Spektrum november

16
Spektrum Edisi November 2013 Kritis, dinamis, & intelektual Laporan Utama Program Dokter Layanan Primer: Kontroversi Kebijakan Pemerintah UU Pendidikan Dokter 2013, Masih Butuh Penjelasan Lanjut Laporan Khusus Prof.dr. Kamardi Thalut, SpB Sosok Guru dan Dokter Sejati Foto

description

 

Transcript of Spektrum november

Page 1: Spektrum november

SpektrumEdisi November 2013

Kritis, dinamis, & intelektual

Laporan Utama

Program Dokter Layanan Primer:Kontroversi Kebijakan Pemerintah

UU Pendidikan Dokter 2013, Masih Butuh Penjelasan Lanjut

Laporan Khusus

Prof.dr. Kamardi Thalut, SpBSosok Guru dan Dokter Sejati

Foto

Page 2: Spektrum november

8. Pesta Hoyak Tabuik (tanggal 10 Muharam)

Sepanjang hari tanggal 10 Muharam mulai pada pukul 09.00 wib dua tabuik pasar dan Tabuik Subarang disuguhkan ketengah pengunjung pesta hoyak tabuik sebagai hakekat peristiwa Perang Karbala dalam Islam. Acara hoyak tabuik akan berlangsung hingga sore hari. Lambat laun tabuik diusung menuju pinggir Pantai Gondoria seiring turunnya matahari.

9 . T a b u i k d i b u a n g ke l a u t ( p e t a n g t a n gg a l 1 0 Muharam)

Tepat pukul 18.00 wib senja hari, saat matahari terbenam memancarkan sinar merah tembaga akhirnya masing–masing tabuik dilemparkan ke laut oleh kedua kelompok anak Nagari Pasa dan Subarang ditengah kerumunan para pengunjung yang hanyut oleh rasa haru. Maka selesailah prosesi pesta budaya tabuik.

Beg i tu l ah Anak Nag ar i Minangkabau merayakan 10 Muharram, dengan semangat yang terpancar dari sorak-sorai masyarakat mengawali pergantian tahun baru Islam. Kini, giliran kita generasi muda yang akan mengusung Tabuik, riuh rendah sorakan “Hoyak Hussein!! Hoyak Hussein!!”, menggelorakan jiwa muda, menciptakan energi positif.

alat lainnya) sambil menangis meratap-ratap. Hal ini sebagai pertanda kesedihan yang dalam atas kematian Hosen, sedangkan daraga adalah hakekat dari kuburan Hosen.

5. Maarak Panja/Jari-Jari (tanggal 7 muharam)

Maarak pan ja mer upaka kegiatan membawa tiruan jari-jari tangan Hosein yang tercincang, untuk diinformasikan kepada khalayak ramai bukti kekejaman raja zalim.

6. Maarak Saroban (petang tanggal 8 muharam)

Peristiwa maarak saroban bertujuan untuk menginformasikan kepada anggota masyarakat akan penutup kepala (sorban) Hosen yang terbunuh dalam perang karbala.

Peristiwa maarak panja dan saroban ini dimeriahkan dengan Hoyak Tabuik Lenong, yaitu sebuah tabuik berukuran kecil yang diletakkan diatas kepala seorang laki-laki sambil diiringi bunyi gandang tasa-tasa dan sorak sorai dari masyarakat.

7. Tabuik Naik Pangkat (dini hari tanggal 10 muharam)

Pada dini hari menjelang fajar, dua bagian tabuik yang telah siap dibagun di pondok pembuatan tabuik mulai disatukan menjadi tabuik utuh. Peristiwa ini dinamakan dengan tabuik naik pangkat. Selajutnya, seiring matahari terbit tabuik diusung ke arena (jalan) dan dihoyak (digoyang-goyangkan) sepanjang hari tanggal 10 Muharam.

Nama RubrikSalam Redaksi Edisi November 2013 Nama RubrikSumbar Edisi November 2013

1 30

Direktur UtamaFathona Agung

SekretarisI.A. Kemala Wasita Manuaba

BendaharaDini

Ka. Div. Majalah SPEKTRUMShafrizal Rajali

Ka. Div. LitbangArief Kurniawan

Ka. Div. EksternaRizka Khairiza

Ka. Div. InternaGita Eka Ayuningtyas

Ka. Div. DanusDita Septiani

UKM Jurnalistik BROCA BEM KM FK UNAND

Pimpinan UmumKenny Cantika AbadiSekretaris Umum

Fitri HidayatiBendahara Umum

Longmai Bunga PersikKoordinator Divisi HRD

Diynie Fadhila FahmiKoordinator Divisi Danus

Rahmad NophriadiKoordinator Divisi Kestari

Nidya YunazKoordinator Divisi Infokom

Ghenta Ajuskri PratamaPimpinan RedaksiDiah Permata Sari

EditorMursyidah Sholihati, Diah Permatasari,

Kenny Cantika AbadiRedaktur Artistik Layout

Siqbal Karta Asmana, Intan Ekaverta, Radiatul Mardiah

Redaktur BeritaDila Khairat

Redaktur TulisanFirda RazaqWartawan

Nesha Pratiwi, Zulherman, Avissa Fadlika, Nurhayani, Denada Florencia,

Denisa Alfadilah, Nida Ul Islam, Wahyu Yogma, Putra Pratamadinata, Fishta Zakia, Radhiatul Mardiah, Andi M. Rizki, Santti Duliem, Firman, Putri

Indah, Nadia Permata

SALAM REDAKSI

Sekapur Sirih dari BROCA. Salam untuk seluruh saudara kami di seluruh

penjuru Indonesia. Para dokter masa depan, yang bertarung dengan waktu. Masa

depan kita ada di tangan kita, kawan! Melalui tinta hitam, mari kita goreskan harapan

untuk masa depan negeri ini. Mencapai target meratanya kesehatan bagi seluruh

rakyat Indonesia ada di tangan kita. Pastikan teman, apakah jalan yang kita pilih ini

benar adanya.

Di tengah kebijakan pemerintah (BPJS) yang ditujukan untuk masyarakat,

terselip nama kita di masa depan. Baik-buruknya itu kita lah yang kan merasakannya.

Karena kebijakan itu untuk kita. Tidak ada profesi lain yang diatur rapi dalam

undang-undang selain profesi kita di masa depan. Lagi-lagi kita harus bertarung,

hidup memang penuh perjuangan kawan. Kelak, untuk BPJS ini kita harus memilih

lagi untuk menjadi dokter layanan primer kah, atau menjadi dokter spesialis. Apakah

perbedaannya? Masih meninggalkan tanda tanya besar, bukan?

Mari buka mata, buka telinga, buka jendela hati. SPEKTRUM kali ini akan

mengulas tentang 'Dokter Layanan Primer vs Dokter Spesialis'. Mari kita baca dan

cerna. Jangan menyesal kelak, karena tergamang dengan keadaan yang telah berbeda.

HIDUP PERS MAHASISWA.

KONTROVERSI DOKTERLAYANAN PRIMER

DAFTAR ISI

dilakukan pada petang hari tanggal 1 Muharam,dilakukan dengan suatu arak-arakan yang dimeriahkan dengan gendang tasa (alat musik pukul khas pariaman). Mengambil tanah dilaksanakan oleh dua kelompok tabuik yaitu kelompok Tabuik Pasar dan Tabuik Subarang. M a s i n g - m a s i n g k e l o m p o k mengambil tanah pada tempat (anak sungai) yang berbeda dan berlawanan arah. Tabuik Pasar mengambil tanah di Desa Pauh, sedangkan Tabuik Subarang di Alai-gelombang yang berjarak ±600 meter dari daraga. Pengambilan tanah dilakukan oleh seorang laki-laki dengan berpakaian jubah putih melambangkan kejujuran Hosen. Tanah tersebut diusung ke daraga sebagai simbol kuburan Hosen.

3. Menebang batang pisang (tanggal 5 muharram)

Menebang batang pisang adalah cerminan dari ketajaman pedang yang digunakan dalam perang. Proses ini melambangkan penuntutan balas atas kematian Husein oleh seorang pria dengan berpakaian silat. Batang pisang ditebang putus dengan sekali pancungan.

4 . Pe r i s t i wa M a a t a m (tanggal 7 muharam)

Prosesi maatam dilaksanakan se te l ah Sha la t Dzuhur o leh orang/keluarga penghuni rumah tabuik. Secara beriringan mereka berjalan mengelilingi daraga sambil membawa peralatan ritual tabuik (jari-jari, sorban, pedang Hosen, dan alat-

Struktur PengurusBPN ISMKI

UKM Jurnalistik BROCABEM KM FK UNAND

Spektrum Spektrum

Salam Redaksi 1Laporan Utama 2Laporan Khusus 4Organisasi 6Info Kesehatan 7Info 9BPN-ISMKI 10FK UNAND : CIMSA 11Pengembangan Diri 12Event ISMKI : LKMM Wil-3 13

BROCA 15Event ISMKI :NSOL 17Event ISMKI :IMO 19Opini 21FK UNAND: HET 22Hot News 24Profil 26Hiburan 28Info Sumbar 29

Page 3: Spektrum november

spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud dalam pasal 7 ayat (5) huruf b hanya dapat diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi yang memiliki akreditasi kategori tertinggi untuk program studi kedokteran dan program studi kedokteran gigi. (2) Dalam hal mempercepat terpenuhinya kebutuhan dokter layanan primer, Fakultas Kedokteran dengan akreditas kategori tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerjasama dengan Fakultas Kedokteran yang akreditasinya setingkat lebih rendah dalam menjalankan program dokter layanan primer.

Jadi yang bisa menyelenggarakan program dokter layanan primer ini hanya Fakultas Kedokteran (FK) yang berakreditasi A namun dapat juga bekerja sama dengan FK yang berakreditasi B. “Padahal menurut data terbaru dari 74 FK yang ada hanya 17 FK yang berakreditasi A dan 21 yang berakreditasi B. Sisanya ada yang masih akreditasi C dan bahkan ada yang belum terakreditasi. Inilah yang menjadi kontroversi,” jelasnya.

Ironis, ketika negara sedang membutuhkan banyak dokter dalam rangka menghadapi JKN (yang tentunya akan mendapat animo sangat besar dari masyarakat, seperti program KJS di Jakarta, karena kegratisannya) institusi pencetak dokter layanan primer yang dibutuhkan dalam SJSN seakan-akan tampak diperketat dan dibatasi oleh pemerintah. Hal ini pula yang akan semakin memperlebar jurang antara institusi yang memang sudah top dengan institusi yang baru berdiri, ataupun dengan institusi yang sudah berdiri cukup lama namun masih belum top. Padahal institusi yang berakreditasi C atau bahkan belum terakreditasi ini

Pada tanggal 6 Agustus 2013 lalu, RUU Pendidikan Kedokteran yang awalnya sudah disetujui fraksi-fraksi DPR-RI akhirnya disahkan oleh Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) menjadi UU No. 20 Tahun 2013. Akan tetapi UU ini mendatangkan pro dan kontra dari berbagai pihak, salah satu diantaranya mengenai kebijakan dokter layanan primer.

Pasal 8 ayat 3 UU No. 20 Tahun 2013 tentang Pendidikan Kedokteran yang berbunyi, “Program dokter layanan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelanjutan dari program profesi dokter dan program internship yang setara dengan program spesialis.” Dapat diambil kesimpulan bahwa program dokter layanan primer merupakan sebuah cabang baru di dunia pendidikan kedokteran yang akan mencetak para dokter pemberi layanan primer, yang mana program ini baru bisa diambil setelah lulus menjadi dokter umum dan juga sudah menjalankan program internship. Program ini tentunya jelas berbeda dengan dokter umum biasa sebab untuk menjadi dokter layanan primer harus menjalani pendidikan lebih lanjut selama 2 tahun lagi. Kemudian bagaimana dengan dokter umum?

Nur Muhammad Arjanardi, Sekretaris Bidang Kastrat ISMKI Wilayah III, menjelaskan bahwa tujuan utama dari program ini sebenarnya adalah menyiapkan tenaga kesehatan yang siap dalam menyongsong era baru sistem kesehatan di Indonesia yaitu Sistem Jaminan Sosial Nasional (SJSN) yang bermanifestasikan dalam bentuk Jaminan Kesehatan Nasional (JKN). Akan tetapi, ia mengemukakan adanya keganjalan pada pasal 8 ayat 1 dan 2, yang berbunyi: (1) Program dokter layanan primer, dokter spesialis subspesialis, dan dokter gigi

Nama RubrikLaporan Utama Edisi November 2013

2

Program Dokter Layanan Primer:

Kontroversi Kebijakan Pemerintah

Nama RubrikInfo Sumbar Edisi November 2013

29

“Hoyak husein….Hoyak Hussein…!!!”

Begitulah sorakan rakyat yang terdengar selama upacara tabuik berlangsung

Hoyak Tabuik adalah perayaan memperingati Hari Asyura (10 Muharam) yang bertujuan untuk mengenang kisah kepahlawanan dan kematian cucu Nabi Muhammad Saw yaitu Saidina Hassan bin Ali yang wafat diracun serta Saidina Husein bin Ali yang gugur dalam peperangan dengan pasukan Ubaidillah bin Zaid di padang Karbala, Iraq tanggal 10 Muharam 61 Hijrah (681 Masehi).

Bermula sejak 1829, kini Tabuik bukan hanya menjadi salah satu seni tradisional dan permainan anak nagari saja, tetapi pesta budaya ini sudah menjadi event pariwisata nasional yang dilaksanakan setiap tahun pada awal bulan Muharram.

Yang disebut tabuik adalah bangunan menara dari bambu yang dihiasi bunga kertas warna-warni di atasnya. Tabuik melambangkan tandu jenazah yang diusung oleh bouraq atau kuda bersayap, berbadan tegap, dan

berkepala manusia (wanita cantik) yang dipercaya telah membawa arwah Hasan dan Husein ke surga.

Pesta rakyat ini berlangsung di kota Pariaman, selama sepuluh hari prosesi pembuatan tabuik sampai acara puncaknya pada tanggal 10 Muharram. Adapun prosesi yang dilaksanakan selama sepuluh hari tersebut adalah:

1. Membuat daraga (rumah tabuik)

Beberapa hari sebelum prosesi tabuik dimulai terlebih dahulu masing-masing rumah tabuik mendirikan sebuah tempat yang dilingkari dengan bahan alami (pimpiang) empat persegi dan didalam nya diberi tanda sebagai kiasan bercorak makam yang dinamakan dengan daraga. Fungsi dari daraga adalah sebagai pusat dan tempat alat r i t u a l , m e r u p a k a n t e m p a t pelaksanaan maatam.

2 . M e n g a m b i l t a n a h (tanggal 1 Muharram)

Aktivitas pengambilan tanah

Hoyak Tabuik,

Perhelatan Awal TahunOleh: Nidya Yunaz dan Firda Razaq

(UKM Jurnalistik BROCA BEM KM FK UNAND)

Spektrum Spektrum

Oleh : Boma Bhamaswara, Fitri Hidayati, Nur Muhammad Arjanardi

Page 4: Spektrum november

Nama RubrikLaporan Utama Edisi November 2013

3

Kau…Berjalan dan berpencar sesukamu Melewati hempasan nafsu yang tak berakhirMengikuti kelaparanmu terhadap dunia yang kau gelutiKau tak mengerti akibat perlakuanmuKau lantas mencaci, memaki, dan membalikkan fakta yang adaKau pikir kekuasaanmu akan bertekuk lutut terhadapmu?

Tuhan itu adil…Semua yang telah kau perbuat untuk pembenaranmu Akan terlihat oleh jutaan mata yang mengerti atas perilakumuDi dunia bukan hanya mau mu yang harus terlampiaskanAda saatnya dimana kau akan terhempas oleh kelakuan sendiri

Ketika pribadimu telah menjadi lemah lalu bicaramu tak karuanHidupmu akan terus terlihat dan egomu akan terselesaikanJangan pernah menyalahkan orang lain atas hidupmuKarena semua yang orang lain lakukan terhadapmu adalah jawaban atas perbuatanmu

Kau tahu apa tentang dosa?Tuhan pernah memberitahumu tentang itu? Ataukah kau merasa dirimu sederajat Tuhan?Tuhan tidak pernah memperlakukan sesuatu yang burukTapi lihatlah apa yang kau perbuat untuk orang lainKadang rupawan tak menjamin apa-apaSemakin kau kejar dunia, semakin sulit kau dapat yang tulusKarena di mata Tuhan semuanya samaKarena di mata Tuhan tak ada yang bedaNamun ada satu yang tak pernah Tuhan inginkanKetika manusia itu sendiri membedakan sesamanya!Tapi… Mata sang Kuasa tak pernah bersandiwaraBiarkan waktu yang berbicara atas segalanya

Mata Sang KuasaOleh: Nur Awaliyah Maharaini(FK Universitas Al-Khairat Palu)

Nama RubrikHiburan Edisi November 2013

28

Spektrum Spektrum

pengetahuan karena kurangnya sosialisasi secara luas. “Jangankan masyarakat, lingkungan dokter saja sosialisasinya masih kurang,” imbuhnya.

Pada dasarnya program ini tujuan sangat bagus, dimana dengan harapan bahwa dokter umum yang mengambil program dokter layanan primer ini softskill-nya lebih dipermantap lagi sehingga nantinya dapat tercapai targetan 80% permasalahan kesehatan dapat diatasi oleh fasilitas kesehatan primer tanpa harus dirujuk ke fasilitas kesehatan lanjutan, ungkap Endang Mutiwara, Koordinator Departemen Kastrat BEM KM FK UNAND.

Namun memang masih banyak kelemahan di dalamnya. Diantaranya yaitu masih sedikitnya FK berakreditasi A dan B yang dapat menyelenggarakan pendidikan dokter layanan primer di Indonesia. Belum lagi akreditasi itu memang cukup sulit untuk ditingkatkan dikarenakan masalah-masalah seperti SDM dan fasilitas yang kurang. Selain itu, kesenjangan antara dokter umum dan dokter layanan primer dan kurangnya sosialisasi juga menjadi masalah tersendiri dan menambah kompleksitas jalannya program ini.

Sebagai mahasiswa kedokteran yang nantinya akan menjadi tenaga kesehatan, tentu kita juga harus ikut mengatasi keruwetan masalah ini, sebagai pihak yang terkait tidakkah kita merasa dirugikan? Mungkin sebelum UU ini disahkan kita kurang menyikapi RUU tersebut, kurang kritis, ataupun luput dari perhatian. Namun nasib kita masih dapat kita perjuangkan karena UU ini masih akan diatur dalam Peraturan Pemerintah dan Peraturan Menteri, kedepannya disinilah peran kita. Mulai dari kini marilah kita juga ikut mengkritisi dan memberikan masukan kepada pemerintah demi masa depan pendidikan kedokteran yang lebih baik.

juga mengalami banyak kendala untuk memperoleh akreditasi A ataupun B, seperti SDM yang memang masih kurang, fasilitas yang masih belum memadai, dsb.

Terwujudnya program dokter layanan primer inipun masih harus menunggu persiapan dari pemerintah, contohnya saja kurikulum yang belum jelas. Silabus program dokter layanan primer ini masih dalam bahasa Persatuan Dokter Keluarga Indonesia (PDKI) bersama DIKTI, ungkap salah seorang anggota PDKI. Sedangkan nantinya bagi dokter umum yang tidak mengambil program dokter layanan primer ini selama dia mempunyai izin untuk berpraktek hanya dapat bekerja di Rumah Sakit swasta yang tidak menjalin kerjasama dengan SJSN.

Rian Ainunnahqi, Staf Ahli Sosial Politik dan Kastrat dari UNSOED, juga menilai bahwa masih banyak kekurangan pada kebijakan ini. Program ini bertujuan untuk memperbanyak jumlah dokter yang masih sangat minim. Akan tetapi tujuan tersebut agaknya susah untuk terealisasi atau bahkan makin tidak terpenuhi. Program ini memiliki beberapa kelemahan yang menjadi kontroversi. Pertama, program ini hanya bisa diselenggarakan di FK akreditasi A atau B yang notabene jumlahnya hanya sedikit dari jumlah seluruh FK di Indonesia. Bayangkan saja kebutuhan dokter layanan primer se-Indonesia hanya dipenuhi jumlah sedikit itu. “Tampaknya target Indonesia Sehat tahun 2015 tidak akan tercapai bila jumlah dokter layanan primer ini tidak memenuhi kebutuhan,” tegasnya. Kedua, dokter layanan primer ini memiliki kompetensi yang bisa dibilang hampir sama dengan dokter umum. Dokter layanan primer ini nantinya akan bekerja di ranah umum juga. “Dilihat dari situ justru pemerintah tampak meragukan kompetensi dokter umum yang ada,” jelasnya. Ketiga, masyarakat sangat minim

Page 5: Spektrum november

Nama RubrikProfil Edisi November 2013 Nama RubrikLaporan Khusus Edisi November 2013

27 4

Tak b i sa k i t a pungk i r i bahwasanya jaminan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia belum tercapai saat ini. Sebagai Negara berkembang, tentunya bukan merupakan hal mudah untuk mewujudkannya. Berkaca dari Negara-negara maju yang berhasil m e m a j u k a n k e s e h a t a n masyarakatnya, hal ini bukan hanya mimpi belaka. Sistem layanan kesehatan primer yang dianut Negara maju yang kuat ternyata mampu menc iptakan s i s tem layanan kesehatan yang tidak hanya bermutu, namun hemat dalam pembiayaannya. Pemerintah Indonesia pun telah sadar bahwa sistem ini menjanjikan hajat sehat masyarakat luas.

Kesadaran akan pelaksanaan sistem layanan kesehatan primer ini telah ada sejak sepuluh tahun yang lalu dan secara bertahap mulai diselenggarakan secara nasional. Untuk menghadapi sistem secara lebih matang, pemerintah merancang suatu produk perundangan yang akan menjadi dasar dalam proses persiapan dan pendidikan dokter layanan primer melalui pengesahan UU No 20 Tahun 2013. Pelaksanaan dari sistem layanan primer ini akan

dilaksanakan oleh dokter layanan primer, dokter spesialis, dan dokter subspesialis.

Namun, setelah disahkannya UU mengenai sistem layanan kesehatan primer ini timbul pro dan kontra. Pemerintah dianggap terburu-buru dalam penetapan perundangan-perundangan yang tidak secara jelas memaparkan jalannya sistem ini. apalagi sistem layanan kesehatan primer ini harus dimulai pelaksanaanya pada tanggal 1 Januari mendatang.

Berikut beberapa poin yang dipertanyakan terhadap UU yang telah ditetapkan tersebut:

1. berdasarkan pasal 8 ayat 1 UU no 20 tahun 2013 yang berbunyi: “Program dokter layanan primer, dokter spesialis-subspesialis, dan dokter gigi spesialis-subspesialis sebagaimana dimaksud dalam Pasal 7 ayat (5) huruf b hanya dapat diselenggarakan oleh Fakultas Kedokteran dan Fakultas Kedokteran Gigi yang memiliki akreditasi kategori tertinggi untuk program studi kedokteran dan program studi kedokteran gigi.” menyatakan bahwa hanya dokter layanan

primer yang lulusan dari fakultas terakreditasi A yang dapat mengambil program dokter layanan primer tersebut. Namun, program pendidikan dokter terakreditas A dapat menjalin kerjasama dengan program pendidikan dokter terakreditasi B sesuai pasal yang sama namun ayat kedua yang berbunyi: “Dalam hal mempercepat terpenuhinya kebutuhan dokter l ayanan pr imer, Fakul tas Kedokteran dengan akreditasi kategori tertinggi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) dapat bekerja sama dengan Fakultas Kedokteran yang akreditasinya setingkat lebih rendah dalam menjalankan program dokter layanan primer.” yang menjadi pertanyaan disini bagaimana bentuk kerjasamanya tidak dijelaskan secara rinci dalam UU tersebut.

2. berdasar data Badan Akreditasi Nasional perguruan tinggi pada 19 Oktober 2013, tercatat 16 Program Studi Pendidikan Dokter yang terakreditasi A dimana pada setiap regional

UU Pendidikan Dokter 2013 Butuh Penjelasan LanjutOleh: Dila Khairat, Dzul Arsyilana, Emirza Wicaksono

pembangunan kampus Unand, beliau-lah yang memperjuangkan untuk tampilan arsitektur kampus Unand dengan menggambarkan Minangkabau, tetapi tidak dengan atap bagonjong tetapi seperti carano terbelah.”

Hal-hal yang selalu saya pegang dalam perjalanan saya mencapai cita-cita a d a l a h m o t i va s i y a n g t i n g g i , kesungguhan kerja-Man jadda wa jadda. Tidak pernah menganggap enteng seuatu apapun, semua hal dilakukan dengan total dan kesungguhan hati. Selain itu juga disiplin diri, saya selalu membuat rencana saya setiap hari, minggu, bulan dan tahun. Setelah itu taat dengan rencana dan komitmen yang sudah saya buat. Setelah itu, yang terakhir adalah tawakal dan doa.

Sosok rendah hati dan visioner seperti Prof KT tentunya kan menjadi idola bagi anak-anak didiknya. Salah satu da r i b anyak anak d id i k y ang mengidolakannya adalah Prof. dr. Fasli Jalal, PhD. Menurut beliau, “Prof. Kamardi adalah sosok guru ideal yang menjadi dosen favorit saya. Beliau juga senior, mentor, sekaligus orang tua tempat mengadu bila saya ada masalah. Dalam keragu-raguan saya untuk mengambil sikap di persimpangan jalan hidup, beliau selalu hadir dengan nasehat-nasehatnya yang visoner, terukur, dan menyejukkan, yang hasilnya telah menentukan jalan hidup saya sampai saat ini. Dengan gayanya yang khas dengan senyum dikulum yang menghiasi wajahnya yang gagah, beliau dengan sabar dan piawai memfasilitasi pembelajaran kami di stase bedah saat itu.”

Pribadi seseorang terbentuk alamiah dari semua aspek yang mempengaruhi h idupnya . K arak te r s e seorang dipengaruhi oleh agama yang diyakini, ilmu pengetahuan yang dimiiliki, bahasa yang digunakan, serta pengaruh budaya setempat dimana dia ditempa. Begitulah kiranya pembentukan karakter dari

dengan baik oleh dokter, maka akan menjadikannya dokter yang baik.”, jelas Prof.KT

Sebagai mahasiswa kedokteran, kita harus belajar secara mendalam. Kita dituntut selalu kritis dan analitis. Dengan selalu mempertanyakan What? Why? How? = apa definisi, mengapa bisa terjadi, bagaimana proses terjadi, bagaimana tatalaksana dan sebagai macamnya. Dokter dituntut untuk bisa menyelesaikan masalah. “Jadilah dokter bintang 5 : Health Provider, Problem Solver, communicator,community leader, manager. Di Indonesia dikenal dokter bintang 7 : + Bertawakal dan Berakhlak mulia”, pesan Prof. KT

Untuk memperingati hari ulang tahun pernikahannya yang ke-50, pada tanggl 24 September 2012, beliau merilis perjalanan hidupnya dalam sebuah autobiografi. Atas desakan anak-cucunya, beliau torehkan kisah-kisah hidupnya dalam autobiografi ini. Autobiografi ini berhasil diselesaikan dalam waktu 10 bulan. Prof. mengaku beliau tidak pernah menulis tulisan selain karya ilmiah sehingga harus mulai dari nol untuk menulis ini. Oleh karena itu, dengan jiwa pembelajarnya yang besar beliau mempelajari 'how to make autobiography' dan berhasil mendapat pujian dari bapak Taufik Ismail. 'Yo, sabana lamak! (benar-benar seru!)', komentar bapak Taufik ismail. Benang merah dari autobiografi beliau adalah H i d u p M e n u n t u t I l m u d a n Mengamalkannya. Dalam autobigrafi ini beliau fokus pada perjalanannya menuntut ilmu dan mengamalkan ilmu itu untuk membantu sesama dan membentuk dokter-dokter penerusnya.

Autobigrafi ini dihadiahkannya untuk anak-cucunya, para mahasiswa kedokteran dan juga sejawat-sejawatnya. Semoga torehan kisahnya bisa menginspirasi banyak orang, dan beri manfaat lebih luas lagi untuk sesama.

seorang prof.KT. Dari beliau SD sampai se lesa i spes ia l i s, be l i au se la lu memperhatikan karakter dan cara didikan masing-masing gurunya. Dari situlah beliau belajar dan memilah, bagaimana mengajar dan mendidik dengan baik. Beliau mempunyai prinsip bahwa, guru itu harus dekat dengan murid-muridnya, oleh karena itu sampai sekarang beliau terkenal dan diidolakan karena kedekatannya dengan muridnya.

Bukti keramahan dan kerendahan hati beliau diceritakan oleh salah seorang senior di klinik. “Waktu itu saya mengikuti seminar, saat itu saya bertanya, kemudian Prof. memanggil saya untuk duduk di sebelahnya karena pertanyaan saya menurut beliau bagus. Bodohnya saya, saya tidak tahu siapa Prof. sebelumnya. Kemudian saya tanyakan pada beliau langsung. Dengan rendah hati beliau perkenalkan dirinya ke saya. Sejak saat itu, saya penasaran dengan pribadi Prof.KT. Aura kebaikan beliau sangat kuat, kharismatik. Ketulusan dan kebaikan hatinya seolah-olah terpancar dari binaran matanya. Kejadian waktu itu sangat berkesan bagi saya.”, ungkap Revi Naldi,S.ked ketika ditanya pendapatnya tentang Prof.KT.

Hal penting yang harus dimiliki dokter adalah sikap etis, professional, dan sadar hukum. Etis maksudnya adalah bersikap sesuai dengan etika kedokteran. Professional maksudnya yaitu ahli dalam bidangnya. Untuk bisa menjadi professional, dokter harus menguasai kompetensi. Kompetensi terdiri dari kognitif, psikomotor dan afektif. Kecerdasan kognitif terdiri dari pengetahuan dan wawasan dari materi pembelajaran dokter. Psikomotor terdiri dari 2 aspek, yaitu interpersonal (soft skills) dan teknis (hard skills). Afektif yaitu attitude-nya sebagai seorang dokter. Dan yang terakhir yaitu, dokter harus sadar ukum, dengan ini dia akan terhindar dari yang namanya mal praktek. “Jika ke-3 sikap ini diamalkan

Spektrum Spektrum

Page 6: Spektrum november

penyebaran dari program studi p e n d i d i k a n d o k t e r y a n g terkreditasi A tidak merata. Hal i n i d i k h a w a t i r k a n a k a n m e n g a k i b a t k a n k e t i d a k s e i m b a n g a n d a r i penyebaran dokter layanan primer yang akan menjalakan sistem tersebut. Selain itu, idealnya sebagian besar masalah selesai di layanan primer. Maka seharusnya dokter layanan primerlah yang lebih banyak ketimbang spesialis. Masalahnya adalah sistem ini harus berjalan pada 1 Januari mendatang. Dikhawatirkan kebutuhan akan dokter layanan primer tidak akan tercukupi, sedangkan dokter umum (dokter lulusan dari program studi yang terakreditasi selain A) yang berpartisipasi diswasta hanya bisa menonton pelaksanaan sistem ini.

3.sistem pembayaran dalam pelaksanaan sistem ini adalah dengan kapitasi. Sistem pembayaran ini salah satu faktor y a n g a k a n m e n j a d i pertimbangan dalam pemilihan penjurusan selanjutnya. Tentu sistem pembayaran seperti ini memiliki beberapa kelebihan dan kekurangan. Kelebihannya adalah dokter akan lebih terasah lagi skillnya selaku penyedia pelayanan kesehatan. Dokter dituntut untuk lebih pandai membuat rencana-rencana strategis dalam menanggulangi penyakit di daerahnya. Dalam

hal ini dokter akan lebih aktif dalam program promotif dan preventif ketimbang kuratif yang tentunya menelan banyak biaya. Namun kekurangannya adalah jika ternyata biaya insentif yang diterima tidak sepadan dengan kebutuhan biaya pelayanan kesehatan. Hal ini dapat memicu terjadinya underutilisasi dan dokter akan merujuk pasien dikarenakan takut rugi. Selain itu, sistem pembiayaan kesehatan pada sistem ini dihitung per kasus. Untuk setiap kasus punya estimasi dana tersendiri. Yang dikhawatirkan adalah jika pasiennya tidak kunjung sembuh sedangkan estimasi dananya telah habis. Maka dokternya harus mengeluarkan dana tambahan.

4. konsep bahwa jika ingin cepat kaya maka jadilah spesialis merupakan pemikiran dan harapan bagi sebagian besar orang tua yang anaknya telah lulus strata satu kedokteran u n t u k m e l a n j u t k a n p e n d i d i k a n n y a . O l e h karenanya, perlu sosialisasi kepada orang tua dari calon dokter primer bahwa ada pilihan lain yaitu menjadi seorang dokter layanan primer yang kedudukannya setara dengan dokter spesialis.

5. rumah sakit pendidikan sebagai sarana dalam menyukseskan

sistem ini tentunya butuh konsep tentang perannya sebagai sarana penunjang pendidikan. Hal ini belum secara jelas dipaparkan pada UU tersebut.

6. dalam undang-undang pasal 8 ayat 3 UU No. 20 Tahun 2013 yang berbunyi :

“Program dokter layanan primer sebagaimana dimaksud pada ayat (1) merupakan kelanjutan dari program profesi Dokter dan program internsip yang setara deng an p rog r am dok t e r spesialis”Pasal tersebut menerangkan bahwa dokter layanan primer d a n d o k t e r s p e s i a l i s kedudukannya adalah setara. Yang menjadi pertanyaan adalah setara dalam hal apa. Hal ini juga belum dijelaskan oleh UU tersebut.

Adanya beberapa hal yang menjad i kontrovers i se te l ah pengesahan UU No. 20 tahun 2013 ini diharapkan pengeluaran peraturan pemerintahan yang beris ikan penjelasan lebih lanjut mengenai hal-hal yang dianggap kontrovesi dalam sistem ini sehingga tercapainya hak warga Indonesia dalam hal kesehatan dapat tercapai. Aamiin...

Nama RubrikLaporan Khusus Edisi November 2013 Nama RubrikProfil Edisi November 2013

5 26

Prof.dr. Kamardi Thalut, SpB

Sosok Guru dan Dokter Sejati

dengan Binar Mata Ketulusan

Prof. Kamardi Thalut terkenal dengan sosok kebapakannya, sosok guru yang luar biasa. Beliau mempunyai prinsip kalau seorang guru itu harus dekat dengan muridnya. Sosok yang berkharisma luar biasa ini telah banyak m e n g i n s p i r a s i mu r i d n y a . D a n kebanyakan dari mereka berhasil menjadi pribadi yang luarbiasa juga. Banyak dari mereka yang berhasil menjadi dokter ahli di berbagai bidang, menjadi inspirasi juga bagi mahasiswa yang lain. Banyak yang akhirnya juga mengikuti jejak beliau sebagai dekan FK Unand dan menjadi tokoh-tokoh penting lainnya. Seperti Dr.dr.Masrul, M.Sc, SpGk (Dekan FK Unand sekarang), Dr.Hj. Aumas Pabuti, SpA MARS (mantan Direktur Utama

RSUP M. Djamil Padang),Prof.dr.Ir. Musliar Kasim (Wakil Mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI), dan Prof. dr. Fasli Jalal, PhD (mantan Wakil Mentri Pendidikan RI).

Banyak komentar-komentar positif tokoh-tokoh tersebut tentang beliau. “Seorang Prof. Kamardi Thalut, SpB merupakan profil guru, pendidik, dan pemberi layanan kesehatan. Sebagai manusia, tentu bel iau memil iki kekurangan. Namun dimata saya dan para muridnya, beliau merupakan pendidik dan pemimpin yang sangat baik dan menjadi idola kami.”, ungkap Dekan FK Unand- Dr.dr.Masrul, MSc, SpGk. Mantan Direktur RSUP M.Djamil, Dr. Hj. Aumas Pabuti, SpA MARS juga

menyampaikan “Beliau membagi ilmu dengan murid-murid tanpa sisa, seolah kami diberikan ilmu yang harus kami dapatkan dan ketahui, baik diruang konferensi kasus, atau saat BST. Aura beliau membuat murid termotivasi ingin tahu lebih lanjut dan mendalam kasus yang dihadapi. Keberadaan beliau membuat atmosfir akademik di klinik benar-benar terasa.”

Prof. Dr. Ir. Musliar Kasim, wakil mentri Pendidikan dan Kebudayaan RI juga berpendapat tentang sosok seorang Prof. KT sebag a i orang yang berpengaruh “Sebagai salah satu sesepuh FK Unand, saran dan wejangan beliau didengar oleh unsur pimpinan Universitas Andalas. Misalnya, saat

Spektrum Spektrum

Page 7: Spektrum november

kepada para jama'ah haji dilakukan pencegahan tambahan dengan pemberian vaksin influenza dan pneumonia. Vaksin ini memang tidak secara langsung mencegah, akan tetapi bisa mengurangi risiko penularan karena MERS-CoV lebih mudah menular jika kita terkena influenza.

S e j a u h m a n a P e m e r i n t a h mengambil sikap dengan bahaya ini ?

M e n a n g g a p i h a l t e r s e b u t , pemerintah tidak tinggal diam. Melalui Kementerian Kesehatan, dilakukan peningkatan kewaspadaan terhadap MERS-CoV antara l a in dengan peningkatan kegiatan pemantauan di point of entry atau pintu masuk negara. Selain itu perlu penguatan surveilans epidemiologi ter masuk sur vei lans pneumonia. Menyiapkan dan membagikan 5 dokumen terkait persiapan penanggulangan MERS-CoV seperti pedoman umum MERS-CoV; tatalaksana klinis; pencegahan infeksi; surveilans di masyarakat umum dan di pintu masuk negara serta diagnostik dan laboratorium.

Tim Kesehatan Haji Indonesia (TKHI) sudah dibekali pelatihan dan p e m b e k a l a n d a l a m u p a y a penanggulangan MERS-CoV. Seperti menyiapkan pelayanan kesehatan haji di 15 Embarkasi/Debarkasi (KKP). Pemer in t ah j ug a men ingka tkan koordinasi lintas program dan lintas sek tor seper t i Badan Nas iona l Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI), Kemenhub, Kemenag, Kemenlu d l l tentang kesiapsiagaan menghadapi MERS-CoV.

Dan setelah pulang ke Indonesia, jamaah hajipun di-screening kembali guna memastikan tidak ada jamaah yang ter jangkit MERS-CoV mengingat penyebaran virus ini sangatlah cepat

Untuk itu para jama'ah haji cukup menjaga pola hidup bersih dan sehat saat menunaikan ibadah Haji sehingga imunitas terjaga dan virus seperti corona pun susah untuk menginfeksi tubuh. Sehingga kemungkinan terinfeksi sangat kecil.

Nama RubrikHot News Edisi November 2013 Nama RubrikOrganisasi Edisi November 2013

25 6

deklarasi yang saat itu dihadiri oleh empat LPM lagi, sehingga

total LPM saat itu adalah sembilan LPM. Hingga puncaknya

pada tanggal 25 Maret 2011 diadakan sebuah kongres yang

mana dihasilkan sebuah keputusan yang dikenal dengan

Deklarasi Lubuk Lintah yang menyepakati berdirinya

ASPEM sekaligus pemilihan secara aklamasi saudara Hendra

sebagai ketua, dan Kayla Safarina dari STAIN Bukit Tinggi.

Struktur organisasi ASPEM terdiri dari Ketua, Sekretaris

Jenderal, Bendahara, Kesekretariatan, Administrasi, advokasi,

dana dan usaha, pendidikan dan etik, serta Sumber Daya

Manusia.

Tokoh-tokoh yang terlibat dalam deklarasi tersebut

adalah tiga orang penggagas ide yang telah disebutkan

sebelumnya beserta sembilan orang rekan-rekan dari LPM

lainnya, di mana saat itu bergabung dua LKM lagi yaitu ESPN

dari STAIN dan UMSB dari Universitas Muhammadiyyah,

sehingga total LPM saat itu sebelas LPM. Hingga kini, sudah

lima belas LPM yang tergabung di dalam ASPEM,

diantaranya yang baru bergabung adalah BROCA (Fakultas

Kedokteran Universitas Andalas), GALANG, LINTAS

(STKIP Lubuk Alung), dan Suara Merdeka (STMIK

Indonesia).

Pada tahun 2013, diawali dengan kongres yang

diadakan di Batu Sangkar ASPEM memilih ketua yang baru.

Saat itu terpilih saudara Heri dari GANTO UNP, dengan

Saudara Ababil sebagai Sekretaris Jenderal. “ Saya

memberanikan diri untuk mengemban amanah ini agar

ASPEM dapat berperan lebih nyata dalam kehidupan pers

mahasiswa,” ungkap Heri.

Saat ini, sekretariat ASPEM terletak di Jalan Andalas

No. 31 Belakang 28, sekantor dengan AJI (Aliansi Jurnalistik

Independen). Kegiatan utama ASPEM adalah untuk

mengkoordinir, melaksanakan pelatihan, dan mengevaluasi

Asosiasi Pers Mahasiswa (ASPEM) Padang bermula

dari ide tiga orang tokoh mahasiswa yang berfikir untuk

menyatukan visi dan misi lembaga pers mahasiswa (LPM) di

Sumatera Barat. Hal ini dilatarbelakangi oleh bubarnya

Persatuan Pers Mahasiswa Indonesia (PPMI). Bubarnya

lembaga ini karena keterlibatannya dengan salah satu partai,

sehingga sebagai sebuah asosiasi pers yang seharusnya netral,

PPMI tidak lagi memenuhi syarat tersebut. Dengan bubarnya

PPMI yang selama ini telah menaungi lembaga-lembaga pers

mahasiswa di Indonesia, maka lembaga-lembaga pers di

daerah merasa perlu untuk membentuk asosiasi sendiri.

Dengan alasan tersebut maka digagaslah pembentukan

ASPEM.

Mereka, para pendiri ASPEM tersebut adalah Andri El

Faruqidari dari LPM Suara Kampus (Universitas IAIN), Joni

Aswiradari LPM Wawasan Proklamator (Universitas Bung

Hatta), dan Heri Faisal dari LPM Ganto (Universitas Negeri

Padang). Tujuan utama asosiasi ini adalah untuk menciptakan

kesatuan tekad berbagai LPM di Sumatera Barat yang

memiliki latar belakang berbeda. Kehadiran ASPEM

diharapkan dapat mengawali demokrasi mahasiswa dan

menjembatani segala bentuk reaksi terhadap konflik yang

terjadi di Indonesia, serta meningkatkan profesionalisme

jurnalistik kampus.

Untuk mewujudkan ide tersebut tahun 2009 sekitar

Lima belas LPM (Lembaga Pers Mahasiswa) mulai

berkumpul untuk merumuskan ASPEM (Asosiasi Pers

mahasiswa) ini. Namun diakibatkan bencana gempa bumi

yang menimpa Sumatera Barat pada tahun tersebut, rencana

itu pun gagal terealisasi dikarenakan kantor sekretariat LPM-

LPM tersebut mengalami kerusakan, sehingga mereka belum

bisa menjalankan niat tersebut dan kembali memulihkan

kondisi sekretariat mereka. Hingga akhirnya pada tahun 2010

kembali diprakarsai oleh Andri El Faruqidari dari LPM Suara

Kampus (Universitas IAIN), Joni Aswiradari LPM Wawasan

Proklamator (Universitas Bung Hatta), dan Heri Faisal dari

LPM Ganto (Universitas Negeri Padang) kembali berkumpul

untuk merumuskan pembentukan ASPEM yang dulu sempat

terhenti, yang saat itu lima LKM turut serta diantaranya: Suara

Kampus (Universitas IAIN), Wawasan Proklamator

(Universitas Bung Hatta), Ganto ( Universitas Negeri

Padang), Genta Andalas (Universitas Andalas), dan LPM dari

Fakultas Hukum. Pada bulan Desember 2010, diadakan

Spektrum Spektrum

ASPEM WADAH KOMUNIKASI PERS MAHASISWA SUMBAR

Page 8: Spektrum november

Pada rubrik info kesehatan majalah Spektrum edisi ke-3 periode 2013/2014 ini, saya ingin mencoba berbagi sedikit informasi tentang operasi pada penyakit epilepsi. Seperti yang kita tau penyakit epilepsi atau yang biasa orang mengenal sebagai Penyakit Ayan merupakan gangguan sistem saraf pusat yang ditandai dengan terjadinya serangan kejang (seizure, fit, attack, spell) yang bersifat spontan dan terjadi secara berkala. Serangan epilepsi juga bisa diartikan sebagai modifikasi fungsi otak yang bersifat mendadak dan s e p in t a s, y ang be ra sa l da r i sekelompok besar sel-sel otak, bersifat sinkron dan berirama. Rangsangan fisik (cahaya, bunyi, sentuhan) juga dapat menimbulkan serangan. Pada sebagian penderita epilepsy serangannya secara khas terjadi selama tidur. Faktor – faktor lainnya secara tidak langsung dapat mempengaruhi kerentanan pasien tersebut seperti konsumsi alkohol yang berlebihan, tegangan emosional, dan bisa juga karena kelelahan atau kurangnya makanan serta istitahat.

Untuk penyabab pasti dari epilepsi sebenarnya belum diketahui pasti, namum beberapa studi mengatakan epilepsi bisa dicetuskan

oleh kerusakan otak d a l a m p r o s e s kelahiran, luka pada k e p a l a , t r a u m a , stroke, tumor otak, dab alkohol. Kadang juga bisa karena genetika walaupun s a n g a t k e c i l p r e v a l e n s i n y a . N a m u n p e r l u d i k e t a h u i j u g a e p i l e p s i b u k a n penyakit keturunan. angka prevalensi epi lepsi berkisar 1 , 5 – 3 1 / 1 0 0 0 penduduk. Estimasi prevalensi seumur hidup dari epilepsi (pasien yang pernah mengalami epilepsi dalam suatu saat sepanjang hidupnya) berbeda di berbagai negara. Adapun rata-rata prevalensi epilepsi aktif (serangan dalam 2 tahun sebelumnya) yang dilaporkan oleh banyak studi di seluruh dunia berkisar 4-6/1000. Untuk jumlah penderita epilepsi di Indonesia sampai sekarang belum ada yang meneliti. Bila dibandingkan dengan negara berkembang lain dengan tingkat ekonomi sejajar,

probabilitas penyandang epilepsi di Indonesia sekitar 0,7-1,0%, yang berarti berjumlah 1,5-2 juta orang.

Untuk terapi pada epilepsi secara umum terbagi menjadi 4 jenis diantaranya dengan penggunaan obat anti epileptik, pembedahan atau operasi (eksisi fokus epileptikus), menghi langkan faktor- faktor penyebab yang mendasari epilepsi tersebut, dan meregulasi aktifitas mental dan fisik (jangan stress atau

Nama RubrikInfokes Edisi November 2013 Nama RubrikHot News

7 24

Epilepsi Bisa Sembuh dengan OperasiOleh: Emirza Nur Wicaksono (FK UNISSULA)

Beberapa waktu yang lalu, jutaan umat muslim pergi ke Arab Saudi untuk menunaikan ibadah haji karena merupakan salah satu rukun iman (ke-5) yang jikalau umat muslim sudah mampu, wa j ib untuk melaksanakannya. Indonesia selalu memberangkatkan kurang lebih 100.000 jama'ah haji, dan merupakan n e g a r a t e r b a n y a k d a l a m memberangkatkan jama'ah.

Sepertinya, para jama'ah haji harus selalu menjaga kesehatannya karena di Arab Saudi sedang marak dengan penyebaran virus corona sejak tahun 2012. Virus corona temuan terbaru ini tidak sama dengan coronavirus penyebab Severe Acute Respiratory Syndrome (SARS) pada tahun 2003 yg sempat menjadi wabah, namun mirip dengan coronavirus pada kelelawar. Virus corona terbaru ini dinamai Middle East Respiratory Syndrome Coronavirus (MERS-CoV).

M E R S - C o V d i t e m u k a n terbanyak dan pertama kali di Arab Saudi dan sekarang virus ini telah menyebar di berbagai belahan dunia seperti Italia, Inggris, Prancis, Jordania, Qatar, dan Tunisia.

World Health Organization (WHO) menyatakan kasus ini sebagai Public Health Emergency of International

Concer, dikarenakan virus ini sudah menyerang banyak orang dan telah banyak pula yang meninggal. Dilaporkan dari WHO, hingga akhir bulan September tercatat virus corona ini memakan 58 korban jiwa, sedangkan 130 orang lainnya positif tertular virus.

B a g a i m a n a g e j a l a d a n penularan virus ini ?

Infeksi MERS-CoV yang dialami sebagian besar orang akan berkembang menjadi penyakit saluran pernafasan berat atau sedang dengan gejala demam, batuk, nafas pendek, bersifat akut dan biasanya pasien memiliki penyakit ko-morbid diabetes dengan presentase terbesar yaitu 68% dibandingkan dengan yang lain.

Cara penularan MERS-CoV bisa secara langsung maupun tidak langsung. Secara langsung melalui percikan dahak (droplet) pada saat pasien batuk atau bersin. Sedangkan tidak langsung melalui kontak dengan benda yang terkontaminasi virus.

Lalu, apakah ada vaksin untuk MERS-CoV ?

Sampai sekarang vaksin untuk penyakit ini belum ada yang spesifik untuk mencegah infeksi dari MERS-CoV. Selain itu, belum ditemukan juga metode pengobatan yang secara

spesifik bisa menyembuhkan penyakit ini. Perawatan medis yang dilakukan hanya bersifat suportif untuk meringankan gejala. Tes laboratorium Polymerase Chain Reaction (PCR) untuk MERS-CoV telah tersedia di Kementer i an Keseha tan dan beberapa laboratorium internasional., Namun, tes tersebut bukanlah tes rutin.

Vaksin saja belum ada, lalu bagaimana nasib para jama'ah ?

“Pencegahan lebih baik dari pengobatan”, mungkin ini lah yang tepat untuk kita terapkan sebagai menanggulangi penyakit baru ini. Pencegahan penularan MERS-CoV bisa dilakukan lewat Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). Pertama, cukup makan, minum dan istirahat. Kedua, hindari merokok. Ketiga, selalu mencuci tangan memakai antiseptik atau sabun. Keempat, selalu memakai masker jika ditempat umum. Kelima, hindari menyentuh mata, hidung, dan mulut menggunakan tangan yang belum di cuci. Keenam, hindari kontak dengan penderita MERS-CoV, termasuk memakai pera latan atau makan-minum bersama. Yang tak kalah penting, selalu menjaga daya tahan tubuh, supaya tidak mudah terserang virus, termasuk virus corona ini. Dan

Edisi November 2013

Waspadai Pandemi MERS-CoVPasca Musim Haji

Oleh: M. Arif Budi Prakoso

Spektrum Spektrum

Page 9: Spektrum november

pemahaman tentang jenis epilepsi yang diindikasikan untuk dilakukan p e m b e d a h a n d a n b e r b a g a i pemeriksaan penunjang yang dibutuhkan selama persiapan pre operasi. Adapun beberapa hal yang perlu diperhatikan pada epilepsi sebelum dilakukan tindakan antara lain:

Epilepsi jenis tersebut s u d a h d i k e t a h u i patofisiologinyaD a l a m r i w a y a t pengobatanya diketahui mengalami refrakterEvaluasi saat preoperatif dapat dilakukan secara non-invasif

Dengan memperhat ikan pertimbangan diatas maka penentuan dilakukan tidaknya operasi serta

Ÿ

Ÿ

Ÿ

terlalu lelah). Penanganan pasien epilepsi di Indonesia kebanyakan hanya dilakukan dengan terapi obat. Sedangkan pembedahan masih dianggap terlalu menakutkan. Memang meski ada perbaikan dengan menggunakan obat namun sekitar 5-10% akan menjadi intractable dan terapi melalui o p e r a s i t e r n y a t a l e b i h menjamin kesembuhan dalam j angka pan j ang. Un tuk tindakan bedah epilepsinya dilakukan oleh dokter bedah saraf dengan memotong sebagian kecil dari otak yang mencetuskan kejang dan biasanya adalah area pada lobus temporal atau yang biasa kita kenal dengan anterior temporal resection.

Tindakan bedah epilepsi b i s a d i l a k u k a n ke p a d a penderita epilepsi yang tidak mengalami perbaikan dalam hal pengurangan frekuensi bangkitan setelah penggunaan kombinasi Obat Anti Epilepsi yang tepat. Ada beberapa jenis epilepsi yang bisa dilakukan operasi antara lain:

Epilepsi lobus temporal mesialEpilepsi parsial dengan suatu lesi di otak Eplepsi hemisfer difus Epilepsi umum sekunder pada bayi dan anak

Setelah kita mengetahui jenis epilepsi yang bisa dioperasi, maka untuk mendapatkan hasil optimal dalam tindakan bedah epilepsi dan mengurangi resiko pada tindakan ini m a k a d i b u t u h k a n b e r b a g a i

Ÿ

Ÿ

Ÿ

Ÿ

lokasi yang akan direseksi sangat bergantung pada banyak hal. Kesiapan pasien dari sisi medis dan psikologis, kesesuaian pemeriksaan penunjang (semiologi, EEG, MRI) akan menentukan hasil operasi. Gold standard lokasi zona epilepsi adalah pasien tersebut bebas bangkitan paska operasi. Selain itu perlu diketahui juga tindakan bedah epilepsi ini tidak dilakukan oleh sembarang dokter mengingat resikonyapun besar juga,biasanya tindakan ini dilakukan oleh dokter spesialis bedah saraf yang sudah berpengalaman dan terlatih. Semoga bermanfaat dan dapat menambah khazanah keilmuan kedokteran kita (em).

Nama RubrikInfokes Edisi November 2013

23 8

hanya anak-anak aja, tapi luas. Ada anak-

anak SD, orang tua, dan orang-orang

dewasa yang akan kita beri edukasi,”

terang Wahyu, Ketua HET.

Medical Awareness yang akan

diperbaiki , ada 3 hal. Hal itu mencakup

perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS),

first aid, dan basic life support. Untuk tempat

yang perlu dilakukan perbaikan adalah

area yang telah disurvei terlebih dahulu

areanya, baik kabupaten dan desa-

desanya. Pembekalan tentang first aid,

tatalaksana pertolongan pertama pada

kecelakaan ini untuk anak-anak. Pada

o r ang dewas a ak an d ibe r i k an

pembekalan tentang basic life support.

Bantuan hidup ketika terjadi kecelakaan

atau trauma.

Kemudian in kampung, karena

dispesifikkan komunitas di kampung.

Sebenarnya memang beberapa sudah ada

komunitas siaga bencana di Sumatera

Barat. Tapi dari survei pendahuluan

HET, masalah yang medisnya belum

terlalu tersentuh. “Memang sudah ada

tim reaksi cepat untuk bencana, tim

logistik bencana. Tetapi untuk tim

medisnya sendiri masih membutuhkan

edukasi. Kita akan menyebar ke seluruh

provinsi,”

Setelah dipresentasikan ke

delegasi 10 negara, ternyata sambutan

mereka positif. Dan akhirnya projek

Wahyu yang dipilih menjadi plan of action

UNESCO tahun ini. Sekarang sedang

dikaji ulang lagi untuk proposal jadinya

karena HET dan Sumatera Barat yang

akan menjadi pilot project.

10 negara lain akan terus

berpartisipasi. Mereka bisa datang

langsung ke Sumatera barat untuk

melihat realisasi rencana HET. Mereka

juga bisa membantu dalam hal lainnya

misalnya dalam menyusun kurikulum

dan penerbitan booklet. Terutama buku

panduan untuk anak-anak berisi mulai

dari kesadaran bencana, hidup bersih dan

sehat, dan kemudian pertolongan

pertama pada kecelakaan. Modul atau

booklet akan diadaptasi ke 10 negara

lainnya. Walau dalam pelaksanaan

penanganan bencana akan berbeda

kondisi di lapangan, karena ini edukasi

untuk first aid dan basic life support akan

sangat adaptable. Bisa diterapkan di

negara maju ataupun berkembang.

Pada forum tersebut dari HET

Wahyu dan Aldi menjadi perwakilan.

Dari Indonesia sebenarnya banyak

perwakilan. Dari Unand saja ada10 urang

yang dipilih langsung oleh wakil rektor 4.

Selain dari HET, ada dua orang lainnya

Zaldi dan Dwi yang dari FK. Delegasi

mendapat invitation, delegasi selain

Unand mendapat invitation dari

UNESCO. Kalau Unand, diberi

kebebasan dari UNESCO untuk

menyeleksi delegasi. Delegasi Indonesia

selain UNAND antara lain dari UGM,

UNIBRAW, UI, TRISAKTI.

Sebenarnya ada 3 tema yang bisa

dipilih delegasi sebagai plan of action.

Tema-tema tersebut antara lain community

building, disaster recovery, health care emergency

in diaster. Wahyu memilih tema health care

emergency ini disaster. Tiap delegasi

membuat plan of action masing-masing,

bikin salah satu bebas.

“Untuk community building pilot

project nya di Filipina. Hal ini karena

Filipina baru saja gempa. Sedangkan

disaster recovery juga di Indonesia, tetapi

saya tidak tahu pastinya dimana.”

Sebenarnya kita bisa memandang

bencana itu tidak hanya dari kesehatan

saja. Bisa dari berbagai pandangan. Dari

segi politiknynya juga bisa. Wahyu

mence r i t akan t en t ang s eorang

mahasiswa Al-jazair yang sedang kuliah

master di Malaysia. Dia mengambil

kebencanaan dari segi politiknya. Ada

mahasiswa teknik, membahas masalah

infrastruktur. Selain itu juga ada

mahasiswa hukum memandang dari segi

perlindungan anak. Bahkan ada yang dari

militer, mereka mengambil dari sisi

militer. Biasanya kalau bencana, militer

dari daerah asing kan bisa masuk.

Kadang orang berfikir itu ancaman pada

sebuah negara.

Panelis memilih mana yang benar-

benar bisa dilakukan oleh pemuda.

Panelisnya adalah Mr.daniello dari

UNESCO Asia-Pasifik, Ms. Sofie dari

UNESCO Bangkok (karena pusat

UNESCO Asia-Pasifik di Bagkok), dan

dari UNESCO Jakarta. Hasilnya akan

didiskusikan lagi oleh UNESCO untuk

menentukan berapa initial funding yang

diberikan dari projek. Soal dana yang

diberikan 3.000 dolar untuk initial funding

yang dijanjikan pada bulan November.

“Time frame dan duration nya

sudah ada. Rencana dilaksanakan mulai

dari Januari sampai Desember 2014.

HET akan mengundang stageholder,

bisa dari KOGAMI (Komunitas Siaga

Tsunami), ataupun BMPD. Kemudian

juga akan berkolaborasi dengan CIMSA

dan AISEC. Kolaborasi dengan

PEMDA juga akan dilakukan, karena

dar i DINKES se tempat har us

disesuaikan dengan program mereka.

Siapa tahu kita bisa mendapatkan

bantuan dana atau support lain.”

Pelaksanaannya, HET punya 3

target spesifik. Edukasi untuk anak-anak,

HET akan mengunjungi sekolah di

daerah yang tinggi potensi bencananya.

Akan diberi edukasi tentang first aid,

P3K, dan PHBS. Targetnya 25-30

sekolah yang akan menjadi objek. Akan

di laksanakan seper t i workshop,

diakhirnya akan diadakan jambore untuk

yang terbaik di setiap sekolah. Untuk

dewasa lebih mengacu pada PPGDM,

seminar workshop dan simulasi lapangan

di Padang. (Diah Permatasari)

Nama RubrikFK Unand Edisi November 2013Spektrum Spektrum

Page 10: Spektrum november

masyarakat sebagai tidak nafsu makan, perut kembung, cacingan dan mencret dipercaya mampu diatasi melalui jamu cekok. Selain itu penyakit batuk dan pilek juga bisa diatasi dengan j a m u c e k o k P r o s e s mencekok memakan waktu lebih kurang setengah hingga satu menit, tergantung tingkat kesulitan yang dihadapi. penyakit yang berkaitan dengan perut.

Memang cekokan terkesan menyakiti anak-anak. Mulai dari tangan dan kaki dipegangi, sedangkan mulutnya di buka dengan paksa sehingga karena paksaan itu akan membuat anak-anak atau seorang bayi akan menagis. Bahkan ada beberapa pertentangan dari ahli medis modern tentang metode mencekok pada anak balita yang dapat berakibat fatal, seperi dapat menyebabkan trauma psikis pada anak di samping bahaya lain yaitu tersedak. Pada anak-anak tersedak dapat mengancam keselamatan jiwa k a r e n a t e r t u t u p n y a s a l u r a n pernafasan oleh benda asing yang dapat berupa cairan yang tersedot ke paru-paru sehingga anak sulit bernafas.

Walaupun ada beberapa pertentangan namun, pengaruh sugesti itu sangat kuat bahkan karena hal itulah yang membuat kaum ibu mengau puas setelah mencekok anaknya dan mungkin untuk sebagian masyarakat Jawa, cekok adalah suatu kewajiban.

Kita sebagai mahasiswa kedokteran dijaman yang modern ini,

ungkin beberapa dari teman-teman Mkhususnya yang

berasal jawa sudah tidak asing dengan istilah cekokan, atau bahkan mungkin dulunya waktu kecil sudah pernah dicekoki dengan orang tuanya. Ya, cekokan sendiri berasal dari kata cekok yang berarti paksa, dan cekokan sendiri berarti jamu yang diminumkan secara paksa kepada sisakit dan biasanya pada anak kecil. Cekokan dipilih pada anak dengan alasan mengatasi sulit makan pada anak dan sebagai pilihan supaya anak menjadi doyan makan.

Kita tahu sendir i jamu merupakan ramuan tradisional sebagai salah satu upaya pengobatan telah dikenal luas dan dimanfaatkan oleh masyarakat yang dipercaya berkhasiat untuk menyembuhkan penyakit, mencegah penyakit, menambah nafsu makan, sebagai kecantikan, kejantanan, bahkan bisa mengusir roh halus. Jamu yang biasanya dipakai dalam pembuatan jamu cekok adalah berupa empon-empon yang terdiri dari Curcuma xanthorriza Robx (temulawak), Zingiber americans L. (lempuyang emprit), Tinospora tuberculata Beume (brotowali) , Curcuma aeruginaosa Robx (temu ireng) serta Carica papaya L. (papaya) yang semuanya ber manfaat untuk menambah nafsu makan. Pada anak biasanya orang tua mencekoki anak dengan tujuan menambah nafsu makan sehingga pertumbuhan dan perkembangan anak tidak terhambat. nafsu makan. Selain itu, penyakit gastro-intestinal yang dikenal oleh

h a r u s b i s a m e n g a j a k masyarakat untuk menerapkan tradisi zaman dahulu yang sekarang sering ditinggalkan. Kita memang saking seringnya mempelajari obat-obatan modern dengan jurnal-jurnal yang evidece based medicine, randomize control trial, double blind, dan lain-l a in , k adang l upa t e rhadap pengobatan tradisi jaman dahulu, salah satunya jamu cekok yang merupakan warisan leluhur yang sangat bermanfaat. Memang hal ini tidak lepas dari faktor kepercayaan dan keyakinan akan khasiat jamu cekok yang telah tertanam sejak anak-anak pilihan orangtua bila anaknya mengalami sulit makan. Selain itu melalui tradisi minum jamu cekok b e r a r t i o r a n g t u a t u r u t memperkenalkan produk dalam negeri pada anak sejak dini yang m e r u p a k a n l a n g k a h a w a l menumbuhkan rasa cinta anak terhadap warisan budaya nenek moyang yang turun temurun dan cekokan pula merupakah sebuah cara mengembalikan masyarakat modern sekarang ini untuk kembali ke alam yang bertujuan berusaha mengurangi atau menghindari efek samping yang dapat timbul karena bahan-bahan kimia yang biasanya terdapat pada obat-obatan modern.

Nama RubrikInfo Edisi November 2013

9 22

MENGENAL TRADISI CEKOKAN YANG SUDAH MULAI LANGKA

Hippocrates Emergency Team

(HET) berhasil membawakan sebuah

kebanggaan untuk Indonesia pada

Forum Pemuda Internasional UNESCO

Se Asia-Pasifik. Pertemuan pemuda-

pemudi Indonesia dengan 10 negara

lainnya ini, diadakan di Hotel Mercure

Padang pada 7-11 Oktober 2013 lalu.

Sepuluh negara lainnya antara lain:

Malaysia, Singapore, Filipina, Thailand,

Korea Selatan, India, Nepal, Australia,

Fiji, Maladewa.

Pemuda-pemudi Internasional ini

dipertemukan guna untuk saling

membagi ilmu penanganan bencana.

UNESCO melakukan ini demi tujuan

Nama RubrikFK Unand

pemuda dari 11 negara ini membuat

suatu rencana aksi (plan of action)

terhadap bencana yang sewaktu-waktu

bisa saja terjadi. Setiap delegasi dari

seluruh negara, menyiapkan rencana aksi

masing-masing dan mempresentasikan

ke depan semua delegasi negara.

Proposal yang diajukan HET

l eb ih meng acu p rog ram HET

sebelumnya yaitu tentang pendidikan

dan edukasi masyarakat tentang basic life

support dan first aid serta tatalaksana awal

pada kecelakaan. Latar belakang

mengapa HET mengusung program ini

karena Sumatera Barat adalah provinsi

dengan potensi bencana yang tinggi.

Mulai dari gempa bumi, tsunami,

longsor, banjir bandang sering menjadi

ancaman keselamatan masyarakat

Sumatera Barat.

“Yang kami pikirkan adalah ketika

tim bantuan medis belum datang sampai

ke daerah bencana, masyarakat korban

bencana lah yang harus bisa menolong

diri mereka sendiri. Dengan demikian

bisa mengurangi jumlah kematian dan

jumlah kecacatan. Dari itu kami

munculkan program yang namanya

disebut AMMAK (Anak Minangkabau

for Medical Awareness in Kampung).

Anak Minangkabau mewakili wilayah

Sumatera Barat. Anaknya itu bukan

HET FK UNAND, BERAKSI UNTUK MENGHADAPI BENCANA

sekarang telah meng gunakan kurikulum berbasis kompetensi, yang diberlakukan sejak tahun 2005 – adalah “dokter layanan primer yang mampu menerapkan pendekatan kedokteran keluarga”. Dalam artian bahwa seorang dokter harus melihat pasien yang ditangani secara holistic. Harus melihat sebagai satu kesatuan bahwasannya pasien ini memiliki lingkungan sosial yang juga harus dijaga dan diamankan dari penyakit. Tidak hanya sosial tetapi integritas secara ekonomi dan biologis nya juga harus dinilai.

Jika hal ini sudah diterapkan tentulah kesehatan masyarakat akan menjadi suatu hal yang bisa ditanggulangi. Bukankah itu yang menjadi harapan para dokter, bukan?. Walau tidak sedikit dari dokter yang merasa adanya penurunan dalam jumlah pasien. Cakupan pelayanan lebih luas dan dalam tetapi tetap

dalam lingkup pelayanan primer ini juga harus ada saling kontrol dan saling bina dengan dokter sekunder (spesialis). Dalam arti kata jika benar-benar ada pasien yang cakupannya bukan layanan primer lagi maka dokter harus segera merujuk kepada sejawatnya pada layanan sekunder. Hal in i lah yang menjadikan kesinambungan. Pasien akan merasa mendapatkan hak dan pelayanan yang baik.

Belakangan ini semakin tampak bahwa layanan kesehatan p r imer men j ad i p r imadona , parameter, dan bahkan barometer kualitas pelayanan kesehatan di b a n y a k n e g a r a . P r i m a d o n a maksudnya mendapat prioritas untuk dikembangkan, diberdayakan, dan dimanfaatkan serta ditingkatkan d a y a - g u n a n y a . P a r a m e t e r maksudnya, di suatu negara dengan layanan primer yang kuat dapat

dipastikan ingkat kepuasan pasien tinggi dan akan terjadi penghematan dana kesehatan secara signifikan. Barometer maksudnya, dapat digunakan sebagai tolok ukur taraf kesehatan masyarakat suatu negara. Semakin kuat layanan primer semakin ringan beban kesehatan masyarakat dan pendanaannya.

Mari kita rubah pemikiran kita, terutama para 'calon dokter' bahwa menjadi seorang dokter layanan primer itu adalah menyenangkan karena kita bisa langsung terjun kemasyarakat. Kita bisa memberikan edukasi untuk penanganan masalah kesehatan secara prmotif, preventif, kuratif dan rehabilitatif. Jikalau menjadi seorang dokter saja sudah merupakan profesi yang mulia, apalagi menjadi dokter layanan primer. Dokter layanan primer adalah basic dari kesehatan itu sendiri.

Spektrum Nama RubrikOpini Edisi November 2013Spektrum

Nama RubrikFK UnandNama RubrikFK Unand Edisi November 2013Spektrum

Page 11: Spektrum november

universitas, hingga nasional. Jurnalisik berkaitan dengan mencari, mengolah, dan menginformasikan berita. Kemampuan ini sesuai dengan kewajiban kita sebagai dokter yang mengharuskan kita belajar sepanjang hayat.

Dunia jurnalistik sangat berkaitan dengan mahasiswa kedokteran karena kita sebagai mahasiswa kedokteran harus peka terhadap lingkungan yang berada disekitar kita. Pada masa mendatang, diharapkan dokter Indonesia memiliki kepekaan yang sangat tinggi untuk dapat menjadi salah satu kontrol sosial sesuai dengan salah satu fungsi Pers sesuai UU RI No. 40 Tahun 1999 Bab II Pasal 3. Diharapkan mahasiswa kedokteran Indonesia pun tetap mampu menjalan fungsi pers yang lainnya yaitu media informasi, pendidikan, dan hiburan.

Pelatihan Jurnalistik Nasional atau PJN merupakan salah satu program kerja divisi internal BPN-ISMKI, ini merupakan program kerja rutin yang diadakan semenjak tahun 2012. Pada musyawarah nasional BPN-ISMKI program kerja ini ditenderkan

Bangsa Indonesia kini tengah memasuki era globalisasi dan internasionalisasi yang menuntut bangsa ini agar dapat mengembangkan diri sehingga bangsa ini tidak tertinggal dengan era globalisasi dan internasionalisasi yang ada. Pengembangan yang dilakukan tidak hanya dalam kemampuan akademik profesi saja tetapi juga dalam hal kemampuan soft skill sebagai bekal dalam kehidupan bermasyarakat kelak. Mahasiswa dituntut pula agar dapat berperan sebagai kelompok kontrol sosial dalam bentuk penyikapan atas kondisi yang tengah terjadi saat ini, termasuk masa krisis yang melanda semua aspek kehidupan bangsa, tidak terkecuali di bidang kedokteran dan kesehatan.

Mahasiswa kedokteran dituntut mempunyai kemampuan five stars doctor yaitu care provider, decision maker, community leader, communicator, dan manager, oleh karena itu, diadakanlah Pelatihan Jurnalistik Nasional yang diharapkan dapat mempersiapkan generasi yang memiliki kemampuan dalam bidang Jurnalistik di bidang kesehatan baik ditingkat program studi, fakultas,

Nama RubrikPJN Edisi November 2013

21 10

PELATIHAN JURNALISTIK 2013, MELATIH CALON DOKTER PEKA

TERHADAP LINGKUNGAN

Peserta PJN berfoto bersama pemateri

“Peningkatan kualitas pelayanan kesehatan kepada masyarakat dengan adanya dokter layanan primer –RUU Pendidikan Kedokteran 2013-

Rancangan Undang-Undang ( RU U ) t e n t a n g Pe n d i d i k a n Kedokteran pada rapat Paripurna DPR RI di Jakarta menyatakan bahwa salah satu poin penting dalam memajukan kesehatan masyarakat Indonesia adalah dengan adanya layanan t ingkat primer pada masyarakat. Lalu apa maksud dari dokter layanan primer ini? Apakah keberadaan dokter layanan primer ini mampu menangani persoalan kesehatan Indonesia. Apakah dokter layanan primer dapat membuat masyarakat Indonesia 'sehat'?

Tidak bisa dipungkiri, Indonesia merupakan negara dengan salah satu penduduk terbesar di dunia. Dengan jumlah penduduk yang banyak dan letak geografis Indonesia yang tropis menjadikan kita negara yang dihinggapi berbagai macam penyakit. Terlebih lagi penyakit tropis seperti Tuberkulosis, Malaria, Dengue fever, dan lainya yang masih menjadi primadona saat sekarang ini.

Tetapi negara yang besar ini seharusnya juga diimbangi dengan potensi bangsa yang besar, apalagi dibidang kesehatan. Kenapa tidak? Indonesia saat ini memiliki Fakultas Kedokteran sebanyak 73 institusi, dengan kemampuan meluluskan 8 . 100 dok t e r s e t i ap t ahun . Seharusnya jumlah ini mampu untuk menangani kesehatan Indonesia.

Tetapi jumlah yang banyak ini belum merata secara structural maupun fungsional. Saat ini distribusi dokter di Indonesia merata, masih banyak para dokter terpusat di kota. Nah, untuk itulah dibentuk dokter layanan primer yang melihat pasien secara komprehensif.

Dokter layanan primer adalah

dokter yang berkompetensi secara

komprehensif terhadap pelayanan

kesehatan perseorangan tingkat pertama.

Dan dalam menjalan tugasnya, dokter ini

haruslah menjadi kontak pertama

dengan pasien dan memberi pembinaan

berkelanjutan (continuing care). Demikian

juga dalam membuat diagnosis medis

dan penang annnya , membantu

pengenalan diagnosis psikologis dan

penangannya. Serta memberi dukungan

personal bagi setiap pasien dengan

berbagai latar belakang dan berbagai

stadium penyakit. Dokter juga harus

mampu mengkomunikasikan informasi

tentang pencegahan, d iagnosis,

pengobatan, dan prognosis penyakit

kepada pasien. Hal ini bisa dilakukan

dengan pengnsformasian faktor risiko

kejadian penyakit, pendidikan kesehatan,

deteksi dini penyakit, terapi preventif,

dan perubahan perilaku kepada

masyarakat.

Berdasarkan UU. No. 36 / 2009 tentang kesehatan, dan UU. No. 44 / 2009, sistem pelayanan kesehatan di Indonesia terbagi dalam 3 strata yaitu pelayanan primer oleh dokter umum, pelayanan sekunder oleh dokter spesialis dan pelayanan t e r s i e r o l e h d o k t e r subspesialis/konsultan. Sementara

itu diputuskan bahwa pembiayaan kesehatan personal bagi masyarakat Indonesia akan diselenggarakan d a l a m m e k a n i s m e j a m i n a n Keseha tan .Ha l in i i n i akan m e n i t i k b e r a t k a n ke b u t u h a n pelayanan kesehatan pada pelayanan keseha tan pr imer. Seh ing g a menyebabkan jumlah dokter layanan primer perlu ditingkatkan dan didistribusikan secara merata untuk mencapai peningkatan mutu serta pemerataan akses terhadap pelayanan kesehatan.

Peningkatan jumlah dokter layanan primer tersebut harus didukung dengan kompetensi dokter yang komprehensif di bidang pelayanan kesehatan perseorangan tingkat pertama, dan pelaksanaan p ro g r a m p em er i n t a h d a l a m pelayanan kesehatan masyarakat. Konsep dokter layanan primer yang merupakan dokter keluarga akan meningkatkan pelayanan kesehatan deng an melakukan t indakan promotif dan preventif.

Artinya dalam melaksanakan pekerjaannya seorang dokter layanan p r i m e r h a r u s b e n a r - b e n a r memberikan edukasi yang maksimal ke pada masya r aka t . P r in s ip “mencegah lebih baik daripada mengobati” benar-benar bisa diaplikasikan. Tetapi hal ini tidak semata-mata membuat seorang dokter layanan primer lepas tangan begitu saja ketika pasienya bukan lagi cakupan wilayah kerjanya.

Demik i an pu l a deng an keluaran pendidikan dokter – yang

Nama RubrikOpini Edisi November 2013

Dokter Pelayanan Primer sebagai Primadona Meringankan 'Beban' Kesehatan MasyarakatOleh : Eni Yulvia Susilayanti

FK Unand

Spektrum Spektrum

Page 12: Spektrum november

ini, Universitas Jenderal Achmad Yani atau UNJANI sebagai institusi pemenang tender menye l eng g aran PJN 2013 deng an t ema , “Mengembalikan Fungsi Pers Mahasiswa yang Sesungguhnya.”

Acara yang berlangsung pada tanggal 3-6 Oktober 2013 ini dibuka ditempat yang tidak biasa, yaitu di Trans Studio Bandung. Tempat ini dipilih untuk menarik minat peserta yang datang dan mengajak peserta berkreasi terlebih dahulu sebelum menjalani pelatihan. PJN 2013 langsung dibuka oleh Wakil Rektor III Universitas Jenderal Achmad Yani, Dr. H. Toto Saputra, Ir., MM dan dihadiri oleh Dekan Fakultas Kedokteran UNJANI, Priatna, dr., SpR dan Wakil Dekan III, Hj. Indarti Trimurtini, dr., M.Kes. serta para delegasi dan panitia.

PJN kali ini dihadiri oleh lebih dari 30 delegasi mewakili lebih dari 10 institusi di Indonesia. Rangkaian kegiatan PJN 2013 terdiri dari seminar, workshop, project fair, upgrading, rapat koordinasi nasional, kompetisi, study tour dan city tour. Materi yang

introduksi jurnalistik, jurnalistik online, jurnalistik investigasi, manajemen penerbitan, creative writing, wawancara dan reportase. Bekerja sama dengan kantor berita surat kabar terbesar di Jawa Barat yaitu Pikiran Rakyat para delegasi diajak study tour mengelilingi kantor berita dan percetakan Pikiran Rakyat serta di berikan materi. Penulis novel Negeri 5 Menara, Ranah 3 Warna, dan Rantau 1 Muara, Ahmad Fuadi pun ikut berpartisipasi sebagai pemateri dalam PJN kali ini. Para delegasi pun berkesempatan mempraktekkan semua materi dengan mencari berita di kawasan Jalan Cihampelas Bandung. Mereka menulis artikel bebas mengenai tema apapun yang dianggap menarik.

Setelah diberikan berbagai materi mengenai jurnalistik, diharapkan wawasan para peserta mengenai jurnalistik bertambah, melatih redaksional, reportase, dan manajemen media, serta memotivasi peserta untuk mengembangkan media informasi kampus yang menunjung tinggi keluhuran nilai-nilai jurnalistik (dita).

Nama RubrikPJN Edisi November 2013 Nama RubrikEvent ISMKI Edisi November 2013

11 20

mahasiswa kedokteran di sekitar kita”, ucap Ricardo.Selain itu, Ricardo juga

menuturkan bahwa mereka juga belajar bagaimana menghadapi pressure selama perlombaan, di mana sebagai tuan rumah, mereka dituntut untuk tampil dengan performa terbaik dan tidak mengecewakan adik-adik mereka yang telah memberikan dukungan. Ricardo mengharapkan IMO dapat diadakan secara berkelanjutan dalam rangka m e n j a d i s a r a n a a k t u a l i s a s i kemampuan akademik mahasiswa kedokteran di Indonesia. "Jangan hanya bang g a b i sa men jad i mahasiswa di almamater masing-masing, tetapi lebih dari itu, buatlah almamater bangga punya mahasiswa seperti kalian,” ucap Ricardo. [Re]

Setiap acaranya juga sangat menarik dan dikemas dengan baik oleh

panitia”, tutur Reaya Sany, peserta cabang neurologi-psikiatri dari fakultas kedokteran Universitas Jenderal Soedirman.

Hal senada juga diungkapkan oleh Ricardo Adrian Nugraha, p e m e n a n g j u a r a 1 c a b a n g kardiovaskuler-respiratori dari fakultas kedokteran Universitas Airlangga yang juga sebagai Pengurus Harian Nasional Pendidikan Profesi ISMKI.

“Bagi saya pribadi, banyak hal yang dapat saya dapatkan dengan mengikuti perlombaan ini, bukan hanya sekadar memperoleh medali dan penghargaan. Lebih jauh lagi, mengikuti IMO 2013 membuat kami sebagai delegasi FKUA lebih memperluas wawasan tentang dunia

Spektrum Spektrum

Nama RubrikFK Unand Edisi November 2013Spektrum

October Meeting (OM) yang menjadi salah satu pertemuan tahunan CIMSA (Center for Indonesia Medical Student Activity), baru saja selesai digelar oleh CIMSA Lokal Fakultas Kedokteran Universitas Andalas. Pertemuan yang dilaksanakan pada tanggal 17 hingga 19 Oktober ini mengusung tema, “Optimizing Primary Health Care Services Through Community Development” dan diikuti oleh 212 peserta dari 16 Fakultas Kedokteran se-Indonesia.

Deo Cerlova Milano selaku Ketua Pelaksana OM mengungkapkan bahwa inti acara ini telah disiapkan oleh Cimsa Nasional, dan Unand berperan sebagai penyelenggara. Di dalam rangkaian acaranya terdapat welcoming party, seminar, sco session, diskusi pleno, project fair, dsb. Pemateri yang diundang berasal dari WHO, Dinas Kesehatan dan Dosen Fakultas Kedokteran Unand sendiri yaitu Prof. Dr. dr. Rizanda Machmud, M.Kes.

Pe r te m u a n i n i b e r h a s i l m e m b e nt u k ke s e p a kata n d a n ko m i t m e n b a r u u nt u k melaksanakan salah satu point MDGs sesuai dengan

konsep Comdev (Community Development). Bagi CIMSA tentu saja ini akan diterapkan di dalam project-project mereka. Presiden CIMSA juga mengutarakan pentingnya hal ini dalam karir kita sebagai dokter karena nantinya kita akan lebih fokus pada pelayanan primer. Apalagi pemerintah akan memberlakukan Sistem Jaminan Nasional (SJN) yang mengharuskan akses kesehatan dari tingkat Puskesmas. Oleh karena itu, selain menyandang peran sebagai dokter keluarga, peran penting dalam membangun komunitas dalam bidang kesehatan pun turut kita sandang.

Tentunya, harapan besar tertopang pada bahu kita sebagai Dokter generasi masa depan. Karena itu, kita diharapkan dapat mewujudkan impian-impian besar yang telah ditumpangkan masyarakat dan pemerintah tersebut dalam membangun masyarakat yang maju di bidang kesehatan.

oleh : Diynie Fadhilla Fahmi, Longmai Bunga Persik, dan Diah Permatasari (BROCA FK UNAND)

Optimalisasi Pelayanan Kesehatan Primer Berbasis Komunitas Ala CIMSA

Page 13: Spektrum november

Indonesian Medical Olympiad (IMO) adalah ajang kompetisi dalam bentuk olimpiade yang ditujukan bagi mahasiswa pre-klinik pendidikan dokter se-Indonesia. IMO dapat dikatakan sebagai satu-satunya di dunia sebab hingga saat ini belum ada c a b a n g o l i m p i a d e y a n g mempertandingkan disiplin ilmu kedokteran yang secara rutin diadakan setiap tahun. Selama ini, hanya kompetisi karya tulis ilmiah yang secara rutin digelar. Olimpiade in i d iprakarsa i o leh b idang Pendidikan dan Profesi Ikatan Senat Mahasiswa Kedokteran Indonesia (ISMKI) yang bekerja sama dengan 72 institusi di Indonesia dan telah diadakan sejak tahun 2009.

IMO 2013 sendiri diadakan di Surabaya pada tanggal 12-16 September 2013 dengan tema “Peningkatan Kualitas Pendidikan Calon Dokter Yang Bermoral,

Kompetitif, dan Excellent dalam Menghadapi Globalisasi”. Kompetisi ini terselenggara dengan ker jasama antara ISMKI dan Universitas Airlangga. Ada 6 cabang ilmu yang dikompetisikan yaitu k a r d i o v a s k u l e r - r e s p i r a t o r i , neuro log i -ps ik i a t r i , d ig es t i f , urogenital, muskuloskeletal, dan penyakit infeksi. Khusus untuk penyakit infeksi, cabang tersebut merupakan cabang yang baru dikompetisikan di tahun 2013 ini.

Ada 2 babak dalam rangkaian olimpiade ini, yaitu babak penyisihan dan final. Babak penyisihan terdiri dar i MCQ (Mult ip le Choice Question) dan OSPE (Objective Structured Practical Examination). Dari hasil babak penyisihan, diambil 5 tim terbaik dari tiap cabang untuk mengikuti babak final. Di babak final ini, para finalis diuji kembali lewat MCQ, Structured Objective Case

Analysis and Public Health (SOCA-PH), Mini Objective Structured Clinical Examination (Mini-OSCE). Khusus untuk cabang penyakit infeksi, ada satu babak khusus yaitu Objective Structured Practical Indentification (OSPI). Setelah berkompetisi, fakultas kedokteran Universitas Diponegoro berhasil menyabet gelar juara umum dengan total perolehan medali 2 emas dan 2 perak.

An imo da r i mahas i swa kedokteran dalam mengikuti ajang bergengsi ini cukup besar. Terbukti dengan jumlah peserta yang cukup banyak, yaitu 488 orang atau 244 tim yang terbagi dalam 6 cabang. Semua peserta sangat antusias dalam mengikuti rangkaian acara IMO 2013. “Bisa mewakili almamater saya dalam satu-satunya olimpiade kedokteran merupakan sebuah pengalaman yang tak terlupakan.

Nama RubrikEvent ISMKI Edisi November 2013

19 12

Dokter keluarga adalah dokter p r a k t e k u m u m y a n g menyelenggarakan pelayanan primer yang komprehensif, kontinu, mengu t amakan penceg ahan , koordinatif, mempertimbangkan k e l u a r g a , k o m u n i t a s d a n lingkungannya dilandasi ketrampilan dan keilmuan yang mapan. Menurut The American Board of FP, 1969, dokter keluarga adalah dokter yang memberi pengetahuan kesehatan tingkat pertama hingga menyeluruh yang dibutuhkan semua anggota keluarga. Berdasarkan kesepakatan Ikatan Dokter Indonesia (IDI), pengertian dokter keluarga adalah dokter yang memberi pengetahuan keseha tan proak t i f , ho l i s t i k berorientasi komunitas dengan titik berat pada keluarga.

Setiap keluarga yang tinggal dibagian Benua Eropa dan Amerika rata-rata sudah menggunakan dokter keluarga untuk menjadi fasilitas yang wajib ada. Hanya di Benua lainnya khususnya Indonesia dokter keluarga belum terlalu banyak diminati oleh lulusan dokter umum. Biasanya dokter umum yang baru lulus dari pendidikan kedokteran, lebih banyak yang mencari pekerjaan praktek

secara langsung dengan membuka klinik ataupun ikut dengan klinik orang lainnya. Bahkan ada pula beberapa yang memilih bidang pendidikan dan mengajar sebagai dosen. Padahal pelayanan dokter keluarga juga perlu diaplikasikan. Banyak warga Indonesia yang sekarang sudah mengetahui apa yang dia keluhkan dan langsung menuju dokter spesialis untuk penanganan secara tepat. Namun terkadang ada hal yang meleset dari cara awam ini. Misalnya ada beberapa hal yang salah ternyata harus merujuk ke dokter spesialis lain sehingga menyebabkan makin banyak dana yang harus di keluarkan. Sedangkan apabila masyarakat punya dokter keluarga justru lebih membantu diagnosis awa. sehingga ketika harus merujuk meminimalkan terjadinya kesalahan yang ada dibandingkan dengan mengira-ngira sendiri.

Selain itu dokter keluarga tidak harus datang ke rumah pasien. Pasien juga bisa berkunjung ke tempat praktik dokter. Dengan hadirnya dokter keluarga berkaitan pula dengan BJPS, seandainya dokter keluarga sudah diterapkan di era BPJS nantinya secara otomatis akan

Nama RubrikPengembangan Diri Edisi November 2013

Meninjau Peranan Dokter Keluarga

Oleh: Nurmalia Fitria Ningrum(LPM Pcyco Fakultas Kedokteran Universitas Udayana)

meningkatkan kualitas dokter itu sendiri. Saat ini ribuan tenaga dokter tidak terdistribusi dengan baik, hanya mengumpul di satu kota sehingga penghasilan yang mereka dapatkan pun tidak sesuai dengan harapan. Sehingga pada saat era BPJS nanti, melalui sistem rujukan dengan peningkatan pelayanan kesehatan primer seperti di Puskesmas, dokter praktik umum dan dokter keluarga akan terjadi penyebaran jumlah dokter hingga pelosok daerah.

Opt ima l i s a s i p e l ay anan kesehatan di tingkat pertama ini akan mempetaruhkan kompetensi dokter, dimana dokter dituntut keahliannya selain dari segi kuratif, dan yang terpenting adalah bagaimana mendidik peserta dengan upaya promotif dan preventif. Disinilah tantangannya. Di sisi lain, beban Puskesmas akan berkurang sehingga dapat fokus dalam upaya usaha-usaha kesehatan masyarakat yang bersifat massal. Misalnya posyandu, fogging, penyuluhan-penyuluhan kesehatan akan kembali aktif. Dokterpun sudah memiliki pasar tersendiri di daerah tersebut dan akan menetap pada akhirnya.

Spektrum Spektrum

IMO 2013 : KOMPETISI“CALDOK” INDONESIA

Page 14: Spektrum november

Nama RubrikEvent ISMKI Edisi November 2013 Nama RubrikEvent ISMKI Edisi November 2013

13

K e s e h a t a n ? ? ? ) , o l e h dr.Ekasakti Octohariyanto (Mantan Sekjen ISMKI)

Hari Ketiga, acara materi lagi yang dibawakan oleh dr. Rizka (Internship asal Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Soedirman), saudara Poundra (Wasekjen Internal I S M K I 2 0 1 3 a s a l Fa k u l t a s Kedokteran Universitas Padjajaran) dan bapak. Disini juga ada presentasi dar i masing-masing presiden BEM/LEM/SEMA mengenai institusinya.

Hari Keempat merupakan hari Sekolah Kastrat, dimana para peserta diharuskan untuk mengeluarkan segala aspirasinya dan kritisnya mengenai isu kesehatan yang sedang merebak. Isunya apa?? Malamnya, merupakan pengumuman langsung mengenai Peserta terbaik, Institusi terbaik, Ketua BEM terbaik, Sekbid Terbaik, Bidang terbaik di ISMKI Wilayah 3. Peserta terbaik didapatkan oleh. Institusi terbaik didapatkan oleh. Ketua BEM terbaik didapatkan oleh saudara Lutfi asal Fakultas Kedokteran Universitas Jendral Soedirman. Sekbid terbaik

Pada tanggal 13-17 September 2013, LKMM Wilayah 3 ini d i se l eng g arakan d i Faku l tas Kedokteran Universitas Diponegoro, Semarang.

Acara ini didatangi 12 Institusi dari jumlah 13 institusi di Wilayah 3. Dengan jumlah peserta delegasi sekitar 58 orang memeriahkan acara La t ihan Kepemimpinan dan Manajemen Mahasiswa. Kelompok angkatan LKMM Wilayah 3 2013 ini bernamakan Generasi Tugu Muda.

Hari pertama, dibuka dengan Welcoming Party di Kampus FK Undip. Hari Kedua, mulailah acara pemberian materi. Sebelumnya terpilih PaLu (Pak Lurah) yaitu saudara Bayu Hendro Wibowo, Delegasi Fakultas Kedokteran U n ive r s i t a s M u h a m m a d i y a h Surakarta dan BuLu (Bu Lurah) yaitu saudari Atika Rahmi Hendrini, Delegasi Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro. Materi diisi antara lain tentang ??? oleh saudara Diaz Novera (Wasekjen Eksternal I S M K I 2 0 1 3 a s a l Fa k u l t a s Kedokteran Universitas Indonesia), oleh dr. Halik Malik (Komisi IV

didapatkan oleh saudari Alifa Rizka dari Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret. Bidang terbaik didapatkan oleh Bidang Pengandian Masyarakat.

Hari Kelima merupakan hari City tour. Temen-temen delegasi dipuaskan untuk berlibur ke obyek wisata kota semarang. Mereka mengunjungi seperti Masjid Agung Semarang, Lawang Sewu, Sa Po Kong. Disini mereka juga bias beli oleh-oleh khas dari Semarang seperti Lumpia semarang, Tahu , dan lain-lain.

“Alhamdulillah, luar biasa materi yang didapatkan. Semoga semakin ke depan keluarga Generasi Tugu Muda bisa mendedikasikan diri menjadi Generasi bangsa dengan intergitas tinggi. Jadilah pemimpin yang mampu menciptakan pemimpin lainnya,” ujar BuLu (Bu Lurah) LKMM Wilayah 3 2013, Atika Rahmi Hendrini, yang juga sebagai Pengurus Harian Wilayah 3 KHIK ISMKI Wilayah 3 2013 asal Fakultas Kedokteran Universitas Diponegoro.

LKMM Wilayah 3 ISMKI 2013

National School Of Leader 2013

18

Spektrum Spektrum

Page 15: Spektrum november

NSOL kepanjangan dari National School Of Leader, yang merupakan pelatihan kepemimpinan manajemen mahasiswa ISMKI yang bersifat nasional. NSOL 2013 ini d i se l eng g arakan d i Faku l tas K e d o k t e r a n U n i v e r s i t a s Muhammadiyah Jakarta pada tanggal 5-9 oktober 2013.

Acara ini dihadiri 28 Institusi dari 71 institusi anggota ISMKI. Kelompok angkatan NSOL 2013 ini adalah Generasi Pancoran. Acara dan materi pada NSOL 2013 sangatlah luar biasa dan bermanfaat.

H a r i P e r t a m a a d a n y a welcoming party ala betawi, materi manajemen pengawasan oleh bang Diaz Novera dan Teknik pengawasan oleh dr. Abdul Halik, serta meet the expert bersama dr. Zaenal Abidin yang merupakan Ketua IDI pusat? memberikan materi tentang SJSN.

Hari Kedua, Bang Poundra Adhi Satya memberikan materi The Power of Leadership, Bang Giovanni Van Empel (Sekjen ISMKI) memberikan materi tentang

Indonesia Health System Post MDGs, Fundraising oleh dr.Surya (mantan Koor Danus ISMKI) bersama bapak Herman (BUMN). Dan hari kedua ditutup dengan materi Making Project oleh Raynaldi, Mantan Sekwil 2 ISMKI.

Hari Ketiga, merupakan sesi Pendidikan dan Profesi yaitu pembahasan UU Dikdok, Diskusi pembahasan Study Field bersama Pemilik Yayasan SLB Sinta Asih C i p u t a t , d e n g a n d i u n d a n g Prof.dr.Menaldi Rasmin sebagai Ketua KKI dan Training of Trainer oleh Vicha Annisa (Sekwil 1 ISMKI, fundra i s ing dan peng abdian masyarakat)\

Hari keempat, adanya Diskusi Nasional dengan diundang Prof. Nila (Post MDGs), dilanjutkan di Situ Gintung dan Farewell Party. Hari Kelima, City tour di Hutan Mangrove. Sebelumnya terpilih Award Peserta terbaik yaitu IGN Ardika Aryasa dari Universitas Udayana.

“Di NSOL ini senang sekali menerima materi dari orang besar serta bertemu calon orang-orang besar. Semoga ilmu kita bermanfaat di Institusi masing-masing dan menjadi Generasi Pancoran (Pemuda Cerdas Calon Penggerak Negeri),” kata Nabil Hajar, peserta NSOL 2013 yang juga sebagai Presiden BEM U n ive r s i t a s M u h a m m a d i y a h Semarang 2013.

“Saya sangat salut dengan tokoh nasional seperti ketua IDI, Ketua KKI, Ketua MDGs yang menjadi tamu undangan dan pemateri di NSOL 2013 serta dengan kunjungan ke SLB. Saat adik-adik yang berkebutuhan khusus tampil di depan delegasi, itu menghaukan sekali, banyak ilmu yang terpendam. Dan diakhiri ke Stovia dan menanam bakau,” Ujar Rizal Nur Rohman, peserta NSOL 2013, yang juga sebagai Pengurus Harian Wilayah 3 Kastrat ISMKI 2013 asal Fakultas Kedokteran Universitas Sebelas Maret.

Event ISMKIEvent ISMKI Edisi November 2013 Nama RubrikEvent ISMKI Edisi November 2013

17 14

LKMM Wilayah 3 ISMKI 2013

National School Of Leader 2013

Spektrum Spektrum

Page 16: Spektrum november

15 16

Menuju Intelektualitas Masyarakat Kampus

BEM KM FK UNAND