SPELEOLOGI

18
SPELEOLOGI (Ilmu yang mempelajari Gua) Presentasi oleh Iqbal Maulana UNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

description

My college assignment

Transcript of SPELEOLOGI

Slide 1

SPELEOLOGI(Ilmuyang mempelajariGua) Presentasi oleh Iqbal MaulanaUNIVERSITAS ISLAM NEGERI JAKARTA

Kata Speleogi berasal dari Bahasa Yunani SpelationLogos Speleologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gua. Diambil dari kata-kata yunani spelation = gua dan logos = ilmu. Namun gua tidak bisa berdiri sendiri, tetapi terdapat struktur alam yang melingkupi. Jadi speleologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gua beserta lingkungannya.Speleologi adalah ilmu yang mempelajari tentang gua. Diambil dari kata-kata yunani spelation = gua dan logos = ilmu. Namun gua tidak bisa berdiri sendiri, tetapi terdapat struktur alam yang melingkupi. Jadi speleologi dapat diartikan sebagai ilmu yang mempelajari gua beserta lingkungannya.

Kegiatan Penelususan Gua (Caving)Karakteristik Gua Suhu di dalam gua mendekati rata-rata suhu tahunan daerah di luar gua.Kelembaban yang sangat tinggi mencapai lebih dari 90% dan jarang dibawah 80 %Secara kimiawi air gua dicirikan dengan kadar alkali dan pH yang relatif tinggi.Pada aliran sungai di gua, kosentrasi oksigen biasanya tinggi, tapi dalam kolom Rimstone yang airnya berasal dari rembesan dan resapan, kandungan oksigennya bisa rendah.

Gua Menurut Proses Terbentuknya Gua Lava Gua Littoral Gua Karst

Gua Lava, yaitu gua yang terbentuk akibat aktifitas vulkanik dari gunung berapi. Ketika terjadi letusan, lava yang dimuntahkan mengalir kebawah membentuk alur-alur memanjang. Ketika bagian atas/permukaan lava sudah membeku, laca yang dibawah permukaan masih mengalir terus sehingga menimbulkan rongga atau lorong.Gua Littoral, yaitu gua yang terbentuk didaerah tebing pantai, akibat pengikisan yang dilakukan oleh angin dan gelombang laut.Gua KapuratauLimenstone, yaitu gua yang terjadi didalam daerah batuan kapur/limenstone, akibat dari pengikisan air terhadap batuan kapur di dalam tanah. Gua kapur inilah yang menjadi obyek penelusuran dan ekspoitasi bagi pecinta alam atau penelitian yang tidak habis-habisnya oleh para ilmuwan. Hal ini disebabkan karena banyak daerah atau kawasan hunian yang berstruktur batuan kapur, sehingga gua-gua yang ada disekitarnya, bagaimana pun juga mempunyai pengaruh positif maupun negatif bagi masyarakat yang tinggal di daerah tersebut.

Zona Gua Moore dan Sullivan, 1978 membagi lingkungan gua menjadi 3 bagian, yaitu :

Zona terang ( Twilight Zone)Zona peralihan ( Middle Zone)Zona gelap (Totally Dark Zone)Biota Gua Trogloxene Kelompok biota ini tidak pernah melengkapi siklus hidupnya di dalam gua. Biasanya mereka tinggal di mulut gua untuk mencari tempat istirahat dan perlindungan sementara. Setelah keadaan membaik/sesuai, mereka meninggalkan gua. Contoh hewan yang hidup di daerah ini ialah musang, ular, dan sebagainya.

TroglophileBiota di dalam kelompok ini biasanya hidup di zona gelap, walaupun bisa hidup di luar guaapabila lingkungannya tidak jauhberbeda. Adaptasi yang telah dilakukan menyebabkan mereka dapat menyelesaikan siklus hidupnya di dalam gua. Contoh hewan yang hidup di daerah ini ialah kekelawar dan burung wallet.

Troglobion / TrogobiteKelompok biota ini adalah hewan yang hidup permanent di dalam gua dan hanya ditemui di dalam gua.Seluruh siklus hidupnya diselesaikan di dalam gua.Biasanya mereka mempunyai pigmen yang telah mereduksi dan mata yang kecil bahkan tidak ada sama sekali.(Moore & Sullivan, 1978).

Bentuk-bentuk Morfologi di dalam Gua Stalactites (stalaktit)StrawStalacmites (stalakmit)columnsCanopyGordynDraperiesGourdamChamber

Stalaktit, yaitu ornamen gua yang membetuk ujung tombak memanjang dan meruncing ke bawah, menempel pada atap gua. Ini terjadi karena air yang mengandung larut yang tinggi menetes melalui titik kecil pada atap gua. Sebelum air menetes jatuh, mengalami penguapan sehingga larutan kapur yang terkandung di dalamnya menempel pada atap gua dan proses ini berjalan terus-menerus hingga akhirnya menjadi bentukan yang menyerupai pipa kecil dengan lubang straw. Pada tahap tertentu terjadi penyumbatan pada lubang-lubang sehingga air tidak lagi mengalir melalui ujung pipa tersebut, tetapi kembali merembes melalui pangkal pipa dan melewati bagian luar pipa menuju ujung pipa kembali dan menetes ke bawah. Akhirnya, bagian luar dari daerah pangkal pipa paling banyak mendapat tumpukkan atu tempelan larutan kapur, sehingga timbul bentukkan yang menyerupai kerucuk terbalik (stalaktit).

Stalakmit, terbentuk dari proses terjadinya stalaktit. Ketika air menetes jatuh ke lantai gua, terjadi penguapan air, maka timbul penumpukkan larutan kapur yang membetuk kerucut memanjang dan meruncing ke atas.Stalaktit dan stalakmit yang ujung-ujungnya menyatu, menyerupai pilar/tiang disebut Column.

Draperies

Drapery/korden, proses terjadinya hampir sama dengan stalaktit, hanya saja perembesannya terjadi pada sebuah celah (crack) yang memanjang pada atap gua, sehingga bentukan yang tumpul menyerupai tirai-tirai seperti korden jendela yang menggantung pada atap menuju ke bawah dengan lekukan-lekukannya.Gourdam

Gourdam (dam), bentuknya seperti kolam kecil yang saling menyambung dan menumbuk sehingga membentuk jaringan persis daerah persawahan. Terjadi karena permukaan dari lantai gua tidak rata, sehingga pada suatu tempat kapur yang terlarut air mengalir ke dasar gua terhambat dan membentuk dinding sesuai dengan alur lantai yang menahannya dan terjadi secara berulang-ulang.Canopy

ornamen yang tumbuh pada dinding goa, berbentuk menyerupai setengah tudung payung, atau jamur terbentuk karena aliran ait yang mengalir diatas batu yang menenpel pada dinding goa.Chamber

adalah ruang yang lebih besar yang mungkin hanya di sisi mulut gua atau ruangan yang jauh di dalam sebuah gua atau ruangan yang hanya dapat diakses dengan pergi di bawah airTerima Kasih