disetujui yang sama atau leblh tinggi

    kualitasnya dari yang disebutkan.

    b. Setiap piringan (valve disc) harus dapat berputar dengan sudut 90

    o dari posisi terbuka penuh sampai tertutup. Sumbu

    perputaran valve harus horizontal.

    c. Mekanisme operasional harus terkait pada badan valve dan sesuai dengan standard AWWA C 504,

    d. Setiap mekanisme operasional harus dapat dilepas untuk pengawasan dan perbaikan,

    e. Mekanisme operasional untuk pengoperasian valve secara manual harus dapat mengunci sendiri sehingga tangga aliran air

    atau vibrasi tidak mengakibatkan piringan berpindah dari

    tempatnya semula.

    f. Setiap valve didesain untuk tekanan melintang pada piringan (bila tertutup rapat) sama dengan rate tekanan pada pipa.

    g. Seluruh valve harus mengikuti Spesifikasi ini dan harus dapat membuka atau menutup bila tidak dioperasikan dalam periode

    yang lama.

    h. Badan valve dan flange terbuat dari cast iron dan mengikuti "Specification for Grey Iron Casting for Valves, Flanges and

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 18

    Pipe Fittings kelas B(ASTM Designation A 126) alau ductile

    iron (ASTM 536). Flange harus mengikuti standard JIS-8 2213.

    Dudukan valve harus dapat menjaga valve pada posisi yang

    seharusnya.

    Tipe air valve harus sesuai dengan spesifikasi di bawah ini yang

    tergantung pada ukuran pipa yang dipasang.

    Ukuran Pipa (mm) Tipe Air Valve Diameter Nominal Air

    Valve (mm)

    300 dan lebih

    kecil

    350 dan lebih

    kecil

    Tipe dengan orifice

    kecil/tunggal

    Tipe dengan dua

    orifice atau

    kombinasi

    25 mm dan lebih kecil

    75 mm dan lebih kecil

    1). Tipe air valve dengan lubang/orifice kecil Air valve dengan lubang kecil didesain untuk pengoperasian

    secara otomatis yang akan mengeluarkan udara yang

    terakumulasi bertekanan pada saat aliran air dalam penuh.

    2). Tipe air valve dengan dua lubang atau kombinasi Air valve dengan dua lubang atau kombinasi didesain untuk

    dioperasikan secara otomatis, sehingga akan :

    a. Terbuka pada kondisi bertekanan kurang dari tekanan atmosfer, dan menampung banyak udara selama operasi

    pengurasan saluran pipa.

    b. Mengeluarkan banyak udara dan menutup, pada saat air dalam kondisi tekanan rendah, mengisi badan valve

    selama operasi pengisian.

    c. Tidak menutup aliran pada kondisi kecepatan pembuangan udara tinggi, dan

    d. Mengeluarkan akumulasi udara bertekanan pada kondisi aliran air penuh dalam pipa.

    4. Ball Valve Auxiliary valve yang untuk tipe air valve dengan lubang tunggal kecil

    disebut ball valve. Ball valve memiliki dua lubang atau tipe kombinasi.

    Valve ini dikondisikan unluk tekanan kerja sebesar 0.98 Mpa (10.0

    kg/cm2) dan memiliki ujung flange. Ball valve harus merupakan tipe

    non-lubricated dan terbuat dari bahan cast iron untuk badan valve dan

    bola, stainless steel dengan dudukan/bantalan. Dudukan/bantalan harus

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 19

    diberi penguat dari teflon dan mudah diganti dilapangan tanpa

    menggunakan alat khusus. Tangkai/stem harus dibuat dari stainless

    steel. Teflon penguat digunakan untuk packing stem yang mudah diatur

    dan mudah diganti tanpa memindahkan valve dari jalur pipa pada saat

    kondisi normal. Setiap valve harus dilengkapi dengan kunci dari ductile

    cast iron pada tiap operasi.

    5. Plug Valve Plug valve harus non-lubricated, plug dengan tipe resilient faced

    eccentric dengan badan valve yang terbuat dari cast iron. Plug cast iron

    berpegas harus dilapisi dengan chloroprene (neoprene) agar dapat kedap

    dari gelembung air. Valve juga dilengkapi dengan heavy duty

    prelubricated bearing dari stainless steel atau perunggu.

    Tutup stem/tangkai terbuat dari karet cincin "O" atau multiple

    Guna - N Packing Rings. Pada saat packing ring digunakan, packing

    gland harus dapat dipasang tanpa harus melepaskan bagian valve.

    6. Check Valve

    Penyedia barang harus menyediakan check valve jenis Swing Check VaIve / KIep Tabok dengan sambungan flange.

    Bagian atasnya tertutup dengan flange buta (blank-flange) yang dapat dibuka sewaktu-waktu bila diperlukan.

    Pada bagian luar badan check valve harus terdapat cap (tercetak) yang dapat menunjukkan merk, atau dari pabrik mana yang

    membuatnya, besamya diameter, tekanan kerja, dan arah aliran air.

    Badan tutup atas dan cakram dari badan check valve terbuat dari besi tuang.

    Kedudukan untuk cakram terbuat dari Neophrene Synthetic Rubber yang berkualitas baik.

    Tekanan kerja dari check valve mampu menahan 10 kg/cm2.

    Check valve harus didesain sedemikian rupa sehingga piringan, dudukan, dudukan cincin dan bagian-bagian dalam lainnya yang

    mungkin perlu untuk perbaikan harus mudah diambil, mudah

    dipindahkan dan mudah diganti tanpa menggunakan peralatan

    khusus atau harus memindahkan valve dari jalumya.

    Valve harus cocok untuk pengoperasian dalam posisi horizontal atau vertikal dengan aliran keatas dan ketika terbuka penuh valve

    harus mempunyai daerah aliran bersih (a net-flow area) tidak

    kurang dari luas diameter nominal pipa dan ujung flange.

    7. Gate Valve Perunggu (Bronze)

    Gate valve perunggu harus didesain dan dibuat sesuai dengan JIS B 2011 atau ketentuan lain yang disetujui. Tekanan kerja besarya 0.98

    Mpa (10.0 kg/cm2). Valve harus dilengkapi dengan roda pemutar

    dan ujung berulir (sekrup).

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 20

    Valve dengan ukuran 80 mm atau lebih kecil mempunyai badan yang terbuat dari perunggu, skrup bonnet (topi sekrup), gate valve

    memiliki solid wedge (baji), skrup dalam dan tangkai pengungkit.

    Badan valve harus merupakan cetakan perunggu yang mengacu pada JIS H 5111, kelas 6 atau cetakan perunggu dengan daya

    rentang tidak kurang dari 196 N/mm2 (20 kg/m

    2). Piringan terbuat

    dari perunggu cetakan sesuai spesifikasi di atas atau dari kuningan

    yang mengacu pada AS H 3250, kelas C 3711 atau dari tembaga

    yang mempunyai daya rentang tidak kurang dari 314 N/mm2 (32

    kg/m2). Stem/tangkai harus terbuat dari tembaga sesuai spesiflkasi

    di atas.

    B.1.2. PENGADAAN PIPA BAJA DAN PERLENGKAPANNYA B.1.2.1. Umum

    Semua pipa dan alat penyambung harus didisain untuk menerima tekanan

    kerja minimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg/cm2) kecuali ditentukan lain.

    Referensi

    Standar lain yang digunakan adalah :

    SNI 07-0068-1987 Pipa Baja untuk konstruksi umum, mutu dan cara uji.

    SNI 0039-1987 Pipa Baja Bergalvanis

    SNI 07-0242-1989 Pipa Baja tanpa kambuh, mutu dan cara uji.

    SNI 07-0822-1989 Baja Karbon strip canai panas untuk pipa.

    SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

    SNI 07-0949-1991 Pipa Baja coal-tar enamel lapis lindung bagian luar

    SNI 07-1769-1990 Penyambung pipa air minum bertekanan dari besi yang kelabu.

    SNI 07-1969-1991 Pipa air minum bertekanan besi tuang kelabu, penyambung.

    SNI 07-2255-1991 Pipa Baja saluran air.

    SNI 07-2195-1991 Permukaan pipa flens, dimensi.

    SNI 07-2196-1991 Flensa pipa, toleransi dimensi.

    SNI 07-3080-1991 Pipa spigot dan socket dari besi tuang modular untuk jaringan pipa bertekanan, bagian 2.

    SNI 07-3025-1992 Persyaratan las- Ketentuan Umum, Persyaratan servis untuk sambungan las.

    SNI 07-3026-1992 Las, untuk pertimbangan untuk menjamin mutu struktur las.

    SNI 07-3027-1992 Faktor-faktor yang harus di pertimbangkan dalam penilaian perusahaan yang menggunakan las

    sebagai cara utama pabrikasi.

    SNI 07- 3078-1992 Flensa logam flensa besi tuang.

    SNI 07-3073-1992 Penyambung pipa baja tanpa pasuan berulir.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 21

    SNI 07-6398-2000 Tatacara pelapisan epoksi cair untuk bagian dalam dan luar pada pelapisan air dari baja

    SNI 07-3360-1994 Penyambung pipa baja & baja paduan dengan las tumpu.

    SII 2527-90 Water Supply Steel Pipe

    ISO 7/1 Pipe Threads Where Pressuretight Joins are Made on The Threads

    ISO 1459 Metalic croating Protection Against Corrosion by Hot Dip Galvanzing Guilding Principles

    ISO 1461 Metalic Coating Hot-Dip Galvanized Coating on Fabricated Ferrous Products Requirments

    ASTM A 283F Flow and Intermediate tensile Strenght Carbon Steel Plates, Shapes and Bars

    ASTM A 570 Steel, Sheet and Strip, Carbon, Hot Rolled Structural Quality

    AWWA C 200 Steel Water Pipi 6 Inches and Larger

    AWWA C 203 Coal-Tar Protective Coatings and Linings for Steel Water Pipelines Enamel and Tape Hot

    Applied

    AWWA C 205 Cement Mortar Protective Lining and Coating for Steel Water Pipe 4 Inches and Larger Shop

    Applied.

    AWWA C 208 Dimensions for Steel Water Pipe Fittings.

    AWWA Manual M11 Stell Pipe Design and Installation.

    AWWA C 210 Liquid Epoxy Coating System for he Interior and Exterior Steel Water Pipe.

    JIS G 3101 Rolled Steel for General Structure.

    JIS G 3452 Carbon Steel Pipes for Ordinary Piping.

    JIS G 3457 Arc Welded Carbon Steel Pipe.

    JIS B 2311 Steel Butt-Welding Pipe Fitting for Ordinary Use.

    JIS G 3451 Fitting of Coating Steel Pipes for Water Service.

    JIS G 550 Spheroidal Graphite Iron Castings

    JIS G 5702 Blackheart Malleable Iron Castings

    JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structures Purposes

    JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

    JIS K 6353 Rubber Goods Pipes for Water Works.

    B.1.2.2. Pipa Baja Dan Fitting 1. Material Dan Fabrikasi

    Pipa baja/steel harus dibuat dari pelat atau lembaran baja dan

    sambungannya menggunakan pengelasan tumpul (arc-welded) atau

    pengelasan listrik, dikerjakan di pabrik, dites dan dibersihkan.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 22

    Lembaran atau pelat-pelat baja harus mempunyai batas keruntuhan

    minimum tidak kurang dari 226 N/mmz (2300 kg/cm2) dan harus

    memenuhi standard berikut :

    SNI 07-0949-1989 Pelat baja carbon untuk uap dan bejana tekan.

    SNI 07-0822-1989 Baja karbon strip canai panas untuk pipa.

    SNI 07-1338-1989 Baja karbon tempa.

    ASTM A 283, Grade D

    ASTM A 570, Grade 33

    JIS G 3101, Class 2

    JIS G 3452, SGP

    JIS G 3457, STPY

    Fabrikasi pipa baja harus sesuai dengan AWWA C 200 atau SNI-07-

    0822-1989 atau SII 2527-90 atau JIS G 3452 dan JIS G 3457.

    Ketebalan dan lebar pengelasan harus cukup merata pada seluruh

    panjang pipa dan dibuat secara otomatis, kecuali atas persetujuan

    Pengguna Barang boleh dilakukan pengelasan manual dengan prosedur

    yang sesuai oleh tukang yang berpengalaman.

    Semua sambungan memanjang atau spiral dan sambungan las keliling

    yang dibuat dipabrik harus dengan pengelasan sudut (butt welded).

    Banyaknya pengelasan pabrik maksimum yang diizinkan adalah satu

    pengelasan memanjang dan tiga pengelasan keliling untuk setiap batang

    pipa. Panjang setiap batang pipa adalah 6 (enam) meter atau kurang,

    kecuali ditentukan lain.

    Pengelasan memanjang harus dipasang berselang-seling pada sisi yang

    berlawanan untuk bagian yang berurutan. Tidak diizinkan adanya ring,

    pelat ataupun pelana (saddle) penguat baik pada bagian luar maupun

    pada bagian dalam pipa.

    2. Dimensi Pipa Kecuali ditentukan lain, pipa dengan ukuran diameter nominal berikut

    ini harus mempunyai ukuran diameter luar dan ketebalan dinding

    minimum sebelum dilapisi pelindung dalam dan luar sebagai berikut :

    DIAMETER LUAR DAN KETEBALAN DINDING PIPA BAJA

    Diameter Nominal

    (mm)

    Diameter Luar

    (mm)

    Ketebalan Dinding

    Minimum (mm)

    100 114.3 4.5

    150 168.3 5.0

    200 219.1 5.8

    250 273.0 6.6

    300 323.8 6.9

    350 355.6 6.0

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 23

    400 406.4 6.0

    3. Fitting Semua fitting baja/steel harus dari bahan yang sama dan difabrikasi

    sesuai dengan spesifikasi yang ditentukan pada Bagian 3.2 dan harus

    didisain dengan kekuatan yang sama dengan pipanya. Ring penguat

    atau saddle penguat dapat dipasang pada bagian luar bilamana perlu,

    sesuai dengan AWWA Manual M11 atau standar pembuatan yang dapat

    disetujui. Ketebalan dinding minimum dan diameter luar dinding fitting

    harus sesuai dengan persyaratan yang dispesifikasikan dalam Bagian

    3.2 dan standar berikut ini :

    Fitting dengan diameter 125 mm atau lebih kecil : JIS B 2311

    Fitting dengan diameter 150 mm atau lebih besar : JIS B 2311 (sampai dengan 500 mm) dan JIS G 3451. atau AWWA C 208.

    "Bend" yang mempunyai sudut defleksi sebesar 22.5 derajat dan lebih

    kecil harus terdiri dari dua potongan bend. Bend yang mempunyai sudut

    defleksi lebih besar dari 22.5 derajat sampai dengan 45 derajat harus

    difabrikasi dengan menggunakan tiga potongan bend. Bend yang

    mempunyai sudut defleksi lebih besar dari 45 derajat harus terdiri dari

    empat potongan bend.

    B.1.2.3. Coating dan Linning (Lapisan Pelindung Luar dan Dalam) 1. Proteksi Bagian Luar

    a. Pemasangan Bawah Tanah Permukaan luar pipa dan fitting untuk pemasangan di bawah tanah

    harus dilapisi coal tar enamel dan dibalut dengan bonded double

    asbestos felt sebagaimana dispesifikasikan pada Appendix A,

    Sec.A1.2 dalam AWWA C 203. Lapisan primer dan coal tar enamel

    adalah sebagai berikut ;

    Primer : Type B sesuai dengan bagian A.2.4 dari AWWA C.203

    Coal Tar Enamel : Type I sesuai dengan bagian A.25. Table 1 dari AWWA C203.

    Konstruksi dari proteksi luar seperti diuraikan di atas harus terdiri

    dari berikut ini :

    Primer, Type B yang dispesifikasikan di atas

    Coal Tar enamel, Type I yang dispesifikasikan di atas, ketebalan lapisan kering 2,4 mm +/- 0,8 mm.

    Bonded asbestos felt

    Coal tar enamel, Type I sama seperti di atas, tebal kering lapisan 0,8 mm minimum.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 24

    Bonded asbestos felt; dan

    Satu lapisan water resistant whitewash

    Sistim pelindung luar lainnya yang menjamin kualitas yang sama

    atau lebih dari pada yang dispesifikasikan di atas dapat diterima atas

    persetujuan Enggineer tetapi segala sistem proteksi yang

    menggunakan polyethylene tape tidak diperkenankan.

    b. Pemasangan Di Atas Tanah Semua pipa dan fitting yang akan digunakan sebagai jembatan dan

    terpapar di luar/dapat terlihat langsung, harus dicat di pabrik dengan

    lapisan primer dan lapisan pertama (first coat) yang sesuai dengan

    susunan berikut ini :

    Persiapan permukaan : SSPC-SP-6 atau SP-3

    Primer : Etchin primer, ketebalan minimum lapisan kering 20 mikron.

    Lapisan pertama : Read lead atau lead suboxide primer, ketebalan

    lapisan kering 35 mikron.

    Persiapan permukaan harus dilakukan sesuai dengan yang

    diisyaratkan oleh Steel Structure Painting Council, USA dan kelas

    yang disebutkan di atas, Primer dan Etching Primer, Class 2.

    Lapisan pertama harus sesuai dengan JIS K 5622, Read Lead

    Anticorrosive Paint, Class 1 atau JIS K 5623, Lead-Suboxide

    Anticorrosive Paint, Class 1 atau sesuai dengan persetujuan

    Pengguna Barang.

    B.1.2.4. Lapisan Pelindung Dalam 1. Umum

    Semua pipa dan fitting untuk pemasangan dibawah tanah harus diberi

    lapisan dalam dari adukan semen (cement mortar) atau epoxy atau coal

    tar epoxy sesuai dengan AWWA C.210. Semua jalur pipa diatas tanah

    harus menggunakan epoxy atau coal tar epoxy sebagai lapisan dalam

    sesuai dengan AWWA C.210.

    Semua bahan lapisan pelindung luar dan dalam yang kontak langsung

    dengan air bersih harus dilengkapi lengan sertifikat yang dikeluarkan

    oleh lembaga kesehatan masyarakat yang berwenang untuk penggunaan

    pada air minum. Penyedia Jasa Pengadaan harus menyerahkan sertifikat

    cat yang menjamin persyaratan untuk saluran air minum.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 25

    2. Lapisan Adukan Semen (Cement Mortar Lining) Lapisan adukan semen harus sesuai dengan AWWA C.205 atau standar

    internasional lainnya yang disetujui dengan kualitas yang sama atau

    lebih tinggi dari pada standar yang telah disebutkan diatas.

    Lapisan adukan semen tersebut harus mempunyai ketebalan yang sama

    kecuali pada sambungan atau pada bagian dinding pipa yang terputus.

    Ujung dari lapisan harus dibiarkan menyudut dan lurus kearah sumbu

    memanjang pipa. Ketebalan lapisan harus mengikuti tabel dibawah ini.

    KETEBALAN CEMENT MORTAR LINING

    ( mm ) Ketebalan Lining

    ( mm)

    Toleransi untuk

    Ujung Pipa

    100 sampai 250

    300 sampai 600

    6

    8

    -1.6 to +3.2

    -1.6 to +3.2

    3. Sistem Lapisan Epoxy Atau Coal Tar Epoxy Sistem pelapisan dengan epoxy dan coal tar epoxy harus sesuai dengan

    AWWA C.210 dan dilaksanakan di pabrik. Sistem tersebut terdiri dari

    sebagai berikut :

    a. Sistem pelapisan dengan epoxy i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive

    epoxy primer

    ii). Satu lapisan atau lebih liquid two part epoxy finish coat yang tidak mengandung coal tar.

    b. Sistem pelapisan dengan coal tar epoxy i). Satu lapisan liquid two part chemically cured rust inhibitive

    epoxy primer

    ii). Dua lapisan dari two part coal tar epoxy finish coat.

    Primer dan finish coat harus berasal dari pabrik yang sama.

    Sistem pelapisan epoxy ini dapat juga terdiri dari dua atau lebih lapisan

    dengan epoxy yang sama tanpa menggunakan primer tersendiri. Sistem

    altematif ini harus memenihi persyaratan AWWA C.210 dan lapisan

    pertama dan sistem altematif ini dianggap sebagai lapisan primer.

    Ketebalan lapisan kering total dari kedua sistem pelapisan tidak boleh

    kurang dari 400 mikron dan lebih kecil dari 600 mikron.

    B.1.2.5. Pelapisan Coating dan Lining Pada Ujung Pipa 1. Ujung Rata / Datar

    Spesifikasi pelapisan/coating harus dikupas/cutback sebesar 370 mm,

    Lining yang sesuai spesifikasi diperpanjang sampai ujung pipa. Ujung

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 26

    pipa dan permukaan luar, lebih dari 370 mm dari ujung pipa harus di

    cat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti yang dispesifikasikan pada

    bagian 7.3.1. Proteksi Bagian Luar.

    Plat baja ringan (mild steel) dari sambungan ikatan (bonding terminal)

    pada ujung datar harus dibuat pada seperti digambarkan. Untuk proteksi

    katodik yang dipasang pada perpipaan air bersih dari baja yang ditanam

    dalam tanah. Ukuran dari plat adalah panjang 50 mm, lebar 30 mm dan

    ketebalan 5 mm.

    2. Ujung Bevel Lining dan coating harus dikupas/cutback seperti dispesifikasikan di

    bawah ini

    Nominal Cutback

    Coating

    Cutback

    Tar Epoxy

    Lining

    Mortar

    (mm) (mm) (mm)

    80 - 350 100 80 3 1

    400 - 700 150 80 3 1

    Bagian yang dikupas harus dicat dengan primer seperti dispesifikasikan

    pada sub bagian sebelumnya. Detail dari coating dan lining pada ujung

    bevel.

    3. Ujung Flange Untuk ujung flange tidak perlu pengupasan lining atau coating. Seluruh

    permukaan dari flens harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy

    seperti dispesifikasikan pada 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2

    Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam.

    4. Coating Dan Lining Untuk Pipa-Pipa Khusus Dan Fitting (OK) Semua bagian luar dan bagian dalam permukaan dari pipa dan fitting

    khusus berikut ini harus dicat dengan epoxy atau coal tar epoxy seperti

    dispesifikasikan pada bagian 7.3.1 Proteksi Bagian Luar, Bagian 7.3.2

    Lapisan Pelindung Luar dan Lapisan Dalam (Coating dan Lining);

    Double Flange Short Piece digunakan untuk air valve assembly

    Short Piece digunakan untuk valve assembly

    Flange dan spigot digunakan untuk valve assembly

    Blank Flange

    5. Lapisan Pelindung Sambungan a. Umum

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 27

    Lapisan pelindung luar pada sambungan digunakan sebagai

    proteksi terhadap korosi pada semua sambungan pipa dengan

    pengelasan di lapangan dan tertanam di dalam tanah., dan harus

    diselubungi oleh lembaran yang tahan panas-susut (heat shrinkable

    sleeve or sheet).

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan lapisan sambungan

    (coal) sesuai dengan spesifikasi dan memasukkannya kedalam Bill

    of Quantity. Bahan lapisan sambungan kulit ini harus mencukupi

    untuk menutup permukaan yang harus dilindungi dan memasukkan

    tambahan (allowance) 20 %. Penyedia Jasa Pengadaan harus

    menyerahkan perincian dari volume bahan tersebut.

    b. Selubung Atau Lembaran Tahan Panas-Susut (Heat Shrinkable Sleeve Or Sheet)

    Selubung atau lembaran bahan tahan panas-susut harus terdiri dari

    lapisan luar dan dalam. Lapisan luar menggunakan cross linked

    polyethylene dan lapisan dalam butyl rubber based adhesive.

    Panjang selubung tersebut tidak boleh kurang dari 600 mm dan

    ketebalan lapisan minimum luar dan lapisan dalam sebelum susut

    adalah sebagai berikut :

    Diameter Pipa

    (mm)

    Ketebalan Minimum

    Lapisan Luar

    (mm)

    Ketebalan Minimum dan

    Lapisan Dalam

    (mm)

    < = 350 0.6 0.6

    400 0.9 0.6

    450 1.2 0.6

    Karakteristik fisik lapisan luar dan lapisan dalam adalah sebagai

    berikut :

    Karakteristik Fisik Lapisan Luar

    Spesific gravity (min) : 0.91 (JIS K 112)

    Kekuatan Tarik : circumferential (Min., N/mm2) : 17.7 (JIS K 6760) axial (Min., N/mm2) : 14.7 (JIS K 6760)

    Elongasi : circumferential (Min.,N/mm2) : 250 (JIS K 6760) axial (Min.,N/mm2) : 500 (JIS K 6760)

    Identification hardness (Min.,Shore D) : 43 (JIS K 72150)

    Dielectric Strenght (Min., kV/mm) : 30 (JIS K 6911)

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 28

    Volume Resistivity (Min., Ohm-cm) : 1x10

    14 (JISK6911)

    Shrinkage* circumferential (Min.,N/mm2) : 40 circumferential (Min.,N/mm2) : 8

    Catatan : (.,) menunjukkan standard dari metoda pengetesan

    yang diterapkan

    * Pada 200 derajad celcius untuk 20 menit.

    Kriteria Fisik Lapisan Dalam

    Spesific Grafity (Min) : 1.0 (JIS K 7112)

    Consistency (Max) : 80 (JIS K 2220)

    Softening Point (Min degrees C) : 60 (JIS K 2207)

    Penetration (Max) : 90 (JIS K 2207)

    Catatan : (.,) memperlihatkan standard dari metoda pengetesan

    yang diterapkan

    Penyedia barang harus menyediakan 6 (enam) set perlengkapan

    heat-shrink flame. Setiap set perlengkapan ini terdiri dari

    pembakar dengan nozzle, bak sebelum pembakaran dan stop valve,

    three-layer heavy duty hose, pengatur tekanan gas dengan

    pengukur tekanan dan lain sebagainya. Tiga (3) set tambahan dari

    pembakar dan pengatur tekanan gas harus juga disediakan.

    6. Pengecatan Tanda (Marking) Semua pipa baja/steel dan fitting harus diberi tanda (marking) dengan

    jelas pada bagian tengahnya. Bahan cat tersebut harus dari long oil

    alkyd resin seperti berikut ini atau dari mutu yang setara.

    P.T. Dimet Indonesia VYGARD 260

    ICI ICI SUPER

    P.T. ICI Paint Indonesia STRUCTURE FINISH

    NIPPON PAINT BODELAC 9000

    P.T. Nippon Paint Indonesia ALKYD RESIN

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 29

    7. Perlindungan Korosi Petrolatum (Petrolatum Corrosion Protection Tape)

    Perlindungan Korosi petrolatum harus dari Denso tape untuk

    perlindungan korosi dan harus terbuat dari kain tidak beranyam dari

    fiber sintetis yang menyerap dengan kandungan petrolatum, anorgenik

    tak aktif dan pengisi organik, serta pengawet organik. Bahan ini harus

    didesain untuk perlindungan korosi tinggi dan tahan lama dengan

    mengikat adhesif, insulasi elektris, insulasi air, tahan cuaca, tahan

    kimia, anti mikroorganisme,dll.

    Setelah petrolatum pelindung korosi digunakan, permukaannya harus

    dilindungi dengan pita pembungkus kecuali ditentukan lain. Pita

    pembungkus harus berupa PVC adhesif atau material lain yang disetujui

    oleh Pengguna Barang. Pita pembungkus harus dari pabrik yang sama

    dengan pelindung korosi petrolatum.

    8. Sambungan Fleksible Dan Kopling a. Umum

    Semua sambungan fleksibel dan kopling didesain untuk tekanan

    kerja maksimum sebesar 0.98 Mpa (10.0 kg /cm2) kecuali

    ditentukan lain.

    b. Referensi Yang dipakai sebagai referensi adalah standar-standar berikut :

    AWWA C 219 Bolted, Sleeve-Type Coupling for Plain-End Pipe

    JIS G 3101 Rolled Steel Pipes for Water Service

    JIS G 3443 Coating Steel Pipes for Water Service

    JIS G 3445 Carbon Steel Tubes for Machine Structure Purpose

    JIS G 3454 Carbon Steel Pipes for Pressure Service

    JIS G 5502 Spheroidal Graphite Iron Castings

    JIS G 5402 Blackheart Malleable Iron Castings

    JIS K 6353 Rubber Goods for Water Works Service

    B.1.2.6. Sambungan Fleksibel Mekanikal Sambungan mekanikal fleksibel didesain untuk menerima gaya atau

    kombinasi gaya-gaya yang terjadi akibat pemuaian dan penyusutan, shear

    deflection, distorsi dan gaya-gaya lain pada jalur pipa.

    Sambungan mekanikal fleksibel harus setara dengan Closer Joint, Type CL-

    A yang diproduksi oleh Victaulic Company Japan Ltd, atau yang setara dan

    disetujui.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 30

    1. Persyaratan Desain Sambungan mekanikal fleksibel harus didesain dan dibuat untuk

    memenuhi kondisi operasi sebagai berikut :

    a. Pembebanan dari 2 (dua) meter ketebalan tanah (earth cover) dengan berat jenis 2.0 ton/m3 ditambah sebuah truk berat 20 ton.

    b. Lendutan geser minimum sebesar 100 mm. c. Persyaratan-persyaratan lain seperti di bawah ini :

    Diameter

    Nominal

    (mm)

    Panjang

    Maksimum

    Peletakan

    (mm)

    Minimum

    Ekspansi yang

    diizinkan

    (mm)

    Minimum

    Kontraksi

    Yang diizinkan

    (mm)

    300 to 400

    500 & 600

    1600

    1700

    230

    270

    80

    80

    2. Bahan-Bahan Dan Konstruksinya Sambungan fleksibel mekanikal terdiri dari slip pipes, pipa selubung, 2

    (dua) ring karet dan housing (blok) dll, dan mempunyai flange pada

    kedua ujungnya.

    Setiap slip pipe merupakan tipe ring yang menerus dengan rangka

    penguat serta ujung flange. Slip pipes dan pipa selubung harus

    difabrikasikan dari lembaran atau pelat baja yang mempunyai batas

    keruntuhan sebesar 216 N/mm2 (2200 kg/cm2), sesuai dengan JIS G

    3101 Class, JIS G 3454 STPG 370, atau yang setara.

    Rubber ring housing harus dibuat dari besi cor ductile sesuai dengan JIS

    G 5502 class 2 FCD 450, JIS G 5702 class 2 FCMB 310 atau setara.

    Ring karet harus dari styrene butadiene rubber (SBR). Karet bekas tidak

    boleh digunakan.

    3. Coating. Semua permukaan luar sambungan mekanikal, kecuali ditentukan lain,

    harus dilapisi primer seperti ditentukan dalam 3.5 kecuali permukaan

    slip pipe yang kontak langsung dengan air pengecatannya harus

    dilakukan sesuai dengan yang dispesifikasikan disini. Semua

    permukaan luar dan dalam mechanical flexible joint harus dilapisi

    sistem epoxy atau sistem coal tar epoxy sesuai dengan spesifikasi dalam

    7.3.2.3

    B.1.2.7. Sleeve Coupling 1. Umum

    Sleeve coupling harus menggunakan sleeve-type coupling yang dibaut

    untuk ujung pipa pol)s dan terdiri dari center sleeve, 2 (dua) buah

    gasket, 2 (dua) end ring, dan mur baut untuk pemasangan coupling.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 31

    Semuanya harus didesain dan diproduksi sesuai dengan AWWA C.219

    dan sesuai dengan standar pabrik serta mendapat persetujuan Pengguna

    Barang.

    2. Bahan-Bahan dan Konstruksinya a. Center Sleeve

    Center sleeve ini harus berukuran sesuai dengan ukuran pipa dan

    fitting yang digunakan dan terbuat dari carbon steel atau besi ductile

    atau malleable cast iron (besi tuang) yang sesuai dengan atau lebih

    tinggi dari persyaratan dibawah ini.

    Carbon Steel ASTM A 283 Grade C

    JIS G 3101 Class 2

    BS 4360 Grade 43 A

    DIN 17100 RST 36

    Ductile Iron ASTM A 536 Grade 65-45-12

    JIS G 5502 Class 2 FCD 45

    BS 2789 Grade 420/12

    Malleable Cast Iron ASTM A 47 Grade 32510 or 35018 .

    JIS G 5702 Class 3 FCMB 340

    BS 6681 Grade B32-10 or W34-04

    DIN 1692 GTS 35 or GTS 4t

    Panjang Center Sleeve harus memenuhi persyaratan berikut ini:

    Diameter Nominal

    (mm)

    Panjang Minimum Center Sleeve

    (mm)

    12.5 - 50 89

    65 - 250 102

    300 - 450 127

    b. Gasket Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber

    (SBR) yang divulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan stndar JIS

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 32

    K 6353 atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene

    diene monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk

    digunakan.

    c. End Rings / Ring Ujung End rings harus dibuat dari carbon steel atau besi ductile atau besi

    tuang (malleable cast iron) yang memenuhi atau lebih tinggi dari

    standar berikut :

    Carbon Steel ASTM A 576 Grade 1020

    JIS G 3101 Class 2

    BS 6681 Grade 43 A .

    DIN 17100 RST 36

    Ductile Iron dan Malleable Cast Iron Sama dengan standard yang telah dispesifikasikan pada bagian

    sebelumnya 7.5.2.a. Center Sleeve.

    d. Mur dan Baut Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang memenuhi atau

    lebih tinggi dari persyaratan dari JIS G B101 Class 2.

    B.1.2.8. Lapisan Coating a. Sarana di bawah tanah

    Permukaan luar dan dalam sleeve coupling harus dilapisi dengan special

    hot fusion bonded nylon coating yang memiliki ketebalan lapisan kering

    sebesar 150 mikron. Baut dan mur harus di galvanisir dan ditambah

    lapisan special nylon coating tersebut, sehingga ketebalan kering lapisan

    mencapai 75 mikron.

    b. Sarana di atas tanah Semua permukaan center sleeve harus dilapisi lapisan primer pada

    bagian luarnya dan sistem epoxy atau coal tar epoxy untuk pelapisan

    bagian dalamnya sesuai dengan yang ditentukan pada bagian 7.3.2.3.

    Semua permukaan end rings yang terlihat / terpapar harus dicat dengan

    lapisan primer seperti yang dispesifikasikan pada bagian 7.3.7.

    Semua mur dan baut harus dilapisi dengan lapisan galvanis.

    B.1.2.9. Special Sleeve Couplings 1. Umum

    Special sleeve coupling harus didisain untuk penyambungan pipa

    berujung polos dari berbagai ukuran diameter luar dengan ukuran

    diameter nominalnya seperti diberikan dibawah ini, dan harus terdiri dari

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 33

    center sleeve, 2 (dua) buah end ring, 2 (dua) gasket serta mur dan baut

    untuk pemasangan coupling

    Diameter luar yang diizinkan adalah sebagai berikut :

    Diameter luar yang diizinkan adalah

    sebagai berikut : Diameter

    Nominal

    (mm)

    Range Diameter Luar (mm)

    Dan Toleransinya (I)

    Min - max

    50

    80

    100

    150

    200

    250

    60.21.0 - 63.0+0.6

    88.9 1.0 - 98.0 + 2,2

    110.00.6 - 118.0+1.7

    160.00.6 - 170.0+1.2

    200.0 0.6 - 222.0 + 0.9

    250.0 0.6 - 273.0 + 0.7

    2. Konstruksi Dan Bahan Center sleeve dan end ringharus dibuat dari malleable cast iron (besi

    tuang yang bisa ditempa) yang mengikuti standar JIS G 5702 Class 3

    FCMB 340 atau BS 6681 Grade B32-10 atau bahan lain yang disetujui

    oleh Pengguna Barang. Mur dan baut harus dibuat dari carbon steel yang

    memenuhi atau lebih tinggi dari standar JIS G 3101 Class 2.

    Gasket harus terbuat dari karet sintetis, styrene butadiene rubber (SBR)

    yang di vulkanisir dicetak (molded) sesuai dengan standar JIS K 6353

    atau nitrile butadiene rubber (NBR) atau ethylene propylene diene

    monometer (EPDM). Karet bekas tidak diperkenankan untuk digunakan.

    Mur dan baut harus terbuat dari carbon steel yang memenuhi atau lebih

    dari persyaratan JIS G 3101 class 2.

    Permukaan luar dan dalam dari special sleeve coupling harus dilapisi

    dengan special hotfusion bonded nylon coating yang mempunyai

    ketebalan kering lapisan minimum sebesar 150 mikron. Mur dan baut

    harus diberi pengerjaan akhir (finish) dengan lapisan galvanis ditambah

    special nylon coating tersebut yang mempunyai ketebalan kering lapisan

    minimum sebesar 70 mikron.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 34

    B.1.2.10. Flange Insulasi Flange insulasi harus dipasang pada jalur pipa pada bagian dari jalur pipa

    yang bersebelahan dan terisolasi secara elektris, dan atau menyediakan alat

    untuk menjaga agar bagian yang bersebelahan pada potensial yang berbeda.

    Flange insulasi berkaitan dengan pengetesan tekanan hidrostatis yang

    dispesifikasikan untuk pipa. Ketahanan elektris diseberang sambungan

    insulasi tidak boleh kurang dari 50 megohms sebelum dan sesudah pekt'rjaan

    pengetesan hidrostatis.

    Flange insulasi harus terdiri dari gasket dengan insulasi penuh baut serta mur

    yang diinsulasi oleh lapisan teflon dengan jumlah yang cukup, pembersih

    insulasi dan pencuci logam.

    Penyedia Jasa Pengadaan harus menyediakan pelindung korosi petrolatum

    dengan kuantitas yang cukup untuk digunakan pada semua Flange insula

    B.2. PERSIAPAN PEKERJAAN PEMASANGAN PIPA B.2.1. LINGKUP PEKERJAAN

    Kontraktor harus menyediakan peralatan pekerjaan sementara, tenaga kerja,

    dan bahan serta memobilisasikan yang diperlukan untuk menyelesaikan

    seluruh pekerjaan dengan cara yang baik, termasuk sambungan ke pipa

    induk yang ada, pengujian, penggelontoran (flushing), desinfeksi jalur pipa

    dan semua pekerjaan yang diperlukan untuk penyelesaian pemasangan pipa

    sesuai persyaratan yang ditetapkan dalam spesifikasi teknis ini.

    Jika ada pekerjaan yang tidak tercakup dalam spesifikasi teknis ini akan

    dilakukan sesuai dengan cara yang telah digunakan untuk bidang teknis yang

    besangkutan di Indonesia dan menurut peintah direksi.

    Data hasil penyelidikan tanah yang telah dilakukan untuk lokasi jembatan

    pipa atau daerah sekitarnya disimpan oleh pemilik dan kontraktor akan

    diijinkan dan menelitinya di kantor proyek.

    Semua penjelasan dalam persayaratan teknis ini khususnya yang bersifat

    teknis selalu berpedoman pada standar yang umum dipakai di indonesia.

    Semua standar yang digunakan, menggunakan Standar Nasioanal Indonesia

    (SNI). Dalam hal belum diatur dalam SNI, standar yang digunakan merujuk

    kepada :

    AISI : American Iron and Steel Institute

    ANSI : American National Standards Institute

    API : American Petrolium Institute

    ASTM : American Society of Testing Material

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 35

    AWWA : American Water Works Association

    DIN : Deutsche Institut fur Norming

    IEC : International Electrotecnical Commision

    ISO : International for Standardization Organization

    JIS : Japanese Industrial Standard

    KIWA : Dutch Institute for the Testing of water supply Material

    NEMA : National Electrical Manufacturess Assosiation

    PBI 71 : Peraturan Beton Indonesia tahun 1971

    SNI : Standar Nasional Indonesi.

    B.2.2. PENYERAHAN GAMBAR KERJA DAN GAMBAR PELAKSANAAN Jadwal pekerjaan dan gambar kerja harus diserahkan untuk disetujui oleh

    direksi sebelum pekerjaan dimulai.

    Kontraktor harus membuat gambar pelaksanaan (as-built) yang digambar

    dengan skala yang sama dengan skala gambar perencanaan. Gambar

    pelaksanaan tersebut harus diserahkan selama selama pekerjaan berlangsung

    maupun setelah penyelesaian pekerjaan.

    Gambar tersebut harus memperlihatkan semua perlengkapan pipa

    (fitting/accessories) perubahan lain seperti pada arah jalur pipa, ruang valve

    (katup), lubang kontrol (manholes) ukuran pipa atau sejenisnya.

    Kesemuanya harus diperlihatkan dengan adanya pengikatan terhadap muka

    tanah pada bangunan permanen.

    B.2.3. TANDA PAPAN NAMA Kontraktor harus menyediakan memasang dan memelihara sejumlah tanda

    atau papan nama yang diperlukan sebagaimana yang diperintahkan oleh

    direksi.

    Tanda atau papan nama tersebut nama pemilik dan kontraktor; nama proyek;

    dan juga lokasi yang menunjukan jalur pemasangan pipa dengan perkiraan

    lama pekerjaan dan juga perubahan arus lalu lintas dan sebagainya,

    semuanya dimaksud sebagai informasi kepada masyarakat luas.

    Papan nama harus dipasang di tempat yang telah ditentukan oleh direksi.

    Pada saat penyelesaian pekerjaan papan nama tersebut harus disingkirkan.

    B.2.4. RAMBU-RAMBU LALU LINTAS Dimana yang dipandang perlu, kontraktor harus menyediakan rambu-rambu

    (tanda-tanda) untuk keperluan lalu lintas yang dilewati. Rambu-rambu

    tersebut harus jelas untuk menjamin keselamatan lalu lintas.

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 36

    Bila pekerjaan harus memotong/menyeberangi jalan yang sibuk, kontraktor

    harus melaksanakan secara bertahap dan apabila perlu dikerjakan pada

    malam hari.

    Biaya yang diperlukan untuk keperluan-keperluan tersebut, diatas harus

    sudah termasuk dalam kontrak.

    B.2.5. SUMBER TENAGA DAN PENERANGAN Kontraktor harus menyediakan semua peralatan dan melakukan pengaturan

    untuk pemakaian tenaga listrik serta penerangan yang perlu bagi pelaksanaan

    pekerjaan. Harus tersedia cukup penerangan sehingga semua pekerjaan dapat

    dilakukan secara wajar bila keadaan kurang cukup sinar matahari atau/pada

    saat malam hari.

    B.2.6. TRASE DAN ELEVASI PIPA B.2.6.1. Biaya Pemeriksaan Pekerjaan Pemasangan Pipa

    Instansi yang berwenang atau direksi, akan memeriksa trase dan elevasi

    (ketinggian) jalur pipa pada gambar dan akan mematok (stake out) trase

    tersebut di lapangan. Kontraktor harus membayar sejumlah biaya untuk

    pemeriksaan dan pematokan tersebut kepada instansi yang berwenang.

    B.2.6.2. Tanggung Jawab Kontraktor Kontraktor harus bertanggungb jawab agar persyaratan dasar untuk pipa

    induk diletakan dan dipasang pada jalur dan ketinggian yang ditetapkan dan

    dengan fitting, valve dan saluran pembuang pada lokasi yang ditentukan.

    Untuk maksud ini, kontraktor harus diminta membuat patok pekerjaan atau

    titik referensi atas biaya kontraktor sendiri.

    B.2.6.3. Penyimpangan Akibat Bangunan Lain Apabila ditemukan hambatan yang tidak terlihat dalam rencana dan

    mempengaruhi pekerjaan sedemikian rupa, sehingga diperlukan perubahan

    rencana, maka pemilik berhak untuk merubah rencana tersebut.

    Jika menurut direksi terjadi perubahan dalam rencana, yang menyebabkan

    perubahan volume pekerjaan yang dikerjakan oleh kontraktor, maka

    perubahan volume pekerjaan tersebut akan dikerjakan sesuai dengan pasal

    yang berkaitan dengan hal tersebut dalam persyaratan umum.

    B.2.6.4. Kedalaman Pipa Semua pipa harus dipasang pada kedalaman tanah sebagaimana yang telah

    ditentukan atau sebagaimana diminta direksi.

    B.2.7. JALAN SEMENTARA B.2.7.1. Umum

    Dalam hal jalan sementara harus dibuat sepanjang jalur pipa sesuai dengan

    kontrak, kontraktor harus melakukan tindakan sebagaimana penjelasan

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 37

    dibawah ini. Kontraktor harus menyelidiki keadaan tanah sepanjang jalur,

    pekerasan, jalan sementara dan mengumpulkan data atau informasi tentang

    kondisi daerah tersebut pada musim kemarau dan musim penghujan. Dengan

    dasar informasi yang diperoleh tersebut, kontraktor harus memulai

    pengukuran topografi berdasarkan gambar perencanaan dan berada dibawah

    pengarahan direksi.

    Pekerjaan pembuatan jalan sementara harus mencakup pekerjaan sebagai

    berikut :

    a. Pengukuran topografi sepanjang bentang trase pipa yang melalui pipa tersebut. Survey ditujukan untuk menetapkan lokasi tepat trase jalur pipa.

    Kontraktor harus memperhatikan saran dan arahan dari instansi yang

    berwenang atau direksi, karena trase mungkin telah ditetapkan

    berdasarkan Rencana Tata Kota.

    b. Pekerjaan persiapan seperti pelebaran jalan lokal yang ada, pembongkaran dinding, pengamanan, kompensasi dan pekerjaan lain

    yang diperlukan harus dilaksanakan sebelum dimulainya pekerjaan

    pemasangan pipa.

    Kontraktor harus menyediakan tenaga kerja yang diperlukan, peralatan dan

    bahan untuk membuat jalan sementara sebagaimana telah ditentukan.

    B.2.7.2. Pembuatan Jalan Sementara Pembuatan jalan sementara apabila menurut direksi diperlukan, harus

    dilakukan atau diatur dengan baik sebagai berikut :

    a. Bila tidak ditetapkan lain oleh direksi, pengupasan muka tanah yang ada dengan kedalaman tidak kurang 0,3 m dan lebar disesuaikan dengan

    kebutuhan atau sesuai petunjuk direksi.

    b. Tanah bawah jalan (sub grade) terdiri dari lapisan tanah tanah merah atau yang sejenis sesuai persetujuan direksi yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,5 m.

    c. Lapisan bawah dasar (sub base course) terdiri dari lapisan agregat yang dipadatkan dengan baik dengan ketebalan minimum 0,2 m dan juga diisi

    dengan kerikil.

    d. Perkerasan permukaan yang terbuat dari kerikil pasir dengan ketebalan minimum tidak kurang 0,1 m dipadatkan dan dirawat dengan baik

    sampai selesainya pekerjaan. Jika diperlukan perbaikan, kontraktor harus

    bertanggung jawab terhadap biaya perbaikan tersebut.

    B.2.7.3. Pekerjaan Perbaikan Kembali Setelah penyelesaian pemasangan pipa, bila diperintahkan oleh direksi, jalan

    sementara tersebut harus dibongkar dan dikembalikan seperti keadaan

    semula.

    Semua bahan yang tersisa harus dibuang, lapisan tanah atas harus

    dikembalikan menutup lokasi pekerjaan semula

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 38

    Semua bangunan yang rusak dan utilitas yang ada harus diperbaiki secara

    memadai, sampai serupa keadaan semula.

    B.2.8. PEMBANGUNAN KANTOR SEMENTARA DAN GUDANG MILIK KONTRAKTOR

    Kontraktor harus menyediakan kantor sementara dan gudang yang akan

    digunakan sendiri oleh kontraktor agar diperoleh kelancaran dalam

    pelaksanaan pekerjaan. Kantor sementara digunakan untuk pengelolaan yang

    baik, membangun dan mengawasi pekerjaan sesuai dengan kontrak dan

    gudang sementara kontraktor untuk penyimpanan alat, mesin dan bahan

    lainnya menyangkup mateial penyambung (jointing material).

    Kontraktor harus menempatkan dan memilih lokasi-lokasi untuk kantor

    dan/atau gudang dan memberi tahu pemilik untuk persetujuannya. Kecuali

    ditetapkan lain oleh direksi.

    Sebelum dimulainya pembangunan kantor sementara dan gudang tersebut,

    kontraktor harus menyerahkan desain untuk memperoleh persetujuan direksi.

    B.2.8.1. Kantor Sementara Kontraktor Kantor harus memiliki ruangan yang cukup dilengkapi dengan perabot

    kantor, ruang rapat dan ruangan kerja untuk direksi dan stafnya.

    Kontraktor harus menyimpan paling sedikit satu set dokumen kontrak,

    jadwal pelaksanaan dan data-data terkait dengan kontrak dan gambar kerja

    dan/atau gambar pelaksanaan.

    Kantor harus dilengkapi dengan :

    a. Fasilitas air bersih dan penerangan yang memadai b. Kamar kecil dan tanki septik dengan bidang resapannya

    B.2.8.2. Gudang sementara Kontraktor Kontraktor harus mengatur gudang sementara dengan atap yang memadai

    untuk melindunginya dari hujan dan dengan peralatan pengatur sirkulasi

    udara. Lantai gudang harus bebas dari rembesan air tanah dan sekiling

    gudang dijaga dari kemungkinan pe ncurian dan kerusakan selama

    periode pelaksanaan pembangunan.

    B.3. PEKERJAAN TANAH DAN PERBAIKAN KEMBALI PERMUKAAN B.3.1. UMUM

    Dalam bagian ini, kontraktor harus menyediakan peralatan, tenaga kerja,

    peralatan dan bahan yang diperlukan untuk menyelesaikan seluruh pekerjaan

    dengan cara yang baik untuk bangunan dan jalur pipa, yang mencakup

    kegiatan atau hal seperti pembongkaran; penggalian; penimbunan;

  • Spesifikasi Pekerjaan IPAM

    VI - 39

    pembongkaran bahan pengurugan kembali; pemilihan bahan untuk

    pengurugan dan pelapisan dasar; penurapan dan penopangan; peralatan,

    pemindahan pagar dan perbaikan kembali; cara perlindungan lokasi;

    perbaikan permukaan; lubang pengujian (test pit); akomodasi lalu lintas dan

    pemeliharaan perkerasan; perlindungan harta benda; bangunan yang ada dan

    lansekap dan semua peralatan kerja sesuai dengan dokumen kontrak dan

    memungkinkan diperintahkan oleh direksi.

    B.3.2. PEMBERSIHAN DAN PENGUPASAN Jalur pipa harus dibersihkan dan dikupas sebelum melakukan penggalian

    atau melakukan pengurugan.

    Pembersihan dan pengupasan berupa membersihkan akar-akar, tonggak,

    tumbuhan, perkerasan, jalur pejalan kaki dan hambatan apapun di

    permukaan yang perlu disingkirkan secara permanen atau untuk sementara

    waktu dan semua itu terdapat di area yang akan digali.

    Tidak boleh ada pohon yang dite