Spesifikasi Elektrikal

65
SPESIFIKASI TEKNIS (ELEKTRIKAL) 1. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK 1.1. PERATURAN DAN PERSYARATAN Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara pemasangan Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan, transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan. 1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua persyaratan yang ada seperti : a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000 b. VDE, ISO, LMK, SNI, dan peraturan lain yang terkait dengan pekerjaan instalasi listrik 2. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti : a. Persyaratan Umum. b. Spesifikasi Teknis. c. Gambar Rencana. d. Bill of item e. Berita Acara Aanwijzing. 3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara. 4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk : a. Penerangan dalam dan luar bangunan. II

description

Spesifikasi Elektrikal

Transcript of Spesifikasi Elektrikal

Page 1: Spesifikasi Elektrikal

SPESIFIKASI TEKNIS (ELEKTRIKAL)

1. PEKERJAAN INSTALASI LISTRIK

1.1. PERATURAN DAN PERSYARATAN

Uraian dan syarat-syarat ini menjelaskan tentang detail spesifikasi bahan dan cara

pemasangan Instalasi Listrik Tegangan Rendah, meliputi pekerjaan secara lengkap

dan sempurna mulai dari penyediaan bahan sampai pemasangan, penyimpanan,

transportasi, pengujian, pemeliharaan dan jaminan.

1. Dalam melaksanakan instalasi ini, kontraktor harus mengikuti semua persyaratan

yang ada seperti :

a. Peraturan Umum Instalasi Listrik 2000

b. VDE, ISO, LMK, SNI, dan peraturan lain yang terkait dengan pekerjaan

instalasi listrik

2. Kontraktor harus mengikuti dan terikat pada semua persyaratan yang ada seperti :

a. Persyaratan Umum.

b. Spesifikasi Teknis.

c. Gambar Rencana.

d. Bill of item

e. Berita Acara Aanwijzing.

3. Sumber daya listrik bersumber dari Perusahaan Umum Listrik Negara.

4. Fasilitas instalasi listrik tersebut digunakan untuk :

a. Penerangan dalam dan luar bangunan.

b. Outlet listrik dan Outlet UPS, Outlet Tenaga.

c. Telephone, Fire Alarm, Sound System, Call Car

d. CCTV dan LAN Lokal Area Network

e. Air conditioning, Exhaust fan, dan ventilasi.

f. Pompa transfer, Pompa Booster.

g. Pemadam Kebakaran

h. Dan peralatan lainya yang memerlukan daya listrik

5. Persyaratan Kontraktor Listrik.

Kontraktor pelaksana harus mempunyai SIKA-PLN golongan D yang masih

berlaku.

II

Page 2: Spesifikasi Elektrikal

6. Semua instalasi penerangan dan stop kontak menggunakan system 3 core dimana

core yang ketiga merupakan jaringan pertanahan disatukan ke panel listrik.

Sedangkan instalasi dari panel pembagi menggunakan 4 core kabel.

7. Semua panel listik harus diberi pertanahan dengan kawat BC

8. Semua pipa dari bahan metal yang terpasang dalam tanah harus diberi pelindung

anti karat.

9. Sistem tegangan 220 V / 380 V, 3 phase, 50 Hz, instalasi penerangan dan stop

kontak 220 V – 1 phase – 50 Hz.

1.2. LINGKUP PEKERJAAN LISTRIK

Secara garis besar lingkup pekerjaan listrik adalah seperti yang tertera dalam

spesifikasi ini, namun Kontraktor tetap diwajibkan untuk melaksanakan pekerjaan

sesuai dengan yang tertera di dalam gambar – gambar perencanaan dan dokumen

tambahan seperti yang tertera di dalam berita acara Aanwijzing.

1. Melaksanakan seluruh instalasi penerangan dan stop kontak dalam bangunan.

2. Menyediakan dan memasang semua fedeer untuk :

- Dari LVMDP – ke SDP

- Dari LVMDP – ke Panel Pompa Hydrant

- Dari LVMDP – ke Panel Pompa Air Bersih + Power House

- Dari LVMDP – ke Panel Pompa air Kotor

- Dari LVMDP – ke Panel Penerangan luar/taman

- Dari LVMDP ke Gardu PLN dan Genset

- Dari SDP ke PP 1dan PP2

- Dari SDP ke PAC,1 dan PAC 2

- Dari SDP ke P UPS 1 dan P UPS 2

- Dari SDP ke PAC,1 dan PAC 2

3. Menyediakan dan memasang Panel-panel :

- LVMDP, Capasitor bank,

- Panel LP, P AC, P UPS, Panel Taman/PJU

- P Hydrant, P Air Bersih, P Air Kotor, P Power house

- Seluruh instalasi pertanahan ( Panel Listrik, P UPS).

4. Menyediakan dan memasang rack kabel dan hanger untuk kabel feeder dan

instalasi.

II

Page 3: Spesifikasi Elektrikal

5. Menyediakan dan memasang :

a. Semua armature lampu penerangan dalam dan luar bangunan.

b. Armature lampu penerangan Taman dan Jalan

c. Tiang lampu luar lengkap pondasi, bracket, Fuse/ MCB dan pengecatan.

6. Mengurus penyambungan daya listrik ke PLN.

7. Membuat gambar kerja dan menyerahkan As Built drawing

8. Melakukan pengetesan dan training

9. Melaksanakan mengurus surat jaminan Instalasi sesuai aturan yang berlaku

1.3. PERSYARATAN UMUM BAHAN DAN PERALATAN

Syarat-syarat dasar / umum bahan dan peralatan adalah sebagai berikut :

Apabila ternyata kapasitas dari komponen, material atau peralatan, yang disyaratkan

dalam RKS ini sudah tidak ada dipasaran , maka Kontraktor boleh memilih kapasitas

yang lebih besar , dengan merk yang sama dari yang diminta dengan syarat :

- Mengajukan persetujuan kepada Pemberi Tugas.

- Tidak menyebabkan system menjadi lebih sulit.

- Tidak menyebabkan penambahan bahan.

- Tidak menyebabkan penambahan ruang.

- Tidak menyebabkan adanya tambahan biaya.

- Tidak menurunkan kualitas pekerjaan.

1.4. SPESIFIKASI BAHAN DAN PERALATAN

1. Kabel Listrik

a. Kabel Instalasi Penerangan dan Outlet.

- Kelas tegangan 1000 volt dan 600 / 1000 volt.

- Inti penghantar tembaga.

- Isolasi PVC, sheated dan lain-lain.

- Jenis kabel : NYM dan lain-lain sesuai gambar rencana.

- Merek kabel Superme, Metal, Kabelindo, Yunitomo.

b. Kabel Feeder

- Kelas kabel 1000 volt

- Inti penghantar tembaga.

- Isolasi PVC, Sheated.

II

Page 4: Spesifikasi Elektrikal

- Jenis Kabel NYY dan NYFGBY.

c. Kabel Grounding

- Inti tembaga.

- Jenis kabel BC atau NYA.

2. Pipa dan Fitting

a. Seluruh pengkabelan untuk penerangan, stop kontak dan exhaus fan

dilaksanakan dalam pipa dan fitting-fitting High Impact Conduit PVC untuk

dalam bangunan, kecuali untuk feeder dalam trench

b. Sparing menggunakan pipa galvanis yang ukurannya 2 tingkat di atas

diameter kabel instalasi.

c. Penyambungan dari jalur instalasi ke armature lampu menggunakan pipa

flexible jenis PVC.

d. Semua teknik pelaksanaan yaitu percabangan, pembelokan, penyambungan,

harus menggunakan fitting-fitting yang sesuai yaitu socket, elbouw, T-doos,

croos-doos dan diberi warna untuk memudahkan maintenance.

e. Pemasangan Instalasi Listrik tidak dibenarkan bersamaan dengan

pemasangan sparing kabel.

f. Semua sambungan menggunakan terminal.

3. Cable tray, rak kabel dan hanger.

a. cable tray dan cable ladder

- Bahan terbuat dari perforated steel plate yang dihotdeep.

- Bahan support dari besi siku yang dicat.

- Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.

- Gantungan memakai besi beton Ø 3/8”.

- Setiap jarak 200 cm diberi tulangan penguat

b. Rak kawat dan hanger

Pada shaft riser

Terpasang rak kabel bentuk cable ladder, bahan stell plate hot deep

-Bahan support dari besi siku yang dicat.

-Ukuran lebar disesuaikan dengan gambar.

-Gantungan memakai besi beton Ø 3/8”.

-Setiap jarak 100 cm diberi tulangan penguat

II

Page 5: Spesifikasi Elektrikal

Hanger

-Untuk instalasi satu atau dua jalur digunakan hanger dari bahan besi plat

yang diklem setiap jarak 100 cm. Gantungan ke plat dengan ikatan

ramset atau fischerplug.

-Mur baut dan besi plat.

-Semua bahan besi plat harus dimeni dan dicat

4. Alat Bantu instalasi

a. Bak control dan tutupnya dari beton bertulang untuk pertanahan.

b. Pasir urug, sirtu dan tanah urug.

c. Pondasi beton cor untuk tiang lampu halaman / taman.

5. Saklar dan stop kontak

a. Mekanisme saklar dengan rating 10 A – 250 volt dengan warna dasar putih,

jenis pasangan recessmounted atau surfacemounted. Dalam suplai sakelar

harus lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal.

b. Stop kontak standard dengan ratting 10 A – 250 volt. 2 kutub ditambah 1

untuk pentanahan. Stop kontak tenaga dengan rating 16 A – 380 volt. 3 atau

4 kutub ditambah 1 untuk pentanahan. Dalam suplai stop kontak harus

lengkap dengan box tempat dudukannya dari bahan metal jenis pasangan

recessmounted atau surfacemounted. Khusus stop kontak UPS diberi tanda

atau dicat(warna akan ditentukan kemudian), guna membedahkan pemilihan

power UPS pada saat operasional

6. Armature Lampu

a. Balk lamp TL 2 x 36 W Cover ( Ruang genset, Ruang Pompa )

Bahan kotak lampu dari sheet steel tebal minimal 0.7 mm.

Cat dasar anti karat, dengan finish cat bakar.

Ballast Philip 40 Watt, 220 V, 50 Hz dengan losses tidak boleh lebih

besar 6.5 Watt atau low-loss ballast.

Fitting dan starter Phillips.

Capasitor Phillips factor kerja minimal 0.85.

Tabung TL 36 Watt Phillips diameter 25 mm.

Terminal Grounding pada badan.

Baut expose dengan kepala khusus.

Wirring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.

II

Page 6: Spesifikasi Elektrikal

Tiap tube dengan trafo (ballast) dan capasitor sendiri-sendiri.

b. RM 300 Gloss TL 1x18 W & TL 2x36 Watt /54 DVD (M4) Standar class

untuk R. kerja

Bahan kotak dan komponen idem ( a ).

Reflektor type M4.

c. Down light RD 150 11 watt, Toilet

Kotak lampu terbuat dari Steel sheet 0.7 mm.

Proses anti karat.

Pengecatan menggunakan system cat baker / powder coating.

Capasitor Philips, Fitting, Starter ballast.

Sistem terminal blok.

Cover acrylic putih susu.

Tabung TL – E 32 Watt.

d. Down Light RD 175 SL maupun PLC- 18 Watt (Essenetial) untuk Lobby,

Metting, Corridor.

Bahan kotak lampu aluminium, sedangkan reflector menggunakan mirror

reflector.

Diameter 154 mm.

Terminal Grounding pada badan.

Baut expose dengan kepala khusus.

Wiring dalam kotak jenis flexible 1 mm2.

7. Panel listrik

Untuk pekerjaan panel listrik harus memenuhi persyaratan sebagai berikut :

a. Panel LVMDP

Berfungsi untuk menerima daya listrik dari KWH meter PLN dan Generator

set dengan system Interlock. Main Breaker,MCCB dan MCB sebagai

pengaman sesuai dengan gambar rencana.

b. Umum.

- Tegangan kerja : 220 volt / 380 volt – 1 phase – 50 Hz.

- Interupting capacity untuk main breaker 50 kA

- Jenis panel indoor freestanding lengkap dengan pintu.

- Lalu lintas feeder : * menggunakan kabel tanah tpye NYFGBY

* dalam gedung menggunakan kabel NYY

II

Page 7: Spesifikasi Elektrikal

- Setiap incoming yang bersumber dari PLN harus dilengkapi dengan

Arrester :

Untuk panel utama ( LVMDP ) harus dilengkapi Arrester 100 KA.

Untuk panel distribusi UPS harus dilengkapi Arrester 15 KA,

- Gambar detail harus dibuat oleh Kontraktor dan disetujui Konsultan

pengawas sebelum pelaksanaan pekerjaan dilakukan.

c. Pemutusan Daya

- Rated breaking capacity pada 220 volt / 380 volt – 1 fase / 3 fase – AC

tidak kurang dari 18 kA.

- Release harus mengandung :

Under Voltage relay disisi PLN.

Thermal overload release.

Magnetic short circuit release ( mempunyai setting range ).

d. Rumah panel dan Busbar.

- Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peralatan dengan

penempatan yang cukup secara elektris dan fisik.

- Pemasangan semua komponen harus dapat dicapai dari bagian depan

dengan mudah.

- Rumah panel type Free Standing dari besi pelat dengan tebal tidak

kurang dari 2 mm, sedang type wall mounted tebal plat tidak kurang dari

1.2 mm.

- Semua permukaan pelat baja sebelum dicat harus mendapat pengolahan

pembersihan sejenis “ Phospatizing treatment “ atau sejenisnya. Bagian

dalam dan luar harus mendapat paling sedikit satu lapis cat penahan

karat. Untuk lapisan akhir cat finish bagian luar power coating .

- Ruang dalam panel harus cukup luas ,untuk memudahkan kerja, dan

dilengkapi ventilasi bagian sisi panel .

- Label-label terbuat dari bahan trafolite yang tersusun berlapis putih

hitam dan digrafir sesuai kebutuhan.

- Semua pengkabelan di dalam panel harus rapih terdiri atas kabel-kabel

berwarna, mudah diusut dan memudahkan dalam pemeliharaan.

- Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan PUIL. Bahan

dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang

II

Page 8: Spesifikasi Elektrikal

dipasang pada pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak sesuai

ketentuan untuk menahan tekanan dan mekanis pada level hubung

singkat.

- Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua

terminal kabel atau busbar lainnya tidak menyebabkan lekukan yang

tidak wajar. Busbar harus di cat secara standart untuk membedakan fasa-

fasanya.

- Batang penghubung antara busbar dengan breaker harus mempunyai

penampang yang cukup dengan rating arus tidak kurang dari 125% dari

rating Breaker.

- Pada sambungan- sambungan busbar harus diberi bahan pelindung

(Tinned).

- Ujung kabel harus memakai sepatu kabel, dan sarung kabel berwarna

sesuai standard.

e. Instrument dan peralatan penunjuk lainnya.

1. Instrument dan peralatan penunjuk ( Ampere, Volt, Frekuensi, Cos Ø,

killo watt ) menggunakan type analog

2. pilot lamp, tipe LED

3. Kwh meter dauble tarif lengkap current transformer.

8. Capacitor Bank

a. Automatic Capacitor Bank

Rated Voltage and : 400 V

Frequency : 50 Hz, 3 Phase

Rated Power : 100 KVAR

Tolerances : -0 / + 10 %

Continous overvoltage : 1,1 x Un

Dielectric Losses : less than 0,5 W/kVAR

Mounting : Indoor

Category : - 40o C / 50o C

Standart : IEC 70-70A, BS 1650, VDE 0560

Protection : MCCB

Contactor rating : 1,4 x 1n

b. Power Capacitor

II

Page 9: Spesifikasi Elektrikal

Type : Metallised film ( Dry type ), sheet steel casing.

Rayed Voltage : 400 V / 525 V ( H ring )

Regulator, dilengkapi Cosphi Display, Total Current Display, Reactive

Current Display

Type : 5 steps /5 steps

Power supply : 220-240 V 380-415 V, burden 15 VA

Frequency : 50 Hz

CT : 5A or as required

Output relays : 7,5 A 250 V AC normally open

Alarm relays : 7,5 A 250 V AC closed when alarm

on.

c. Exhaust fan 1 unit 100 cfm di pasang di atap panel.

1.5. PERSYARATAN PEMASANGAN

1. Persyaratan Instalasi dan Peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah

mendapat Surat Perintah Kerja ( SPK ). Dan bisa mengajukan usul-usul

kepada Konsultan Pengawas, apa yang perlu diatur kembali agar semua

instalasi maupun peralatan dapat ditempatkan dan bekerja sempurna.

Sebelum melakukan pemasangan bahan dan peralatan lakukanlah

pengukuran, meneliti peil – peil dalam proyek menurut keadaan

sebenarnya.

Apabila ada perbedaan antara pengukuran di lapangan, ajukan data-data

kepada Konsultan pengawas.

Membuat photo dokumentasi pada prestasi phisik 0%- 25% - 50% - 75%

dan 100 %.

b. Kontraktor harus membuat gambar kerja yang memuat gambar denah,

potongan dan detail sesuai keadaan sebenarnya di lapangan, dengan mendapat

persetujuan dari Konsultan Pengawas.

c. Kontraktor harus selalu kordinasi dengan kontraktor lain, sehingga

pemasangan instalasi dan peralatan dapat dilakukan tanpa terjadi chrosing.

d. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau

dipasang harus mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

II

Page 10: Spesifikasi Elektrikal

2. Pemasangan Instalasi dan Peralatan.

a. Pada daerah langit-langit tanpa plafond instalasi terpasang dalam plat beton

pelindung pipa lengkap fitting-fitting.

b. Pada daerah langit-langit dengan plafond instalasi terpasang sebagai berikut :

i. Untuk 1 dan 2 jalur kabel saja, instalasi di klem ke plat beton atau di klem

dengan pelindung conduit.

ii. Untuk jalur kabel lebih dari 5 jalur instalasi harus lewat kabel tray tanpa

conduit.

c. Untuk saklar dan stop kontak, instalasi terpasang recessedmounted ke kolom

atau tembok. Sakelar terpasang 150 cm di atas lantai kecuali untuk peralatan

tertentu. Untuk stop kontak 30 cm di atas lantai

d. Dalam shaft riser instalasi feeder terpasang dan diklem ke rak kabel shaft riser

setiap jarak 150 cm.

e. Di halaman instalasi terpasang sebagai berikut :

- Feeder dan instalasi lampu penerangan luar terpasang minimal 60 cm di

bawah permukaan tanah.

- Sedangkan untuk feeder yang melintas jalan terpasang 80 cm dibawah

permukaan tanah dengan menggunakan pelindung pipa galvanis.

f. Penyambungan dalam doos-doos percabangan memakai pelindung terminal 3

M kemudian doos tersebut ditutup.

g. Akhir dari instalasi exhaust fan berupa saklar.

h. Pemasangan angkur harus dikerjakan sebelum pengecoran dan diikat ke dalam

besi beton. Dapat juga dilakukan dengan tembakan ramset atau fischerplug.

i. Rack riser atau rak kabel atau cable tray bersama penggantung dimur baut ke

angkur.

j. Setiap belokan kabel terutama fedder yang besar harus diperhatikan radiusnya,

minimal R = 30 D dimana D adalah diameter kabel.

k. Tidak diperkenankan melakukan penyadapan atau penyambungan di tengah

jalan kecuali pada tempat penyambungan.

l. Terminal kabel harus selalu menggunakan sepatu kabel.

m. Armature lampu

- Balk TL 1 x 36 watt terpasang rata dengan penggantung 2 tempat pada plat

duck.

II

Page 11: Spesifikasi Elektrikal

- Barret lamp, bracket lamp, terpasang surface mounted ke plat duck beton

atau plafond dengan di sekrup atau mur baut pada 2 tempat.

- RM 300 TL 2x18 W & TL 2 x 36 W terpasang rata dengan plafond dengan

di sekrup atau dimur baut pada 2 tempat.

- Down light terpasang rata plafond dengan di sekrup atau mur baut pada 2

tempat.

3. Gali Urug

a. Kontraktor listrik harus menggali dengan kedalaman dan besar yang sesuai

dengan spesifikasi yang diminta.

b. Bilamana ada Chrosing/tabrakan dengan pipa, saluran got atau lainnya, harus

dibuat gambar detail dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak

dengan mendapat persetujuan dari Konsultan Perencana / Konsultan

Pengawas.

c. Kesalahan yang timbul karena kelalaian pelaksanaan menjadi tanggung jawab

kontraktor.

d. Setelah selesai pemasangan kabel, galian harus diurug kembali dengan sirtu

sampai padat.

e. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil pekerjaan pihak lain harus

diperbaiki kembali oleh kontraktor listrik.

4. Pentanahan

Semua instalasi, peralatan listrik harus diberi pentanahan. System pentanahan baik

peralatan electronik, motor pompa, panel litrik, Genset dan sebagainya minimal 2

Ohm

1.6. PENGUJIAN DAN TESTING

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga diperoleh hasil

yang akurat, Bila diperlukan peralatan dapat diminta oleh Konsultan Pengawas

untuk diuji ke Laboratorium.

2. Tahap – tahap pengujian adalah sebagai berikut :

a. Semua panel listrik sebelum dipasang dan sesudah dipasang harus diuji system

kerjanya sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

b. Semua penerangan lampu dalam ruang harus diuji dengan lux meter.

II

Page 12: Spesifikasi Elektrikal

c. Semua penyambungan harus diperiksa tersambung dan tidak terjadi kesalahan

sambung

d. Pengujian dilakukan bersama konsultan pengawas dan dibuat berita acara hasil

test.

1.7. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

1. Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai lampiran-lampiran

sebagai berikut :

a. Menyerahkan as built drawing pekerjaan listrik .

b. Penyerahan surat pernyataan jaminan instalasi listrik.( Akli, Konsuil)

c. Menyerahkan Brossure, operation dan maintenance manual.

d. Menyerahkan hasil pengetesan.

2. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melaksanakan masa pemeliharaan

secara Cuma-Cuma selama jangka waktu sesuai yang ditentukan pada persyaratan

umum, bahwa seluruh instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan baik dan bekerja

sempurna. Kerusakan karena kesalahan pemasangan atau peralatan harus

diperbaiki dan bila perlu diganti baru.

3. Setelah menyelesaikan tahap I, Kontraktor wajib melakukan masa jaminan selama

12 bulan atas semua peralatan yang dipasangnya tetap bekerja sempurna.

4. Setelah menyerahkan tahap I, Kontraktor wajib melatih dan membantu

mengoperasikan instalasi dan peralatan yang terpasang

1.8. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

2. PEKERJAAN INSTALASI TELEPON

2.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Umum

II

Page 13: Spesifikasi Elektrikal

(1) Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan

baik dalam spesifikasi ataupun yang tertera dalam gambar dimana bahan

–bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada

spesifikasi ini.

(2) Bila ternyata terdapat perbedaan yang dipasang dengan spesifiasi bahan

dan atau peralatan yang disyaratkan pada pasal ini, merupakan kewajiban

kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga sesuai

dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup pekerjaan Telephone

Sebagai tertera dalam gambar gambar rencana, kontraktor pekerjaan instalasi

telepon ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan

dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Pengadaan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF) dan

Janction Box ( JB)

b. Pengadaan dan pemasangan, pengujian perkabelan mulai dari

MDF, JB sampai ke Outlet telepon

c. Melakukan testing, Commissioningdan training

d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Central PABX telepon

2.2. PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN

Kotak Hubung

a. Penyambungan kabel di dalam Kotak Hubung harus mempergunakan LSA

konektor / Disconnection type.

b. Kabel yang masuk dan keluar ke / dari Kotak Hubung harus memakai kabel

Gland dan tanda, untuk mengidentifikasikan, Rute kabel dengan memakai

“Cable Marking”.

c. Semua Kotak Hubung harus ditanahkan.

d. Kotak Hubung diperkuat ke lantai bangunan dengan 4 buah dynabolt ukuran

5/8” x 2” dan antara lain dengan Kotak Hubung harus dipasang karet setebal

2 mm.

II

Page 14: Spesifikasi Elektrikal

e. Kotak Hubung Bagi dipasang ke dinding dengan memakai dynabolt ½“ x

2” sebanyak 4 buah pada ketinggian 150 cm.

Kabel

a. Semua kabel dipasang dalam konduit dan diklem ke struktur bangunan

dengan sadle klem.

Trungking kabel dan tangga kabel

a. Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis

vertical.

b. Tangga kabel dipasang ke dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah

dynabolt berukuran ½” x 2” pada jarak 75 cm.

c. Trunking kabel digantung di lantai dengan dynabolt berukuran ½” x 2”.

Konduit

Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem. Jenis konduit

yang bisa dipakai adalah PVC conduit dengan diameter dalam minimal 1 ½ x

diameter kabel.

2.3. PENGUJIAN

Instalasi ini harus mendapatkan sertifikat pengujian yang baik dari TELKOM dan

Pabrik pembuat.

2.4. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spsifikasi yang tercantum dalam RKS

3. PEKERJAAN FIRE ALARM

3.1 LINGKUP PEKERJAAN

1. Umum

II

Page 15: Spesifikasi Elektrikal

Kontraktor harus melaksanakan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik

dalam spesifikasi ini atau pun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-

bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi

ini. Bila ternyata terdapat perbedaan anatara spesifikasi bahan dan atau peralatan

yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan

kewajiban kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehinggaa

sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

Pelaksanaan instalasi fire alarm system dan pemilihan serta penempatan jenis

detector didasarkan pada :

a. SK Depnaker No. 17 tahun 1980 dan No. Per-02/DP/1983.

b. Peraturan Umum Instalasi Listrik (PUIL) 2000.

c. Data teknis dari producting di bidang peralatan fire alarm system yang dibuat

oleh pabrik-pabrik dari berbagai negara.

d. SNI

2. Lingkup Pekerjaan Fire Alarm

Sebagai yang tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan

Instalasi Fire Alarm ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta

menyerhakan dalam keaadan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Fire Alarm yang dimaksud adalah sebagai

berikut :

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Panel Kontrol MCFA.

b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian semua jenis Detector, Manual Station,

Bell dan Indicator Lamp.

c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Juction Box disetiap lantai.

d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Kabel-kabel untuk keperluan Monitor

dan Kontrol.

e. Menyerahkan dokumen yang diperlukan dalam system fire alarm antara lain :

Sistem description dan prinsip operasi.

Installation and Instructions.

Connection diagram.

Testing and commissioning instructions.

f. Pabrik harus mamberikan garansi baik hardware maupun software selama 1

tahun minimum tanpa ada tambahan biaya.

II

Page 16: Spesifikasi Elektrikal

g. Mengurus dan menyelesaikan perizinan Instalasi Fire Alarm dari instansi yang

berwenang.

h. Melakukan testing dan commissioning.

i. Melaksanakan training, dan menyerahkan buku technical manual.

j. Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja (shop drawing) instalasi fire alarm.

3.2 URAIAN SISTEM KERJA FIRE ALARM

Bilamana salah satu detector, manual push button bekerja, maka control panel

(MCFA) akan menyala dan memberikan informasi dimana titik peralatan menerima

signal terjadi kebakaran. Selanjutnya buzzer akan berbunyi sesuai dengan letak

detector area dimana peralatan tersebut di atas bekerja.

Indikator lamp akan tetap menyala/flashing sampai system riset di MCFA ditekan

oleh operator atau scurity pertanda keadaan teratasi.

Apabila keadaan fire alarm tidak bisa teratasi maka kita dapat mengaktifkan general

alarm secara manual, dimana seluruh indicator lamp akan menyala.

3.3 KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi dan atau mendekati

persyaratan teknis sebgai berikut :

1. Detector

a. Analogue semi Adressable Smoke Detector :

Twin LED indication lamp

Remote LED terminal.

Fire test facility.

Level alarm & pre-alarm setting.

Address setting : hand held progammer

Operating voltage : 17 – 41 Vdc

Current Compsution : 310 Ua

Smoke density range : 0 - 4.5 % /m

Fire test level :4,5 % /m

Operating ambient temp. range : - 10º C -+ 50º C

Colour : off white

b. Analogue semi Adressable Rate of Rise Heat Detector

II

Page 17: Spesifikasi Elektrikal

Twin LED indication lamp

Remote LED terminal

Fire test facility

Level alarm & pre-alarm setting.

Address setting : hand held progammer

Operating voltage : 17 – 41 Vdc

Current Compsution : 350 Ua

Heat sensing : Thermistor

Temperature measurement range : - 20º C -+ 88º C

Colour : off white

c. Manual Station (Manual Push Button)

Type : Break glass

Operating Voltage : 17 – 31 Vdc

Current Consumption : 230 uA (normal) 4,1 mA (alarm).

Operating Temperature Range : -10 ºC-+50ºC

Colour : Merah

d. LCD Anunciator

Type : Back-lit LCD

Sound : Synthetic sound, electronic sound

and buzzer

LED/switch untuk proses monitoring, action & maintenance dan battery

charger

e. Alarm Lamp/Indicator Lamp

Type : Surface mounting

Operating Voltage : 20-24 Vdc

Current Consumption : 45 mA max

Intensitas : 4,75 Candela. Sec

Flash Rate : 45 ± 20% flasher/minutes

Warna : Merah

2. Panel Kontrol/Master Control Fire alarm (MCFA)

- Main Control Panel Fire Alarm (Analogue Addressable System)

- Main Power : 220 VAC. 50/60 Hz

II

Page 18: Spesifikasi Elektrikal

- Standby Power : 24 V DC Nickel Cadmium battery

- Allowable line resistance : 30 Ohm

- Display : Digital & Message display

- Operation Section : Menu, keypad, switches.

- Record : Built-in printer

- Nominal time delay : 50 second untuk smoke detector, 20 second

heat detector

- Gas leakage time delay : 40 second

- Material : Steel plate 1.6 mm tick baking paint

3. Kotak Hubung Bagi (Juction Box)

Kotak hubung bagi harus type surface mounting dan dibuat dari pelat besi setebal

minimum 1,2mm dan seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat

sebelum dicat akhir dengan cat bakar acrylic warna abu-abu.

Kotak hubung harus dilengkapi kunci yang seragam untuk semua kotak hubung

bagi dan terminal penyambungan kabel.

4. Kabel

Kabel Power yang dipakai harus jenis NYM multicore diameter 1,5 mm2

Kabel yang dipakai untuk instalasi masing-masing detector adalah jenis NYA

dengan ukuran 1,5 mm2 dipasang dalam pipa conduit high impact PVC 20 mm

3.4 PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN

1. Peralatan

Koordinat tempat setiap peralatan akan ditentukan kemudian. Manual Push

Button dan Indicator Lamp dipasang pada ketinggian 1,5 dari lantai.

Alarm Bell dipasang ± 0,5 m dibawah plafond atau disesuaikan dengan keadaan

lapangan.

Supply listrik untuk peralatan ini dimasukkan dalam kelompok Emergency load

dari genset.

2. Kabel dan Konduit

Semua instalasi kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di kabel tray tanpa

conduit dan instalasi kabel mendatar diluar tray menggunakan conduit 20 mm.

II

Page 19: Spesifikasi Elektrikal

3.5 PENGUJIAN

Pengujian dilakukan bersama konsultan pengawas dan dibuat berita acara

Menyiapkan sertifikat pemasangan dari Instansi yang berwenang (depnaker)

4. PEKERJAAN TATA SUARA

4.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Umum

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik

dalam spesifikasi ini atau tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-bahan

dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada

spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaaan antara spesifikasi bahan dan

atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal

ini, merupakan kewajiban kontraktor untuk mengganti bahan atau peralatan

tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya

ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan Sistem Tata Suara

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan instalasi

Sistem Suara ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta

menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi Sistem Suara yang dimaksud adalah

sebagai berikut :

a. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Peralatan Sentral Sistem Tata

Suara, meliputi unit sumber sinyal suara (program source) dan penguat

sinyal suara (audio amplifire).

b. Pengadaan, pemasangan dan pengujian unit kontrol & monitor serta Sistem

Rak peralatan-peralatan Sentral Sistem Suara.

c. Pengadaan, pemasangan dan pengujian Main Distribution Frame (MDF)

dan Juction Box (JB-TS).

d. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel distribusi Sistem Suara

antara peralatan sentral dan system rak dengan kotak hubung Bagi di setiap

lantai.

II

Page 20: Spesifikasi Elektrikal

e. Pengadaan, pemasangan dan pengujian alat pengeras suara (Loudspeaker)

sesuai dengan gambar rencana.

f. Pengadaan, pemasangan dan pengujian kabel-kabel pemakaian antara kotak

hubung bagi dengan alat pengeras suara disetiap lantai.

g. Memberi garansi selama 1 tahun tanpa tambahan biaya.

h. Melakukan testing, commissioning dan training.

i. Menyerahkan 4 (empat) set gambar kerja instalasi tata suara.

4.2. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan yang akan dipakai harus memenuhi persyaratan teknis sebagai

berikut :

1. Kotak Hubung Bagi

Kotak Hubung Bagi ini harus dibuat dari plat besi setebal 2 mm minimum dan

seluruhnya harus dicat anti karat dengan zinchromat sebelum dicat akhir dengan

cat bakar Acrylic ICI. Kotak Hubung bagi dan terminal penyambungan kabel.

Kotak Hubung Bagi ini harus dilengkapi dengan kabel gland sebanyak jumlah

kabel yang keluar/masuk.

2. Kabel

Kabel-kabel distribusi dari MDF ke Junction Box menggunakan kabel jenis

NYY/NYMHY Multi core dengan jumlah kawat sesuai gambar rencana. Kabel

penghubung ke masing-masing loudspeaker menggunakan jenis NYMHY 3 x 1,5

mm2.

3. Konduit

Jenis konduit dalam gedung yang bisa dipakai adalah high impack PVC konduit

20 mm.

4. Peralatan Sentral

a. Unit sumber sinyal suara (program source) meliputi :

AM/FM Radio Tuner

CD/MP3 Player

Microphone

Mixer

Graphic Equalizer

Power Amplifier

II

Page 21: Spesifikasi Elektrikal

b. Loudspeaker yang diperlukan:

Ceiling speaker

Horn Speaker

c. Spesifikasi teknis peralatan utama :

1. Program Selector Module

Input : 4 source

Output : 1 balanced, 1 unbalaced

Switch : 4 selector button/ 1 reset

Programming Function : Muting

Power Requirement : 24 Vdc

2. Auxillary Input Module

Impendasi Input : 100 KΩ Balanced

Input Sensitivity : -20dBV/0dBV Swicthable

Respon Frekwensi : 30 – 20.000 Hz

3. Sirene Module

Signal : Siren, Yelp, Buzzer (switchble)

Frequency Responce : 400 ~ 750 Hz

Outpt Impedance : 10 Khz

Sounding Time : 5 x 60 second

Power Requirement : 24 Vdc

4. Microphone Unit untuk Paging

Power Requirement : 24 Vdc

Output : 0dBV, 600Ω

Type : Gooseneck electrets condenser

AUX Input : -20dBV, 100KΩ

Ouput Control : 5 Zone + All Call

5. Microphone Car Call

- Type : Unidirectional + Chime

- Output : Chime, - 45dBV Unbalanced

Mic - 53dB Unbalanced

6. Mixer Module

- Input Capacity : 10 Module

II

Page 22: Spesifikasi Elektrikal

7. Mixer Power Ampli Car Call

- Rated Output : 240 Watts

- Frequency Response : 50 ~ 20.000 Hz

- Input : 3 mic, 2 Aux

- Tone Control : Bass, Treble

- Programming Function : Muting

8. Ceiling Speaker

Power handling capacity : 6 watt (di Tap pada 1,5 watt)

Input Impedance : 1 k ohm

SPL : 90 dB pada 1 kHz dengan input 1 watt

Frequency range : 100 – 12000 Hz

9. Volume Control

Input Capacity : 6 / 30 Watts

Level Control : 4 Step

10. Horn Speaker

Power handling capacity : 15 watt

Input Impedance : 1 kΩ

SPL : 109 dB

Frequency Response : 330 ~ 10,511 Hz

11. Radio Tunner

Tuning control auto/manual switch able

Impendasi output 10 K ohm un balanced

Band : AM/FM

12. Power Amplifier

Frequency respose : 20 – 20000 Hz ± 3 dB

Power output : 120 W

Line Voltage : 50 V, 70 V, 100 V

Noise Level : 70 Db

Input Sensitivity : 0 dBs/775 mV

Input 2 program / 2 priority

4.3. PERSYARATAN TEKNIK PEMASANGAN

II

Page 23: Spesifikasi Elektrikal

1. Rak peralatan system suara ini ditempatkan sesuai dengan fungsi system dan

digrounding dengan tahanan maximum 2 ohm.

2. Semua kabel yang keluar dari rak peralatan ini harus melalui kabel gland dan

memakai flexible conduit.

3. Kotak Hubung Bagi

Kotak Hubung ini diletakkan sesuai gambar rencana disetiap lantai pada

ketinggian 150 cm dari lantai. Pemasangan Kotak Hubung ini memakai dynabolt

½” x 2” sebanyak 4 buah. Semua kabel yang masuk/keluar Kotak Hubung ini

harus melalui kabel gland serta memakai flexible conduit.

4. Kabel dan Konduit

Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.

Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertical harus dipasang pada

tangga kabel.

Konduit harus di klem ke struktur bangunan dengan sadle klem.

5. Trunking kabel dan tangga kabel

Trunking kabel dan tangga kabel harus dipasang horizontal dan satu garis

vertical.

Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dynabolt

berukuran ½” x 2” pada jarak 75 cm.

Trunking kabel digantung di lantai bangunan dengan dynabolt berukuran ½” x

2”.

6. Alat Pengeras Suara

Semua alat pengeras suara dipasang pada tempat-tempat yang sesuai dengan

gambar dimana koordinat yang tepat akan ditentukan di lapangan.

4.4. PENGUJIAN

Semua peralatan dalam Sistem Suara ini harus diuji oleh perusahaan

pemegang keagenan peralatan tersebut dimana perusahaan tersebut harus

II

Page 24: Spesifikasi Elektrikal

memberikan surat jaminan atas bekerjanya system setelah ternyata hasil

pengujiannya adalah baik.

Pengukuran dilakukan dengan memakai Sound Level Meter.

4.5. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus mempunyai spesifikasi. Kontraktor dimungkinkan untuk

mengajukan alternatif lain yang setaraf dengan yang dispesifikasikan. Kontraktor

baru bisa mengganti bila ada persetujuan resmi dan tertulis dari Pemberi tugas.

5. PEKERJAAN CLOSED CIRCUIT TELEVISI (CCTV)

5.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. U m u m

Pemborong harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik

dalam spesifikasi ini ataupun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana bahan-

bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan pada

spesifikasi ini.

Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan dan atau peralatan yang

dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada pasal ini, merupakan

kewajiban pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut sehingga

sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya ketentuan tambahan biaya.

2. Uraian Lingkup (Scope) Pekerjaan CCTV

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, pemborong pekerjaan Instalasi

CCTV ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta menyerahkan dalam

keadaan baik dan siap untuk dipergunakan.

Garis besar lingkup pekerjaan Instalasi CCTV yang dimaksud adalah sebagai

berikut:

a. Pemasangan dan pengujian peralatan sistem CCTV.

b. Pemasangan dan pengujian kabel-kabel untuk instalasi system.

c. Melakukan Testing, Commissioning & Training.

II

Page 25: Spesifikasi Elektrikal

d. Pemasangan kabinet rack dan meja control untuk peletakan monitor CCTV

dan peralatan lainnya setelah dikoordinasikan dengan Interior.

5.2. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

1. Unit kamera ditempatkan sesuai fungsi dan kemudahan maintenance .

2. Penempatan Sentral Monitor supply ditempatkan di ruang operator dan Pimpinan

lantai 2.

3. Camera ditempatkan sesuai gambar rencana.

4. Kabel dan Conduit

Semua kabel yang dipasang mendatar harus dipasang di trunking kabel.

Semua kabel yang dipasang di shaft secara vertikal harus dipasang pada

tangga kabel.

Konduit harus diklem ke struktur bangunan dengan sadle klem.

Semua kabel yang keluar masuk kabel tray harus menggunakan flexible conduit.

5. Trunking Kabel dan Tangga Kabel

Tangga kabel harus dipasang horizontal.

Tangga kabel dipasang ke dinding shaft dengan memakai 3 buah dinabolt

berukuran 1/2" x 2" pada jarak 75 cm.

Kabel tray digantung di lantai bangunan dengan dinabolt berukuran 1/2"x2".

5.3. PENGUJIAN

Semua peralatan dalam sistem CCTV ini harus diuji oleh perusahaan pemegang

keagenan peralatan, dimana perusahaan tersebut harus memberikan surat jaminan atas

bekerjanya sistem dinyatakan bekerja dengan baik.

Semua peralatan yang terpasang dalam sistem CCTV ini, baik peralatan utama

maupun accessoriesnya harus mendapatkan sertifikat keaslian dari pemegang

keagenan peralatan.

5.4. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

II

Page 26: Spesifikasi Elektrikal

6. PEKERJAAN JARINGAN LOKAL AREA NETWORK (LAN)

6.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. UMUM

Pemborong harus menawarkan seluruh pekerjaan yang dijelaskan baik dalam

spesifikasi ini maupun yang tertera dalam gambar, dimana bahan bahan dan

peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan pada spesifikasi.

Bila ternyata terdapat perbedaan antara spesifikasi bahan atau peralatan yang

dipasang dengan spesifikasi yang dpersyaratkan pada pasal ini, merupakan

kewajiban bagi pemborong untuk mengganti bahan atau peralatan tersebut

sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa ada tambahan biaya.

2. LINGKUP PEKERJAAN

Seperti yang tertera dalam gambar rencana Pemborong pekerjaan System

Jaringan Komputer (LAN) ini harus melakukan pengadaan dan pemasangan serta

menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan

Garis besar lingkup pekerjaan Jaringan Komputer (LAN) yang dimaksud adalah

sebagai barikut :

1. Pengadaan dan pemasangan Rack dan Peripheral

2. Pengadaan dan pemasangan Switch HUB Central dan Cabang

3. Pengadaan dan pemasangan Outlet Komputer

4. Pengadaan dan pemasangan Modular Jack

5. Pengadaan dan pemasangan Trunking Cable

6. Pengadaan dan pemasangan jaringan instalasi system LAN.

7. Penyambungan instalasi Switch HUB ( Central ) ke Switch HUB Cabang

tiap lantai dan ke Server serta ke outlet komputer.

8. Menyerahkan sertifikat peralatan yang terpasang ( untuk menjaga keaslian

peralatan yang terpasang dilapangan )

9. Melakukan labelling, testing, Commisionning dan Training

6.2. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

II

Page 27: Spesifikasi Elektrikal

Bahan dan peralatan yang akan dipasang harus memenuhi dan atau sesuai

persyaratan teknis. Untuk komponen-komponen dari material yang mungkin sering

diganti harus dipilih yang mudah didapat dipasaran.

Syarat Teknis/Umum :

1. Semua bahan atau peralatan harus mempunyai kapasitas atau rating yang

cukup dan sesuai spesifikasi yang disyaratkan.

2. Bahan atau peralatan yang dari klasifikasi atau type yang sama diminta merek

atau dibuat oleh pabrik yang sama.

3. Penambahan kapasitas dimasa datang sesuai dengan perencanaan yang dapat

dilakukan dengan mudah tanpa mengakibatkan gangguan pada operasi sistem

yang ada.

4. Hubungan antara modul – modul dan unit menggunakan sistem plug in

5. Dalam keadaan normal sistem harus dapat bekerja dengan sumber daya utama

gedung baik Power dari PLN maupun Genset 220V – 50 HZ.

6. Setiap outlet diberi label dan dituangkan dalam As Built drawing yang

berguna untuk kemudahan dalam maintenance maupun mengatasi trouble

shoting.

7. Rack 19” 42 RU freestanding terdiri dari :

a. Roof Mounted fan Tray

b. Ventilated shelf

c. Telescopic sliding shelf

d. Vertical Power Distribution 12 holes

e. Patch panel 24 Port

f. Wiring instalasi

g. Automatic KVM swith kapasitas 4 Server.

6.3. PERSYARATAN TEKNIS PEMASANGAN

1. Jaringan kabel data/ Lokal Area Network ( LAN )

Sistem Jaringan kabel data / Lokal Area Network harus memenuhi creteria

sebagai berikut :

a. Memperhitungkan jarak antara pusat data dengan titik outlet terjauh, yang

terhubung ke Server.

II

Page 28: Spesifikasi Elektrikal

b. Menentukan sistem LAN terbuka sehingga berbagai aplikasi dapat

dijalankan dengan baik tanpa hambatan.

c. Tidak dibenarkan adanya sambungan kabel pada Instalasi data

d. Media yang dipilih sesuai dengan kecepatan aplikasi yang dijalankan,

dalam hal ini kecepatan ditetapkan 100 Mbps, dengan menggunakan kabel

UTP Cat 5 enhance.

2. Instalasi

a. Melaksanakan instalasi pengkabelan bangunan secara rapi dan sempurna

serta menyediakan memasang perlengkapan berupa :

Switch HUB Central

Switch HUB Cabang

Kabel Instalasi data UTP 4 peir cat 5e

Power Listrik

Grounding Peralatan

Patch Cable masing masing Komputer

b. Switch HUB terletak di ruang Server.

c. Seluruh pengkabelan terlindung dalam High Impact PVC Conduit (kecuali

jika didalam cable tray) di klem dengan rapi pada jarak yang sesuai atau

setiap 60 cm.

d. Untuk pasangan outbow (menempel kolom) harus mempergunakan

trunking kabel.

e. Semua kabel diluar jalur kabel tray, yang tertanam/menembus dalam

tembok harus dibuatkan sparing yang terbuat dari pipa PVC. Belokan dari

sparing kabel harus memenuhi ketentuan yang berlaku.

f. Semua kabel yang melintasi tanah harus dilindungi dari benturan mekanis,

dengan memasang sparing dari pipa GIP diameter minimal 2,5 kali,

dengan kedalaman minimal 70 cm atau disesuaikan dengan kondisi

lapangan.

g. Sparing pipa GIP dalam tanah diberi pelindung bata merah dan urugan

pasir, hal yang sama juga berlaku untuk got kabel di mana keliling diurug

dengan pasir, lebar galian kabel disesuaikan dengan keperluan.

6.4. PENGUJIAN

II

Page 29: Spesifikasi Elektrikal

a. Pengujian terhadap sistem kerja peralatan harus dilakukan oleh pihak agen

tunggal penjualan peralatan dan pihak tersebut harus memberikan surat jaminan

atas bekerjanya sistem setelah hasil test dinyatakan berfungsi dengan baik dan

benar.

b. Peralatan yang terpasang dalam System Jaringan Komputer, baik peralatan utama

maupun accessories harus mendapatkan sertifikasi keaslian dari pemegang

keagenan.

c. Setiap kabel harus diuji dengan alat scanner khusus yang disyaratkan untuk

pengujian sistem LAN Catagorie 5 enhance.

6.5. PRODUK, BAHAN DAN PERLATAN

Bahan dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

7. PEKERJAAN GENSET

7.1. LINGKUP PEKERJAAN

1. Umum

Kontraktor harus menawarkan seluruh lingkup pekerjaan yang dijelaskan baik

dalam spesifikasi ini atau pun yang tertera dalam gambar-gambar, dimana

bahan-bahan dan peralatan yang digunakan sesuai dengan ketentuan-ketentuan

pada spesifikasi ini. Bila ternyata terdapat perbedaan antar spesifikasi bahan

dan atau peralatan yang dipasang dengan spesifikasi yang dipersyaratkan pada

pasal ini, maka Kontraktor diwajibkan untuk mengganti bahan atau peralatan

tersebut sehingga sesuai dengan ketentuan pada pasal ini tanpa adanya

ketentuan tambahan biaya.

2. Lingkup Pekerjaan Generator set

Sebagai tertera dalam gambar-gambar rencana, Kontraktor pekerjaan

generatorset ini harus harus melakukan pangadaan dan pemasangan serta

menyerahkan dalam keadaan baik dan siap untuk dipergunakan. Garis besar

lingkup pekerjaan yang dimaksud adalah sebagai berikut :

a. Pengkabelan

II

Page 30: Spesifikasi Elektrikal

Dari Diesel Generatorset ke Panel Genset berupa kabel NYY dan kabel

kontrol.

Dari Diesel Generatorset ke Accu dan dari Accu ke Automatic Charger.

b. Pentanahan

Penghantar BC Ø 50 mm2 untuk pentanahan peralatan (body) yang dineri

pentanahan adalah Diesel Generatorset, pintu besi dan lain-lain.

Penghantar NYY Ø 1 x 70 mm2 untuk pentanahan netral pada system

hubungan bintang dari diesel Generatorset.

Semua pentanahan harus terpisah dari pentanahan lain.

c. Pemipaan

Dari Ground Full Tank ke Pompa listrik.

Dari pompa listrik bahan baker ke Daily Tank.

Dari diesel tank ke diesel Generatorset dan balik ke Daily Tank.

Dari diesel Generatorset ke Silincer dan dari Silincer ke luar.

Dari Ground Full Tank ke Pompa listrik.

d. Peralatan lain

Rangka gantung Silincer dengan diberi peredam getaran dan isolasi pipa

Silincer.

Terpal untuk radiator.

Rangka standar untuk Radiator.

Pondasi / tiang penyangga Daily Tank.

Pondasi beton diesel Generatorset (Scope pekerjaan sipil).

Vibrator isolator diesel spring termasuk base plate dan frame atau dapat

dipergunakan alat lain.

Klem besi untuk pipa radiator.

Storage tank lengkap.

Attenuator untuk radiator & exhaust fan.

7.2. KETENTUAN BAHAN DAN PERALATAN

II

Page 31: Spesifikasi Elektrikal

1. Standar perlengkapan Diesel Genset :

a. Kerangka chasis yang dibuat dari baja berkemampuan tinggi dengan tipe

selip dan dlengkapi dengan peredam anti getaran dari mesin

b. Sistem pendingin dengan air diradiator sesuai standard kapasitas daerah

tropis dan dilengkapi blower dengan kipas yang digerakan oleh mesin

c. Stater DC Elektronik, dan pengisian Accu type lead acid

d. Filter /saringan untuk minyak pelumas bahan dari saringan yang

berkwalitas tinggi sesuai standard dari mesin

e. Tangki bahan bakar harian disesuaikan kapasitas

f. Sistem pembuangan gas bakar dengan saringan peredam suara

g. Mesin dilengkapi dengan otomatis untuk memproteksi dari temperatur

tinggi dan tekanan oli rendah dengan dilengkapi indikator petunjuk

dimanan mesin akan mati secara otomatis jika terjadi hal tersebut

h. Standard perkakas kunci untuk maintenance

i. Buju petunjuk pengoperasian dan Kartu garansi

j. Khusus type Sound proof ( Silent type ) dirakit dengan kotak peredam

suara model CKD ( Completely Knook Down ) dilengkapi accustic foam

gelombang peredam suara

2. Diesel Generator set

a. Diesel Engine

Kapasitas : 100 KVA

Jumlah : 1 unit

Putaran : 1500 rpm

Pendinginan : radiator

Starting : baterry / listrik 120 AH

Jumlah : maksimum 24 V type atau yang lain

Governor : tipe electronic

Measuring device :

Oil Pressure gauge

Water Temperature gauge

Oil Temperature gauge

Charging Ammeter

Tachometer

II

Page 32: Spesifikasi Elektrikal

Safety device :

Low Oil Pressure

High Water Temperature

Over Speed

Lampu indikator dan horn pada panel Generator

Perlengkapan :

Exhaust muffler residential type with counter flange

Baterry dan charger

Automatic change Over Switch (ACOS/AMF)

b. Alternator

Output Continuous : 100 KVA

Tegangan : 380 V

Frekuensi : 50 Hz

Power factor : 0.8

Connection : start with netral (4 wire)

Protection : IP 23

Insulation : class H

Voltage regulation : automatic solid at ate type with rotating

silicon controlled rectifier (brush less)

3. Panel Genset

Type : Free Standing

Protection device : Circuit breaker 65 KA with over current, short circuit,

under voltage and earth fault relay and shunti trip.

Measuring device : - 3 buah ammeter c/w current transformator

- 1 buah volt meter c/w 7 step selector switch

- 1 buah frequency meter

- 1 buah power factor meter

Atau disesuaikan dengan standard pabrik pembuat Generator set. Besar, warna

dan type panel disesuaikan dengan panel listrik yang lain.

Signals lamps : - start

- start failure

- engine running

- supervision “ON”

II

Page 33: Spesifikasi Elektrikal

- automatic blocked

- mains “ON”

- generator “ON”

- low oil pressure

- high temperature

- generator overload

Push Button : - Off

- automatic service

- trial service

- manual service

- manual start

- manual stop

- mains circuit breaker

- generator circuit braker

- horn Off

- reset

- signal test

Peralatan tambahan standard pabrik : - Flexible pipe

- Silencer

- Machine mounted

4. Kabel Tegangan Rendah dan Peralatan

a. Kabel ini bekerja pada system tegangan 380 Volt, 3 fase 50 Hz.

b. Jenis kabel : NYY untuk kabel daya dan kabel

control menggunakan NYYHY.

Kabel khusus berinti banyak untuk accu

BC untuk pentanahan peralatan (body)

NYY single core untuk pentanahan netral (titik

netral hubungan bintang)

Inti kabel tembaga

Kelas tegangan 600 / 1000 volt

Isolasi sesuai jenis kabel

Rating dan ukuran menurut kebutuhan atau sesuai

II

Page 34: Spesifikasi Elektrikal

gambar

Produksi dalam negeri yang mempunyai sertifikat

SPLN/LMK dan SII

c. Sepatu Kabel

Untuk terminasi kabel pada bus bar, circuit breaker atau peralatan lainnya

menggunakan sepatu kabel.

Bahan tembaga

d. Pemipaan

Untuk bahan bakar minyak digunakan pipa hitam atau black steel pipe

lengkap fitting dan gate valve.

Untuk silencer pipa hitam yang dibungkus dengan asbes dan ukuran

minimal Ø 10” atau menurut kebutuhan.

e. Peralatan lain

Rangka penggantung untuk silincer terdiri atas ramset atau ficherflug,

besi siku, isolator getaran murbaut dan lain-lain setelah itu dimeni dan

dicat.

Terpal untuk radiator harus tahan temperature 100 derajat C, lengkap

rangka penguat dan mur-baut. Rangka penguat radioator dari bahan besi

siku terpasang sampai dengan radiator.

Rangka Daily Tank dari besi siku dan besi plat lengkap dengan mur-

baut dan setelah itu dimeni dan dicat.

Pondasi Beton Diesel Generatorset. (Skope pekerjaan Sipil)

Tempat dudukan untuk Diesel Generatorset.

Pondasi dari beton bertulang.

Berat pondasi Diesel Generatorset minimal 1,7 kali berat Diesel

Generatorset

Ukuran pondasi harus sesuai dengan Diesel Generatorset yang akan

dipasang. Untuk itu pemborong membuat gambar kerja.

Dibawah pondasi Diesel Generatorset terpasang pasir dan ijuk

masing-masing setebal 20 cm sedang dinding samping ijuk sebagai

peredam getaran.

Vibrator Isolator

Steel spring atau bantalan karet.

II

Page 35: Spesifikasi Elektrikal

Kekuatan sesuai berat dan kuat getaran Diesel Generatorset.

Terpasang di atas pondasi beton dan dibawah ase plate memakai

angkur atau sesuai system pemasangan yang diisyaratkan oleh pabrik.

Base plate dari baja tyoe H atau sesuai standard pabrik.

f. Daily Tank ( ada )

Volume 200 liter

Bahan tanki besi plat tebal 8 mm

Bentuk standard

Perlengkapan :

Air vent valve

Gelas penduga bahan baker

Pelampung / sensor

Dan lain-lain

g. Ground Storage Tank

Volume 1.000 liter

Bahan tanki besi plat tebal 8 mm

Bentuk standard

Perlengkapan :

Air vent valve

Gelas penduga bahan baker

Pelampung

Dan lain-lain

h. Battery Accu dan Automatic Battery Charger

Battery accu 48 VDC – 120 AH atau sesuai standard pabrik

Automatic battery charge 5A-24 volt

Peralatan overcurrent charge

Silincer Type Residence

Radiator dengan Air Cooled Type Engine Mounted

Sound Attenuator

Panel Kontrol Genset (PKG)

Berfungsi juga untuk pengendalian daya dari ke Genset dan menditribusikan ke

LMVDP mengatur start-stop mesin secara automatic dan manual.

II

Page 36: Spesifikasi Elektrikal

Pengendalian ini dilaksanakan setelah menerima data dari PLN yang turun dan

besarnya dapat distel. Peralatan tersebut mempunyai spesifikasi sebagai berikut :

a. Kapasitas breaker (lihat gambar).

b. Kerangka dan rumah terbuat dari plat baja yang tebalnya minimum 2,4 mm.

c. Mempunyai alat-alat kontrol dan ukuran antara lain :

Battery charger

Ampere meter, Volt meter, Frekwensi meter, Power Faktor, Sistem digital.

Instrument trafo arus menurut kebutuhan

Speed adjusting device

Battery voltmeter

Ttrafo arus

Alarm

KWh meter double tarif 3 phase

d. Signal

Mains on

Alternator on

Starting failure

Alternator overload

Engine temperaturehigh

Oil pressure low

Automatic system blok

Starting control and possibly glow plug control

Overspeed

e. Mempunyai switch dengan 3 kedudukan sebagai berikut :

Auto-mesin bekerja otomatis

Manual-start/stop bila dikehendaki

Off-tidak bisa jalan

f. Kalau ada kesalahan-kesalahan di bawah ini mesin harus mati ditambah

peralatan penunjukannya yaitu :

Tekanan pelumas rendah

Kecepatan melampui batas

Gagal starting

Bahan bakar kurang

II

Page 37: Spesifikasi Elektrikal

Harus disertai cara-cara riset bila kesalahan sudah diatasi

g. Starting mesin mempunyai time delay yang dapat diatur antara 6-15 detik

Kembali ke sumber normal mempunyai time delay yang dapat di atur kira-

kira 10 detik sampai dengan 30 detik.

Harus ada time delay untuk pendinginan mesin kira-kira 5 menit.

Mempunyai sensor under frequency, ialah apabila frequency sumber

normal turun sampai 90% atau dapat distel, sumber otomatis pindah ke

Diesel Genset.

Mempunyai cara by-pass time delay dalam mengembalikan sumber Genset

ke normal untuk mempersingkat waktu dalam testing.

h. Mempunyai cara testing secara simulasi yaitu tanpa melepas CB sumber

normal, dapat dilakukan testing COS seolah-seolah sumber tersebut mendapat

gangguan.

i. Mempunyai lampu pilot bawah :

Beban terhubung ke sumber normal

Beban terhubung ke sumber Genset

Semua Signals bekerja sesuai yang diminta

j. Rumah Panel dan Busbar :

Ukuran rumah panel harus dapat mencakup semua peraltan dengan

penempatan yang cukup secara elektris dan fisis.

Peralatan instrument, Switches dan sebagaimana harus dipasang dalam

pasangan masuk dari muka melalui buka-bukaan yang telah tersedia pada

rumah panel.

Bahan rumah panel dari besi plat dengan tebal tidak kurang dari 2,0 mm.

Semua permukaan plat baja sebelum dicat harus mendapat pembersihan

sejenis “phospating treatment”. Bagian dalam dan luar harus mendapat

paling sedikit satu lapis cat penahan karat. Untuk lapisan akhir cat finish

bagian luar dasarnya orange / powder wasing.

Ruangan pencapaian harus cukup untuk memudahkan kerja.

Pintu harus dengan engsel yang tersembunyi dan interlock dengan breaker

untuk pengaman.

Label-label tersebut dari bahan “Trafilite” yang tersusun berlapis putih-

hitam-putih dan digravir sesuai dengan kebutuhan dalam bahasa Indonesia.

II

Page 38: Spesifikasi Elektrikal

Bukaan ventilasi dari kedua sisi panel.

Semua pengkabelan di dalam harus rapi terdiri atas kabel-kabel warna,

dipasang memakai terminal, mudah diusut dan mudah dalam pemeliharaan.

Busbar dan teknik penyambungan harus menurut peraturan. Bahan terbuat

dari tembaga yang berdaya hantar tinggi, bentuk persegi panjang dipasang

pada pole-pole isolator dengan kekuatan dan jarak yang telah

diperhitungkan untuk menahan tekanan-tekanan elektris dan mekanis pada

level hubung singkat yang ada di titik tersebut (PUIL 2000).

Busbar dalam panel harus disusun sebaik-baiknya sampai semua terminasi

kabel atau bar lainnya tidak menyebabkan lekukan-lekukan yang tidak

wajar. Busbar harus dicat secara standard untuk membedakan fasa-fasanya.

Pengeboran pada busbar tidak diperkenankan.

Batang-batang penghubung antara busbar dengan breaker harus

mempunyai penampang yang cukup dengan rating arus tidak kurang dari

125% rating breaker tersebut.

Pada sambungan-sambungan busbar harus diberi bahan pelindung (tined).

5. Angkur

Bahan berupa besi beton, besi siku atau hasil tembakan remset dengan

kekuatan yang cukup.

Harus dilakukan bersama Kontraktor Sipil.

6. Material Pentanahan

Semua sistem listrik menggunakan pentanahan menurut apa yang ditentukan

dalam PUIL 2000.

7.3. SPESIFIKASI PEMASANGAN

1. Persyaratan Instalasi dan peralatan

a. Kontraktor harus meneliti semua dimensi-dimensi secepatnya sesudah

mendapat Surat Perintah Kerja (SPK). Kontraktor boleh mengajukan kepada

MK/ Konsultan pengawas, apa yang perlu dirubah atau diatur kembali agar

semua instalasi dan peralatan dalam system dapat ditempatkan dan bekerja

sebaik-baiknya.

II

Page 39: Spesifikasi Elektrikal

b. Kontraktor diharuskan membuat gambar kerja yang memuat gambar denah,

potongan dan detail serta dengan ukuran yang jelas dan harus mendapat

persetujuan terlebih dahulu dari MK/ Pengawas dilapangan.

c. Kemudian Kontraktor harus melakukan pengukuran dan memberi tanda pada

tempat-tempat yang akan dipasang sesuai ukuran sebenarnya dengan

mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Konsultan pengawas.

d. Kontraktor harus berkordinasi dengan Kontraktor-Kontraktor lain dan

Konsultan pengawas sebelum memulai pekerjaan pemasangan kabel, pipa,

rak kabel, peralatan dan sebagainya.

Pemasangan sedemikian rupa sehingga kabel-kabel, pipa dan peralatan

tidak bertabrakan dengan pemasangan pekerjaan lain.

Apabila ada perselisihan paham antara Kontraktor maka keputusan akhir

ada pada Konsultan pengawas.

e. Semua bahan instalasi dan peralatan sebelum dibeli, dipesan, masuk site atau

dipasang harus mendapat persetujuan terlebih dahulu dari Pemberi tugas,

Konsultan pengawas. Bila diperlukan dengan memberi contoh-contoh.

2. Pemasangan Instalasi dan peralatan

a. Kabel untuk battery, battery charger dan jaringan stop kontak teratur rapi

didinding dengan dilindungi pipa PVC.

b. Kabel feeder di trench kabel tidak perlu dilindungi dengan pipa.

c. Setiap belokan kabel harus diperhatikan radiusnya yang minimal.

d. R=30 D dimana D adalah diameter kabel TR tersebut.

e. Kabel yang terpasang dalam tanah terpasang dalam pipa.

f. Pentanahan terpasang surfacemounted dalam rumah genset menembus sloof

dalam tanah ke bak control. Instalasi dalam tanah tertanam minimal 60 cm di

bawah permukaan dan dilindungi pipa PVC. Tahanan tanah harus lebih kecil

dari 1 ohm.

g. Pemipaan bahan baker

Pipa tegak daily tank diklem ke kerangka daily tank atau dinding tembok.

Pipa horizontal dalam bangunan terpasang diklem di dalam trench pipa

minyak.

Di luar bangunan tertanam sedalam 60 cm di bawah permukaan tanah.

II

Page 40: Spesifikasi Elektrikal

h. Pemipaan Silincer

Sambungan antara Diesel Generatorset ke Silincer memkai pipa flexible.

Pipa silencer digantung ke dak beton dengan dilengkapi isolator peredam

geteran serta menembus tembok memakai karet pelindung getaran.

Seluruh pipa Silincer harus dibungkus memakai asbes.

Silencer digantung memakai besi siku dan isolator peredam.

Terpal antara engine ke radiator harus terpasang rapi dan tanpa bocor.

i. Radiator terpasang Engine Mounted

Ukuran dan peletakan yang tepat mengikuti shop-drawing kemudian terpal

diskrup ke rangka radiator dan frame Diesel Generatorset.

j. Intake Air Exhaust Radiator dan Exhaust Fan di pasang Sound Attenouator

sehingga tercapai noise level 65 DB pada jarak 3 meter.

k. Pompa listrik bahan bakar solar diklem ke lantai dengan angkur dan

murbaut.

l. Daily Tank terpasang ke rangka besi secara kokoh pada ketinggian lebih

kurang 2 m di atas lantai.

m. Pondasi Genset dan Base Plate.

(Skope pekerjaan ini oleh pihak sipil)

Sesudah digali diadakan pemadatan tanah, kemudian dibuat werkvloer dari

plesteran setebal 5 cm.

Di atas pasir di buat blok beton bertulang dengan ukuran sesuai gambar

kerja masanya minimal 1,7 kali berat Diesel Generatorset.

n. Battery dan automatic battery charger terpasang bebas di atas lantai.

3. Gali Urug

a. Kedalaman dan besaran penggalian harus sesuai dengan kebutuhan sesuai

RKS.

b. Bilamana ada tabrakan dengan pipa, kabel saluran got dan lain-lain harus

dibuat gambar dan cara penyelesaian yang baik untuk semua pihak dengan

mendapat persetujuan dari Konsultan Pengawas.

c. Setelah selesai penggalian dan pemasangan kabel, galian tersebut harus di

urug kembali dengan sirtu sampai padat.

II

Page 41: Spesifikasi Elektrikal

d. Keterlambatan penggalian sehingga merusak hasil kerja orang lain harus

diperbaiki kembali oleh Kontraktor Generatorser dengan biaya tanggungan

sendiri.

4. Pentanahan

a. Besarnya tahanan tanah harus lebih kecil dari 1 ohm.

b. Pentanahan dengan cara pantekan batangan tembaga masip.

c. Kawat tembaga dari jaringan pentanahan dihubungkan ke batangan tembaga

dan cadweld.

d. Tempat penyambungan antara kawat pentanahan dengan pantekan dalam bak

kontrol beton bertulang yang di beri tutup.

7.4. PENGUJIAN (TESTING)

1. Semua pelaksanaan instalasi dan peralatan harus diuji, sehingga mencapai

hasil baik dan bekerja sempurna sesuai persyaratan PLN atau pabrik. Bila

diperlukan, bahan-bahan instalasi atau peralatan dapat diminta oleh Konsultan

Pengawas untuk diuji ke Laboratorium atas tanggungan biaya Kontraktor.

2. Tahap-tahap pengujian adalah sebagai berikut :

3. Setiap bagian instalasi permipaan harus diuji sehingga dicapai hasil baik

meurut persyaratan PLN. Untuk bagian-bagian yang akan tertutup instalasi

harus diuji sebelum dan sesudah bagian tersebut tertutup.

4. Setiap bagian instalasi pemipaan harus diuji sehingga tak ada yang bocor

dengan pengujian tekanan sebesar 6 atm selama 2 jam.

5. Panel listrik harus diuji dalam kondisi baik dengan pengujian tegangan dan

tahanan isolasi serta bekerjanya system sesuai dengan ketentuan.

6. Daily Tank dan Storage tank harus diperiksa tidak bocor. Pelampung gelas

penduga air release valve harus bekerja dengan baik khusus untuk storage

tank meter bahan bakar harus bekerja dengan baik dan bilamana telah

mencapai volume minimum akan timbul bunyi alarm.

7. Pompa bahan bakar harus diuji bekerja dengan baik.

8. Battery accu dan automatic baterry charger harus diperiksa cocok dengan

ketentuan RKS dan brosur serta bekerja baik.

9. Polaritas penyambung kabel harus benar dan terpasang dengan kencang.

II

Page 42: Spesifikasi Elektrikal

10. Tahanan tanah harus cocok dengan RKS yang diminta.

11. Tahanan dalam pipa Silincer harus diatur sehingga cocok ketentuan pabrik

dan dapat menghasilkan daya listrik sesuai kapasitas Diesel Generatorset.

12. Dalam pengetesan Diesel Generatorset harus diperhatikan hal-hal sebagai

berikut :

a. Frequency harus 50 Hz

b. Tegangan fasa-fasa 380 volt, fasa-netral 220 volt.

c. Power factor = 0,8

d. Pengetesan di lakukan sebagai berikut :

Pengetesan dengan beban 1250 A memakai Dompler atau cara lain

tanpa beban dari gedung / load bank.

Keseluruhan pengetesan selama 10 jam.

Selain beban yang harus di teliti adalah temperatur, tekanan oli dan

lain-lain sesuai standard pabrik.

7.5. PENYERAHAN, PEMELIHARAAN DAN JAMINAN

Penyerahan dilakukan dengan Berita Acara Proyek disertai lampiran-lampiran

sebagai berikut :

- Gambar revisi sebanyak 4 set

- Laporan hasil pengetesan

- Brosur, operation dan maintenance manual dalam Bahasa Indonesia

- Surat jaminan dari pabrik yang ditujukan kepada pemilik bangunan

- Setelah penyerahan pertama, Kontraktor wajib melakukan masa pemeliharaan

secara cuma-cuma selama jangka waktu sesuai yang ditetapkan dalam

persyaratan umum instalasi dan peralatan tetap dalam keadaan bekerja sempurna.

- Setelah penyerahan pertama, Kontraktor wajib memberikan jaminan Diesel

Generatorset tetap baik selama 12 (dua belas) bulan.

- Setelah menyerahkan pertama, Kontraktor wajib melatih operator pemilik

bangunan selama 14 (empat belas) hari kalender pada jam kerja kantor.

7.6. SUPERVISI

II

Page 43: Spesifikasi Elektrikal

Kontraktor Genset harus memberikan supervise kepada Kontraktor pemasang

(Instalasi Genset) dan wajib menyediakan minimal 1 orang yang selalu berada di

lapangan selama instalasi berlangsung. Kontraktor wajib memberikan laporan

mingguan kepada Direksi. Bila terjadi kesalahan teknis dalam pemasangan

sepenuhnya menjadi tanggung jawab Kontraktor Genset. Yang disebut lama

instalasi adalah sampai generator set tersebut bisa beroperasi dengan baik dan

dibuktikan dengan dokumen serah terima.

7.7. TRAINING

Kontraktor harus memberikan Training kepada para teknisi minimum 2 minggu atau

sampai operator dikatakan siap mengoperasikan Genset tersebut. Training meliputi

teori, praktek, trable shooting dan memberikan sertifikat kepada para peserta

training.

7.8. PRODUK, BAHAN DAN PERALATAN

Bahan, dan peralatan harus memenuhi spesifikasi yang tercantum dalam RKS

II